• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA SISWA SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA SISWA SMA."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA

SISWA SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh:

DIKA SOLIHAH

0606875

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2013

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PQ4R

TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN

KEMAMPUAN BERTANYA PADA SISWA SMA

Oleh

Dika Solihah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Dika Solihah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

(3)

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

DIKA SOLIHAH

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA

SISWA SMA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Hj. Sri Anggraeni, M.Si NIP.195801261987032001

Pembimbing II,

Dr. Diana Rochintaniawati, M.Ed NIP. 196709191991032001

Mengetahui

(4)

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Dr. Riandi, M.Si

NIP. 196305011988031002

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Bertanya pada Siswa SMA” ini beserta seluruh isinya adalah karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013

Yang membuat pernyataan,

Dika Solihah

(5)

i

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PQ4R TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA

SISWA SMA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pembelajaran PQ4R terhadap penguasaan konsep dan kemampuan bertanya siswa pada konsep sistem syaraf. Penelitian ini merupakan studi quasy eksperiment dengan desain penelitian non equivalent control group design. Sampel diambil dengan cara cluster random sampling dan terdiri atas dua kelas dengan jumlah siswa 38 orang untuk kelas eksperimen dan 35 orang untuk kelas kontrol. Instrument yang digunakan adalah soal pilihan ganda dan lembar observasi. Rata-rata nilai pre test kelas eksperimen 48,8 dan kelas kontrol 68,6. Hipotesis pre test yang dilakukan menggunakan uji U Mann Whitney menghasilkan 0,000 dengan taraf signifikansi 0,05 menunjukan bahwa pemahaman awal konsep siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Rata-rata nilai post test kelas eksperimen 62,9 dan kelas kontrol 76,3. Uji hipotesis menggunakan nilai gain, hal ini dikarenakan nilai pre test yang berbeda signifikan. Uji hipotesis menggunakan uji U Mann Whitney menghasilkan 0,284 dengan taraf signifikansi 0,05 menunjukan bahwa pemahaman konsep antara siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak berbeda signifikan. Walaupun tidak berbeda signifikan, peningkatan penguasaan konsep pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Sedangkan untuk kemampuan bertanya siswa, rata-rata siswa mengajukan pertanyaan pada jenjang C1(menghafal). Pertanyaan menghafal merupakan dasar bagi tingkat berpikir siswa yang lebih tinggi. Pada umumnya siswa menyukai kegiatan belajar yang variatif karena dapat meningkatkan motivasi, penguasaan konsep serta keinginantahuan siswa sehingga siswa banyak bertanya.

(6)

ii

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

THE INFLUENCE OF PQ4R LEARNING METHOD TOWARD CONCEPT UNDERTANDING AND QUESTIONING SKILL OF

STUDENT IN SENIOR HIGH SCHOOL

ABSTRACT

This research aimed to analyze the influence of PQ4R learning method

toward students’ concept understanding and questioning skill in nervous system

concept. Quasy experimental with non equivalent control group design was used by researcher, involved two classes as the participants which were divided into two groups; experiment (n=38) and control (n=35). Random sampling in class was used in deciding the groups. The instruments used in this research were multiple rubric and observation sheet. The mean score of experimental group is 48,8 and 68,6 in control group. The hypothesis test of pretest using U Mann Whitney shows that significance value is 0,000 with 0,05 as the level of significance which means initial concept understanding of students of experimental and control groups is significantly different. In posttest, the mean score of experimental group is 62,9 and 76,3 in control group. Gain value was used in testing the hypothesis because the pretest score is significantly different. The hypothesis test of gain using U Mann Whitney shows that significance value is 0,284 with 0,05 as the level of significance. It indicates that there is no significant difference of concept understanding between students of experimental and control groups. Nevertheless, the increasing level of concept understanding in experimental group is higher than in control group. In questioning skill, most of students delivered the question in C1 level (memorizing). Memorizing question is a basic thing in thinking level of a student in advance. Generally, students liked the various learning process which can increase their motivation, concept understanding, and curiosity therefore they can produce question more.

