i
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS WEB PADA POKOK BAHASAN
PERSAMAAN LINGKARAN KELAS XI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Paskalia Krisantari
NIM : 131414021
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iii HALAMAN PENGESAHAN
iv
MOTTO
Don’t stop until you’re pround (Johnny Brett)
v
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk
1. TUHAN YESUS KRISTUS
2. Kedua orantuaku tersayang Ignatius Suparjiyo dan Theresia Sri Astutilah 3. Kakak tercinta Yohanes Epa Kurnia Septa
4. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan, cinta, kasih, dan doa
viii
ABSTRAK
Paskalia Krisantari, 2017. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web Pada Pokok Bahasan Persamaan Lingkaran Kelas XI SMK N 2 Depok Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan rancangan dan pengembangan LKS model penemuan terbimbing berbasis web, (2) mengetahui efektivitas penggunaan LKS model penemuan terbimbing berbasis web siswa SMK N 2 Depok. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan. Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan penelitian dan pengembangan, yaitu 1) potensi dan masalah, 2) kajian pustaka dan pengumpulan informasi, 3) pembuatan desain, 4) validasi desain, 5) revisi desain produk sampai dihasilkan produk akhir berupa LKS model penemuan terbimbing berbasis web, 6) ujicoba terbatas, 7) revisi, 8) ujicoba lapangan operasional. Jenis data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data berupa transkrip wawancara, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa (1) dalam merancang dan mengembangan LKS model penemuan terbimbing berbasis web dilakukan 1) potensi dan masalah dilakukan dengan Ibu Rum yaitu guru matematika kelas XI TPMP, 2) kajian pustaka dan pengumpulan informasi, 3) desain produk dilakukan menggunakan wordpress yang diberi nama Happy Learning yang di dalamnya ada menu KD, Indikator, dan LKS; Kontak dan Tentang Penulis; dan Geogebra, 4) validasi produk dilakukan oleh dosen, mahasiswa dan guru matematika dengan skor 3,7 dan kategori “Baik”, 5) revisi desain sampai dihasilkan produk akhir berupa LKS model penemuan terbimbing berbasis web. LKS dibuat agar tertampil dalam Happy Learning, 6) ujicoba terbatas, dilakukan oleh dua siswa SMK N 2 Depok yang memperoleh skor 3,7 dengan kategori “Baik”, 7) revisi 8) uji lapangan operasional dilakukan di kelas XI TPMP dengan lima kali pertemuan. Untuk ujicoba terbatas perlu memperhatikan representasi subjek sehingga hasil tidak berbeda jauh dengan uji lapangan operasional. (2) Berdasarkan analisis hasil belajar siswa setelah menggunakan Happy Learning dikatakan kurang efektif atau kefektifitasannya rendah dengan presentase 53,14%. Banyak hal yang menyebabkan pembelajaran kurang efektif. Hal ini didukung oleh hasil kuesioner didapatkan kesimpulan bahwa siswa merasa tertarik dan senang 50%, ada yang mengatakan tidak efektif sebesar 50%, siswa yang cukup memahami materi sebesar 47%, sedangkan yang belum memahami materi ada sebesar 47%, dan 6% tidak paham. 53% mengatakan kurang antusias dalam belajar. Namun, 97% mengatakan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web dapat menjadi inovasi baru dalam pembelajaran. 66% mengatakan bahwa LKS model penemuan terbimbing berbasis web membuat siswa termotivasi untuk semangat belajar.
ix ABSTRACT
Paskalia Krisantari, 2017. Developing a web based guided discovery students worksheet model in Circle Equation Topic for Grade XI of SMK N 2 Depok Yogyakarta. Mathematic Education Study Program, Department of Mathematic Education and Science, Teacher Training and Education Faculty, Sanata Dharma University Yogyakarta.
This research aims at (1) designing and developing web based guided discovery students worksheet model, (2) investigating the effectiveness of the use of web based guided discovery students worksheet model in SMKN 2 Depok.
This study is included as Research and Development. Here are some stages in conducting the research and development, such as 1) analyzing problems 2) collecting information 3) designing 4) validating design 5) revising the design until the intended result is achieved 6) preliminary field testing 7) main product revision 8) main field testing. This research uses quantitative and qualitative methods to collect the data. The researcher analyzes the data by using the transcript of the interview, the data presentation and the conclusion.
By applying the R&D stages, several processes are conducted 1) potential and problems were analyzed with Mrs. Rum as the Mathematics teacher for grade XI TPMP 2) wordpress was used to design the product and Happy Learning was taken as its name, 3) product validation was conducted by the lecturer, students, and the teacher with score 3,7 and it was categorized as "good", 4) main product revision was conducted until the web based guided discovery students worksheet model was achieved. The worksheet was created so that it can appear in Happy Learning, 5) preliminary main testing was conducted by two students of SMKN 2 Depok who achieved score 3,7 which was categorized as "Good", (7) Revision, (8) main product revision was conducted in grade XI TPMP in five meetings using web based guided discovery students worksheet model. For the restricted trials, the researcher should pay attention to the subject representation so the result of the trials will not significantly different with the operational field test. (2) based on the analysis on students' competence, it was found that the effectiveness was rather low with the percentage 53,14%. There were some aspects which caused this issue. The data from the questionnaire showed that students were more interested. However, some said that it was ineffective as well. Students stated that web based guided discovery students worksheet model could be a new innovation in learning. web based guided discovery students worksheet model could help students understand learning materials about circle equation.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul ” Pengembangan
Lembar Kerja Siswa Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web Pada Pokok Bahasan Persamaan Lingkaran Kelas XI SMK N 2 Depok Yogyakarta”. Skripsi ini meruapakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan, tetapi peneliti mendapatkan bimbingan dari bapak dosen dan banyak pihak yang mendukung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan kali ini, peneliti ini mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi atas bimbingan, nasihat, dan kesabarannya dalam membimbing peneliti selama penyusunan skripsi.
2. Bapak Yosep Dwi Kristanto M.Pd selaku validator produk LKS peneliti. 3. Ibu Rum Ismawati selaku Guru Matematika Kelas XI SMK N 2 Depok atas
bimbingan, masukan, bantuan, dan kepercayaannya dalam melakukan penelitian.
4. Siswa siswi kelas XI TPMP SMK N 2 Depok Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
5. Orangtua tersayang Ignatius Suparjiyo dan Theresia Sri Astutilah atas dukungan, doa, keuangan, semangat, dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kakak saya tercinta Yohanes Epa Kurnia Septa yang selalu mendukung dan memberi nasihat.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
LEMBAR KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Tujuan Produk yang Diharapkan ... 4
F. Batasan Istilah ... 5
G. Manfaat Penelitian ... 5
H. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. Lembar Kerja Siswa (LKS)... 8
1. Pengertian LKS ... 8
2. Macam-macam LKS ... 9
3. Komponen LKS Sebagai Bahan Ajar ... 10
4. Tujuan LKS ... 10
xiii
B. LKS Model penemuan terbimbing Berbasis Web ... 12
1. Pengertian LKS model penemuan terbimbing ... 12
2. Pengertian LKS model penemuan terbimbing berbasis web ... 14
C. Model E-Learning ... 14
D. Penelitian dan Pengembangan ... 15
E. Persamaan Lingkaran ... 16
1. Konsep Persamaan lingkaran ... 16
2. Bentuk Umum Persamaan lingkaran ... 17
3. Kedudukan Titik terhadap lingkaran ... 18
4. Kedudukan Garis terhadap lingkaran ... 19
5. Persamaan Garis Singgung Lingkaran ... 19
BAB III METODE PENELITIAN... 27
A. Jenis penelitian ... 27
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 27
C. Subjek dan Tempat Penelitian... 27
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 28
E. Jenis Data ... 31
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 31
G. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Tahapan Penelitian ... 44
B. Analisis Kebutuhan ... 45
C. Deskripsi Produk Awal ... 48
D. Data Hasil Penelitian ... 52
E. Analisis Data Hasil Penelitian... 74
F. Pembahasan ... 98
G. Keterbatasan Penelitian ... 103
H. Refleksi ... 103
BAB V PENUTUP ... 110
A. Kesimpulan ... 110
B. Saran ... 111
DAFTAR PUSTAKA ... 113
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Instrumen wawancara ... 32
Tabel 3. 2 Instrumen validasi para ahli ... 34
Tabel 3. 3 Instrumen uji coba terbatas ... 36
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Soal ... 40
Tabel 3. 5 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima ... 41
Tabel 3. 6 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ... 42
Tabel 3. 7 Kriteria Skor Siswa ... 43
Tabel 3. 8 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar ... 43
Tabel 4. 1 Hasil Wawancara ... 46
Tabel 4. 2 Data Mentah Hasil Validasi ... 52
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Validasi Ahli Materi dan Media... 55
Tabel 4. 4 Data Mentah Hasil Uji Coba Terbatas ... 56
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Validasi Uji Coba Terbatas ... 58
Tabel 4. 6 Data Hasil Pretest ... 65
Tabel 4. 7 Data Hasil Posttest ... 66
Tabel 4. 8 Nilai dan Kriteria Pretest ... 91
Tabel 4. 9 Nilai dan Kriteria Posttest ... 92
Tabel 4. 10 Nilai dan Kriteria dari Pretest serta Posttest ... 93
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Lingkaran Berpusat di O(0,0)... 16
Gambar 2. 2 Lingkaran berpusat di (a,b) ... 17
Gambar 2. 3 Persamaan Garis Singgung Berpusat di O(0,0) ... 19
Gambar 2. 4 Persamaan Garis Singgung Berpusat di A(a,b) ... 21
Gambar 3. 1 Diagram Prosedur Penelitian dan Pengembangan ... 31
Gambar 4. 1 Tampilan Utama Produk Awal ... 51
Gambar 4. 2 LKS Sebelum Direvisi ... 59
Gambar 4. 3 LKS sesudah direvisi ... 60
Gambar 4. 4 Kolom Komentar Sebelum Direvisi ... 61
Gambar 4. 5 Kolom Komentar Sesudah Direvisi... 61
Gambar 4. 6 Penomeran Sebelum Direvisi ... 62
Gambar 4. 7 Penomeran Sesudah Direvisi ... 63
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ... 116
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian Universitas Sanata Dharma ... 116
Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian dari Bapeda ... 117
Lampiran A.2 Surat Izin Telah Melakukan Penelitian ... 118
LAMPIRAN B ... 119
Lampiran B.1 Instrumen Validasi Ahli Media, Materi, Guru Matematika, dan Uji Coba Terbatas ... 119
Lampiran B.2 Data Mentah Skor Validasi Ahli Media, Materi, Guru Matematika, dan Uji Coba Terbatas ... 132
LAMPIRAN C ... 150
Lampiran C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 150
Lampiran C.2 Lembar Kerja Siswa ... 172
Lampiran C.3 Jawaban Lembar Kerja Siswa ... 183
LAMPIRAN D ... 213
Lampiran D.1 Soal Pre-test dan Post-test ... 213
Lampiran D.2 Lembar Jawaban Hasil Pretest ... 214
Lampiran D.3 Lembar Jawaban Hasil Post-test ... 220
Lampiran D.4 Hasil Kuesioner Uji Lapangan Operasional ... 226
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting di dalam dunia pendidikan. Matematika itu sendiri merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan mengembangkan daya pikir manusia. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama (Depdiknas, 2006:387).
Ketika mempelajari matematika, siswa diharapkan mampu merancang pengetahuan mereka sendiri dan aktif. Pengetahuan tersebut didapatkan dari pengetahuan yang sudah didapat sebelumnya. Berbagai cara dilakukan guru untuk menumbuhkan semangat, keaktifan, kemandirian, dan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran matematika. Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan.
dipelajari oleh siswa. Dalam LKS siswa juga diberikan kebebasan bereksplorasi untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Hidup di zaman yang serba modern atau mengikuti perkembangan zaman dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut agar dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut untuk proses pembelajaran. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih siswa banyak menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan internet, peneliti membuat media pembelajaran berupa LKS yang dikemas sedemikian rupa sehingga menarik, berkualitas, dan mudah untuk dipelajari siswa. Sebenarnya, LKS berbasis web sudah banyak dijumpai, namun peneliti mencoba mengembangkan dengan versi baru, materi yang berbeda, dan layak digunakan untuk pembelajaran. Diharapkan dengan adanya LKS tersebut siswa tertarik pada pembelajaran matematika.
Berdasarkan observasi ketika PPL di kelas XI TPMP pada bulan Agustus 2016, siswa kadang tidak memperhatikan pembelajaran walaupun menggunakan LKS. Siswa lebih tertarik pada gadget yang mereka miliki dan gadget tersebut tidak dikumpulkan pada saat proses pembelajaran. Hampir semua siswa dalam kelas mempunyai smartphone dan sekolah menyediakan wifi yang sangat mendukung. Peneliti berusaha memanfaatkan gadget dan wifi tersebut untuk pembelajaran.
web. Beliau berharap pembelajaran dengan LKS berbasis web ini siswa semangat belajar, mendapatkan nilai bagus, antusias belajar karena menggunakan media yang menarik.
Dalam pembelajaran juga sangat jarang digunakan aplikasi geogebra untuk membantu siswa mempermudah memahami materi. Peneliti berusaha membuat pembelajaran lebih menarik dengan LKS berbasis web agar siswa dapat memanfaatkan gadget yang mereka bawa ke sekolah untuk hal yang lebih bermanfaat. Tak hanya itu, peneliti juga melihat efektivitas dari pengembangan LKS model penemuan terbimbing berbasis web tersebut kepada siswa yang diharapkan membantu menunjang pembelajaran. Peneliti ingin melihat keefektivitasan produk LKS tersebut dilihat dari hasil belajar siswa.
Peneliti juga bisa mengetahui proses dari pengembangan LKS model penemuan terbimbing berbasis web tersebut. Peneliti juga mengetahui LKS yang layak untuk pembelajaran. Peneliti ingin memberikan inovasi baru dalam pembelajaran matematika menggunakan LKS model penemuan terbimbing berbasis web.
B.Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan mengembangkan LKS model penemuan terbimbing berbasis web?
2. Bagaimana efektivitas penggunaan LKS model penemuan terbimbing berbasis web dalam pembelajaran kelas XI SMK N 2 Depok?
