• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. January 22, Trusted Partner in Transportation Services

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. January 22, Trusted Partner in Transportation Services"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Betrand Raynaldi +62-21-515-1141 [email protected] For subscription of our Daily Focus, please contact us at [email protected]

Embun Pagi

Trusted Partner in Transportation Services

Saat ini banyak perusahaan-perusahaan besar yang lebih memilih untuk menyewa kendaraan operasional mereka dibanding dengan mempunyai sendiri, hal ini dikarenakan beberapa alasan seperti: 1) dana yang dipakai untuk pembelian kendaraan dapat di alokasikan ke hal yang lebih produktif 2) praktis karena tidak perlu memikirkan pemeliharaan mobil, asuransi maupun pajak. Kecenderungan diatas sangat menguntungkan bagi PT. Adi Sarana Armada Tbk (ASSA IJ).

ASSA merupakan perusahaan yang berhubungan dengan jasa transportasi yang mempunyai 5 lini bisnis dengan kontribusi kepada pendapatan per 3CQFY14 sebagai berikut Penyewaan mobil (61,8%), logistik (14,4%), galeri mobil bekas (15.4%), jasa penyediaan supir (8,7%) dan balai lelang mobil bekas (kurang dari 0.1% dikarenakan baru berdiri pada pertengahan 2014).

Dari berbagai lini bisnis tersebut yang membukukan pertumbuhan bisnis tertinggi adalah jasa penyediaan supir yang meningkat 52% yang diikuti oleh penyewaan mobil dengan kenaikan 16%. Sementara penjualan mobil bekas menurun 20.6%, penurunan ini dikarenakan perang diskon mobil baru yang mempengaruhi penjualan mobil bekas.

Perseroan merupakan perusahaan penyewaan kendaraan kedua terbesar setelah TRAC (anak perusahaan Astra Intenational) dari sisi jumlah armada.

Pelanggan perseroan merupakan perusahan-perusahaan besar seperti Adira, Alfamart, BCA dan Telkomsel.

Bisnis penyewaan kendaraan bertumbuh cukup pesat dimana pada periode 2007 sampai 2013, armada kendaraan perseroan meningkat 5 x lipat dengan CAGR 31.8% pertahun. Sampai dengan bulan 8 perseroan telah menambah 9% total armada menjadi 14095 unit, dari target 15150 unit. Dari efektivitas rasio penggunaan armada perseroan juga berada diatas 90%.

Pendapatan dan laba kotor perseroan pada 3CQFY14 mengalami kenaikan 10,2% dam 3.5% namun laba operasi dan laba bersih mengalami penurunan masing masing 10% dan 37% dikarenakan peningkatan biaya pembayaran gaji dan beban keuangan.

Perseroan merupakan satu-satunya perusahaan publik yang mayoritas pendapatan dari bisnis yang terkait dengan penyewaan, perusahaan lain yang mempunyai bisnis penyewaan mobil walaupun bukan bisnis utama adalah MPMX, ASII dan IMAS. Pada harga penutupan kemarin, saham perseroan diperdagangkan pada 7,5x PE2014f yang relative lebih rendah dibanding rata-rata 12,2x PE2015f perusahaan tersebut diatas.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 5,215.3 1.0 0.8 15.4

MSCI EM 976.1 2.0 1.3 -1.4

HANG SENG 24,352.6 1.7 2.3 3.8

KOSPI 1,921.2 0.5 -1.1 -2.5

FTSE 6,728.0 1.6 1.1 -3.1

DJIA 17,554.3 0.2 -1.6 6.7

NASDAQ 4,667.4 0.3 -2.3 10.2

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.75 0 25 25

3yr 7.10 -5 -65 -63

10yr 7.40 -4 -58 -118

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 12,481.00 -0.8 1.1 3.6

USD/KRW 1,083.30 -0.5 -1.2 1.5

USD/JPY 117.97 -0.7 -1.7 12.9

USD/CNY 6.21 -0.1 -0.1 2.7

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 47.8 2.8 -14.1 -45.8

Gold 1,293.1 -0.2 9.9 4.5

Coal 61.8 -1.0 -0.6 -25.4

Palm Oil 690.0 -1.4 0.7 -18.7

Rubber 121.1 0.0 -1.5 -28.2

Nickel 14,775.0 2.1 -5.3 0.3

Copper 5,690.0 0.3 -11.1 -22.5

Tin 19,370.0 -0.4 1.4 -12.2

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

1,000 1,200

4,500 5,500

(pt) JCI MSCI EM (pt)

