© Copyright 2014
PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PRODUKTIVITAS
KERJA KARYAWAN PADA CV. PUTRA KALTIM DI
SAMARINDA
Dian Murnawantika
1ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Pengawasan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu variabel Pengawasan langsung (X1) dan Pengawasan tidak
langsung (X2) serta variabel dependen adalah Produktivitas Kerja (Y). Hasil
analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,844 + 0,651 X1+ (-0,165) X2. Nilai R
(Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 0,686 atau 68,6% artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas (X1dan X2) terhadap variabel terikat
(Y). Sedangkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,471 artinya variabel pengawasan langsung dan pegawasan tidak langsung memberikan pengaruh sebesar 47,1% terhadap produktivitas kerja (Y). Uji simultan (uji F) dengan tingkat kepercayaan 95% karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda membuktikan bahwa secara simultan variabel Pengawasan Langsung (X1) dan
Pengawasan Tidak Langsung (X2), secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap produktivitas kerja (Y). Dari perhitungan uji F diperoleh F hitung 9,351 > F tabel 3,470 dengan nilai Sig sebesar 0,001 < 0,05. Uji parsial (uji T) menunjukkan bahwa dari kedua variabel bebas hanya variabel pengawasan langsung yang secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) yang dibuktikan dengan nilai thitung4,313 > ttabel 2,079 dan tingkat signifikansi 0,00<
0,05.
Kata kunci : Pengawasan, produktivitas kerja
1 Mahasiswi, S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Pendahuluan
Peranan manusia dalam organisasi sangat penting maka perlu adanya kerja sama yang baik dalam melaksanakan suatu tujuan organisasi. Berapapun banyaknya rencana yang dibuat oleh manajer, tanpa didukung oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, maka tujuan yang hendak dicapai tidak akan tercapai. Agar karyawan selalu bekerja giat dan dengan semangat kerja yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja maka diperlukan sesuatu yang dapat memotivasi para karyawan, yaitu salah satunya dengan pengawasan yang dalam hal ini sebagai perwujudan fungsi kontrol dalam manajemen.
Dalam upaya meningkatkan produktivias kerja karyawan, pimpinan dapat melakukan pengawasan langsung maupun tidak langsung; seperti melakukan pengamatan ditempat kerja, memberikan laporan baik tertulis maupun lisan, dan sebagainya. Pengawasan juga menyebabkan karyawan bekerja secara lebih hati-hati, karena pimpinan selalu melakukan evaluasi, terutama untuk pengawasan langsung. Lebih lanjut Siagian (2002:258) menyatakan bahwa pengawasan adalah sebagai proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Masalah produktivitas ini hampir dialami oleh semua organisasi besar maupun yang tergolong sedang berkembang. Agar produktivitas yang dihasilkan meningkat maka organisasi dapat dengan cara melakukan pengawasan terhadap proses, kegiatan, serta hasil kerja agar sesuai dengan standar yang diharapkan. Dengan adanya peningkatan produktivitas tentunya akan mendapat manfaat yang besar yang diperoleh oleh perusahaan.
Produktivitas kerja menurut Sedarmayanti (2001:185) memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan sumber masukan yaitu dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya, atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
CV. Putra Kaltim sudah melakukan pengawasan, yaitu dengan pengawasan langsung maupun tidak langsung. Dalam Inspeksi langsung dilakukan pemeriksaan oleh atasan kepada grup leader masing-masing bagian dengan melakukan pemeriksaan atas pekerjaan yang sedang berlangsung. Observasi ditempat yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pimpinan serta masing-masing grup leader untuk mengetahui cara kerja serta hasil kerja karyawan. Laporan ditempat dilakukan oleh atasan serta masing-masing bagian grup leader dengan cara melihat hasil kerja dalam bentuk laporan hasil kerja apakah sesuai dengan SPK.
jam kerja yang tidak efektif, tidak terpenuhinya target dan realisasi pekerjaan yang ada dan masih terdapat karyawan yang terlambat datang ke tempat kerja dan meninggalkan kantor sebelum waktunya.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka penulis bermaksud untuk mengadakan suatu penelitian untuk membahas masalah pengawasan demi peningkatan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim dengan mengambil judul penelitian : “Pengaruh Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Putra Kaltim di Samarinda”.
