• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penetapan Kadar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat Dalam Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Ultraviolet Dengan Metode Panjang Gelombang Berganda"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

(2)

Lampiran 2. Daftar Spesifikasi Sediaan tablet Ocuson®

1. Ocuson® (Sanbe)

No. Reg : DKL9722221010A1 Expire Date : September 2016

(3)

Lampiran 3. Gambar Alat

Gambar 2. Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800)

Gambar 3. Sonikator (Branson 1510)

(4)

Lampiran 4. Bagan Alir Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Larutan Induk Baku Betametason

diukur serapan maksimum pada

λ 200-400 nm Baku Betametason

LIB I Betametason 1000 μg/mL

Betametason 11,0 μg/mL

λ Betametason= 239 nm LIB II Betametason 500 μg/mL

ditimbang sebanyak 50 mg

dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL dilarutkan dan dicukupkan dengan

metanol p.a

dipipet 0,55 mL

dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL dilarutkan dan dicukupkan dengan

metanol p.a dipipet 12,5 mL

dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL dilarutkan dan dicukupkan dengan

(5)

Lampiran 4. (Lanjutan)

2. Pembuatan Larutan Induk Baku Deksklorfeniramin Maleat

dipipet 12,5 mL dipipet 12,5 mL

dimasukkan kedalam labu tentukur 25Ml dilarutkan dan dicukupkan dengan

metanol p.a

dipipet 1,05 mL

dimasukkan kedalam labu tentukur 25 mL dilarutkan dan dicukupkan dengan

metanol p.a

diukur serapan maksimum pada

λ 200-400 nm Baku Deksklorfeniramin Maleat

LIB I Deksklorfeniramin Maleat 1000 μg/mL

LIB II Deksklorfeniramin Maleat 500 μg/mL

Deksklorfeniramin Maleat 21,0 μg/mL

λ Deksklorfeniramin maleat = 259 nm

ditimbang sebanyak 50 mg

(6)

Lampiran 4. (Lanjutan)

3. Pembuatan Larutan Standar Betametason dan Deksklorfeniramin Maleat

Larutan standar Betametason 5,0; 8,0; 11,0; 14,0; 17,0; 20,0; dan 23,0 μg/mL

diambil 0,25; 0,4; 0,55; 0,7; 0,85; 1 dan 1,15 mL

dilarutkan dan dicukupkan ke dalam labu tentukur 25 mL dengan

pelarut metanol p.a LIB II Betametason 500 μg/mL

Larutanstandar Deksklorfeniramin maleat 10,0; 16,0; 21,0; 26,0; 31,0; 35,0 dan 40 μg/mL

diambil 0,5; 0,8; 1; 1,3; 1,55; 1,75 dan 2 mL

dilarutkan dan dicukupkan ke dalam labu tentukur 25 mL dengan pelarut metanol p.a

(7)

Lampiran 4. (Lanjutan)

4. Penentuan Panjang Gelombang Analisis Deksklorfeniramin Maleat dan Betametason

Betametason 5,0 μg/mL Deksklorfeniramin

Maleat 40,0 μg/mL

diukur serapan dari masing-masing

deksklorfeniramin maleat dan betametason panjang gelombang 200 - 400 nm

ditumpang tindihkan

ditentukan 5 titik panjang gelombang analisis

diambil panjang gelombang dari spektrum serapan komponen mulai memberikan serapan sampai hampir tidak memberikan serapan.

(8)

Lampiran 4. (Lanjutan)

4. Penentuan kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason dalam campuran

Timbang 10 mg deksklorfeniramin maleat dan betametason dalam campuran

Larutkan 10 mg deksklorfeniramin maleat dan betametason dalam 10 mL metanol p.a

Dari masing – masing larutan, ambil 0,4 mL dari larutan deksklorfeniramin maleat dan 0,2 mL dari larutan

betametason

Campur kedua larutan ad metanol p.a sampai 10 mL

Larutan diukur pada 5 panjang gelombang penelitian

Lakukan pengulangan sebanyak 6 kali

(9)

Lampiran 4. (Lanjutan)

5. Penentuan Kadar Sediaan Tablet

ditimbang

digerus dalam lumpang sampai halus dan homogen

ditimbang setara 4,5 mg deksklorfeniramin maleat dihitung kesetaraan betametason yang terkandung didalamnya (penimbangan dilakukan sebanyak 6

kali pengulangan)

dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL

ditambahkan dengan metanol p.a sampai garis tanda sambil dikocok

dihomogenkan dengan sonikator selama 15 menit disaring

dibuang ± 10 mL filtrat pertama dan filtrat selanjutnya ditampung

dipipet 4,4 mL

dimasukkan kedalam labu tentukur 10 mL

dicukupkan dengan metanol p.a sampai gari tanda dipipet lagi 2 mL

dimasukkan kedalam labu tentukur 10 mL

(10)

