• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN TEKNIK THREE STEP INTERVIEW TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SIGLI TAHUN AJARAN 2017/2018

Arif Muttaqin1, Anwar Yoesoef2, T. Abdullah 3

Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Email: arifmuttaqinyusri@gmail.com anwar@unsyiah.ac.id

t.abdullahsakti@gmail.com

ABSTRACT

Learning model hightly affects the learning outcomes that a teacher wants to achieve. To obtain high student learning outcomes, one of the method is the application of collaborative learning model with three step interview technique. This study entitled "The influence of collaborative learning model with three step interview technique on the achievement of learning history subjects of students of 11th grade SMA Negeri 1 Sigli 2017/2018". The purpose of this study is to determine the effect of collaborative learning model with three step interview techniques on the achievement of learning History of 11th graders in SMA Negeri 1 Sigli academic year 2017/2018. This research uses quantitative approach and experiment method. The population in this study is all students of class XI SMAN 1 Sigli and the sample consists of 40 students of experiment and control class. Technique of collecting data in research done by giving test and documentation. Based on the result of the research, it is known that (1) for experimental class normality test obtained X2 count = 23,6 and X2 table = 28,8 and test of control class normality resulted X2 count = 2,22 and X2 table = 28,8, it is said that the experiment class data and control class are normally distributed, (2) The homogeneity test of the two sampled classes is homogeneous because the results obtained are Fcount = 1.44 and Ftable = 4, 41, so the data of both classes are homogeneous or derived from the population and (3) hypothesis test result using calculated t-test resulted tcount = 2.37 and ttable value at significant level α = 0,05 (one side test) with dk = 38 is 1.69 (Ha accepted if tcount> ttable) , where tcount = 2.65 and ttable = 1.69 or 2.65> 1.69 then Ha accepted. Hence, the research hypothesis that student learning outcomes that are taught by using collaborative learning model with three step interview technique better than student learning outcomes are

1 Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah. 2 Dosen Pembimbing I.

(2)

2

taught without using collaborative learning model with three step interview technique or conventional method are accepted.

Keywords :collaborative learning, learning achievement,three step interview technique

ABSTRAK

Model pembelajaran sangat mempengaruhi hasil belajar yang ingin dicapai oleh seorang guru. Untuk memperoleh hasil belajar siswa yang tinggi, salah satunya ialah penerapan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview. Penelitian ini berjudul pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli Tahun Ajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview terhadap prestasi belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI SMAN 1 Sigli dan sampelnya terdiri dari 40 siswa kelas eksperimen dan kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan memberikan test dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) untuk uji normalitas kelas eksperimen di peroleh X2 hitung = 23,6 dan X2 tabel = 28,8 dan uji normalitas kelas kontrol diperoleh X2 hitung = 2,22 dan X2 tabel = 28,8, maka dapat dikatakan data kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal, (2) Uji homogenitas kedua kelas yang dijadikan sampel bersifat homogeny dikarenakan hasil yang diperoleh ialah Fhitung = 1,44 dan Ftabel = 4, 41, jadi data kedua kelas bersifat homogen atau berasal dari populasi yang sama, dan (3) hasil uji hipotesis menggunakan uji-t hitung diperoleh thitung = 2,37 dan nilai ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 (uji satu pihak) dengan dk = 38 adalah 1,69 terima Ha jika thitung > ttabel, dimana diperoleh thitung = 2,65 dan ttabel = 1,69 atau 2,65 > 1,69 maka Ha diterima. Hipotesis penelitian yang menyatakan hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik three step interview atau metode konvensional.

(3)

3 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah segala upaya yang Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tugas spesifik dan berbagi tugas dalam kerja kelompok, membandingkan kesimpulan dan prosedur kerja kelompok, dan memberikan keleluasaan yang lebih besar pada peserta didik dalam kerja kelompok (Djoko Apriono, 2013:8).

Proses belajar mengajar mata pelajaran Sejarah di kelas XI SMAN 1 Sigli oleh gurunya selama ini sudah tergolong baik yakni dengan menerapkan model-model pembelajaran, namun terkadang guru sering mengalami kendala-kendala seperti membuat media dan lain sebagainya. Beragam model dan teknik pembelajaran yang diterapkan di SMA N 1 Sigli, belum pernah diterapkan pembelajaran dengan teknik Three Step Interview. Oleh karena itu penulis ingin

mencoba menerapkan pembelajaran kolaboratif ini guna meningkatkatkan hasil belajar mata pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA N 1 Sigli.

Penerapan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview ini bertujuan agar siswa SMA N 1

(4)

18 dibentuk berpasang-pasangan di dalam kelompok yang berang-gotakan empat orang sehingga terdapat dua pasang dalam satu kelompok dan setiap pasang memba-ngun wawancara satu arah. Kedua, siswa saling bertukar peran, siswa yang sebelumnya berperan menjadi pewawancara maka selanjutnya menjadi terwawancara, dan sebaliknya. Terakhir, masing-masing siswa secara bergantian membagikan informasi yang telah didapatkan dari wawancara (Gesca Sonarita, 2014:3).