C.Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang dilakukan peneliti agar lebih fokus penelitian dalam materi matematika di kelas XI SMK memiliki beberapa Kompetensi Dasar (KD). Peneliti memilih materi tentang persamaan lingkaran yang terbagi menjadi dua kompetensi dasar.
D.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan rancangan dan pengembangan LKS model penemuan terbimbing berbasis web.
2. Mengetahui efektivitas penggunaan LKS model penemuan terbimbing berbasis web dalam pembelajaran kelas XI SMK N 2 Depok.
E.Tujuan Produk yang Diharapkan
1. Produk ini dirancang agar dapat membantu siswa dalam belajar matematika pada pokok bahasan persamaan lingkaran dengan bantuan menggunakan LKS yang berbasis web dan Geogebra.
2. LKS berisi tentang langkah-langkah untuk menemukan konsep persamaan lingkaran dengan model penemuan terbimbing dan latihan-latihan soal.
F. Batasan Istilah
1. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) merupakan cara ilmiah untuk meneliti, merancang, membuat dan menguji suatu produk yang telah dihasilkan.
2. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan suatu media pembelajaran yang berisi materi singkat, contoh soal, dan latihan-latihan soal yang diharapkan dapat membantu siswa merancang pengetahuannya sendiri.
3. Lembar Kerja Siswa Berbasis Web
LKS model penemuan terbimbing berbasis web merupakan LKS dengan model penemuan terbimbing yang disampaikan dengan menggunakan media web.
G.Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
model penemuan terbimbing berbasis web yang berkualitas, menarik dan efektif dalam menunjang proses belajar siswa.
2. Bagi siswa
Siswa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan pembelajaran menggunakan LKS model penemuan terbimbing berbasis web.
3. Bagi guru
Guru mendapatkan inspirasi terkait dengan pengembangan LKS model penemuan terbimbing berbasis web dengan penelitian Research and Development dan memperoleh contoh LKS model penemuan terbimbing
berbasis web pada pokok bahasan Persamaan Lingkaran.
4. Penggunaan LKS model penemuan terbimbing berbasis web dapat menjadi alternatif bagi guru matematika dalam mengatasi permasalahan yang muncul selama proses pembelajaran matematika.
H.Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, tujuan produk yang diharapkan, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II : Landasan Teori
Bab II : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, jenis data, teknik dan instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV: Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjabarkan tentang hasil pengolahan data, analisis data, pembahasan, hambatan penelitian, dan refleksi.
Bab V : Penutup
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A.Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Pengertian LKS
Lembar kerja siswa yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri (Prastowo, 2013:204). LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya (Depdiknas, 2004:18).
Lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran yang berisi tugas yang biasanya berupa petunjuk atau langkah untuk menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan siswa dan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa atau aktivitas dalam proses belajar mengajar (Depdiknas, 2005:4). Hal-hal yang dimuat dalam LKS dapat membantu guru dalam memudahkan proses belajar mengajar dan mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri dalam kelompok kegiatan. (Darmodjo dan Kaligis, 1993:40)
mampu mengembangkan aktivitas siswa dalam belajar serta mampu merancang pengetahuan mereka sendiri.
2. Macam-macam LKS
Menurut Prastowo (2013: 208-211) setiap LKS disusun dengan materi-materi dan tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS, maka LKS memiliki berbagai macam bentuk, yaitu:
a. LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep.
LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan siswa, meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. LKS ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya, dan kemudian siswa diberi pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu siswa untuk mengaitkan fenomena yang mereka amati dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka. b. LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan
berbagai konsep yang telah ditemukan.
LKS ini berisi pemberian tugas kepada siswa untuk melakukan diskusi, kemudian meminta siswa mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggungjawab.
c. LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar.
d. LKS yang berfungsi sebagai penguatan.
LKS ini diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu dan materi yang dikemas dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran.
e. LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum. LKS ini berisi petunjuk untuk praktikum.
Dalam penelitian ini, LKS yang akan dikembangkan termasuk dalam jenis LKS ke-1 yaitu LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep. LKS ini lebih mengarahkan siswa untuk merancang pengetahuan untuk menemukan suatu konsep.
3. Komponen LKS Sebagai Bahan Ajar
Menurut Prastowo (2013:207-208), terdapat 6 komponen LKS sebagai bahan ajar, meliputi: judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian. Komponen belajar berisi langkah bagi guru untuk menyampaikan bahan ajar kepada siswa dan langkah bagi siswa untuk mempelajari bahan ajar. Informasi pendukung berisi berbagai informasi tambahan yang dapat melengkapi bahan ajar sehingga siswa semakin mudah menguasai pengetahuan yang akan diperoleh.
4. Tujuan LKS
Tujuan dari LKS sebagai berikut:
c. Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan keterampilan proses.
d. Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.
e. Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis. f. Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari
melalui kegiatan pembelajaran (Achmadi:1996:35). 5. Manfaat LKS
Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan LKS (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis, 1992 : 40), antara lain :
1. Memudahkan guru dalam mengelola proses belajar, misalnya mengubah kondisi belajar dari suasana “guru sentris” menjadi “siswa sentris”.
2. Membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja. 3. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya.
B.LKS Model penemuan terbimbing Berbasis Web
1. Pengertian LKS model penemuan terbimbing
Model penemuan terbimbing merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri peserta didik, sehingga dalam proses pembelajaran, peserta didik lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Peserta didik benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh peserta didik. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi peserta didik dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan peserta didik dalam pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).
Dengan model penemuan terbimbing ini siswa dihadapkan kepada situasi dimana siswa bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi dan mencoba-coba (trial and error), hendaknya dianjurkan. Guru sebagai penunjuk jalan dalam membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep dan keterampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan pengetahuan yang baru.
Dalam model pembelajaran dengan penemuan terbimbing, peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru tetapi pada siswa. Guru memulai kegiatan belajar mengajar dengan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa dan mengorganisir kelas untuk kegiatan seperti pemecahan masalah, investigasi atau aktivitas lainnya. Pemecahan masalah merupakan suatu tahap yang penting dan menentukan. Ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Dengan membiasakan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dapat diharapkan akan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal matematika, karena siswa dilibatkan dalam berpikir matematika pada saat manipulasi, eksperimen, dan menyelesaikan masalah.
umumnya dapat mendorong siswa mengembangkan kreativitas dalam belajar (dalam Antik 2002:656).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model penemuan terbimbing merupakan suatu model pembelajaran yang mengajarkan siswa akan berpikir sendiri atau merancang pengetahuan secara mandiri sehingga menemukan konsep materi yang sedang dipelajari dengan petunjuk-petunjuk yang terarah oleh guru atau media pembelajaran yang lain. 2. Pengertian LKS model penemuan terbimbing berbasis web
Pengertian web menurut Gora S (2005:14) adalah sebuah jaringan global dari jutaan halaman informasi yang berisi teks, gambar, dan link ke halaman lain yang menjadi bagian informasi. Sedangkan Madcom (dalam Akhirni, 2007:9) mengatakan bahwa website atau situs web adalah media yang digunakan untuk menampung data teks, gambar animasi dan suara, yang pada umumnya ditampilkan di internet dan dapat diakses oleh komputer lain yang terhubung dengan internet.
