• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat dari Kulit Buah Kakao Kapasitas 1.500 Ton Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat dari Kulit Buah Kakao Kapasitas 1.500 Ton Tahun"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selulosa asetat merupakan salah satu jenis polimer yang banyak

digunakan dalam berbagai industri terutama industri serat dan plastik. Selulosa

asetat banyak digunakan untuk berbagai macam hal, seperti bahan untuk

pembuatan benang tenunan dalam industri tekstil, sebagai filter pada rokok, bahan

untuk lembaran-lembaran plastik, film, cat dan juga bahan isian membran filtrasi.

Oleh karena itu selulosa asetat merupakan bahan industri yang cukup penting

peranannya.

Di Indonesia, selulosa asetat masih harus diimport dari luar negeri

sehingga memerlukan biaya yang mahal. Untuk itu perlu dilakukan upaya

mendapatkan sumber alternatif bahan dasar selulosa asetat dengan memanfaatkan

bahan dasar yang tersedia di Indonesia.

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik tahun 2013, diperoleh data

bahwa tingginya kebutuhan selulosa asetat di Indonesia masih dipenuhi dengan

mengimpor dari luar negeri. Indonesia merupakan salah satu penghasil tekstil

terbesar di dunia, kebutuhan akan selulosa asetat menjadikan APBN Indonesia

untuk impor bahan baku ini cukup tinggi, sehingga membebani ongkos produksi

produk yang membutuhkan selulosa asetat dalam negeri. Selain itu juga,

ketergantungan ini sangatlah tidak menguntungkan, karena jika timbul gejolak

harga di negara lain maka harga produk-produk yang menggunakan selulosa

asetat sebagai bahan baku akan ikut terpengaruh. Hal ini perlu ditanggulangi

dengan pendirian pabrik selulosa asetat di Indonesia.

Dengan ketersediaan bahan baku yang begitu banyak yang dapat

dimanfaatkan. Hutomo dkk (2012) meneliti tentang ekstraksi selulosa dari kulit

buah kakao dengan sodium hidroksida, di Indonesia kulit buah kakao masih

belum banyak dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan industri. Hal ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan selulosa asetat. Tabel 1.1

menunjukkan jumlah produksi buah kakao Sumatera Utara:

(2)

Tabel 1.1. Jumlah produksi buah kakao Sumatera Utara

Tahun Produksi (ton)

2007 19.249

2008 27.295

2009 29.130

2010 30.339

(Sumber : Data deptan, 2013)

Dalam perkembangannya, kebutuhan selulosa asetat di Indonesia semakin

tinggi. Tabel 1.2 memperlihatkan kebutuhan import selulosa asetat di Indonesia.

Tabel 1.2. Jumlah Import Selulosa Asetat di Indonesia

Tahun Impor (ton)

2008 3.037,247

2009 3.180,449

2010 3.210,631

2011 3.192,546

2012 3.267,373

(Sumber : Data BPS, 2013)

1.2 Perumusan Masalah

Sehubungan dengan semakin diperlukannya tekstil yang aman dan ramah

terhadap lingkungan, dan terdapatnya potensi bahan baku yang cukup besar di

Indonesia, serta kebutuhan membran yang berbasis selulosa asetat semakin tinggi.

Maka suatu prospek yang bagus untuk membuat suatu perancangan pabrik

pembuatan selulosa asetat dari kulit buah kakao dan asetat anhidrad dengan

bantuan katalis asam sulfat.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan pabrik pembuatan selulosa asetat ini adalah untuk

menerapkan disiplin ilmu teknik kimia, khususnya dibidang rancang, proses dan

operasi teknik kimia, sehingga memberikan gambar kelayakan pra perancangan

ini.

1.4 Manfaat Perancangan

Manfaat Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Selulosa Asetat dari Kulit Buah

Kakao adalah memberi gambaran kelayakan (feasibility) dari segi rancangan dan

(3)

ekonomi pabrik ini untuk dikembangkan di Indonesia. Gambaran ini akan

digunakan menjadi patokan untuk pengambilan keputusan terhadap pendirian

pabrik tersebut. Proses pembuatan selulosa asetat dimanfaatkan untuk menekan

biaya impor dan menjaga ketersediaan selulosa asetat yang selama ini merupakan

salah satu komoditas yang harus didatangkan dari luar Indonesia dan mengurangi

penggunaan bahan baku tekstil yang berasal dari bahan sintesis yang seringkali

menimbulkan berbagai masalah lingkungan, dan juga kebutuhan bahan untuk

membrane yang semakin tinggi sehingga kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi

di masa yang akan datang.

Gambar

Tabel 1.1. Jumlah produksi buah kakao Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

yang terdiri dari dimensi kebutuhan pencapaian, kebutuhan akan afiliasi, dan kebutuhan akan kekuasaan dinyatakan berada pada kategori tinggi. 2) Gambaran tingkat

[r]

dan bukti bayar biaya pendaftaran (dikirim melalui pos atau diserahkan langsung). Pendaftaran program Unggulan tidak bisa online. Calon mahasiswa yang dinyatakan tidak diterima

 mempunyai kekuatan hukum mengikat ke dalam, dan ke luar Majelis sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi

From our perspective, the availability of detailed educational attainment information is the principal advantage of using the Census to study the gender wage gap while information

[r]

If Stage I results in a positive probability of a social loss and the potentially affected parties are many and / or difficult to identify ex ante, the OA should implement ex

[r]