• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Usulan Penelitian Tindakan Kelas Format Word PTK SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Contoh Usulan Penelitian Tindakan Kelas Format Word PTK SMP"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN KARTU DOLI UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK

PADA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 7 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Diajukan untuk Mengikuti

Lomba Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Berprestasi dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Disusun oleh Yati Kurniawati, M.Pd. NIP. 19761102 200212 2 003

SMP NEGERI 7 SALATIGA

Jl. Setiaki No. 15 Telepon (0298) 322272 Salatiga

Provinsi Jawa Tengah

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Judul Penelitian :

Penggunaan Kartu Doli Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Listrik Pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011

2. Peneliti

a. Nama Lengkap : Yati Kurniawati, M.Pd.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP. : 19761102 200212 2 003

d. Pangkat/Gol. : Penata / III/c

e. Mata Pelajaran : IPA

f. Unit Kerja : SMP Negeri 7 Salatiga

g. Alamat Unit Kerja : Jl. Setiaki No. 15 Salatiga

h. No. Tlp./HP. : 08157611167

3. Lama Penelitian : 5 bulan

Dari Bulan : Agustus 2010

Sampai Bulan : November 2010

Mengesahkan

Kepala SMP Negeri 7 Salatiga Peneliti,

(3)

iii

Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan

karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas dengan judul ” Penggunaan Kartu Doli Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Listrik Pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun

Pelajaran 2010/2011”.

Laporan penelitian ini disusun dalam rangka peningkatan kompetensi guru

dalam melakukan penelitian. Penulisan laporan penelitian tindakan dapat

diselesaikan dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu peneliti

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Edi Waspodo, S.Pd., Kepala SMP Negeri 7 Salatiga.

2. Emmanuel Pujono, S.Pd., selaku kolaborator.

3. Teman-teman guru SMP Negeri 7 Salatiga.

4. Siswa kelas IXE SMP Negeri 7 Salatiga.

5. Keluarga tercinta.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

penyelesaian penelitian ini.

Peneliti berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan guru untuk melakukan dan mengembangkan penelitian tindakan kelas.

Salatiga, Desember 2010

(4)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 7

A. Kajian Teori ... 7

B. Kerangka Berfikir ... 17

(5)

v

B. Subjek dan Obyek Penelitian ... 21

C. Sumber Data ... 22

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 22

E. Validasi Data ... 23

F. Analisis Data ... 22

G. Indikator Kinerja ... 24

H. Prosedur Tindakan ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Deskripsi Kondisi Awal ... 31

B. Deskripsi Hasil Siklus I ... 34

C. Deskripsi Hasil Siklus II ... 42

D. Pembahasan ... 52

E. Hasil Tindakan ... 56

BAB V PENUTUP ... 57

A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kartu domino ... 9

2. Kartu Doli ... 11

3. Kerangka berpikir ... 18

4. Pelaksanaan tindakan dalam 2 siklus ... 25

5. Grafik hasil belajar kondisi awal ... 33

6. Siswa berinteraksi dalam kelompok ... 36

7. Siswa berdiskusi saat bermain Kartu Doli ... 36

8. Siswa bermain kartu Doli pada siklus I ... 37

9. Susunan kartu Doli yang terbentuk pada siklus I ... 38

10.Hasil belajar siklus I ... 40

11.Diskusi kelompok menyelesaikan daftar pertanyaan ... 44

12.Diskusi kelompok membahas Kartu Doli ... 45

13.Guru mengarahkan jalannya permainan Kartu Doli ... 46

14.Kompetisi kelompok pada siklus II ... 46

15.Susunan Kartu Doli yang terbentuk pada siklus II ... 47

16.Guru bersama kelompok pemenang ... 48

17.Hasil belajar siklus II ... 50

18.Rerata aktivitas belajar IPA ... 53

19.Persentase siswa dengan aktivitas belajar baik ... 53

20.Perbandingan hasil belajar IPA ... 55

(7)

vii

Tabel Halaman

1. Waktu penelitian ... 20

2. Aktivitas belajar pada kondisi awal ... 32

3. Hasil belajar kondisi awal ... 33

4. Aktivitas belajar pada siklus I ... 39

5. Ketuntasan belajar IPA pada siklus I ... 41

6. Aktivitas belajar pada siklus II ... 49

7. Ketuntasan belajar IPA pada siklus II ... 51

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat izin penelitian ... 61

Lampiran 2 : Data kondisi awal ... 62

Lampiran 2a : Data aktivitas belajar ... 62

Lampiran 2b : Data hasil belajar ... 63

Lampiran 3 : Data siklus I ... 64

Lampiran 3a : Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa ... 64

Lampiran 3b : Contoh lembar pengamatan ... 65

Lampiran 3c : Rekap hasil pengamatan ... 66

Lampiran 3d : Kisi-kisi ... 67

Lampiran 3e : Butir soal ... 68

Lampiran 3f : Kunci jawaban ... 70

Lampiran 3g : Kriteria/pedoman penskoran ... 71

Lampiran 3h : Contoh lembar jawaban siswa ... 72

Lampiran 3i : Rekap daftar nilai ulangan harian siklus I ... 76

Lampiran 3j : Rencana pelaksanaan pembelajaran ... 77

Lampiran 4 : Data siklus II ... 85

Lampiran 4a : Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa ... 85

Lampiran 4b : Contoh lembar pengamatan ... 86

Lampiran 4c : Rekap hasil pengamatan aktivitas belajar siswa ... 87

Lampiran 4d : Kisi-kisi ... 88

(9)

ix

Lampiran 4h : Contoh lembar jawaban siswa ... 92

Lampiran 4i : Rekap daftar nilai ulangan harian siklus II ... 96

Lampiran 4j : Rencana pelaksanaan pembelajaran ... 97

Lampiran 5 : Kartu Doli ... 105

Lampiran 5a : Kartu Doli pada siklus I ... 106

Lampiran 5b : Kunci Kartu Doli pada siklus I ... 108

Lampiran 5c : Kartu Doli pada siklus II ... 109

Lampiran 5d : Kunci Kartu Doli pada siklus II ... 111

(10)

x

ABSTRAK

Yati Kurniawati NIP 19761102 200212 2 003. Penggunaan Kartu Doli Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Listrik Pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.