Dengan demikian, LKS model penemuan terbimbing berbasis web merupakan LKS dengan model penemuan terbimbing yang disampaikan dengan menggunakan media web.
C.Model E-Learning
mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi internet, oleh karena itu istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah tranformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/ universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. (Purbo & Hartanto, 2002). Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002) e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan elektronik jaringan (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan materi pembelajaran, interaksi, maupun bimbingan (dalam Rusman, 2013:316)
Berdasarkan uraian penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model e-learning adalah model pembelajaran yang merujuk pada penggunaan teknologi
dengan perangkat elektronik maupun jaringan elektronik (LAN, WAN, atau internet) sehingga memudahkan dalam pembelajaran. Bahan pembelajaran disampaikan melalui media elektronik sehingga terdapat interaksi antara siswa dengan guru atau sebaliknya yang membuat pengalaman belajar dapat dilakukan secara lebih bebas.
D.Penelitian dan Pengembangan
atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertangungjawabkan. (Syaodih, 2007:164)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu model penelitian untuk mengembangkan suatu produk yang sudah ada atau membuat produk baru. Produk tersebut akan diuji keefektivitasannya.
E.Persamaan Lingkaran
1. Konsep Persamaan lingkaran
a. Persamaan Lingkaran yang berpusat di O(0,0) dan berjari-jari r
Gambar 2. 1 Lingkaran Berpusat di P(0,0)
Misalkan titik � , adalah sembarang titik yang terletak pada keliling lingkaran. Jarak titik � , ke titik , dapat ditentukan dengan rumus | �| = √ − + − . Diketahui bahwa jari-jari adalah r
dan � = , maka = √ − + − kedua ruas dikuadratkan,
maka diperoleh + =
b. Persamaan lingkaran yang berpusat di P(a,b) dan berjari-jari r
Gambar 2. 2 Lingkaran berpusat di ,
Jarak titik � , ke titik , adalah | �| = √ − + − Diketahui bahwa jari-jarinya adalah dan � = , maka
= √ − + − dikuadratkan kedua ruas maka diperoleh
− + − =
Sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan lingkaran dengan pusat di , dan berjari-jari r adalah − + − =
2. Bentuk Umum Persamaan lingkaran
Bentuk umum persamaan lingkaran adalah + + + + = yang diperoleh dari persamaan lingkaran − + − = . Penjabaran dari persamaan − + − = sebagai berikut:
− + + − + =
+ − − + + − = (1)
Persamaan (1) menjadi + + + + = dengan
= − , = − , = + − (2)
� ≡ + + + + =
� ≡ + + − + + + − + =
� ≡ + + + = + −
Pusat dan jari-jari lingkaran � ≡ + + + + = ditentukan dengan rumus:
pusat = − , −
− = √ + −
3. Kedudukan Titik terhadap lingkaran
a. Posisi suatu titik terhadap lingkaran � ≡ + =
Posisi titik , terhadap lingkaran � ≡ + = dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Titik , terletak di dalam lingkaran � + < 2) Titik , terletak pada lingkaran � + = 3) Titik , terletak di luar lingkaran � + > b. Posisi suatu titik terhadap lingkaran � ≡ − + − =
Posisi titik , terhadap lingkaran � ≡ − + − = dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Titik , terletak di dalam lingkaran
� ≡ − + − <
2) Titik , terletak pada lingkaran
� ≡ − + − =
4. Kedudukan Garis terhadap lingkaran
Misalkan g garis dengan persamaan = + dan L merupakan lingkaran dengan persamaan + = . Kedudukan garis g terhadap sebuah lingkaran ditentukan oleh nilai diskriminan = + − , yaitu:
a. > garis g memotong lingkaran di dua titik yang berlainan
b. = garis g menyinggung lingkaran
c. < garis g tidak memotong maupun menyinggung lingkaran
Garis yang memotong lingkaran di satu titik disebut garis singung. 5. Persamaan Garis Singgung Lingkaran
Persamaan garis singgung lingkaran dapat ditentukan apabila diketahui satu di antara tiga keterangan berikut ini:
a. Melalui satu titik pada lingkaran
1) Lingkaran berpusat di O(0,0) dan berjari-jari
Perhatikan gambar berikut ini, persamaan garis singgung g dapat ditentukan sebagai berikut:
Gambar 2. 3 Persamaan Garis Singgung Berpusat di O(0,0)
� ≡ + =
Y
O X
,
P
Type equation here. Garis singgung
(1) Gradien garis adalah = 1 1
(2) Karena gradien garis singgung g tegak lurus OP maka gradiennya:
� = − = − = −
(3) Persamaan garis singgung g adalah:
− = � −
− = − −
− = − −
+ = +
+ =
Jadi, persamaan garis singgung lingkaran � ≡ + = yang melalui titik , pada lingkaran ditentukan dengan rumus sebagai berikut + = �
2) Lingkaran berpusat di , dan berjari-jari .
Perhatikan gambar di bawah ini. Persamaan garis singgung g pada lingkaran � ≡ − + − = yang melalui titik singgung
Gambar 2. 4 Persamaan Garis Singgung Berpusat di A(a,b)
(1)Gradien garis AP adalah � = 1− 1−
(2)Gradien garis singgung g tegak lurus garis AP, sehingga gradien garis singgung g adalah � = −
��� = −
1− 1−
(3)Persamaan garis singgung g adalah:
− = � −
− = − −− −
− − = − − −
− − + = − − − +
− − + + − − + =
− + + − + = + … . .
Karena , terletak pada lingkaran
� ≡ − + − = , maka berlaku:
− + − =
+ = − + − + … . .
Substitusikan (2) ke persamaan (1) sehingga diperoleh:
− + + − + = − + − +
− + − + + − + − +
=
− − + + − − + =
− − + − − =
Berdasarkan deskripsi di atas, persamaan garis singgung pada lingkaran
� ≡ − + − = yang melalui , ditentukan
dengan rumus sebagai berikut:
− − + − − = �
b. Melalui satu titik di luar lingkaran
Akan terdapat satu garis singgung apabila persamaan garis singgung tersebut melalui satu titik pada lingkaran. Sedangkan, persamaan garis singgung melalui satu titik di luar lingkaran, maka terdapat dua buah garis singgung.
Cara menentukan persamaan garis singgung lingkaran melalui suatu titik di luar lingkaran dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1:
Persamaan garis melalui , , dimisalkan gradiennya m (nilai m ditentukan kemudian). Persamaannya adalah − = − atau
Langkah 2:
Substitusikan = − + ke persamaan lingkaran, sehingga diperoleh persamaan kuadrat gabungan. Kemudian nilai diskriminan D dari persamaan kuadrat gabungan itu dihitung.
Langkah 3:
Karena garis menyinggung lingkaran, maka nilai diskriminan = . Dari syarat = diperoleh nilai-nilai . Substitusikan nilai-nilai ke persamaan = − + , sehingga diperoleh persamaan-persamaan garis singgung yang diminta.
c. Gradien garis singgung
1) Lingkaran berpusat di O(0,0) dan berjari-jari
Persamaan garis singgung pada lingkaran � ≡ + = jika gradien garis singgung diketahui, dapat ditentukan sebagai berikut: (1) Persamaan garis dengan gradien adalah = + .
(2) Substitusi = + ke persamaan lingkaran
� ≡ + = , diperoleh:
+ + =
+ + + =
+ + + − = ...(i)
(3) Nilai diskriminan persamaan (i) adalah
= − + −
= − − + −
= − +
(4) Nilai diskriminan untuk garis menyinggung lingkaran adalah
= , maka
− + =
− + =
= +
= ± √ +
(5) Substitusikan = ± √ + ke persamaan garis
= + , sehingga diperoleh = ± √ +
Dari deskripsi di atas, persamaan garis singgung pada lingkaran
� ≡ + = dengan gradien garis singgung ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
= � ± �√ + �
2) Lingkaran berpusat di , dan berjari-jari .
Persamaan garis singgung pada lingkaran � ≡ − + − = jika gradien garis singgung diketahui, dapat ditentukan sebagai berikut:
(1) Persamaan garis dengan gradien adalah = + . (2) Substitusi = + ke persamaan lingkaran
� ≡ − + − = , diperoleh:
− + + − =
− + + + + + − −
+ − − +
+ + + − − = … . .
(3) Nilai diskriminan persamaan (i) adalah
= − − +
− + + + − −
= − +
− + + + − −
(4) Nilai diskriminan untuk garis menyinggung lingkaran adalah
= , maka
− + − + + + − − =
− + − + + + − − =
+ + − + − − −
− + + − − −
+ + =
− + − − + + − + =
− + + − − + − =
+ + − − + − + =
+ − = +
+ − = √ +
= − + ± √ +
(4) Substitusikan = − + ± √ + ke persamaan garis = + , sehingga diperoleh
− = − ± √ +
Dari deskripsi di atas, persamaan garis singgung pada lingkaran
� ≡ − + − = dengan gradien garis singgung ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau Reseacrh and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan merupakan
metode penelitian yang dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan. (Sugiono, 2015:30). Penelitian ini menggunakan level 4, dimana peneliti melakukan penelitian untuk menciptakan produk baru, membuat produk dan menguji keefektifan produk tersebut.
Dalam penelitian ini akan mengembangkan sebuah produk yaitu LKS model penemuan terbimbing berbasis web mengenai materi persamaan lingkaran.
B.Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK N 2 Depok yang beralamat di Mrican, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Pelaksanaan penelitian ini mulai November 2016.
C.Subjek dan Tempat Penelitian
D.Prosedur Penelitian dan Pengembangan
1. Potensi dan masalah
Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisa kebutuhan, analisa kebutuhan dilakukan dengan wawancara langsung kepada Guru Matematika. Wawancara bertujuan untuk mengetahui tentang penggunaan LKS, pemahaman guru model penemuan terbimbing, dan kesulitan dalam menyusun LKS sehingga diharapkan pengembangan LKS model penemuan terbimbing berbasis web menunjang proses belajar dan menjadi inovasi baru pembelajaran.
2. Kajian pustaka dan pengumpulan informasi
Peneliti melakukan kajian pustaka dan pengumpulan informasi untuk mendapatkan berbagai informasi yang mendukung dalam pembuatan produk tersebut. Diperlukan kajian pustaka agar produk LKS yang akan digunakan mengandung komponen-komponen yang sesuai dengan aturan. 3. Rancangan desain
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Membuat LKS dengan penemuan terbimbing berbasis web
d. Mengonsultasikan LKS yang sudah dibuat e. Membuat weblog
Weblog tersebut berisi aplikasi Geogebra, petunjuk penggunaan Geogebra, LKS penemuan terbimbing, dan kontak penulis.
4. Uji coba produk
Uji coba produk ini dilakukan untuk menguji kelayakan LKS dan mengetahui sejauh mana LKS dapat menunjang hasil belajar siswa.
a. Desain uji coba 1) Validasi
Validasi (diuji secara internal) oleh ahli materi dan ahli media. Validasi oleh ahli materi digunakan agar mengetahui kualitas rancangan produk yang akan dikembangkan dilihat dari materi pembelajaran layak untuk digunakan. Sedangkan validasi oleh ahli media digunakan agar rancangan produk yang akan dikembangkan dari segi pemanfaatan media layak untuk digunakan.
2) Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan pada beberapa siswa agar mengetahui kualitas rancangan produk LKS yang dikembangkan, sehingga mendapatkan masukan-masukan supaya LKS menjadi lebih berkualitas dan menarik.
3) Uji Coba Lapangan Operasional
dilakukan bertujuan untuk mengetahui kualitas rancangan produk yang dikembangkan dan respon siswa terhadap rancangan produk LKS model penemuan terbimbing berbasis web.
b. Subjek uji coba
Rancangan produk yang telah dikembangkan akan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi dan ahli media dalam penelitian ini adalah dosen dan beberapa mahasiswa, dan guru mata pelajaran Matematika adalah Ibu Rum Ismawati.
Subjek uji coba rancangan produk dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dengan sampel adalah siswa kelas XI Teknik Pengolahan Migas dan Petrokimia (TPMP) SMK N 2 Depok, Sleman Yogyakarta.
5. Revisi produk
Secara garis besar prosedur penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 3. 1 Diagram Prosedur Penelitian dan Pengembangan
E.Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil wawancara, kuesioner, kritik dan saran yang telah dilakukan oleh para ahli dalam melakukan validasi pengembangan LKS, deskripsi langkah-langkah pengembangan LKS. Sedangkan data kuantitatif berupa skor atau nilai yang diberikan dalam penilaian produk LKS sebelum direvisi dan hasil belajar yaitu pretest serta posttest.
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam pengembangan LKS ini diperlukan instrumen untuk mendapatkan informasi lebih dan apa saja yang harus dilakukan, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas, menarik, memudahkan siswa dalam belajar, dan melihat apakah produk LKS tersebut efektif untuk pembelajaran atau tidak di
Revisi Produk Uji Lapangan Operasional
Pengumpulan Data Analisis Data
SMK N 2 Depok. Berikut teknik dan instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data melalui tatap muka. Wawancara dilakukan untuk menganalisis kebutuhan terhadap LKS model penemuan terbimbing berbasis web. Wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan terkait dengan LKS, model pembelajaran yang digunakan, dan masukan-masukan yang bermanfaat bagi pengembangan LKS.
Berikut ini merupakan intrumen wawancara:
Tabel 3. 1 Instrumen wawancara
No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Model pembelajaran apa sajakah yang biasa digunakan Ibu dalam pembelajaran?
2. Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap Model Pembelajaran Penemuan terbimbing?
3. Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap pembelajaran e-learning? 4. Apakah pernah Ibu menerapakan
e-learning dalam pembelajaran?
5. Media belajar apa saja yang sering digunakan dalam pelajaran?
7. Apakah LKS tersebut mendukung penemuan terbimbing berbasis web?
10. Apakah ibu sering menggunakan geogebra sebagai media pembelajaran?
11. Apa sajakah yang harus ada dalam LKS dengan model penemuan terbimbing berbasis web?
12. Bagaimana pendapat Ibu terhadap LKS model penemuan terbimbing berbasis web?
13. Apakah Ibu pernah menyusun dan mengembangakan LKS model penemuan terbimbing berbasis web dalam pembelajaran?
14. LKS seperti apa yang diharapkan agar efektif terhadap hasil belajar? 15. Saran apa yang dapat Ibu berikan
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang di dalamnya memuat sejumlah daftar pernyataan untuk mendapatkan informasi sehingga informasi yang didapat bisa dianalisis. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data pada tahap validasi pengembangan produk yang akan diajukan kepada ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran, dan siswa. Hasil validasi melalui kuesioner bisa sebagai masukan untuk revisi LKS yang sedang dirancang. Kuesioner tanpa skala 5 juga dibagikan setelah melakukan uji coba produk dalam kelas.
