• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh : Ayu Diah Lestari

NIM. 0906064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

Oleh Ayu Diah Lestari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ayu Diah Lestari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ayu Diah Lestari, 2013

(4)

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

Ayu Diah Lestari

Pembimbing: Dra. Heraeni Tanuatmodjo, MM

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang keterampilan mengajar guru Akuntansi dan motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Angkasa Bandung serta untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung pada mata pelajaran Akuntansi.

Desain penelitian ini menggunakan tipe desain survey. Sementara itu, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 179 siswa dengan sampel sebanyak 124 siswa. Data mengenai keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala numerik. Gambaran tentang keterampilan mengajar guru berada pada kategori cukup terampil, sedangkan gambaran tentang motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung berada pada kategori sedang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung pada mata pelajaran Akuntansi dengan koefisien determinasi sebesar 20,61%, hal ini menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru berpengaruh sebesar 20,61% terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan sisanya sebesar 79,39% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis teruji dan diterima kebenarannya dengan taraf 95%, hal ini dibuktikan melalui perhitungan uji keberartian korelasi dengan alpha sebesar 0,05 dan derajat kebebasan sebesar 122 diperoleh hasil sebesar 5,680 dan sebesar 1,658. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa > . Hal tersebut berarti bahwa semakin tinggi keterampilan mengajar guru mengakibatkan semakin tinggi motivasi belajar siswa, sebaliknya, semakin rendah keterampilan mengajar guru mengakibatkan semakin rendah motivasi belajar siswa.

(5)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE INFLUENCE OF TEACHER’S TEACHING SKILLS TOWARDS STUDENTS’ LEARNING MOTIVATION OF ACCOUNTINGS SUBJECT IN

CLASS XI IPS SMA ANGKASA BANDUNG

Ayu Diah Lestari

Supervisor: Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M

ABSTRACT

This research was conducted at Angkasa Lanud Husein Sastranegara Senior High School Bandung. This research aimed to describe the teaching skills

of teacher and students’ learning motivation, also to examine the effect of teaching skills of teacher towards students of Social Science Program in SMA Angkasa in terms of their learning motivation.

This research used survey design type, however the method uses in this research was descriptive method of verification. The population of this research was 179 students of Social Science Program grade XI. Moreover, the sample of this research was 124 students. Furthermore, the data was derived by the results of questionnaires with numerical scale of data. An overview of teaching skills of teacher was enough category. An overview of Social Science Program student’s motivation was normal.

The results showed that the teaching skills of teacher has a positive effect towards students’ learning motivation of Social Science Program in Accounting subjects with a coefficient of determination of 20,61%, this suggests that the

teaching skills of teacher affected by 20,61% of student’s learning motivation,

while the remaining 79,39% was influenced by other factors. The results showed that the hypothesis tested and accepted as true by the level 95%. This was evidenced by calculating the correlation significance test with 0.05 alpha and 122 degrees of freedom for the results obtained tobtain of 5,680 and tcritical of 1,658. Based on these data tobtain > ttcritical. This result indicated that the higher the

teaching skills of teacher resulted in the higher students’ learning motivation. The lower teaching skills of teacher resulted in the lower students’ learning

motivation.

(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ucapan Terima Kasih ... ii

Daftar Isi.. ... ... ...v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4Kegunaan Penelitian... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1Keterampilan Mengajar Guru ... 9

2.1.1 Pengertian Keterampilan Mengajar Guru ... 9

2.1.2 Jenis-jenis Keterampilan Mengajar Guru... 11

2.1.2.1 Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran ... 13

2.1.2.2 Keterampilan Menjelaskan...14

2.1.2.3 Keterampilan Bertanya...15

2.1.2.4 Keterampilan Memberikan Penguatan...18

2.1.2.5 Keterampilan Mengadakan Variasi dalam Pembelajaran ..19

2.1.2.6 Keterampilan dalam Membimbing Diskusi...20

2.1.2.7 Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan...21

2.1.2.8 Keterampilan Mengelola Kelas...23

2.2Motivasi Belajar ... 24

2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 24

2.2.2 Fungsi Motivasi Belajar ... 26

2.2.3 Jenis Motivasi ... 27

2.2.4 Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ... 29

2.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 31

2.2.6 Pengukuran Motivasi Belajar ... 31

2.2.7 Cara Menumbuhkan/ Meningkatkan Motivasi Belajar ... 33

2.3Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ... 35

2.3.1 Pengertian Akuntansi ... 35

2.3.2 Proses Akuntansi ... 36

2.3.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi ... 36

2.4Penelitian Terdahulu ... 37

2.5Kerangka Pemikiran ... 38

(7)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

BAB III METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian ... 43

3.2Operasionalisasi Variabel... 44

3.3Populasi dan Sampel ... 47

3.3.1 Populasi ... 47

3.3.2 Sampel ... 48

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.4.1 Teknik dan Alat Pengumpul Data ... 50

