• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository"

Copied!
234
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D

DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN

LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII B

SMP PANGUDI LUHUR ST.VINCENTIUS SEDAYU

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: Deni Candra Pamungkas

NIM : 091414097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D

DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN

LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII B

SMP PANGUDI LUHUR ST.VINCENTIUS SEDAYU

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: Deni Candra Pamungkas

NIM : 091414097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya memiliki tiga harta. Jaga dan peliharalah: cinta yang

dalam, kesederhanaan, ketidakberanian memenangkan dunia.

Dengan cinta yang dalam, seorang akan jadi pemberani.

Dengan kesederhanaan, seseorang akan menjadi dermawan.

Dengan ketidakberanian memenangkan dunia, seseorang akan

menjadi pemimpin dunia.

(Lao-tzu, Filsuf China)

Kesempatan anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat

diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri.

(Robert Collier)

Dengan penuh rasa cinta dan syukur skripsi ini saya

persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai

terutama: Almarhum ayahku, ibu, kakak, adik yang

(6)
(7)
(8)

ABSTRAK

Deni Candra Pamungkas. 2013. Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D Ditinjau dari Hasil Belajar dalam Pokok Bahasan Luas Permukaan Kubus dan Balok di Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu

Tahun Ajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan lembar kerja peserta didik (LKS) ditinjau dari hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan LKS ditinjau dari presentase ketuntasan peserta didik, dilihat dari hasil yang berupa angka-angka kemudian diubah menjadi kata-kata tertulis yang menggambarkan hasil dari penelitian ini.

Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIIIB. Data penelitian dikumpulkan dengan cara (1) observasi langsung di kelas (2) hasil Tes akhir (3) wawancara dan (4) kuesioner. Peneliti melakukan pembelajaran sebanyak tiga kali, di mana pembelajaran dilakukan di ruang laboratorium komputer yang sudah terpasang program Cabri 3D. Pada pertemuan ketiga peneliti mengadakan tes akhir, di mana hasilnya nanti akan dianalisis kriteria keefektivitasannya.

Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran di SMP. Efektivitas hasil belajar secara kuantitatif yang dicapai adalah baik dengan presentase rata-rata hasil tes peserta didik yang mencapai KKM adalah 73,33% serta efektivitas hasil belajar peserta didik secara kualitatif yang dicapai adalah tinggi dengan presentase hasil tes belajar peserta didik yang hasilnya lebih dari atau sama dengan 70 adalah 76,67%, dan program Cabri 3D membantu pemahaman peserta didik dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok.

(9)

ABSTRACT

Deni Candra Pamungkas. 2013. The Effectiveness of Learning by Using Cabri 3D Program Seen from the Learning Outcomes on a Topic about The Surface Area of Cubes and Blocks of Grade VIII B Students at SMP Pangudi Luhur

St.Vincentius Sedayu in 2012/2013 Academic Year. Mathematics Education

Study Program, Department Of Mathematics And Natural Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.

This study aimed to know the effectiveness of learning using Cabri 3D

program aided by students answer sheets (LKS) seen from the learning outcomes of the students on the topic about the surface area of cubes and blocks. The methods used in this research were quantitative-descriptive research. Quantitative

research was carried out to know the students’ understanding on the topic about the surface area of cubes and block after implementing the learning by using

Cabri 3D program and LKS seen from students’ mastery percentage, and the results in the form of numbers converted into written words that described the results of this research.

This research was conducted at SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu in 2012/2013 academic year. The subject of this research was grade VIII B students. The data of the research were gathered through (1) direct observation in the class (2) the final results of exams (3) interview (4) questionnaire. The researcher conducted the research three times. The learning was conducted in the computer laboratory in which Cabri 3D program had been installed. On the third meeting, the researcher conducted the final test, in which the criteria of the effectiveness from the results be analyzed.

Based on the data analysis of the research, it could be concluded that learning by using Cabri 3D program aided by LKS on the topic about the surface area of cubes and blocks was effective to be implemented in teaching the junior high school students. The effectiveness of the learning outcomes quantitatively

achieved was well with the average percentage of students’ results of the test that

reached the KKM was 73.33% and the effectiveness of the students’ learning

outcomes reached was high with the percentage of the students’ test results that

the result was more than or equal to 70 was 76.67%, and Cabri 3D Program

helped the students’ in understanding the topic about surface area of cubes and blocks.

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus dan Bunda Maria

atas rahmat, penyertaan dan berkat-Nya yang penulis rasakan dari memulai

penulisan skripsi sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa selam proses penyusunan skripsi ini telah banyak

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk apapun. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan

melimpahkan berkat-Nya setiap saat tanpa berhenti dalam perjalanan hidup

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh

semangat.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, kritik,

saran, dukungan, semangat, dan selalu sabar dalam membimbing sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si. dan Ibu E. Ayunika Permata Sari, S.Pd.,

(11)

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

sebaik-baiknya.

5. Bapak D. Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

atas segala perhatian, motivasi, dukungan, dan bantuannya.

6. Seluruh dosen dan staff sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam yang telah membimbing dan membantu penulis selama

studi di Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini.

7. Bapak A. Atmadi, M.Si. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melangsungkan kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ketika

beliau menjabat sebagai Wakil Rektor II.

8. Bapak Ag. Hari Prasetyo, S.T. selaku guru matematika SMP Pangudi Luhur

St. Vincentius Sedayu, yang telah memberikan kesempatan, nasihat, masukan

dan bimbingannya selama penelitian dengan baik.

9. Peserta didik SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran

2012/2013 khususnya peserta didik kelas VIII B yang telah bekerja sama

dengan baik selama penelitian.

10.Almarhum Stevanus Sudalyadi selaku ayah yang selalu ada untuk penulis,

terima kasih atas dukungannya selama ini.

11. Fransisca Wirda Ayu Chandra selaku kakak penulis yang selalu membantu

dalam membiayai kuliah dan memberikan motor untuk transportasi penulis.

