ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENDEKATAN MENGAJAR STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI KAMPUS DENGAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA
Studi Kasus : Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2006 & 2007
Nova Padmawati Prihatin Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa, (2) Hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa, (3) Hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 & 2007. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 & 2007 yang berjumlah 124 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian adalah 52 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama dan kedua digunakan analisis korelasi product moment, sedangkan untuk menjawab permasalahan ketiga digunakan analisis korelasi ganda.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF STUDENT’S PERCEPTION TOWARD TEACHING APPROACH STUDENT CENTERED LEARNING(SCL) TEACHING LEARNING ENVIRONMENT LEARNING IN CAMPUS AND
STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study : Student of Accounting Department 2006 & 2007 Generation
Nova Padmawati Prihatin Sanata Dharma University
2009
The aims of this research are to know whether there is positive and significant relationship between student’s perception : (1) toward teaching approach and Student Centered Learning teaching and student’s learning achievement; (2) environment learning in campus and student’s learning achievement; (3) approach Student Centered Learning teaching and environment learning in campus and student’s learning achievement.
This research was conducted in Accounting Department 2006 & 2007 generation. The population of this research are 124 students of Accounting Department. The samples are 52 students. The sampling technique is purposive sampling. The method of data collection are questionnaire and documentation. To answer the first and second problems, the writer used product moment correlation analysis, while to answer the third problems, the writer used double correlation analysis.
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENDEKATAN MENGAJAR STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI KAMPUS DENGAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA
Studi Kasus : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Prodi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2006-2007
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Nova Padmawati Prihatin 041334082
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PERSEMBAHAN
“I'm walking away, to find a better
day”
(by Craig David)
Skripsi ini ku persembahkan kepada:
Bapak dan Ibu tercinta
Juga adikku tersayang
MOTTO
“TUHAN AKAN MEMBERIKAN
YANG KITA BUTUHKAN
BUKAN
YANG KITA INGINKAN”
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus atas kasih, karunuia dan berkat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyusun hingga menyelesaikan skripsi ini penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan yang diberikan oleh semua pihak, untuk itu penulis secara tulus mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah membimbing, menuntun, dan menyertai dalam setiap langkah penulis.
2. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Romo Ir. P. Wiryono, SJ serta staf karyawan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan.
3. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar memberikan bimbingan, dukungan, kritik, saran, dan meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini.
memberikan doa yang tiada hentinya, dukungan, semangat, dan perhatian kepada penulis selama kuliah dan penyelesaian skripsi ini.
7. Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2006-2007 yang telah membantu penulis dalam pengisian kuesioner.
8. Mas Tejo yang selalu sabar memberikan dukungan, semangat, waktu dan perhatiannya selama penulis kuliah dan penyelesaian skripsi. Cepet selesai ya mas…..
9. Teman-teman setiaku Yuli di Bali, Yesi(pacul), Elin, Yessi di Tangerang, thanks banget semangatnya guy’s… I’ll be back…..
10. Teman-Teman kuliah Agnes(meong), Anna, Sisil, Vivin, Eli(mbek), Tanti, Via, Florie dan Santi yang selalu memberikan semangat, tempat curhat, dan tempat gila bareng selama kuliah.
11. Teman-teman PAK 04 thanks for all…..
12. Teman-teman kos Trembuku 1 Erna, Mbak Uci, Anne, Ririn, Sinta, Ani, Atik, Vero thank you….
13. Semua orang yang turut membantu dan mendukung terselesaikannya skripsi dan perkuliahan penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya.
Yogyakarta, Juli 2009 Penulis
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENDEKATAN MENGAJAR STUDENT CENTERED LEARNING (SCL) DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI KAMPUS DENGAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA
Studi Kasus : Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2006 & 2007
Nova Padmawati Prihatin Universitas Sanata Dharma
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar dengan prestasi belajar mahasiswa, (2) Hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa, (3) Hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 & 2007. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 & 2007 yang berjumlah 124 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian adalah 52 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama dan kedua digunakan analisis korelasi product moment, sedangkan untuk menjawab permasalahan ketiga digunakan analisis korelasi ganda.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF STUDENT’S PERCEPTION TOWARD TEACHING APPROACH STUDENT CENTERED LEARNING(SCL) TEACHING LEARNING ENVIRONMENT LEARNING IN CAMPUS AND
STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study : Student of Accounting Department 2006 & 2007 Generation
Nova Padmawati Prihatin Sanata Dharma University
2009
The aims of this research are to know whether there is positive and significant relationship between student’s perception : (1) toward teaching approach and Student Centered Learning teaching and student’s learning achievement; (2) environment learning in campus and student’s learning achievement; (3) approach Student Centered Learning teaching and environment learning in campus and student’s learning achievement.
This research was conducted in Accounting Department 2006 & 2007 generation. The population of this research are 124 students of Accounting Department. The samples are 52 students. The sampling technique is purposive sampling. The method of data collection are questionnaire and documentation. To answer the first and second problems, the writer used product moment correlation analysis, while to answer the third problems, the writer used double correlation analysis.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK... ix
ABCTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR LAMPIRAN... xv
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ... 1
B.
Batasan Masalah ... 2
C.
Rumusan Masalah ... 3
D.
Tujuan ... 3
E.
Manfaat Penelitian... 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar SCL ... 5
B.
Lingkungan Belajar di Kampus... 16
C.
Prestasi Belajar Mahasiswa ... 20
D.
Kerangka Berpikir ... 25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian ……….. 29
B.
Tempat dan Waktu Penelitian ……… 29
C.
Subyek dan Obyek Penelitian ……... 30
D.
Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel ...………. 30
E.
Operasional Variabel.... ………..… 31
F.
Teknik Pengumpulan Data ……….………....……… 34
G.
Teknik Pengujian Instrumen ... 34
H.
Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS
A.
Sejarah Universitas Sanata Dharma... 48
B.
Visi dan Misi... 50
C.
Tujuan Pendidikan di Sanata Dharma ... 51
D.
Yayasan... 51
E.
Pimpinan... 52
F.
Dewan Penyantun... 54
G.
Kemitraan... 54
H.
Lokasi Kampus... 64
I.
Statistik ... 64
J.
Fasilitas ... 66
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Responden... 68
B.
Deskripsi Data Penelitian ... 68
C.
Uji Normalitas ... 70
D.
Uji Linieritas ... 71
E.
Uji Hipotesis ... 73
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan... 85
B.
Keterbatasan Penelitian... 87
C.
Saran-Saran... 87
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan
Mengajar SCL... 31
Tabel 3.2 Operasional Variabel Lingkungan Belajar di Kampus ... 33
Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan
Mengajar
SCL...
36
Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Kampus... 37
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen... 38
Tabel 3.6 Kategori Reliabilitas... 38
Tabel 3.7 PAP II... 39
Tabel 3.8 Interval Skor Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar
SCL... 40
Tabel 3.9 Interval Skor Lingkungan Belajar di Kampus ... 41
Tabel 3.10 Interval Skor Prestasi Belajar Mahasiswa... 42
Tabel 3.11 Koefisien Korelasi... 45
Tabel 5.1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar SCL ... 69
Tabel 5.2 Lingkungan Belajar di Kampus... 69
Tabel 5.3 Prestasi Belajar Mahasiswa... 70
Tabel 5.4 Hasil Pengujian Normalitas... 71
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Linieritas... 72
Tabel 5.6 Korelasi Hubungan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan
Mengajar SCL Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa ... 74
Tabel 5.7 Korelasi Hubungan Lingkungan Belajar di Kampus Dengan Prestasi
Belajar
Mahasiswa...
75
Tabel 5.8 Korelasi Ganda... 76
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian...92
Lampiran II Data Validitas Penelitian...81
Lampiran III Data Induk Penelitian ...100
Lampiran IV Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...110
Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas...113
Lampiran VI Korelasi Produk Moment dan Analisis Korelasi Ganda ...115
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan perkuliahan bertujuan untuk mendapatkan suatu prestasi dalam dunia akademik. Prestasi tidak hanya bisa didapat dari dunia akademik saja, banyak sekali tempat untuk memperoleh prestasi. Selain di bidang akademik, prestasi juga bisa diperoleh contohnya di bidang olahraga, kesenian, atau di bidang lainnya. Bagi mahasiswa, mereka harus belajar dengan giat agar mereka dapat memperoleh nilai yang sangat baik sehingga mereka dapat dikatakan berprestasi.
Pendekatan pembelajaran merupakan faktor yang berasal dari luar siswa. Kemampuan mengajar dengan menggunakan pendekatan yang tepat merupakan hal yang harus dimiliki dosen. Penggunaan pendekatan yang tepat dapat menciptakan kegiatan belajar/mengajar yang optimal. Apabila salah satu bagian dari faktor eksternal ini dapat terpenuhi maka tujuan pembelajaran akan tercapai.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah lingkungan belajar, karena lingkungan mempengaruhi seseorang untuk berkonsentrasi. Lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat. Agar prestasi belajar mahasiswa itu baik maka diharapkan lingkungan yang ada di sekitar mahasiswa itu baik pula. Beberapa faktor di atas diduga dapat mempengaruhi keberhasilan atau prestasi belajar mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Mengingat pentingnya mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar, untuk itu penelitian ini akan meneliti “Hubungan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar SCL dan Lingkungan Belajar di Kampus dengan Prestasi Belajar Mahasiswa” Prodi PAK angkatan 2006 & 2007 Universitas Sanata Dharma.
B. Batasan Masalah
mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan positif antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dengan prestasi belajar mahasiswa?
2. Apakah ada hubungan positif antara lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa?
3. Apakah ada hubungan positif antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan postif antara lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas
Memberi masukan untuk dapat lebih meningkatkan kualitas universitas secara umum serta kualitas dosen secara khusus melalui pemerkayaan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran, dengan lingkungan yang lebih menunjang.
2. Bagi Dosen
Memberi masukan bagi dosen bahwa sebenarnya pendekatan SCL itu dapat merangsang kemandirian mahasiswa dalam kegiatan belajar.
3. Bagi Mahasiswa
Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya FKIP bahwa prestasi belajar dapat diupayakan dengan pendekatan mengajar yang sesuai dengan tujuan dan lingkungan belajar yang kondusif.
4. Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi Mahasiswa Terhadap Metode Mengajar Dosen
1. Pengertian Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri sendiri (Davidoff, 1988:232). Hal tersebut sejalan dengan pendapat Thoha (1988:138) yang mengatakan bahwa persepsi merupakan proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik melalui pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses pemahaman, menerima, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan dari lingkungannya melalui panca indera sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderakan. 2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi
Menurut Thoha (1988:158), faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain sebagai berikut:
a. Artibulasi
Artibulasi diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang mencari kejelasan sebab-sebab dari perilaku orang lain. Seseorang tidak hanya tertarik mengamati perilaku dalam organisasi saja, tetapi juga mencari jawaban penyebab dari perilaku orang yang diamati. Penilaian orang dan reaksinya terhadap perilakunya. Proses atribulasi ini sangat bermanfaat karena meneliti sebab-sebab terjadinya suatu perilaku yang diharapkannya persepsi terhadap orang lain.
b. Stereotype
Strereotype adalah suatu proses yang cenderung melihat orang lain sebagai suatu bagian dari kelas atau kategori. Selain itu di dalam
c. Hallo Effect
Hallo Effect digunakan untuk menilai seseorang berdasarkan atas salah satu sifat yang diketahui oleh yang menilai. Misalnya kerajinan, kecerdasan, penampilan, kerjasama, dan lain sebagainya. Satu sifat yang kebetulan dilihat oleh penilai dan dapat menutupi sifat-sifat lainnya.
3. Pengertian Pendekatan Mengajar SCL
a. Pengertian Pendekatan
Pada umumnya kata approach diartikan pendekatan. Dalam dunia pengajaran, kata ini lebih tepat diartikan a way of beginning something yang artinya adalah cara memulai sesuatu. Jadi pendekatan mengajar itu sendiri berarti cara memulai suatu pengajaran (Subana 2000:18).
Menurut Sanjaya (strategi pembelajaran 2006:125), pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita (pendidik) terhadap proses pembelajaran. Pendekatan dalam pembelajaran ada dua yaitu, pendekatan yang berpusat pada guru (Instuctor Centered Learning) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning).
b. Pengertian Student Centered Learning ( SCL)
Centered Learning yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif (http://faculty.petra.ac.id/arlinah/scl/scl/pdf.)
2) Student Centered Learning (SCL) adalah suatu harapan dengan sekurang-kurangnya tiga alasan.
(http://kjm.ugm.ac.id/web/index2.php?option=com_content&do_p df=1&id=295.)
3) Pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pembelajaran dengan menggunakan sepasang perspektif, yaitu fokus pada individu pembelajar (keturunan, pengalaman, perspektif, latar belakang, bakat, minat, kapasitas, dan kebutuhan) dengan fokus pada pembelajaran (pengetahuan yang paling baik tentang pembelajaran dan bagaimana hal itu timbul serta tentang praktik pengajaran yang paling efektif dalam meningkatkan tingkat motivasi, pembelajaran, dan prestasi bagi semua pembelajar)
(http://inparametric.com/bhinablog/download/pembelajaran_berb asis_scl.pdf.)
Perspektif yang berpusat pada siswa ini merupakan suatu refleksi dari duabelas (12) prinsip psikologis pembelajaran berpusat pada siswa, 12 prinsip itu adalah:
Prinsip 2 : Tujuan proses pembelajaran. Siswa mencari untuk menciptakan makna, representasi pengetahuan melalui kuantitas dan kualitas data yang tersedia.
Prinsip 3: Pembentukan pengetahuan. Siswa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya yang telah dimiliki melalui cara-cara yang unik dan penuh makna.
Prinsip 4 : Pemikiran tingkat tinggi. Strategi tingkat tinggi untuk memantau dan memonitor proses mental, menfasilitasi kreativitas dan berpikir kritis.
Prinsip 5 : Pengaruh motivasi dalam pembelajaran. Kedalaman dan keluasan informasi diproses, serta apa dan seberapa banyak hal itu dipelajari dan diingat.
Prinsip 6 : Motivasi intrinsik untuk belajar. Individu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu dan menikmati pembelajaran, tetapi pemikiran dan emosi negatif (misalnya perasaan tidak aman, takut gagal, malu, ketakutan mendapat hukuman) dapat mengancam antusiasme mereka.
emosional, dan sosial yang merupakan fungsi genetis yang unik serta pengaruh faktor lingkungan.
Prinsip 9: Keberagaman sosial dan budaya. Pembelajaran difasilitasi oleh interaksi sosial dan komunikasi dengan orang lain melalui pengaturan yang fleksibel, keberagaman (usia, budaya, latar belakang keluarga, dsb).
Prinsip 10 : Penerimaan sosial, harga diri, dan pembelajaran. Pembelajaran dan harga diri sangat terkait ketika individu dihargai dan dalam hubungan yang saling peduli satu dengan yang lain sehingga mereka dapat saling mengetahui potensi, menghargai bakat-bakat unik dengan tulus, dan menerima mereka saling dapat menerima sebagai individu.
Prinsip 11 : Perbedaan individual dalam pembelajaran. Meskipun prinsip-prinsip dasar pembelajaran dan motivasi berpengaruh pada semua siswa, siswa memiliki perbedaan kemampuan dan preferensi dalam model dan strategi pembelajaran. Perbedaan-perbedaan ini merupakan pengaruh dari lingkungan dan keturunan.
Prinsip 12 : Filter kognitif. Keyakinan personal, pemikiran, dan pemahaman berasal dari pembelajaran, hal ini dapat menjadi dasar individual dalam pembentukan realitas.
c. Ciri-ciri SCL
2. Mahasiswa secara aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan.
3. Tidak terfokus hanya pada penguasaan materi, tetapi juga mengembangkan sikap belajar.
4. Multimedia
5. Fungsi dosen sebagai motivator dan fasilitator
6. Proses pembelajaran dan penilaian dilakukan berkesinambungan dan terintegrasi.
7. Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan kesalahan dapat digunakan sebagai sumber belajar.
8. Sesuai dengan pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner.
9. Mahasiswa dan dosen belajar bersama dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
10.Mahasiswa melakukan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran SCL.
11.Penekanan pada pencapaian kompetensi mahasiswa.
12.Penekanan pada bagaimana cara mahasiswa melakukan pembelajaran.
mahasiswa. Fungsi dosen sudah tidak lagi sebagai pemberi informasi utama dan evaluator, tetapi fungsi dosen pada pendekatan SCL adalah: 1. Memfasilitasi:
Modul ajar, buku, handout, jurnal, hasil penelitian, waktu. 2. Memotivasi:
a) Dengan memberi perhatian pada siswa
b) Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan mahasiswa dengan situasi yang kontekstual.
c) Memberi semangat dan kepercayaan pada mahasiswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
d) Memberi kepuasan pada mahasiswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
3. Memberi tutorial:
Menunjukkan jalan/cara/metode yang dapat membantu mahasiswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Memberi umpan balik:
Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran/hasil kinerja agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya.
(a). Berbagi informasi dengan cara: curah gagasan(brainstorming), kooperatif, kolaboratif, diskusi kelompok, diskusi panel, simposium dan seminar;
(b). Belajar dari pengalaman dengan cara: simulasi, bermain peran, permainan, dan kelompok temu;
(c). Pembelajaran melalui pemecahan masalah dengan cara: studi kasus, tutorial, dan lokakarya.
Variasi dari sejumlah ragam kegiatan belajar juga diyakini akan cenderung menghasilkan pengetahuan yang tersimpan kuat dalam memori siswa. Sebuah riset melaporkan perbandingan antara gaya mengajar dengan persentase informasi yang diingat dalam jangka waktu lama.
GAYA MENGAJAR INFORMASI YANG TERSMPAN LAMA
Ceramah 2% Ceramah disertai Demonstrasi 10%
Ceramah disertai demonstrasi dan latihan
terbimbing 20% Ceramah disertai demonstrasi, praktek
terbimbing dan pemberian umpan balik 80%
Dari tabel di atas terlihat bahwa informasi yang kuat tersimpan dihasilkan oleh gabungan antara sejumlah kegiatan yang melibatkan berbagai kegiatan siswa.
d. Pembelajaran KBK dengan pendekatan SCL
2. Memberi pengalaman belajar mahasiswa(bukan hanya memberi soal ujian/tes, sedangkan proses belajarnya tidak bisa diketahui). 3. Mahasiswa harus dapat menunjukkan hasil belajarnya/kinerjanya. 4. Pemberian tugas menjadi pokok dalam pembelajaran.
5. Mahasiswa mempresentasikan penyelesaian tugasnya, dibahas bersama, dikoreksi, dan diperbaiki, merupakan proses yang penting dalam pembelajaran SCL.
6. Penilaian proses sama pentingnya dengan penilaian hasil(ujian tulis lebih banyak mengarah pada penilaian hasil belajar).
e. Pengukuran dan penilaian belajar
Penilaian belajar biasanya digunakan oleh pendidik untuk menilai seseorang berhasil atau tidak dalam belajar melalui ujian tertulis atau lisan. Biasanya seorang mahasiswa akan dinyatakan berhasil apabila dia lulus dalam ujian tertulis maupun lisan dari suatu mata kuliah dan dikatakan tidak lulus apabila mahasiswa tidak lulus ujian tertulis maupun lisan yang diberikan oleh dosen.
B. Lingkungan Belajar di Kampus
Lingkungan belajar merupakan lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik seperti lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat(Nasution, jurnal ilmu pendidikan hal 41).
Menurut Prayitno(1997: 41), lingkungan belajar dibagi menjadi dua macam, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik.
1. Lingkungan fisik berkaitan dengan hal-hal yang ada di luar peserta didik yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar, baik yang bersumber dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Contoh : Kerapihan lingkungan belajar baik di rumah, sekolah, maupun perpustakaan.
2. Lingkungan nonfisik adalah segala hal yang ada di luar diri peserta didik yang secara mental dapat mempengaruhi aktivitas belajarnya, baik yang bersumber dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Contoh : Kondisi lingkungan yang bising, keluarga yang broken home, dan penerimaan sosial yang tidak baik.
Menurut Suryabrata(1983:8), faktor-faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: lingkungan alami dan lingkungan sosial.
yang panas dan pengap. Di Indonesia, orang cenderung berpendapat bahwa belajar pada pagi hari akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada sore hari.
Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya (wakilnya) maupun yang berwujud hal-hal lain, langsung berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar memecahkan soal akan terganggu, bila ada orang lain yang mondar-mandir di dekatnya atau keluar masuk kamarnya, atau bercakap-cakap di dekat tempat belajar itu. Representasi manusia seperti misalnya potret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh. Dalam banyak hal pengaruhnya kurang menguntungkan. Lingkungan sosial yang lain, seperti suara mesin pabrik, hiruk-pikuk lalu lintas, juga berpengaruh terhadap belajar. Inilah antara lain alasannya mengapa gedung sekolah didirikan di tempat jauh dari pabrik atau tempat kerja dan jauh dari keributan lalu lintas.
Menurut Surakhmad (1982:23-26), Lingkungan belajar dibagi menjadi 2 jenis yaitu, lingkungan rumah dan lingkungan universitas. Lingkungan belajarpun memiliki 2 syarat yang harus dipenuhi sehingga lingkungan tersebut dapat dikatakan menunjang kegiatan belajar. Syarat-syarat itu adalah Syarat-syarat fisik dan juga mental.
a. Lingkungan rumah
yang langsung berhubungan dengan udara bersih di luar. Karena selama belajar kebanyakan posisi kita akan duduk dalam kamar maka udara bersih diperlukan untuk mengatasi peracunan pernafasan dan mengurangi kelelahan. Dari sudut ketenangan kita harus melihat apakah setidak-tidaknya pada saat-saat tertentu kita dapat tenang belajar seorang diri. Tempat belajar yang ramai akan mengacaukan pembagian waktu dan konsentrasi belajar. Dari sudut penerangan kita perlu menyelidiki apakah cukup penerangan dalam kamar belajar, karena penerangan yang kecil akan melelahkan mata dan otak.
b. Lingkungan universitas
Kita harus mengenali universitas yang kita tempati dengan melihat semua fasilitas yang dapat kita pergunakan. Bukan saja lokalitas atau tempat-tempatnya tetapi juga laboratorium, perpustakaan, perkumpulan-perkumpulan keilmuannya, serta orang-orang yang memegang peranan utama di tiap-tiap bagian.
Lingkungan di universitas sangat mempengaruhi prestasi dari seorang mahasiswa, seperti:
a. Tercipta disiplin di kampus yang mendorong terbentuknya disiplin belajar
b. Mahasiswa menjadi pusat utama layanan pendidikan dan pengembangan.
pelayanan kepada peserta didik dengan kehangatan, keakraban, dan kekeluargaan. Di samping itu, kebersihan lingkungan belajar juga merupakan unsur penting bagi terciptanya rasa nyaman ini.
d. Tersedia buku-buku dan sarana pembelajaran lain yang memadai. e. Keteladanan guru/dosen sebagai masyarakat terpelajar.
f. Kinerja profesional guru/dosen yang terandalkan; mereka mampu memberi sugesti kepada anak didiknya.
g. Pemberian tugas mandiri dan terstruktur kepada peserta didik dan ini direspons oleh peserta didik secara antusias.
h. Program kokurikuler dan ekstra kurikuler mengintegral dengan program kurikuler.
i. Penetapan kriteria prestasi dalam pembelajaran yang dilakukan secara objektif.
Lingkungan universitas itu sendiri terdiri dari kondisi fisik dan non fisik. Kedua kondisi tersebut mempunyai peranan yang penting bagi mahasiswa agar dapat berkonsentrasi dalam belajar.
1. Kondisi Fisik Ruangan Belajar
Sebuah lingkungan belajar yang efektif menuntut adanya sebuah ruangan belajar yang kondusif, beberapa hal yang menjadi faktor penentu terciptanya kondisi fisik ruang belajar yang baik adalah: a. Temperatur Udara
b. Pencahayaan c. Sirkulasi Udara
e. Kebersihan kelas
f. Dan Keamanan Kelas dari faktor-faktor pengganggu. 2. Kondisi non fisik
Faktor yang dimaksud yaitu aturan dan disiplin lebih kepada penciptaan suasana belajar yang teratur dan disiplin, seperti:
a. Waktu kegiatan belajar dan mengajar yang tepat, ciptakan suasana belajar yang disiplin, seperti masuk kelas tepat waktu, sehingga pada saat proses belajar mengajar berlangsung, sudah tercipta kondisi kelas yang tenang.
b. Cara meminta izin ketika hendak keluar dari ruangan kelas, jangan sampai ketika proses belajar berlangsung, banyak siswa yang keluar masuk seenaknya, hal ini tentunya dapat menganggu konsentrasi belajar di ruangan kelas.
c. Setiap pelajar mengetahui aturan dan tata cara pelaksanaan proses belajar di kelas.
C. Prestasi Belajar Mahasiswa
1. Pengertian Belajar
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian belajar: a. Menurut Roestiyah N.K:
mungkin dan murid giat untuk mengumpulkannya. Di sini sering terlihat bahwa belajar itu disamakan dengan menghafal (Roestiah N.K., 1982:149).
b. Menurut W.S Winkel belajar adalah:
Suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap (Winkel, 1987:4). c. Menurut Oemar Hamalik (1975:4), hasil belajar adalah suatu bentuk
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Seseorang dikatakan telah belajar, jika di dalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya semula tidak dapat membaca menjadi dapat membaca.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah mengikuti suatu program pendidikan. Menurut Nasution (Jurnal Ilmu Pendidikan 2001:39), prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu pelajaran, yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
dilaksanakan. Dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar tersebut akan mendapat kecakapan maupun perubahan yang sesuai dengan tujuan. Menurut Sunaryo (1983:10-13), bahwa tingkat kemampuan siswa dalam proses belajar dapat diketahui dari prestasi belajarnya. Prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Jas (1987:34), prestasi belajar bisa dinyatakan sebagaimana tercantum dalam raport atau ijazah, pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Wirawan (1976:20), yang menyampaikan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajarnya seperti yang dinyatakan dalam raport.
Pernyataan tentang persepsi belajar makin diperlengkap dengan pernyataan yang diberikan oleh Tirtonegoro (1984:42), yang mana pencapaian hasil belajar dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Menurut Sukardi (1983:30-31) menyatakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal, ialah faktor yang menyangkut seluruh diri pribadi, termasuk fisik maupun mental atau psikologisnya yang ikut menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar.
alat-alat pelajaran yang tidak memadai, dan lingkungan sosial maupun lingkungan alamiahnya.
Berdasarkan isi dari Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi (2007:55-56), terdapat beberapa kriteria penilaian yang dilakukan oleh universitas Sanata Dharma terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hasil pengukuran taraf pencapaian kompetensi mahasiswa dinyatakan dalam bentuk skor. Penilaian hasil belajar mahasiswa dapat didasarkan pada tiga kemungkinan sistem penilaian, yaitu:
a. Sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP)
Sistem penilaian ini menetapkan lebih dahulu batas lulus yang mencerminkan sasaran materi perkuliahan yang dituntut.
b. Sistem Penilaian Acuan Norma (PAN)
Sistem penilaian ini membandingkan taraf prestasi yang dicapai oleh seorang mahasiswa dengan taraf prestasi kelas/kelompoknya.
c. Sistem Penilaian Acuan Kombinasi (PAK)
Sistem penilaian ini membandingkan taraf prestasi kelompok yang diharapkan dengan taraf prestasi kelompok yang nyata, kemudian ditentukan batas lulus.
masing-masing dengan bobot kuantitatif (yang disebut angka mutu) sebagai berikut:
A ekuivalen dengan bobot 4 B ekuivalen dengan bobot 3 C ekuivalen dengan bobot 2 D ekuivalen dengan bobot 1 E ekuivalen dengan bobot 0
Penilaian dilakukan terlebih dahulu dengan menetapkan batas lulus yang merupakan batas minimum pencapaian kompetensi yang diperlukan. Penilaian ini biasanya menggunakan acuan persentase untuk dapat menentukan apakah seorang mahasiswa dapat lulus atau tidak pada suatu mata pelajaran. Acuan persentase yang digunakan adalah sebagai berikut:
Persentase Nilai
≥ 80 A
66-79 B 56-65 C 50-55 D
≤ 49 E
IP Sementara SKS
3,00-4,00 25 2,50-2,99 22 2,00-2,49 19
≤ 1,99 15
Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang diperoleh setelah mengikuti suatu program studi yang biasanya tercantum dalam nilai raport dan ijazah yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat.
D. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
1. Hubungan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar SCL
Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Pendekatan mengajar itu berarti titik tolak atau sudut pandang kita (pendidik) terhadap proses pembelajaran (Sanjaya 2006:125). Pendekatan dalam pembelajaran itu sendiri dibagi menjadi dua yaitu, pendekatan yang berpusat pada guru atau instruktur dan pendekatan yang berpusat pada siswa
mahasiswa akan berani mengutarakan pendapat dan ide kreatifitas dalam kegiatan belajar. Dengan demikian kompetensi mereka terhadap suatu pelajaran akan meningkat. Itu semua karena mereka diberikan kebebasan untuk menemukan cara belajar seperti apa yang bisa membuat mereka senang (Nasar, 32-33).
2. Hubungan Lingkungan Belajar di Kampus dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa
lebih optimal. Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang salah satunya adalah faktor lingkungan. Prestasi yang baik akan dihasilkan apabila lingkungan belajar mendukung. IPK yang tinggi dapat tercapai apabila lingkungan belajar di kampus mendukung, seperti lingkungan fisik dan juga lingkungan non fisik.
3. Hubungan Persepsi Belajar Mahasiswa Terhadap Pendekatan SCL
dan Lingkungan Belajar di Kampus dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa
4. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H1: Ada hubungan positif antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dengan prestasi belajar mahasiswa.
H2: Ada hubungan positif antara lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus, yang dimaksud studi kasus adalah penelitian terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu (Consuello, 1993:73). Penelitian ini merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan cara mengamati kasus-kasus yang terjadi di lingkungan kampus, khususnya di lingkungan kampus Sanata Dharma. Jenis penelitian studi kasus ini bila dihubungkan dengan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian hanya berlaku bagi obyek yang diteliti saja dan tidak berlaku bagi obyek penelitian yang lain. Penelitian ini hanya terbatas pada obyek tertentu saja yaitu mahasiswa sebagai responden. Secara khusus, yang akan diteliti dari responden adalah persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL, lingkungan belajar di kampus, dan prestasi belajar mahasiswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma. 2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Desember – Januari 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Prodi PAK tahun angkatan 2006-2007.
2. Obyek Penelitian
Persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL, lingkungan belajar di kampus, dan prestasi belajar mahasiswa.
D. Populasi
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999:72). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa USD Prodi Pendidikan Akuntansi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi(Sugiyono, 1999:73), lebih ditekankan lagi jika sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambialn sampel yang digunakan adalah purposive sampling,
PAK angkatan 2006 dan angkatan 2007 sebanyak 124 orang. Pertimbangan ini diambil karena mahasiswa angkatan tersebut telah memiliki pengalaman mengikuti perkuliahan dengan berbagai metode.
E. Operasionalisasi Variabel
1. Variabel persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL.
Persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL adalah proses pemahaman yang dialami oleh mahasiswa dalam memahami pendekatan mengajar SCL yang digunakan oleh dosen dalam kegiatan pembelajaran. Pengukuran variabel persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL berdasarkan indikator yang disajikan dalam tabel. Berikut ini disajikan tabel operasional:
Tabel 3.1
Tabel Operasional
Variabel Dimensi Indikator
Pertanyaan Positif Negatif Persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL Ciri-ciri SCL
Mahasiswa aktif dalam mengembangkan
pengetahuan & keterampilan yang dipelajari
1
Mahasiswa secara aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan.
2
Tidak terfokus hanya pada penguasaan materi, tetapi juga mengembangkan sikap belajar
3
Penggunaan Multimedia 4 Fungsi dosen sebagai
motivator
Fungsi dosen sebagai fasilitator
6 Penekanan pada proses
pengembangan
pengetahuan yang mana
kesalahan dapat digunakan sebagai sumber
belajar
7
Mahasiswa melakukan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran SCL.
8
Penilaian instrumen menggunakan skala Likert sebagai berikut:
Penilaian Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Skor Skor Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4
2. Variabel lingkungan belajar
Tabel 3.2
Tabel Operasional
Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan Positif Negatif
Lingkungan di kampus
Lingkungan Fisik
Temperatur udara 9
pencahayaan 10 Sirkulasi udara 11
Kondisi meja 12
bangku 13 Jendela kelas 14
Kebersihan kelas 15 Keamanan kelas 16 Lingkungan
Non Fisik
kedisiplinan 17 aturan 18
Penilaian instrumen menggunakan skala Likert sebagai berikut:
Penilaian Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif
Skor Skor Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4
3. Variabel prestasi belajar mahasiswa
Prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu pelajaran, yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan dosen.
IP 3,00-4,00 diberi skor 4 IP 2,50-2,99 diberi skor 3 IP 2,00-2,49 diberi skor 2 IP ≤ 1,99 diberi skor 1
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik kuesioner tertutup
Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus.
2. Metode dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar mahasiswa.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukuran tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti. Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis butir dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diselidiki. Arikunto (1996:170) menyatakan rumus perhitungan korelasi product moment dari Karl Pearson adalah sebagai berikut:
( )( )
(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−( )
∑
}
− = 2 2 2 2 y x N x x N y x xy NDengan keterangan:
rXY = koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan N = Total Responden
= Total nilai responden
= Total nilai x
∑
XY = jumlah perkalian skor X dan skor Y∑
2x = jumlah kuadrat x
∑
2y = jumlah kuadrat y
Besarnya nilai r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Jika r positif, serta nilai r hitung > r tabel maka butir variabel tersebut valid.
Uji validitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 12.00, apabila diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 52 dimana untuk df = 52 – 2 = 50 dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai r tabel 0,279. Maka butir-butir soal yang telah disusun ke dalam instrumen dinyatakan valid sehingga pengambilan keputusan data penelitian dapat digunakan.
1.1 Uji Validitas Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar
SCL
pertanyaan dan setiap item mempunyai 4 pilihan jawaban. Dari tabel III di bawah ini, dapat dilihat persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel 0,279, sehingga dapat dikatakan bahwa item tersebut valid dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
Tabel 3.3
Uji Validitas Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar SCL (X1)
No Item rxy R tabel N = 52 / α = 5% Keterangan 1 0,448 0,279 Valid 2 0,489 0,279 Valid 3 0,378 0,279 Valid 4 0,489 0,279 Valid 5 0,448 0,279 Valid 6 0,379 0,279 Valid 7 0,379 0,279 Valid 8 0,489 0,279 Valid
1.2 Uji Validitas Lingkungan Belajar di Kampus
Tabel 3.4
Uji Validitas Lingkungan Belajar di Kampus (X2) No Item rxy r tabel N = 52,α = 5% Keterangan
9 0,409 0,279 Valid 10 0,414 0,279 Valid 11 0,292 0,279 Valid 12 0,396 0,279 Valid 13 0,409 0,279 Valid 14 0,396 0,279 Valid 15 0,414 0,279 Valid 16 0,409 0,279 Valid 17 0,414 0,279 Valid 18 0,396 0,279 Valid
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama (Sudjana, 1989:120-121).
Tingkat reliabilitas kuesioner diuji dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 atau 5%.
Rumus Alpha (Arikunto, 1989:165):
r11 =
(
)
⎥⎢⎢⎣⎡ − ⎥⎥⎦⎤ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡−
∑
22 1 1 t b k k σ σ Kesimpulan:
Uji reliabilitas ini menggunakan komputer program SPSS versi 12.00, apabila diperoleh hasil r hitung untuk setiap butir lebih besar dari r tabel dengan N = 52 dimana untuk df = 52 – 2 = 50 dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan nilai r tabel 0,279. Maka butir-butir soal yang telah disusun ke dalam instrumen dinyatakan reliabilitas sehingga pengambilan data penelitian dapat digunakan.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas instrument
Variabel Koefisien Alpha r-tabel (df = 50,α = 5%)
keterangan
Persepsi mahasiswa terhadap pendekatan
mengajar SCL
0,742 0,279 Reliabel
Lingkungan belajar di kampus
0,732 0,279 Reliabel
Tabel 3.6
Kategori Reliabilitas menurut:
Suharsimi Arikunto (1990:167) Tinggi Sekali 0,800-1,000
Tinggi 0,699-0,799 Cukup 0,400-0,599 Rendah 0,200-0,399 Sangat Rendah < 0,2
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif, terdiri dari 2 bagian yaitu mendeskripsikan variabel persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus. Skala skor pengukuran pada analisis data deskriptif pada variabel persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL menggunakan mean (nilai rata-rata), yaitu membagi jumlah nilai data oleh banyak data (Sudjana, 1996:66). Pada variabel persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus menggunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP) tipe II karena passing score 56 pada PAP tipe II merupakan persentil minimal, maka semakin tinggi skor persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dikategorikan sangat baik dan semakin tinggi skor maka lingkungan belajar di kampus dikategorikan sangat menunjang. Tabel PAP II sebagai berikut (Masidjo, 1995:153) :
Tabel 3.7
PAP II 81% - 100%
66% - 80% 56% - 65% 46% - 55%
a. Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar SCL
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 8 item pertanyaan adalah 32 dan skor terendah adalah 8, maka selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 24, sehingga diperoleh:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
8 + (81% x 24) = 27,4 dibulatkan menjadi 27 Sangat Baik 8 + (66% x 24) = 23,8 dibulatkan menjadi 24 Baik 8 + (56% x 24) = 21,4 dibulatkan menjadi 21 Cukup Baik 8 + (46% x 24) = 19,0 dibulatkan menjadi 19 Tidak Baik Dibawah 19 Sangat Tidak Baik
Disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.8
Interval Skor Persepsi Mahasiswa Terhadap Pendekatan Mengajar SCL
Interval Skor Keterangan 27 - 32 Sangat positif 25 – 26 Positif 21 – 24 Cukup positif 19 – 20 Negatif
8 – 18 Sangat negatif
Apabila skor penilaian makin tinggi maka persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL sangat baik sedangkan skor penilaian makin rendah maka persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL sangat tidak baik.
b. Lingkungan Belajar di Kampus
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
10 + (81% x 30) = 34,3 dibulatkan menjadi 34 Sangat menunjang 10 + (66% x 30) = 29,8 dibulatkan menjadi 30 Menunjang 10 + (56% x 30) = 26,8 dibulatkan menjadi 27 Cukup Menunjang 10 + (46% x 30) = 21,8 dibulatkan menjadi 22 Tidak Menunjang Dibawah 22 Sangat Tidak Menunjang
Disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.9
Interval Skor Lingkungan Belajar di Kampus Interval Skor Keterangan
34 - 40 Sangat menunjang 30 - 33 Menunjang 27 - 29 Cukup menunjang 22 - 26 Tidak menunjang 10 – 21 Sangat tidak menunjang
Apabila skor penilaian makin tinggi maka lingkungan belajar di kampus sangat menunjang sedangkan skor penilaian makin rendah maka lingkungan belajar di kampus sangat tidak menunjang.
c. Prestasi Belajar Mahasiswa
IPK tertinggi yang diharapkan dicapai adalah 4,00 dan IPK terendah adalah 0,00, maka selisih antara IPK tertinggi dengan IPK terendah adalah 4,00, sehingga diperoleh:
Skor = nilai terendah + %(nilai tertinggi – nilai terendah)
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
0 + (56% x 4,00) = 2,24 Cukup Tinggi 0 + (46% x 4,00) = 1,84 Rendah Dibawah 1,84 Sangat Rendah
Tabel 3.10
Interval Skor Prestasi Belajar Mahasiswa Interval Skor Keterangan
34 - 40 Sangat Baik 30 - 33 Baik 27 - 29 Cukup Baik 22 - 26 Tidak Baik 10 – 21 Sangat Tidak Baik
2. Pengujian prasyarat analisis a. Uji Normalitas
Untuk menggunakan statistik inferensial dalam menganalisis data terlebih dahulu harus melakukan pengujian terhadap data yang dimiliki (Suharsimi Arikunto, 2003:391-392). Untuk menguji data salah satunya dengan menggunakan normalitas data. Untuk menguji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test yang dihitung dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS versi 12.00. Dengan uji signifikansi 5%, data dianggap normal apabila p> 0,05.
b. Uji Linieritas
yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:332) : e S TC S F 2 2 = Keterangan :
( )
2 2 − = k TC JK s TC( )
k n E JK s e − = 2F : harga bilangan F untuk garis regresi s2 TC : varian tuna cocok
s2e : varian kekeliruan
JK(TC) : jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) : jumlah kuadrat kekeliruan
Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier ditolak jika F > F(1−α)(k−2,n−k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k). Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima jika F < F(1−α)(k−2,n−k) pada dk pembilang=(k-2) dan dk penyebut=(n-k). 3. Pengujian hipotesis
Variabel yang diuji:
1) Hubungan persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dengan prestasi belajar mahasiswa.
3) Hubungan persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa a. Perumusan hipotesis
Ho1 : Tidak ada hubungan positif antara persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dengan prestasi belajar mahasiswa Ha1 : Ada hubungan positif antara persepsi mahasiswa terhadap
pendekatan mengajar SCL dengan prestasi belajar mahasiswa Ho2 : Tidak ada hubungan positif antara lingkungan belajar di
kampus dengan prestasi belajar mahasiswa
Ha2 : Ada hubungan positif antara lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa
b. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan teknik korelasi sederhana. Teknik korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing antara variabel bebas dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah (Arikunto, 1989:205):
rxy
=(
∑
∑
x2)(
∑
y2)
xy
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan = Jumlah perkalian skor x dan skor y
Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi. Selanjutnya, besar nilai r dapat diinterpretasi untuk memperkirakan kekuatan hubungan korelasi, seperti yang ditampilkan pada tabel berikut (Budi, 91-92):
Tabel 3.11
Interval nilai r Interpretasi 0,001 – 0,200 Korelasi sangat lemah 0,201 – 0,400 Korelasi lemah 0,401 – 0,600 Korelasi cukup kuat 0,601 – 0,800 Korelasi kuat 0,801 – 1,000 Korelasi sangat kuat
Dengan range korelasi antara -1 sampai dengan 1. Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dibandingkan antara t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan db = n-2 (Sudjana, 1996:380).
t =
2
1 2
r n r
− −
Keterangan:
t = harga t-tes yang dicari r = koefisien korelasi n = jumlah sampel c. Penarikan kesimpulan
Ha diterima apabila ttabel < thitung
Variabel hubungan persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
a. Perumusan hipotesis
Ho = Tidak ada hubungan positif antara variabel persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa.
Ha = Ada hubungan positif antara variabel persepsi mahasiswa terhadap pendekatan mengajar SCL dan lingkungan belajar di kampus dengan prestasi belajar mahasiswa.
b. Pengujian hipotesis
Untuk pengujian hipotesis tersebut digunakan korelasi ganda, karena terdiri dari dua atau lebih variabel bebas yang masing-masing mempunyai korelasi dengan variabel terikat.
Ryx1x2 =
2 1 2 2 1 . 2 . 1 2 2 1 2 1 2 x x r x rx ryx ryx yx r yx r − − + Keterangan:
Ryx1x2 = Korelasi antara X1 dan X2 secara bersama-sama dengan
variabel Y.
ryx1 = Korelasi Product moment antara X1 dengan Y.
ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y.
Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi ganda dilakukan uji F. Bila f hitung > f tabel dengan taraf signifikansi α = 0,05 disimpulkan signifikan (Sudjana, 1996:380). Berikut adalah rumus F hitung:
Fh =
(
)
(
1)
/ 1
/
2 2
− −
−R n k
K R
Keterangan:
Fh = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel.
R2= Koefisien korelasi ganda.
K = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel c. Penarikan kesimpulan
BAB IV
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
Sanata Dharma pertama kali berdiri pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955 dengan nama PTPG Sanata Dharma. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma memiliki 4 jurusan yaitu: Bahasa Inggris, sejarah, IPA, dan ilmu mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H.Loeff sebagai wakil dekan. Nama Sanata Dharma diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di kantor wali gereja Indonesia. ”Sanata Dharma” yang sebenarnya dibaca ”Sanyata Dharma” yang berarti ”kebaktian sebenarnya” atau ”pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditunjukkan kepada tanah air dan gereja
(pro patria et eclessia)
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Mentri PTIP No. 237/B- Swt/ U/ 1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Selain melaksanakan program S1, IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II,dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, PMP. Dan berbagai Program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka Program Diploma II PGSD.
Nama – nama Rektor Sanata Dharma
1. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967) 2. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)
3. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984) 4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988) 5. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993) 6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001) 7. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
8. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)
B. Visi dan Misi
Visi
USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus propinsi Indonesia bersama para imam dan awam katholik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademik dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, spiritualitas ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama, perhatian pribadi, semangat keunggulan dan semangat dialogis.
Misi
humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.
C. Tujuan Pendidikan di Sanata Dharma
Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.
D. Yayasan
Ketua : Dr. Albertus Budi Susanto, S.J. Sekretaris Umum : Dr. R.A. Supriyono, S.U., Akt. Sekretaris Pelaksana : Drs. Joseph Ageng Marwata, S.J. Bendahara : H. Van Opzeeland, S.J.
Anggota : 1. Drs. A. Budi Purnomo Brodjonegoro, M.B.A. 2. Prof. Dr. Johana Endang Prawitasari
3. Dr. Ir. Hendricus Priyo Sulistyo, M.Sc. 4. Dr. Frans Susilo, S.J.
E. Pimpinan
PIMPINAN UNIVERSITAS
Rektor Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. Wakil Rektor I Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M.Acc.
Wakil Rektor II Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. Wakil Rektor III Paulus Kuswandono, S.Pd., M.Ed.
PIMPINAN FAKULTAS DAN PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Dekan Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. Wakil Dekan I Drs. Y.B. Adimassana, M.A. Wakil Dekan II Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. Kaprodi Bimbingan dan Konseling Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si.
Kaprodi PBSID Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris Agustinus Hardi Prasetyo, S.Pd., M.A. Kaprodi Pendidikan Sejarah Drs. B. Musidi, M.Pd.
Kaprodi Pendidikan Akuntansi L. Saptono, S.Pd., M.Si. Kaprodi Pend Ekonomi Koperasi Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Kaprodi Pendidikan Matematika Dr. St. Suwarsono
Kaprodi Pendidikan Fisika Drs. Domi Severinus, M.Si.
Kaprodi Ilmu Pend Agama Katolik Drs. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed. Kaprodi PGSD (D2 dan S1) Drs. Puji Purnomo, M.Pd.
Kaprodi Pendidikan Biologi Dra. Maslichah Asy`ari, M.Pd.
FAKULTAS SASTRA
Dekan Dr. Isodarus Praptomo Baryadi, M.Hum. Wakil Dekan Dra. Theresia Enny Anggraini, M.A. Kaprodi Sastra Inggris Drs. Hirmawan Wijanarka, M.Hum. Kaprodi Sastra Indonesia Drs. B. Rahmanto, M.Hum.
Kaprodi Ilmu Sejarah Drs. Heribertus Hery Santosa, M.Hum.
FAKULTAS EKONOMI
Kaprodi Akuntansi Drs. Yusef Widya Karsana, Akt., M.Si. Kaprodi Manajemen Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A.
FAKULTAS PSIKOLOGI
Dekan Paulus Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. Wakil Dekan Victorius Didik Suryo Hartoko, S. Psi.
Ketua Program Studi Psikologi Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisarti, S.Psi., M.Si.
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Dekan Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. Wakil Dekan I Augustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng. Wakil Dekan II Anastasia Rita Widiarti, S.Si., M.Kom. Kaprodi Teknik Mesin Budi Sugiarto, S.T., M.T.
Kaprodi Teknik Elektro Bernadeta Wuri Harini, S.T.
Kaprodi Informatika Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. Kaprodi Mekatronika Ign. Drajat Pranowo, S.S., M.Eng. Kaprodi Fisika Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Kaprodi Matematika Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si.
FAKULTAS FARMASI
Dekan Rita Suhadi, S.Si., Apt., M.Si. Wakil Dekan Yustina Sri Hartini, S.Si., Apt., M.Si. Kaprodi Farmasi Christine Patramurti, S.Si., M.Si., Apt. Kapro Profesi Apoteker Yosef Wijoyo, S.Si., Apt., M.Si.
FAKULTAS TEOLOGI
Dekan Dr. Antonius Sudiardja, S.J. Wakil Dekan Dr. Robertus Rubiyatmoko, Pr Kaprodi Teologi Dr. Emanuel Pranawa Dhatu, Pr.
PROGRAM PASCA SARJANA
Direktur Prof. Dr. Augustinus Supratiknya Kapro Magister Kajian Bhs Inggris Dr. FX Mukarto, MS
Kapro Magister Ilmu Religi &
F. Dewan Penyantun
a. J. Casutt, S.J.
b. Prof. Dr. Dibyo Prabowo c. Ibu Djunaidi Joesoef d. Dr. Martha Tilaar
e. L. Shanti Poesposoetjipto, Dipl.Eng f. Dr. F. Soesianto
g. Drs. P. Swantoro h. Dr. A. Winoto Doeriat
i. Drs. Th. Sarjumunarso, S.J., M.A.
G. Kemitraan
LUAR NEGERI:
001. College of the Holy Cross, USA
002. Hogescholl van Amhem en Nigmegen (HAN) University) Belanda 003. The University of Hull, Inggris
004. The Ford Foundation, Amerika Serikat 005. The Fulbright Foundation dan AMINEF 006. Vassar College, USA
007. AMES International (The Language and Literacy Specialist) 008. Loyola College in Maryland USA
011. Hull University 012. La Sapeienza 013. Federico II
014. Monash Universtiy Australia 015. National University of Singapore 016. The Ateneo of Zamboaga
017. Australian Volunteer International (AVI)
018. MISEREOR (Zentrastelle Fuer Entwicklunshilfe) 019. University of Italiano
DALAM NEGERI:
001. PT. SURYA DERMATO MEDICA LABORATORIES 002. PT. BPR ARTHA MLATIINDAH YOGYAKARTA 003. PT. SIANTAR TOP, TBK
004. LORIN BUSINESS RESO 005. VALBUARY ASIA FUTURES 006. PT. SINAR INTERMARK 007. PT. KALBE FARMA
008. THOMAS MITRA CENTER
009. PT. TROPICAL ELECTRONIC BATAM 010. PT. KINO
011. EDU ZONE ENGLISH 012. BPK PENABUR, CIREBON
014. PT. NOJORONO TOBACCO INTERNATIONAL 015. PERKUMPULAN STRADA
016. CANDELA INTERNATIONAL 017. EF NUSANTARA MAGELANG 018. ATM COM
019. ENGLISH MADE EASY
020. SEKOLAH GLOBAL MANDIRI 021. YAYASAN KELUARGA BUNDA
022. PT. ASTRA INTERNATIONAL HONDA (YOGYAKARTA) 023. KIOS PELAJAR
024. GROUP USAHA DI JOGJAKARTA (DEVELOPER REAL ESTATE, F&B, RETAIL, EDUCATION CENTER)
025. SONY ELECTRONIC
026. PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
027. HUSADA GROUP (DEVELOPER REAL ESTATE, F&B, RETAIL, EDUCATION CENTER)
028. PT. ZAMBRUD JAVA TEAK
029. PT. APLIKANUSA LINTASARTA (VIA. ALUMNI CAREER CENTER UII)
030. LG INNOTEK (VIA ALUMNI CAREER CENTER UII) 031. PT. BUSANA REMAJA AGRACIPTA YOGYAKARTA 032. PT. ZAMBRUD JAVA TEAK
034. ENGLISH FIRST NUSANTARA PANGKAL PINANG 035. OSHINKIDS (PLAY GROUP DAN TK)
036. SEKOLAH TUNAS MUDA 037. KANAAN GLOBAL SCHOOL 038. BPK PENABUR SERANG 039. VALBURY ASIA FUTURES
040. ADIRA FINANCE (PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE) 041. YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN KETAPANG
042. PABRIK KULIT, PT. SINAR OBOR 043. SMA KATOLIK FRATERAN 044. BODY & SOUL CLOTHING 045. PT. EDHIYASA PRIMA JAYA
046. PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA
047. JAPFA ( PT. MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA, TBK) 048. PT. MEGA ANDALAN KALASAN
049. PT. INDORAMA SYNTETICS TBK (VIA. UII ALUMNI CAREER CENTER)
050. PT. SIANTAR TOP, TBK 051. PURIKIDS
052. PT. BELLA PRIMA PERKASA (PLASTIC DEVISION) 053. UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA
056. MELAWAI GROUP , OPTIK MELAWAI 057. PT. SHANGHIANG PERKASA
058. JOGJAKARTA PLAZA HOTEL
059. PE MAD (PROJECT MANAGEMENT) 060. PT. CATUR SENTOSA ADIPRANA 061. PT. KIDEKO JAYA AGUNG
062. UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN 063. PT. VALBURY ASIA FUTURES
064. BPK PENABUR SERANG
065. GLOBAL LINTAS MEDIA (GRAMEDIA MATRAMAN LT. 4) 066. MUNCUL GROUP
067. PALM KID
068. YAYASAN TUNAS KARYA 069. PALM KIDS SCHOOL 070. PT. KONIMEX
071. PT. BANK PANIN TBK CABANG YOGYAKARTA 072. PT. PHAROS INDONESIA
073. YAYASAN PERGURUAN " CIKINI" 074. PT. INTER PAN PASIFIC GROUP
075. YAYASAN ASTI DHARMA CABANG TEGAL 076. PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
077. KAPAL API(PT. SANTOS JAYA ABADI)
079. PT. GRAMEDIA MULTI UTAMA 080. PT. SURYA MULTI INDOPACK 081. PT. AXA LIFE INDONESIA 082. PT. PANARUB INDUSTRY
083. HR RECRUITMENT, BANK DANAMON INDONESIA WILAYAH 07 084. PT. VALBURY ASIA FUTURES
085. YAYASAN BUDI MULIA
086. BANK INTERNATIONAL INDONESIA (BII) 087. PT. BCA. FINANCE
088. PT. VALBURY ASIA FUTURES
089. PT. SUMBER CENTRAL DATA INTERNATION 090. PT. BINAWAN SARANA EAST INDONESIAN 091. COM SHRM- PT. SIEMENS INDONESIA, SIEMENS BUSINESSPARK
092. SUMMNIT AUTO GROUP
093. YAYASAN MARSUDIRINI CABANG SURAKARTA 094. SDM KELOMPOK MAJALAH SWA
095. 3A
096. PT. TOYOTA ASTRA MOTOR
097. PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE 098. SONY ELECTRONIC
101. YOS &CO (BUSINESS AND MANAGEMENT CONSULTANS) 102. SMP KATOLIK "ST. VINCENTIUS", JL. T
103. PT. POLYPACKINDO UTAMA 104. YAYASAN DIANNANDA 105. BPK PENABUR CIREBON 106. PT. ALLIANZ LIFE INDONESIA 107. PT. PERTIWI AGUNG
108. APRIL - KERINCI
109. SMU KOLESE DE BRITTO 110. BERNOFARM
111. PT. DANLIRIS, BANARAN 112. PT. BANK NIAGA TBK
113. PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA 114. SCHOOL FOR BROADCAST MEDIA
115. YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN ORA ET LABORA 116. PT. GRAMEDIA MULTI UTAMA
117. YAYASAN PENDIDIKAN KARYA BANGSA SINTANG 118. UNIVERSITAS GADJAH MADA