• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Hipotesis. MA2081 STATISTIKA DASAR Utriweni Mukhaiyar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Uji Hipotesis. MA2081 STATISTIKA DASAR Utriweni Mukhaiyar"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Hipotesis

MA 2081 STATISTIKA DASAR

MA 2081 STATISTIKA DASAR

Utriweni Mukhaiyar

28 Maret 2012

28 Maret 2012

(2)

Pengertian Pengertian

Hipotesis adalah suatu anggapan yang mungkin benar atau tidak mengenai satu populasi atau lebih yang perlu diuji

kebenarann a kebenarannya

Hipotesis adalah suatu anggapan yang mungkin benar atau tidak mengenai satu mungkin benar atau tidak mengenai satu populasi atau lebih yang perlu diuji

kebenarannya y

1. Hipotesis nol (H0) ; pernyataan yang mengandung tanda kesamaan (=, ≤ , atau ≥)( )

2. Hipotesis tandingan (H1) ; tandingan hipotesis H0,

(3)

Galat (error) Galat (error)

H

0

benar H

0

salah

d l k P(menolak H0 | H0 benar)

H0 ditolak P(menolak H0 | H0 benar)

= galat tipe I = α keputusan benar

( d k l k |

H0 tidak

ditolak keputusan benar P(tidak menolak H0 | H0 salah)

= galat tipe II = β

yang dimanfaatkan dalam pokok

bahasan ini bahasan ini

(4)

Sk U Uji Hi t i Skema Umum Uji Hipotesis

H

•Hipotesis yang ingin diuji

Memuat suatu kesamaan (=, ≤ atau ≥)

Dapat berupa

Hipotesis Statistik

H0 - hasil penelitian sebelumnyap p - informasi dari buku atau - hasil percobaan orang lain

•Hipotesis yang ingin dibuktikan

H1 Hipotesis yang ingin dibuktikan

•Disebut juga hipotesis alternatif

Memuat suatu perbedaan (≠, > atau <)

???

mungkin terjadi

Keputusan Keputusan

H0 ditolak

H0 ditolak HH00 tidak ditolaktidak ditolak

Kesalahan

Tipe II Tipe II

g j

H0 ditolak

H0 ditolak HH00 tidak ditolaktidak ditolak

Kesimpulan

Kesimpulan KesimpulanKesimpulan

Menolak H0padahal H0benar

P(tipe I) = α

= tingkat signifikansi Menolak H0padahal

H0benar P(tipe I) = α

= tingkat signifikansi

Tipe II Tipe II

H1benar

H1benar Tidak cukup bukti untuk Tidak cukup

bukti untuk

g g

g g

(5)

Statistik Uji dan Titik Kritis

Statistik uji digunakan untuk menguji hipotesis statistik yang telah dirumuskan Notasinya berpadanan dengan yang telah dirumuskan. Notasinya berpadanan dengan jenis distribusi yang digunakan.

Titik kritis membatasi daerah penolakan dan penerimaan H Di l h d i t b l t ti tik b k t

H0. Diperoleh dari tabel statistik yang bersangkutan.

H0 ditolak jika nilai statistik uji jatuh di daerah kritis.

daerah daerah

penerimaan H daerah daerah

daerah

1 -

kritis = /2

titik

penerimaan H0

titik

0

titik

1 -

daerah penerimaan H0

daerah kritis kritis = /2

titik kritis

titik kritis

titik kritis

(6)

Uji Rataan Satu Populasi Uji Rataan Satu Populasi

1. H 0 :  = 0 vs H 1 :  0

uji dua arah uji dua arah

0 0 0

2. H 0 :  = 0 vs H 1 :  >0

3 H H <

3. H 0 :  = 0 vs H 1 :  <0

uji satu arah uji satu arah

0

adalah suatu konstanta yang diketahui

(7)

Statistik Uji untuk Rataan Satu Populasi

1.