3.4.2 Uji Instrumen Penelitian ... 52

3.4.2.1 Uji Validitas... 52

3.4.2.2 Uji Reliabilitas ... 55

3.5Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 57

3.5.1 Uji Normalitas ... 57

3.5.2 Analisis Data ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Gambaran Objek Penelitian ... 64

4.1.1Identitas SMA Angkasa Bandung ... 64

4.1.2Sejarah Singkat SMA Angkasa Bandung ... 64

4.1.3Struktur Organisasi SMA Angkasa Bandung ... 65

4.1.4Visi, Misi, dan Tujuan SMA Angkasa Bandung... 66

4.1.5Deskripsi Responden ... 67

4.2Deskripsi Hasil Penelitian ... 68

4.2.1Deskripsi Variabel Keterampilan Mengajar Guru ... 68

4.2.1.1 Deskripsi Umum Keterampilan Mengajar Guru...68

4.2.1.2 Deskripsi Setiap Dimensi Keterampilan Mengajar Guru ...69

4.2.2Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa ... 77

4.2.2.1 Deskripsi Umum Motivasi Belajar Siswa...77

4.2.2.2 Deskripsi Setiap Dimensi Motivasi Belajar Siswa ...78

4.3Statistik Inferensial... 80

4.3.1Uji Normalitas ... 80

4.3.2Koefisien Korelasi ... 82

4.3.3Koefisien Determinasi ... 87

4.3.4Pengujian Hipotesis ... 87

4.4Pembahasan Hasil Penelitian ... 88

4.4.1Deskripsi Keterampilan Mengajar Guru di SMA Angkasa Bandung ... 88

4.4.2Deskripsi Motivasi Belajar Siswa di SMA Angkasa Bandung ... 89

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 93 5.2Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 45

Tabel 3.2 Populasi Siswa... 47

Tabel 3.3 Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas ... 49

Tabel 3.4 Sampel Masing-masing Kelas Menurut Nomor Absen Siswa .. ... 50

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Keterampilan Mengajar Guru... 53

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa... 54

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 56

Tabel 3.8 Tabulasi Jawaban Responden... 60

Tabel 3.9 Kelas Interval ... 60

Tabel 3.10 Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi ... 61

Tabel 4.1 Data Responden Sampel Penelitian... 67

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengajar Guru ... 69

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran ... 70

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menjelaskan ... 71

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Keterampilan Bertanya ... 72

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Keterampilan Memberikan Penguatan ... 73

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengadakan Variasi Pembelajaran ... 74

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Keterampilan Membimbing Diskusi... 75

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan... ... 76

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Keterampilan Mengelola Kelas ... 77

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa ... 78

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Intrinsik ... 79

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Ekstrinsik ... 80

Tabel 4.14 Skor Total Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa ... 83

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian Lampiran 3 Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dengan SPSS 20.0 For Windows

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas dengan SPSS 20.0 For Windows

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Lampiran 7 Instrumen Penelitian

Lampiran 8 Daftar Nama Responden

Lampiran 9 Format Tabulasi Jawaban Responden (Keterampilan Mengajar Guru)

Lampiran 10 Format Tabulasi Jawaban Responden (Motivasi Belajar Siswa) Lampiran 11 Tabel Nilai r Product Moment

Lampiran 12 Tabel Nilai dalam Distribusi t Lampiran 13 Administrasi:

Permohonan Izin Pra Penelitian Permohonan Izin Penyebaran Angket

Lembar Evaluasi Presentasi Rancangan UP untuk Skripsi Frekuensi Bimbingan

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dijadikan sebagai sarana dalam upaya peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Suatu bangsa dapat dikatakan maju dan berkembang

apabila selalu melakukan perbaikan di bidang pendidikan. Pengertian pendidikan

menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas):

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan yang berjalan harus dapat menerapkan fungsi dan tujuannya

sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun fungsi dan tujuan

pendidikan nasional menurut UU No.20 Tahun 2003 (Sisdiknas, pasal 3) adalah:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, terdapat

masalah terkait dengan rendahnya motivasi belajar yang ditunjukkan dari hasil

laporan Badan Internasional PBB, United Nations Development

Programme (UNDP) terkait negara-negara menurut peringkat Human

Development Index (HDI). Negara Indonesia berada pada peringkat 111 dari 175

(13)

2

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

pendidikan. Mutu pendidikan dipengaruhi oleh lima dimensi, salah satunya dan

yang menjadi faktor awal adalah karakteristik pembelajar, sehingga pada dimensi

ini diperlukan motivasi belajar pada setiap peserta didik.

Sementara itu, motivasi belajar masih menjadi masalah dalam dunia

pendidikan sebagaimana yang disampaikan oleh Tanveer et al (2012) :

Over the years, lack of motivation in the classrooms remains one of the most concerning issues for teachers. According to Raffini (1996), in education, there should be three things to consider which are motivation, motivation, and motivation. According to Theobald (2006) in the 21st century, it becomes complex task and one of the biggest challenges for the teachers to motivate the students.

Gultomdokma (2011) menambahkan tentang permasalahan mengenai

mutu pendidikan di Indonesia diantaranya adalah rendahnya motivasi belajar.

Adapun masalah rendahnya motivasi belajar terjadi di SMA Angkasa

Bandung kelas XI. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil wawancara kepada Ibu

Mutiara Oliviana, S.Pd selaku guru Akuntansi pada hari Selasa tanggal 18

Desember 2012. Adapun hasil wawancara tersebut adalah 65% menunjukkan

sikap siswa yang kurang antusias ketika jam pelajaran berlangsung, rendahnya

respon umpan balik terhadap pertanyaan dan penjelasan yang diberikan guru

sebesar serta pemusatan perhatian yang kurang yaitu sebesar saat proses kegiatan

belajar mengajar berlangsung.

Motivasi memiliki peranan yang penting dalam proses belajar karena

motivasi dapat berperan sebagai penguat belajar, dapat memperjelas tujuan belajar

yang akan dicapai, penentu ragam kendali terhadap rangsangan belajar dan dapat

(14)

3

Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki arti sebagai daya

penggerak yang mendorong individu melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk

mencapai suatu tujuan. Dari pengertian tersebut, dapat diartikan motivasi sebagai

daya penggerak yang telah menjadi aktif. Dalam proses pembelajaran motivasi

sangat dibutuhkan. Motivasi belajar merupakan suatu dorongan untuk melakukan

kegiatan belajar sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Siswa yang

memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih tekun dalam belajar dan mereka akan

terus belajar secara berkelanjutan. Menurut Prawira (2012:320), “motivasi dapat

dipengaruhi baik dari luar diri individu misalnya dari orang tua, guru, teman

maupun dari dalam diri individu seperti keinginan seseorang untuk mencapai cita-citanya dan sebagainya.” Sementara itu, Dimyati dan Mudjiono (2009:97-100)

berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar diantaranya “cita-cita atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa,

kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran,

dan upaya guru dalam membelajarkan siswa.”

Rendahnya motivasi belajar pada siswa kelas XI IPS SMA Angkasa

Bandung dikarenakan mereka menganggap materi Akuntansi sulit untuk

dimengerti hingga akhirnya menimbulkan rasa malas pada diri mereka. Kesulitan

mereka disebabkan salah satunya dari cara penyampaian materi oleh guru,

sehingga dalam penyampaian materi diperlukan keterampilan mengajar demi

meningkatnya motivasi belajar siswa (Syafi‟i:2012).

Hal tersebut terdapat pada beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan

(15)

4

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

antara keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar siswa. Rahmawati

(2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa presepsi siswa mengenai

keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar. Hal

tersebut juga disampaikan oleh Mala (2011) bahwa terdapat hubungan antara

persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru dengan motivasi belajar

siswa.

Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

siswa. Upaya guru dalam membelajarkan siswa berperan dalam hal ini, karena

secara langsung guru terlibat dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sebagaimana yang diungkapkan Tanaka (Tanveer et al:2012) „that teachers

(being an external factor) have a greater impact on students’ motivation.‟ Salah

satu tugas guru adalah mengajar. Terdapat dua kemampuan pokok yang harus

dikuasai oleh seorang pengajar, yaitu menguasai materi atau bahan ajar yang akan

diajarkan (what to teach) dan menguasai metodologi atau cara untuk

membelajarkannya (how to teach) (Syafi‟i:2012).

Dalam menjalankan tugasnya guru harus dibekali dengan

kompetensi-kompetensi. Menurut Undang Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen, kompetensi-kompetensi tersebut diantaranya kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Di

samping kompetensi-kompetensi tersebut guru juga harus memiliki kemampuan

dalam menyampaikan materi, sebab sering terdengar terdapat tenaga pendidik

yang sangat diakui keilmuannya namun ketika mengajar di kelas sama sekali tidak

(16)

5

dikarenakan kurangnya kemampuan baik dalam ranah kognitif ataupun

psikomotorik tentang keterampilan mengajar. Dalam upaya membelajarkan siswa

guru membutuhkan keterampilan dasar mengajar.

Kemampuan mengajar merupakan komponen yang penting untuk

keberhasilan proses belajar mengajar. Menurut teori belajar behaviorisme, belajar

merupakan suatu proses yang diakibatkan adanya interaksi antara stimulus dengan

respon. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan stimulus adalah sesuatu yang

diberikan guru kepada peserta didik. Dalam mengajar guru harus dibekali dengan

keterampilan-keterampilan sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam

belajar. Upaya membangkitkan motivasi belajar siswa salah satunya dengan

menerapkan berbagai keterampilan mengajar guru (Tn:2011). Keterampilan

mengajar guru merupakan stimulus yang menghendaki adanya tanggapan dari

siswa yang dapat ditanggapi sebagai hal yang positif atau negatif, jika siswa

mempersepsikan sebagai hal yang positif maka motivasi belajarnya dapat

terkelola dengan baik sehingga tercapainya keoptimalan proses belajar atau

sebaliknya (Mala:2011). Keterampilan-keterampilan tersebut diantaranya

keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan

mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan

menutup pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,

keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar perseorangan.

