• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG ANGKATAN 2012 DAN 2013 TERHADAP KINERJA TUTOR DALAM PELAKSANAAN TUTORIAL PBL DI FK UMP -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG ANGKATAN 2012 DAN 2013 TERHADAP KINERJA TUTOR DALAM PELAKSANAAN TUTORIAL PBL DI FK UMP -"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MAHASISWA F A K U L T A S K E D O K T E R A N

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

ANGKATAN 2012 DAN 2013 TERHADAP K I N E R J A

T U T O R DALAM PELAKSANAAN T U T O R I A L

P B L D I F K U M P

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

O l e h :

GUSTI NILASARI

NIM: 70 2012 004

F A K U L T A S K E D O K T E R A N

(2)

ANGKATAN 2012 DAN 2013 TERHADAP K I N E R J A

T U T O R D A L A M PELAKSANAAN T U T O R I A L

P B L DI F K UMP

Dipersiapkan dan disusun oleh:

GUSTI NILASARI

NIM: 70 2012 004

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked)

Pada tanggal 29 Januari 2016

NBM/NIDN. 060347091062484/0020084707

(3)

P E R N Y A T A A N

Dengan ini Saya menerangkan bahwa :

1. Karya Tulis Saya, skripsi ini adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Muhammadiyah Palembang, maupun Perguman Tinggi lainnya.

2. Karya Tulis ini mumi gagasan, rumusan dan penelitian Saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang Iain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pemyataan ini Saya buat dengan sesunggubnya dan apabila dikemudian ban terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyataan ini, maka Saya bersedia menerima sanksi akademik atau sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Perguman Tinggi ini.

Palembang, 29 Januari 2016 Yang membuat pemyataan

Gusti Nilasari N I M . 70 2012 004

(4)

(QS,Az-zariat:56)

Dengan Izin-Mu ya Allah

Kupersembahkan karya sederhana ini dengan penuh rasa cinta dan

ketulusan kepada:

V

Allah SWT yang selalu memberikan Ilmpahan berkah, rahmat,

karunia, rizki yang berlimpah dan kesehatan serta keselamatan;

V

Kedua orang tuaku terdnta Bapak Juaitono dan Ibu Sotini terima

kasih atas segala dukungan, doa dan kasih sayang yang telah

kalian berikan selama ini;

V

Dosen pembimbing Drs. HM. Zalili Aziz, MPd dan dr. Putri

Zalika serta dosen penguji dr. H). Yanti Rosita, MKes terima

kasih atas bimbingan dan kesabarannya dalam membimbing

sehingga karya ini dapat terwujud;

¥ Kakakku Aprianto dan Medi Rianto serta Adikku Putri

Wulandari yang selalu memberikan semangat dan mmngankan

setiap langkahku;

¥ Sahabatku Yogi Aranses, Kumiadi Dyan Eka Putra, Faldi

I^amayudha, Lydia Mandasari, Yessy Puspasari, Annaliah Tiara

Puspa, Dela Ariska, Desi Puspitasari, Nanda Dian Ningsih,

Novita Intan Adiningsih, Bella Monica Putri, Sultanah Anisah

terima kasih untuk semua dukungan semangat dan dnta kalian

selanu inL

(5)

U N I V E R S I T A S MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G F A K U L T A S K E D O K T E R A N

SKRIPSI, JANUARI 2016 GUSTI NILASARI

P E R S E P S I MAHASISWA F A K U L T A S K E D O K T E R A N U N I V E R S I T A S MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G A N G K A T A N 2012 DAN 2013 T E R H A D A P K I N E R J A T U T O R D A L A M P E L A K S A N A A N T U T O R I A L P B L DI F K UMP

xi + 58 Halaman + 10 Tabel

A B S T R A K

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang telah menerapkan tutorial sebagai salah satu metode problem-based learning (PBL) sejak tahun 2008. Terdapat beberapa fenomena yang perlu dicermati lebih lanjut, yaitu masih bervariasinya kineija tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL dan mahasiswa masih pasif dalam diskusi serta jarang belajar mandiri. Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa kinerja tutor yang baik berbubimgan dengan kegiatan belajar mandiri dan laporan hasil belajar mandiri mahasiswa yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015. Jumlab sampel 155 responden yang terdiri dari 67 mahasiswa angkatan 2012 dan 88 mahasiswa angkatan 2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Setiap mahasiswa mengisi kuesioner yang menggambarkan persepsi mahasiswa terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja tutor dinilai dari empat unsur kinerja tutor, yaitu fasilitatif, kolaboratif, non-asertif dan non-sugestif. Kinerja tutor unsur fasilitatif dipersepsikan positif oleh mahasiswa sebanyak 140 orang (90,3%). Unsur kolaboratif dipersepsikan positif oleh sebanyak 141 orang (91%). Unsur non-asertif dipersepsikan positif oleh sebanyak 110 orang (71,0%). Unsur non-sugestif dipersepsikan positif oleh sebanyak 81 orang (52,3%).

Kata K u n c i : Problem-based learnings kinerja tutor, belajar mandiri

(6)

P E R C E P T I O N O F M E D I C A L STUDENTS U N I V E R S I T Y MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G F O R C E S IN 2012 AND 2013 TOWARDS T U T O R P E R F O R M A N C E IN I M P L E M E N T I N G P B L T U T O R I A L SESSIONS IN M E D I C A L F A C U L T Y O F U N I V E R S I T Y MUHAMMADIYAH P A L E M B A N G

xi + 58 pages + 10 Table

A B S T R A C T

Medical Faculty o f University Muhammadiyah Palembang has implemented tutorial session as a method of problem-based learning (PBL) since 2008. There are certain pbenomenons needing further attention, such as the varying tutor performance in implementing PBL tutorials and students' passivity in discussions and independent or student-centered learning. Previous research showed that a good tutor performance is related to a better learning process and results. This study uses descriptive method. The study was conducted i n November 2015. Total samples obtained are 155 respondents which includes 67 medical students from generation 2012 and 88 medical students from generation 2013. The sampling technique used is total sampling. Each student filled out a questionnaire that describes student's perceptions o f the tutor performance implementation of tutorial PBL in the medical faculty o f Muhammadiyah university. Analysis of the data in this study using univariate. The results showed that the tutor assessed the performance o f four elements that is facilitative, collaborative, non-assertive and non-suggestive. Performance tutor facilitative elements positively perceived by students as many as 140 people (90.3%). Collaborative elements positively perceived by many as 141 people (91%). assertive elements are perceived positively by many as 110 people (71.0%). Non-suggestive element is perceived positively by many as 81 people (52.3%).

Key words : problem-based learning, tutor performance, student-centered learning

(7)

K A T A PENGANTAR

Fuji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul " Persepsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Angkatan 2012 dan 2013 Terhadap Kinerja Tutor dalam Pelaksanaan Tutorial P B L di F K UMP " sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran (S.Ked). Salawat beriring salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga , sahabat, dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Dr. H.M. A l i Muchtar, M.Sc selaku dekan Fakultas Kedokteran Umversitas Muhammadiyah Palembang

2. Drs. H M . Zalili Aziz, M.Pd selaku pembimbing pertama. 3. dr. Putri Zalika selaku pembimbing kedua.

4. dr. Hj. Yanti Rosita, M.Kes selaku penguji.

5. Selurub staff dosen dan akademik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teiiti. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini dapat lebih bermanfaat.

Palembang, 29 Januari 2016

Gusti Nilasari

(8)

PERSEMBAHAN DAN M O T T O iii

A B S T R A K iv

ABSTRACT v

K A T A PENGANTAR vi

D A F T A R ISI vii D A F T A R T A B E L is D A F T A R GAMBAR x DAFTAR L A M P I R A N xi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan masalah 3 1.3. Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat Penelitian 4 1.5 Keaslian Penelitian 5 BAB I L TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Persepsi 7 2.1.2. Problem Based Learning 9

2.2 Kerangka Teori 22 BAB HI. M E T O D E P E N E L I T I A N

3.1. Jenis Penelitian 23 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 23

3.3. Populasi dan Sampel 23 3.3.1. Populasi 23 3.3.2. Sampel 24 3.3.3. Kriteria Inklusi dan Ekslusi 24

3.3.4. Cara Pengambilan Sampel 24

3.4. Variabel Penelitian 24 3.5. Definisi Operasional 25 3.6. Pengumpulan Data 26

3.6.1. Instrumen Penelitian 26 3.7. Cara Pengolahan dan Analisis Data 26

3.7.1. Pengolahan Data 26 3.7.2. Analisis Data 29

3.8. Alur Penelitian 30 3.9. Jadwal Kegiatan 31

(9)

BAB IV. H A S I L DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 33 4.1.1. Deskripsi Subjek Penelitian 33