(7)

iv

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK .... ... i

KATA PENGANTAR.. ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 5

D. Asumsi ... 6

E. Hipotesis ... 6

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. METODE PQ4R KAITANNYA DENGAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERTANYA SISWA SMA PADA MATERI SISTEM SYARAF A. Metode PQ4R ... 8

B. Penguasaan Konsep ... 11

C. Kemampuan Bertanya ... 12

D. Tinjauan Materi Sistem Syaraf... 14

1. Struktur Sel Syaraf ... 15

2. Mekanisme Impuls ... 16

3. Susunan Sistem Syaraf ... 17

(8)

v

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Zat Adiktif dan Psikotropika ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24

B. Desain Penelitian ... 24

C. Metode Penelitian... 24

D. Definisi Operasional... 25

E. Instrument Penelitian ... 26

F. Analisis Uji Instrumen ... 27

G. Analisis Data Penelitian ... 30

H. Alur Penelitian ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kemampuan Awal Penguasaan Konsep Siswa ... 38

B. Kemampuan Penguasaan Konssep Setelah Diberi Perlakuan ... 41

C. Kemampuan Bertanya Siswa ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 52

(9)

vi

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Tahapan PQ4R……… 9

3.1. Desain Penelitian……… 25

3.2. Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep………... 27

3.3. Kategori Daya Pembeda………. 28

3.4. Kategori Tingkat Kesukaran………... 29

3.5. Kriteria Reliabilitas Tes... 29

3.6. Kriteria Validitas Tes………. 30

3.7. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba………. 36

4.1. Rekapitulasi nilai Pre test……….. 39

4.2. Uji Hipotesis Pre Test………. 40

4.3. Perbandingan Nilai Gain……… 41

(10)

vii

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Penelitian……… 35

(11)

viii

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Analisis Uji Coba Soal

A.1 Daya Pembeda……….……….. 52

A.2 Tingkat Kesukaran……….………... 53

A.3 Reliabilitas Tes……….. 54

A.4 Validitas 55

B. Perangkat Pembelajaran

B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen……….. 57 B.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol…….……… 74

B.3 Lembar Kegiatan Siswa ………. 88

C. Instrumen Penelitian

C.1 Kisi-Kisi Butir Soal……… 94

C.2 Lembar Observasi Pertanyaan Siswa…………. 104 D. Pengolahan dan Analisi Data

D.1 Rekapitulasi Penguasaan Konsep Pre test pada Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen………..

106

D.2 Rekapitulasi Penguasaan Konsep Post test pada Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen………..

110

(12)

ix

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D.4 Rekapitulasi Pertanyaan Siswa……… 120

(13)

1 Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi antara dua unsur, yaitu siswa yang sedang belajar dan guru yang mengajar, dan berlangsung dalam suatu ikatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan. Proses belajar mengajar diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya (Makmun, 2002). Proses pembelajaran di dalam kelas tidak hanya untuk menyampaikan informasi dari seorang guru kepada siswanya, tetapi guru juga dapat menggali informasi yang belum diketahui dari siswanya. Sehingga arah transfer ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran tidak hanya dari guru kepada siswa, tetapi bisa juga dari siswa kepada guru. Oleh karena itu, sikap untuk terbuka terhadap ilmu pengetahuan harus dimiliki oleh guru dan siswa.

Salah satu masalah dalam dunia pendidikan kita saat ini adalah lemahnya proses pembelajaran. Pada umumnya proses pembelajaran yang terjadi di kelas hanya berlangsung satu arah, dimana siswa hanya terfokus untuk mengikuti rangkaian penbelajaran tanpa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut, sedangkan guru hanya terfokus agar materi pembelajaran tersampaikan. Dalam proses belajar mengajar seharusnya terjadi timbal balik dimana kedua belah pihak baik guru maupun siswa berperan secara aktif di dalam suatu aturan kerja dan kerangka berfikir yang telah disepakati bersama. Dengan demikian siswa akan berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Sudarman (2009) bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat

(14)

2

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kemajuan ilmu teknologi dan informasi yang semakin pesat saat ini menyebabkan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian menjadi lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat umum, sehingga siswa diharapkan mampu untuk mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang secara terus menerus. Sungguh tidak realistik jika kita mengharapkan siswa dapat mengantisipasi kemajuan teknologi dan informasi jika sekedar bersandar dan berbekal pada fakta - fakta biologi yang dipelajari disekolah (Tomo, 2003). Oleh karena itu, untuk dapat memahami berbagai masalah dan fenomena alam dalam kehidupan

sehari-hari, mengetahui isu-isu yang berkaitan dengan bidang sains yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang dapat dipahami dengan cara membaca yang baik dan ketertarikan dalam mempertanyakan mengenai isu-isu yang berkembang, baik kepada teman sebaya, guru, orang tua, maupun komunitas – komunitas sains yang berkembang di masyarakat.

Depdiknas (Tomo, 2003) menyatakan bahwa Studi yang dilakukan oleh International Educational Achievment (IEA) mengenai kemampuan membaca, dari 39 negara yang diteliti, Sekolah Dasar (SD) Indonesia berada diurutan ke 38. Selain itu, berdasarkan hasil Programme for International Student Assesment (PISA) pada tahun 2009 menyatakan bahwa skala keterbiasaan membaca di Indonesia berada di urutan 57 dari 65 negara. Hal tersebut selaras dengan yang dinyatakan oleh Sudarman (2009) bahwa pada studi tentang bacaan maupun pembaca menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan, yaitu keterbacaan buku – buku pelajaran dan kemampuan membaca siswa terhadap bacaan masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan kenyataan sekarang dimana siswa dalam belajar cenderung lebih senang melihat baik demonstrasi maupun video – video yang berkaitan dengan pembelajaran dibandingkan dengan membaca materi di buku maupun membaca urutan – urutan kerja dalam praktikum.

(15)

3

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sains, mereka harus memiliki kemampuan membaca untuk menilai informasi tekstual yang disajikan kepada mereka dan kemampuan menulis untuk mengkomunikasikan pikiran mereka. Dalam hal ini tidak terkecuali dengan mata pelajaran biologi contohnya seperti materi sistem syaraf yang memuat bahasan cukup banyak dan sulit untuk dipraktikumkan. Selain itu, Gie menyatakan bahwa sebagai proses interaktif, maka keberhasilan membaca akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatarbelakangi dan strategi membaca (Sudarman, 2009). Oleh karena itu, kegiatan membaca dapat membantu siswa dalam

memahami dan menyerap materi yang ada di dalam buku serta mampu membantu proses belajar siswa dan dapat mendorong keingintahuan lebih sehingga siswa bertanya.

Hasibuan, et. Al. (2008) menyatakan bahwa dalam proses belajar-mengajar bertanya memegang peranan yang penting. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan kegiatan bertanya termasuk dalam golongan orang yang melakukan proses berpikir, proses berpikir inilah yang mengakibatkan anak melakukan proses belajar. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Sudarman (2009) yang menyatakan telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika peserta didik pada proses pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan yang baru diperoleh.

Salah satu standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan menengah adalah siswa mampu menunjukan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan serta mampu menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah yang kompleks (Depdiknas, 2006). Kemampuan berpikir dapat berkembang karena adanya proses berpikir yang baik, dimana proses berpikir itu dapat dirangsang oleh suatu pertanyaan. Maka dapat

dikatakan bahwa bertanya merupakan gerbang awal dari proses berpikir.

(16)

4

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sehingga baik kuantitas maupun kualitas pertanyaan yang diajukan siswa masih sangat kurang dalam mengantarkan siswa membangun pemahamannya melalui proses berpikir. Sesuai dengan yang diungkapkan Sudjana (Rahayu, 2008) bahwa salah satu ciri yang tampak dalam proses belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk aktif berpikir adalah keberanian siswa untuk berpendapat dan mengajukan pertanyaan.

Sudarman (2009) menyatakan bahwa untuk memperoleh proses pembelajaran yang efektif dan efisien perlu diperhatikannya metode dan strategi pembelajaran

sebagai prinsip-prinsip yang mendasari kegiatan dan mengarahkan perkembangan peserta didik. Keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya (Trianto, 2007). Hal itu dikarenakan aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang lebih luas serta meningkatkan keingintahuan siswa.

PQ4R merupakan salah satu metode dalam pembelajaran yang meliputi kegiatan membaca sekilas (preview), bertanya (question), membaca aktif (read), mengaitkan (reflect), merenungkan (recite) dan mengulang kembali (review). Sudarman (2009) menyatakan bahwa metode ini bertujuan untuk membantu siswa dalam mengingat apa yang mereka baca dan membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Selain itu dalam metode ini terdapat tahapan pembelajaran question yang mengharuskan siswa menyusun pertanyaan. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat mengontruksi pengetahuan yang diperoleh, sehingga menjadikan suatu kegiatan belajar yang bermakna.

Materi sistem syaraf dipilih karena termasuk ke dalam materi yang sulit untuk dipelajari. Materi sistem syaraf mencakup materi yang rumit dan terdiri dari

(17)

5

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mirip satu sama lain. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh metode pembelajaran PQ4R terhadap penguasaan konsep dan kemampuan bertanya pada siswa SMA”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimana pengaruh metode pembelajaran PQ4R terhadap penguasaan konsep dan kemampuan bertanya siswa pada materi sistem syaraf?”

Agar pelaksanaan penelitian lebih terarah, secara operasional permasalahan penelitian dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode PQ4R pada konsep sistem syaraf?