Kasus σ

2

diketahui

0

Z X

N(0 1)

0

 /

Z n

~ N(0,1)

Tabel Z Tabel Z (normal baku)(normal baku)

X

2. Kasus σ

2

tidak diketahui

0

/

X

T s n

~ t

(n-1) Tabel tTabel t

/

s n

(8)

Daerah Kritis Uji Rataan Satu Populasi

σ2 diketahui σ2 tidak diketahui Statistik

Statistik ujiuji :: ZZ TT

Statistik

Statistik ujiuji :: ZZ TT

H0 : = 0 vs H1 :   0 Z < - Z1-α/2 atau Z > Z1-α/2 T < - Tα/2 atau T > Tα/2 H0 : = 0 vs H1 :  > 0 Z > Z1-α T > Tα

H0 : = 0 vs H1 :  < 0 Z < - Z1-α T < - Tα

titik kritis dengan derajat kebebasan n - 1titik kritis dengan derajat kebebasan n - 1

(9)

Uji Rataan Dua Populasi Uji Rataan Dua Populasi

uji dua arah

1. H

0

: 

1

-

2

=

0

vs H

1

:

1

-

2

 

0

2 H H >

j

2. H

0

: 

1

-

2

=

0

vs H

1

:

1

-

2

>

0

3. H

0

: 

1

-

2

=

0

vs H

1

:

1

-

2

<

0

uji satu arah

0

adalah suatu konstanta yang diketahui

(10)

Statistik Uji untuk Rataan Dua Populasi

1. Kasus σ12 dan σ22 diketahui

X1 X2

μ0

1 2

0

H 2 2

1 2

1 2

Z = μ

σ σ n n

2. Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 ≠ σ22

1 2

0

H 2 2

X X μ

T =

H 2 2

1 2

1 2

S S

n n

3 Kasus σ12 dan σ22 tidak diketahui dan σ12 = σ22 3. Kasus σ1 dan σ2 tidak diketahui dan σ1 = σ2

1 2

0

H

X X μ

T = 1 1

S

dengan 2p 1 12 2 22

1 2

(n 1)S (n 1)S

S = n n 2

p

1 1

S n n 1 2

(11)

Daerah Kritis Uji Rataan Dua Populasi

σ12, σ22

diketahui σ12, σ22 tidak diketahui

Statistik uji : Z T

σ12 = σ22 σ12 ≠ σ22

Derajat Kebebasan n1 + n2 - 2

2 2 2

1 2

1 2

2 2

2 2

S S

n n

v = 1 S 1 S

j 1 2

H0 : 1 - 2 = 0 vs

H1 : 1 - 2  0 Z < - Zα/2 atau Z

> Zα/2

T < -Tα/2 atau T >

Tα/2

T < -Tα/2 atau T > Tα/2

2 2

1 2

1 1 2 2

S S

1 1

(n 1) n (n 1) n

H0 : 1 - 2 = 0 vs

H1 : 1 - 2 > 0 Z > Zα T > Tα T > Tα H0 : 1 - 2 = 0 vs Z < Z T < T T < T H1 : 1 - 2 < 0 Z < - Zα T < -Tα T < -Tα

(12)

Uji untuk Rataan Berpasangan

1. H

0

: 

d

= 

0

vs H

1

: 

d

 

0

2 H :  =  vs H :  > 

2. H

0

: 

d

= 

0

vs H

1

: 

d

> 

0

3. H

0

: 

d

= 

0

vs H

1

: 

d

< 

0

Statistik uji menyerupai statistik untuk kasus satu populasi dengan variansi tidak diketahui.

0

; /

T = D μ

S n

d

/

S n

(13)

Contoh 1 Contoh 1

Berdasarkan 100 laporan kejadian hujan (dengan p j j ( g lama kejadian hujan sama) di daerah “SH” yang diamati secara acak, diperoleh bahwa rata-rata

i k h h j d l h d l h 71 8

tingkat curah hujan adalah adalah 71,8 mm

dengan simpangan baku 8,9 mm. Berdasarkan literatur diduga bahwa rata rata tingkat curah literatur diduga bahwa rata-rata tingkat curah hujan di daerah tersebut lebih dari 70 mm.

a

Nyatakan dugaan tersebut dalam

a.

