• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 SIPISPIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 SIPISPIS."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI 1 SIPISPIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Meperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

JHONRISTOVEL SIMANJUNTAK

NIM. 509121022

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Jhonristovel simanjuntak: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Sipispis. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini diajukan karena rendahnya hasil belajar pada kompetensi dasar teknik penggunaan alat-alat ukur dimana dari 35 siswa yang dinyatakan

tuntas (KKM ≥ 70) 10 siswa atau sekitar 29% dan 20 siswa lagi dinyatakan tidak

tuntas atau sekitar 71%. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada kompetisi dasar teknik penggunaan alat-alat ukur.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TKR SMK Negeri 1 Sipispis, yang mana terdiri atas 35 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Tindakan Peneletian Kelas (PTK), dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD), yang mana dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Dimana pada tes awal sebelum diberikan tindakan nilai rata-rata siswa 49,65 dengan jumlah persentase ketuntasan klasikal 29%. Pada siklus I dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) diperoleh nilai rata-rata siswa 70,05 dengan persentase ketuntasan klasikal 43% dan persentase aktifitas belajar siswa 62%. Meski sudah mengalami peningkatan namun kelas belum dapat dinyatakan tuntas secara klasikal (siswa yang tuntas ≥ 80%) oleh karena itu dilanjutkan dengan siklus II dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa 74,48 dengan persentase ketuntasan klasikal 71% dan persentase aktifitas belajar siswa 75%. Pada siklus II kelas masih belum dapat dinyatakan tuntas secara klasikal kelas telah mengalami peningkatan hasil belajar dan telah dinyatakan tuntas secara klasikal siswa yang tuntas ≥ 80%) oleh karena itu dilanjutkan dengan siklus III dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus II. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata siswa 78,62 dengan persentase ketuntasan klasikal 86% dan persentase aktifitas belajar siswa 87%. Pada siklus III. %. Pada siklus III kelas telah mengalami peningkatan hasil belajar dan telah dinyatakan tuntas secara klasikal Dengan itu dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Achievment Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TKR SMK Negeri 1 Sipispis pada kompetisi dasar teknik penggunaan alat-alat ukur.

(5)

i ABSTRACT

Jhonristovelsimanjuntak: Application STAD Cooperative Learning Model to Improve LearningOutcomes Basic Works of Automotive Engineering at the Class X Light Vehicle Engineering SMK 1 Sipispis. Thesis.Faculty of Engineering, University of Medan. 2015.

This study was filed because of the low learning outcomes on the basis of technical competence using measuring tools which of the 35 students who otherwise completed (KKM ≥ 70) 10 students, or about 29% and 20 students again declared incomplete or approximately 71%. With cooperative learning model Student Teams Achievement Division (STAD) is expected to improve learning outcomes on the basis of competition techniques use measuring tools.

The research was conducted in class X TKR SMK Negeri 1 Sipispis, which consists of 35 students. This study was conducted using peneletian Class Actions (PTK), using cooperative learning model Student Teams Achievement Division (STAD), which is implemented in three cycles. Each cycle consists of Planning, Implementation, observation, and reflection

The results showed that increased student learning outcomes. Where the initial tests before being given an average rating actions 49.65 students with classical completeness percentage of 29%. In the first cycle with cooperative learning model Student Teams Achievement Division (STAD) obtained an average value of 70.05 students with classical completeness percentage of 43% and the percentage of student learning activities 62%. Despite increased but the class can not be declared complete in classical (students who completed ≥ 80%) therefore proceed with the second cycle by considering the results of the reflection on the cycle I. In the second cycle the average values obtained by the percentage of students 74.48 completeness classical 71% and the percentage of student learning activities 75%. In the second cycle class still can not otherwise completed in the classical class have improved learning outcomes and has been declared complete in classical students who completed ≥ 80%) therefore continued with the third cycle by considering the results of a reflection on the second cycle. In the third cycle of the average values obtained 78.62 students with classical completeness percentage of 86% and the percentage of student learning activities 87%. In the third cycle. %. In the third cycle classes have improved learning outcomes and has been declared complete in classical With it can be concluded that the cooperative learning model Teams Achievement Division (STAD) can improve the results of class X student of SMK Negeri 1 Sipispis TKR on the basis of competition techniques use tools- measuring instrument.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YANG MAHA ESA atas rahkmat dan karunia yang melimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini mengungkapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar pekerjaan dasar teknik otomotif pada siswa kelas x program keahlian teknik kendaraan ringan smk negeri 1 sipispis.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Benyamin Situmorang, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan sampai skripsi ini terwujud.

2. Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

3. Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Unimed Medan.

4. Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin Unimed Medan.

5. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin.

6. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed. 7. Drs. Sahbudiman Saragih, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Sipispis. 8. Sirmawan Purba, ST selaku guru mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik

Otomotif.

9. Saudara-saudari Teknik Mesin yang telah menjadi motivasi dan membantu selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

10.Pangidoan T Jaya Panjaitan, Anto P.S, Maju Sahputra S, Posman selaku teman yang saling membantu menyelesaikan tugas akhir (Skripsi).

Dan yang terutama kepada kedua orang tuaku dan keluarga yang selalu mendukung dengan doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan, Februari 2015

(7)

iv

BAB II KERANGKA TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS . 9 A.Kerangka Teoretis... 9

1. Hakekat Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif .. 9

2. Aktivitas Belajar ... 13

3. Hakekat Pembelajaran Kooperatif ... 15

B. Hakekat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 17

C.Hasil Penelitian Yang Relevan ... 26

D.Kerangka Berpikir ... 26

E. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

(8)

v

C.Subjek dan Objek Penelitian ... 29

D.Metode Penelitian ... 29

E. Prosedur Penelitian ... 31

1. Perencanaan ... 31

2. Pelaksanaan ... 32

3. Pengamatan ... 33

4. Refleksi ... 34

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 37

G.Teknik Analisis Data ... 40

1. Quis ... 40

2. Hasil Observasi ... 40

3. Tes ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 43

A.Hasil Penelitian ... 43

1. Kemampuan Awal Siswa ... 43

2. Siklus I ... 45

3. Siklus II ... 55

B. Pembahasan ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A.Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Perolehan Nilai Rata-rata Hasil Belajar ... 4

Tebel 2. Perhitungan Skor Perkembangan ... 23

Tabel 3. Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 24

Tabel 4. Implementasi Siklus ... 34

Tabel 5. Kisi-kisi Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 38

Tabel 6. Kisi-kisi Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 39

Tabel 7. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar dan Tipe Bidang Studi ... 41

Tabel 8. Daftar Kumpulan Nilai Formatif Siswa ... 44

Tabel 9. Nama-nama Kelompok Belajar STAD ... 46

Tabel 10. Peringkat dan Hasil Nilai Quis Kelompok Siklus I ... 48

Tabel 11.Hasil Nilai Siklus I ... 50

Tabel 12. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 52

Tabel 13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 53

Tabel 14. Peringkat dan Hasil Nilai Quis Kelompok Siklus II ... 57

Tabel 15. Hasil Perolehan Nilai Akhir Siklus II ... 59

Tabel 16. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 60

Tabel 17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 61

Tabel 18. Peningkatan Hasil Observasi Guru Siklus I dan II ... 64

Tabel 19. Peningkatan Hasil Observasi Siswa Siklus I dan II ... 65

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 31

Gambar 2. Diagram Peningkatan Hasil Observasi Guru ... 64

Gambar 3. Diagram Peningkatan Hasil Observasi Guru dan Siswa ... 65

Gambar 4. Diagram Hasil Nilai Formatif , Siklus I dan Siklus II ... 67

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 74

Lampiran 2. RPP ... 80

Lampiran 3. Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 84

Lampiran 4. Quis I dan II ... 86

Lampiran 5. Postes Siklus Idan II ... 90

Lampiran 6. Daftar Nilai Formatif ... 98

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagaimana terdapat dalam Undang – Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 menyatakan:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara”.

Dengan demikian, pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang dapat berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

(13)

2

Tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 menyatakan:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Pendidikan menengah kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah sesuai dengan bidangnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 dan penjelasan Pasal 15 tahun 2003 menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

Pendidikan kejuruan memiliki tujuan institusional untuk menciptakan manusia-manusia yang terampil dan siap pakai ditengah-tengah masyarakat yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan tingkat menengah sesuai dengan bidangnya masing-masing.

(14)

3

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuaan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Memberikan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

(15)

4

nilai rata – rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat rendah yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal nilai 70 khususnya pada mata pelajaran menggunakan alat ukur di SMK Negeri 1 Sipispis

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru Teknik Kendaraan Ringan ibu Rachel Sembiring pada tanggal 21 April 2014 dimana beliau adalah guru mata pelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif di kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR), ternyata tingkat penguasaan materi masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih banyaknya siswa (62 % dari 35 orang siswa) yang masih berada di bawah Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yaitu minimal 70 khususnya pada sub kompetensi penggunaan alat – alat ukur mekanik (sesuai dengan DKN di SMK Negeri 1 Sipispis).

Tabel 1. Perolehan nilai Rata-rata Hasil Belajar

No. Tahun

Sumber : DKN SMK Negeri 1 Sipispis

(16)

5

pasif. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan kemampuan siswa.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa model atau metode dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi semangat dan hasil belajar siswa. Guru yang mengajar dengan model pembelajaran yang kurang menarik dapat menyebabkan siswa menjadi bosan, pasif, dan tidak kreatif. Oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai dengan tepat.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu model pembelajaran yang merupakan model pembelajaran student centered adalah model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD).

(17)

6

perbedaan keamampuan akademis. Selain itu siswa saling membantu dalam memahami konsep , berdiskusi, dan menyelesaikan soal atau tugas – tugas yang diberikan. Dari pengertian ini, seharusnya metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya di SMK Negeri 1 Sipispis.

Berdasarkan uraian masalah di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian dengan judul : “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif

pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Sipispis”.

B. Identifikasi Masalah

Melihat situsi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:

1. Pembelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif di kelas masih berjalan monoton

2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat 3. Belum ada kolaborasi antara guru dengan siswa

4. Metode ceramah dan diskusi yang diterapkan belum mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa

5. Masih rendah nya prestasi siswa untuk mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif

C. Batasan Masalah

(18)

7

1. Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif sub kompetensi Penggunaan Alat – Alat Ukur.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Sipispis.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) agar dapat meningkatkan hasil belajar Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif sub kompetensi Penggunaan Alat – Alat Ukur Mekanik siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Sipispis.

2. Apakah penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievment Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif sub kompetensi Penggunaan Alat – Alat Ukur Mekanik siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Sipispis.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah :

(19)

8

2. Siswa merasa diri nya mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan pertanyaan

3. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok

4. Seluruh siswa menguasai materi pelajaran secara tuntas F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Proses belajar mengajar pekerjaan dasar teknik otomotif tidak lagi monoton 2. Ditemukan strategi pembelajaran yang tepat

3. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri maupun kelompok meningkat

4. Keberanian siswa mengungkapkan ide, pendapat, pertanyaan dan saran meningkat

5. Kualitas pembelajaran pekerjaaan dasar teknik otomotif meningkat

(20)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkandarihasilpenelitiantindakankelas (classroom action research)makadapatditarikbeberapakesimpulanyaitu :

1. Pada data awalsebelumdiberikantindakanterlihatbahwanilai rata-rata kelas 68,11danjumlahpersentaseketuntasanklasikal hanya mencapai 43%

2. Padatindakansiklus I denganpenerapanstrategiPembelajaran STAD diperolehnilai rata-rata kelas 72,41danpersentaseketuntasanklasikal 71% dannilaiobservasiaktivitas guru 84% danObservasiaktivitassiswa68%. Hal inimenunjukkanadanyapeningkatandari data awalbaikdarisegi rata-rata kelasmaupunketuntasanbelajar.

3. Padatindakansiklus IIdenganpenerapanstrategiPembelajaran STAD diperolehnilai rata-rata kelassemakinmeningkatlagiyaitu76,44 dan jumlahpersentaseketuntasanklasikaljugasemakinmeningkathinggamencapai 86% dannilaiObservasiaktivitas guru 94 % bahkan nilaiobservasisiswasemakinmeningkatjugahinggamencapai89%.

4. DenganpenerapanstrategiPembelajaran STAD

dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswapadamatapelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif.

5. Pembelajarandengan model pembelajarankooperatiftipeStudent Teams

Achievment Division (STAD)

(21)

dapatmeningkatkanhasilbelajarkompetensidasarteknikpenggunaanalat-70

alatukurpadasiswakelas X teknikkendaraanringan SMK Negeri 1 SipispisSerdangBedagai.

6. Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa membangun sendiri pengetahuan, menemukan langkah-langkah dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang harus dikuasai oleh siswa, baik secara individu maupun kelompok

A. Saran

Sebagai tindak lanjut hasil penelitian, karena

telahterbuktinyapembelajarankooperatiftipe STAD

dapatmeningkatkanaktivitasdan basil belajarsiswadalammatapelajaran Pekerjaan dasar teknik otomotif, makadisarankanhal-halsebagaiberikut.

1. Dalamkegiatanbelajarmengajar guru

diharapkanmenjadikanpembelajarankooperatiftipe STAD sebagaisuatualternatif dalammatapelajaranPekerjaan dasar teknik otomotifuntukmeningkatkan aktivitasdanhasilbelajarsiswa.

2. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi gurudan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukansecara berkesinambungan dalam pelajaran Pekerjaan dasar teknik otomotif maupun pelajaran lain.

3. Penggunaanmetodepengajarantidakharusbertumpupadasatumetodesaja yang dapatmenyebabkansiswacepatjenuhdanbosanterhadap materi yang

diajarkan. Ada

(22)

71

ode yang berbedauntukmenyampaikanmateri yang akandiajarkan, sehingga proses pembelajaran akan menyenangkan.

3. Kepada guru

hendaknyamengikutilokakaryatentangketerampilanmenggunakanstrategipe mbelajaransehingga proses pembelajaranakanberkembang.

4. Kepadasiswadiharapkanlebihmembangunpolainteraksidankerjasama

(kooperatif) yangbaikkepadasiswayang lain denganmenerapkanstrategi pembelajaran STAD.

5. Padapenelitiselanjutnya yang inginmelakukanjenispenelitian yang samasebaiknyadilaksanakandenganlebihmenyempurnakandanmemaksimalk

(23)

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006 . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008 . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2008 . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara

Aqib, Z, DKK. 2008. PenelitianTindakanKelasuntuk Guru SMP, SMA, SMK. Jakarta: YramaWidya

A.M. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Dahar, RatnaWilis. 1989. Teori-teoriBelajar, Erlangga, Jakarta Dahar, Ratna Wilis. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Rusman. 2012. Model-model pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada

Sardiman. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, RinekaCipta,

Jakarta

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Slavin, R.E.1992. Cooperative Learning. USA: Allyn and Bacon.

Slavin Robert E. (2005). Cooperatif Learning : Theory Research and Practice. London, Terj. Narulita Yusron, Bandung: Penerbit Nusa Media.

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas  ..........................................
Tabel 1. Perolehan nilai Rata-rata Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

Daniel Carlos Sinaga : Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Tesis yang berjudul : “UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division ) terhadap hasil belajar pada mata pelajaran

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (Stad) Dan Tipe Jigsaw Terhadap Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Kata kunci : metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournamen (TGT), metode pembelajaran koopertif tipe Student Teama Achievemen Division (STAD),

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualuization (TAI) dapat meningkatkan hasil

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (student teams achievement division) berbantuan media komputer dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division tampak pada indikator yang