KULIAH 3
ANALISIS OBAT TUNGGAL DAN
CAMPURAN SECARA
KROMATOGRAFI GAS (KG)
Adalah teknik pemisahan komponen senyawa
di dalam suatu campuran
KG menggunakan gas sebagai fase gerak
(umumnya disebut sebagai gas pembawa)
21/03/2014
2
KELEBIHAN METODE ANALISIS
KROMATOGRAFI GAS
1. Analisis dapat dilakukan dengan cepat 2. Sensivitasnya tinggi
3. Mampu mengidentifikasi konstituen renik 4. Batas deteksi sampai dengan 10-9 g/L
5. Dapat dilengkapi sistem komputer untuk mengontrol bagian-
KEKURANGAN METODE ANALISIS
KROMATOGRAFI GAS
1. Teknik kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap
2. Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan pada tingkat mg
mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin
dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fasa diam dan zat terlarut.
21/03/2014
4
JENIS KG
Kromatografi gas–cair (KGC) yang fase diamnya berupa cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.
instrument yang digunakan untuk
analisis secara kromatografi gas =
GAS
CHROMATOGRAPH
Data yang diperoleh dari hasil analisis
dengan metode kromatografi gas
disebut
chromatogram
21/03/2014
6
GAS CHROMATOGRAPH
1. Kontrol dan penyedia gas pembawa 2. ruang suntik sampel
3. kolom yang diletakkan dalam oven yang dikontrol secara termostatik
4. sistem deteksi dan pencatat (detektor dan recorder) 5. komputer yang dilengkapi dengan perangkat pengolah
SKEMA
GAS CHROMATOGRAPH
21/03/2014
8
SAMPLE INTRODUCTION TECHNIQUE
Sampel dalam bentuk cair dan gas dapat dianalisis dengan KG
Teknik yg umumnya digunakan : liquid inject ion (sampel dicampur dgn pelarut dan diinjeksikan ke injection port melalui syringe dgn volume injeksi = umumnya 1-2 μL
Teknik lainnya :
• Menggunakan gas tight syringe atau gas valve
• Headspace
HEADSPACE SAMPLING
Ekstraksi senyawa organik yang bersifat volatil dan semi volatil dalam bentuk cair atau padat (e.g fragrance dlm produk makanan, residual solvent dlm kemasan bahan, etc.)
21/03/2014
10
SOLID PHASE MICROEXTRACTION (SPME)
Ekstraksi senyawa organik yg bersifat volatil atau semi volatil dalam bentuk padat atau cairan
PYROLYSIS
Digunakan untuk analisis sampel yg tidak bisa diuapkan dgn GC injector, biasanya suatu polymer
Cara kerja :
• Sampel didekomposisi dgn pemanasan (pyrolyzed)
• Produk hasil dekomposisi dianalisis dgn GC
21/03/2014
12
SAMPLE INTRODUCTION TECHNIQUE
Manual injection
menggunakan microsyringe untuk injeksi sampel cair atau gas tight syringe untuk sampel gas
AUTO SAMPLER
21/03/2014
14
INJECTOR (GC INJECTION PORT)
Sampel disiapkan dalam GC injector
Di dalam injector, sampel diuapkan dan dicampur dgn gas pembawa
Glass liner/glass insert ditempatkan di dlm injector untuk mengeliminir kontak antara sampel dgn injector (metal) serta untuk menjaga
pemanasan agar merata
WIDE BORE INJECTOR (WBI)
Hanya bisa digunakan untuk wide bore injector (0.53 mm ID)
Temperatur injector selalu tinggi
21/03/2014
16
SPLIT/SPLITLESS INJECTOR
Untuk split atau splitless mode
Temperatur injector selalu tinggi
Kekurangannya:
SPLIT INJECTION MODE
Untuk sampel dgn kadar besar
Sampel displit ke dlm split flow dan column flow. Hanya ada sedikit sampel yg masuk ke kolom untuk mencegah overload pada kolom
Split ratio =
(split flow)/(column flow)
21/03/2014
18
SPLITLESS INJECTION MODE
Untuk sampel yg kadarnya kecil
Split flow ditutup selama injectsi
KOLOM KG
Capillary column : Panjang 10-100 m
ID (inner diameter) = 0,1 mm-0,53 mm Tebal lapisan fase diam = 0,1-5 μm
21/03/2014
20
KOLOM KG
Packed column Panjang = 0,5-20 m ID = 2-4 mm
Packing material =
• Adsorben (molecular sieve, activated alumina, silica gel)
21/03/2014
22
PEMISAHAN KOMPONEN
Pemisahan terjadi di dalam kolom
Fase diam terdapat di dala kolom
Fase gerak membawa sampel masuk ke dalam kolom
Campuran sampel terpartisi antara fase diam dan fase gerak
Molekul yg berbeda mempunyai interaksi yg berbeda pula dengan fase diam
Terjadi pemisahan
21/03/2014
24
FAKTOR YG BERPENGARUH
PADA PEMISAHAN
1. Struktur kimia senyawa 2. Fase diam
3. Temperatur kolom
21/03/2014
26
DETEKTOR
• Senyawa mengalami pemisahan dalam kolom
21/03/2014
28
21/03/2014
30
21/03/2014
32
21/03/2014
34
DERIVATISASI
DERIVATISASI
21/03/2014
36
KONDISI ANALISIS BEBERAPA SENYAWA
MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI GAS
Obat /senyawa
Kolom Suhu kolom
Derivatisasi Detektor Sampel
Eritromisisn OV-225 3%, 1,85 m x 3
mm i.d
275 TMCS +TMSIM +
BSA + piridin
FID Sediaan
Griseofulvin OV-17
1%,0,914 m x 4 mm i.d
245 - FID/ECD Sediaan
Isoniazid OV-17 10%,
21/03/2014