• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Pelayanan Pengguna Tunanetra Pada Perpustakaan Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Pelayanan Pengguna Tunanetra Pada Perpustakaan Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perkembangan tersebut juga membawa dampak kepada “pengelompokkan” perpustakaan berdasarkan pola-pola kehidupan, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi tadi. Istilah-istilah perpustakaan “membengkak” menjadi sangat luas namun cenderung mempunyai sebuah spesifikasi tertentu. Dilihat dari pola kehidupan masyarakat berkembang mulai perpustakaan desa, perpustakaan masjid, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, dan sebagainya. Kemudian juga dilihat dari perkembangan kebutuhan dan pengetahuan sekarang ini banyak bermunculan istilah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan anak-anak, perpustakaan sekolah, perpustakaan akademik (perguruan tinggi), perpustakaan perusahaan, dan lain sebagainya.

Berdasarkan kebutuhan akan pendidikan, salah satu hal yang paling penting dalam pendidikan adalah membaca karena dengan membaca semua informasi yang tertuang dalam bentuk tulisan bisa diketahui. Penyandang khusus tunanetra tentu saja mempunyai kesulitan dalam hal membaca karena mengalami gangguan indera penglihatan. Informasi yang diperoleh pun tentunya sangat terbatas dibanding orang awas. Maka perlunya pemberdayaan perpustakaan khusus untuk pengguna tunanetra.

Perpustakaan Khusus merupakan salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta). Menurut (Sutarno NS (2000 : 39) “Perpustakaan Khusus adalah tempat penelitian dan pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia/pegawai”. (Nur Cahyono, 2004 : 9) yang mengatakan bahwa Perpustakaan Khusus adalah perpustakaan yang memberikan jasa pencarian informasi kepada pemustaka tertentu dengan ruang lingkup subyek khusus. Sedangkan menurut (Sutjipto, 2004 : 6) Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan yang mempunyai misi tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan lingkungannya, baik dalam hal pengelolaan maupun pelayanan informasi bahan pustaka dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan tugas dan fungsi lembaga yang bersangkutan maupun sumber daya manusiannya.

(2)

pada perpustakaan khusus biasanya harus lebih spesifik dari pada layanan perpustakaan umum atau sekolah. Umumnya pustakawan pada perpustakaan khusus lebih aktif memberi layanan dari pada sekedar menunggu pengguna untuk datang mencari buku dan membaca di perpustakaan. Biasanya pustakawan pada perpustakaan khusus ini aktif memberi informasi kepada pengguna aktif dan potensialnya tentang informasi yang dimiliki perpustakaan.

Berbicara tentang kebutuhan informasi tunanetra tentunya memiliki cakupan yang cukup luas. Sebagaimana diketahui informasi sangatlah penting bagi masyarakat pada era teknologi seperti sekarang ini, termasuk kelompok masyarakat tunanetra. Kebutuhan informasi ini bahkan sangat beragam jenis, tingkatan maupun bentuknya. Masa kejayaan teknologi seperti saat ini menjadikan informasi semakin hari semakin cepat berkembang. Penyandang cacat tunanetra pastinya mengalami beberapa keterbatasan dalam mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal semacam ini dapat dibantu dengan adanya koleksi perpustakaan khusus. Namun banyak hal yang menjadi hambatan penilaian keefektifitasan pelayanan pengguna tunanetra salah satunya adalah minimnya fasilitas yang tersedia bagi penyandang tunanetra, termasuk terbatasnya kemasan informasi yang sesuai dengan kebutuhan tunanetra. Begitu juga dengan penyedia layanan perpustakaan. Sangat jarang ditemukan perpustakaan yang menyediakan fasilitas, koleksi dan layanan yang memungkinkan pengguna tunanetra mendapatkan informasi dengan mudah. Perhatian terhadap pengelolaan perpustakaan serta penyediaan media informasi yang sesuai dengan masyarakat tunanetra sangatlah penting karena tunanetra mempunyai hak mendapatkan informasi seperti halnya orang awas sesuai dengan hukum yang telah diatur dalam undang-undang.

Sumber-sumber informasi yang dimiliki perpustakaan terus bertambah sejalan dengan berkembangnya informasi. Oleh karena itu sudah menjadi tugas perpustakaan menjamin setiap koleksi atau informasi yang dimiliki untuk mudah digunakan secara optimal oleh pemustakanya dan menyesuaikan dengan kondisi pemustakanya. Sehingga proses temu kembali di perpustakaan tersebut dapat tercipta. Termasuk di dalamnya adalah pemustaka yang berkebutuhan khusus yakni tunanetra.

Seperti siswa pada umumnya, siswa tunanetra juga memiliki kebutuhan informasi. Baik informasi yang berhubungan dengan pelajaran maupun informasi yang di luar pelajaran. Perbedaannya terdapat pada kemampuan dalam pencarian informasi saja, karena kurang berfungsinya indera penglihatan mereka.

