• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Wilayah Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Wilayah Bandung"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh:

Nama :Victor Supriatna Nim : 41808820

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

DAFTAR PUSTAKA Jefkins, Frank. 1992.”Public Relations ”.Jakarta .Erlangga.

Kriyantono, Rachmat.”Teknik Produksi Media Public Relation dan Publisitas Korporat”.

Jakarta .PT. Fajar Interpratama Offset.

Ruslan, Rosady. 2003.”Metode Penelitian PR dan Komunikasi”. Jakarta .PT. Raja

Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003.”Dasar-Dasar Publik Relation” Bandung

.Remaja Rosdakarya.

Sumber lain :

Arsip PT.Pos Indonesia 2012

Pos Indonesia. 2012. Struktur Organisasi. http://www.posindonesia.co.id

/index.php/profil-perusahaan/organisasi/struktur-organisasi di unduh 16

november 2012/ 20.10 wib

Prakosa, Adi. 2007. Pengertian Komunikasi Antarpribadi. http://adiprakosa.

blogspot.com/2007/12/pengertian-komunikasi-antarpribadi.html di unduh 17

November 2012

Wirtz. 2004. Pengertian dan Definisi Costumer Service. http://carapedia.com/

(3)

v

1.1.2 Logo dan Arti Lambang ... 6

1.2 Sejarah bagian / Divisi Tempat PKL ... 7

1.3 Struktur Perusahaan ... 10

1.4 Struktur Organisasi Bagian ... 11

1.5 Job Description ... 12

1.6 Sarana dan Prasarana ... 20

1.7 Lokasi dan Waktu Pkl ... 24

1.7.1 Lokasi ... 24

2.2.1 Analisis Deskripsi Kegiatan Rutin ... 29

(4)

vi

2.3 Analisis Kegiatan PKL ... 32

2.4 Deskripsi Tentang Humas... 35

2.4.1 Pengertian Humas ... 35

2.4.2 Ruang Lingkup Humas ... 36

2.4.3 Fungsi Humas ... 39

2.4.4 Tujuan Humas ... 40

2.4.5 Peranan Public Relations ... 41

2.5 Analisa Layanan Terhadap Mahasiswa ... 41

BAB III PENUTUP ... 42

3.1 Kesimpulan ... 42

3.2 Saran ... 43

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan Atau Instansi... 43

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa ... 44

(5)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sarana dan prasarana PT Pos Indonesia Bandung ... 23

(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo PT. Pos Indonesia ... 6

Gambar 1.2 Gambaran Humas dan Customer Service Kantor Pos Bandung ... 8

Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT POS INDONESIA (PERSERO) ... 10

(7)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ... 48

Lampiran 2 Izin Praktek Kerja Lapangan ... 49

Lampiran 3 Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ... 50

Lampiran 4 Berita Acara Bimbingan ... 51

Lampiran 5 Penilaian Kerja Praktek ... 52

Lampiran 6 Daftar Hadir Kerja Praktek ... 53

(8)

ii

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah di

berikan kepada kita sehingga saat ini kita masih di berikan kesehatan, semoga apa

yang kita lakukan mendapat ridhonya amin. Shalawat serta salam terlimpah

kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta sahabat beliau.

Semoga kita tetap menjadi umatnya hingga akhir zaman.

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan sebuah karya tulis

ilmiah yang di lakukan di PT. POS INDONESIA (PERSERO) WILAYAH

BANDUNG. Penulis membuat semata - mata bukan hanya untuk melengkapi

Perkuliahan atau semata-mata hanya untuk mendapatkan program sarjana ilmu

komunikasi, tetapi penulis memiliki pemikiran bahwa dengan penyusunan karya

tulis ini penulis banyak memperoleh ilmu pengetahuan yang banyak bermanfaat

bagi penulis, yang tentunya melalui berbagai proses yang di lakukan baik secara

konseptual maupun secara teknis sesuai dengan pokok pembahasan kajian dalam

penyusunan karya tulis ini.

Dalam laporan praktek kerja lapangan ini, penulis tidak sendirian, banyak

pihak yang membantu hingga laporan praktek kerja lapangan ini selesai, untuk

itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan

do’a dan restunya, kasih sayang, cinta, perhatian, motivasi, dan limpahan materi

(9)

iii

1. Yth, Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA sebagai Dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang sangat

berjasa bagi penulis atas segala dukungan khususnya dalam hal memberi

izin dan mensahkan skripsi ini.

2. Yth, Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Komputer Indonesia.

3. Yth, Sangra Juliano P, S.I.Kom, selaku pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam proses bimbingan,arahan dan nasehatnya agar

penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini dengan

baik.

4. Yth, Suyud Suhendar selaku pembimbing dari PT. Pos Indonesia (Persero)

Wilayah Bandung atas bimbingan dan informasi yang di berikan selama

pelaksanaan maupun penyusunan laporan ini.

5. Bapak / Ibu Dosen Ilmu Komunikasi, khususnya Dosen Konsentrasi Ilmu

Humas yang telah memberikan mata kuliah untuk menunjang pengetahuan

dan informasi kepada penulis sebagai bekal pelaksanaan praktek kerja

lapangan.

6. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah membantu dalam

pembuatan surat permohonan, daftar absensi, berita acara dan sebagainya

(10)

iv

yang ada di Bandung, Ciamis, Cianjur yang selalu memberikan do’a, masukan dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini serta

keceriaan, dorongan, dan semangat kepada penulis.

8. Kepada teman-teman seperjuangan para mahasiswa Ilmu Komunikasi atas

dukungannya dan kerjasamanya terima kasih.

Namun penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan atau kelemahan.

Dalam laporan ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan dan menghargai

segala bentuk saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki dan

menyempurnakan laporan ini.

Bandung, Desember 2012

(11)

Nama : Victor Supriatna

Nama Panggilan : Victor

Tempat. Tanggal Lahir : Bandung,02 Agustus 1987

Alamat : Jatayu dalam III no 12

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki -laki

Tinggi Badan : + 170cm

Berat Badan : + 60 Kg

No . Telp : 085659339311

Anak Ke- : 1 dari 3 bersaudara

Nama Ayah : Ponidi

Nama Ibu : N.Titin

Pendidikan Formal : SDN. Tonjong – 1993 - 2000

SMPN 36 - 2000 - 2003

SMA Angkasa – 2003 - 2005

Universitas Komputer Indonesia ( UNIKOM ) – 2008 - sekarang

Hormat Saya,

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Perkembangan PT Pos Indonesia (Persero) erat kaitannya dengan sejarah

bangsa Indonesia yang telah melalui beberapa zaman, yaitu zaman penjajahan

Belanda, zaman penjajahan Jepang serta zaman kemerdekaan Indonesia.Surat – menyurat telah dilakukan manusia sejak zaman dahulu kala, dari mulai memakai

simbol – simbol dan gambar – gambar yang ditulis di daun – daunan sampai surat dengan tulisan – tulisan di atas ketas yang ada sekarang. Komunikasi tertulis dalam bentuk surat telah berkembang di Indonesia sejak zaman Kerajaan

Mulawarman, Sriwijaya, Tarumanegara, Mataram, Purnawarman dan majapahit.

Komunikasi tidah hanya terbatas dalam hubungan dalam negeri saja, melainkan

meluas hingga ke Negara tetangga seperti Siam, Birma dan lain – lain. Walaupun komunikasi secara tertulis telah diselenggarakan dengan cukup baik, namun badan

khusus yang menangani perantara untuk saling menukar berita masik nampak.

Kedatangan bangsa Belanda di bumi Nusantara merupakan awal terbentuknya

surat – menyurat antar Indonesia dengan Belanda. Hal ini ditandai dengan

kedatangan 4 buah kapal Belanda di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada

tahun 1596 yang membawa surat – surat untuk para raja Banten dan Batavia. Pada tanggal 26 Agustus 1764, Gubernur Jendral G. W. Van Inhoff

mendirikan kantor pos pertama di Batavia (Jakarta) yang bertugas

(13)

berbagai kegiatan di bidang lainnya. Pentingnya pos pada masa itu dapat dilihat

pada pemberian anama jalan yaitu “Jalan pos Raya” untuk jalan pertama yang di

bangun VOC dari Anyer sampai Panarukan oleh Gubernur Jenderal Deandels.

Peranan kantor pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi

telegram oleh Morse pada tahun 1843, maka didirikan dinas telegrap yang

menyelenggarakan perhubungan berita jarak jauh dengan cepat.

Pada tahun 1875, Dinas Pos bergabung dengan Dinas Telegrap dan pada tahun

1878 dibentuk suatu badan yaitu Jawatan Pos dan Telegrap yang kemudian

diterima menjadi anggota UPU (University Postal Union-Uni Pos). Pada tahun

1906 didirikanlah Post Telegrapf end Telefoon Dienst oleh Pemerintah Belanda dengan Staatsblad No. 395 tahun 1906 yang kemudian dikenal dengan sebutan

PTT. Awal mulanya PTT merupakan badan usaha berlandaskan ICW

(IndischeComtabilitest Wet) akan tetapi pada tanggal 1 Januari 1932 PTT

memiliki landasan baru yaitu IBW (Indische Bardijft Weft).

Perang dunia ke II meletus, peperangan terjadi dimana – mana termasuk di Asia. Pada tanggal 8 Maret 1942, Pemerintah Belanda di Indonesia menyerah

tanpa syarat kepada Jepang. Ada pun nama PTT pada zaman penjajahan Jepang (9

Mreat 1942 – 14 Agustus 1945) yaitu Tsushin Shokyoku. Selama masa penjajahan

Jepang, jawatan PTT terpecah – pecah mengikuti struktur organisasi pemerinta militer Jepang, sehingga pada masa itu terdapat Jawatan PTT Sumatera, Jawatan

PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi. Setelah Jepang menyerah dan Indonesia

merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, maka dengan disponsori mereka merebut

(14)

sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi

tonggak awal berdirinya PTT Republik Indonesiadan diperingati setiap tahunnya

sebagai bakti PTT, yang kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan

telekomunikasi (PARPOSTEL). Pada tangga 27 Desember 1949, jawatan PPT

mulai memusatkan perhatiannya pada pembangunan yang meliputi bidang

kepegawaian, keuangan dan perbaikan perlengkapan bangunan yang rusak dan

pembangunan gedung yang baru. Pada tahun 1960 pemerintah mengadakan

reorganisasi alat – alat produksi dan distribusi yang ditujukan kearah pelaksana

pasal 33 UUD 1945. Untuk itu dikeluarkan PP No. 204/1961 Jo UU No.

19/Prp/1960. Berdasarkan UU tersebut semua perusahaan yang modal

keseluruhannya merupakan kekayaan Negara, baik yang terjadi karena pemisahan

dari kekayaan Negara maupun karena nasionalisasi, menjadi Perusahaan Negara.

Dengan PP No. 204/1961 Jo UU No. 19/Prp/1960, didirikan Perusahaan

Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).Pemilihan nama Postel dianggap

lebih tepat karena mencakup seluruh lapangan usaha perusahaan, sedangkan nama

PTT dirasakan kurang lengkap karena tidak menyebutkan hal – hal yang berkaitan

dengan perhubungan radio. Usia PN Postel tidak bertahan lama. Hal ini

dikarenakan organisasi yang ada dirasakan tidak mampu lagi menampung usaha –

usaha yang berkembang dengan pesat. Sejalan dengan itu, untuk memungkinkan

cepatnya laju pertumbuhanperusahaaan dalam memenuhi kebutuhan hajat hidup

masyarakat, pemerintah memandang perlu meninjau kembali status organisasi PN

Postel. Oleh karena itu, dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965

dan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965, dimana pemerintah memecah PN

(15)

Selanjutnya melalui Undang – Undang No. 9 tahun 1969, status Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) ditetapkan menjadi Perjan, Perum dan Persero. Atas dasar

tersebut maka status PN Pos dan Giro Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9

tahun 1978 diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan giro.

Dengan adanya Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983, maka pemerintah

telah menetapkan tata cara pengawasan dan pembinaan Perjan, Perum danPersero.

Untuk menyesuaikan dengan ketentuan baru ini, Peraturan Pemerintah No. 9

tahun 1978 yang mengatur tentang Perusahaan Umum Pos dan Giro telah diganti

dengan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1984. Setelah sebelas tahun menjadi

Perum, Pos dan Giro merasa telah memenuhi syarat untuk dialihkan bentuknya

menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Untuk itu dalam rangka meningkatkan

efisiensi dan efektivitas usaha penyelengaraan usaha pos dan giro, maka sejak

tanggal 20 Juni 1995 melalui Peraturan pemerintah No. 5 tahun 1995, Perum Pos

dan Giro secara resmi telah berubah bentuknya menjadi PT Pos Indonesia

(Persero). Ada pun tugas pokok dari PT Pos Indonesia (Persero) adalah

membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dalam

arti seluas – luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan – hubungan masyarakat untuk menunjang pembangunan nasional. Olehkarena itu, Peraturan

Pemerintah No. 24 tahun 1984 secara otomatis tidak berlaku lagi, karena PT Pos

Indonesia (Persero) harus tunduk kepada akta pendirian yang telah disahkan oleh

Menteri Kehakiman Indonesia dengan No.C2-8128 HT 01.01 tahun 1995 pada

tanggal 29 Juni 1995 dan diumumkan dalam tambahan berita RI tanggal 22

Agustus 1995 No. 47 dan akta ini telah didaftarkan kepada kantor Pengadilan

(16)

tibanya Jepang yang mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia, jawatan

PTT Sumatera, jawatan PTT Jawa dan jawatan PTT Sulawesi. Jawatan PTT

Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tangggal 27 September 1945 setelah

dilakukan pengambilan alihan kantor pos PTT di Bandung oleh angkatan muda

PTT (AMPTT) dari pemerintah militer Jepang. Dalam peristiwa ini, gugur

sekelompok pemuda anggota AMPTT sehingga pada tanggal tersebut menjadi

tonggak awal berdirinya PTT Republik Indonesia danse bagai bakti PTT, yang

kemudian menjadi hari bakti pariwisata, pos dan telekomunikasi (PARPOSTEL).

1.1.1 Visi dan Misi

PT. Pos Indonesia, merupakan lembaga Pemerintahan yang menyediakan

jasa layanan yang mempunyai tujuan berorientasi kepada kepuasan pelanggan,

komitmen terhadap pelayanan umum serta berupaya memberikan hasil terbaik

bagi stakeholdernyah. Dalam membantu terciptanyah usaha tersebut PT. Pos

Indonesia dibantu oleh bagian Humas yang dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya selalu mengacu pada rumusan visi dan misi PT. Pos Indonesia.

Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (Persero) No : KD

17/Dirut/0604 maka :

Visi PT. Pos Indonesia (Persero)

PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki visi berdasarkan periode dalam

kurun waktu tertentu. Visi dari PT. Pos Indonesia (Persero), yaitu :

(17)

Misi PT. Pos Indonesia (Persero)

Pos Indonesia menyediakan solusi handal dalam mail, logistik dan

jasakeuangan dengan menggunakan jejaring bisnis dan infrastruktur terluas dan

terpadu serta mengembangkan hubungan kolaboratif.

1.1.2 Logo dan Arti Lambang

Gambar 1.1 Logo PT. Pos Indonesia

Sumber : Arsip Humas PT. Pos Indonesia Kantor Pos Bandung, agustus 2012 Perum Pos dan Giro,logo lama perusahaan ini terdiri dari unsur padi -

kapas yang bersambung dengan baner di atas dengan tulisan hurup R dan hurup I,

baner di bawah dengan tulisan POS & GIRO,mengelilingi unsur segi lima yang

mengurung bola dunia dan burung. Diantara segi-lima dan padi kapas terdapat

arsiran horisontal.

Pada logo PT. Pos, burung Merpati Pos yang siap terbang mengelilingi

dunia telah bebas tak terkurung oleh segi-lima dan padi kapas, berjalan semakin

cepat, divisualisasikan dengan sayap yang bergaris garis horisontal dan proporsi

burung yang lebih memanjang dan mengecil di ujung, usaha untuk

memvisualisasikan kecepatan. Ukuran burung lebih besar dibandingkan dengan

(18)

digunakan untuk menandakan, sesuatu yang penting, warna ini juga digunakan

untuk tiang-tiang pemisah pada perbaikan di jalan tol, seragam tukang parkir,

pakaian penerbang, pakaian pendaki gunung, warna yang kontras dengan

warna-warna alam yang kebanyakan berwarna-warna hijau, coklat, biru. Tulisan dengan

tipografi bold : POS INDONESIA, adalah nama perusahaan dengan identitas

negara, berada di bawah gambar burung dan bola dunia, disini terbaca bahwa

yang utama adalah profesionalitas dibidang usaha, dengan slogan Untuk anda

kami ada . untuk menambah kesan mengutamakan pelayanan.

1.2 Sejarah bagian / Divisi Tempat PKL

PT. Pos Indonesia adalah perusahaan jasa terbesar di Indonesia. Sangat

beragam varian jasa yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia, berawal dari latar

belakang tersebut dan dengan banyaknya jasa yang PT Pos Indonesia tawarkan

kepada masyarakat sehingga disini harus ada penanganan secara khusus, karena

pada kenyataannya pelayanan jasa yang kami berikan tidak selamanya berjalan

lancer dikarenakan banyak faktor yang dapat menghambat lelancaran dalam

pelayanan jasa kami, baik secara teknis maupun nonteknis. Yang mana dari waktu

ke waktu masalah tersebut semakin kompleks. Maka dari itulah dibutuhkan

sebuah divisi humas dimana dalam hal ini menyangkut dalam perbaikan citra

bagi PT Pos itu sendiri dikalangan masyarakat.Meskipun belum termasuk State Of

(19)

Gambar 1.2

Gambaran Humas dan Customer Service Kantor Pos Bandung

Sumber : Arsip Humas Kantor Pos Bandung 40000, Agustus 2012

1. Manager Operasional

a. Mengolah kelancaran penerimaan, pengiriman dan penyimpanan

surat kawat dan telex.

b. Mengelola arsip berdasarkan ketentuan yang berlaku.

c. Melaksanakan kegiatan periklanan dan mutu kerja bawahannya.

d. Menyampaikan saran kenaikan gaji, pangkat, jabatan karyawan

bawahannya.

e. Mengawasi, membina pengetahuan dan mutu kerja bawahannya.

f. Meneliti surat-surat, konsep-konsep dan laporang yang

ditandatangani oleh kepala kantor pusat dalam melaksanakan tugas.

2. Humas

a. Menjaga brand image perusahaan.

b. Mempromosikan produk yang dikeluarkan PT Pos Indonesia.

c. Meningkatkan selalu produk yang dikeluarjan PT Pos Indonesia.

d. Perpanjangan tangan antara pihak eksternal PT Pos Indonesia

dengan manajemen PT Pos Indonesia (internal). Manager Operasional

Humas

(20)

e. Memberika solusi produk layanan dengan adanya customer service.

f. Hubungan dengan media dan masyarakat.

3. Customer Service

a. Memberikan informasi produk layana PT Pos Indonesia.

b. Menerima keluhan konsumen atau layanan produk PT Pos

Indonesia.

c. Memberikan solusi atas keluhan tersebut.

d. Menjembatani kebutuhan informasi untuk kedua belah pihak baik

(21)

1.3 Struktur Perusahaan

Gambar 1.3

Struktur Organisasi PT POS INDONESIA (PERSERO)

(22)

1.4 Struktur Organisasi Bagian

Gambar 1.4

Struktur Organisasi Kantor Pos Bandung 40000

(23)

1.5 Job Description

Dalam menjalankan perusahaan dengan baik PT. Pos Indonesia

sendiri merancang struktur jabatan dan fungsional sendiri. Hal ini

ditujukan agar terciptanya suatu kinerja perusahaan yang baik yang

didalamnya mencakup tugas dan fungsi-fungsi dari tiap jabatan tersebut

agar tidak terjadinya tumpang tindih fungsi dan tanggung jawab antar

divisi. Berikut adalah susunan jabatan dan fungsi dari tiap-tiap divisi di

Kantor Pos Bandung 40000.

1. Kepala Kantor

a. Kepala kantor merupakan pimpinan kerja kantor.

b. Semua hasil kerja dari tiap divisi dilaporkan kepada kepala kantor.

c. Penanggung jawab.

d. Mengawasi jalannya operasional kerja.

2. Bagian Audit

a. Memerika bagian-bagian keuangan, pelayanan dan keagenan,

akuntansi, SDM, pengolahan, paket pos, teksisfo, filateli, pos plus

dan pemasaran.

b. Membuat laporan penyimpanan masing-masing bagian.

c. Menuyun laporan eksploitasi.

d. Pemeriksaan tertutup kas tahunan.

e. Penyusunan laporan pemeriksaan.

f. Pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP)

(24)

3. Manager Operasional

a. Mengolah kelancaran penerimaan, pengiriman dan penyimpanan

surat kawat dan telex.

b. Mengelola arsip berdasarkan ketentuan yang berlaku.

c. Melaksanakan kegiatan periklanan dan mutu kerja bawahannya.

d. Menyampaikan saran kenaikan gaji, pangkat, jabatan karyawan

bawahannya.

e. Mengawasi, membina pengetahuan dan mutu kerja bawahannya.

f. Meneliti surat-surat, konsep-konsep dan laporang yang

ditandatangani oleh kepala kantor pusat dalam melaksanakan tugas.

4. Bagian Pelayanan

a. Mengatur pelayanan loket penerimaan paket pos, meliputi paket

pos biasa. Wesel pos, giro pos, kilat khusus, express post dan

penjualan benda pos dan materai (BPM)

b. Mengkoordinasikan pekerjaan penerimaan dari kantor lain

termasuk pekerjaan pembukuan atau pencatatan pekerjaan.

c. Mengkoordinir persiapan paket pos serta menjaga kelancarannya.

d. Melaksanakan tata usaha umum dan mengawasi loket-loket

penerimaan paket pos.

e. Menyiapkan konsep surat menyurat tentang hal-hal yang berkaitan

(25)

5. Bagian Pelayanan Pos Plus

a. Menerima atau menyelesaikan pengaduan pelanggan.

b. Memeriksa pertanggungan pengaduan.

c. Memerikasa laporan pengaduan ditambah lampiran serta

memeriksa penyimpangan jasa layanan pos.

d. Mengevalusai tugas pos plus.

e. Merencanakan perbaikan-perbaikan.

6. Bagian Pelayanan Retail

a. Memerikasa seluruh neraca loket dan dokumen sumber setelah

diyakini kebenarannya.

b. Memeriksa seluruh neraca loket bagaian retail atau keagenan dan

dokumen sumber yang berkaitan dengan mutasi pada ahli yang

berkaitan.

c. Memeriksa dan menandatangani neraca gabungan yang dibuat oleh

kepala urusan bagian pelayanan retail dan keagenan.

d. Membantu kegiatan pemasaran.

e. Memeriksa pencocokan surplus minus tabungan batara dan

tabungan budaya serta menandatangani laporannya.

f. Memeriksa pembukuan tabungan kesejahteraan keluarga

(TEKESRA) dan kredit usaha keluarga sejahtera (KUKESRA)

yang akan disosokan dengan bagian akuntandi, memeriksa laporan

surplus Takesra dan Kukesra yang akan dikirim ke BNI 46 serta menandatangi laporannya.

(26)

7. Bagian Filateli

a. Mengawasi surat-surat.

b. Mengawasi penjualan benda-benda pos.

c. Menyusun target unit tahunan.

d. Melakukan pemeriksaan kas berdasatka pemeriksaan administrasi.

8. Bagian Pengolahan Komunikasi

a. Menerima, memeriksa, mencatat atau membukukan kiriman pos.

b. Mengkaji ulang pekerjaan yang sudah dilakukan.

c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dibagian pengolahan.

d. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidangnya.

9. Bagian Logistik

a. Mengawasi surat jalan untuk paket pos.

b. Melakukan pengawasan pemeriksaan terhadap paket-paket pos.

c. Menyusun laporan bulanan.

d. Member petunjuk dan bimbingan pada bawahan bila dipandang

perlu.

10. Bagian Verifikasi Barang

a. Menandatangani naskah-naskah pertanggungan yang sudah cocok

dan diyakini kebenarannya.

b. Memriksa register-register berharga, baik yang sudah dipakai

maupun yang ada dalam persediaan dengan dibantu bagian audit.

c. Melakukan konfirmasi dengan layanan Giri Pos, Tabanas, Wesel

(27)

11. Bagian Bina Mutu dan Pelayanan

a. Menterjemahkan kebijakan mutu menjadi system dan metode

pengendalian mutu di Kantor Pos Bandung.

b. Melakukan analisis dan evaluasi system kualitas produk, prose dan

pelayanan.

c. Mengendalikan dan mengevaluasi perbaikan system prosedur dan

aturan yang lebih efektif dari pandangan manajemen mutu.

d. Memperbaiki system dan metode mutu produk, proses, prosedur

dan aturan berdasarkan system umpan balik (pelanggan, audit,

internal, eksternal dll).

12. Bagian Keuangan

a. Menerima, menyiapkan membayar atau mengeluarkan uang dan

surat berharga, menerima dan memberika panjar kas ke loket-loket

atau kasir, menerima dan menyiapkan pengiriman uang serta

membuat neraca harian kas.

b. Menerima, menyiapkan mengeluarkan, mempertanggung jawabkan

serta pentatausahaan benda pos dan materai termasuk buku atau

daftar rekapitulai penjualan.

c. Mengawasi peredaran benda pos materai diloket-loket, mesin

perangko dan system pemperangkoan lainnya baik yang digunakan

diloket maupun oleh public, serta melaksanakan penatausahaan dan

(28)

d. Melaksanakan penyetoran dan pengambilan ke atau dari bank yang

telah ditetapkan dan pentransferan ke rekening direktur keuangan

Bandung, serta menjaga batas maksimum saldo kas.

13. Bagian Akuntansi

a. Memeriksa dokumen sumber pembukuan.

b. Mengklasifikasikan data dan dokumen sumber untuk melakukan

persiapan pembukuan.

c. Membukukan dalam buku harian, buku besar dan jurnal.

d. Menyusun neraca dan laporan keuangan.

e. Mengisi, membukukan, menyiapkan dan mengirimkan buku kas

umum dan register pembantunya.

14. Bagian Pemasaran

a. Menyusun rencana kegiatan pemasaran semua jasa pos dan

keagenan serta penyusunan anggaran.

b. Melakukan penelitian pasar dan menganalisa setiap masukan baik

berdasarakan pengamatan, usulan maupun keluhan pelanggan.

c. Melaksanakan negosiasi dan penjualan serta mengusulkan

penafsiran atas produk tertentu atau besarnya potongan.

d. Membuat basis data pelanggan dan pesaing.

e. Melakukan pembinaan pelanggan dan menjalin kerja sama dengan

pihak lain serta menyelenggarakan jumpa pelanggan bagi

konsumen daerah kerjanya.

(29)

g. Memantau kegiatan yang dilakukan pesaing mengevaluasi produk

yang ada dan mengusulkan pengembangan produk.

h. Membuat laporang kebiatan pemasaran.

15. Bagian Sumber Daya (SDM)

a. Melakukan dan mengevaluasi pelaksanaa mutasi dan rolling

pegawai.

b. Merencanakan, mengembangkan dan mengatur sumber daya

manusia dalam lingkup kerja Kantor Pos Bandung.

c. Mengurus surat menyurat dan naskah kepegawaian serta hal lain

yang menyangkut hak dan kewajiban pegawai.

d. Melaksanakan tata usaha SDM, pembayaran gaji atau pension,

tunjangan, menyiapkan dan menyelesaikan ongkos perjalanan dinas

panjar, tabungan pegawai dan lain-lain yang menyangkut hak-hak

pegawai dan pension.

16. Bagian Sarana Prasarana

a. Melakukan pembelian barang-barang sarana.

b. Memelihara dan mengelola peralatan, pembangunan dan

kendaraan.

c. Mengawasi kebersihan, ketertiban serta keindahan dilingkungan

kantor.

d. Memantau atau mengawasi gedung-gedung yang akan diajukan

(30)

e. Mengawasi pesedian barang keperluan dinas dan memeriksa

seluruh pekerjaan teknis dan administrasi bagian sarana di Kantor

Pos Bandung.

17. Bagian Teknik Sistem dan Informasi (SISFO)

a. Mengawasi komputerisasi.

b. Mengkoordinasi pengawasan dan pengadministrasian pelanggan

Wasanatra Net.

c. Melakukan analisis pengembangan peranan layanan Wasanatra

Net.

d. Membuat neraca pendapatan Wasanatra Net.

e. Membuat laporan pendapatan Wasanatra Net.

f. Membuat laporan kegiatan pemasaran Wasanatra Net.

18. Bagian Rekening Koran (RK)

a. Melakukan pengelolaan giro pos dengan setiap mutasi / transaksi

yang terjadi kedalam rekening yang terkait dan melaporkan

saldonya kepada pemegang rekening.

b. Menjamin kerahasiaan layanan giru yang menyangkut saldo

rekening, transaksi yang terjadi, pihak-pihak yang menerima

transaksi dan sebagainya.

c. Mengendalikan dan mengevaluasi mutu layanan giro pos agar

senantiasa memberikan kepuasan pelanggan dan mitra kerja.

d. Melaporkan data-data transaksi dan saldo rekening kepada

(31)

19. Bagian Pinjaman Rekening Koran (PRK)

a. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan.

b. Memeriksa neraca cek, penerimaan dan rekap.

c. Mencocokan neraca cek dan rekap dengan neraca gabungan.

d. Membuat suasana kerja yang harmonis diantara staf.

e. Melaksanakan tugas yang bersifat insidentil.

Bagian itulah yang sengaja disusun Kantor Pos Bandung 40000 dalam

menjalankan operasi kerja yang baik dan berkualitas sehingga dapat

memajukan perusahaan.

1.6 Sarana dan Prasarana

Terdapat banyak sarana dan prasarana yang ada di dalam kantor PT Pos

Indonesia yang berguna untuk menunjang pelayanan kepada para pelanggan.

Sehingga dalam pelayanan yang disediakan PT Pos nya pun para pelanggan

merasa puas. Sarana tersebut adalah :

1. Mesin Tiket

Mesin tiket ini berada tepat di depan pintu masuk kantor pos Indonesia

pusat wilayah bandung. Yang dimana fungsi dari mesin tiket ini sebagai tempat

pengambilan tiket bagi para pelanggan yang akan mengantri di loket. Sehingga

pada prakteknya para pelangganbisa merasa nyaman karena tidak perlu antri

hanya untuk mengmbil tiket.

2. Loket

Loket ini berfungsi sebagai tempat penyerahan barang, paket, surat yang

(32)

3. Air Conditioning, CCTV Camera

Demi kenyamanan para pengunjung maka PT Pos Indonesia melengkapi

kenyamanan tersebut dengan adanya AC yang dipasang di seluruh ruangan.

Kenyamanan dan keamanan semakin sempurna dengan dipasangnya CCTV

Camera untuk memantau para pengunjung demi menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan dan berbau negative.

4. Staf keamanan

Para pelanggan bisa menggunkan jasa dan pelayanan PT Pos Indonesia

dengan tenang karena di ruangan depan sudah ada para staf keamanan yang siap

untuk menjaga para pelanggan dari hal-hal yang tidak di inginkan. Selain itu para

staf keamanan ini juga telah dibekali informasi-informasi yang sekiranya

diperlukan oleh para pengguna jasa PT Pos ini, jadi apabila para pengguna

mengalami kesulitan bisa langsung bertanya kepada staf keaman ini.

5. Pengeras suara

Pengeras suara ini berfungsi sebagai sarana untuk memberikan informasi

baik untuk seluruh pengguna jasa ataupun unutk seluruh karyawan PT Pos. Selain

itu juga pengeras suara ini juga seringdigunakan untuk memanggil para pelanggan

sesuai nomor tiket dan menintruksikan para pelanggan untuk segera menuju loket

yang telah ditentukan.

6. Kursi tempat duduk

PT Pos juga meyediakan tempat duduk yang layak untuk para pelanggan

yang akan menggunakan jasa PT Pos. Kemudian demi kenyamanan serta

(33)

digunakan sebagai tempat menunggu para pengguna layanan jasa PT Pos untuk

mengantri menunggu giliran menuju tempat loket.

7. Televisi

Televisi ini berguna sebagai media hiburan bagi para pelanggan ketika

mereka sedang duduk mengantri menunggu giliran untuk menuju loket.

Selain sarana diatas PT Pos Indonesia juga memiliki prasarana guna untuk

menunjang semua kegiatan PT Pos. diantaranya adalah :

1. Ruangan Kerja

Terdapat banyak ruangan kerja yang digunakan oleh para karyawan sesuai

dengan tugasnya.

2. Tempat Parkir

Mengingat lokasi PT Pos ini terletak di Jln.Asia Afrika yang keadaan

jalannya selalu padat oleh lalulalang kendaraan. Tempat parkir ini sengaja

disediakan PT Pos agar dalam penyimpanankendaraan pun tidak mengganggu

para pengguna jalan yang lainnya sehingga tidak menyebabkan kemacetan.

3. Mushola

Tersedia mushola yang sengaja disediakan untuk beribadah baik untuk

para karyawan atau pengguna jasa PT Pos Indonesia yang beragama islam.

4. Costumer Care Room

Disini para pelanggan bisa berkonsultasi mengenai tata cara menggunakan

jasa yang disediakan PT Pos Indoensia

Berikut daftar sarana dan prasarana yang tersedia di Kantor Pos Bandung

(34)

Tabel 1.1

Sarana dan prasarana PT Pos Indonesia Bandung

(35)

1.7 Lokasi dan Waktu Pkl 1.7.1 Lokasi

Lokasi praktek kerja lapangan penulis berada di :

Nama Perusahaan : PT Pos Indonesia (Persero)Wilayah Bandung.

Alamat : Jl. Asia Afrika No. 49.

No Tlp : Telp. (022) 760677575 Bandung.

1.7.2 Waktu

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan ini terhitung sejak tanggal

09 Juli 2012 hingga 11 Agustus 2012. Penulis melaksanakan praktek kerja

lapangan ini selama 30 hari, dimana hari kerja Kantor Pos Bandung 40000 itu

sendiri dimulai dari hari senin hingga sabtu, dan libur di hari minggu dan hari

libur nasional. Dan jam kerja Kantor Pos Bandung 40000 untuk hari senin hingga

jum’at dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dan untuk hari sabtu dari

(36)

25

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Deskripsi Aktivitas Kerja

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Pos Indonesia

(Persero) selama 30 hari terhitung dari tanggal 09 juli 2012 hingga 11 Agustus

2012. Dibawah ini adalah aktivitas kerja yang dilakukan oleh penulis selama PKL

di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung yang beralamat di Jln. Asia Afrika No.49

Bandung- Jawa Barat.

Aktivitas yang selama penulis lakukan selama PKL di PT. Pos Indonesia

(Persero) wilayah Bandung terbagi dalam dua bagian yaitu kegiatan rutin dan

kegiatan insidentil. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang sering dilakukan penulis

selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung, sedangkan kegiatan

insedentil adalah kegiatan yang sifatnya kadang-kadang dan sewaktu waktu yang

dilakukan penulis selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung.

Hari kerja untuk PT. Pos Indonesia wilayah Bandung terhitung darihari

Senin sampai Sabtu. Jam kerja untuk PT. Pos Indonesia dari hari Senin hingga

Jumat terhitung dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dan di hari Sabtu

(37)

Untuk lebih rinci kegiatan penulis lakukan selama PKL dapat dilihat pada

tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No Hari / Tanggal Kegiatan Keterangan

1 Senin,09-07-2012 Pengenalan PT.POS

INDONESIA

o Insidentil

2 Selasa,10-07-2012 Pengenalan Costumer Service o Insidentil

3 Rabu,11-07-2012 Pengarahan pekerjaan

Costumer Service

6 Sabtu,14-07-2012 Membuat Press release o Insidentil

7 Senin,16-07-2012 Melayani Konsumen o Rutin

8 Selasa,17-07-2012 Membuat data daftar

pengaduan

o Insidentil

(38)

10

Kamis,19-07-2012

Sharing dengan Kepala Humas o Insidentil

11 Jum’at, 20

-07-2012

Pengenalan Loket – Loket o Insidentil

12 Sabtu, 21-07-2012 Pengenalan Fasilitas dan ruang

– ruang kerja

o Insidentil

13 Senin, 23-07-2012 Sharing dengan Kepala

Costumer Service

o Insidentil

14 Selasa,

24-07-2012

Melayani Konsumen o Rutin

15 Rabu, 25-07-2012 Melayani Konsumen o Rutin

16 Kamis,

26-07-18 Sabtu, 28-07-2012 Membuat Press Release o Insidentil

19 Senin, 30-07-2012 Membuat Brosur o Insidentil

(39)

31-07-22 Kamis,

02-08-24 Sabtu, 04-08-2012 Membuat Press Release o Insidentil

25 Senin, 06-08-2012 Melayani Konsumen o Rutin

26 Selasa,

07-08-2012

Instal Komputer o Insidentil

27 Rabu, 08-08-2012 Melayani Konsumen o Rutin

28 Kamis,

09-08-30 Sabtu, 11-08-2012 Perpisahan dan dokumentasi o Insidentil

(40)

2.2 Analisis Deskripsi Kegiatan 2.2.1 Analisis Deskripsi Kegiatan Rutin

1. Melayani Konsumen

Kegiatan melayani konsumen yang dilaksanakan penulis adalah suatu

kegiatan yang dalam prakteknya tidak jauh dari keilmuan komunikasi khususnya

antar pribadi yang penulis dapatkan selama kuliah. Dimana penulis berinteraksi

langsung secara face to face (tatap muka) dengan konsumen. Karena dalam

ciri-ciri komunikasi antar pribadi, yang di antaranya :

1. Terjadi pada dua orang

2. Tidak terikat ruang dan waktu

3. Informal

4. Tatap muka

5. Homogen

Selain itu dari keilmuan komunikasi antar pribadi yang dapat penulis

terapkan juga keilmuan mengenai komunikasi psikologi juga penulis pergunakan

dalam keseharian penulis menjalankan aktifitas dalam melayani konsumen.Karena

pada kenyataannya penulis sering dihadapkan dengan para konsumen yang

beraneka ragam sifatnya. Ada konsumen yang datang hanya sekedar untuk

memperoleh informasi mengenai jasa pengiriman yang disediakan kantor pos,

kemudian yang lebih harus mendapatkan pelayanan yang extra khusus adalah para

konsumen yang datang untuk mengeluh atau komplain mengenai pengiriman jasa

yang telah mereka percayakan kepada kantor pos. Maka dari itu dalam

(41)

yang lainnya. Jadi untuk mengantisipasi itu semua penulis menggunakan teknik

komunikasi psikologis untuk menangani apabila penulis menjumpai konsumen

yang seperti itu.

2.2.2 Analisis Deskripsi Kegiatan Insidentil 1. Pengenalan PT Pos Indonesia

Pada kegiatan ini penulis dikenalkan segala arti dan bentuk dari PT Pos

Indonesia yang dibimbing oleh Pak Suyud Suhendar yang memperkenalkan

semua tentang pos.

2. Pengenalan Humas atau Customer Service

Pada kegiatan ini penulis diberitahu tentang humas atau customer service yang

ada di PT Pos Indinesia. Penulis mendapatkan pengetahuan tentang customer

service yang melayani konsumen dan cara kerja mereka.

3. Pengarahan Pekerjaan Humasatau Customer Service

Disini penulis mendapatkan pengarahan dari pembimbing PKL apa saja yang

harus dilakukan dalam pekerjaan Humasatau Customer Service diantaranya melayani konsumen dalam hal keluhan-keluhan dari para konsumen agar mereka

puas dengan pelayanan yang diberikan.

4. Pengenalan Website PT Pos Indonesia

Pada kegiatan ini penulis diberitahu tentang semua fungsi website yang disediakan oleh PT Pos Indonesia, di dalamnya terdapat semua info tentang data

paket pengiriman dan harga paket pengiriman,sehingga bisa melacak perjalanan

(42)

5. Membuat Brosur

Pada kegiatan kali ini penulis ditugaskan untuk membuat brosur mengenai

paket terbaru yang di sediakan PT Pos Indonesia. Dalam kegitan kali ini penulis

sangat antusias dalam pembuatan tugas brosur ini, karena penulis sangat

menyukai akan hal-hal yang berhubungan dengan desain. Maka dari itu penulis

tidak menyia-nyiakan tugas ini. Kemudian pada hari ini penulis tidak seperti

biasanya melakukan kegiatan sampai habis jam PKL habis, karena penulis

diizinkan untuk pulang.

6. Membuat Press Realese

Pada kegiatan kali ini penulis ditugaskan untuk membuatPress

Realesemengenai peluncuran produk / jasa pengiriman terbaru. 7. Instal Komputer

Pada kesempatan ini penulis di minta untuk menginstal komputer yang ada di

costumer service karena sudah lelet/lemot. beliau yakin karena universitas

komputer indonesia terkenal dengan bidan IT –nya.

8. Membuat daftar formulir pengajuan tuntutan ganti rugi

Pada kesempatan ini penulis di minta untukMembuat daftar formulir

pengajuan tuntutan ganti rugi.

9. Perpisahan Dengan Staf Humasatau Customer Service PT Pos Indonesia

Pada kegiatan terakhir ini penulis pada praktek kerja lapangan adalah

(43)

segala kegiatan di PT Pos Indonesia maka hari terakhir diisi dengan perpisahan

dengan para staf dan pembimbing PKL.

2.3 Analisis Kegiatan PKL

Penulis menganalisis bahwasannya selama penulis melaksanakan PKL di

PT. Pos Indonesia wilayah Bandung penulis terlibat dalam komunikasi antar

personal dan komunikasi massa. Komunikasi antar personal terjadi ketika penulis

berbincang dengan pembimbing PKL, para konsumen yang dalam setiap harinya

adalah orang yang berbeda. Komunikasi organisasi terjadi ketika penulis

melakukan sharing dan diskusi mengenai komuniksai pada saat penulis

melakukan kegiatan Greeting.

Semua kegiatan selama penulis melakukan praktek kerja lapangan di

Kantor Pos Bandung tidaklah terlepas dari keilmuan komunikasi pada umumnya

dan keilmuan kehumasan pada khususnya. Baik semua materi yang diberikan

serta semua tugas yang telah diberikan pada penulis semuanya itu berhubungan

erat dengan keilmuan komunikasi dan kehumasan. Semua kegiatan yang penulis

alami ketika melakukan praktek kerja lapangan di Kantor Pos Bandung adalah

gambaran nyata mengenai semua hal dalam ilmu komunikasi dan kehumasan

yang telah penulis dapatkan selama penulis menimba ilmu di UNIKOM. Praktek

kerja lapangan ini adalah bukti nyata dari materi dan toeri yang penuis dapatkan

ketika kuliah, dan dari kegiatan praktek kerja lapangan ini penulis bisa

mempraktekan secara langsung dari apa yang telah penulis dapatkan ketika

penulis kuliah. Bila dikaitkan dengan teori-teori yang penulis paparkan pada

(44)

kiat-kiat kehumasan yang baik, namun penulis telah banyak mendapatkan

berbagai pengalaman bahwa meski humas yang dijalanai oleh Kator Pos Bandung

tidak state of being, akan tetapi mereka menerapkan kaidah-kaidah keilmuan baik

itu komunikasi dan kehumasan dengan efektif dan efisien. Ini seolah tidak ada

halangan bagi penulis dan pembimbing PKL untuk mempraktekan semua ilmu

kehumasan dalam tiap kegiatan PKL yang penulis laksanakan.

Selama PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung penulis diajarkan

untuk membuat brosur, press release, formulir pengajuan tuntutan ganti rugi kemudian belajar menghadapi konsumen dengan berbagai karakternya, kemudian

belajar cara menghadapi media bagaimana menghadapi seorang wartawan dan

menyampaikan informasi dengan penggunaan komunikasi yang baik, diajarkan

untuk berdiskusi sesuai dengan komunikasi organisasi.

Bagi penulis kegiatan yang diberikan oleh pembimbing PKL di PT. Pos

Indonesia wilayah Bandung sudah sangat berinterpretasi langsung dengan aplikasi

ilmu komunikasi selebihnya untuk kehumasan. Seperti contohnya adalah dalam

kegiatan melayani konsumen dimana komunikasi yang dilakukan tidak selalu

sama antara konsumen satu dengan konsumen yang lainnya. Penulis

harusmemilah dan memilih komunikasi yang dilakukan kepada orang yang

berbeda-beda karakternya.

Bagi penulis tugas membuat press release sangatlah penting dan berguna.

Dalam dunia kerja nanti penulis mungkin akan rajin membuat press release setiap

(45)

belajar membuat press release. Dan dalam kegiatan PKL ini penulis mendapatkan

ilmu dan pengalaman penting dalam pembuatan press release.

Penulis lalu diajarkan bagaimana cara berdiskusi yang sopan baik dalam

komunikasi antar personal maupun dalam komunikasi organisasi. Diskusi sangat

diperlukan dalam dunia kerja yang nyata karena sangat mustahil seseorang

bekerja sendiri tanpa membutuhkan orang lain. Dalam hal ini diskusi sangat

diperlukan agar komunikasi berjalan efektif. Penulis diajarkan bagaimana caranya

menyanggah, memberikan solusi dan mengeluarkan pendapat baik kepada rekan

kerja ataupun pada konsumen. selain itu komunikasi antar personal sangat

diperlukan ketika penulis masuk ke dunia kerja yang nyata kelak. karena pada

dasarnya sifat dan karakter manusia itu berbeda, sekalipun mereka itu kembar

siam tapi kepribadian tiap individunya pastilah berbeda, oleh karena itu

komunikasi antar personal sangatlah penting.

Melalui kegiatan PKL ini penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan

tugas haruslah teliti dan sabar, karena tugas itu adalahtanggung jawab kita yang

patut untuk di pertanggung jawabkan nantinya oleh kita. Tentunya teguran, cacian

dan bantahan yang penulis dapatkan selama penulis melakukan kegiatan PKL di

PT. Pos Indonesia wilayah Bandung ini sangatlah membangun untuk mental

penulis dan khususnya pengtahuan dan kemampuan penulis semakin terasah.

Kegiatan PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung yang sangat penulis

sukai adalah pada hal yang ada hubungannya dengan komunikasi antar pribadi

dan komunikasi massa. Karena penulis selalu mendapatkan kepuasan khusus

(46)

PKL di PT. Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis

adalah melayani konsumen, dimana semua orang yang datang ke meja tempat

penulis bekerja adalah orang-orang dengan segudang pertanyaan, kemarahan dan

sanjungan dan membutuhkan jawaban yang tepat guna untuk memenuhi

kebutuhan informasinya, tidak hanya konsumen dengan masalah seperti itu saja

namun yang lebih menantang lagi ketika penulis dihadapkan kepada para

konsumen yang datang dengan segala keluhan atas layanan jasa yang PT. Pos

Indonesia berikan. Kemudian yang menjadi kepuasan bagi penulis adalah ketika

penulis bisa menjawab serta memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan

masalah mereka.

2.4 Deskripsi Tentang Humas 2.4.1 Pengertian Humas

Public relations terdiri dari kata public dan relations. Public disini memilki arti sekelompok orang yang menaruh perhatian pada suatu hal yang

sama. Sesuatu tersebut dapat berupa minat dan kepentingan. Public ini bisa berarti

kelompok kecil atau juga bisa kelompok besar. Sedangkan kata relations sendiri merupakan inti dari public relations. Relations disini berarti adanya hubungan yang timbal balik atau two way communication.

Humas menurut Fraser P.Seitel, Senior Vice President dan Director of Public AffairsThe Chse Manhattan Bank adalah :

(47)

masalah-masalah atau isu-isu manajemen. PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini public. PR secara efektif membantu manajemen memantau berbagai perubahan “. (Elvinaro & Soemirat, 2003:13).

Dari definisi di atas dijelaskan bahwa pada dasarnya Public Relations atau

Humas menekankan pada “ fungsi manajemen “ . ini pemahaman bahwa PR

mempunyai fungsi yang tidak mudah, karena seorang PRO (Public Relations

Officers) dituntut untukdapat membantu menciptakan dan memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan serta kerjasama dengan publiknya.

Definisi tentang Humas dikemukakan oleh W.Emerson Reck, Direktur PR

Universitas Colgate bahwa :

Publik relations adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill.(kemauan baik) dari public, kedua, pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh. (Elvinaro & Soemirat, 2003:12)

Sehingga dapat dipahami bahwasanya seorang humas harus mampu dekat

dengan orang-orang didalam organisasinya dan juga dekat dengan orang-orang

diluar oranisasinya, kemampuan komunikasi yang di atas rata-rata dapat

membantu pekerjaan humas dalam setiap aktvitasnya sehingga tujuan-tujuan

humas tersebut baik kedalam maupun keluar dapat tercapai.

2.4.2 Ruang Lingkup Humas

Public Relations memiliki ruang lingkup yang luas dalam menghadapi

(48)

kegiatan organisasi, baik dalam publik internal maupun eksternal. Oleh karena itu

Public Relations harus memiliki perencanaan terlebih dahulu, kemudian adanya

program yang terstruktur.

Public Relations atau Humas memiliki bidang-bidang cakupan atau ruang

lingkup sebagai berikut :

1. Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations).

2. Hubungan dengan Masyarakat atau Penduduk (Community Relations).

3. Hubungan dengan Pers atau Media Massa (Press Relations).

4. Hubungan dengan Instansi-instansi Pemerintah (Government Relations).

5. Hubungan dengan Karyawan atau Pegawai (Employee Relations).

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations).

Ruang lingkup Public relations dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations)

Hal ini mencakup kegiatan – kegiatan seperti memberi informasi kepada

pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu, menyampaikan

pesan-pesan, laporan berkala (melalui brosur, jurnal, surat dan sebagainya),

menyelenggarakan acara bersama pelanggan dan menciptakan suasana

kenyamanan atau kemudahan bagi urusan para pelanggan dan melayani pelanggan

atau tamu.

2. Hubungan dengan Masyarakat atau Penduduk (Community Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan

(49)

lokasi pabrik atau perusahaan atau toko atau di sekitar kantor ogrganisasi atau

lembaga yang bersangkutan.

3. Hubungan dengan Pers atau Media Massa (Press Relations)

Hal ini mencakup kegiatan membuat clippings (guntingan berita dari

koran, majalah, dan lain-lain) serta menganalisa pendapat umum (opini publik)

atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu (specific groups opinion),

menyampaikan informasi dan pernyataan resmi melalui media massa,

menyelenggarakan acarajumpa pers (press conference) atau menyususn dan

mengedarkan keterangan pers (press release), membina hubungan komunikasi dua

arah dengan wartawan dan redaksi media massa (Surat kabar, TV, Radio,

Majalah, Tabloid, dan lain-lain).

4. Hubungan dengan Instansi – instansi Pemerintah (Government Relations)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelenggaraan hubungan

komunikasi dua arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah atau

provinsi atau kabupaten atau kota, pihak kepolisian, dinas tenaga kerja, dinas

perindustrian, dinas pariwisata, dan lembaga lainnya), upaya-upaya perolehan

informasi aktual dari berbagai instansi pemerintah dan sebaliknya menyampaikan

informasi kepada instansi terkait.

5. Hubungan dengan Karyawan atau Pegawai (Employee Relations)

Hal ini mencakup kegiatan pembinaan hubungan kedalam (pimpinan

dengan karyawan dan sesama bawahan) yang memang terkesan tumpang tindih

dengan fungsi dan tugas Bagian Kepegawaian (Personalia). Adapula yang secara

(50)

kebijakan organisasi atau perusahaan kepada karyawan dan sebaliknya

menampung serta memantau aspirasi karyawan untuk disampaikan kepada

pimpinan. Dengan demikian, diharapkan tercipta suasana harmonis atau selaras

dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.

6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait (Stakeholder Relations)

Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus-menerus

berhubungan dengan kegiatan organisasi atau perusahaan atau lembaga (seperti

agen-agen, supplier, distributor) dan juga mencakup hubungan dengan para

pemegang saham (Shareholder Relations). (Rudy, 2005 : 85-88).

2.4.3 Fungsi Humas

Fungsi Public Relations dalam bukunya “Hubungan Masyarakat Suatu

Komunikologis” yaitu:

1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik

internal dan publik eksternal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari

organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik kepada

organisasi.

4. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi kepentingan

umum.

(51)

mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari

pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.

2.4.4 Tujuan Humas

Menurut Soemirat dan Ardianto dalam bukunya Dasar-Dasar Public

Relation, tujuan PR atau Humas adalah :

“Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta untuk memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan

kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik”

(Soemirat dan ardianto,II00II:89).

Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua

golongan besar yaitu:

A. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)

1. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.

Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam

masyarakat.

2. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.

B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)

1. Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.

2. Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan

pendidikan khususnya.

3. Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.

Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian

sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan

(52)

2.4.5 Peranan Public Relations

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama

Public Relations pada intinya yaitu :

1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan publiknya.

2. Membina relationship,yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan

saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan.

4. Membentuk corporate image, artinya peranan Public Relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. (Effendy, 2008 :

9-11).

2.5 Analisa Layanan Terhadap Mahasiswa

Yang dilakukan oleh peserta Praktek Kerja Lapangan selama bekerja di

Bagian Costumer Service adalah melakukan Interaksi langsung dengan konsumen,

hal ini sangat berguna sekali bagi mahasiswa yang sedang melakukan praktek

kerja lapangan, karena kita bisa melakukan secara langsung kajian – kajian ilmu

komunikasi yang di dapatkan dari perkuliahan, antusiasme pelanggan sangat

(53)
(54)

42

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Merujuk pada kegiatan yang telah penulis lakukan selama menjalankan

praktek kerja lapangan (PKL) di PT Pos Indonesia Wilayah Bandung, maka

penulis mencoba menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. PT POS Indonesia merupakan sebuah Persero yang bergerak dalam bidang

mail, logistik dan jasa keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis dan

infrastruktur terluas dan terpadu serta mengembangkan hubungan

kolaboratif. Walaupun belum memiliki divisi khusus kehumasan, namun

humas pada instansi ini menjalankan fungsi dan tugas kehumasan dengan

baik.

2. Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Asia Afrika wilayah Bandung yang

berdiri dibawah Sekretaris Wilayah belum berdiri secara state of being karena Humasnya belum terbentuk dalam divisi tersendiri dan belum

adanya struktur organisasi dalam kehumasannya.

3. Humas PT. Pos Indonesia Indonesia (Persero) Asia Afrika wilayah

Bandung mempunyai kegiatan eksternal yang berhubungan dengan publik

di luar perusahaan, kegiatan internal yang berhubungan dengan karyawan

di dalam perusahaan diantaranya, Merencanakan, mengendalikan, dan

(55)

4. Internal yaitu pegawai, membuat berbagai macam kelengkapan untuk

melakukan promosi – promosi produk pos itu sendiri.

5. Kinerja Humas PT. Pos Indonesia (Persero) Asia Afrika wilayah Bandung

sudah cukup efektif dalam memberikan informasi perusahaan kepada

publik eksternal dan juga membina hubungan baik dengan publik internal.

6. Kegiatan selama melaksanakan PKL yang dilakukan di Bagian Humas PT.

Pos Indonesia (Persero) Asia Afrika wilayah Bandung adalah melayani

konsumen yang datang langsung ataupun menghubungi lewat saluran

telepon atau website.

7. Terdapat berbagai aktifitas kehumasan yang dilakukan dalam menciptakan

hubungan kerja yang baik antar setiap karyawan dan juga antara

perusahaan dengan masyarakat dan media massa.

8. Selama melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Pos Indonesia wilayah

Bandung ini, penulis mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman.

Bahwasanya seorang praktisi humas merupakan sebuah profesi yang

membutuhkan banyak keahlian.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan Atau Instansi

Setelah mengutarakan kesimpulan seperti yang tersebut diatas, maka penulis

akan menyampaikan beberapa saran kepada perusahaan / instansi tempat penulis

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, sebagai berikut :

1. Diperlukan adanya pelayanan yang sangat ramah dari tiap bagian di PT

(56)

pelayan yang memuaskan bagi para pelanggan sehingga memberikan citra

positif bagi PT Pos Indonesia sendiri,misalnya ramah kepada pelangan

serta memberikan senyuman dan sapa agar pelanggan bisa lebih dekat.

2. Sebagai sebuah Persero yang bergerak dibidang mail, logistik dan jasa keuangan dengan menggunakan jejaring bisnis diharapkan dapat

membantu masyarakat dalam hal komunikasi serta memberikan akan suatu

kemudahan tentang hal yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia sendiri.

Juga dalam hal informasi, penting juga untuk selalu mengupdate website, agar masyarakat mudah untuk mengakses akan inormasi tentang PT Pos

Indonesia itu sendiri.

3. Di perlukan adanya pembaharuan sarana seperti komputer, lemari besi,

televisi di kantor PT Pos Indonesia, selain agar terlihat lebih menarik juga

dapat mengoptimalkan kinerja para karyawannya.

4. Sebaiknya di bagian Costumer Service harus di tempatkan orang – orang yang lebih muda agar suasana di bagian tersebut terkesan lebih menarik.

5. Lakukan coffebreak setiap hari, agar seluruh karyawan terasa lebih akrab dalam tali silaturahmi.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa

1. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL untuk selalu memiliki pola fikir

yang kreatif dan inovatif yang mempunyai inisiatif dalam berpiawai

dibidang yang dikonsentrasikannya, seperti jangan malu untuk bertanya

(57)

perusahaan sewaktu PKL berlangsung, karena pada saat itulah kita dapat

menimba ilmu sebanyak-banyaknya dalam PKL.

2. Mahasiswa yang melaksanakan PKL harus memiliki rasa tanggung jawab

yang tinggi dalam setiap mengerjakan tugas – tugas yang diberikan oleh

pembimbing dan harus mampu beradaptasi dan bersosialisasi terhadap

para pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Asia Afrika wilayah Bandung

sehingga mampu bekerjasama dengan baik.

3. Bagi mahasiswa PKL diharuskan untuk selalu disiplin dalam

melaksanakan Praktek kerja lapangan, yaitu datang dan pulang tepat waktu

sesuai dengan peraturan yang berlaku di PT. Pos Indonesia (Persero) Asia

Afrika wilayah Bandung. Agar para karyawan PT. Pos Indonesia senang

dengan adanya mahasiswa/mahasiswi tersebut.

4. Bagi Mahasiswa, kerja praktek ini dapat dijadikan sebagai bahan aplikasi

teori dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan dan sebagai

saran untuk meningkatkan ketahanan mental dan kepercayaan diri untuk

memasuki dunia kerja dimasa yang akan datang.

5. Mahasiswa PKL yang telah menyelesaikan masa Praktek Kerja Lapangan,

untuk selalu menjalin hubungan yang baik dengan instansi ataupun

perusahaan yakni dengan menjalin silaturahmi dengan para pegawai PT.

Pos Indonesia (Persero) Asia Afrika wilayah Bandung yaitu dengan selalu

mengunjungi tempat kita melakukan PKL untuk dapat selalu menjaga

(58)

6. Mahasiswa lebih melengkapi data – data yang diperlukan untuk penyusunan laporan PKL pada saat melaksanaakan Praktek Kerja

Gambar

Gambar  1.1
Gambaran Humas dan Customer Service Kantor Pos Bandung
Gambar  1.3
Gambar  1.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

4. Sederhana usahakanlah supaya khalayak mendapat gambaran yang jelas apa yang diuraikan dalam berita itu. Untuk itu gunakanlah kata-kata, kalimat dan

PT.Pos Indonesia ditugaskan untuk menyalurkan BLSM pada seluruh masyarakat yang tergolong tidak mampu yang dapat disebut kinerja karyawan PT.Pos Indonesia memuaskan Direktur

Mengingat dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua

Pos Indonesia (Persero) Divisi Komunikasi Korporat Bagian Public Relations lebih meningkatkan hubungan yang baik dengan para karyawan dengan mengadakan Coffee atau

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Pos Indonesia (Persero) Divre V Jawa Barat, kegiatan rutin yang dilakukan selama 25 hari adalah perkenalan kepada divisi – divisi yang

Kegiatan incidental yang dilakukan oleh penulis pada saat Praktek Kerja. Lapangan di

Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua orang yang datang ke meja tempat penulis bekerja adalah

Kegiatan rutin seperti ini dapat dilihat dengan adanya customer service dalam melayani pelanggan yang merupakan bagian dari divisi humas PT. Pos Indonesia Wilayah