Lampiran 5. Perhitungan kadar teoritis deksklorfeniramin maleat dan

betametason

Pengulangan 1

Kadar deksklorfeniramin maleat :

V1 x C1 = V2 x C2 Kadar betametason :

V1 x C1 = V2 x C2

Kadar deksklorfeniramin maleat :

V1 x C1 = V2 x C2 Kadar betametason :

(11)

Pengulangan 3

Kadar deksklorfeniramin maleat :

V1 x C1 = V2 x C2 Kadar betametason :

V1 x C1 = V2 x C2

Kadar deksklorfeniramin maleat :

V1 x C1 = V2 x C2 Kadar betametason :

(12)

Pengulangan 5

Kadar deksklorfeniramin maleat :

V1 x C1 = V2 x C2 Kadar betametason :

V1 x C1 = V2 x C2

Kadar deksklorfeniramin maleat :

V1 x C1 = V2 x C2 Kadar betametason :

(13)

Lampiran 6. Data penimbangan baku deksklorfeniramin maleat dan betametason,

serta kadar teoritis dari deksklorfeniramin maleat dan betametason

(14)

Lampiran 7. Contoh Perhitungan penetapan kadar deksklorfeniramin maleat dan

betametason dalam sampel Berat 20 tablet = 3,9925 g

Komposisi Tablet : Betametason 0,25 mg

Deksklorfeniramin maleat 2 mg

Ditimbang serbuksetara dengan 4,5 mg deksklorfeniramin maleat, maka jumlah serbuk yang ditimbang adalah :

x1 =

Selanjutnya dari desklorfeniramin maleat dihitung kesetaraan betametason yang terkandung dalam 0,4491 g adalah:

x2 = 0,4491 g x

Jadi secara teoritis kadarnya betametason dalam analit adalah 0,5624 mg. Dilarutkan dengan metanol dengan kuantitatif dalam labu tentukur 50 mL. Konsentrasi desklorfeniramin maleat =

mL 50

mg 4,5

x 1000 μg = 90 μg/mL

Konsentrasi betametason =

(15)

Konsentrasi deksklorfeniramin maleat sampel

Konsentrasi betametason sampel =

Dari konsentrasi diatas deksklorfeniramin maleat 8 μg/mL dan betametason 1

μg/mL (8:1) untuk menjadikan perbandingan (2:1) maka, di tambahkan baku

betametason yang diambil dari LIB III (11,25 μg/mL) yaitu :

Konsentrasi betametason dari LIB III =

mL)

Dari LIB III dipipet 1,5 mL di masukkan dalam labu tentukur 10 mL Maka volume analisis betametason adalah

(16)

Lampiran 8. Data kadar terukur deksklorfeniramin maleat dan betametason

Larutan sampel yang telah dibuat kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 219, 229, 239, 249, 259 nm. Data serapan larutan sampel dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Data serapan larutan sampel

NO Keterangan

Serapan pada panjang gelombang

(17)

Lampiran 9. Spektrum tumpang tindih serapan dari larutan standar

deksklorfeniramin maleat dan betametason

Gambar 5. Kurva tumpang tindih serapan betametason dalam berbagai

konsentrasi

Gambar 6. Kurva tumpang tindih serapan deksklorfeniramin maleat dalam

berbagai konsentrasi

Gambar 7. Tumpang tindih spektrum serapan deksklorfeniramin maleat

konsentrasi 40,0 µg/mL dan betametason 5,0 µ g/mL

nm .

200,00 250,00 300,00 350,00 400,00

1,00000

0,80000

0,60000

0,40000

0,20000

(18)

Lampiran 10. Spektrum serapan dari larutan baku campuran deksklorfeniramin

maleat dan betametason (pengulangan) Pengulangan 1

n m .

2 0 0 ,0 0 2 5 0 ,0 0 3 0 0 ,0 0 3 5 0 ,0 0 4 0 0 ,0 0

Ab

s.

2 ,0 0 0 0 0

1 ,5 0 0 0 0

1 ,0 0 0 0 0

0 ,5 0 0 0 0

(19)

Pengulangan 5

nm.

200,00 250,00 300,00 350,00 400,00

A

b

s.

2,00000

1,50000

1,00000

0,50000

(20)

Lampiran 11. Spektrun serapan dari sampel deksklorfeniramin maleat dan

betametason pada sediaan tablet O® (pengulangan)

Pengulangan 1

nm .

200,00 250,00 300,00 350,00 400,00

A

bs.

2,00000

1,50000

1,00000

0,50000

(21)

Pengulangan 4

nm.

200,00 250,00 300,00 350,00 400,00

A

b

s.

2,00000

1,50000

1,00000

0,50000

(22)

Lampiran 12. Perhitungan operasi matriks kadar deksklorfeniramin maleat dan

betametason

Data serapan tersebut digunakan untuk menghitung kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason dalam sampel melalui operasi matriks sebagai berikut:

pengulangan 1

= x

=

pengulangan 2

= x

=

pengulangan 3

= x

=

-1

-1

(23)

pengulangan 4

= x

=

Pengulangan 5

= x

=

Pengulangan 6

= x

=

Keterangan :

C1 : Konsentrasi Deksklorfeniramin Maleat C2 : Konsentrasi Betametason

-1

-1

(24)

Lampiran 13. Perhitungan operasi matriks dan % KV deksklorfeniramin maleat

dan betametason

Pengulangan 1 Deksklorfeniramin maleat = x 99,70 % = 99,99 %

Betametason = x 102,21 % = 102,07%

Pengulangan 2 Deksklorfeniramin maleat = x 99,70 % = 99,51%

Betametason = x 102,21 % = 100,48%

Pengulangan 3 Deksklorfeniramin maleat = x 99,70 % = 98,49%

Betametason = x 102,21 % = 101,04%

Pengulangan 4 Deksklorfeniramin maleat = x 99,70 % = 99,17 %

Betametason = x 102,21 % = 101,72 %

pengulangan 5 Deksklorfeniramin maleat = x 99,70 % = 98,63 %

Betametason = x 102,21 % = 101,04%

pengulangan 6 Deksklorfeniramin maleat = x 99,70 % = 99,53%

Betametason = x 102,21 % = 101,39 %

(25)
(26)

t hitung 6 = = 1,5523 (diterima)

Dasar penerimaan data jika t hitung≤ t tabel thitung =

(27)

t hitung 3 = = 2,8006 (diterima)

t hitung 4 = = 0,0000 (diterima)

t hitung 6 = = 1,4827 (diterima)

Semua data diterima, maka kadar deksklorfeniramin maleat sebenarnya adalah:

(28)
(29)

t hitung 5 = = 1,0879 (diterima)

Dasar penerimaan data jika t hitung≤ t tabel thitung =

t hitung 3 = = (diterima)

(30)

t hitung 5 = = 1,5314 (diterima)

t hitung 6 = = 0,6125 (diterima)

Semua data diterima, maka kadar betametason sebenarnya adalah:

μ = ( ± ttabel x ) %

(31)

Lampiran 16. Perhitungan %KV (koefisien variasi) deksklorfeniramin maleat

dan betametason % KV = x 100%

%KV Deksklorfeniramin maleat = 99,17

0,4856 X 100% = 0,4896 %

%KV Betametason =

101,29 0,3265

(32)
(33)
(34)
(35)

Gambar

Gambar 1. Tablet Ocuson®
Gambar 2. Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1800)
Tabel 14. Data serapan larutan sampel
Gambar 6. Kurva tumpang tindih serapan deksklorfeniramin maleat dalam  berbagai konsentrasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, dalam penelitian ini akan dilakukan penetapan kadar deksklorfeniramin maleat dan betametason pada sediaan tablet secara spektrofotometri

Diambil dari larutan tersebut 0,5 mL dimasukkan ke dalam labu tentuukur 10 mL dicukupkan dengan pelarut campuran dapar fosfat pH 7,2-etanol (91:9).. Larutan diukur pada

Pembuatan Larutan Induk Baku dan Serapan Maksimum Kloramfenikol dimasukkan ke labu 10mL dan dicukupkan dengan etanol dimasukkan.. ke labu 10mL dan dicukupkan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode spektrofotometri ultraviolet dengan panjang gelombang berganda dapat digunakan untuk melakukan

dalam sediaan tablet yang ditetapkan dengan metode spektrofotometri UV. metode panjang gelombang berganda memenuhi persyaratan

Validasi Metode Penetaan Kadar Campuran Paracetamol dan Ibuprofen Secara Spektrofotometri UV dengan Aplikasi Panjang Gelombang Berganda.. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas

Dimasukkan dalam labu tentukur 10 ml Dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda dan dikocok homogen. Diukur serapannya pada λ =

Ditimbang serbuk sampel 95,6 mg setara dengan 7 mg simvastatin lalu dimasukkan kedalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dan dicukupkan dengan metanol hingga garis tanda