TUGAS III
PERALATAN PABRIK
( TMS 4143)
OLEH:
Nama
: SUPRAYITNO
NIM
: 1107114206
KELAS
: S1 - A
PROGRAM SARJANA TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRINSIP KERJA DAN SKEMA KONVEYOR 1.Belt Conveyor
Prinsip kerja belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan atau bulk curah, dengan putaran dari motor sebagai pengerak utama yang terhubung dengan drumatau yang disebut Pulley. K o n s t r u k s i a r a h p a n g a n g k u t a n h o r i z o n t a l ,Konstruksi arah pengangkutan diagonal atau miring, Konstruksi arah pengangkutan horizontal dan diagonal. Alat ini banyak dipakai, disamping bersifat kontinyu, penggunaan powernya lebih rendah
2. Apron Conveyor
3. Screw Conveyor
4.Overhead Conveyor
Overhead conveyor digunakan untuk pemindahan bahan secara horisontal dan vertikal. Pemindahan bahan dengan menggunakan overthead conveyor diterapkan pada pemindahan bahan secara kontinyu dalam satu unit kerja (intrashop) maupun antar unit kerja (intershop). Muatan yang dipindah dengan menggunakan overhead conveyor adalah muatan satuan.
5.Pneumatic Conveyor
6. Bucket Elevator
Feed diletakkan tersebar dan merata pada Feed Spout (corong feed) kemudian Bucket akan meraup feed dan Belt/chain yang digerakkan oleh pulley (kerekan) akan menggiring naik bucket hingga mencapai Head Pulley Sprocket (gigi kerekan atas) kemudian feed akan didorong ke discharge spout (corong pemisah) lalu terdapat saringan-saringan yang dimana terdapat 78 tempat tesendiri untuk masing-masing ukuran feed kemudian bucket akan berjalan tertungkup ke bawah untuk pengisian selanjutnya.
Bucket elevator merupakan mesin pemindah bahan yang bergerak pada arah vertikal yang banyak diterapkan pada industri. Bucket elevator yang menggunakan bucket dengan kapasitas terbatas diterapkan pada pemindahan bahan berupa muatan curah (bulk load) berbentuk serbuk, butiran-butiran kecil, dan bongkahan. Jenis bucket yang digunakan pada bucket elevator ada tiga jenis berdasarkan jenis bahan yang dimuat, yaitu :
1. Deep bucket, Sudut potong 65°, digunakan untuk bahan sangat kering dan mudah mengalir.
2. Shallow bucket, Sudut potong 45°, digunakan untuk bahan yang mengandung uap air dan agak sukar mengalir.
3. V-type bucket, Digunakan untuk material berat dan abrasi.
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.
MEKANISME KERJA ROLLER KONVEYOR
Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut: 1.Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem transmisi menuju drive roller.
1. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.
2. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya yang disalurkan oleh sistem transmisi.
3. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
4. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1 sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
8. Vibrating Conveyor
Vibrating conveyor merupakan konveyor yang bekerja memindahkan
material menggunakan getaran pada lantai konveyor. Pada vibrating conveyor konvensional, lantai konveyor berhubungan dengan struktur pendukung menggunakan suatu pegas. Dengan demikian selama pengoperasiannya, getaran pada konveyor diteruskan ke struktur pendukung melalui pegas tersebut.
Cara kerja :
9. Load Propelling Conveyor
Load-propelling conveyor memindahkan beban unit yang berada dalam carrier (kereta pembawa beban) yang beroda dari suatu tempat ke tempat lain. Penggunaan peralatan pemindah material seperti load-propelling conveyor memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah :
1. Desainnya sederhana, beban yang dihasilkan relatif rendah karena tidak ditambah beban carrier secara kontinyu, sehingga kebutuhan daya rendah. 2. Biaya awal relatif rendah.