Nyatakan dugaan tersebut dalam pernyataan hipotesis statistik

b. Untuk tingkat signifikansi 5% , benarkah b. Untuk tingkat signifikansi 5% , benarkah

pernyataan literatur tersebut?

(14)

Solusi Solusi

Diketahui Diketahui Ditanya:

a Hipotesis statistik

X 71.8, s 8.9,

0 70,

    0, 05

a. Hipotesis statistik

b. Kesimpulan uji hipotesis Jawab:

Jawab:

Parameter yang akan diuji : μ a Rumusan hipotesis:

a. Rumusan hipotesis:

H

0

: μ = 70

H : μ > 70

H

1

: μ > 70

(15)

b. α = 5%=0.05, maka titik kritis t

0.05,(99)

= 1.645

0 71,8 70

2, 02 8,9

100

 

x

t s

Karena t > t

0.05,(99)

, maka t berada pada daerah penolakan sehingga keputusannya H

0

ditolak

n 100

penolakan sehingga keputusannya H

0

ditolak.

Jadi pernyataan literatur tersebut benar bahwa rata-rata tingkat curah hujan di daerah “SH”

rata-rata tingkat curah hujan di daerah SH

lebih dari 70 mm.

(16)

Contoh 2 Contoh 2

Suatu percobaan dilakukan untuk membandingkan keausan yang di kib k l h k d i d b h dil i i D b l diakibatkan oleh gosokan, dari dua bahan yang dilapisi. Dua belas

potong bahan 1 diuji dengan memasukan tiap potong bahan ke dalam mesin pengukur aus. Sepuluh potong bahan 2 diuji dengan cara yang g g g y g sama. Dalam tiap hal, diamati dalamnya keausan.

Sampel bahan 1 memberikan rata-rata keausan (sesudah disandi) seban ak 85 satuan dengan simpangan baku sampel 4 sedangkan sebanyak 85 satuan dengan simpangan baku sampel 4, sedangkan sampel bahan 2 memberikan rata-rata keausan sebanyak 81 dengan simpangan baku sampel 5.

Dapatkah disimpulkan, pada taraf keberartian 5%, bahwa rata-rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan bahan 2 lebih dari dua satuan? Anggaplah kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan satuan? Anggaplah kedua populasi berdistribusi hampir normal dengan variansi yang sama.

(17)

Solusi Solusi

Misalkan μ

1

dan μ

2

masing-masing menyatakan rata-rata populasi bahan 1 dan populasi bahan 2

populasi bahan 1 dan populasi bahan 2.

Variansi populasi kedua bahan tidak diketahui, yang diketahui adalah variansi sampel.

Diasumsikan variansi populasi kedua bahan adalah sama.

Rumusan hipotesis yang diuji adalah:

H : μ μ = 2

H

0

: μ

1

- μ

2

= 2

H

1

: μ

1

- μ

2

> 2

(18)

Tingkat keberartian, α = 0.05

Kit k t ti tik ji t k i i k d l i t k

1 1 1

2 2 2

85, 4, 12 81, 5, 10

x s n

x s n

Kita gunakan statistik uji untuk variansi kedua populasi tak diketahui tapi dianggap sama, yaitu

dengan1 20 dengan

1 1

H

p

x x μ

t =

s n n

2 2

1 1 2 2

1 2

1 1 (11)(16) (9)(25)

4.478

2 12 10 2

p

(n )s (n )s

s = n n

 

Maka diperoleh :

1 2

n n

1 20 (85 81) 2

1 1 4.478 (1/12) (1/10) 1.04

H

x x μ

t =

1 1 4.478 (1/12) (1/10) sp

n n

(19)

Statistik uji t berdistribusi t-student dengan derajat kebebasan + 2 12 +10 2 20 hi i ik k i i d l h

n1+n2-2 = 12 +10 - 2= 20, sehingga titik kritisnya adalah t0.05,20 = 1.725.

Karena t < 1 725 maka H tidak ditolak Tidak dapat disimpulkan

Karena t < 1.725, maka H0 tidak ditolak. Tidak dapat disimpulkan bahwa rata-rata keausan bahan 1 melampaui rata-rata keausan

bahan 2 lebih dari 2 satuan.

(20)

Contoh 3 (data berpasangan) Contoh 3 (data berpasangan)

Pada tahun 1976, J.A. Weson memeriksa pengaruh obat succinylcholine terhadap kadar peredaran

hormon androgen dalam darah. Sampel darah dari rusa liar yang hidup bebas diambil melalui urat nadi rusa liar yang hidup bebas diambil melalui urat nadi leher segera setelah succinylcholine disuntikkan pada otot rusa. Rusa kemudian diambil lagi darahnya kira- kira 30 menit setelah suntikan dan kemudian rusa

tersebut dilepaskan. Kadar androgen pada waktu ditangkap dan 30 menit kemudian diukur dalam ditangkap dan 30 menit kemudian diukur dalam nanogram per ml (ng/ml) untuk 15 rusa. Data terdapat pada tabel berikutp p

(21)

No. Kadar androgen (ng/ml) sesaat setelah disuntik

Kadar androgen (ng/ml) 30 menit setelah disuntik

Selisih (di)

1 2.76 7.02 4.26

1 2 3

2.76 5.18 2.68

7.02 3.10 5.44

4.26 -2.08

2.76 4

5 6

3.05 4.10 7 05

3.99 5.21 10 26

0.94 1.11 3 21 6

7 8

7.05 6.60 4.79

10.26 13.91 18.53

3.21 7.31 13.74 9

10 11

7.39 7.30 11 78

7.91 4.85 11 10

0.52 -2.45

0 68 11

12 13

11.78 3.90 26.00

11.10 3.74 94.03

-0.68 -0.16 68.03

14 67.48 94.03 26.55

(22)

Anggap populasi androden sesaat setelah suntikan dan 30

Anggap populasi androden sesaat setelah suntikan dan 30

menit kemudian berdistribusi normal. Ujilah, pada tingkat

keberartian 5%, apakah konsentrasi androgen berubah , p g

setelah ditunggu 30 menit.

(23)

Solusi Solusi

Ini adalah data berpasangan karena masing-masing unit

b ( ) l h d k l k

percobaan (rusa) memperoleh dua kali pengukuran

Misalkan μ1 dan μ2 masing-masing menyatakan rata-rata Misalkan μ1 dan μ2 masing masing menyatakan rata rata konsentrasi androgen sesaat setelah suntikan dan 30 menit kemudian. Rumusan hipotesis yang diuji adalah

H0 : μ1 = μ2 atau μD = μ1 - μ2 = 0 H11 : μ1 1 ≠ μ2 2 atau μD D = μ1 1 - μ2 2 ≠ 0

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5% = 0.05

(24)

Rata-rata sampel dan variansi sampel untuk selisih ( d

i

) adalah,

9.848 dan sd 18.474

d  

Statistik uji yang digunakan adalah,

d d0

Dalam hal ini,

0 d /

t = d d

s n

9.848 0 18.474 / 15 2.06

t =

(25)

Statistik uji t berdistribusi t-student dengan

d k b b d k

derajat kebebasan n – 1 = 15 – 1 = 14. Pada tingkat keberartian 0.05, H

0

ditolak jika

t < - t0.025,14

= -2.145 atau t > t

0.025,14

= 2.145.

Karena nilai t = 2.06, maka nilai t tidak berada pada daerah penolakan. Dengan demikian, H

0

tidak ditolak. Kendati demikian, nilai t = 2.06 mendekati nilai t

0 02

= 2 145 Jadi perbedaan mendekati nilai t

0.025,14

2.145. Jadi perbedaan rata-rata kadar peredaran androgen bisa

diabaikan.

(26)

Uji Hipotesis Tentang Variansi Satu

P l i

Populasi

Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk kasus variansi satu populasi adalah

2 2 2 2

1 H

0 2 02

H

1 2

02

1. H :=vs H :   

2 2 2 2

0 0 1 0

2. H :    vs H :   

2 2 2 2

0 0 1 0

3. H :    vs H :   

Dengan 

02

menyatakan suatu konstanta mengenai

variansi yang diketahui.

(27)

Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di d l h

atas adalah :

2

2 (n 1)s

Jika H benar maka statistik uji tersebut berdistribusi khi-

2 0

Jika H0 benar, maka statistik uji tersebut berdistribusi khi- kuadrat dengan derajat kebebasan n-1.

(28)

Untuk hipotesis ,

l k d k k b k

2 2 2 2

0 0 1 0

H :

=

vs H :

 tolak H

0

pada tingkat keberartian α jika :

2 2 2 2

1 ( 1)

atau

( 1)

n n

   

Untuk hipotesis ,

tolak H pada tingkat keberartian α jika

1 ,( 1) ,( 1)

2 n 2 n

2 2 2 2

0 0 1 0

H :

=

vs H :

 tolak H

0

pada tingkat keberartian α jika

2 2

1 ,(n1)

 

nilai dari tabel distribusi chi-square

dengan derajat

k b b 1

Untuk hipotesis ,

tolak H

0

pada tingkat keberartian α jika

2 2 2 2

0 0 1 0

H :

=

vs H :

kebebasan n - 1

tolak H

0

pada tingkat keberartian α jika

22

 

(29)

Uji Hipotesis Tentang Variansi Dua

P l i

Populasi

Bentuk hipotesis nol dan tandingannya untuk uji

h d l d l h

hipotesis mengenai variansi dua populasi adalah,

2 2 2 2

1 H :

0

1

 

2

vs H :

1

1

 

2

1. H :    vs H :   

2 2 2 2

0 1 2 1 1 2

2. H :    vs H :   

Dengan σ

2

dan σ

2

masing masing adalah

2 2 2 2

0 1 2 1 1 2

3. H :    vs H :   

Dengan σ

12

dan σ

22

masing-masing adalah

variansi populasi ke-1 dan variansi populasi ke-2

(30)

Statistisk uji yang digunakan untuk menguji ketiga hipotesis di atas adalah,

2

s

1

F

Jik H b t ti tik ji t b t b di t ib i Fi h

1 2 2

Fs

Jika H

0

benar, statistik uji tersebut berdistribusi Fisher dengan derajat kebebasan,

v1

= n

1

– 1 dan v

2

= n

2

– 2

v1

n

1

1 dan v

2

n

2

2

(31)

Untuk hipotesisH :0 12 22 vs H :1 12 22 tolak H0

Untuk hipotesis , tolak H0

pada tingkat keberartian α jika :

0 1 2 1 1 2

1 2 1 2

1 ,( , ) atau ,( , )

v v v v

F f F f

Untuk hipotesis , tolak H0

pada tingkat keberartian α jika :

1 2 1 2

1 ,( , ) ,( , )

2 v v 2 v v

2 2 2 2

0 1 2 1 1 2

H : vs H :

p g j

U t k hi t i t l k H

1 2

1 ,( , )v v

F f

2 2 2 2

H : vs H :

Untuk hipotesis , tolak H0

pada tingkat keberartian α jika :

0 1 2 1 1 2

H : vs H :

1 2

(v v )

F ff,( , )v v1 2

1 2 1 2 1 2 1 2

,( , )v v , 1 ,( , )v v , / 2,( , )v v , dan 1 / 2,( , )v v

f f f f adalah nilai-nilai

dari tabel distribusi Fisher dengan derajatg j kebebasan v1 dan v2

(32)

Contoh 4 Contoh 4

Suatu perusahaan baterai mobil menyatakan

b h b b d b h

bahwa umur baterainya berdistribusi hampir

normal dengan simpangan baku 0.9 tahun. Bila

sampel acak 10 baterai tersebut menghasilkan

sampel acak 10 baterai tersebut menghasilkan

simpangan baku 1.2 tahun, apakah anda setuju

bahwa σ > 0.9 tahun? Gunakan taraf kebartian

5%!

