EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D
DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN
LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII B
SMP PANGUDI LUHUR ST.VINCENTIUS SEDAYU
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Deni Candra Pamungkas
NIM : 091414097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI 3D
DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN
LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII B
SMP PANGUDI LUHUR ST.VINCENTIUS SEDAYU
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh: Deni Candra Pamungkas
NIM : 091414097
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya memiliki tiga harta. Jaga dan peliharalah: cinta yang
dalam, kesederhanaan, ketidakberanian memenangkan dunia.
Dengan cinta yang dalam, seorang akan jadi pemberani.
Dengan kesederhanaan, seseorang akan menjadi dermawan.
Dengan ketidakberanian memenangkan dunia, seseorang akan
menjadi pemimpin dunia.
(Lao-tzu, Filsuf China)
Kesempatan anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat
diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada diri sendiri.
(Robert Collier)
Dengan penuh rasa cinta dan syukur skripsi ini saya
persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai
terutama: Almarhum ayahku, ibu, kakak, adik yang
ABSTRAK
Deni Candra Pamungkas. 2013. Efektivitas Pembelajaran dengan Program Cabri 3D Ditinjau dari Hasil Belajar dalam Pokok Bahasan Luas Permukaan Kubus dan Balok di Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu
Tahun Ajaran 2012/2013. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan lembar kerja peserta didik (LKS) ditinjau dari hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan LKS ditinjau dari presentase ketuntasan peserta didik, dilihat dari hasil yang berupa angka-angka kemudian diubah menjadi kata-kata tertulis yang menggambarkan hasil dari penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/2013. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIIIB. Data penelitian dikumpulkan dengan cara (1) observasi langsung di kelas (2) hasil Tes akhir (3) wawancara dan (4) kuesioner. Peneliti melakukan pembelajaran sebanyak tiga kali, di mana pembelajaran dilakukan di ruang laboratorium komputer yang sudah terpasang program Cabri 3D. Pada pertemuan ketiga peneliti mengadakan tes akhir, di mana hasilnya nanti akan dianalisis kriteria keefektivitasannya.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran di SMP. Efektivitas hasil belajar secara kuantitatif yang dicapai adalah baik dengan presentase rata-rata hasil tes peserta didik yang mencapai KKM adalah 73,33% serta efektivitas hasil belajar peserta didik secara kualitatif yang dicapai adalah tinggi dengan presentase hasil tes belajar peserta didik yang hasilnya lebih dari atau sama dengan 70 adalah 76,67%, dan program Cabri 3D membantu pemahaman peserta didik dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok.
ABSTRACT
Deni Candra Pamungkas. 2013. The Effectiveness of Learning by Using Cabri 3D Program Seen from the Learning Outcomes on a Topic about The Surface Area of Cubes and Blocks of Grade VIII B Students at SMP Pangudi Luhur
St.Vincentius Sedayu in 2012/2013 Academic Year. Mathematics Education
Study Program, Department Of Mathematics And Natural Science, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.
This study aimed to know the effectiveness of learning using Cabri 3D
program aided by students answer sheets (LKS) seen from the learning outcomes of the students on the topic about the surface area of cubes and blocks. The methods used in this research were quantitative-descriptive research. Quantitative
research was carried out to know the students’ understanding on the topic about the surface area of cubes and block after implementing the learning by using
Cabri 3D program and LKS seen from students’ mastery percentage, and the results in the form of numbers converted into written words that described the results of this research.
This research was conducted at SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu in 2012/2013 academic year. The subject of this research was grade VIII B students. The data of the research were gathered through (1) direct observation in the class (2) the final results of exams (3) interview (4) questionnaire. The researcher conducted the research three times. The learning was conducted in the computer laboratory in which Cabri 3D program had been installed. On the third meeting, the researcher conducted the final test, in which the criteria of the effectiveness from the results be analyzed.
Based on the data analysis of the research, it could be concluded that learning by using Cabri 3D program aided by LKS on the topic about the surface area of cubes and blocks was effective to be implemented in teaching the junior high school students. The effectiveness of the learning outcomes quantitatively
achieved was well with the average percentage of students’ results of the test that
reached the KKM was 73.33% and the effectiveness of the students’ learning
outcomes reached was high with the percentage of the students’ test results that
the result was more than or equal to 70 was 76.67%, and Cabri 3D Program
helped the students’ in understanding the topic about surface area of cubes and blocks.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus dan Bunda Maria
atas rahmat, penyertaan dan berkat-Nya yang penulis rasakan dari memulai
penulisan skripsi sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selam proses penyusunan skripsi ini telah banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk apapun. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan
melimpahkan berkat-Nya setiap saat tanpa berhenti dalam perjalanan hidup
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan penuh
semangat.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, kritik,
saran, dukungan, semangat, dan selalu sabar dalam membimbing sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ibu Ch. Enny Murwaningtyas, M.Si. dan Ibu E. Ayunika Permata Sari, S.Pd.,
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
sebaik-baiknya.
5. Bapak D. Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik
atas segala perhatian, motivasi, dukungan, dan bantuannya.
6. Seluruh dosen dan staff sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah membimbing dan membantu penulis selama
studi di Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini.
7. Bapak A. Atmadi, M.Si. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melangsungkan kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ketika
beliau menjabat sebagai Wakil Rektor II.
8. Bapak Ag. Hari Prasetyo, S.T. selaku guru matematika SMP Pangudi Luhur
St. Vincentius Sedayu, yang telah memberikan kesempatan, nasihat, masukan
dan bimbingannya selama penelitian dengan baik.
9. Peserta didik SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran
2012/2013 khususnya peserta didik kelas VIII B yang telah bekerja sama
dengan baik selama penelitian.
10.Almarhum Stevanus Sudalyadi selaku ayah yang selalu ada untuk penulis,
terima kasih atas dukungannya selama ini.
11. Fransisca Wirda Ayu Chandra selaku kakak penulis yang selalu membantu
dalam membiayai kuliah dan memberikan motor untuk transportasi penulis.
12. Ibu, kakak, adik, dan seluruh saudara yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu. Terima kasih telah mencintai, menyayangi, memotivasi, dan memberi
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Batasan Masalah ... 5
E. Batasan Istilah ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 9
A. Hal-hal Teoritik ... 9
1. Belajar ... 9
2. Pembelajaran ... 9
3. Matematika ... 9
4. Media Pembelajaran ... 10
5. Program Cabri 3D ... 11
6. LKS ... 16
7. Kubus dan Balok utuk Kelas VIII SMP ... 17
B. Taksonomi Bloom ... 21
1. Pengetahuan ( Knowledge ) ... 21
2. Pemahaman ( Comprehension ) ... 22
3. Aplikasi ( Application ) ... 22
4. Analisis (Analysis ) ... 23
5. Sintesis ( Syntesis ) ... 24
6. Evaluasi ( Evaluation ) ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 26
D. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN 30 A. Jenis Penelitian ... 30
B. Subjek Penelitian ... 30
C. Objek Penelitian ... 31
E. Perumusan Variabel-variabel ... 31
1. Variabel Bebas ... 31
2. Variabel Terikat ... 31
F. Bentuk Data ... 31
G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ... 32
1. Metode Pengumpulan Data ... 32
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 33
H. Validitas ... 38
I. Metode atau Teknik Analisis Data ... 38
1. Tes Hasil Belajar ... 38
2. Kuesioner ... 41
3. Wawancara ... 43
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ... 42
1. Penyusunan Proposal Penelitian ... 42
2. Persiapan Pelaksanaan Penelitian ... 42
3. Pelaksanaan Penelitian ... 42
4. Pengolahan Data ... 43
5. Penyusunan Hasil Penelitian ... 43
K. Penjadwalan Kegiatan Penelitian ... 43
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 44
A. Pelaksanaan Penelitian ... 44
2. Selama Penelitian ... 45
3. Sesudah Penelitian ... 48
B. Hasil Penelitian ... 49
1. Hasil Video Pembelajaran ... 49
2. Hasil Tes Hasil Belajar ... 49
3. Hasil Kuesioner ... 49
4. Hasil Wawancara ... 49
C. Analisis Data ... 50
1. Analisis Hasil Video Pembelajaran ... 50
2. Analisis Hasil Tes Hasil Belajar ... 54
3. Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar ... 65
4. Analisis Hasil Kuesioner ... 67
5. Analisis Hasil Wawancara ... 69
BAB V PEMBAHASAN 79 A. Pemanfaatan Program Cabri 3D dalam Proses Pembelajaran ... 79
B. Program Cabri 3D Membantu Peserta Didik dalam Memahami Materi ... 81
C. Kelemahan-Kelemahan yang Ditemukan oleh Peneliti Selama Penelitian ... 86
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 87 A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
LAMPIRAN A ... 94
LAMPIRAN B ... 138
DAFTAR TABEL
Tabel 2.0 Simbol pada Toolbar Progran Cabri 3D... 14
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar ... 34
Tabel 3.2Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ... 35
Tabel 3.3Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran ... 36
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner ... 37
Tabel 3.5 Skor Tiap Butir Soal ... 38
Tabel 3.6Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kuantitatif ... 39
Tabel 3.7Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kualitatif . 40 Tabel 3.8 Klasifikasi Kualitas Kemampuan Pemahaman Matematika Peserta Didik ... 41
Tabel 4.1 Hasil Belajar Peserta Didik ... 55
Tabel 4.2 Analisis Tes Hasil Belajar untuk Melihat Pemahaman Peserta Didik ... 56
Tabel 4.3 Rekapitulasi Jenis-jenis Kesalahan Peserta Didik pada PekerjaanTes Hasil Belajar ... 64
Tabel 4.4 Analisis Butir Soal ... 65
Tabel 4.5 Analisis Hasil Kuesioner Hasil Belajar ... 67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Awal Menu Cabri 3D... 13
Gambar 2.2 – 2.4 Gambar Kelebihan Program Cabri 3D... 14
Gambar 2.5 Gambar Kubus ... 18
Gambar 2.6 Gambar Balok ... 18
Gambar 2.7 Contoh Jaring-jaring Balok ... 19
Gambar 2.8 Contoh Jaring-jaring Kubus ... 19
Gambar 2.9 Balok ... 19
Gambar 2.10 Jaring-jaring Balok ... 19
Gambar 2.11 Kubus ... 20
Gambar 2.12 Jaring-jaring Kubus... 20
Gambar 4.1 Peserta Didik Mempresentasikan Hasil Pemikirannya ... 51
Gambar 4.2 Peserta Didik yang Tidak Sependapat Mengutarakan Maksudnya ... 51
Gambar 4.3 Peserta Didik Berdiskusi dengan Teman Di sebelahnya ... 52
Gambar 4.4 Peserta Didik Mengerjakan Soal di depan Kelas ... 53
Gambar 4.5 Peserta Didik Mengerjakan Tes Hasil Belajar ... 54
LAMPIRAN
LAMPIRAN A 94
Lampiran A1 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ... 95
Lampiran A2 : Lembar Kerja Peserta Didik ... 117
Lampiran A3: Soal Tes Hasil Belajar ... 130
Lampiran A4: Lembar Kuesioner ... 134
Lampiran A5 : Validasi Soal Tes Hasil Belajar ... 136
LAMPIRAN B 138
Lampiran B1: Hasil Tes Hasil Belajar Peserta Didik VIII B ... 139
Lampiran B2: Contoh Jawaban Tes Hasil Belajar... 140
Lampiran B3 : Hasil Kuesioner ... 161
Lampiran B4 : Contoh Jawaban Kuesioner ... 163
Lampiran B5: Transkrip Video Pembelajaran... 185
Lampiran B6: Transkrip Wawancara ... 193
Lampiran B7: Contoh Hasil Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Secara Umum ... 204
Lampiran B8: Contoh Hasil Instrumen Observasi Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran ... 206
LAMPIRAN C 210
Lampiran C1 : Surat Ijin Penelitian ... 211
Lampiran C2 : Foto-foto Penelitian ... 212
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan dalam dunia pendidikan formal di Indonesia semakin
bertambah dari tahun ke tahun. Sampai saat ini permasalahan yang sungguh
terlihat adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Guna meningkatkan
kualitas mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu memperbaiki
kurikulum yang ada, adapun kurikulum yang masih digunakan hingga saat ini
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum
model KTSP ini guru dituntut untuk meningkatkan kreativitasnya dalam
menyusun serta mempraktikkan model pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi daerah di mana guru tersebut mengajar, dengan cara menyusun RPP
dan/ media pembelajaran yang relevan untuk mempermudah menyampaikan
materi. Majid Abdul (2009:90) mengatakan membuat rencana mengajar
merupakan tugas guru yang paling utama. Rencana mengajar merupakan
realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditetapkan pada
tahapan penentuan pengalaman belajar.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran
yang menggambarkan prosedur atau tahapan dan manajemen pembelajaran
silabus. Setiap guru wajib menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. RPP
berisi petunjuk secara rinci prosedur pembelajaran, pertemuan demi
pertemuan, ruang lingkup materi yang harus diajarkan, kegiatan belajar
mengajar, media, dan evaluasi yang digunakan. Karenanya, RPP ini dapat
digunakan oleh setiap guru sebagai pedoman umum dalam melaksanakan
pembelajaran kepada peserta. RPP akan membantu guru dalam
mengorganisasikan materi standar, serta mengantisipasi peserta didik dan
masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran. Baik guru
maupun peserta didik mengetahui dengan pasti tujuan yang hendak dicapai
dan cara mencapainya. Dengan demikian guru dapat mempertahankan situasi
agar peserta didik dapat memusatkan perhatian dalam pembelajaran yang
telah diprogramkannya.