Bertolak dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penciptaan berbagai strategi pembelajaran oleh guru mata pelajaran sejarah bisa menjadikan siswa belajar lebih aktif, efektif dan efesien karena para siswa dapat terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Belajar dengan melibatkan diri secara langsung ini dapat meningkatkan semangat, minat dan motivasi belajar yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil yang diinginkan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Teknik

Three Step Interview Terhadap Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas

XI SMA Negeri 1 Sigli Tahun Ajaran

2017/2018”. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview terhadap prestasi belajar mata

pelajaran sejarah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sigli tahun ajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012:14) bahwa penelitian secara

kuntitatif ialah “penelitian yang digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan sample biasanya dilakukan secara random, pengumpulan data mengunakan intrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Penelitian ini bersifat eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010:114)

penelitian eksperimen semu ialah “desain

penelitian yang memiliki kelompok kontrol sehingga tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksa-naan eksperimen. Desain penelitian ini dikembangkan untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan

kelompok kontrol dalam eksperimen”.

(5)

19 semu karena kedua kelas yang dijadikan sampel penelitian memiliki karakterristik yang hampir sama baik dari segi prestasi belajar dan tingkat kemampuan dalam memahami materi.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Sigli tahun ajaran 2017-2018 yang berjumlah 80 siswa dan siswi yang terdiri dari 4 kelas. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini ialah siswa kelas XI IPS-3 yang terdiri dari 20 siswa sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPS-4 yang terdiri dari 20 siswa sebagai kelas kontrol.

Pemilihan sampel dengan menggunakan teknik random sampling yaitu

“teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2012: 82). Penggunaan teknik random sampling karena sampel yang penulis ambil memiliki prestasi belajar yang setara serta kemampuan belajar yang tidak jauh berbeda karena bertolak dari observasi awal yang penulis lakukan bahwa pembagian kelas XI IPS-3 dan XI IPS-4 setara atau heterogen seperti jumlah siswa laki-laki dan perempuan, tingkat kemampuan siswanya dan lain-lain.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Sigli. Adapun waktu penelitian sudah dimulai pada pertengahan bulan April 2017 yaitu sejak penulis membuat proposal penelitian skripsi ini, higga direncanakan sampai dengan selesai bulan November 2017, atau tepatnya pada semester ganjil tahun ajaran 2017-2018.

Teknik Pengumpulan Data

1) Tes

Adapun dalam penelitian ini instrumen yang gunakan berupa soal bentuk objektif tipe pilihan berganda (multiple choice) yang terdiri 15 butir item soal yang

(6)

20 2) Dokumentasi

Metode dokumentasi ialah suatu cara pengumpulan data yang menghasil-kan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang teliti, sehingga akan diproleh data yang lengkap, sah dan bukan bedasarkan perkiraan (Basrowi, 2008:158). Adapun dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data profil sekolah terkumpul langkah selanjutnya ialah pengolahan data, dengan cara mendeskripsikan data penelitian dengan perhitungan statistik, maka dilakukan perhitungan dengan rumus korelasi product moment, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview terhadap pretasi belajar mata pelajaran siswa kelas eksperimen denga siswa kelas kontrol. Adapun analisis data dilakukan dengan menguji beberapa aspek berikut:

b. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari sampel tersebut berdristibusi normal atau tidak. Untuk mendapat data berdistribusi

normal, maka diuji dengan rumus Chi

FO = frekuensi hasil pengamatan Fh = frekuensi harapan

c. Uji homogenitas varians berguna untuk mengetahui apakah sampel dari penelitian ini berasal dari populasi yang sama atau bukan atau dengan kata lain apakah sampel yang diperoleh homogen atau tidak. Apabila kesimpulan menunjukkan kelompok data homogen, maka data layak untuk diuji parametrik. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus Fisher.

F = Varians terbesar

Varians terkecil

(7)

21 d. Selanjutnya penulis menentukan nilai

t-hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

thitung = 𝑋̅1− 𝑋̅2 𝑠 √(𝑛11+ 𝑛21)

keterangan:

𝑋1 = Rerata kelas eksperimen

𝑋2 = Rerata kelas kontrol 𝑛1

= Jumlah sampel kelas eksperimen

𝑛1 = Jumlah sampel kelas kontrol

S = Simpangan baku

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik pembahasannya sebagai berikut: Peneliti melakukan sekali pertemuan untuk masing-masing kelas. Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview, sedangkan di kelas kontrol

pembelajaran yang dilaksanakan tidak menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview, pembelajaran berlangsung masing-masing kelas 90 menit (2 jam pelajaran). Setelah pembelajaran selesai, peneliti memberikan test kepada masing-masing siswa baik di kelas kontrol maupun

kelas eksperimen. Test diberikan untuk mengetahui hasil belajar siswa baik yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview maupun yang tidak mengunakan

model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview.

Hasil belajar siswa di kelas eksperimen adalah Dari hasil penghitungan jawaban 20 orang siswa sebagai sampel penelitian di kelas eksperimen, diperoleh hasil belajar yang skala teoritiknya 0 sampai 100, skor minimum 50 dan skor maksimum 92 dengan harga rata-rata sebesar 75, sedangkan nilai KKM sebesar 70. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 5 siswa kelas eksperimen belum dapat menuntaskan hasil belajarnya.

(8)

22 eksperimen dan kelas kontrol dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai yang signifikan di antara nilai tertinggi dan nilai terendah di kedua kelas tersebut.

Dilihat dari uji statistik normalitas dan uji homogenitas di antara kedua kelas tersebut, maka nilai test kelas ekperimen dan kelas kontrol diperoleh perhitungan bahwa data di kelas eksperimen berdasarkan taraf signifikan diperoleh X2hitung < X2tabel yaitu 23,6 < 28,8 maka sebaran data nilai tes akhir siswa pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan perhitungan data di kelas kontrol sesuai dengan taraf signifikan data tes akhir diperoleh X2hitung < X2tabel yaitu 2,22 < 28,8. Maka sebaran data nilai tes akhir siswa kelas kontrol berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas dengan uji dua kelas tersebut, diperoleh perhitungan varians dari masing-masing kelompok S12 = 10,1 dan S22 = 7. Setelah data diolah berdasarkan taraf distribusi F, maka diperoleh Fhitung ≤ Ftabel = 1,44 ≤ 4,41. Maka dapat disimpulkan varians data kelas ekperimen (X IPS-3) dan kelas kontrol (X IPS-4) bersifat homogen.

Hasil uji-t dalam menganalisis pengaruh hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview diperoleh uji-t

yaitu thitung = 2,65 sedangkan > tabel = 1,69,

berarti bahwa

t

hitung > tabel atau 2,65 > 1,69.

Dengan demikian sesuai dengan kriteria pengujian, maka Ha diterima. Artinya penggunaan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview sebagai teknik belajar lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar tanpa menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview dapat berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah materi perlawanan bangsa Indonesia terhadap Kolonial Belanda.

KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview lebih baik dibandingkan dengan

hasil belajar siswa yang diajarkann dengan tanpa menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan Teknik Three Step Interview pada mata pelajaran Sejarah siswa

(9)

23 pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk = 20 + 20 – 2 = 38). Sesuai kriteria pengujian yaitu jika pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebabasan dk = 3, maka hipotesis alternative diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan tanpa menggunakan model pembelajaran kolaboratif dengan teknik Three Step Interview.

DAFTAR PUSTAKA

Apriono, Djoko. 2013. Pembelajaran Kolaboratif: Suatu Landasan Untuk Membangun Kebersamaan Dan Keterampilan Kerjasama. Jurnal Pendidikan Ilmiah. Tuban: Universitas PGRI. (diakses, Agustus 2017).

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Basrowi & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Elizebert E. Barkly, dkk. 2012. Collaborative Learning Techniques (30 Metode Meraih Sukses Bersama dalam Studi Secara Efektif dan Menyenangkan). Bandung: Nusa Media.

Sonarita, Gesca. 2014. Peningkatan

Kemampuan Komunikasi

Matematis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Three-Step Interview. Jurnal Ilmiah. Yogyakarta: UNY. (diakses, Agustus 2017).

Sudjana. 2012. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Suhu Air Berat Bejana Berat Air (A) Berat Isi Air (B) Faktor Koreksi, C=(B/A) Diameter Maksimum

Agregat halus yang digunakan untuk pembuatan beton dan akan mengalami basah dan lembab terus menerus atau yang berhubungan dengan tanah basah, tidak boleh mengandung bahan

Demikian pula, orang dengan berat badan yang besar dan proporsi lemak yang sedikit mempunyai metabolisme basal yang lebih besar dibanding dengan orang yang mempunyai berat

Penelitian ini bertujuan pada pengaruh pengurangan berat jenis beton terhadap kuat tekannya dengan menggunakan bambu sebagai agregat pengganti serta menggunakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi karagenan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, total asam, kadar vitamin C, total

adalah sifat air yang dapat mencegah pembentukan busa dalam pemakaian sabun dan dapat menimbulkan kerak dalam peralatan-peralatan yang berhubungan dengan pemakaian air

wuluh Dalam Formulasi Sediaan Lipstik, yang memenuhi kriteria sebagai panelis. uji iritasi sebagai berikut (Ditjen

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan