• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR RENDAHNYA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PADA SISWA SMA NEGERI 1 SIBOLANGIT BILLY LM SEBAYANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS FAKTOR RENDAHNYA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PADA SISWA SMA NEGERI 1 SIBOLANGIT BILLY LM SEBAYANG"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR RENDAHNYA PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PADA

SISWA SMA NEGERI 1 SIBOLANGIT

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial(S.Sos) dalam bidang Studi

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

BILLY LM SEBAYANG 140723019

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Faktor Rendahnya Pemanfaatan Perpustakaan Pada Siswa

SMA Negeri 1 Sibolangit

Oleh : Billy Lo Menggo Sebayang

Nim : 140723019

Dosen Pembimbing 1 : Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si

NIP : 19560716 197903 2 002

Tanda Tangan :

_____________________

Tanggal :

_____________________

Dosen Pembimbing II : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd

NIP : 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan :

_______________________

Tanggal :

_______________________

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Faktor Rendahnya Pemanfaatan Perpustakaan Pada Siswa SMA Negeri 1 Sibolangit

Oleh : Billy Lo Menggo Sebayang

Nim : 140723019

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd

NIP : 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan :

_________________________

Tanggal :

__________________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Drs. Budi Agustono, MS

NIP : 19600805 198703 1001

Tanda Tangan :

_________________________

Tanggal :

_________________________

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinil dan belum pernah disajikan sebagai tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip pada karya ini.

Medan, Januari 2017 Penulis,

Billy LM Sebayang Nim: 140723019

(5)

ABSTRAK

Sebayang, Billy. 2016. Analisis Faktor Rendahnya Pemanfaatan Perpustakaan Pada

Siswa SMA Negeri 1 Sibolangit

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 1 Sibolangit yang beralamat di Jalan Letjen Jamin Ginting KM 47 No.1, Deli Serdang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor rendahnya pemanfaatan perpustakan pada Siswa SMA Negeri 1 Sibolangit Tahun Ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Populasi penelitian ini adalah pengguna yang terdaftar sebagai anggota aktif yang terdaftar di perpustakaan dari Juli 2014 hingga Juni 2015 sebanyak 397 siswa.

Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin. Maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan perpustakaan adalah karena sarana dan prasarana serta koleksi perpustakaan yang kurang memadai. Sebagaian besar responden memberikan jawaban bahwa sarana dan prasarana perpustakaan merupakan faktor yang sangat penting yang dapat menentukan keberhasilan suatu perpustakaan.

Koleksi di Perpustakaan Umum Kota Pematang Siantar masih kurang beragam, kurang mencukupi dan tidak memenuhi kebutuhan pengguna, kurang mutakhir (up to date), kondisi fisik koleksi yang kurang baik sehingga pengguna enggan untuk berkunjung ke perpustakaan. Ruangan atau gedung yang nyaman, jauh dari kebisingan baik dari dalam perpustakaan maupun dari luar perpustakaan sangat mempengaruhi kenyamanan pengungguna ketika berada dalam perpustakaan.

Kata kunci: Pemanfaatan Perpustakaan, Perpustakaan Sekolah

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Ruang lingkup Penelitian ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2 .1 Pengertian Perpustakaan Sekolah……….5

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah………. 6

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah……… 7

2.1.3 Pemanfaatan Perpustakaan………. 8

2.1.4 Tugas Perpustakaan Sekolah...9

2.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi Tingkat Kunjungan ke Perpustakaan..10

2.2.1 Lokasi Perpustakaan……… 10

2.2.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah……… 11

2.2.2.1 Gedung dan Ruang Perpustakaan……… 11

2.2.2.2 Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan………13

2.2.2.3 Koleksi Perpustakaan……… 13

2.3 Layanan Perpustakaan……… 16

2.3.1 Sistem Layanan………16

2.3.2 Jenis Layanan Perpustakaan………18

2.3.3 Peraturan Layanan Perpustakaan……….19

2.4 Promosi Perpustakaan Sekolah……….20

2.4.1 Pengertian Promosi Perpustakaan Sekolah……… 20

2.4.2 Promosi Perpustakaan Sekolah………20

2.4.3 Strategi Menarik Pengunjung……… 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian……….24

3.2 Lokasi waktu dan Penelitian……… 24

3.3 Populasi……… 24

3.4 Sample……… 25

3.5 Teknik dan Pengambilan Data………..27

3.6 Jenis dan Sumber Data………. 27

3.7 Analisis Data……….27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden...29

4.2 Analisis Desktiptif... 29

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap lokasi Penelitian... 29

4.2.1.1 Jarak Perpustakaan ke Kelas... 30

4.2.1.2 Akses ke lokasi Perpustakaan... 31

(7)

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Sarana dan Prasarana... 32

4.2.2.1 Koleksi yang beragam... 33

4.2.2.2 Koleksi yang tersedia di Perpustakaan dapat memenuhi Kebutuhan pengguna... 34

4.2.2.3 Jumlah Koleksi Perpustakaan... 35

4.2.2.4 Koleksi Refrensi Perpustakaan... 36

4.2.2.5 Koleksi yang Muktakhir... 37

4.2.2.6 Kondisi Fisik Koleksi Perpustakaan... 38

4.2.2.7 Perpustakaan yang nyaman... 39

4.2.2.8 Ventilasi udara yang baik... 40

4.2.2.9 Penempatan Alat Penerangan... 39

4.2.3 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Perpustakaan... 39

4.2.3.1 Syarat Peminjaman Buku... 40

4.2.3.2 Syarat Pengembalian Buku... 41

4.2.3.3 Pelayanan Perpustakaan dapat Mempermudah Pemanfaatan Koleksi... 42

4.2.3.4 Layanan Terbuka Perpustakaan... 43

4.2.3.5 Jam Buka Perpustakaan... 43

4.2.3.6 Sikap Pustakawan... 45

4.2.3.7 Sikap Pustakawan dalam memberikan layanan... 46

4.2.3.8 Kesediaan Pustakawan dalam memberikan bantuan... 46

4.2.3.9 Informasi yang diberikan Pustakawan...48

4.2.4 Promosi Perpustakaan...49

4.2.4.1 Poster Perpustakaan...49

4.2.4.2 Event Perpustakaan...50

4.2.4.3 Sosialisasi Perpustakaan...51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...52

5.2. Saran...53

DAFTAR BACAAN LAMPIRAN 1.1.Lampiran Kuesioner……… 54

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur buat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelsaikan kertas Skripsi yang berjudul

“Analisis Faktor Rendahnya Siswa menggunakan Perpustakaan Sekolah di Sma Negeri 1 Sibolangit”. Kertas skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelengkapan studi untuk menyelsaikan Program Ekstensi Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

Dalam penulisan kertas skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas skripsi ini belum sempurna seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan segaala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan doa, dorongan/semangat, saran maupun bantuan-bantuan yang lain yang berguna bagi penulis karena tanpa bantuannya kertas skripsi ini tidak akan pernah terwujud.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya tidak akan berarti tanpa bantuan dan dukung dari keluarga yang tiada henti-hentinya memberikan limpangan kasih sayang dan doa kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda tercinta Ir.Ndat Muli Sebayang dan Ibunda tercinta Erni Sembiring yang telah banyak memberikan dukungan moral dan materi kepada penulis sehingga penulis dapat merampungkan jenjang studi setahap demi setahap sampai saat ini. Dan buat Kakak tercinta Della Sebayang, Widya Sebayang dan Adek Nindy Sebayang karena sudah memberikan saran dan semangat kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besar nya kepada:

1. Ibu Zurni Zahara Samosir, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis.

2. Ibu Dr.Irawati A.Kahar,M.Pd selaku dosen Pembimbing II dan Ketua Program Studi Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan, dalam rangka penyelsaian kertas karya ini.

(9)

3. Bapak Dr.Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh staf Pengajar atau Dosen Studi S-1 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Unversitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis sampai selesai kertas Skripsi ini.

5. Ibu Sembiring kak uti dan seluruh pegawai Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit yang telah banyak memberikan informasi dan bantuan kepada penulis untuk menyelsaikan kertas karya ini.

6. Teman-teman khusus stambuk 014 yang selalu penulis kenang dalam masa perkuliahan.

7. Teman di luar perkuliahan Natasha Hutapea yang selalu memberi semangat dan sabar dalam menemani dalam proses pengerjaan skripsi Akhir kata penulis berharap semoga kertas skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya, khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca dan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada, Terima Kasih.

Medan, 10 Januari 2017 Penulis,

Billy LM Sebayang 140723019

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin maju membuat banyak perubahan yang terjadi di segala bidang, terutama dalam bidang pendidikan. Perhatian pemerintah terhadap pendidikan khususnya dalam hal mengembangkan bakat dan minat dituangkan dalam penjelasan dalam UU RI No.

20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12 ayat 1b pemerintah dalam hal menaruh perhatian pada pengembangan minat termasuk minat baca, melalui peranan guru atau pendidik, bunyi penjelasan pasal 12 ayat 1b adalah

“pendidik atau guru yang mampu mengembangkan bakat, minat dan kemampuan peserta didik, fasilitas disedikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kebutuhan satuan pendidik, hal tersebut menyiratkan makna bahwa pemerintah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan salah satunya adalah perpustakaan.

Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari sekolah, yang merupakan komponen utama pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang melayani para siswa, guru dan karyawan dari suatu sekolah.

Perpustakaan sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah yaitu pendidikan pengajaran seperti yang digariskan dalam kurikulum sekolah.

Perpustakaan sekolah berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di tingkat sekolah yang menyediakan berbagai sumber informasi baik tercetak maupun tidak tercetak.

Perpustakaan sekolah dikatakan berhasil salah satunya dapat dilihat dari statistika pengunjung perpustakaan dari tahun ketahun. Apakah tingkat kunjungan meningkat atau menurun. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan tingkat kunjungan keperpustakaan dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu faktor lokasi, sarana dan prasarana perpustakaan, layanan perpustakaan, dan promosi perpustakaan. Lokasi menjadi hal yang paling penting dalam keberhasilan perpustakaan, kesalahan dalam pemilihan letak atau lokasi dapat berarti menurunkan akses atau penggunaan. Selain lokasi, sarana dan prasarana perpustakaan juga sangat berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu

(11)

perpustakaan yang jika sarana dan prasarana perpustakaan tidak memenuhi dan tidak memadai sehingga pengunjung tidak betah berada di perpustakaan maka akan semakin rendah jumlah pengunjung yang akan datang ke perpustakaan.

Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit adalah Perpustakaan sekolah yang ada di Desa Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan observasi awal di Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit, dapat diketahui bahwa perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit memiliki koleksi 415 judul dan 11.154 eksemplar.

Jumlah anggota perpustakaan yang terdaftar hingga T.A 2014/2015 sebanyak 397 orang. Sedangkan jumlah pengguna yang berkunjung ke perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit per hari nya adalah 8 orang. Apabila diperbandingkan antara jumlah kunjungan dengan jumlah anggota perpustakaan sebanyak 397 orang, maka persentase kunjungan anggota ke perpustakaan hanya sebesar 2% per hari, bila dibandingkan dengan jumlah siswa di Sekolah SMA Negeri 1 Sibolangit sebanyak 397 siswa. Jumlah kunjungan tersebut secara umum dapat dikatakan relatif rendah.(sumber: Laporan Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit tahun 2015).

Selain itu faktor penyebab lain rendahnya Siswa berkunjung ke Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit adalah koleksi buku- buku yang terdapat pada Perpustakaan tersebut kurang dirawat dengan baik dan benar sehingga banyak koleksi yang usang dan rusak serta judul-judul koleksi yang kurang bervariasi sehingga menurunkan niat siswa-siswi berkunjung ke Perpustakaan.

Serta sarana dan prasarana di Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit yang kurang memadai seperti sudah banyak nya kursi yang tidak layak pakai dan rak buku yang sudah mulai lapuk sehingga banyak debu berterbangan di ruangan tempat siswa siswi membaca buku.

Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas, penulis ingin mengetahui faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan Siswa SMA Negeri 1 Sibolangit ke Perpustakaan. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor rendahnya Siswa menggunakan Perpustakaan di SMA Negeri 1 Sibolangit “.

1.2 Rumusan Masalah

(12)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya siswa menggunakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang menyebabkan rendahnya siswa menggunakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit yaitu dapat menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan atau dapat mengetahui faktor- faktor penyebab rendahnya siswa menggunakan perpustakaan sekolah.

2. Bagi Peniliti Selanjutnya, untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi, serta faktor- faktor yang berhubungan dengan rendahnya siswa menggunakan perpustakaan sekolah.

3. Bagi Pustakawan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan dalam melakukan penelitian lanjutan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang likup penelitian ini adalah tentang faktor yang menyebabkan rendahnya siswa menggunakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit yang meliputi lokasi, sarana dan prasarana perpustakaan, koleksi perpustakaan layanan perpustakaan dan promosi perpustakaan.

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah, baik itu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai sekolah lanjutan seperti perguruan tinggi. Perpustakaan Sekolah berguna untuk mendukung proses belajar baik itu siswa yang berada di Sekolah dasar atau Sekolah lanjutan. Sebagian besar buku perpustakaan Sekolah terdiri dari koleksi buku-buku pelajaran atau bacaan yang dapat mendukung proses pembelajaran siswa.

Menurut M.Yusuf ( 2005, 2 ) menyatakan bahwa, “ Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan Sekolah. Diadakannya perpustakaan Sekolah adalah untuk tujuan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan Sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan murid. Ia berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar dan mengajar (PBM) di tingkat Sekolah”.

Sedangkan menurut Prastowo ( 2012, 45 ) menyatakan bahwa,

“Perpustakaan sekolah sarana penunjang pendidikan di sekolah yang berupa kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku. Kumpulan bahan pustaka tersebut diorganisasi secara sistematis dalam satu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan para guru dalam proses pembelajaran”.

Selain pendapat diatas Siregar ( 2004, 9 ) menyatakan bahwa, “ Perpustakaan sekolah adalah suatu tempat dimana para siswa memperoleh akses terhadap informasi dan pengetahuan. Perpustakaan merupakan fasilitas pendukung proses pengajaran dan pembelajaran melalui penyediaan bahan pustaka dan pelayanan yang sesuai dengan kurikulum sekolah”.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja dari lembaga yaitu sekolah yang terorganisasi berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan, yang diatur secara sistematis, untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber

(14)

informasi dan merupakan bagian program penyelanggaraan pendidikan tingkat sekolah.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah didirikan untuk meningkatkan mutu pendidikan serta menunjang, mendukung, dan melengkapi semua kegiatan baik kegiatan kurikuler maupun ekstrakulikuler . Selain hal tersebut dapat membantu menumbuhkan minat dan mengembangkan bakat siswa serta strategi belajar dan mengajar.

M.Yusuf (2005, 3 ) menjelaskan bahwa tujuan perpustakaan Sekolah adalah :

1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.

2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.

3. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.

4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.

5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa.

6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya, pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lainyang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi yang disediakan oleh perpustakaan.

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan seperti fiksi, cerpen dan lain nya.

Sedangkan menurut Suherman ( 2009, 20 ) menyatakan bahwa, “ Tujuan perpustakaan sekolah adalah supaya tujuan pendidikan dapat dicapai secara lebih efisien dan lebih efektif dengan tindakan yang dilakukan secara kolektif.

Disamping itu juga, organisasi perpustakaan sekolah diharapkan dapat

(15)

menciptakan lingkungan tempat belajar yang kondusif, serta dapat mempengaruhi perilaku yang positif bagi para peserta didik”.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa kegiatan perpustakaan Sekolah diharapkan harus menunjang kurikulum Sekolah. Dengan tersedia nya perpustakaan para siswa mendapat kesempatan untuk mempertinggi daya serap dan memperdalam pendidikan di dalam lingkungan yang kondusif dan positif bagi para siswa dalam mencari informasi.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan Sekolah merupakan suatu sarana dan fasilitas penyelanggaraan pendidikan, sehingga setiap Sekolah mestinya memiliki perpustakaan yang memadai. Perpustakaan Sekolah merupakan komponen pendidikan yang penting. Tetapi karena berabagai alasan kenyataan nya belum setiap Sekolah mampu menyediakan perpustakaan sebagaimana diharapkan.

Menurut M.Yusuf ( 2005, 4) fungsi Perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum, yaitu sebagi berikut :

1. Fungsi edukatif

Maksudnya secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam menstrasfer konsep-konsep pengetahuan, sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk membangun dirinya lebih lanjut.

2. Fungsi Informatif

Ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat memberitahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru.

3. Fungsi Rekreasi

Dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan sebagainnya,

(16)

diharapkan dapat menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan.

4. Fungsi riset atau penelitian

Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.

Sedangkan menurut Prastowo ( 2012, 57 ) fungsi perpustakan sekolah terbagi atas dua bagian, yaitu :

1. Fungsi tanggung jawab adsminitratif

Fungsi ini tampak dalam kegiatan sehari-hari perpustakaan sekolah.

setiap siswa yang hendak memasuki perpustakaan sekolah harus menunjukan kartu anggota atau kartu pelajar. Mereka tidak boleh membawa tas, tidak boleh menggangu teman-teman nya yang sedang belajar. Semua ini selain untuk melatih dan mendidik siswa bertanggungjawab, juga untuk melatih membiasakan mereka bersikap dan bertindak secara adsminitratif.

2. Fungsi kultural

Perpustakaan adalah tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi buudaya masyarakat. Pendidikan ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pameran, ceramah, pertunjukan kesenian, pemutaran film, bahkan cerita untuk anak-anak.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah memiliki fungsi- fungsi yang sangat penting. Fungsi-fungsi itu tidak hanya tertuju kepada siswa, tetapi juga bagi para guru.

2.1.3 Pemanfaatan Perpustakaan

Kata pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna.

Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002 : 928 ) disebutkan bahwa pemanfaatan memiliki makna “proses,cara atau perbuatan memanfaatkan.”

Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pemanfaatan perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh pengguna dengan

(17)

menggunakan berbagai layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan.

Perpustakaan dikatakan berhasil jika pemustaka dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan dari pemanfaatan perpustakaan itu, pemustaka dapat memenuhi kebutuhan informasinya.

Perpustakaan tampak bermanfaat apabila benar benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi antara lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid telah terlatih ke arah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya terperinci.

Bimbingan pemanfaatan perpustakaan merupakan salah satu bentuk layanan perpustakaan yang sering dilakukan oleh berbagai jenis perpustakaan.

Tujuan layanan ini adalah untuk membantu pengguna perpustakaan agar dapat memanfaatkan semua bentuk sarana layanan perpustakaan dengan mudah (Darmono, 2007 : 1999).

Bafadal (2008 : 5) menjelaskan mengenai manfaat dari perpustakaan sekolah adalah :

1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid- murid terhadap membaca.

2. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar murid-murid.

3. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri.

4. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.

5. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecepatan berbahasa.

6. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab.

7. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelsaikan tugas-tugas sekolah.

(18)

8. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran.

9. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa banyak manfaat yang didapat dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah. Tidak hanya untuk siswa, manfaat perpustakaan juga didapat oleh guru dan staf sekolah untuk menemukan sumber-sumber ajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.1.4 Tugas Perpustakaan Sekolah

Ruang lingkup atau kegiatan tugas perpustakaan sekolah sangat terkait dengan pengertian perpustakaan sekolah. untuk itu ada tiga kegiatan utama perpustakan sekolah.

Menurut M.Yusuf ( 2005, 7 ) kegiatan/ tugas perpustakaan Sekolah adalah sebagai berikut :

a. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus menerus bahan koleksi atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti misalnya buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya.

b. Mengolah sumber informasi tersebut dengan menggunakan system tertentu, sejak dari bahan- bahan itu datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para pengguna nya yakni para siswa dan guru dilingkungan yang bersangkutan.

c. Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka kepada segenap anggota yang membutuhkan nya sesuai dengan kepentingan nya yang berbeda satu dengan yang lain nya .

(19)

Sedangkan menurut Prastowo ( 2012, 59 ) tugas perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan penghimpunan. Tugas ini meliputi kegiatan mencari, menyeleksi, dan mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai atau lengkap, baik dalam arti jumlah, jenis maupun mutu.

b. Kegiatan pengolahan. Tugas pengolahan meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, dan pengemasan agar tersusun rapi, mudah di telusuri kembali (temu balik informasi) dan diakses oleh pemakai, serta merawat bahan pustaka.

c. Kegiatan penyebarluasan infomasi. Tugas yang termasuk kedalam kegiatan ini adalah pelayanan referensi dan informasi, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan promosi, pelayanan bimbingan kepada pembaca dan sebagainya.

2.2 Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan ke perpustakaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kunjungan ke perpustakaan dapat dilihat dari : lokasi perpustakaan, sarana dan prasarana perpustakaan, layanan perpustakaan dan promosi perpustakaan.

2.2.1 Lokasi Perpustakaan

Lokasi perpustakaan sekolah merupakan sesuatu yang sangat penting dan bermanfaat dan membantu kita memiliki dasar dalam membangun dan menghitung perencanaan, agar setiap perpustakaan yang baru yang di desain memenuhi kebutuhan sekolah secara efektif.

Menurut Suherman ( 2009, 50 ) lokasi perpustaakaan sekolah perlu disertakan dalam proses perencaan sebagai berikut :

1. Lokasi terpusat dan usahakan berada di lantai dasar.

2. Dekat dengan kawasan pengajaran.

(20)

3. Pengawasan dan keamanan yang baik.

4. Terbebas dari faktor kebisingan luar.

5. Pencahayaan yang cukup baik dan cukup, baik lewat jendela maupun lampu penerangan. Dengan catatan, cahaya tidak membuat silau dan sinar matahari tidak mengarah langsung.

6. Sirkulasi udara yang baik.

7. Fleksibel untuk memugkinkan keberagaman kegiatan serta perubahan kurikulum dan teknologi pada masa mendatang.

Sedangkan menurut M.Yusuf ( 2005, 98 ) menyatakan bahwa, “ lokasi perpustakaan Sekolah harus strategis, atau kira-kira dekat dari seluruh kelas-kelas yang ada di Sekolah yang bersangkutan. ”

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa lokasi adalah letak dimana berlangsungnya kegiatan layanan perpustakaan Sekolah yang berkaitan dengan jarak antar kelas siswa ke perpustakaan sehingga dapat dengan mudah dikunjungi oleh siswa sekolah tersebut.

2.2.2 Sarana dan Prasarana Perpustakaan

Sarana dan pra srana perpustakaan adalah semua benda dan barang fasilitas yang ada di perpustakaan yang digunakan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan perpustakaan.

2.2.2.1 Gedung dan Ruang Perpustakaan

Di dalam perpustakaan sekolah, kondisi tata ruang cukup menentukan keberhasilan pengelolaan perpustakaan sekolah tersebut. Oleh karena itu harus ditata tata sebaik-baiknya, supaya dapat menumbuhkan rasa nyaman dan menyenangkan bagi pengunjungnya.

Menurut Suherman ( 2009, 50 ) tata ruang gedung dan ruang perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Suhu ruangan yang tepat ( misalnya, adanya pengatur suhu ruangan ataupun ventilasi yang mencukupi, dianjurkan suhu ruangan sekitar 22 derajat Celsius dan kelembapan 45-50%)

(21)

untuk menjamin kondisi bekerja yang baik sepanjang tahun disamping preservasi koleksi.

2. Dekorasi cat yang menyejukan dan tidak membuat silau.

3. Desain yang sesuai guna memenuhi kebutuhan penderita cacat fisik.

4. Ukuran ruangan yang cukup untuk penempatan koleksi buku fiski dan non-fiksi, buku tebal maupun tipis, surat kabar dan majalah, sumber non-cetak serta penyimpanan-nya, ruang belajar, ruang baca, ruang computer, ruang pameran, ruang tenaga kerja, dan meja perpustakaan.

5. Ruang baca mampu menampung sepuluh persen dari jumlah siswa.

6. Luas ruang diskusi : 2/3 x 10 persen x jumlah siswa x 1,5 meter persegi.

7. Ruang belajar : 2/9 x 10% x jumlah siswa x 2 meter persegi.

8. Ruang membaca santai : 1/9 x 10% x jumlah siswa x 1 meter persegi.

9. Ruang koleksi buku. Luas ruangan : jumlah ekslempar buku/

400 x 1 meter ( sudah termasuk jarak antar rak ).

10. Ruangan penerbitan berkala. Luas ruangan : jumlah ekslempar/

76 x 1 meter persegi.

Sedangkan menurut M.Yusuf ( 2005, 99 ) spesifikasi ruangan perpustakaan suatu Sekolah adalah sebagai berikut :

a. Tata ruang

 Pintu masuk dan ke luar yang digunakan untuk lalu lintas pengunjung perpustakaan hanya satu, yakni pintu yang masuk ke bagian peminjaman saja.

 Meja peminjaman perlu ditempatkan di dekat pintu masuk.

 Lemari katalog ditempatkan di samping atau di depan meja peminjaman, agar dapat memudahkan petugas

(22)

untuk memberikan membantu pengunjung yang menemui kesulitan penelusuran.

 Rak-rak buku berada di pinggir, bergandengan dengan dinding sehingga pengamatan kepadanya dapat dijangkau dari meja peminjaman.

 Disekitar rak buku perlu disediakan meja baca atau meja belajar.

b. Dekorasi

 Warna cat untuk ruangan tidak menyilaukan mata, namun juga tidak suram.

 Dekorasi dibuat dengan sesederhana namun tetap menarik, atau mempunyai nilai estetika tinggi.

 Sejumlah lukisan dinding yang bagus, penempatan globe yang ditata indah, rapid di tempat yang tepat, juga bisa menambah nilai artsitik ruangan perpustakaan.

c. Penerangan

Penerangan ruangan perpustakaan jika menggunakan penerangan cahaya matahari, sebaiknya dihindari cahaya matahari menembus secara langsung kepada koleksi perpustakaan, terutama buku, karena dalam waktu yang lama hal ini bisa merusak buku.

d. Ventilasi Udara

Mengenai ventilasi udara yang penting diusahakan agar ruangan tidak pengap, lubang-lubang angina perlu dibuat dengan jumlah yang cukup sehingga udara bisa masuk secara leluasa.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa gedung dan ruangan perpustakaan harus menarik dan memadai, suasana yang nyaman, dan lokasi yang strategis.

(23)

2.2.2.2 Perabotan dan Perlengkapan Perpustakaan

Perabotan dan perlengkapan perpustakaan perlu diadakan sebbagai suatu syarat berdirinya perpustakaan. Jumlah dan jenis kedua peralatan dimaksud dalam suatu perpustakaan, bergantung pada besarnya perpustakaan yang ada.

Menurut M.Yusuf ( 2005, 103 ) “ Perabotan untuk perpustakaan sekolah dimana jumlah koleksinya relatif kecil dibandingkan dengan perpustakaan-perpustakaan lain, maka banyaknya peralatan dan perabotan yang dibutuhkan nya pun tidak terlalu banyak “.

Sedangkan menurut Prastowo ( 2012, 330 ) jenis perlengkapan yang perlu disediakan oleh perpustakaan sekolah meliputi sepuluh jenis, yaitu :

1. Rak buku.

2. Rak majalah.

3. Lemari katalog.

4. Meja sirkulasi.

5. Meja dan kursi baca.

6. Meja kerja pegawai/ petugas.

7. Rak surat kabar.

8. Rak kamus dan atlas.

9. Papan pengunguman.

10. Tempat penitipan barang.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perabotan dan perlengkapan perpustakaan adalah barang-barang yang memiliki fungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan. Seperti meja, kursi, rak buku dan lain-lain.

2.2.2.3 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah unsur pokok yang sangat penting pada sebuah perpustakaan.karena koleksi perpustakaan pada dasarnya turut serta menjamin kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses belajar dan mengajar di sekolah.

(24)

A. Pengertian Koleksi Perpustakaan

Koleksi bahan pustaka yang memadai, baik mengenai jumlah, jenis, dan mutu nya yang tersusun rapi dengan sistem pengolahan yang ter struktur dengan baik. Merupakan salah satu kunci keberhasilan perpustakaan.

Menurut Prastowo ( 2012, 116 ) “ Koleksi perpustakaan pada dasarnya adalah sekumpulan bahan pustaka, baik yang berbentuk buku maupun nonbuku, yang dikelola sedemikian rupa oleh suatu perpustakaan ( Sekolah) untuk turut serta menjamin kelancaran dan keberhasilan kegiatan proses pembelajaran di Sekolah”.

Sedangkan menurut M.Yusuf ( 2005, 9 ) “ Koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber- sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di Sekolah yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Prastowo ( 2012, 116 ), “koleksi perpustakaan sekkolah adalah sekumpulan bahan pustaka , baik yang berbentuk buku maupun nonbuku, yang dikelola sedemikian rupa oleh suatu perpustakaan sekolah”.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan Sekolah adalah sekumpulan bahan pustaka, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola sedemikian rupa oleh suatu perpustakaan, untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di Sekolah yang bersangkutan.

B. Jenis Koleksi Perpustakaan

Secara fisik, jenis koleksi yang diperlukan oleh suatu perpustakaan Sekolah bisa dikelompokan ke dalam kategori buku dan bahan bukan buku. Jenis yang pertama, yaitu segala jenis buku. Sedangkan jenis kedua, yaitu segala jenis bahan yang tidak termasuk ke dalam kategori buku.

Menurut Prastowo ( 2012, 122 ) secara garis besar koleksi perpustakaan Sekolah dapat dikelompokan sebagai berikut :

1. Koleksi buku, Secara garis besar koleksi buku dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

 Buku Fiksi, meliputi fiksi umum, fiksi ilmiah, fiksi sastra.

(25)

 Buku non fiksi, meliputi buku teks, buku teks pelengkap, buku penunjang, buku refrensi, buku penunjang, buku tentang perpustakaan, bacaan sehat, buku bacaaan local, buku profesi bagi guru, buku bagi anak luar biasa.

2. Koleksi Bahan cetakan bukan buku, Koleksi ini berupa bahan atau berwujud cetakan, tetapi bukan berupa buku, contohnya :

 Surat kabar.

 Majalah.

 Peta.

 Brosur.

 Gambar.

 Pamflet.

3. Koleksi Alat peraga, Koleksi alat peraga dapat diartikan sebagai koleksi alat bantu dalam proses belajar dan mengajar Untuk memperagakan materi pembelajaran sehingga lebih mudah dipahami oleh para siswa dan siswi didik. Seperti :

 Globe.

 Peta timbul.

 Gambar-gambar binatang.

 Tiruan rangka manusia.

4. Koleksi pandang- dengar, Koleksi ini dibuat hasil teknologi elektronik, bukan bahan dari cetakan kertas, yang pemanfaatannya menggunakan unsur pandang dan unsur dengar.

Koleksi tersebut berasal dari bahan-bahan non konvensional.

Contohnnya :

 Film suara.

 Kaset video.

 Tape recorder.

 Slide suara

 Internet.

 Dan sebagainya.

(26)

Sedangkan menurut M.Yusuf ( 2005, 9 ) Secara fisik , jenis koleksi yang diperlukan untuk suatu perpustakaan Sekolah bisa dikelompokan ke dalam kategori buku dan bahan bukan buku. Yang pertama meliputi segala jenis bahan jenis buku dan yang terakhir meliputi segala jenis bahan yang tidak termasuk ke dalam kategori buku. Dengan rincian uraian sebagai berikut :

1. Koleksi Buku, secara garis besar koleksi buku dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

 Buku-buku non fiksi, buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan budaya sekitar kita.

Meliputi buku teks atau buku pelajaran, buku teks pelengkap, buku penunjang, buku refrens/ rujukan.

 Buku- buku fiksi, buku-buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Meliputi fiksi umum, fiksi sastra, fiksi ilmiah.

 Komik ( buku cerita bergambar ), berupa buku yang banyak digemari oleh anak-anak usia Sekolah dasar.

2. Koleksi bahan bukan buku, bahan atau koleksi yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan hanya berupa buku. Seperti :

 Terbitan berkala ( majalah atau surat kabar ).

 Pamflet.

 Brosur.

 Guntingan surat kabar.

 Gambaran atau lukisan.

 Globe.

 Koleksi bahan bukan buku lainnya.

3. Koleksi bahan pandang dengar ( Audiovisual ), koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik bukan bahan hasil cetakan dari kertas. Contohnnya :

 Film suara.

 Slide suara.

 Tape recorder.

(27)

 Kaset video.

 Dan sebagainya.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa jenis jenis koleksi pada perpustakan sekolah sudah mengalami perubahan dan peningkatan dalam koleksi, dalam membantu para siswa pengunjung perpustakaan dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

2.3 Layanan Perpustakaan

Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan pencarian informasi.

Salah satu tugas perpustakaan sekolah adalah melayani para peserta didik secara optimal.

Dilihat dari sifatnya pelayanan perpustakaan bisa dikelompokan ke dalam kategori pelayanan langsung dan tidak langsung. Yang pertama meliputi pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan refrens, dan pelayanan bimbingan kepada pengguna atau pembaca. Sedangkan yang kedua meliputi bentuk pelayanan yang mempunyai sifat tidak langsung terjadi transaksi antara petugas perpustakaan dengan pengguna nya.

2..3.1 Sistem Pelayanan

Pada umumnya, perpustakaan memiliki dua jenis layanan, yaitu layanan terbuka ( open access ) dan layanan tertutup ( closed access).

a. Sistem pelayanan terbuka ( open access )

Menurut Suherman ( 2009, 134 ) pengertian layanan sistem terbuka adalah “ sistem dengan layanan pengunjung bebas untuk meminjam koleksi berupa buku Tentu saja setelah melalui proses adsminitrasi yang telah dibuat oleh perpustakaan “.

Sedangkan menurut Saleh ( 2001, 1 ) “Sistem pelayanan perpustakaan terbuka memberi kebebasan kepada pengguna untuk dapat masuk dan memilih sendiri koleksi yang diinginkanya dari rak. Petugas hanya mencatat apabila koleksi tersebut akan dipinjam serta dikembalikan”.

(28)

Keuntungan :

1. Pengguna bebas memilih buku nya sendiri.

2. Kebebasan ini menimbulkan rangsangan untuk membaca.

3. Kalau buku yang dihendaki tidak ada, dapat memilih buku yang lain dengan subjek atau topic yang sama.

Kekuranganya :

1. Sususan buku dalam rak menjadi sulit diatur.

2. Kemungkinan banyak buku yang hilang.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan kebebebasan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil sendiri koleksi yang dihendaki dari koleksi yang tersedia di koleksi perpustakaan tersebut. Namun sistem layanan terbuka membutuhkan keamanan yang lebih baik agar mencegah terjadi nya kehilangan bahan pustaka di perpustakaan tersebut.

b. Sistem Pelayanan Tertutup ( Closed access )

Kebalikan dari sistem layanan terbuka adalah sistem layanan tertutup dimana pengunjung tidak boleh masuk ke ruangan koleksi, tetapi koleksi yang dibutuhkan nya harus diambil oleh pustakawan, penelusuran pencarian koleksi harus dengan mengisi blanko peminjaman.

Menurut Saleh ( 2001, 2 ) “Sistem pelayanan tertutup adalah kebalikan dari sistem pelayanan terbuka, dimana pengunjung tidak boleh masuk ke ruangan koleksi, tetapi yang dibutuhkanya harus diambil oleh pustakawan. Penelusuran/

pencarian koleksi harus melalui katalog. Pustakawan selain mencatat peminjaman dan pengembalian, juga mengambilkan dan mengembalikan koleksi ke rak”.

Keuntungan :

1. Susunan letak buku terpelihara.

2. Tidak ada perlu petugas khusus untuk mengawasi pengguna.

Kekurangan :

1. Kebebasan melihat buku tidak ada, harus melalui katalog.

(29)

2. Melihat dari katalog kadang-kadang mengesalkan. Karena di dalam katalog ada, tetapi buku sering tidak ada. Dan harus memilih lagi sampai berulang-ulang.

3. Petugas harus mengambilkan dan mengembalikan buku.

4. Katalog harus lengkap.

Sedangkan menurut Suherman ( 2009, 135 ) “ layanan perpustakaan tertutup adalah layanan yang pengungjung tidak boleh mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan, akan tetapi diambilkan oleh petugas setelah mengisi formulir tertentu yang telah disediakan”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memberikan kebebasan kepada pengguna dalam mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan. Akan tetapi melalui bantuan tugas pustakawan.

2.3.2 Jenis Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan bertujuan untuk menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar dan mengajar dan rekreasi bagi semua warga Sekolah dengan mempergunakan bahan pustaka.

Agar dapat melaksanakan layanan dengan baik perpustakaan Sekolah hendaknya oleh kepala perpustakaan atau petugas perpustakaan yang aktif.

Menurut M.Yusuf ( 2005, 70 ) jenis – jenis layanan perpustakan Sekolah dapat dikelompokan sebagai berikut :

a. Pelayanan Peminjaman koleksi, yaitu bentuk pelayanan ini disebut juga sebagai pelayanan sirkulasi, artinya perputaran koleksi: dipinjam ke luar, dikembalikan, dipinjam keluar lagi dan seterusnya.

b. Pelayanan refrens dan informasi, yaitu pelayanan yang hanya menjawab suatu pertanyaan para guru dan siswa dalam kaitan nya dengan masalah pendidikan dan informasi yang disediakan oleh perpustakaan.

c. Pelayanan bimbingan kepada pengguna/ pembaca, yaitu pelayanan meliputi kegiatan petugas perpustakaan dalam upaya

(30)

membantu para siswa untuk memperdayagunakan semua koleksi yang dimiliki perpustakaan.

d. Pembinaan minat baca dan promosi perpustakaan, meliputi kegiatan seperti mengadakan kegiatan pameran kecil (sederhana) berupa pemajangan buku-buku dan koleksi lain yang memungkinkan yang sedang menjadi perhatian banyak siswa.

Sedangkan menurut Suherman ( 2009, 135 ) jenis pelayanan perpustakaan Sekolah adalah

a. Layanan sirkulasi, layanan ini berupa pemberian kesempatan bagi anggota perpustakaan untuk meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

b. Layanan membaca di perpustakaan, yaitu layanan yang memberikan kesempatan kepada para siswa yang belum menjadi anggota perpustakaan.

c. Pemutaran film, layanan ini merupakan sarana yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan dan promosi perpustakaan.

d. Layanan jasa informasi, layanan ini disediakan untuk orang- orang yang ingin memenuhi kebutuhan informasi nya, namun tidak memiliki waktu atau pengetahuan yang cukup tentang cara- cara menelusuri informasi.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa jenis pelayanan perpustakaan Sekolah adalah layanan peminjaman koleksi, layanan bimbingan kepada pembaca, layanan minat baca dan layanan jasa informasi sehingga para siswa memperoleh informasi yang optimal.

2.3.3 Peraturan layanan perpustakaan

Tata tertib pengaturan penggunaan perpustakaan Sekolah dibuat untuk mengatur kegiatan layanan perpustakaan. Tata tertib ini dibuat secara tertulis dan diketahui oleh para penggua perpustakaan.

(31)

Menurut M.Yusuf ( 2005, 86 ) peraturan layanan perpustakaan Sekolah hendak nya memberikan informasi yang cukup mengenai :

1. Jam buka dan hari layanan.

2. Keanggotaan, yang meliputi persyaratan dan kewajiban anggota perpustakaan.

3. Jumlah buku yang dipinjam, meliputi banyaknya buku atau koleksi perpustakaan yang dipinjam oleh peminjam sebaiknya disesuaikan dengan kondisi koleksi perpustakaan Sekolah yang bersangkutan.

4. Lama waktu pinjam, yang meliputi : syarat peminjaman, macam bahan perpustakaan yang bisa dipinjam dan batas waktu peminjaman.

5. Sanksi terhadap pelanggaran, yang bertujuan untuk menanamkan kedisplinan dan tanggung jawab.

6. Ketentuan lainnya, meliputi masalah ketertiban, keindahan, kenyamanan ruangan dan kerapian selama berada di perpustakaan.

Sedangkan menurut Prastowo ( 2012, 272 ) terdapat beberapa prinsip peraturan tata tertib layanan perpustakaan sebagai berikut :

1. Syarat keanggotaan.

2. Hak anggota

Hak anggota perpustakaan meliputi beberapa hal. Diantara nya adalah jumlah pustaka yang boleh dipinjam, pemakaian ruang baca, pemanfaatan koleksi audiovisual, maupun pemanfaatan internet.

3. Kewajiban anggota

Setiap pemakai fasilitas perpustakaan wajib menaati peraturan dan tata tertib perpustakaan.

4. Sanksi

Sanksi adalah ancaman hukuman terhadap pelaku pelanggaran tat tertib maupun peraturan perpustakaan.

(32)

2.4 Promosi Perpustakaan Sekolah 2.4.1 Pengertian Promosi Perpustakaan

Di era globalisasi, informasi beredar dengan sangat bebas, hingga tak terkendali dan arusnya tanpa batas. Karena kondisi tersebut, perpustakaan Sekolah jika tidak dapat menyusaikan dengan tuntuan masyarakat dan dunia global, tentu akan tersisihkan dengan ditinggalkan pengunjungnya.

Ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan oleh pustakawan untuk pengembangan perpustakaan Sekolah di era global. Diantaranya dengan promosi Perpustakaan sekolah, dan strategi menarik pengunjung ke perpustakaan Sekolah.

2.4.2 Promosi perpustakaan Sekolah

Menurut Alison, Atwell ( 2012, 85 ) “Promosi dan pengembangan perpustakaan di Sekolah selama ini gagal dikarenakan kurangnya komunikasi antara pihak perpustakaan Sekolah dengan pihak-pihak terkait lainnya di Sekolah.

pihak Sekolah antara lain adalah para adsministrator, guru, siswa, dan orangtua siswa.”

Sedangkan menurut Prastowo ( 2012, 85 ) ada beberapa langkah untuk mempromosikan perpustakaan Sekolah, yaitu :

1. Menyapa para audiens.

Para pustakawan harus menghubungi semua kelompok yang berkepentingan; adsministrator Sekolah, para guru, siswa, dan orang tua mereka, juga masyarakat disekitarnya.

2. Mempromosikan kepada orang tua siswa.

Orangtua siswa sering kali terlewatkan dalam upaya mempromosikan perpustakaan. Kontak antara pustakawan dengan orangtua siswa hanya terjadi secara kebetulan jika pihak orangtua siswa sukarela datang ke perpustakaan.

3. Mempromosikan perpustakaan kepada para guru.

Guru adalah mitra kerja yang sangat berharga bagi pengelola perpustakaan. Apabila guru dan pustakawan bekerjasama akan tercipta lingkungan beajar yang sangat tanggung jawab.

(33)

4. Mempromosikan perpustakaan kepada siswa.

Siswa adalah sasaran promosi perpustakaan yang paling mudah.

Mereka memerlukan buku dan berbagai bahan koleksi untuk mengerjakan tugas kelas, selain juga bahan-bahan yang bersifat menghibur.

5. Mempromosikan kepada masyarakat luas

Masyarakat sekitar Sekolah harus dilibatkan dalam program perpustakaan. Cobalah membuka perpustakaan bagi masyarakat satu malam saja dalam seminggu. Mungkin, ada warga yang memerlukan layanan perpustakaan walaupun anak anak mereka tidak belajar di Sekolah yang bersangkutan. Undanglah mereka melalui selebaran.

Menurut Lubis ( 2010, 34) bentuk promosi yang bisa dilakukan sekolah antara lain :

1. Pembuatan poster atau pleaflet

Poster dapat ditulis dengan tangan pada kertas manila atau pada kertas lain dengan ukuran agak besar dan ditempatkan pada ruang perpustakaan atau papan pengumuman sekolah. Isi poster misalnya tentang himbauan pentingnya membaca.

2. Pameran buku

Pameran buku dapat dilakukan oleh perpustakaan secara periodic, misalnya bertepatan dengan hari hari besar nasional.

Buku yang dipamerkan dikaitkan dengan tema hari peringatan.

Misalnya pada hari Kebangkitan Nasional maka buku yang dipamerkan dapat berupa buku-buku tentang kepahlawanan dan perjuangan bangsa melawan penjajah.

3. Penataan ruang perpustakaan yang baik

Penataan ruangan yang baik, rapi bersih, tersedia tempat baca yang nyaman dan menyenangkan merupakan kegiatan promosi perpustakaan. Meskipun ini merupakan promosi tidak langsung

(34)

akan tetapi pengaruhnya cukup kuat untuk mengajak dan membujuk siswa untuk datang ke perpustakaan.

Dari uraian diatas , dapat diketahui bahwa dalam mempromosikan perpustakan Sekolah harus melibatkan banyak pihak- pihak yang terkait dalam Sekolah tersebut , maupun pihak internal dan pihak eksternal seperti masyarakat luas yang berada di lingkungan Sekolah tersebut.

2.4.3 Strategi menarik pengunjung

Ada banyak cara untuk menarik pengunjung ke perpustakaan.

Logikanya adalah dengan cara membuat pengunjung tertarik untuk datang ke perpustakaan.

Menurut Prastowo ( 2015, 389 ) ada beberapa strategi yang dapat digunakan, sebagai berikut :

1. Mengadakan kuis tentang sosok para guru. Adakan acara ini semisal di awal tahun ajaran baru. Langkahnya, ajaklah murid kelas satu untuk lebih mengenal guru.

2. Merayakan peristiwa keagamaan atau budaya, gunakakan majalah dinding untuk membuat puisi- puisi atau lukisan sesuai dengan tema.

3. Mengadakan kuis atau tebakan judul buku, dalam beberapa minggu sebelum liburan semester buatlah para siswa berkunjung ke perpustakaan dengan membungkus sebuah buku yang popular dengan kertas kado.

Sedangkan menurut Riyanto ( 1998 , 21 ) strategi dalam menarik pengunjung ke perpustakaan sekolah adalah :

1. Memasang buku tertentu di tempat yang telah ditentukan guna memperkenalkan buku tersebut kepada pemakai perpustakaan.

Dapat dilakukan secara berkala tentu saja disesuaikan dengan kemampuan pengadaan koleksi atau jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

(35)

2. Mengadakan “story telling” yaitu suatu kegiatan dimana ada satu atau beberapa orang melakukan kegiatan bercerita bagi pengunjung perpustakaan, asal cerita diambil dari salah satu buku di perpustakaan.

3. Penggunaan koleksi refrensi, yaitu melakukan kegiatan bagaimana cara menggunakan buku-buku refrensi, kegiatan ini sangat penting bagi kelancaran belajar para siswa. Kegiatan ini dapat dilakukan kapan saja, peranan guru pustakawan sangat dominan dalam kegiatan ini.

4. Menyebarkan poster, yaitu kegiatan dalam menarik pengunjung ke perpustakaan Cara penyebaran leaflet pun relatif paling mudah. Poster juga merupakan media komunikasi dan informasi yang sederhana dan cukup efektif, tinggal tempat

penempelannya harus tepat. Yang perlu diperhatikan dalam membuat poster adalah komunikatif, isinya jelas, menarik, dan jelas untuk siapa sasaran yang akan dituju.

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian, jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kunjungan siswa ke Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sibolangit.

3.2. Lokasi Waktu dan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitan, maka lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sibolangit yang beralamat di Jl.

Djamin Ginting no. … Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. Waktu penelitian dimulai bulan November 2015.

3.3 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari karateristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian dan merupakan hal penting dalam suatu penelitian.

Menurut Sugiyono ( 2008 ) “Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau objek yang memiliki karakter dan kualitas tertentu yang diterapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan.”

Populasi penelitian ini adalah pengguna Perpustakaan SMAN 1 Sibolangit pada januari 2014 s/d desember 2015 sebanyak 397 orang yang terdiri dari :

(37)

Tabel 3.1

Anggota Perpustakaan SMAN 1 Sibolangit 2014/2015

No. Kelas Jumlah

1 X IPA1 35 siswa

2 X IPA 2 31 siswa

3 X IPA 3 37 siswa

4 X IPS 1 37 siswa

5 X IPS 2 36 siswa

6 XI IPA 1 35 siswa

7 XI IPA 2 37 siswa

8 XI IPS 1 25 siswa

9 XI IPS 2 28 siswa

10 XII IPA 1 24 siswa

11 XII IPA 2 24 siswa

12 XII IPS 1 24 siswa

13 XII IPS 2 24 siswa

TOTAL 397 siswa

Sumber : rekapitulasi jumlah anggota Perpustakaan SMAN 1 Sibolangit tahun 2014/2015.

3.4 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. Menurut Sugiyono ( 2006, 118 ) “ sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut.”

Mengingat jumlah populasi yang besar untuk menghemat waktu , tenaga dan biaya maka peneliti mengambil sample dari populasi. Untuk menentukan banyaknya sample maka peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu :

N

n = ________________________

1 + N (e) 2

(38)

Dimana : n = sampel N = Populasi

e = Taraf kesalahan sebesar 10%

Sesuai dengan rumus Slovin maka diperoleh sampel penelitian adalah :

n =______N______

1+ N (e)2 n =______397____

1+ 397 (0,1)2

n =______397____ = 79,83 4,97

n = 80.

Berdasarkan rumus Slovin, maka dapat diketahui jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 80 orang. (pembulatan)

Karena Populasi berstratra heterogen maka teknik penentuan sample menggunakan teknik Proportionate startifliet random sampling maka diperoleh sample sebagai berikut :

Tabel 3.2

Penentuan sample berdasarkan strata

No. Kelas Jumlah sample 1 X IPA1 _35_ x 80 = 7,05

397

2 X IPA 2 _31_ x 80 = 6,04 397

3 X IPA 3 37_ x 80 = 7,45 397

4 X IPS 1 37_ x 80 = 7,45 397

5 X IPS 2 36_ x 80 = 7,25 397

6 XI IPA 1 35_ x 80 = 6,85

(39)

397

7 XI IPA 2 37_ x 80 = 7,45 397

8 XI IPS 1 25_ x 80 = 4,83 397

9 XI IPS 2 28_ x 80 = 5,44 397

10 XII IPA 1 24_ x 80 = 4,83 397

11 XII IPA 2 24_ x 80 = 4,83 397

12 XII IPS 1 24_ x 80 = 4,83 397

13 XII IPS 2 24_ x 80 = 4,83 397

TOTAL 397 siswa

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian, dilakukan dengan teknik sebagai berikut : 1. Kuesioner , mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar

pertanyaan kepada responden yang sedang menggunakan Perpustakaan SMAN 1 Sibolangit.

2. Studi Kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui bahan pustaka dan dokumen yang lain yang dijadikan sebagai sumber informasi.

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian adalah :

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuisoner.

2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari buku, majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

(40)

3.7 Analisis Data

Data yang sudah terkumpul melalui kuisoner kemudian dianalisis. Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan cara penyusunan dan pengelompokan data dan kemudian dianalisis. Data akan ditabulasikan sesuai dengan kelompok aspek yang akan diteliti, untuk memudahkan interprestasi data akan disajikan dalam bentuk table kemudian dianalisis dan dinterprestasikan. Untuk menghitung presentsae digunakan rumus distribusi frekuensi yang dijelaskan oleh Arikunto ( 2000, 349 ) :

P = f

x 100%

n

Dimana : P = Presentase

f = Jumlah jawaban yang diperoleh ( frekuensi ) n = jumlah responden / sampel

Penafsiran data dan hasil distribusi terhadap jawban kuisoner dilakukan dengan menggunakan pedoman penafsiran data yang dikemukakan oleh Arikunto ( 2000, 57 ) sebagai berikut :

0,00% : Tidak ada

1,00 – 24,99% : Sebagian kecil 25,00 – 49,99% : Hampir Setengahnya

50,00% : Setengahnya

50,01 – 74,99% : Sebagian besar 75,00 – 99,99% : Pada umumnya

100 % : Seluruhnya

(41)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan yang datanya diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden penelitian di Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit .

4.1. Karakteristik responden

sebagai siswa anggota Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pertanyaan keseluruhan adalah 23 butir.

Kuesioner disebarkan kepada 80 siswa pengguna Perpustakaan SMA Negeri 1 Sibolangit dengan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Dalam hal ini kuesioner dibagikan kepada siswa pengguna yang merupakan anggota perpustakaan yang dibagikan secara acak kepada pengunjung yang terdaftar.

4.2. Analisis Deskriptif

4.2.1. Tanggapan Responden Terhadap Lokasi Penelitian

Lokasi perpustakaan sekolah tidak mungkin dipisahkan dari lokasi sekolah karena perpustakaan sekolah adalah bagian dari kegiatan sekolah. Untuk mengetahui apakah lokasi perpustakaan dapat mempengaruhi pengguna perpustakaan untuk berkunjung ke perpustakaan dapat dilihat dari hasil jawaban responden berikut ini:

4.2.1.1. Jarak Perpustakaan dengan Ruang Kelas

Tanggapan responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:

(42)

Tabel 4.1

Jarak perpustakaan dengan Ruang kelas

Pertanyaan Kategori

Pertanyaan

Frekuensi (F)

Persentase (%) Apakah Saudara setuju bahwa

jarak kelas dengan

perpustakaan mempengaruhi saudara untuk datang

berkunjung ke perpustakaan?

a. Sangat Setuju

13 16,25

b. Setuju 33 41,2

55 c. Kurang

setuju

14

17,50 d. Tidak

setuju

20 25

Total 80 100

Tabel 4.1 menjelaskan bahwa 13 responden (16,25%) menyatakan sangat setuju, 33 responden (41,25%) setuju, 14 responden (17,50%) kurang setuju dan 20 responden (25%) tidak setuju.

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hampir setengah siswa pengguna setuju berkunjung ke perpustakaan karena perpustakaan dekat dengan kelas siswa pengguna perpustakaan (57,50%).

Hal ini disebabkan karena dapat mempermudah siswa dalam mencari buku-buku bahan refrensi dalam mengerjakan tugas sekolah dan setengah siswa pengguna tidak setuju berkunjung ke perpustakaan (42,50%).

4.2.1.2. Akses ke lokasi Perpustakaan

Tanggapan responden terhadap hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

(43)

Tabel 4.2

Akses ke lokasi perpustakaan

Pertanyaan Kategori Pertanyaan Frekuensi (F)

Persentase (%) Menurut Saudara apakah

akses ke lokasi

perpustakaan sangat mudah?

a. Sangat mudah 3 8

47,50

b. Mudah 3

6

45,00

c. Kurang Mudah 6

7,50 d. Tidak Mudah

0

0

Total 8

0

100 Tabel 4.2 di atas diketahui 38 responden (47,50%) menyatakan Sangat mudah, 36 responden (45%) menyatakan mudah, 6 responden (7,50%) menyatakan kurang mudah dan tidak ada responden (0%) yang menyatakan tidak mudah.

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pengguna (92,50%) menyatakan bahwa lokasi Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit mudah di akses. Lokasi Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit terletak di bagian depan gedung sekolah sehingga mudah dan di akses. Lokasi yang mudah di akses oleh siswa dapat mempermudah siswa untuk berkunjung ke perpustakaan dan sebagian kecil pengguna (7,50%) menyatakan bahwa lokasi Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit kurang mudah di akses.

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Sarana dan Prasarana Perpustakaan.

Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda dan barang dan fasilitas yang ada di perpustakaan yang digunakan untuk mendukung terselenggaranya kegiatan perpustakaan.

4.2.2.1 Koleksi yang beragam

Tanggapan responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

(44)

Tabel 4.3 Koleksi yang beragam

Pertanyaan Kategori Pertanyaan Frekuensi (F)

Persentase (%)

Menurut Saudara apakah koleksi yang tersedia di perpustakaan beragam?

a. Sangat beragam

14 17,50

b. Beragam 15 18,75

c. Kurang beragam

51 63,75

d. Tidak beragam 0 0

Total 80 100

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa 14 responden (17,50%) menyatakan sangat beragam, 15 responden (18,75%) menyatakan beragam, 51 responden (63,75%) menyatakan kurang beragam dan tidak ada responden (0%) yang menyatakan tidak beragam.

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar pengguna (63,75%) menjawab bahwa koleksi yang tersedia di Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit saat ini kurang beragam. Karena koleksi yang ada di perpustakaan tersebut masih sedikit ditinjau dari jenis subjeknya sehingga tidak mencukupi kebutuhan pengguna dan sebagian kecil pengguna (36,25%) menjawab bahwa koleksi yang tersedia di Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit saat ini beragam. Semakin beragam koleksi perpustakaan maka kebutuhan pengguna semakin terpenuhi

(45)

4.2.2.2 Koleksi yang tersedia di perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna Tanggapan responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel

4.4.berikut:

Tabel 4.4

Koleksi yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan pengguna

Pertanyaan Kategori Pertanyaan Frekuensi (F)

Persentase (%) Apakah koleksi yang

tersedia di

perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan saudara?

a. Sangat memenuhi 0 0

b. Memenuhi 31 38,75

c. Kurang memenuhi 29 36,25

d. Tidak memenuhi 20 25,00

Total 80 100

Tabel 4.4 menyatakan tidak ada responden (0%) menyatakan sangat memenuhi, 31 responden (38,75%) menyatakan memenuhi, 29 responden (36,25%) menyatakan kurang memenuhi dan 20 responden (25%) menyatakan tidak memenuhi.

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa koleksi yang ada di Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit saat ini kurang memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna (61,25%). Hal ini disebabkan banyak koleksi yang siswa butuhkan tidak ada di perpustakaan karena koleksi yang ada di perpustakaan tersebut masih sedikit dan tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu sebagian koleksi yang ada di Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit saat ini sudah memenuhi kebutuhan sebagian kecil pengguna (38,75%).

(46)

4.2.2.3 Jumlah Koleksi Perpustakaan

Tanggapan responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Jumlah koleksi perpustakaan

Pertanyaan Kategori Pertanyaan Frekuensi (F)

Persentase (%) Apakah jumlah koleksi

yang tersedia di perpustakaan sudah mencukupi?

a. Sangat mencukupi 16 6

20,00

b. Mencukupi 15 18,75

c. Kurang mencukupi 49 61,25

d. Tidak mencukupi 0 0

Total 80 100

Dari Tabel 4.5 dapat di ketahui 16 responden (20%) menjawab sangat mencukupi, 15 responden (18,75%) menjawab mencukupi, 49 responden (61,25%) menjawab kurang mencukupi dan tidak ada responden (0%) yang menjawb tidak mencukupi.

Berdasarkan uraian di atas dapat diinterpretasikan bahwa jumlah koleksi yang ada di Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit kurang mencukupi kebutuhan sebagian besar siswa (61,25%). Hal ini dikarenakan jumlah koleksi perpustakaan yang masih sedikit dan kurang beragam sehingga tidak mencukupi kebutuhan pengguna dan jumlah

Koleksi yang ada di Perpustakaan Sekolah SMAN 1 Sibolangit sudah mencukupi kebutuhan sebagian kecil siswa (43,75%).hal ini dikarenakan jumlah koleksi perpustakaan yang masih dan sedikit kurang beragam

Gambar

Tabel  4.1  menjelaskan  bahwa  13  responden  (16,25%)  menyatakan  sangat  setuju,  33  responden  (41,25%)  setuju,  14  responden  (17,50%) kurang setuju dan 20 responden (25%) tidak setuju
Tabel  4.3  menjelaskan  bahwa  14  responden  (17,50%)  menyatakan  sangat  beragam,  15  responden  (18,75%)  menyatakan  beragam, 51 responden (63,75%) menyatakan  kurang  beragam  dan  tidak  ada  responden  (0%)  yang  menyatakan tidak beragam
Tabel 4.6  Koleksi referensi
Tabel  4.14  diketahui  14  responden  (17,50%)  menyatakan  sangat  mempermudah,  43  responden  (95,24%)  menyatakan  bahwa  mempermudah,  43  responden  (28,75%)  menyatakan  kurang  dan  tidak  ada  responden  (0%)  menyatakan tidak mempengaruhi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa jenis-jenis kalimat dalam bahasa Arab, terdapat jenis- jenis kalimat yang dapat disepadankan langsung dengan jenis-jenis kalimat dalam bahasa Bugis

Pada mulanya sistem email hanya dapat digunakan untuk mengirim informasi dalam.. bentuk teks standar (dikenal sebagai ASCII, American Standard Code

Sebagai bahan negosiasi diminta agar Saudara/i membawa asli SKA Personil, Referensi Kerja Personil, Ijazah Personil, audit payroll personil serta dapat menghadiri personil yang

Dokumen Pengadaan dapat diambll dalam bentuk cetakan, Pokja hanya menyediakan Dokunten Pengadaan dalam bentuk cetakan. Demikian disampaikan untuk menjadi

Siegel dan Marconi (dalam Hafiz, 2007) menyatakan bahwa “keuntungan dari partisipasi adalah memacu peningkatan moral dan inisiatif bagi mereka untuk mengembangkan ide dan

Penelitian ini diberi judul Representasi Sensualitas Bunga Citra Lestari Dalam Iklan Sabun Lux Soft Touch Versi Love Bunga Citra Lestari & Ashraf Sinclair

Tria Utari, Hartono Muatan Karakter... Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif jenis analisis isi. Sumber data penelitian adalah buku teks Matematika kelas

keterampilan yaitu membaca, kerjasama, menulis dan mempresentasikan pada siklus 1 dilakukan sesuai dengan instrumen dan rubrik yang telah dibuat pada RPP. Berdasar