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di kelas agar berjalan
sesuai dengan apa yang dirancang pada RPP, selain menyiapkan RPP guru
sebaiknya juga menyiapkan media pendukung lainnya (misal: lembar kerja
peserta didik (LKS), program yang bersangkutan, atau alat peraga). Hal ini
juga diungkapkan Majid Abdul (2009:90) guru dapat mengembangkan
rencana pembelajaran dalam berbagai bentuk (lembar kerja peserta didik,
lembar tugas peserta didik, lembar informasi, dll) sesuai dengan strategi
pembelajaran dan penilaian yang akan digunakan. Dengan menyiapkan media
pendukung selain akan lebih mudah untuk menyampaikan materi, peserta
didik juga akan lebih tertarik dalam mengikuti proses kegiatan belajar
diungkapkan oleh Ruseffendi (1979:383), anak-anak akan lebih besar
minatnya dalam matematika bila pelajaran itu disajikan dengan baik dan
menarik. Adapun tujuan dari penggunaan media pendukung adalah untuk
memudahkan peserta didik dalam menangkap suatu materi/ pelajaran yang
disampaikan guru, serta membuat peserta didik tertarik dengan materi yang
akan diajarkan terlihat lebih menarik.
Menurut Benjamin S. Bloom (dalam Sudjana: 2010) pemahaman
peserta didik dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik. Yaitu dengan
memetakan level soal (ranah kognitif) menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu
pengetahuan, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Penggunaan media
pembelajaran pada proses pembelajaran, diharapkan dapat membangun
pemahaman peserta didik menjadi lebih baik. Pemahaman peserta didik dapat
dikatakan lebih baik jika keterampilan berpikir peserta didik mencakup
keenam tingkatan di atas.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh penggunaan program Cabri 3D berbantukan LKS terhadap hasil belajar peserta didik. Maka penelitian ini oleh penulis diberi
judul “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PROGRAM CABRI
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas permasalahan pada penelitian
ini yang akan dibahas dan diteliti yaitu:
1. Seberapa efektif metode pembelajaran matematika dengan menggunakan
program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok bahasan luas permukaan
kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu
ditinjau dari hasil belajar peserta didik?
2. Apakah program Cabri 3D dan LKS dapat membantu peserta didik kelas
VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu dalam memahami
pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil belajar
peserta didik, hasil kuesioner, dan wawancara?
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa efektif model pembelajaran matematika
dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS pada pokok
bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B SMP Pangudi
Luhur St.Vincentius Sedayu.
2. Untuk mengetahui apakah program Cabri 3D dan LKS dapat membantu
peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu
dalam memahami pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok
D. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah agar penelitian menjadi lebih fokus dan
sesuai dengan yang diharapkan, adapun batasan masalahnya meliputi:
1. LKS yang digunakan oleh guru dan digunakan oleh peserta didik adalah
sama, hanya beda pada ada tidaknya kunci jawaban.
2. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas VIII B SMP Pangudi Luhur
St.Vincentius Sedayu.
3. Pokok bahasan yang diteliti luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus
dan balok.
4. Kelas eksperimen dianggap sudah berdistribusi normal, di mana
kemampuan peserta didiknya tidak merata.
5. Hasil belajar yang diamati adalah hasil belajar peserta didik dengan
pembelajaran menggunakan program Cabri 3D berbantukan LKS.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka penulis memberikan
beberapa batasan istilah.
1. Pembelajaran matematika yang dimaksud penulis dalam penelitian ini
adalah proses pembelajaran matematika yang berlangsung di Sekolah
Menengah Pertama khususnya pada kelas VIII.
2. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai
tujuan atau sasaran. Dalam penelitian ini, dikatakan efektif jika presentase
ketuntasan hasil tes belajar peserta didik sekurang-kurangnya 70% dan
dengan 75%. Seperti ditegaskan Hidayat (1986) yaitu efektivitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas
dan waktu) telah tercapai. Di mana makin besar presentase target yang
dituntascapai makin tinggi efektivitasnya.
3. Memaahami materi yang diajarkan yang dimaksud oleh penulis adalah
apabila indikator-indikator pemahaman tercapai. Indikator-indikator yang
dimaksud adalah peserta didik dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan
dengan baik dan benar, dan pemahaman disini ditunjukkan dari hasil tes
hasil belajar.
4. Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,
dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Oemar Hamalik, 2006: 30).
Sedangkan menurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman
belajarnya. Jadi, hasil belajar yang dimaksud penulis dalam penelitian ini
adalah kemampuan peserta didik dalam belajar melalui pengalaman dan
perubahan tingkah laku serta pola pikir untuk memahami dan
menyelesaikan soal tes akhir dari yang tadinya dirasa sulit menjadi lebih
mudah.
5. Materi yang diteliti sebatas tentang bangun ruang sisi datar kubus dan
6. Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang hanya dibatasi oleh
bangun datar. Bangun ruang sisi datar terdiri atas balok, kubus, prisma,
dan limas.
7. Kubus adalah prisma tegak sisi empat yang semua sisinya merupakan
daerah bujursangkar yang sama dan sebangun (Ruseffendi, 1979:461).
8. Balok adalah prisma yang dibatasi oleh 6 persegi panjang (Syafi, Ahmad).
9. Program atau software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan
dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu
dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu
perintah. Melalui program atau perangkat lunak inilah suatu komputer
dapat menjalankan suatu perintah.
10.Rusuk adalah irisan antara dua daerah poligon sisi-sisi benda ruang
(Ruseffendi, 1979:465).
11.Sisi adalah permukaan yang rata dan tentu batasnya (KBBI).
12.Titik sudut (prisma atau piramida) adalah titik ujung dari 3 rusuk atau
lebih (Ruseffendi, 1979:468).
13.Jaring-jaring adalah pembelahan sebuah bangun yang berkaitan (dua
dimensi) sehingga seandainaya digabungkan akan menjadi sebuah bangun
ruang tertentu (tiga dimensi).
14.Luas adalah ukuran (besar) daerah tertutup yang dinyatakan dalam satuan
tertentu (Ruseffendi, 1979:462).
15.Program Cabri 3D menurut Oldknow dan Tetlow (dalam Hedi Budiman)
geometri dimensi tiga, memberi fasilitas untuk melakukan eksplorasi,
investigasi, interpretasi, dan memecahkan masalah matematika dengan
cukup interaktif, 2008).
Efeektivitas pembelajaran dengan program Cabri 3D ditinjau dari hasil
belajar dalam pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok di kelas VIII B
SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu tahun ajaran 2012/ 2013 adalah
melihat ketercapaian kriteria efektivitas yang dinyatakan dalam keberhasilan
dalam mencapai tujuan pembelajaran ditinjau dari hasil tes hasil belajar
peserta didik dimana proses pembelajaran dirancang menggunakan program
Cabri 3D dan LKS yang bertujuan agar pembelajaran lebih menarik dan
interaktif.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yaitu guru,
calon guru dan peserta didik. Manfaat untuk guru dan calon guru yaitu dalam
melakukan proses pembelajaran, yaitu meningkatkan pemahaman peserta
didik dan prestasi belajar peserta didik dengan menyampaikan materi
seutuhnya dengan menggunakan program Cabri 3D dalam materi bangun
ruang sisi datar kubus dan balok. Sedangkan manfaat untuk peserta didik
adalah dapat memahami materi pelajaran secara keseluruhan, mendasar serta
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hal-hal Teoritik
Hal-hal teoritik yang menyangkut/ akan dibahas dalam penelitian ini
adalah:
1. Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah
suatu usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Dari uraian tentang pengertian belajar di atas dapat disimpulkan
bahwa seseorang peserta didik dikatakan telah belajar apabila pada dirinya
telah terjadi perubahan tingkah laku maupun telah memperoleh kecakapan,
keterampilan dan sikap, yang semuanya diperoleh berdasarkan
pengalaman yang dialaminya.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Nomor 20 tahun
2003 tentang SisDikNas).
3. Matematika
Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno máthēma, yang
dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika"(dikutip dari
wikipedia).
James and James (1976) berpendapat bahwa matematika adalah ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep
yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak
dan terbagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri.
Reys, dkk (1984) berpendapat bahwa matematika adalah telaah
tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola fikir, suatu seni, suatu
bahasa dan suatu alat.
Dari asal kata dan kedua pendapat tentang definisi matematika, maka
penulis menarik kesimpulan bahwa matematika adalah ilmu yang
mengkaji atau mempelajari bentuk, susunan, besaran, dan pola dengan
menggunakan logika, pola fikir, bahasa dan suatu alat sehingga
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lain dapat dikelompokkan
menjadi tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
4. Media Pembelajaran
Menurut Daryanto (2011:4) media pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai sumber-sumber belajar selain guru yang disebut sebagai penyalur
atau penghubung pesan ajar yang di adakan dan/ atau diciptakan secara
terencana oleh para guru atau pendidik. Sedangkan menurut menurut
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto (2011:9) media pembelajaran
untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Dari kedua pendapat di atas penulis menarik kesimpulan bahwa
media pembelajaran adalah alat bantu untuk menyampaikan materi
pelajaran yang berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang
disampaikan dengan cara merangsang pikiran, keterampilan belajar dan
perhatian peserta didik melalui penglihatan dan/ atau pendengaran peserta
didik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih
sempurna. Media pembelajaran dapat berbentuk buku, video, program, alat
peraga, dan sebagainya.
5. Program Cabri 3D
Petrovici, Adriana (2010) berpendapat bahwa penggunaan program
Cabri 3D di sekolah menengah dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman dan kreativitas, meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam berdiskusi dengan teman sebaya dan guru, dapat menggembangkan
kemampuan imajinasi dan visualisasi ruang, dapat mengkaitkan antara
teori dan terapannya, efisien dalam waktu belajar, meningkatkan
kepercayaan diri dalam berkontribusi kepada kelompok. Accascina dan
Rogora (2006) berpendapat bahwa program Cabri 3D merupakan program
dinamis-geometri yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik
dan guru dalam mengatasi beberapa kesulitan dan membuat pembelajaran
geometri dimensi tiga menjadi lebih mudah dan menarik. Program Cabri
Recherce Scientifique (CNRS) dan Joseph Fourier University di Gronoble.
Program Cabri 3D ini diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Max
Marcadet merupakan pengembangan dari program sebelumnya yaitu Cabri
Geometry II yang diproduksi oleh Jean Marie Laborde dan Franck
Bellemain (www.cabri.com).
Menurut Buchori, Achmad (2012), program Cabri 3D mempunyai
kelebihan, yaitu:
a. Mempunyai fasilitas untuk pengerjaan mengemplotan dan animasi
untuk grafikbaik dimensi dua maupun dimensi tiga.
b. Mempunyai suatu antarmuka berbasis worksheet.
c. Mempunyai fasilitas bahasa pemrograman yang memudahkan
pemahaman konsep peserta didik.
d. Sangat baik untuk melatih Fluency (kelancaran), Fleksibility
(keluwesan), Elaboration (keterperincian) peserta didik.
e. Hasil sketsanya lebih baik daripada menggunakan Autograph dan
Tampilan menu utama pada Cabri 3D ketika kita membuka program
ini, dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1
Tampilan Awal Menu Cabri 3D
pada tampilan menu utama pada Cabri 3D terpampang menubar dan
toolbar. Pada menubar terdapat beberapa pilihan menu yaitu File, Edit,
Display, Document, Window, dan Help. Di mana pada masing-masing
menu pada menubar menyuguhkan beberapa pilihan sesuai kebutuhan.
Pada Cabri 3D pengguna (guru) dimudahkan untuk menyampaikan
materi pelajaran matematika terutama pada bidang geometri. Misalnya,
saat guru mengajar materi tentang bangun ruang sisi datar pada peserta
didik kelas VIII SMP, guru dapat memperlihatkan suatu posisi garis secara
tepat, sehingga tidak akan terjadi salah penafsiran pada peserta didik, tidak
seperti pada papan tulis, yang dapat menimbulkan penafsiran yang salah
ditunjukkan kesalahan yang bisa terjadi pada papan tulis pada gambar
berikut:
Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4
Sumber: G. Accacina dan Enrico Rogora (2006)
Ket: Pada Gambar 2.2, sebuah kubus digambar di papan tulis. Kesalahan
pemahaman yang memungkinkan terjadi yaitu peserta didik menganggap
titik G, N, M, dan P adalah segaris. Dengan bantuan program Cabri 3D,
Gambar 2.2 dapat diputar seperti Gambar 2.3 dan Gambar 2.4 sehingga
bisa dibuktikan jika titik-titik tersebut tidak segaris.
Adapun beberapa simbol dari masing-masing toolbar yang berkaitan
dengan penelitian adalah sebagi berikut:
Tabel 2.0
Simbol Pada Toolbar Program Cabri 3D
Toolbar Deskripsi
Manipulation
Manipulation disimbolkan:
Toolbar Deskripsi
Points
Points disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah titik, di mana titik-titik yang dibuat nantinya bila dihubungkan dapat menjadi beberapa objek (segmen, line, polygon, dll)
Lines and Curves
Line disimbolkan:
Digunakan untuk membuat garis melalui dua titik.
Segment disimbolkan:
Digunakan untuk membuat segmen/ ruas garis dari dua titik.
Planes and Surfaces
Polygon disimbolkan:
Digunakan untuk membuat poligon, dengan cara menghubungkan beberapa titik(minimal tiga titik).
Relative Constructions
Perpendicular disimbolkan:
Digunakan untuk membuat garis tegak lurus terhadap permukaan bidang.
Regular Polygons
Square disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah bujursangkar.
Polyhedra
XYZ box disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah balok.
Prism disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah prisma dengan bantuan sebuah bangun datar dan vektor.
Open Polyhedron disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah jaring-jaring dari sebuah bangun ruang.
Reguler Polyhedra
Cube disimbolkan:
Digunakan untuk membuat sebuah kubus.
Measurements and equations
Length disimbolkan:
Toolbar Deskripsi
Area disimbolkan:
Digunakan untuk mengukur luas sebuah bidang datar.
6. LKS
Lembar Kerja Peserta didik (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk,
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan
dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya
(Depdiknas; 2004;18).
Menurut pengertian di atas maka penulis berpendapat bahwa LKS
adalah tugas-tugas dari guru untuk peserta didik yang disesuaikan dengan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, serta RPP yang
telah dipersiapkan guru di mana LKS berwujud lembaran.
Tujuan dari pengadaan LKS menurut Achmadi (dalam Andre: 2012)
adalah:
a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran.
b. Membantu peserta didik mengembangkan konsep.
c. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkan
ketrampilan proses.
d. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses
kegiatan pembelajaran.
e. Membantu peserta didik dalam memperoleh catatan materi yang
Kegunaan LKS menurut Hadi Sukamto (dalam Andre: 2012)
adalah:
a. Memberikan pengalaman kongkret bagi peserta didik
b. Membantu variasi belajar
c. Membangkitkan minat peserta didik
d. Meningkatkan retensi belajar mengajar
e. Memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien
7. Kubus dan Balok untuk Kelas VIII SMP
Materi kubus dan balok merupakan salah satu pokok bahasan dari
Geometri dan pengukuran. Standar kompetensi yang ingin dicapai pada
materi ini adalah memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan
bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. Sedangkan untuk
kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah:
a. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta
bagian-bagiannya
b. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas
c. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan
limas.
Pada penelitian ini dikususkan pada pokok bahasan luas permukaan
bangun ruang sisi datar pada kubus dan balok. Berikut adalah materi kubus
dan balok yang akan dipelajari di kelas:
Kubus adalah adalah prisma tegak sisi empat yang semua sisinya
merupakan daerah bujursangkar yang sama dan sebangun (Ruseffendi,
1979:461).
Sedangkan balok adalah prisma yang dibatasi oleh 6 persegi
panjang (Syafi, Ahmad).
Berikut ini contoh gambar bangun ruang sisi datar kubus dan
balok:
Gambar 2.5 Gambar 2.6
Ket: Gambar 2.5 : gambar kubus Gambar 2.6 : gambar balok b. Jaring-jaring kubus dan balok
Jaring-jaring adalah pembelahan sebuah bangun yang berkaitan
(dua dimensi) sehingga seandainya digabungkan akan menjadi sebuah
Berikut ini salah satu contoh jaring-jaring dari kubus dan balok:
Gambar 2.7 Gambar 2.8
Ket: Gambar 2.7 : contoh jaring-jaring balok
Gambar 2.8 : contoh jaring-jaring kubus
c. Luas permukaan kubus dan balok
Luas adalah ukuran (besar) daerah tertutup yang dinyatakan
dalam satuan tertentu (Ruseffendi, 1979:461).
1) Luas permukaan balok
Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus, perhatikan
gambar berikut:
Gambar 2.9 Gambar 2.10
Ket: Gambar 2.9 : balok,
Gambar 2.10 : jaring-jaring balok
dari gambar di atas terlihat suatu balok beserta jaring-jaringnya.
luas jaring-jaring balok tersebut. Misalkan rusuk-rusuk pada balok
diberi nama p (panjang), l (lebar), dan t (tinggi). Dengan demikian,
luas permukaan balok dapat dirumuskan:
Luas permukaan balok = luas sisi KLMN + luas sisi OPQR+ luas sisi KLPO + luas sisi NMQR+ luas sisi LMQR + luas sisi KNOR. = (p x l) + (p x l) + (p x t) + (p x t) +
(l x t) + (l x t)
= 2 (p x l) + 2(p x t) + 2(l x t)
= 2 {(p x l) + (p x t) + (l x t)}
2) Luas permukaan kubus
Untuk menemukan rumus luas permukaan kubus, perhatikan
gambar berikut:
Gambar 2.11 Gambar 2.12
Ket: Gambar 2.11 : kubus
Gambar 2.12 : jaring-jaring kubus
dari gambar di atas terlihat suatu kubus beserta jaring-jaringnya.
Untuk mencari luas permukaan kubus, sama saja dengan menghitung
luas jaring-jaring kubus tersebut. Misalkan rusuk-rusuk pada kubus
diberi nama r (rusuk). Oleh karena jaring-jaring kubus merupakan 6
Luas permukaan kubus = luas sisi ABCD+ luas sisi EFGH+
Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan
pendidikan. Bloom (dalam Sudjana 2010:22) membagi tujuan pendidikan
menjadi 3 (tiga) ranah yaitu Cognitive Domain (Ranah Kognitif), Affective
Domain (Ranah Afektif), dan Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor),
serta setiap ranah di atas dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci
berdasarkan tingkatannya dan ketiga ranah ini menjadi objek penilaian hasil
belajar.
Bloom membagi ranah kognitif ke dalam 6 (enam) tingkatan. Bagian
pertama berupa pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa
kemampuan dan keterampilan intelektual (kategori 2-6).
Keenam tingkatan yang dimaksud dalam ranah kognitif adalah sebagai
berikut:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pada tingkatan ini berisi kemampuan untuk mengenali dan
mengingat hal-hal yang sudah dipelajari. Adapun hal-hal yang dapat digali
untuk mengenali dan mengingat adalah istilah, definisi, rumus, fakta-fakta,
lebih menuntut peserta didik pada ingatan sehingga jawaban mudah
ditebak, seperti menanyakan rumus.
2. Pemahaman (Comprehension)
Pada tingkatan ini berisi kemampuan mengerti benar arti dari mata
pelajaran yang dipelajari. Pemahaman disini (pada taksonomi Bloom)
berbeda arti dengan memahami pada definisi efektivitas. Tingkatan ini
adalah tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang
berhubungan dengan kemampuan dan keterampilan intelektual. Sebagian
item pemahaman dapat disajikan dalam gambar, denah, diagram, atau
grafik.
