• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Perancangan Sistem dan Prosedur Inspeksi (Studi Kasus Di PT.SIMNU, Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Perancangan Sistem dan Prosedur Inspeksi (Studi Kasus Di PT.SIMNU, Bandung)."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit sintetis. Kulit yang dihasilkan oleh perusahaan ini banyak dipakai oleh perusahaan tas, sofa, dan kursi. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu masih banyaknya keluhan dari konsumen karena kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Selama ini perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis sehingga dalam memeriksa produk tidak sesuai dengan standarnya dan seringkali cara pemeriksaan berbeda-beda.

Untuk memulai penelitian ini, penulis mengumpulkan data – data yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan cara pengamatan dan wawancara. Adapun data yang dikumpulkan antara lain adalah proses pembuatan kulit sintetis, jenis – jenis cacat yang terjadi di perusahaan, dan daftar keluhan – keluhan konsumen.

Metode yang digunakan untuk pengolahan data dan analisis yaitu pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis cacat, analisis FTA ( Fault Tree Analysis), Analisis Control Plandan kemudian memberikan usulan untuk perbaikan.

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ...v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR GAMBAR...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2

1.3 Pembatasan Masalah ... 1-2

1.4 Perumusan Masalah... 1-3

1.5 Tujuan Penelitian... 1-3

1.6 Sistematika Penulisan... 1-3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas ... 2-1

2.1.1 Pengertian Kualitas... 2-1

2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ... 2-2

2.1.3 Pentingnya Kualitas... 2-4

2.1.4 Dimensi Kualitas ... 2-7

2.1.5 Prinsip-prinsip manajemen Kualitas ... 2-7

2.1.6 Tahap Perencanaan Kualitas ... 2-8

2.1.7 Tahap Pengendalian ... 2-9

2.1.8 Tujuan Pengendalian Kualitas... 2-9

2.2 Fault Tree Analysis( FTA ) ... 2-10 2.2.1 Konsep Model FTA...2-10

(3)

2.2.3 Tahap – tahap FTA...2-10

2.3 Rencana pengendalian (Control Plan) ... 2-12 2.4 Flowchart... 2-12

2.4.1 Tahapan Penyusunan Flowchart...2-12

2.5 International Standard Organization( ISO )...2-13 2.5.1 Langkah – Langkah Membangun dan Mengembangkan Sistem Manajemen

Kualitas...2-14

2.5.2 Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001 : 2000...2-16

2.5.3 Ruang Lingkup Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001...2-18

2.5.4 Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001...2-19

2.5.5 Varian ISO...2-20

2.6 Biaya Kualitas...2-21 2.7 Quality Control... 2-25 2.7.1 UnitQuality Control... 2-25 2.7.2 Pembagian AreaQuality Control... 2-26 2.7.3 Istilah – Istilah dalam Quality Control... 2-26

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1

3.2 Identifikasi Masalah ... 3-1

3.3 Pembatasan Masalah ... 3-1

3.4 Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian... 3-4

3.5 Tinjauan Pustaka ... 3-4

3.6 Pengolahan Data dan Analisis ... 3-4

3.7 Kesimpulan dan Saran... 3-5

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Data Umum Perusahaan………...4-1

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….………....4-1

4.1.2 Jam Kerja…...………....4-1

4.1.3 Struktur Organisasi...4-2

(4)

4.2 Proses Produksi Kulit Sintetis………....………….………...4-8

4.3 Jenis – jenis cacat yang terdapat dalam perusahaan SIMNU yangmemproduksi

kulit sintetis….………...4-13

4.4 Keluhan Konsumen...4-17

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Pengklasifikasian keluhan konsumen………...…….……..5-1

5.2 AnalisisFault Tree Analysis...5-2 5.2.1 Analisis FTA Cacat Surface………..5-2

5.2.2 Analisis FTA Cacat Kempong………...5-4

5.2.3 Analisis FTA Cacat SC ( Bintik )………..5-5

5.2.4 Analisis FTA Cacat Tumbling………...5-6

5.2.5 Analisis FTA Cacat BC ( Kotor )………..5-7

5.2.6 Analisis FTA Cacat Lipatan………...5-8

5.2.7 Analisis FTA Cacat SC ( ngelupas / colekan )……….…5-8

5.2.8 Analisis FTA Cacat SC ( Belang )………5-9

5.2.9 Analisis FTA Cacat BC ( Lipatan )………...5-10

5.2.10 Analisis FTA Cacat MC……….5-11

5.2.11 Analisis FTA Cacat SC ( Garis )………5-12

5.2.12 Analisis FTA Cacat BC ( Lebar Kurang )……….5-14

5.3 AnalisisControl PlanAktual...5-15 5.4 Usulan Inspeksi Peta Proses Operasi...5-20

5.4.1 Peta Proses Operasi Usulan...5-20

5.5 Usulan Prosedur Inspeksi Proses...5-21

5.5.1 Prosedur Inspeksi Bahan Baku...5-22

5.5.2 Prosedur Penggunaan Mesin...5-23

5.5.3 Prosedur Perawatan Mesin...5-24

5.5.4 Prosedur Inspeksi Barang Jadi...5-25

5.6 Usulan Pembuatan Departemen Quality Control...5-26

5.6.1 Struktur Organisasi...5-26

(5)

