Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 56
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang
signifikan bagi Perangkat Daerah dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang
menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak
dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Berdasarkan gambaran umum kondisi saat ini Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (Dinas P3A dan
Kependudukan) Provinsi Jawa Timur yang pada bab sebelumnya terdapat
beberapa permasalahan adalah sebagai berikut :
Kompetensi SDM masih kurang/terbatas
Koordinasi dengan kabupaten/kota belum optimal
Belum tersedianya data terpilah
Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender
Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis, dan
dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor
pembangunan
Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan
pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak
Belum setaranya kualitas hidup dan peran perempuan dalam
pembangunan
Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sektor dan masyarakat
umum tentang tindak kekerasan dan perdagangan orang
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 57
Lemahnya pengendalian pertumbuhan penduduk sebagai upaya
meningkatkan kualitas penduduk
Banyaknya keluhan masyarakat
pada pelayanan
administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil
Belum optimalnya pelaksanaan E-KTP
3.2.
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil Kepala
Daerah Terpilih
Visi Pembangunan Provinsi Jawa Timur yang ingin diwujudkan Pada
periode 2014 -2019 adalah “
Jawa Timur lebih Sejahtera, Berkeadilan,
Mandiri, Berdaya Saing, dan berakhlak
“. Sedangkan untuk
mewujudkan Visi tersebut, dijabarkan melalui Misi yaitu
“ Makmur
bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat”
.
Pada bagian ini dikemukakan tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil
kepala daerah yang terpilih. Menelaah visi, misi, serta program kepala
daerah dan wakil kepala daerah yang terpilih ditujukan untuk memahami
arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas P3AK yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi, misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih.
Hasil dari identifikasi tersebut juga akan menjadi input bagi perumusan
isu-isu strategis pelayanan DP3AK Provinsi Jawa Timur. Adapun isu-isu-isu-isu strategis
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 58
No Isu Strategis
Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-lain
(1) (2) (3) (4) (5)
1 MDGs Goal 1a,1b,1c: Menanggulangi Kemiskinan dan kelaparan
Mengurangi tingkat kemiskinan, yang diukur terhadap garis kemiskinan nasional, dari 13.33 % pada tahun 2010, menjadi 8-10 % pada tahun 2014
Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan 2 3 4 5 MDGs Goal 3,3.1, 3.2 : Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Human Traffiking Gender Empowerment Measurement (GEM) Gender related Development Index (GDI)
Pengembangan berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan, program, kegiatan, anggaran dan koordinasi pelaksanaanya.
Menciptakan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerja yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda
Menghilangkan ketimpangan gender ditingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005 dan disemua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015
Meningkatkan kelembagaan dan jejaring yang mendukung peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dibidang sosial budaya, ekonomi, politik, hukum dan HAM.
Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan PUG dan banyaknya peraturan perundang undangan yang bias gender
Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender disemua sector pembangunan
Masih kurang lengkapnya penyusunan data terpilah di masing-masing SKPD
Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsive Gender kedalam perencanaan Penganggaran yang Responsive Gender (PPRG) Banyaknya Peraturan Perundang-undangan yang Bias Gender
Terbatasnya Akses Sumber Daya dan Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan
Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak
Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sector dan masyarakat umum tentang tindak kekerasan dan perdagangan orang
6 MDGs Goal 5b : akses kesehatan reproduksi Mewujudkan bagi semua pada tahun 2015
Total Fertility Rate (TFR) meningkat dari 2,3 (SDKI 2007) menjadi 2,6 (SDKI 2012)
Promosi dan pergerakan masyarakat dalam peningkatan kesehatan ibu
Masih rendahnya tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB Pascasalin Metode Konsumsi Jangka Panjang (MKJP).
Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi.
Pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 59
Tabel.T-IV.C.7
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan PD
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berakhlak, Berkeadilan, Mandiri dan berdaaya Saing.
No KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD Misi dan Program Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Misi 1
Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan
Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas pembangunan
Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan PUG dan banyaknya peraturan perundang undangan yang bias gender
Belum adanya ketersediaan dan penggunaan data terpilah menurut jenis kelamin dalam siklus pembangunan
Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta manfaat Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam
pembangunan terutama di Kab/Kota
Lemahnya kualitas dan kapasitas kelembagaan dan belum adanya mekanisme komprehensif yang berlaku dan menjangkau semua wilayah serta masih lemahnya mekanisme pengawasan dan pendataan
Belum optimalnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kab/Kota dalam implementasi
Belum terpenuhinya presentase jumlah perempuan yang duduk dalam jabatan politik dan jabatan publik
Penyusunan data terpilah di masing-masing SKPD belum optimal
Terbatasnya SDM yang memiliki Kompetensi masalah Gender dan Anak
Koordinasi dengan kab/kota yang belum optimal
Masih adanya diskriminasi dalam memperoleh akses terhadap perempuan dalam pembangunan
Keterbatasan anggaran
Lemahnya koordinasi antara SKPD terkait
Sudah adanya Capacity Building bagi Focal Point Gender SKPD
Koordinasi antara anggota Pokja PUG dan Focal Point Gender sudah berjalan Adanya UU No. 13 tahun 2013 tentang Pemilu yang mengamanatkan keterwakilan 30 % perempuan di Lembaga Legeslatif Program:
Mendorong dan fasilitasi upaya penghapusan kesenjangan gender yang mengakibatkan terjadinya kemiskinan dan pemiskinan perempuan lebih parah daripada laki-laki, serta menjamin penghormatan, perlindungan, dan pengembangan ekonomi kaum perempuan
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 60
Program :
Pengembangan PAUD secara holistic dan terpadu
Belum Optimalnya SDM Kader Taman Posyandu
Kurangnya Pemahaman tentang pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
Kurangnya informasi pendukung untuk memberikan pemahaman akan Pengembangan Model Operasi BKB - Posyandu - Padu.
Rendahnya pemahaman SDM Kader taman posyandu
Keterbatasan anggaran
Rendahnya Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya Perlindungan Anak Dalam Taman Posyandu
Kurangnya informasi pendukung untuk memberikan pemahaman akan Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
Kurangnya informasi untuk pemahaman akan pentingnya Perlindungan Anak dalam Taman Posyandu
Sudah tersedianya tenaga kader ditingkat desa / kelurahan melalui TP- PKK.
Sudah tersedianya Kader yang ada di desa tempat pelayanan posyandu
2. Program :
Peningkatan kualitas dan peran perempuan dalam pembangunan, serta perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasanmelalui upaya-upaya pencegahan, pelayanan dan pemberdayaan.
Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan
Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak
Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sector dan masyarakat umumtentang tindak kekerasan dan perdagangan orang
Rendahnya Keikutsertaan perempuan
Dalam pengembangan usaha ekonomi produktif, melalui berbagai pelatihan ketrampilan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan
Implementasi Peraturan Perundang-undangan belum optimal
Belum memiliki shelter yang memadai
Kurangnya perlindungan bagi pasca TKW
Koordinasi dengan kab/kota yang belum optimal
Masih adanya diskriminasi dalam memperoleh akses terhadap pendidikan dan pelatihan bagi kaum perempuan
Dalam penangannan kasus-kasus anak dan perempuan masih dilakukan berbasis isu, tanpa ada koordinasi antar SKPD maupun organisasi non pemerintahan
Belum semua aparat memiliki
pemahaman terhadap
konsekwensi ratifikasi KHA dan konvensi internasional terkait Perlidungan Anak
Kurangnya pemahaman aparat terhadap konteks perlindungan anak, mandat yang diemban sehingga kurang memberikan respon dan tindakan yang tepat dalam pelayanan anak
Belum tersedia data untuk kelompok anak beresiko, korban.
Keengganan korban
kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak melapor ke PPT.
Pengambil kebijakan kurang mendukung
Belum adanya shelter (rumah aman) bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak Koordinasi dan kerjasama dengan SKPD terkait . Koordinasi dan kerjasama dengan organisasi dunia ( Uniceff, IOM) Kerjasama dengan lembaga /LSM yang menangani akan perlindungan anak dan perempuan. Koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Kab/Kota di Jawa Timur
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 61
Terbatasnya anggaran
Kualitas SDM masih rendah
3. Program :
Melanjutkan dan memperkuat revitalisasi program keluarga berencana untuk
meningkatkan kualitas hidup keluarga
Masih rendahnya tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki
Kurangnya alat kontrasepsi KB
Kurang signifikannya kenaikan contraseptive prevalence rate (CPR) atau cakupan KB aktif
Belum terpenuhinya pelayanan unmet need
Belum optimalnya upaya pendewasaan usia pernikahan
Masih rendahnya tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki
Sarana dan Prasarana terbatas.
Terbatasnya anggaran
Kompetensi SDM terbatas
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB Pascasalin Metode Konsumsi Jangka Panjang (MKJP).
Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi.
Kurangnya tenaga penyuluh KB
Belum adanya pergub yang mengatur pelayanan KB
Kurangnya fasilitas sarana pelayanan KB ( ABPK,IUD Kit, Implant Kit)
Kurangnya media tentang pentingnya Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
Belum semua tenaga PKB/PLKB mampu melaksanakan konseling KB dengan menggunakan ABPK
Anggaran terbatas
Tersedianya tenaga medis/ Bidan di seluruh wilayah
Fasilitas kesehatan didesa yang sudah memadai
Fasilitas kesehatan didesa yang memadai untuk PIK KRR ( Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) Sudah tersedianya tenaga Konselor di desa 4 Misi 4 :Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Program :
- Peningkatan efesiensi dan efektivitas ketatalaksanaan dan prosedur pada semua tingkat pelayanan publik.
- Database kependudukan belum
sepenuhnya akurat. INTERNAL : - Implementasi NIK (Nomor Induk Kependudukan) Tunggal, SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) dan database kependudukan belum optimal. - Perubahan UU No. 23 Tahun
2006 menjadi UU No. 24 Tahun 2013 belum berlaku secara efektif.
EKSTERNAL :
- Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kepemilikan dokumen kependudukan yang sah (masih banyak dokumen kependudukan ganda). - Perubahan UU No. 23 Tahun 2006 menjadi UU No. 24 Tahun 2013 akan segera berlaku efektif sehingga mendorong peningkatan kepemilikan dokumen kependudukan.
3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra PD Provinsi
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor penghambat ataupun
faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur yang mempengaruhi permasalahan
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 62
pelayanan Dinas P3A dan Kependudukan Povinsi Jawa Timur ditinjau dari sasaran
jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Dinas P3A dan Kependudukan
Provinsi Jawa Timur.
Identifikasi faktor tersebut dapat disusun pada tabel berikut:
Tabel T-IV.C.8
Permasalahan Pelayanan Dinas P3A dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi
Sebagai Faktor Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Menyusun dan mengembangkan berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan, program, kegiatan dan anggaran yang mendukung peningkatan kualitas hidup Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan
Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan Rendahnya kualitas SDM Keterbatasan anggaran Lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan provinsi
Adanya organisasi
kemasyarakatan/agama yang menjadi mitra kerja
2 Meningkatkan pendataan, pemantauan dan evaluasi yang mendukung penyelenggaraan peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan ditingkat nasional, provinsi dan kab/kota
- Belum Optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan
- Belum tersedianya data terpilah
Sarana dan Prasarana terbatas. Terbatasnya anggaran Kompetensi SDM terbatas Penyusunan data terpilah di masing-masing SKPD belum optimal
Adanya komitmen pemerintah (Gubernur) untuk mendukung pelaksanaan program
Terjalinnya kerjasama dengan SKPD terkait
3 Meningkatkan kemitraan dan kapasitas pelaksana pembangunan kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya peraturan perundangan yang bias gender
Kurangnya sinergitas dan sinkronisasi program untuk mendukung kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender. Lemahnya koordinasi antara pemerintah Pusat dan Provinsi
Terbatasnya anggaran
Terbatasnya SDM yang berkompeten
Adanya kemitraan dengan SKPD terkait
Adanya Kerjasama dengan pemerintah Pusat dalam mewujudkan kesetaraan gender
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 63
4 Menyusun , mengembangkan berbagai perundang-undangan,kebijakan,program, kegiatan , pendataan, anggaran serta meningkatkan kemitraan dan kapasitas pelaksanaan
pembangunan yang mendukung pemenuhan hak anak
-Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak
-Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sektor dan masyarakat umum tentang tindak kekerasan dan perdagangan orang Implementasi Peraturan Perundang-undangan belum optimal Rendahnya kualitas SDM Keterbatasan anggaran Lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan provinsi
Koordinasi dan kerjasama dengan organisasi dunia ( Uniceff, IOM)
Kerjasama dengan lembaga /LSM yang menangani akan perlindungan anak dan perempuan
5 Meningkatnya usia pendewasaan pernikahan menjadi > 20 tahun
1.Masih rendahnya Tingkat kesadaran menjadi akseptor KB bagi kaum laki-laki.
2.Kurangnya alat kontrasepsi KB 3.Kurang signifikannya kenaikan
contraseptive prevalence rate (CPR) atau cakupan KB aktif 4.Belum terpenuhinya pelayanan
unmet need
5.Belum optimalnya upaya pendewasaan usia pernikahan 6.Sarana dan Prasarana terbatas.
7.Terbatasnya anggaran
8.Kompetensi SDM terbatas
9. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya KB Pascasalin Metode Konsumsi Jangka Panjang (MKJP).
10. Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. Belum terpenuhinya amanat UU no. 52 tahun 2009 tentang pembentukan BKKBD Provinsi Rendahnya kualitas SDM Keterbatasan anggaran Belum adanya peraturan gubernur yang mengatur pelayanan KB Koordinasi dengan
kab/kota yang belum optimal
Adanya organisasi
kemasyarakatan /agama yang menjadi mitra kerja
6 Renstra Kementerian Dalam Negeri
(terkait administrasi kependudukan) :
1. Tertib database kependudukan berbasis NIK Nasional dan pelayanan dokumen kependudukan.
2. Terwujudnya pemberian NIK pada setiap penduduk.
3. Terciptanya koneksitas NIK dengan identitas kependudukan.
4. Tersedianya regulasi daerah tentang administrasi kependudukan. 5. Terwujudnya perencanaan dan
keserasian kebijakan kependudukan. 6. Meningkatnya peran serta masyarakat
- Database kependudukan belum
sepenuhnya akurat. - Implementasi INTERNAL : NIK (Nomor Induk Kependudukan) Tunggal, SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan) dan database kependudukan belum optimal. - Perubahan UU No. 23 Tahun 2006 menjadi UU No. 24 Tahun 2013 belum berlaku secara efektif. EKSTERNAL : - Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kepemilikan dokumen kependudukan yang sah (masih banyak dokumen
kependudukan ganda).
- Perubahan UU No. 23 Tahun 2006 menjadi UU No. 24 Tahun 2013 akan segera berlaku efektif sehingga mendorong peningkatan kepemilikan dokumen kependudukan
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 64
3.4
Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Dinas P3A
dan Kependudukan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas P3A
dan Kependudukan ditinjau dari:
1.
gambaran pelayanan PD;
2.
sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
Selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu startegis dan hasil
penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini
diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui
Renstra DP3AK tahun rencana. Metode penentuan isu-isu strategis pelayanan
DP3AK dilakukan dengan cara :
1.
Dibahas melalui forum Focussed Group Discussion (FDG) dengan melibatkan
para pakar yang memiliki pengalaman merumuskan isu-isu strategis.
2.
Menggunakan metode pembobotan dengan cara sebagai berikut :
a.
Menentukan skor terhadap masing-masing kriteria yang telah ditetapkan,
dengan mengisi table dengan contoh sebagai berikut :
Tabel.T-IV.C.7
Skor Kriteria Penentuan Isu-Isu Strategis
No Kriteria *) Bobot **)
1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
20
2 Merupakan Tugas dan Tanggungjawab SKPD 10
3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap public 20
4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10
5 Kemungkinan atau kemudahannya ditangani 15
6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 65
b.
Melakukan penilaian isu strategis terhadap kriteria yang telah ditetapkan
berdasarkan skala tersebut pada angka b), dengan mengisi table sebagai
berikut :
Tabel.T-IV.C.8
Nilai Skala Kriteria
No Nilai Skala Kriteria ke Total
Skor
Isu Strategis 1 2 3 4 5 6
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (12)
1 Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya peraturan perundangan yang bias gender
0.2 0.1 0.2 0.1 0.15 0.25 1
2 Belum adanya ketersediaan dan penggunaan data terpilah dalam siklus pembangunan
0.15 0.1 0.2 0.1 0.15 0.25 0.95
3 Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsif Gender kedalam Perencanaan, Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG)
0.2 0.1 0.2 0.1 0.12 0.22 0.94
4 Belum optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan
0.15 0.1 0.15 0.1 0.18 0.25 0.93
5 Rendahnya keikutsertaan perempuan dalam
pengembangan usaha ekonomi produktif, melalui berbagai pelatihan dan ketrampilan serta pendampingan untuk
meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan
0.2 0.1 0.15 0.07 0.15 0.25 0.92
6 Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta
mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan
0.2 0.1 0.15 0.05 0.16 0.22 0.88
7 Tingginya berbagai Tindak Kekerasan dan perdagangan orang terhadap Perempuan Dan Anak
0.15 0.1 0.2 0.09 0.10 0.23 0.87
8 Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 66 9 Kurangnya pemahaman tentang
pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
0.2 0.1 0.2 0.05 0.10 0.20 0.85
10 Rendahnya komitmen dan pemahaman dari lintas sektor dan masyarakat umum tentang berbagai tindak kekerasan dan perdagangan orang
0.2 0.1 0.2 0.05 0.10 0.20 0.85
11 Rendahnya tingkat kesadaran
untuk menjadi akseptor KB 0.2 0.07 0.2 0.05 0.10 0.20 0.82
12 Belum terpenuhinya pelayanan unmet need
0.15 0.1 0.17 0.05 0.07 0.20 0.74
13 Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi.
0.15 0.1 0.17 0.05 0.07 0.19 0.73
14 Database kependudukan belum sepenuhnya akurat.
0.18 0.10 0.18 0.08 0.13 0.22 0.89
c.
Menghitung
rata-rata
skor/bobot
setiap
isu
strategis
dengan
mengakumulasikan nilai tiap-tiap isu strsregis dibagi jumlah peserta, yang
dituangkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel.T-IV.C.9
Rata-Rata Skor Isu-isu strategis
No
Isu-Isu Strategis
Total Skor
Rata-Rata Skor
peringkat
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
Pelaksanaan kelembagaan pengarusutamaangender belum optimal 1 0.17 1
2
Masih banyaknya SKPD yang belum membentukfocal point 0.95 0.158 2
3
Masih kurang lengkapnya penyusunan dataterpilah di masing-masing SKPD 0.94 0.157 3
4
Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsif Gender kedalam Perencanaan,Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG) 0.93 0.155 4
5 Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya
peraturan perundangan yang bias gender 0.92 0.153 5
6 Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan
0.88 0.146 6
7 Belum Optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor
pembangunan 0.87
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 67 8 Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan
hak-hak dasar perempuan dan anak 0.87 0.145 8
9 Terbatasnya Akses Sumber Daya dan Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan 0.85 0.142 9
10 Tingginya Tindak Kekerasan terhadap Perempuan Dan Anak 0.85 0.142 10
11 Rendahnya tingkat kesadaran untuk menjadi akseptor KB 0.82 0.137 11
12 Belum terpenuhinya pelayanan unmet need 0.74 0.123 12
13 Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. 0.73 0.122 13
14 Database kependudukan belum sepenuhnya akurat. 0.89 0.063 11
Dari hasil rata-rata skor tersebut diatas dapat dilakukan pemeringkatan
terhadap isu-isu strategis sebagai berikut :
1.
Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan
banyaknya peraturan perundangan yang bias gender;
2.
Belum adanya ketersediaan dan penggunaan data terpilah dalam siklus
pembangunan;
3.
Belum optimalnya penyusunan Anggaran Responsif Gender kedalam
Perencanaan, Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG);
4.
Belum Optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan
politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan
5.
Rendahnya keikutsertaan perempuan dalam pengembangan usaha ekonomi
produktif, melalui berbagai pelatihan dan ketrampilan serta pendampingan
untuk meningkatkan kapasitas usaha ekonomi perempuan;
6.
Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan
serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam
pembangunan;
7.
Tingginya berbagai Tindak Kekerasan dan perdagangan orang terhadap
Perempuan Dan Anak;
8.
Masih belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan
pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak;
9.
Kurangnya pemahaman tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh
Perubahan Rencana Strategis Dinas P3AK Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 68