i
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGGUNAAN KARTU DOLI UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK
PADA SISWA KELAS IX E SMP NEGERI 7 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Diajukan untuk Mengikuti
Lomba Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Berprestasi dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh Yati Kurniawati, M.Pd. NIP. 19761102 200212 2 003
SMP NEGERI 7 SALATIGA
Jl. Setiaki No. 15 Telepon (0298) 322272 Salatiga
Provinsi Jawa Tengah
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. Judul Penelitian :
Penggunaan Kartu Doli Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Listrik Pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011
2. Peneliti
a. Nama Lengkap : Yati Kurniawati, M.Pd.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP. : 19761102 200212 2 003
d. Pangkat/Gol. : Penata / III/c
e. Mata Pelajaran : IPA
f. Unit Kerja : SMP Negeri 7 Salatiga
g. Alamat Unit Kerja : Jl. Setiaki No. 15 Salatiga
h. No. Tlp./HP. : 08157611167
3. Lama Penelitian : 5 bulan
Dari Bulan : Agustus 2010
Sampai Bulan : November 2010
Mengesahkan
Kepala SMP Negeri 7 Salatiga Peneliti,
iii
Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan
karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas dengan judul ” Penggunaan Kartu Doli Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Listrik Pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun
Pelajaran 2010/2011”.
Laporan penelitian ini disusun dalam rangka peningkatan kompetensi guru
dalam melakukan penelitian. Penulisan laporan penelitian tindakan dapat
diselesaikan dengan bantuan banyak pihak. Oleh karena itu peneliti
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Edi Waspodo, S.Pd., Kepala SMP Negeri 7 Salatiga.
2. Emmanuel Pujono, S.Pd., selaku kolaborator.
3. Teman-teman guru SMP Negeri 7 Salatiga.
4. Siswa kelas IXE SMP Negeri 7 Salatiga.
5. Keluarga tercinta.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penyelesaian penelitian ini.
Peneliti berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia
pendidikan dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekan guru untuk melakukan dan mengembangkan penelitian tindakan kelas.
Salatiga, Desember 2010
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
ABSTRAK ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 7
A. Kajian Teori ... 7
B. Kerangka Berfikir ... 17
v
B. Subjek dan Obyek Penelitian ... 21
C. Sumber Data ... 22
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 22
E. Validasi Data ... 23
F. Analisis Data ... 22
G. Indikator Kinerja ... 24
H. Prosedur Tindakan ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Deskripsi Kondisi Awal ... 31
B. Deskripsi Hasil Siklus I ... 34
C. Deskripsi Hasil Siklus II ... 42
D. Pembahasan ... 52
E. Hasil Tindakan ... 56
BAB V PENUTUP ... 57
A. Simpulan ... 57
B. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kartu domino ... 9
2. Kartu Doli ... 11
3. Kerangka berpikir ... 18
4. Pelaksanaan tindakan dalam 2 siklus ... 25
5. Grafik hasil belajar kondisi awal ... 33
6. Siswa berinteraksi dalam kelompok ... 36
7. Siswa berdiskusi saat bermain Kartu Doli ... 36
8. Siswa bermain kartu Doli pada siklus I ... 37
9. Susunan kartu Doli yang terbentuk pada siklus I ... 38
10.Hasil belajar siklus I ... 40
11.Diskusi kelompok menyelesaikan daftar pertanyaan ... 44
12.Diskusi kelompok membahas Kartu Doli ... 45
13.Guru mengarahkan jalannya permainan Kartu Doli ... 46
14.Kompetisi kelompok pada siklus II ... 46
15.Susunan Kartu Doli yang terbentuk pada siklus II ... 47
16.Guru bersama kelompok pemenang ... 48
17.Hasil belajar siklus II ... 50
18.Rerata aktivitas belajar IPA ... 53
19.Persentase siswa dengan aktivitas belajar baik ... 53
20.Perbandingan hasil belajar IPA ... 55
vii
Tabel Halaman
1. Waktu penelitian ... 20
2. Aktivitas belajar pada kondisi awal ... 32
3. Hasil belajar kondisi awal ... 33
4. Aktivitas belajar pada siklus I ... 39
5. Ketuntasan belajar IPA pada siklus I ... 41
6. Aktivitas belajar pada siklus II ... 49
7. Ketuntasan belajar IPA pada siklus II ... 51
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat izin penelitian ... 61
Lampiran 2 : Data kondisi awal ... 62
Lampiran 2a : Data aktivitas belajar ... 62
Lampiran 2b : Data hasil belajar ... 63
Lampiran 3 : Data siklus I ... 64
Lampiran 3a : Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa ... 64
Lampiran 3b : Contoh lembar pengamatan ... 65
Lampiran 3c : Rekap hasil pengamatan ... 66
Lampiran 3d : Kisi-kisi ... 67
Lampiran 3e : Butir soal ... 68
Lampiran 3f : Kunci jawaban ... 70
Lampiran 3g : Kriteria/pedoman penskoran ... 71
Lampiran 3h : Contoh lembar jawaban siswa ... 72
Lampiran 3i : Rekap daftar nilai ulangan harian siklus I ... 76
Lampiran 3j : Rencana pelaksanaan pembelajaran ... 77
Lampiran 4 : Data siklus II ... 85
Lampiran 4a : Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa ... 85
Lampiran 4b : Contoh lembar pengamatan ... 86
Lampiran 4c : Rekap hasil pengamatan aktivitas belajar siswa ... 87
Lampiran 4d : Kisi-kisi ... 88
ix
Lampiran 4h : Contoh lembar jawaban siswa ... 92
Lampiran 4i : Rekap daftar nilai ulangan harian siklus II ... 96
Lampiran 4j : Rencana pelaksanaan pembelajaran ... 97
Lampiran 5 : Kartu Doli ... 105
Lampiran 5a : Kartu Doli pada siklus I ... 106
Lampiran 5b : Kunci Kartu Doli pada siklus I ... 108
Lampiran 5c : Kartu Doli pada siklus II ... 109
Lampiran 5d : Kunci Kartu Doli pada siklus II ... 111
x
ABSTRAK
Yati Kurniawati NIP 19761102 200212 2 003. Penggunaan Kartu Doli Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Listrik Pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.