5.6.3 Usulan Prosedur Inspeksi Perusahaan………...5-28

5.6.4 Flowchart Usulan Prosedur Inspeksi Keseluruhan………...5-33

5.6.5 Flowchart Usulan Prosedur Inspeksi Per Bagian………...5-34

5.6.6 Penempatan BagianQuality Control………...5-40 5.6.7 Usulan Untuk Perusahaan...………...……5-43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan...6-1

6.2 Saran………..……....6-2

DAFTAR PUSTAKA...xv

LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

4.1 Tabel Jam Kerja Operator 4-2

4.2 Tabel Keluhan Konsumen 4-17

5.1 Keluhan Konsumen yang telah diklasifikasi 5-1

5.2 Control PlanAktual 5-15

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Simbol FTA 2-11

2.2 Simbol Flowchart 2-13

3.1 Metodologi Penelitian 3-2

4.1 Peta Proses Operasi 4-9

5.1 FTA Cacat Surface 5-3

5.2 FTA Cacat Kempong 5-4

5.3 FTA Cacat SC ( Bintik ) 5-5

5.4 FTA Cacat Tumbling 5-6

5.5 FTA Cacat BC Kotor 5-7

5.6 FTA Cacat Lipatan 5-8

5.7 FTA Cacat SC ( Lipatan / Colekan ) 5-9

5.8 FTA Cacat SC ( Belang ) 5-10

5.9 FTA Cacat BC ( Lipatan ) 5-11

5.10 FTA Cacat MC 5-12

5.11 FTA Cacat SC ( Garis ) 5-13

5.12 FTA Cacat BC ( Lebar Kurang ) 5-14

5.13 Peta Proses Operasi Usulan 5-20

5.14 Prosedur Inspeksi Bahan Baku 5-21

5.15 Prosedur Penggunaan Mesin 5-23

5.16 Prosedur Perawatan Mesin 5-24

5.17 Prosedur Inspeksi Barang Jadi 5-25

5.18 Struktur Organisasi Usulan DepartemenQuality Control 5-26

5.19 Prosedur KerjaQuality Control 5-28

5.20 Flowchart Usulan Prosedur Inspeksi Keseluruhan 5-33

5.21 Flowchart Usulan UnitIncoming Quality Control

(8)

5.22 Flowchart Usulan UnitIncoming Quality Control

( Kontrol Material Masuk ) 5-35

5.23 Flowchart Usulan UnitOutgoing Quality Control 5-36

5.24 Flowchart Usulan UnitAssurance Test 5-37

5.25 Flowchart UsulanLead Auditor 5-38

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:

1. Struktur Organisasi Perusahaan

2. Perintah Produksi

Lampiran 2:

1. Laporan Pemeriksaaan Material

2. Laporan Pemeriksaan Barang Jadi

3. Form Keluhan Pelanggan

4. Daftar Supplier Terpilih

5. Purchase Order

6. Laporan Penggunaan Mesin

7. Laporan Perawatan Mesin

(10)

LAMPIRAN 1

1. Struktur Organisasi Perusahaan

(11)

Struktur Organisasi PT SIMNU

Engineering DepartemenSales

Departemen SalesOrder Processing(SOP)

DepartemenGA&

(12)

PERINTAH PRODUKSI BARANG JADI

FRM.I.02

S I M N U NO P. PRODUKSI Tanggal

PU-PVC SYNTHETIC LEATHER

MANUFACTURER ARTIKEL

Qty

Order Mtr

NO CL Tebal Mm

COATING

No Nama Barang Standar/M Qty Pakai Qty Jadi KETERANGAN

1 BC 2 RP 3 SC 4 MC 5 AC 6 SRF 7 PRT 8 9

ROLLING

KETERANGAN

A B C TOTAL LOSS

(13)

LAMPIRAN 2

Lampiran 2:

1. Laporan Pemeriksaaan Material

2. Laporan Pemeriksaan Barang Jadi

3. Form Keluhan Pelanggan

4. Daftar Supplier Terpilih

5. Purchase Order

6. Laporan Penggunaan Mesin

7. Laporan Perawatan Mesin

(14)

Laporan Pemeriksaan Material Tanggal :

Jenis barang Paper Kain Bahan Kimia

Skin Surface Printing Skin Lem

Tes Tarik Tes panas Tes Panas Tes kekentalan Tes warna Tes Kerekatan

Uji yang dilakukan

Penanggung jawab

(15)

Laporan Pemeriksaan Barang Jadi

Tanggal :

Jenis Artikel :

Quantity Order : meter

Tebal : mm

Cacat : meter

Status Pemeriksaan Material : OK

Reject

Mengetahui Pemeriksa

(16)

Form Keluhan Pelanggan

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

No tlp / hp :

Alamat :

Jenis produk :