12. Ibu, kakak, adik, dan seluruh saudara yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu. Terima kasih telah mencintai, menyayangi, memotivasi, dan memberi

(12)
(13)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Masalah ... 5

E. Batasan Istilah ... 5

(14)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9

A. Hal-hal Teoritik ... 9

1. Belajar ... 9

2. Pembelajaran ... 9

3. Matematika ... 9

4. Media Pembelajaran ... 10

5. Program Cabri 3D ... 11

6. LKS ... 16

7. Kubus dan Balok utuk Kelas VIII SMP ... 17

B. Taksonomi Bloom ... 21

1. Pengetahuan ( Knowledge ) ... 21

2. Pemahaman ( Comprehension ) ... 22

3. Aplikasi ( Application ) ... 22

4. Analisis (Analysis ) ... 23

5. Sintesis ( Syntesis ) ... 24

6. Evaluasi ( Evaluation ) ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 26

D. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Jenis Penelitian ... 30

B. Subjek Penelitian ... 30

C. Objek Penelitian ... 31

(15)

E. Perumusan Variabel-variabel ... 31

1. Variabel Bebas ... 31

2. Variabel Terikat ... 31

F. Bentuk Data ... 31

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 32

1. Metode Pengumpulan Data ... 32

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 33

H. Validitas ... 38

I. Metode atau Teknik Analisis Data ... 38

1. Tes Hasil Belajar ... 38

2. Kuesioner ... 41

3. Wawancara ... 43

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 42

1. Penyusunan Proposal Penelitian ... 42

2. Persiapan Pelaksanaan Penelitian ... 42

3. Pelaksanaan Penelitian ... 42

4. Pengolahan Data ... 43

5. Penyusunan Hasil Penelitian ... 43

K. Penjadwalan Kegiatan Penelitian ... 43

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 44

A. Pelaksanaan Penelitian ... 44

(16)

2. Selama Penelitian ... 45

3. Sesudah Penelitian ... 48

B. Hasil Penelitian ... 49

1. Hasil Video Pembelajaran ... 49

2. Hasil Tes Hasil Belajar ... 49

3. Hasil Kuesioner ... 49

4. Hasil Wawancara ... 49

C. Analisis Data ... 50

1. Analisis Hasil Video Pembelajaran ... 50

2. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar ... 54

3. Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 65

4. Analisis Hasil Kuesioner ... 67

5. Analisis Hasil Wawancara ... 69

BAB V PEMBAHASAN 79 A. Pemanfaatan Program Cabri 3D dalam Proses Pembelajaran ... 79

B. Program Cabri 3D Membantu Peserta Didik dalam Memahami Materi ... 81

C. Kelemahan-Kelemahan yang Ditemukan oleh Peneliti Selama Penelitian ... 86

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 87 A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

(17)

LAMPIRAN A ... 94

LAMPIRAN B ... 138

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.0 Simbol pada Toolbar Progran Cabri 3D... 14

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 34

Tabel 3.2Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ... 35

Tabel 3.3Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran ... 36

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner ... 37

Tabel 3.5 Skor Tiap Butir Soal ... 38

Tabel 3.6Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kuantitatif ... 39

Tabel 3.7Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kualitatif . 40 Tabel 3.8 Klasifikasi Kualitas Kemampuan Pemahaman Matematika Peserta Didik ... 41

Tabel 4.1 Hasil Belajar Peserta Didik ... 55

Tabel 4.2 Analisis Tes Hasil Belajar untuk Melihat Pemahaman Peserta Didik ... 56

Tabel 4.3 Rekapitulasi Jenis-jenis Kesalahan Peserta Didik pada PekerjaanTes Hasil Belajar ... 64

Tabel 4.4 Analisis Butir Soal ... 65

Tabel 4.5 Analisis Hasil Kuesioner Hasil Belajar ... 67

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Awal Menu Cabri 3D... 13

Gambar 2.2 – 2.4 Gambar Kelebihan Program Cabri 3D... 14

Gambar 2.5 Gambar Kubus ... 18

Gambar 2.6 Gambar Balok ... 18

Gambar 2.7 Contoh Jaring-jaring Balok ... 19

Gambar 2.8 Contoh Jaring-jaring Kubus ... 19

Gambar 2.9 Balok ... 19

Gambar 2.10 Jaring-jaring Balok ... 19

Gambar 2.11 Kubus ... 20

Gambar 2.12 Jaring-jaring Kubus... 20

Gambar 4.1 Peserta Didik Mempresentasikan Hasil Pemikirannya ... 51

Gambar 4.2 Peserta Didik yang Tidak Sependapat Mengutarakan Maksudnya ... 51

Gambar 4.3 Peserta Didik Berdiskusi dengan Teman Di sebelahnya ... 52

Gambar 4.4 Peserta Didik Mengerjakan Soal di depan Kelas ... 53

Gambar 4.5 Peserta Didik Mengerjakan Tes Hasil Belajar ... 54

(20)

LAMPIRAN

LAMPIRAN A 94

Lampiran A1 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ... 95

Lampiran A2 : Lembar Kerja Peserta Didik ... 117

Lampiran A3: Soal Tes Hasil Belajar ... 130

Lampiran A4: Lembar Kuesioner ... 134

Lampiran A5 : Validasi Soal Tes Hasil Belajar ... 136

LAMPIRAN B 138

Lampiran B1: Hasil Tes Hasil Belajar Peserta Didik VIII B ... 139

Lampiran B2: Contoh Jawaban Tes Hasil Belajar... 140

Lampiran B3 : Hasil Kuesioner ... 161

Lampiran B4 : Contoh Jawaban Kuesioner ... 163

Lampiran B5: Transkrip Video Pembelajaran... 185

Lampiran B6: Transkrip Wawancara ... 193

Lampiran B7: Contoh Hasil Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ... 204

Lampiran B8: Contoh Hasil Instrumen Observasi Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran ... 206

LAMPIRAN C 210

Lampiran C1 : Surat Ijin Penelitian ... 211

Lampiran C2 : Foto-foto Penelitian ... 212

(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan dalam dunia pendidikan formal di Indonesia semakin

bertambah dari tahun ke tahun. Sampai saat ini permasalahan yang sungguh

terlihat adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Guna meningkatkan

kualitas mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu memperbaiki

kurikulum yang ada, adapun kurikulum yang masih digunakan hingga saat ini

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum

model KTSP ini guru dituntut untuk meningkatkan kreativitasnya dalam

menyusun serta mempraktikkan model pembelajaran yang sesuai dengan

kondisi daerah di mana guru tersebut mengajar, dengan cara menyusun RPP

dan/ media pembelajaran yang relevan untuk mempermudah menyampaikan

materi. Majid Abdul (2009:90) mengatakan membuat rencana mengajar

merupakan tugas guru yang paling utama. Rencana mengajar merupakan

realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditetapkan pada

tahapan penentuan pengalaman belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran

yang menggambarkan prosedur atau tahapan dan manajemen pembelajaran

(22)

silabus. Setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. RPP

berisi petunjuk secara rinci prosedur pembelajaran, pertemuan demi

pertemuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar

mengajar, media, dan evaluasi yang digunakan. Karenanya, RPP ini dapat

digunakan oleh setiap guru sebagai pedoman umum dalam melaksanakan

pembelajaran kepada peserta. RPP akan membantu guru dalam

mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan

masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Baik guru

maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai

dan cara mencapainya. Dengan demikian guru dapat mempertahankan situasi

agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang

telah diprogramkannya.

Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas agar berjalan

sesuai dengan apa yang dirancang pada RPP, selain menyiapkan RPP guru

sebaiknya juga menyiapkan media pendukung lainnya (misal: lembar kerja

peserta didik (LKS), program yang bersangkutan, atau alat peraga). Hal ini

juga diungkapkan Majid Abdul (2009:90) guru dapat mengembangkan

rencana pembelajaran dalam berbagai bentuk (lembar kerja peserta didik,

lembar tugas peserta didik, lembar informasi, dll) sesuai dengan strategi

pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan. Dengan menyiapkan media

pendukung selain akan lebih mudah untuk menyampaikan materi, peserta

didik juga akan lebih tertarik dalam mengikuti proses kegiatan belajar

(23)

diungkapkan oleh Ruseffendi (1979:383), anak-anak akan lebih besar

minatnya dalam matematika bila pelajaran itu disajikan dengan baik dan

menarik. Adapun tujuan dari penggunaan media pendukung adalah untuk

memudahkan peserta didik dalam menangkap suatu materi/ pelajaran yang

disampaikan guru, serta membuat peserta didik tertarik dengan materi yang

akan diajarkan terlihat lebih menarik.

Menurut Benjamin S. Bloom (dalam Sudjana: 2010) pemahaman

peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Yaitu dengan

memetakan level soal (ranah kognitif) menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu

pengetahuan, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penggunaan media

pembelajaran pada proses pembelajaran, diharapkan dapat membangun

pemahaman peserta didik menjadi lebih baik. Pemahaman peserta didik dapat

dikatakan lebih baik jika keterampilan berpikir peserta didik mencakup

keenam tingkatan di atas.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh penggunaan program Cabri 3D berbantukan LKS terhadap hasil belajar peserta didik. Maka penelitian ini oleh penulis diberi

judul “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI

(24)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas permasalahan pada penelitian

ini yang akan dibahas dan diteliti yaitu:

1. Seberapa efektif metode pembelajaran matematika dengan menggunakan

program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan

kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu

ditinjau dari hasil belajar peserta didik?

2. Apakah program Cabri 3D dan LKS dapat membantu peserta didik kelas

VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu dalam memahami

pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil belajar

peserta didik, hasil kuesioner, dan wawancara?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa efektif model pembelajaran matematika

dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok

bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi

Luhur St.Vincentius Sedayu.

2. Untuk mengetahui apakah program Cabri 3D dan LKS dapat membantu

peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu

dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok

(25)

D. Batasan Masalah

Penulis membatasi masalah agar penelitian menjadi lebih fokus dan

sesuai dengan yang diharapkan, adapun batasan masalahnya meliputi:

1. LKS yang digunakan oleh guru dan digunakan oleh peserta didik adalah

sama, hanya beda pada ada tidaknya kunci jawaban.

2. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur

St.Vincentius Sedayu.

3. Pokok bahasan yang diteliti luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus

dan balok.

4. Kelas eksperimen dianggap sudah berdistribusi normal, di mana

kemampuan peserta didiknya tidak merata.

5. Hasil belajar yang diamati adalah hasil belajar peserta didik dengan

pembelajaran menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka penulis memberikan

beberapa batasan istilah.

1. Pembelajaran matematika yang dimaksud penulis dalam penelitian ini

adalah proses pembelajaran matematika yang berlangsung di Sekolah

Menengah Pertama khususnya pada kelas VIII.

2. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai

tujuan atau sasaran. Dalam penelitian ini, dikatakan efektif jika presentase

ketuntasan hasil tes belajar peserta didik sekurang-kurangnya 70% dan

(26)

dengan 75%. Seperti ditegaskan Hidayat (1986) yaitu efektivitas adalah

suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas

dan waktu) telah tercapai. Di mana makin besar presentase target yang

dituntascapai makin tinggi efektivitasnya.

3. Memaahami materi yang diajarkan yang dimaksud oleh penulis adalah

apabila indikator-indikator pemahaman tercapai. Indikator-indikator yang

dimaksud adalah peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan

dengan baik dan benar, dan pemahaman disini ditunjukkan dari hasil tes

hasil belajar.

4. Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan

tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,

dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Oemar Hamalik, 2006: 30).

Sedangkan menurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman

belajarnya. Jadi, hasil belajar yang dimaksud penulis dalam penelitian ini

adalah kemampuan peserta didik dalam belajar melalui pengalaman dan

perubahan tingkah laku serta pola pikir untuk memahami dan

menyelesaikan soal tes akhir dari yang tadinya dirasa sulit menjadi lebih

mudah.

5. Materi yang diteliti sebatas tentang bangun ruang sisi datar kubus dan

(27)

6. Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang hanya dibatasi oleh

bangun datar. Bangun ruang sisi datar terdiri atas balok, kubus, prisma,

dan limas.

7. Kubus adalah prisma tegak sisi empat yang semua sisinya merupakan

daerah bujursangkar yang sama dan sebangun (Ruseffendi, 1979:461).

8. Balok adalah prisma yang dibatasi oleh 6 persegi panjang (Syafi, Ahmad).

9. Program atau software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan

dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu

dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu

perintah. Melalui program atau perangkat lunak inilah suatu komputer

dapat menjalankan suatu perintah.

10.Rusuk adalah irisan antara dua daerah poligon sisi-sisi benda ruang

(Ruseffendi, 1979:465).

11.Sisi adalah permukaan yang rata dan tentu batasnya (KBBI).

12.Titik sudut (prisma atau piramida) adalah titik ujung dari 3 rusuk atau

lebih (Ruseffendi, 1979:468).

13.Jaring-jaring adalah pembelahan sebuah bangun yang berkaitan (dua

dimensi) sehingga seandainaya digabungkan akan menjadi sebuah bangun

ruang tertentu (tiga dimensi).

14.Luas adalah ukuran (besar) daerah tertutup yang dinyatakan dalam satuan

tertentu (Ruseffendi, 1979:462).

15.Program Cabri 3D menurut Oldknow dan Tetlow (dalam Hedi Budiman)

(28)

geometri dimensi tiga, memberi fasilitas untuk melakukan eksplorasi,

investigasi, interpretasi, dan memecahkan masalah matematika dengan

cukup interaktif, 2008).

Efeektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil

belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B

SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/ 2013 adalah

melihat ketercapaian kriteria efektivitas yang dinyatakan dalam keberhasilan

dalam mencapai tujuan pembelajaran ditinjau dari hasil tes hasil belajar

peserta didik dimana proses pembelajaran dirancang menggunakan program

Cabri 3D dan LKS yang bertujuan agar pembelajaran lebih menarik dan

interaktif.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yaitu guru,

calon guru dan peserta didik. Manfaat untuk guru dan calon guru yaitu dalam

melakukan proses pembelajaran, yaitu meningkatkan pemahaman peserta

didik dan prestasi belajar peserta didik dengan menyampaikan materi

seutuhnya dengan menggunakan program Cabri 3D dalam materi bangun

ruang sisi datar kubus dan balok. Sedangkan manfaat untuk peserta didik

adalah dapat memahami materi pelajaran secara keseluruhan, mendasar serta

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hal-hal Teoritik

Hal-hal teoritik yang menyangkut/ akan dibahas dalam penelitian ini

adalah:

1. Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah

suatu usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Dari uraian tentang pengertian belajar di atas dapat disimpulkan

bahwa seseorang peserta didik dikatakan telah belajar apabila pada dirinya

telah terjadi perubahan tingkah laku maupun telah memperoleh kecakapan,

keterampilan dan sikap, yang semuanya diperoleh berdasarkan

pengalaman yang dialaminya.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Nomor 20 tahun

2003 tentang SisDikNas).