Penelitian ini dilaksanakan SMP Negeri 7 Salatiga pada tahun pelajaran 2010/2011 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IX E yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan penggunaan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar pertanyaan, sedangkan pada siklus II penggunaan Kartu Doli secara kelompok disertai daftar pertanyaan. Pada masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2, baik untuk aktivitas belajar dan hasil belajar.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Terbukti persentase jumlah siswa dalam kategori aktivitas belajar baik meningkat dari kondisi awal 27% menjadi 69% pada siklus I dan menjadi 92% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 65% dari kondisi awal. Kedua, penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Terbukti persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 31% menjadi 85% pada siklus I dan menjadi 100% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 69% dari kondisi awal.

(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

SMP Negeri 7 Salatiga merupakan sekolah yang berada di daerah pinggiran kota

Salatiga. Sebagai sekolah non favorit, sebagian besar siswa yang masuk ke SMP

Negeri 7 merupakan limpahan dari sekolah-sekolah yang lebih favorit dengan nilai

hasil belajar SD yang rendah. Ketuntasan belajar ideal 75% belum dapat diterapkan

di SMP Negeri 7 Salatiga. Pada tahun pelajaran 2010/2011, nilai KKM (kriteria

ketuntasan minimal) mata pelajaran IPA pada kelas IX adalah 61. Pada semester 1

tahun pelajaran 2010/2011, hasil ulangan harian materi Listrik Dinamis kelas IXE

menunjukkan rata-rata nilai 53 dengan 8 siswa (31%) yang tuntas dan 18 siswa

(69%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah.

Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa cenderung

pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan

sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa atau tidak membawa

buku dan lebih memilih bercakap-cakap atau bermain-main dengan teman daripada

mengerjakan tugas. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan

individualis. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa masih rendah.

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional

Pendidikan pada pasal 19 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang

(12)

2

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut maka

diharapkan guru menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi

pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik. Ciri model

pembelajaran yang baik meliputi adanya keterlibatan intelektual – emosional

peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan

sikap; adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama

pelaksanaan model pembelajaran; guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator,

mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik; serta penggunaan berbagai

metode, alat dan media pembelajaran.

Media pembelajaran yang tepat dapat melibatkan siswa berperan secara aktif

baik secara fisik, mental maupun emosional. Media pembelajaran dapat menarik

minat dan gairah belajar siswa (Susilana, 2007). Media pembelajaran Kartu Doli

(Domino Listrik) merupakan media pembelajaran berupa seperangkat kartu domino

pada materi listrik. Media pembelajaran Kartu Doli digunakan pada pembelajaran

dengan model games atau permainan.

Pada praktiknya, pembelajaran IPA pada kelas IX lebih banyak disajikan dengan

metode ceramah. Pembelajaran lebih berorientasi pada guru (teacher centered),

siswa tidak dilibatkan secara aktif. Media pembelajaran yang digunakan masih

sebatas presentasi powerpoint. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang

melibatkan siswa secara aktif. Guru belum menggunakan media pembelajaran Kartu

Doli. Siswa kurang memiliki ketertarikan pada pelajaran IPA yang dianggap sulit

dan teoritis saja sehingga aktivitas dan hasil belajarnya rendah. Rendahnya aktivitas

dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor siswa dan faktor guru. Salah satu

(13)

guru karena guru belum menggunakan berbagai macam metode dan media.

Sedangkan faktor siswa adalah siswa menganggap pelajaran IPA sulit,

membosankan dan tidak menarik, materi listrik dianggap materi yang abstrak dan

terlalu banyak rumusan matematis. Melihat rendahnya aktivitas dan hasil belajar

siswa maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas oleh guru untuk memecahkan

masalah tersebut. Perlu ada tindakan memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran

2010/2011.

B. Identifikasi Masalah

- Mengapa aktivitas belajar siswa rendah?

- Mengapa hasil belajar siswa rendah?

- Faktor-faktor apa yang menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa rendah?

- Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?

- Apa yang harus digunakan oleh guru agar aktivitas dan hasil belajar siswa dapat

meningkat?

C. Pembatasan Masalah

Diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus.

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang diteliti yaitu:

- Variabel terikat:

• aktivitas belajar IPA pada materi elemen listrik serta energi dan daya listrik

kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.

(14)

4

• hasil belajar IPA pada materi elemen listrik serta energi dan daya listrik

kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.

Hasil belajar dibatasi pada aspek pemahaman dan penerapan konsep pada

ranah kognitif.

- Variabel bebas: penggunaan Kartu Doli.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah melalui penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas belajar

IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik kelas IX E SMP Negeri 7

Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011?

2. Apakah melalui penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan hasil belajar IPA

materi elemen listrik serta energi dan daya listrik kelas IX E SMP Negeri 7

Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011?

3. Apakah melalui penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik kelas IX E SMP

Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

- Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen listrik serta energi

dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun

(15)

- Untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan

daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran

2010/2011.

2. Tujuan Khusus

- Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen listrik serta energi

dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun

Pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.

- Untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan

daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran

2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.

- Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi elemen listrik

serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga

Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi siswa

- Meningkatnya aktivitas belajar IPA siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga

Tahun Pelajaran 2010/2011.

- Meningkatnya hasil belajar IPA siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga

Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Manfaat bagi guru

- Guru dapat memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan aktivitas belajar

(16)

6

- Guru dapat memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan hasil belajar

siswa.

- Guru dapat memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa.

- Guru dapat mengembangkan Kartu Doli.

- Guru dapat mengembangkan pembelajaran menggunakan Kartu Doli.

- Meningkatkan kinerja guru.

3. Manfaat bagi sekolah

- Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam di sekolah.

- Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran di

(17)

7

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Kartu Doli (Domino Listrik) a. Hakekat IPA

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu

pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,

dengan ciri: objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu

Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam

dan segala isinya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi

peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah. Sikap ilmiah yang

dikembangkan meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya

tahyul, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan,

memperhatikan keselamatan kerja, dan bekerja sama dengan orang lain.

(Depdiknas, 2006). Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs meliputi

aspek-aspek: makhluk hidup dan proses kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan

(18)

8

b. Media Pembelajaran

Media memiliki arti perantara atau pengantar. Media pembelajaran

merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak atau audio visual.

Menurut Miarso dalam Susilana (2007) media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar.

Media pembelajaran menurut Hamidjojo (Nuryani, 2005) adalah media yang

penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran, yang

biasanya sudah dituangkan dalam GBPP dan dimaksudkan untuk

mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan bentuk informasi yang digunakan, media dapat

diklasifikasikan menjadi media visual diam, media visual gerak, media

audio, media audio video diam dan media audio visual gerak. Fungsi media

dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru melainkan

sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan siswa. Melalui media proses pembelajaran menjadi lebih menarik

dan menyenangkan. Penggunaan media pembelajaran akan meningkatkan

kebermaknaan (meaningful) hasil belajar.

Nuryani (2005) menyebutkan beberapa fungsi media pembelajaran,

diantaranya (1) memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi yang

diberikan secara verbal, (2) meningkatkan motivasi dan perhatian siswa

untuk belajar, (3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian

(19)

tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan siswa

untuk belajar, (6) kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas,

sehingga tidak mudah dilupakan siswa, (7) memberikan pengalaman yang

lebih kongkret bagi hal yang mungkin abstrak, (8) meningkatkan

keingintahuan siswa, dan (9) memberikan stimulus dan merangsang respon

siswa.

c. Domino

Menurut Fernando (2007) domino adalah sebuah permainan yang

menggunakan balok-balok yang pada satu sisinya terdapat tanda

lubang/tanda yang menyatakan nilainya dari 1 sampai dengan 6. Permainan

domino dapat juga menggunakan kertas dan tanda yang berbentuk bulat

digunakan untuk menyatakan nilai dari kartu domino tersebut. Jumlah kartu

domino keseluruhan adalah 28 kartu. Permainan domino umumnya

dimainkan oleh 4 orang, namun dapat juga kurang atau lebih.

Gambar 1. Kartu domino

Terdapat berbagai variasi permainan domino, tetapi yang paling umum

adalah permainan domino dengan meletakkan kartu domino yang bernilai

paling kecil terlebih dahulu yaitu kartu kosong, kemudian diikuti oleh

(20)

10

bersesuaian sehingga membentuk suatu pola yang tidak terputus. Penurunan

kartu dilakukan terus hingga kartu domino habis atau tidak ada lagi kartu

yang dapat diturunkan. Permainan berakhir jika terdapat pemain yang

dominonya telah habis atau semua pemain tidak dapat lagi menyambungkan

balok-balok itu lagi. Pemain dengan jumlah angka tersisa yang paling sedikit

adalah pemenangnya.

Domino atau dikenal juga dengan gaple, merupakan jenis permainan

yang dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar siswa

dapat memainkan permainan tersebut karena aturan permainannya yang

mudah. Kartu domino yang terbuat dari kertas tebal dijual bebas dengan

harga terjangkau. Seperti halnya di kehidupan sehari-hari, dalam permainan

ini siswa dilatih untuk bersungguh-sungguh, berkonsentrasi tinggi, serta

berani mengambil keputusan. Selain itu juga diajarkan bagaimana caranya

berhitung, mengatur nasib, dan meminimalisir sebuah kegagalan. Dari

permainan ini pula bisa diketahui karakter para pemain, apakah agresif,

konservatif, atau seorang yang baik hati.

d. Kartu Doli (Domino Listrik)

Kartu domino yang digunakan dalam pembelajaran bukanlah kartu

domino yang beredar di masyarakat umum, yang berisi bulatan-bulatan yang

bernilai 1 sampai 6. Terdapat sejumlah penelitian tindakan kelas mengenai

kartu domino. Khomsatun (2010) menggunakan kartu domino sebagai media

pembelajaran untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran matematika

(21)

pembagian serta digunakan untuk menghafal bangun-bangun geometri.

Rakhma (2010) menggunakan kartu domino untuk meningkatkan

keterampilan belajar pecahan dalam pembelajaran matematika. Sirodjuddin

(2007) menggunakan kartu domino unsur untuk meningkatkan hasil belajar

kimia pokok bahasan lambang unsur.

Kartu Doli (Domino Listrik) merupakan media pembelajaran yang

bentuknya dibuat seperti kartu domino. Kartu Doli mencakup materi

pelajaran pada standar kompetensi 3. Memahami konsep kelistrikan dan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, kompetensi dasar 3.3.

Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan 3.4. Mendeskripsikan

hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Kartu Doli terdiri dari dua bagian, bagian pertanyaan dan bagian

jawaban. Bagian jawaban dicetak dengan warna latar kuning, sedangkan

bagian pertanyaan dicetak dengan warna latar biru.

Elemen Volta

Bagian Jawaban

Kutub positif

pada baterai

Bagian Pertanyaan

(22)

12

Jumlah Kartu Doli pada satu kompetensi dasar adalah 28 buah, sama

seperti kartu domino pada umumnya. Kartu Doli dimainkan oleh 4

kelompok, masing-masing kelompok mendapat 7 buah kartu. Kartu pertama

yang diletakkan ditentukan berdasarkan hasil hompimpa/pingsut, kelompok

yang menang yang meletakkan satu buah kartu pertama di meja.

Sesuai dengan urutan, kelompok yang lain meletakkan kartu yang sesuai

dengan kartu yang dikeluarkan pertama, bagian jawaban yang sesuai

diletakkan di atas pertanyaan dan sebaliknya bagian pertanyaan diletakkan di

atas jawaban yang benar. Bila ada kelompok yang tidak memiliki Kartu Doli

yang sesuai maka gilirannya diambil alih oleh kelompok lainnya. Kartu Doli

terus menerus disambung secara bergiliran sehingga membentuk pola yang

tidak terputus. Penurunan kartu dilakukan terus menerus hingga Kartu Doli

habis. Permainan berakhir jika terdapat kelompok yang Kartu Dolinya telah

habis atau semua kelompok tidak dapat lagi menyambung susunan

kartu-kartu itu lagi. Pemenang dari permainan ini adalah kelompok yang Kartu

Dolinya habis atau kelompok dengan sisa kartu paling sedikit.

Kartu Doli dimainkan dalam kelompok, tiap siswa mengadakan relasi

dan bekerja sama dengan individu lain untuk mencapai tujuan bersama.

Manfaat kerja kelompok menurut Nasution (1995) adalah (1) mempertinggi

hasil belajar baik secara kuantitatif atau kualitatif, (2) keputusan kelompok

lebih mudah diterima oleh setiap anggota bila mereka turut memikirkan dan

memutuskan bersama-sama, (3) mengembangkan perasaan sosial dan

(23)

membantu mengkoreksi kesalahan, ada toleransi satu sama lain dan saling

membangkitkan minat.

Media pembelajaran Kartu Doli digunakan pada pembelajaran dengan

model games atau permainan. Menurut Herry dalam Susilana (2007) terdapat

beberapa prinsip model games, yaitu (1) bertujuan, (2) terdapat aturan, dan

(3) kompetisi. Model games memiliki tujuan yang jelas, dari awal siswa

bermain tujuan sudah dikemukakan secara eksplisit sehingga siswa

mengetahui tujuan tersebut. Tujuan tidak semata-mata untuk hiburan namun

tujuan pembelajaran yang diambil dari kurikulum yang digunakan. Terdapat

penetapan aturan setiap tindakan yang dapat dilakukan dan tidak dapat

dilakukan oleh pemain. Permainan menyediakan fasilitas dimana siswa

bersaing dengan pihak lain untuk menjadi yang terbaik. Siswa akan senang

apabila telah berhasil menjadi pemenang dan itu menyebabkan model games

menjadi menarik bagi siswa.

Bridget (2010) menyatakan bahwa permainan adalah sebuah cara ideal

untuk mengajarkan konsep pada siswa. Permainan merupakan sebuah

pendekatan pembelajaran interaktif dimana siswa dapat dengan mudah

menghubungkan konsep. Ketika siswa mampu menghubungkan pengetahuan

dengan sesuatu yang mereka nikmati, mereka lebih mampu mengingat apa

yang telah mereka pelajari.

Nannette (2010) menyebutkan keterampilan yang dapat dikembangkan

dari permainan, yaitu keterampilan verbal dan komunikasi, keterampilan

matematika, serta keterampilan sosial. Keterampilan verbal dan komunikasi

(24)

14

tugas, dan mengekspresikan dirinya selama permainan. Keterampilan

matematika dikembangkan ketika memainkan permainan bahkan ketika

game tidak berhubungan dengan matematika. Siswa menyusun strategi dan

menghitung langkah dalam permainan, mempertajam kemampuan

matematika dan belajar untuk memprediksi hasil. Keterampilan sosial

dikembangkan sebagai hasil dari bermain, ketika siswa belajar untuk

mengambil giliran dan menata konflik. Belajar untuk menerima kemenangan

dan kekalahan secara perlahan mengembangkan keterampilan sosial yang

penting. Interaksi sosial juga mengembangkan keterampilan bercakap-cakap

dan negosiasi.

Davis (2009) menyimpulkan bahwa permainan merupakan alat yang

efektif. Permainan dapat digunakan untuk pelengkap dari metode tradisional,

bukan sebagai pengganti. Permainan memungkinkan siswa bekerja dalam

kelompok, berkompetisi, kreatif dan bersenang-senang sambil belajar.

Permainan membuat proses belajar lebih menyenangkan. Haun (Davis,

2009) melaporkan sejumlah manfaat menggunakan permainan dalam kelas,

meliputi mengajar siswa teknik alternatif untuk belajar, mempengaruhi

perkembangan kognitif, memotivasi siswa untuk belajar, memudahkan

mengingat dan memacu kepercayaan diri siswa ketika mereka mendapatkan

respon yang tepat. Dorn (Davis, 2009) mengatakan bahwa permainan dapat

mengusir kebosanan dalam metode pembelajaran tradisional, menciptakan

(25)

2. Aktivitas Belajar IPA a. Aktivitas Belajar

Diedrich dalam Nasution (1995) mengelompokkan aktivitas siswa ke

dalam kategori:

1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan: gambar, demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2. Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviuw, diskusi, interaksi

dan sebagainya.

3. Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,

musik, pidato, dan sebagainya.

4. Writing activities seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin dan sebagainya.

5. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram,

pola dan lain sebagainya.

6. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan

sebagainya.

7. Mental activities seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal,

menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dan lain

sebagainya.

8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

(26)

16

b. Aktivitas Belajar IPA

Aktivitas belajar IPA pada materi elemen listrik serta energi dan daya listrik

meliputi membaca, memperhatikan gambar, menyatakan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interaksi, menanggap, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan,

termasuk menganalisis dan melihat hubungan antara pertanyaan dan

jawaban pada Kartu Doli. Aktivitas belajar IPA difokuskan pada diskusi,

interaksi/kerjasama dan keaktifan.

3. Hasil Belajar IPA a. Hasil Belajar

Hilgard dalam Nasution (1995) mengatakan belajar adalah proses yang

melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dari

laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari

perubahan-perubahan oleh faktor yang tidak termasuk latihan. Sedangkan

Hilgard dan Brower dalam Hamalik (2004) mengemukakan belajar sebagai

perubahan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman.

Hasil belajar siswa yang diharapkan adalah kemampuan lulusan yang

utuh yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor dan

kemampuan afektif atau perilaku. Kemampuan kognitif adalah kemampuan

berpikir. Kemampuan kognitif siswa secara hirarkhis terdiri dari

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

(27)

psikomotor siswa dikembangkan melalui kegiatan praktik. Kemampuan

afektif meliputi perilaku sosial, minat, sikap, disiplin dan sejenisnya.

b. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA dikelompokkan menjadi dua aspek yaitu aspek

pemahaman dan penerapan konsep serta aspek kinerja ilmiah. Aspek

pemahaman dan penerapan konsep mencakup semua sub ranah dalam ranah

kognitif. Aspek kinerja ilmiah mencerminkan semua aktivitas sains yang

melatih dan mengembangkan baik keterampilan sains dan sikap ilmiah,

aspek ini mencakup ranah psikomotor dan afektif.

B. Kerangka berpikir

Pada kondisi awal guru belum menggunakan media, aktivitas dan hasil belajar

IPA rendah. Agar hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik

meningkat maka diperlukan adanya tindakan yang dilakukan guru, yaitu guru

menggunakan Kartu Doli.

Siklus pertama adalah penggunaan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar

pertanyaan pada materi elemen listrik, dilanjutkan dengan siklus kedua penggunaan

Kartu Doli secara kelompok disertai daftar pertanyaan pada materi energi dan daya

listrik. Dari siklus I dan siklus II diharapkan aktivitas dan hasil belajar meningkat.

Pada kondisi akhir diduga melalui penggunaan Kartu Doli maka aktivitas dan

hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik pada siswa kelas

IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 dapat

(28)

18

Gambar 3. Kerangka berpikir Guru belum

menggunakan Kartu Doli

Aktivitas dan hasil belajar IPA rendah materi energi dan daya

(29)

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian

tindakan kelas ini adalah:

1. Penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen

listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga

pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.

2. Penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen

listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga

pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.

(30)

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Seting Penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan Agustus sampai

bulan Desember tahun 2010.

Tabel 1. Waktu penelitian

No Uraian kegiatan Agt Sept Okt Nov Des

1 Menyusun rencana

kegiatan

vv--v

2 Menyusun instrumen

penelitian

v--vv vv v

3 Pengumpulan data

dengan melakukan

6 Meyusun laporan hasil

penelitian

(31)

Pada bulan Agustus 2010 dilakukan penyusunan rencana kegiatan,

penyusunan instrumen penelitian dilakukan pada bulan September 2010. Pada

bulan Oktober dan November 2010 dilakukan tindakan. Setelah data

dikumpulkan melalui penelitian tindakan kelas, maka dilakukan analisis data dan

pembahasan, pada bulan Desember 2010 dilakukan penulisan laporan hasil

penelitian. Pengumpulan data/pelaksanaan tindakan dilakukan pada bulan

Oktober–November 2010 karena menyesuaikan dengan alokasi waktu dalam

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar isi. Minggu kedua Agustus

2010 pembelajaran tidak efektif karena libur awal puasa. Minggu ketiga Agustus

pembelajaran tidak efektif karena diisi dengan kegiatan keagamaan. Minggu

kedua dan ketiga September 2010 juga tidak efektif karena libur idul fitri.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga karena peneliti mengajar di SMP

Negeri 7 Salatiga. Pada tahun pelajaran 2010/2011 peneliti mengajar di kelas IX

sehingga penelitian ditujukan pada kelas IX. SMP Negeri 7 terletak di Jl. Setiaki

15, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SMP Negeri 7

termasuk sekolah pinggiran dengan input siswa rata-rata rendah.

B. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga

tahun pelajaran 2010/2011, banyaknya siswa adalah 26 siswa yang terdiri dari

(32)

22

2. Obyek dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar IPA, hasil belajar IPA dan

pemanfaatan media pembelajaran berupa Kartu Doli.

C. Sumber Data

Dilihat dari asalnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.

Sumber data primer diperoleh dari nilai ulangan harian. Data dari pengamat teman

sejawat termasuk data sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dari hasil

pengamatan yang dilakukan kolaborator.

Dilihat dari bentuk data, ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif.

Data hasil belajar merupakan data kuantitatif. Data hasil pengamatan aktivitas

belajar merupakan data kualitatif.

Dilihat dari banyaknya data ada 6, yaitu data kondisi awal tentang aktivitas

belajar siswa dan hasil belajar siswa, data siklus I tentang aktivitas belajar IPA dan

hasil belajar IPA, serta data siklus II tentang aktivitas belajar IPA dan hasil belajar

IPA. Data kondisi awal tentang hasil belajar ada di daftar nilai. Data kondisi awal

tentang kreativitas ada di buku catatan personal siswa.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

- Teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data kondisi awal aktivitas

belajar IPA dan hasil belajar IPA

- Teknik pengamatan

Teknik pengamatan atau observasi digunakan untuk memperoleh data

(33)

- Teknik tes

Teknik tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar IPA pada siklus I

dan II.

2. Alat pengumpulan data

a. Dokumen daftar nilai untuk data hasil belajar kondisi awal.

b. Dokumen catatan personal siswa untuk data aktivitas belajar IPA kondisi

awal.

c. Lembar observasi/pengamatan untuk mencari data aktivitas belajar IPA

siklus I.

d. Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar IPA siklus I.

e. Lembar observasi/pengamatan untuk mencari data aktivitas belajar IPA

siklus II.

f. Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar IPA siklus II.

E. Validasi Data

Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid.

1. Data aktivitas belajar IPA yang diperoleh melalui pengamatan supaya diperoleh

data yang valid divalidasi dengan bantuan kolaborasi dengan teman sejawat

(triangulasi sumber antara peneliti, teman sejawat selaku kolaborator dan siswa).

2. Data hasil belajar IPA supaya valid perlu dibuat kisi-kisi sebelum soal disusun.

Validasi dilakukan terhadap instrumen penilaian tes tertulis berupa penyusunan

(34)

24

F. Analisis Data

Analisis data menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi.

Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I

dan siklus II, baik untuk aktivitas belajar maupun hasil belajar. Membandingkan

data tidak menggunakan statistik melalui uji t melainkan dengan cara

mendeskripsikan. Refleksi artinya menarik simpulan berdasarkan deskriptif

komparatif kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan aktivitas dan hasil

belajar IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan Kartu Doli.

Indikator keberhasilan direfleksikan dengan:

1. 60% siswa mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 3,00

(kualifikasi baik) pada siklus I dan 70% siswa mencapai rerata skor aktivitas

belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. Skor lebih besar

dari 3,00 (kualifikasi baik) merupakan skor aktivitas belajar dalam skala

maksimum 5.

2. 60% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus I dan 70% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus II.

Nilai 61 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPA kelas

IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan 60%

ketercapaian pada siklus I dan 70% pada siklus II adalah ketercapaian ideal yang

(35)

H. Prosedur Tindakan

Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2

siklus. Tindakan dalam setiap siklus saling berkaitan erat. Pada siklus I

pembelajaran dilakukan dengan penggunaan Kartu Doli secara kelompok tanpa

daftar pertanyaan, sedangkan pada siklus II penggunaan Kartu Doli secara

kelompok disertai daftar pertanyaan. Siklus I dan II berlangsung pada 5 pertemuan

(8 jam pelajaran). Variabel yang diteliti adalah penggunaan Kartu Doli sebagai

penyebab serta aktivitas belajar dan hasil belajar sebagai akibat.

Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari (1) membuat perencanaan

tindakan, (2) melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan, (3) melakukan

pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, dan (4) merefleksi deskriptif

komparatif. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4. Pelaksanaan tindakan dalam 2 siklus

Siklus I

1. Perencanaan (planning)

Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan

instrumen penilaian, satu set Kartu Doli, dan lembar pengamatan aktivitas

(36)

26

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

A. Apersepsi

- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran

- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa

mengenai materi elemen listrik.

- Menjelaskan cakupan materi

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.

- Guru menjelaskan model permainan yang akan dilakukan.

- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli

- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli

- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing kelompok.

2. Elaborasi

- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,

menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang telah

diterima.

- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu Doli

dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.

- Guru memimpin kelompok memainkan Kartu Doli.

- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

(37)

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

kelompok

3. Konfirmasi

- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.

- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi.

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan

memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.

C. Penutup

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus.

- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman /

simpulan pelajaran

- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati

proses belajar mengajar dengan menggunakan Kartu Doli secara kelompok.

Observasi dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan rekan sejawat selaku

kolaborator. Aspek yang diobservasi adalah aktivitas belajar selama KBM dan

hasil belajar. Pengamatan proses pembelajaran menghasilkan skor aktivitas

(38)

28

4. Refleksi (Reflecting)

Hasil pengamatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa berupa nilai

ulangan harian merupakan bahan untuk didiskusikan oleh peneliti dan

kolaborator. Bahan tersebut dianalisa kemudian direfleksi. Hasil refleksi

dijadikan dasar perbaikan bagi rencana tindakan pada siklus II dengan

menggunakan Kartu Doli secara kelompok dengan disertai daftar pertanyaan.

Siklus II

1. Perencanaan

Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan

instrumen penilaian, Kartu Doli, daftar pertanyaan dan lembar pengamatan.

2. Pelaksanaan Tindakan

A. Apersepsi

- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran.

- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa

mengenai materi energi dan daya listrik.

B. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.

- Guru membagikan daftar pertanyaan.

- Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

(39)

- Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antar

peserta didik dengan guru.

- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli.

- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli.

- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing kelompok.

2. Elaborasi

- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,

menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang telah

diterima.

- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu Doli

dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.

- Guru memimpin kelompok memainkan Kartu Doli.

- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif dengan mengarahkan jalannya permainan Kartu Doli.

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

kelompok.

3. Konfirmasi

- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.

- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi.

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan

(40)

30

C. Penutup

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus.

- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/

simpulan pelajaran.

- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati

proses belajar mengajar dengan menggunakan Kartu Doli secara kelompok

dengan disertai daftar pertanyaan. Pengamatan dilakukan oleh guru sebagai

peneliti dan rekan sejawat sebagai kolaborator. Aspek yang diamati adalah

aktivitas belajar selama KBM dan hasil belajar. Pengamatan proses

pembelajaran menghasilkan skor aktivitas belajar, pengamatan hasil belajar

menghasilkan nilai ulangan harian.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan bersama antara peneliti dengan kolaborator. Hasil pekerjaan

siswa berupa nilai ulangan harian serta hasil pengamatan aktivitas belajar

merupakan bahan untuk didiskusikan. Bahan tersebut direfleksi. Hasil refleksi

siklus II dijadikan dasar untuk merefleksi keseluruhan siklus apakah telah

memberikan hasil sesuai yang diharapkan, yaitu meningkatkan aktivitas belajar

dan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik melalui

penggunaan Kartu Doli.

(41)

31

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Aktivitas belajar IPA

Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa

cenderung pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas.

Beberapa siswa bahkan sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan

alasan tidak bisa atau tidak membawa buku dan lebih memilih

bercakap-cakap atau bermain-main dengan teman daripada mengerjakan tugas.

Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan

individualis.

Aktivitas pada kondisi awal diamati pada pembelajaran sebelum

dilaksanakan tindakan. Pengamatan dilakukan pada aspek diskusi,

kerjasama dan keaktifan dalam pembelajaran sebelumnya yaitu pada

materi listrik dinamis. Pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan

dengan menggunakan lembar observasi dengan skor 1 sampai 5. Skor 5 =

sangat baik, skor 4 = baik, skor 3 = cukup, skor 2 = kurang, dan skor 1 =

sangat kurang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas

siswa adalah berada pada skor 2,81 atau pada kualifikasi cukup. Hasil

(42)

32

Tabel 2. Aktivitas belajar pada kondisi awal

No. Kualifikasi Jumlah siswa

1. Kurang 5

2. Cukup 14

3. Baik 7

4. Sangat baik 0

Hasil pengamatan menunjukkan hanya terdapat 7 siswa (27%)

mencapai rerata skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik). Hal ini

menunjukkan aktivitas belajar IPA masih rendah.

2. Hasil belajar IPA

Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian

pada kompetensi dasar 3.2. Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam

suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, materi

pokok listrik dinamis. Siswa diminta mengerjakan soal tes tertulis

berbentuk pilihan ganda dan uraian untuk mengetahui pemahaman konsep

awal siswa. Ulangan harian terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 2 soal

uraian. Nilai ulangan harian pada materi listrik dinamis tersebut dianalisis

untuk untuk mengetahui hasil belajar di kondisi awal sebelum tindakan

dilakukan.

Hasil ulangan harian materi Listrik Dinamis kelas IX E menunjukkan

rata-rata nilai 53 dengan 8 siswa (31%) yang tuntas dan 18 siswa (69%)

(43)

Masih rendahnya kemampuan siswa dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil belajar kondisi awal

No. Aspek Nilai

1. Nilai terendah 27

2. Nilai tertinggi 93

3. Rerata nilai 53

4. Rentang nilai 66

Data tersebut dapat divisualisasikan dengan diagram berikut:

Gambar 5. Grafik hasil belajar kondisi awal

Ketuntasan hasil belajar berdasarkan hasil tes kondisi awal adalah

sebesar 31 %, terdapat 18 siswa dari 26 siswa yang belum tuntas belajar.

Pada kondisi awal ini belum digunakan Kartu Doli sehingga aktivitas

belajar dan hasil belajar IPA kurang maksimal. 27

93

53

0 20 40 60 80 100

(44)

34

B. Deskripsi Hasil Siklus I 1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan

instrumen penilaian, media Kartu Doli, dan lembar observasi.

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan

dengan cara memperbaiki dengan menyesuaikan program pembelajaran

yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai dengan model RPP

yang dilengkapi model permainan menggunakan Kartu Doli.

Pembuatan media Kartu Doli dilakukan dengan mempertimbangan

skala asli dari kartu domino yang beredar di pasaran. Kartu Doli yang

dibuat berukuran 3,5 x 6 cm. Kartu Doli terdiri dari 2 bagian, bagian

jawaban dan bagian pertanyaan. Masing-masing bagian diberi warna yang

berbeda untuk memudahkan dalam membedakan.

Lembar observasi aktivitas siswa dirancang untuk melakukan

pengamatan dan penilaian pada aspek diskusi, kerjasama dan keaktifan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada

perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus

I mengenai elemen listrik. Siklus I dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan (8

jam pelajaran), pertemuan pertama pada 13 Oktober 2010 (2 jp),

(45)

2010 (2 jp), dan pertemuan keempat pada 21 Oktober 2010 (1 jp). Ulangan

harian dilaksanakan pada pertemuan kelima tanggal 27 Oktober 2010.

Pembelajaran dengan model games / permainan menggunakan Kartu Doli

dilaksanakan pada pertemuan keempat.

a. Apersepsi

- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran .

- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan

siswa mengenai materi elemen listrik.

- Menjelaskan cakupan materi.

b. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.

- Guru menjelaskan model permainan yang akan dilakukan.

- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli.

- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli.

- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing

kelompok.

2. Elaborasi

- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,

menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang

(46)

36

- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu

Doli dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.

Gambar 6. Siswa berinteraksi dalam kelompok

- Guru memimpin kelompok memainkan Kartu Doli.

- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif

dan kolaboratif dengan mengarahkan jalannya permainan Kartu

Doli.

(47)

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

kelompok

Gambar 8. Siswa bermain Kartu Doli pada siklus I

3. Konfirmasi

- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk

lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.

- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi.

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan

(48)

38

Gambar 9. Susunan Kartu Doli yang terbentuk pada siklus I

c. Penutup

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya

bagus.

- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman /

simpulan pelajaran.

- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

3. Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar IPA

Pada siklus I pembelajaran menggunakan Kartu Doli tanpa daftar

pertanyaan. Permainan berjalan kurang lancar karena siswa kesulitan

menghubungkan antara bagian jawaban dengan bagian pertanyaan atau

sebaliknya. Diskusi kelompok berjalan cukup baik. Kerjasama yang

(49)

terlihat sangat antusias mengikuti permainan. Kelompok 4 didominasi

oleh 1 anggotanya, sementara anggota yang lain kurang aktif.

Pemenang dalam permainan Kartu Doli pada siklus II adalah

kelompok 1 dengan sisa kartu 2 lembar, disusul kelompok 2 dan 3

dengan sisa kartu sama 3 lembar, dan kelompok 4 dengan sisa kartu 6

lembar.

Aktivitas belajar IPA pada pembelajaran menggunakan Kartu Doli

secara kelompok tanpa daftar pertanyaan diamati dengan

menggunakan lembar observasi siswa. Ada tigas aspek yang diamati,

yaitu diskusi, kerjasama, dan keaktifan. Hasil pengamatan aktivitas

belajar nampak pada tabel berikut.

Tabel 4. Aktivitas belajar pada siklus I

No. Kualifikasi Jumlah siswa

1. Kurang 0

2. Cukup 8

3. Baik 15

4. Sangat baik 3

Terdapat 18 siswa (69%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih

besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I. Rerata skor aktivitas

adalah 3,27.

b. Hasil Pengamatan Hasil Belajar IPA

Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir

siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Dari hasil tes

(50)

40

nilai 72. Hasil belajar IPA pada siklus I dapat divisualisasi dengan

grafik berikut.

Gambar 10. Hasil belajar siklus I

Terdapat 22 siswa (85%) memperoleh nilai hasil belajar IPA ≥ 61 atau

tuntas KKM.

4. Refleksi

a. Refleksi Aktivitas Belajar IPA

Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar pertanyaan

pada materi elemen listrik. Aktivitas belajar IPA mengalami

peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan

dengan kondisi awal rerata skor aktivitas meningkat dari 2,81 menjadi

3,27. Pada siklus I ini, jumlah siswa yang memiliki rerata skor lebih

besar dari 3,00 ada 18 siswa (69%). Aktivitas belajar sebesar 69% 38

98

72

0 20 40 60 80 100 120

(51)

telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 60% siswa mencapai

skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I.

b. Refleksi Hasil Belajar IPA

Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar pertanyaan

pada materi elemen listrik. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi

awal, nilai terendah naik 41% dari 27 menjadi 38. Nilai tertinggi naik

5% dari 93 menjadi 98. Rata-rata nilai naik 36% dari 53 menjadi 72.

Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat.

Ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah:

Tabel 5. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I

Jumlah siswa Belum tuntas Tuntas Persentase ketuntasan

26 6 22 85 %

Ketuntasan belajar pada siklus I telah mencapai 85 %, berarti telah

memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 60 % siswa memperoleh

nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus I.

c. Refleksi Tindakan Siklus I

Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan,

yaitu:

- Karena meja untuk permainan hanya terdiri dari 4 meja, maka guru

perlu mengatur posisi duduk anggota kelompok, untuk

(52)

42

- Guru perlu memberikan perhatian lebih kepada anggota kelompok

yang cenderung individual, sehingga tidak terjadi dominasi 1 atau

2 siswa.

- Guru perlu lebih tegas menegur siswa yang cenderung pasif atau

tidak serius, bercakap-cakap dan bahkan bermain-main dengan

teman.

- Ukuran Kartu Doli yang kecil menyebabkan siswa kesulitan

membaca pertanyaan dan jawaban pada kartu, sehingga siswa

sangat tergantung pada guru yang membacakan kartu tersebut.

- Ukuran Kartu Doli yang kecil menyebabkan siswa yang posisinya

jauh cenderung pasif.

- Ukuran Kartu Doli perlu lebih diperbesar dari ukuran awal untuk

mempermudah siswa dalam kelompok membaca pertanyaan

maupun jawaban.

- Untuk meningkatkan aktivitas belajar, maka semua siswa perlu

mendapatkan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan pada kartu,

sehingga semua siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran.

C. Deskripsi Hasil Siklus II 1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi

(53)

Kartu Doli pada materi energi dan daya listrik. Adapun lembar observasi

aktivitas belajar siswa menggunakan format yang sama dengan siklus I.

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan

dengan cara memperbaiki dengan menyesuaikan program pembelajaran

yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai dengan model RPP

yang dilengkapi model permainan menggunakan Kartu Doli dengan

disertai daftar pertanyaan.

Pembuatan media Kartu Doli dilakukan dengan mempertimbangan

hasil refleksi tindakan siklus I. Kartu Doli yang semula berukuran 3,5 x 6

cm diperbesar menjadi 7 x 12,6 cm. Desain Kartu Doli serupa dengan

desain awal yaitu terdiri dari 2 bagian, bagian jawaban dan bagian

pertanyaan, masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk

memudahkan dalam membedakan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada

perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi ajar yang disajikan pada

siklus II mengenai energi dan daya listrik. Siklus II dilaksanakan dalam 5

kali pertemuan (8 jam pelajaran), pertemuan pertama pada 10 November

2010 (2 jp), pertemuan kedua 11 November 2010 (1 jp), pertemuan ketiga

18 November 2010 (1 jp), dan pertemuan keempat pada 24 November

2010 (2 jp). Ulangan harian dilaksanakan pada pertemuan kelima tanggal

(54)

44

Kartu Doli disertai daftar pertanyaan dilaksanakan pada pertemuan

keempat.

a. Apersepsi

- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran.

- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan

siswa mengenai materi energi dan daya listrik.

b. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.

- Guru membagikan daftar pertanyaan.

- Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan

dalam tentang energi dan daya listrik.

- Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antar peserta didik dengan guru.

(55)

- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli.

- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli.

- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing

kelompok.

2. Elaborasi

- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,

menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang

telah diterima.

- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu

Doli dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.

Gambar 12. Diskusi kelompok membahas Kartu Doli

(56)

46

- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif dengan mengarahkan jalannya

permainan Kartu Doli.

Gambar 13. Guru mengarahkan jalannya permainan Kartu Doli

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

kelompok

(57)

3. Konfirmasi

- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.

- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi.

Gambar 15. Susunan Kartu Doli yang terbentuk pada siklus II

- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh

pengalaman belajar yang bermakna dalam mencapai

kompetensi dasar dengan memberi informasi untuk

bereksplorasi lebih jauh.

C. Penutup

- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

(58)

48

Gambar 16. Guru bersama kelompok pemenang

- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/

simpulan pelajaran

- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

3. Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar IPA

Pada siklus II pembelajaran menggunakan Kartu Doli disertai

dengan daftar pertanyaan. Permainan berjalan lancar karena siswa

dapat lebih cepat menghubungkan antara bagian jawaban dengan

bagian pertanyaan atau sebaliknya. Siswa dalam kelompok terlihat

sangat antusias mengikuti permainan. Hasil pengamatan menunjukkan

masih ada 2 siswa anggota kelompok 2 yang kurang aktif, lebih

banyak pasif, cenderung diam dan kurang bekerja sama. Pemenang

(59)

habis kartunya, disusul kelompok 2 dan 3 dengan sisa kartu sama 2

lembar, dan kelompok 4 dengan sisa kartu 4 lembar.

Aktivitas belajar IPA pada pembelajaran menggunakan Kartu Doli

secara kelompok dengan daftar pertanyaan diamati dengan

menggunakan lembar observasi siswa. Ada tigas aspek yang diamati,

yaitu diskusi, kerjasama, dan keaktifan. Hasil pengamatan aktivitas

belajar nampak pada tabel berikut.

Tabel 6. Aktivitas belajar pada siklus II

No. Kualifikasi Jumlah siswa

1. Kurang 0

2. Cukup 2

3. Baik 14

4. Sangat baik 10

Terdapat 24 siswa (92%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih

besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. Rerata skor aktivitas

belajar adalah 3,87.

b. Hasil Pengamatan Hasil Belajar IPA

Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir

siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar IPA. Dari hasil tes

tertulis siklus II diperoleh nilai terendah 63, nilai tertinggi 100 dan

rerata nilai 76. Hasil belajar siklus II dapat divisualisasi dengan grafik

(60)

50

Gambar 17. Hasil belajar siklus II

Terdapat 26 siswa (100%) memperoleh nilai hasil belajar ≥ 61 atau tuntas

KKM.

5. Refleksi

a. Refleksi Aktivitas Belajar IPA

Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan Kartu Doli secara kelompok dengan daftar pertanyaan

pada materi energi dan daya listrik. Aktivitas belajar IPA mengalami

peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan

siklus I rerata skor aktivitas meningkat dari 3,27 menjadi 3,87. Pada

siklus II ini, jumlah siswa yang memiliki skor lebih besar dari 3,00 ada

24 siswa (92%). Aktivitas belajar yang dicapai sebesar 92% telah

memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 70% siswa mencapai skor

lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. 63

100

76

0 20 40 60 80 100 120

(61)

b. Refleksi Hasil Belajar IPA

Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan Kartu Doli secara kelompok dengan daftar pertanyaan

pada materi energi dan daya listrik. Hasil belajar siswa mengalami

peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan

siklus I, nilai terendah naik 66% dari 38 menjadi 63. Nilai tertinggi

naik 2% dari 98 menjadi 100. Rata-rata nilai naik 6% dari 72 menjadi

76. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat.

Ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah:

Tabel 7. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II

Jumlah siswa Belum tuntas Tuntas Persentase ketuntasan

26 0 26 100 %

Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 100 %, berarti telah

memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 70 % siswa memperoleh

nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus II.

d. Refleksi Tindakan Siklus II

Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan,

yaitu:

- Permainan Kartu Doli berjalan lancar, siswa sudah memahami

aturan permainan.

- Siswa antusias mengikuti permainan, anggota kelompok terlibat

Gambar

Gambar
Gambar 1. Kartu domino
Gambar 2. Kartu Doli
Gambar 3. Kerangka berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BEEVISI SETS MATERI SISTEM KOORDINASI DI

Sesuai dengan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bagian awal penelitian ini, konseling kelompok dengan pendekatan behavior. Maka, yang menjadi indikator

Dari uraian di atas yang menjadi fokus pembelajaran adalah bagaimana meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi sehingga siswa dapat mendemontrasikan bunyi

Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat dilihat betapa pentingnya penggunaan alat peraga atau alat bantu pembelajaran untuk membantu siswa dalam memahami pokok- pokok

Berdasarkan hasil pengamatan yang tercantum pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa selama kegiatan belajar mengajar pada siklus pertama tanggapan siswa

Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe STAD.

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas IV SDN 4 Jaar pada siklus 1 untuk Materi Menghargai Peninggalan Sejarah dengan model pembelajaran, Strategi KWL Know, Want to