• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Perbelanjaan di Kawasan Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pusat Perbelanjaan di Kawasan Kualanamu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini, Bandar Udara Kualanamu merupakan bandara bertaraf internasional

yang terletak di Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.Kualanamu

International Airport berjarak 39 KM dari kota medan yang mana bila ditempuh dengan

kendaraan bermotor akan memakan waktu ± 1 jam. Saat ini Bandar Udara Kualanamu

merupakan Bandara terbesar ke-2 di Indonesia, setelah Bandar Udara Internasional

Soekarno-Hatta. Bandar udara ini dibangun di lahan yang sebelumnya merupakan lahan

perkebunan kelapa sawit milik PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa

(BUMN). Kawasan Kuala Namu ini sendiri memiliki potensi sebagai rotor

perkembangan ekonomi yang baik (“Main-Hub”) dikarenakan letaknya yang

mengintegrasi Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung serta jalan tol Medan-

Kualanamu- Tebing Tinggi yang ditargetkan selesai pada tahun 2017

(kualanamu-airport.co.id, situs resmi bandara Kualanamu).

Pembentukan kawasan kualanamu sebagai “Main-Hub” yang saling terintegrasi ini

memunculkan ide untuk mengembangkan kawasan kualanamu menjadi kawasan kota

baru yang berkonsep Aerotropolis, yaitu sebuah kota dimana tata letak, infrastruktur,

dan ekonominya berpusat pada bandar udara (bandara) yang memiliki akses ekonomi

yang tinggi di berbagai sektornya (Kasarda, 2014). Menurut pakar aerotropolis dunia

John Kasarda dan ahli aerotropolis dalam negeri dari Institut Teknologi Bandung,

(2)

yang dapat meningkatkan taraf hidup penduduk yang ada di dalam maupun di

sekitarnya, sedangkan bagi pihak investor dan pemerintah kawasan ini menjadi

kontributor yang besar untuk mendapatkan keuntungan (sumutprov.go.id).

Tentunya sebagai kawasan ekonomi berkembang yang ditargetkan menjadi sebuah

kota aerotropolis dengan potensi ekonomi tinggi, diperlukan banyak perencanaan

pembangunan di berbagai sektor, salah satunya adalah di sektor perdagangan.

Tabel 1.1Banyaknya Pe rusahaan / Usaha Sektor Perdaganga n di Lokasi Tempat

Tetap (L2) diKabupaten Deli Serdang / Estabilishment By Type Of Activity An Sub

(3)

9 Bangun Purba 6 31 1 13 716 639 26

10 Galang 5 303 6 22 1209 252 41

11 Tanjung

Morawa

14 1873 3 57 3304 999 150

12 Patumbak 7 181 - 284 1445 435 52

13 Deli Tua 10 376 3 246 1165 337 57

14 Sunggal 3 686 2 165 4259 1511 366

15 Ha mparan

Perak

1 355 - 36 2454 725 72

16 Labuhan Deli - 336 4 10 1117 374 82

17 Percut Sei

Tuan

8 1490 3 339 5696 1469 468

18 Batang Kuis 4 345 1 80 1216 242 72

19 Pantai Labu 14 251 9 33 903 240 25

20 Beringin 2 778 - 3 780 203 36

21 Lubuk Paka m 3 459 12 91 1865 701 126

22 Pagar Merbau 1 1470 2 7 538 183 28

Jumlah / Total 101 10370 61 1514 30168 10937

1756

Berdasarkan data sensus eko nomi 2006, banyaknya perusahaan/usaha sektor

perdagangan di lokasi tempat tetap (L2) berjumlah 30.168, khususnya di kecamatan

Batang Kuis berjumlah 1.216 dan di kecamatan Beringin sebesar 780 (Badan Pusat

Statistik Kabupaten Deli Serdang).Melihat dari data tersebut, kehadiran sebuah pusat

perbelanjaan yang berupa shopping mal ldi Kawasan Kuala Namu sangat diperlukan

(4)

pengusaha setempat (khususnya masyarakat kecamatan Batang Kuis dan kecamatan

Beringin) maupun dari luar daerah, mengingat belum adanya pusat perbelanjaan di

kawasan tersebut.

Pada kenyataannya, sebuah pusat perbelanjaan/mall dapat memberikan kontribusi

positif bagi negara ini. Beberapa diantaranya adalah:

a. Mall memberikan peningkatan pendapatan negara dalam bentuk pajak, karena

disana terdapat aktivitas ekonomi. Aktivitas ekonomi yang terjadi juga bukanlah

main-main karena faktor penggerak transaksi kaum urban yang datang ke mall sudah tentu

didominasi kalangan menengah ke atas.

b. Mall adalah sebuah lambang pengakuan. Pengakuan dari pihak-pihak; terutama

tenant (terlebih jika tenant berasal dari luar negeri) bahwa iklim investasi di Indonesia

baik. Menurut indeks investasi dunia, Indonesia masuk dalam peringkat 17 negara yang

dapat dijadikan tempat berinvestati.

Dari pernyataan diatas mendasari sebuah perencanaan proyek pembangunan fasilitas

perdagangan yang perlu dibangun di kawasan aerotropolis Kualanamu dengan

menerapkan pendekatan desain dengan keterkaitan antara Bandara Kualanamu (sebagai

ikon kawasan tersebut) dengan pusat perbelanjaan itu sendiri. Perencanaan proyek

pembangunan fasilitas perdagangan ini ditujukan memenuhi kebutuhan masyarakat,

(5)

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara menyediakan sebuah fasilitas perbelanjaan yang dapat

mengakomodir kebutuhan masyarakat sekitar akan kebutuhan pr imer, sekunder,

maupun tersier?

2. Bagaimana menyediakan kawasan pusat perbelanjaan sebagai lahan bisnis bagi

pengusaha lokal maupun internasional?

3. Bagaimana merancang fisik bangunan pusat perbelanjaan secara arsitektural

dengan pendekatan desain terhadap bandara Kualanamu (sebagai ikon kawasan

tersebut) yang dapat memberi kenyamanan kepada pengunjung dari berbagai

kalangan umur, status sosial, dan ekonomi?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan proyek ini adalah sebagai berikut:

1. Merencanakan sebuah pusat perbelanjaan baru yang dapat yang dapat

mengakomodir kebutuhan masyarakat di kawasan Kualanamu akan kebutuhan

primer, sekunder, maupun tersier.

2. Merencanakan sebuah pusat perbelanjaan yang dapat menjadi lahan berbisnis

bagi para pengusaha, baik pengusaha lokal maupun internasional.

3. Menerapkan prinsip-prinsip tema terhadap desain agar tercipta bangunan yang

sesuai dan tanggap terhadap lingkungan di sekitarnya sebagai objek yang

(6)

1.4Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari perencanaan proyek ini dapat memberikan manfaat:

1. Secara Teoritis

a. Institusi Pendidikan

Penggunakan teori yang diterapkan pada perencanaan proyek yang dilakukan

menambah referensi serta masukan yang bermanfaat bagi para peneliti/akademisi

lainnya yang hendak melakukan perencanaan proyek yang serupa.

b. Pemerintah

Penggunaan teori yang diterapkan perencanaan proyek yang dilakukan dapat

menjadi informasi berupa masukan yang diharapkan dapat membantu pemerintah

dalam pengembangan kebijakannya serta pengawasan dalam pengembangan dan

pelaksanaan pembangunan proyek yang serupa.

2. Secara Praktisi

Hasil dari perencanaan proyek yang dilaksanakan dapat diharapkan menjadi

panduan dalam merancang sebuah pusat perbelanjaan yang baik.

1.5Pendekatan

Pendekatan yang ada didalam perancangan ini menggunakan beberapa metoda

(7)

a) Studi Literatur

Metoda yang digunakan dengan cara mempelajari permasalahan yang ada pada

perancangan dengan menggunakan pemecahan masalah, pengambilan teori,

penggunaan data berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan,

kontekstual, dan mendukung dalam proses perancangan.

b) Studi banding

Metoda yang digunakan untuk melakukan perbandingan terhadap pendekatan

masalah, pendekatan pemecahan masalah, dan perbandingan kasus yang memiliki

kesamaan isu ataupun tema yang diambil dari berbagai sumber seperti buku,

internet, majalah, dan lainnya.

c) Survey Lapangan

Metoda menganalisis dan survey lapangan secara langsung.

1.6Lingkup Dan Batasan

Masalah perancangan yang timbul dibatasi pada:

1. Fungsi dan tema pada bangunan yang akan di desain disesuaikan dengan

rencana pengembangan kawasan yang dipilih, yaitu kawasan Kualanamu

2. Bangunan yang akan di desain bisa berupa proyek nyata maupun rekaan/fiktif

dengan ketinggian minimal 4 lantai.

3. Proyek dapat berupa bangunan tunggal (luas bangunan maksimal 10.000 m2)

dengan luas lahan sebesar 1,5 ha atau multi massa (luas bangunan maksimal

15.000 m2) dengan luas lahan sebesar 3 ha.

4. Tema yang digunakan merupakan tema arsitektur metafora, yang bersifat

(8)

1.7 Kerangka Berfikir

LATAR B ELAKANG

1. Kota Aerotropolis me rupakan merupakan tata kota urban yang desain, infrastruktur, dan kegiatan ekonominya berpusat pada sebuah bandar udara.

2. Bandar Uda ra Kua lana mu merupakan bandara bertaraf internasional yang terletak di Kuala Na mu , Deli Se rdang, Sumatera Utara, Indonesia yang mencangkup kawasan MEBIDA NGRO ( Medan, Binja i, De li Serdang , dan Karo ).

3. Pe merintah Daerah Kabupaten Deli Se rdang dan PT. Angkasa Pura II sedang merencanakan pengembangan kawasan Kuala Na mu menjadi kota aerotropolis .

4. Be lu m adanya bangunan yang berfungsi sebagai pusat perbelanjaan yang dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat akan tempat jual - be li di ka wasan tersebut

RUMUS AN MASALAH

1. Perlunya pembangunan sebuah kawasan pusat perbelanjaan terpadu di kawasan Kuala Na mu mengako modir kebutuhan masyarakat akan tempat jual - beli kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier.

2. Perlunya pembangunan fasilitas pendukung lainnya agar men jadi destinasi menarik bagi masyarakat sekitar maupun turis (lo kal dan mancanegara).

TUJ UAN

Menjawab semua kebutuhan yang diperlukan pada ka wasan Kuala Na mu yang akan menjadi sebuah kota aerotropolis sebagai ka wasan pusat perbelanjaan terpadu mela lui sebuah perencanaan arsitektur yang baik dan me wujudkan kebutuhan tersebut dalam pe rancangan yang menciptakan pusat kawasan pusat perbelanjaan yang unggul dalam kualitas, rekreatif dan berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan pendapatan daerah kawasan tersebut.

Kelo mpok akt ifitas, Sarana Prasarana, citra dan image kawasan

( Ka jian Pustaka dan Studi Banding)

Studi Banding

(9)

1.8 Sistematika Penulisan Laporan

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, rumusan masalah, pendekatan,

lingkup/ batasan, kerangka berfikir, dan sistematika penulisan laporan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori yang terkait dengan tema antara lain teori bandar udara, kota

aerotropolis, teori ruang luar perkotaan, teori pusat perbelanjaan, lokasi site, tinjauan

fungsi, dan elaborasi tema.

BAB III. METODOLOGI

Berisi tentang uraian langkah – langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh yaitu

penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik analisis yang akan digunakan

untuk menghasilkan desain/ perancangan bangunan pusat perbelanjaan terpadu di

kawasan Kualanamu.

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN

Berisi tentang kesimpulan terkait analisa data, batasan-batasan terkait lingkup

perencanaan kawasan, dan kesimpulan untuk memperjelas perancangan pusat

perbelanjaan di kawasan Kualanamu.

(10)

Berisi tentang pendekatan konsep perancangan yaitu konsep dasar perancangan, konsep

perancangan tapak, konsep perancangan bangunan, konsep perancangan struktur

bangunan, dan konsep perancangan utilitas bangunan.

BAB VI. PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi tentang hasil rancangan yang berupa gambar rancangan arsitektur dan maket

Gambar

Tabel 1.1Banyaknya Perusahaan / Usaha Sektor Perdagangan di Lokasi Tempat

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah masuk dalam calon penyedia jasa untuk pekerjaan tersebut di atas.. Sebagai kelanjutan proses

Sumur gali merupakan sumber air bersih yang berasal dari lapisan kedua di dalam tanah, dalamnya dari permukaan tanah biasanya 5-15 meter kadang lebih dengan

Yang dapat disebut tempurung, yaitu apabila kulit dalam (keras) yang lemaknya (isi) sudah diambil dari bagian kulit dalam yang keras tersebut dengan tidak

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan konsep, salah satu diantarnya yaitu hasil interaksi siswa

Untuk mengevaluasi input information yaitu informasi mengenai DM yang diberikan dalam program Diabetes Mellitus di Dinkes Magelang kepada masyarakat.. 1.4

Runtung Sitepu SH,M.Humdan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Dr.dr Aldy Safruddin Rambe Sp.S(K) yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

Berdasarkan tahapan-tahapan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg and Gall maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: Penilaian dan validasi ahli

Hal tersebut terlihat dari adanya nilai signifikansi 0,158>0,05 dan thitung<ttabel yaitu sebesar 1,438<2,042 karena thitung lebih kecil dari ttabel maka hipotesis Ho