3. Matematika

Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno máthēma, yang

(30)

dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika"(dikutip dari

wikipedia).

James and James (1976) berpendapat bahwa matematika adalah ilmu

tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep

yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak

dan terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.

Reys, dkk (1984) berpendapat bahwa matematika adalah telaah

tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola fikir, suatu seni, suatu

bahasa dan suatu alat.

Dari asal kata dan kedua pendapat tentang definisi matematika, maka

penulis menarik kesimpulan bahwa matematika adalah ilmu yang

mengkaji atau mempelajari bentuk, susunan, besaran, dan pola dengan

menggunakan logika, pola fikir, bahasa dan suatu alat sehingga

konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lain dapat dikelompokkan

menjadi tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.

4. Media Pembelajaran

Menurut Daryanto (2011:4) media pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur

atau penghubung pesan ajar yang di adakan dan/ atau diciptakan secara

terencana oleh para guru atau pendidik. Sedangkan menurut menurut

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto (2011:9) media pembelajaran

(31)

untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Dari kedua pendapat di atas penulis menarik kesimpulan bahwa

media pembelajaran adalah alat bantu untuk menyampaikan materi

pelajaran yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang

disampaikan dengan cara merangsang pikiran, keterampilan belajar dan

perhatian peserta didik melalui penglihatan dan/ atau pendengaran peserta

didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih

sempurna. Media pembelajaran dapat berbentuk buku, video, program, alat

peraga, dan sebagainya.

5. Program Cabri 3D

Petrovici, Adriana (2010) berpendapat bahwa penggunaan program

Cabri 3D di sekolah menengah dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman dan kreativitas, meningkatkan kemampuan peserta didik

dalam berdiskusi dengan teman sebaya dan guru, dapat menggembangkan

kemampuan imajinasi dan visualisasi ruang, dapat mengkaitkan antara

teori dan terapannya, efisien dalam waktu belajar, meningkatkan

kepercayaan diri dalam berkontribusi kepada kelompok. Accascina dan

Rogora (2006) berpendapat bahwa program Cabri 3D merupakan program

dinamis-geometri yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik

dan guru dalam mengatasi beberapa kesulitan dan membuat pembelajaran

geometri dimensi tiga menjadi lebih mudah dan menarik. Program Cabri

(32)

Recherce Scientifique (CNRS) dan Joseph Fourier University di Gronoble.

Program Cabri 3D ini diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Max

Marcadet merupakan pengembangan dari program sebelumnya yaitu Cabri

Geometry II yang diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Franck

Bellemain (www.cabri.com).

Menurut Buchori, Achmad (2012), program Cabri 3D mempunyai

kelebihan, yaitu:

a. Mempunyai fasilitas untuk pengerjaan mengemplotan dan animasi

untuk grafikbaik dimensi dua maupun dimensi tiga.

b. Mempunyai suatu antarmuka berbasis worksheet.

c. Mempunyai fasilitas bahasa pemrograman yang memudahkan

pemahaman konsep peserta didik.

d. Sangat baik untuk melatih Fluency (kelancaran), Fleksibility

(keluwesan), Elaboration (keterperincian) peserta didik.

e. Hasil sketsanya lebih baik daripada menggunakan Autograph dan

(33)

Tampilan menu utama pada Cabri 3D ketika kita membuka program

ini, dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1

Tampilan Awal Menu Cabri 3D

pada tampilan menu utama pada Cabri 3D terpampang menubar dan

toolbar. Pada menubar terdapat beberapa pilihan menu yaitu File, Edit,

Display, Document, Window, dan Help. Di mana pada masing-masing

menu pada menubar menyuguhkan beberapa pilihan sesuai kebutuhan.

Pada Cabri 3D pengguna (guru) dimudahkan untuk menyampaikan

materi pelajaran matematika terutama pada bidang geometri. Misalnya,

saat guru mengajar materi tentang bangun ruang sisi datar pada peserta

didik kelas VIII SMP, guru dapat memperlihatkan suatu posisi garis secara

tepat, sehingga tidak akan terjadi salah penafsiran pada peserta didik, tidak

seperti pada papan tulis, yang dapat menimbulkan penafsiran yang salah

(34)

ditunjukkan kesalahan yang bisa terjadi pada papan tulis pada gambar

berikut:

Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4

Sumber: G. Accacina dan Enrico Rogora (2006)

Ket: Pada Gambar 2.2, sebuah kubus digambar di papan tulis. Kesalahan

pemahaman yang memungkinkan terjadi yaitu peserta didik menganggap

titik G, N, M, dan P adalah segaris. Dengan bantuan program Cabri 3D,

Gambar 2.2 dapat diputar seperti Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 sehingga

bisa dibuktikan jika titik-titik tersebut tidak segaris.

Adapun beberapa simbol dari masing-masing toolbar yang berkaitan

dengan penelitian adalah sebagi berikut:

Tabel 2.0

Simbol Pada Toolbar Program Cabri 3D

Toolbar Deskripsi

Manipulation

Manipulation disimbolkan:

(35)

Toolbar Deskripsi

Points

Points disimbolkan:

Digunakan untuk membuat sebuah titik, di mana titik-titik yang dibuat nantinya bila dihubungkan dapat menjadi beberapa objek (segmen, line, polygon, dll)

Lines and Curves

Line disimbolkan:

Digunakan untuk membuat garis melalui dua titik.

Segment disimbolkan:

Digunakan untuk membuat segmen/ ruas garis dari dua titik.

Planes and Surfaces

Polygon disimbolkan:

Digunakan untuk membuat poligon, dengan cara menghubungkan beberapa titik(minimal tiga titik).

Relative Constructions

Perpendicular disimbolkan:

Digunakan untuk membuat garis tegak lurus terhadap permukaan bidang.

Regular Polygons

Square disimbolkan:

Digunakan untuk membuat sebuah bujursangkar.

Polyhedra

XYZ box disimbolkan:

Digunakan untuk membuat sebuah balok.

Prism disimbolkan:

Digunakan untuk membuat sebuah prisma dengan bantuan sebuah bangun datar dan vektor.

Open Polyhedron disimbolkan:

Digunakan untuk membuat sebuah jaring-jaring dari sebuah bangun ruang.

Reguler Polyhedra

Cube disimbolkan:

Digunakan untuk membuat sebuah kubus.

Measurements and equations

Length disimbolkan:

(36)

Toolbar Deskripsi

Area disimbolkan:

Digunakan untuk mengukur luas sebuah bidang datar.

6. LKS

Lembar Kerja Peserta didik (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas

yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk,

langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan

dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya

(Depdiknas; 2004;18).

Menurut pengertian di atas maka penulis berpendapat bahwa LKS

adalah tugas-tugas dari guru untuk peserta didik yang disesuaikan dengan

kompetensi dasar, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, serta RPP yang

telah dipersiapkan guru di mana LKS berwujud lembaran.

Tujuan dari pengadaan LKS menurut Achmadi (dalam Andre: 2012)

adalah:

a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran.

b. Membantu peserta didik mengembangkan konsep.

c. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan

ketrampilan proses.

d. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses

kegiatan pembelajaran.

e. Membantu peserta didik dalam memperoleh catatan materi yang

(37)

Kegunaan LKS menurut Hadi Sukamto (dalam Andre: 2012)

adalah:

a. Memberikan pengalaman kongkret bagi peserta didik

b. Membantu variasi belajar

c. Membangkitkan minat peserta didik

d. Meningkatkan retensi belajar mengajar

e. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien

7. Kubus dan Balok untuk Kelas VIII SMP

Materi kubus dan balok merupakan salah satu pokok bahasan dari

Geometri dan pengukuran. Standar kompetensi yang ingin dicapai pada

materi ini adalah memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan

bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Sedangkan untuk

kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah:

a. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta

bagian-bagiannya

b. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas

c. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan

limas.

Pada penelitian ini dikususkan pada pokok bahasan luas permukaan

bangun ruang sisi datar pada kubus dan balok. Berikut adalah materi kubus

dan balok yang akan dipelajari di kelas:

(38)

Kubus adalah adalah prisma tegak sisi empat yang semua sisinya

merupakan daerah bujursangkar yang sama dan sebangun (Ruseffendi,

1979:461).

Sedangkan balok adalah prisma yang dibatasi oleh 6 persegi

panjang (Syafi, Ahmad).

Berikut ini contoh gambar bangun ruang sisi datar kubus dan

balok:

Gambar 2.5 Gambar 2.6

Ket: Gambar 2.5 : gambar kubus Gambar 2.6 : gambar balok b. Jaring-jaring kubus dan balok

Jaring-jaring adalah pembelahan sebuah bangun yang berkaitan

(dua dimensi) sehingga seandainya digabungkan akan menjadi sebuah

(39)

Berikut ini salah satu contoh jaring-jaring dari kubus dan balok:

Gambar 2.7 Gambar 2.8

Ket: Gambar 2.7 : contoh jaring-jaring balok

Gambar 2.8 : contoh jaring-jaring kubus

c. Luas permukaan kubus dan balok

Luas adalah ukuran (besar) daerah tertutup yang dinyatakan

dalam satuan tertentu (Ruseffendi, 1979:461).

1) Luas permukaan balok

Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus, perhatikan

gambar berikut:

Gambar 2.9 Gambar 2.10

Ket: Gambar 2.9 : balok,

Gambar 2.10 : jaring-jaring balok

dari gambar di atas terlihat suatu balok beserta jaring-jaringnya.

(40)

luas jaring-jaring balok tersebut. Misalkan rusuk-rusuk pada balok

diberi nama p (panjang), l (lebar), dan t (tinggi). Dengan demikian,

luas permukaan balok dapat dirumuskan:

Luas permukaan balok = luas sisi KLMN + luas sisi OPQR+ luas sisi KLPO + luas sisi NMQR+ luas sisi LMQR + luas sisi KNOR. = (p x l) + (p x l) + (p x t) + (p x t) +

(l x t) + (l x t)

= 2 (p x l) + 2(p x t) + 2(l x t)

= 2 {(p x l) + (p x t) + (l x t)}

2) Luas permukaan kubus

Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus, perhatikan

gambar berikut:

Gambar 2.11 Gambar 2.12

Ket: Gambar 2.11 : kubus

Gambar 2.12 : jaring-jaring kubus

dari gambar di atas terlihat suatu kubus beserta jaring-jaringnya.

Untuk mencari luas permukaan kubus, sama saja dengan menghitung

luas jaring-jaring kubus tersebut. Misalkan rusuk-rusuk pada kubus

diberi nama r (rusuk). Oleh karena jaring-jaring kubus merupakan 6

(41)

Luas permukaan kubus = luas sisi ABCD+ luas sisi EFGH+

Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan

pendidikan. Bloom (dalam Sudjana 2010:22) membagi tujuan pendidikan

menjadi 3 (tiga) ranah yaitu Cognitive Domain (Ranah Kognitif), Affective

Domain (Ranah Afektif), dan Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor),

serta setiap ranah di atas dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci

berdasarkan tingkatannya dan ketiga ranah ini menjadi objek penilaian hasil

belajar.

Bloom membagi ranah kognitif ke dalam 6 (enam) tingkatan. Bagian

pertama berupa pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa

kemampuan dan keterampilan intelektual (kategori 2-6).

Keenam tingkatan yang dimaksud dalam ranah kognitif adalah sebagai

berikut:

1. Pengetahuan (Knowledge)

Pada tingkatan ini berisi kemampuan untuk mengenali dan

mengingat hal-hal yang sudah dipelajari. Adapun hal-hal yang dapat digali

untuk mengenali dan mengingat adalah istilah, definisi, rumus, fakta-fakta,

(42)

lebih menuntut peserta didik pada ingatan sehingga jawaban mudah

ditebak, seperti menanyakan rumus.

2. Pemahaman (Comprehension)

Pada tingkatan ini berisi kemampuan mengerti benar arti dari mata

pelajaran yang dipelajari. Pemahaman disini (pada taksonomi Bloom)

berbeda arti dengan memahami pada definisi efektivitas. Tingkatan ini

adalah tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang

berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan intelektual. Sebagian

item pemahaman dapat disajikan dalam gambar, denah, diagram, atau

grafik.

3. Aplikasi (Application)

Pada tingkatan ini, seseorang memiliki kemampuan untuk

menerapkan gagasan, definisi, rumus, metode, prinsip, dsb di dalam

menyelesaiakan permasalahan (soal) yang baru.

Untuk menyusun tes tingkat aplikasi (dalam Sudjana 2010: 26)

membedakan aplikasi kedalam beberapa tipe, seperti:

a. Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai untuk situasi

baru yang dihadapi. Dalam hal ini yang bersangkutan belum diharapkan

dapat memecahkan seluruh problem, tetapi sekedar dapat menetapkan

prinsip yang sesuai.

b. Dapat menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan prinsip dan

(43)

c. Dapat meramalkan suatu yang akan terjadi berdasarkan prinsip dan

generalisasi tertentu.

d. Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi

situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisasi yang relevan.

e. Dapat menjelaskan alasan menggunakan prinsip dan generalisasi bagi

situasi baru yang dihadapi.

