• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN SELULOSA ASETAT DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES PULPING DAN ASETILASI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 3.500 TONTAHUN TUGAS AKHIR - Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN SELULOSA ASETAT DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES PULPING DAN ASETILASI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 3.500 TONTAHUN TUGAS AKHIR - Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Dengan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PRA RANCANGAN PABRIK

PEMBUATAN SELULOSA ASETAT DARI TANDAN KOSONG

KELAPA SAWIT DENGAN PROSES PULPING DAN ASETILASI

DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 3.500 TON/TAHUN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik Kimia

OLEH : M. WAHYU ADNIN

NIM : 070405054

D E P A R T E M E N T E K N IK K I M I A

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan yang selalu memberikan

kesehatan dan menunjukkan jalan dan pengharapan sehingga Penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir dengan judul Pembuatan Selulosa Asetat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Proses Pulping dan Asetilasi dengan Kapasitas Produksi 3.500 ton/tahun.

Pra–rancangan pabrik ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat dalam

menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Strata Satu (S1) Teknik Kimia,

Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini,

Penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan fasilitas dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ayahanda Suyanto dan Ibunda Manilawati yang selalu memotivasi dan tidak

henti berdoa agar penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Ibu Dr.Halimatuddahliana, ST. MSc, dosen pembimbing I yang telah banyak

memberikan masukan, motivasi dan bimbingan serta pengertian kepada

Penulis selama penulisan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Ir. Netti Herlina, MT, dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan masukan dan bimbingan kepada Penulis selama penulisan Tugas

Akhir ini.

4. Bapak Dr. Eng. Ir. Irvan, MSi, Ketua Departemen Teknik Kimia, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dr. Ir. Fatimah MS, Sekretaris Departemen Teknik Kimia, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Ir. Renita Manurung, MT, Koordinator Tugas Akhir Departemen Teknik

Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak dan Ibu dosen staf pengajar Departemen Teknik Kimia, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara

8. Sahabatku Andre Yanda, M. Tarmidzi, Bambang Wahyu, Yuda, Andi Nata,

Darwis, Edo Rizqon, Fikri, Shinta, Dahlia, Lia, Wita, Siti yang selalu

memberikan dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

9. Erikson S. Siboro dan Suri Indayani, sebagai teman seperjuangan Penulis

(3)

10.Adik – Adik di Teknik Kimia USU yang tidak tersebutkan namanya yang

telah banyak memberikan bantuan, masukan, doa dan motivasinya kepada

Penulis.

11.Abang dan Kakak Alumni yang tidak tersebutkan namanya yang telah banyak

memberikan masukan, doa dan motivasinya kepada Penulis.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan baik isi ataupun kesalahan penulisan tugas akhir ini. Oleh

karena itu Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2012

(4)

INTISARI

Selulosa asetat merupakan bahan baku utama dalam pembuatan tekstil, filter, plastik dan yang lainnya yang dapat diproduksi dari serat yang mengandung selulosa dengan kadar tinggi. Kebutuhan akan selulosa asetat yang meningkat yang selama ini selalu diimpor tentu membuat biaya produksi industri lanjutannya semakin tinggi padahal bahan baku utama dalam pembuatan selulosa asetat adalah tandan kosong kelapa sawit hasil produksi dalam negeri yang selama ini selalu identik sebagai limbah atau buangan pabrik kelapa sawit.

Selulosa asetat yang akan diproduksi 3.500 ton/tahun dengan 330 hari kerja dengan bahan baku utama pulp dan asetat anhidrat dengan proses utama yaitu ekstraksi dengan larutan KOH, bleaching dengan larutan NaOCl, asetilasi pada suhu 700C dan hidrolisis pada suhu 1200C.

Lokasi pabrik pembuatan selulosa asetat ini direncanakan didirikan di daerah Air Genting, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara dengan luas areal 21.500 m2.Tenaga kerja yang dibutuhkan 156 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur utama dengan struktur organisasi sistem garis.