(2)

Local flashes

INDY: Indika Energy Lego Anak Usaha Pengangkut Gas. PT Indika Energy Tbk (INDY) menjual saham cucu usahanya PT Wahida Arta Guna Lestari (WAGL) melalui entitas anak PT Indika Energy Infrastructure dan PT LPG Distribusi Indonesia. Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Dian Pramita mengatakan penandatanganan perjanjian jual beli seluruh saham telah dilakukan pada 16 Januari 2015. "Perjanjian dilakukan dengan para pembeli saham-saham Wahida Arta Guna Lestari," katanya. (Bisnis Indonesia) MAIN: Malindo Feedmill ekspor daging olahan ke Jepang. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) sudah siap mengekspor daging olahan ke Jepang. MAIN melalui anak usaha PT Malindo Food Delight telah mendapat persetujuan Pemerintah Jepang untuk mengekspor daging olahan ke negeri sakura tersebut. "Dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Jepang menunjukkan kualitas produk makanan olahan Malindo sudah memenuhi standar Jepang yang kita ketahui sangat ketat," ujar Direktur MAIN, Rewin Hanrahan. (Kontan)

KAEF: Kimia Farma Jajaki Bangun Pabrik Bahan Baku Farmasi. PT Kimia Farma Tbk.

tengah menjajaki pembangunan pabrik bahan baku farmasi pertama di Indonesia.

Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman mengatakan perseroan telah menggandeng konsultan asal Korea Selatan untuk melakukan feasibility study fasilitas tersebut. Menurutnya, selama ini perusahaan farmasi enggan membangun pabrik bahan baku karena harga impor lebih murah. Namun, kondisi ini justru menyulitkan perusahaan karena rentan terpapar depresiasi rupiah. (Bisnis Indonesia)

ISAT: Indosat Garap Bisnis Asuransi. PT Indosat Tbk akan masuk ke bisnis asuransi.

Namun, obyek yang akan ditanggung oleh operator selular ini masih terkait dengan usahanya yakni ponsel pintar dan tablet. Program yang dinamakan Bundling+Proteksi itu merupakan kolaborasi Indosat dengan Tecprotec, perusahaan asuransi perangkat teknologi. Premi asuransi pada program itu merupakan bagian dari paket selular Indosat yang ditujukan untuk pelanggan korporasi. (Bisnis Indonesia)

KIJA: Jababeka Cetak Penjualan Rp 1 Triliun. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencetak penjualan pemasaran (marketing sales) unit properti sebesar Rp 1,02 triliun selama 2014 atau turun 15 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 1,2 triliun. Sepanjang tahun lalu, perseroan menjual total lahan seluas 24 hektare (ha). Semula, perseroan menargetkan marketing sales tahun lalu sebesar Rp 1,2 triliun. Penjualan sektor real estate dan kawasan industri diharapkan mampu berkontribusi dengan proporsi yang seimbang. Dengan demikian, tahun lalu realisasi marketing sales mencapai 85 persen dari target. (Berita Satu)

PGAS: PGN alokasikan capex US$800 juta tahun ini. Perusahaan distribusi gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berencana untuk mengucurkan capex sebesar US$800 juta pada tahun ini, dimana sebagian besarnya akan digunakan untuk proyek pipa gas. Dalam pernyataan di Bursa Efek Indonesia, perusahaan mengatakan bahwa dana tersebut akan dianggarkan untuk infrastruktur dan anak usahanya. (Jakarta Post) MSKY: MNC Sky ingin menjaring 3 juta pelanggan. Meski persaingan memperebutkan ceruk pasar televisi (TV) berbayar makin ketat, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) tetap optimistis terhadap prospek bisnis ini. Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo ini berani membidik target hingga tiga juta pelanggan sepanjang tahun ini. Rudy Tanoesoedibjo, Presiden Direktur MNC Sky Vision menuturkan, penetrasi pelanggan televisi berbayar masih kecil di Indonesia. (Kontan)

(3)

Technical analysis

Investor sentiment

Kurangnya data ekonomi dalam negeri membuat investor berfokus kepada berita saham secara individu.

Daily Chart

Seperti yang kami perkirakan indeks mengalami penguatan yang membuat stochastic golden cross kenaikan ini telah merubah trend jangka pendeknya dari tren turun. MACD mulai meningkat walaupun PSAR masih menurun kami melihat hari ini masih berpotensi untuk naik namun ditengah sesi kemungkinan ada aksi profit taking yang walaupun tidak membuat indeks ditutup di zona negative.

Intraday Chart

Setelah berkonsolidasi pada sesi pertama pada sesi kedua indek naik yang juga diikuti dengan volume, semua indicator masih menunjukan penguatan lanjutan namun stochastic indicator menunjukan saham perseroan masuk dalam level overbought hal ini mengikasikan walaupun indeks akan menguat pada hari ini ini namun besar kemungkinan terjadi profit taking.

Chart 1. Daily chart Chart 2. Intraday chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Sell On Strength

Resistance 5.235

Support 5.196

Close 5.215

Indicator

Stoch UP

MACD UP

PSAR DN

Volume DN

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

(4)

Stocks on our focus list

PT. Multipolar Tbk. (MLPL)

Pada perdagangan kemarin saham MLPL berhasil menembus resistance downtrend channelnya yang menandakan telah terjadinya perubahan trend, semua indicator mendukung kenaikan ini dengan target di level 775 yang merupakan fibo 61.8%, sehingga strategi yang digunakan adalah trading buy namun tetap jaga level stop los di level 730.

Recommendation Trading Buy

Target price 775

Stop loss 730

Buying price 750

Close 750

Indikator

Stoch GC

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 3. MLPL

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

PT Minna Padi Investama Tbk (PADI)

Saham PADI berhasil menguat 10% pada perdagangan kemarin yang diserai dengan volume yang meningkat, semua indicator telah goldencross yang menandakan kenaikan lanjutan namun berdasarkan pola sebelumnya kenaikan hanya 2 kali sehingga hari ini adalah kenaikan terakhir sebelum berkonsolidasi sehingga strategi yang digunakan trading cepat dengan level beli di penutupan kemarin dengan target harga di 695. Namun tetap jaga stop loss di level 630.

Recommendation

trength

Target price 695

Stop loss 630

Buying Price 650

Close 650

Indikator

Stoch GC

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal Chart 4. PADI

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT. Arwana Citra Mulia Tbk (ARNA)

Pada perdagangan kemarin saham ARNA ditutup menguat 6% setelah menembus level resistancenya yang juga merupakan konfimrasi pola double bottom dengan target 1000 namun di level 980 ada resistance, dengan resiko saham yang semakin meningkat maka strategi yang digunakan adalah Sell on strength dengan level buyback di 900.

Recommendation Sell On Strength

Target price 900

Buying Price 980

Close 960

Indikator

Stoch OS

MACD DN

PSAR DN

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 5. ARNA

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is January, 21ST

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,300

11,500 11,700 11,900 12,100 12,300 12,500 12,700 12,900

4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200 5,300

10/22 11/5 11/19 12/3 12/17 12/31 1/14

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

1.0 1.1 1.7

16.5

-1.0 -1.1 -1.6

15.9

-4 0 4 8 12 16 20

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

49

539

17 25 48

213

-473 753

-141 -181

117

748

-600 -400 -200 0 200 400 600 800 1,000

Korea Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500

40 50 60 70 80 90

10/14 11/14 11/14 12/14 12/14 12/14 1/15

(USD/b) Brent (L) CPO(R) (USD)

70 75 80 85 90 95 100 105 110 115

10/14 11/14 12/14 1/15

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

75 80 85 90 95 100 105

10/14 11/14 12/14 1/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14

BANKING

Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,075 322,364 0.4 1.2 0.0 32.1 19.5 17.0 4.2 3.5 23.4 22.3

Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,975 256,083 2.1 2.3 3.3 22.6 13.0 11.3 2.5 2.2 20.7 20.5

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 11,425 281,845 -0.7 -2.8 -1.5 36.0 11.8 10.5 2.9 2.4 27.0 25.0 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,975 111,426 1.3 -2.0 -2.4 41.3 11.0 9.8 2.0 1.7 19.6 19.2

Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,650 44,569 0.8 1.3 5.8 3.7 14.6 12.2 1.3 1.2 9.6 10.3

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 4,075 23,799 1.9 2.3 1.2 -9.8 11.8 9.8 2.0 1.7 18.7 19.1 PROPERTY

Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 1,060 4,988 -1.4 -1.4 2.9 49.3 14.0 10.7 2.0 1.7 16.4 18.2

Ciputra Property Tbk PT CTRP 840 5,166 1.2 1.8 1.8 16.7 12.3 9.9 N/A N/A 10.2 13.9

Pakuwon Jati Tbk PT PWON 483 23,261 0.0 3.0 -7.1 51.9 12.1 11.3 4.3 3.3 40.2 32.5

Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 580 11,397 0.0 0.9 10.5 11.5 8.9 8.3 1.7 1.5 21.7 19.7

Bumi Serpong Damai PT BSDE 2,060 37,846 2.0 5.1 14.8 36.9 13.0 14.9 2.8 2.5 23.8 17.2

CONSTRUCTION

Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 1,130 3,853 0.4 2.7 6.6 65.0 24.3 19.9 4.8 4.2 19.3 21.1

Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 3,550 6,395 -0.6 2.5 18.3 98.3 21.1 17.1 3.6 3.1 18.8 19.6

Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 3,595 22,106 -0.1 1.3 7.6 94.9 33.7 26.9 6.0 5.2 18.5 19.1

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,630 17,578 -0.4 -1.5 5.7 178.2 33.7 25.3 7.4 5.7 23.5 25.0

Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,515 14,737 0.7 6.7 11.8 175.5 36.0 28.1 5.4 4.7 16.2 17.0

RETAIL & CONSUMER

Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 7,425 65,195 0.7 0.0 13.4 3.5 15.8 13.8 2.5 2.2 15.1 15.7

Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,810 84,844 0.6 1.4 -0.8 27.9 40.0 33.2 9.0 7.7 23.4 24.3

Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,500 9,130 -1.8 0.9 10.3 -3.5 50.2 28.7 3.6 3.2 6.8 11.7

Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 35,950 274,299 5.1 10.1 14.1 26.1 49.6 44.6 60.0 53.8 125.7 126.5

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 14,500 84,549 8.2 14.2 18.1 25.0 31.9 27.5 5.9 5.3 19.3 20.0

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 800 5,677 2.6 4.6 10.3 -35.2 14.5 13.5 1.7 1.6 12.0 12.0

Mayora Indah Tbk PT MYOR 23,800 21,285 8.2 13.3 13.9 -11.4 44.9 25.2 5.1 4.3 11.8 18.6

Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 705 12,091 0.7 -0.7 -9.0 -4.1 21.5 18.6 5.2 4.3 26.3 25.3

Gudang Garam Tbk PT GGRM 53,025 102,025 -5.3 -11.3 -10.8 18.3 19.2 16.9 3.1 2.8 17.2 17.2

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,330 6,732 3.1 4.3 -5.7 23.1 34.0 26.4 7.1 5.8 21.9 23.3

AUTOMOTIVE

Astra International Tbk PT ASII 7,675 310,711 3.0 8.9 7.7 12.9 15.5 14.2 3.3 2.9 21.5 20.5

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,900 10,785 0.0 2.6 11.4 -26.4 28.7 17.0 1.8 1.7 4.5 8.1

Astra Otoparts Tbk PT AUTO 3,780 18,219 0.8 0.4 -2.1 11.3 16.8 13.9 2.0 1.8 12.2 13.5

TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,915 293,832 0.5 3.2 3.2 32.0 18.7 17.2 4.2 3.8 22.9 22.4

XL Axiata Tbk PT EXCL 4,755 40,582 2.3 7.6 0.5 -9.4 109.7 33.5 2.7 2.5 3.1 7.2

Indosat Tbk PT ISAT 4,265 23,176 -2.1 -1.7 4.0 3.1 20.2 30.9 1.5 1.4 -2.4 4.1

INFRASTRUCTURE

Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 7,050 47,940 0.7 0.7 2.5 32.4 30.4 26.5 4.7 4.2 15.5 16.3

Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 9,500 45,567 -0.8 0.5 -2.6 52.6 32.0 24.3 8.7 5.7 30.4 27.2 MINING

Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 1,050 10,015 -0.5 -1.9 6.6 -1.9 N/A 27.1 0.8 0.8 0.0 3.3

Timah Persero Tbk PT TINS 1,195 8,900 0.8 1.3 0.4 24.5 15.8 13.4 1.6 1.5 11.2 13.3

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 11,150 25,691 4.0 -0.4 -12.5 12.1 12.2 12.6 2.9 2.6 24.9 22.2 CEMENT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 22,125 81,447 -1.0 -9.2 -10.6 6.2 15.7 14.4 3.2 2.9 21.5 20.8

Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 1,910 14,636 -0.3 -10.1 -13.0 -17.5 15.7 14.1 1.6 1.5 10.5 10.7

Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 14,100 83,634 -0.5 -11.5 -11.9 -3.9 14.8 13.7 3.5 3.1 25.0 24.1 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 2,252.8 0.1 MLPL IJ 750 7,549 11.94

Mining 1,333.6 2.6 ICBP IJ 14500 84,549 8.21

Basic-Industry 506.6 -0.1 MYOR IJ 23800 21,285 8.18

Miscellaneous Industry 1,333.6 2.6 SCMA IJ 3675 53,734 7.0

Consumer Goods 2,256.1 2.4 MNCN IJ 2875 41,044 6.28

Property & Construction 542.1 0.4 KPIG IJ 1290 8,348 6.2

Infrastructure 1,140.1 0.4 LPPF IJ 15600 45,520 6.1

Finance 725.2 0.3 ARNA IJ 960 7,048 6.08

Trade 895.1 1.7 ABMM IJ 2750 7,571 5.77

Composite 5,215.3 1.0 UNVR IJ 35950 274,299 5.1

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

UNVR IJ 5.1 35,950 GGRM IJ -5.3 53,025

ASII IJ 3.0 7,675 EMTK IJ -4.3 7,800

ICBP IJ 8.2 14,500 BBRI IJ -0.7 11,425

BMRI IJ 2.1 10,975 GEMS IJ -10.5 1,740

SCMA IJ 7.0 3,675 BIRD IJ -3.9 11,025

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

12:00am JPY BOJ Monthly Report

3:00am EUR Spanish Unemployment Rate 23.6% 23.7%

Day 2 ALL WEF Annual Meetings

5:00am EUR Italian Retail Sales m/m 0.1% 0.0%

7:45am EUR Minimum Bid Rate 0.05% 0.05%

8:30am EUR ECB Press Conference

8:30am USD Unemployment Claims 301K 316K

9:00am USD HPI m/m 0.4% 0.6%

10:00am EUR Consumer Confidence -11 -11

10:30am USD Natural Gas Storage -231B -236B

11:00am USD Crude Oil Inventories 2.5M 5.4M

8:35pm JPY Flash Manufacturing PMI 52.0

8:45pm CNY HSBC Flash Manufacturing PMI 49.5 49.6

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or

Referensi

Dokumen terkait

ASII pada perdagangan kemarin berhasil membukukan kenaikan 2.6% ditutup pada level harga IDR6,800, dengan total nilai saham yang diperdagangkan 76.3% lebih besar

Pada chart 1 kita akan melakukan analisa IHSG dengan menggunakan data timeframe weekly, dimana jelas terlihat bahwa resistance indikator PSAR yang ditunjukan panah biru pada level

Penguatan sebesar 0,18% kemarin telah berhasil membuat indikator stochastic melakukan goldencross, sehingga bisa kita katakana rebound yang terjadi kemarin

Analisa saham SSIA dapat kita lakukan pada chart 5 dimana jelas terlihat bahwa trend penurunan telah berhasil dipatahkan dan akan berpeluang melanjutkan trend kenaikan.. Saham SSIA

Sepanjang lima tahun terakhir indek Jakarta Consumers (JakCons Index) telah mencatat imbal hasil tahunan lebih dari 10% (kecuali pada saat krisis, tahun 2008). Sudut

Pada perdagangan kemarin saham AISA mengalami kenaikan sebesar 1.35% ditutup pada level 2250 yang sekaligus tela berhasil membuat indikator stochastic melakukan

Pada perdagangan kemarin saham MLPL ditutup naik 8% kenaikan ini juga disertai dengan lonjakan volume dan indicator stochastic naik dan hampir goldencross

Saham perseroan saat ini sedang dalam fase konsolidasi namun melihat dari indicator macd dan stochastic terlihat mulai adanya pergerakan, dimana level resistance pertama di