• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Bunga Tasbih (Canna hybrida L) Sebagai Pewarna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Bunga Tasbih (Canna hybrida L) Sebagai Pewarna"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kosmetika merupakan hal yang penting dalam kehidupan, begitu luas

penggunannya baik untuk laki-laki maupun perempuan. Produk-produk itu

dipakai secara berulang setiap hari di seluruh tubuh, mulai dari rambut sampai

ujung kaki, sehingga diperlukan persyaratan aman untuk digunakan (Tranggono

dan Latifah, 2007).

Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk

mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika

dalam tata rias wajah. Pewarna bibir atau lebih dikenal dengan nama lipstik

adalah produk yang sangat umum digunakan khususnya oleh para wanita, karena

bibir dianggap sebagai bagian penting dalam penampilan seseorang

(Wasitaatmadja, 1997).

Bibir merupakan kulit yang memiliki ciri tersendiri, sehingga

menunjukkan sifat lebih peka dibandingkan dengan kulit lainnya. Karena itu

hendaknya berhati-hati dalam memilih bahan yang digunakan untuk sediaan

pewarna bibir, terutama dalam hal memilih zat warna yang digunakan untuk

maksud pembuatan sediaan tersebut (Ditjen POM, 1985).

Dalam daftar lampiran Public Warning/Peringatan No.

HM.03.03.1.43.14.12.8256 tanggal 27 Desember 2012 tentang kosmetika

mengandung pewarna dilarang tercantum bahwa Zat Warna Merah K.3 (CI

15585), Merah K.10 (Rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075) merupakan zat

warna sintetis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau

(2)

tinta. Zat warna ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan

merupakan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Rhodamin dalam

konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hati (BPOM RI, 2012).

Menyadari akan berbagai kelemahan yang terjadi atas pewarna sintetik

tersebut dan seiring dengan berkembangnya gaya hidup back to nature, maka zat

warna alami semakin dibutuhkan keberadaannya karena dianggap lebih aman.

Penggunaan pewarna alami dalam formulasi lipstik merupakan salah satu solusi

untuk menghindari penggunaan pewarna sintetik yang berbahaya. Pewarna alami

adalah zat warna (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan, hewan, atau dari

sumber-sumber mineral. Zat warna ini sejak dahulu telah digunakan untuk

pewarna makanan dan sampai sekarang penggunaannya secara umum dianggap

lebih aman dari pada zat warna sintetis.

Indonesia kaya akan sumber flora dan banyak diantaranya dapat

digunakan sebagai bahan pewarna alami, diantara pewarna alami yang

mempunyai potensi untuk dikembangkan antara lain berasal dari bunga tasbih.

Di Indonesia tanaman tasbih merupakan salah satu tanaman hias yang

potensial. Tanaman ini memiliki warna bunga yang sangat beragam mulai dari

merah tua, merah muda kuning, sampai dengan kombinasi dari warna-warna

tersebut, karena keindahannya tersebut, maka tanaman tasbih mulai dipergunakan

sebagai ornamen taman kota, dan sebagai tanaman hias dalam pot. Beragamnya

warna bunga tasbih mengindikasikan bahwa bunga tersebut mengandung pigmen

alami (antosianin) yang dapat digunakan sebagai zat pewarna alami alternatif

maupun sebagai antioksidan alami (Anonim, 2009).

(3)

Tanaman tasbih ini dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional,

memiliki rasa manis dan dapat digunakan sebagai penurun panas, menurunkan

tekanan darah dan penenang (tranquilizer) (Hidayat dan Saati, 2006).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis berkeinginan untuk

mengekstraksi zat warna dari bunga tasbih yang kemudian dilanjutkan pada

formulasi sediaan lipstik dengan menggunakan zat warna alami dari ekstrak bunga

tasbih.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a. Apakah ekstrak bunga tasbih dapat digunakan sebagai pewarna dalam

formulasi lipstik?

b. Apakah lipstik menggunakan pewarna ekstrak bunga tasbih yang dibuat

stabil dalam penyimpanan pada suhu kamar?

c. Apakah lipstik menggunakan ekstrak bunga tasbih sebagai pewarna tidak

menyebabkan iritasi saat digunakan?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini

adalah:

a. Ekstrak bunga tasbih dapat digunakan sebagai pewarna dalam formulasi

lipstik.

b. Lipstik menggunakan ekstrak bunga tasbih sebagai pewarna stabil dalam

penyimpanan pada suhu kamar.

c. Lipstik menggunakan ekstrak bunga tasbih sebagai pewarna tidak

menyebabkan iritasi saat digunakan.

(4)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk membuat lipstik menggunakan zat warna yang diekstraksi dari

bunga tasbih.

b. Untuk mengetahui kestabilan lipstik menggunakan ekstrak bunga tasbih

dalam penyimpanan pada suhu kamar.

c. Untuk mengetahui apakah lipstik menggunakan ekstrak bunga tasbih tidak

menyebabkan iritasi saat digunakan.

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah:

a. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa bunga tasbih berpotensi

digunakan sebagai pewarna dalam kosmetik

b. Meningkatkan daya guna bahan-bahan alami menjadi bahan yang lebih

bermanfaat khususnya dalam bidang kosmetik

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat anak menggosok gigi, guru memperhatikan dengan seksama cara menggunakan pasta gigi dan sikat serta menggosok gigi yang benar. Penilaian : Unjuk kerja

7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 perihal "Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang disampaikan kepada

MOTIVASI BELAJAR SISWA ADA YANG DAPAT DIPERKUAT DENGAN CARA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ADA YANG DAPAT DIPERKUAT DENGAN CARA PEMBELAJARAN DAN HAL INI SANGAT

Previous research conducted in the United States and Great Britain (individualist cultures) has shown that many factors influence impulsive buying behavior: the consumer’s mood

Adanya akumulasi vorticity yang dikandung oleh vortex dan aliran fluida menyebabkan seolah-olah partikel fluida mengalami perlam- batan ke arah down stream , sehingga defisit

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, disimpulkan bahwa citra Laura Hessel ditinjau dari segi fisik, Laura Hessel digambarkan sebagai sosok perempuan yang

Agar dalam penyelesaian masalah nanti tidak terlalu luas dan hasilnya dapat mendekati pokok permasalahan tersebut, maka digunakan data kunjungan wisatawan

Dari percobaan yang dilakukan dan dengan persamaan (1) hingga (5) didapat unjuk kerja motor bakar seperti pada gambar 7 untuk daya BHP, gambar 8 untuk torsi yang dihasilkan, gambar