• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI KELAS VII-A SMPN 13 BANJARBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI KELAS VII-A SMPN 13 BANJARBARU"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI KELAS VII-A

SMPN 13 BANJARBARU ZAINAL ABIDIN

Email abidinzainalsmk3@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar melalui model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share pada pembelajaran PAI siswa kelas VII A di SMPN 13 Banjarbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif dan kuantitatif dan jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Keempat tahap tersebut terdapat dalam satu siklus yang dilakukan berulang dengan langkah-langkah yang sama dan tetap difokuskan pada cara penyelesaian masalah (jawaban) dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri serta pencarian informasi dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Think Pair Share. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode Cooperative Learning Tipe Think Pair Share ini mengalami peningkatan.

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tiap siklus yang dilakukan.

Perincian nilai rata-rata tes Formatif siklus I rata-rata 70 dan tes Formatif Siklus II rata-rata 82. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share yang peneliti gunakan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam ranah kognitif.

Kata Kunci : Cooprative Learning, Hasil Belajar, PAI

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

80 PENDAHULUAN

Proses kegiatan pembelajaran itu dapat dikatakan berhasil apabila para Siswa itu ada mengalami perubahan peningkatan baik segi ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Untuk dibidang mata pelajaran PAI dan Pendidikan al- Qur’an seharusnya perubahan itu agak menonjol dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjukkan oleh para Siswa, untuk mata pelajaran PAI dan muatan lokal Pendidikan al-Qur’an, dalam hal ini para Siswa diharapkan mampu membaca ,memahami dan mengimplementasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari hari. Dalam hal ini seorang guru harus mampu memilih metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 pasal 1 tahun 2003, bahwa sistem pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (UU no 23 tahun 2003). Pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur secara teratur dan sistematis yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.(supardi, ,2015,h.164)

Selai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ada Juga Mata Pelajaran Muatan Lokal Pendidikan al-Qur’an ini telah diatur dalam Peraturan Guberbur Kalimantan Selatan nomor 038 tahun 2010, pada pasal 4 berbunyi a) membaca al- Qur'an’dengan baik dan benar, b). Menulis huruf hijaiyah dengan baik dan benar, c) memahami isi kandungan al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses kegiatan pembelajaran di SMPN 13 Banjarbaru saat ini cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari- hari Siswa. Pembelajaran cenderung lebih abstrak dan menggunakan metode ceramah sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami.

Sementara itu kebanyakan guru yang mengajar masih kurang mempertahankan kemampuan berpikir siswa, , metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan, dan pola belajar cenderung menghafal, di sisi lain, pembelajaran yang berpusat pada

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

81

guru, suasana kelas yang kaku, media pembelajaran yang kurang mendukung, pengorganisasian siswa yang belum optimal dan penggunaan strategi pembelajaran yang kurang variatif merupakan faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa .

Kenyataan yang terlihat pada Siswa kelas VII-A SMP Negeri 13 Banjarbaru waktu pembelajaran berlangsung para Siswa banyak yang kurang perhatian terhadap materi yang dijelaskan, seringnya berbicara dan bermain-main serta keluar masuk waktu pembelajaran berlangsung, kurangnya semangat yang tinggi dalam belajar. Ketika diadakan tes formatif nilai mereka dibawah KBM khususnya pada materi meneladani iman kepada Malaikat Allah SWT, Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa dalam 3 tahun terakhir, sebagaimana tabel berikut;

Tabel: Hasil Belajar Siswa 3 tahun terakhir

No Tahun

Pelajaran

Jumlah Siswa

Tuntas Tidak Tuntas KBM

1 2019-2020 27 8 19

2 2020-2021 30 11 19 75

3 2021-2022 28 10 18

Sumber: Dokumen Pribadi

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang multi approach dan strategi belajar mengajar yang variatif. Pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan berbagai kecerdasan yang dimilikinya (Gardner menyebutnya dengan istilah multiple intelligences (kecerdasan majemuk). Dalam hal ini peneliti pada kegiatan pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning Think Pair Share (TPS) dengan sintaks yaitu1). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang ingin dicapai serta memotivasi siswa, 2). Guru memberikan informasi, 3). Guru mengorganisir siswa menjadi beberapa kelompok, 4). Guru melakukan bimbingan kepada kelompok belajar, 5). Guru melakukan evaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah ditetapkan, 6). Guru menghargai hasil belajar individu dan kelompok. Dengan penggunaan model cooperative learning ini maka hasil belajar siswa dapat meningkat yaitu adanya perubahan kemamapuan kognitif, apektif dan psikomotorik yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil proses pembelajaran.

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

82 METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Sebab dari Penelitian tindakan kelas ini adalah karena peneliti berada di sekolah dari tahapan awal sampai akhir penelitian seperti perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, karena peneliti akan melihat langsung meningkatkatnya hasil belajar melalui penerapan model Cooperative Learning tipe Think Pair Share memperoleh gambaran tentang pemahaman subyek penelitian yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung.

Penelitian ini disusun untuk memecahkan suatu masalah, diujicobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat kekurangan dan kelebihan serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang terjadi di kelas melalui tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas yang sudah disusun dalam instrument penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 23 Mei sampai 23 Juni 2022 di SMPN 13 Banjarbaru, kelas VII A Semester II tahun pelajaran 2021-2022. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 13 Banjarbaru semester genap tahun pelajaran 2021-2022. Jumlah siswa di kelas VII A adalah 28 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 orang siswa prempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS).

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu : metode observasi (lembar pengamatan) untuk aktivitas siswa dan metode tes untuk hasil belajar siswa. Menurut Salahudin (2015) penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis untuk memperbaiki pembelajaran di dalam kelas.

Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian ini merupakan bentuk reflektif berupa tindakan tertentu agar dapat memperbaiki praktik pembelajaran dikelas secara efektif dan efisien serta profesional (Salahudin, 2015).

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas terlebih dulu dilakukan observasi kesekolah untuk mengetahui keadaan sekolah, keadaan siswa yang akan dijadikan sampel. Tahapan intervensi tindakan yang dilakukan pada setiap siklus dalam penelitian ini adalah 1. Perencanaan , 2. pelaksanaan, 3. Observasi, 4. Refleksi

HASIL PENELITIAN

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

83

Dari data yang telah dikumpulkan, Peneliti akan menganalisa data yang telah diperoleh berdasarkan hasil observasi, tes formatif dan catatan lapangan dan dokumentasi di SMPN 13 Banjarbaru. Pembelajaran PAI dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share (TPS).

Penelitian dilakukan sebanyak 2 Siklus pembelajaran sudah berhasil, data yang diperoleh mengenai hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI meneladani ketaatan malaikat-malaikat Allah SWT kelas VII A SMPN 13 Banjarbaru dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 1. Aktivitas siswa Siklus I N

O

PERNYATAAN SA A KA TA

4 3 2 1

1 Siswa duduk berdasarkan kelompok

2 Siswa memperhatikan penjelasan Guru tentang iman kepada Malaikat dengan menggunakan model Cooperatif Learning Tipe Think Pair Share

3 Siswa bersiap untuk melakukan pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share

4 Siswa aktif melakukan diskusi dalam tim kelompok mereka masing-masing

5 Setiap kelompok menganalisa dan menyimpulkan

bahan materi yang disampaikan guru

6 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompok mereka masing-masing,

7 Masing-masing kelompok dipersilahkan bertanya

kepada kelompok lain mengenai materi yang belum dipahami

8 Siswa dan guru sama-sama membuat kesimpulan

JUMLAH SKOR 16

SKOR MAKSIMAL 32

PERSENTASE (SM/JS x 100) 50%

KRITERIA (LIHAT TABEL) KURANG AKTIF

Tabel 2 : Aktivitas Siswa Siklus II

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

84

Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada Siklus I persentasenya 50% dengan kategori kurang aktif, kemudian pada Siklus II aktivitas Siswa dalam mengikuti pembelajaran persentasenya 88%

dengan kategori Aktif, data ini menunjukkan bahwa setelah menggunakan model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share aktivitas siswa meningkat,

NO PERNYATAAN SA A KA TA

4 3 2 1

1 Siswa duduk berdasarkan kelompok √ 2 Siswa memperhatikan penjelasan Guru

tentang iman kepada Malaikat dengan menggunakan model Cooperatif Learning Tipe Think Pair Share

3 Siswa bersiap untuk melakukan pembelajaran menggunakan model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share

4 Siswa aktif melakukan diskusi dalam tim kelompok mereka masing-masing

5 Setiap kelompok menganalisa dan menyimpulkan bahan materi yang disampaikan guru

6 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka masing-masing,

√ √

7 Masing-masing kelompok dipersilahkan bertanya kepada kelompok lain mengenai materi yang belum dipahami

8 Siswa dan guru sama-sama membuat kesimpulan

JUMLAH SKOR 28

SKOR MAKSIMAL 32

PERSENTASE (SM/JS x 100) 87,5 %

KRITERIA (LIHAT TABEL) AKTIF

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

85

timbul semangat dalam mengikuti pembelajaran dan berkolaborasi dan saling shering sesama teman dalam kelompok,

Tabel:Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Tingkat

keaktifan Siklus (1) Nilai rata-rata

Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah siswa

KKM sangat aktif 0

70 10 18 28 75

aktif 37,5 %

cukup aktif 0 tidak aktif 62,5 %

Tingkat

keaktifan Siklus (2 ) Nilai rata-rata

Tuntas Tidak Tuntas

Jumlah siswa

KKM sangat aktif 87,5 %

82 23 5 28 75

aktif 0

cukup aktif 12,5 % tidak aktif 0

Berdasarkan tabel keaktifan dan hasil belajar siswa tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa telah mengalami kemajuan dan peningkatan signifikan, ini artinya bahwa penerapan model Cooperative learning tipe Think Pair Share pada mata pelajaran PAI meneladani ketaatan malaikat-malaikat Allah swt kelas VII A SMPN 13 Banjarbaru mampu meningkatkan hasil belajar Siswa. Oleh karena itu kepada Guru diharapkan mampu menggunakan dan memilih model pembelajaran dengan tepat yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar tercapai tujuan dari pembelajaran yang direncanakan dalam RPP. Dan juga Guru diharapkan mampu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan tehnologi.

Sehingga mampu membuat inovasi-inovasi pembelajaran SIMPULAN

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Cooperative Learning tipe Think Pair Share ini sesuai dengan perencanaan yang dibuat mencakup keseluruhan langkah yang telah ditetapkan. Penggunaan Model Cooperative Learning tipe Think Pair Share dapat membangkitkan keaktifan siswa dalam melakukan diskusi. Selain itu juga memberikan

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

86

semangat untuk siswa agar mau mempresentasikan ke depan kelas. Melalui penggunaan mode Cooperative Learning tipe Think Pair Share ini siswa sudah bisa memacu dirinya sendiri untuk ikut aktif dalam diskusi dengan dorongan semangat yang diberikan guru. Selain itu, dengan belajar dalam kelompok siswa dilatih untuk berbagi pengalaman, berani mengemukakan pendapat, serta mau menerima perbedaan pendapat yang terjadi antar kelompok.

2. Hasil belajar dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Tink Pair Share ini dapat meningkat dengan rata-rata nilai Siklus (I) 70, setelah dilaksanakan tindakan rata-rata meningkat menjadi 80 dan persentase keaktifan siswa pada siklus (1) 62,5 % tidak aktif dan 37,5 % aktif dan pada siklus (2) 13 % tidak aktif dan 87 % aktif.

SARAN

1. Agar guru menerapkan model Cooperative Learning tipe Think Pair Share 2. Untuk Kepala sekolah, agar dapat berupaya meningkatkan sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam penggunaan model Cooperative Learning tipe Think Pair Share.

3. Untuk teman sejawat dapat menambah wawasan tentang penggunaan model Cooperative Learning tipe Think Pair Share dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII A SMPN 13 Banjarbaru.

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan daerah provinsi kalimantan selatan nomor 3 tahun 2009 tentang Pendidikan

al-Qur’an

Agus Suprijono, Cooperative Learnning Teori & Apllikasi Paikem, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010.

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan kelas, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

---, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafendo Persada, 2008.

Departemen Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Penelitian Tindakan Kelas, Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003.

Depag RI, Al-Qur'an Dan Terjemahnya, Jakarta Th. 1989.

Dimyati, Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

87

E. Mulyasa, Kurikulum berbasis kompetensi, Konsep, karakteristik, implementasi dan Inovasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

---, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Rosdakarya, 2000.

Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.

Isjoni, Pembelajaran Koperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Masitoh, & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta Depag RI. 2009.

Mendiknas, Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Bandung, Nuansa Aulia, 2005.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Praktek Baru, Bandung:

Rosdakarya, 1995.

Mulyana Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta, PT.Rieneka Cipta, 2003.

M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1995.

Oemar Hamaik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 1.3 dapat diketahui bahwa pada semua hari pengamatan sampel dengan penambahan asap cair redestilasi dan destilasi (kecuali perlakuan asap cair destilasi 1%

Bila pasien pulang diluat jam kerja untuk urusan administrasi akan dilakukan di hari berikutnya RS KHUSUS MATA PROF DR ISAK

Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu

[r]

Dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa lembaga pengawasan jasa keuangan yang akan dibentuk melakukan pengawasan terhadap Bank dan

Penilaian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh, tentang proses dan hasil belajar yang dicapai oleh

Model pembelajaran ini dalam bentuk program tersendiri sesuai sasaran dan melayani bentuk kegiatan ekspresi misalnya bahasa Staf berkedudukan sebagai perencana dan pengendali situasi

jika diperhatikan pada tabel – tabel sebelumnya tentang perolehan dan pertumbuhan laba yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada bank – bank.