DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Kristina Dewi Setyawati
071134085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Kristina Dewi Setyawati
071134085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
“Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya” (1 Yohanes 5:14).
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2010 Penulis
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Kristina Dewi Setyawati
Nomor Induk Mahasiswa : 071134085
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
JIGSAW
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan denikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 22 Juli 2010 Yang menyatakan,
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Girimulyo dalam pembelajaran IPA. Apakah ada peningkatan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Prosedur penelitian menggunakan model penelitian tindakan kelas dengan melalui beberapa tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sedangkan yang dianalisis berupa prestasi belajar siswa yang terdiri dari aspek afektik dan kognitif yang berupa lembar pengamatan dan tes. Keterlibatan siswa dalam kelompok ( aspek afektif ) diperoleh dari observasi langsung dengan bantuan beberapa indikator yaitu: (a) kerjasama, (b) tanggung jawab, (c) kedisiplinan, (d) ketekunan, (e) menghargai pendapat, (f) kejujuran. Adapun hal-hal yang dianalisis mengenai aspek kognitif kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA berupa tes hasil ulangan.
IMPROVEMENT OF ACHIEVEMENT LEARN IPA STUDENT
CLASS of IV BY USING MODEL STUDY OF CO-OPERATIVE
TECHNIQUE of JIGSAW
The purpose of the research is to improve achievement learn class student of IV SD Girimulyo in study of IPA. What is there improvement at cognate aspect, and afektif of psikomotorik. Research procedure use model research of class action through some steps that is planning, action, observation, and refleksi. While which analysed in the form of achievement learn student which consist of aspect of affection and cognate which in the form of perception sheet and of tes. Involvement of student in group ( aspect of afektif ) obtained from direct observation constructively some indicators that is: ( a) cooperation, ( b) responsibility, ( c) discipline, ( d) assidinity, ( e) esteem opinion, ( f) sincerity. As for analysed things regarding cognate aspect of ability of student in study of IPA in the form of tes result of restating.
Result of research indicate that Research result indicate that usage of model study of technique co-operative of jigsaw can improve achievement learn student in study of IPA. Condition of early only 13 or 50% student which is complete. Improvment happened at cycle of I, counted 16 students or 61.53% reaching complete. At cycle of II 20 student or 76.9% ad for in study of IPA. Pursuant to data, can be concluded that usage of model study of technique co-operative of jigsaw can improve achievement learn student. Earn in seeing pursuant to test of t at SPSS that is for cognate achievement in the form of tes For cognate achievement in the form of tes at tables is calculation t test sample paired obtained by cycle mean 1= 58,8462 and cycle mean 2= 69,2308, t tables of = - 2,060. t count (- 4.242) > t tables of (- 2,060). Value of Signified used that is 0.000 is lower the than value of alpha which used in this research (p=0.000<a=0.05). Conclusion of that there is improvement him which isn't it student achievement in learning IPA. For achievement at aspect of afektif and of psikomotorik in the form of non tes obtained by cycle mean 1= 65,5269 and cycle mean 2 = 67,7077, while t - 1,891,a 0,05 and probability 0,070 and though happened the make-up of the change isn't it cause ( p=0.070>a=0.05).
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas rahmat perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Berangkat dari hal itu dan berdasar masalah yang ditemui di SD Girimulyo khususnya siswa kelas IV yang prestasinya rendah dalam belajar IPA, maka penulis berusaha memecahkan masalah tesebut. Pada akhirnya masalah itu dapat diatasi sehingga dapat dituliskan dalam bentuk skripsi yang berjudul “ Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa kelas IV Dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku Kaprodi PGSD yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar di PGSD USD ini.
2. Dra. Maslicah Asy’ari, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing, memberi motivasi dan memberi masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
3. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah memberi motivasi, kritik dan saran selama ini.
4. Para dosen PGSD yang telah membagikan ilmunya.
5. Hermoyo selaku karyawan sekretariat PGSD atas pelayanannya selama ini. 6. Kedua orang tua Tubandiyono dan Siwiyati yang telah berjuang sangat keras
untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Adikku Surahmat Wiyata dan Kristiawan Riski Saputra yang selalu menjadi penyemangat agar penulis tidak menyia-nyiakan kesempatan baik ini.
9. Jarwiyati S.Pd , selaku Kepala Sekolah SD Girimulyo yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SD Girimulyo
10.Para guru di SD Girimulyo yang telah memberikan kehangatan sehingga penulis merasa aman ketika melaksanakan penelitian.
11.Siswa dan siswi kelas IV SD Girimulyo yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
12.Teman-teman di kost Kolobendono 14 A, Elisabet Yulianti, Agustina Johan Irsanti, Maria Menuk Andarwati, Desi Purwaningrum, Lia Nur Hidayah, Veronika Kristin. Terima kasih atas kebersamaan selama ini sehingga kita dapat menjadi satu keluarga baru.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Penulis juga mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Yogyakarta, 22 Juli 2010 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Batasan Istilah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN TEORI ... 5
A. Prestasi belajar ... 5
1. Pengertian belajar ... 5
2. Pengertian Prestasi Belajar ... 7
B. Pembelajaran kooperatif ... 9
C. Model kooperatif teknik jigsaw ... 17
D. Struktur Tumbuhan ... 19
BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 22
A. Lokasi penelitian ... 22
B. Rencana tindakan ... 22
1. Kondisi awal ... 22
2. Siklus 1 ... 23
3. Siklus 2 ... 24
C. Instrumen Penelitian ... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
E. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ... 29
A. Siklus 1 ... 29
1. Rancangan kegiatan ... 29
2. Pelaksanaan kegiatan ... 30
3. Analisis Data ... 32
1. Rancangan Kegiatan... 38
2. Pelaksanaan Kegiatan ... 39
3. Analisis Data ... 42
4. Refleksi ... 46
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Siklus 1 ... 48
1. Rancangan Kegiatan ... 48
2. Pelaksanaan Kegiatan ... 49
3. Refleksi ... 52
B. Siklus 2 ... 53
1. Rancangan Kegiatan ... 53
2. Pelaksanaan Kegiatan ... 54
3. Refleksi ... 57
4. Analisis Data ... 57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA………. .... 63
Tabel 1 Kriteria Penilaian afektif ... 27
Tabel 2 Hasil Penilaian aspek kognitif siklus 1 ... 33
Tabel 3 Hasil Pengamatan aspek afektif siklus 1 ... 35
Tabel 4 Hasil Penilaian aspek kognitif siklus 2 ... 42
Gambar 1 Suasana Siswa dalam kelompok siklus 1 ... 50
Gambar 2 Suasana Siswa dalam kelompok ahli siklus 1 ... 50
Gambar 3 Suasana Siswa saat kembali ke kelompok siklus 1 ... 51
Gambar 4 Suasana Siswa dalam kelompok ahli siklus 2 ... 56
Lampiran I Silabus, RPP, dan LKS ... 64
Lampiran II Kisi-kisi soal dan rubrik ... 80
Lampiran III Soal ulangan dan lembar pengamatan ... 84
Lampiran IV Hasil Diskusi ... 89
Lampiran V Uji Paired Sample t test ... 92
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa ditentukan banyak aspek, terutama bidang pendidikan. Dengan adanya pendidikan suatu bangsa akan mengalami kemajuan dalam berbagai hal. Penyelenggaraan pendidikan diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran, di mana guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Dalam penyelenggaraan pendidikan ini, guru harus dapat merencanakan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Peran guru dalam pembelajaran, sangatlah mendominasi dalam proses pembelajaran. Guru seolah-olah sebagai penguasa tunggal dalam pembelajaran di dalam kelas. Siswa belum diberi kesempatan secara aktif untuk membangun pengetahuannya sendiri dengan mengkonstruksi dari pengalamannya. Pengetahuan yang siswa peroleh kadang-kadang tidak tahan lama.
apa yang disampaikan oleh guru dan hanya memiliki sedikit peluang untuk bertanya.
Untuk dapat meningkatkan prestasi siswa, guru diharapkan mempunyai kreativitas dalam mengelola kelas sehingga membuat pembelajaran di kelas lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibuat sedemikian rupa dengan model pembelajaran yang tepat agar siswa memperoleh kesempatan yang lebih besar dalam berinteraksi satu dengan yang lain.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari temannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran merasa lebih sejalan dan sepadan.
mengerti. Sehingga siswa yang tidak tahu menjadi tahu, demikian pula siswa yang prestasinya kurang dapat dibantu oleh temannya yang prestasinya tinggi.
Pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran di Indonesia khususnya dalam mata pelajaran IPA di SD kelas IV. Sehingga siswa diharapkan dapat menggali potensi dan pengalamannya dalam meningkatkan belajarnya di sekolah.
B. Perumusan Masalah
Apakah dengan Model Pembelajaran Kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Girimulyo, semester I tahun pelajaran 2009 - 2010 ?
C. Batasan Istilah
1. Pembelajaran kooperatif adalah kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk dalam struktur ini adalah lima unsur pokok, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerjasama, dan proses kelompok. (Johnson dalam Nur, 1993).
2. Prestasi belajar adalah hasil yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dicapai seseorang setelah melakukan sesuatu aktivitas tertentu.
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Girimulyo, semester I tahun pelajaran 2009 – 2010.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Untuk meningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan bagi guru untuk membuat model pembelajaran yang lebih inovatif di kelas.
3. Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan (Hilgard dalam Pasaribu 1983), perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan oleh obat-obatan.
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal ini berarti, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan tersebut sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri ( Muhibin, 1995:5 ).
Jenis belajar meliputi : a. Kecakapan Jasmaniah
Mengutamakan gerakan jasmaniah yang diperlakukan pada akhirnya berjalan otomatis. Dengan adanya kecakapan jasmaniah ini di harapkan anak akan dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.
b. Problem Solving
Jenis belajar ini memerlukan penyelesaian dengan berpikir bukan dengan cara latihan. Membantu anak untuk dapat berpikir secara kritis dalam menghadapi berbagai persoalan.
c. Belajar fakta pengetahuan
Dalam ilmu terdapat segi hafalan dan segi pengertian. Segi pengertian membentuk hafalan, yang penting melibatkan fakta dan merealisasikannya. Jadi latihan dan pengertian penting. Belajar fakta pengetahuan dapat membantu anak dalam mengerti suatu konsep.
d. Belajar Cara
Dalam belajar terdapat langkah atau cara agar dapat mencapai tujuan. Langkah tersebut dapat digunakan untuk membantu kesulitan dalam belajar agar dapat mencapai tujuan sehingga dapat tercapai.
e. Belajar Sikap
f. Belajar memperoleh minat yang mendalam
Belajar tidak akan pernah lepas dari manusia karena pada hekekatnya belajar dilakukan manusia sepanjang hayatnya. Di era globalisasi sekarang ini, situasi lingkungan terus berubah seiring dengan pesatnya perkembangan iptek yang lebih modern. Belajar menjadi suatu kebutuhan yang penting karena dengan adanya belajar akan terjadi perubahan tingkah laku dari orang yang belajar.
Pandangan konstruktivistik memandang belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan akomodasi yang menuju pada pengalaman kognitifnya, belajar merupakan suatu proses pemberian pengetahuan di mana pembentukan ini dapat dilakukan oleh orang yang belajar.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai meliputi aspek kogitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil yang telah dicapai meliputi beberapa aspek (Winkel, 1987) meliputi :
a Aspek kognitif
b. Aspek afektif
Melalui aspek afektif manusia dapat belajar menghayati nilai dari objek-objek yang dihadapi melalui alam, entah objek itu berupa orang, benda atau kejadian, dan dapat mengungkapkan perasaan dalam bentuk ekspresi yang wajar. Yang termasuk dalam aspek afektif yaitu penerimaan, memberi respon, penilaian, organisasi, dan mempribadikan nilai.
c. Aspek Psikomotorik
Melalui aspek psikomotorik dapat belajar menghadapi dan menangani objek-objek secara fisik, termasuk kejasmanian manusia itu sendiri. Yang termasuk dalam aspek psikomotorik yaitu respon terbimbing, penciptaan, respon kompleks, respon mekanis, dan penyesuaian atau kemahiran.
Dengan demikian prestasi merupakan hasil meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu aktivitas tertentu. Setiap individu belajar menginginkan hasil yang baik. Sehingga individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasi belajar berhasil dengan baik.
B. Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan belajar mendasarkan suatu ide bahwa siswa bekerja sama dalam belajar kelompok dan masing-masing bertanggung jawab pada aktivitas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama antar siswa dalam kelompok.
Tujuan pembelajaran kooperatif yaitu pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap perbedaan individu, pengembangan keterampilan sosial. Adapun karakteristik pembelajaran kooperatif ( Nur, 2006 : 12 ) : 1. Siswa belajar dalam kelompok untuk menguasai materi akademis.
2. Anggota dalam kelompok terdiri dari siswa yang berkemampuan, berbeda ras, suku, dan kemampuan akademik.
3. Sistem penghargaan yang berorientasi pada kelompok daripada individu. Prinsip pembelajaran kooperatif yaitu ( Nur, 2006 : 14) :
1. Belajar siswa aktif
2. Belajar bekerjasama
Proses pembelajaran dilalui dengan bekerjasama dalam kelompok untuk membangun pengetahuan yang tengah dipelajari. Seluruh siswa terlibat aktif dalam kelompok untuk melakukan diskusi, memecahkan masalah, dan mengujinya secara bersama-sama. Sehingga terbentuk pengetahuan baru dari hasil kerjasama mereka.
3. Pembelajaran partisipatorik
Siswa belajar dengan melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk menemukan dan membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran.
4. Reactive Teaching
Untuk menerapkan pembelajaran seperti ini guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar seluruh siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi siswa dapat dibangkitkan jika guru mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik serta dapat menyakinkan siswanya akan manfaat pelajaran untuk masa depan mereka. Ciri-ciri guru yang reaktif yaitu menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar, pembelajaran dari guru dimulai dari hal-hal yang diketahui dan dipahami siswa, selalu menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa, dan mengetahui hal-hal yang membuat siswa menjadi bosan dan segera menanggulanginya.
Pembelajaran harus berjalan dalam suasana yang menyenangkan, tidak ada lagi suasana yang menakutkan bagi siswa atau suasana belajar yang tertekan. Suasana belajar yang menyenangkan harus dimulai dari sikap dan perilaku guru di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang ramah dengan tutur kata bahasa yang menyayangi siswa-siswanya.
Unsur- unsur pembelajaran kooperatif yaitu : 1. Saling ketergantungan secara positif
Saling ketergantungan secara positif adalah perasaan antar kelompok siswa untuk membantu setiap orang dalam kelompok tersebut. Saling ketergantungan secara positif berarti bahwa maju mundurnya kelompok tersebut tergantung dari kerjasama antar kelompok. Saling ketergantungan secara positif akan muncul apabila kelompok membagi tujuan bersama. Cara-cara mempromosikan saling ketergantungan secara positif dalam kelompok meliputi, tujuan, penghargaan, peranan, sumber dan idenitas.
2. Tanggung Jawab individu
Terdapat beberapa cara menstrukturisasi kegiatan kelompok untuk memajukan rasa tanggung jawab individual yaitu
( jacob dalam Nur ,2006 : 18 ) :
b) Anggota-anggota kelompok dipanggil secara random untuk menjawab pertanyaan dan atau untuk menjelaskan jawabannya c) Masing-masing anggota kelompok memiliki suatu peranan yang
telah dirancang untuk mereka tampilkan. Peranan ini bisa bergilir sebagai contoh suatu pelajaran dapat dibagi dalam kelompok kecil. d) Masing-masing anggota utamanya bertanggung jawab untuk satu
bagian proyek kelompok mereka. 3. Pengelompokan secara heterogen
Pengelompokan siswa secara heterogen menurut prestasi, kecerdasan, etnik, dan jenis kelamin dapat dilakukan oleh guru. Mencampurkan siwa secara pribadi didorong agar dapat memperbaiki hubungan para siswa, pengelompokan siswa dengan prestasi rendah dengan model kebiasaan yang baik, dan sistem tutur teman sebaya. 4. Keterampilan- keterampilan kolaboratif
Siswa belajar dalam kelompok untuk bekerja sama dalam belajar secara efektif berkaitan dengan konten akademik.
5. Pemrosesan interaksi kelompok
6. Interaksi tatap muka
Interaksi secara langsung antara satu dengan yang lainnya sementara mereka bekarja. Interaksi terjadi antar siswa. Mereka berkomunikasi dapat secara verbal atau non verbal
Macam- macam model pembelajaran kooperatif ( Nur, 2006 : 50 ) : 1. Student Teams- Achievement Divisions ( STAD )
Setiap anggota kelompok harus memberikan skor yang terbaik kepada kelompoknya dengan menunjukkan peningkatan penampilan dibanding dengan sebelumnya atau dengan mencapai nilai sempurna. Kelompok yang tanpa memiliki anggota- anggota yang meningkat nilainya dan menghasilkan skor yang sempurna tidak akan menang atau mendapat penghargaan.
2. Teams- Games- Tournaments ( TGT )
Model TGT adalah suatu model pembelajaran yang didahului dengan penyajian materi pembelajaran oleh guru dan diakhiri dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa. Setelah itu, siswa pindah menuju kelompok masing-masing untuk mendiskusikan dan menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang diberikan oleh guru. Sebagai ganti dari tes tertulis, setiap siswa akan bertemu seminggu sekali pada meja turnamen dari dua rekan dari kelompok lain untuk membandingkan kemampuan kelompoknya dengan kelompok lain.
3. Teams- Assisted Individualization ( TAI )
kemampuannya. Kegiatan pembelajaran TAI yaitu membagi siswa dalam kelompok, tes penempatan, mempelajari materi pelajaran, belajar kelompok, skor dan penghargaan kelompok, mengajar kelompok, tes fakta, dan unit keseluruhan.
4. Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRL )
Model CIRC pembelajarannya siswa bekerja dalam tim pembelajaran kooperatif beranggota 4 orang. Mereka terlibat dalam sebuah rangkaian kegiatan bersama, termasuk saling membacakan satu dengan yang lainnya, membuat prediksi tentang bagaimana cerita naratif yang akan muncul, saling membuatkan ikhtiar satu dengan yang lain, menulis tanggapan terhadap cerita, dan berlatih pengejaan serta perbendaharaan kata. Mereka juga bekerja sama untuk memahami ide pokok dan keterampilan pemahaman yang lain.
5. Group Investigations ( GI )
6. Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah suatu pembelajaran kooperatif di mana dalam proses pembelajaran setiap siswa dalam kelompok disilang dan memperoleh tugas yang berbeda. Anggota kelompok yang memperoleh tugas sama dikumpulkan jadi satu dan membahas tugas tersebut. Tiap anggota yang telah selesai mengerjakan harus kembali ke kelompok semula untuk menyampaikan hasil pembahasan, sehingga kelompok pembahas kembali ke kelompok semula dengan membawa berbagai permasalahan yang berbeda untuk disampaikan kepada teman sejawat dalam kelompok. Akan dibahas dalam bab ini.
7. Co- op Co-op
Model Co-op Co-op menempatkan kelompok-kelompok dalam kerja sama satu dengan yang lain untuk mengkaji topik kelas. Model ini memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok- kelompok kecil, dan kemudian memberikan kesempatan bagi mereka untuk saling tukar pemahaman yang baru kepada teman-teman sebaya. Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif
Kelebihan
1. Siswa dapat menerapkan dalam menyelesaikan tugas- tugas yang kompleks
3. Meningkatkan komitmen 4. Tidak memiliki rasa dendam
5. Menghilangkan terhadap teman sebaya
Kekurangan
1. Kontribusi dari siswa berprestasi rendah berpestasi rendah menjadi kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan kecewa, hal ini disebabkan oleh anggota kelompok yang pandai lebih dominan
2. Memakan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional
3. Materi tidak disesuaikan dengan kurikulum yang ada apabila guru belum berpengalaman
4. Guru membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan belajar kooperatif dengan baik
C Model Kooperatif Teknik Jigsaw
permasalahan yang berbeda untuk disampaikan kepada teman sejawat dalam kelompok.
Karakteristik Pembelajaran kooperatif teknik jigsaw yaitu ( Nur, 2006 : 51) : a. Setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang.
b. Terdapat kelompok asal dan kelompok ahli.
c. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang berbeda kemampuannya.
d. Bahan atau materi dibangun menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah anggota kelompok.
e. Berstruktur tugas.
Langkah pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah sebagai berikut : a. Pengajar memberi pengenalan mengenai topik yang akan dibahas dalam
pelajaran untuk hari itu.
b. Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan sesuai dengan jumlah anggota dalam kelompok.
c. Siswa dibagi dalam kelompok yang disebut kelompok asal.
d. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa yang kedua menerima bahan yang kedua demikian selanjutnya. e. Kemudian semua siswa yang mendapat bahan materi yang sama belajar
f. Setelah berdiskusi pada kelompok ahli, siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi dan informasi kepada siswa yang lain. g. Kegiatan ini dapat diakhiri dengan presentasi atau diskusi mengenai topik
dalam bahan pelajaran hari itu.
Kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif teknik jigsaw yaitu : a. Kelebihan
1) Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
2) Melatih siswa mengembangkan kerja sama dan kolaborasi dengan orang lain.
3) Melatih siswa menerima perbedaan dengan yang lain. 4) Membuat siswa lebih aktif.
b. Kekurangan
1) Waktu yang dibutuhkan relatif lama.
2) Kelompok yang pandai lebih mendominasi dalam kerja kelompok sehingga siswa yang berprestasi rendah akan cenderung diam.
3) Siswa yang berkemampuan tinggi merasakan kekecewaan ketika harus membantu temannya yang berkemampuan rendah.
D Struktur Tumbuhan
1 Akar
akar lutut pada tumbuhan bakau dan akar gantung pada tumbuhan beringin. Akar terdiri dari rambut, bulu akar, dan tudung akar. Bulu akar berfungsi sebagai jalan masuk air dan zat hara dari dalam tanah ke tumbuhan, tudung akar berguna untuk melindungi akar saat menembus tanah.
Menurut bentuknya akar dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan serabut. Fungsi akar antara lain menunjang berdirinya tumbuhan, menyerap air dan garam mineral dari dalam tanah, dapat menyimpan cadangan makanan, dan dapat digunakan untuk bernapas. 2 Batang
Selain mempunyai akar tumbuhan juga mempunyai batang. Pada umumnya batang tumbuhan di atas tanah. Batang tumbuhan berlawanan arah dengan gaya tarik bumi. Batang tumbuhan menurut teksturnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Batang basah dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Batang padat, contohnya teratai, bayam, cocor bebek. 2) Batang berongga, contohnya kangkung, padi, rumput. b. Batang berkayu
1) Batang Padat, contohnya rambutan, jati, jambu, dan pohon kelapa. 2) Batang Berongga, contohnya bambu
3 Daun
Bagian-bagian daun terdiri dari tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Bentuk susunan tulang daun dapat dibedakan menjadi empat yaitu tulang daun menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar.
Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan misalnya pada tumbuhan mangga, rambutan, dan jambu. Tulang daun menjari berbentuk seperti susunan jari-jari tangan misalnya daun pepaya, singkong, jarak. Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis lengkung misalnya genjer dan gadung. Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar. Dilihat dari jumlah helai daunnya, daun dibagi menjadi dua yaitu daun majemuk dan daun tunggal. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun pada tiap tangkai daunnya. Daun tunggal adalah daun yang hanya memiliki satu helai daun pada setiap pangkal daunnya. Kegunaan daun sebagai tempat pemasakan makanan, dapat juga berfungsi sebagai alat pernapasan tumbuhan dan tempat terjadinya proses penguapan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
1. Objek Penelitian ; Siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa di SDN Girimulyo, Panggang, Gunungkidul.
2. Lama Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama 2 minggu dengan 2 siklus. 3. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SDN Girimulyo, Panggang, Gunungkidul
B. Rencana Tindakan
1. Kondisi Awal
Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil 2 siklus dengan rencana tindakan sebagai berikut :
2. Siklus 1
a. Menyiapkan instrumen untuk kelompok yang terdiri dari nama kelompok, LKS, dan lembar pengamatan dan menyiapkan macam macam tumbuhan seperti mangga, nangka, padi, daun pepaya, kangkung, jagung, bambu b. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 - 5
orang siswa yang disebut kelompok asal.
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa dalam kelompok. d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus
dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana tiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
f. Setiap kelompok mengirim satu orang ahli pada tiap-tiap tim ahli (anggota yang mempunyai nomor tugas yang sama berkumpul menjadi satu).
g. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, masing-masing kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil.
h. Hasil diskusi dipresentasikan. i. Guru bersama siswa membahas soal. Refleksi
b. Menarik kesimpulan tentang efektivitas penggunaan model pembelajaran teknik jigsaw di kelas.
c. Merancang siklus berikutnya.
Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non tes. Indikator keberhasilan pada siklus 1apabila hasil ulangan mencapai nilai KKM 60,00 atau sekitar 15 siswa mencapai nilai di atas KKM atau sama dengan KKM. Atau sekitar 57 % siswa memperoleh nilai sama dengan KKM atau di atas KKM.
3. Siklus 2
Langkah tindakan yang dilakukan sama dengan siklus 1 hanya saja yang membedakan adalah siklus 1 pembentukan kelompok siswa boleh memilih sendiri, sedangkan pada siklus 2 pembentukan kelompok ditentukan oleh guru. Siswa membawa contoh tumbuhan sendiri. Materi pada siklus 1 berbeda dengan siklus 2. Indikator keberhasilan pada siklus 2 dapat tercapai apabila dari 26 siswa sebanyak 18 siswa atau sekitar 70 % siswa mencapai nilai di atas KKM atau sama dengan KKM.
Refleksi
a. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian khusus. b. Menarik kesimpulan tentang efektivitas penggunaan model pembelajaran
kooperatif teknik jigsaw di kelas.
C. Instrumen Penelitian
Pembelajaran terdiri dari :
1. Silabus
Silabus yang akan dipakai dalam penelitian ini berpedoman pada materi kelas IV mengenai struktur bagian tumbuhan, yang akan dipakai untuk dua kali pertemuan. Berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai berikut :
Standar Kompetensi : Memahami hubungan struktur antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan hubungan antara struktur akar, batang, dan daun pada tumbuhan dengan fungsinya.
2. RPP
Penelitian ini akan dilakukan dengan 2 siklus, maka rencana pelaksanaan pembelajaran ada dua yaitu siklus 1 dan 2 terletak pada kegiatan pembelajaran, di mana pada siklus 1 siswa boleh memilih kelompok sendiri sedangkan pada siklus 2 kelompok ditentukan oleh guru.
3. LKS
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data diperlukan teknik pengumpulan data yang tepat. Alat pengumpul data yang dipakai untuk mengetahui prestasi belajar siswa yaitu :
a. Aspek kognitif, berupa tes buatan guru yang berisi soal ulangan b. Aspek afektif disediakan penilaian non tes berupa lembar
pengamatan.
E. Teknik Analisis Data
Kriteria penelitian kognitif sebagai berikut :
Berdasarkan PAP tipe II penguasaan kompetensi minimal adalah 56% dari total yang seharusnya dicapai, sehingga dibuat rentangan sebagai berikut :( Masidjo1995)
Di bawah 36% 6 = 10
Dibuat rentangan skor sebagai berikut : Skor- skor Nilai angka 18 – 20 : 100
16 - 17 : 90
15 : 80
13 – 14 : 70 11 - 12 : 60
10 : 50
9 : 40
8 : 30 7 : 20 0 – 6 : 10
Tabel 1
Kriteria penilaian afektif
Bobot Predikat
4 Sangat Baik
3 Baik 2 Cukup 1 Kurang
Keberhasilan siswa dalam aspek kognitif dan afektif secara keseluruhan dapat dihitung dengan rumus :
X 100%
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan Judul Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw di SDN Girimulyo, dilaksanakan pada tanggal 1 s.d 3 Oktober 2009.
