• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII - DOCRPIJM 1500265844BAB 7 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Tana Toraja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VII - DOCRPIJM 1500265844BAB 7 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Tana Toraja"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

K

Ke

et

te

er

rp

pa

ad

du

ua

an

n

S

St

tr

ra

at

te

eg

gi

i

P

Pe

en

ng

ge

em

mb

ba

an

ng

ga

an

n

K

Ka

ab

bu

up

pa

at

te

en

n

Ta

T

an

na

a

To

T

or

r

aj

a

ja

a

7.1 AR AH AN RE N C AN A TAT A RU AG WI L AY AH KAB U P AT E N TAN A TOR AJ A

Kawasan Strategis Kabupaten Tana Toraja (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud. Untuk lebih jelas dapat kita dilihat pada Tabel 7.1 yang memaparkan identifikasi arahan RTRW Kabupaten Tana Toraja untuk Bidang Cipta Karya, Tabel 7.2 yang memaparkan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Tana Toraja (KSK), serta Tabel 7.3 yang memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk Bidang Cipta Karya.

Tabel 7.1 Arahan RTRW Kabupaten Tana Toraja untuk Bidang Cipta Karya ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

(1) (2)

Kawasan Peruntukan Industri\

• Kawasan peruntukan industri

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

27 huruf e, terdiri atas industri kecil dan

industri kerajinan rumah tangga di Kota

Makale sebagai PKL dan kota Bittuang

sebagai PKLp, PKLp Ge’tengan

khususnya di sekitar kawasan bandara

baru Buntu Kuni’ di Kecamatan

Mengkendek.

• kawasan industri kerajinan yang

dimaksud pada ayat (1) tersebar di

seluruh kawasan wisata

Sistem Jaringan Air Minum:

 Sambungan langsung melalui pipa transmisi dari sumber air minum ke

pusat penyediaan air minum (PAM)

setempat, dan melalui pipa distribusi

disambungkan langsung ke

rumah-rumah dan fasiltas umum serta fasilitas

sosial;

 Disediakan kran-kran umum pada

kawasan-kawasan permukiman padat;

dan

 Sambungan langsung dari PAM

perdesaan dengan sumber-sumber air

(2)

Kawasan Peruntukan Pariwisata

Sistem Jaringan Air Limbah

 Rencana Sistem Jaringan Prasarana air

limbah Wilayah Kabupaten

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

huruf c, meliputi : rencana sistem

perpipaan, rencana Instalasi

Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan

rencana Instalasi Pengolahan Lumpur

Tinja (IPLT).

 Rencana IPAL limbah industri

ditempatkan tidak jauh dari

kawasan-kawasan agroindustri agar dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas

sistem pengelolaan limbah.

 Rencana IPAL limbah domestik

Kabupaten diarahkan ke sistem kluster

yang berada di kawasan Perkotaan di

Kabupaten.

 Rencana Sistem Perpipaan Air Limbah

Kabupaten diarahkan ke sistem

komunal yang berada di Kota Makale

dan Ibukota Kecamatan lainnya.

 Rencana IPLT Kabupaten diarahkan ke

sistem komunal yang berada di

(3)

Kawasan Peruntukan Permukiman

kawasan permukiman perkotaan didominasi

oleh kegiatan non agraris dengan tatanan

kawasan permukiman yang terdiri dari

sumberdaya buatan seperti perumahan,

fasilitas sosial, fasilitas umum, serta

prasarana wilayah perkotaan lainnya.

 bangunan permukiman di tengah kota terutama di PKL dan PKLp yang padat

penduduknya diarahkan pembangunan

perumahannya vertikal dengan ketinggian

sedang.

 kawasan permukiman transmigrasi di

Kecamatan Sanggala Selatan;

 didominasi oleh kegiatan agraris dengan

kondisi kepadatan bangunan, penduduk

yang rendah dan kurang intensif dalam

pemanfaatan builtup area (daerah

terbangun);

 bangunan-bangunan perumahan diarahkan menggunakan nilai kearifan budaya lokal

seperti pola rumah kebun dengan

bangunan berlantai panggung

Sistem Jaringan Persampahan

 Rencana pengembangan sistem

jaringan prasarana persampahan di

Kabupaten, meliputi rencana TPS, TPA

serta rencana pengolahan;

 Rencana TPS di Kabupaten meliputi

TPS sampah organik terutama di

perdesaan, dan TPS sampah anorganik

di perkotaan;

 Rencana pengembangan tempat

pemprosesan sampah akhir (TPA)

Kabupaten berlokasi di Kecamatan

Rantetayo dengan luas lahan 4,00 Ha;

 Rencana pengolahan sampah

Kabupaten adalah rencana pengolahan

organis menjadi kompos skala kecil

yang tersebar di lingkungan

permukiman

Sistem jaringan Drainase

 drainase primer dilakukan normalisasi dan perkuatan tebing: Sungai Saddang,

Sungai Mata Allo dan Sungai Noling;

 drainase sekunder dilakukan

pembangunan sistem drainase pada

daerah permukiman perkotaan dan

perdesaan yang rawan bencana banjir

menuju drainase primer; dan

 drainase tersier dilakukan pembangunan sistem drainase pada lingkungan

permukiman perkotaan dan perdesaan

(4)

Tabel 7.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Tana Toraja

(KSK) berdasarkan RTRW

Kawasan Strategis Kabupaten

Tana Toraja Sudut Kepentingan Lokasi

 kawasan bandara baru Buntu

Kuni’

Ekonomi

Kecamatan Mengkendek;

 Kawasan Wisata permandian air panas, alam dan budaya

terpadu Makula;

Makale

 kawasan perdagangan PKL, Kota Makale

 Kawasan Perkotaan;. Kota Satelit Bittuang

 kawasan perkebunan komoditi

unggulan seperti kopi, kakao,

cengkeh

 Kawasan wisata alam Hutan Pango-Pango

Lingkungan Hidup

Kecamatan Makale

Selatan;

 kawasan wisata alam dan

budaya terpadu di sepanjang

jalur jalan lingkar wisata Tana

Toraja;

Kab.Tana Toraja

 Air Terjun Patongloan Kecamatan Bittuang;

 Kawasan wisata alam permandian Tilangga

di Kecamatan Makale

Utara

Kawasan Wisata permandian air

panas, alam dan budaya terpadu

Makula

Kecamatan Makale

 Kawasan wisata Kuburan Adat

Lemo;

 kawasan wisata Kaero;

 kawasan wisata Sillanan;

 kawasan wisata papa batu

Tumakke;

(5)

 Kawasan Wisata Potok Tengan;

 Kawasan Wisata Buntu Burake;

 Kawasan Wisata Liang Ba’ba

Saratu Ollon;

 Kawasan Wisata Batu Tallu

Simbuang;

 Kawasan Wisara Sarambu Assing;

 Kawasan Wisata Panorama Tondok To Bugi’;

 Kawasan Wisata Pango-pango;

 Kawasan Wisata Barereng ;

 Kawasan Wisata Talondo Tallu; dan

Kawasan Wisata Desa Adat

Bebo’ Tumbang Datu

 Blok Minyak Enrekang yang terdapat di wilayah Kabupaten

Tana Toraja.

