47
DAFTAR PUSTAKA
Cipolle R.J., Strand L.M., dan Morley P.C. (2012). Pharmaceutical Care Practice: The Patient – Centered Approach to Medication Management Services. 3rd edition. New York: McGraw-Hill. Halaman 149-175.
Depkes RI. (2010). Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi. Halaman 5, 7.
Depkes RI. (2011). Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. Halaman 18, 75, 77, 78, 79.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2009). Data Kasus Demam Berdarah (DBD) Per Kab/Kota. Medan.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. (2013). Profil Kesehatan Pr ovinsi Sumatera Utara tahun 2012. Medan. Halaman 39, 40.
Ditjen Yan Medik RSUP. H. Adam Malik. (2011). Standar Pelayanan Medik RSUP. H. Adam MalikMedan. Halaman 170.
Hadinegoro, S.R. (2006). Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia . Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.
Halstead, Scott. (2008). Dengue: Tropical Medicine Science and Practice. Volume 5. USA: Imperial College Press. Halaman 16, 17.
IAI. (2012). Informasi Spesialite Obat Indonesia . Volume 47. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan. Halaman 5, 36, 67, 81, 138, 234, 246, 420, 479.
Iriani, Y. (2012). Hubungan antara Curah Hujan dan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue Anak di Kota Palembang. Majalah Sari Pediatri.13(6): 378-383.
Lindell, O.L. (2014). Use of Medicines in Children – A Perpective on Drug Related Problems. Finlandia: University of Eastern Finland. Halaman 14.
Meilyana, F., Djais, J., dan Garna, H. (2010). Status Gizi Berdasarkan Subjective Global Assessment Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Lama Pera watan Pasien Ra wat Inap Anak, jurnal sari pediatri 12(3): 162-167.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
48
Pharmaceutical Care Network Europe Foundation. (2006).PCNE Classification for Drug Related Problems. Pharmaceutical care research 5(1): 3-4.
Safitri, L., Hasanuddin., dan Burhnuddin, H. (2012). Hubungan Status Gizi Dengan Derajat Keparahan Demam Berdarah Dengue Pada Anak di RSUP DR. Wahidin Sudiro Husodo Makassar. 1(5): 1-6.
Soegijanto, Soegeng. (2012). Demam Berdarah Dengue (Edisi Kedua). Surabaya: Airlangga University Press.
Strand, L.M dan Helper, D.D. (1990). Opportunities and Responsibilities in Pharmaceutical Care. American Journal of Hospital Pharmacy. 1(47): 533-543.
Taralan, T. (2012). Formularium Spesialistik Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Halaman 161, 188, 204, 212.
Yasin, N.M., Sunowo. J., dan Supriyanti, E. (2009). Drug Related Problems (DRPs) dalam pengobatan Dengue Hemorragic Fever (DHF) pada pasien pediatri, Ma jalah Farmasi Indonesia . 20(1): 27-34.
WebMD. (2015). Drug Ineractions Checker . http://www.webmd.com/interaction-checker. Diakses tanggal 01 April 2015.
Wibowo, K. (2011). Pengaruh Transfusi Trombosit Terhadap Ter jadinya Perdarahan Masif pada Demam Berdarah Dengue. 12(1): 404-408.
World Health Organization. (2009). Dengue Haemorrhagic Fever: Diagnosis,Treatment, Prevention and Control. Edisi kedua. Genewa: WHO Press. Halaman 19,21.
World Health Organization. (1997). Dengue: Guidlines For Dia gnosis, Treatment, Prevention and Control. Edisi pertama. Genewa: WHO Press. Halaman 15, 17.