• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KABUPATEN NATUNA

BULAN OKTOBER 2014 DEFLASI -0,25 PERSEN

 Pada Bulan Oktober 2014 di Kabupaten Natuna terjadi deflasi sebesar -0,25 persen. Kota Pontianak sebagai penyuplai barang terbesar ke Kabupaten Natuna juga mengalami deflasi sebesar -0,42 persen. Sebaliknya, kota di Propinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi yaitu Kota Batam mengalami inflasi 0,29 persen dan Kota Tanjung Pinang mengalami inflasi sebesar 0,66 persen.

 Deflasi di Kabupaten Natuna disebabkan oleh turunnya harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -1,77 persen. Sementara kelompok yang menekan laju deflasi bulan ini adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,08 persen; kelompok sandang sebesar 0,72 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,27 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.

 Laju inflasi tahun kalender September 2014 di Kabupaten Natuna sebesar 5,28 persen. Gambar 1: Inflasi Kabupaten Natuna Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Oktober 2014

No. 10/14/2103/Th.III, 03 November 2014

BERITA RESMI STATISTIK

(2)

Gambar di atas menunjukkan pada Bulan Oktober terdapat kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,77 persen. Sementara 6 kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,08 persen; kelompok sandang 0,72 persen; kelompok kesehatan 0,15 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,27 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen.

Gambar 2: Perkembangan Laju Inflasi/Deflasi Umum Kabupaten Natuna Bulan Oktober 2013 - Oktober 2014

Bulan Oktober 2014, Kabupaten Natuna mengalami deflasi sebesar -0,25 persen. Deflasi Kabupaten Natuna bulan ini ditandai dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,34 pada Bulan September 2014 menjadi 114,06 di bulan ini. Terjadinya perubahan harga-harga pada 155 komoditi kebutuhan masyarakat menjadi pemicu terjadinya deflasi di Kabupaten Natuna Bulan Oktober 2014, dimana 73 komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain: daging ayam ras, belanak, cumi-cumi, kembung, selar, tongkol, teri, telur ayam ras, kacang panjang, ketimun, kangkung, terong panjang, bawang merah, minuman ringan, semen, pembasmi nyamuk cair, sabun cair/cuci piring, kemeja panjang katun, pasta gigi, ban dalam motor, dan lain-lain. Sementara 83 komoditi mengalami kenaikan harga, antara lain: tepung terigu, udang basah, susu kental manis, buncis, jeruk, tomat buah,

(3)

garam, cabai merah, cabai rawit, kulkas/lemari es, mesin cuci, seragam sekolah pria, celana dalam wanita, celana panjang jeans, baju anak setelan, jamu, pembersih/penyegar, tarif angkutan udara, dan lain-lain.

Hal lain yang harus dicermati adalah ketidakstabilan kenaikan/penurunan indeks harga sepanjang tahun 2013 maupun 2014 disebabkan oleh ketidakstabilan harga, sehingga ketidakstabilan ini menyebabkan pengaruh terhadap daya beli masyarakat Kabupaten Natuna secara umum, terutama untuk komoditas-komoditas kebutuhan pokok, jika hal ini terjadi akan menyebabkan fenomena setiap adanya kenaikan harga pada komoditas pokok, masyarakat akan panik dan memborong barang/komoditas pokok tersebut yang justru memperparah kenaikan harga sehingga akan berpengaruh terhadap daya beli penduduk yang secara jangka panjang akan mempengaruhi kesejahteraan penduduk.

Tabel 1: Inflasi/Deflasi Bulanan, Inflasi/Deflasi Kumulatif, dan Inflasi/Deflasi Year on Year Nasional dan 3 Kabupaten / Kota di Provinsi Kepulauan Riau

Kota Oktober Januari-Oktober Inflasi Tahun ke Tahun *) 2013 2014 2013 2014       1. Natuna 2. Batam 3. Tanjungpinang 4. Nasional 0,49 0,27 -0,29 0,09 -0,25 0,29 0,66 0,47 7,35 6,43 9,29 7,66 5,28 3,26 3,77 4,19 6,85 4,51 4,42 4,83 Ket : *) Oktober 2014 terhadap Oktober 2013

Laju inflasi tahun kalender (Januari - Oktober 2014) di Kabupaten Natuna tercatat sebesar 5,28 persen, yaitu lebih rendah dibanding laju inflasi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,35 persen. Trend menurun ini juga terjadi di tingkat nasional, Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang. Sedangkan laju inflasi 'year on year' (Oktober 2014 dibanding dengan Oktober 2013) di Kabupaten Natuna sebesar 6,85 persen, yaitu lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 8,55 persen.

(4)

Tabel 2: IHK dan Inflasi Nasional dan 3 Kabupaten / Kota di Provinsi Kepulauan Riau Serta Kota-kota Asal Barang di Kabupaten Natuna

Kabupaten / Kota Indeks Oktober 2014 Inflasi Oktober 2014 [1] [2] [3] 1. Nasional 114,42 0,47 2. Tanjung Pinang 115,20 0,66 3. Batam 112,28 0,29 4. Natuna 114,09 -0,25 5. Jakarta 114,58 0,40 6. Pontianak 117,22 -0,42 7. Surabaya 113,80 0,49

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Kota Pontianak yang merupakan daerah penyuplai barang/jasa ke Kabupaten Natuna juga mengalami deflasi sebesar -0,42. Sementara 5 kota lainnya mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pinang yaitu 0,66 persen. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga barang/jasa di Kabupaten Natuna sehingga Kabupaten Natuna pada bulan Oktober 2014 mengalami deflasi yaitu sebesar -0,25 persen. Deflasi bulan ini lebih disebabkan oleh menurunnya harga bahan makanan karena melimpahnya sayur-sayuran dan ikan di pasaran.

Tabel 3: IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kabupaten Natuna Menurut Kelompok Pengeluaran

Bulan Oktober 2014 Kelompok Pengeluaran Indeks Oktober 2014 Inflasi Oktober 2014 Andil Inflasi [1] [2] [3] [4] U m u m 1. Bahan Makanan

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar

4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 7. Transpor, komunikasi dan Jasa keuangan

114,06 111,75 118,05 113,44 119,87 115,55 110,01 112,83 -0,25 -1,77 0,33 0,08 0,72 0,15 0,27 0,04 (0,25) -0,41 0,06 0,02 0,05 0,01 0,02 0,00

(5)

Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran

Dari tujuh kelompok pengeluaran barang dan jasa yang menyusun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Natuna Bulan Oktober 2014, deflasi di Kabupaten Natuna disebabkan oleh menurunnya harga kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -1,77 persen. Sementara 6 kelompok pengeluaran lainnya mengalami peningkatan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,08 persen; kelompok sandang 0,72 persen; kelompok kesehatan 0,15 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,27 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. 1. Kelompok Bahan Makanan

Seperti halnya bulan lalu kelompok bahan makanan juga mengalami tren menurun di bulan ini sehingga mengakibatkan deflasi sebesar -1,77 persen, atau turun dari 113,75 di bulan September menjadi 111,75 di bulan ini. Penawaran barang yang melimpah di pasaran mengakibatkan turunnya harga kelompok bahan makanan terutama produk sayur-sayuran dan ikan.

Dari sebelas subkelompok yang menyusun kelompok bahan makanan, tercatat enam subkelompok yang menjadi pemicu terjadinya deflasi di kelompok pengeluaran ini, yaitu: subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar -2,42 persen; subkelompok ikan segar sebesar -12,48 persen; subkelompok ikan diawetkan sebesar -4,97 persen; subkelompok sayur-sayuran sebesar -2,54 persen; subkelompok kacang-kacangan sebesar -0,18 persen; dan subkelompok lemak dan minyak sebesar -1,07 persen. Sementara subkelompok yang menekan laju deflasi adalah subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 3,28 persen; subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,89 persen; subkelompok buah-buahan sebesar 5,18 persen; subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 10,20 persen; dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,84 persen.

Deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar -1,77 persen menunjukkan kelompok ini memberi andil positif terhadap laju deflasi sebesar -0,41 persen. Sebagaimana kita ketahui bahwa kelompok pengeluaran bahan makanan termasuk volatile foods yaitu barang-barang yang harganya sangat berfluktuasi karena ketersediaan barangnya bergantung pada keadaan cuaca, musim, gangguan hama, dan distribusi.

(6)

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selalu mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks bulan ini tercatat sebesar 0,33 persen atau naik dari 117,66 pada bulan September 2014 menjadi 118,05 di bulan ini. Naiknya indeks kelompok ini disebabkan oleh naiknya indeks harga pada dua subkelompok penyusunnya, yaitu: subkelompok makanan jadi sebesar 0,28 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,81 persen. Sementara subkelompok tembakau dan minuman beralkohol cukup stabil di bulan ini.

Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 0,33 persen berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini telah menekan laju deflasi Kabupaten Natuna dengan memberikan andil sebesar 0,06 persen.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Indeks Harga Konsumen kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada Bulan Oktober 2014 ini mengalami kenaikan indeks yaitu sebesar 0,08 persen atau naik dari 113,35 pada bulan September 2014 menjadi 113,44 pada bulan ini. Dengan kenaikan indeks sebesar 0,08 persen berarti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini telah menghambat laju deflasi Kabupaten Natuna dengan andil sebesar 0,02 persen.

Naiknya indeks harga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini disebabkan oleh kenaikan pada tiga subkelompok penyusunnya, yaitu: subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,09 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,15 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,70 persen. Sementara subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu subkelompok biaya tempat tinggal sebesar -0,01 persen.

4. Kelompok Sandang

Pada bulan Oktober 2014, kelompok sandang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,72 persen atau naik dari 119,01 menjadi 119,87 pada Bulan Oktober 2014. Kenaikan indeks kelompok sandang dipicu oleh kenaikan indeks harga di seluruh subkelompok penyusunnya. Kenaikan indeks subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,38

(7)

anak sebesar 0,56 persen; subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,98 persen.

Terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 0,72 persen di bulan Oktober 2014 ini membuat kelompok pengeluaran sandang menekan laju deflasi Kabupaten Natuna dengan andil sebesar 0,05 persen.

5. Kelompok Kesehatan

Bulan Oktober 2014 ini tercatat kelompok pengeluaran kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dimana indeks harga pada bulan September 2014 sebesar 115,38 naik menjadi 115,55 di bulan ini. Hal ini ditandai dengan dua subkelompok penyusun kelompok pengeluaran kesehatan mengalami kenaikan indeks harga yaitu subkelompok obat-obatan sebesar 0,40 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 0,19 persen. Sedangkan subkelompok penyusun lainnya yaitu subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani cukup stabil bulan ini.

Terjadinya kenaikan indeks harga hanya sebesar 0,15 persen pada bulan ini menyebabkan kelompok kesehatan ikut mempunyai pengaruh negatif terhadap laju deflasi Kabupaten Natuna pada bulan Oktober tahun 2014 dengan andil sebesar 0,01 persen.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami kenaikan indeks harga pada bulan ini sebesar 0,27 persen atau naik dari 109,71 pada bulan September 2014 menjadi 110,01 di bulan ini. Kenaikan indeks kelompok ini merupakan dampak dari kenaikan indeks dari subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,08 persen dan subkelompok rekreasi sebesar 1,52 persen. Sementara 3 subkelompok lainnya: subkelompok pendidikan, subkelompok kursus-kursus/pelatihan, dan subkelompok olahraga cenderung stabil.

Dengan kenaikan indeks sebesar 0,27 persen pada bulan ini kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga juga mampu menekan laju deflasi Kabupaten Natuna di bulan ini sebesar 0,02 persen.

(8)

7. Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa mengalami peningkatan indeks di bulan Oktober 2014, yaitu sebesar 0,04 persen atau naik dari 112,79 pada Bulan September 2014 menjadi 112,83 di bulan ini. Meningkatnya indeks kelompok ini disebabkan terjadinya peningkatan indeks harga pada subkelompok transpor sebesar 0,06 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transpor dan subkelompok jasa keuangan cukup stabil di bulan ini.

Penurunan indeks sebesar 0,04 persen di bulan Oktober 2014 pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil negatif terhadap laju inflasi bulan ini sebesar 0,00 persen.

(9)

Tabel 4: Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kabupaten Natuna Bulan September 2014 dan Oktober 2014 (Tahun 2012 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Sept 2014 % Perub thd Agust 2014 IHK Okt 2014 % Perub thd Sept 2014 (1) (4) (5) (4) (5) U M U M / T O T A L 114,34 0,28 114,06 -0,25 I. BAHAN MAKANAN 113,75 -0,68 111,75 -1,77

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 112,32 10,86 112,39 3,28

Daging dan Hasil-hasilnya 106,93 -0,02 104,34 -2,42

Ikan Segar 137,32 -0,34 120,18 -12,48

Ikan Diawetkan 117,18 -0,14 111,36 -4,97

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 113,50 -0,06 114,51 0,89

Sayur-sayuran 106,78 -9,87 104,07 -2,54

Kacang – kacangan 98,63 0,40 98,45 -0,18

Buah – buahan 119,66 -0,41 125,86 5,18

Bumbu – bumbuan 92,78 2,47 102,25 10,20

Lemak dan Minyak 110,37 0,94 109,19 -1,07

Bahan Makanan Lainnya 124,10 0,00 125,13 0,84

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 117,66 0,60 118,05 0,33

Makanan Jadi 120,33 0,70 120,67 0,28

Minuman yang Tidak Beralkohol 116,05 0,72 116,99 0,81

Tembakau dan Minuman Beralkohol 109,07 0,00 109,07 0,00

III. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 113,35 0,80 113,44 0,08

Biaya Tempat Tinggal 108,71 -0,05 108,70 -0,01

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 122,47 4,48 122,58 0,09

Perlengkapan Rumahtangga 126,75 1,47 126,94 0,15 Penyelenggaraan Rumahtangga 121,66 -0,36 122,52 0,70 IV. SANDANG 119,01 0,99 119,87 0,72 Sandang Laki-laki 125,23 4,11 125,71 0,38 Sandang Wanita 118,08 -0,83 119,26 1,00 Sandang Anak-anak 116,86 1,12 117,52 0,56

Barang Pribadi dan Sandang Lain 115,19 -0,58 116,32 0,98

V. KESEHATAN 115,38 0,66 115,55 0,15

Jasa Kesehatan 108,70 0,00 108,70 0,00

Obat-obatan 125,80 0,84 126,30 0,40

Jasa Perawatan Jasmani 110,63 0,00 110,63 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 117,59 1,32 117,81 0,19

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 109,71 0,37 110,01 0,27

Pendidikan 108,33 0,00 108,33 0,00

Kursus-kursus / Pelatihan 113,95 0,00 113,95 0,00

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 101,65 0,00 101,74 0,08

Rekreasi 119,25 2,16 121,06 1,52

Olahraga 124,28 0,00 124,28 0,00

VII. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 112,79 -0,03 112,83 0,04

Transpor 112,48 -0,07 112,55 0,06

Komunikasi Dan Pengiriman 109,79 0,08 109,79 0,00

Sarana dan Penunjang Transpor 122,98 0,00 122,98 0,00

Gambar

Gambar 1:   Inflasi Kabupaten Natuna Menurut Kelompok Pengeluaran                        Bulan Oktober 2014
Gambar  di  atas  menunjukkan  pada  Bulan  Oktober  terdapat  kelompok  pengeluaran  yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,77 persen
Tabel 1: Inflasi/Deflasi Bulanan, Inflasi/Deflasi Kumulatif, dan Inflasi/Deflasi Year on  Year Nasional dan 3 Kabupaten / Kota di  Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 3:  IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kabupaten Natuna  Menurut Kelompok Pengeluaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang berupa dokumen (poto) dan informasi dari masyarakat yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu

Panti Jompo kelas premium memiliki fasilitas lebih banyak dan perawatan yang lebih baik, di lingkungan yang aman untuk membantu warga lansia dapat hidup

Regression Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables Removed Method 1 KSP, SIZE, ROA a. All requested

Sebagai pisau analisis dalam penulisan hukum ini tinjauan pustaka yang digunakan antara lain tinjauan mengenai kedudukan anak didalam perkawinan, pengakuan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) kondisi dan potensi sekolah mendukung dikembangkannya modul PPKn karena siswa tidak memiliki bahan ajar sendiri yang

Larik pertama ungkapan seloko di atas yaitu perampokan yang dilakukan didaerah pemukiman penduduk. Jenis kehatan ini dianggap melanggar hukum dan akan dikenakan sanksi