2. Bagaimanakah tingkat penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional pada konsep sistem syaraf?

3. Bagaimanakah kemampuan bertanya siswa kelas eksperimen, yang menggunakan metode pembelajaran PQ4R?

4. Bagaimanakah kemampuan bertanya siswa kelas kontrol, yang menggunakan metode konvensional?

5. Apakah terdapat perbedaan pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode PQ4R dan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional terhadap penguasaan konsep dan kemampuan bertanya siswa?

C. Batasan Masalah

Untuk mengatasi meluasnya permasalahan, maka ditentukan batasan masalah

untuk penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI semester genap tahun ajaran 2012/2013.

(18)

6

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Penguasaan konsep yang akan diukur adalah kemampuan kognitif siswa berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi. Kemampuan tersebut yaitu, kemampuan menghafal (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).

4. Kemampuan bertanya yang diukur dengan melakukan analisis. Pertanyaan dikelompokkan atas luas atau sempitnya alternatif jawaban benar yaitu pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Setelah itu pertanyaan dikelompokan berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi.

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh implementasi metode pembelajaran PQ4R terhadap penguasaan konsep dan kemampuan bertanya siswa pada konsep sistem syaraf. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis perbedaan tingkat penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R pada konsep sistem syaraf.

2. Menganalisis perbedaan tingkat penguasaan konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada konsep sistem syaraf.

3. Menganalisis perbedaan kemampuan bertanya siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajarn PQ4R dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.

4. Menganalisis perbedaan pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R dan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional terhadap penguasaan konsep dan kemampuan

bertanya siswa.

(19)

7

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sebuah acuan untuk pengembangan proses belajar mengajar di sekolah. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan mempunyai dampak positif bagi beberapa pihak yaitu :

1. Bagi Siswa

Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R diharapkan mampu meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan bertanya siswa. Selain itu, siswa lebih terlatih untuk lebih berperan aktif atau berpartisipasi dalam proses belajar serta dapat menggunakan metode pembelajaran PQ4R dalam mempelajari

konsep – konsep dalam pelajaran biologi dan pelajaran lainnya. 2. Bagi Guru

Memberikan pengalaman dan informasi pada guru mengenai metode pembelajaran PQ4R sehingga dapat memberikan variasi baru dalam pembelajaran.

3. Bagi Peneliti Lain.

Sebagai rujukan bagi peneliti lain sehingga dapat mengaplikasikannya dalam konsep biologi lainnya.

.

F. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam peneliatian ini adalah: “Terdapat perbedaan tingkat pengusaan konsep dan kemampuan bertanya pada pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran PQ4R dan metode pembelajaran konvensional”.

(20)

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di salah satu sekolah menengah di kota Bandung, yaitu SMAN 7 Bandung yang berlokasi di Jl Lengkong Kecil Kota Bandung. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandung yang terdiri dari lima kelas. Peneliti tidak melakukan penelitian populasi,

namun dari kelima kelas tersebut diambil dua kelas yang terdiri dari satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Adapun kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3. Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah cluster random sampling. Teknik sampling ini dikarenakan dari lima kelas sampel tersebut tidak ada kelas unggulan sehingga dianggap homogen dalam kemampuan akademiknya.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Pada desain ini baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2010)

Tabel 3.1. Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen T1 X T2

X : pembelajaran pada kelas eksperimen dengan PQ4R Y : pembelajaran pada kelas kontrol secara konvensional

(21)

25

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen. Metode ini memiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang diambil secara tidak random (Sugiyono, 2010). Tujuan menggunakan metode penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh metode pembelajaran PQ4R terhadap penguasaan konsep dan kemampuan bertanya pada siswa SMA. Perbedaan kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan PQ4R pada cakupan materi yang sama, sedangkan pada kelas kontrol tidak menggunakan pendekatan secara khusus tetapi menggunakan metode

konvensional berupa diskusi dan ceramah.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari adaanya salah penafsiran variable dalam penelitian ini, maka di bawah ini adalah penjelasan operasional dari variable penelitian yang digunakan:

1. Metode Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan merupakan pendekatan yang biasa dilakukan di sekolah, terdiri dari metode ceramah dan diskusi yang pada tahap pembelajarannya tidak menggunakan langkah-langkah PQ4R.

2. PQ4R dilaksanakan pada kegiatan inti pembelajaran, dilaksanakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Preview, setiap siswa pada saat pembelajaran diharuskan membaca materi konsep sistem saraf dari buku paket biologi karya Endang Sri L dan Indun Kistinnah yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan DEPDIKNAS. Untuk pertemuan pertama membaca halaman 287 sampai 291 dan halaman 303. Sedangkan untuk pertemuan kedua membaca halaman 291 sampai halaman 300.

(22)

26

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Read, siswa membaca kembali secara intensif dan menandai bagian yang dianggap penting dalam mencari jawaban terhadap pertanyaan yang telah disusun serta mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang dibuat. d. Reflect siswa bukan hanya menghapal dan mengingat materi tetapi

mencoba memecahkan masalah dari informasi yang telah diberikan guru. e. Recite, siswa mengaitkan dengan intisari materi sebelumnya dan membuat

intisari dari seluruh pembahasan.

f. Review, siswa membaca intisari yang telah dibuat dan membaca kembali

bahan bacaan, jika dirasa siswa belum yakin dengan jawaban pertanyaan. 3. Penguasaan konsep siswa dilihat dari hasil belajar berupa soal pre test dan

post test yang meliputi jengjang kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang

meliputi C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan) dan C4 (menganalisis). Dimana instrumen telah melewati proses judgment Pemahaman konsep ini dijaring melaluui soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal, dengan nilai validitas 0.48 dan nilai reliabilitas 0.65.

4. Kemampuan bertanya dinilai berdasarkan tingkat kognitif taksonomi Bloom dan berdasarkan sifat pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengambil data penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Soal pilihan ganda yang diberikan berjumlah 30 butir soal (Lampiran B.1) dengan 5 opsi pilihan. Soal pilihan ganda berfungsi sebagai instrumen untuk mengetahui penguasaan konsep siswa pada konsep sistem saraf. Soal pilihan ganda ini mencakup aspek kognitif jenjang C1 (mengingat), C2 (memahami),

C3 (mengaplikasi), dan C4 (menganalisis).

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen

Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Manusia

No Indikator Jenjang Kognitif Butir Soal

(23)

27

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1 Menjelaskan struktur dan fungsi

sel saraf 1,4 2,5 3

2 Menjelaskan mekanisme

penghantaran impuls saraf 8,11

6,7,9, 10

3 Menjelaskan mekanisme gerak pada manusia

12,13,

15,16 14

4 Membedakan organisasi sistem

saraf manusia 17, 19,22 18,21 20

5 Menjelaskan kelainan pada sistem

saraf manusia 26

23,24, 27

25,28,29 ,30 2. Lembar observasi kemampuan bertanya

Terdiri dari:

a. Lembar pertanyaan : instrumen lembar pertanyaan ini digunakan untuk

menuliskan pertanyaan siswa mengenai materi sistem saraf.

b. Lembar observasi kemampuan bertanya : instrumen ini digunakan untuk menuliskan pertanyaan yang disampaikan oleh siswa secara lisan.

c. Lembar klasifikasi pertanyaan : lembar klasifikasi ini digunakan untuk mengelompokkan pertanyaan siswa berdasarkan pertanyaan terbuka atau tertutup serta berdasarkan jenjang kognitif dari setiap pertanyaan berdasarkan taksonomi Bloom.

F. Analisis Uji Instrumen

Analisis uji instrumen bertujuan untuk memperhatikan jawaban siswa pada

setiap butir soal dan setiap alternatif jawaban digunakan untuk menyempurnakan butir soal untuk waktu yang akan datang (Nasution, 1990).

Sebelum dilakukan penelitian, soal pre test atau post test diujicobakan di kelas lain untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas soal – soal tersebut. Langkah – langkah pengolahan data dijabarkan sebagai berikut.

1. Daya pembeda

(24)

28

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D = BA Bb =PA-Pb

BA = banyaknya subjek kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya subjek kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = proporsi subjek kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi subjek kelompok bawah yang menjawab benar

Nilai indeks yang diperoleh diubah menjadi kategori daya pembeda seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.3 Kategori Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kategori

0,71 – 1,00 Baik Sekali soal. Kesukaran berkisar antara 0-1. 0 menunjukkan soal terlalu sulit, sedangkan 1 menunjukan soal terlalu mudah. Rumus yang digunakan adalah :

(Arikunto, 2007) Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul Js = jumlah seluruh peserta tes

(25)

29

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Suatu tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk menguji taraf reliabilitas suatu tes maka digunakan rumus :

( ∑ )

(Arikunto, 2007) Keterangan :

r11 : Reliabilitas yang dicari

n : Banyaknya soal atau banyaknya butir pertanyaan p : proporsi subjek yang menjawab benar pada tiap soal q : proporsi subjek yang menjawab salah pada tiap soal S2 : variansi

Nilai r kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel 3.7 untuk menentukan tingkat reliabilitas tes yang digunakan.

Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas Tes Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi reliabilitas sebesar 0,65. Angka ini menunjukkan reliabilitas tes termasuk dalam kategori tinggi. Walaupun demikian ada beberapa butir soal yang mengalami perbaikan berdasarkan analisis daya pembeda, tingkat kesukaran dan efektivitas distraktor.

4. Validitas butir soal

(26)

30

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2008: 72)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. X = skor tiap butir soal.

Y = skor total tiap butir soal. N = jumlah siswa.

Adapun kategori besarnya validitas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.6 Kriteria Validitas Soal Koefisien Korelasi (rx,y) Kriteria Validitas

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan hasil analisis, validitas isi instrumen penguasaan konsep diperoleh angka 0,48 yang termasuk ke dalam kategori cukup. Hasil uji uji coba instrumen penguasaan konsep dengan menggunakan software Anates v4 dapat dilihat pada Tabel 3.7 pada halaman 36.

G. Analisis Data Penelitian

1. Pengolahan Data

a. Tes Penguasaan Konsep

Data untuk mengetahui hasil penguasaan konsep siswa melalui tes penguasaan konsep dilakukan dengan cara menghitung skor jawaban baik pada tes awal maupun pada tes akhir dengan cara memberi skor 1 untuk jawaban yang benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah untuk soal pilihan ganda, kemudian skor tersebut

dirubah menjadi nilai dengan menggunakan skala 1-100, yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

Nilai siswa =

100%

(27)

31

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu dengan, R = rentang skor dan K = banyak kelas

Pengolahan dan analisis data penguasaan konsep juga dilakukan dengan uji statistik, yaitu uji hipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji ini dapat dilakukan jika uji prasyarat telah terpenuhi. Uji prasyarat perlu dilakukan untuk menentukan jenis uji hipotesis yang akan digunakan. Uji prasyarat meliputi uji homogenitas dan uji normalitas.

1) Uji Prasyarat

Uji prasyarat dilakukan terhadap nilai pretest dan post test dari kedua kelas. Uji

prasyarat meliputi: a) Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji dengan menggunakan teknik chi-square (Ridwan, 2009). Uji normalitas dilakukan untuk menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak. Uji chi-square digunakan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

(1) Menentukan skor terbesar dan terkecil

(2) Menentukan rentang kelas (R) dengan rumus:

R = skor terbesar – skor terkecil

(3) Menentukan banyak kelas (K) berdasarkan aturan Sturgess menggunakan rumus: K = 1 + 3,3 log n, dengan n = jumlah siswa

(4) Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus:

(5)Menentukan rata-rata atau mean :

Keterangan ;

f = jumlah frekuensi

xi = nilai tengah kelas

n = jumlah sampel

(28)

32

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan ;

xi = nilai tengah kelas

x = rata-rata (mean)

n = jumlah sampel

(7) Menentukan nilai baku z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

(8) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas interval.

(9) Menentukan luas tiap kelas interval (p) dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua dan seterusnya.

Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikuytnya.

(10)Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) menggunakan persamaan di berikut:

fe = n x p

(11)Mencari harga chi square hitung dengan menggunakan rumus:

(12)Membandingkan harga chi hitung dengan chi tabel untuk menentukan nilai normalitas, dengan ketentuan ;

jika chi hitung < chi tabel, maka data berdistribusi normal Keterangan:

(29)

33

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu jika chi hitung > chi tabel, maka data tidak berdistribusi normal

b) Uji Homogenitas

Analisis yang digunakan adalah uji F. Uji ini bertujuan untuk menentukan apakah data pretest dan posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen ataukah tidak. Uji dilakukan dengan membandingkan F hitung pretest dengan F tabel. Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel maka data populasi homogeny, namun jika F hitung lebih besar dari F tabel maka populasi tidak

homogen.

Nilai F hitung dapat ditentukan dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Keterangan:

Sg2 = varians terbesar

Ss2 = varians terkecil

Hasil perhitungan rasio F digunakan untuk menafsirkan homogenitas populasi dengan membandingkannya dengan harga F dalam tabel. Harga F tabel dapat ditentukan dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan: dk

= n-1, dengan n = jumlah anggota sampel (Yusri, 2009).

Baik uji prasyarat maupun uji hipotesis pada penelitian ini diolah menggunakan Software Statistic SPSS versi 16.0. Oleh karena hasil pretest kelas kontrol tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji nonparametrik. Uji nonparametrik yang digunakan yaitu uji U Mann Whitney , karena jumlah sampel pada dua kelas tidak sama.

b. Analisis Kemampuan Bertanya

Data yang akan dianalisis berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis siswa yang

diajukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dikumpulkan melalui

lembar observasi kemampuan bertanya. Teknik analisis data yang digunakan yaitu

analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berupa kegiatan

(30)

34

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(konvergen atau divergen) setelah itu pertanyaan yang disampaikan oleh siswa

dianalisis kembali dengan melihat dari sisi dimensi proses kognitif menurut

taksonomi Bloom yang direvisi. Sedangkan analisis kuantitatif yaitu menghitung

frekuensi pertanyaan siswa pada kegiatan pembelajaran. Berikut ini akan

diuraikan langkah-langkah pengolahan data tentang keterampilan bertanya siswa:

(1) Mentabulasikan pertanyaan tertulis yang diajukan siswa pada kegiatan

pembelajaran.