Berikut ini merupakan instrumen penilaian dalam kuesioner: a. Instrumen validasi para ahli
Tabel 3. 2 Instrumen validasi para ahli
No Komponen LKS Skor Catatan
tujuan terhadap KI & KD. 3. Kesesuaian sasaran
pengguna LKS 4. Langkah-langkah
penemuan konsep materi runtut
5. Bahasa mudah dipahami
6. Rumusan tugas
langkah-langkah model penemuan terbimbing
7. Petunjuk/langkah kerja singkat dan jelas
8. Menumbuhkan rasa ingin tahu
9. Memfasilitasi siswa menggunakan,
memanfaatkan dan memiliih prosedur tertentu.
10. Keruntutan konsep
11. Kesesuaian alat/ bahan dengan LKS yang tersedia Aspek media
16. Proses loading program 20. Kemenarikan warna
b. Instrumen uji coba terbatas
Tabel 3. 3 Instrumen uji coba terbatas
No Komponen LKS Skor Catatan
1 2 3 4 5 Aspek Penyajian Materi
1. Kejelasan materi
2. Sistematika penyajian materi
3. Tingkat kesulitan model penemuan terbimbing 4. Langkah-langkah
penemuan konsep materi runtut
5. Bahasa mudah dipahami 6. Konsep yang didapat 7. Petunjuk/langkah kerja
8. Menumbuhkan rasa ingin tahu
9. Memfasilitasi siswa menggunakan,
memanfaatkan dan memiliih prosedur tertentu.
10. Keruntutan konsep Aspek Tampilan
11. Tampilan menarik
12. Pemilihan warna huruf
18. Icon/tombol/logo yang membantu pengguna dalam menggunakan program
21. Berpusat pada peserta didik
22. Kemampuan merangsang kedalaman berpikir siswa
c. Kuesioner terbuka
Kuesioner ini berupa beberapa pertanyaan tentang efektivitas penggunaan LKS saat pembelajaran, kesulitan/ kendala dalam pengoperasian website, komentar/ saran perbaikan, dan lain-lain. Kuesioner dibuat berbasis online menggunakan produk Google Form. Kuesioner tersebut dapat diakses melalui handphone maupun laptop. Berikut pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut antara lain:
1) Bagaimana perasaaan kalian selama mengikuti pembelajaran menggunakan LKS model penemuan terbimbing berbasis web pada materi persamaan lingkaran? Berikan alasannya!
2) Apakah LKS model penemuan terbimbing berbasis web dapat menjadi inovasi baru dalam pembelajaran? Berikan alasannya! 3) Apakah LKS model penemuan terbimbing berbasis web dapat
membantu kalian dalam memahami materi persamaan lingkaran? Berikan alasannya!
4) Apa yang kalian dapatkan selama pembelajaran menggunakan LKS model penemuan terbimbing berbasis web? Jelaskan!
6) Apakah kalian menemukan kendala dalam pengoperasian LKS model penemuan terbimbing berbasis web?
7) Apakah kalian mengalami kesulitan dalam memahami kata-kata atau perintah dalam LKS model penemuan terbimbing berbasis web? Coba jelaskan!
8) Bagaimana pemahaman kalian untuk materi persamaan lingkaran dengan menggunakan model penemuan terbimbing berbasis web? 9) Apakah langkah-langkah dalam menemukan konsep materi
persamaan lingkaran sudah tepat? Berikan alasannya!
10) Apakah kalian antusias dalam belajar menggunakan LKS model penemuan terbimbing berbasis web? Berikan alasannya!
11) Apakah LKS model penemuan terbimbing berbasis web membuat kalian termotivasi untuk semangat belajar persamaan lingkaran? Berikan alasannya!
12) Saran kalian agar LKS model penemuan terbimbing berbasis web tersebut dapat lebih berkualitas lagi.
13) Lain-lain (komentar atau saran yang belum dipaparkan dalam pertanyaan-pertanyaan sebelumnya)
d. Test Hasil Belajar Siswa (pretest dan posttest)
Pretest berguna untuk mengetahui pemahaman siswa yang dimiliki
XI TPMP SMK N 2 Depok. Posttest dilakukan pada pertemuan akhir pembelajaran.
Berikut adalah kisi-kisi soal:
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Soal
No Indikator Soal Banyak Soal
1. Siswa dapat menentukan persamaan
lingkaran yang berpusat di O(0,0). 1 2. Siswa dapat menentukan persamaan
lingkaran yang berpusat di A(a,b). 1 3. Siswa dapat menentukan kedudukan
titik terhadap lingkaran. 1
4. Siswa dapat menentukan persamaan
garis singgung lingkaran. 1
5. Siswa dapat menentukan jari-jari
dan pusat lingkaran. 1
Banyak soal 5
G.Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari kegiatan uji coba dibagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik dan saran yang telah dilakukan oleh para ahli dalam melakukan validasi pengembangan LKS, deskripsi langkah-langkah pengembangan LKS, dan kuesioner. Sedangkan data kuantitatif berupa skor atau nilai yang diberikan dalam penilaian produk LKS sebelum direvisi dan tes (pretest dan posttest).
= sangat baik, skala = baik, skala = cukup baik, skala = kurang baik, dan skala = sangat kurang baik. Menurut Sukardjo (2008:101), mengkonversi data kuantitatif ke kualitatif skala lima dilakukan dengan acuan sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima
Interval Kategori
� > �� + , � Sangat Baik
��+ , � < � ≤ ��+ , � Baik
��− , � < � ≤ ��+ , � Cukup Baik
��− , � < � ≤ ��− , � Kurang Baik
� ≤ �� − , � Sangat Kurang Baik
Keterangan:
Rerata ideal(�� : skor maksimum ideal + skor minimum ideal Simpangan baku ideal (Sbi) :
6 skor maksimum ideal − skor minimum ideal
Berdasarkan rumus konversi di atas, maka didapatkan data kuantitatif yang kemudian akan dikonversi ke dalam data kualitatif dilakukan sebagai berikut: Skor maksimal = 5
Skor minimum = 1
�� = + =
� = − = ,
Maka kategori dalam skala lima sebagai berikut: Kategori sangat baik = � > ��+ , �
= � > + , × , = � > + ,
Kategori baik = �� + , � < � ≤ �� + , �
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh, maka diperoleh data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3. 6 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Interval Kategori
Setelah soal tersebut dilakukan validasi, maka soal tersebut dapat diberikan kepada siswa. Penilaian skor akhir dapat dilakukan mengacu dengan aturan berkut:
= � ℎ � ℎ ×
Skor maksimal = Nilai maksimal =
Setiap skor yang diperoleh siswa akan dikelompokkan dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3. 7 Kriteria Skor Siswa
Nilai Kriteria
80-100 Sangat baik
70-79 Baik
60-69 Cukup baik
50-59 Kurang baik
0-49 Sangat kurang baik
Sumber (Arikunto,2010)
Dari analisis hasil belajar di atas dapat digunakan untuk mengukur keefektivitasan penggunaan LKS pada proses belajar ditinjau dari hasil belajar. Berikut kriteria efektivitas hasil belajar seperti pada tabel 3.8
Tabel 3. 8 Kriteria Efektivitas Hasil Belajar
Nilai (%) Kriteria
80-100 Sangat Tinggi
66-79 Tinggi
56-65 Cukup
41-55 Rendah
≤ Sangat Tinggi
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Tahapan Penelitian
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan observasi sekolah yang akan menjadi subjek penelitian. Namun sebelum melakukan observasi, peneliti mengurus surat perizinan penelitian di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sleman pada tanggal 9 Januari 2017.
Setelah mendapatkan izin penelitian, peneliti melakukan observasi. Observasi sekolah dilakukan ketika Program Pengalaman Lapangan (PPL) sekitar bulan Agustus 2016. Observasi dilakukan untuk melihat lingkungan sekolah, suasana kelas yang akan menjadi subjek penelitian, keadaan siswa, model dan metode pembelajaran yang digunakan. Setelah itu peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika Kelas XI TPMP pada tanggal 6 Januari 2017. Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui penggunaan LKS saat pembelajaran dan untuk pembuatan produk.
langkah selanjutnya adalah revisi produk sehingga siap untuk diujicobakan ke lapangan operasional atau diujikan ke siswa kelas XI TPMP.
Pembelajaran menggunakan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web dilakukan sebanyak lima pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2017, pertemuan kedua pada tanggal 23 Februari 2017, pertemuan ketiga pada tanggal 1 Maret 2017, pertemuan keempat pada tanggal 29 Maret 2017, dan pertemuan kelima pada tanggal 30 Maret 2017. Pada pertemuan pertama dilakukan pengambilan data, pretest, dan pembelajaran pertama menggunakan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web. Pertemuan kedua sampai pertemuan keempat adalah pengambilan data dengan pembelajaran biasa sama seperti pertemuan pertama. Pada pertemuan kelima dilakukan posttest untuk melihat pemahaman siswa terhadap materi persamaan lingkaran yang telah dipelajari. Peneliti juga menyebarkan kuesioner yang dikerjakan siswa secara online menggunakan Google Form dengan rentang waktu seminggu. Kuesioner bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa selama pembelajaran menggunakan LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web.
B.Analisis Kebutuhan
bertujuan untuk mengetahui penggunaan LKS saat pembelajaran, dan untuk pembuatan produk. Permasalahan terkait dengan sejauh mana pemahaman terhadap LKS model penemuan terbimbing berbasis web. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Rum:
Tabel 4. 1 Hasil Wawancara
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Model pembelajaran apa sajakah yang biasa digunakan Ibu dalam pembelajaran?
Biasanya penemuan terbimbing dengan metode diskusi kelompok.
2. Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap Model Pembelajaran Penemuan terbimbing?
Berawal dari konsep lalu menggunakan LKS sampai menemukan rumus.
3. Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap pembelajaran e-learning?
5. Media belajar apa saja yang sering digunakan dalam pelajaran?
Paling banyak LKS.
6. Apakah media belajar berupa LKS sering digunakan dalam pembelajaran?
Iya tentu saja.
dengan langkah-langkah dalam LKS tersebut. Terlalu banyak kata-kata dan kalimat anak-anak tidak paham.
9. Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap LKS dengan model penemuan terbimbing berbasis web?
Jarang melihat dan sepertinya agak ribet saat pembelajaran.
10. Apakah Ibu sering menggunakan geogebra sebagai media pembelajaran?
Tidak. Ini merupakan
pertama kali
menggunakannya dan tergantung materi. Geogebra hanya sebagai ilustrasi saja. 11. Apa sajakah yang harus ada dalam
LKS dengan model penemuan terbimbing berbasis web?
Instrumen dalam LKS harus jelas supaya siswa gampang dalam memahaminya. 12. Bagaimana pendapat Ibu terhadap
LKS model penemuan terbimbing berbasis web?
Ya agak ribet itu tadi.
13. Apakah Ibu pernah menyusun dan mengembangakan LKS model penemuan terbimbing berbasis web dalam pembelajaran?
Belum pernah.
14. LKS seperti apa yang diharapkan agar efektif terhadap hasil belajar?
LKS yang efektif, efisien, dan memudahkan siswa dalam belajar.
15. Saran apa yang dapat Ibu berikan terkait penyusunan dan pengembangan LKS model
penemuan terbimbing berbasis web ini?
mengerjakannya dan mengurangi kalimat-kalimat dalam LKS agar anak cepat paham.
Dari hasil wawancara dengan Guru Matematika Kelas XI SMK N 2 Depok yaitu Ibu Rum dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran yang sering digunakan adalah penemuan terbimbing dengan Lembar Kerja Siswa. Guru belum pernah menggunakan pembelajaran e-learning, tetapi pemahaman tentang e-learning sudah cukup baik. LKS tersebut mendukung siswa dalam belajar dan efektif terhadap hasil belajar. Kesulitan yang dirasakan guru dalam membuat LKS adalah membuat LKS yang mudah dan siswa langsung paham dengan langkah-langkah dalam LKS tersebut. Terlalu banyak kata-kata dan kalimat anak-anak tidak paham. Guru jarang menggunakan Geogebra dalam pembelajaran tergantung materinya saja. Pemahaman guru terhadap LKS dengan model penemuan terbimbing berbasis web sudah cukup bagus. LKS yang efektif, efisien, dan memudahkan siswa dalam belajar diharapkan efektif terhadap hasil belajar.
C.Deskripsi Produk Awal
produk yang akan dikembangkan dan menganalisis pembelajaran. Langkah yang selanjutnya adalah memilih Kompetensi Dasar dan Indikator yang sesuai. Kompetensi Dasar dalam materi persamaan lingkaran ada dua dan indikator yang dibuat untuk aspek pengetahuan ada empat buah dan untuk aspek keterampilan ada 2 buah.
Setelah menentukan KD dan Indikator, yang dilakukan adalah membuat LKS dengan model penemuan terbimbing dengan materi persamaan lingkaran yang terbagi dalam beberapa subbab. Subbab pada materi persamaan lingkaran yaitu Persamaan lingkaran, Bentuk Umum Persamaan lingkaran, Kedudukan Titik, Kedudukan Garis, dan Garis Singgung Lingkaran. Di dalam LKS terdapat identitas, indikator yang akan dicapai, cara kerja, dan soal-soal latihan.
Soal-soal latihan tersebut diharapkan semakin memperdalam pengetahuan siswa akan materi persamaan lingkaran. LKS juga menggunakan dua alternatif yaitu secara analitik dan geometrik. LKS yang dibuat menggunakan Comic Sans MS dengan ukuran huruf 10-12 dan menggunakan spasi 1,15. Untuk LKS yang
Wordpress yang digunakan diberi nama “Happy Learning”. Dalam wordpress itu ada beberapa menu utama yaitu sebagai berikut:
1. Menu Pertama (KD, Indikator, LKS)
Menu pertama ini berisi tentang Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang ingin dicapai serta lima LKS untuk lima subbab materi persamaan lingkaran. LKS tertampil dalam website tersebut dan ada pilihan lain yaitu link untuk mendownload LKS yang dikemas dalam bentuk word, sehingga siswa dapat mengerjakan LKS tersebut lebih mudah. Pada bagian paling bawah terdapat pula kolom komentar, sehingga pembaca dapat memberikan saran, masukan, dan kritik terhadap materi di Happy Learning.
2. Menu Kedua (Kontak dan Tentang Penulis)
Menu kedua ini berisi tentang nama penulis, universitas, kontak dari penulis, kuesioner untuk siswa, dan kolom komentar.
3. Menu Ketiga (Aplikasi Geogebra)
Gambar 4. 1 Tampilan Utama Produk Awal
D.Data Hasil Penelitian
1. Data Hasil Validasi Ahli dan Revisi Produk
Produk LKS berbasis web yang sudah didesain dan dibuat sedemikian rupa, akan divalidasi oleh Ahli Materi, Ahli Media, Guru Matematika, dan beberapa siswa untuk Ujicoba Terbatas. Untuk Ahli Materi dan Ahli Media, validasi dilakukan oleh Bapak Yosep Dwi Kristanto M.Pd, guru matematika dan beberapa teman sejawat. Untuk ujicoba terbatas dilakukan oleh dua orang siswa SMK N 2 Depok, tetapi bukan siswa yang berasal dari kelas penelitian. Masing-masing akan memberikan komentar dan masukan agar produk yang sudah dibuat dapat diperbaiki kembali sehingga sesuai dengan tujuannya dan berkualitas.
Berikut data mentah hasil validasi ahli materi dan media, guru mata pelajaran serta uji terbatas untuk produk awal sebelum direvisi.
1. Data Mentah Hasil Validasi Ahli Materi dan Media
Tabel 4. 2 Data Mentah Hasil Validasi
12. Menu dan petujuk
20. Kemenarikan
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Validasi Ahli Materi dan Media
No Validasi
LKS Model Penemuan Terbimbing
Berbasis Web
1) Bapak Yosep
LKS ditujukan untuk apa? Print atau untuk desktop? Jika untuk desktop, sebaiknya jadikan dahulu ke pdf. LKS sudah cocok untuk penemuan terbimbing, tetapi belum terlihat penggunaan pendekatan saintifiknya (khususnya dalam “menanya”)
2) Adhi Nugraha
Media sudah baik, tetapi perlu diperbaiki dalam kerapian penulisan di Web. Saran untuk tampilan geogebra bisa diberikan keterangan untuk tool-tool yang akan sering digunakan. Akan lebih baik lagi selain
Lembar Kerja Siswa bisa didownload, disediakan juga tampilan secara Web untuk langsung dikerjakan di Web. Untuk tampilan menu perlu untuk diperbaiki kembali.
3) Ibu Rum
Sudah bagus, namun perlu diperjelas dan diringkas instruksinya dan perbanyak latihan soal sehingga eksplorasi anak lebih banyak.
2. Data Mentah Hasil Validasi Uji Coba Terbatas
Tabel 4. 4 Data Mentah Hasil Uji Coba Terbatas
No Komponen LKS
Skor Per Aspek Oleh Siswa
Rizki Agung Aspek Penyajian Materi
1. Kejelasan materi 4 4
2. Sistematika penyajian
materi 4 3
3. Tingkat kesulitan model
penemuan terbimbing 4 2
4. Langkah-langkah
penemuan konsep materi runtut
5 5
6. Konsep yang didapat 4 3 7. Petunjuk/langkah kerja
singkat dan jelas 4 3
8. Menumbuhkan rasa ingin
tahu 4 3
9. Memfasilitasi siswa menggunakan,
pengoperasian cukup jelas 3 3 16. Pemilihan warna huruf
18. Icon/tombol/logo yang membantu pengguna dalam menggunakan program
3 5
20. Kreatif dalam penuangan
21. Berpusat pada peserta didik 5 3 22. Kemampuan merangsang
kedalaman berpikir siswa 4 3
Total Skor 83 79
Skor Rata-rata (total skor : jumlah
pernyataan) 3,8 3,6
3,7
Tabel 4. 5 Rekapitulasi Validasi Uji Coba Terbatas
No Validasi
LKS Model Penemuan Terbimbing
Berbasis Web
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa (a) memberikan skor 3,8 dengan kategori “Baik” dan siswa (b) memberikan skor 3,6 dengan kategori “Baik”. Selanjutnya LKS Model Penemuan Terbimbing Berbasis Web dikategorikan “Baik” untuk uji coba terbatas.
Berikut rincian revisi produk yang pernah dilakukan: a) Konsep bentuk umum persamaan lingkaran
Sebelum direvisi
Gambar 4. 2 LKS Sebelum Direvisi
Sesudah direvisi
Gambar 4. 3 LKS sesudah direvisi
b) Kolom komentar Sebelum Revisi
Gambar 4. 4 Kolom Komentar Sebelum Direvisi
Dari gambar di atas, komentar tidak akan tertampil dalam website. Akan tetapi akan masuk ke email peneliti.
Sesudah Revisi
Gambar 4. 5 Kolom Komentar Sesudah Direvisi
c) Penomeran Sebelum Revisi
Gambar 4. 6 Penomeran Sebelum Direvisi
Sesudah Revisi
Gambar 4. 7 Penomeran Sesudah Direvisi
Dari gambar di atas, terlihat bahwa penomeran sudah sesuai dengan urutan yang benar.
d) Font
Sebelum direvisi font yang digunakan dalam LKS tersebut adalah Comic Sans MS dan untuk font di Happy Learning adalah standar sesuai dengan
2. Data Hasil Belajar a. Data hasil pretest
Sebenarnya untuk pretest itu diperlukan ujicoba soalnya kepada kelas XI yang bukan merupakan kelas penelitian atau kelas yang pernah menerima materi yang akan diteliti. Tujuan dilakukan uji coba soal pretest adalah untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh mengenai kelas mana yang akan digunakan untuk ujicoba, peneliti berkonsultasi dengan guru mata pelajaran matematika dan dosen pembimbing. Peneliti menyerahkan rancangan soal pretest dan guru mata pelajaran matematika mengoreksi beberapa soal yang kurang layak menjadi soal pretest seperti gambar 4.8
Gambar 4. 8 Soal Pretest
dosen pembimbing, dan dosen pembimbing memberikan saran agar soal pretest tersebut divalidasi oleh beliau dan guru matematika saja. Saran dari
dosen pembimbing adalah menjadikan nilai total pretest menjadi 100 yang semula nilai total 50.
Berikut data hasil pretest yang diperoleh siswa kelas XI TPMP SMK 2 Depok disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4. 6 Data Hasil Pretest
22 S22 5 0 5 0 1 0 1 0 0 0 12 24
b. Data Hasil Posttest
Banyak siswa yang mengikuti posttest adalah sebanyak 32 siswa. Berikut data yang diperoleh dari hasil test posttest disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4. 7 Data Hasil Posttest
13 S13 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 45 90
3. Data Hasil Ujicoba Produk LKS berbasis web dalam pembelajaran a. Pertemuan I