• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

BAB

4

ANALISIS SOSIAL EKONOMI

DAN LINGKUNGAN

4.1.

ANALISIS SOSIAL EKONOMI

Output kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya harus memberi manfaat bagi masyarakat.Manfaat tersebut diharapkan minimal dapat terlihat secara kasat mata dan secara sederhana dapat terukur, seperti kemudahan mencapai lokasi pelayanan infrastruktur, waktu tempuh yang menjadi lebih singkat, hingga pengurangan biaya yang harus dikeluarkan oleh penduduk untuk mendapatkan akses pelayanan tersebut.Hasil identifikasi aspek social pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya di Kabupaten Lebak tertuang sebagai berikut.

A. Sektor Pengembangan Pemukiman

Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

(2)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

B. Sektor Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL)

Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak-dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL) yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk.

Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.

Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

Tabel 4.1.

Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya Yang Diperkirakan Akan Terjadi

Diperkirakan Jenis Dampak Keterangan

Dampak

(3)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

1. Kesempatan Kegiatan Dapat Tenaga kerja Kerja operasional terserapnya kontrak atau sarana dan kesempatan kerja lepas sesuai berusaha operasional Berusaha produktif yang

(4)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

4. Kamtibmas Kegiatan Gangguan Terjadinya

pengoperasian keamanan di gangguan pekerja & Operasional Kesehatan penyakit berupa Masyarakat sarana dan masyarakat penyakit kulit,

prasarana Akibat infeksi saluran

Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Air Limbah yang

(5)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Air Limbah.

Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.

Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor air limbah ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

Tabel 4.2

Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya

Yang Diperkirakan Akan Terjadi

(6)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

1. Kesempatan Kegiatan Dapat Tenaga kerja

Kerja operasional terserapnya kontrak atau lepas

sistim kesempatan sesuai kebutuhan Berusaha operasional berusaha antara produktif yang

(7)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

D. Sektor Persampahan

Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Persampahan yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Persampahan.

Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.

Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor persampahan ditunjukkan dalam bentuk matriks pada Tabel 4.10 berikut.

(8)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Tabel 4.3

Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya

Yang Diperkirakan Akan Terjadi

1. Kesempatan Kegiatan Terserapnya Tenaga kerja Kerja konstruksi kesempatan kerja tahap konstruksi TPA penduduk disekitar yang dapat

1. Kesempatan Keguatan Dapat terserapnya Tenaga kerja Kerja operasional kesempatan kerja kontrak atau lepas

TPA bagi penduduk sesuai kebutuhan

2. Kesempatan Kegiatan Kesempatan Penduduk usia berusaha operasional berusaha antara lain produktif yang

TPA sebagai pemulung tidak bekerja

sampah yang masih

Bias

(9)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

3. Estetika Pengoprasian Proses penimbuhan Penurunan penimbunan sampah yang estetika berupa pekerja & Operasional kesehatan pekerja penyakit berupa Masyarakat TPA &pemulung penyakit kulit,

(masyarakat infeksi saluran

pangguna) pernafasan atas

dan infeksi pada

usus

E. Sektor Drainase

Dalam membangun sistim Drainase, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

(10)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase.

Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.

Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

Tabel 4.4

Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya

Yang Diperkirakan Akan Terjadi

1. Kesempatan Kegiatan Terserapnya Tenaga kerja

Kerja konstruksi kesempatan tahap

(11)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Komponen Yang

Diperkirakan

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Keterangan

1.Kesempatan Kegiatan Dapat Tenaga kerja

Kerja operasional terserapnya kontrak atau

F. Sektor Air Minum

Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap

harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi

yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan air minum yang berkembang

dimasyarakat, sedangkan dampak negatif sosial ekonomi akibat perekrutan pekerja yang tidak

(12)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan air minum.

Pada dasarnya semua dampak negatif yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi.

Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap system penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

Tabel 4.5

Matrik Dampak Terhadap Komponen Sosial, Ekonomi Dan Budaya

Yang Diperkirakan Akan Terjadi

(13)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Komponen Yang

Diperkirakan

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Keterangan

1. Kesempatan Kegiatan operasional Dapat Tenaga Kerja Sistim Penyediaan terserapnya kerja

Air Minum kesempatan kontrak

2. Kesempatan Kegiatan operasional Kesempatan Penduduk Berusaha Sistim Penyediaan berusaha usia

Air Minum antara lain produktif

sebagai tenaga yang tidak

harian atau bekerja

tenaga kontrak

(14)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Komponen Yang

Diperkirakan

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Keterangan

Terkena

Dampak

Dampak

Penyediaan Air lokasi dan keamanan

Minum sekitar lokasi seperti

pencurian

peralatan

5. Kesehatan Kegiatan Operasional Penurunan Timbulnya pekerja & Sistim Penyediaan kesehatan penyakit

Masyarakat Air Minum pekerja berupa

terutama infeksi

operator saluran

pompa. pernafasan

(15)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

4.2.

ANALISIS LINGKUNGAN

4.2.1. KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

Pemerintah Kabupaten Lebak telah melaksanakan KLHS terhadap RPJMD tahun 2013 –2017terhadap kelestarian sumberdaya alam, fungsi lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Seperti telah diketahui bahwa kebijakan/program pembangunan dimaksud pada dasarnya merupakan pengejawantahan dari Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Lebak untuk jangka menengah kedepan.

Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam RPIJM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2) kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, (3) peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan, (4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isu-isu tersebut.

Telah disampaikan sebelumnya bahwa Visi Kabupaten Lebak adalah:

“Lebak Menjadi Daerah Yang Maju Dan Religius Berbasis Perdesaan “

Hasil analisis secara simultan, intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam Visi pembangunan tersebut, terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup bernilai skore 54,92%. Berdasarkan metode skoring yang telah di uraikan sebelumnya dalam Metodologi kajian ini, nilai skore tersebut berada pada selang interval (46,66%-59,98%). Artinya kebikajan/program-program pembangunan yang dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2017 memiliki intensitas pengaruh longgar/ringan terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH).