(33)

Solusi Solusi

H0 : σ2 = 0.81 H11 : σ2 > 0.81 α = 0.05

Diketahui simpangan baku sampel, s = 1.2 k

Statistik uji

2 2

2 0

( 1) (9)(1.44) 0.81 16

n s

Titik kritis adalah 2 2

,n1 0.05,9 16.919

2 2

Karena , maka H0 tidak ditolak. Simpulkan bahwa simpangan baku umur baterai tidak melebihi 0.9

2 2

0.05,9

(34)

Contoh 5 Contoh 5

Dalam pengujian keausan kedua bahan di contoh 2, p g j ,

dianggap bahwa kedua variansi yang tidak diketahui sama besarnya. Ujilah anggapan ini! Gunakan taraf keberartian 0 10

0.10.

(35)

Solusi Solusi

Misalkan σ

112

dan σ

222

adalah variansi populasi dari masing- p p g masing keausan bahan 1 dan bahan 2. rumusan hipotesis yang akan diuji adalah

H

0

: σ

12

= σ

22

H

1

: σ

12

≠ σ

22

α = 0.10

(36)

Statistik uji f = s12/ s22 = 16 / 25 = 0.64 H0 ditolak dengan tingkat keberartian α jika

1 2 1 2

1 ,( , ) ,( , )

2 2

atau

v v v v

f f f f

α = 0.10, v1 = n1 – 1 = 12 – 1 = 11 , dan v2 = n2 – 1 = 10 – 1 = 9.

Maka

1 2 0.95,(11.9) 1 ,( , )

2

0.34

f v v f dan

1 2 0.05,(11.9) ,( , )

2

3.11

f v v f

f f f

Karena , maka jangan tolak H0.

Simpulkan bahwa tidak cukup kenyataan untuk menyatakan bahwa i i b b d

1 2 1 2

1 ,( , ) ,( , )

2 2

 

v v v v

f f f

variansinya berbeda.

(37)

Referensi Referensi

Devore, J.L. and Peck, R., Statistics – The Exploration and p Analysis of Data, USA: Duxbury Press, 1997.

Pasaribu, U.S., 2007, Catatan Kuliah Biostatistika.

Wild C J d S b G A F Ch E t A fi t

Wild, C.J. and Seber, G.A.F., Chance Encounters – A first Course in Data Analysis and Inference, USA: John

Wiley&Sons,Inc., 2000.y

Walpole, Ronald E. Dan Myers, Raymond H., Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi 4, Bandung:

Penerbit ITB 1995 Penerbit ITB, 1995.

Walpole, Ronald E. et.al., Probability & Statistics for Enginerrs

& Scientists, Eight edition, New Jersey : Pearson Prentice , g , J y Hall, 2007.

Referensi

Dokumen terkait

sampelnya terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka jumlah total resiko kesalahan dalam menolak hipotesis nol ( disebut juga tingkat kepentingan) sebesar α akan berdistribusi

Untuk menguji apakah hal ini benar, maka dikumpulkanlah data acak dari 11 direktur utama bank di kota tersebut.. Asumsikan bahwa usia direktur utama bank di kota tersebut

Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar atau mungkin tidak benar atas suatu populasi. 10 Hipotesis merupakan jawaban sementara

Secara statistik hipotesis diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian atau dengan

Hipotesis dibagi menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan hipotesis dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu hipotesis deskriptif (pada satu

Pengujian hipotesis mengenai variansi populasi atau simpangan baku berarti kita ingin menguji hipotesis mengenai keseragaman suatu populasi ataupun

Yang dimaksud dengan tes satu-sampel adalah suatu tes mengenai hipotesis tentang suatu rata-rata populasi, didasarkan pada satu sampel yang ditarik dari populasi itu.. Simpangan

• Jika hipotesis nol menyatakan keadaan parameter dua populasi "yang satu lebih kecil atau sama dengan yang lain", maka sebagai hipotesis tandingannya harus menyatakan bahwa keadaan dua