A. Siklus 1
1. Rancangan Kegiatan
Siklus 1 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan pembagian 2 jam untuk kegiatan pembelajaran dan 1 jam untuk evaluasi. Materi yang akan dibahas yaitu tentang struktur tumbuhan, pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis daunnya, pengelompokan batang berdasarkan jenisnya.
Pada siklus 1 menerapkan tahap–tahap pembelajaran kooperatif teknik jigsaw, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok.
b. Membagi siswa ke dalam kelompok di mana siswa menentukan kelompok sendiri yang disebut kelompok asal. Ada 6 kelompok dan masing–masing kelompok terdiri dari 4–5 orang
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok . d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
f. Setiap kelompok mengirim satu orang ahli pada tiap–tiap tim ahli (anggota yang mempunyai nomor tugas yang sama berkumpul jadi satu). g. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal untuk
menyampaikan hasil
h. Mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok mempunyai ketua kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya.
i. Pembahasan soal bersama dengan siswa
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa diberi tugas untuk membaca di rumah materi tentang struktur tumbuhan pada buku IPA kelas IV. Tugas diberikan 2 hari sebelumnya.
2. Pelaksanaan kegiatan.
1. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok. Dilakukan sebelum kegiatan dimulai.
2. Membagi siswa ke dalam kelompok di mana siswa menentukan kelompok sendiri yang disebut kelompok asal. Ada 6 kelompok dan masing – masing kelompok terdiri dari 4–5 orang. Dalam pembentukan kelompok siswa terlihat sangat ramai. Mereka memilih temanya sendiri pembentukan kelompok membutuhkan waktu yang agak lama.
3. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok . 4. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus
dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
5. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
6. Setiap kelompok mengirim satu orang ahli pada tiap-tiap tim ahli (anggota yang mempunyai nomor tugas yang sama berkumpul jadi satu). 7. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal untuk
8. Mempresentasikan hasil diskusi dan pembahasan
Setelah selesai berdiskusi siswa mempresentasikan hasil. Presentasi hasil diskusi dilakukan satu persatu dan ada perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan. Disamping pembahasan soal guru menyinggung sedikit mengenai struktur tumbuhan yaitu akar untuk menjelaskan kepada siswa tentang tumbuhan monokotil dan dikotil. Di sini guru mengajak siswa untuk mengamati struktur tumbuhan yang terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji agar mereka tahu. Ada siswa yang mengamati bentuk akar, ia membandingkan antara akar padi dengan akar nangka mengapa bentuknya berbeda. Guru menjelaskan bahwa akar nangka disebut akar tunggang dan biasanya berkeping dua, sedangkan akar serabut terdapat pada tumbuhan padi dan biasanya berkeping tunggal atau satu.
3. Analisis Data
TABEL 2
Hasil penilaian aspek kognitif siklus 1
NO NAMA SISWA SKOR NILAI
20 RONIYANTO 12 60 21 SANTIKASARI 11 60 22 SINTIA RATNA DEWI 11 60 23 SITI DWI LESTARI 11 60 24 TRIATMI ANJARWATI 11 60 25 VIONITA WINDA MUKTI 13 70 26 WINDARTI KENI L 16 90
Tabel 3
Hasil Pengamatan aspek Afektif Siklus 1
No Nama Siswa Penilaian aspek afektif Juml ah Skor
Nilai a b c d e f
18 REZAL REVENDI 2 2 3 3 3 3 16 66.6 19 RINA ASTRIA 3 3 3 3 3 3 18 75 20 RONIYANTO 3 3 3 3 3 3 18 75 21 SANTIKASARI 3 3 2 3 3 3 17 70.8 22 SINTIA RATNA DEWI 3 3 3 3 3 3 18 75 23 SITI DWI LESTARI 3 2 3 3 2 3 16 66.6 24 TRIATMI ANJARWATI 2 2 2 2 2 2 12 50 25 VIONITA WINDA MUKTI 2 2 2 2 2 2 12 50 26 WINDARTI KENI L 3 4 4 4 3 3 21 87.5 Keterangan :
a. Kerjasama b. Tanggung Jawab c. Kedisiplinan d. Ketekunan
e. Menghargai Pendapat f. Kejujuran
berhasil. Namun, belum mencapai target yang di inginkan. Sehingga diputuskan melanjutkan penelitian dengan mengadakan siklus kedua.
4. Refleksi
Dalam proses pembelajaran masih banyak kekurangan selama proses pembelajaran pada siklus 1 berlangsung, antara lain :
a. Masih ada sebagian siswa yang kurang siap mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Siswa langsung berkelompok padahal belum tahu tugas yang harus dikerjakan.
c. Saat pemilihan kelompok siswa memilih teman sendiri sehingga ada siswa yang tidak memperoleh kelompok karena tidak disukai.
d. Siswa masih banyak pertanyaan, karena guru kurang jelas memberikan informasi dalam penyampaian pembelajaran.
e. Guru dan siswa tidak disiplin sehingga waktu pembelajaran menjadi panjang.
B. Siklus 2
1. Rancangan kegiatan
Siklus 2 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dengan pembagian 1 jam untuk kegiatan pembelajaran dan 1 jam untuk pembelajaran evaluasi. Materi yang akan dibahas yaitu tentang struktur tumbuhan, pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis daunnya, pengelompokan batang berdasarkan jenisnya, serta bagian akar dan fungsinya. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran RPP, LKS, lembar observasi (sama dengan siklus 1). Berdasarkan hasil pada siklus 1 disusun rencana kegiatan untuk siklus 2. Pada siklus 2 siswa dibentuk dalam kelompok di mana pembagian kelompok guru yang menentukan. Guru menjelaskan kembali akan tugas masing-masing siswa sebagai tim ahli dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh setelah berdiskusi dengan tim ahli selanjutnya. Guru mempertegas kembali jadwal waktu yang dipergunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Sebelum memulai pembelajaran siswa diberi tugas untuk membaca buku pakat IPA.
Pada siklus 2 menerapkan tahap–tahap pembelajaran kooperatif teknik jigsaw, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok.
ditentukan oleh guru jadi siswa tidak berebut kelompok dan segera kekelompoknya.
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok.
d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
f. Setiap kelompok mengirim satu orang ahli pada tiap–tiap tim ahli (anggota yang mempunyai nomor tugas yang sama berkumpul jadi satu).
g. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil.
h. Mempresentasikan hasil diskusi oleh siswa perwakilan anggota kelompok.
i. Pembahasan soal bersama dengan siswa. Setelah selesai guru menjelaskan kembali akan tugas yang sudah dikerjakan siswa.
2. Pelaksanaan kegiatan.
pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti. Pengamatan dilakukan hanya pada saat siswa kembali kekelompok awal. Adapun hasil penelitian pada siklus 2 di peroleh data peningkatan keaktifan siswa dalam belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Adapun tahap-tahap pembelajarannya yaitu :
a. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok.
b. Membagi siswa ke dalam kelompok di mana guru menentukan kelompok sendiri yang disebut kelompok asal. Ada 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 – 5 orang. Karena kelompok ditentukan oleh guru jadi siswa tidak berebut kelompok dan segera kekelompoknya.
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok.
d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
f. Setiap kelompok mengirim satu orang ahli pada tiap–tiap tim ahli (anggota yang mempunyai nomor tugas yang sama berkumpul jadi satu).
h. Mempresentasikan hasil diskusi oleh siswa perwakilan anggota kelompok.
Pembahasan soal bersama dengan siswa. Setelah selesai guru menjelaskan kembali akan tugas yang sudah dikerjakan siswa. Guru menjelaskan juga materi yang belum di bahas dalam pertemuan siklus 2 ini. Guru menjelaskan bahwa batang pada tumbuhan menurut teksturnya dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Batang basah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :batang padat, batang berongga.
2) Batang berkayu dibedakan menjadi dua yaitu padat dan berongga
3. Analisis Data
Data yang di peroleh pada siklus 2 adalah data hasil penilaian tes dan non tes yaitu sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil penilaian aspek kognitif siklus 2
NO NAMA SISWA SKOR NILAI
17 OKI WASMINI 10 50 18 REZAL REVENDI 14 70 19 RINA ASTRIA 16 90 20 RONIYANTO 16 90 21 SANTIKASARI 14 70 22 SINTIA RATNA DEWI 14 70 23 SITI DWI LESTARI 14 70 24 TRIATMI ANJARWATI 14 70 25 VIONITA WINDA MUKTI 14 70 26 WINDARTI KENI L 16 90
Tabel 5
Hasil Pengamatan aspek afektif siklus 2
No Nama Siswa Penilaian aspek afektif Jumlah Skor
Nilai a b c d e f
19 RINA ASTRIA 3 3 3 3 3 3 18 75 20 RONIYANTO 3 3 3 3 3 3 18 75 21 SANTIKASARI 3 3 2 3 3 3 17 70.8 22 SINTIA RATNA DEWI 3 3 3 3 3 3 18 75 23 SITI DWI LESTARI 3 2 3 3 2 3 16 66.6 24 TRIATMI ANJARWATI 3 3 3 3 3 3 18 75 25 VIONITA WINDA M 2 2 2 2 2 2 12 50 26 WINDARTI KENI L 3 4 4 4 3 3 21 87.5 Keterangan :
a. Kerjasama b. Tanggung Jawab c. Kedisiplinan d. Ketekunan
e. Menghargai Pendapat f. Kejujuran
4. Refleksi
Proses pembelajaran teknik jigsaw pada siklus 2 diperoleh :
a. Siswa merasa senang dan santai dalam mengerjakan tugas tanpa tertekan. Hal ini disebabkan karena anak sudah mengenal pembelajaran kooperatif teknik jigsaw.
b. Proses pembelajaran berjalan lancar karena sebelum pembelajaran guru mempertegas akan langkah-langkah pembelajaran dan peran siswa dalam tim ahli.
c. Pengelolaan waktu sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran karena siswa sudah mengerti akan tugas dan perannya masing-masing sehingga sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dari tabel statistik SPSS terlihat bahwa :
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus 1
1. Rancangan Kegiatan
Siklus 1 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan pembagian 2 jam untuk kegiatan pembelajaran dan 1 jam untuk evaluasi. Materi yang akan di bahas yaitu tentang struktur tumbuhan, pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis daunnya,pengelompokan batang berdasarkan jenisnya..
Pada siklus 1 menerapkan taha –tahap pembelajaran kooperatif teknik jigsaw, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok.
b. Membagi siswa ke dalam kelompok di mana siswa menentukan kelompok sendiri yang disebur kelompok asal. Ada 6 kelompok dan masing – masing kelompok terdiri dari 4 – 5 orang
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok . d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus
dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
g. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil
h. Mempresentasikan hasil diskusi. Setiap kelompok mempunyai ketua kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya.
i. Pembahasan soal bersama dengan siswa
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai siswa diberi tugas untuk membaca di rumah materi tentang struktur tumbuhan pada buku IPA kelas IV. Tugas diberikan 2 hari sebelumnya.
2. Pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan tindakan kegiatan belajar mengajar pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2009 dengan jumlah siswa 26 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru sekaligus observer. Proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Kegiatan observasi (pengamatan) dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti. Pengamatan dilakukan hanya pada saat siswa kembali kekelompok awal. Adapun hasil penelitian pada siklus 1 di peroleh data peningkatan keaktifan siswa dalam belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Adapun tahap-tahap pembelajarannya yaitu :
a. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok. Dilakukan sebelum kegiatan dimulai.
kelompok terdiri dari 4–5 orang. Dalam pembentukan kelompok siswa terlihat sangat ramai. Mereka memilih temannya sendiri pembentukan kelompok membutuhkan waktu yang agak lama.
Gambar 1
Suasana siswa dalam kelompok
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok . d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus
dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
f. Setiap kelompok mengirim satu orang ahli pada tiap-tiap tim ahli (anggota yang mempunyai nomor tugas yang sama berkumpul jadi satu).
Gambar 2
g. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil. Setelah kembali kekelompok asal mereka bertanggung jawab kepada kelompoknya untuk dapat menayampaikan dan menjelaskan tugas yang telah dikerjakan pada kelompok ahli sehingga kelompok menjadi tahu dan mengerti. Pada saat siswa kembali ke kelompok asalnya dan berdiskusi guru mengadakan pengamatan akan kegiatan yang siswa lakukan.
Gambar 3
Suasana saat kembali kekelompok
h. Mempresentasikan hasil diskusi dan pembahasan
nangka disebut akar tunggang dan biasanya berkeping dua, sedangkan akar serabut terdapat pada tumbuhan padi dan biasanya berkeping tunggal atau satu.
3. Refleksi
Dalam proses pembelajaran masih banyak kekurangan selama proses pembelajaran pada siklus 1 berlangsung, antara lain :
a. Masih ada sebagian siswa yang kurang siap mengikuti kegiatan pembelajaran.
b. Siswa langsung berkelompok padahal belum tahu tugas yang harus dikerjakan.
c. Saat pemilihan kelompok siswa memilih teman sendiri sehingga ada siswa yang tidak memperoleh kelompok karena tidak disukai.
d. Siswa masih banyak pertanyaan, karena guru kurang jelas memberikan informasi dalam penyampaian pembelajaran.
e. Guru dan siswa tidak disiplin sehingga waktu pembelajaran menjadi panjang.
B. Siklus 2
1. Rancangan kegiatan
Siklus 2 dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dengan pembagian 1 jam untuk kegiatan pembelajaran dan 1 jam untuk pembelajaran evaluasi. Materi yang akan di bahas yaitu tentang struktur tumbuhan, pengelompokan tumbuhan berdasarkan jenis daunnya, pengelompokan batang berdasarkan jenisnya, serta bagian akar dan fungsinya. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran RPP, LKS, lembar observasi (sama dengan siklus 1). Berdasarkan hasil pada siklus 1 disususn rencana kegiatan untuk siklus 2. Pada siklus 2 siswa dibentuk dalam kelompok di mana pembagian kelompok guru yang menentukan. Guru menjelaskan kembali akan tugas masing-masing siswa sebagai tim ahli dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh setelah berdiskusi dengan tim ahli selanjutnya. Guru mempertegas kembali jadwal waktu yang dipergunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Sebelum memulai pembelajaran siswa diberi tugas untuk membaca buku pakat IPA.
Pada siklus 2 menerapkan tahap –tahap model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok.
ditentukan oleh guru jadi siswa tidak berebut kelompok dan segera kekelompoknya.
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok.
d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
f. Setiap kelompok mengirim satu orang ahli pada tiap–tiap tim ahli (anggota yang mempunyai nomor tugas yang sama berkumpul jadi satu).
g. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil.
h. Mempresentasikan hasil diskusi oleh siswa perwakilan anggota kelompok.
i. Pembahasan soal bersama dengan siswa. Setelah selesai guru menjelaskan kembali akan tugas yang sudah dikerjakan siswa
2. Pelaksanaan kegiatan.
pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti. Pengamatan dilakukan hanya pada saat siswa kembali kekelompok awal. Adapun hasil penelitian pada siklus 2 di peroleh data peningkatan keaktifan siswa dalam belajar IPA dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Adapun tahap-tahap pembelajarannya yaitu :
a. Menyiapkan lembar pengamatan, LKS, nama kelompok.
b. Membagi siswa ke dalam kelompok di mana guru menentukan kelompok sendiri yang disebut kelompok asal. Ada 6 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 – 5 orang. Karena kelompok ditentukan oleh guru jadi siswa tidak berebut kelompok dan segera kekelompoknya.
c. Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa di dalam kelompok.
d. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan dalam kelompok yang disebut kelompok ahli.
e. Guru membagi tugas yang harus dikerjakan siswa, di mana setiap anggota kelompok mempunyai tugas yang berbeda.
Gambar 4
Suasana dalam kelompok ahli
g. Setelah selesai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil.
Gambar 5
Suasana siswa dalam kelompok asal
h. Mempresentasikan hasil diskusi oleh siswa perwakilan anggota kelompok.
1. Batang basah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :batang padat, batang berongga.
2. Batang berkayu dibedakan menjadi dua yaitu padat dan berongga
Batang kayu yang padat seperti nangka atau pohon jati mempunyai kambium yang terdapat di dalam batang. Guru menjelaskan pula mengenai tumbuhan monokotil dan dikotil beserta contohnya.
3. Refleksi
Proses pembelajaran teknik jigsaw pada siklus 2 diperoleh :
a. Siswa merasa senang dan santai dalam mengerjakan tugas tanpa tertekan. Hal ini disebabkan karena anak sudah mengenal pembelajaran kooperatif teknik jigsaw.
b. Proses pembelajaran berjalan lancar karena sebelum pembelajaran guru mempertegas akan langkah-langkah pembelajaran dan peran siswa dalam tim ahli.
c. Pengelolaan waktu sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran karena siswa sudah mengerti akan tugas dan perannya masing-masing sehingga sesuai dengan waktu yang ditentukan.
4. Analisis Data
Diperoleh data pada siklus I sebanyak 16 siswa dari 26 siswa tuntas sesuai KKM yang ditentukan yakni memperoleh nilai di atas atau sama dengan 60,00. Jadi, sebesar 61.53 % siswa tuntas dalam pembelajaran IPA di kelas IV. Sedangkan siswa yang nilainya berada di bawah 60 sebanyak 10 siswa dari 26 siswa atau sekitar 38.46%. Hal ini dipengaruhi oleh pembelajaran jigsaw berdasarkan analisis data diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus1. Selain dengan menggunakan aspek kognitif untuk prestasi belajar siswa, di gunakan pula aspek afektif dan psikomotorik untuk mengetahui prestasi siswa yang berupa hasil pengamatan.
Pada siklus I ini sebanyak 16 siswa dari 26 siswa tuntas sesuai KKM yang ditentukan yakni memperoleh nilai di atas atau sama dengan 60,00. Jadi, sebesar 61.53 % siswa tuntas dalam pembelajaran IPA di kelas IV. Sedangkan siswa yang nilainya berada di bawah 60 sebanyak 10 siswa dari 26 siswa atau sekitar 38.46%. Berdasarkan dari tabel nilai prestasi siswa tes maupun non tes di atas dengan demikian hasil analisis data pada siklus 1, dapat dikatakan berhasil. Namun, belum mencapai target yang di inginkan. Sehingga diputuskan melanjutkan penelitian dengan mengadakan siklus kedua.
Data yang di peroleh pada siklus 2 adalah data hasil penilaian tes dan non tes yaitu sebagai berikut :
sekitar 23.07%. Jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM telah mencapai 76.9 % bahkan melampaui stándar keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini.Dengan demikian siklus berikutnya dihentikan peneliti sudah berhasil.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B.Saran
Mempertimbangkan kesimpulan dan hasil penelitian ini, masih banyak beberapa kelemahan dan keterbatasan yang masih harus diperbaiki dan membutuhkan perhatian :
1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan alat peraga yang banyak agar menjadi menarik.
2. Pembagian kelompok hendaknya ditentukan oleh guru sendiri agar merata tingkat kecerdasannya,pembentukan kelompok jangan terlalu banyak agar suasana pembelajaraanya kondusif,sebelum dibentuk kelompok sebaiknya guru menerangakan terlebih dahulu aturan main dalam belajar agar suasana tidak gaduh.
Daftar Pustaka
Asma, Nur. 2006.Model Pembelajaran kooperatif. Depdiknas Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Depdiknas. 2006. Standar kompetensi dan kompetensi Dasar tingkat SD.MI, dan SDLB.Jakarta : Depdiknas
Haryanto.2007. Sains untuk sekolah Dasar kelas IV.Jakarta : Erlangga
Masidjo.2009.Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.Yogyakarta : Kanisius
Pasaribu.1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito
Suetomo, Samuel.1982. Psikologi Pendidikan . Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI
Susilowati. 2008. Peningkatan kreativitas berdiskusi siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif teknik jigsaw di kelas VI A. Yogyakarta : USD
Syah, Muhibin.2000. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya
LAMPIRAN I
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD Girimulyo
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV / 1
I. Standar Kompetensi
a. Memahami hubungan struktur antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
b. Memahami sifat-sifat cahaya bagi tumbuhan
II. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan hubungan antara struktur akar, batang daun, pada tumbuhan dengan funsinya.
b. Memahami fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan.
III. Indikator
Pertemuan 1
a. Siswa dapat mengelompokkan daun berdasarkan susunan tulang daun.
Pertemuan 2
a. Siswa dapat menyebutkan fungsi dan kegunaan daun
b. Siswa dapat mengelompokkan daun sesuai dengan susunan tulang daun
c. Siswa dapat menyebutkan jenis- jenis batang pada tumbuhan d. Siswa dapat menyebutkan jenis akar pada tumbuhan
e. Siswa dapat menyebutkan fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A.Pertemuan 1
1. Kegiatan awal a. Salam pembuka b. Apersepsi 2.Kegiatan Inti
a. Siswa membentuk kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 orang, siswa memilih kelompok sendiri.
b. Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok.
c. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan.
d. Siswa mendapat tugas yang harus dikerjakan. e. Siswa mengerjakan tugas.
3. Kegiatan Akhir
a. Refleksi. b. Penutup
B.Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
a. Salam pembuka b. Apersepsi 2.Kegiatan Inti
a. Siswa membentuk kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 orang, guru menentukan kelompok.
b. Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok.
c. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan.
d. Siswa mendapat tugas yang harus dikerjakan. e. Siswa mengerjakan tugas.
f. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. g. Siswa bersama guru membahas soal bersama-sama. 3. Kegiatan Akhir
V. Sub Materi Pokok Pembelajaran
Akar, batang, daun
VI. Penilaian
Penilaian kognitif berupa tes ( terlampir )
Penilaian afektif berupa lembar pengamatan ( terlampir
VII. Sumber Belajar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan 1 )
Satuan Pendidikan : SD Girimulyo
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV / I
Unit / Tema : II / Struktur dan fungsi bagian
tumbuhan
I. Standar Kompetensi
a. Memahami hubungan struktur antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
b. Memahami sifat-sifat cahaya bagi tumbuhan
II. Kompetensi Dasar
c. Menjelaskan hubungan antara struktur akar, batang daun, pada tumbuhan dengan funsinya.
d. Memahami fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan.
III. Indikator
a. Siswa dapat mengelompokkan daun berdasarkan susunan tulang daun.
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A.Pertemuan 1
1. Kegiatan awal
a. Salam pembuka b. Apersepsi
2.Kegiatan Inti
a. Siswa membentuk kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 orang, siswa memilih kelompok sendiri.
b. Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok.
c. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan.
d. Siswa mendapat tugas yang harus dikerjakan. e. Siswa mengerjakan tugas.
f. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. g. Siswa bersama guru membahas soal bersama-sama.
3. Kegiatan Akhir
a. Refleksi. b. Penutup
V. Sub Materi Pokok Pembelajaran
VI. Penilaian
Penilaian kognitif berupa tes ( terlampir )
Penilaian afektif berupa lembar pengamatan ( terlampir
VII. Sumber Belajar
LEMBAR KERJA SISWA
( SIKLUS 1 )
Satauan Pendidikan : SD Girimulyo Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/I
Cabang IPA terkait : Biologi dan Fisika
Unit/tema : II/ Struktur dan Fungsi Daun Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Indikator Hasil Belajar
a. Siswa dapat mengelompokkan daun berdasarkan susunan tulang daun. b. Siswa dapat menyebutkan jenis- jenis batang pada tumbuhan
c. Siswa dapat menyebutkan jumlah helai daun pada tumbuhan
d. Siswa dapat menyebutkan fungsi akar bagi tumbuhan beserta bentuk akar II. Petunjuk
Kerjakan soal di bawah ini sesuai perintah! III. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar I
Setiap individu dalam kelompok asal memperoleh satu pertanyaan meliputi :
No Nama Tumbuhan
Bentuk Sususnan Tulang Daun
1 2 3 4 5 Papaya Mangga Daun bawangan Nangka Daun Talas
2. Sebutkan bentuk akar dan fungsi akar bagi tumbuhan ! Jawab :
3. Sebutkan dan jelaskan jenis batang pada tumbuhan beserta contohnya !
No Nama Tumbuhan
1 2 3 4 5 Batang pring Talas Bayam Nangka Mangga
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami!
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan 2 )
Satuan Pendidikan : SD Girimulyo
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : IV / I
Unit / Tema : II / Struktur dan fungsi bagian
tumbuhan
I. Standar Kompetensi
a. Memahami hubungan struktur antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
b. Memahami sifat-sifat cahaya bagi tumbuhan
II. Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan hubungan antara struktur akar, batang daun, pada tumbuhan dengan funsinya.
b. Memahami fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan.
III. Indikator
a. Siswa dapat menyebutkan fungsi dan kegunaan daun
b. Siswa dapat mengelompokkan daun sesuai dengan susunan tulang daun
c. Siswa dapat menyebutkan jenis- jenis batang pada tumbuhan d. Siswa dapat menyebutkan jenis akar pada tumbuhan
IV. Langkah- langkah Pembelajaran
A.Pertemuan 2
1. Kegiatan awal
a. Salam pembuka b. Apersepsi 2.Kegiatan Inti
a. Siswa membentuk kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 orang, guru menentukan kelompok.
b. Guru menjelaskan tugas yang akan dilakukan siswa di dalam kelompok.
c. Siswa mengambil nomor undian yang berisi nomor urut soal yang harus dikerjakan.
d. Siswa mendapat tugas yang harus dikerjakan. e. Siswa mengerjakan tugas.
f. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. g. Siswa bersama guru membahas soal bersama-sama.
3. Kegiatan Akhir
a. Refleksi. b. Penutup
V. Sub Materi Pokok Pembelajaran
Akar, batang, daun
VI. Penilaian
Penilaian afektif berupa lembar pengamatan ( terlampir)
VII. Sumber Belajar
LEMBAR KERJA SISWA
( SIKLUS 2 )
Satauan Pendidikan : SD Girimulyo Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/I
Cabang IPA terkait : Biologi dan Fisika
Unit/tema : II/ Struktur dan Fungsi Daun Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Indikator Hasil Belajar
a. Siswa dapat menyebutkan fungsi dan kegunaan daun
b. Siswa dapat mengelompokkan daun sesuai dengan susunan tulang daun c. Siswa dapat menyebutkan jenis- jenis batang pada tumbuhan
d. Siswa dapat menyebutkan jenis akar pada tumbuhan
e. Siswa dapat menyebutkan fungsi cahaya matahari bagi tumbuhan II. Petunjuk
Kerjakan soal di bawah ini sesuai perintah! III. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1
No Nama Tumbuhan
Bentuk Susunan Tulang Daun
Menyirip Menjari Melengkung Sejajar 1
2 3 4 5
2. Sebutkan kegunaan batang pada tumbuhan !
3. Sebutkan dan jelaskan jenis batang pada tumbuhan beserta contohnya berdasarkan batang yang sudah kamu bawa!
No Nama Tumbuhan Basah Batang
berkayu
Rumput
4. Sebutkan fungsi akar pada tumbuhan ! Jawab :
5. Sebutkan fungsi cahaya metahari bagi tumbuhan! Jawab :
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami!
2. Apa yang kamu lakukan!
LAMPIRAN II
KISI – KISI PENULISAN SOAL SOAL SIKLUS I
Nama Sekolah : SD Girimulyo Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV Semester : 1 (satu)
Standar Kompetensi : 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
Kompetensi Dasar
Materi Pokok dan Uraian
Materi
Indikator Pencapaian Kompetensi
No Soal / bentuk soal 2.1 Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya Struktur dan Fungsi bagian tumbuhan A.Akar 1. Struktur akar 2. Keguana an akar
1. Siswa dapat menyebutkan fungsi akar bagi tumbuhan 2. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian akar
3. Siswa dapat membedakan akar berdasarkan bentuknya 4. Siswa d