(16)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan yang terdapat dalam RPJMD tahun 2013-2017 dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan, 30% diantaranya termasuk kategori program yang memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap upaya pelestarian SDA, fungsi LH; 37% program memiliki intensitas pengaruh longgar; 3% memiliki intensitas pengaruh

cukup atau sedang; 21% program memiliki pengaruh kuat, dan 9% program pembangunan memiliki intensitas pengaruh yang sangat kuat terhadap sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup.

Untuk dapat melihat dengan seksama komposisi jumlah program-program pembangunan yang termuat RPJMD Tahun 2013-2017 dengan berbagai tingkatan intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, disajikan diagram Gambar 4.1 berikut.

Sangat Kuat

9% Sangat

Kuat Longgar

21% 30%

Cukup Longgar

3% 37%

Gambar 4.1

Intensitas Pengaruh Visi Pembangunan RPJMD Tahun (2012-2017)

Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

(17)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Visi pembangunan tersebut terdiri dari tiga misi, yang dalam kaitannya dengan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat diuraikan sebgai berikut.

1. Misi pertama (M1) tercantumpenyelenggaraanpemerintahan:“Mewujudkyang amanah dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis, kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang pertama ini memiliki dampak/pengaruh yang sangat longgar (sangat kecil) terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup;

2. Misi ke-dua (M2) tercantum : “Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat yang berwawasan lingkungan”.hasil Berdasarkananalisis,kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang kedua ini memiliki cukup keterkaitan/pengaruh terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup;

3. Misi ke-tiga (M3) tercantum : “Meningkatkan mutu layanan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan pengembangan budaya lokal. Berdasarkan hasil analisis, kebijakan/program-program yang termuat didalamnya, misi yang ke-tiga ini memiliki keterkaitan/pengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup;

A. PENGARUH MISI PERTAMA TERHADAP KELESTARIAN SDA DAN LH

Misi pertama (M1) tertulisi: Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang amanah dan menciptakan peningkatan ketaatan dan kesalehan sosial masyarakat.

Misi pembangunan ini terdiri dari 2 (dua) point tujuan yang diurai menjadi 9 (sembilan) point sasaran dan 16 point kebijakan, 51 program pembangunan. Intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam M1 ini bernilai skore 40,63%. Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam M1 berada pada interval (33,33-46,65)%. Artinya kebijakan/program-program dimaksud termasuk kategori pengaruh sangat loggar

terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup. Misi yang pertama ini terbagi kedalam dua point tujuan.Analisis pengaruh ke-dua tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut.

(18)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

B. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)

Tujuan yang pertama dari misi yang pertama (T1M1) tertulis Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan akuntabel.Sebanyaktujuh sasaran

pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M1 ini adalah:

1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis kinerja dan kompetensi;

2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang efektif dan efisien;

3. Meningkatnya sarana dan prasarana pemerintahan;

4. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel; 5. Meningkatnya pelayanan publik;

6. Meningkatnya penataan, pembinaan dan penegakan hukum serta demokrasi yang adil dan bermartabat;

7. Meningkatnya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan dengan memberikan ruang untuk partisipasi masyarakat.

Program-program pembangunan yang tercantum dalam T1M1, apabila dicermati dengan seksama, tidak bersinggungan lansung dengan sumberdaya alam dan lingkungan hidup.Obyek sasaran pembangunan tersebut adalah sosiosistem yiatu kelembagaan pemerintah daerah Kabupaten Lebak.Tidak ada satu pun yang mengarah langsung terhadap sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 13 point kebijakan, 45 program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi yang pertama (T1M1) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat dilihat rincian Tabel 4.1 berikut.

(19)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Tabel 4.6

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 1 Misi 1 (T1M1)

Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH

Tujuan 1: Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang profesional, bersih, dan

akuntabel

Program fasilitas pindah/purna tugas 33,33 Sangat

Dan

2 Terwuju 1.Penataan 1.Program peningkatan kapasitas 33,33 Sangat

(20)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Atnya sara na dan prasarana aparatur Longgar

Sarana prasarana

2. Programpeningkatanfasilitas 44,44 Sangat

Dan pemerintahan

pendukung kinerja pemerintahan Longgar

Prasaran yg memadai

3. Program pengembangan fasilitasi & 44,44 Sangat

A sampai ke

penyelenggaraan pemerintah an Longgar

pemerint kelurahan

Ahan

4 Meningk 1.Intensifikasi 1.Program intensifikasi dan 44,44 Sangat

Atnya dan ekstensifikasi pendapatan daerah Longgar

Pengelol ekstensifikasi 2.Program perintisan dan pendirian 44,44 Sangat

Aan sumber PAD perusahaan daerah Longgar

Keuanga dan optimalisasi

3.Program peningkatan dan 33,33 Sangat

pengembangan pengelolaan Longgar

keuangan daerah

4.Program pembinaan dan fasilitasi 33,33 Sangat

pengelolaan keuangan Longgar

5 Mening 1. Membangun 1. Program pengembangan 33,33 Sangat

Katnya sistem akuntabilitas penyelenggaraan Longgar

Pelayan informasi pemerintahan

An disemua 2. Program mengintensifkan 33,33 Sangat

Publik pelayanan penanganan pengaduan Longgar

publik masyarakat

2.Optimalisasi 3. Program peningkatan pelayanan 33,33 Sangat

penggunaan publik Longgar

teknologi 4. Program peningkatan kualitas 33,33 Sangat

informasi pelayanan informasi Longgar

(21)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

yang 5. Program peningkatan kapasitas 33,33 Sangat

terintegrasi lembaga perwakilan rakyat Longgar

bagi seluruh daerah

pelayanan 6. Program peningkatan pelayanan 33,33 Sangat

publik menuju kedinasan kepala daerah/ wakil Longgar

cyber city kepala daerah

6 Mening 1. Menata sistem 1. Program penataan peraturan 33,33 Sangat

Katnya hukum dan perundang-undangan Longgar

Penataa regulasi 2. Program sosialisasi peraturan 33,33 Sangat

n, daerah yang perundang-undangan Longgar

pembina adil dan 3. Program perlakuan dan 33,33 Sangat

an dan bermartabat perlindungan hukum yang tidak Longgar

penegak 2. Meningkatkan diskriminatif

An wawasan 4. Program pengembangan 33,33 Sangat

Hukum kebangsaan wawasan kebangsaan Longgar

Serta dan demokrasi

5. Program kemitraan 33,33 Sangat

pengembangan wawasan Longgar

kebangsaan

6. Program pendidikan politik 33,33 Sangat

masyarakat Longgar

7 Mening 1. Meningkatka 1. Program perencanaan 55,56 Longgar

Katnya n pembangunan daerah

pe- perencanaan 2. Program perencanaan 55,56 Longgar

Rencana pembangunan pembangunan ekonomi

-an, daerah yang 3. Program perencanaan sosial 38,89 Sangat

pelak- partisifatif budaya Longgar

Sanaan dan inovatif 4. Program perencanaan 55,56 Longgar

(22)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

pengaw kapasitas dan 5. Program perencanaan

55,56 Longgar

asan kualitas prasarana wilayah dan sumber

pem- sistem daya alam

banguna pengawasan 6. Program peningkatan kapasitas 33,33 Sangat

n dg kelembagaan perencanaan Longgar

mem- pembangunan daerah

berikan 7. Program pengembangan data/ 33,33 Sangat

ruang informasi /statistik daerah Longgar

untuk 8. Program perencanaan tata 61,11 Cukup

partisip ruang

asi masy 9. Program perencanaan pemba 61,11 Cukup

ngunan daerah rawan bencana

10. Program kerjasama pembangunan 55,56 Longgar

11. Program perencanaan

pengem-55,56 Longgar

bangan wilayah strategis dan cepat

tumbuh

12. Program perencanaan pengemba 55,56 Longgar

ngan kota-kota menengah dan

besar

13. Program peningkatan kerjasama 66,67 Cukup

antar pemerintah daerah

14. Program peningkatan sistem 33,33 Sangat

pengawasan internal dan Longgar

pengendalian pelaksanaan

kebijakan KDH

15. Program peningkatan profesionalis 33,33 Sangat

me tenaga pemeriksa dan aparatur Longgar

(23)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Ruang lingkup kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1 didominasi oleh program-program pembangunan yang berbasis pada lingkungan sosial (sosiosystem); Hanya 3 program yang berbasis pada lingkungan binaan (tecnosystem), dan tidak satu pun program yang bersinggungan langsung dengan lingkungan alam (ecosystem). Hasil identifikasi ranah lingkungan kebijakan dan progam-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 adalah sebagai berikut:

Program pembangunan lingkungan sosial :

4

2 Program Program pembangunan

lingkungan binaan : 3 Program

Program pembangunan

kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup lebih didominasi oleh program-program pembangunan yang berisiko “k termasuk kategori berisikolasitingkatrisiko “besar”program-program. Reka pembangunan tersebut diuraikan sebagai berikut:

(24)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Luas wilayah terkena risiko dari kebijakan pembangunan yang termuat dalam T1M1

didominasi oleh program-program pembangunan yang luas da Hanya 11 program yang luas wilayah terkena

program yang berisiko “regional”. Luas dampak-program risik pembangunan yang dicanangkan T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan berisiko

Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya termasuk kategori kecil.Tidak ada satu program pun yang termasuk kategori berman

dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat kecil

thd SDA/LH :

Program pembangunan bermanfaat cukup

thd SDA/LH :

-Program pembangunan bermanfaat besar

thd SDA/LH :

-Wilayah dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 didominasi oleh program-program pembangunan yang hanya bermanfaat setempat. Hanya ada 10 program yang berma

(25)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

berdampak manfaat “regional”manfaat.Hasildariprogramanalis-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat setempat : 34 program Program pembangunan bermanfaat lokal : 10 program Program pembangunan bermanfaat regional : 1 program

Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 40,12%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T1M1, 78% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 15% program pengaruh

longgar, dan 7% pengaruh cukup atau sedang.Program-program pembangunan yang termasuk dalam T1M1 ini tidak ada yang pengaruh kuat dan sangat kuat.

Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.

Longgar Cukup

7% 15%

Sangat Longgar 78%

Gambar 4.2

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan pada T1M1

(26)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

C. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 2 dari Misi 1 (T2M1)

Tujuan yang kedua dari misi yang pertama (T2M1) tertulis Terciptanya kehidupan masyarakat yang aman, tertib, teratur, disiplin dan religious.Terdapat 2

(dua)pointsasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T2M1 ini yaitu:

1. Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

2. Meningkatnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dua sasaran pembangunan tersebut terbagi kedalam 3 (tiga) point kebijakan dan 6 (enam) point program pembangunan. Intensitas pengaruh kebijakan dan program-program pembangunan yang tercantum dalam T2M1 terhadap kelestarian SDA dan LH ini dapat dilihat Tabel 4.7.

Tabel 4.7

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 2 Misi 1

Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH

(27)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

lingkungan 4. Program pemberdayaan 44,44 Sangat

masyarakat untuk menjaga Longgar

ketertiban dan keamanan

2 Meningkatnya 2. Melakukan 5. Program peningkatan toleransi 44,44 Sangat

toleransi dan pembina an dan kerukunan dalam kehidupan Longgar

kerukunan keagamaan dan beragama

antar umat kemasyarakatan

beragama dg melibatkan 6. Bantuan bidang keagamaan dan 44,44 Sangat

dalam pemuka agama sosial masyarakat (hibah) Longgar

kehidupan dan tokoh

bermasyarakat, masyarakat

berbangsa dan 3. Peningkatan

bernegara sarana

Ruang lingkup program-program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M1 ini semuanya dalam ruang lingkup lingkungan sosial (sociosystem). Tidak ada satu pun

program pembangunan yang termasuk dalam ruang lingkup lingkungan binaan

(tecnosystem) dan lingkungan alam (ecosystem), sehingga hasil identifikasi diperoleh hasil

sebagai berikut:

Program pembangunan lingkungan sosial : 6 program Program pembangunan lingkungan binaan : - program

Program pembangunan lingkungan alam : - program

Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) semuanya berisiko kecil. Hasil identifikasinya sebagai berikut

(28)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Program pembangunan berisiko besar : program

Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 hanya berdampak lokal, yaitu hanya berlaku di wilayah Kabupaten Lebak. Berdasarkan hasil analisis wilayah terkena dampak dari T2M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan berisiko setempat : - program

Program pembangunan berisiko lokal : 6 program Program pembangunan berisiko regional : - program

Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH semuanya berkategori kecil.Tidak ada program yang berkategori cukup atau besar. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : 6 program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : - program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : - program

Wilayah manfaat terhadap kelestarian SDA dan LH dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 hanya berlaku lokal, tidak ada program yang berdampak “regional” atau “setempat”. Hasil

Program pembangunan bermanfaat setempat : - program Program pembangunan bermanfaat lokal : 6 program Program pembangunan bermanfaat regional : - program

Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan tersebut di atas, hasil analisis simultan dengan pendekatan skoring terhadap program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 ini diperoleh nilai skore 44,44%, berada pada selang interval skore (33,33%-46,65%). Hal ini berarti intensitas pengaruh dari kebijakan dan program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas secara keseluruhan terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori pengaruh

sangat longgar.

(29)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 44,44%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (33,33% –46,65%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T2M1 secara simultan berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut

Cukup Longgar

0% 0%

Sangat Longgar 100%

Gambar 4.3

Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T2M1 Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M1, 100% memiliki intensitas pengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Tidak ada program yang memiliki intensitas pengaruh longgar, pengaruh cukup atau sedang, pengaruh kuat dan sangat kuat.

(30)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

4.2. PENGARUH KEBIJAKAN/PROGRAM PEMBANGUNAN MISI 2

Misi yang kedua (M2) ini tertulis Meningkatkan infrastruktur dan suprastruktur pertumbuhan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat yang berwawasan

lingkungan. Misi pembangunan yang kedua ini memiliki 3 (tiga) point tujuan yang diurai menjadi 9 (sembilan) point sasaran, dan 19 point kebijakan, 85 program pembangunan. Berdasarkan hasil analisis skoring, intensitas pengaruh kebijakan dan program-program pembangunan yang tercantum dalam M2 ini bernilai skore 67,02%, berada pada interval skore (58,00%-71,99%). Nilai skore tersebut menunjukan intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup termasuk kategori cukup.

4.2.1. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 1 dari Misi 2 (T1M2)

Tujuan pertama dari Misi yang kedua (T1M2) ini tertulis Tersedianya infrastrukturdasar yang berkualitas dan memadai untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan

ekonomi.Terdapat 3 (tiga) sasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M2 ini yaitu:

 Meningkatnya kapasitas dan kualitas infrastruktur jalan;  

 Optimalisasi infrastruktur pengairan dalam upaya penyediaan air baku;  

 Meningkatnya sarana prasarana perhubungan yang memadai serta tersedia sarana dan prasarana komunikasi dan informasi yang mudah diakses oleh masyarakat. 

Tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 5 (lima) butir kebijakan dan 22 program pembangunan. Hasil identifikasi intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan pertama dari misi yang ke-dua (T1M2) terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dalam upaya mewujudkan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat dilihat rincian Tabel 4.3 berikut.

(31)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Tabel 4.8

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 1 Misi 2

Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH

Tujuan 1 : Tersedianya infrastruktur dasar yang berkualitas dan memadai untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

(32)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

2 Optimalisasi Peningkatan Program pengembangan dan 77,78 Kuat

infrastruktur sarana prasarana pengelolaan jaringan irigasi dan

Pengairan dan pe-ngelolaan jaringan pengairan lainnya

dalam upaya jalonggar irigasi

3 Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Program pembangunan 77,78 Kuat

Sarana Sarana prasarana fasilitas

Prasarana Prasarana perhubungan

perhubungan Perhubungan 2. Program rehabilitasi dan 77,78 Kuat

yang memadai Dan pemeliharaan prasarana dan

serta tersedia Transportasi fasilitas LLAJ

sarana dan umum yang 3. Program peningkatan 72,22 Cukup

Prasarana aman dan pelayanan angkutan

komunikasi dan Memadai 4. Program peningkatan dan 72,22 Cukup

informasi yang 2. Meningkatkan pengamanan lalu lintas

mudah diakses sarana dan 5. Program peningkatan kelaikan 72,22 Cukup

Oleh Prasarana pengoperasian kendaraan

masyarakat komunikasi dan 6. Program peningkatan 72,22 Cukup

informasi yang pelayanan lalu lintas

mudah diakses

oleh masyarakat

7. Program peningkatan 72,22 Cukup

optimalisasi perhubungan

8. Program optimalisasi 38.89 Sangat

pemanfaatan teknologi Longgar

informasi

9. Program pengkajian dan 38,89 Sangat

penelitian bidang komunikasi Longgar

dan informasi

10. Program kerjasama informasi 38,89 Sangat

dan media massa Longgar

(33)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

11. Program pengembangan 38,89 Sangat

komunikasi, informasi dan Longgar

media massa

Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 dapat digolongkan menjadi 6 (enam) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup

sociosystem, 16 program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup tecnosystem. Tidak

ada satu program pun yang termasuk kategori lingkungan alam (ecosystem). Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh sebagai berikut:

Program pembangunan lingkungan social : 6 program Program pembangunan lingkungan binaan : 16 program

Program pembangunan lingkungan alam : - progmam

Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan berisiko kecil Program pembangunan berisiko cukup Program pembangunan berisiko besar

: 3 program : 5 program : 14 program

Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 hanya berpengaruh “setempat” dan ber analisis dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan berisiko setempat : 4 program Program pembangunan berisiko lokal : 18 program Program pembangunan berisiko regional : - program

Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH, terdapat 4 pro berkategori “cukup”, dan 12 program terma

diringkas sebagai berikut:

(34)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : 4program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : 6 program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : 12 program

Wilayah Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 terhadap kelestarian SDA itudanhanya berpengaruhLHhanyauntuk bers wilayah Kabupaten Lebak. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat setempat : - program Program pembangunan bermanfaat lokal : 22 program Program pembangunan bermanfaat regional : - program

Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 68,52%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (59,99% -73,31%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 secara simultan berpengaruh cukup atau sedang terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T1M1, 19% diantaranya berpengaruh sangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup; Sebanyak 29% program pengaruh

cukup, dan 52% pengaruh kuat.Kebijakan/program pembangunan yang termasuk dalam T1M2 ini tidak ada yang pengaruh longgar dan sangat kuat.

Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T1M2 pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.

(35)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Sangat Longgar Kuat

19%

52%

Cukup 29%

Gambar 4.4

Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T1M2 Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

4.2.2. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 2 dari Misi 2 (T2M2)

Tujuan yang ke-dua dari Misi yang ke-dua (T2M2) ini adalah: Meningkatkanpembangunan

berwawasan lingkungan dan keberlanjutan berdasarkan pola tata ruang daerah.

Terdapat tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T2M2 ini

yaitu:

1. Meningkatnya cakupan layanan air bersih, sanitasi dan persampahan;

2. Tersedianya permukiman dan lingkungan yang tertib dan sehat sesuai dengan pola tata ruang;

3. Pengendalian sumber daya alam, lingkungan dan penyediaan energy.

Tiga sasaran pembangunan yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 7 (tujuh) point kebijakan dan 20 program pembangunan.Untuk lebih jelasnya, intensitas pengaruh kebijakan dan program-program pembangunan T2M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan secara rinci dapat dilihat dalam Tabel4.4.

Tabel 4.9

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 2 Misi 2Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH

Tujuan 2. Meningkatkan pembangunan berwawasan lingkungan dan

keberlanjutan berdasarkan pola tata ruang daerah.

N Sasaran Kebijakan Program Pembangnan Daerah Intensitas

o Pengaruh

Terhadap

(36)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

1 Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Program pengembangan 83,3 Kuat

Cakupan cakupan layanan kinerja pengelolaan air

2 Tersedianya 1. Mengembangkan 1. Program pemanfaatan 83,33 Kuat

Permukiman kerangka regulasi ruang

6. Program pengembangan 99,98 Sangat

3 Pengendalian 1. Mengendalikan 1. Program pengendalian dan 94,44 Sangat

(37)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

pengendalian polusi Kuat

6. Program pengendalian 88,89 Sangat

kebakaran hutan Kuat

7. Program pengelolaan ruang 88,89 Sangat

terbuka hijau (RTH) Kuat

8. Program pengawasan dan 88,89 Sangat

penertiban kegiatan rakyat Kuat

yang berpotensi merusak

lingkungan

9. Program optimalisasi 88,89 Sangat

sumber daya alam dan Kuat

lingkungan hidup

10. Program rehabilitasi hutan 88,89 Sngat

dan lahan Kuat

11. Program pembinaan dan 88,89 Sangat

pengawa san bidang Kuat

tambang

12. Program pembinaan dan 88,89 Sangat

pengem bangan bidang Kuat

ketenagalistrikan

Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 dapat digolongkan menjadi 1 (satu) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup

sociosystem, 5 (lima) program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup tecnosystem.

Ada 14 program pembangunan yang termasuk kategori lingkungan alam (ecosystem). Hasil identifikasi diperoleh sebagai berikut:

Program pembangunan lingkungan social : 1 program Program pembangunan lingkungan binaan : 5 program

Program pembangunan lingkungan alam : 14 progmam

Beban risiko yang dapat ditimbulkan oleh program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 terhadap kelestarian sumberdaya alam (SDA) dan fungsi lingkungan hidup (LH) dapat diringkas sebagai berikut:

(38)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Program pembangunan berisiko besar : 20 program

Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH didominasi oleh program pembangunan yang berisiko setempat. Hasil analisis dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan berisiko setempat : 17 program

Program pembangunan berisiko lokal : 3 program Program pembangunan berisiko regional : - program

Manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M1 terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH didominasi oleh program-program bermanfaat besar. Hasil analisisnya dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : - program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : 3 program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : 17 program

Wilayah dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2, 15 program berdampak “lokal”.Tidak adadan 5 program pembangunan yang berdampak “setem sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat setempat Program pembangunan bermanfaat lokal

Program pembangunan bermanfaat regional

: - program : 15 program : 5 program

Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T2M2 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 86,22%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (73,22% -86,64%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T1M2 secara simultan berpengaruh kuat terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Hasil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T2M2, 55% program pembangunan diantaranya termasuk kategori pengaruh sangat kuat terhadap kelestarian SDA dan LH; Sebanyak 40 program

(39)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

berkategori pengaruh kuat, dan ada 5% program pembangunan yang bepengaruh cukup.

Tidak ada satu program pun yang berkategori pengaruh longgar dan sangat longgar terhadap kelstarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan

Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T2M2 pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.

Cukup 5%

Sangat Kuat Kuat

55% 40%

Gambar 4.5

Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T2M2

Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

4.2.3. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan 3 dari Misi 2 (T3M2)

Tujuan yang ketiga dari Misi yang kedua pemerataan ekonomi, dan daya beli masyarakat melalui pengembangan UMKM berbasis ekonomi kerakyatan dan potensi lokal”. Ter dicapai dalam T3M2 ini yaitu:

 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat;  

 Meningkatnya UMKM, koperasi dan lembaga keuangan lainnya;  

 Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan lapangan kerja. 

Sasaran yang hendak dicapai T3M2 tersebut diatas terbagi kedalam 7 butir kebijakan dan 44 program pembangunan.Untuk lebih jelasnya, intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam tujuan ke-tiga misi yang ke-dua ini terhadap kelestarian SDA dan fungsi LH dapat dilihat dalam Tabel 4.5.

(40)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Tabel 4.10.

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 3 Misi 2

Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH

Tujuan 3. Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan ekonomi, dan daya beli masyarakat melalui pengembangan UMKM berbasis ekonomi kerakyatan dan potensi lokal.

1 Meningkatnya 1. Meningkatkan 1. Program peningkatan efisiensi 44,44 Sangat

pertumbuhan aktivitas usaha perdagangan dalam negeri Longga

ekonomi dan yang berdaya r

daya beli saing di bidang 2. Program peningkatan 66,67 Cukup

masyarakat perdagangan, kapasitas iptek sistem produksi

3. Program peningkatan dan 50,00 Longga

pengembangan ekspor r

jasa, dan industri 4. Program peningkatan 50,00 Longga

kreatif berbasis pengawasan peredaran barang r

potensi lokal dan jasa

5. Program Peningkatan fasilitas 72,22 Cukup

2. Meningkatkan

pelayanan pasar aktivitas usaha

6. Program peningkatan 55.56 Longga

yang berdaya

kerjasama perdagangan r

saing dibidang

Internasional pariwisata

melalui wisata 7. Program perlindungan 50,00 Longga

r

kulier dan konsumen dan pengamanan

ekowisata Perdagangan

3. Meningkatkan 8. Program peningkatan 72,22 Cukup

produktivitas kemampuan teknologi industry

pertanian 9. Program Penataan struktur 72,22 Cukup

4. Meningkatkan industry

ketahanan 10. Program peningkatan industri 72,22 Cukup

kecil dan menengah

(41)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

pangan daerah 11. Program pengembangan 72,22 Cukup

industri kecil dan menengah

12. Program pengembangan 72,22 Cukup

sentra-sentra industri potensial

13. Program pengembangan 61,11 Cukup

destinasi wisata

14. Program pengembangan 44,44 Sangat

kemitraan pariwisata Longga

r

15. Program pengembangan 44,44 Longga

pemasaran pariwisata r

16. Program peningkatan 50,00 Longga

kesejahteraan petani r

17. Program peningkatan 50,00 Longga

pemasaran Hasil produksi r

pertanian/ kehutanan

/perikanan

18. Program peningkatan 77,78 Kuat

penerapan teknologi pertanian

/kehutanan /perikanan

19. Pengembangan agribisnis 77,78 Kuat

pertanian/

kehutanan/perikanan

20. Program pencegahan dan 77,78 Kuat

Penanggulangan penyakit

ternak/ ikan/ tanaman pangan

21. Program peningkatan SDM 33,33 Sangat

pertanian/ Longga

kehutanan/perikanan r

22. Program pemberdayaan 33,33 Sangat

penyuluh Longga

pertanian/kehutanan/perikana r

N

23. Program peningkatan 33,33 Sangat

kerjasama dalam usaha Longga

kemitraan pertanian/ r

kehutanan/perikanan

24. Program pemanfaatan potensi 77,78 Kuat

(42)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

sumberdaya pertanian/

kehutanan /perikanan

25. Program pembinaan dan 83,33 Kuat

penertiban hasil produksi

pertanian /kehutanan

/perikanan

26. Program pengembangan 77,78 Kuat

perikanan tangkap

27. Program pengembangan 55,56 Longga

sistem penyuluhan pertanian/ r

kehutanan /perikanan

28. Program pengembangan

83,33 Kuat

kawasan budidaya air tawar

29. Program penyediaan dan

83,33 Kuat

perbaikan infrastruktur

pertanian/ kehutanan/

Perikanan

30. Program penyediaan dan

83,33 Kuat

32. Program peningkatan produksi

77,78 Kuat

pertanian

/kehutanan/perikanan

2 Meningkatnya 1. Mengembangka 1. Program pengembangan

44,44 Sangat

UMKM, n jiwa kewirausahaan dan keunggulan Longga

koperasi dan wirausaha dan kompetitif usaha kecil r

lembaga usaha mikro, Menengah

keuangan kecil serta 2. Program pengembangan 44,44 Sangat

lainnya menengah sistem pendukung usaha bagi Longga

2. Mengembangka usaha mikro kecil menengah r

n koperasi dan

lembaga 3. Program pembinaan pedagang 50,00 Longga

keuangan kaki lima r

lainnya, 4. Program pengembangan 38,89 Sangat

lembaga ekonomi pedesaan Longga

(43)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

terutama r

lembaga 5. Program peningkatan 38,89 Sangat

keuangan mikro kesejahteraan ekonomi Longga

sampai tingkat masyarakat r

kelurahan 6. Program peningkatan kualitas 38,89 Sangat

kelembagaan koperasi Longga

r

7. Program peningkatan 38,80 Sangat

koordinasi dengan lembaga Longga

keuangan /perbankan r

8. Bantuan dana pemberdayaan 38,89 Sangat

ekonomi kerakyatan (Hibah) Longga

r

3 Meningkatnya Melakukan 1. Program peningkatan promosi 38,89 Sangat

investasi yang promosi daerah dan kerjasama investasi Longga

mendorong dan pemberian r

penciptaan insentif bagi 2. Program peningkatan iklim 38,89 Sangat

lapangan kerja investor investasi dan realisasi investasi Longga

r

3.Program promosi produk 44,44 Sangat

unggulan daerah Longga

r

4.Program penyiapan potensi 44,44 Sangat

sumberdaya sarana dan Longga

prasarana daerah r

(44)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

4.3. PENGARUH KEBIJAKAN/PROGRAM PEMBANGUNAN MISI 3

Misi 3 berbunyi Meningkatkan infrastruktur dan mutu layanan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan pengembangan budaya lokal. Misi Pembangunan ini memiliki 2 (dua) point tujuan yang diurai menjadi 8 (delapan) sasaran 17 point kebijakan, dan 66 program pembangunan. Berdasarkan hasil analisis skoring, intensitas pengaruh kebijakan/program-program pembangunan yang tercantum dalam M3 ini bernilai skore 51,79%, berada pada selang interval (46,66%-59,98%). Hal ini menunjukan bahwa intensitas pengaruh program-program pembangunan yang tercantum dalam misi yang ke-tiga (M3) bepengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup.

4.3.1. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan ke-1 dari Misi ke-3 (T1M3)

Tujuan pertama dari Misi yang ke-tiga ini tertulis Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta derajat kesehatan masyarakat untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Terdapat dua sasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam T1M3 ini yaitu:

Tercapainya pendidikan dasar untuk semua; Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 5 (lima) point kebijakan dan 28 program pembangunan. Rincian selengkapnya intensitas pengaruh kebijakan/ program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dapat dilihat dalam Tabel 4.6

(45)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Tabel 4.11

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan Tujuan 1 Misi 3

Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH

Tujuan 1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan serta derajat kesehatan masyarakat untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing.

1 Tercapainy 1. Meningkatkan 1. Program pendidikan anak usia

(46)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

2 Meningkat 1. Meningkatkan 1.Program pengadaan, 50,00 Longga

nya derajat sarana, prasarana peningkatan sarana dan r

kesehatan dan tenaga prasarana kesehatan

masyarakat kesehatan 2.Program pemeliharaan sarana 50,00 Longga

2. Meningkatkan dan prasarana kesehatan r

pelayanan dan 3.Program Pengadaan, 50,00 Longga

upaya kesehatan Peningkatan Sarana dan r

berbasis Prasarana Rumah Sakit

pemberdayaan 4.Program Pemeliharaan Sarana 50,00 Longga

masyarakat dan Prasarana Rumah Sakit r

5.Program upaya kesehatan 44,44 Sangat

masyarakat Longga

r

6.Program perbaikan gizi 44,44 Sangat

masyarakat Longga

r

7.Program pencegahan dan 50,00 Longga

penanggulangan penyakit r

Menular

8.Program promosi kesehatan 50,00 Longga

dan pemberdayaan masyarakat r

9.Program lingkungan sehat 61,11 Cukup

perumahan

10. Program pengembangan 66,67 Cukup

lingkungan sehat

11. Program pelayanan kesehatan 50,00 Longga

penduduk miskin r

12. Program kemitraan 50,00 Longga

peningkatan pelayanan r

kesehatan

13. Program peningkatan 50,00 Longga

pelayanan kesehatan anak r

14. Program peningkatan 50,00 Longga

pelayanan kesehatan lansia r

15. Program pengawasan dan 50,00 Longga

pengendalian makanan r

16. Program peningkatan 50,00 Longga

keselamatan ibu melahirkan dan r

Anak

(47)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

17.Program obat dan perbekalan 50,00 Longga

kesehatan r

18.Program penyelenggaraan 50,00 Longga

pelayanan kesehatan r

19. Program peningkatan 50,00 Longga

pelayanan rumah sakit r

Ruang lingkup program-program pembangunan yang termuat dalam ini, dari 22 program pembangunan T1M3, 6 (enam) program diantaranya termasuk dalam ruang lingkup sociosystem, 16 program pembangunan termasuk dalam ruang lingkup lingkungan

tecnosystem. Tidak ada satu program pun yang termasuk dalam kategori ecosystem. Hasil

identifikasi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Program pembangunan lingkungan social : 6 program Program pembangunan lingkungan binaan : 16 program Program pembangunan lingkungan alam : -program

Beban risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup didominasi oleh

program-program yang berisiko “besar” terhadap k lingkungan hidup. Hasil identifikasi diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan berisiko kecil : 3 program Program pembangunan berisiko cukup : 5 program Program pembangunan berisiko besar : 13 program

Luas wilayah terkena risiko dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup sebanyak

didominasi oleh program pembangunan yang selengkapnya dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan berisiko setempat : 4 program

Program pembangunan berisiko lokal : 18 program Program pembangunan berisiko regional : - program

(48)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Manfaat terhadap kelestraian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3 terdiri dari program pembangunan yang berisiko “besar”, berisik selengkapnya dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat kecil thd SDA/LH : 4 program Program pembangunan bermanfaat cukup thd SDA/LH : 6 program Program pembangunan bermanfaat besar thd SDA/LH : 12 program

Wilayah Manfaat terhadap kelestraian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup dari program-program pembangunan yang termuat dalam T1M3, semuanya bermanfaat lokal. Hasil analisis wilayah manfaat tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

Program pembangunan bermanfaat setempat : - program Program pembangunan bermanfaat lokal : 22 program Program pembangunan bermanfaat regional : - program

Hasil analisis simultan berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas yaitu: ranah lingkungan yang menjadi sasaran; beban dan luas dampak risiko;manfaat dan luas dampak manfaat dari program-program pembangunan yang termuat dalam T3M2 tersebut di atas, diperoleh nilai skore 49,99%. Nilai skore tersebut berada pada selang interval (46,66%-49,99%). Hal ini berarti kebijakan/program-program pembangunan yang termuat dalam T3M2 secara simultan berpengaruh longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup.

Untuk melihat secara komprehensif komposisi jumlah masing-masing program T2M2 pada berbagai tingkat intensitas pengaruhnya terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup, dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan, disajikan bentuk diagram sebagai berikut.

(49)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten

Intensitas PengaruhKebijakan/Program Pembangunan pada T1M3

Terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

sil analisis secara parsial terhadap program-program pembangunan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari seluruh program pembangunan yang dicanangkan dalam T1M3, 39% program pembangunan diantaranya termasuk kategori pengaruhsangat longgar terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup; Sebanyak 54% program berkategori pengaruh longgar, dan 7% program pembangunan yang termuat dalam T1M3 ini yang memiliki pengaruh kategori cukup

atau sedang.Program-program pembangunan yang termasuk dalam T1M1 ini tidak ada yang berkategori pengaruh kuatdan program pembangunan yang memiliki pengaruhsangat kuat.

4.3.2. Pengaruh Kebijakan/Program Tujuan ke-2 dari Misi ke-3 (T2M3)

Tujuan ke-dua dari Misi ke-tiga (T2M3) tertulis: Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat. Ada 6 (enam) sasaran yang hendak dicapai tujuan pembangunan T2M3 ini yatu:

 Menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran;  

 Meningkatnya Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);  

 Pengendalian laju pertumbuhan penduduk;  

 Menjamin perlindungan anak dan perempuan;  

 Meningkatnya peran gender dan pemuda dalam pembangunan;  

 Pelestarian seni budaya dan olah raga.  

 

(50)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

Sasaran yang hendak dicapai tersebut diatas terbagi kedalam 12 butir kebijakan dan 38 program pembangunan.Untuk lebih jelasnya, rincian sasaran, kebijakan dan program-program pembangunan yang tercantum dalam T2M3, serta pengaruh dari masing-masing program terhadap kelestarian sumberdaya alam dan fungsi lingkungan hidup dapat dilihat Tabel 4.12.

Tabel 4.12

Intensitas Pengaruh Kebijakan/Program Pembangunan

Tujuan 2 Misi 3

Terhadap Kelestarian SDA dan Fungsi LH

Tujuan 2 : Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat

No Sasaran Kebijakan Program Pembangnan Daerah Intensitas

1 Menurunnya 1. Meningkatkan 1. Pemberdayaan fakir miskin, dan 50,00 Longgar

Angka jaminan penyandang masalah

Program pemberdayaan 50,00

Longgar

4. Program peningkatan 77,78 Kuat

5. Program rehabilitasi pasca 88,89 Sangat

(51)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019

dalam 10. Perlindungan pengembangan 44,44 Sangat

penanggulanga lembaga ketenagakerjaan Longgar

n kemiskinan 11. Peningkatan kualitas dan 44,44 Sangat

berbasis produktivitas tenaga kerja Longgar

pemberdayaan 12. Program Transmigrasi 88,89 Sangat

masyarakat dan Regional Kuat

peningkatan 13.

Bantuan dan jaminan 50,00 Longgar

partisipasi dunia

perlindungan sosial ( Hibah dan usaha dunia

2 Meningkatnya Meningkatkan 1. Program pemberdayaan fakir 50,00 Longgar

Penanganan penanganan miskin, dan penyandang

Penyandang PMKS secara masalah kesejahteraan sosial

Masalah menyeluruh (PMKS) lainnya

Kesejahteraan dengan 2. Program pelayanan dan 50,00 Longgar

Sosial (PMKS) melibatkan rehabilitasi kesejahteraan

masyarakat Sosial

3. Program pembinaan anak 50,00 Longgar

terlantar

4. Program pembinaan para 50,00 Longgar

penyandang cacat dan trauma

5. Program pembinaan panti 50,00 Longgar

asuhan/ panti jompo

6. Pembinaan eks penyandang 50,00 Longgar

penyakit sosial (eks

narapidana, PSK, narkoba dan

penyakit sosial lainnya

7. Program pemberdayaan 50,00 Longgar

kelembagaan kesejahteraan

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan selalu ingat dan waspada yang terjadi di masa sekarang maupun di masa yang akan datang, alhamdulillah skripsi dengan judul “Evolusi Sosial Dalam Pandangan Ranggawarsita”,

Prosedur pelaksanaan PTK ini dapat dilakukan secara berulang (siklus) hingga mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan. Prosedur penelitian dilaksanakan berdasarkan

1216 SMA Islam Terpadu Al Kafi Cigedug Kab... 1287 SMA Bina Bhakti

Penelitian ini fokus pacta perilaku konsumtif remaja di Surabaya terhadap barang dan jasa simbol perayaan Valentine's Day serta sikap remaja di Surabaya terhadap perayaan

Tahan peredam ini berfungsi untuk membatasi arus tembus listrik dan meredamkan osilasi yang tidak diinginkan ketika terjadi tembus listrik pada sela karena dapat

Hal tersebut dilakukan agar pada saat ingin menemukan kembali surat lamaran, staf rekrutmen dapat dengan mudah menemukannya didalam ordner yang sebelumnya sudah

Penelitian ini merekomendasikan terapi Natural Relaxation Music untuk menurunkan kelelahan pasien dan saran untuk manajemen rumah sakit agar terapi musik sebagai

Penyelenggaraan SEA Games kali ini adalah yang ke 26 kalinya dan dilaksanakan selama 11 hari terhitung sejak 11 November 2011 sampai dengan 22 November 2011 di dua kota di