Apabila masalah motivasi belajar dibiarkan dari aspek keterampilan

mengajar guru akan berdampak fatal sebab esensi dari materi pelajaran tersebut

(17)

6

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

siswa merasa tidak tertarik dengan mata pelajaran tersebut, sehingga peristiwa

tersebut mengakibatkan tidak tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian, dengan judul, Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA

Angkasa Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan

masalah antara lain sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan mengajar guru Akuntansi di SMA Angkasa

Bandung.

2. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran

Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

3. Bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa

Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai

keterampilan mengajar guru Akuntansi kaitannya dalam motivasi belajar siswa

(18)

7

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan yaitu

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keterampilan mengajar guru Akuntansi di SMA

Angkasa Bandung.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata

pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

3. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap

motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMA

Angkasa Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan dalam hal informasi dan

pengetahuan tentang meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

Akuntansi. Manfaat yang ingin disampaikan penulis dalam penelitian ini

dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

berupa pengetahuan dan wawasan dalam dunia pendidikan, khususnya

mengenai pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi

belajar siswa. Selain itu, dapat dijadikan bahan kajian dan

(19)

8

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Guru dapat lebih memahami upaya dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa dengan mendayagunakan seluruh keterampilan

mengajar yang dimilikinya.

b. Bagi siswa

Adanya tenaga pengajar yang memiliki keterampilan mengajar

maka siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.

c. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan, serta pengalaman yang

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Desain Penelitian

Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan

suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

rancangan bentuk atau model suatu penelitian. Keberhasilan suatu penelitian

sangat dipengaruhi oleh pemilihan desain atau model penelitian. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian kuantitatif. Terdapat tiga tipologi desain penelitian

(Subiyanto,2000:10), antara lain desain survei (survey design), desain studi kasus

(case-study design) dan desain eksperimen (experimental design).

Penelitian ini menggunakan tipe desain survei. Desain survei merupakan

perancangan penelitian dengan tujuan melakukan pengujian yang cermat dan teliti

terhadap suatu obyek penelitian (Subiyanto,2000:11). Desain survei dilakukan

dengan mengambil sampel dari suatu populasi. Pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif

verifikatif. Menurut Sugiyono (2008:11):

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independen) tanpa membuat perbandingan/ menghubungkan antara satu variabel dengan variabel yang lain, sedangkan metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh keterampilan

(21)

44

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

1.2 Operasionalisasi Variabel

Sugiyono (2009:61) mengartikan, “variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Variabel dalam penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru

sebagai variabel independen dan motivasi belajar siswa sebagai variabel

dependen.

Definisi variabel-variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan Mengajar Guru

Keterampilan mengajar adalah kepandaian seseorang melakukan sesuatu

dengan cepat, tepat dan benar dalam hal membimbing dan mengarahkan

aktivitas seseorang untuk dapat berkembang dan menyesuaikan diri terhadap

lingkungannya. Keterampilan mengajar tersebut meliputi keterampilan

membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan

bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi

dalam pembelajaran, keterampilan dalam membimbing diskusi, keterampilan

mengajar kelompok kecil dan perorangan dan keterampilan mengelola kelas.

2. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak untuk melakukan

aktivitas. Motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul pada diri siswa

untuk melakukan aktivitas belajar demi tercapainya suatu tujuan.

(22)

45

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

Item

a.Tingkat keterampilan guru menarik perhatian siswa dan d.Tingkat keterampilan guru

mengevaluasi hasil belajar

a.Tingkat keterampilan guru menyampaikan materi dengan jelas

b.Tingkat keterampilan guru memberikan contoh dan ilustrasi

c.Tingkat keterampilan guru mengorganisasikan materi

(23)

46

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

Item

Keterampilan Mengajar

5.Keterampilan dalam mengadakan variasi dalam pembelajaran

a.Tingkat keterampilan guru menggunakan variasi dalam gaya mengajar

a.Tingkat keterampilan guru dalam memusatkan perhatian

b.Tingkat keterampilan guru menyebarkan kesempatan berpartisipasi

c.Tingkat keterampilan guru membimbing siswa menarik kesimpulan

a.Tingkat keterampilan guru melakukan pendekatan secara pribadi

b.Tingkat keterampilan guru

membimbing dan

memudahkan siswa dalam belajar

c.Tingkat keterampilan guru membantu siswa dalam mengorganisasi kelompok

a.Tingkat keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal

b.Tingkat keterampilan guru dalam mengembalikan

1. Intrinsik a.Tingkat dorongan hasrat dan keinginan berhasil

(24)

47

Variabel Dimensi Indikator Skala No.

Item

Motivasi Belajar

2. Ekstrinsik a.Tingkat ketercapaian penghargaan dalam belajar b.Tingkat ketertarikan

kegiatan yang menarik dalam belajar

c.Tingkat ketertarikan lingkungan belajar yang kondusif

Menurut Sugiyono (2009:117), “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.”