4. Analisis (Analysis)

Pada tingkatan ini, seseorang akan mampu menganalisis informasi

yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam

bagian yang lebih spesifik untuk mengenali pola dan hubungannya

sehingga informasi yang masuk dapat dimengerti.

Untuk menyusun tes tingkat analisis (dalam Sudjana 2010: 27)

membedakan analisis kedalam beberapa tipe, seperti:

a. Dapat mengklasifikasi kata-kata, frase-frase, pertanyaan-pertanyaan

dengan menggunakan kriteria analitik tertentu.

b. Dapat meramalkan sifat-sifat khusus tertentu yang tidak disebutkan

secara jelas.

c. Dapat meramalkan kualitas, asumsi, atau kondisi yang implisit atau

yang perlu ada berdasarkan kriteria dan hubungan materinya.

d. Dapat mengetengahkan pola, tata, atau pengaturan materi dengan

menggunakan kriteria seperti relevansi, sebab-akibat, dan peruntutan.

e. Dapat mengenal organisasi, prinsip-prinsip organisasi, dan pola-pola

(44)

f. Dapat meramalkan sudut pandangan, kerangka acuan, dan tujuan

materia yang dihadapinya.

5. Sintesis (Syntesis)

Pada tingkatan ini, seseorang mampu menjelaskan struktur atau pola

dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu

mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan

solusi yang dibutuhkan. Dengan kata lain seseorang mampu meramu

beberapa konsep menjadi konsep yang baru, yang nantinya konsep baru ini

dapat digunakan menjadi solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.

Untuk menyusun tes tingkat sintesis (dalam Sudjana 2010: 28)

membedakan sintesis kedalam tiga tipe, seperti:

a. Kemampuan menemukan hubungan yang unik.

b. Kemampuan menyusun rencana atau langkah-langkah operasi dari

suatu tugas atau problem yang diketengahkan.

c. Kemampuan mengabstraksikan sejumlah besar gejala, data, dan hasil

observasi menjadi terarah, proporsional, hipotesis, skema, model, atau

bentu-bentuk lain.

6. Evaluasi (Evaluation)

Pada tingkatan ini, seseorang memiliki kemampuan untuk

memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dan

sebagainya dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang

(45)

tingkatan yang tertinggi diantara tingkatan-tingkatan yang lain, karena

disini melibatkan kelima tingkatan-tingkatan sebelumnya.

Untuk menyusun tes tingkat evaluasi (dalam Sudjana 2010: 29)

membedakan evaluasi kedalam beberapa tipe, seperti:

a. Dapat memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya atau

dokumen.

b. Dapat memahami nilai serta sudut pandang yang dipakai orang dalam

menggambil keputusan.

c. Dapat mengevaluasi suatu karya dengan membandingkannya dengan

karya lain yang ditetapkan, atau menggunakan kriteria yang telah

ditetapkan.

d. Dapat memberikan evaluasi tentang suatu karya dengan menggunakan

sejumlah kriteria yang eksplisit.

Keenam tingkatan di atas digunakan untuk menganalisis sejauh mana

peserta didik memahami materi yang diajarkan melalui hasil belajar, di mana

pada setiap butir soal tes akhir mengandung tingkatan dari ranah kognitif

yang dijelaskan di atas. Pemahaman peserta didik dapat dikatakan lebih baik

jika keterampilan berpikir peserta didik dalam enam tingkatan di atas

terpenuhi dengan baik. Prinsip matematika yang diajarkan adalah dari bentuk

yang sederhana kemudian sulit. Penggunaan media pembelajaran inilah yang

nantinya diharapakan dapat membantu peserta didik untuk melakukan

aktivitas memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan

(46)

C. Kerangka Berpikir

Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi dan belajar”. Menurut

Djamarah (1994) prestasi berarti apa yang telah dapat diciptakan,hasil

pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan

keuletan kerja. Sedangkan belajar menurut Slameto (2003) belajar adalah

suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi prestasi belajar adalah

hasil dari suatu usaha yang ulet dengan cara merubah tingkah laku yang

merupakan hasil dari pengalaman dirinya sendiri. Adapun pengertian prestasi

belajar menurut DepDikBud (1999) adalah penguasaan pengetahuan atau

ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan

dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian

yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh peserta didik pada mata

pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh

guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.

Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, terdapat dua

unsur yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu metode mengajar dan

media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu

metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang

sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan

dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan

(47)

berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik.

Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media

pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar (mendidik), serta alat

belajar yang menarik (untuk peserta didik).

Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat

membangkitkan minat belajar seorang peserta didik, membangkitkan

motivasi dan dapat menjadi stimulus kegiatan belajar. Penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran

pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat peserta didik,

media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan

pemahaman secara lebih mendasar, dengan metode yang digunakan adalah

menggali pemahaman peserta didik tentang materi yang akan dipelajari

dengan menggunakan pemahaman yang sudah dipelajari sebelumnya.

Keberhasilan belajar seorang peserta didik khususnya pada

pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan

penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari

kemampuan peserta didik dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep

untuk memecahkan masalah. Peserta didik dapat dikatakan memahami

pelajaran/ materi yang diajarkan apabila indikator-indikator pemahaman

tercapai. Indikator-indikator di atas yang dimaksud adalah peserta didik dapat

mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik dan benar, untuk

(48)

hasil belajar, dan didukung oleh kuesioner dan wawancara. Tes hasil belajar

di analisis dengan melihat cara pengerjaan soal oleh peserta didik.

Media pembelajaran berupa program Cabri 3D berbantukan LKS yang

digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam

pembelajaran dikelas karena program itu mudah untuk dioperasikan dan

peserta didik juga lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan

minat yang tinggi dari peserta didik, proses belajar juga akan efektif dan

mampu menciptakan susana yang kondusif, dan jika kedua point tersebut

sudah tercapai tentunya prestasi belajar peserta didik juga akan meningkat,

tentunya dimulai dari meningkatnya pemahaman tentang materi yang

diajarkan secara lebih mendasar.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka (hal-hal teoritik) dan kerangka

pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif

untuk digunakan dalam pelajaran Matematika, terutama dalam pemahaman

pokok bahasan luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

Dengan kriteria efektivitas hasil belajar peserta didik secara kuantitatif

setidaknya adalah baik atau presentase ketuntasan peserta didik

sekurang-kurangnya 70%, dan kriteria efektivitas hasil belajar peserta didik secara

kualitatif setidaknya adalah tinggi atau prsentase hasil tes hasil belajar

peserta didik yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 70

(49)