Hasil analisa ekonomi pabrik selulosa asetat adalah sebagai berikut:

 Total Modal Investasi : Rp 336.547.191.249,-

 Biaya Produksi : Rp 844.081.121.199,-

 Hasil Penjualan : Rp 1.757.041.861.127,-

(5)

DAFTAR ISI

1.2Perumusan Masalah ... I-2

1.3Tujuan Perancangan Pabrik ... I-2

1.4Manfaat Perancangan ... I-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... II-1 2.1Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) ... II-1

2.2Pulp ... II-1

2.3Serat ... II-2

2.4Selulosa Asetat ... II-3

2.5Tahapan Pembuatan Selulosa Asetat ... II-4

2.6Deskripsi Proses ... II-5

2.6.1 Proses Pembentukan Pulp dari Tandan

Kosong Kelapa Sawit ... II-5

2.6.2 Proses Pembuatan Pulp Menjadi Selulosa Asetat

Dengan Menggunakan Proses Asetilasi ... II-6

2.6.3 Proses Pemurnian Produk Selulosa Asetat dan

Recovery Asam Asetat Sisa ... II-8

2.7Sifat Bahan Baku dan Produk ... II-9

2.7.1 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku ... II-9

2.7.2 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Penunjang ... II-10

2.7.3 Sifat Fisis dan Kimia Produk... II-12

(6)

BAB IV NERACA ENERGI ... IV-1 BAB V SPESIFIKASI PERALATAN ... V-1 5.1 Gudang Penyimpanan TKKS (T-101) ... V-1

5.2 Disc Chipper (DC-101) ... V-1

5.3 Tangki Penyimpanan Larutan KOH (V-101) ... V-2

5.4 Pompa Bahan Larutan KOH (P-101) ... V-2

5.5 Tangki Ekstraksi (EX-101) ... V-2

5.6 Pompa Produk Tangki Ekstraksi (P-102) ... V-3

5.7 Rotary Washer I (RW-101) ... V-3

5.8 Pompa Produk Rotary Washer I (P-103) ... V-4

5.9 Tangki Penyimpanan Larutan NaOCl (V-102) ... V-4

5.10 Pompa Bahan Larutan NaOCl (P-104) ... V-4

5.11 Tangki Bleaching (BL-101) ... V-5

5.12 Pompa Produk Tangki Bleaching (P-105) ... V-6

5.13 Rotary Washer II (RW-102) ... V-6

5.19 Tangki Penyimpanan Asam Asetat Glasial (V-105)... V-8

5.20 Pompa Bahan Asam Asetat Glasial (P-107) ... V-8

5.21 Tangki Pencampur (M-201) ... V-9

5.22 Pompa Produk Tangki Pencampur (P-108) ... V-9

5.23 Tangki Penyimpanan Asam Sulfat (V-104) ... V-10

5.24 Pompa Bahan Asam Sulfat (P-109) ... V-10

5.25 Tangki Penyimpanan Asetat Anhidrtat (V-103) ... V-10

5.26 Pompa Bahan Asetat Anhidrat (P-110) ... V-11

5.27 Heater II (H-202) ... V-11

5.28 Pompa Bahan Asam Asetat Recycle (P-111) ... V-12

5.29 Heater I (H-201) ... V-12

(7)

5.31 Pompa Produk Reaktor Asetilasi (P-112) ... V-13

5.32 Tangki Hidrolisa (TH-201) ... V-14

5.33 Pompa Produk Tangki Hidrolisa (P-113) ... V-15

5.34 Cooler I (C-201) ... V-15

5.35 Tangki Penyimpanan Magnesium Asetat (V-106) ... V-15

5.36 Pompa Bahan Magnesium Asetat (P-114) ... V-16

5.37 Heater IV (H-204) ... V-16

5.38 Tangki Netralisasi (TN-201) ... V-17

5.39 Pompa Produk Tangki Netralisasi (P-115)... V-17

5.40 Cooler II (C-202) ... V-18

5.41 Centrifuge (CF-301)... V-18

5.42 Rotary Dryer II (RD-30) ... V-18

5.43 Conveyor III (BC-301) ... V-19

5.44 BlowBox II (B-301) ... V-19

5.45 Conveyor IV (BC-302)... V-20

5.46 HammerMill (HM-301) ... V-20

5.47 Conveyor V (BC-303) ... V-20

5.48 Gudang Penyimpanan Selulosa Asetat (V-107) ... V-21

5.49 Dekanter (D-301) ... V-21

5.50 Tangki Pencampur (M-302) ... V-22

5.51 Tangki Penampungan Asam Asetat Sisa (V-108) ... V-22

BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA ... VI-1 6.1 Instrumentasi ... VI-1

