• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Aset GPIB (Tata Kelola Aset GPIB Sesuai Dengan Tata Gereja GPIB Dan Prinsip Manajemen) T2 912013008 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Aset GPIB (Tata Kelola Aset GPIB Sesuai Dengan Tata Gereja GPIB Dan Prinsip Manajemen) T2 912013008 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan

kemudian mengaitkannya dengan teori yang ada, maka ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu;

1. Majelis sinode merupakan bagian penting dalam

menjalankan seluruh kegiatan yang dilakukan GPIB dalam

kegiatan organisasinya. Namun, Majelis sinode tetap patuh

kepada sistem yang ada yaitu Tata Gereja GPIB sebagai

peraturan tetap gereja dan PKKUG sebagai landasan

pendukung dalam pengambilan sikap dalam setiap kegiatan

dan prilaku organisasi gereja GPIB.

2. Manajemen aset GPIB dilaksanakan sesuai dengan Tata

Gereja GPIB. Pengelolaan perbendaharaan aset GPIB bersifat

terpusat (sinodal). Aset GPIB merupakan penunjang dalam

pelaksanaan panggilan dan pengutusan gereja secara tepat

sasaran dan tepat guna.

3. Sumber penerimaan GPIB berasal dari peninggalan aset

belanda (aset tidak bergerak) yang kemudian

dikembangankan ataupun dijual dan sumber lain yaitu dari

jemaat berupa persembahan setiap minggu atau bulan.

4. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ada kesesuaian

(2)

aspek erbendaharaan GPIB, administrasi keuangan GPIB

dan tata kelola keuangan GPIB.

5. Prinsip tata kelola aset dalam prinsip manajemen telah

dilaksanakan oleh GPIB dalam upaya pembaharuan sistem

tata kelola dan pemeliharaan aset yang dilaksanakan sesuai

dengan Tata gereja GPIB.

6. Perbendaharaan GPIB dapat dilihat melalui empat aspek

penting yang saling berkaitan yaitu; Tata Gereja GPIB

(Legalitas Institusi), Program dan Anggaran Keuangan,

Administrasi Keuangan GPIB dan Harta Milik GPIB.

1.2 KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan juga memiliki keterbatasan, antara

lain:

1. Penelitian ini merupakan penelitian pertama dalam hal aset

atau keuangan gereja yang dianggap masih “sensitif” untuk

diteliti.

2. Objek penelitian yang kurang terbuka dalam memberikan data

real atau data yang sesungguhnya.

3. Sumber data penelitian masih sangat terbatas oleh karena

tidak ada penelitian terdahulu mengenai manajemen aset gereja

secara khusus GPIB (data dokumen).

(3)

Dengan adanya keterbatasan penelitian ini, maka saran bagi

penelitian selanjutnya adalah

1. Dalam penelitian selanjutnya diusahakan mendapatkan

narasumber yang lebih banyak dari penelitian ini yaitu lebih

dari empat orang. Disamping itu perlu juga pendekatan lebih

khusus kepada objek penelitian sebelum penelitian

dilaksanakan (pra-penelitian).

2. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya menambahkan

penilaian terhadap sistem berdasarkan standar akuntansi yang

dipergunakan oleh organisasi non-profit. Dalam rangka

perbandingan standar akuntansi yang sesuai untuk

dipergunakan dalam tata kelola aset organisasi secara khusus

Referensi

Dokumen terkait

Apakah rumusan Teologi Politik Gereja Protestan di Indonesia bagian

Pengelolaan aset organisasi merupakan sebuah kegiatan yang direncanakan secara sadar, terorganisir, pelaksanaannya terkontrol, dan diawasi untuk mencapai tujuan

Bagaimana membuat suatu sistem yang dapat melakukan pengelolaan seluruh aset di lingkungan Gereja X, agar aset yang ada dapat selalu dalam kondisi baik..

BAB III PERAN GEREJA DALAM PEMBANGUNAN KARAKTER TARUNA-PEMUDA DI GPIB JEMAAT BUKIT SION BALIKPAPAN III.1. Gambaran Umum GPIB Jemaat Bukit Sion

menyatakan bahwa sikap GPIB terhadap korupsi tidak sejalan dengan apa yang

Oleh karena itu DPPKAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) kabupaten Halmahera Utara harus lebih memperhatikan teknologi yang berhubungan

Hal tersebut menjadi menarik karena GPIB bukanlah gereja lokal dan tidak memiliki hubungan apa-apa.. dengan suku Dayak, terkhususnya Dayak

Terkait dengan kesaksian gereja bagi konteks Indonesia, nampaknya GPIB telah dan terus berupaya menjadi gereja yang bukan saja menuntut orang lain untuk bersikap terbuka, tetapi