Rumusan Masalah
1. Apakah variabel pengawasan yang terdiri dari pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun parsial terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ?
2. Variabel pengawasan manakah yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.
2. Untuk mengetahui vaiabel pengawasan mana yanag paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.
Kerangka Dasar Teori
Pengawasan
Menurut Siagian (2003:125) dalam bukunya “Filsafat Administrasi” memberikan definisi tentang pengawasan sebagai proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya menurut Manullang (2004:173) menyatakan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana semula.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik. Siagian (2008:115) membagi dalam dua macam teknik, yaitu: pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung.
1. Pengawasan Langsung yang terdiri dari : a) Inspeksi langsung
c) Laporan di tempat
2. Pengawasan Tidak Langsung yang terdiri dari : a) Laporan lisan
b) Laporan tertulis
Produktivitas Kerja
Menurut Sedarmayanti (2001:185), mengatakan “Produktivitas kerja memiliki dua dimensi yakni efektivitas dan efisieni penggunaan sumber masukan yaitu dimensi pertama berkaitan dengan pencapaian kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Sedangkan dimensi kedua berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realisasi penggunaannya, atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dengan memahami pengertian di atas, maka dalam pengertian produktivitas itu terkandung adanya kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya dengan efesiens dan efeksitas sumber yang digunakan selama produksi berlangsung. Namun demikian di antara semua sumber daya tersebut, faktor manusia memegang peranan paling penting atau utama dalam meningkatkan produktivitas, karena alat produksi dan teknologi serta modal merupakan hasil karya dari manusi itu sendiri.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Ravianto (2002:20) merinci faktor yang dapat mempengaruhi
produktivitas kerja yaitu:
1.
Motivasi, merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang kearah pencapaian tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya.2.
Disiplin, merupakan sikap mental yang tecermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.3.
Etos kerja, merupakan salah satu faktor penentu produktivitas kerja,
karena etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana
kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai
hasil yang terbaik.
4.
Keterampilan,faktor keterampilan baik keterampilan teknis maupun
manajerial sangat menentukan tingkat pencapaian produktivitas kerja.
5.
Pendidikan,
tingkat pendidikan harus selalu dikembangkan melalui
jalur pendidikan formal maupun informal.
7.
Lingkungan dan iklim kerja, lingkungan dan iklim kerja yang baik
akan mendorong karyawan agar senang bekerja dan meningkatkan rasa
tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik.
Beberapa faktor yang dinyatakan sebagai indikator dari produktivitas
kerja (Agus, 2004:276) antara lain:
1.
Kualitas PekerjaanKualitas pekerjaan menyangkut mutu yang dihasilkan. Seorang
karyawan dituntut untuk mengutamakan kualitas dalam pelaksanaan
tugas-tugasnya. Seorang karyawan
sebagai sumber daya yang
menjalankan dan melaksanakan manajemen di suatu organisasi harus
memiliki kehidupan kerja yang berkualitas.
2.
Kuantitas PekerjaanPerkembangan organisasi menuntut adanya kuantitas pekerjaan.
Kuantitas pekerjaan menyangkut pencapaian target, hasil kerja yang
sesuai dengan rencana organisasi.
3.
Ketepatan WaktuKaryawan harus memiliki paham yang memandang waktu sebagai
sumber daya yang harus benar-benar dipergunakan dengan tepat dan
mempraktekkan pada tugas-tugasnya yaitu menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan orang tepat pada waktu yang ditentukan serta
mengutamakan prinsip efisien.
4.
Semangat KerjaSemangat kerja berhubungan dengan semangat kerja menggambarkan
perasaan berhubungan dengan jiwa,
semangat kelompok, dan
kegembiraan.
5.
Disiplin Kerja
Dalam melaksanakan disiplin kerja, disiplin yang baik dapat diukur
dalam wujud:
a. Pimpinan atau pegawai datang dan pulang kantor tepat pada waktu
yang ditentukan.
b. Menghasilkan pekerjaan baik kuantitas maupun kualitas yang
memuaskan.
Metode Penelitian
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005:45).
Dimana:
Rxy = Koefisien korelasi (r-hitung) ∑x = Skor variabel independen ∑y = Skor variabel dependen
∑xy = Hasil kali skor butir dengan skor total n = Jumlah responden
Uji Reliabilitas
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α ). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60 Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).
Dimana:
a = Koefisien reliabilitas r = Korelasi antar item k = Jumlah item
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
2. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2009:105) mengatakan bahwa uji heteroskedatitas bertujuan untuk mengetahui variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedatitas dengan ditunjukkan oleh grafik scatterplot pada titik-titik yang tidak membentuk pola yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.
3. Uji Autokorelasi
Tujuannya untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Ghozali (2005:111).
4. Uji Normalitas
Ghozali (2009:110) mengatakan bahwa salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis yaitu uji normalitas. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Regresi Linear Berganda
Rumus persamaan regresi ganda untuk dua variabel menurut Sugiyono (2010:275) adalah sebagai berikut :
Y= a + b1X1+ b2X2 + e...
Dimana :
Y = Produktivitas a = Konstanta
b1,b2 = Koefisien Regresi
X1 = Pengawasan Langsung
X2 = Pengawasan Tidak Langsung
e = Faktor Penggangu
Koefisien korelasi (R)
bersama-sama terhadap variabel dependent. Berikut rumus perhitungan koefisien korelasi menurut Rangkuti (2003:264) perhitungan ini dinyatakan dengan rumus :
R =
Koefisien Determinasi (R2)
Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Menurut Rangkuti (2003:68), semakin besar nilai R2maka semakin kuat pengaruh antara kedua variabel. Dalam menghitung R2 dapat digunakan rumus sebagai berikut :
R2= ...
Keterangan :
SSR = Regression Sum of Squares SST = Total Sum of Squares
Uji F (uji serentak)
Menurut Ghozali (2005:84) pengujian secara serentak adalah untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependent. Untuk mengetahui hasil uji F ini, maka digunakan rumus Rangkuti (2003:219) sebagai berikut:
Fh =
Di mana :
Fh = Fisher Test
R = Koefisien Korelasi berganda k = Jumlah Variabel
n = Jumlah Sample
Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati Fhitungpada alpha (ά ) 5%
Jika Fhitung> Ftabelmaka H0 ditolak dan menerima Ha
Jika Fhitung < Ftabelmaka H0diterima dan menolak Ha
Uji t ( uji parsial)
thitung= Dimana :
bi : Koefisien regresi
Sbi : Standart Error
Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha sebesar 5 % dan derajat kebebasan (n-2) . Kemudian dibandingkan antara fhitungdengan ftabelmaka :
Apabila fhitung> ftabelmaka H0ditolak dan Haditerima
Apabila fhitung < ftabelmaka H0diterima dan Haditolak
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Berdasarkan hasil Uji Validitas instrumen penelitian didapati bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada kuisioner (X1a, X1b, X1c, X1d, X1e, X1f, X2a, X2b, X2c, X2d, Ya, Yb, Yc, Yd, Ye, Yf, Yg dan Yh), mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r tabel untuk N=24 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,388). Dengan demikian seluruh butir pertanyaan yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Kemudian dari hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel memiliki Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan dimensi penelitian dinyatakan reliable dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut.
Uji Asumsi Klasik
Hasil uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi klasik, sehingga dapat dilakukan analisis regresi linier berganda.
