1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pada abad 21 saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merambah dengan cepat ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, termasuk salah satunya segi pendidikan. Tuntunan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pnedidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Kecendrungan perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan akan terus berkembang dalam memasuki abad 21. Menurut Rusman dkk (2012:1) mengemukakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada pembelajaran abad 21 antara lain yaitu: 1) lebih mudah dalam mencari sumber belajar, 2) lebih banyak pilihan untuk menggunakan dan memanfaatkan ICT, 3) makin meningkatnya peran media dan multimedia dalam kegiatan pembelajaran, 4) waktu belajar lebih fleksibel, 5) penggunaan pembelajaran berbasis komputer, 6) penggunaan media televisi/video.
Purwanto (dalam Daryanto 2016:1) pendidikan merupakan pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan, oleh karena itu sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman serta meningkatkan prestasi belajar peserta didik (siswa). Menurut Nasution (2012:1) pendidikan merupakan investasi
yang paling utama bagi setiap bangsa, pembangunan bangsa hanya dapat dilakukan oleh manusia yang dipersiapkan untuk itu, melalui pendidikan.
Para ahli berusaha untuk meningkatkan mengajar itu menjadi suatu ilmu atau science. Dengan metode mengajar yang ilmiah diharapkan proses belajar mengajar lebih terjamin keberhasilannya. Inilah yang sedang diusahakan teknologi pembelajaran. Teknologi pembelajaran memberi pendekatan yang sistematis dan kritis tentang proses belajar-mengajar. Menurut Ishak dan Darmawan (2015:2) Teknologi pembelajaran didefinisikan sebagai bagian dari teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa instruksi merupakan bagian dari Pendidikan yang bersifat terarah dan terkendali. Teknologi pembelajaran juga seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar, ini merupakan suatu pandangan yang mengasumsikan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan
Teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan apabila digunakan secara bijak untuk Pendidikan. Dengan adanya perkembangan teknologi pendidikan akan menjadikan pendidikan pada saat ini bisa lebih maju dan berkembang sehingga mempermudah siswa dalam melakukan Proses pembelajaran. Proses pembelajaran pun menjadi lebih menyenangkan di padukan dengan teknologi yang menarik serta efisien. Dengan perkembangan Teknologi saat ini dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi pelajaran serta lebih aktif dalam belajar. Selain itu dengan mempelajari teknologi pendidikan, guru akan mempunyai pegangan yang lebih mantap dan pedoman yang lebih dapat dipercaya untuk memberi pengajaran yang efektif.
Beberapa langkah telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan di Indonesia, salah satunya yaitu pengefektifan pembelajaran dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang tepat dan lain sebagainya.
Media pembelajaran salah satu komponen proses belajar mengajar yang memiliki peranan sangat penting dalam keberhasilan proses belajar pembelajaran. Menurut Rusman dkk (2012:170) media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran dan merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran.
Pada hakikatnya media pembelajaran sebagai wahana untuk menyampaikan pesan dari sumber pesan lalu ke penerima pesan. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media pembelajaran menempati posisi penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran.
Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran pun tidak berlangsung secara optimal.
Hamalik (dalam Sadiman dkk 2014:15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Sejalan dengan peraturan menteri pendidikan nasional no. 16 tahun 2007 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi wajib guru yaitu memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang mendidik.
Oleh karena itu, guru harus mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas serta mampu memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan media
pembelajaran. Dengan penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi yang dikemas dengan menarik dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Pada awal sejarah pembelajaran, Media yang digunakan awalnya adalah media visual, yaitu berupa media yang memberikan pengalaman melalui indera penglihatan. Seiring perkembangan teknologi, terkhususnya teknologi audio, maka muncul lah media audio visual. Daryanto (2016:106) media audio visual adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Media audio visual dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada bulan Agustus, melalui pengamatan langsung di SMA 11 Kota Jambi, diperoleh bahwa alat bantu penunjang proses pembelajaran cukup lengkap, seperti adanya LCD Proyektor.
Sehingga dapat dijadikan sebagai media untuk mempresentasikan materi pembelajaran oleh guru. Namun pemanfaatannya masih kurang maksimal, hal ini dilihat pada saat pengamatan di kelas XI IPS 1, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, penggunaan model dan metode pembelajaran yang digunakan guru sudah sangat baik. Namun, guru hanya menggunakan media buku cetak dan LKS.
sehingga membuat aktivitas belajar beberapa siswa berkurang. Selain itu ketika guru menjelaskan menggunakan papan tulis, banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan sibuk dengan urusan masing-masing, seperti ribut di kelas, mengganggu teman sekelas dan bermain gadget. Berikut ini tabel
hasil pengamatan peneliti pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi.
Tabel 1.1 observasi awal
N O
ASPEK
Guru menggunakan media buku cetak, LKS dan papan tulis
Jumlah siswa
Persen Tase
1 Siswa menyimak penjelasan guru 9 32,14%
2 Siswa bersemangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran 6 21,42%
3 Siswa yang ribut di kelas 5 17,86%
4 Siswa yang bermain gadget 4 14,29%
5 Siswa kurang bersemangat mengikuti kegiatan
pembelajaran 4 14,29%
Jumlah 28 100%
(Sumber : pengamatan di kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi)
Berdasarkan tabel pengamatan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa masih kurang memperhatikan ketika guru menggunakan media buku cetak dan LKS. Hal tersebut dilihat dari persentase siswa yang ribut di kelas, bermain gadget, dan kurang bersemangat jika dijumlahkan mencapai angka 46,44%.
Peneliti mengasumsikan bahwa masalah ini terjadi dikarenakan kurangnya variasi media pembelajaran, dilihat dari penggunaan media pembelajaran hanya menggunakan buku cetak dan LKS sehingga pembelajaran pun dirasa monoton sehingga membuat beberapa siswa bosan dan kurang memperhatikan materi yang disampaikan guru.
Selain itu, penggunaan sarana pembelajaran yang kurang optimal, dilihat dari tidak digunakannya sarana pembelajaran seperti proyektor. Guru tidak begitu
menerapkan pembelajaran berbasis teknologi, padahal teknologi dapat sangat membantu dalam proses menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.
Peneliti juga menyebarkan angket analisis kebutuhan siswa menggunakan googleform melalui tautan (https://forms.gle/1FZsqSf3pGJ58d7x5). Menurut
Sugiyono (2016:142) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada responden. angket ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi dilapangan terkhususnya mengenai penggunaan media pembelajaran oleh guru. Berikut ini hasil dari pengisian kuesioner yang disebarkan ke 28 siswa kelas XI IPS 1, dijelaskan pada tabel 1.2 dibawah ini :
Tabel 1.2
Data kuesioner observasi awal
N o
Item Kuesioner
Pilihan jawaban
Ya Tidak Kadang-
kadang juml
ah % Juml
ah % juml ah %
1
Siswa membutuhkan media pembelajaran yang baru selain buku cetak, LKS dan powerpoint
15 53,
6% 0 0 13 46,
4%
2 Siswa tertarik menggunakan
media pembelajaran audio visual 21 75
% 0 0 7 25
% 3 Penggunaan biteable sebagai
media pembelajaran 25 89,
3% 3 10,
7% 0 0
(Sumber : siswa kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi)
Dari analisis kebutuhan yang dilakukan, didapat bahwa siswa membutuhkan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Salah satunya penggunaan media pembelajaran audio visual berupa video pembelajaran. Dengan
penggunaan media pembelajaran yang efektif dan menarik diharap dapat meningkatkan pemahaman, minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran ekonomi.
Berdasarkan data observasi dan penyebaran angket analisis kebutuhan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ekonomi di SMA 11 Kota Jambi terdapat beberapa masalah yakni, penggunaan sarana pembelajaran kurang optimal dan kurangnya variasi media pembelajaran. Selain itu, siswa juga membutuhkan media pembelajaran yang baru berupa media audio visual.
Agar proses pembelajaran dapat tercapai dengan baik, untuk mengatasi kendala-kendala tersebut salah satunya adalah dengan penggunaan media pembelajaran yang efektif dan menarik. Media pembelajaran berguna sebagai alat bantu dalam menyampaikan informasi. Menurut Arsyad (2015:29) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan meningkatkan perhatian siswa.
Keberadaan media sangat membantu guru dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik. Menurut Sadiman (2005:17) penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Dan seiring dengan berkembangnya teknologi, mengharuskan dunia pendidikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis komputer. Menurut Zainiyati (2017:2) Guru harus dapat menciptakan suatu pembelajaran yang berpotensi menciptakan suasana belajar mandiri, Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat digunakan media persentasi dan CD multimedia, ia juga dapat dimanfaatkan untuk memutar video pembelajaran. Video pembelajaran yang bersifat interaktif
tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi.
Dalam membuat video pembelajaran, terdapat beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengahasilkan video pembelajaran, salah satunya yakni menggunakan biteable. Menurut Nathasya (2017) biteable merupakan sebuah online tool yang dapat membantu dalam membuat sebuah infographic dalam
format video. Menurut Kharbach (2015) biteable memiliki fitur unggulan, antara lain: 1) Video explainer, merupakan fitur pembuat klip animasi pendek yang memanfaatkan berbagai bahan visual dan multimedia untuk mengkomunikasikan pesan dengan cara yang ringkas dan mudah dipahami, 2) Infographic Video Maker, memungkinkan membuat animasi infografis menggunakan perangkat
lunak pembuat video Biteable. Dengan fitur tersebut dapat membuat video penjelas untuk menjelaskan konsep-konsep kunci, membuat panduan pengajaran dan tutorial untuk dibagikan kepada siswa yang dikemas secara inovatif dan kreatif.
Dalam mengembangkan sebuah produk media yang efektif dan menarik, terlebih dahulu produk media tersebut perlu dirancang dan dikembangkan.
Terdapat beberapa model yang dapat digunakan untuk merancang dan mengembangkan sebuah produk media, salah satunya yaitu model ADDIE.
Tahap-tahap dalam model ADDIE terdiri dari : 1) analysis (menganalisis), 2) design (merancang). 3) development (mengembangkan), 4) implementation (mengimplementasikan). 5) evaluation (mengevaluasi). Menurut Pribadi (2014:23) model desain sistem ADDIE bersifat sederhana dan dapat dilakukan secara bertahap atau sistematik untuk mewujudkan program yang komprehensif.
Pada penelitian ini, alasan peneliti memilih model ADDIE dikarenakan pada setiap tahapan model ADDIE adanya evaluasi sehingga peneliti dapat memperbaiki kekurangan pada setiap tahapan. Peneliti mengasumsikan bahwa dengan penggunaan model ADDIE terhadap pengembangan produk media pembelajaran biteable dapat menghasilkan produk media pembelajaran yang menarik dan efektif serta layak digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang “Pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis biteable mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah mengembangkan media pembelajaran audio visual berbasis biteable pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1SMA 11 Kota Jambi
2. Bagaimanakah kevalidan media pembelajaran audio visual berbasis biteable pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota
Jambi
3. Bagaimanakah respon siswa mengenai media pembelajaran audio visual berbasis biteable pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai peneliti yaitu:
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran audio visual berbasis biteable pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota
Jambi
2. Untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran audio visual berbasis biteable pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi
3. Untuk mengetahui respon siswa mengenai media pembelajaran audio visual berbasis biteable pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi
1.4 Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan dari pengembangan ini yaitu berupa video, adapun Spesifikasi dari produk media pembelajaran audio visual berbasis biteable mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA 11 Kota Jambi, yaitu:
1. Produk yang dikembangkan merupakan media pembelajaran ekonomi menggunakan website biteable.com
2. Pembuatan produk menggunakan jaringan internet (online).
3. Produk yang dihasilkan berupa video dengan format mp4 dan avi Sehinggga siswa dapat mengulangi kembali pembelajaran
4. Produk media pembelajaran ekonomi menggunakan biteable dapat diaplikasikan melalui komputer, laptop dan smartphone
5. Sajian media pembelajaran biteable dibuat sistematis meliputi tampilan awal media, profil perancang media, KI dan KD, materi pembelajaran.
6. Produk mempunyai desain yang menarik dengan variasi berlatar belakang berwarna dan memiliki animasi
7. Produk memiliki narasi dan backsound guna menarik perhatian siswa 8. Materi yang akan dirancang pada pengembangan media pembelajaran
ini adalah materi APBD
9. Produk ini dirancang sesuai dengan kurikulum 2013 1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengembangan sebuah media pembelajaran audio visual yang menarik sehingga bermanfaat dalam proses pembelajaran serta dapat dijadikan referensi dalam pembuatan media pembelajaran audio visual yang kreatif dan inovatif.
1.5.2 Manfaat praktis 1. Bagi siswa
a. Dengan penggunaan media ini, dapat mempermudah siswa dalam memahami pelajaran mengenai materi APBD
b. Memperoleh pembelajaran yang mandiri karena media dapat diakses kapan saja
2. Bagi guru
a. Mempermudah guru dalam menyajikan pembelajaran yang menarik dan inovatif sehingga memotivasi siswa dalam belajar
b. Dapat dijadikan sebagai referensi dalam pembelajaran lainnya 3. Bagi Sekolah
a. Media yang telah dikembangkan diharapkan dapat meningkatkan program peningkatan kualitas pembelajaran sekolah
b. Hasil penelitian yang didapatkan dapat digunakan untuk perbaikan pada kualitas pembelajaran
c. Sebagai bahan masukan dan referensi untuk program pembelajaran sekolah
4. Bagi peneliti
a. Menambah pengalaman dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran yang kreatif dan inovatif
b. Mambangun sebuah pembelajaran yang memotivasi siswa 1.6 Keunggulan dan keterbatasan pengembangan
1.6.1 Keunggulan pengembangan
Beberapa keunggulan dari pengembangan ini sebagai berikut :
1. Media pembelajaran audio visual ini dapat memotivasi siswa dan meningkatkan daya serap siswa dalam kegiatan pembelajaran
2. Media yang dikembangkan dapat diakses kapan saja
3. Media pembelajaran dirancang sebaik dan semenarik mungkin
4. Guru dapat terbantu dalam menyajikan materi pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran ini
5. Materi yang digunakan APBD
6. Ahli media, ahli materi dan praktisi pembelajaran sebagai validator
1.6.2 Keterbatasan pengembangan
Beberapa keterbatasan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Siswa yang dijadikan objek dalam penelitian ini hanya siswa kelas XI IPS 1 SMA 11 Kota Jambi
2. Media hanya dapat digunakan pada mata pelajaran ekonomi materi APBD
3. Pada penayangan dikelas, membutuhkan peralatan seperti proyektor 1.7 Definisi Istilah
Beberapa definisi atau istilah yang terdapat dalam skripsi ini, yaitu :
1. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapar merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar (Arsyad 2015:10)
2. Media audio dan visual adalah segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial (Daryanto 2016:106)
3. Biteable adalah sebuah online tool yang dapat membantu dalam membuat sebuah infographic dalam format video (Nathasya 2017) 4. Mata pelajaran Ekonomi adalah bagian dari mata pelajaran di sekolah
yang mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi, meliputi aspek perkonomian, perkoperasian, kewirausahaan, serta akuntansi dan manajemen (Dewi 2018:1)