Pemanfaatan Sumber

Daya Alam dan

Penggunaan Teknologi

Kabupaten Tana Toraja

Tabel 7.3 Indikasi Program Utama Lima Tahunan RTRW Kabupaten

(6)

USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI SUMBER DANA INSTANSI PELAKSANA

I. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG KABUPATEN

A Peningkatan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Makale

1

Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Wisata Religi Buntu Burake

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait

3

Pembangunan Convention Hall

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait 4 Pembangunan Pasar Seni PKL Makale APBD-K/P/N SKPD Terkait

5

Pembangunan Terminal

Bis Tipe B PKL Makale APBN SKPD Terkait

6

Pembangunan Pasar Kabupaten

PKL Makale

APBD-K/P/N/Swasta SKPD Terkait

7

Pembebasan Lahan untuk Pasar Hewan

PKL Makale

APBD-K/P SKPD Terkait

8

Pembangunan Pasar Hewan

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait 9 Pengembangan perbankan PKL Makale APBN/Swasta SKPD Terkait

10

Pembangunan/Peningkata n RSU Lakipadada menjadi RSU Tipe B

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

11

Pembangunan/Peningkata n TK dan SD

PKL Makale

(7)

APBD-bencana alam (gempa & Longsor)

14 Penyusunan Master Plan RTH

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

15 Pengadaan Lapangan Sepak Bola

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

16

Pembangunan/Peningkata n RTH/tempat bermain/LOR/GOR

PKL Makale

APBD-K/P/N SKPD Terkait

17 Pengadaan Pekuburan Umum

PKL Makale

APBD SKPD Terkait

C.

Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) Kawasan Perkotaan

Bittuang

1

Penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang KSK Bittuang

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N

SKPD Terkait

2 Pembangunan Terminal Bis Tipe C

PKLp Bittuang

APBD- K

SKPD Terkait

3 Pembangunan Pusat Perdagangan

PKLp Bittuang APBD/P/K/Swas

ta SKPD Terkait

4

Pembangunan Kawasan Wisata Sarambu Assing (Patongloan)

PKLp Bittuang

APBD/P/K/Swas ta

SKPD Terkait 5 Rehabilitasi Pasar Bittuang PKLp Bittuang APBD-K/P SKPD Terkait

6 Pembangunan/Peningkata n jasa perbankan

PKLp Bittuang

APBDN/swasta

SKPD Terkait

7

Pembangunan fasilitas Kesehatan (Rumah Sakit/Puskesmas)

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N

(8)

Fasiltas Pendidikan TK dan SD

ta

9

Pemb. dan Peningk. Fasiltas Pendidikan SLTP dan SMU

Pemb. sistem mitigasi bencana alam (gempa & Longsor)

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N SKPD Terkait

11 Penyusunan Master Plan RTH

PKLp Bittuang

APBD-K/P/N SKPD Terkait

12

Pembangunan/Peningkata n RTH/tempat bermain/LOR

PKLp Bittuang

APBD-K SKPD Terkait

D. Pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

1 Pembangunan fasilitas terminal pembantu

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K

SKPD Terkait

2

Pembangunan dan Peningkatan Pasar Kecamatan

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K

SKPD Terkait

3 Pembangunan jasa perbankan

Seluruh Ibukota Kec.

APBDN,Swasta

SKPD Terkait

4 Pembangunan Fas. Kesehatan (Pustu/BKIA)

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K

SKPD Terkait

5

Pembangunan dan Pengembangan TK dan SD

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K,Swasta

SKPD Terkait

6

Pembangunan dan Pengembangan SLTP dan SMU

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-P/K,Swasta

SKPD Terkait

7 Pembangunan sistem mitigasi bencana alam

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-K/P/N

(9)

(gempa & Longsor)

8

Pembangunan/Peningkata n RTH/tempat bermain/LOR

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-K SKPD Terkait

9 Penyusunan Master Plan RTH

Seluruh Ibukota Kec.

APBD-K/P/N SKPD Terkait

E. Mendorong Pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

1 Pembangunan Pasar Lingkungan

Seluruh PPL APBD/P/K,Swas

ta SKPD Terkait

2 Pembangunan fasilitas jasa skala lokal

Seluruh PPL APBD/P/K,Swas

ta SKPD Terkait

3 Pembangunan Fasilitas Kesehatan BKIA/Posyandu

Seluruh PPL APBD/P/K,Swas

ta SKPD Terkait

5

Pembangunan Akses ke PPL terutama yang masih terisolasi

PPL Terpencil APBD/P/K,Swas ta

SKPD Terkait

6

Pembangunan/Peningkata n RTH/tempat bermain/LOR

Seluruh PPL

APBD-K SKPD Terkait

F. Mendorong Perwujudan Sistem Transportasi Kabupaten

1

Pembangunan jalan Nasional kolektor primer Kota Makale-Batas Kabupaten Luwu

Pembangunan dan peningkatan jalan Provinsi kolektor primer Makale-Perbatasan Kabupaten Mamasa Prov. Sulbar

Lht. Peta Rencana Struktur Ruang

APBN-APBDP

(10)

3

Peningkatan jalan Kota Makale – Batas Kab. Toraja Utara

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang APBN-APBDP

SKPD Terkait

4

Peningkatan Jalan Kota Makale – Batas Kabupaten Enrekang

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang APBN-APBDP

SKPD Terkait

5

Peningkatan/Pembanguna n Jalan Kota Makale – Perbatasan Kabupaten Mamasa Lewat Simbuang

Lht. Peta Rencana

Pembangunan Jalan Pa’tengko – Kondoran – Sandale – Buntao’ (Kab. Toraja Utara)

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang APBN-APBDP Perbatasan Kab. Pinrang

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang APBN-APBDP

SKPD Terkait

8

Pembangunan Jalan Kolektor Primer Penghubung Kota Makale dan Kabupaten Tetangga

Lht. Peta Rencana

Struktur Ruang APBN-APBDP

SKPD Terkait

9

Pembangunan dan peningkatan jalan kolektor primer lingkar wisata Tana Toraja (termasuk Akses menuju bandara Buntu Kuni’.

11 Jalan lokal sekunder penghubung jalan kolektor

Lht. Peta Rencana

(11)

primer ke obyek wisata

12

Jalan kolektor sekunder penghubung jalan kolektor primer ke pusat-pusat produksi pertanian

Jalan lokal sekunder penghubung jalan kolektor primer ke pusat-pusat permukiman

Lht. Peta Rencana Struktur Ruang

APBD-K

SKPD Terkait

G. Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Energi

1 an kapasitas PLTA Malea

Kab. Tator

APBN PLN

3

Pembangunan PLTMH yang bersumber dari S. Saddang & S. Mata Allo dan beberapa anak sungai

Kab. Tator

APBD-N/P/K/Swast a

SKPD Terkait

4 Pembangunan PLTMH

Sungai Mappa S. Mappa

APBD-N/P/K/Swasta SKPD Terkait

H. Mendorong Perwujudan Sistem Telekomunikasi

1

Pembangunan sistem jaringan telekomunikasi tetap

Kabupaten Tator

APBD-K/Swasta Telkom

2

Pembangunan jaringan telekomunikasi khusus dan Stasiun Telepon Otomat (STO) Lokal Tana Toraja

Lembang-lembang Terpencil

APBD-K/Swasta

(12)

3 Penyediaan TU pada lokasi-lokasi yang strategis

PKL, PKLP, PPK APBD-K

Telkom

4

Pemb. BTS secara terpadu dan terpusat pada lokasi yang strategis

Kab. Tana Toraja APBD-K

Telkom

I. Mendorong Perwujudan Sistem Sumberdaya Air

1

Normalisasi dan pembangunan Jembatan Sungai Surame

Makale

APBD K/P

SKPD Terkait

2

Pemb. dan Peningk. Pengairan Sawah Pertanian Irigasi Perdesaan

Seluruh Wil. Kab. Tator

APBD-P/K

SKPD Terkait

3 Peningkatan Teknologi Pertanian

Seluruh Wil. Kab. Tator

APBD K/P

SKPD Terkait

4 Membangun IPA Kabupaten Tana Toraja

Kota Makale

APBD-P/K

SKPD Terkait

5 Pembuatan Talud Pengaman Bantara Sungai

Kec. Makale Utara-Kec.

Makale APBD-N/P/K SKPD Terkait

6

Pembangunan

Intake/Bendungan S. Malillin Untuk air bersih IKK

Kec. Mengkendek

APBD-N/P/K SKPD Terkait

7 Pembangunan/peningkatan jaringan Pipa Air Bersih

Kec. Mengkendek, Makale, Makale Utara, Makale Selatan

APBD-N/P/K PDAM

8 Pembangunan Jaringan Pipa Air Baku

Kec. Mengkendek, Makale, Makale Utara, Makale Selatan

APBD-N/P/K PDAM

J Mendorong Perwujudan Sistem Jaringan Persampahan dan Sanitasi

1

Rencana pengembangan tempat pengolahan sampah akhir (TPA)

Rantetayo

APBD- P/K

(13)

2

Rencana pengolahan sampah organis menjadi kompos skala kecil

Pusat PKL dan PKLp,

APBD-N/P/K/Masy.

SKPD Terkait

3

Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sanitasi berupa rencana IPLT

Skala PKL, PKLp

APBD-P/K

SKPD Terkait

II. PERWUJUDAN POLA RUANG KABUPATEN

A. Perwujudan Kawasan Lindung

1

Rehabilitasi & Pemantapan Fungsi Kaw. Lindung Kabupaten

Lihat Peta Pola Ruang

APBDN/AP BD-P/K

SKPD Terkait

2

Pengemb. Pengelolaan Kawasan Lindung Kabupaten

Lihat Peta Pola Ruang APBDN/AP

BD-P/K SKPD Terkait

B. Perwujudan Pengembangan Kawasan Budidaya

1

Pengembangan dan Pengendalian Kawasan

Potensi Pertanian SKPD Terkait

a. Pengendalian alih fungai kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Lihat Peta Pola Ruang APBD-P/K

SKPD Terkait

b. Percetakan ulang sawah di kecamatan Bonggakaradeng

Mappa, Poton, Ratte Buttu APBD-P/K

/Swasta SKPD Terkait

c. Peningk. dan Pengemb. Kawasan Holtikultura Perindingan

Kecamatan Gandasil APBD-P/K

(14)

d. Pembangunan Pasar Holtikultura Parindingan

Kecamatan Gandasil

APBD-P/K SKPD Terkait e. Penyusunan Rencana

Rinci Kawasan Perkotaan Gandasil

Ibukota Kec. Gandasil APBD-K

SKPD Terkait

2

Rehabilitas dan Pengemb. Kawasan Potensi Sektor

Perkebunan SKPD Terkait

a. Rehabilitasi Kawasan Perkebunan

Lihat Peta Pola Ruang APBD-P/K

/Swasta SKPD Terkait b.Pengembangan

Kawasan Potensi Perkebunan

Lihat Peta Pola Ruang APBD-P/K

/Swasta SKPD Terkait

3

Rehabilitas dan Pengembangan Kawasan

Pertambangan SKPD Terkait

a.Rehabilitasi

Pertambangan Golongan C

Tersebar di seluruh wil. Kab. Tana Toraja

APBD-K/Swast

a SKPD Terkait b. Pengembangan Potensi

Pertambangan Golongan

a SKPD Terkait c.Pengembangan

Kawasan Potensi Pertambangan Blok Minyak

Kab. Tana Toraja

APBDN/

Swasta SKPD Terkait

4 Pengembangan Kawasan Potensi Sektor Industri

Lihat Peta Pola Ruang

(15)

Pengolahan a

5

Rehabilitas dan Pengemb. Kawasan Potensi Sektor

Perikanan SKPD Terkait

a. Rehabilitasi Perikanan

Lihat Peta Pola Ruang APBD-/P/K/Sw

asta SKPD Terkait b.Pengembangan

Kawasan Potensi Perikanan

Lihat Peta Pola Ruang APBD-/P/K/Sw

asta SKPD Terkait

6

Rehabilitas dan Pengemb. Kawasan Potensi Sektor

Kehutanan SKPD Terkait

a. Rehabilitasi Kawasan Kehutanan

Lihat Peta Pola Ruang APBN/P/ K/Swast

a SKPD Terkait

b.Pengembangan Kawasan Kehutanan

Lihat Peta Pola Ruang APBN/P/ K/Swast

a SKPD Terkait

7.

Rehabilitasi dan Pengemb. Kawasan Strategis Kabupaten Sektor Pariwisata Kepentingan

Alam, Sosial dan Budaya SKPD Terkait a.Pembangunan Kawasan

Wisata Ecopolis dan MICE Makale

Makale

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

b. Pemb. Kawasan Wisata Religi Buntu Burake

Makale

APBD-/P/K/Swa

(16)

c. Pembangunan Kawasan Wisata Kaero

Sangalla’ APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

d. Pembangunan Kawasan Wisata Sillanan

Gandangbatu Sillanan APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait e. Pembangunan Kawasan

Wisata Mengkendek

Mengkendek APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait f. Pemb. Kawasan Wisata

Makam Adat Lemo

Makale Utara APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait g. Pemb. Kawasan Wisata

Papa Batu Tumakke

Rembon

APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait h. Pembangunan Kawasan

Wisata Kuburan Liang Ba’ba Saratu’ Ollon

Bonggakaradeng APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait i. Pemb. Kawasan Wisata

Batu Tallu Simbuang

Simbuang APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait j. Pemb. Kawasan Wisata

Air Terjun Sarambu Assing

Bittuang APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait k. Pembangunan Kawasan

Wisata Pango-Pango

Makale Selatan APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait l. Pemb. Kawasan Wisata

Alam Tondok To Bugi’

Masanda APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait m.Pembangunan Kawasan

Wisata Barereng

Kurra

(17)

sta n. Pembangunan Kawasan

Wisata Talondo Tallu

Malimbong Balepe’ APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait o. Pembangunan Kawasan

Wisata Bebo’

Sangalla’ Utara APBD-/P/K/Swa

sta SKPD Terkait

8. Rehab. dan Pengemb. Kaw. Potensi Permukiman a. Usulan Dwifungsi

Kawasan HPT ke APL untuk Program Transmigrasi

Kec. Mengkendek, Kec.

Malimb. Balepe Kec. Mappak APBD-K/P/N

SKPD Terkait b. Penataan permukiman

sepanjang Bantar Sungai

APBD-K/P/N

SKPD Terkait c. Pembangunan dan

Pengembangan

Kawasan Transmigrasi di Kecamatan Mengkendek,

Kecamatan Sangalli, Kecamatan Malimbong Balepe dan Kecamatan Bituang.

Lht Peta Renc. Pola Ruang.

APBD-K/P/N

SKPD Terkait d. Pengendalian

pengermb. permukiman kearah perbukitan dengan kemiringan diatas 40%

Di seluruh Wil. Kabupaten.

APBD-K/P/N

SKPD Terkait e. Penerapan KDB yang

rendah pada kawasan

Lht Peta Renc. Pola Ruang.

(18)

permukiman dan bangunan lainnya pada lokasi-lokasi dengan kemiringan antara 15%-40%

III. PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN (KSK)

A

Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan Yang Memiliki Nilai Strategis dari

Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi

1

Rehabilitasi dan Pengembangan kawasan perkebunan komoditi unggulan seperti kopi, kakao, cengkeh, tamarillo yang tersebar di hampir di seluruh wilayah Kabupaten Tana Toraja

Lht. Peta Kaw. Strategis APBN/P/K/ Swasta

SKPD Terkait

2

Pembangunan dan Pengembangan kawasan bandara baru Buntu Kuni’ di Kecamatan Mengkendek

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/ Swasta

SKPD Terkait

3 Pengembangan kaw. perdagangan PKL Makale

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/

Swasta SKPD Terkait

4 Pengemb. Kaw. perkotaan pada PKLp Kota Bittuang

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/

Swasta SKPD Terkait

5

Pengembangan Kawasan perkotaan pada PKLp Kota Mengkendek

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/ Swasta

SKPD Terkait

6

Pengemb. Kawasan perkotaan baru pada PKLp di sekitar kaw. bandara Baru Buntu Kuni’ &

Lht. Peta Kaw.Strategis APBN/P/K/ Swasta

(19)

Sekitarnya.

B Rehabilitasi dan Pengembangan Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari sudut kepentingan Lingkungan Hidup

1

Rehabilitasi kaw. hutan lindung di Kecamatan-Kecamatan Masanda, Bittuang, Malimbung Balepe, Rembon, Simbuang,

Bonggakaradeng, Rano, Sangalla Selatan dan Mengkendek

Lht. Peta Kaw. Strategis

APBN/APB

D-P/K/Swasta

SKPD Terkait

2

Pengemb. kawasan hutan lindung di Kecamatan-Kec. Masanda, Bittuang, Malimbung Balepe, Rembon, Simbuang, Bonggakaradeng, Rano, Sangalla Selatan dan Mengkendek

Lht. Peta Kaw. Strategis

APBN/APB

D-P/K/Swasta

SKPD Terkait

C Pengembangan Kawasan yang Memiliki Nilai Strategis dari sudut kepentingan SDA dan Teknologi Tinggi

1

Pengembangan Blok Enrekang di Kabupaten Enrekang, Pinrang dan Tana Toraja

Lht. Peta Kaw. Strategis

APBN/APB

D-P/K/Swasta

SKPD Terkait

2

Pengemb. Blok Sengkang di Kabupaten Wajo, Tana Toraja, Sidrap, Soppeng, Bone dan Kota Parepare

Lht. Peta Kaw. Strategis

APBN/APB

D-P/K/Swasta

(20)
(21)

7.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

7.2.1. Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Visi

Visi Pembangunan Kabupaten Tana Toraja merupakan gambaran

yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan yang disusun

dengan memperhatikan RPJP Kabupaten Tana Toraja 2005-2025,

RPJM Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2013, dan RPJM Nasional,

serta dinamika lingkungan strategis, maka untuk Visi Pembangunan

Kabupaten Tana Toraja tahun 2010 – 2015 adalah

“Terwujudnya pemerintahan yang kompeten mengelola

pembangunan menuju terciptanya masyarakat Religius,

Sejahtera, Berkeadilan sesuai karakteristik ekologis, sosial,

ekonomi, dan budaya Tana Toraja”

Yang dimaksud sejahtera menurut pengertian Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat yaitu suatu kondisi masyarakat yang telah terpenuhi kebutuhan dasarnya. Kebutuhan dasar tersebut berupa kecukupan dan mutu pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kebutuhan dasar lainnya seperti lingkungan yang bersih, aman dan nyaman. Juga terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan pengertian tersebut indikatornya adalah tercukupinya kebutuhan minimum hak dasar yang meliputi; pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial ekonomi dan politik,

(22)

Yang dimaksud pemerintahan yang bersih dan profesional

adalah pemerintah yang menjalankan prinsip-prinsip Good Governance yang meliputi 10 prinsip yaitu Akuntabilitas, Pengawasan, Daya Tanggap, Profesionalisme, Efisiensi & Efektivitas, Transparansi, Kesetaraan, Wawasan Ke Depan, Partisipasi, Penegakan Hukum. Pengertian dari masing masing prinsip adalah :

1. Akuntabilitas: adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari pembangunan daerah harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pengawasan: adalah setiap kegiatan pembangunan daerah dipantau secara proporsional baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau rakyat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Daya tanggap: adalah tingkat kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap perkembangan dan dinamika masyarakat untuk penanganan segera.

4. Profesionalisme: adalah tingkat kemampuan penyelenggara pemerintahan yang menguasai bidangnya sehinga mampu memberi pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

5. Efisiensi dan Efektifitas: Terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan pemanfaatan sumber daya secara optimal dengan hasil yang maksimal.

6. Transparansi: adalah keterbukaan informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

7. Kesetaraan: adalah memberi peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.

(23)

proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan daerahnya.

9. Partisipasi: adalah mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pembangunan, yang menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.

10.Penegakan Hukum: adalah mewujudkan supremasi hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.

Indikator pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan profesional adalah terbebasnya pemerintahan dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) dan meningkatnya keterpenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

B. Misi

Visi tersebut kemudian akan dijabarkan dalam 5 misi utama yang hendak dicapai oleh pemerintah Kabupaten Tana Toraja, yaitu :

1. Revitalisasi fungsi birokrasi & meningkatkan kinerja tata-kelola pemerintahan dalam rangka efektifitas pelaksanaan pembangunan serta distribusi layanan publik yang bersih, transparan dan akuntabel.

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan Mutu Pendidikan, dan Layanan Kesehatan. Penguatan kapasitas peran institusi ke-Agamaan, Sosial Kemasyarakatan, Kepemudaan, dan Perempuan dalam rangka terciptanya ketahanan serta kesetiakawanan sosial.

3. Pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal dan pengelolaan potensi sumber daya alam serta lingkungan hidup dengan mengandalkan partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan.

(24)

mendukung kelancaran akses layanan publik, arus barang dan jasa, pengembangan dan diversifikasi potensi Pariwisata serta berbagai potensi Usaha Produktif Masyarakat.

5. Menjadikan Tana Toraja sebagai Kabupaten terdepan dalam pengembangan program ”Gerakan Hijau” (Go Green) serta Pariwisata berbasis Budaya dan Lingkungan (Eco-Culture Tourism) di Sulawesi Selatan.

7.2.2. Strategi Arah RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Strategi Misi I

1) Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan pelayanan publik yang berbasis Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM aparatur Pemerintahan

2) Pemberdayaan Service Provider Lokal baik di Tana Toraja sendirimaupun yang ada di Makassar untuk transfer of Knowledge

3) Menjalin kerjasama dengan Lembaga-lembaga donatur asing (Lembaga donor) untuk capasity building Aparatur Pemerintahan 4) Pengembangan Regulasi menyangkut Sistem Pelayanan Publik

di Semua level

5) Permberdayaan masyarakat dalam mengawasi pelayanan Publik 6) Pengukuran secara rutin mengenai kualitas pelayanan publik 7) Pengembangan Organisasi Simtap

8) Pengembangan sarana dan Prasarana Simtap Kabupaten Tanah Toraja

9) Pengembangan SDM Aparat untuk pengelolaan SIMTAP 10) Pengembangan Regulasi menyangkut keberdaan SIMTAP

11) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas pelayanan SIMTAP

12) Pengembangan sarana dan prarasarana perkantoran

(25)

15) Pemanfaatan sarana dan prasarana IT dalam pengelolaan administrasi pemerintahan

16) Pengembangan Kualitas Aparatur dalam pengelolaan Administrasi Pemerintahan yang berbasis teknologi E-Government

17) Pengembangan Sistem Koordinasi antara SKPD dalam pengelolaan Administrasi Pemerintahan

18) Pengadaan Sarana dan Prasarana Komputer

19) Pemanfaatan media internet untuk pengelolaan adminstrasi pemerintahan dan penyebarluasan informasi Pemerintahan

20) Pengembangan Kualitas SDM Aparatus Lembang dan Kecamatan dalam pelayanan Publik

21) Peningkatan sarana dan Prasarana Pelayanan Desa dan Kecamatan

22) Pengembangan kapasitas Aparatur pemerintaha Desa dan Kecamatan dalam hal pengelolaan keuangan

23) Mengembangkan dokumen yang memuat data-data pembangunan

24) Mengembangkan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah

25) Pengembangan Perencanaan Pembangunan secara Button Up

B. Strategi Misi II

Penyelengaraan Pendidikan dan Pelatihan sesuai kebutuhan pengembangan Kapasitas Sumber Daya tenaga Pendidik dan Guru

 Pemberian insentif bagi guru berprestasi

 Pengembangan Kurikulum yang sesuai kebutuhan Pasar kerja dan Kebutuhan Lokal sesuai kondisi yang berkembang

(26)

 Pengalokasian Anggaran pada APBD Tana Toraja untuk dana Sharing Pendidikan Gratis

 Penyebarluasan Informasi Pendidikan Gratis kepada Masyarakat

mengenai item-item pendidikan gratis

 Pengembangan sarana dan prasarana yang menunjang penguasaan Matematika dan Bahasa Inggris

 Pengembangan Kualitas Guru sebagai Pengajar bidang-bidang bahasa asing Kerjasama dengan melibatkan partisipasi Masyarakat untuk penguasaan bahasa

 Pengembangan Komunitas-komunitas atau kelompok yang dapat meningkatkan

 kemampuan berbahasaPengembangan dan Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan

 Pengembangan Tenaga Kesehatan sampai pada Level Puskesmas dan Pustu

 Pengembangan Regulasi Pelayanan Kesehatan untuk Orang Miskin

 Peingkatan Anggaran untuk pelayanan Kesehatan terhadap orang miskin

 Pengembangan Sarana dan Prasarana Posyandu

 Pengembangan dan peningkatan Kualitas Kader Posyandu

 Peningkatan Kesadaran masyarakat untuk peningkatan Gizi Balita, Busui dan Bumil

 Pengembangan Informasi dan Komunikasi mengenai KB

 Pengembangan Kampanye KB

 Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah/Tempat Ibadah

 Pengembangan Partisipasi masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Rumah Ibadah

 Pengembangan Insentif bagi para Pelayanan Iman

 Pengembangan Kapasitas Pelayanan Iman

(27)

 Pembinaan Generasi Muda agar tidak terjebak pada kenakalan remaja

 Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Narkoba,

HIV/AIDS

 Pengembangan Partisipasi masyarakat dalam hal peningkatan Kesadaran Hukum

 Pengembangan regulasi untuk perlindungan dan Kesejahteraan Sosial bagi Anak Yatim

 Pengalokasian anggaran untuk Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial bagi anak yatim piatu

 Penyaluran Tenaga Kerja bagi kaum muda yang baru selesai kuliah

 Pengembangan Kualitas Organisasi Non-Pemerintah

 Pendataan Organisasi Non-Pemerintah

 Pelibatan Organisasi Non-Pemerintah Pada Proses Pembangunan

 Pengembangan Partisipasi organisasi Perempuan

C. Strategi Misi III

 Pengembangan Sarana dan Prasarana yang mendukung Agropolitan

 Peningkatan Kualitas Produksi Pertanian, Perkebunan, peternakan, perikanan air tawar, kehutanan

 Klasterisasi Produksi unggulan berdasarkan wilayah

 Pemberdayaan masyaralat dalam pelaksanaan Program Go green dan Eco Culture Torism

 Eksploitasi Tambang yang berawasan lingkungan

 Peningkatkan Kesejahteraan Petani

 Peningkatan Produktivitas dan Mutu Produk pertanian

 Pengembangan komoditi Hortikltura

(28)

 Peningkatan kemampuan kelembagaan dan SDM yang kompoten dengan perikanan dan peternakan

 Peningkatan Pembinaan Kepada Kelompok peternakan dan

Pembudidaya Ikan

 Peningkatan sarana dan Prasarana pengelolaan pemasaran produk hasil peternakan dan Perikanan

 Peningkatan Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya peternakan dan perikanan dalam menunjang ketersediaan pangan dan meningkatkan pendapatan peternak dan pembudidaya ikan

 Peningkatan Kewaspadaan terhadap Wabah Penyakit ternak dan Ikan

 Pemantapan pengelolaan kawasan hutan dan kebun serta peningkatan kelestarian hutan

 Peningkatan perlindungan hutan dan Kebun

 Pemberdayaan kelembagaan masyarakat sumber daya manusia dan usaha tani

 Pemantapan ketahanan pangan dan swasembada pangan berkelanjutan

 Peningkatan dan Pemanfaatan sumber daya aparatur dan petani

 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

 Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah

 Penciptaan iklim usaha Mikro, Kecil dan menengah

 Pengembangan Sistem Pendukung usaha bagi usaha mikro, kecil dan menengah

 Pemberian dana bergulir untuk industri rumah tangga

 Pemberdayaan organisasi Perempuan untuk pemberdayaan Home Industri

 Pemberian dana bergulir untuk industri rumah tangga

(29)

 Penambahan dan perbaikan sarana dan prasarana pasar

 Pengembangan Pusat informasi Pasar

 Pengembangan Kapasitas Kaum Muda

 Pemberian Modal usaha bagi kaum muda

 Pengembangan regulasi

 Paningkatan Partisipasi masyaralat dalam menjaga hutan lindung

 Peningkatan Personil Pemerintah untuk menjaga hutan lindung

 Pengembangan Reglasi menyangkut Pelestarian Sumber Daya Hayati

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Pengembangan Regulasi menyangkut Pengembangan Hutan Tongkonan, Hutan rakyat dan Hutan Produksi

 Peningkatan Partisipasi masyarakat

 Peningkatan Partisipasi masyarakat

 Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam menjaga Daerah Aliran Sungai

 Peningkatan kualitas SDM untuk menguasai teknologi ramah lingkungan

 Pengembangan Teknologi ramah lingungan

 Penyediaan sarana dan prasaranan

 Penguatan Kapasitas SDM anggota yang menangani Misitgasi, pengurangan resiko bencana

 Peningkatan dan perluasan investasi

 Instensifikasi kegiatan inventarisasi potensi sumber daya mineral air bawah tanah dan energi

 Peningkatan kegiatan penyuluhan konservasi energi

 Peningkatan pemenuhan kebutuhan sarana penerangan listrik bagi masyaralat

(30)

D. Strategi Misi IV

 Pembangunan jalan, drainase, dan Jembatan pada wilayah tertinggal

 Peningkatan Kualitas Kontraktor Lokal Pembangunan Jalan, jembatan dan Drainase

 Perencanaan jalan, jembatan dan drainase untuk daerah tertinggal

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Pembangunan jalan, drainase, dan Jembatan pada wilayah tertinggal

 Peningkatan Kualitas Kontraktor Lokal Pembangunan Jalan, jembatan dan Drainase

 Perencanaan Jalan, jembatan dan drainase untuk daerah tertinggal

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Pembangunan Jalan, drainase, dan Jembatan pada Wilayah tertinggal

 Peningkatan Kualitas Kontraktor Lokal Pembangunan Jalan, jembatan dan Drainase

 Perencanaan Jalan, jembatan dan drainase untuk daerah tertinggal

 Peningkatan Partisipasi Masyarakat

 Peningkatan jaringan Air Minum dan jaringan drainase

 Peningkatan partisipasi masyarakat

 Pembangunan Jaringan Irigasi

 Rehabilitasi jaringan Irigasi

 Pengembangan Konsep tata ruang dan wilayah

 Pembangnan Kantor dan Perumahan Aparatur

 Pembangunan sarana dan prasarana perkantoran di tiap Kecamatan

 Percepatan Penyelesaian bandara Tana Toraja

(31)

E. Strategi Misi V

 Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Pariwisata

 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam menjaga fasilitas Infrastrukutr Pariwisata

 Pendataan obyek-obyek wisata yang telah ada selama ini Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam revitalisasi obyek-obyek wisata

 Pengalokasian anggaran untuk pelestarian Situs sejarah

 Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam pelestarian situs-situs purbakala dan peninggalan sejarah

 Menginventarisasi Seni Budaya Tradisional

 Melibatkan masyarakat dalam hal pelestarian Seni Budaya Tradisional

 Peningkatan Sarana dan Prasarana Eco-Cultre Tourism

 Peningkatan Partisipasi dunia usaha dan masyarakat dalam hal Eco Cultre Tourism Pengembangan Lokasi Wisata Go Green

 Pengembangan sarana dan Prasarana

 Pengembangan Investasi Untuk Agropolitan

 Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Siswa SD, SMP dan SMA mengenai Lingkungan, Kesenian dan Kebudayaan

 Peningkatan Kesadaran kepada Siswa SD, SMP dan SMU untuk sadar lingkungan, budaya dan Kesenian

7.2.3. Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Arah Kebijakan Misi I

 Memperluas akses dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan bagi seluruh aparatur pemerintah

 Meningkatakan pengetahuan, keterampilan aparatur pemerintah dalam menjalangkan tugasnya

(32)

 Meningkatakan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan.

 Meningkatkan dan mengembangkan kemitraan Pemerintah

Daerah danmasyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dan Pelatihan Aparatur

 Mempermudah akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik yang menjadi tugas pemerintah

 Meningkatkan manajemen Tata Kelola Pemerintah

 Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pelayanan Pemerintah

 Mempermudah Proses pelayanan Perijinan Administrasi pemerintahan

 Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintahan dalam melaksanakan Tupoksinya

 Meningkatkan Kinerja Organisasi dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh Birokrasi Pemerintahan

 Mengembangkan manajemen pengelolaan Keuangan Daerah sehingga Pengelolaan daerah dapat dilaksanakan secara transparan dan akuntabel

 Mengembangkan pemuktahiran data untuk kepentingan penyusunan program pembangunan

 Meningkatkan kualitas Perencanaan Pembangunan daerah

B. Arah Kebijakan Misi II

 Mengembangkan kualitas Pengajaran Guru terhadap Murid

 Mengembangkan Efektivitas Kurikulum Pendidikan untuk peningkatan penguasaan Pengetahuan dan Keterampilan Siswa

 Meningkatkan Kualitas sarana dan Prasarana Sekolah

 Meningkatkan Akses seluruh masyarakat untuk menikmati

pendidikan

(33)

 Mengembangkan Pelayanan Kesehatan untuk Keluarga Miskin dan tidak mampu

 Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Gratis sesuai program

Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan

 Mengembangkan Gizi Balita, Busui, dan Bumil dalam rangka peningkatan Kualitas manusia

 Mengurangi Kasus Gizi Buruk

 Mengembangkan Status Kesehatan busui dan bumi

 Mengembangkan Kualitas dan Kuantitas Posyandu

 Mengendalikan laju pertumbuhan Penduduk

 Mengembangkan iklim yang kondusif bagi warga dalam melaksakan Ibada

 Mengembangkan kesejahteraan bagi Para pelayanan Imam

(Pendeta, Imam, dst) terutama di daerah yang terpencil

 Mengembangkan Prestasi Olah raga

 Mengembangkan Kualitas Berkesenian bagi warga Kabupaten Tana Toraja

 Mencegah dan menanggulangi Kenakalan Remaja

 Mencegah dan Menanggulangi Narkoba, HIV/AIDS

 Meningkatkan ketentraman dan Ketertiban masyarakat

 Meningkatkan dan melindungi Kesejahteraan Sosial Bagi anak-anak yatim piatu

 Mengembangkan Partisipasi Organisasi Non-Pemerintah dalam Pembangunan

 Mengembangkan Kemitraan antara Pemerintah dan Organisasi non-pemerintah

C. Arah Kebijakan Misi III

 Mengembangkan Agropolitan dengan Mengintegrasikan sektor Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan air tawar, kehutanan, pertambangan

(34)

 Mengembangkan Go green dan Eco Tourism

 Mengembangkan eksploitasi Wilayah tambang yang berwawasan Lingkungan

 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui perbedayaan koperasi

 Meningkatkan Perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan UMKM

 Menanggulangi pengangguran

 Mewujudkan produk industri rumah tangga yang memiliki daya saing dan merupakan andalan Kab. Tana Toraja

 Meningkatkan akses masyarakat terhadap permodalan untuk peningkatan usaha

 Mengembangan pasar untuk proses pemasaran berbagai produksi pertanian yang tersebar di kabupaten Tana Toraja

 Mengembangan pusat pelayanan informasi pasar

 Meningkatkan kapasitas Pemuda Usia Prodktif dan Sarjana belum bekerja

 Mengembangkan Keterampilan Wirausaha mandiri dan pengembangan usaha produktif bagi kaum muda

 Menjaga kelestarian Lingkungan dan Hutan Lindung untuk

mencegah terjadinya banjir

D. Arah Kebijakan Misi IV

 Mengembangkan jalan, drainase dan jembatan pada wilayah tertinggal

 Mengembangkan jalan, drainase dan jembatan pada sarana prasarana penunjang lainnya pada sentra-sentra agropolitan

 Mengembangkan Jalan, drainase, Jembatan dan Sarana prasarana Lembang/kelurahan pada Wilayah-wilayah Obyek Wisata

 Mengembangkan dan membenahi jaringan air minum sehat

(35)

 Mengembangkan dan merehabilitasi jaringan irigasi untuk pengembangan pertanian tanaman pangan

 Meningkatkan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan

Pemerintah dan pembangunan

 Meningkatkan Lingkungan sehat Perumahan Perkotaan dan Pedesaan

E. Arah Kebijakan Misi V

 Mengembangkan kualitas infrastrukutr Pariwisata

 Menjaga eksistensi Obyek-obyek Wisata yang selama ini telah ada dan dikunjungi oleh Wisatawan

 Menjaga Eksistensi Situs-situs Purbakala dan Peninggalan Sejarah

 Merevitalisasi dan mempromosikan Seni budaya tradisional Kabupaten Tana Toraja

 Memperluas obyek Wisata Eco Culture Tourism

 Melestarikan dan Menjaga Keseimbangan Lingkungan

 Memanfaatkan Lingkungan yang hijau untuk wisata

 Mengembangkan Ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan Agropolitan dataran Tinggi

 Mengembangkan Eco – Culture Tourism dengan membangun

Agropolitan dataran Tinggi

 Menjaga eksistensi Budaya, Lingkungan, Seni untuk Masa depan Kabupaten Tana Toraja.

7.2.4 Program RPJMD Kabupaten Tana Toraja

A. Program Pengembangan Jalan yang menghubungkan Lembang dengan Kecamatan dan Sentra-sentra Pengembangan Agropolitan B. Program Pengembangan Jalan, Drainase dan Jembatan di Daerah

tertinggal

C. Program Pengembangan Agro-Education

(36)

F. Program Pengembangan Jalan pada Sentra Agro Politan dan Eco – Culture Tourism

G. Program Rehabilitasi Jaringan Air Minum dan Jaringan Drainase Perkotaa

H. Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi I. Program Penyusunan Dokumen RTRW

J. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Kantor Kecamatan K. Program percepatan pembangunan Bandara Pariwisata Buntu Kunik

Kab. Tana Toraja

L. Program Percepatan Penyelesaian Bandara Toraja M. Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna N. Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi

7.2.5 Indokator Kera

(37)

Tabel 7.4 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja

No.

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

1. Indeks Pembangunan

Manusia 71,39 71,49 71,50 71,55 71,60 72 72%

2 Pertumbuhan PDRB 6,10 6,15 6,20 6,26 6,30 6,35 6,35

3 Laju inflasi Kabupaten 4,07 4,12 4,17 4,22 4,27 4,32 4,32

4. Indeks Pendidikan 73,54% 73,60% 73,80% 73,90% 74% 74,30% 74,30%

4.1. Angka melek huruf 85,45% 86,50% 87,60% 88,90% 89,10% 90,10% 90,10%

4.2. Angka rata-rata lama

sekolah 7,40% 7,60% 7,80% 8% 8,20% 8,30% 8,30%%

5 Indeks Kesehatan 81,88% 81,90% 82% 82,50% 83,90% 84% 84%

5.1 Angka Harapan Hidup 74,13% 74,15% 74,17% 74,20% 74,25% 74,50% 74,50 %

6. Pertumbuhan Ekonomi

6.1 Pertanian 22,59 22,60 22,70 22,80 22,90 23 23

6.2 Pertambangan dan galian 21,69 21,70 21,70 21,75 21,77 22 22

6.3 Industri Pengolahan 7,49 7,49 7,60 7,70 7,80 7,90 7,90

6.4 Listrik, gas dan Air 12,93 12,93 12,96 13,20 13,25 13,30 13,30

6.5 Bangunan 5,76 5,76 5,80 6,10 6,20 6,30 6,30

6.6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 17,03 17,03 17,40 17,50 17,60 18 18

6.7 Angkutan dan Komunikasi 12,22 12,50 12,60 12,70 12,80 12,90 12,90

6.8 Lembaga Keuangan 9,01 9,10 9,15 9,20 9,25 9,30 9,30

(38)

No.

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

7.1 Paritas Daya Beli 614,14 619,10 624,11 628,12 632,10 636,20 636,30

7.2 Indeks Daya Beli 58,73 59,6% 60,7% 61,50% 62,505 63,695 63,60%

8 Jumlah Penduduk Miskin 16,14% 15,13% 14,12% 13,50% 12,40% 11,60% 11,60%

9 Tingkat Pengangguran 4,95% 4,60% 4,30% 4,10% 4% 3,50% 3,50%

7.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

Arahan peraturan daerah mengenai peraturan bangunan gedung kabupaten Tana Toraja Nomor 2 Tahun 2009 Menimbang :

a. bahwa dalam rangka pemanfaatan ruang agar tertib dan teratur pertu

dilengkapi dengan perangkat kendali pembangunan;

b. bahwa agar bangunan dapat menjamin keselamatan penghuni dan

lingkungannya harus diselenggarakan secara tertib, diwujudkan

sesuai dengan fungsinya serta dipenuhinya persyaratan administratif

dan teknis bangunan;

c. bahwa agar bangunan dapat terselenggara secara tertib dan terwujud

sesuai dengan fungsinya, diperlukan peran masyarakat dan upaya

pembinaan

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf

a, b dan c di atas

(39)

7.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Tana

Toraja (RISPAM)

Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. Tetapi Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

Kabupaten Tana Toraja Sedang masa penyusunan.

7.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup sehat, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sanitasi seringkali dianggap sebagai urusan “sekunder”, sehingga sering terpinggirkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standart kualitas hidup masyarakat, semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu sendiri menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus diperhatikan.

Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi yang berjalan secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu “grand design” yang sifatnya integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek jenis kegiatannya maupun dari aspek kewilayahan. Untuk itu perlu disusun suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan kebutuhan real masyarakat.

(40)

Permukiman (PPSP), kabupaten/kota wajib menyiapkan dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS). Buku Putih Sanitasi merupakan dokumen yang berisi kondisi (existing) sanitasi saat ini. Dokumen Buku Putih Sanitasi berfungsi sebagai data dasar (baseline data) kondisi sanitasi kabupaten/kota dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK), monitoring dan evaluasi sanitasi.

Kegiatan Buku Putih Sanitasi merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari semangat kegiatan nasional seiring saat sekarang bangsa Indonesia sedang berpacu dengan waktu untuk mencapai target yang disepakati bersama yaitu meratifikasi Milenium Development Goals (MDGs) yang dihasilkan pada Johanesburg Summit pada tahun 2002, dengan salah satu kesepakatannya adalah mengurangi separuh penduduk pada tahun 2015 yang tidak mendapatkan akses air minum yang sehat serta penanganan sanitasi dasar.

Ruang lingkup sanitasi dapat dilihat dalam beberapa tinjauan sebagai berikut :

 Air limbah domestik, dibagi dalam 2 jenis :

(41)

 Grey Water : air buangan mandi dan cuci

Jadi, cakupan air limbah domestik (rumah tangga) juga mencakup pembuangan air mandi dan cuci. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi hal ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah menurut tingkat perlakuan dan karakteristik limbah.

 Pengelolaan persampahan yaitu kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Termasuk dalam sanitasi berupa sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Layanan persampahan. Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah. Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya.

 Drainase lingkungan/tersier merupakan sistem saluran awal yang melayani kawasan kota tertentu, seperti kompleks perumahan, area pasar, areal industry, dan perkantoran. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima.

(42)

pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya

Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Pembangunan sektor sanitasi di beberapa daerah di Indonesia, seringkali kurang menjadi prioritas dibanding sektor lainnya. Tidak memadainya pembangunan sektor sanitasi akan berdampak pada penurunan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan pada umumnya.

Sanitasi di Indonesia didefinisikan sebagai upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik di tingkat rumah tangga maupun di lingkungan perumahan (TTPS, 2010). Pengertian yang lebih teknis dari sanitasi adalah upaya pencegahan terjangkitnya dan penularan penyakit melalui penyediaan sarana sanitasi dasar (jamban), pengelolaan air limbah rumah tangga (termasuk sistem jaringan perpipaan air limbah), drainase dan sampah (Bappenas, 2003).

(43)

7.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Untuk arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Kabupaten Tana Toraja kurang lengkap dan daya yang dibutuhkan tidak

ada.

7.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman (RP2KP)

A. Visi dan Misi Pengemabangan Permukiman dan Ifrastruktur

Perkotaan Kabupaten Tana Toraja

1. Visi

Sebagai daerah wisata indah berbudaya yang menakjubkan tempat tinggal masyarakat beriman yang kreatif dan sejahtera”.

2. Misi

 Mewujudkan Masyarakat Tana Toraja yang unggul dengan mengedepankan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, dan penguasaan iptek.

 Melestarikan kebudayaan daerah Tana Toraja dengan memperkuat jati diri dan adat istiadat masyarakat Tana Toraja melalui pemberdayaan kelembagaan, pemantapan aktivitas seni budaya dan penerapan nilai-nilai agama.

 Mewujudkan ketentraman daerah dan masyarakat Tana Toraja yang berkeadilan serta demokratis dengan memperkuat system keamanan, meningkatkan peran masyarakat sipil, kesetaraan gender, budaya hukum, politik, dan memantapkan pelaksanaan otonomi daerah, serta penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

 Mewujudkan masyarakat Tana Toraja sejahtera dengan meningkatkan pembangunan bidang ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat.

(44)

dan kelestarian lingkungan hidup, mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah dan antar sektor, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur termasuk kesiagaan menghadapi bencana alam.

B. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman

Kabupaten Tana Toraja

1. Kawasan Perlu dikendalikan

 Penataan pusat perdagangan dan jasa

 Penanganan permukiman kumuh bantaran sungai

 Pengembangan permukiman baru dan infrastruktur permukiman kawasan perkotaan

 Pengendalian kawasan permukiman sepanjang koridor jalan Nasional

2. Kawasan yang dipercepat pengembangannya

 Pengembangan kota baru

 Pengembangan kawasan pariwisata

 Rencana pengembangan kawasan bandara

 Pengembangan kawasan permukiman baru penunjang pariwisata

 Pengembangan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan

3. Kawasan yang didorong Pengembangannya

 Penataan kawasan bandara Pongtiku

 Pengembangan infrastruktur perkotaan penunjang kawasan bandara Pongtiku

(45)

C. Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas

Tabel 7.5 Analisis Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Berpotensi

No Item/Sub Sistem

Kawasan Permukiman Prioritas

Total Bongg

akarad

eng

Bittua

ng

Sang

alla

Salup

utti

Rantele

mo Gettengan

1 Karakteristik Fisik 2.4 2.16 1.68 2.4 1.92 4.56

2 Ekonomi 0.84 0.72 0.72 0.72 0.84 2.28

3 Sosial 1.26 1.14 1.26 1.26 1.26 1.50

4 Lingkungan 1.08 0.72 1.08 0.72 1.08 1.8

5 Prasarana

permukiman 0.99 1.71 1.53 1.71 1.53 3.33

6 Sarana permukiman 0.9 1.08 0.9 1.08 0.90 1.44

7 Kelembagaan 0.33 0.33 0.27 0.45 0.27 0.63

8 Transportasi 0.08 0.16 0.08 0.2 0.08 0.32

9 Partisipasi publik 0.18 0.12 0.12 0.24 0.12 0.36

10 Regulasi 0.1 0.14 0.1 0.14 0.10 0.22

11 Pembiayaan 0.12 0.12 0.12 0.16 0.12 0.28

12 Investasi 0.06 0.1 0.06 0.1 0.06 0.22

13 Budaya 0.75 0.65 0.65 0.65 0.65 0.75

14 Legalitas lahan 0.36 0.9 0.9 0.9 0.90 1.62

15 Kependudukan 0.45 0.81 0.63 0.99 0.63 1.35

(46)

Tabel 7.6 Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Bermasalah

No Item/Sub Sistem

Kawasan Permukiman Prioritas

Total Rantetayo Rembon Makale

1 Karakteristik Fisik 1.92 2.16 4.56 2 Ekonomi 0.84 0.60 1.20 3 Sosial 1.26 1.02 1.50 4 Lingkungan 0.54 0.54 1.8

5

Prasarana

permukiman 0.99 1.17 3.51 6 Sarana permukiman 0.72 0.9 1.44 7 Kelembagaan 0.33 0.27 0.39 8 Transportasi 0.16 0.08 0.24 9 Partisipasi publik 0.12 0.24 0.36 10 Regulasi 0.14 0.1 0.14 11 Pembiayaan 0.08 0.12 0.16 12 Investasi 0.1 0.06 0.1 13 Budaya 0.75 0.75 0.75 14 Legalitas lahan 0.54 0.36 1.62 15 Kependudukan 0.27 0.45 1.35 16 Spesifikasi wilayah 1.44 1.44 1.92

7.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis

Kabupaten Tana Toraja (RTBL KSK)

Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis

(47)

7.9.Integrasi Strategi Pembangunan Kabupaten Tana Toraja dan Sektor

Tabel 7.7

Matriks Identifikasi Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Tana Toraja

No. Produk

Kegiatan Lokasi Sektor

Gambar

Tabel 7.2 Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Tana Toraja(KSK) berdasarkan RTRW
Tabel 7.3 Indikasi Program Utama Lima Tahunan RTRW KabupatenTana Toraja,Tahun 2011-2030
Tabel 7.4 Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian KinerjaPenyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja
Tabel 7.5 Analisis Penetapan Kawasan Permukiman Prioritas Berpotensi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Viskositas adalah fluida yang memiliki gesekan internal yang besarnya tertentu, atau dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara

Gambar diatas menunjukkan bahwa prioritas subkriteria berdasarkan kriteria Biaya yang menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi adalah Infrastruktur dengan

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini yaitu pengujian pengaruh Book Value (Bv), Price To Book Value (Pbv) , Earning Per Share (Eps ), Dan Price Earning Ratio (Per) Terhadap

Dalam rangka menunjang Kerjasama Ekonomi Sub-Regional ASEAN, dipandang perlu untuk menyempurnakan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1996 tentang Pembayaran Pajak Penghasilan

Apabila suporter Persebaya mengangap bahwa menjadi suporter haruslah nekat dan berani maka akan timbul perasaan senang terhadap perilaku agresi, sebaliknya apabila

Jika siswa S:MA mempunyai tujuan dalam masa depannya berkaitan juga dengan jurusan kuliah yang akan diambil setelah lulus S:MA, maka siswa S:MA tersebut

Selanjutnya untuk pertanyaan mengikuti akun facebook pegadaian syariah menjadikan hubungan saya dengan pegadaian syariah semakin dekat mendapatkan persentase setuju

Alhamdulillahhirrobbil’alamin segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas nikmat, karunia, taufik serta hidayahNya sehingga penulis dapat