(3)

baru dalam usaha pemenuhan kebutuhan informasi siswanya. Sekalipun sumber utama informasi tertulis yang mereka dapatkan dan tersedia lebih banyak adalah buku-buku umum dan buku penunjang kurikulum pembelajaran bertuliskan huruf Braille yang ada di perpustakaan sekolah, namun ada juga beberapa teknik yang diterapkan. Teknik penunjang pemenuhan kebutuhan informasi tersebut antara lain; koleksi rekaman audio dalam pita-pita magnetik yang diputar dengan menggunakan tape, koleksi compact disc (CD) yang diputar dengan menggunakan disc player, penggunaan victor reader stratus dan plex talk (pemutar/ perekam buku bicara berformat daisy) serta penggunaan komputer dan jaringan internet yang telah terinstal program Job Acces With Speech yang selanjutnya disingkat dengan JAWS dalam kelas belajarnya. Adapun jumlah koleksi buku yang ada di perpustakaan sekitar 350 judul buku, 3 Komputer, 2 DBT Player, 2 CD Player, 10 Tape recorder, 1 Alat pembesar membaca untuk untuk Tunanetra, 1 Victor Reader, dan 10Tipe Recorder.

SLB ini terletak di Jl. Kompleks Tunanetra Km. 21,5 Tanjung Morawa Medan. Berdiri sejak tahun 1978 dan berada dibawah yayasan perguruan Kristen Protestan. Yayasan perguruan Kristen Protestan ini, membina mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Observasi awal peneliti menunjukkan ketika siswa tunanetra melakukan pencarian informasi di perpustakaan, mereka melakukan pencarian langsung (browsing) ke rak buku, sebelumnya mereka sudah hafal setiap subjek buku yang digabungkan dalam satu rak, dimana masing-masing rak berisi buku dari subjek yang berbeda. Mereka berjalan ke rak dan menarik keluar satu persatu buku, kemudian meraba sampulnya untuk membaca judul buku yang di tarik keluar. Jika sesuai dengan yang mereka inginkan, buku itu langsung dikeluarkan, jika tidak, pencarian berulang kembali. Kadang-kadang siswa kesulitan menemukan buku yang mereka inginkan, mungkin karena buku tersebut telah berpindah tempat ke rak lain atau sedang dipinjam oleh pengguna yang lain, maka dalam hal ini lah peran pegawai perpustakaan dibutuhkan. Walaupun pegawai yang bertugas mengelola perpustakaan yang hanya ada satu orang. Namun, guru yang berada di ruang perpustakaan juga dapat menolong siswa mencari buku yang dibutuhkan. Setelah buku ditemukan, maka siswa boleh menggunakan buku tersebut di ruang perpustakaan atau di dibawa pulang ke rumah.

(4)

mencari informasi memerlukan bantuan dari orang lain (misalnya guru, pustakawan atau pegawai perpustakaan), sehingga efektivitas temu kembali informasi bagi siswa tunanetra dapat tercipta. Bekal pengetahuan teknologi informasi yang dimiliki siswa tunanetra juga akan berpengaruh dalam pencarian informasi yang relevan, khususnya interaksi dengan sistem informasi yang ada di perpustakaan. Bekal pengetahuan. teknologi tersebut, akan mengantarkan siswa tunanetra dalam pencarian informasi secara mandiri.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Pelayanan Pengguna Tunanetra pada Perpustakaan Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera”.

1.2Tujuan Penulisan

Adapun tujuan Penulisan kertas karya ini adalah :

a. Untuk mengetahui efektifitas kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam melayani pengguna tunanetra pada YAPENTRA

b. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pustakawan dalam pelaksaan kegiatan pelayanan tunanetra pada Perpustakaan YAPENTRA

1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan, ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini mencakup beberapa pelayanan pengguna yaitu pengguna tunanetra pada Perpustakaan Yayasan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA).

1.4Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan kertas karya ini metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Data yang diperoleh dengan mempelajari literatur yang sesuai dengan masalah yang dibahas dalam kertas karya ini dengan judul atau bahan pustaka yang sesuai dengan judul atau bermacam-macam material yang terdapat di perpustakaan ataupun berhubungan yang mendukung di dalam penulisan kertas karya ini.

2. Studi lapangan (Field Research)

Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung ke lapangan objek yang diteliti yaitu Yayaan Pendidikan Tunanetra Sumatera (YAPENTRA).

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Membantu memenuhi kebutuhan dimaksudakan agar memberikan layanan kepada pengguna untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat sedangkan tuntutan masyarakat

menjadi pengguna adalah civitas akademika yang terdiri dari mahasiswa, dosen/ staf pengajar, serta karyawan yang telah mendaftar menjadi anggota perpustakaan, sedangkan pengguna

Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (1994 : 71) dinyatakan bahwa, “Pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjam bahan pustaka audiovisual kepada pengguna

Sri Maryani : Persepsi Pengguna Terhadap Pengadaan Koleksi Bidang Ilmu Perpustakaan Pada Perpustakaan Univeristas Sumatera Utara, 2004... Sri Maryani : Persepsi Pengguna

Jafet Candra : Sistem Pelayanan Sirkulasi Pada Perpustakaan Yayasan Pendidikan Dharma Pancasila Medan, 2007... Jafet Candra : Sistem Pelayanan Sirkulasi Pada Perpustakaan

Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu

Menurut Putri (2013:13) Fungsi perpustakaan khusus secara khusus yaitu :1) Mengembangkan koleksi yang menunjang kinerja lembaga induknya. Dalam hal ini, perpustakaan

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara merupakan lembaga teknis yang dibentuk Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun