• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG YOSHUA DIO AUGUSTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG YOSHUA DIO AUGUSTA"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG

YOSHUA DIO AUGUSTA 140607917

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di PT. Pindad (Persero) mulai tanggl 03 Juli 2017 sampai dengan 11 Agustus 2017 disusun oleh:

Nama : Yoshua Dio Augusta

NPM : 140607917

Program Studi : Teknik Industri

Fakultas : Teknologi Industri

Telah diperiksa dan disetujui.

Bandung, 7 Agustus 2017

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Supriatna AM.d Tonny Yuniarto, S.T., M.Eng

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya Kerja Praktek selama 30 hari kerja di PT. Pindad (Persero) Bandung dapat terlaksanakan dengan baik dan penyusunan laporan Kerja Praktek dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Tujuan dari penyusunan Laporan Kerja Praktek adalah salah satu syarat akademis yang wajib dipenuhi dalam kuliah Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Selain itu, tujuan dari melakukan Kerja Praktek adalah untuk memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sebelum lulus dari program studi Teknik Industri.

Terselesaikannya Laporan Kerja Praktek tidak luput dari bantuan, motivasi serta partisipasi dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi sumber kekuatan dan pengharapan bagi penyusun dalam melaksanakan kerja praktek dan penyusunan laporan.

2. Bapak Tonny Yuniarto S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing kerja praktek.

3. Bapak Supriatna AM.d selaku pembimbing lapangan dan Team Leader Rendalprod Departemen Sarana Kereta Api PT. Pindad (Persero) Bandung.

4. Bapak Deni Mashudi, Bapak Wahyu Setyawan dan Bapak Tatang Mutaqien selaku staff Rendalprod Departemen Sarana Kereta Api PT. Pindad (Persero) Bandung.

5. Kedua orang tua dan adik yang selalu mendukung serta memberikan doa selama pelaksanaan kerja praktek dan penyusunan laporan.

6. Ignatius Ivan Prasetyo, Nikolaus Andika, Reno Hartono dan Bartolumeus Harjuna sebagai partner kerja praktek yang selalu mendukung dalam hal apapun.

7. Teman-teman yang telah memberikan motivasi dan semangat selama pelaksanaan dan penyusunan.

(4)

8. Seluruh karyawan PT. Pindad (Persero) Bandung atas kekeluargaan yang terjalin dan senantiasa membantu selama kerja praktek.

Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna bagi penulis dan semua pihak yang terkait.

Bandung, 07 Agustus 2017

Penyusun

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Tujuan ...1

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ...2

BAB 2. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ...3

2.2. Struktur Organisasi Perusahaan. ... 12

2.3. Manajemen Perusahaan ...16

BAB 3. TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN 3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen ...21

3.2. Produk yang Dihasilkan ...22

3.3. Proses Produksi ...28

3.4. Fasilitas Produksi ...31

BAB 4. TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA 4.1. Lingkup Pekerjaan ...35

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ...36

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ...37

4.4. Hasil Pekerjaan ...39

BAB 5. PENUTUP 5.1. Penutup ...53

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Tabel Komponen Isolating Cock ...29 Tabel 2.2. Tabel Komponen Casting ...29

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. Pindad (Persero) ...4

Gambar 2.2 Produk PT. Coca-Cola dengan Botol Plastik ...4

Gambar 2.3 Logo Perusahaan bergambar Roda Gigi di luar Bintang ...4

Gambar 2.4 Logo Perusahaan bergambar anak panah ...5

Gambar 2.5 Logo dari Budaya Perusahaan ...6

Gambar 2.6 Penghargaan Proper Biru ...7

Gambar 2.7 Penghargaan TOP IT...7

Gambar 2.8 Penghargaan Industri Hijau ...8

Gambar 2.9 Piagam Penghargaan LIPI ...8

Gambar 2.10 Penghargaan Zero Accident Nihil...9

Gambar 2.11 Penghargaan Website BUMN Terbaik ...10

Gambar 2.12 Penghargaan BUMN Peduli ...10

Gambar 2.13 Penghargaan BUMN Marketing Award ...11

Gambar 2.14 Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero) ...14

Gambar 2.15 Struktur Organisasi Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian PT. Pindad (Persero) ...15

Gambar 3.1 Proses Bisnis Pesanan Produk PT. Pindad ...21

Gambar 3.2 Distributor Valve Tipe KE2cSL/A...23

Gambar 3.3 Distributor Valve Tipe KE1cSL/A...23

Gambar 3.4 Bracket ...24

Gambar 3.5 Brake Cylinder ...24

Gambar 3.6 Operating Valve ...25

Gambar 3.7 Flow Throttle ...25

Gambar 3.8 Hose Connection ...26

Gambar 3.9 Slack Adjuster ...26

Gambar 3.10 Isolating Cock ...27

Gambar 3.11 Air Reservoir ...27

Gambar 3.12 Brake Coupling ...28

Gambar 3.13 Alur Proses Produksi Isolating Cock ...31

Gambar 3.14 Tampak Luar Gudang Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian Departemen Perkeretapian ...32

(8)

Gambar 3.16 Pallet ...33

Gambar 3.17 Trolley ...34

Gambar 4.1 Contoh Jadwal Produksi ...37

Gambar 4.2 Alur Pengerjaan Tugas ...39

Gambar 4.3 Sales Order Nomor 4410000981 ...40

Gambar 4.4 Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000981 ...41

Gambar 4.5 Sales Order Nomor 4410000984 ...42

Gambar 4.6 Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000984 ...42

Gambar 4.7 Sales Order Nomor 4410000985 ...43

Gambar 4.8 Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000985 ...44

Gambar 4.9 Sales Order Nomor 4410000961 ...45

Gambar 4.10 Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000961 ...45

Gambar 4.11 Sales Order Nomor 4410000977 ...46

Gambar 4.12 Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000977 ...47

Gambar 4.13 Isolating Cock dalam Proses ...49

Gambar 4.14 Handel Isolating Cock ...51

Gambar 4.15 Penutup Isolating Cock ...52

(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah:

1. Mengenali ruang lingkup perusahaan

2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu

3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau pembimbing lapangan

4. Mengamati perilaku sistem

5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis 6. Melaksanakan ujian kerja praktek 1.2. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja praktek ini adalah:

1. Melatih kedisiplinan.

2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam perusahaan.

3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan menjalankan bisnis.

5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di perusahaan.

(10)

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek ini akan dilaksanakan terhitung mulai tanggal 3 Juli 2017 sampai dengan 11 Agustus 2017 di PT. Pindad (Persero), Jalan Gatot Subroto, No 517 Bandung – Indonesia.

Selama pelaksanaan kerja praktek, Penulis ditempatkan pada Divisi Tempa Cor

& Alat Perkeretapaian di bawah pengawasan Bapak Supriatna selaku pembimbing lapangan.

(11)

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada subab ini akan menjelaskan bagaiamana sejarah dari berdirinya perusahaan PT . Pindad (Persero), struktur organisasi, manajemen perusahaan serta sarana dan fasilitas yang ada di PT. Pindad (Persero).

2.1.1.Sejarah Perusahaan

PT. Pindad (Persero) adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak pada pembuatan produk militer dan produk komersial lainya atau produk non militer di Indonesia. PT. Pindad persero mempunyai pekerja kurang lebih sekitar 3000 karyawan serta luas pabrik sebesar yang terletak di bandung 62 hektar.

Pada periode tahun 1808-1850 berdiri bengkel peralatan militer yang bernama Artillere Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) yang di mana bengkel ACW bertugas untuk mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-alat perkakas senjata dan memperbaiki senjata yang rusak. Sementara bengkel PW difungsikan untuk membuat dan memperbaiki munisi atau mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan angkatan laut Belanda pada saat jaman penjajahan kolonial Belanda.

Pada periode tahun 1923-1932 bengkel-bengkel yang terpisah tersebut lalu di jadikan satu dan ditempatkan di Bandung dengan nama dari pabrik tersebut adalah Artilerie Inrichtingen (AI). Lalu pada tahun 1942, Belanda yang menjajah Indonesia menyerah kepada Jepang sehingga pabrik AI tersebut pun jatuh ke dalam penguasaan Jepang dan berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) dan pada pada tahun 1947 berganti nama kemballi menjadi Leger Productie Bedrijven (LPB).

Pada tanggal 29 april 1950 pemerintah Belanda menyerahkan LPB Republik Indonesia Serikat dan berganti nama kembali menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM). Tahun 1958 PSM berganti nama kembali menjadi PINDAD dan pada tahun 1983 staus PINDAD pun berubah menjadi BUMN. Pada tahun 1989 PT.

PINDAD (Persero) berada di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).

Tahun 1998 BPIS di bubarkan dan PT. PINDAD menjadi anak perusahaan dari PT. Pakarya Industri (Persero), yang kemudian dibubarkan sehingga

(12)

PT. PINDAD (Persero) berada di bawah kewenangan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.

2.1.2.Profil Perusahaan

Di dalam subab Profil Perusahaan ini akan di jelaskan secara singkat mengenai Arti dari Logo perusahaan PT. Pindad (Persero), kekhasan atau budaya perusahaan, Tujuan dan Sasaran perusahaan, Pencapaian atau penghargaan yang di miliki oleh perusahaan dan produk yang di hasilkan oleh perusahaan.

a. Logo perusahaan PT. Pindad (Persero)

Berikut ini adalah bentuk serta arti dari logo atau lambang perusahaan di PT.

Pindad (Persero) yang dapat di lihat pada gambar 2.1, 2.2, 2.3 dan 2.4.

Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. Pindad (Persero)

Gambar 2.2 Logo perusahaan Bergambar Bintang

Lambang bintang melambangkan landasan Pancasila yang memiliki lima sila.

Gambar 2.3 Logo Perusahaan bergambar Roda Gigi di luar Bintang Lambang roda gigi di luar bintang tersebut menunjukan kemampuan Pindad dalam teknologi serta produksinya.

(13)

Gambar 2.4 Logo Perusahaan bergambar anak panah

Lambang anak panah yang menuju ke bagian roda gigi dan bintang tersebut menunjukan gerak dan laju pengendalian yang serasi.

b. Tujuan dan sasaran perusahaan

Setiap perusahaan pasti mempunyai Tujuan dan Sasaran yang berbeda-beda yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Berikut ini akan dijelaskan tujuan dan sasaran dari PT. Pindad (Persero) yaitu sebagai berikut :

Tujuan Perusahaan: Mampu menyediakan kebutuhan alat utama sistem persenjataan secara mandiri, untuk mendukung penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Republik Indonesia.

Sasaran Perusahaan: Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal.

c. Budaya Perusahaan PT. Pindad (Persero)

PT. Pindad (Persero) mempunyai budaya perusahaan yang di mana setiap karyawanya harus memegang teguh serta memahami budaya perusahaan tersebut. Budaya perusahaan tersebut memili logo seperti pada gambar 2.5.

(14)

Gambar 2.5 Logo dari Budaya Perusahaan i. JUJUR

- Jujur dalam sikap, kata, dan tindakan - Bebas dari kepentingan

- Menjaga Intergritas di setiap aspek ii. BELAJAR

- Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti - Terus mengembangkan diri

- Melakukan perbaikan berkelanjutan iii. UNGGUL

- Menjaga keunggulan mutu, harga dan waktu - Berdaya saing tinggi

- Mampu menjadi pemain global iv. SELAMAT

- Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menjaga Lingkungan hidup

- Menaati hukum dan perundang-undangan

- Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) d. Pencapaian dari PT. Pindad (Persero)

Terdapat banyak Pencapaian atau penghargaan yang di berikan kepada PT.

Pindad (Persero) baik penghargaan dari pemerintah maupun dari lembaga lainnya penghargaan atau capaian tersebut di jelaskan pada Gambar 2.6, 2.7, 2.8, 2.9, 2.10, 2.11, 2.12 dan Gambar 2.13

(15)

Pengharagaan proper biru 2015 dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan untuk PT. Pindad (Persero)

Gambar 2.6 Penghargaan Proper Biru

Penghargaan TOP IT dan TELCO AWARD 2015 kategori TOP IT IMPLEMENTATION OF DEFENCE INDUSTRY SECTOR 2015

Gambar 2.7 Penghargaan TOP IT

(16)

Penghargaan Industri Hijau 2015 dari kementrian perindustrian

Gambar 2.8 Penghargaan Industri Hijau

Penghargaan LIPI SBII AWARD 2015

Gambar 2.9 Piagam Penghargaan LIPI

(17)

Penghargaan kecelakaan kerja nihil dari kementerian tenaga kerja dan transmigrasi Republik Indonesia untuk kantor Bandung

Gambar 2.10 Penghargaan Zero Accident Nihil

(18)

Penghargaan website BUMN terbaik 2014

Gambar 2.11 Penghargaan Website BUMN Terbaik

Penghargaan BUMN peduli

Gambar 2.12 Penghargaan BUMN Peduli

(19)

Penghargaan BUMN Marketing AWARD 2014

Gambar 2.13 Penghargaan BUMN Marketing Award e. Produk yang di hasilkan PT. Pindad (Persero)

Produk utama yang di hasilkan PT. Pindad (Persero) adalah peralatan – peralatan miiliter, yang artinya untuk mendukung pertahanan negara sekaligus untuk dipasarkan di area global seperti senjata, amunisi, kendaraan khusus.

Selain membuat peralatan – peralatan militer atau alutista negara PT. Pindad (Persero) juga membuat produk-produk non militer yang berkomersil seperti excavator, generator, peralatan pertanian, peralatan kapal laut, alat perkeretaapian serta jasa tempa cor dan perbaikan peralatan.

Manufaktur

Proses manufaktur sendiri adalah proses yang di mana melibatkan mesin di dalamnya yang pada umumnya merubah bentuk dari suatu produk tersebut dari raw material ke bentuk produk yang diinginkan melalui proses pemesinan. Untuk produk yang di hasilkan dalam proses manufaktur di PT. Pindad (Persero) seperti

(20)

dan Komersil, Produk Konversi Energi, Produk sarana dan prasarana transportasi, produk mesin industri dan peralatan industri, produk optikal senjata.

Jasa

Selain menghasilkan produk dari proses manufaktur PT. Pindad (Persero) juga bergerak pada bidang jasa. Jasa sendiri dalam bidang perindustrian secara umum diartikan sebagai unit usaha yang menghasilkan produk yang intangibel atau produk yang tidak berwujud yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumennya dan mendapatkan profit atau keuntungan. Dalam bidang jasa PT. Pindad (Persero) melayani jasa seperti Perekayasaan Sistem Industrial, Pemeliharaan Produk atau peralatan Industri, Pengujian Mutu dan Kalibrasi, Konstruksi dan Peledakan.

f. Kantor Pusat PT. Pindad (Persero)

Jl. Gatot Subroto, No 517 Bandung, Indonesia, 40284 Phone : +62227312073

Fax : +62227301222 Email :[email protected] Website : www.pindad.com

2.2. Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero)

Struktur organisasi merupakan sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok. Dengan adanya struktur organisasi maka akan memudahkan pengaturan pelaksanaan kerja tiap individu karena berpatokan pada tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing anggota. Struktur organisasi merupakan suatu komponene atau elemen penting yang harus di miliki oleh perusahaan karena jika di dalam suatu industri tersebut tidak memiliki struktur organisasi industri tersebut pasti tidak akan dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Sesuai dengan surat keputusan direksi PT. Pindad (Persero) nomor SKEP/34b/P/BD/V/2016 tanggal 12 Januari 2017, struktur organisasi perusahaan PT. Pindad (Persero) dapat dilihat pada gambar 2.14. Pada struktur organisasi tersebut bahwa terdapat kotakan yang berisi dari direktur utama, direktur keuangan & kinerja, direktur bisnis produk hankam, direktur bisnis produk industrial dan direktur teknologi & supply. Hal tersebut menandakan bahwa

(21)

berwenang penuh atas pengurusan yang terkait dengan kepentingan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dan untuk jabatan selain di kotak tersebut bertugas di bawah pengawasan dan perintah dewan direksi. Sedangkan pada project management officers pada struktur tersebut bersifat ad hoc dalam artian bahwa bertugas untuk salah satu tujan tertentu saja yang bersifat fleksibel tidak terikat.

Kemudian struktur organisasi pada gambar 2.15 adalah struktur organisasi pada Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian yang ada di PT. Pindad (Persero) sesuai dengan surat keputusan direksi PT. Pindad (Persero) nomor SKEP/24/P/BD/II/2017 tanggal 17 Februari 2017. Dari struktur tersebut terlihat bahwa general manager Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian membawahi enam manager, yakni manager enjiniring, rendaprod & gudang, umum, sarana kereta api, tempa & prasarana kereta api dan cor serta satu ahli madya proyek.

(22)

Gambar 2.14 Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero)

(23)
(24)

2.3. Manajemen perusahaan

2.3.1.Visi dan Misi PT. Pindad (Persero) Visi Perusahaan :

Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.

Misi Perusahaan :

Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.

2.3.2.Ketenagakerjaan

PT. Pindad (Persero) mempekerjakan setidaknya 3000 karyawan baik di sector perkantoran maupun operator yang bekerja di lantai produksinya. PT. Pindad menerapkan sistem lima hari kerja dengan ketentuan hari Senin - Kamis masuk pukul 07.30 - 16.30 dengan jam istirahat pukul 11.30 - 12.30 dan khusus untuk hari Jumat istirahat pukul 11.00 - 13.00. Namun dimungkinkan juga untuk lembur pada hari Sabtu atau Minggu jika memang dibutuhkan untuk memenuhi target produksi.

2.3.3.Fasilitas Perusahaan

Disetiap perusahaan tentunya ingin memiliki karyawan yang bekerja dengan baik dan maksimal, oleh karena itu kesejahteraan karyawan juga mesti menjadi perhatian khusus perusahaan. Tak terkecuali PT. Pindad (Persero) yang senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Setelah seseorang di terima menjadi karyawan di PT. Pindad (Persero) maka karyawan tersebut berhak untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang telah di berikan dari pihak perusahaan fasilitas tersebut meliputi :

1) Masjid dan Musholla

Terdapat dua masjid utama di PT. Pindad (Persero) yang digunakan untuk beribadah para karyawanya tidak hanya masjid saja tempat-tempat ibadah kecilpun di sediakan disetiap unitnya seperti mushola yang terdapat di dalam lini produksi excavator sehingga para karyawan dapat menjalankan ibadahnya sesuai jam-jam yang telah ditentukan. Masjid lebih digunakan untuk sholat jumat dan lain

(25)

kaki saja untuk menuju ke masjid tersebut karena letaknya yang strategis dan tidak terlalu jauh.

2) Kantin

PT.Pindad (Persero) mempunyai satu kantin utama yang cukup besar merupakan fasilitas yang di berikan oleh perusahaan. Pada jam istirahat karyawan dari berbagai divisi berkumpul di kantin ini untuk makan prasmanan secara gratis. Selain itu karyawan juga akan mendapat susu segar setiap harinya sebagai dari kesejahteraan karyawan tersebut.

3) Koperasi

PT. Pindad (Persero) mempunyai satu koprasi yang menyediakan peralatan- peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan-karyawan PT. Pindad (Persero) tersebut mulai dari alat tulis, seragam pegawai, seragam wearpack untuk operator PT. Pindad (Persero) dan selain itu juga di dalam koperasi tersebut juga menjual berbagai macam pernak pernik aksesoris seperti gantungan kunci dengan logo PT.

Pindad (Persero), stiker,topi dll yang biasanya di gunakan untuk oleh-oleh.

4) Smoking Area dan Smoking Time

Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) khususnya di area lini produksi dan di dalam kantor di larang keras untuk merokok. Smoking area yang di sediakan terdapat di luar ruangan jika karyawan ingin merokok maka harus keluar ruangan terlebih dahulu. Dan juga terdapat area-area atau titik-titik tertentu yang dilarang untuk merokok walaupun tempat tersebut sudah berada di luar ruangan karena terdapat area-area seperti tempat penyimpanan bahan bakar yang berada di luar ruangan sehingga para karyawan tidak boleh merokok di dekat area tersebut. Dan di persahaan ini menerapkan bagi karyawannya smoking time yakni pada jam-jam tertentu.

5) Komputer yang Telah Terintegrasi dengan Sistem

Di PT. Pindad (Persero) khususnya karyawan yang bekerja di dalam kantor telah di sediakan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga para karyawan tidak perlu membawa peralatan seperti laptop dari rumah. Serta pada divisi-divisi tertentu seperti divisi PPC setiap komputernya telah didukung dengan sistem ERP atau SAP yang telah terintegrasi. Untuk mengakses sistem tersebut

(26)

6) Fasilitas Komunikasi

Untuk beberapa divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat suatu pekerjaan atau job desk yang mengharuskan karyawan-karyawan tersebut berhubunngan antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya dan juga untuk berhubungan dengan pihak luar seperti costumer atau supplier. PT. Pindad (Persero) telah memberikan fasilitas yaitu berupa telepon dan juga komputer yang tersabung ke jaringan internet supaya memudahkan para pegawai untuk melakukan komunikasi baik komunikasi antar divisi atau komunikasi dengan pihak luar.

7) Area Parkir

PT. Pindad (Persero) menyediakan area parkir yang luas untuk semua karyawannya dan juga untuk tamu terdapat area parkir karyawan dan area parkir tamu yang luas dan area parkir tersebut juga dipisah untuk area parkir mobil dan area parkir motor.

8) Safety tools

Di dalam Lingkungan kerja PT. Pindad (Persero) sangat mengutamakan Keselamatan Kesehatan Kerja para karyawannya terutama di area lini produksi dan permesinan. Baik pengunjung dan karyawan diwajibkan memakai helm keselamatan pada saat memasuki area produksi dan juga diwajibkan untuk berjalan di area yang telah di sediakan supaya mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan juga para operator yang bekerja di bagian lantai produksi juga diwajibkan untuk mengenakan peralatan safety seperti kaca mata pelindung, helm keselamatan dan sarung tangan. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Pindad tersebut telah memperoleh penghargaan zero accident.

9) Fasilitas Sepeda

Setiap divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat sepeda yang berfungsi untuk alat transportasi pegawai yang akan menuju divisi satu ke divisi lainnya. Karena jarak antar divisi di PT. Pindad (Persero) letaknya cukup berjauhan.

10) Truk Pemadam

Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) terdapat truck pemadam kebakaran yang siap siaga jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) tersebut.

(27)

11) Mobil Ambulance

Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) juga terdapat mobil ambulance yang jika hal- hal yang tidak diinginkan terjadi dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) tersebut.

12) Bantuan Biaya Transportasi

Bantuan biaya Transportasi ini adalah termasuk biaya transportasi karyawan yang menuju ke PT. Pindad (Persero) yang sudah termasuk dalam gaji karyawan tersebut.

13) Rumah Sakit Pindad

Fasilitas rumah sakit ini adalah sebagai bentuk dari kepedulian perusahaan terhadap kesehatan semua karyawannya. Semua karyawan yang mengalami cedera atau keluhan fisik akibat pekerjaanya dapat berobat di rumah sakit ini. Biaya rumah sakit ditangung oleh asuransi yang dimiliki oleh perusahaan.

14) Jaminan Kesehatan Melalui (BPJS)

Perusahaan memberikan jaminan kesehatan dengan mendaftarkan setiap karyawan ke dalam program BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan yang meliputi kecelakaan kerja, jaminan di hari tua, biaya rumah sakit dan kematian.

15) Tunjangan Hari Raya

Menjelang hari raya Idul Fitri setiap setahun sekali perusahaan memberikan tunjangan hari raya keagamaan sesuai dengan PerMen No.04/Men/1994 tentang pemberian tunjangan hari raya.

16) Tunjangan Lembur

Tunjangan lembur diberikan pada para karyawan yang hanya melakukan lembur yang nantinya akan digabung dengan peemberian gaji pada karyawan tersebut.

17) Tunjangan Keluarga

Tunjangan keluarga juga di berikan untuk para karyawan PT.Pindad (Persero) berdasarkan dengan jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga. Tujangan ini di berikan bersama dengan gaji karyawan.

2.3.4.Pemasaran

Pemasaran berbagai macam produk PT. Pindad (Persero) tidak hanya di dalam negeri tetapi sudah mencapai pasar internasional. Karena PT. Pindad ingin

(28)

terkemuka di asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategi. Produk-produk PT. Pindad yang sudah dikenal oleh dunia pada umumnya adalah produk-produk militernya seperti kendaraan tempur anoa yang telah dipercaya dan digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu senjata-senjata seperti Senapan Serbu Pindad sudah dipasarkan ke berbagai negara seperti Malysia, Brunei Darussalam, Uganda dan Timor Leste. Dengan animo negara-negara yang membeli produk-produk PT. Pindad tentunya bukan tidak mungkin bagi PT. Pindad untuk mencapai visinya tersebut, karena dari tahun ke tahun produk PT. Pindad terus mengalami kenaikan penjualan produk-produk militernya ke berbagai negara.

(29)

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait dalam menjalankan suatu kegiatan tertentu yang menghasilkan produk atau layanan. Berikut adalah proses bisnis pesanan produk yang terdapat pada PT.

Pindad.

Gambar 3.1. Proses Bisnis Pesanan Produk PT. Pindad

Proses bisnis pesanan produk pada PT. Pindad dimulai pada saat customer melakukan permintaan pesanan produk kepada bagian marketing. Berdasarkan proses bisnis, bagian marketing akab berdiskusi terlebih dahulu dengan bagian

(30)

memberikan informasi yang didasarkan kepada kapasitas produksi, BOM dan routing sheet dan menyanggupi atas permintaan pesanan produk tersebut maka bagian marketing akan menyampaikan informasi tersebut kepada customer dan apabila dicapai kesepakatan maka marketing akan membuat Sales Order pada SAP.

Sales Order dalam SAP selanjutnya akan dilanjutkan oleh bagian rendalprod untuk memulai proses produksi pada bagian produksi. Setelah proses produksi selesai dilanjutkan dengan quality control, finishing dan packing. Dari bagian produksi, pesanan produk yang telah jadi diserahkan ke pada bagian delivery untuk dimulai proses pengiriman kepada customer.

3.2. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan PT. Pindad (Persero) pada umumnya terdiri dari dua macam yaitu produk militer dan non militer. Pada kerja praktek ini Penulis ditempatkan pada divisi non militer, yaitu divisi tempa cor & Alat Perkeretapian yang berfokus pada pengerjaan produk yang berkaitan dengan penunjang kereta api. Salah satunya, PT Pindad (Persero) memproduksi Air Brake System (Sistem Pengereman Udara) dengan lisensi dari KNORR Bremse AG, Jerman sejak tahun 1983 dan telah disertifikasi oleh UIC (International Union of Railways).

Air Brake System yang diproduksi adalah tipe KE-G-12” untuk gerbong barang dan KE-P-12” untuk kereta penumpang. Air Brake System ini dikembangkan untuk kebutuhan sistem pengereman KRL dan KRD. Disamping itu, PT Pindad (Persero) dapat melakukan maintenance untuk Air Brake System ini.

Air Brake System merupakan rangkaian dari beberapa produk – produk yang merupakan komponen penyusun dari Air Brake System tersebut, berikut merukan produk penyusun dari Air Brake System :

a. Distributor Valve

Berfungsi sebagai alat untuk mengatur distribusi udara ke Air Reservoir dan Brake Cylinder secara otomatis untuk proses pengereman (Braking) dan pelepasan (Release).

i. Distributor Valve Tipe KE2cSL/A di design untuk Brake System KE-G-12”

(Gerbong barang). Mempunyai 2(dua) tekanan pengereman :

 Tekanan maksimum sebesar 3,8 bar (Gerbong kondisi isi)

 Tekanan minimum sebesar 2,6 bar (Gerbong kondisi kosong)

(31)

Gambar 3.2. Distributor Valve Tipe KE2cSL/A

ii. Distributor Valve Tipe KE1cSL/A di design untuk Brake System KE-P-12”

(Kereta Penumpang). Mempunyai 1 (satu) tekanan pengereman yaitu tekanan maksimum sebesar 3,8 bar

Gambar 3.3. Distributor Valve Tipe KE1cSL/A b. Bracket

Berfungsi sebagai mounting distributor valve. Leakage test atau tes kebocoran dilakukan dengan tekanan uji 10 bar. Braker dibuat dengan 2 (dua) tipe yaitu :

i. Bracket KE Nr. 1 -1 “ Digunakan pada brake sistem KE-P-12” brake pipe menggunakan Pipa Ø 1”

ii. Bracket KE Nr. 1 – 1 ¼” Digunakan pada brake system KE-G-12” brake pipe menggunakan Pipa Ø 1¼”

(32)

Gambar 3.4. Bracket c. Brake Cylinder

Berfungsi sebagai alat untuk mentranmisikan gaya melalui piston yang didorong karena adanya tekanan udara dari Distributor Valve, kemudian menekan Brake Rigging dan diteruskan ke Slack Adjuster.

Gambar 3.5. Brake Cylinder d. Operating Valve

Operating Valve didesign untuk Air Brake System KE - G - 12” (gerbong barang).

Operating Valve berfungsi untuk memberikan signal ke Distributor Valve untuk merubah tekanan ( misal : 2,6 bar ke 3,8 bar ) pada saat terjadi perubahan beban dari kosong (Empty) ke isi (Load) atau sebaliknya.

1 2

(33)

Gambar 3.6. Operating Valve

Pada posisi normal saat gerbong kosong (empty), sedangkan pada saat gerbong isi (load) torak akan terdorong kedalam sehingga posisi Knorr K Ring berada diantara dua lubang Inlet dan outlet maka udara dari Tanki yang dihubungkan ke Inlet akan mengalir keluar melalui Outlet dan diteruskan ke Distributor valve.

e. Flow Throttle

Flow Throttle didesign untuk Air Brake System KE - G - 12” (gerbong barang). Flow Throttle berfungsi untuk menghindari tekanan kejut saat terjadi perpindahan dari beban Kosong (Empty) ke Isi (Load) karena ada tekanan udara dari Air reservoar / Tanki yang masuk Operating Valve dan diteruskan ke Distributor valve. Leakage test atau tes kebocoran dilakukan dengan tekanan uji 10 bar.

Gambar 3.7. Flow Throttle f. Hose Connection

Hose Connection berfungsi untuk mengalirkan udara dari Air reservoar melalui Flow Throttle ke Operating valve dan dari Operating valve ke Distributor valve. Leakage

(34)

Gambar 3.8. Hose Connection g. Slack Adjuster

Berfungsi untuk mendorong blok rem ke roda sehingga terjadi pengereman. Slack Adjuster juga bekerja sebagai pengatur jarak (distance) antara Sepatu rem (Brake shoe) dengan Roda dan menjaga jaraknya secara konstan. Slack Adjuster terdiri dari 2 (dua) tipe yaitu Slack Adjuster DRV2A-600H dan Slack Adjuster DRV2A-450H.

Gambar 3.9. Slack Adjuster h. Isolating Cock

Berfungsi untuk membuka atau menutup saluran udara brake pipe pada gerbong.

Isolating cock bekerja pada tekanan 10 bar dan pada saat pegujian tekanan mencapai 14 bar. Isolating Cock terdiri dari 2 (dua) tipe dan 2 (dua) ukuran yaitu : i. Left Hand Version (L)

 LH3 - 1” L

Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena pemipaannya menggunakan Pipa Ø 1”.

 LH3-1 ¼” L

Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya menggunakan Pipa Ø 1 ¼”

(35)

 LH3 - 1” R

Digunakan pada air brake system Kereta penumpang karena pemipaannya menggunakan Pipa Ø 1”.

 LH3-1 ¼” R

Digunakan pada brake system Gerbong barang karena pemipaanya menggunakan Pipa Ø 1 ¼”

Gambar 3.10. Isolating Cock i. Air Reservoir

Air reservoir (tanki) berfungsi untuk menyimpan udara yang di salurkan dari Distributor valve dan mengeluarkan kembali ke Brake cylinder pada saat pengereman. Tekanan kerja pada Air Reservoir adalah 10 bar sedangkan pada saat pengujian tekanan mencapai 14 bar.

Gambar 3.11. Air Reservoir j. Brake Coupling

Berfungsi sebagai penghubung untuk mengalirkan udara dari satu kereta / gerbong ke kereta / gerbong yang lain.

(36)

Gambar 3.12. Brake Coupling 3.3. Proses Produksi

PT. Pindad melalui Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian khususnya peralatan perkeretaapian menyediakan berbagai komponen pendukung pada kereta api seperti sistem pengereman Air Brake System dan spare part lainnya. Pada pemenuhan permintaan produk yang ada, PT. Pindad melalui Divisi Tempa – Cor &

Alat Perkeretaapian melakukan pemesanan bahan baku maupun komponen – komponen melalui beberapa supplier baik dalam maupun luar negeri. Dalam memenuhi permintaan produk yang berupa spare part, PT. Pindad melalui Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian hanya memerlukan proses quality control spare part yang telah datang dari suplier dan dilakukan pengemasan ulang. Bagi komponen produk Air Brake System, diperlukan proses yang beragam sebagai contoh komponen yang akan dibahas adalah Isolating Cock. Proses produksi dalam PT. Pindad dikenal istilah PBP atau permintaan bantuan pengerjaan. PBP adalah proses pengerjaan yang dilakukan diluar divisi yang bersangkutan namun masih berada didalam PT. Pindad. PBP ini didapat diterbitkan oleh suatu divisi dikarenakan proses produksi suatu produk memerlukan pengerjaan yang tidak dapat dilakukan dalam divisi tersebut karena keterbatasan sumber daya. Proses produksi Isolating Cock memerlukan adanya PBP, berikut adalah alur proses produksi Isolating Cock : a. Penyediaan Komponen dan Bahan Baku

Penyediaan bahan dan bahan baku merupakan proses pertama yang dilakukan untuk pembuatan produk Isolating Cock. Penyediaan ini dilakukan melalui beberapa vendor lokal yang telah ditentukan oleh Internal Supply Chain. Berikut merupakan komponen yang perlu disediakan :

(37)

Tabel 3.1. Tabel Komponen Isolating Cock

NO Nama Komponen Indeks Spesifikasi

1 Bola segmen 1 CuZn40Pb2F37

2 Produk bakalan bola segmen 1 CuZn40Pb2F37

3 Gasket 1 NBR.70K50 N12002

4 Baud 2 DIN.931

5 Cincin 2 DIN.679

6 Mur 2 DIN.934

7 Gasket 1 Polyurethan

8 O Ring L/R 1 NBR80-K40/N12002

9 Pen 4x30 1 DIN.1481

10 Pen 1 X40Cr13

11 Pegas 1 3,6 C DIN.2076-c

12 Pegas 1 2,5 C DIN.2076

13 Cincin 1 Polyamid 6.6

14 Pen 12m.6x24 1 X12CrMoS17

15 Tutup Pelindung (Ulir Luar) 1 Karet

16 Tutup Pelindung (Ulir Dalam) 1 Karet

Setelah komponen datang dari vendor, komponen akan melalui proses quality control agar memastikan kualitas dan spesifikasi sesuai dengan standar yang ditentukan.

b. Casting

Proses casting adalah proses pencetakkan komponen yang berbahan dasar logam. Proses casting ini dilakukan pada Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian pada bagian Departemen Cor. Berikut adalah komponen yang melalui proses casting :

Tabel 3.2. Tabel Komponen Casting

NO Nama Komponen Indeks Spesifikasi

1 Flens 1 GGG.40

2 Rumah 1 GGG.40

3 Baud Ventilasi 1 GGG.40

4 Penutup 1 GGG.40

5 Handel L 1 GGG.40

6 Pasak 1 X10Cr13

Setelah komponen melaui proses casting, komponen akan melalui proses

(38)

c. Machining

Proses machining adalah proses lanjutan bagi komponen yang telah melalui proses casting pada Departemen Cor. Proses machining dilakukan pada Departemen Mesin dan Jasa pada Divisi Alat Berat sehingga pada proses ini diperlukan PBP dari Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian kepada Divisi Alat Berat. Proses machining yang dilakukan adalah milling, bubut dan drilling.

Proses machining ini bertujuan untuk menyesuaikan dimensi komponen yang telah dibuat pada proses casting agar dimensi sesuai dengan spesifikasi.

Setelah komponen melaui proses machining, komponen akan melalui proses quality control agar memastikan kualitas dan spesifikasi sesuai dengan standar yang ditentukan.

d. Cuci Lemak dan Phospatir

Proses cuci lemak dan phospatir adalah proses lanjutan bagi komponen yang telah melalui proses machining pada Departemen Mesin dan Jasa. Proses cuci lemak dan phospatir dilakukan pada Divisi Senjata sehingga pada proses ini diperlukan PBP dari Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian kepada Divisi Senjata. Proses cuci lemak dan phospatir ini bertujuan untuk membersihakan lapisan oli maupun kotoran – kotoran lainnya pada proses sebelumnya sehingga komponen bersih dari material asing yang dapat mengganggu. Setelah komponen melalui proses cuci lemak dan phospatir, komponen akan melalui proses quality control agar memastikan kualitas dan spesifikasi sesuai dengan standar yang ditentukan.

e. Assembly

Proses assembly adalah proses untuk menyatukan seluruh komponen yang telah dibuat maupun diperoleh dari vendor menjadi produk jadi Isloating Cock.

Proses assembly dilakukan pada Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian pada Departemen Alat Pekeretaapian. Setelah seluruh komponen melalui proses assembly dan produk Isolatic Cock telah jadi, produk Isolating Cock akan melalui proses quality control agar memastikan kualitas dan spesifikasi sesuai dengan standar yang ditentukan.

f. Packing

Setelah Isolating Cock telah melalui quality control dan dinyatakan lolos maka

(39)

pengiriman. Isolating Cock dipacking kedalam kotak kayu khusus yang telah dipesan.

Gambar 3.13. Alur Proses Produksi Isolating Cock 3.4. Fasilitas Produksi

Fasilitas produksi dari PT. Pindad (Persero) dan juga tata letak dari produksi akan mempengaruhi semua aktivitas produksi dari penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, produksi, akses material handling dan manusia, hingga nanti pengiriman produk jadi yang akan dikirimkan ke konsumen. Yang dilakukan oleh PT. Pindad (Persero) yaitu menentukan area produksi dan pergudangan Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian yang ditempatkan pada lokasi yang berdekatan dengan pintu masuk atau keluar dari bagian produksi dan lokasi pendukung lainnya. Keputusan yang diambil ini bertujuan untuk mengefisienkan proses penerimaan bahan baku dan pengiriman produk yang mempunyai ukuran besar baik dalam segi waktu maupun perhitungan ongkos material handling dan juga ruang area penyimpanan dan produksi. PT. Pindad juga menerapkan bahwa setiap divisi agar mandiri dalam proses produksinya dengan menerapkan setiap divisi mempunyai gudang, fasilitas pengujian dan material handling tersendiri. Fasilitas ini juga direncanakan dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula dengan memperhatikan biaya produksi seminimal mungkin dan produksi yang optimal. Berikut ini adalah fasilitas produksi di Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian :

(40)

3.4.1.Produksi dan Gudang

Pada Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian departemen Perkeretaapian, lokasi produksi dalam hal ini lokasi perakitan serta gudang produk jadi berada pada tempat yang sama. Bagian perakitan terbagi menjadi beberapa area perakitan alat pekeretaapian seperti Isolating Cock, Brake Cylinder, Bracket, Brake Coupling, Operating Valve, Dummy Coupling dan Rotor.

Gambar 3.14. Tampak Luar Gudang Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian Departemen Perkeretapian

3.4.2.Fasilitas Produksi dan Material Handling

Pada produksi alat perkeretaapian, PT. Pindad menyediakan fasilitas dan material handling sebagai berikut:

a. Forklift

Forklift ini cenderung memiliki daya angkut lebih besar dan banyak digunakan untuk pemindahan jarak lebih jauh seperti antar gudang dan antar lantai produksi selain itu, forklift yang digunakan di divisi ini kapasitasnya berkisar antara 1 Ton – 5 Ton tergantung besar forklift dengan daya angkat masing-masing unitnya mampu menjangkau hingga ketinggian 3 Meter hingga 6 Meter.

(41)

Gambar 3.15. Forklift b. Pallet

Pallet ini berfungsi sebagai landasan untuk meletakkan barang agar dapat memudahkan proses pengangkatan dan pemindahan barang oleh material handling forklift dengan cara memasukan fork ke dalam sisi pallet. Didalam Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian sekarang ini menggunakan hanya pallet kayu yang dapat didaur ulang.

Gambar 3.16. Pallet c. Trolley

Trolley digunakan untuk memindahkan material maupun produk jadi yang memiliki ukuran kecil seperti halnya Isolating Cock. Trolley dibutuhkan karena produk perlu

(42)

dipindahkan antar stasiun kerja yang jaraknya relatif dekat dan ukuran yang relatif kecil.

Gambar 3.17. Trolley

(43)

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Selama melaksanakan Kerja Praktek di PT. Pindad (Persero) penulis di tempatkan pada Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian. Pada Divisi ini terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah Bagian Rendalprod, Bagian Engineering, dan Bagian Umum. Bagian Engineering bertugas untuk membuat gambar desain produk dan juga mengatur proses produksi seperti mesin apa yang digunakan, urutan proses pengerjaan, berapa lama waktu pekerjaan, berapa operator yang dibutuhkan, dan lain – lain yang mennyangkut dengan proses produksi. Bagian Rendalprod memiliki wewenang untuk melakukan pemesanan & penyediaan bahan, melakukan penjadwalan produksi, pembuatan HPP dan melakukan pendistribusian ke gudang Penjualan untuk selanjutnya di teruskan ke konsumen oleh Bagian Penjualan/Marketing. Sedangkan Bagian Umum bertugas untuk mengatur keuangan divisi, administrasi karyawan, dan urusan – urusan yang menyangkut inventoris kantor. Pada kerja praktek ini, penulis ditempatkan pada bagian Rendalprod dibawah bimbingan Bapak Supriatna.. Dibawah bimbingan Bapak Supriatna, penulis memfokuskan diri pada Departemen Sarana Kereta Api yang memproduksi Air Brake System berserta komponen – komponen pendukungnya. Selama penulis melaksanakan kerja praktek, penulis bekerja dan dibantu dengan beberapa pihak, sebagai berikut :

a. Pembuatan jadwal produksi berdasarkan Sales Order yang diberikan oleh bagian marketing bersama Bapak Supriatna.

b. Pendataan inventaris pada bagian Rendalprod secara langsung dan pada SAP bersama Bapak Andri.

c. Pendataan stok produk dan komponen jadi pada gudang Sarana Kereta Api bersama Bapak Agus Tata dan Bapak Adam.

d. Pengenalan dan pembuatan Production Order dengan SAP bersama Bapak Deni Mashudi.

e. Pengenalan dan pembuatan PBP dengan SAP bersama Bapak Wahyu

(44)

f. Pengenalan dan pembuatan Procurement Order dengan SAP bersama Bapak Tatang Mutaqien.

g. Pengamatan proses assembly Isolating Cock bersama Bapak Ramdhani.

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan

Selama melaksanakan Kerja Praktek di PT. Pindad (Persero) penulis di tempatkan di Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian pada bagian Rendalprod Departemen Perkeretaapian. Bagian Rendalprod memiliki wewenang untuk melakukan pemesanan & penyediaan bahan, melakukan penjadwalan produksi, pembuatan HPP dan melakukan pendistribusian ke gudang Penjualan untuk selanjutnya di teruskan ke konsumen oleh Bagian Penjualan/Marketing. Penulis sempat mendapatkan tugas untuk membuat jadwal produksi berdasarkan Sales Order yang telah diterima dari bagian marketing dibawah bimbingan Bapak Supriatna. Jadwal ini kemudian digunakan sebagai rencana proses produksi produk, apakah produk dapat dikirimkan tetap waktu atau tidak. Tugas lanjutan yang diberikan adalah melakukan pengamatan mengapa produk dapat mengalami keterlambatan dalam proses pemenuhan permintaan produk. Produk yang menjadi fokus penulis adalah Isolating Cock. Selama pelaksanaan kerja praktek berlangsung penulis di berikan beberapa wewenang yang harus di patuhi oleh penulis antara lain yaitu :

a. Penulis diperbolehkan masuk ke perusahaan setengah jam lebih lambat dari jadwal masuk karyawan yaitu jam 07:30 WIB dan setengah jam lebih cepat dari jadwal pulang karyawan yaitu 16:30 WIB.

b. Penulis hanya diperbolehkan untuk mengambil data menyangkut dengan masalah yang diteliti.

c. Penulis wajib mengenakan Almamater Universitas, tanda pengenal dari PT.

Pindad (Persero).

d. Penulis dapat mengambil gambar yang dibutuhkan apabila sudah mendapat izin dari pembimbing

e. Penulis dapat mewawancarai operator dan petugas yang bertugas.

f. Semua laporan dan tugas yang ditulis oleh si penulis harus di periksa terlebih dahulu oleh Lembaga Leadership Center (LLC) jika telah di setujui oleh LLC maka laporan si penulis sudah dapat di publikasikan.

(45)

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam menyelesaikan tugas untuk mengetahui faktor – faktor penyebab keterlambatan pemenuhan pesanan produk Isolating Cock, penulismenggunakan beberapa metode dalam menyesaikan tugas yang telah diberikan yaitu menggunakan metode wawancara, pengamatan dan pencocokan data. Berikut langkah – langkah penulis dalam upaya mengetahui faktor – faktor penyebab keterlambatan pemenuhan pesanan produk Isolating Cock :

a. Pembuatan Jadwal Produksi

Pembuatan jadwal produksi dari Sales Order yang didapat dari bagian marketing ini bertujuan agar mengetahui apakan proses pemenuhan produk dapat dilakukan tetap waktu sebelum tanggal pengiriman. Namun dalam pembuatan jadwal produksi ini tidak digunakan data yang sesungguhnya atau hanya menggunakan asumsi saja dan antar Sales Order saling tidak memiliki hubungan.

Gambar 4.1. Contoh Jadwal Produksi

(46)

b. Pengecekan Data dengan Master Data pada Bagian Engineering

Bagian Engineering memiliki master data berupa bill of material, routing sheet, kapasitas mesin dan pekerja serta dokumen pendukung lainnya. Master data ini bertujuan agar diperoleh perkiraan waktu yang lebih akurat mengenai proses produksi yang berlangsung.

c. Wawancara kepada Pekerja Bagian Assembly

Wawancara secara langsung kepada pekerja pada bagian assembly bertujuan agar dapat mengetahui kondisi sesungguhnya yang dirasakan dan dialami oleh pekerja dalam proses assmbly.

d. Pengamatan Proses pada Bagian Assembly

Pada tahap ini peserta kerja praktek akan mengamati aktifitas yang ada pada bagian assembly. Proses pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui proses yang terjadi secara lebih jelas dan dapat mengetahui faktor – faktor penyebab keterlambatan pemenuhan pesanan Isolating Cock secara lebih jelas.

(47)

Gambar 4.2. Alur Pengerjaan Tugas 4.4. Hasil Pekerjaan

Berikut merupakan penjelasan mengenai hasil pekerjaan yang didapatkan selama melaksanakan kerja praktek di PT. Pindad pada Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian.

4.4.1. Pembuatan Jadwal Produksi

Pembuatan jadwal produksi bermulai dari Sales Order yang didapat dari bagian marketing yang bertujuan agar mengetahui apakan proses pemenuhan produk dapat

(48)

proses pemenuhan permintaan pesanan yang dimulai dari proses persiapan, pembuatan kontrak dan pemilihan vendor dalam penyedian bahan baku, pengiriman bahan baku, proses produksi, quality control dan packing. Dalam memenuhi pesanan yang ada, dibagi menjadi dua kategori yaitu komponen yang tidak memerlukan proses produksi lanjutan atau produk telah jadi saat tidak dan hanya memerlukan proses quality control dan packing ulang saja, pada umumnya produk ini merupakan komponen spair part. Kategori produk lainnya adalah produk yang memperlukan proses produksi lanjutan yaitu proses casting, machining, cuci lemak dan phospatir. Dalam Sales Order yang penulis peroleh sebagai tugas, Isolating Cock merupakan produk yang memperlukan proses pengerjaan atau produksi lanjutan dan produk selain Isolating Cock tidak memerlukan proses tidak memerlukan proses produksi lanjutan atau produk telah jadi saat tidak dan hanya memerlukan proses quality control dan packing ulang.

a. Sales Order Nomor 4410000981

Sales Order nomor 4410000981 merupakan order yang dilakukan oleh PT. KAI DAOP IX Jember yang dimulai dari tanggal 7 Juni 2017 dan target tanggal pengiriman yang disetujui adalah tanggal 14 Juli 2017. Dengan asumsi kemampuan pekerja dapat melakukan proses casting, machining, quality control dan packing untuk masing – masing produk dan proses selama 1 hari kerja maka diperoleh tanggal pengiriman berdasarkan penjadwalan produksi adalah tanggal 13 Juli 2017 sehingga permintaan dapat dikirimkan tepat waktu.

(49)

Gambar 4.4. Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000981 b. Sales Order Nomor 4410000984

Sales Order nomor 4410000984 merupakan order yang dilakukan oleh PT. KAI DAOP VI Yogyakarta yang dimulai dari tanggal 9 Juni 2017 dan target tanggal pengiriman yang disetujui adalah tanggal 31 Juli 2017. Dengan asumsi kemampuan pekerja dapat melakukan proses casting, machining dan quality control untuk Isolating Cock adalah 30 unit setiap hari maka diperlukan waktu selama 4 hari kerja dan packing selama 1 hari kerja. Bagi produk lain selain Isolating Cock diasumsikan kemampuan pekerja dapat melakukan proses quality control selama 2 hari kerja dan packing selama 1 hari kerja maka diperoleh tanggal pengiriman berdasarkan penjadwalan produksi adalah tanggal 28 Juli 2017 sehingga permintaan dapat dikirimkan tepat waktu.

(50)

Gambar 4.5. Sales Order Nomor 4410000984

Gambar 4.6. Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000984

(51)

c. Sales Order Nomor 4410000985

Sales Order nomor 4410000985 merupakan order yang dilakukan oleh PT. KAI (Persero) Sarana DAOP 2 yang dimulai dari tanggal 22 Mei 2017 dan target tanggal pengiriman yang disetujui adalah tanggal 27 Juli 2017. Dengan asumsi kemampuan pekerja dapat melakukan proses quality control selama 3 hari kerja dan packing selama 1 hari kerja maka diperoleh tanggal pengiriman berdasarkan penjadwalan produksi adalah tanggal 18 Juli 2017 sehingga permintaan dapat dikirimkan tepat waktu.

Gambar 4.7. Sales Order Nomor 4410000985

(52)

Gambar 4.8. Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000985 d. Sales Order Nomor 4410000961

Sales Order nomor 4410000961 merupakan order yang dilakukan oleh PT. KAI DAOP VIII Surabaya yang dimulai dari tanggal 24 Mei 2017 dan target tanggal pengiriman yang disetujui adalah tanggal 6 Juli 2017. Dengan asumsi awal kemampuan pekerja dapat melakukan proses casting, machining dan quality control untuk Isolating Cock adalah 30 unit setiap hari, namun diperlukan peningkatan kapasitas produksi menjadi 60 unit setiap hari sehingga diperlukan 2 shift maka diperlukan waktu selama 3 hari kerja dan packing selama 1 hari kerja. Bagi produk lain selain Isolating Cock diasumsikan kemampuan pekerja dapat melakukan proses quality control selama 2 hari kerja dan packing selama 1 hari kerja maka diperoleh tanggal pengiriman berdasarkan penjadwalan produksi adalah tanggal 4 Juli 2017 sehingga permintaan dapat dikirimkan tepat waktu.

(53)

Gambar 4.9. Sales Order Nomor 4410000961

Gambar 4.10. Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000961 e. Sales Order Nomor 4410000977

Sales Order nomor 4410000977 merupakan order yang dilakukan oleh PT. KAI

(54)

asumsi awal kemampuan pekerja dapat melakukan proses casting, machining dan quality control untuk Isolating Cock adalah 30 unit setiap hari, namun diperlukan peningkatan kapasitas produksi menjadi 65 unit setiap hari sehingga diperlukan 2 shift maka diperlukan waktu selama 4 hari kerja dan packing selama 1 hari kerja. Bagi produk lain selain Isolating Cock diasumsikan kemampuan pekerja dapat melakukan proses quality control selama 3 hari kerja dan packing selama 1 hari kerja maka diperoleh tanggal pengiriman berdasarkan penjadwalan produksi adalah tanggal 21 Juli 2017 sehingga permintaan dapat dikirimkan tepat waktu.

Gambar 4.11. Sales Order Nomor 4410000977

(55)

Gambar 4.12. Jadwal Produksi Sales Order Nomor 4410000977

Penjadwalan diproduksi yang dibuat oleh penulis dilakukan secara manual dengan bantuan Ms. Excel dan berdasarkan data asumsi. Walaupun pada saat dilakukan perbandingan data asumsi dengan data sesungguhnya pada master data, data asumsi dapat diterima sebab data asumsi merupakan perkiraan pengerjaan terlama yang dapat terjadi pada saat proses pemenuhan permintaan pesanan produk.

Penulis memiliki beberapa saran agar proses pembuatan jadwal produksi yang bertujuan mengetahui waktu produksi yang diperlukan agar dapat melakukan proses pengiriman tepat pada waktunya adalah dengan cara melakukan pembaharuan master data pada SAP. Pada SAP sesungguhnya dapat diketahui lamanya proses produksi apabila master data seperti routing sheet dan data kapasitas produksi diperbaharui sebab saat ini master data pada SAP tidak sesuai dengan kondisi sesungguhnya sehingga proses pengerjaan produk hanya memperlukan waktu sehari saja.

4.4.2. Pengamatan Faktor – Faktor Penyebab Keterlambatan Proses Produksi Isolating Cock

Isolating Cock merupakan produk yang sering kali dipesan oleh customer selama penulis melakukan kerja praktek di PT. Pindad pada Divisi Tempa – Cor & Alat

(56)

bagian Rendalprod, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan jadwal tersebut tidak dapat ditepati sehingga memungkinkan untuk terjadinya keterlambatan. Proses yang diperlu dilalui Isolating Cock hingga menjadi produk jadi adalah casting, machining, cuci lemak, phospatir, assembly, quality control dan packing. Penulis memberikan perhatian khusus pada proses assembly Isolating Cock sebab proses ini dilakukan pada Divisi Tempa – Cor & Alat Perkeretaapian tepatnya Departemen Sarana Kereta Api dimana penulis menjalankan kerja praktek. Proses assembly juga merupakan proses yang penting dimana semua komponen baik itu hasil produksi sebelumnya maupun telah produk jadi saat dibeli disatukan menjadi Isolating Cock yang sesuai dengan standar dan kualitas yang ditentukan. Oleh sebab itu pada proses assembly harus dipastikan seluruh komponen dan proses telah lolos spesifikasi yang ada. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan pada proses assembly Isolating Cock, penulis menyimpulkan beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan pada proses pemenuhan permintaan akan produk Isolating Cock sebagai berikut :

a. Kurangnya Komponen Pendukung maupun Utama

Berdasarkan bill of material, diperlukan 25 komponen utama untuk dirakit menjadi sebuah Isolating Cock. Komponen utama ini pun masih memperlukan komponen pendukung seperti Locktite yang mencegah kendornya komponen dan mencegah terjadinya korosi. Apabila salah satu saja dari komponen utama maupun pendukung ini tidak tersedia atau kurang jumlahnya maka kegiatan assembly akan tertunda. Proses ini dapat terjadi apabila terdapat banyak komponen yang tidak dilolos saat proses quality control proses produksi sebelumnya. Kurangnya komponen juga dapat disebabkan keterlambatan atau kurangnya vendor dalam mengirimkan permintaan komponen bahan baku. Pada umumnya apabila terjadi kekurangan ini diperlukan waktu 1 hari maksimal agar kekurangan komponen utama maupun pendukung dapat terpenuhi. Dalam mengatasi kurangnya komponen pendukung dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan kemampuan komponen pendukung tersebut dapat menghasilkan sebuah Isolating Cock, berdasarkan data ini dapat dilakukan persedian terlebih dahulu sebelum komponen pendukung habis. Bagi komponen

(57)

yang tidak lolos proses quality control masih dapat digantikan dengan stok cadangan. Stok cadangan ini dapat digunakan sebagai stok awal dalam proses produksi setelahnya sehingga tidak terjadi penumpukan.

Gambar 4.13. Isolating Cock dalam Proses b. Kurangnya Tenaga Pekerja

Pada bagian perakitan Departemen Sarana Kereta Api terdapat lebih dari satu area assembly. Pada area tempat Isolating Cock dirakit terdapat 3 pekerja yang bertugas diarea tersebut, namun area perakitan tersebut tidak hanya melakukan perakitan untuk Isolating Cock saja. Pada area perakitan Isolating Cock terdapat 6 produk lainnya yang dirakir yaitu Brake Cylinder, Bracket, Brake Coupling, Operating Valve, Dummy Coupling dan Rotor. Apabila pesanan sedang banyak maka 3 pekerja tersebut akan dibantu oleh pekerja dari bagian permesinan di Departemen Sarana Kereta Api. Kurangnya tenaga pekerja ini dapat menghambat proses perakitan Isolating Cock. Dalam mengatasi kekurangan tenaga pekerja dalam proses assembly Isolating Cock dapat dilakukan dengan cara melakukan rotasi pekerja sementara selama proses pemenuhan pesanan Isolating Cock. Rotasi ini dapat dilakukan dengan menempatkan pekerja tambahan dari Departemen Sarana Kereta Api yang sedang tidak melakukan pekerjaan.

(58)

c. Komponen Mengalami Kecacatan

Komponen utama yang berasal dari proses casting dan machining rawan terjadi kecacatan. Pada saat proses casting, komponen rawan mengalami keretakan dan pada saat proses machining, komponen rawan mengalami ketidak tepatan spesifikasi maupun salah pengerjaan seperti kurangnya alur pada rumah Isolating Cock. Pada Departemen Sarana Kereta Api memiliki pula bagian machining yang hanya dapat memperbaiki kecacatan kecil. Apabila komponen yang catat tidak dapat diperbaikin maka diperlukan waktu tambahan untuk memintakan komponen pengganti yang baru. Dalam mengatasi masalah terdapatnya komponen yang mengalami kecacatan adalah dengan cara meningkatkan kembali standar dan tingkat toleransi yang telah ditentukan sehingga petugas pada proses quality control dapat meloloskan komponen yang sesuai dengan tepat.

d. Dimensi Handle yang Tidak Sesuai

Handle merupakan komponen yang melalui proses casting dan machining.

Komponen ini merupakan komponen yang berfungsi sebagai pegangan yang akan menggerakan bola segmen dalam rumah Isolating Cock kedalam posisi membuka dan posisi menutup. Handle ini memiliki lubang yang akan menjadi tempat masuknya pangkal bola segmen. Dalam proses perakitan sering ditemukan bahwa lubang pada handa tidak lah sesuai dengan spesifikasi dan dimensi yang sama dengan pangkal bola segmen sehingga pekerja perlu melakukan pengikiran terlebih dahulu pada lubang handel agar handel dapat dirakit menjadi satu dengan bola segmen. Proses pengikiran ini dilakukan satu persatu sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan pada saat proses machining yang dilakukan pada Departemen Permesinan dan Jasa pada Divisi Alat berat berlangsung.

Proses machining yang menggunakan mata cutter sebagai cara memberikan lubang pada handle telah tidak tajam lagi sehingga hasil pelubangan tidak sesuai spesifikasi. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan pengecekan berkala mata cutter dan pengasahan kembali apabila mata cutter telah tidak tajam kembali.

(59)

Gambar 4.14. Handel Isolating Cock e. Diperlukan Proses Tambahan

Dalam lembar urutan proses (LUP) yang dikeluarkan oleh bagian Engineering telah tertulis proses yang diperlukan dalam merakit sebuah Isolating Cock.

Namun dalam pengamatan yang dilakukan penulis, pekerja memerlukan proses polishing pada bola segmen yang tidak tertera pada LUP. Proses polishing bola segmen ini diperlukan agar permukaan bola segmen rata dan rapi sehingga bola segmen dapat menutup rapat dengan gasket dalam Isolating Cock agar Isolating Cock tidak mengalami kebocoran. Proses yang tidak tercantum dalam LUP dapat menyebabkan melesetkan perkiraan penyelesaian produk Isolating Cock. Dalam mengatasi hal ini, bagian Engineering dapat melakukan penambahan proses dalam assembly Isolating Cock ke dalam LUP agar waktu yang tertera dalam LUP terbaharui dan dapat digunakan sebagai perkiraan waktu proses pemenuhan permintaan produk Isolating Cock.

f. Dimensi Penutup yang Tidak Sesuai

Penutup merupakan bagian bawah dari Isolating Cock yang terdapat pen didalamnya yang berfungsi sebagai tumpuan bawah bola segmen. Penutup ini dibuat menggunakan proses casting. Penutup ini dikencangkan ke rumah Isolating Cock dengan menggunakan kunci segi delapan yang awalnya meggunakan bor pengencang lalu dikencangkan lagi menggunakan tenaga manusia untuk mematenkan. Apabila dimensi lubang kunci segi delapan pada penutup tidak sesuai maka pekerja harus mencoba ukuran kunci yang lain dan

(60)

dimensi penutup Isolating Cock dengan kunci segi delapan yang digunakan dapat dilakukan dengan cara melakukan peremajaan peralatan dan melengkapi ukuran kunci sehingga dapat sesuai dengan ukuran dimensi penutup. Cara lain untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan cara standarisasi cetakan yang digunakan pada saat casting dan proses machining yang presisi untuk menghasilkan dimensi penutup yang sesuai spesifikasi dan seragam.

Gambar 4.15. Penutup Isolating Cock

(61)

BAB 5 PENUTUP

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu selama pembuatan laporan kerja praktek ini. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada di dalam laporan ini. Semoga kerja praktek terus berkelanjutan karena banyak manfaat yang didapat dari kerja praktek. Sekiranya, laporan ini menjadi salah satu media untuk menambah ilmu para pembacanya.

Terima kasih.

(62)
(63)

Gambar

Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. Pindad (Persero)
Gambar 2.4 Logo Perusahaan bergambar anak panah
Gambar 2.6 Penghargaan Proper Biru
Gambar 2.8 Penghargaan Industri Hijau
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh mahasiswa yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan adalah memasukan data mengenai berita ke dalam

[r]

Mengingat dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua

untuk menjaga para pelanggan dari hal-hal yang tidak di inginkan. Selain

Beban yang langsung dapat ditandingkan dengan pendapatan yang diperoleh, harus diakui pada periode penggunaan barang atau jasa oleh perusahaan.. Beban

Sistem akan mengolah data sub masalah yang diupdate, jika salah maka akan ditampilkan pesan kesalahan dan jika benar maka akan menyimpannya ke dalam database. Proses 6.1.5