3. Aplikasi (Application)
Pada tingkatan ini, seseorang memiliki kemampuan untuk
menerapkan gagasan, definisi, rumus, metode, prinsip, dsb di dalam
menyelesaiakan permasalahan (soal) yang baru.
Untuk menyusun tes tingkat aplikasi (dalam Sudjana 2010: 26)
membedakan aplikasi kedalam beberapa tipe, seperti:
a. Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai untuk situasi
baru yang dihadapi. Dalam hal ini yang bersangkutan belum diharapkan
dapat memecahkan seluruh problem, tetapi sekedar dapat menetapkan
prinsip yang sesuai.
b. Dapat menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan prinsip dan
c. Dapat meramalkan suatu yang akan terjadi berdasarkan prinsip dan
generalisasi tertentu.
d. Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi
situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisasi yang relevan.
e. Dapat menjelaskan alasan menggunakan prinsip dan generalisasi bagi
situasi baru yang dihadapi.
4. Analisis (Analysis)
Pada tingkatan ini, seseorang akan mampu menganalisis informasi
yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam
bagian yang lebih spesifik untuk mengenali pola dan hubungannya
sehingga informasi yang masuk dapat dimengerti.
Untuk menyusun tes tingkat analisis (dalam Sudjana 2010: 27)
membedakan analisis kedalam beberapa tipe, seperti:
a. Dapat mengklasifikasi kata-kata, frase-frase, pertanyaan-pertanyaan
dengan menggunakan kriteria analitik tertentu.
b. Dapat meramalkan sifat-sifat khusus tertentu yang tidak disebutkan
secara jelas.
c. Dapat meramalkan kualitas, asumsi, atau kondisi yang implisit atau
yang perlu ada berdasarkan kriteria dan hubungan materinya.
d. Dapat mengetengahkan pola, tata, atau pengaturan materi dengan
menggunakan kriteria seperti relevansi, sebab-akibat, dan peruntutan.
e. Dapat mengenal organisasi, prinsip-prinsip organisasi, dan pola-pola
f. Dapat meramalkan sudut pandangan, kerangka acuan, dan tujuan
materia yang dihadapinya.
5. Sintesis (Syntesis)
Pada tingkatan ini, seseorang mampu menjelaskan struktur atau pola
dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu
mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan
solusi yang dibutuhkan. Dengan kata lain seseorang mampu meramu
beberapa konsep menjadi konsep yang baru, yang nantinya konsep baru ini
dapat digunakan menjadi solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.
Untuk menyusun tes tingkat sintesis (dalam Sudjana 2010: 28)
membedakan sintesis kedalam tiga tipe, seperti:
a. Kemampuan menemukan hubungan yang unik.
b. Kemampuan menyusun rencana atau langkah-langkah operasi dari
suatu tugas atau problem yang diketengahkan.
c. Kemampuan mengabstraksikan sejumlah besar gejala, data, dan hasil
observasi menjadi terarah, proporsional, hipotesis, skema, model, atau
bentu-bentuk lain.
6. Evaluasi (Evaluation)
Pada tingkatan ini, seseorang memiliki kemampuan untuk
memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dan
sebagainya dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang
tingkatan yang tertinggi diantara tingkatan-tingkatan yang lain, karena
disini melibatkan kelima tingkatan-tingkatan sebelumnya.
Untuk menyusun tes tingkat evaluasi (dalam Sudjana 2010: 29)
membedakan evaluasi kedalam beberapa tipe, seperti:
a. Dapat memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya atau
dokumen.
b. Dapat memahami nilai serta sudut pandang yang dipakai orang dalam
menggambil keputusan.
c. Dapat mengevaluasi suatu karya dengan membandingkannya dengan
karya lain yang ditetapkan, atau menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan.
d. Dapat memberikan evaluasi tentang suatu karya dengan menggunakan
sejumlah kriteria yang eksplisit.
Keenam tingkatan di atas digunakan untuk menganalisis sejauh mana
peserta didik memahami materi yang diajarkan melalui hasil belajar, di mana
pada setiap butir soal tes akhir mengandung tingkatan dari ranah kognitif
yang dijelaskan di atas. Pemahaman peserta didik dapat dikatakan lebih baik
jika keterampilan berpikir peserta didik dalam enam tingkatan di atas
terpenuhi dengan baik. Prinsip matematika yang diajarkan adalah dari bentuk
yang sederhana kemudian sulit. Penggunaan media pembelajaran inilah yang
nantinya diharapakan dapat membantu peserta didik untuk melakukan
aktivitas memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
C. Kerangka Berpikir
Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi dan belajar”. Menurut
Djamarah (1994) prestasi berarti apa yang telah dapat diciptakan,hasil
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja. Sedangkan belajar menurut Slameto (2003) belajar adalah
suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi prestasi belajar adalah
hasil dari suatu usaha yang ulet dengan cara merubah tingkah laku yang
merupakan hasil dari pengalaman dirinya sendiri. Adapun pengertian prestasi
belajar menurut DepDikBud (1999) adalah penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan
dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penilitian
yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh peserta didik pada mata
pelajaran matematika dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh
guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
Dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas, terdapat dua
unsur yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu metode mengajar dan
media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik peserta didik.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar (mendidik), serta alat
belajar yang menarik (untuk peserta didik).
Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat
membangkitkan minat belajar seorang peserta didik, membangkitkan
motivasi dan dapat menjadi stimulus kegiatan belajar. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran
pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat peserta didik,
media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan
pemahaman secara lebih mendasar, dengan metode yang digunakan adalah
menggali pemahaman peserta didik tentang materi yang akan dipelajari
dengan menggunakan pemahaman yang sudah dipelajari sebelumnya.
Keberhasilan belajar seorang peserta didik khususnya pada
pembelajaran matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman dan
penguasaan materi. Keberhasilan pembelajaran matematika dapat diukur dari
kemampuan peserta didik dalam memahami dan menerapkan berbagai konsep
untuk memecahkan masalah. Peserta didik dapat dikatakan memahami
pelajaran/ materi yang diajarkan apabila indikator-indikator pemahaman
tercapai. Indikator-indikator di atas yang dimaksud adalah peserta didik dapat
mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik dan benar, untuk
hasil belajar, dan didukung oleh kuesioner dan wawancara. Tes hasil belajar
di analisis dengan melihat cara pengerjaan soal oleh peserta didik.
Media pembelajaran berupa program Cabri 3D berbantukan LKS yang
digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam
pembelajaran dikelas karena program itu mudah untuk dioperasikan dan
peserta didik juga lebih berminat untuk mempelajari matematika. Dengan
minat yang tinggi dari peserta didik, proses belajar juga akan efektif dan
mampu menciptakan susana yang kondusif, dan jika kedua point tersebut
sudah tercapai tentunya prestasi belajar peserta didik juga akan meningkat,
tentunya dimulai dari meningkatnya pemahaman tentang materi yang
diajarkan secara lebih mendasar.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka (hal-hal teoritik) dan kerangka
pemikiran tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif
untuk digunakan dalam pelajaran Matematika, terutama dalam pemahaman
pokok bahasan luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
Dengan kriteria efektivitas hasil belajar peserta didik secara kuantitatif
setidaknya adalah baik atau presentase ketuntasan peserta didik
sekurang-kurangnya 70%, dan kriteria efektivitas hasil belajar peserta didik secara
kualitatif setidaknya adalah tinggi atau prsentase hasil tes hasil belajar
peserta didik yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan 70
2. Program Cabri 3D dan LKS ini diharapkan juga dapat menjadi media
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami pokok
bahasan luas permukaan kubus dan balok ditinjau dari hasil tes hasil
belajar peserta didik, hasil kuesioner, dan hasil wawancara. Dengan hasil
tes hasil belajar dilihat presentase ketuntasan sekurang-kurangnya masuk
dalam kategori baik, serta rata-rata kelas masuk dalam kategori tinggi,
hasil kuesioner dengan cara melihat jawaban peserta didik pada hasil
kuesioner serta dihitung standar nilai presentasenya dan setidaknya
hasilnya masuk dalam kategori baik, sedangkan hasil wawancara dilihat
dari jawaban peserta didik pada pertanyaan yang menanyakan tentang
membantu atau tidaknya program Cabri 3D dan LKS dalam pemahaman
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk menghitung hasil
belajar peserta didik berupa nilai hasil akhir setelah pembelajaran
berlangsung. Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengetahui pemahaman
peserta didik pada pokok bahasan luas permukaan kubus dan balok setelah
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan program Cabri 3D dan
LKS ditinjau dari presentase ketuntasan peserta didik, dilihat dari hasil yang
berupa angka-angka kemudian diubah menjadi kata-kata tertulis yang
menggambarkan hasil dari penelitian ini.
Pada penelitian ini yang dideskrepsikan adalah efektif atau tidaknya
penggunaan program Cabri 3D berbantukan LKS untuk hasil belajar
pembelajaran matematika pada materi luas permukaan bangun ruang sisi
datar kubus dan balok.
B. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B
SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu, kecamatan Sedayu, kabupaten
C. Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran dengan
program Cabri 3D berbantukan LKS untuk pemahaman materi luas
permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
D. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada bulan April – Mei 2013.
E. Perumusan Variabel-variabel
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini metode pembelajaran yang
digunakan, yaitu dari pembelajaran yang konvensional kemudian berganti
menjadi pembelajaran dengan memanfaatkan program Cabri 3D dan LKS.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini dalah hasil belajar peserta didik
terhadap pelajaran matematika yang menggunakan program Cabri 3D
berbantukan LKS.
F. Bentuk Data
Bentuk data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tertulis, di
mana data ini didapat melalui tes tertulis. Data ini digunakan untuk
menunjukkan efektivitas pembelajaran matematika dengan menggunakan
program Cabri 3D berbantukan LKS terhadap hasil belajar peserta didik SMP
kelas VIII B SMP Pangudi Luhur St.Vincentius Sedayu. Untuk mendukung
penelitian ini peneliti juga menggunakan data yang berasal dari wawancara
G. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui:
a. Observasi
Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara
sistematis kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan
hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang
dilakukan (Sarwono, 2006:224). Observasi ini dilakukan melalui
pengamatan langsung pada kelas yang akan diteliti dan menuliskan apa
yang terjadi secara benar dalam lembar pengamatan. Hal-hal yang perlu
ditulis pada observasi meliputi deskripsi kegiatan, kendala yang
dialami, dan keterlibatan peserta didik saat proses pembelajaran.
b. Tes tertulis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes
tertulis. Tes tertulis diterapkan pada peserta didik kelas VIII B untuk
mengetahui bagaimana hasil belajar peserta didik dengan menggunakan
program Cabri 3D berbantukan LKS pada materi bangun ruang sisi
datar kubus dan balok.
c. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap peserta didik pada diluar proses
pembelajaran berlangsung, wawancara ini digunakan untuk mengetahui
mengetahui apakah pembelajaran dengan program Cabri 3D
berbantukan LKS benar–benar efektif untuk diterapkan.
d. Kuesioner
Kuesinor digunakan untuk mengevalusi pembelajaran
Matematika dengan menggunakan program Cabri 3D berbantukan
LKS, di mana kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta didik
tentang pembelajaran yang berlangsung, pengaruh program Cabri 3D
dalam membantu pemahaman mereka, maupun kesulitan terhadap
materi pembelajaran. Kuesioner nantinya akan dianalisis apakah hasil
belajar, wawancara, dan kuesioner peserta didik sesuai. Jika ketiganya
sesuai maka akan dapat disimpulkan tentang efektif atau tidaknya
proses pembelajaran yang berlangsung.
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen Pembelajaran
Instrumen yang digunakan dalam instrumen pembelajaran yaitu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta
didik (LKS). RPP dan LKS ini disusun sesuai dengan materi yang akan
diajarkan yaitu materi bangun ruang sisi datar kubus dan balok.
b. Instrumen Penelitian
Dalam instrumen penelitian ini, alat yang akan digunakan adalah
soal-soal untuk latihan dan tes, lembar pengamatan, wawancara dan
kuesioner. Di mana alat ini pada akhirnya untuk mengukur apakah
berbantukan LKS efektif atau tidak, kecuali lembar pengamatan.
Lembar pengamatan nantinya digunakan untuk mengukur apakah
proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat.
1) Soal Tes Tertulis
Soal tes tertulis terdiri dari 6 soal uraian objektif. Soal berupa
uraian objektif bertujuan untuk menghasilkan jawaban yang valid,
karena dengan soal uraian objektif peneliti dapat melihat alur
pengerjaan peserta didik, sehingga peneliti dapat menganalisis
kesalahan peserta didik. Pengerjaan soal tes tertulis materi luas
permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok diberi waktu 60
menit. Berikut ini kisi-kisi soal tes tertulis yang diberikan peserta
didik:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar
Indikator Aspek yang dinilai C1 C2 C3 C4 C5 C6 Menghitung
luas permukaan kubus, balok
Peserta didik dapat menentukan
luas permukaan kubus dan balok 1a, 1b Peserta didik dapat menghitung
luas permukaan bangun kubus dan balok, dengan beberapa syarat yang sudah ditentukan.
2a, 2b
Peserta didik dapat mencari panjang rusuk dan merancang bangun ruang kubus dan balok, bila diketahui luas permukaan dan/ atau beberapa rusuknya.
3a, 3b
Keterangan:
C1 : aspek pengetahuan
C3 : aspek aplikasi
C4 : aspek analisis
C5 : aspek sintesis
C6 : aspek evaluasi
2) Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan bagi peneliti berfungsi untuk mencatat
hal-hal yang terjadi selama proses belajar mengajar berlangsung.
Seperti, deskripsi kegiatan, kendala yang dialami, dan keterlibatan
peserta didik saat proses pembelajaran. Lembar pengamatan dibuat
detail dari setiap tahap proses belajar mengajar. Lembar pengamatan
ini digunakan untuk melihat apakah proses pembelajaran sesuai
dengan RPP yang dibuat.
Tabel 3.2
Aktivitas Guru Di Kelas Secara Umum
No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Keterangan 1 Guru membuka pelajaran
2 Guru mengabsen/menyebut nama 3 Suara guru jelas
4 Guru memakai media Cabri 3D dengan baik 6 Guru sering bertanya kepada peserta didik 7 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 8 Guru sering berjalan ke belakang, ke samping,
dan ke tengah
Tabel 3.3
Aktivitas Guru pada Proses Pembelajaran
No Tahap Pembelajaran Ya Tidak Keterangan 1. Pendahuluan
a. Apresepi
b.Motivasi 2. Kegiatan Inti
Eksplorasi:
a.Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan program Cabri 3D.
b.Peserta didik memperhatikan penjelasan guru
Elaborasi:
a.Peserta didik diberi beberapa contoh soal di mana penyelesaian dibantu dengan program
Cabri 3D.
b.Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan oleh peserta didik.
Konfirmasi
a.Peserta didik mengerjakan tugas yang diberi secara individu.
b.Guru berkeliling untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dan membantu memecahkan masalah dengan program Cabri 3D.
3. Penutup
Diskusi secara klasikal dibantu dengan program Cabri 3D.
Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan atas pelajaran yang telah berlangsung.
3) Kuesioner
Kuesioner diberikan untuk diisi kepada peserta didik pada
pertemuan terakhir penelitian. Kuesioner berfungsi untuk
mengevalusi pembelajaran yang telah berlangsung, di mana
kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta didik terhadap
pembelajaran yang berlangsung. Kuesioner yang digunakan dalam
merupakan kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka yang
dimaksud penulis adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat memberikan pernyataa
sesuai kehendak dan perasaannya. Sedangkan kuesioner tertutup
adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga peserta didik hanya memberikan tanda centang pada kolom
yang sudah ditentukan. Berikut kisi-kisi kuesioner yang diberikan
kepada peserta didik:
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Masalah Indikator No Soal Hasil
belajar peserta didik
Kesulitan Menentukan luas permukaan bangun ruang sisi datar kubus dan balok
1, 2 mengatasi kesulitan (apakah dapat membantu peserta didik dalam memahami materi)
3
4) Wawancara
Wawancara dilakukan setelah didapatkan hasil tes akhir dan
hasil kuesioner, jadi wawancara ini dilakukan terlepas dari proses
pembelajaran. Wawancara ini dilakukan kepada semua peserta didik
yang belum tuntas, semua peserta didik yang antara jawaban
kuesioner dan hasil tes tertulis tidak/ kurang cocok sehingga menarik
untuk ditinjau lebih lanjut, dan perwakilan peserta didik yang
H. Validitas
Validitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah validitas
penilaian pakar (professional judgment). Validitas penilaian pakar digunakan
pada media pembelajaran (Cabri 3D dan LKS), soal tes akhir. Pakar yang
dimaksud pada penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika di mana
penelitian ini dilakukan dan dosen pembimbing.
I. Metode atau Teknik Analisis Data
1. Tes Hasil Belajar
Dalam suatu tes dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria,
dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil dengan kriteria tersebut
(Arikunto 1987:66). Dari sini maka dapat dilihat apakah pembelajaran
dengan menggunakan Cabri 3D berbantukan LKS efektif atau tidak,
tentunya dengan melihat hasil belajar, hasil kuesioner, dan hasil
wawancara yang telah dilakukan.
Hasil belajar peserta didik dapat diukur dari hasil tes yang sudah
diberikan oleh peneliti. Hasil belajar peserta didik dapat dihitung dengan
melihat tabel skor tiap butir soal berikut :
Tabel 3.5 Skor Tiap Butir Soal
Nomor Item Nilai yang diperoleh
1a 5
Nilai hasil belajar peserta didik diperoleh dengan cara
menjumlahkan skor tiap-tiap dari nomor soal lalu dibagi 3 kemudian dikali
dengan 10.
Kemudian nilai hasil belajar peserta didik dianalisis menurut KKM
yang telah ditentukan oleh sekolah. Untuk presentase yang mencapai 74
adalah peserta didik yang dikatakan tuntas KKM.
Presentase peserta didik yang dicapai 74 =
Setelah didapatkan hasil efektivitas hasil belajar peserta didik,
kemudian akan dilihat kriteria efektivitas hasil belajar pesera didik secara
kuantitatif dan kualitatif menurut Kartika Budi (2001) dengan mengubah
rentan nilai dari 1 – 10 menjadi 10 – 100, pengubahan ini dikarenakan
KKM yang ditetapkan di tempat penelitian yaitu SMP Pangudi Luhur St.
Vincentius Sedayu adalah 74. Sehingga kriteria perlu diubah untuk
menyesuaikan KKM yang telah ditentukan di mana penelitian ini di
laksanakan.
Tabel 3.6
Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kuantitatif
% yang berhasil Efektivitas
Tabel 3.7
Kriteria Efektivitas Hasil Belajar Peserta Didik Secara Kualitatif
Jumlah yang Memperoleh Nilai Efektivitas
≥ 80 ≥ 70 ≥ 60 ≥ 50 ≥ 40
Tes hasil belajar disini selain digunakan untuk mengukur efektivitas
pembelajaran dengan menggunkan proggram Cabri 3D juga digunakan
untuk mengukur pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang
ajarkan, yaitu dengan menganalisis proses pengerjaan soal (melihat
kesalahan-kesalahan) oleh peserta didik.
2. Kuesioner
Kegiatan ini berfungsi untuk mengevalusi pembelajaran yang telah
berlangsung, di mana kuesoioner ini berisi tentang pernyataan peserta
didik terhadap pembelajaran yang berlangsung terutama tantang peranan
program Cabri 3D dan LKS dalam pemahaman peserta didik dan
pernyataan mudah atau sulit materi yang diajarkan. Dengan hasil
kuesioner ini peneliti dapat melihat apakah program Cabri 3D dan LKS
membantu pemahaman peserta didik atau tidak. Melalui kuesioner ini juga
peneliti nantinya akan menentukan perwakilan peserta didik yang akan
diwawancarai, yaitu dengan melihat korelasi antara hasil kuesioner dan