(2) Mengelompokkan setiap dimensi proses kognitif ke dalam bentuk pertanyaan

berdasarkan luas-sempitnya alternatif jawaban benar (konvergen atau divergen).

(3) Mengidentifikasi setiap pertanyaan berdasarkan dimensi proses kognitif

taksonomi Bloom yang direvisi.

(4) Menghitung tingkat keterampilan bertanya siswa dengan rumus:

(Arikunto, 2007) Keterangan:

N (c) = pertanyaan pada setiap dimensi proses kognitif N total = jumlah seluruh pertanyaan siswa

(31)

35

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu H. Alur Penelitian

Perumusan Masalah

Studi Kepustakaan

Penyusunan Proposal Pebuatan Instrumen

- Penyusunan tes

kognitif berupa 35 soal pilihan ganda

Judgement Pakar

Perbaikan instrumen tes kognitif

Proses pembelajaran

Judgement kemampuan bertanya siswa

Revisi instrumen

Seminar Proposal

(32)

36

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

(33)

37

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Penguasaan Konsep

Korelasi xy = 0,48 Reliabilitas Tes = 0,65

No.

Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran (%) Kualitas Pengecoh Validitas

(34)

Ketera-38

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No. Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran (%) Kualitas Pengecoh Validitas Ketera-ngan

No. baru Nilai Tafsiran Nilai Tafsiran a b c d e Nilai Tafsiran

20 40,00 Cukup 86,49 Sangat mudah 2- 2- 1++ 0-- 32** 0,525 Sangat signifikan Dipakai 17 21 30,00 Cukup 89,19 Sangat mudah 1++ 33** 0-- 1+= 0-- 0,493 Sangat signifikan Dipakai 18

22 10,00 Buruk 97,30 Sangat mudah 0-- 1--- 0-- 36** 0-- 0,211 - Direvisi 19

23 0,00 Buruk 100,00 Sangat mudah 37** 0 0 0 0 NAN NAN Direvisi 20 24 0,00 Buruk 100,00 Sangat mudah 37** 0 0 0 0 NAN NAN Direvisi 21 25 -10,00 Sangat buruk 97,30 Sangat mudah 0-- 1--- 36** 0-- 0-- -0,187 - Dibuang

26 40,00 Cukup 43,24 Sedang 16** 20--- 0-- 1-- 0-- 0,377 Signifikan Dipakai 22 27 -10,00 Sangat buruk 67,57 Sedang 10--- 25** 1- 0-- 1- -0,105 - Dibuang

28 10,00 Buruk 97,30 Sangat mudah 0-- 0-- 0-- 0-- 36** 0,211 - Direvisi 23 29 10,00 Buruk 67,57 Sedang 0-- 0-- 0-- 12--- 25** 0,068 - Direvisi 24 30 40,00 Cukup 27,03 Sukar 1-- 0-- 1-- 25--- 10** 0,377 Signifikan Dipakai 25 31 80,00 Sangat baik 51,35 Sedang 19** 2- 14--- 2- 0-- 0,684 Sangat signifikan Dipakai 26 32 30,00 Cukup 91,89 Sangat mudah 0-- 34** 2--- 1+ 0-- 0,376 Signifikan Dipakai 27 33 10,00 Buruk 2,10 Sangat sukar 1** 2-- 0-- 34--- 0-- 0,287 - Direvisi 28 34 10,00 Buruk 91,89 Sangat mudah 0-- 0-- 2--- 34** 1+ 0,051 - Direvisi 29 35 40,00 Cukup 40,54 Sedang 1-- 17--- 15** 0-- 2- 0,351 Signifikan Dipakai 30

Keterangan :

** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik

+ : Baik - : Kurang Baik

(35)

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

(36)

48 Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa penguasaan konsep siswa pada materi sistem saraf melalui metode pembelajaran PQ4R tidak berbeda signifikan dengan penguasaan konsep pada siswa yang belajar dengan menggunkan pendekatan konvensional. Walaupun demikian pada siswa kelas eksperimen penguasaan konsep sistem syaraf

mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol. Sedangkan untuk kemampuan bertanya siswa baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol keduanya banyak yang berada di jenjang kognitif C1 (menghafal) dan C2 (memahami). Hal ini dimungkinkan karena kedua jenjang tersebut merupakan jenjang pertanyaan dasar bagi seorang siswa.