4.1.2. Analisis Univariat 34

4.2. Pembahasan 35 BAB V. K E S I M P U L A N DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 38 5.2. Saran 38 D A F T A R PUSTAKA 39

LAMPIRAN 41 RINGKASAN BIODATA

(10)

3.1. Definisi Operasional 25 3.2. Jadwal Kegiatan 31 4.1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin 33

4.2. Distribusi nilai unsur fasilitatif, kolaboratif, non-asertif dan

non-sugestif dari Kinerja Tutor 34 4.3. Distribusi Persepsi Mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 terhadap

Kinerja Tutor 34

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2.1. Kerangka Teori 22 3.1. Alur Penelitian 30

(12)

1. Lembar Persetujuan Responden 41

2. Kuesioner Kinerja Tutor 42 3. DaftarNamaMahasiswaAngkatan2012dan2013 43

4. Daftar Nilai Kuesioner Kinerja Tutor 47 5. Print Out Hasil Analisis Univariat 51

6. Skenario Tutorial 54 7. Surat Izin Melaksanakan Penelitian 55

8. Surat Telab Melaksanakan Penelitian 56

9. Kartu Aktivitas Bimbingan 57

10. Biodata 58

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada hakikatnya pendidikan kedokteran di Indonesia bertujuan mendidik mahasiswa melalui proses belajar dengan menyelesaikan suatu kurikulum sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memberi pelayanan yang sesuai dengan profesinya, mengembangkan ilmu kesehatan, dan mengembangkan diri dalam ilmu kedokteran (Liansyah, 2015).

Penerapan tutorial sebagai salah satu metode problem based learning merupakan cara yang lepat dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan dokter di Indonesia. Problem Based Learning (PBL) adalah suatu proses pembelajaran yang titik awalnya berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dari masalah tersebut mahasiswa dirangsang untuk mempelajarinya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telab mereka miliki sebelumnya sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru (Zulharman dalam Muhami, 2008).

Dalam pelaksanaannya, PBL mengedepankan diskusi tutorial yang merupakan jantung dari PBL. Dalam proses tutorial para mahasiswa bersama tutor melakukan pemahaman dan pencarian pengetahuan yang "tersimpan" dalam masalah yang tersedia melalui langkah - langkah terstruktur guna mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan maupun tujuan belajar yang lebih dari itu (Harsono dalam Muhami, 2008).

Kesuksesan PBL dalam menghasilkan output pendidikan yang berkualitas akan sangat ditentukan oleh proses yang teijadi dalam diskusi tutorial. Sedangkan keberhasilan dari diskusi tutorial akan sangat dipengaruhi oleh tahapan terstruktur yang hams dijalani oleh mahasiswa yang disebut seven jumps method (Muhami, 2008).

(14)

Mahasiswa sebagai pemeran tutorial harus memahami apa yang dimaksud dengan seven jumps, manfaatnya dan langkah - langkah serta bagaimana mensukseskannya agar dapat berjalan dengan baik. Dalam tutorial mahasiswa harus memiliki kecakapan tertentu yaitu kerjasama dalam kelompok, kerjasama antar mahasiswa di luar diskusi kelompok, memimpin kelompok, mendengarkan pendapat anggota kelompok yang lain, mencatat hal - hal yang didiskusikan, menghargai pendapat teman, bersikap kritis terhadap literatur, belajar mandiri, mampu menggunakan sumber belajar secara efektif dan keterampilan presentasi (Harsono dalam Muhami, 2008).

Namun ada mahasiswa yang tidak terbiasa dengan pola diskusi. Mereka lebih suka diam dari pada mengembangkan skills diskusi dan interpersonal mereka. Bahkan ada kecenderungan untuk bosan dan tidak maksimal seiring bertambahnya usia akademik. Jelas hal ini akan mempengaruhi pencapaian tujuan PBL yang diinginkan (Harsono dalam Muhami, 2008).

Selain faktor mahasiswa ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi diskusi tutorial. Faktor tersebut antara lain faktor tutor, kualitas umpan bahk, sistem asesmen, kualitas skenario, sarana prasarana, dan juga pengaturan jadwal (ZanoUi dalam Fitri, 2012). Namun, dalam penelitian ini peneliti akan

memfokuskan pada kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP. Hasil penelitian sebelumnya menyatakan bahwa kinerja tutor yang baik berbubungan dengan kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa yang tinggi (Martinus dkk, 2012)

(15)

3

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang telah menerapkan tutorial sebagai salah satu metode problem-based learning fPBL) sejak tahun 2008. Terdapat beberapa fenomena yang perlu dicermati lebih lanjut, yaitu masih bervariasinya kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL dan mahasiswa masih pasif dalam diskusi serta jarang belajar mandiri. Oleh karena itu, peneliti Ingin mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP.

1.3. Tujuan Penelitian

(16)

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

a. menambah wawasan tentang problem based learning.

b. meningkatkan kemampuan dalam penelitian dan membuat karya tulis ilmiah.

2. Bagi Tutor

sebagai informasi bagi tutor terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial yang telah dijalani.

3. Bagi Mahasiswa FK UMP

a. memberikan kesempatan untuk mengevaluasi metode belajar yang telah dijalani.

b. mengajak mahasiswa untuk dapat menjalankan perannya dengan baik demi tercapainya tujuan dari diskusi tutorial.

4. Bagi Institusi

(17)

5

l.S.Keaslian Penelitian Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

Judul Penelitian Nama Peneliti

Tahun/Tempat Penelitian

Rancangan Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian Kinerja Tutor dan

Komunikasi Interpersonal yang baik Meningkatkan Partisipasi Mahasiswa dalam Tutorial Problem-based Learning di Program Studi Kedokteran Umum UNMUL

Eva Rachmi Tahun 2007 di Fakultas Kedokteran Umum Universitas Muiawarman Menggunakan jenis penelitian kuantitatif kros-seksional

Variabel yang digunakan dalam penelitian:

1. Kinerja tutor 2. Kualitas problem 3. Komunikasi interpersonal 4. Partisipasi mahasiswa Peningkatan unsur non-asertif dan non-sugestif dari kinerja tutor, serta komunikasi interpersonal yang baik akan meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam tutorial PBL. Pengaruh Kinerja Tutor terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa dalam Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran UISU. Martinus, Gandes Retno Rahayu, dan Ova Emilia

Tahun 2009 di Fakultas Kedokteran UISU Menggunakan jenis penelitian observasional analitik, studi potong lintang.

Variabel bebas : kineija tutor dalam memfasilitasi PBL.

Variabel terikat: kegiatan belajar mandiri dan pelaporan hasil belajar mandiri mahasiswa dalam PBL

(18)

Persepsi Mahasiswa terhadap Peran Tutor dalam Pelaksanaan Seven Jumps pada Diskusi Tutorial Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sri Muhami Tahun 2008 di Menggunakan jenis Single, yaitu persepsi Persepsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

penelitian mahasiswa terhadap deskripitif dengan peran tutor dalam pendekatan cross pelaksanaan seven Jumps sectional. pada diskusi tutorial.

mahasiswa terhadap peran tutor dalam pelaksanaan seven Jumps adalah cukup. Persepsi Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia Program Sarjana terhadap Penerapan Collaborative Learning dan Problem Based Learning pada Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Manggarsari Tahun 2012 di Menggunakan jenis Variabel Dependen: Persepsi yang Universitas Indonesia Program Sarjana Keperawatan penelitian deskripitif. Persepsi mahasiswa keperawatan Universitas Indonesia Program Sarjana. Variabel Independen: Penerapan Collaborative Learning dan Problem Based Learning pada. KBK

(19)

BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori 2.1.1. Persepsi

A. Definisi Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu meiaiui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luamya. Persepsi merupakan stimulus yang dinderai oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diinderai (Khairani, 2013). Persepsi adalah pendapat, pikiran, pemahaman, dan penafsiran (Daulay, 2014).

Dalam bahasa inggris, persepsi adalah perception yaitu cara pandang terhadap sesuatu atau mengutarakan pemahaman hasil olahan daya pikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-faktor ekstemal yang direspons melalui panca indera, daya ingat, dan daya jiwa (Marliany, 2010).

B. Jenis Persepsi

Menumt Wardani dan Hariastuti dalam Manggarsari (2012), berdasarkan jenis stimulasinya, persepsi dapat dibedakan menjadi persepsi positif dan negatif. Persepsi positif adalah persepsi yang muncul karena adanya stimulus yang bersifat positif. Contohnya, seseorang yang ramah akan dipersepsikan sebagai orang yang baik. Sebaliknya, persepsi negatif terbentuk karena adanya stimulus negatif, misalnya seseorang yang suka menggertak, berbicara dengan nada suara tinggi akan dipersepsikan sebagai orang yang tidak baik.

(20)

C . Proses Terjadinya Persepsi

Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhimya terwujud dalam sebuah pemahaman. Pemahaman ini yang kurang lebih disebut persepsi (Sarwono, 2010).

Proses terjadinya persepsi dibedakan menjadi tiga proses, yakni proses fisik, fisiologis, dan psikologis. Proses ketika objek memberikan stimulus ke alat indera atau reseptor disebut sebagai proses fisik. Proses selanjutnya merupakan proses penyampaian stimulus ke otak oleh saraf sensoris yang disebut proses fisiologis. Proses terakhir, yaitu proses psikologis adalah proses dalam otak sehingga individu dapat memahami dan menyadari stimulus yang diterima (Sunaryo dalam Manggarsari, 2012).

D. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Persepsi

(21)

9

2.1.2. Problem Based Learning (PBL)

A. Definisi Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah suatu proses

pembelajaran yang titik awalnya berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dari masalah tersebut mahasiswa dirangsang untuk mempelajarinya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya sehingga akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru (Zulharman dalam Muhami, 2008).

PBL merupakan suatu proses pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada pemecahan masalah tetapi juga menggunakan permasalahan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan (Wood dalam Muhami, 2008).

Problem -based learning dapat didefiniskan sebagai metode

instruksional yang menggunakan problem sebagai faktor pemicu untuk meningkatkan keingintahuan dan mengaktivasi pengetahuan yang sudah dimiliki (Rachmi, 2007).

B. Tujuan Problem Based Learning (PBL)

Tujuan PBL adalah agar pembelajar memperoleh suatu pengetahuan yang relevan dan konstekstual dengan kebutuhannya dan memacu mahasiswa agar dapat belajar mandiri (Musa! dalam Solama, 2011). Kaufman dalam Muhami (2008) menyebutkan bahwa PBL memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Self directed learning, mahasiswa harus mampu menggunakan pengalaman diskusi mereka sebagai stimulus untuk pembelajran lebih lanjut dan belajar mandiri.

(22)

3. Communication skills, mahasiswa bisa berlatih komunikasi secara efektif melalui diskusi kelompok kecil karena ada interaksi personal yang lebih intensif.

4. Self and peer evolution, mahasiswa akan terlatih menilai kekuatan dan kelemahan diri.

5. Support, mahasiswa akan memperoleh dukungan sosial, interaksi sosial serta perkembangan diri yang berefek positif. Pelaksanaan PBL juga bertujuan agar mahasiswa mampu memperoleh dan membentuk pengetahuannya secara efisien dan terintegrasi (Harsono dalam Muhami, 2008).

C. Karakteristik Problem Based Learning (PBL)

Dalam PBL mahasiswa menggunakan masalah dari sebuah skenario sebagai trigger (pemicu) untuk menentukan tujuan pembelajaran. Kemudian mahasiswa melakukan belajar secara mandiri dan diarahkan sendiri, sebelum kembali ke dalam kelompok untuk membahas dan menyempumakan pengetahuan yang diperoleh (Wood dalam Liansyah, 2015).

D. Kelebihan Problem Based Learning (PBL)

Kelebihan dari problem based learning adalah sebagai berikut (Halonen dalam Liansyah, 2015):

1. Kemampuan retensi dan recall pengetahuan lebih besar 2. Mengembangkan keterampilan interdisipliner

• Mengakses dan menggunakan informasi dari aneka domain subjek

(23)

11

3. Mengembangkan keterampilan belajar seumur hidup • Cara meneliti

• Cara berkomuniasi dalam kelompok • Cara mengatasi masalah

4. Menciptakan lingkimgan belajar yang aktif, kooperatif, penilaian diri dan kelompok (peer assessment), berpusat pada mahasiswa, efektivitas tinggi.

5. Menciptakan lingkungan belajar yang memberikan • Umpan balik segera

• Kesempatan untuk mempelajari aneka sasaran belajar yang disukai

• Kesempatan untuk belaj ar pada berbagai tingkat pembelajaran (taksonomi Bloom)

6. Menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah.

7. Meningkatkaan motivasi dan kepuasan mahasiswa, interaksi mahasiswa-mahasiswa, dan interaksi mahasiswa-dosen/ instruktur

Menurut Harsono dalam Muhami (2008), PBL memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Student centered, PBL mendorong active learning, memperbaiki pemahaman, retensi , dan pengembangan life-long learning skills.

2. Generic competencies, PBL memberi kesempatan kepada

mahasiswa untuk mengembangkan generic skills dan attitudes yang diperlukan dalam praktiknya dikemudian hari.

(24)

4. Motivation, PBL cukup menyenangkan bagi mahasiswa dan tutor, dan prosesnya membutuhkan partisipasi selutuh mahasiswa dalam proses pembelajaran.

5. Deep learning, PBL mendorong pembelajaran lebih mendalam. Mahasiswa berinteraksi dengan materi belajar, menghubungkan konsep- konsep dengan aktivitas keseharian dan meningkatkan pemahaman mereka.

6. Constructivist approach, mahasiswa mengaktifkan prior knowledge dan mengembangkannya pada kerangka

pengetahuan konseptual yang sedang dihadapi.

7. Meningkatkan kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu.

8. PBL mengurangi beban kurikulum yang berlebihan bagi mahasiswa.

E . Kekurangan Problem Based Learning (PBL)

Kekurangan dari problem based learning adalah sebagai berikut (Halonen dalam Liansyah, 2015):

1. Membutuhkan perencanaan dan sumber daya yang sangat besar:

• Pembuatan skenario, meliputi masalah, kasus, situasi. • Penyediaan sumber daya untuk mahasiswa, misalnya,

ruang diskusi, literatur, perpustakaan tradisional maupun e-library, narasumber, tenaga profesional di bidangnya.

(25)

13

3. Memerlukan perubahan paradigma:

• Pergeseran dari fokus dari "apa yang diajarkan dosen" (teacher-centered) menjadi "apa yang dipelajari

mahasiswa" (student-centered).

• Perubahan pandangan dosen sebagai "pakar" yang berperan sebagai "bank pengetahuan" melalui kuliah dan peragaan di kelas, menjadi dosen sebagai "fasilitator " atau "tutor" pembelajaran.

Menurut Suhamo dalam Muhami (2008), kekurangan PBL adalah sebagai berikut:

1. Tutor who can't "teach", tutor hanya "menyenangi" disiplin ilmunya sendiri, sehingga tutor mengalami kesulitan dalam melakukan tugas sebagai fasilitator dan akhimya mengalami frustasi.

2. Human resources, jumlah pengajar yang diperlukan dalam proses tutorial lebih banyak dari pada sistem konvensional. 3. Banyak mahasiswa yang ingin mengakses perpustakaan dan

komputer dalam waktu yang bersamaan.

4. Role model, mahasiswa dapat terbawa ke dalam situasi konvensional dimana tutor bembah fungsi menjadi pemberi kuliah sebagaimana di kelas yang lebih besar.

5. Information overioad, mahasiswa dapat mengalami kegamangan sampai seberapa jauh mereka hams melakukan self directed study dan informasi apa saja yang relevan dan

(26)

6. Dinamika kelompok dalam diskusi tutorial seringkali tidak terlaksana, berkaitan dengan masih banyaknya mahasiswa yang '''pleasure" dengan strategi PBL, idealnya waktu yang

dihabiskan mahasiswa lebih banyak untuk "mencari" dibandingkan dengan konvensional, jika hanya mengandalkan kuliah pakar, tentunya retention knowledge juga akan sedikit dibanding mencari sendiri.

F. Tutorial dengan Seven Jumps

PBL adalah metode belajar mengajar dalam diskusi kelompok kecil (diskusi tutorial). Diskusi tutorial merupakan jantung dari PBL. Kehidupan PBL (aktifitas pembelajaran) bertumpu pada proses tutorial. Dalam proses tutorial para mahasiswa bersama tutor melakukan pemahaman dan pencarian pengetahuan yang "tersimpan" dalam masalah yang tersedia melalui langkah - langkah terstruktur guna mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan maupun tujuan belajar yang lebih dari itu (Harsono dalam Muhami, 2008).

Diskusi tutorial merupakan agent yang sangat penting karena terdapat empat faktor yang mendukung penerapan PBL dengan baik, yaitu tutor yang bisa bertanggimg jawab membantu kelompok, metode dalam tutorial (scenario), peran mahasiswa dan sarana prasarana dalam tutorial (Liliana dalam Solama, 2011).

Langkah - langkah terstruktur dalam proses tutorial dikenal dengan Seven Jums Method. Ketujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut (Harsono dan Wood dalam Muhami, 2008):

1. Klarifikasi istilah dari skenario.

(27)

15

2. Menetapkan Masalah.

Merupakan sesi terbuka dimana mahasiwa diharapkan dapat memberikan pendapat mereka mengenai masalah dalam diskusi yang berlangsung. Peran tutor disini adalah memacu mahasiwa untuk memberikan analisis yang umum dan cepat. Sangat dimungkinkan dalam kelompok mahasiswa mempunyai perspektif yang berbeda dalam memandang sebuah masalah. 3. Curah pendapat mengenai penjelasan dan kemungkinan

hipotesa.

Mahasiswa berdiskusi dengan menggunakan prior knowledge. Setiap mahasiswa menyumbangkan pendapat mereka dan kemudian mengidentifikasi area yang masih belum jelas. Tutor masih diperlukan untuk menjaga diskusi tetap berada di level hipotesa dan tidak menyimpang dari topik.

4. Menyusun penjelasan masalah.

Mahasiswa membuat review terhadap hasil langkah - langkah 2 dan 3, kemudian membuat penjelasan sementara.

5. Perumusan tujuan belajar.

Mahasiswa membuat formulas! tujuan belajar. Anggota kelompok tutorial mencapai konsensus tentang tujuan belajar mereka. Tutor memastikan bahwa tujuan bahwa tujuan belajar telah terfokus, tercapai, komperhensif dan tepat.

6. Mengumpulkan informasi dan belajar mandiri.

(28)

7. Padukan antara informasi yang baru didapat dan informasi yang telah didapat.

Mahasiswa kembali bertemu untuk melaporkan, dan mendiskusikan temuan informasi yang masing - masing mereka dapatkan. Tutor memperhatikan diskusi dan hasil temuan mahasiswa, dan dapat membuat penilaian terhadap kinerja kelompok.

G. Permasalahan dalam Tutorial

Menurut Harsono dalam Muhami (2008), PBL dikatakan berhasil jika tujuan dan kelebihan dari PBL tercapai. Tujuan ini akan tercapai jika dinamika kelompok dalam diskusi berkembang dengan baik. Dinamika kelompok yang bagus akan sangat mendukung pelaksanaan seven jumps dan SDL. Namun sebaliknya jika dinamika kelompok tidak bagus maka pelaksanaan diskusi tutorial dengan seven jumps dan SDL akan terhambat.

Dinamika kelompok bersumber pada perilaku dan pemahaman tiap anggota kelompok tentang subjek yang sedang mereka pelajari. Selain itu, tutor dapat pula mempengaruhi dinamika kelompok. Berbagai permasalahan yang dapat terjadi selama proses tutorial adalah sebagai berikut (Harsono dalam Muhami, 2008),:

1. Tutor memberi kuliah, bukannya mendorong terjadinya dialog antar mahasiswa.

2. Tutor terlalu banyak bicara.

3. Mahasiswa sulit didorong untuk berbicara, kecuali bila sangat terpaksa, dia tidak memiliki keinginan untuk berbicara terhadap temannya, tetapi hanya menjawab pertanyaan yang diajukan tutor.

4. Mahasiswa tidak menyiapkan diskusi.

(29)

17

Beberapa faktor tutor yang mempengaruhi timbulnya kejadian kritis dalam pelaksanaan tutorial adalah (Fitri, 2013):

1. Tutor terlambat 2. Tutor pasif/diam

3. Tutor tidak mengikuti sesi diskusi dari awal sampai selesai 4. Tutor mendominasi diskusi

5. Tutor acuh tak acuh , tidak memperhatikan jalannya diskusi 6. Tutor tidak datang

7. Tutor sibuk dengan HP

8. Tutor sibuk dengan urusannya sendiri (sambil mengeijakan tugas)

9. Tutor tidak menguasai skenario

10. Tutor membicarakan hal - hal yang tidak berbubungan dengan skenario

11. Tutor pemarah

12. Tutor hanya memperhatikan mahasiswa yang aktif 13. Tutor emosional

14. Tutor tidak up date ilmu

(30)

H. Peran Tutor

Tutor merupakan pendidik yang memimpin kerja kelompok, berorientasi pada masalah untuk mencapai sasaran pembelajaran. Peran tutor sangat berbeda dengan peran pengajar secara konvensional. Tutor tidak berperan sebagai pemberi informasi, tetapi lebih sebagai fasilitator yang bertanggung jawab untuk membimbing pelajar untuk menemukan isu kunci pada tiap kasus dan menemukan cara untuk mempelajari topik tersebut saat tutorial (Rachmi, 2007).

Dalam proses tutorial, seorang tutor harus memiliki keterampilan sebagai fasilitator, keterampilan untuk menolong mahasiswa dalam memacu memecahkan masalah kelompok dan belajar kritis, mengarahkan peran kelompok sehingga lebih efisien, mengarahkan dan memicu semangat belajar mandiri di luar waktu tutorial serta dapat melakukan evaluasi dan koordinasi (Zulharman dalam Muhami, 2008).

Seorang tutor memiliki empat peran dalam tutorial (Mandel dalam Muhami, 2008):

1. memfasilitasi proses pembelajaran, tidak hanya memfasilitasi masalah - masalah klinik.

2. memastikan bahwa semua mahasiswa berpartisipasi dalam diskusi dan merasa memiliki kewajiban belajar.

3. mendorong mahasiswa untuk lebih melihat fakta dari sebuah kasus.

(31)

19

Menurut Bibace dalam Shankar (2010), ada empat peran tutor dalam PBL, yaitu asertif, sugestif, kolaboratif dan fasilitif. Unsur fasilitatif yaitu unsur kinerja tutor dimana tutor memfasilitasi kelompok untuk menentukan belajamya sendiri. Unsur kolaboratif adalah unsur kinerja tutor yang mendorong proses pembelajaran. Unsur Non-asertif adalah unsur kinerja tutor dimana tutor bemsaha untuk tidak menonjolkan diri dan mendominasi kelompok. Unsur non-sugestif adalah unsur kinerja tutor dimana tutor bemsaha agar tidak mengintervensi konflik kognitif yang terjadi dalam kelompok (Rachmi, 2007).

Menumt Tridjoko dalam Muhami (2008), ada beberapa tips yang hams diperhatikan oleh tutor untuk memenuhi tugas sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal pada setiap tutorial diantaranya:

1. sebelum diskusi tutorial, tutor mempersiapkan diri sebagai fasilitator, jangan sampai datang terlambat dan terkesan tidak mengerti tentang topik diskusinya.

2. Fasilitator menjelaskan semua aturan dalam tutorial secara terinci serta disampaikan dalam suasana yang nyaman.

3. Pada saat diskusi tutorial, fasilitator jangan ragu untuk ikut dalam diskusi sebagai peserta, tetapi tidak mendominasi.

4. Mengajak mahasiswa selalu kembali fokus pada topik diskusi apabila mereka berbicara sudah menjauh dari arah tujuan belajar.

(32)

I. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Tutorial PBL

Menurut Rachmi (2007), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tercapainya tutorial PBL yang efektif, yaitu:

1. Tutor

Tutor merupakan pendidik yang memimpin kerja kelompok berorientasi pada masalah untuk mencapai sasaran pembelajaran. Peran tutor sangat berbeda dengan peran pengajar konvensional. Tutor tidak berperan sebagai pemberi informasi, tetapi lebih sebagai fasilitator yang bertanggung jawab untuk membimbing pelajar menemukan isu kunci pada tiap kasus dan menemukan cara untuk mempelajari topik tersebut pada saat tutorial.

Tutor yang ahli dalam topik tutorial mempunyai kecenderungan untuk menjelaskan materi problem dibanding tutor yang tidak ahli sehingga peran fasilitatifhya berkurang. Tutor yang menekankan pada proses pembelajaran dalam tutorial PBL dinilai lebih efektif oleh pengajar, dibanding dengan tutor yang menekankan pada isi materi.

2. Problem

Problem atau disebut juga skenario adalah masalah

(33)

21

3. Peserta Diskusi Tutorial

Peserta diskusi tutorial merupakan elemen yang penting dalam menentukan keberhasilan tutorial PBL. Sebagai subyek dari pendekatan pembelajaran student-centered learning, pelajar menjadi perhatian utama dalam

usaha mengoptimalkan pencapaian PBL. Karakteristik pelajar mungkin mempengaruhi keberhasilan mereka dalam pembelajaran dengan PBL, misalnya pelajar perempuan cenderung mempunyai perasaan terisolasi atau rendah diri dalam diskusi kelompok. Perasaan ini dapat mempengaruhi motivasi dan kinerjanya dalam kelompok.

4. Aspek Psikologis Pelajar dalam Diskusi Kelompok

(34)

2.2. Kerangka Teori

Kinerj a Tutor dalam Pelaksanaan Tutorial PBL di FK UMP

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013

Faktor yang mempengaruhi persepsi:

Pelaku persepsi

(sikap, motif/kebutuhan, kepentingan, pengalaman dan pengharapan)

Target persepsi

(hal baru, gerakan, bimyi, ukuran, latar belakang dan kedekatan)

Situasi persepsi

(waktu, keadaan fisik dan keadaan sosial)

1.

2.

3.

Persepsi mahasiswa fakultas kedokteran universitas

muhammadiyah

palembang angkatan 2012 dan 2013 terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial

PBL di FK UMP

^ positif

^ negatif

Keterangan:

\ i : Variabel yang tidak diteliti : Variabel yang diteliti

(35)

BAB I I I

M E T O D E P E N E L I T I A N

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif (Sastroasmoro, 2011). Jadi, penelitian ini akan memberikan gambaran persepsi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian untuk angkatan 2012 dilaksanakan tanggal 18 November 2015 kepada mahasiswa yang telah menjalani proses tutorial skenario B blok Kedokteran Keluarga, sedangkan untuk angkatan 2013 dilaksanakan tanggal 21 November 2015 kepada mahasiswa yang telah menjalani proses tutorial skenario C blok urogenitalia.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

33. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013. Mahasiswa angkatan 2012 berjumlab 69, sedangkan mahasiswa angkatan 2013 berjumlab 89. Jadi, jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 158.

(36)

33.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi.

3 3 3 . Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Kriteria inklusi dari sampel yang diambil dari populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

J Merupakan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 yang telah lulus EDT ( Evaluasi Dua Tahun ) di FK UMP.

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: J Mahasiswa yang menolak berpartisipasi dalam penelitian ini.

33.4. Cara Pengambilan dan Besar Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Jadi, selurub mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 yang masuk kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria eksklusi akan menjadi sampel penelitian.

Besar sampel yang masuk kriteria inklusi dan tidak masuk kriteria ekslusi terdiri dari 67 mahasiswa angkatan 2012 dan 88 mahasiswa angkatan 2013. Sehingga total sampel dalam penelitian ini adalah 155 responden.

3.4. Variabel Penelitian

(37)

25

3.5. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional N

o Variabel

Definisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Persepsi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan

tutorial PBL di FK UMP. Pendapat mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 mengenai kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP

Kuesioner

Item pertanyaan dalam kuesioner menggambarkan pendapat mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 mengenai kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP. Jawaban responden dikategorikan menjadi dua, yaitu ya dan tidak.

4 unsur fasilitatif:

jawaban ya bemilai 1, jawaban tidak bemilai 0

- 4 Unsur kolaboratif:

jawaban ya bemilai 1, jawaban tidak bemilai 0

5 Unsur non-asertif:

jawaban ya bemilai 0, jawaban tidak bemilai 1

- 3 Unsur non-sugestif:

jawaban ya bemilai 1, jawaban tidak bemilai 0

Kemudian menentukan nilai maksimal, median dan nilai minimal.

Fasilitatif: Skor:

0 - 2 : Negatif 2 - 4 : Positif Kolaboratif: Skor:

0 - 2 : Negatif 2 - 4 : Positif Non-asertif: Skor:

0 - 2 : Negatif 3 - 5 : Positif Non-sugestif Skor:

0 - 1 : Negatif 2 - 3 : Positif

(38)

3.6. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Jadi, pengumpulan data akan dilakukan secara langsung oleh peneliti kepada responden yang menjadi sampel penelitian.

3.6.1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini sudah pemah digunakan dalam penelitian sebelumnya oleh Eva Rachmi tahun 2007 tentang kinerja tutor dan komunikasi interpersonal yang baik meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam tutorial PBL di program studi kedokteran umum UNMUL yang dibuat berdasarkan Teaching style Inventory dari Leung et.

3.7. Cara Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), pengolahan data dilakukan imtuk mencegah GIGO (garbage in garbage out), bila yang masuk sampah maka keluamya juga sampah. Oleh karena itu proses pengolahan data terdiri dari beberapa tahap yaitu:

a. Editing data, mempakan suatu proses yang dilakukan untuk pengecekan dan perbaikan isian kuesioner yang telah diisi oleh responden. Hal ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan data, konsistensi dan relevansi jawaban responden.

b. Coding data, meruapakan tahapan pemberian kode pada setiap jawaban yang telah diisi responden. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan pengolahan data. c. Entry data, mempakan proses memasukan jawaban responden

(39)

28

Interpretasi:

1. Skor 0 - 2 : Persepsi Negatif 2. Skor 2 - 4 : Persepsi Positif

B. Aspek Kolaboratif

1. Menentukan skor maksimal, yaitu skor jawaban terbesar dikali banyak item.

1 x 4 = 4

2. Menentukan skor minimal, yaitu skor jawaban terkecil dikali banyak item.

0 x 4 = 0

3. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal dibagi dua.

(4 + 0 ) : 2 = 2 Interpretasi:

1. Skor 0 - 2 : Persepsi Negatif 2. Skor 2 - 4 : Persepsi Positif

C. Aspek Non-asertif

1. Menentukan skor maksimal, yaitu skor jawaban terbesar dikali banyak item.

1 x 5 = 5

2. Menentukan skor minimal, yaitu skor jawaban terkecil dikali banyak item.

0 x 5 = 0

3. Menentukan nilai median, yaitu hasil penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal dibagi dua.

(5 + 0 ) : 2 = 2 ,5 « 2 Interpretasi:

(40)

D. Aspek Non-Sugestif

1. Menentukan skor maksimal, yaitu skor jawaban terbesar dikali banyak item.

1 x 3 = 3

2. Menentukan skor minimal, yaitu skor jawaban terkecil dikali banyak item.

0 x 3 = 0

3. Menentukan nilai median, yaitu basil penjumlahan skor maksimal dengan skor minimal dibagi dua.

(3 + 0 ) ; 2 = 1,5=^ 1 Interpretasi:

1. Skor 0 - 1 : Persepsi Negatif 2. Skor 2 - 3: Persepsi Positif

3.7.2. Analisis Data

(41)

30

3.8. Alur Penelitian

Pengumpulan data awal Pengambilan data awal berupa jumlah mahasiswa yang akan dijadikan responden

Mahasiswa FK UMP angkatan 2012

Mahasiswa FK UMP angkatan 2013

Pelaksanaan Penelitian

Membagikan kuesioner kepada respionden penelitian

Pengisian:

• Lembar persetujuan oleh responden yang bersedia • Identitas Responden

• item pemyataan tentang persepsi mahasiswa terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial di FK UMP.

Pengumpulan

Analisis Data

Penyajian Data Hasil Penelitian

(42)

3.9, Jadwal Kegiatan Tabel 3.2. Jadwal Kegiatan

Langkah-langkah

Bulan

Agustus September Oktober November Desember Januari Februari 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyusunan

Proposal Skripsi 2. Pendaftaran

Seminar Proposal 3. Seminar

Proposal 4. Perbaikan

Proposal dan Surat izin

Pengambila n Data 5. Pelaksanaan

Penelitian Skripsi 6. Penyusunan

(43)

7. Pendaftaran Ujian Akhir Skripsi T.A 2014/2015 8. Ujian Akhir

Skripsi T.A 2014/2015 9. Perbaikan

dan Batas Akhir

(44)

4.1. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui persepsi mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 terhadap kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015, di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

4.1.1. Deskripsi Subjek Penelitian

Dari 155 responden penelitian, distribusi responden mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat di Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Angkatan 2012 Angkatan 2013 Jenis Kelamin

N % N %

Laki-laki 22 32,8 31 35,2

Perempuan 45 67,2 57 64,8

Total 67 100,0 88 100,0

Dari tabel di atas, jumlah mahasiswa FK UMP angkatan 2012 berjumlab 67 orang yang terdiri dari 22 (32,8 % ) orang laki-laki dan 45 (67,2 % ) orang perempuan. Untuk angkatan 2013 berjumlab 88 orang yang terdiri dari 31 (35,2%) orang laki-laki dan 57 (64,8 % ) orang perempuan.

(45)

34

4.1.2. Analisis Univariat

Tabel 4.2. Distribusi nilai unsur fasilitatif, kolaboratif, aserlif dan non-sugestif dari kinerja tutor

Rata - rata Maksimal N %

Fasilitatif 3.57 4 106 68,4 Kolaboratif 3.66 4 124 80,0 Non-asertif 1.41 5 49 31,6

Non- 1.32 3 46 29,7

sugestif

Dari seluruh unsur kinerja tutor, 80 % responden menilai tutor sudah menjalankan unsur kolaboratif dengan maksimal sedangkan yang terendah adalah unsur non-sugestif yaitu hanya 29,7 % responden yang menilai sudah dilakukan maksimal. 68,4 % responden menilai kinerja tutor unsur fasilitatif sudah dilakukan maksimal sedangkan hanya 31,6 % responden menilai unsur non-asertif sudah dijalankan maksimal.

Tabel 4.3. Distribusi Persepsi mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 terhadap Kinerja Tutor

Aspek Kinerja Tutor

Positif Negatif

n % N %

Fasilitatif 140 90,3 15 9,7 Kolaboratif 141 91,0 14 9,0 Non-asertif 110 71,0 45 29,0 Non-sugestif 81 52,3 74 47,7

(46)

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan kepada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi sebagai responden. Pengisian kuesioner segera dilakukan setelah proses tutorial pada skenario dan blok tertentu selesai dilakukan untuk mengurangi bias memori. Saat pengisian kuesioner, peneliti mendampingi responden sehingga setiap ketidakjelasan pada tiap butir kuesioner dapat langsung diklarifikasi.

Walaupun demikian terdapat sejumlah keterbatasan yang harus dipertimbangkan dalam menginterpretasikan hasil penelitian ini. Persepsi mahasiswa terhadap kinerja tutor memungkinkan terjadinya bias dalam penelitian karena hanya menggunakan satu instrument penelitian yaitu kuesioner tanpa didukimg instrument lain. Peneliti juga hanya mendeskripsikan kinerja tutor dalam pelaksanaan tutorial PBL di FK UMP dari persepsi mahasiswa.

Menurut Rachmi (2007) Tutor merupakan pendidik yang memimpin kerja kelompok berorientasi pada masalah untuk mencapai sasaran pembelajaran. Peran tutor sangat berbeda dengan peran pengajar konvensional. Tutor tidak berperan sebagai pemberi informasi, tetapi lebih sebagai fasilitator yang bertanggung jawab untuk membimbing pelajar menemukan isu kunci pada tiap kasus dan menemukan cara untuk mempelajari topik tersebut pada saat tutorial. Tutor yang ahli dalam topik tutorial mempunyai kecenderungan untuk menjelaskan materi problem dibanding tutor yang tidak ahli sehingga peran fasilitatifhya berkurang.

(47)

36

berusaha agar tidak mengintervensi konflik kognitif yang terjadi dalam kelompok (Rachmi, 2007).

Dari seluruh unsur kinerja tutor, 80 % responden menilai tutor sudah menjalankan unsur kolaboratif dengan maksimal sedangkan yang terendah adalah unsur non-sugestif yaitu hanya 29,7 % responden yang menilai sudah dilakukan maksimal. 68,4 % responden menilai kinerja tutor unsur fasilitatif sudah dilakukan maksimal sedangkan hanya 31,6 % responden menilai unsur non-asertif sudah dijalankan maksimal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh tutor yang terlihat telah menerapkan keempat unsur kinerja tutor walaupun dalam derajat yang berbeda-beda. Sebagian tutor tidak menerapkan unsur kolaboratif dan fasilitatif dengan sempuma. Selain itu tutor juga masih menerapkan beberapa perilaku yang bertentangan dengan kinerja tutor yang ideal. Hal ini dapat dilihat melalui hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa sebagian tutor tidak mendapat nilai maksimal untuk unsur non-asertif dan non-sugestif.

Hal ini mungkin disebabkan oleh pemahaman dan pengalaman yang dimiliki oleh setiap tutor berbeda-beda, Penyebab lainnya adalah tutor yang terlihat dikategorikan sebagai content-expert yang berkaitan dengan skenario. Sehingga memiliki kecenderungan untuk menjelaskan konten dari problem dan sulit mempertahankan peran sebagai fasilitator. (Kaufman dalam Rachmi, 2007).

Menurut Wardani dan Hariastuti dalam Manggarsari (2012), berdasarkan jenis stimulasinya, persepsi dapat dibedakan menjadi persepsi positif dan negatif. Oleh karena itu, dalam kuesioner ini persepsi mahasiswa terhadap kinerja tutor terbagi menjadi dua, yaitu persepsi positif dan persepsi negatif.

(48)

Unsur kolaboratif adalah unsur kinerja tutor yang mendorong proses pembelajaran. Unsur kolaboratif dipersepsikan positif oleh sebanyak 141 orang (91%) dan dipersepsikan negatif oleh 14 orang (9%).

Unsur Non-asertif adalah unsur kinerja tutor dimana tutor berusaha untuk tidak menonjolkan diri dan mendominasi kelompok. Unsur non-asertif dipersepsikan positif oleh sebanyak 110 orang (71,0%) dan dipersepsikan negatif oleh 45 orang (29,0%).

(49)

B A B V

K E S I M P U L A N DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Kinerja tutor dinilai dari empat unsur kinerja tutor, yaitu fasilitatif, kolaboratif, non-asertif dan non-sugestif.

2. Kinerja tutor unsur fasilitatif dipersepsikan positif oleh mahasiswa sebanyak 140 orang (90,3%). Unsur kolaboratif dipersepsikan positif oleh sebanyak 141 orang (91%). Unsur non-asertif dipersepsikan positif oleh sebanyak 110 orang (71,0%). Unsur non-sugestif dipersepsikan positif oleh sebanyak 81 orang (52,3%).

5.2.Saraii

Berdasarkan hasil penelitian ini yang didapatkan, peneliti memberi saran sebagai berikut:

1. Bagi F K UMP

Melakukan evaluasi terhadap proses tutorial PBL yang telah dilakukan. 2. Bagi Mahasiswa

Perlu didorong keaktifan mahasiswa untuk memanfaatkan proses diskusi tutorial sebagai sarana belajar.

3. Bagi Tutor

Akan lebih baik jika semua tutor dapat meningkatkan perannya dengan baik dalam pelaksanaan tutorial PBL.

4. Bagi Peneliti Lain

a. Perlu diteliti lebih lanjut faktor - faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap kinerja tutor.

b. Perlu diteliti lebih mendalam tentang faktor - faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tutorial PBL dengan metode yang lebih komprehensif, wawancara, angket dan observasi.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Daulay, N . 2014. Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-qur'an tentang Psikologi. Prenadamedia Group. Jakarta, Indonesia. Hal. 150.

Fitri, A. D., dkk. 2013. Persepsi Mahasiswa dan Tutor tentang Kejadian Kritis Selama Diskusi Tutorial dan Jenis - jenis Intervensi Tutor Terhadap Kejadian Tersebut. Jumal Pendidikan Kedokteran Indonesia. 2:3. Hal.

166. http://iumal.aipki.net/index.php/component/content/categorv/12-edisi-november-2013 diunduh pada 05 Oktober 2015.

Jainuri, M . Skala Pengukuran. http://www. Academia.edu/5077784/Skala Pengukuran diunduh pada 29 Oktober

2015.

Khairani, M . 2013. Psikologi Umum. Aswaja Pressindo. Yogyakarta, Indonesia. Hal. 62-64.

Liansyah, T.M. 2015. Problem Based Learning sebagai metode perkuliaban Kedokteran yang Efektif. Jumal Pedagogik. 8:1. Hal. 57-62. jumal-pedagogik.info/.. ./tita%20MenaWati%20Liansyah%20-%20PBL

diunduh pada 05 Oktober 2015.

Manggarsari. 2012. Persepsi Mahasiswa Keperawatan Universitas Indonesia Program Sarjana terhadap penerapan collaborative learning dan Problem Based Learning pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Skripsi, Jurusan Keperawatan UL Hal. 9-10. Ub.ui.ac.id/file=digitai/20313257-s43694-persepsi%20mahasiswa.pdf diunduh pada 01 Oktober 2015.

Marliany, R. 2010. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung, Indonesia. Hal. 187.

Martinus, dkk. 2012. Pengaruh Kinerja Tutor terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa dalam Problem Based Learning di Fakultas Kedokteran UISU. Jumal Pendidikan Kedokteran Indonesia. 1:3. Hal. 193. http://jumal.aipki.net/index.php/component/content/article/10halaman/32 -volume-l-n0-3-november-2012 diunduh pada 05 Oktober 2015.

(51)

40

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta, Indonesia. Hal 182.

Rachmi, E. 2007. Kinerja Tutor dan Komunikasi Interpersonal yang baik Meningkatkan Partisipasi Mahasiswa dalam Tutorial Problem-Based Learning di Program Studi Kedokteran Umum UNMUL. Tesis, Program Studi Magister Pendidikan Kedokteran Departemen Pendidikan Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 4-14 (tidak dipublikasikan).

Sarwono, S. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Raja Grafindo Persada. Jakarta, Indonesia. Hal. 86.

Sastroasmoro, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian KJlnis Edisi Ke-4. Sagimg Seto. Jakarta, Indonesia.

Shankar, R.P., dan V. Malhotra. Small group facilitation in Problem-based learning. South-East Asian Journal of Medical Education. 4:2. Hal 18. seajme.md.chula.ac.th/.../CP2_P/o20Ravi%20Shan diunduh pada 07 Oktober 2015.

Solama, W., dan Mufdlilah. 2011. Hubungan Persepsi Mahasiswa Semester 1 pada pembelajaran Tutorial dengan Hasil Belajar Mata Kuliah ASKEB 1 (Kehamilan) Prodi D IV Bidan Stikes Aisyiyah Yogyakarta. stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/wp.. ./NASKAH-PUBLlKASl-WITA.docx diunduh pada 01 Oktober 2015.

(52)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

ANGKATAN 2012 DAN 2013 TERHADAP

KINERJA TUTOR DALAM PELAKSANAAN

T U T O R I A L PBL DI F K UMP

L E M B A R PERSETUJUAN S E T E L A H PENJELASAN (PS?) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah i n i :

Nama : NIM : Umur : Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan dari peneliti tentang "Persepsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang angkatan 2012 dan 2013 terhadap Kinerja Tutor dalam Pelaksanaan Tutorial PBL di FK UMP", maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Demikianlah surat pemyataan ini untuk dapat di pergunakan seperlunya.

Palembang, November 2015 Peserta Penelitian,

(53)

Lampiran 2. Kuesioner Kinerja Tutor

N 0

Hal Ya Tidak Ket

Facilitatif

1 Membiarkan kelompok menentukan arah belajamya sendiri

Ya= 1 Tdk=0 2 Membiarkan kelompok melakukan diskusi

sendiri

Ya= 1 Tdk=0

3 Mendengarkan saat kelompok berdiskusi

Ya= 1 Tdk=0

4 Membantu mahasiswa memahami kelebihan dan kekurangannya

Ya= 1 Tdk=0

Kolaboratif

1 Membantu mahasiswa memahami pertanyaan yang timbul saat diskusi

Ya= 1 Tdk=0 2 Memberi feedback terhadap peran mahasiswa

dalam diskusi kelompok

Ya= 1 Tdk=0

3 Mendorong mahasiswa mengeksplorasi idenya

Ya= 1 Tdk=0

4 Mendengarkan apabila ada mahasiswa yang berbicara

Ya= 1 Tdk=0

Non-Asertif

1 Memberi berbagai informasi dan penjelasan tentang topik yang didiskusikan

Ya = 0 Tdk=I 2 Langsung menjawab pertanyaan mahasiswa

berkenaan dengan topik

Ya = 0 Tdk=I

3 Memberitahukan kesalahan mahasiswa secara langsung

Ya = 0 Tdk=I

4 Menjawab pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh mahasiswa

Ya = 0 Tdk=I

5 Meminta mahasiswa menjawab pertanyaan tutor

Ya = 0 Tdk=I

Non-Sugestif

1 Tidak merangkum hasil diskusi untuk mahasiswa Ya= 1 Tdk=0 2 Tidak langsung memberi saran untuk

memecahkan masalah

Ya= 1 Tdk=0

3 Tidak memberi pendapat kepada mahasiswa saat diskusi

(54)

No Nama

(55)

i n Monda Darma 7 0 7 0 1 7 0 A 0 1 c 4 U . hAl 1 n n m m o / T A l i T Dol/'t 1 r \ ii d T K l

I V l U n a r n n T a U rtUl r a K U u U d l l a

I

LJ

A 1

4 1 . iNiQian oyamaiui rtioayan 7 0 7 0 1 7 0 4 7

/ U Z U 1 Z U T ' Z

p Al

4 Z . izzaiy A.! I 7 0 7 0 1 7 0 4 t p T 4 J . Walx/aono Fixiri I J

o C l V i o n a L J W l xVlZK.y 7 0 7 0 1 2 0 4 4 p

AA [ L l i n iVlUlldcfal 1 7 0 2 0 1 2 0 4 5 p t J . IVi. I x l S l i y f V a G l l i l l a U l 7 0 2 0 1 2 0 4 6 L 4 0 . iVl. D a ^ U b i T a U l f V C b U f l l a 7 0 2 0 1 2 0 4 7 I A 7

4 / . C nA n x 7 R1 tfinoT*O

oneny r i i s n d r d

7 0 2 0 1 2 0 4 8 p r Aft

4 o . R a i T i l TH oti •r*T*o n m o n

rcizai r a i u n a u i T i d n

7 0 2 0 1 2 0 4 Q I

AQ

4 9 .

n A ¥ 1 11 A i l ^J 1 rx rx i r \ 1

M . iqDaj A l l KaoDani

7 0 7 0 1 7 0 S 0 I 5 0 . Mitra Aidina 7 0 7 0 1 7 0 S 1 / U Z U l Z U J 1 P

C 1

5 1 . Nadya Win Aprillani

7 0 7 0 1 7 0 S 7 / u Z U 1 Z U J Z p 5 2 . Rizky Zuriati 7 0 7 0 1 7 0 S t / v Z U 1 Z U J J p 5 J . Arti Dewinta Pulri 7 0 7 0 1 7 0 S 4 / U Z U 1 Z U J H p 5 4 . oiti z^aiika 7 0 7 0 1 7 0 S S / U Z U 1 Z U J J p 5 5 . Riska Anis Az-zahra 7 0 7 0 1 7 0 S A / U Z U I Z U J O p 5 0 . A 1 *•! r\ n c X 71 n 1~J 1 /H • U /1 1 Q X / o

Aipriansyan riaai w i | a y a

7 0 7 0 1 7 0 S 7 / U Z U 1 Z U J / I C

D 1. t't iro A m o l i o t. n i f^o

1 l y a / v m d i i d c r u r a

7 0 7 0 1 7 0 S R / U Z U 1 Z U J O P

^ f t

J o . i v i u f i d i i i m d u r d K i i n n d i i i a d

7 0 7 0 1 7 O S 0 / U Z U 1 Z U J 7

1

LI

T " r i \ / Q n t i P i i m n m n ^ n n 111 y c u i l i r u i i i a i i i d o o i I 7 0 2 0 1 2 0 6 0 P A H S Z h i r H i n a P i r l v I^'IfiiiHiii O i l l i U i i i d 1 I l l y x ^ i a u u i d 7 0 2 0 1 2 0 6 1 P 1 A l P n n i I i i l i n n t i I V d l l l J U I I d l i l l 7 0 2 0 1 2 0 6 2 P A 7 r d i u i r i d i i i d y u u i i d 7 0 2 0 1 2 0 6 t I

At P \ / a A i\/t/^tittQ C V d r V l V I U I I I l d 7 0 2 0 1 2 0 6 4 P i A A i \ . U K I I l d I l d L / C V l C C b U l l l 7 0 2 0 1 2 0 6 S P A S

O J .

K I / \ \ / ! t a I n t d n A H i n m o G i n I N U V l l d l I l L d l l / \ U l I l l I l g 3 l l I 7 0 2 0 1 2 0 6 6 P A A

O O . i j c i i d i v i u n i L d r u i n 7 0 7 0 1 7 0 6 8 / U Z U 1 z u u o p r A 7 I J1 i r i / T O P^ T/ i l /1 A n o n/ Io

D u n g a i v c z c K i / \ n a n u d

7 0 7 0 1 7 0 6 0 / U Z U 1 Z U O " P r Aft

D o . n A U 1 /\ n f\ n A 11 l ^ i t*o U

jvi. K i a n o M u o a r d K .

7 0 7 0 1 tool

I\JL\} i J U U I

1 C AO 1 n t m A n t\ n i n i 7 0 7 0 1 2 0 0 7 / U Z U 1 J U U Z P

r 7 n P^ T Y I I M O It o V l O P

r c m i i i a i x d i i d r 7 0 7 0 1/ U Z U 1 J U U J toot P r 71 f i l l e t / A nT*i/1o

u e i s y / \ p r i u d

7 0 7 0 1 2 0 0 4 / U Z U 1 J U U t P 7 7 / Z . c n i n i y d . r 7 0 7 0 1 tons

/ U Z U 1 J U U J p 7 t no A r i c o m i l K n u l l 1/11

i v i . / \ n ! > d n u i i v n u i U L j i

7 0 7 0 1 2 0 0 6 / U Z U 1 J U U O L

lA v i i i i n i d l u r i z a 7 0 7 0 1 2 0 0 7 / U Z U 1 J U U / P r

75 I i^rriB Rid 702013008 P

(56)

/ U z U 1 jU Z J L 6 6 . rutn utami rratiwi 7 0 7 0 1 2 0 7 d / U Z UI J U Z 4 r p

89. Lebriandy Tjahya Raffaelo 7 0 7 O 1 2 0 7 ^ / U Z UIJ U Z J I

b yu. tJarizqi Aaeiia u w i ruin 7 0 7 0 1 2 0 7 6 / U Z UIJ U Z O p r

91. Eka Novitasari 7 0 7 0 1 2 0 7 7 / U Z U f J U Z / p r

yz. ucovy tvanmaaini 7 0 7 0 1 2 0 7 8 / U Z U i J U Z o p r Tj^ A l^4xj I 2 n i" 7 l r %

y j . Aioy rauzan

7 0 7 0 1 2 0 7 0

/ U Z U 1 j u z y

I

b

f 1A La l / 4 i A ^ i i / m i

9 4 . ciua Anyani

7 0 7 0 1 2 0 2 0 / U Z U 1 J U J U p

r y j . Aue rraiiwi 7 0 7 0 1 2 0 2 1 / U Z U I J U j 1 r p

9 0 . cKo rraiama 7 0 7 0 1 2 0 2 7 / U Z U I J U J Z T b

7 1. Amelia 7 0 7 0 1 2 0 2 2 / U Z U 1 J U JJ P

r

98. Lendra Yoga Sugama 7 0 7 0 1 2 0 2 4 / U z U lJ Uj 4 I b

99. Retza Prawira Putra / U z U l j U j j L luu. bmir Kasyid natiz 7 0 J 0 1 1f\1A

/UzUlJUJO b

I t ' l l I f n j- i H n v * rn^fl

lUi. Hasnawati

T O J O i i o n / U z U l J UJ / D

r lUz. Muhammad Kizqi riryal T O T O 1 1 0 1 0 I

L

1 A l r ' l l l l a n Dn/11!

i u j . UlUien radii

/UzUijujy n r 1U4. M. Padhalan Kamadnani T O I O 1 1 0 A 0

VUzU13U4U

T

L

1 A C Utl^n C^a_nl, C n L . « n n n

l u j . bloa ritran reDnana

T O O O 1 1 0 A I

/UzUlJU41

D

r luo. ciira uiivia L/inanii 7 0 7 0 1 2 0 / 1 7 / U Z U I J U 4 Z p r

l u / . iNovinda iviuiiara rajar 7 0 7 0 1 2 0 4 2 / U Z U I j U 4 j r p

l U o . iNuna juniia 7 0 7 0 1 2 0 4 4 / U Z U 1 j U t 4 p r I W 7 . i V i U n a i T i n i a U i T a U y a l l o y d p U l i a 7 0 7 0 1 2 0 4 S / U Z U 1 jyJHD I

b 1 1 11 A A o f i c d A c t T x o t* \ / i i m

1 i u . i v i d n s b a / \ b i i i a r y u n i

7 0 7 0 1 2 0 4 6 / U Z U 1J U4 0 p r 1 1 1 . V a n c S a t v l Z K I VayaTI 7 0 7 0 1 2 0 4 7 p r 1 i z . U W I 3 n d i d juryo r u m 7 0 7 0 1 2 0 4 8 / U Z U 1 J U * t o p r

I 1 ^ A m A 111 \ A 1 r x m i i/x i

II J . Amend ividnmuQa

7 0 7 0 1 2 0 4 0 / U Z U I J U 4 9 p r

I iH. D C l l d i d s y d 7 0 7 0 1 2 0 S 0 / U Z U 1 J U J U p r 1 i j . r d n r u r i Q n o ^ u s D d n 7 0 7 0 1 2 0 S 1 / U Z U lJ U JI I b

1 lo. inian oanara 7 0 7 0 1 2 0 S 7 / U Z U U U J Z p r 1 1 / X A i i r n m r m / i D m / \ L - J I U I I X T X

1 1 / . iviunammdu rino naKim

7 0 7 0 1 2 0 S 2 / U Z U IJ U J J T b 1 1 V D A T I A / n i ^ t i m t i i r ^ x ^#iit>*n

1 1 6 . Kcza Agusiianiwo rutra

7 0 7 0 1 1 0 < / 1 / U Z U I J U J 4 T b 1 1 0 r5(»ct\/ P i i c A i t i i cfir!

1 17. L/caiy i usuiia s c i i i 7 0 7 0 1 2 n ss

/ U Z U1J U J J

p

r

120. Chandra Agung Maulana 702013056 L

121. Muhammad Syakirby 702013057 L

122. Riska Desmarani 702013058 P

123. AdeZulfiah 702013059 P

124. AnissaAmalia 702013060 P

125. Efri Handriansyah 702013061 L

(57)
(58)

No Nama JK Fasilitatif Kolaboratif Non-asertif Non-Sugestif

1. R P 4 4 4 3

2. M L 4 4 5 1

3. P P 4 4 4 0

4. P L 1 2 3 1

5. D P 4 4 4 0

6. L P 4 4 5 0

7. S P 4 4 5 3

8. D P 2 4 4 0

9. A P 4 4 4 0

10. A L 4 4 4 3

11. A P 3 3 1 2

12. M P 3 4 4 0

13. B L 4 4 4 0

14. A L 4 4 4 3

15. Y P 4 4 4 3

16. D P 4 4 2 1

17. R L 4 4 4 2

18. Y P 4 4 5 0

19. S L 3 4 4 0

20. D L 2 4 4 1

21. L P 3 4 4 0

22. E L 4 4 5 3

23. A L 4 1 1 1

24. K L 4 4 1 3

25. Y L 4 4 5 3

26. V P 4 3 3 3

27. A L 3 3 5 3

28. R P 2 4 2 2

29. S P 4 2 1 3

30. N P 4 4 4 0

31. A P 4 4 3 0

32. Y P 3 2 2 2

33. S P 4 4 2 1

34. M P 3 3 3 2

35. S P 4 4 2 0

36. F P 4 4 5 0

37. N P 4 3 2 2

(59)

z 5

P

1

V 18

I z £

1

e 08

I 5

Z

d

'6L

0 5 £ d V

'21

£ 5

P

T V

'LL

I

Z

d V

'91

£ 0

P

d a

'Si

£ 5

P

d

s

'PL

0 I £ d

'ii

z

V

Z

d

Q

'ZL

0 £ 1 d

'XL

0 £ d d

'OL

I p £ 1 n

'69

£ p £ d >i

'29

£ 5 p

P

d s

'L9

£ p

P

d a

99

I £ p

P

d N 59

Z

1 p

P

d a •t^9

\ 5 £

P

d 3 £9

0 5

P

£

1

d

'Z9

0 5

P

P

d a 19

0 5

P

£ d

s

09

I

P

P

d 1 "65

£

Z

P

1

w '85

£ 0 I

P

d 1 •i5

Z

I I

Z

1 V •95

Z

5 £

P

d >I •55

0 £

P

z d V •t5

I

P

p d V •£S

0 I

P

£ d >i

'ZS

0

P

P

d M •15

0 I £

P

d 05

0 5

P

£ 1 w

'6P

z

P

P

1 d

'2P

£

P

P

d

s

'LP

£

P

P

1 IM

'9P

£ £

P

P

1 JM

•9P

z £

P

P

d 3

PP

0

P

P

d S

'iP

0

P

£ d I

'ZP

£ £

P

£ d N •It^

0

Z

P

P

1 IM •Ot'
(60)

L i *

87 D u

I

L 0 0

1

1

88 I P 7 4 2

i *

0

89 I •X

J 4 4 3

90 A r b

A

t 4 3 J 2

91 V rv I

L 4 7 4 2 i . 3

92 R T

i_i

A 4 3 1

93 I V l p 1 4 3 2

94 p r

I

l_f

'I

J 4 3 1

95. p

4

P

4

3 4 3 3

96. D P 4 4 5 3

97. L P 3 4 3 1

98.

s

P 2 4 5 0

99. D P 4 4 3 0

100. A P 4 4 5 2

101. A P 4 4 5 1

102. A P 4 4 5 2

i *

103. M P 4 4 3 3

104 p 4 4 0 1

1

105 n A p 4 4 5

J

2 106 Y

I

I

l_i 4 4

1

1 1 1

Gambar

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
Tabel 3.1. Definisi Operasional
Tabel 4.3. Distribusi PersepsiKinerja mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 terhadap  Tutor

Referensi

Dokumen terkait

Di awal semester, mahasiswa mengisi KRS dan di akhir semester, mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen untuk tiap-tiap dosen per mata kuliah, LPPM mengirimkan rekap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Teaching Learning dengan metode Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar

Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kategori sangat sehat karena bobot nilai rasio lancar suatu perusahaan untuk dapat dikatakan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara tersebut dan untuk mengetahui sanksi hukuman menurut fiqh

Latar Belakang Projek Re-desain Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan, Magelang ....

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, serta sholawat dan salam senantiasa penulis haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad

Dalam melakukan pendeteksian kecurangan auditor diharuskan memiliki beberapa kemampuan/keterampilan yang dapat mendukungnya dalam melakukan tugas pendeteksian, seperti

From the analysis, it is found that there are six types of present participle in the novel entitled Looking for Alaska which are present participle as adjective,