2. Program Cabri 3D dan LKS ini diharapkan juga dapat menjadi media

pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami pokok

bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil tes hasil

belajar peserta didik, hasil kuesioner, dan hasil wawancara. Dengan hasil

tes hasil belajar dilihat presentase ketuntasan sekurang-kurangnya masuk

dalam kategori baik, serta rata-rata kelas masuk dalam kategori tinggi,

hasil kuesioner dengan cara melihat jawaban peserta didik pada hasil

kuesioner serta dihitung standar nilai presentasenya dan setidaknya

hasilnya masuk dalam kategori baik, sedangkan hasil wawancara dilihat

dari jawaban peserta didik pada pertanyaan yang menanyakan tentang

membantu atau tidaknya program Cabri 3D dan LKS dalam pemahaman

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menghitung hasil

belajar peserta didik berupa nilai hasil akhir setelah pembelajaran

berlangsung. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman

peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok setelah

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan

LKS ditinjau dari presentase ketuntasan peserta didik, dilihat dari hasil yang

berupa angka-angka kemudian diubah menjadi kata-kata tertulis yang

menggambarkan hasil dari penelitian ini.

Pada penelitian ini yang dideskrepsikan adalah efektif atau tidaknya

penggunaan program Cabri 3D berbantukan LKS untuk hasil belajar

pembelajaran matematika pada materi luas permukaan bangun ruang sisi

datar kubus dan balok.

B. Subyek Penelitian

Yang menjadi subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B

SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu, kecamatan Sedayu, kabupaten

(51)

C. Obyek Penelitian

Obyek dari penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran dengan

program Cabri 3D berbantukan LKS untuk pemahaman materi luas

permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian direncanakan pada bulan April – Mei 2013.

E. Perumusan Variabel-variabel

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini metode pembelajaran yang

digunakan, yaitu dari pembelajaran yang konvensional kemudian berganti

menjadi pembelajaran dengan memanfaatkan program Cabri 3D dan LKS.

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini dalah hasil belajar peserta didik

terhadap pelajaran matematika yang menggunakan program Cabri 3D

berbantukan LKS.

F. Bentuk Data

Bentuk data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tertulis, di

mana data ini didapat melalui tes tertulis. Data ini digunakan untuk

menunjukkan efektivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan

program Cabri 3D berbantukan LKS terhadap hasil belajar peserta didik SMP

kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu. Untuk mendukung

penelitian ini peneliti juga menggunakan data yang berasal dari wawancara

(52)

G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui:

a. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara

sistematis kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan

hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang

dilakukan (Sarwono, 2006:224). Observasi ini dilakukan melalui

pengamatan langsung pada kelas yang akan diteliti dan menuliskan apa

yang terjadi secara benar dalam lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu

ditulis pada observasi meliputi deskripsi kegiatan, kendala yang

dialami, dan keterlibatan peserta didik saat proses pembelajaran.

b. Tes tertulis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes

tertulis. Tes tertulis diterapkan pada peserta didik kelas VIII B untuk

mengetahui bagaimana hasil belajar peserta didik dengan menggunakan

program Cabri 3D berbantukan LKS pada materi bangun ruang sisi

datar kubus dan balok.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap peserta didik pada diluar proses

pembelajaran berlangsung, wawancara ini digunakan untuk mengetahui

(53)

mengetahui apakah pembelajaran dengan program Cabri 3D

berbantukan LKS benar–benar efektif untuk diterapkan.

d. Kuesioner

Kuesinor digunakan untuk mengevalusi pembelajaran

Matematika dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan

LKS, di mana kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta didik

tentang pembelajaran yang berlangsung, pengaruh program Cabri 3D

dalam membantu pemahaman mereka, maupun kesulitan terhadap

materi pembelajaran. Kuesioner nantinya akan dianalisis apakah hasil

belajar, wawancara, dan kuesioner peserta didik sesuai. Jika ketiganya

sesuai maka akan dapat disimpulkan tentang efektif atau tidaknya

proses pembelajaran yang berlangsung.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen Pembelajaran

Instrumen yang digunakan dalam instrumen pembelajaran yaitu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta

didik (LKS). RPP dan LKS ini disusun sesuai dengan materi yang akan

diajarkan yaitu materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.

b. Instrumen Penelitian

Dalam instrumen penelitian ini, alat yang akan digunakan adalah

soal-soal untuk latihan dan tes, lembar pengamatan, wawancara dan

kuesioner. Di mana alat ini pada akhirnya untuk mengukur apakah

(54)

berbantukan LKS efektif atau tidak, kecuali lembar pengamatan.

Lembar pengamatan nantinya digunakan untuk mengukur apakah

proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat.

1) Soal Tes Tertulis

Soal tes tertulis terdiri dari 6 soal uraian objektif. Soal berupa

uraian objektif bertujuan untuk menghasilkan jawaban yang valid,

karena dengan soal uraian objektif peneliti dapat melihat alur

pengerjaan peserta didik, sehingga peneliti dapat menganalisis

kesalahan peserta didik. Pengerjaan soal tes tertulis materi luas

permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok diberi waktu 60

menit. Berikut ini kisi-kisi soal tes tertulis yang diberikan peserta

didik:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar

Kompetensi Dasar

Indikator Aspek yang dinilai C1 C2 C3 C4 C5 C6 Menghitung

luas permukaan kubus, balok

Peserta didik dapat menentukan

luas permukaan kubus dan balok 1a, 1b Peserta didik dapat menghitung

luas permukaan bangun kubus dan balok, dengan beberapa syarat yang sudah ditentukan.

2a, 2b

Peserta didik dapat mencari panjang rusuk dan merancang bangun ruang kubus dan balok, bila diketahui luas permukaan dan/ atau beberapa rusuknya.

3a, 3b

Keterangan:

C1 : aspek pengetahuan

(55)

C3 : aspek aplikasi

C4 : aspek analisis

C5 : aspek sintesis

C6 : aspek evaluasi

2) Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan bagi peneliti berfungsi untuk mencatat

hal-hal yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung.

Seperti, deskripsi kegiatan, kendala yang dialami, dan keterlibatan

peserta didik saat proses pembelajaran. Lembar pengamatan dibuat

detail dari setiap tahap proses belajar mengajar. Lembar pengamatan

ini digunakan untuk melihat apakah proses pembelajaran sesuai

dengan RPP yang dibuat.

Tabel 3.2

Aktivitas Guru Di Kelas Secara Umum

No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan 1 Guru membuka pelajaran

2 Guru mengabsen/menyebut nama 3 Suara guru jelas

4 Guru memakai media Cabri 3D dengan baik 6 Guru sering bertanya kepada peserta didik 7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 8 Guru sering berjalan ke belakang, ke samping,

dan ke tengah

(56)

Tabel 3.3

Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran

No Tahap Pembelajaran Ya Tidak Keterangan 1. Pendahuluan

a. Apresepi

b.Motivasi 2. Kegiatan Inti

Eksplorasi:

a.Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan program Cabri 3D.

b.Peserta didik memperhatikan penjelasan guru

Elaborasi:

a.Peserta didik diberi beberapa contoh soal di mana penyelesaian dibantu dengan program

Cabri 3D.

b.Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan oleh peserta didik.

Konfirmasi

a.Peserta didik mengerjakan tugas yang diberi secara individu.

b.Guru berkeliling untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dan membantu memecahkan masalah dengan program Cabri 3D.

3. Penutup

Diskusi secara klasikal dibantu dengan program Cabri 3D.

Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan atas pelajaran yang telah berlangsung.

3) Kuesioner

Kuesioner diberikan untuk diisi kepada peserta didik pada

pertemuan terakhir penelitian. Kuesioner berfungsi untuk

mengevalusi pembelajaran yang telah berlangsung, di mana

kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta didik terhadap

pembelajaran yang berlangsung. Kuesioner yang digunakan dalam

(57)

merupakan kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka yang

dimaksud penulis adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk

sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat memberikan pernyataa

sesuai kehendak dan perasaannya. Sedangkan kuesioner tertutup

adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa

sehingga peserta didik hanya memberikan tanda centang pada kolom

yang sudah ditentukan. Berikut kisi-kisi kuesioner yang diberikan

kepada peserta didik:

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Masalah Indikator No Soal Hasil

belajar peserta didik

Kesulitan Menentukan luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok

1, 2 mengatasi kesulitan (apakah dapat membantu peserta didik dalam memahami materi)

3

4) Wawancara

Wawancara dilakukan setelah didapatkan hasil tes akhir dan

hasil kuesioner, jadi wawancara ini dilakukan terlepas dari proses

pembelajaran. Wawancara ini dilakukan kepada semua peserta didik

yang belum tuntas, semua peserta didik yang antara jawaban

kuesioner dan hasil tes tertulis tidak/ kurang cocok sehingga menarik

untuk ditinjau lebih lanjut, dan perwakilan peserta didik yang

(58)

H. Validitas

Validitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah validitas

penilaian pakar (professional judgment). Validitas penilaian pakar digunakan

pada media pembelajaran (Cabri 3D dan LKS), soal tes akhir. Pakar yang

dimaksud pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika di mana

penelitian ini dilakukan dan dosen pembimbing.

I. Metode atau Teknik Analisis Data

1. Tes Hasil Belajar

Dalam suatu tes dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria,

dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil dengan kriteria tersebut

(Arikunto 1987:66). Dari sini maka dapat dilihat apakah pembelajaran

dengan menggunakan Cabri 3D berbantukan LKS efektif atau tidak,

tentunya dengan melihat hasil belajar, hasil kuesioner, dan hasil

wawancara yang telah dilakukan.

Hasil belajar peserta didik dapat diukur dari hasil tes yang sudah

diberikan oleh peneliti. Hasil belajar peserta didik dapat dihitung dengan

melihat tabel skor tiap butir soal berikut :

Tabel 3.5 Skor Tiap Butir Soal

Nomor Item Nilai yang diperoleh

1a 5

(59)

Nilai hasil belajar peserta didik diperoleh dengan cara

menjumlahkan skor tiap-tiap dari nomor soal lalu dibagi 3 kemudian dikali

dengan 10.

Kemudian nilai hasil belajar peserta didik dianalisis menurut KKM

yang telah ditentukan oleh sekolah. Untuk presentase yang mencapai 74

adalah peserta didik yang dikatakan tuntas KKM.

Presentase peserta didik yang dicapai 74 =

Setelah didapatkan hasil efektivitas hasil belajar peserta didik,

kemudian akan dilihat kriteria efektivitas hasil belajar pesera didik secara

kuantitatif dan kualitatif menurut Kartika Budi (2001) dengan mengubah

rentan nilai dari 1 – 10 menjadi 10 – 100, pengubahan ini dikarenakan

KKM yang ditetapkan di tempat penelitian yaitu SMP Pangudi Luhur St.

Vincentius Sedayu adalah 74. Sehingga kriteria perlu diubah untuk

menyesuaikan KKM yang telah ditentukan di mana penelitian ini di

laksanakan.

Tabel 3.6

Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kuantitatif

% yang berhasil Efektivitas

(60)

Tabel 3.7

Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kualitatif

Jumlah yang Memperoleh Nilai Efektivitas

≥ 80 ≥ 70 ≥ 60 ≥ 50 ≥ 40

Tes hasil belajar disini selain digunakan untuk mengukur efektivitas

pembelajaran dengan menggunkan proggram Cabri 3D juga digunakan

untuk mengukur pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang

ajarkan, yaitu dengan menganalisis proses pengerjaan soal (melihat

kesalahan-kesalahan) oleh peserta didik.

2. Kuesioner

Kegiatan ini berfungsi untuk mengevalusi pembelajaran yang telah

berlangsung, di mana kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta

didik terhadap pembelajaran yang berlangsung terutama tantang peranan

program Cabri 3D dan LKS dalam pemahaman peserta didik dan

pernyataan mudah atau sulit materi yang diajarkan. Dengan hasil

kuesioner ini peneliti dapat melihat apakah program Cabri 3D dan LKS

membantu pemahaman peserta didik atau tidak. Melalui kuesioner ini juga

peneliti nantinya akan menentukan perwakilan peserta didik yang akan

diwawancarai, yaitu dengan melihat korelasi antara hasil kuesioner dan

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Awal Menu Cabri 3D
       Gambar 2.3 Gambar 2.4 Sumber: G. Accacina dan Enrico Rogora (2006)
      Gambar 2.5   Gambar 2.6 Ket: Gambar 2.5 : gambar kubus
Gambar 2.8 : contoh jaring-jaring kubus
+7

Referensi

Dokumen terkait

jenis, isi dan ukuran Surat Setoran Pajak Daerah(SSPD) ditetapkan oleh Kepala Daerah Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas namun dalam kasus

Compressive MUSIC: Revisiting the Link Between Compressive Sensing and Array Signal Processing Information. IEEE Transaction on Information

[r]

Perlu kiranya dibedakan antara latihan dan pendidikan .seperti yang telah di jelaskan terdahulu, latihan dimaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan dalam mengerjakan

Menikmati keindahan suasana alam di taman / dengan pemandangan pepohonan yang asri /. serta suasana keindahan kolam danau

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Peranan guru dalam pembelajaran kian berubah dengan pertambahan dalam penggunaan teknologi di dalam bilik darjah. Walaupun tempat guru tidak dapat diambil alih oleh

Debu total diudara lingkungan kerja ditentukan dengan mengguna- kan metode gravmetric, dimana debu ditangkap diudara lingkungan kerja dengan peralatan HVDS (High