Bermaksud untuk menyampaikan keluhan :

Besar harapan kami agar keluhan kami dapat segera ditindak lanjuti sesegera mungkin

Bandung,

Pelanggan

( )

Tindak Lanjut dari Pihak PT SIMNU

Bandung,

Manajer Produksi Unit Tehnical Customer Service

(17)

Daftar Supplier Terpilih (Approved Supplier List)

Nama Perusahaan Contact Person Alamat No tlp & Fax Jenis Produk Penilaian Produk

(18)

Purchase Order

Order no Date

Pembeli Supplier :

No Kode Barang Keterangan Quantity Harga Disc Jumlah

(19)

Laporan Penggunaan Mesin Tanggal

1 Mesin Siap Mesin Tidak siap

2 Suhu sesuai Suhu tidak sesuai

3 waktu proses sesuai waktu Proses Tidak sesuai 4 Mesin telah dibersihkan Mesin Belum di Bersihkan

Pelaksana Pemeriksa

(20)

Perawatan Mesin

Tanggal Komponen yang diganti Keterangan

Engineering QC

(21)

Corrective Action Request / CAR ( Permintaan Tindakan Koreksi )

Unit Teraudit Audit Internal Ke

No. CAR

Tgl Audit Internal Uraian Ketidaksesuaian : ( bila perlu dilampiri hasil pemeriksaan )

Nama Auditor

Nama Auditee

Tanda Tangan

Tanda Tangan

Rencana tindak lanjut yang dilakukan

Target Waktu

Verifikasi :

Tanggal CAR ditutup

(22)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya perindustrian saat ini, setiap perusahaan banyak

mengalami persaingan yang semakin ketat. Perusahaan yang mengalami

persaingan adalah perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama, misalnya

perusahaan manufaktur dengan perusahaan manufaktur yang lainnya.

Salah satu cara untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat dengan

perusahaan lain adalah dengan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

Kualitas produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan

suatu perusahaan. Seringkali dalam suatu perusahaan lebih mengutamakan tujuan

perusahaan dalam memperoleh keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempedulikan

kualitas produk terutama pada sistem pengendalian kualitasnya. Hal ini

menyebabkan cacat yang terdapat dalam suatu produk tidak teridentifikasi

penyebabnya sehingga pada saat produk tersebut sampai ke tangan konsumen,

banyak konsumen yang tidak merasa puas sehingga menyampaikan keluhan pada

perusahaan tersebut. Dan ketika ada keluhan yang masuk ke perusahaan,

perusahaan tidak dapat mengatasi permasalahan dengan cepat. Hal ini dapat

menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik dalam memperoleh keuntungan dan

juga nama baik dari perusahaan itu sendiri.

Penelitian ini dilakukan di PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara)

yang berlokasi di jalan Dayeuh Kolot, Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam

bidang manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit

sintetis. Kulit yang dihasilkan oleh perusahaan ini juga banyak dipakai oleh

perusahaan tas, sofa, dan kursi. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu

masih banyaknya keluhan dari konsumen karena kualitas produk yang dihasilkan

perusahaan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Saat ini perusahaan belum

memiliki prosedur inspeksi secara tertulis sehingga dalam memeriksa produk

(23)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah melalui tahap observasi, banyaknya keluhan atas produk PT

SIMNU diakibatkan oleh :

• Perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis. Saat ini

prosedur inpeksi yang ada secara lisan.

• Cacat yang terjadi tidak dianalisis penyebabnya sehingga ada

kemungkinan cacat itu terjadi berulang.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah dan lebih jelas

diperlukan suatu pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian

Tugas Akhir ini adalah penyusunan prosedur inspeksi dan pembentukan

departemenQuality Control( QC ) di PT. SIMNU

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diuraikan pokok

permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini?

2. Bagaimana usulan sistem pengendalian kualitas di PT SIMNU untuk

mengurangi produk cacat?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

Mengetahui kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini

Memberikan usulan sistem pengendalian kualitas di PT SIMNU untuk

mengurangi produk cacat

1.6 Sistematika Penelitian

Dalam pembahasan secara keseluruhan, maka penyusunan laporan ini

(24)

BAB 1 PENDAHULUAN 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika

penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang uraian secara teoritis yang akan digunakan oleh penulis

sebagai landasan berpikir dalam melakukan penelitian dan memecahkan

permasalahan yang terjadi.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang langkah-langkah sistematis yang dilakukan oleh penulis

dalam melakukan penelitian agar memperoleh hasil penelitian yang dapat

memberikan penyelesaian terhadap masalah yang ada serta memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang ada dan dibuat dalam bentukflowchart.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Berisi tentang data – data yang berkaitan dengan data umum perusahaan

dan data – data lain yang dibutuhkan dalam pengolahan data.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Berisi tentang pengolahan data yang dilakukan oleh penulis yang

berhubungan dengan perbaikan kualitas dan juga analisis mengenai hasil

dari pengolahan data.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan yang penulis peroleh setelah melakukan

penelitian dan memberikan usulan bagi perusahaan mengenai perbaikan

kualitas serta rencana pengendalian kualitas yang sebaiknya dilakukan

(25)

6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

• Kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini yaitu proses

pemeriksaan sudah ada, namun perusahaan ini belum mempunyai departemen yang khusus untuk menangani Quality Control dan belum memiliki prosedur inspeksi dalam bentuk tertulis.

• Usulan sistem pengendalian kualitas di untuk PT Sempurna Indah Multi

Nusantara ( SIMNU) mengurangi produk cacat yaitu Prosedur Inspeksi ( Proses ) adalah sebagai berikut : - Prosedur Inspeksi Bahan Baku

- Prosedur Penggunaan Mesin - Prosedur Perawatan Mesin - Prosedur Inspeksi Barang Jadi

Prosedur InspeksiQuality Controladalah sebagai berikut : - Melakukan KontrolSupplier

- Melakukan Kontrol Material Masuk - Melakukan Kontrol Material Bermasalah - Melakukan Kontrol Pra-produksi

- Melakukan Kontrol Produksi Massal - Melakukan Kontrol Produksi Akhir - Melakukan Kontrol Produk Bermasalah - Melakukan Jaminan Kontrol Produk - Melakukan Internal Audit

- Menangani Keluhan Pelanggan

6.2 Saran

• Dilihat dariFault Tree Analysis( FTA ) diusulkan sebagai berikut :

(26)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

Untuk mengatasi bau obat yang menyengat diusulkan perusahaan menyediakan alat penutup hidung ataumaskerkepada operator. Untuk mengatasi kurangnya ventilasi diusulkan perusahaan menambah lubang ventilasi.

Untuk mengatasi tempat penyimpanan yang kotor diusulkan agar tempat penyimpanan dibersihkan setiap selesai dipakai.

Untuk mengatasi lampu rusak dan umur pakai lampu sudah habis diusulkan perusahaan menyediakan lampu cadangan yang siap pakai, yang diletakkan di tempat yang mudah dijangkau.

(27)

1

1

Lydia adalah Mahasiswa Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung

2

Christina adalah Dosen Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung

USULAN PERANCANGAN SISTEM DAN PROSEDUR INSPEKSI ( STUDI KASUS DI PT SIMNU,BANDUNG )

PROPOSAL OF DESIGN SYSTEM AND PROCEDURE INSPECTION ( CASE STUDY : PT SIMNU, BANDUNG )

Lydia1, Christina2

lychi_2003@yahoo.com , x_teena94@yahoo.com

Abstrak

PT SIMNU adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit sintetis.

Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu masih banyaknya keluhan

dari konsumen karena kualitas produk yang dihasilkan perusahaan tidak

sesuai dengan keinginan konsumen.

Metode yang digunakan untuk pengolahan data dan analisis yaitu

pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis cacat, analisis

FTA (Fault Tree Analysis), Analisis Control Plan dan kemudian memberikan

usulan untuk perbaikan.

Dari hasil pengolahan data dan analisis didapat bahwa penyebab

cacat disebabkan oleh operator yang lelah, suara bising dari mesin,

kurangnya ventilasi, bau obat yang menyengat, umur pakai lampu, dan tempat

penyimpanan kotor. Cacat tersebut dapat terjadi karena perusahaan belum

memiliki prosedur inspeksi secara tertulis. Maka dari itu usulan atas penyebab

cacat tersebut adalah menambah lubang ventilasi, membersihkan tempat

penyimpanan setelah selesai digunakan, menyediakan lampu cadangan dan

diletakkan di tempat yang mudah dijangkau, dan melakukan penggantian atau

rolling pekerjaan. Usulan-usulan lain yaitu usulan prosedur inspeksi dengan

pendekatan ISO.

(28)

2

Abstract

PT. SIMNU is a manufacturing company. This company produces

synthetic leather. The problem in this company were a lot of consumer

complains because there were unsatisfied consumer of the product quality.

The methods used in this research were consumer complain

classification according to the defect type, Fault Tree Analysis, Control Plan

Analysis, and then gave a proposal.

According to the result of this research, the causes of the product

defect were operator’s fatigue, noises from machine, less ventilation,

medicine’s bad smell, and dirty storage. The defects occured because the

company didn’t write the inspection procedures. Therefore, some of the

proposals to reduce the defect are adding some ventilation, cleaning the

storage after being used, stocking the light and putting it in reachable area,

and scheduling work shift. Another important proposal is making inspection

procedures with ISO approximation.

Key Word : Inspection Procedure

1. Pendahuluan

PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara) yang berlokasi di

jalan Dayeuh Kolot, Bandung. Perusahaan ini bergerak dalam bidang

manufaktur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu kulit

sintetis. Permasalahan yang dihadapi perusahaan ini yaitu masih

banyaknya keluhan dari konsumen karena kualitas produk yang

dihasilkan perusahaan tidak sesuai dengan keinginan konsumen. Saat

ini perusahaan belum memiliki prosedur inspeksi secara tertulis

sehingga dalam memeriksa produk tidak sesuai dengan standarnya dan

(29)

3

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Kualitas

Pengertian Kualitas menurut beberapa ahli yang banyak dikenal

antara lain : ( 1,3 )

• Deming : Kualitas harus bertujuan memenuhi kebutuhan

pelanggan sekarang dan di masa mendatang.

• Feigenbaum : Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik

produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,

manufacture dan maintenance, dalam mana produk dan jasa

tersebut dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan

dan harapan pelanggan.

2.2Fault Tree Analysis( FTA )

Analisis Pohon Kesalahan /Fault Tree Analysis (FTA) adalah

pendekatan atas ke bawah. FTA menyediakan perwakilan grafik

kejadian yang mungkin mengarah pada kegagalan.( 9, 513 )

2.2.1 Tahap - tahap FTA

Secara umum FTA mengikuti tahap-tahap berikut :

1. Tentukan kejadian paling atas kadang-kadang disebut

kejadian utama. Ini adalah kondisi kegagalan dibawah

studi.

2. Tetapkan batasan FTA.

3. Periksa sistem untuk mengerti bagaimana berbagai elemen

berhubung pada satu dengan lainnya dan untuk kejadian

paling atas.

4. Buat pohon kesalahan, mulai pada kejadian paling atas dan

(30)

4

5. Analisis pohon kesalahan untuk mengidentifikasi cara

dalam menghilangkan kejadian yang mengarang kepada

kegagalan.

6. Persiapkan rencana tindakan perbaikan untuk mencegah

kegagalan dan rencana kemungkinan berkenaan dengan

kegagalan saat mereka terjadi.

7. Implementasi rencana.

8. Kembali ke langkah 1 untuk desain baru

Beberapa simbol - simbol yang digunakan dalam pembuatan

pohon kesalahan yang dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

Sumber : Daftar Pustaka ( 9, 513 ) Gambar 1

(31)

5

2.3 Rencana Pengendalian (Control Plan)

Control Plan merupakan gambaran ringkasan atas tindakan

langkah-langkah perencanaan kualitas untuk suatu mengetahui

spesifikasi proses, produk atau jasa.

Tujuan Control Plan merencanakan daftar semua proses

parameter dan karakteristik desain yang dipertimbangkan penting bagi

kepuasan pelanggan yang memerlukan tindakan spesifik perencanaan

kualitas atau menjabarkan suatu tindakan dan reaksi yang diperlukan

untuk memastikan proses tersebut diperbaiki di kontrol statistik seperti

yang disetujui antara pelanggan dansupplier. (10,60)

2.4Flow chart

Flow chart merupakan sebuah gambar sederhana dari sebuah

poses. Bukti dari keefektifan sebuah flow chart adalah begitu

mudahnya memahami sebuah proses melaluiflow chart. ( 13, 45)

2.4.1 Tahapan Penyusunan Flow Chart

Untuk dapat menerapkan flow chart dengan baik dapat

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Bentuk sebuah tim yang terdiri dari 3 - 8 orang yang

mempunyai pengetahuan mendetil mengenai proses yang akan

digambarkan. Kegagalan dalam mengikutkan orang-orang yang

berpengetahuan dalam tim dapat menyebabkan pengembangan

yang tidak akurat.

2. Buat judulflow chartdan diskusikan hasil yang diinginkan.

3. Tentukan point awal dan akhir dari proses sehingga

membentuk batas-batas proses.

4. Mengidentifikasikan semua aktifitas yang berhubungan dengan

(32)

6

5. Susun aktifitas berdasarkan urutan yang terjadi dalam proses.

6. Mengerjakan seluruh proses dengan menggunakan seperangkat

simbol seperti didiskripsikan di atas hingga semua aktifitas

dipetakan.

7. Memperoleh konsesus kelompok mengenai ketepatan dan

kelengkapanflow chart.

Simbol – simbol yang digunakan dalam flow chart adalah

sebagai berikut:

Sumber : Daftar Pustaka ( 13,46 ) Gambar 2

SimbolFlow Chart

2.5 International Standard Organization( ISO )

ISO ( International Organization for Standardization) adalah

organisasi standar sistem kualitas yang diakui secara internasional dan

(33)

7

ISO 9000 adalah standar kualitas bertaraf internasional dalam

bidang manajemen sistem. ISO adalah singkatan dari “ International

Standards Organization “ yang efektif diterapkan pada tahun 2000 sebagai standar manajemen sistem resmi di Eropa. Konsep asli dari ISO

9000 sedikit banyak dimanfaatkan sebagai fundamental dari konsep –

konsep aktivitas pengembangan dan peningkatan kualitas six sigma.

Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001 adalah sistem

manajemen kualitas untuk jaminan dalam hal : desain, pengembangan,

produksi, instalasi dan pelayanan. Sistem manajemen kualitas ini

digunakan bila kesesuaian terhadap persyaratan yang telah ditentukan

dijamin oleh pemasok dalam hal : desain, pengembangan, produksi,

instalasi dan pelayanan.

ISO 9001 : 2000 adalah suatu standar internasional untuk

sistem manajemen kualitas. ISO 9001 : 2000 menetapkan persyaratan –

persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu

sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa

organisasi akan memberikan produk ( barang atau jasa ) yang

memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan – persyaratan yang

ditetapkan ini dapat merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan,

dimana organisasi yang dikontrak itu bertanggung jawab untuk

menjamin kualitas dari produk-produk tertentu, atau merupakan

kebutuhan dari pasar tertentu, sebagaimana ditentukan oleh organisasi.

( 4, 1 )

2.6 Quality Control

Quality Control bertugas untuk memastikan segala hal yang berhubungan dengan kualitas berjalan dengan sempurna. Sebagai salah

(34)

8

harus dilaksanakan secara tepat dan cermat. Sedikit saja kelalaian

dalam proses ini, maka anda akan mendapatkan produk dengan kualitas

di bawah standar. Bahkan mengingat pentingnya proses ini, tidak jarang

perusahaan menempatkan banyak operator khusus untuk melakukan

pemeriksaan. ( 8,1 )

2.6.1. Unit Quality Control

Unit yang terdapat dalam quality control biasanya dibagi

menjadi 4 ( empat ) unit yaitu

1. UnitIncoming Quality Control

Unit ini bertanggung jawab terhadap kualitas material masuk

dan kontrol supplier.

2. UnitOutgoing Quality Control

Unit ini bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang

dihasilkan.

3. UnitAssurance Test

Unit ini bertanggung jawab terhadap kualitas jaminan produk

4. UnitTechnical Customer Service

Unit ini bertanggung jawab untuk menjawab dan melakukan

analisis terhadap keluhan pelanggan.

3. Metodologi

Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

(35)

9

Sumber : Penulis , 2008 Gambar 3 Metodologi

4. Pengumpulan Data

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT SIMNU ( Sempurna Indah Multi Nusantara ) yang berlokasi

di Dayeuh Kolot, Bandung. Produk yang dihasilkan perusahaan ini

yaitu kulit sintetis.

Pada waktu tahun 1991, perusahaan ini masih bekerja sama

dengan perusahaan Korea dengan nama PT SEA IL MULTI

NUSANTARA. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1993,

perusahaan ini berdiri sendiri dengan investasi lokal 100 % dan

Mulai

Penelitian Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah Pengamatan awal untuk mengetahui sistem kualitas perusahaan saat ini dilakukan dengan cara : - Wawancara - Observasi

Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan

Menentukan batasan permasalahan yang akan diamati di perusahaan

Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Menentukan perumusan masalah yang akan diteliti dan menetapkan tujuan penelitian

A

Tinjauan Pustaka

Pemahaman teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan di perusahaan dan menentukan metode yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah

Pengolahan Data dan Analisis

Kesimpulan dan Saran

Selesai A

- Pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis cacat - AnalisisFault Tree Analysis(FTA) - AnalisisControl PlanAktual - Usulan Peta Proses Operasi - Usulan Prosedur Inspeksi ( Proses ) - Usulan Pembentukan Departemen

Quality Control

(36)

10

namanya berubah menjadi PT SEMPURNAINDAH

MULTINUSANTARA. Pada tahun 1995, perusahaan ini membeli

mesin baru sehingga perusahaan ini mempunyai 2 pabrik yaitu pabrik

lama memproduksi kulit dengan kualitas High dan pabrik baru

memproduksi kulit dengan kualitasLow.

4.2 Jenis cacat yang terdapat di PT SIMNU , yaitu

a. Cacat B/C : Cacat yang disebabkan oleh kain.

b. Cacat SC : Cacat yang disebabkan oleh cairan skin

c. Cacat MC : Cacat yang disebabkan oleh daging mengembang/

keras disebabkan karena ada kesalahan formula

d. Cacat Lip : Cacat lipatan

e. Cacat Surf : Cacat surface

f. Kmp : Cacat Kempong / Kosong yang disebabkan karena kain

tidak tahan panas atau karena lipatan kain

g. Tumblg : Cacat tumbling, sebagian kusut dan sebagian tidak kusut

karena proses tumbling tidak sempurna

5. Pengolahan Data dan Analisis

5.1 Pengklasifikasian data keluhan pelanggan berdasarkan jenis

cacat

Tahap ini dilakukan analisis dan mengklasifikasikan berdasarkan

data jenis cacat dari perusahaan. Berikut ini adalah tabel

(37)

11

Tabel 1

Pengklasifikasian Keluhan Berdasarkan Jenis Cacat

No Keluhan Konsumen Jenis Cacat

1

Barang yang diterima customer ada dua jenis, kilap dan buram, sehingga ada sebagian yang

minta kilap dan sebagian minta buram Cacat Surface

2 Surface tidak sesuai dengan permintaan Cacat Surface

3 Backing mudah terkelupas Cacat Kempong

4 Backing mudah terkelupas Cacat Kempong

5 Ada bintik biru di sepanjang rol Cacat SC ( Bintik )

6 BJ banyak luka terkelupas (pecah dan bintik).

Cacat Tumbling

7 Banyak luka terkelupas dan pecah pada

permukaan bahan. Cacat Tumbling

8 Kurang nempel antara kain dan skin Cacat Kempong

9 Napak / belang Cacat BC ( kotor )

10 Surface tidak standar (kurang kilap) Cacat Surface

11 Ada lipatan dan tidak bisa lurus kembali (BJ

sudah jadi jaket semua) Cacat Lip

12 Skin PU lecet bila digores kuku dan terkelupas

bila kotoran lem dihapus.

Cacat SC ( ngelupas / colekan)

13 BJ Mengkerut dan mengelupas

Cacat SC ( ngelupas / colekan

)

14 Warna terlalu muda dari standar Cacat SC ( belang )

15 Terlihat corak kain pada permukaan BJ

Cacat BC ( kotor )

16 Warna tidak sama dengan standar (terlalu kuning) Cacat SC ( Belang

)

17 Kain berkerut Cacat BC ( lipatan

)

18 Bintik-2 bolong Cacat MC

19 BC mengelupas setelah diberi lem Cacat Kempong

20 Cacat (garis SC)

Cacat SC (garis )

21

Produksi bulan Juli 07, kualitas lebih kaku dan permukaan lebih lengket dari sebelumnya (Juni

07)

Cacat Surface

(38)

12

Tabel 1

Pengklasifikasian Keluhan Berdasarkan Jenis Cacat ( Lanjutan )

No Keluhan Konsumen Jenis Cacat

23

BJ mengelupas (baru ketahuan saat proses pembuatan sofa bed) Hana 1404 produksi tgl 29

Sept 07 Hana 6220 produksi tgl 11 Juli 07 Cacat Kempong

24

Barang "luntur" setelah pemakaian + 6 bulan. (Print BC masih Carviero lama - start yang baru

mulai 15 Nov 06) Cacat SC (belang )

25 Cacat pada kain BC sehingga lebar artikel kurang

dari standar (berkurang 4 cm)

Cacat BC ( lebar kurang )

26 Kualitas surface berubah terhadap standar.

Semakin kesini hasilnya lebih dof. Cacat Surface

27 Prod tgl 27/2, warna menyimpang dr standar

yang di acc konsumen (terlalu tua) Cacat SC ( belang )

28 Kotor, napak bintik2 dari BC Cacat BC (kotor )

5.2 AnalisisFault Tree Analysis( FTA )

Tahap ini dilakukan analisis penyebab terjadinya cacat. Salah satu

contoh analisis FTA yang terdapat dalam penelitian ini adalah

(39)

13

5.3 AnalisisControl PlanAktual

Tahap ini digunakan untuk mengetahui rencana pengendalian

kualitas yang digunakan oleh perusahaan saat ini.

Gambar 5 Control Plan

5.4 Usulan Peta Proses Operasi

Tahap ini untuk memberikan usulan proses operasi yang baru,

dengan menggunakan Fault Tree Analysis dan Control Plan

Aktual yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang

berkualitas. Di bawah ini adalah gambar usulan peta proses

(40)

14

Gambar 6

Usulan Peta Proses Operasi

5.5 Usulan Prosedur Inspeksi ( Proses )

Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan prosedur inspeksi

( proses ) agar dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki

sistem kualitas untuk meningkatkan kualitas produk.

5.6 Usulan Pembentukan DepartemenQuality Control

Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan organisasi untuk

bagianQuality Control ( QC ). Berikut ini adalah usulan struktur

(41)

15

Gambar 3

Usulan Struktur OrganisasiQuality Control

5.7 Usulan Prosedur InspeksiQuality Control

Tahap ini digunakan untuk memberikan usulan prosedur inspeksi

dengan pendekatan ISO agar dapat meningkatkan kualitas produk.

6 Kesimpulan

• Kondisi sistem pengendalian kualitas perusahaan saat ini yaitu

proses pemeriksaan sudah ada, namun perusahaan ini belum

mempunyai departemen yang khusus untuk menanganiQuality

Control dan belum memiliki prosedur inspeksi dalam bentuk tertulis.

• Usulan sistem pengendalian kualitas di untuk PT Sempurna

Indah Multi Nusantara ( SIMNU) mengurangi produk cacat

yaitu

Prosedur Inspeksi ( Proses ) adalah sebagai berikut :

Prosedur Inspeksi Bahan Baku, Prosedur Penggunaan

Mesin, Prosedur Perawatan Mesin, dan Prosedur Inspeksi

Barang Jadi

Prosedur InspeksiQuality Controladalah sebagai berikut :

Melakukan Kontrol Supplier, Kontrol Material Masuk,

Kontrol Material Bermasalah, Melakukan Kontrol

Pra-produksi, Melakukan Kontrol Produksi Massal, Melakukan

(42)

16

Bermasalah, Melakukan Jaminan Kontrol Produk,

Melakukan Internal Audit, dan Menangani Keluhan

Pelanggan

7 Daftar Pustaka

1. Ariani, Dorothea Wahyu.; ”Manajemen Kualitas”,Universitas

Atma Jaya, Yogyakarta, 1999.

2. Ariani, Dorothea Wahyu.; ” Pengendalian Kualitas Statistik (

Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas ) ”,Andi,

Yogyakarta, 2004.

3. Feigenbaum ,Vallin ,Armand.; “ Total Quality Control “,

Third Edition, Mc Graw – Hill Book Company,Newyork, 1986.

4. Gasperz, Vincent.;“ ISO 9001 : 2000 and Continual Quality

Improvement “, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2001

5. Hartono, Jogiyanto M.; “ Analisis dan desain Sistem

Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek

Aplikasi Bisnis “, Edisi ke-2, Andi, Yogyakarta, 1999.

6. Hidayat, Anang.; “ Strategi Six Sigma “, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2007

7. Lam Siew Wah, dkk.;“ ISO 9000 In Construction “, McGraw

– Hill Book Co,Singapore,1994

8. Pramono, Wishnu Arief.; “Quality Control “, PT Elex Media

Komputindo, Jakarta, 2008.

9. Pyzdek, Thomas.; “The Six Sigma Handbook “, Salemba

Empat, Jakarta,2002.

10. Stamatis, D.H.;“ Failure Mode and Effect Analysis : FMEA

(43)

17

11. Tricker, Ray.;“ ISO 9001: 2000 For Small Businesses “, 2 nd,

Butterworth Heinemann, 2001.

12. Wilton, P.S.; “ The Quality System Development Handbook

with ISO 9002 “,Prentice Hall, Singapore, 1994.

13. Yamit, Zulian. ; “ Manajemen Kualitas “, CV.Adipura,

(44)

xv

DAFTAR PUSTAKA

1. Ariani, Dorothea Wahyu.; ” Manajemen Kualitas ”,Universitas Atma

Jaya, Yogyakarta, 1999.

2. Ariani, Dorothea Wahyu.; ” Pengendalian Kualitas Statistik (

Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas ) ”,Andi,

Yogyakarta, 2004.

3. Feigenbaum ,Vallin ,Armand.; “ Total Quality Control “, Third Edition,

Mc Graw – Hill Book Company,Newyork, 1986.

4. Gasperz, Vincent.; “ ISO 9001 : 2000 and Continual Quality

Improvement “, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta , 2001

5. Hartono, Jogiyanto M.; “ Analisis dan desain Sistem Informasi :

Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis “, Edisi ke-2,

Andi, Yogyakarta, 1999.

6. Hidayat, Anang.; “ Strategi Six Sigma “, PT Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2007

7. Lam Siew Wah, dkk.; “ ISO 9000 In Construction “, McGraw – Hill

Book Co,Singapore,1994

8. Pramono, Wishnu Arief.; “Quality Control“, PT Elex Media Komputindo,

Jakarta, 2008.

9. Pyzdek, Thomas.; “The Six Sigma Handbook “, Salemba Empat,

Jakarta,2002.

10. Stamatis, D.H.; “ Failure Mode and Effect Analysis : FMEA From

Theory to Execution, 2 nd, ASQC Quality Press, 2003.

11. Tricker, Ray.; “ ISO 9001: 2000 For Small Businesses “, 2 nd,

Butterworth Heinemann, 2001.

12. Wilton, P.S.; “ The Quality System Development Handbook with ISO

9002 “,Prentice Hall, Singapore, 1994.

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses pembuatan struktur untuk sistem inspeksi visi ini, proses penyambungannya menggunakan mesin las busur listrik dan ada bagian yang perakitannya dengan

Masalah yang dihadapi seperti belum diketahui waktu baku proses pembuatan kaos (T-Shirt) dengan pasti, gerakan-gerakan kerja yang belum efektif, pengaturan tata letak mesin

Usulan dikelompokkan berdasarkan Marketing Mix, usulannya yakni bekerjasama dengan cipaganti shuttle service, membuat buku menu yang menarik lengkap dengan foto dan penjelasan

Buku Stock bahan baku F1 4 Penggunaan bahan baku Bon Permintaan Bahan Baku & Surat Laporan Produksi Surat Order Bon Permintaan Bahan Baku 6 Pengeluaran Barang jadi Surat

Pada pelaksanaan prosedur ini bagian purchasing berperan sebagai penyedia bahan baku yang akan dipakai dalam proses produksi, sedangkan bagian RMWH (Raw Material

Hasil dari penelitian ini adalah rancangan standar prosedur kerja berupa Peta Proses Operasi (peta kerja keseluruhan) dengan waktu waktu siklus 84,50 detik/unit dan

Usulan dengan didirikannnya Departemen PPIC dapat membuat rencana produksi yang baku yaitu Rencana Produksi Force Cut yang memuat masterplan rencana dari pengadaan

Penyusunan spesifikasi kerja minir overhoul disesuaikan dengan jam operasi total mesin selama enam bulan serta mengacu kepada data perawatan dan perbaikan yang pernah