Penelitian ini dilaksanakan SMP Negeri 7 Salatiga pada tahun pelajaran 2010/2011 dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IX E yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan penggunaan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar pertanyaan, sedangkan pada siklus II penggunaan Kartu Doli secara kelompok disertai daftar pertanyaan. Pada masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2, baik untuk aktivitas belajar dan hasil belajar.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pertama, penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Terbukti persentase jumlah siswa dalam kategori aktivitas belajar baik meningkat dari kondisi awal 27% menjadi 69% pada siklus I dan menjadi 92% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 65% dari kondisi awal. Kedua, penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Terbukti persentase ketuntasan belajar siswa meningkat dari kondisi awal 31% menjadi 85% pada siklus I dan menjadi 100% pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar 69% dari kondisi awal.
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
SMP Negeri 7 Salatiga merupakan sekolah yang berada di daerah pinggiran kota
Salatiga. Sebagai sekolah non favorit, sebagian besar siswa yang masuk ke SMP
Negeri 7 merupakan limpahan dari sekolah-sekolah yang lebih favorit dengan nilai
hasil belajar SD yang rendah. Ketuntasan belajar ideal 75% belum dapat diterapkan
di SMP Negeri 7 Salatiga. Pada tahun pelajaran 2010/2011, nilai KKM (kriteria
ketuntasan minimal) mata pelajaran IPA pada kelas IX adalah 61. Pada semester 1
tahun pelajaran 2010/2011, hasil ulangan harian materi Listrik Dinamis kelas IXE
menunjukkan rata-rata nilai 53 dengan 8 siswa (31%) yang tuntas dan 18 siswa
(69%) tidak tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah.
Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa cenderung
pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas. Beberapa siswa bahkan
sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan alasan tidak bisa atau tidak membawa
buku dan lebih memilih bercakap-cakap atau bermain-main dengan teman daripada
mengerjakan tugas. Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan
individualis. Hal ini menunjukkan aktivitas belajar siswa masih rendah.
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional
Pendidikan pada pasal 19 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang
2
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut maka
diharapkan guru menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang meliputi
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran secara spesifik. Ciri model
pembelajaran yang baik meliputi adanya keterlibatan intelektual – emosional
peserta didik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat, dan pembentukan
sikap; adanya keikutsertaan peserta didik secara aktif dan kreatif selama
pelaksanaan model pembelajaran; guru bertindak sebagai fasilitator, koordinator,
mediator dan motivator kegiatan belajar peserta didik; serta penggunaan berbagai
metode, alat dan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang tepat dapat melibatkan siswa berperan secara aktif
baik secara fisik, mental maupun emosional. Media pembelajaran dapat menarik
minat dan gairah belajar siswa (Susilana, 2007). Media pembelajaran Kartu Doli
(Domino Listrik) merupakan media pembelajaran berupa seperangkat kartu domino
pada materi listrik. Media pembelajaran Kartu Doli digunakan pada pembelajaran
dengan model games atau permainan.
Pada praktiknya, pembelajaran IPA pada kelas IX lebih banyak disajikan dengan
metode ceramah. Pembelajaran lebih berorientasi pada guru (teacher centered),
siswa tidak dilibatkan secara aktif. Media pembelajaran yang digunakan masih
sebatas presentasi powerpoint. Guru belum menggunakan model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif. Guru belum menggunakan media pembelajaran Kartu
Doli. Siswa kurang memiliki ketertarikan pada pelajaran IPA yang dianggap sulit
dan teoritis saja sehingga aktivitas dan hasil belajarnya rendah. Rendahnya aktivitas
dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor siswa dan faktor guru. Salah satu
guru karena guru belum menggunakan berbagai macam metode dan media.
Sedangkan faktor siswa adalah siswa menganggap pelajaran IPA sulit,
membosankan dan tidak menarik, materi listrik dianggap materi yang abstrak dan
terlalu banyak rumusan matematis. Melihat rendahnya aktivitas dan hasil belajar
siswa maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas oleh guru untuk memecahkan
masalah tersebut. Perlu ada tindakan memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar IPA siswa SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran
2010/2011.
B. Identifikasi Masalah
- Mengapa aktivitas belajar siswa rendah?
- Mengapa hasil belajar siswa rendah?
- Faktor-faktor apa yang menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa rendah?
- Bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?
- Apa yang harus digunakan oleh guru agar aktivitas dan hasil belajar siswa dapat
meningkat?
C. Pembatasan Masalah
Diperlukan adanya pembatasan masalah agar penelitian lebih terfokus.
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yang diteliti yaitu:
- Variabel terikat:
• aktivitas belajar IPA pada materi elemen listrik serta energi dan daya listrik
kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
4
• hasil belajar IPA pada materi elemen listrik serta energi dan daya listrik
kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
Hasil belajar dibatasi pada aspek pemahaman dan penerapan konsep pada
ranah kognitif.
- Variabel bebas: penggunaan Kartu Doli.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah melalui penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas belajar
IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik kelas IX E SMP Negeri 7
Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. Apakah melalui penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi elemen listrik serta energi dan daya listrik kelas IX E SMP Negeri 7
Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011?
3. Apakah melalui penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik kelas IX E SMP
Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
- Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen listrik serta energi
dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun
- Untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan
daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Tujuan Khusus
- Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen listrik serta energi
dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun
Pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.
- Untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan
daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran
2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.
- Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA materi elemen listrik
serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga
Tahun Pelajaran 2010/2011 melalui penggunaan Kartu Doli.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi siswa
- Meningkatnya aktivitas belajar IPA siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga
Tahun Pelajaran 2010/2011.
- Meningkatnya hasil belajar IPA siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga
Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Manfaat bagi guru
- Guru dapat memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan aktivitas belajar
6
- Guru dapat memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
- Guru dapat memanfaatkan Kartu Doli untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
- Guru dapat mengembangkan Kartu Doli.
- Guru dapat mengembangkan pembelajaran menggunakan Kartu Doli.
- Meningkatkan kinerja guru.
3. Manfaat bagi sekolah
- Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam di sekolah.
- Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran di
7
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kartu Doli (Domino Listrik) a. Hakekat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu
pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode ilmiah,
dengan ciri: objektif, metodik, sistimatis, universal, dan tentatif. Ilmu
Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam
dan segala isinya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari, yang didasarkan pada metode ilmiah. Sikap ilmiah yang
dikembangkan meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya
tahyul, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan,
memperhatikan keselamatan kerja, dan bekerja sama dengan orang lain.
(Depdiknas, 2006). Bahan kajian IPA untuk SMP/MTs meliputi
aspek-aspek: makhluk hidup dan proses kehidupan, materi dan sifatnya, energi dan
8
b. Media Pembelajaran
Media memiliki arti perantara atau pengantar. Media pembelajaran
merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak atau audio visual.
Menurut Miarso dalam Susilana (2007) media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar.
Media pembelajaran menurut Hamidjojo (Nuryani, 2005) adalah media yang
penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran, yang
biasanya sudah dituangkan dalam GBPP dan dimaksudkan untuk
mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan bentuk informasi yang digunakan, media dapat
diklasifikasikan menjadi media visual diam, media visual gerak, media
audio, media audio video diam dan media audio visual gerak. Fungsi media
dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat bantu guru melainkan
sebagai pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa. Melalui media proses pembelajaran menjadi lebih menarik
dan menyenangkan. Penggunaan media pembelajaran akan meningkatkan
kebermaknaan (meaningful) hasil belajar.
Nuryani (2005) menyebutkan beberapa fungsi media pembelajaran,
diantaranya (1) memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi yang
diberikan secara verbal, (2) meningkatkan motivasi dan perhatian siswa
untuk belajar, (3) meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian
tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah kebosanan siswa
untuk belajar, (6) kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas,
sehingga tidak mudah dilupakan siswa, (7) memberikan pengalaman yang
lebih kongkret bagi hal yang mungkin abstrak, (8) meningkatkan
keingintahuan siswa, dan (9) memberikan stimulus dan merangsang respon
siswa.
c. Domino
Menurut Fernando (2007) domino adalah sebuah permainan yang
menggunakan balok-balok yang pada satu sisinya terdapat tanda
lubang/tanda yang menyatakan nilainya dari 1 sampai dengan 6. Permainan
domino dapat juga menggunakan kertas dan tanda yang berbentuk bulat
digunakan untuk menyatakan nilai dari kartu domino tersebut. Jumlah kartu
domino keseluruhan adalah 28 kartu. Permainan domino umumnya
dimainkan oleh 4 orang, namun dapat juga kurang atau lebih.
Gambar 1. Kartu domino
Terdapat berbagai variasi permainan domino, tetapi yang paling umum
adalah permainan domino dengan meletakkan kartu domino yang bernilai
paling kecil terlebih dahulu yaitu kartu kosong, kemudian diikuti oleh
10
bersesuaian sehingga membentuk suatu pola yang tidak terputus. Penurunan
kartu dilakukan terus hingga kartu domino habis atau tidak ada lagi kartu
yang dapat diturunkan. Permainan berakhir jika terdapat pemain yang
dominonya telah habis atau semua pemain tidak dapat lagi menyambungkan
balok-balok itu lagi. Pemain dengan jumlah angka tersisa yang paling sedikit
adalah pemenangnya.
Domino atau dikenal juga dengan gaple, merupakan jenis permainan
yang dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar siswa
dapat memainkan permainan tersebut karena aturan permainannya yang
mudah. Kartu domino yang terbuat dari kertas tebal dijual bebas dengan
harga terjangkau. Seperti halnya di kehidupan sehari-hari, dalam permainan
ini siswa dilatih untuk bersungguh-sungguh, berkonsentrasi tinggi, serta
berani mengambil keputusan. Selain itu juga diajarkan bagaimana caranya
berhitung, mengatur nasib, dan meminimalisir sebuah kegagalan. Dari
permainan ini pula bisa diketahui karakter para pemain, apakah agresif,
konservatif, atau seorang yang baik hati.
d. Kartu Doli (Domino Listrik)
Kartu domino yang digunakan dalam pembelajaran bukanlah kartu
domino yang beredar di masyarakat umum, yang berisi bulatan-bulatan yang
bernilai 1 sampai 6. Terdapat sejumlah penelitian tindakan kelas mengenai
kartu domino. Khomsatun (2010) menggunakan kartu domino sebagai media
pembelajaran untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran matematika
pembagian serta digunakan untuk menghafal bangun-bangun geometri.
Rakhma (2010) menggunakan kartu domino untuk meningkatkan
keterampilan belajar pecahan dalam pembelajaran matematika. Sirodjuddin
(2007) menggunakan kartu domino unsur untuk meningkatkan hasil belajar
kimia pokok bahasan lambang unsur.
Kartu Doli (Domino Listrik) merupakan media pembelajaran yang
bentuknya dibuat seperti kartu domino. Kartu Doli mencakup materi
pelajaran pada standar kompetensi 3. Memahami konsep kelistrikan dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, kompetensi dasar 3.3.
Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan 3.4. Mendeskripsikan
hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Kartu Doli terdiri dari dua bagian, bagian pertanyaan dan bagian
jawaban. Bagian jawaban dicetak dengan warna latar kuning, sedangkan
bagian pertanyaan dicetak dengan warna latar biru.
Elemen Volta
Bagian Jawaban
Kutub positif
pada baterai
Bagian Pertanyaan
12
Jumlah Kartu Doli pada satu kompetensi dasar adalah 28 buah, sama
seperti kartu domino pada umumnya. Kartu Doli dimainkan oleh 4
kelompok, masing-masing kelompok mendapat 7 buah kartu. Kartu pertama
yang diletakkan ditentukan berdasarkan hasil hompimpa/pingsut, kelompok
yang menang yang meletakkan satu buah kartu pertama di meja.
Sesuai dengan urutan, kelompok yang lain meletakkan kartu yang sesuai
dengan kartu yang dikeluarkan pertama, bagian jawaban yang sesuai
diletakkan di atas pertanyaan dan sebaliknya bagian pertanyaan diletakkan di
atas jawaban yang benar. Bila ada kelompok yang tidak memiliki Kartu Doli
yang sesuai maka gilirannya diambil alih oleh kelompok lainnya. Kartu Doli
terus menerus disambung secara bergiliran sehingga membentuk pola yang
tidak terputus. Penurunan kartu dilakukan terus menerus hingga Kartu Doli
habis. Permainan berakhir jika terdapat kelompok yang Kartu Dolinya telah
habis atau semua kelompok tidak dapat lagi menyambung susunan
kartu-kartu itu lagi. Pemenang dari permainan ini adalah kelompok yang Kartu
Dolinya habis atau kelompok dengan sisa kartu paling sedikit.
Kartu Doli dimainkan dalam kelompok, tiap siswa mengadakan relasi
dan bekerja sama dengan individu lain untuk mencapai tujuan bersama.
Manfaat kerja kelompok menurut Nasution (1995) adalah (1) mempertinggi
hasil belajar baik secara kuantitatif atau kualitatif, (2) keputusan kelompok
lebih mudah diterima oleh setiap anggota bila mereka turut memikirkan dan
memutuskan bersama-sama, (3) mengembangkan perasaan sosial dan
membantu mengkoreksi kesalahan, ada toleransi satu sama lain dan saling
membangkitkan minat.
Media pembelajaran Kartu Doli digunakan pada pembelajaran dengan
model games atau permainan. Menurut Herry dalam Susilana (2007) terdapat
beberapa prinsip model games, yaitu (1) bertujuan, (2) terdapat aturan, dan
(3) kompetisi. Model games memiliki tujuan yang jelas, dari awal siswa
bermain tujuan sudah dikemukakan secara eksplisit sehingga siswa
mengetahui tujuan tersebut. Tujuan tidak semata-mata untuk hiburan namun
tujuan pembelajaran yang diambil dari kurikulum yang digunakan. Terdapat
penetapan aturan setiap tindakan yang dapat dilakukan dan tidak dapat
dilakukan oleh pemain. Permainan menyediakan fasilitas dimana siswa
bersaing dengan pihak lain untuk menjadi yang terbaik. Siswa akan senang
apabila telah berhasil menjadi pemenang dan itu menyebabkan model games
menjadi menarik bagi siswa.
Bridget (2010) menyatakan bahwa permainan adalah sebuah cara ideal
untuk mengajarkan konsep pada siswa. Permainan merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran interaktif dimana siswa dapat dengan mudah
menghubungkan konsep. Ketika siswa mampu menghubungkan pengetahuan
dengan sesuatu yang mereka nikmati, mereka lebih mampu mengingat apa
yang telah mereka pelajari.
Nannette (2010) menyebutkan keterampilan yang dapat dikembangkan
dari permainan, yaitu keterampilan verbal dan komunikasi, keterampilan
matematika, serta keterampilan sosial. Keterampilan verbal dan komunikasi
14
tugas, dan mengekspresikan dirinya selama permainan. Keterampilan
matematika dikembangkan ketika memainkan permainan bahkan ketika
game tidak berhubungan dengan matematika. Siswa menyusun strategi dan
menghitung langkah dalam permainan, mempertajam kemampuan
matematika dan belajar untuk memprediksi hasil. Keterampilan sosial
dikembangkan sebagai hasil dari bermain, ketika siswa belajar untuk
mengambil giliran dan menata konflik. Belajar untuk menerima kemenangan
dan kekalahan secara perlahan mengembangkan keterampilan sosial yang
penting. Interaksi sosial juga mengembangkan keterampilan bercakap-cakap
dan negosiasi.
Davis (2009) menyimpulkan bahwa permainan merupakan alat yang
efektif. Permainan dapat digunakan untuk pelengkap dari metode tradisional,
bukan sebagai pengganti. Permainan memungkinkan siswa bekerja dalam
kelompok, berkompetisi, kreatif dan bersenang-senang sambil belajar.
Permainan membuat proses belajar lebih menyenangkan. Haun (Davis,
2009) melaporkan sejumlah manfaat menggunakan permainan dalam kelas,
meliputi mengajar siswa teknik alternatif untuk belajar, mempengaruhi
perkembangan kognitif, memotivasi siswa untuk belajar, memudahkan
mengingat dan memacu kepercayaan diri siswa ketika mereka mendapatkan
respon yang tepat. Dorn (Davis, 2009) mengatakan bahwa permainan dapat
mengusir kebosanan dalam metode pembelajaran tradisional, menciptakan
2. Aktivitas Belajar IPA a. Aktivitas Belajar
Diedrich dalam Nasution (1995) mengelompokkan aktivitas siswa ke
dalam kategori:
1. Visual activities seperti membaca, memperhatikan: gambar, demonstrasi,
percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2. Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interviuw, diskusi, interaksi
dan sebagainya.
3. Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,
musik, pidato, dan sebagainya.
4. Writing activities seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin dan sebagainya.
5. Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram,
pola dan lain sebagainya.
6. Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan
sebagainya.
7. Mental activities seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal,
menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dan lain
sebagainya.
8. Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,
16
b. Aktivitas Belajar IPA
Aktivitas belajar IPA pada materi elemen listrik serta energi dan daya listrik
meliputi membaca, memperhatikan gambar, menyatakan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interaksi, menanggap, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan,
termasuk menganalisis dan melihat hubungan antara pertanyaan dan
jawaban pada Kartu Doli. Aktivitas belajar IPA difokuskan pada diskusi,
interaksi/kerjasama dan keaktifan.
3. Hasil Belajar IPA a. Hasil Belajar
Hilgard dalam Nasution (1995) mengatakan belajar adalah proses yang
melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dari
laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari
perubahan-perubahan oleh faktor yang tidak termasuk latihan. Sedangkan
Hilgard dan Brower dalam Hamalik (2004) mengemukakan belajar sebagai
perubahan melalui aktivitas, praktik dan pengalaman.
Hasil belajar siswa yang diharapkan adalah kemampuan lulusan yang
utuh yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan psikomotor dan
kemampuan afektif atau perilaku. Kemampuan kognitif adalah kemampuan
berpikir. Kemampuan kognitif siswa secara hirarkhis terdiri dari
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
psikomotor siswa dikembangkan melalui kegiatan praktik. Kemampuan
afektif meliputi perilaku sosial, minat, sikap, disiplin dan sejenisnya.
b. Hasil Belajar IPA
Hasil belajar IPA dikelompokkan menjadi dua aspek yaitu aspek
pemahaman dan penerapan konsep serta aspek kinerja ilmiah. Aspek
pemahaman dan penerapan konsep mencakup semua sub ranah dalam ranah
kognitif. Aspek kinerja ilmiah mencerminkan semua aktivitas sains yang
melatih dan mengembangkan baik keterampilan sains dan sikap ilmiah,
aspek ini mencakup ranah psikomotor dan afektif.
B. Kerangka berpikir
Pada kondisi awal guru belum menggunakan media, aktivitas dan hasil belajar
IPA rendah. Agar hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik
meningkat maka diperlukan adanya tindakan yang dilakukan guru, yaitu guru
menggunakan Kartu Doli.
Siklus pertama adalah penggunaan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar
pertanyaan pada materi elemen listrik, dilanjutkan dengan siklus kedua penggunaan
Kartu Doli secara kelompok disertai daftar pertanyaan pada materi energi dan daya
listrik. Dari siklus I dan siklus II diharapkan aktivitas dan hasil belajar meningkat.
Pada kondisi akhir diduga melalui penggunaan Kartu Doli maka aktivitas dan
hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik pada siswa kelas
IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 dapat
18
Gambar 3. Kerangka berpikir Guru belum
menggunakan Kartu Doli
Aktivitas dan hasil belajar IPA rendah materi energi dan daya
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut, hipotesis penelitian
tindakan kelas ini adalah:
1. Penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA materi elemen
listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga
pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
2. Penggunaan Kartu Doli dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi elemen
listrik serta energi dan daya listrik bagi siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga
pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Seting Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, mulai bulan Agustus sampai
bulan Desember tahun 2010.
Tabel 1. Waktu penelitian
No Uraian kegiatan Agt Sept Okt Nov Des
1 Menyusun rencana
kegiatan
vv--v
2 Menyusun instrumen
penelitian
v--vv vv v
3 Pengumpulan data
dengan melakukan
6 Meyusun laporan hasil
penelitian
Pada bulan Agustus 2010 dilakukan penyusunan rencana kegiatan,
penyusunan instrumen penelitian dilakukan pada bulan September 2010. Pada
bulan Oktober dan November 2010 dilakukan tindakan. Setelah data
dikumpulkan melalui penelitian tindakan kelas, maka dilakukan analisis data dan
pembahasan, pada bulan Desember 2010 dilakukan penulisan laporan hasil
penelitian. Pengumpulan data/pelaksanaan tindakan dilakukan pada bulan
Oktober–November 2010 karena menyesuaikan dengan alokasi waktu dalam
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan standar isi. Minggu kedua Agustus
2010 pembelajaran tidak efektif karena libur awal puasa. Minggu ketiga Agustus
pembelajaran tidak efektif karena diisi dengan kegiatan keagamaan. Minggu
kedua dan ketiga September 2010 juga tidak efektif karena libur idul fitri.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga karena peneliti mengajar di SMP
Negeri 7 Salatiga. Pada tahun pelajaran 2010/2011 peneliti mengajar di kelas IX
sehingga penelitian ditujukan pada kelas IX. SMP Negeri 7 terletak di Jl. Setiaki
15, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. SMP Negeri 7
termasuk sekolah pinggiran dengan input siswa rata-rata rendah.
B. Subjek dan Obyek Penelitian
1. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX E SMP Negeri 7 Salatiga
tahun pelajaran 2010/2011, banyaknya siswa adalah 26 siswa yang terdiri dari
22
2. Obyek dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar IPA, hasil belajar IPA dan
pemanfaatan media pembelajaran berupa Kartu Doli.
C. Sumber Data
Dilihat dari asalnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder.
Sumber data primer diperoleh dari nilai ulangan harian. Data dari pengamat teman
sejawat termasuk data sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dari hasil
pengamatan yang dilakukan kolaborator.
Dilihat dari bentuk data, ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
Data hasil belajar merupakan data kuantitatif. Data hasil pengamatan aktivitas
belajar merupakan data kualitatif.
Dilihat dari banyaknya data ada 6, yaitu data kondisi awal tentang aktivitas
belajar siswa dan hasil belajar siswa, data siklus I tentang aktivitas belajar IPA dan
hasil belajar IPA, serta data siklus II tentang aktivitas belajar IPA dan hasil belajar
IPA. Data kondisi awal tentang hasil belajar ada di daftar nilai. Data kondisi awal
tentang kreativitas ada di buku catatan personal siswa.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
- Teknik dokumentasi digunakan untuk mencari data kondisi awal aktivitas
belajar IPA dan hasil belajar IPA
- Teknik pengamatan
Teknik pengamatan atau observasi digunakan untuk memperoleh data
- Teknik tes
Teknik tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar IPA pada siklus I
dan II.
2. Alat pengumpulan data
a. Dokumen daftar nilai untuk data hasil belajar kondisi awal.
b. Dokumen catatan personal siswa untuk data aktivitas belajar IPA kondisi
awal.
c. Lembar observasi/pengamatan untuk mencari data aktivitas belajar IPA
siklus I.
d. Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar IPA siklus I.
e. Lembar observasi/pengamatan untuk mencari data aktivitas belajar IPA
siklus II.
f. Butir soal tes tertulis untuk hasil belajar IPA siklus II.
E. Validasi Data
Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid.
1. Data aktivitas belajar IPA yang diperoleh melalui pengamatan supaya diperoleh
data yang valid divalidasi dengan bantuan kolaborasi dengan teman sejawat
(triangulasi sumber antara peneliti, teman sejawat selaku kolaborator dan siswa).
2. Data hasil belajar IPA supaya valid perlu dibuat kisi-kisi sebelum soal disusun.
Validasi dilakukan terhadap instrumen penilaian tes tertulis berupa penyusunan
24
F. Analisis Data
Analisis data menggunakan deskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi.
Deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I
dan siklus II, baik untuk aktivitas belajar maupun hasil belajar. Membandingkan
data tidak menggunakan statistik melalui uji t melainkan dengan cara
mendeskripsikan. Refleksi artinya menarik simpulan berdasarkan deskriptif
komparatif kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut.
G. Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian ini dilihat dari peningkatan aktivitas dan hasil
belajar IPA melalui pembelajaran dengan menggunakan Kartu Doli.
Indikator keberhasilan direfleksikan dengan:
1. 60% siswa mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih besar dari 3,00
(kualifikasi baik) pada siklus I dan 70% siswa mencapai rerata skor aktivitas
belajar lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. Skor lebih besar
dari 3,00 (kualifikasi baik) merupakan skor aktivitas belajar dalam skala
maksimum 5.
2. 60% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus I dan 70% siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus II.
Nilai 61 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPA kelas
IX E SMP Negeri 7 Salatiga pada tahun pelajaran 2010/2011, sedangkan 60%
ketercapaian pada siklus I dan 70% pada siklus II adalah ketercapaian ideal yang
H. Prosedur Tindakan
Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2
siklus. Tindakan dalam setiap siklus saling berkaitan erat. Pada siklus I
pembelajaran dilakukan dengan penggunaan Kartu Doli secara kelompok tanpa
daftar pertanyaan, sedangkan pada siklus II penggunaan Kartu Doli secara
kelompok disertai daftar pertanyaan. Siklus I dan II berlangsung pada 5 pertemuan
(8 jam pelajaran). Variabel yang diteliti adalah penggunaan Kartu Doli sebagai
penyebab serta aktivitas belajar dan hasil belajar sebagai akibat.
Langkah-langkah dalam tiap siklus terdiri dari (1) membuat perencanaan
tindakan, (2) melaksanakan tindakan sesuai yang direncanakan, (3) melakukan
pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan, dan (4) merefleksi deskriptif
komparatif. Langkah-langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4. Pelaksanaan tindakan dalam 2 siklus
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan
instrumen penilaian, satu set Kartu Doli, dan lembar pengamatan aktivitas
26
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
A. Apersepsi
- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran
- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa
mengenai materi elemen listrik.
- Menjelaskan cakupan materi
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.
- Guru menjelaskan model permainan yang akan dilakukan.
- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli
- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli
- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing kelompok.
2. Elaborasi
- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,
menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang telah
diterima.
- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu Doli
dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.
- Guru memimpin kelompok memainkan Kartu Doli.
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
kelompok
3. Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.
- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi.
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
C. Penutup
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus.
- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman /
simpulan pelajaran
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati
proses belajar mengajar dengan menggunakan Kartu Doli secara kelompok.
Observasi dilakukan oleh guru sebagai peneliti dan rekan sejawat selaku
kolaborator. Aspek yang diobservasi adalah aktivitas belajar selama KBM dan
hasil belajar. Pengamatan proses pembelajaran menghasilkan skor aktivitas
28
4. Refleksi (Reflecting)
Hasil pengamatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa berupa nilai
ulangan harian merupakan bahan untuk didiskusikan oleh peneliti dan
kolaborator. Bahan tersebut dianalisa kemudian direfleksi. Hasil refleksi
dijadikan dasar perbaikan bagi rencana tindakan pada siklus II dengan
menggunakan Kartu Doli secara kelompok dengan disertai daftar pertanyaan.
Siklus II
1. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan
instrumen penilaian, Kartu Doli, daftar pertanyaan dan lembar pengamatan.
2. Pelaksanaan Tindakan
A. Apersepsi
- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran.
- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan siswa
mengenai materi energi dan daya listrik.
B. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.
- Guru membagikan daftar pertanyaan.
- Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
- Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antar
peserta didik dengan guru.
- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli.
- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli.
- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing kelompok.
2. Elaborasi
- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,
menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang telah
diterima.
- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu Doli
dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.
- Guru memimpin kelompok memainkan Kartu Doli.
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif dengan mengarahkan jalannya permainan Kartu Doli.
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
kelompok.
3. Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.
- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi.
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan
30
C. Penutup
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya bagus.
- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/
simpulan pelajaran.
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan untuk mengamati
proses belajar mengajar dengan menggunakan Kartu Doli secara kelompok
dengan disertai daftar pertanyaan. Pengamatan dilakukan oleh guru sebagai
peneliti dan rekan sejawat sebagai kolaborator. Aspek yang diamati adalah
aktivitas belajar selama KBM dan hasil belajar. Pengamatan proses
pembelajaran menghasilkan skor aktivitas belajar, pengamatan hasil belajar
menghasilkan nilai ulangan harian.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan bersama antara peneliti dengan kolaborator. Hasil pekerjaan
siswa berupa nilai ulangan harian serta hasil pengamatan aktivitas belajar
merupakan bahan untuk didiskusikan. Bahan tersebut direfleksi. Hasil refleksi
siklus II dijadikan dasar untuk merefleksi keseluruhan siklus apakah telah
memberikan hasil sesuai yang diharapkan, yaitu meningkatkan aktivitas belajar
dan hasil belajar IPA materi elemen listrik serta energi dan daya listrik melalui
penggunaan Kartu Doli.
31
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal 1. Aktivitas belajar IPA
Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan siswa
cenderung pasif dan menunggu temannya untuk mengerjakan tugas.
Beberapa siswa bahkan sama sekali tidak mengerjakan tugas dengan
alasan tidak bisa atau tidak membawa buku dan lebih memilih
bercakap-cakap atau bermain-main dengan teman daripada mengerjakan tugas.
Dalam diskusi kelompok siswa cenderung diam, tidak aktif dan
individualis.
Aktivitas pada kondisi awal diamati pada pembelajaran sebelum
dilaksanakan tindakan. Pengamatan dilakukan pada aspek diskusi,
kerjasama dan keaktifan dalam pembelajaran sebelumnya yaitu pada
materi listrik dinamis. Pengamatan aktivitas belajar siswa dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi dengan skor 1 sampai 5. Skor 5 =
sangat baik, skor 4 = baik, skor 3 = cukup, skor 2 = kurang, dan skor 1 =
sangat kurang. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas
siswa adalah berada pada skor 2,81 atau pada kualifikasi cukup. Hasil
32
Tabel 2. Aktivitas belajar pada kondisi awal
No. Kualifikasi Jumlah siswa
1. Kurang 5
2. Cukup 14
3. Baik 7
4. Sangat baik 0
Hasil pengamatan menunjukkan hanya terdapat 7 siswa (27%)
mencapai rerata skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik). Hal ini
menunjukkan aktivitas belajar IPA masih rendah.
2. Hasil belajar IPA
Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari hasil ulangan harian
pada kompetensi dasar 3.2. Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam
suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, materi
pokok listrik dinamis. Siswa diminta mengerjakan soal tes tertulis
berbentuk pilihan ganda dan uraian untuk mengetahui pemahaman konsep
awal siswa. Ulangan harian terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 2 soal
uraian. Nilai ulangan harian pada materi listrik dinamis tersebut dianalisis
untuk untuk mengetahui hasil belajar di kondisi awal sebelum tindakan
dilakukan.
Hasil ulangan harian materi Listrik Dinamis kelas IX E menunjukkan
rata-rata nilai 53 dengan 8 siswa (31%) yang tuntas dan 18 siswa (69%)
Masih rendahnya kemampuan siswa dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil belajar kondisi awal
No. Aspek Nilai
1. Nilai terendah 27
2. Nilai tertinggi 93
3. Rerata nilai 53
4. Rentang nilai 66
Data tersebut dapat divisualisasikan dengan diagram berikut:
Gambar 5. Grafik hasil belajar kondisi awal
Ketuntasan hasil belajar berdasarkan hasil tes kondisi awal adalah
sebesar 31 %, terdapat 18 siswa dari 26 siswa yang belum tuntas belajar.
Pada kondisi awal ini belum digunakan Kartu Doli sehingga aktivitas
belajar dan hasil belajar IPA kurang maksimal. 27
93
53
0 20 40 60 80 100
34
B. Deskripsi Hasil Siklus I 1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan
instrumen penilaian, media Kartu Doli, dan lembar observasi.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan
dengan cara memperbaiki dengan menyesuaikan program pembelajaran
yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai dengan model RPP
yang dilengkapi model permainan menggunakan Kartu Doli.
Pembuatan media Kartu Doli dilakukan dengan mempertimbangan
skala asli dari kartu domino yang beredar di pasaran. Kartu Doli yang
dibuat berukuran 3,5 x 6 cm. Kartu Doli terdiri dari 2 bagian, bagian
jawaban dan bagian pertanyaan. Masing-masing bagian diberi warna yang
berbeda untuk memudahkan dalam membedakan.
Lembar observasi aktivitas siswa dirancang untuk melakukan
pengamatan dan penilaian pada aspek diskusi, kerjasama dan keaktifan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada
perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus
I mengenai elemen listrik. Siklus I dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan (8
jam pelajaran), pertemuan pertama pada 13 Oktober 2010 (2 jp),
2010 (2 jp), dan pertemuan keempat pada 21 Oktober 2010 (1 jp). Ulangan
harian dilaksanakan pada pertemuan kelima tanggal 27 Oktober 2010.
Pembelajaran dengan model games / permainan menggunakan Kartu Doli
dilaksanakan pada pertemuan keempat.
a. Apersepsi
- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran .
- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan
siswa mengenai materi elemen listrik.
- Menjelaskan cakupan materi.
b. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.
- Guru menjelaskan model permainan yang akan dilakukan.
- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli.
- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli.
- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing
kelompok.
2. Elaborasi
- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,
menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang
36
- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu
Doli dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.
Gambar 6. Siswa berinteraksi dalam kelompok
- Guru memimpin kelompok memainkan Kartu Doli.
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif dengan mengarahkan jalannya permainan Kartu
Doli.
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
kelompok
Gambar 8. Siswa bermain Kartu Doli pada siklus I
3. Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.
- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi.
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar dengan
38
Gambar 9. Susunan Kartu Doli yang terbentuk pada siklus I
c. Penutup
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang hasilnya
bagus.
- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman /
simpulan pelajaran.
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar IPA
Pada siklus I pembelajaran menggunakan Kartu Doli tanpa daftar
pertanyaan. Permainan berjalan kurang lancar karena siswa kesulitan
menghubungkan antara bagian jawaban dengan bagian pertanyaan atau
sebaliknya. Diskusi kelompok berjalan cukup baik. Kerjasama yang
terlihat sangat antusias mengikuti permainan. Kelompok 4 didominasi
oleh 1 anggotanya, sementara anggota yang lain kurang aktif.
Pemenang dalam permainan Kartu Doli pada siklus II adalah
kelompok 1 dengan sisa kartu 2 lembar, disusul kelompok 2 dan 3
dengan sisa kartu sama 3 lembar, dan kelompok 4 dengan sisa kartu 6
lembar.
Aktivitas belajar IPA pada pembelajaran menggunakan Kartu Doli
secara kelompok tanpa daftar pertanyaan diamati dengan
menggunakan lembar observasi siswa. Ada tigas aspek yang diamati,
yaitu diskusi, kerjasama, dan keaktifan. Hasil pengamatan aktivitas
belajar nampak pada tabel berikut.
Tabel 4. Aktivitas belajar pada siklus I
No. Kualifikasi Jumlah siswa
1. Kurang 0
2. Cukup 8
3. Baik 15
4. Sangat baik 3
Terdapat 18 siswa (69%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih
besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I. Rerata skor aktivitas
adalah 3,27.
b. Hasil Pengamatan Hasil Belajar IPA
Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir
siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar siswa. Dari hasil tes
40
nilai 72. Hasil belajar IPA pada siklus I dapat divisualisasi dengan
grafik berikut.
Gambar 10. Hasil belajar siklus I
Terdapat 22 siswa (85%) memperoleh nilai hasil belajar IPA ≥ 61 atau
tuntas KKM.
4. Refleksi
a. Refleksi Aktivitas Belajar IPA
Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar pertanyaan
pada materi elemen listrik. Aktivitas belajar IPA mengalami
peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan
dengan kondisi awal rerata skor aktivitas meningkat dari 2,81 menjadi
3,27. Pada siklus I ini, jumlah siswa yang memiliki rerata skor lebih
besar dari 3,00 ada 18 siswa (69%). Aktivitas belajar sebesar 69% 38
98
72
0 20 40 60 80 100 120
telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 60% siswa mencapai
skor lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus I.
b. Refleksi Hasil Belajar IPA
Pada siklus I telah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Kartu Doli secara kelompok tanpa daftar pertanyaan
pada materi elemen listrik. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dibandingkan dengan kondisi awal. Jika dibandingkan dengan kondisi
awal, nilai terendah naik 41% dari 27 menjadi 38. Nilai tertinggi naik
5% dari 93 menjadi 98. Rata-rata nilai naik 36% dari 53 menjadi 72.
Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat.
Ketuntasan belajar siswa pada siklus I adalah:
Tabel 5. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I
Jumlah siswa Belum tuntas Tuntas Persentase ketuntasan
26 6 22 85 %
Ketuntasan belajar pada siklus I telah mencapai 85 %, berarti telah
memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 60 % siswa memperoleh
nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus I.
c. Refleksi Tindakan Siklus I
Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan,
yaitu:
- Karena meja untuk permainan hanya terdiri dari 4 meja, maka guru
perlu mengatur posisi duduk anggota kelompok, untuk
42
- Guru perlu memberikan perhatian lebih kepada anggota kelompok
yang cenderung individual, sehingga tidak terjadi dominasi 1 atau
2 siswa.
- Guru perlu lebih tegas menegur siswa yang cenderung pasif atau
tidak serius, bercakap-cakap dan bahkan bermain-main dengan
teman.
- Ukuran Kartu Doli yang kecil menyebabkan siswa kesulitan
membaca pertanyaan dan jawaban pada kartu, sehingga siswa
sangat tergantung pada guru yang membacakan kartu tersebut.
- Ukuran Kartu Doli yang kecil menyebabkan siswa yang posisinya
jauh cenderung pasif.
- Ukuran Kartu Doli perlu lebih diperbesar dari ukuran awal untuk
mempermudah siswa dalam kelompok membaca pertanyaan
maupun jawaban.
- Untuk meningkatkan aktivitas belajar, maka semua siswa perlu
mendapatkan daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan pada kartu,
sehingga semua siswa dapat terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
C. Deskripsi Hasil Siklus II 1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi
Kartu Doli pada materi energi dan daya listrik. Adapun lembar observasi
aktivitas belajar siswa menggunakan format yang sama dengan siklus I.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilakukan
dengan cara memperbaiki dengan menyesuaikan program pembelajaran
yang telah dibuat di awal semester. RPP disusun sesuai dengan model RPP
yang dilengkapi model permainan menggunakan Kartu Doli dengan
disertai daftar pertanyaan.
Pembuatan media Kartu Doli dilakukan dengan mempertimbangan
hasil refleksi tindakan siklus I. Kartu Doli yang semula berukuran 3,5 x 6
cm diperbesar menjadi 7 x 12,6 cm. Desain Kartu Doli serupa dengan
desain awal yaitu terdiri dari 2 bagian, bagian jawaban dan bagian
pertanyaan, masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk
memudahkan dalam membedakan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada
perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi ajar yang disajikan pada
siklus II mengenai energi dan daya listrik. Siklus II dilaksanakan dalam 5
kali pertemuan (8 jam pelajaran), pertemuan pertama pada 10 November
2010 (2 jp), pertemuan kedua 11 November 2010 (1 jp), pertemuan ketiga
18 November 2010 (1 jp), dan pertemuan keempat pada 24 November
2010 (2 jp). Ulangan harian dilaksanakan pada pertemuan kelima tanggal
44
Kartu Doli disertai daftar pertanyaan dilaksanakan pada pertemuan
keempat.
a. Apersepsi
- Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
- Guru memberikan pertanyaan awal untuk mengetahui pengetahuan
siswa mengenai materi energi dan daya listrik.
b. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
- Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kooperatif.
- Guru membagikan daftar pertanyaan.
- Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang energi dan daya listrik.
- Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta
antar peserta didik dengan guru.
- Guru menjelaskan mengenai tujuan permainan Kartu Doli.
- Guru menjelaskan aturan permainan Kartu Doli.
- Guru membagi 7 lembar Kartu Doli pada masing-masing
kelompok.
2. Elaborasi
- Guru memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir,
menganalisis, dan menyelesaikan masalah dari Kartu Doli yang
telah diterima.
- Kelompok mendiskusikan jawaban dari pertanyaan pada Kartu
Doli dan alternatif pertanyaan dari jawaban pada Kartu Doli.
Gambar 12. Diskusi kelompok membahas Kartu Doli
46
- Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif dengan mengarahkan jalannya
permainan Kartu Doli.
Gambar 13. Guru mengarahkan jalannya permainan Kartu Doli
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
kelompok
3. Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan dan tertulis terhadap keberhasilan peserta didik.
- Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi.
Gambar 15. Susunan Kartu Doli yang terbentuk pada siklus II
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna dalam mencapai
kompetensi dasar dengan memberi informasi untuk
bereksplorasi lebih jauh.
C. Penutup
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
48
Gambar 16. Guru bersama kelompok pemenang
- Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/
simpulan pelajaran
- Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
3. Hasil Pengamatan
a. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar IPA
Pada siklus II pembelajaran menggunakan Kartu Doli disertai
dengan daftar pertanyaan. Permainan berjalan lancar karena siswa
dapat lebih cepat menghubungkan antara bagian jawaban dengan
bagian pertanyaan atau sebaliknya. Siswa dalam kelompok terlihat
sangat antusias mengikuti permainan. Hasil pengamatan menunjukkan
masih ada 2 siswa anggota kelompok 2 yang kurang aktif, lebih
banyak pasif, cenderung diam dan kurang bekerja sama. Pemenang
habis kartunya, disusul kelompok 2 dan 3 dengan sisa kartu sama 2
lembar, dan kelompok 4 dengan sisa kartu 4 lembar.
Aktivitas belajar IPA pada pembelajaran menggunakan Kartu Doli
secara kelompok dengan daftar pertanyaan diamati dengan
menggunakan lembar observasi siswa. Ada tigas aspek yang diamati,
yaitu diskusi, kerjasama, dan keaktifan. Hasil pengamatan aktivitas
belajar nampak pada tabel berikut.
Tabel 6. Aktivitas belajar pada siklus II
No. Kualifikasi Jumlah siswa
1. Kurang 0
2. Cukup 2
3. Baik 14
4. Sangat baik 10
Terdapat 24 siswa (92%) mencapai rerata skor aktivitas belajar lebih
besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. Rerata skor aktivitas
belajar adalah 3,87.
b. Hasil Pengamatan Hasil Belajar IPA
Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis dilakukan pada akhir
siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar IPA. Dari hasil tes
tertulis siklus II diperoleh nilai terendah 63, nilai tertinggi 100 dan
rerata nilai 76. Hasil belajar siklus II dapat divisualisasi dengan grafik
50
Gambar 17. Hasil belajar siklus II
Terdapat 26 siswa (100%) memperoleh nilai hasil belajar ≥ 61 atau tuntas
KKM.
5. Refleksi
a. Refleksi Aktivitas Belajar IPA
Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Kartu Doli secara kelompok dengan daftar pertanyaan
pada materi energi dan daya listrik. Aktivitas belajar IPA mengalami
peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan
siklus I rerata skor aktivitas meningkat dari 3,27 menjadi 3,87. Pada
siklus II ini, jumlah siswa yang memiliki skor lebih besar dari 3,00 ada
24 siswa (92%). Aktivitas belajar yang dicapai sebesar 92% telah
memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 70% siswa mencapai skor
lebih besar dari 3,00 (kualifikasi baik) pada siklus II. 63
100
76
0 20 40 60 80 100 120
b. Refleksi Hasil Belajar IPA
Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan Kartu Doli secara kelompok dengan daftar pertanyaan
pada materi energi dan daya listrik. Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan
siklus I, nilai terendah naik 66% dari 38 menjadi 63. Nilai tertinggi
naik 2% dari 98 menjadi 100. Rata-rata nilai naik 6% dari 72 menjadi
76. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat.
Ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah:
Tabel 7. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II
Jumlah siswa Belum tuntas Tuntas Persentase ketuntasan
26 0 26 100 %
Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 100 %, berarti telah
memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 70 % siswa memperoleh
nilai hasil belajar ≥ 61 pada siklus II.
d. Refleksi Tindakan Siklus II
Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan,
yaitu:
- Permainan Kartu Doli berjalan lancar, siswa sudah memahami
aturan permainan.
- Siswa antusias mengikuti permainan, anggota kelompok terlibat