Regresi linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1.844 .526 3.503 .002
x1 .651 .151 .741 4.313 .000
x2 -.165 .122 -.234 -1.359 .189
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel pengwasan langsung (X1) dan pengawasan tidak langsung
(X2) terhadap produktivitas kerja (Y) adalah sebagai berikut : Y = 1,844 + 0,651 X1+ (-0,165) X2
1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2)
Model Summaryb
Sumber: data diolah dari data SPSS 2014
Dalam output SPSS pada tabel Model Summaryb di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,686 yang berarti tingkat hubungan antar variabel pengawasan langsung X1 dan pengawasan tidak langsung X2 terhadap
produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda termasuk pada tingkat hubungan yang kuat.
Dalam output SPSS diperoleh pada tabel Model Summarybdi atas nilai koefisien determinasi (R2) didapati besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 47,1%. Sedangkan sisanya yaitu 52,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
2. Uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk menguji apakah perubahan variabel independen yang terdiri dari pengawasan langsung X1 dan pengawasan tidak langsung X2
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen produktivitas kerja Y pada CV. Putra Kaltim di Samarinda yakni dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dan melihat nilai signifikansi dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% (α = 0,05). Hasil uji F dari perhitungan SPSS sebagai berikut:
ANOVAb
Regression 1.852 2 .926 9.351 .001a
Residual 2.079 21 .099
Total 3.931 23
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014
Berdasarkan perhitungan Fhitung pada tabel di atas, diperoleh hasil uji F
sebesar 9,351 sedangkan Ftabel 3,470. Jika dibandingkan dengan nilai Ftabel maka
diperoleh hasil (0,001 < 0,05) dengan demikian menunjukkan bahwa pengawasan yang terdiri dari pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja sehingga dapat dinyatakan Hoditolak dan Haditerima.
3. Uji T (Parsial)
Uji T digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel independen yang terdiri dari (pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung) berpengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen (produktivitas kerja) pada CV. Putra Kaltim di Samarinda dengan cara membandingkan Thitungdengan Ttabel
dengan tingkat kepercayaan sebesar sebesar 95% (α = 0,05).
Hasil Uji t (Uji Parsial)
x2 .318 .118 .397 2.700 .010
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 2014
Untuk lebih jelasnya, maka akan dijelaskan mengenai pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut :
a. Variabel Pngawasan Langsung X1
Pada variabel pengawasan langsung (X1), diperoleh thitung > ttabel (4,313 >
2,079). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya,
variabel pengawasan langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra kaltim di Samarinda.
b. Variabel Pengawasan Tidak Langsung X2
Pada variabel pengawasan tidak langsung (X2), diperoleh thitung< ttabel(-1,359
< 2,079). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.
Artinya, variabel pengawasan tidak langsung secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.
Pembahasan
Hasil uji statistic regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi untuk setiap variabel dalam penelitian dengan persamaan regresi Y = 1,844 + 0,651 X1 + (-0,165) X2 dengan taraf Signifikan α = 0,05 atau pada tingkat
kepercayaan 95%.
termasuk pada tingkat hubungan yang kuat. Dalam koefisien determinasi R2 menunjukkan variabel pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda sebesar 47,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat pada penelitian seperti pemberian kompensasi, motivasi, disiplin kerja. Sesuai dengan pendapat Ravianto (2002:20) bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kedisiplinan, pengawasan dan lingkungan kerja.
Dari hasil analisis uji F (simultan) variabel pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja. Sesuai dengan teori Siagian yang menyatakan bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Adalah bijaksana apabila pemimpin organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan agar hasil yang ingin dicapai sesuai apa yang diharapkan perusahaan (Siagian, 2008:116).
Pada uji T (Parsial) hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua variabel independen tersebut, hanya terdapat satu variabel yang secara terpisah berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda yaitu variabel pengawasan langsung. Adapun pembahasan berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut :
a. Pengawasan langsung (X1)
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pengawasan langsung secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda, penerapan pengawasan langsung ditunjukkan pimpinan salah satunya dengan selalu melakukan pemantauan kepada grup leader masing-masing bagian dengan melakukan pemeriksaan atas pekerjaan yang sedang berlangsung. Selain itu dalam pelaksanaan tugasnya pimpinan tidak segan untuk terjun langsung membantu karyawan, karyawan juga diberikan kebebasan dalam menyampaikan ide, saran, ataupun kritik mengenai pekerjaanya, sehingga dalam pengambilan keputusan dilakukan bersama-sama oleh pimpinan dan karyawan.
b. Pengawasan tidak langsung (X2)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel pengawasan tidak langsung secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim, sehingga Ha yang berbunyi ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan tidak langsung dengan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda ditolak. Sedangkan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengawasan tidak langsung dengan produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda diterima, berarti variabel pengawasan tidak langsung (X2) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel produktivitas kerja (Y).
Kesimpulannya ialah bahwa pengawasan tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila hanya bergantung kepada laporan saja. Adalah bijaksana apabila pemimpin organisasi menggabungkan teknik pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsung dalam melakukan fungsi pengawasan (Siagian, 2008:116).
Penutup
Dari hasil analisis uji simultan variabel pengawasan langsung (X1) dan pengawasan tidak langsung (X2), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja (Y) pada CV. Putra Kaltim di Samarinda.
Dari hasil analisi uji parsial menunjukan bahwa secara parsial variabel pengawasan langsung (X1) yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) sedangkan pengawasan tidak langsung (X2) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Putra Kaltim di Samarinda. Persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut : Y = 1,844 +
0,651 X1+ (-0,165) X2
Mengingat variabel pengawasan langsung merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya, maka perusahaan disarankan untuk tetap mempertahankan pengawasan langsung dengan selalu memantau kerja karyawan sehingga bisa mencapai tujuan perusahaan, karena semakin tinggi pengawasan yang dilakukan maka semakin tinggi kinerja suatu perusahaan.
Daftar Pustaka
Bohari, H. 2001. Pengawasan Keuangan Negara. Jakarta : Seminar ICW.
Dharma, Agus. 2004. Manajemen Supervisi. Cetakan Keenam. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
……….2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Edisi 2 Cetakan Kelima Belas. Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Cetakan Ketujuh. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Jalil Abdul. 2008. Teologi Buruh. Cetakan Pertama. Yogyakarta : LKiS
Lubis, S. B. dan M. Husaeni.1987. Teori Organisasi Suatu Pendekatan Makro. Jakarta : PAU UI
Manullang, M. 2004. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Mansoer, Hamdan. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta : Depdikbud. Moekijat. 2009. Manajemen Kepegawaian. Bandung : Mandar Maju.
Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Rangkuti, Freddy. 2003. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ranupandojo, Heidjrachman. 2001. Tanya jawab Manajemen. Yogyakarta : AMP YKPN.
Ranupandojo, Heidjrachman dan Husnan, Suad. 1997. Manajemen Personalia, Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE.
Saksono Slamet. 2001. Pengukuhan Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Cetakan Kedua. Bandung : Mandar Maju.
Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat Administrasi. Edisi Revisi. Cetakan Ketiga Jakarta : Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Stratejik. Jakarta : Bumi Aksara.
Simanjuntak, Payaman. 2000. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas. Jakarta : Bumi Aksara.
Soekarno, K. 2000. Dasar Dasar Manajemen. Cetakan XIV. Jakarta : Miswar. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Edisi Kesepuluh. Bandung :
Alfabet.
Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Keenambelas. Bandung : Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya
Terry, R. George. 2002. Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara. Tohardi, Ahmad. 2002. Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Pertama. Bandung : Mandar Maju.
Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh. Jakarta : Graha Pustaka Utama.