• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1000857 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1000857 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

92

Nuri Ardilah Zakiah, 2016

PERBANDINGAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA JURUSAN IPA DAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 KESIMPULAN

Self-regulated Learning siswa kelas XI SMA Negeri 7 Bandung berada

pada kategori baik yaitu siswa lebih termotivasi dan lebih strategis dalam belajar.

Demikian pula berdasarkan penjurusan, siswa jurusan IPA dan siswa jurusan IPS

berada pada kategori baik. Hal tersebut menunjukan bahwa siswa kelas XI jurusan

IPA dan IPS sudah memiliki kemampuan mengatur dirinya dalam belajar untuk

mencapai tujuan belajar. Berdasarkan hasil penelitian, H0 diterima yaitu

self-regulated learning siswa jurusan IPA tidak ada perbedaan dengan self-self-regulated

learning siswa jurusan IPS. Meskipun hasil penelitian perbedaan tidak signifikan,

akan tetapi berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan self-regulated learning

siswa jurusan IPA dengan Self-regulated learning siswa jurusan IPS pada

indikator orientasi tujuan ekstrinsik, indikator tes kecemasan, indikator organisasi,

indikator metakognitif pengaturan diri, dan indikator waktu dan lingkungan

belajar. Meskipun Self-regulated learning (SRL) siswa jurusan IPA dan IPS

berada pada kategori baik, akan tetapi memiliki hasil perbedaan yang sigifikan.

Indikator yang memiliki perbedaan signifikan antara Self-regulated learning

(SRL) siswa jurusan IPA dengan siswa jurusan IPS adalah pada indikator

orientasi tujuan ekstrinsik (Extrinsic goal orientation), Indikator tes kecemasn

(Test Anxiety), Indikator organisasi (Organization), Indikator metakognitif

pengaturan diri (Metaacognitive Self-Regulation),dan Indikator waktu dan

lingkungan belajar (Time and Study environmen).

5.2 REKOMENDASI

Sesuai dengan temuan penelitiaan, dapat dirumuskan rekomendasi sebagai

(2)

93

Nuri Ardilah Zakiah, 2016

PERBANDINGAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA JURUSAN IPA DAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2.1 Bagi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum maupun

dianalisis dari setiap indikator, sebagian besar siswa kelas XI SMAN 7 Bandung

berada pada kategori baik.

a. Berdasarkan hasil penelitian pada indikator test anxiety terdapat jumlah siswa

paling banyak yang masuk kedalam kategori buruk. Jika siswa memiliki

kecemasan yang tinggi dalam belajarnya maka hal tersebut dapat

mengganggu dalam ketercapaian tujuan belajar siswa. Kecemasan dalam

menghadapi tes atau ujian biasanya suka di alami siswa karena berharap akan

mendapatkan nilai yang besar, sehingga dengan kecemasan tersebut, ketika

siswa mengerjakan soal/ tes, siswa tidak dapat konsentrasi dan memikirkan

hal lain. Dengan demikian kecemasan tersebut harus di hilangkan atau tingkat

kecemasannya dikurangi agar siswa dapat konsentrasi dalam belajar sehingga

tujuan belajar siswa dapat tercapai.

Dalam memberikan layanan dan bimbingan belajar dalam mengatasi

masalah kecemasan, guru BK dapat memberikan layanan bimbingan kelompk

atau konseling kelompok dan atau konseling individual. Strategi yang

digunakan dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dapat

menggunakan terapi rasional emotif, yaitu siswa diarahkan untuk mencari

jalan keluar sendiri dari gangguan-gangguan emosional. Strategi yang dapat

digunakan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling belajar salah

satunya adalah konfrontasi, dan melakukan penukaran gagasan-gagasan yang

irasional dengan yang rasional. Jika dilakukan dalam kelompok maka dapat

dilakukan dengan teknik latihan asertif, bermain peran dan berbagai kegiatan

pengambilan resiko lainnya, sehingga siswa mengerti apa dampak dari

kecemasan itu sendiri dan siswa dapat menemukan solusi bagaimana dalam

mengatasi masalah kecemasan tersebut.

b. Berdasarkan hasil penelitian pada indikator organisasi (Organization)

terdapat jumlah siswa paling banyak yang masuk kedalam kategori buruk.

(3)

94

Nuri Ardilah Zakiah, 2016

PERBANDINGAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA JURUSAN IPA DAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa tersebut akan memiliki kesulitasn dalam mengatasi belajarnya,

sehingga tujuan belajarnya menjadi terhambat dan tergannggu karena siswa

memiliki perencanaan dan persiapan yang kurang dalam belajar. Dengan

siswa dapat mengorganisasikan belajarnya siswa dapat mengatur bagaimana

dalam mengorganisasikan sebuah materi yang berhubungan dengan pelajaran

yang sedang di pelajarinya, sehingga siswa memiliki pemahaman dan

pengetahuan yang luas dan mendukung dalam kecakapan siswa dalam

belajar. Selain demikian, dengan siswa dapat mengorganisasikan belajarnya

akan mempermudah siswa dalam belajar dan mengingat atau menghafal

sebuah mata pelajaran yang di sedang dipelajarinya.

Dalam mebrikan layanan bimbingan dan konseling belajar pada siswa

yang memiliki pengorganisasian belajarnya buruk, maka guru BK atau

konselor diharapkan dapat mempromosikan mengenai pentingnya

mengembangkan keterlibatan siswa dalam belajar dan memberikan cara-cara

atau pelatihan bagaimana dalam mengorganisasikan sebuah informasi yang

didapat. Pemberian layanan tersebut dapat dilakukan dalam bimbingan

kelompok maupun individual.

5.2.2 Peneliti Selanjutnya

(1) Dalam melakukan penelitian selanjutnya, akan lebih baik jika peneliti

selanjutnya menggunakan instrumen dalam konteks Indonesia, yang intrumen

tersebut dibuat sendiri dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan

individu di Indonesia.

(2) Dalam mengumpulkan data, peneliti selanjutnya hendaknya mengumpulkan

data dengan berbagai instrumen untuk mengungkap self-regulated learning

Referensi

Dokumen terkait

1) Tingkat kecemasan yang sedang biasanya mendorong belajar, sedang tingkat kecemasan tinggi mengganggu belajar. 2) Siswa-siswa dengan tingkat kecemasan yang rendah lebih

Berdasarkan hasil penelitian, secara umum motivasi belajar siswa RSBI kelas. XI SMA Pasundan 2 Bandung tahun pelajaran 2012/2013 memiliki

tinggi dan sebaliknya jika motivasi belajar siswa rendah maka prestasi belajar. siswa pun akan

EFEKTIVITAS STRATEGI COPING SKILLS UNTUK MENGURANGI KEJENUHAN BELAJAR (BURNOUT) SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil temuan dalam penelitian ini siswa mempunyai harapan yang sangat tinggi terhadap layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri Kota Bandung hanya saja pihak

Layanan bimbingan dan konseling belajar yang akan di kembangkan didasarkan dari hasil penelitian melalui tingkatan kategori adversity quotient belajar siswa yang

status identitas foreclosure yang tinggi, maka belum tentu perilaku asertif

yang dialami oleh siswa sehingga kajian tentang kejenuhan belajar bisa