6.2 Keselamatan Kerja ... VI-4

6.3 Pencegahan Bahaya Pada Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat ... VI-6

6.3.1 Pencegahan terhadap Kebakaran dan Peledakan ... VI-6

6.3.2 Peralatan Perlindungan Diri ... VI-7

6.3.3 Keselamatan Kerja terhadap Listrik ... VI-7

6.3.4 Pencegahan terhadap Gangguan Kesehatan ... VI-8

6.3.5 Pencegahan terhadap Bahaya Mekanis ... VI-8

6.3.6 Pencegahan dan Pertolongan Pertama

(8)

BAB VII UTILITAS... VII-1

7.5.1 Kolam Penampungan (POND) ... VII-16

7.5.2 Bak Penampungan Awal ... VII-17

7.5.3 Bak Netralisasi ... VII-18

7.5.4 Pengolahan Limbah dengan Sistem Activated Sludge

(Lumpur Aktif) ... VII-19

7.5.5 Tangki Sedimentasi ... VII-21

7.6 Spesifikasi Peralatan Utilitas ... VII-22

7.6.1 Screening (SC) ... VII-22

7.6.2 Bak Sedimentasi (BS) ... VII-22

7.6.3 Klarifier (CL) ... VII-22

7.6.4 Sand Filter (SF)... VII-23

7.6.5 Tangki Penampungan -01(TU-01) ... VII-23

7.6.6 Tangki Penampungan -02 (TU-02) ... VII-24

7.6.7 Tangki Penampungan -03 (TU-03) ... VII-24

7.6.8 Tangki Kation / Cation Exchanger (CE)... VII-24

7.6.9 Tangki Anion / Anion Exchanger (AE) ... VII-25

7.6.10 Tangki Pelarutan Alum [Al2(SO4)3] (TP – 01) ... VII-25

7.6.11 Tangki Pelarutan Soda Abu [Na2CO3] (TP – 02) ... VII-26

7.6.12 Tangki Pelarutan NaCl (TP-04) ... VII-26

7.6.13 Tangki Pelarutan NaOH (TP-03) ... VII-26

(9)

7.6.15 Deaerator (DE) ... VII-27

7.6.16 Ketel Uap (KU) ... VII-28

7.6.17 Cooling Tower (CT) ... VII-28

7.6.18 Tangki Bahan Bakar (TU-03) ... VII-28

7.6.19 Pompa Sedimentasi (PU-01) ... VII-29

BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK ... VIII-1 8.1 Lokasi Pabrik ... VIII-1

8.2 Tata Letak Pabrik ... VIII-3

8.3 Perincian Luas Tanah ... VIII-4

BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN ... IX-1 9.1 Organisasi Perusahaan ... IX-1

9.1.1 Bentuk Organisasi Garis ... IX-2

9.1.2 Bentuk Organisasi Fungsionil... IX-2

9.1.3 Bentuk Organisasi Fungsionil dan Staf ... IX-3

9.2 Manajemen Perusahaan ... IX-3

9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha ... IX-4

9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ... IX-6

9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ... IX-6

9.4.2 Dewan Komisaris ... IX-6

9.4.3 Direktur ... IX-7

9.4.4 Sekretaris ... IX-7

9.4.5 Manager Produksi ... IX-7

9.4.6 Manager Teknik ... IX-7

9.4.7 Manager Umum dan Keuangan ... IX-8

9.4.8 Manager Pembelian dan Pemasaran... IX-8

9.5 Sistem Kerja ... IX-8

9.6 Jumlah Karyawan dan Tingkat Pendidikan ... IX-10

9.7 Sistem Penggajian ... IX-12

9.8 Tata Tertib ... IX-13

9.9 JAMSOSTEK dan Fasilitas Tenaga Kerja ... IX-14

(10)

10.1.1 Modal Investasi Tetap / Fixed Capital Investment (FCI) ... X-1

10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC) ... X-2

10.2 Biaya Produksi Total (BPT)/ Total Cost (TC) ... X-3

10.2.1 Biaya Tetap (BT) / Fixed Cost (FC) ... X-4

10.2.2 Biaya Variabel (BV) / Variable Cost (VC) ... X-4

10.3 Total Penjualan (Total Sales) ... X-4

10.4 Bonus Perusahaan ... X-4

10.5 Perkiraan Rugi/Laba Usaha ... X-5

10.6 Analisa Aspek Ekonomi ... X-5

10.6.1 Profit Margin (PM) ... X-5

10.6.2 Break Even Point (BEP) ... X-5

10.6.3 Return on Investment (ROI) ... X-6

10.6.4 Pay Out Time (POT) ... X-6

10.6.5 Return on Network (RON) ... X-6

10.6.6 Internal Rate of Return (IRR) ... X-7

BAB XI KESIMPULAN ... XI-1 DAFTAR PUSTAKA ...xviii LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS

LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 jumlah Import Selulosa Asetat di Indonesia ... I-1

Tabel 2.1 Kandungan Kimia Tandan Kosong Kelapa Sawit ... II-1

Tabel 2.2 Karakteristik Beberapa Jenis Pulp ... II-2

Tabel 3.1 Neraca Massa pada Tangki Ekstraksi ... III-2

Tabel 3.2 Neraca Massa pada Rotary Washer I ... III-2

Tabel 3.3 Neraca Massa pada Tangki Bleaching ... III-3

Tabel 3.4 Neraca Massa pada Rotary Washer II ... III-3

Tabel 3.5 Neraca Massa pada Rotary Dryer ... III-3

Tabel 3.6 Neraca Massa pada Tangki Pencampur ... III-4

Tabel 3.7 Neraca Massa pada Reaktor Asetilasi... III-4

Tabel 3.8 Neraca Massa pada Tangki Hidrolisasi ... III-5

Tabel 3.9 Neraca Massa pada Tangki Netralisasi ... III-5

Tabel 3.10 Neraca Massa pada Centrifuge ... III-6

Tabel 3.11 Neraca Massa pada Rotary Dryer II ... III-6

Tabel 3.12 Neraca Massa pada Decanter ... III-7

Tabel 3.13 Neraca Massa pada Tangki Pencampur ... III-7

Tabel 4.1 Neraca Energi Tangki Ekstraksi (EX-101) ... IV-2

Tabel 4.2 Neraca Energi Rotary Washer I (RW-101) ... IV-2

Tabel 4.3 Neraca Energi Tangki Bleaching (BL-101) ... IV-2

Tabel 4.4 Neraca Energi Rotary Washer II (RW-102) ... IV-2

Tabel 4.5 Neraca Energi Rotary Dryer (RD-201) ... IV-3

Tabel 4.6 Neraca Energi Blow Box (B-201) ... IV-3

Tabel 4.7 Neraca Energi Tangki Pencampur (M-201) ... IV-3

Tabel 4.8 Neraca Energi Heater I (H-201) ... IV-4

Tabel 4.9 Neraca Energi Heater II (H-202) ... IV-4

Tabel 4.10 Neraca Energi Reaktor Asetilasi (R-201) ... IV-4

Tabel 4.11 Neraca Energi Heater III (H-203) ... IV-5

Tabel 4.12 Neraca Energi Tangki Hidrolisis (TH-201) ... IV-5

Tabel 4.13 Neraca Energi Cooler I (C-201) ... IV-5

Tabel 4.14 Neraca Energi Heater IV (H-204) ... IV-6

(12)

Tabel 4.15 Neraca Energi Tangki Netralisasi(TN-201) ... IV-6

Tabel 4.16 Neraca Energi Cooler II (C-202) ... IV-6

Tabel 4.17 Neraca Energi Rotary Dryer II (RD-301) ... IV-6

Tabel 4.18 Neraca Energi Blow Box II (B-301) ... IV-7

Tabel 6.1 Daftar Instrumentasi Pada Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa

Asetat……….VI

-4

Tabel 6.2 Metode Pencegahan dan Pertolongan Pertama Jika Terkena Bahan

Kimia………V

Tabel 7.5 Pemakaian Air untuk Berbagai Kebutuhan ... VII-5

Tabel 7.6 Kualitas Air Sungai Silau Asahan ... VII-7

Tabel 7.7 Kebutuhan Listrik pada Alat Utilitas ... VII-14

Tabel 7.8 Spesifikasi pompa-pompa utilitas... VII-29

Tabel 8.1 Pertimbangan Pemilihan Lokasi Pabrik ... VIII-1

Tabel 8.2 Perincian Luas Tanah ... VIII-5

Tabel 9.1 Susunan Jadwal Shift Karyawan ... IX-9

Tabel 9.2 Jumlah Karyawan dan Kualifikasinya ... IX-10

Tabel 9.3 Perincian Gaji Karyawan ... IX-12

Tabel LA.1 Kandungan Kimia Tandan Kosong Kelapa Sawit..………LA-1

Tabel LA.2 Rumus Molekul dan Berat Molekul...……….…….LA-2

Tabel LA.3 Neraca Massa pada Tangki Ekstraksi... LA-4

Tabel LA.4 Neraca Massa pada Rotary Washer I ... LA-6

Tabel LA.5 Neraca Massa pada Tangki Bleaching ... LA-8

Tabel LA.6 Neraca Massa pada Rotary Washer II ... LA-10

Tabel LA.7 Neraca Massa pada Rotary Dryer ... LA-11

Tabel LA.8 Neraca Massa pada Tangki Pencampur... LA-13

(13)

Tabel LA.10 Neraca Massa pada Tangki Hidrolisasi ... LA-18

Tabel LA.11 Neraca Massa pada Tangki Netralisasi ... LA-20

Tabel LA.12 Neraca Massa pada Centrifuge ... LA-22

Tabel LA.13 Neraca Massa pada Rotary Dryer II... LA-23

Tabel LA.14 Neraca Massa pada Decanter ... LA-25

Tabel LA.15 Neraca Massa pada Tangki Pencampur... LA-26

Tabel LB-1 Tabel kontribusi nilai kapasitas panas liquid (Cpl) metode Chuch dan

Swanson ... LB-1

Tabel LB-2 Tabel Tabel Kontribusi Unsur Atom dengan Metode Hurst dan

Harrison ... LB-2

Tabel LB-3 Tabel kontribusi gugus nilai panas pembentukan (Hfo) ... LB-3

Tabel LB-4 Nilai kapasitas panas masing-masing komponen ... LB-5

Tabel LB-5 Nilai panas pembentukan dan panas penguapan ... LB-7

Tabel LB-6 Panas Masuk Tiap Komponen pada Tangki Ekstraksi (EX-101) ... LB-9

Tabel LB-7 Panas Keluar Tiap Komponen pada Tangki Ekstraksi (EX-101) ... LB-9

Tabel LB-8 Neraca Energi pada Tangki Ekstraksi (EX-101) ... LB-10

Tabel LB-9 Panas Masuk Tiap Komponen pada Rotary Washer I (RW-101) ... LB-11

Tabel LB-10 Panas Keluar Tiap Komponen pada Rotary Washer I (RW-101) ... LB-12

Tabel LB-11 Neraca Energi pada Rotary Washer I (RW-101) ... LB-12

Tabel LB-12 Panas Masuk Tiap Komponen pada Tangki Bleaching (BL-101) ... LB-13

Tabel LB-13 Panas Keluar Tiap Komponen pada Tangki Bleaching (BL-101) ... LB-13

Tabel LB-14 Neraca Energi pada Tangki Bleaching (BL-101) ... LB-14

Tabel LB-15 Panas Masuk Tiap Komponen pada Rotary Washer II (RW-102) .. LB-15

Tabel LB-16 Panas Keluar Tiap Komponen pada Rotary Washer II (RW-102) .. LB-16

Tabel LB-17 Neraca Energi pada Rotary Washer II (RW-102) ... LB-16

Tabel LB-18 Panas Masuk Tiap Komponen pada Rotary Dryer (RD-201) ... LB-17

Tabel LB-19 Panas Keluar Tiap Komponen pada Rotary Dryer (RD-201) ... LB-17

Tabel LB-20 Neraca Energi pada Rotary Dryer (RD-201) ... LB-18

Tabel LB-21 Panas Masuk Tiap Komponen pada Blow Box (B-201) ... LB-18

Tabel LB-22 Panas Keluar Tiap Komponen pada Blow Box (B-201) ... LB-19

Tabel LB-23 Neraca Energi pada Blow Box (B-201) ... LB-19

(14)

Tabel LB-25 Panas Keluar Tiap Komponen pada Tangki Pencampur (M-201) .. LB-21

Tabel LB-26 Neraca Energi pada Tangki Pencampur (M-201) ... LB-21

Tabel LB-27 Panas Masuk Tiap Komponen pada Heater I (H-201) ... LB-22

Tabel LB-28 Panas Keluar Tiap Komponen pada Heater I (H-201) ... LB-22

Tabel LB-29 Neraca Energi pada Heater I (H-201) ... LB-23

Tabel LB-30 Panas Masuk Tiap Komponen pada Heater II (H-202) ... LB-24

Tabel LB-31 Panas Keluar Tiap Komponen pada Heater II (H-202) ... LB-24

Tabel LB-32 Neraca Energi pada Heater II (H-202) ... LB-24

Tabel LB-33 Panas Masuk Tiap Komponen pada Reaktor Asetilasi (R-201) ... LB-26

Tabel LB-34 Panas Keluar Tiap Komponen pada Reaktor Asetilasi (R-201) ... LB-26

Tabel LB-35 Neraca Energi pada Reaktor Asetilasi (R-201) ... LB-27

Tabel LB-36 Panas Masuk Tiap Komponen pada Heater III (H-203) ... LB-28

Tabel LB-37 Panas Keluar Tiap Komponen pada Heater III (H-203) ... LB-28

Tabel LB-38 Neraca Energi pada Heater III (H-203) ... LB-29

Tabel LB-39 Panas Masuk Tiap Komponen pada Tangki Hidrolisis (TH-201) ... LB-30

Tabel LB-40 Panas Keluar Tiap Komponen pada Tangki Hidrolisis (TH-201) ... LB-31

Tabel LB-41 Neraca Energi pada Tangki Hidrolisis (TH-201) ... LB-32

Tabel LB-42 Panas Masuk Tiap Komponen pada Cooler I (C-201)... LB-33

Tabel LB-43 Panas Keluar Tiap Komponen pada Cooler I (C-201)... LB-34

Tabel LB-44 Neraca Energi pada Cooler I (C-201) ... LB-34

Tabel LB-45 Panas Masuk Tiap Komponen pada Heater VI (H-204)... LB-35

Tabel LB-46 Panas Keluar Tiap Komponen pada Heater VI (H-204)... LB-35

Tabel LB-47 Neraca Energi pada Heater VI (H-204) ... LB-36

Tabel LB-48 Panas Masuk Tiap Komponen pada Tangki Netralisasi (TN-201) .. LB-37

Tabel LB-49 Panas Keluar Tiap Komponen pada Tangki Netralisasi (TN-201) .. LB-38

Tabel LB-50 Neraca Energi pada Tangki Netralisasi (TN-201) ... LB-39

Tabel LB-51 Panas Keluar Tiap Komponen pada Cooler II (C-202) ... LB-40

Tabel LB-52 Neraca Energi pada Cooler II (C-202) ... LB-40

Tabel LB-53 Panas Masuk Tiap Komponen pada Rotary Dryer II (RD-301)... LB-41

Tabel LB-54 Panas Keluar Tiap Komponen pada Rotary Dryer II (RD-301)... LB-42

Tabel LB-55 Neraca Energi pada Rotary Dryer II (RD-301) ... LB-42

(15)

Tabel LB-57 Panas Keluar Tiap Komponen pada Blow Box (B-301) ... LB-44

Tabel LB-58 Neraca Energi pada Blow Box (B-301) ... LB-44

Tabel LC-1 Komposisi bahan masuk ke gudang TKKS (T-101)…...LC-1

Tabel LC-2 Komposisi bahan masuk ke tangki ekstraksi (EX-101) ... LC-7

Tabel LC-3 Komposisi bahan masuk ke tangki bleaching (BL-101) ... LC-21

Tabel LC-4 Komposisi bahan masuk ke tangki pencampur (M-201)…….….LC-41

Tabel LC-5 Komposisi bahan masuk ke reaktor asetilasi (R-201) ... LC-68

Tabel LC-6 Komposisi bahan masuk ke Tangki Hidrolisa (TH-201) ... LC-75

Tabel LC-7 Komposisi bahan masuk ke tangki netralisasi (TN-201) ... LC-98

Tabel LC-8 Komposisi bahan masuk ke Centrifuge (CF-301)………..LC-110

Tabel LC-9 Komposisi bahan yang masuk gudang selulosa asetat (V-107) ... LC-118

Tabel LC-10 Komposisi bahan yang masuk ke decanter (D-301) ... LC-120

Tabel LC-11 Komposisi bahan yang masuk ke tangki pencampur (M-301) ... LC-123

Tabel LD-1 Spesifikasi untuk ponpa-pompa utilitas ... LD-35

Tabel LE-1 Perincian Harga Bangunan dan Sarana Lainnya ...LE-1

Tabel LE-2 Harga Indeks Marshall dan Swift ...LE-3

Tabel LE-3 Estimasi Harga Peralatan Proses ...LE-7

Tabel LE-4 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan Pengolahan Limbah ...LE-9

Tabel LE-5 Biaya Sarana Transportasi ... LE-12

Tabel LE-6 Perincian Gaji Pegawai ... LE-15

Tabel LE-7 Perician Biaya Kas ... LE-17

Tabel LE-8 Perincian Modal Kerja ... LE-18

Tabel LE-9 Aturan Depresiasi sesuai UU RI No.17 tahun 2000 ... LE-19

Tabel LE-10 Perkiraan Biaya Depresiasi sesuai UU RI No.17 tahun 2000 ... LE-20

Tabel LE-11 Data perhitungan BEP ... LE-27

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 7.1 Lokasi Pabrik ... VII-6

Gambar 8.1 Tata Tata Letak Pra Rancangan Pabrik Selulosa Asetat ... VIII-7

Gambar 9.1 Struktur Organiasi Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat ... IX-16

Gambar LE-1 Harga Peralatan untuk Tangki Penyimpanan dan Tangki

Pelarutan.(Peters, 2004) ... LE-5

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA ... LA-1

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA PANAS ... LB-1

LAMPIRAN C PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN ... LC-1

LAMPIRAN D PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS... LD-1

LAMPIRAN E PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI ... LE-1

Referensi

Dokumen terkait

Selulosa diasetat yang akan diproduksi 3.000 ton/tahun dengan 330 hari kerja dengan bahan baku utama pulp dan asetat anhidrat dengan proses utama yaitu asetilasi pada suhu 70 0

Furfural masih merupakan produk yang diimpor di Indonesia dan pabrik pembuatan furfural dari tandan kosong kelapa sawit belum ada, sehingga perlu adanya studi

pembuatan selulosa asetat dari kulit buah kakao dan asetat anhidrad dengan. bantuan katalis

dipompakan sebanyak 247% dari berat selulosa serta asam asetat dari tangki. penyimpanannya dipompakan sebanyak 438% dari berat selulosa

2.6.2 Proses Pengubahan Pulp Menjadi Selulosa Asetat dengan Menggunakan Proses Asetilasi. Pulp dibawa dengan menggunakan Bucket elevator (BE-102)

Menyiapkan produk selulosa hidroksi metil ester lemak sawit yang berbahan baku senyawa epoksi dari Asam Lemak Sawit Distilat (ALSD) dan selulosa asetat dari Tandan Kosong Kelapa

Proses yang digunakan pada perancangan proses ini yaitu proses dengan pelarut asam asetat dengan reaktan utama asetat anhidrid dan katalis asam sulfat karena memiliki

BAB II URAIAN PROSES | 15 BAB II URAIAN PROSES 2.1 Tahap Persiapan Bahan Baku Pada pembuatan bio oil yang berasal dari limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS kering sebagai bahan