Populasi dapat diartikan sekelompok individu atau obyek penelitian yang

diduga memiliki sifat dan karakteristik yang sama kemudian dipelajari dan

peneliti menarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI

IPS SMA Angkasa Bandung yang berjumlah 179 siswa dengan perincian sebagai

(25)

48

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

3.3.2 Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut” (Sugiyono,2009:118). Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan sampel merupakan bagian dari keseluruhan populasi yang akan

dijadikan sebagai obyek penelitian.

Teknik sampling merupakan suatu teknik atau cara dalam pengambilan

sampel. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling acak sederhana (simple

random sampling). Menurut Subiyanto (2000:94), “simple random sampling

adalah pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk

semua anggota populasi.” Teknik ini merupakan cara sederhana untuk

menentukan sampel yang akan mewakili populasinya. Pengambilan sampel

diperoleh dari melakukan undian terhadap semua populasi. Sebelum melakukan

pengundian, terlebih dahulu penulis menentukan ukuran sampel dengan

menggunakan rumus Slovin:

(Riduwan,2010:65)

Dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

= presisi yang ditetapkan (5%)

(26)

49

Setelah jumlah sampel keseluruhan diketahui, maka harus diketahui

jumlah sampel pada masing-masing kelas, dengan rumus:

(Riduwan,2010:66)

Dimana:

= jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

= jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.3

Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas

Kelas Populasi Perhitungan Jumlah Sampel

(27)

50

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Kelas Populasi Perhitungan Jumlah Sampel

Berikut merupakan hasil perolehan sampel dari masing-masing kelas:

Tabel 3.4

Sampel Masing-Masing Kelas Menurut Nomor Absen Siswa

Kelas Sampel

XI IPSA 1,3,4,5,6,8,13,14,15,16,18,19,20,21,22,23,24,25,27,28,29,30,33,34,36,37 XI IPS B 2,4,5,6,8,10,12,14,15,16,18,19,20,22,24,25,26,27,28,29,31,33,34,35 XI IPS C 1,3,5,7,8,9,10,12,13,14,15,18,19,20,22,23,25,27,28,32,33,34,35,37

XI IPSD 1,3,4,7,8,9,10,13,14,15,16,18,21,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,34,35 XI IPS E 2,3,5,6,7,8,10,11,13,14,15,17,19,20,22,23,25,26,27,28,30,31,32,34,35

Jumlah 124 siswa

Sumber: Data Diolah

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam

penelitian untuk memperoleh data. Ketepatan teknik pengumpulan data menjadi

salah satu hal yang mempengaruhi kualitas pengumpulan data

(Sugiyono,2010:193). Kesalahan dalam penggunaan teknik ini akan berpengaruh

terhadap hasil penelitian. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan kuesioner (angket).

Menurut Sugiyono (2010:199), “kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Kuesioner

(28)

51

pernyataan tertulis yang ditujukan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner

termasuk teknik pengumpulan data yang efisien jika peneliti terlebih dahulu

mengetahui dengan pasti variabel yang diukur dan mengetahui harapan dari

responden.

Penelitian ini akan menggunakan kuesioner tertutup dimana peneliti sudah

menyiapkan beberapa alternatif jawaban, sehingga responden hanya memilih satu

diantara alternatif-alternatif jawaban yang telah tersedia dari masing-masing item.

Pada kuesioner tersebut tidak ada jawaban yang salah atau benar.

Angket ini akan diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh

data yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen angket yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan numerical scale (skala numerik) 5 point. Menurut

Sekaran (2006:33), “skala numerik mirip dengan skala differensial sematic,

dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 1 titik atau 7 titik disediakan,

dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya.” Tipe data yang digunakan

adalah interval.

Di bawah ini merupakan keterangan untuk opsi jawaban yang tersedia

pada angket:

- Angka 5 untuk pernyataan positif tertinggi.

- Angka 4 untuk pernyataan positif tinggi.

- Angka 3 untuk pernyataan positif sedang.

- Angka 2 untuk pernyataan positif rendah.

(29)

52

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

3.4.2 Uji Instrumen Penelitian

3.4.2.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2009:167), “validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa

yang diukur.” Kemampuan suatu instrumen untuk mengukur dan mengungkapkan

setiap variabel yang diteliti dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid.

Validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan terlebih dahulu mencari

nilai korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto,2009:72)

Dimana:

= koefisien korelasi antara variabe X dan variabel Y ∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total

N = jumlah responden

Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan menurut

Sugiyono (2010:215) adalah:

- Jika nilai > nilai maka item instrumen dinyatakan valid dan

dapat dipergunakan.

- Jika nilai ≤ nilai maka item instrumen dinyatakan tidak valid dan

(30)

53

Untuk pengujian validitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS

20.0 for windows.

Pengujian validitas dilakukan kepada 30 responden di luar sampel

penelitian. Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas untuk variabel

keterampilan mengajar guru:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Keterampilan Mengajar Guru

(31)

54

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

No. Item Keterangan

Berdasarkan tabel 3.5 mengenai hasil uji validitas variabel keterampilan

mengajar guru, dari 38 item pernyataan pada kuesioner diperoleh 28 item

pernyataan yang dinyatakan valid sehingga item-item tersebut dapat

dipergunakan, sedangkan untuk 10 item yang dinyatakan tidak valid maka

item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

Berikut merupakan hasil perhitungan uji validitas untuk variabel motivasi

belajar siswa:

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar Siswa

No. Item Keterangan

Berdasarkan tabel 3.6 mengenai hasil uji validitas variabel keterampilan

mengajar guru, dari 12 item pernyataan pada kuesioner diperoleh delapan item

(32)

55

dipergunakan, sedangkan untuk empat item yang dinyatakan tidak valid maka

item-item tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian.

3.4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam

pengujian instrumen. Pengujian ini menunjukkan konsistensi hasil pengukuran.

Jika konsistensi tersebut terpenuhi maka suatu instrumen dapat dipercaya

(reliable) dan dapat diandalkan (dependable).

Untuk menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan

rumus Alpha Cronbach, yaitu:

[ ] [ ]

(Riduwan, 2010: 125)

Keterangan :

= Nilai reliabilitas

∑ = Jumlah varians skor butir soal

= Varians total

k = Jumlah item pernyataan

Berikut merupakan langkah-langkah untuk mencari nilai reliabilitas dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach (Riduwan,2010:126):

1. Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

Keterangan:

(33)

56

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

= Jumlah item dikuadratkan =jumlah responden

2. Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus: Keterangan:

= Jumlah varians semua item

= Varians item ke-1,2,3,...n 3. Menghitung Varians total dengan rumus:

4. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:

[ ] [ ]

Setelah diperoleh hasil dari perhitungan di atas, maka untuk menafsirkan

hasilnya dengan taraf signifikansi 5% digunakan kriteria uji sebagai berikut:

- Jika > , berarti reliabel.

- Jika , berarti tidak reliabel.

Untuk pengujian reliabilitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS

20.0 for windows.

Pengujian reliabilitas dilakukan kepada 30 responden di luar sampel

penelitian. Berikut merupakan hasil perhitungan uji reliabilitas untuk variabel

keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa:

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Keterangan

(34)

57

1.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini,

uji normalitas harus dilakukan mengingat penelitian ini menggunakan skala

interval yang termasuk pada statistik parametris, sebagaimana yang diungkapkan

oleh Sugiyono (2009:210-211).

Perhitungan uji normalitas menggunakan metode Chi Kuadrat. Berikut

merupakan langkah-langkah uji normalitas dengan metode Chi Kuadrat

(Riduwan,2010:179-182):

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil.

2. Mencari nilai Rentangan (R)

R = Skor terbesar - Skor terkecil

3. Mencari Banyaknya Kelas (BK)

BK=1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess)

4. Mencari nilai panjang kelas (i)

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No. Kelas Interval

f Nilai Tengah

( )

f. f .

(35)

58

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

6. Mencari rata-rata (mean)

̅

7. Mencari simpangan baku (standard deviasi)

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

b. Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

̅

c. Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden (n).

No. Batas Kelas Z Luas O-Z Luas tiap kelas

(36)

59

9. Mencari chi-kuadrat hitung

10. Membandingkan dengan , dengan alpha = 0,05 dan derajat

kebebasan = k -1

Dalam pengujian normalitas ini, penulis menggunakan SPSS 20.0 for

windows. Apabila data tersebar mengikuti garis normal, maka data tersebut

berdistribusi normal.

3.5.2 Analisis Data

3.5.2.1 Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:206),

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum

mengenai variabel keterampilan mengajar guru dan variabel motivasi belajar

siswa. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memperoleh gambaran

kedua variabel tersebut baik secara keseluruhan maupun berdasarkan setiap

(37)

60

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah diisi responden.

Tabel 3.8

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukan terlebih dahulu:

a. Menentukan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari tabulasi

jawaban responden untuk tiap dimensi maupun secara keseluruhan.

b. Menentukan rentang kelas dengan rumus:

Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah

c. Terdapat tiga kelas interval, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.9

d. Menentukan panjang kelas interval dengan rumus:

e. Menentukan interval untuk tiap kriteria penilaian.

3. Membuat distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun

(38)

61

Tabel 3.10

Distribusi Frekuensi Variabel/Dimensi

Kriteria Interval Frekuensi Presentase

(%)

Terampil/ Tinggi Cukup Terampil/ Sedang

Tidak Terampil/ Rendah Jumlah Sumber: Data Diolah

4. Membuat interpretasi hasil distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran

umum maupun dimensi setiap variabelnya.

3.5.2.2 Statistik Inferensial

Menurut Sugiyono (2010:207), “statistik inferensial adalah teknik

statistika yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya

diberlakukan untuk populasi.” Statistik inferensial cocok digunakan jika sampel

diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara

random. Pada penelitian ini, statistik inferensial digunakan untuk menjawab

bagaimana pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa.

3.5.2.2.1 Koefisien Korelasi

“Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk

mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk / arah

hubungan”( Hasan Iqbal,2009:43).

Mencari korelasi dari dua variabel dengan menggunakan rumus Product

(39)

62

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto,2009:72)

Dimana:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total

N = jumlah responden

3.5.2.2.2 Koefisien Determinasi

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:162), “koefisien determinasi

adalah kemampuan variabel X (variabel independen) mempengaruhi variabel Y

(variabel terikat)”. Jika semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka semakin

baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel

dependen (Santosa,2005:14). Dalam penelitian ini akan diketahui seberapa besar

kemampuan keterampilan mengajar guru mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus:

(Riduwan,2011:228)

Dimana:

KD = nilai koefisien determinasi

(40)

63

3.5.2.2.3 Pengujian Hipotesis

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:82),

Pengujian hipotesis adalah prosedur yang didasarkan pada bukti sampel yang dipakai untuk menentukan apakah hipotesis merupakan suatu pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis tersebut tidak wajar dan oleh karena itu harus ditolak.

Perumusan hipotesis statistik ini sebagai berikut:

, Tidak ada pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap motivasi

belajar siswa.

, Terdapat pengaruh positif keterampilan mengajar guru terhadap

motivasi belajar siswa.

Setelah perumusan hipotesis dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan

uji keberartian koefisien korelasi. Uji keberartian koefisien korelasi dapat dihitung

dengan rumus:

(Riduwan,2010:137)

Dimana:

nilai koefisien korelasi

= jumlah sampel

Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut:

- Jika > maka Ho ditolak.

(41)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta hasil pembahasan

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterampilan mengajar guru Akuntansi di SMA Angkasa Bandung termasuk

pada kategori cukup terampil.

2. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi di SMA

Angkasa Bandung termasuk pada kategori sedang.

3. Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran Akuntansi di SMA Angkasa Bandung.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Angkasa,

peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Guru Akuntansi SMA Angkasa Bandung.

Guru Akuntansi diharapkan senantiasa dapat meningkatkan keterampilan

mengajar secara keseluruhan misalnya hendaknya guru dapat membuka

pelajaran dengan lebih runut, dalam menjelaskan hendaknya guru dapat

mengemas materi secara padat dan jelas disertai dengan pemberian ilustrasi,

dalam bertanya hendaknya guru menggunakan pertanyaan dengan jelas dan

(42)

94

memberikan penguatan yang disesuaikan dengan prestasi siswa, hendaknya

guru lebih banyak mengadakan variasi dalam pembelajaran baik dalam media,

metode maupun pola interaksi yang disesuaikan dengan materi dan waktu yang

tersedia, hendaknya guru dapat meciptakan iklim diskusi yang menyenangkan

melalui isu terkini mengenai akuntansi, hendaknya guru dapat menjalin

hubungan interpersonal dengan baik melalui pengajaran kelompok kecil

sehingga dapat mengenali potensi masing-masing siswa, dan hendaknya guru

dapat menciptakan kondisi belajar yang efektif dan menyenangkan. Selain itu

hendaknya guru dapat mengaplikasikan keterampilan tersebut dengan terampil

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Senantiasa meningkatkan motivasi belajar, yaitu motivasi internal dengan cara

berusaha untuk menyenangi terhadap mata pelajaran khususnya Akuntansi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menunjukkan permasalahan

mengenai motivasi belajar siswa dengan berbagai kategori, dan mengkaji serta

mengeksplorasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

(43)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Alma, B, dkk. (2009). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alfabeta

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta

. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2007). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Hasan, I. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

. (2009). Pokok-pokok Materi Statistika 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan dan Mudjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Jakarta: Referensi

Makmun, A.S. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Marno dan Idris. (2010). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz media.

Mulyadi, Ajang. (2006). Akuntansi untuk SMA kelas II (Kelas XI). Bandung: Grafindo Media Pratama.

Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(44)

Prawira, P.A. (2012). Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Yogyakarta: Ar-ruzz Media

Purwanto, Ngalim. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rianse, Usman dan Abdi. (2008). Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2010). Metode dan Tenik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

. (2011). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Santosa, P.B. (2005). Analisis Statistik dengan Miscrosoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi

Sardiman, AM. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Sardiman A M. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sekaran, U. (2006). Research Method for Business, Metode Penelitian Bisnis: Jakarta: Salemba Empat

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soemantri, Hendi. (2005). Memahami Akuntansi SMK Seri B. Bandung: Armico

Subiyanto, I. (2000). Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi. Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN

Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharyadi dan Purwanto. (2009). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat

(45)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Uno, Hamzah M. (2009). Teori motivasi & pengukurannya analisis di bidang pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Usman, U. (2009). Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

,(2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Undang-Undang:

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Sumber Jurnal:

Malingkas, J.R. (2012). “Hubungan Keterampilan Mengajar Guru dengan

Motivasi Belajar Siswa SMK Kristen 1 Tomohon. Skripsi. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado”.

Tersedia: http://fatek.unima.ac.id/jurnal-26-hubungan-keterampilan- mengajar-guru-dengan-motivasi-belajar-siswa-smk-kristen-1-tomohon- skripsi-jurusan-pendidikan-teknik-mesin-fakultas-teknik-universitas-negeri-manado.html.[8Maret 2013]

Muradi, S.S. (2010). “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Servis Engine

melalui Penggunaan Media Pembelajaran Laptop dan LCD Projektor bagi Kelas XII TMO1 SMK Negeri 2 Kebumen Tahun 2009/2010”, Indonesian Scientific Journal Database. Vol. 3 No. 3 p. 91-98

Suyanto, E. (2010). ”Model Cooperative Learning Tipe Think Pair and Share

Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Materi Barisan dan Deret Bagi Siswa Kelas XI A SMP Negeri 1 Bangsri Semester 2 Tahun 2009/2010”, Indonesian Scientific Journal Database. Vol. 3 No. 3 p.5-10

Syafi’i, M. (2012). “Optimalisasi Pembelajaran Melalui Integrasi Keterampilan

(46)

Tanveer, M asif dkk. (2012). ”Influence of Teacher on Student’ Learning

Motivation in Management Sciences Studies”, American Journal of Scientific Research. Vol.67 p. 76-87

Williams, K.C. and Williams, C.C. (2011). “ Five Key Ingredients for Improving

Student Motivation”, Research in Higher Education Journal. Vol. 12 p.1-23

Skripsi:

Anisa, Nur. (2012). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 6 Bandung. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahmawati. 2011. Pengaruh Presepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi (Suatu Studi Kasus pada Kelas XI IPS SMAN 18 Bandung Tahun 2010/2011). Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Lain:

Alimah, Nur. (2012). Artikel Mutu Pendidikan. Tersedia: http://www.artikelbagus.com/2012/04/artikel-mutu-pendidikan.html. [ 8 Februari 2013]

Chumhienk. (2011). Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Mutu Pendidikan dan Strategi Pemecahannya. Tersedia: http://chumhienk-

mhienk.blogspot.com/2011/01/faktor-faktor-penyebab-rendahnya-mutu.html. [ 1Maret 2013]

Dunia Psikologi. (2011). Pengertian Motivasi. Tersedia: http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/. [4 Juli 2013]

Gultomdokma. (2011). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Berprestasi di Sekolah. Tersedia: http://gultomdokma.blogspot.com/2011/06/upaya-meningkatkan-motivasi-belajar.html. [12 Desember 2012]

Mala. (2011). Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru Mengajar Ekonomi dengan Minat, Motivasi, dan Prestasi Belajar Siswa

Kelas X SMA. Tersedia:

(47)

Ayu Diah Lestari, 2013

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Media Pendidikan. (2012). Keterampilan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Tersedia: http://www.m-edukasi.web.id/2012/12/keterampilan-guru-dalam-proses-belajar.html. [18 Maret 2013]

Susanto, Redita Dhony. (2013). KDM: 1. Keterampilan Membuka dan Menutup

Pelajaran. Tersedia:

http://blog2.tp.ac.id/reditadhonysusanto/2013/01/01/kdm-1-keterampilan-membuka-dan-menutup-pelajaran/. [4 Juli 2013]

Tanaka, Takako. (2005). Teacher influence on learner motivation. Osaka Female

Junior College, Retrieved from

http://www.wilmina.ac.jp/ojc/kiyo_2005/kiyo_35_PDF/2005_06.pdf.

Tn. (2011). Pengaruh Persepsi Siswa pada Kompetensi Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa. Tersedia:

http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/persepsi-siswa-terhadap-kompetensi-guru.html. [ 8 Maret 2013]

Gambar

Gambar 4.2 Grafik Normalitas Motivasi Belajar Siswa ......................................
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Populasi Siswa
Tabel 3.3 Perhitungan Jumlah Sampel dari Tiap Kelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala yaitu skala employee engagement dan skala iklim organisasi yang disusun berdasarkan aspek employee

Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan alternatif dalam pengolahan parkir, tidak secara manual tapi terkomputerisasi dengan tujuan memudahkan user dalam melakukan tugasnya dan

Multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi informasi, dimana dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi dan video disatukan dalam komputer

Puli berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran yang dihasilkan dari motor yang selanjutnya diteruskan lagi ke v-belt dan akan memutar poros.. Puli dibuat dari besi cor atau

Borland Delphi 7.0 adalah sebuah bahasa pemrograman komputer yang berasal dari bahasa pemrograman Pascal. Dengan bahasa Pemrograman Delphi kita dapat membuat program-program

diinisiakan jika kuat sinyal yang diterima pada base station (BS) yang akan dituju lebih kuat berdasarkan nilai histeresisnya daripada kuat sinyal dari BS yang sedang

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan. ©

SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya