Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
BAB
4
ANALISIS SOSIAL EKONOMI
DAN LINGKUNGAN
4.1.
ANALISIS SOSIAL EKONOMIOutput kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi masyarakat.Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.Hasil identifikasi aspek social pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Lebak tertuang sebagai berikut.
A. Sektor Pengembangan Pemukiman
Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
B. Sektor Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL)
Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak-dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL) yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.1.
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Diperkirakan Jenis Dampak Keterangan
Dampak
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
1. Kesempatan Kegiatan Dapat Tenaga kerja Kerja operasional terserapnya kontrak atau sarana dan kesempatan kerja lepas sesuai berusaha operasional Berusaha produktif yang
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
4. Kamtibmas Kegiatan Gangguan Terjadinya
pengoperasian keamanan di gangguan pekerja & Operasional Kesehatan penyakit berupa Masyarakat sarana dan masyarakat penyakit kulit,
prasarana Akibat infeksi saluran
Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Air Limbah yang
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Air Limbah.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor air limbah ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.2
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
1. Kesempatan Kegiatan Dapat Tenaga kerja
Kerja operasional terserapnya kontrak atau lepas
sistim kesempatan sesuai kebutuhan Berusaha operasional berusaha antara produktif yang
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
D. Sektor Persampahan
Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Persampahan yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Persampahan.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor persampahan ditunjukkan dalam bentuk matriks pada Tabel 4.10 berikut.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Tabel 4.3
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
1. Kesempatan Kegiatan Terserapnya Tenaga kerja Kerja konstruksi kesempatan kerja tahap konstruksi TPA penduduk disekitar yang dapat
1. Kesempatan Keguatan Dapat terserapnya Tenaga kerja Kerja operasional kesempatan kerja kontrak atau lepas
TPA bagi penduduk sesuai kebutuhan
2. Kesempatan Kegiatan Kesempatan Penduduk usia berusaha operasional berusaha antara lain produktif yang
TPA sebagai pemulung tidak bekerja
sampah yang masih
Bias
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
3. Estetika Pengoprasian Proses penimbuhan Penurunan penimbunan sampah yang estetika berupa pekerja & Operasional kesehatan pekerja penyakit berupa Masyarakat TPA &pemulung penyakit kulit,
(masyarakat infeksi saluran
pangguna) pernafasan atas
dan infeksi pada
usus
E. Sektor Drainase
Dalam membangun sistim Drainase, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.4
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
1. Kesempatan Kegiatan Terserapnya Tenaga kerja
Kerja konstruksi kesempatan tahap
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Keterangan
1.Kesempatan Kegiatan Dapat Tenaga kerja
Kerja operasional terserapnya kontrak atau
F. Sektor Air Minum
Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.
Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap
harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi
yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan air minum yang berkembang
dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan air minum.
Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.
Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap system penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :
Tabel 4.5
Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Yang Diperkirakan Akan Terjadi
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Keterangan
1. Kesempatan Kegiatan operasional Dapat Tenaga Kerja Sistim Penyediaan terserapnya kerja
Air Minum kesempatan kontrak
2. Kesempatan Kegiatan operasional Kesempatan Penduduk Berusaha Sistim Penyediaan berusaha usia
Air Minum antara lain produktif
sebagai tenaga yang tidak
harian atau bekerja
tenaga kontrak
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Komponen Yang
Diperkirakan
Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Keterangan
Terkena
Dampak
Dampak
Penyediaan Air lokasi dan keamanan
Minum sekitar lokasi seperti
pencurian
peralatan
5. Kesehatan Kegiatan Operasional Penurunan Timbulnya pekerja & Sistim Penyediaan kesehatan penyakit
Masyarakat Air Minum pekerja berupa
terutama infeksi
operator saluran
pompa. pernafasan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
4.2.
ANALISIS LINGKUNGAN4.2.1. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)
Pemerintah Kabupaten Lebak telah melaksanakan KLHS terhadap RPJMD tahun 2013 –2017terhadap kelestarian sumberdaya alam, fungsi lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Seperti telah diketahui bahwa kebijakan/program pembangunan dimaksud pada dasarnya merupakan pengejawantahan dari Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Lebak untuk jangka menengah kedepan.
Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam RPIJM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2) kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, (3) peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, (4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.
Telah disampaikan sebelumnya bahwa Visi Kabupaten Lebak adalah:
“Lebak Menjadi Daerah Yang Maju Dan Religius Berbasis Perdesaan “
Hasil analisis secara simultan, intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam Visi pembangunan tersebut, terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup bernilai skore 54,92%. Berdasarkan metode skoring yang telah di uraikan sebelumnya dalam Metodologi kajian ini, nilai skore tersebut berada pada selang interval (46,66%-59,98%). Artinya kebikajan/program-program pembangunan yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2017 memiliki intensitas pengaruh longgar/ringan terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH).
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan yang terdapat dalam RPJMD tahun 2013-2017 dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan, 30% diantaranya termasuk kategori program yang memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap upaya pelestarian SDA, fungsi LH; 37% program memiliki intensitas pengaruh longgar; 3% memiliki intensitas pengaruh
cukup atau sedang; 21% program memiliki pengaruh kuat, dan 9% program pembangunan memiliki intensitas pengaruh yang sangat kuat terhadap sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup.
Untuk dapat melihat dengan seksama komposisi jumlah program-program pembangunan yang termuat RPJMD Tahun 2013-2017 dengan berbagai tingkatan intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, disajikan diagram Gambar 4.1 berikut.
Sangat Kuat
9% Sangat
Kuat Longgar
21% 30%
Cukup Longgar
3% 37%
Gambar 4.1
Intensitas Pengaruh Visi Pembangunan RPJMD Tahun (2012-2017)
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Visi pembangunan tersebut terdiri dari tiga misi, yang dalam kaitannya dengan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat diuraikan sebgai berikut.
1. Misi pertama (M1) tercantumpenyelenggaraanpemerintahan:“Mewujudkyang amanah dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.
Berdasarkan hasil analisis, kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang pertama ini memiliki dampak/pengaruh yang sangat longgar (sangat kecil) terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup;
2. Misi ke-dua (M2) tercantum : “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat yang berwawasan lingkungan”.hasil Berdasarkananalisis,kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang kedua ini memiliki cukup keterkaitan/pengaruh terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
3. Misi ke-tiga (M3) tercantum : “Meningkatkan mutu layanan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan pengembangan budaya lokal. Berdasarkan hasil analisis, kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang ke-tiga ini memiliki keterkaitan/pengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup;
A. PENGARUH MISI PERTAMA TERHADAP KELESTARIAN SDA DAN LH
Misi pertama (M1) tertulisi: Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.
Misi pembangunan ini terdiri dari 2 (dua) point tujuan yang diurai menjadi 9 (sembilan) point sasaran dan 16 point kebijakan, 51 program pembangunan. Intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam M1 ini bernilai skore 40,63%. Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam M1 berada pada interval (33,33-46,65)%. Artinya kebijakan/program-program dimaksud termasuk kategori pengaruh sangat loggar
terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup. Misi yang pertama ini terbagi kedalam dua point tujuan.Analisis pengaruh ke-dua tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
B. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)
Tujuan yang pertama dari misi yang pertama (T1M1) tertulis Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan akuntabel.Sebanyaktujuh sasaran
pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M1 ini adalah:
1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kinerja dan kompetensi;
2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang efektif dan efisien;
3. Meningkatnya sarana dan prasarana pemerintahan;
4. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel; 5. Meningkatnya pelayanan publik;
6. Meningkatnya penataan, pembinaan dan penegakan hukum serta demokrasi yang adil dan bermartabat;
7. Meningkatnya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dengan memberikan ruang untuk partisipasi masyarakat.
Program-program pembangunan yang tercantum dalam T1M1, apabila dicermati dengan seksama, tidak bersinggungan lansung dengan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.Obyek sasaran pembangunan tersebut adalah sosiosistem yiatu kelembagaan pemerintah daerah Kabupaten Lebak.Tidak ada satu pun yang mengarah langsung terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 13 point kebijakan, 45 program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi yang pertama (T1M1) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat dilihat rincian Tabel 4.1 berikut.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Tabel 4.6
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 1: Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan
akuntabel
Program fasilitas pindah/purna tugas 33,33 Sangat
Dan
2 Terwuju 1.Penataan 1.Program peningkatan kapasitas 33,33 Sangat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Atnya sara na dan prasarana aparatur Longgar
Sarana prasarana
2. Programpeningkatanfasilitas 44,44 Sangat
Dan pemerintahan
pendukung kinerja pemerintahan Longgar
Prasaran yg memadai
3. Program pengembangan fasilitasi & 44,44 Sangat
A sampai ke
penyelenggaraan pemerintah an Longgar
pemerint kelurahan
Ahan
4 Meningk 1.Intensifikasi 1.Program intensifikasi dan 44,44 Sangat
Atnya dan ekstensifikasi pendapatan daerah Longgar
Pengelol ekstensifikasi 2.Program perintisan dan pendirian 44,44 Sangat
Aan sumber PAD perusahaan daerah Longgar
Keuanga dan optimalisasi
3.Program peningkatan dan 33,33 Sangat
pengembangan pengelolaan Longgar
keuangan daerah
4.Program pembinaan dan fasilitasi 33,33 Sangat
pengelolaan keuangan Longgar
5 Mening 1. Membangun 1. Program pengembangan 33,33 Sangat
Katnya sistem akuntabilitas penyelenggaraan Longgar
Pelayan informasi pemerintahan
An disemua 2. Program mengintensifkan 33,33 Sangat
Publik pelayanan penanganan pengaduan Longgar
publik masyarakat
2.Optimalisasi 3. Program peningkatan pelayanan 33,33 Sangat
penggunaan publik Longgar
teknologi 4. Program peningkatan kualitas 33,33 Sangat
informasi pelayanan informasi Longgar
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
yang 5. Program peningkatan kapasitas 33,33 Sangat
terintegrasi lembaga perwakilan rakyat Longgar
bagi seluruh daerah
pelayanan 6. Program peningkatan pelayanan 33,33 Sangat
publik menuju kedinasan kepala daerah/ wakil Longgar
cyber city kepala daerah
6 Mening 1. Menata sistem 1. Program penataan peraturan 33,33 Sangat
Katnya hukum dan perundang-undangan Longgar
Penataa regulasi 2. Program sosialisasi peraturan 33,33 Sangat
n, daerah yang perundang-undangan Longgar
pembina adil dan 3. Program perlakuan dan 33,33 Sangat
an dan bermartabat perlindungan hukum yang tidak Longgar
penegak 2. Meningkatkan diskriminatif
An wawasan 4. Program pengembangan 33,33 Sangat
Hukum kebangsaan wawasan kebangsaan Longgar
Serta dan demokrasi
5. Program kemitraan 33,33 Sangat
pengembangan wawasan Longgar
kebangsaan
6. Program pendidikan politik 33,33 Sangat
masyarakat Longgar
7 Mening 1. Meningkatka 1. Program perencanaan 55,56 Longgar
Katnya n pembangunan daerah
pe- perencanaan 2. Program perencanaan 55,56 Longgar
Rencana pembangunan pembangunan ekonomi
-an, daerah yang 3. Program perencanaan sosial 38,89 Sangat
pelak- partisifatif budaya Longgar
Sanaan dan inovatif 4. Program perencanaan 55,56 Longgar
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
pengaw kapasitas dan 5. Program perencanaan
55,56 Longgar
asan kualitas prasarana wilayah dan sumber
pem- sistem daya alam
banguna pengawasan 6. Program peningkatan kapasitas 33,33 Sangat
n dg kelembagaan perencanaan Longgar
mem- pembangunan daerah
berikan 7. Program pengembangan data/ 33,33 Sangat
ruang informasi /statistik daerah Longgar
untuk 8. Program perencanaan tata 61,11 Cukup
partisip ruang
asi masy 9. Program perencanaan pemba 61,11 Cukup
ngunan daerah rawan bencana
10. Program kerjasama pembangunan 55,56 Longgar
11. Program perencanaan
pengem-55,56 Longgar
bangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
12. Program perencanaan pengemba 55,56 Longgar
ngan kota-kota menengah dan
besar
13. Program peningkatan kerjasama 66,67 Cukup
antar pemerintah daerah
14. Program peningkatan sistem 33,33 Sangat
pengawasan internal dan Longgar
pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH
15. Program peningkatan profesionalis 33,33 Sangat
me tenaga pemeriksa dan aparatur Longgar
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Ruang lingkup kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1 didominasi oleh program-program pembangunan yang berbasis pada lingkungan sosial (sosiosystem); Hanya 3 program yang berbasis pada lingkungan binaan (tecnosystem), dan tidak satu pun program yang bersinggungan langsung dengan lingkungan alam (ecosystem). Hasil identifikasi ranah lingkungan kebijakan dan progam-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 adalah sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan sosial :
4
2 Program Program pembangunan
lingkungan binaan : 3 Program
Program pembangunan
kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup lebih didominasi oleh program-program pembangunan yang berisiko “k termasuk kategori berisikolasitingkatrisiko “besar”program-program. Reka pembangunan tersebut diuraikan sebagai berikut:
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Luas wilayah terkena risiko dari kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1
didominasi oleh program-program pembangunan yang luas da Hanya 11 program yang luas wilayah terkena
program yang berisiko “regional”. Luas dampak-program risik pembangunan yang dicanangkan T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya termasuk kategori kecil.Tidak ada satu program pun yang termasuk kategori berman
dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil
thd SDA/LH :
Program pembangunan bermanfaat cukup
thd SDA/LH :
-Program pembangunan bermanfaat besar
thd SDA/LH :
-Wilayah dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 didominasi oleh program-program pembangunan yang hanya bermanfaat setempat. Hanya ada 10 program yang berma
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
berdampak manfaat “regional”manfaat.Hasildariprogramanalis-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat : 34 program Program pembangunan bermanfaat lokal : 10 program Program pembangunan bermanfaat regional : 1 program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 40,12%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T1M1, 78% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 15% program pengaruh
longgar, dan 7% pengaruh cukup atau sedang.Program-program pembangunan yang termasuk dalam T1M1 ini tidak ada yang pengaruh kuat dan sangat kuat.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Longgar Cukup
7% 15%
Sangat Longgar 78%
Gambar 4.2
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan pada T1M1
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
C. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 2 dari Misi 1 (T2M1)
Tujuan yang kedua dari misi yang pertama (T2M1) tertulis Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tertib, teratur, disiplin dan religious.Terdapat 2
(dua)pointsasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T2M1 ini yaitu:
1. Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
2. Meningkatnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dua sasaran pembangunan tersebut terbagi kedalam 3 (tiga) point kebijakan dan 6 (enam) point program pembangunan. Intensitas pengaruh kebijakan dan program-program pembangunan yang tercantum dalam T2M1 terhadap kelestarian SDA dan LH ini dapat dilihat Tabel 4.7.
Tabel 4.7
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 2 Misi 1
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
lingkungan 4. Program pemberdayaan 44,44 Sangat
masyarakat untuk menjaga Longgar
ketertiban dan keamanan
2 Meningkatnya 2. Melakukan 5. Program peningkatan toleransi 44,44 Sangat
toleransi dan pembina an dan kerukunan dalam kehidupan Longgar
kerukunan keagamaan dan beragama
antar umat kemasyarakatan
beragama dg melibatkan 6. Bantuan bidang keagamaan dan 44,44 Sangat
dalam pemuka agama sosial masyarakat (hibah) Longgar
kehidupan dan tokoh
bermasyarakat, masyarakat
berbangsa dan 3. Peningkatan
bernegara sarana
Ruang lingkup program-program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M1 ini semuanya dalam ruang lingkup lingkungan sosial (sociosystem). Tidak ada satu pun
program pembangunan yang termasuk dalam ruang lingkup lingkungan binaan
(tecnosystem) dan lingkungan alam (ecosystem), sehingga hasil identifikasi diperoleh hasil
sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan sosial : 6 program Program pembangunan lingkungan binaan : - program
Program pembangunan lingkungan alam : - program
Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) semuanya berisiko kecil. Hasil identifikasinya sebagai berikut
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Program pembangunan berisiko besar : program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 hanya berdampak lokal, yaitu hanya berlaku di wilayah Kabupaten Lebak. Berdasarkan hasil analisis wilayah terkena dampak dari T2M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat : - program
Program pembangunan berisiko lokal : 6 program Program pembangunan berisiko regional : - program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya berkategori kecil.Tidak ada program yang berkategori cukup atau besar. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : 6 program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : - program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : - program
Wilayah manfaat terhadap kelestarian SDA dan LH dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 hanya berlaku lokal, tidak ada program yang berdampak “regional” atau “setempat”. Hasil
Program pembangunan bermanfaat setempat : - program Program pembangunan bermanfaat lokal : 6 program Program pembangunan bermanfaat regional : - program
Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan tersebut di atas, hasil analisis simultan dengan pendekatan skoring terhadap program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 ini diperoleh nilai skore 44,44%, berada pada selang interval skore (33,33%-46,65%). Hal ini berarti intensitas pengaruh dari kebijakan dan program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas secara keseluruhan terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori pengaruh
sangat longgar.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 44,44%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut
Cukup Longgar
0% 0%
Sangat Longgar 100%
Gambar 4.3
Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T2M1 Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M1, 100% memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Tidak ada program yang memiliki intensitas pengaruh longgar, pengaruh cukup atau sedang, pengaruh kuat dan sangat kuat.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
4.2. PENGARUH KEBIJAKAN/PROGRAM PEMBANGUNAN MISI 2
Misi yang kedua (M2) ini tertulis Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat yang berwawasan
lingkungan. Misi pembangunan yang kedua ini memiliki 3 (tiga) point tujuan yang diurai menjadi 9 (sembilan) point sasaran, dan 19 point kebijakan, 85 program pembangunan. Berdasarkan hasil analisis skoring, intensitas pengaruh kebijakan dan program-program pembangunan yang tercantum dalam M2 ini bernilai skore 67,02%, berada pada interval skore (58,00%-71,99%). Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori cukup.
4.2.1. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 dari Misi 2 (T1M2)
Tujuan pertama dari Misi yang kedua (T1M2) ini tertulis Tersedianya infrastrukturdasar yang berkualitas dan memadai untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi.Terdapat 3 (tiga) sasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M2 ini yaitu:
Meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur jalan;
Optimalisasi infrastruktur pengairan dalam upaya penyediaan air baku;
Meningkatnya sarana prasarana perhubungan yang memadai serta tersedia sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 5 (lima) butir kebijakan dan 22 program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi yang ke-dua (T1M2) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dalam upaya mewujudkan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat dilihat rincian Tabel 4.3 berikut.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Tabel 4.8
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 1 Misi 2
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 1 : Tersedianya infrastruktur dasar yang berkualitas dan memadai untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
2 Optimalisasi Peningkatan Program pengembangan dan 77,78 Kuat
infrastruktur sarana prasarana pengelolaan jaringan irigasi dan
Pengairan dan pe-ngelolaan jaringan pengairan lainnya
dalam upaya jalonggar irigasi
3 Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Program pembangunan 77,78 Kuat
Sarana Sarana prasarana fasilitas
Prasarana Prasarana perhubungan
perhubungan Perhubungan 2. Program rehabilitasi dan 77,78 Kuat
yang memadai Dan pemeliharaan prasarana dan
serta tersedia Transportasi fasilitas LLAJ
sarana dan umum yang 3. Program peningkatan 72,22 Cukup
Prasarana aman dan pelayanan angkutan
komunikasi dan Memadai 4. Program peningkatan dan 72,22 Cukup
informasi yang 2. Meningkatkan pengamanan lalu lintas
mudah diakses sarana dan 5. Program peningkatan kelaikan 72,22 Cukup
Oleh Prasarana pengoperasian kendaraan
masyarakat komunikasi dan 6. Program peningkatan 72,22 Cukup
informasi yang pelayanan lalu lintas
mudah diakses
oleh masyarakat
7. Program peningkatan 72,22 Cukup
optimalisasi perhubungan
8. Program optimalisasi 38.89 Sangat
pemanfaatan teknologi Longgar
informasi
9. Program pengkajian dan 38,89 Sangat
penelitian bidang komunikasi Longgar
dan informasi
10. Program kerjasama informasi 38,89 Sangat
dan media massa Longgar
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
11. Program pengembangan 38,89 Sangat
komunikasi, informasi dan Longgar
media massa
Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 dapat digolongkan menjadi 6 (enam) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup
sociosystem, 16 program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup tecnosystem. Tidak
ada satu program pun yang termasuk kategori lingkungan alam (ecosystem). Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan social : 6 program Program pembangunan lingkungan binaan : 16 program
Program pembangunan lingkungan alam : - progmam
Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko kecil Program pembangunan berisiko cukup Program pembangunan berisiko besar
: 3 program : 5 program : 14 program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 hanya berpengaruh “setempat” dan ber analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat : 4 program Program pembangunan berisiko lokal : 18 program Program pembangunan berisiko regional : - program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH, terdapat 4 pro berkategori “cukup”, dan 12 program terma
diringkas sebagai berikut:
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : 4program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : 6 program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : 12 program
Wilayah Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap kelestarian SDA itudanhanya berpengaruhLHhanyauntuk bers wilayah Kabupaten Lebak. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat : - program Program pembangunan bermanfaat lokal : 22 program Program pembangunan bermanfaat regional : - program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 68,52%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (59,99% -73,31%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 secara simultan berpengaruh cukup atau sedang terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T1M1, 19% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 29% program pengaruh
cukup, dan 52% pengaruh kuat.Kebijakan/program pembangunan yang termasuk dalam T1M2 ini tidak ada yang pengaruh longgar dan sangat kuat.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T1M2 pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Sangat Longgar Kuat
19%
52%
Cukup 29%
Gambar 4.4
Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T1M2 Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
4.2.2. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 2 dari Misi 2 (T2M2)
Tujuan yang ke-dua dari Misi yang ke-dua (T2M2) ini adalah: Meningkatkanpembangunan
berwawasan lingkungan dan keberlanjutan berdasarkan pola tata ruang daerah.
Terdapat tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T2M2 ini
yaitu:
1. Meningkatnya cakupan layanan air bersih, sanitasi dan persampahan;
2. Tersedianya permukiman dan lingkungan yang tertib dan sehat sesuai dengan pola tata ruang;
3. Pengendalian sumber daya alam, lingkungan dan penyediaan energy.
Tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 7 (tujuh) point kebijakan dan 20 program pembangunan.Untuk lebih jelasnya, intensitas pengaruh kebijakan dan program-program pembangunan T2M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan secara rinci dapat dilihat dalam Tabel4.4.
Tabel 4.9
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 2 Misi 2Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 2. Meningkatkan pembangunan berwawasan lingkungan dan
keberlanjutan berdasarkan pola tata ruang daerah.
N Sasaran Kebijakan Program Pembangnan Daerah Intensitas
o Pengaruh
Terhadap
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
1 Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Program pengembangan 83,3 Kuat
Cakupan cakupan layanan kinerja pengelolaan air
2 Tersedianya 1. Mengembangkan 1. Program pemanfaatan 83,33 Kuat
Permukiman kerangka regulasi ruang
6. Program pengembangan 99,98 Sangat
3 Pengendalian 1. Mengendalikan 1. Program pengendalian dan 94,44 Sangat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
pengendalian polusi Kuat
6. Program pengendalian 88,89 Sangat
kebakaran hutan Kuat
7. Program pengelolaan ruang 88,89 Sangat
terbuka hijau (RTH) Kuat
8. Program pengawasan dan 88,89 Sangat
penertiban kegiatan rakyat Kuat
yang berpotensi merusak
lingkungan
9. Program optimalisasi 88,89 Sangat
sumber daya alam dan Kuat
lingkungan hidup
10. Program rehabilitasi hutan 88,89 Sngat
dan lahan Kuat
11. Program pembinaan dan 88,89 Sangat
pengawa san bidang Kuat
tambang
12. Program pembinaan dan 88,89 Sangat
pengem bangan bidang Kuat
ketenagalistrikan
Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 dapat digolongkan menjadi 1 (satu) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup
sociosystem, 5 (lima) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup tecnosystem.
Ada 14 program pembangunan yang termasuk kategori lingkungan alam (ecosystem). Hasil identifikasi diperoleh sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan social : 1 program Program pembangunan lingkungan binaan : 5 program
Program pembangunan lingkungan alam : 14 progmam
Beban risiko yang dapat ditimbulkan oleh program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat diringkas sebagai berikut:
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Program pembangunan berisiko besar : 20 program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH didominasi oleh program pembangunan yang berisiko setempat. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat : 17 program
Program pembangunan berisiko lokal : 3 program Program pembangunan berisiko regional : - program
Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH didominasi oleh program-program bermanfaat besar. Hasil analisisnya dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : - program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : 3 program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : 17 program
Wilayah dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2, 15 program berdampak “lokal”.Tidak adadan 5 program pembangunan yang berdampak “setem sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat Program pembangunan bermanfaat lokal
Program pembangunan bermanfaat regional
: - program : 15 program : 5 program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 86,22%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (73,22% -86,64%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 secara simultan berpengaruh kuat terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M2, 55% program pembangunan diantaranya termasuk kategori pengaruh sangat kuat terhadap kelestarian SDA dan LH; Sebanyak 40 program
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
berkategori pengaruh kuat, dan ada 5% program pembangunan yang bepengaruh cukup.
Tidak ada satu program pun yang berkategori pengaruh longgar dan sangat longgar terhadap kelstarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T2M2 pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Cukup 5%
Sangat Kuat Kuat
55% 40%
Gambar 4.5
Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T2M2
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
4.2.3. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 3 dari Misi 2 (T3M2)
Tujuan yang ketiga dari Misi yang kedua pemerataan ekonomi, dan daya beli masyarakat melalui pengembangan UMKM berbasis ekonomi kerakyatan dan potensi lokal”. Ter dicapai dalam T3M2 ini yaitu:
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat;
Meningkatnya UMKM, koperasi dan lembaga keuangan lainnya;
Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja.
Sasaran yang hendak dicapai T3M2 tersebut diatas terbagi kedalam 7 butir kebijakan dan 44 program pembangunan.Untuk lebih jelasnya, intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan ke-tiga misi yang ke-dua ini terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH dapat dilihat dalam Tabel 4.5.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Tabel 4.10.
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 3 Misi 2
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 3. Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, dan daya beli masyarakat melalui pengembangan UMKM berbasis ekonomi kerakyatan dan potensi lokal.
1 Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Program peningkatan efisiensi 44,44 Sangat
pertumbuhan aktivitas usaha perdagangan dalam negeri Longga
ekonomi dan yang berdaya r
daya beli saing di bidang 2. Program peningkatan 66,67 Cukup
masyarakat perdagangan, kapasitas iptek sistem produksi
3. Program peningkatan dan 50,00 Longga
pengembangan ekspor r
jasa, dan industri 4. Program peningkatan 50,00 Longga
kreatif berbasis pengawasan peredaran barang r
potensi lokal dan jasa
5. Program Peningkatan fasilitas 72,22 Cukup
2. Meningkatkan
pelayanan pasar aktivitas usaha
6. Program peningkatan 55.56 Longga
yang berdaya
kerjasama perdagangan r
saing dibidang
Internasional pariwisata
melalui wisata 7. Program perlindungan 50,00 Longga
r
kulier dan konsumen dan pengamanan
ekowisata Perdagangan
3. Meningkatkan 8. Program peningkatan 72,22 Cukup
produktivitas kemampuan teknologi industry
pertanian 9. Program Penataan struktur 72,22 Cukup
4. Meningkatkan industry
ketahanan 10. Program peningkatan industri 72,22 Cukup
kecil dan menengah
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
pangan daerah 11. Program pengembangan 72,22 Cukup
industri kecil dan menengah
12. Program pengembangan 72,22 Cukup
sentra-sentra industri potensial
13. Program pengembangan 61,11 Cukup
destinasi wisata
14. Program pengembangan 44,44 Sangat
kemitraan pariwisata Longga
r
15. Program pengembangan 44,44 Longga
pemasaran pariwisata r
16. Program peningkatan 50,00 Longga
kesejahteraan petani r
17. Program peningkatan 50,00 Longga
pemasaran Hasil produksi r
pertanian/ kehutanan
/perikanan
18. Program peningkatan 77,78 Kuat
penerapan teknologi pertanian
/kehutanan /perikanan
19. Pengembangan agribisnis 77,78 Kuat
pertanian/
kehutanan/perikanan
20. Program pencegahan dan 77,78 Kuat
Penanggulangan penyakit
ternak/ ikan/ tanaman pangan
21. Program peningkatan SDM 33,33 Sangat
pertanian/ Longga
kehutanan/perikanan r
22. Program pemberdayaan 33,33 Sangat
penyuluh Longga
pertanian/kehutanan/perikana r
N
23. Program peningkatan 33,33 Sangat
kerjasama dalam usaha Longga
kemitraan pertanian/ r
kehutanan/perikanan
24. Program pemanfaatan potensi 77,78 Kuat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
sumberdaya pertanian/
kehutanan /perikanan
25. Program pembinaan dan 83,33 Kuat
penertiban hasil produksi
pertanian /kehutanan
/perikanan
26. Program pengembangan 77,78 Kuat
perikanan tangkap
27. Program pengembangan 55,56 Longga
sistem penyuluhan pertanian/ r
kehutanan /perikanan
28. Program pengembangan
83,33 Kuat
kawasan budidaya air tawar
29. Program penyediaan dan
83,33 Kuat
perbaikan infrastruktur
pertanian/ kehutanan/
Perikanan
30. Program penyediaan dan
83,33 Kuat
32. Program peningkatan produksi
77,78 Kuat
pertanian
/kehutanan/perikanan
2 Meningkatnya 1. Mengembangka 1. Program pengembangan
44,44 Sangat
UMKM, n jiwa kewirausahaan dan keunggulan Longga
koperasi dan wirausaha dan kompetitif usaha kecil r
lembaga usaha mikro, Menengah
keuangan kecil serta 2. Program pengembangan 44,44 Sangat
lainnya menengah sistem pendukung usaha bagi Longga
2. Mengembangka usaha mikro kecil menengah r
n koperasi dan
lembaga 3. Program pembinaan pedagang 50,00 Longga
keuangan kaki lima r
lainnya, 4. Program pengembangan 38,89 Sangat
lembaga ekonomi pedesaan Longga
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
terutama r
lembaga 5. Program peningkatan 38,89 Sangat
keuangan mikro kesejahteraan ekonomi Longga
sampai tingkat masyarakat r
kelurahan 6. Program peningkatan kualitas 38,89 Sangat
kelembagaan koperasi Longga
r
7. Program peningkatan 38,80 Sangat
koordinasi dengan lembaga Longga
keuangan /perbankan r
8. Bantuan dana pemberdayaan 38,89 Sangat
ekonomi kerakyatan (Hibah) Longga
r
3 Meningkatnya Melakukan 1. Program peningkatan promosi 38,89 Sangat
investasi yang promosi daerah dan kerjasama investasi Longga
mendorong dan pemberian r
penciptaan insentif bagi 2. Program peningkatan iklim 38,89 Sangat
lapangan kerja investor investasi dan realisasi investasi Longga
r
3.Program promosi produk 44,44 Sangat
unggulan daerah Longga
r
4.Program penyiapan potensi 44,44 Sangat
sumberdaya sarana dan Longga
prasarana daerah r
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
4.3. PENGARUH KEBIJAKAN/PROGRAM PEMBANGUNAN MISI 3
Misi 3 berbunyi Meningkatkan infrastruktur dan mutu layanan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan pengembangan budaya lokal. Misi Pembangunan ini memiliki 2 (dua) point tujuan yang diurai menjadi 8 (delapan) sasaran 17 point kebijakan, dan 66 program pembangunan. Berdasarkan hasil analisis skoring, intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam M3 ini bernilai skore 51,79%, berada pada selang interval (46,66%-59,98%). Hal ini menunjukan bahwa intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam misi yang ke-tiga (M3) bepengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup.
4.3.1. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan ke-1 dari Misi ke-3 (T1M3)
Tujuan pertama dari Misi yang ke-tiga ini tertulis Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta derajat kesehatan masyarakat untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Terdapat dua sasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M3 ini yaitu:
Tercapainya pendidikan dasar untuk semua; Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 5 (lima) point kebijakan dan 28 program pembangunan. Rincian selengkapnya intensitas pengaruh kebijakan/ program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat dilihat dalam Tabel 4.6
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Tabel 4.11
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 1 Misi 3
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta derajat kesehatan masyarakat untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.
1 Tercapainy 1. Meningkatkan 1. Program pendidikan anak usia
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
2 Meningkat 1. Meningkatkan 1.Program pengadaan, 50,00 Longga
nya derajat sarana, prasarana peningkatan sarana dan r
kesehatan dan tenaga prasarana kesehatan
masyarakat kesehatan 2.Program pemeliharaan sarana 50,00 Longga
2. Meningkatkan dan prasarana kesehatan r
pelayanan dan 3.Program Pengadaan, 50,00 Longga
upaya kesehatan Peningkatan Sarana dan r
berbasis Prasarana Rumah Sakit
pemberdayaan 4.Program Pemeliharaan Sarana 50,00 Longga
masyarakat dan Prasarana Rumah Sakit r
5.Program upaya kesehatan 44,44 Sangat
masyarakat Longga
r
6.Program perbaikan gizi 44,44 Sangat
masyarakat Longga
r
7.Program pencegahan dan 50,00 Longga
penanggulangan penyakit r
Menular
8.Program promosi kesehatan 50,00 Longga
dan pemberdayaan masyarakat r
9.Program lingkungan sehat 61,11 Cukup
perumahan
10. Program pengembangan 66,67 Cukup
lingkungan sehat
11. Program pelayanan kesehatan 50,00 Longga
penduduk miskin r
12. Program kemitraan 50,00 Longga
peningkatan pelayanan r
kesehatan
13. Program peningkatan 50,00 Longga
pelayanan kesehatan anak r
14. Program peningkatan 50,00 Longga
pelayanan kesehatan lansia r
15. Program pengawasan dan 50,00 Longga
pengendalian makanan r
16. Program peningkatan 50,00 Longga
keselamatan ibu melahirkan dan r
Anak
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
17.Program obat dan perbekalan 50,00 Longga
kesehatan r
18.Program penyelenggaraan 50,00 Longga
pelayanan kesehatan r
19. Program peningkatan 50,00 Longga
pelayanan rumah sakit r
Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam ini, dari 22 program pembangunan T1M3, 6 (enam) program diantaranya termasuk dalam ruang lingkup sociosystem, 16 program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup lingkungan
tecnosystem. Tidak ada satu program pun yang termasuk dalam kategori ecosystem. Hasil
identifikasi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Program pembangunan lingkungan social : 6 program Program pembangunan lingkungan binaan : 16 program Program pembangunan lingkungan alam : -program
Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup didominasi oleh
program-program yang berisiko “besar” terhadap k lingkungan hidup. Hasil identifikasi diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko kecil : 3 program Program pembangunan berisiko cukup : 5 program Program pembangunan berisiko besar : 13 program
Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup sebanyak
didominasi oleh program pembangunan yang selengkapnya dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan berisiko setempat : 4 program
Program pembangunan berisiko lokal : 18 program Program pembangunan berisiko regional : - program
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Manfaat terhadap kelestraian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terdiri dari program pembangunan yang berisiko “besar”, berisik selengkapnya dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : 4 program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : 6 program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : 12 program
Wilayah Manfaat terhadap kelestraian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3, semuanya bermanfaat lokal. Hasil analisis wilayah manfaat tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
Program pembangunan bermanfaat setempat : - program Program pembangunan bermanfaat lokal : 22 program Program pembangunan bermanfaat regional : - program
Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T3M2 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 49,99%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (46,66%-49,99%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T3M2 secara simultan berpengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup.
Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T2M2 pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten
Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T1M3
Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
sil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T1M3, 39% program pembangunan diantaranya termasuk kategori pengaruhsangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup; Sebanyak 54% program berkategori pengaruh longgar, dan 7% program pembangunan yang termuat dalam T1M3 ini yang memiliki pengaruh kategori cukup
atau sedang.Program-program pembangunan yang termasuk dalam T1M1 ini tidak ada yang berkategori pengaruh kuatdan program pembangunan yang memiliki pengaruhsangat kuat.
4.3.2. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan ke-2 dari Misi ke-3 (T2M3)
Tujuan ke-dua dari Misi ke-tiga (T2M3) tertulis: Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat. Ada 6 (enam) sasaran yang hendak dicapai tujuan pembangunan T2M3 ini yatu:
Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran;
Meningkatnya Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);
Pengendalian laju pertumbuhan penduduk;
Menjamin perlindungan anak dan perempuan;
Meningkatnya peran gender dan pemuda dalam pembangunan;
Pelestarian seni budaya dan olah raga.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 12 butir kebijakan dan 38 program pembangunan.Untuk lebih jelasnya, rincian sasaran, kebijakan dan program-program pembangunan yang tercantum dalam T2M3, serta pengaruh dari masing-masing program terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup dapat dilihat Tabel 4.12.
Tabel 4.12
Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan
Tujuan 2 Misi 3
Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH
Tujuan 2 : Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat
No Sasaran Kebijakan Program Pembangnan Daerah Intensitas
1 Menurunnya 1. Meningkatkan 1. Pemberdayaan fakir miskin, dan 50,00 Longgar
Angka jaminan penyandang masalah
Program pemberdayaan 50,00
Longgar
4. Program peningkatan 77,78 Kuat
5. Program rehabilitasi pasca 88,89 Sangat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019
dalam 10. Perlindungan pengembangan 44,44 Sangat
penanggulanga lembaga ketenagakerjaan Longgar
n kemiskinan 11. Peningkatan kualitas dan 44,44 Sangat
berbasis produktivitas tenaga kerja Longgar
pemberdayaan 12. Program Transmigrasi 88,89 Sangat
masyarakat dan Regional Kuat
peningkatan 13.
Bantuan dan jaminan 50,00 Longgar
partisipasi dunia
perlindungan sosial ( Hibah dan usaha dunia
2 Meningkatnya Meningkatkan 1. Program pemberdayaan fakir 50,00 Longgar
Penanganan penanganan miskin, dan penyandang
Penyandang PMKS secara masalah kesejahteraan sosial
Masalah menyeluruh (PMKS) lainnya
Kesejahteraan dengan 2. Program pelayanan dan 50,00 Longgar
Sosial (PMKS) melibatkan rehabilitasi kesejahteraan
masyarakat Sosial
3. Program pembinaan anak 50,00 Longgar
terlantar
4. Program pembinaan para 50,00 Longgar
penyandang cacat dan trauma
5. Program pembinaan panti 50,00 Longgar
asuhan/ panti jompo
6. Pembinaan eks penyandang 50,00 Longgar
penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan
penyakit sosial lainnya
7. Program pemberdayaan 50,00 Longgar
kelembagaan kesejahteraan