B. Saran

(37)

49

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. et.al. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, and Assesing. New York: Addion Wesley Longman Inc.

Anwar, K. (2009). Analisis Kesulitan Siswa SMA Kelas XI dalam Memahami Konsep Sistem Saraf. Skripsi FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Arifin, M. et.al. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Arikuno, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: bumi Aksara.

Atmojo. (2012). Zat Psikoaktif dan Zat Adiktif. [Online]. Tersedia: http: //chemistry35.blogspot.com/2012/07/zat-psikoaktif-zat-adiktif.html. (20 Juli 2013)

Campbell. Et.al. (2005). Biologi (Edisis ke-5). Terjemahan dari: Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta.

Dahar, R.W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Fitriani. (2005). Penerapan SQ3R dengan Catatan Graghic Postorganizer pada Model Belajar Heuristic Vee dalam Pembelajaran Biologi. Tesis program magister pendidikan IPA sekolah pasca sarjana UPI: Tidak diterbitkan.

Hasibuan, J.J dan Moedjiono (2008). Proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

KAPETA. (2013). Zat Psikoaktif. [Online].Tersedia: http://kapeta.org/2013/02/17/ zat-psikoaktif/ . (25 Juli 2013)

(38)

50

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kurnadi, K.A. (2001). Dasar-Dasar Anatomi Dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: -.

Kusumawati, R.Dewi. (2010). Profil Pertanyaan Siswa SMA pada Subkonsep Pencemaran Lingkungan Melalui Diskusi Kelompok Terbimbing Tutor Sebaya. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan

Libra. (2013). Pengertian Amnesia.[Online]. Tersedia: http://maeylibra.blogspot.com /2013/01/pengertian-amnesia.html (20 Juli 2013)

Makmun, A.S. 2002. Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Moesa, M. (1990). Model Mengajar Keterampilan Berfikir, dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Nuroifah, N. (2012). Strategi Belajar PQ4R. [Online]. Tersedia: http://nisfaganis mefama.wordpress.com/2012/04/28/strategi-belajar-pq4r/ (20 Agustus 2013)

Riadi, M. (2013). StrategiMembaca PQ4R. [Online]. Tersedia: http://www.kajian pustaka.com/2013/01/strategi-membaca-pq4r.html#.UhpJk9L6.(20Agustus 2013).

Rustaman, N. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi.

Saridewi. (2013). Gangguan pada Sistem Saraf.[Online]. Tersedia: http://www.psychologymania.com/2012/04/gangguan-pada-sisem-saraf.html. (20 Juli 2013).

Sudarman. (2009). Peningkatan dan Pemahaman Daya Ingat Siswa Melalui Strategi Preview, Questoion, Read, Reflect, Recite dan Review. Jurnal Pendidikan inovatif. 2, (4), 67-72.

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suratmi (2009). Peningkatan Keterampilan Bertanya Guru Biologi pada Konsep Sistem Regulasi Melalui Program Coaching Berbasis Rekaman Video. Tesis UPI Bandung: tidak diterbitkan

(39)

51

Dika Solihah, 2013

Pengaruh Metode Pembelajaran PQ4R Terhadap Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Bertanya Pada Siswa SMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tomo. (2003). Mengintegrasikan Teknik Membaca SQ4R dan Membuat Catatan Berbentuk Graphic Postorganizer Dalam Pembelajaran Fisika. Disertasi Program Doktor Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3 (2). 18-29.

Widodo, A. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2).139-142.

Gambar

Tabel                                                                                                                Halaman
Gambar                                                                                                           Halaman
Tabel 3.1. Desain penelitian  Nonequivalent Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen
+5

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran menggunakan metode Discovery-Inquiry dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada pembelajaran tumbukan

Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa pada Konsep Ekosistem “ ini bertujuan

Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Penguasaan Konsep Siswa Sma Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Alkana.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penguasaan konsep siswa di kelas eksperimen yang mengggunakan model pembelajaran experiential learning dan di kelas kontrol dengan model pembelajaran secara

Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa: (1) ada pengaruh yang signifikan antara pemahaman konsep dan penguasaan operasi hitung melalui metode drill dalam

Hipotesis pertama menyatakan “Terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap penguasaan konsep biologi dan perilaku hidup sehat siswa secara bersama-sama” Berdasarkan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa strategi scaffolding pada model pembelajaran SiMaYang berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa strategi scaffolding pada model pembelajaran SiMaYang berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep