• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Getasan - Kecamatan Petang - Kabupaten Betasan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Getasan - Kecamatan Petang - Kabupaten Betasan."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : Getasan

KECAMATAN : Petang

KABUPATEN : Badung

PROPINSI : Bali

Disusun Oleh:

1. Ni Kadek Yunita Kurnianty 1301305026 2. Gusti Ayu Indah Lestari 1301305033 3. Ni Kadek Ayu Juliantini 1302105012 4. Ni Luh Diah Pradnya Kerthiari 1302105036 5. Ni Km. Peby Darmayanthi 1302205031 6. I Gusti Agung Puspa Dewi 1303005240 7. I Dewa Gede Adi Wiranjaya 1303005272 8. I Kadek Chris Setiawan 1304305063

9. Ni Luh Risa Jayanti 1304505004

10.Ni Komang Sutiari 1304505041

11.I Gede Jaya Mahendra 1305105044

12.I Gede Ariyuda Pratama 1306105026 13.I Putu Aditya Eka Pratama 1306205015

14.Ade Winata 1306205143

15.Lion Arni Sukma 1307105034

16.Gusti Ngurah Widia Putra Suksma Dewa 1308605044

17.Megawati Darwan 1309005034

18.Makselina Ayu Dwi Purwanti 1309005046 19.I Dewa Ayu Dian Sasmita Dewi 1309005054 20.I Gusti Ngurah Surya Pranata 1309005117 21.I Wayan Syartama Hadi Nugraha 1309005140

22.Prihandoni Widodo 1311305025

23.Wayan Artesia Rastania 1321105005 24.A.A Istri Deni Maharani 1321205001 25.Ni Wayan Viola Deviyanthi 1321405016 26.I Putu Dede Charles Dharma Saputra 1314511018 27.I Gusti Nyoman Angga Tri Dharma 1314511021

28.I Made Sudharma Yasa 1314511025

29.Luh Putu Ayu Depi Nurcahyani 1314511056 30.Meta Apriliawati Sandi 1314521003 31.Desak Made Goldyana Rarasari 1314521028

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN-PPM yang kami kerjakan, maka kami :

No. Mahasiswa NIM TTD

1 Ni Kadek Yunitha Kurnianty 1301305026

2 Gusti Ayu Indah Lestari 1301305033

3 Ni Kadek Ayu Juliantini 1302105012

4 Ni Luh Diah Pradnya Kerthiari 1302105036

5 Ni Km. Peby Darmayanthi 1302205031

6 I Gusti Agung Puspa Dewi 1303005240 7 I Dewa Gede Adi Wiranjaya 1303005272

8 I Kadek Chris Setiawan 1304305063

9 Ni Luh Risa Jayanti 1304505004

10 Ni Komang Sutiari 1304505041

11 I Gede Jaya Mahendra 1305105044

12 I Gede Ariyuda Pratama 1306105026

13 I Putu Aditya Eka Pratama 1306205015

14 Ade Winata 1306205143

15 Lion Arni Sukma 1307105034

16 Gusti Ngurah Widia Putra Suksma Dewa

1308605044

17 Megawati Darwan 1309005034

18 Makselina Ayu Dwi Purwanti 1308605044 19 I Dewa Ayu Dian Sasmita Dewi 1309005054 20 I Gusti Ngurah Surya Pranata 1309005117 21 I Wayan Syartama Hadi Nugraha 1309005140

22 Prihandoni Widodo 1311305025

(3)

iii

28 I Made Sudharma Yasa 1314511025

29 Luh Putu Ayu Depi Nurcahyani 1314511056 30 Meta Apriliawati Sandi 1314521003 31 Desak Made Goldyana Rarasari 1314521028

Getasan, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui/Menyetujui,

Perbekel Getasan DPL Desa Getasan

(I Wayan Suandi, S.Pt) (Prof. Dr. Drh. I Nyoman Suarsana, M. Si)

(NIP : 19650731 199303 1 003)

Menyetujui,

Kepala Pusat KKN-PPM Universitas Udayana

(Ir. I Ketut Kartha Dinata, M.S)

(4)

iv

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Adapun penulisan laporan ini

merupakan syarat guna memenuhi kelengkapan tugas Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran

Pemberdayaan Masyarakat 2015 mengenai kegiatan kelompok yang dilaksanakan dalam satu

bulan di Desa Getasan.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran

pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Drh. I Nyoman Suarsana, M. Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) atas bimbingannya dalam menyelesaikan program.

2. I Wayan Suandi, S.Pt selaku Perbekel Getasan atas kritik, saran, bantuan serta bimbingannya.

3. Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana Periode XI Tahun 2015 di Desa Getasan yang telah memberikan bantuan

moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan ini

bermanfaat bagi pembaca.

Getasan, 27 Agustus 2016

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Ringkasan ... iv

Kata Pengantar……… ... v

Daftar Isi……… ... vi

Daftar Tabel………. ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Analisis Situasi ... 1

1.2 Identifikasi Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 4

1.3.1 Tujuan ... 4

1.3.2 Manfaat ... 4

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH ... 6

2.1 Tema dan Program ... 6

2.1.1 Tema………. ... 6

2.1.2 Program……… ... 6

2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 7

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KKN-PPM ... 10

3.1 Program Pokok……… ... 10

3.1.1 Program Pokok Tema……… ... 10

3.1.1.1 Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura Dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan ... 10

3.1.1.2 Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi ... 14

3.1.1.3 Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak ... 18

3.1.1.4Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar ... 22

3.1.1.5Sensus dan Identifikasi Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing ... 27

3.1.2 Program Pokok Non-Tema ... 30

(7)

vii

3.1.2.2 Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah

Dasar ... 32

3.2 Program Bantu ... 35

3.2.1 Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah ... 35

3.2.2 Pembuatan Website Potensi Desa Getasan ... 39

3.2.3 Pengadaan Alat-alat Edukatif untuk Pengembangan Potensi Anak-anak PAUD ... 42

3.2.4 Perayaan Ulang Tahun Desa Getasan serta HUT RI (lomba-lomba) ... 44

BAB IV PENUTUP……… ... 46

4.1 Kesimpulan ... 46

4.2 Rekomendasi ... 46

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Masalah ... 3

Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan ... 7

Tabel 3.1 Biaya Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan ... 12

Tabel 3.2 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan ... 12

Tabel 3.3 Biaya Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi ... 16

Tabel 3.4 Pelaksanaan Pelaksanaan Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi ... 16

Tabel 3.5 Biaya Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak ... 20

Tabel 3.6 Pelaksanaan Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak ... 20

Tabel 3.7 Biaya Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar ... 25

Tabel 3.8 Pelaksanaan Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar ... 26

Tabel 3.9 Biaya Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing ... 29

Tabel 3.10 Pelaksanaan Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing ... 29

Tbael 3.11 Pelaksanaan Pembuatan Desain Batas Desa ... 31

Tabel 3.12 Biaya Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar ... 34

Tabel 3.13 Pelaksanaan Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar ... 34

Tabel 3.14 Biaya Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah ... 37

Tabel 3.15 Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah ... 37

Tabel 3.16 Pelaksanaan Pembuatan Website Potensi Desa Getasan ... 41

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk dapat melatih diri dalam proses belajar pendewasaan dan pemandirian secara sistematis, agar mampu memberikan kebiasaan yang positif baik dalam perkataan maupun tindakan ketika terjun dalam lingkungan masyarakat yang beragam. Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilaksanakan di beberapa wilayah atau desa di Provinsi Bali dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menggali dan menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Langkah selanjutnya berupa penetapan bidang strategis yang dapat dikembangkan di wilayah bersangkutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program pemberdayaan.

Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN-PPM yaitu Desa Getasan. Desa Getasan adalah

salah satu Desa pemekaran dari Desa Carangsari pada tahun 2000 yang terletak di Kecamatan

Petang Kabupaten Badung. Desa Getasan sendiri berada tengah-tengah Kabupaten Badung dengan

kawasan yang secara umum tergolong landai, dimana Desa Getasan tersebut semakin ke utara

daerahnya semakin tinggi karena semakin ke arah utara akan menuju ke daerah pegunungan. Desa

Getasan terletak tidak jauh dari kota Denpasar, kondisi jalan sudah di aspal dan memiliki lebar

jalan ± 4 meter. Desa Getasan memiliki luas wilayah 401 km². Batas – batas wilayah Desa Getasan

yaitu:

a) Sebelah utara : Desa Pangsan

b) Sebelah selatan : Desa Carangsari

c) Sebelah timur : Sungai Ayung

d) Sebelah barat : Sungai Penet

Desa Getasan sendiri dibagi menjadi 4 Dusun yang terdiri dari Dusun Kauh, Dusun Ubud,

Dusun Tengah, Dusun Buangga. Dari keempat Dusun tersebut, jumlah penduduk yang ada di Desa

Getasan sebanyak 2.087 orang atau 602 kepala keluarga. Sesuai dengan data yang diperoleh dari

(10)

dan peternak. Komoditi utama pertanian adalah padi sedangkan untuk hortikultura masih minim.

Melihat potensi tersebut maka melalui penyuluhan bagaimana berbudidaya tanaman hortikultura

seperti sayur-mayur diharapkan mulai tertarik menanam sehingga lebih beragam. Selain itu

masyarakat desa Getasan diajak untuk mulai memanfaatkan lahan pekarangan yang dibiarkan

kosong kurang produktif menjadi lebih berguna dan produktif sebagai lahan menanam tanaman

hortikultura kebutuhan sehari-hari keluarga seperti cabai, tomat, dan lain-lain.

Pentingnya kesehatan ternak sama dengan pentingnya bahan baku pada industri, kesehatan

ternak dapat dijadikan sebagai faktor produksi di dalam peternakan. Sangat penting mengetahui

resiko kesehatan ternak secara lebih detail dan terperinci agar tidak mengalami kegagalan karena

mengabaikan masalah kesehatan ternak. Sehingga penting untuk memberi pengetahuan tentang

kesehatan dan gizi yang diperlukan hewan ternak, serta memberikan pelayanan kesehatan ternak melalui pemberian vaksin, obat cacing, vitamin, dan spraying ekstoparasit.

Pada bidang kesehatan masyarakat, menurut hasil wawancara dengan beberapa ibu menyusui

(sebagai hasil data sekunder dari kepala puskesmas pembantu Getasan) menyatakan bahwa belum

pernah diberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan perawatan payudara yang baik

dan benar, baik itu di posyandu balita maupun di Puskesmas Pembantu (Pustu) Getasan. Sebagian

ibu mengaku tidak mengetahui cara menyusui yang benar.

Selain itu berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala desa dan kepala

puskesmas pembantu didapatkan informasi bahwa terdapat beberapa warga mengalami katarak

dan bibir sumbing. Sebagian dari masyarakat yang menderita katarak dan bibir sumbing pun belum

mendapatkan penanganan maupun bantuan untuk melakukan pembedahan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, kehadiran mahasiswa KKN-PPM di Desa Getasan

berupaya untuk mengoptimalisasi bidang pertanian, peternakan dan kesehatan masyarakat guna

meningkatkan produktifitas masyarakat desa Getasan melakukan serangkaian kegiatan yang

(11)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi permasalahan dalam kegiatan

ini adalah :

Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan

No Pemasalahan Lokasi Sumber

1 Pemanfaat pekarangan yang belum

secara maksimal atau dibiarkan kosong

atau non produktif.

Desa Getasan D

2 Kurangnya minat masyarakat untuk

mulai mencoba berbudidaya

hortikultura.

Desa Getasan M

3 Kurangnya pengetahuan masyarakat

dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

Desa Getasan M

4 Kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang gizi yang diperlukan dan

kesehatan hewan ternak.

Desa Getasan M

5 Kurangnya pengetahuan teknik

menyusui yang baik dan benar yang

berpengaruh terhadap tumbuh

kembang anak.

Desa Getasan M

6 Kurangnya identifikasi dan

penanganan yang dilakukan pada

penderita penyakit katarak, bibir

sumbing, terpasung, dan terlantar

Desa Getasan M,D

7 Kurangnya batas desa. Desa Getasan D

8 Kurangnya kemampuan siswa dalam

berbahasa asing khususnya Bahasa

Inggris

(12)

1.3 Tujuan dan Manfaat

Pelaksanaan program KKN-PPM Desa Getasan diharapkan dapat memajukan kualitas Desa

Getasam di keempat bidang yaitu prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya, dan

kesehatan masyarakat.

1.3.1 Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Getasan adalah sebagai

berikut :

1. Memberikan motivasi kepada masyarakat guna mulai memanfaatkan lahan

pekarangannya sebagai tempat bercocok tanam (hortikultura) tanaman yang dapat

digunakan untuk konsumsi sehari-hari.

2. Membuat fermentasi jerami padi dan mengaplikasikan fermentasi jerami padi pada

ternak sapi sebagai pakan alternatif.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya gizi dan kesehatan pada

ternak.

4. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara merawat payudara

dan menyusui yang baik dan benar yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

5. Mengidentifikasi masyarakat penderita penyakit katarak, yang selanjutnya dapat

diteruskan kepada pemerintah kota.

6. Memberi gambaran mengenai desain pembangunan batas desa.

7. Membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai bahasa asing khususnya

Bahasa Inggris sebagai pengantar internasional.

1.3.2 Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Getasan adalah sebagai

berikut :

1. Masyarakat desa Getasan dapat sebagai pioneer penerapan pertanian mandiri dimana

hanya menggunakan lahan pekarangan yang sempit dapat menanam tanaman

hortikultura untuk kebutuhan keluarga.

2. Mengaplikasikan fermentasi jerami padi pada ternak sapi yang bermanfaat untuk

(13)

3. Meningkatkan produksi hewan ternak yang sehat dan berkualitas.

4. Mencegah dan meminimalisir masalah kesehatan akibat kesalahan selama menyusui

agar tumbuh kembang anak lebih optimal.

5. Berkurangnya penderita katarak yang tidak mendapat penanganan.

6. Memberi gambaran mengenai batas desa sebagai salah satu cara mempromosikan Desa

Getasan.

7. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menguasai bahasa asing khususnya Bahasa

(14)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

2.1 Tema dan Program

Adapun tema dan program kerja pelaksanaan KKN-PPM Desa Getasan akan diuraikan

pada sub-bab di bawah ini.

2.1.1 Tema

“Optimalisasi Bidang Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Masyarakat Guna Meningkatkan Produktifitas Masyarakat Desa Getasan”.

2.1.2 Program

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada dan dengan mempertimbangkan analisis

KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga), adapun program-program yang kami

laksanakan antara lain:

1. Program Pokok

a. Program Pokok Tema

1) Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan

Pemanfaatan Lahan Pekarangan

2) Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi

Fermentasi

3) Pemberdayaan Peternak Melalui Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan dan

Kesehatan Ternak Sapi dan Babi

4) Pelayanan Kesehatan Ternak Melalui Pemberian Vaksin, Obat Cacing,

Vitamin, dan Spraying Ekstoparasit

5) Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak Balita

6) Sensus dan Identifikasi Potensi Penyakit Katarak.

b. Program Pokok Non-Tema

1) Pembuatan Desain Batas Desa

2) Pengajaran Bahasa Inggris Kepada Siswa Sekolah Dasar

(15)

a. Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tong Sampah

b. Perayaan Ulang Tahun Desa Getasan serta HUT RI (lomba-lomba)

c. Pengadaan Alat-alat Edukatif Untuk Pengembangan Potensi Anak-anak PAUD

d. Pembuatan Website Potensi Desa Getasan

2.2 Jadwal Pelaksanaan

Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan KKN-PPM XIII Desa Getasan

Hari/Tanggal Nama Program Lokasi

Minggu, 31 Juli 2016 Penyuluhan Pertanian dan

Pelatihan Budidaya Tanaman

Hortikultura dengan

Pemanfaatan Lahan

Pekarangan

Rumah Pembibitan MKRPL

Desa Getasan

Senin 1 Agustus 2016 –

Rabu, 3 Agustus 2016

Sensus dan Identifikasi

Potensi Penyakit Katarak

Puskesmas Pembantu Desa

Getasan dan puskesmas

kecamatan Petang.

Senin, 1 Agustus 2016 –

Minggu 21 Agustus 2016

Pembuatan Desain Batas

Desa

Posko KKN PPM Universitas

Udayana

Kamis, 4 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris

Kepada Siswa Sekolah Dasar

SD Negeri 1 Getasan dan SD

Negeri 2 Getasan.

Jumat, 5 Agustus 2016 Pemberdayaan Peternak

Melalui Penyuluhan

Manajemen Pemeliharaan dan

Kesehatan Ternak Sapi dan

Babi

Simantri 521 Desa Getasan

Jumat, 5 Agustus 2016 Pendampingan dan Pelatihan

Pembuatan Pakan Ternak

dengan Teknologi Fermentasi

(16)

Sabtu, 6 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris

Kepada Siswa Sekolah Dasar

SD Negeri 1 Getasan dan SD

Negeri 2 Getasan

Sabtu, 6 Agustus 2016 –

Sabtu, 20 Agustus 2016

Pembuatan Website Potensi

Desa Getasan

Posko KKN PPM Universitas

Udayana

Minggu, 7 Agustus 2016 Perayaan Ulang Tahun Desa

Getasan serta HUT RI (jalan santai dan lomba-lomba)

Lapangan Desa Getasan

Senin, 8 Agustus 2016 Penyuluhan Perawatan

Payudara dan Teknik

Menyusui yang Benar.

Bale Banjar Buangga Desa

Getasan

Selasa, 9 Agustus 2016 –

Rabu, 24 Agustus 2016

Pelayanan Kesehatan Ternak

Melalui Pemberian Vaksin,

Obat Cacing, Vitamin, dan

Spraying Ekstoparasit

Simantri 521 dan rumah

penduduk Desa Getasan

Rabu, 10 Agustus 2016 Pengadaan Alat-alat Edukatif

Untuk Pengembangan Potensi

Anak-anak PAUD

PAUD Desa Getasan

Kamis, 11 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris

Kepada Siswa Sekolah Dasar

SD Negeri 1 Getasan dan SD

Negeri 2 Getasan

Sabtu, 13 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris

Kepada Siswa Sekolah Dasar

SD Negeri 1 Getasan dan SD

Negeri 2 Getasan

Senin, 15 Agustus 2016 Penyerahan desain batas desa Kantor Perbekel Desa

(17)

Senin, 15 Agustus 2016 –

Jumat, 19 Agustus 2016

Gotong Royong Pembersihan

Lingkungan Serta Ngayah di

Pura

Pura Puseh dan Pura Gelang

Agung Desa Getasan

Senin, 22 Agustus 2016 Pengadaan Tong Sampah Kantor Perbekel Desa

(18)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN-PPM

3.1 PROGRAM POKOK

3.1.1 Program Pokok Tema

3.1.1.1Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura Dengan

Pemanfaatan Lahan Pekarangan

1. Sifat

Monodisipliner

2. Bidang

Pertanian

3. No. Sektor

Program pokok tema untuk jenis program peningkatan produksi bidang pertanian

memiliki 4 No. Sektor yakni :

a. No. Sektor 02.1.9.55 = Penyuluhan Pertanian

b. No. Sektor 02.1.2.03 = Pembinaan Teknis Pembibitan Tanaman Hortikultura

c. No. Sektor 02.1.2.08 = Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman Dalam Pot

d. No. Sektor 02.1.2.13 = Pembinaan Organisasi Kelompok Tani

Untuk 4 sektor tersebut dikemas menjadi 1 proposal kegiatan program peningkatan

produksi bidang pertanian yang dilaksanakan dalam 1 hari yang sama.

4. Latar Belakang

Berdasarkan informasi dari sekretaris Desa Getasan bahwa jumlah kepala keluarga

(KK) di desa ada 665 KK dan komoditi utama petani adalah padi sedangkan untuk

hortikultura masih minim. Sehingga melihat potensi tersebut maka melalui program ini

akan diberi penyuluhan bagaimana berbudidaya tanaman hortikultura seperti sayur-mayur

agar diharapkan mulai tertarik menanam sehingga lebih beragam. selain itu masyarakat

Desa Getasan diajak untuk mulai memanfaatkan lahan pekarangan yang dibiarkan kosong

kurang produktif menjadi lebih berguna dan produktif sebagai lahan menanam tanaman

(19)

Jadi, melalui program kegiatan peningkatan produksi pertanian ini diharapkan

masyarakat desa Getasan mampu memaksimalkan lahan pekarangannya menjadi lebih

produktif dengan ditanami tanaman keluarga sehingga kebutuhan akan bahan

pangan/makanan sehari-hari lebih terpenuhi dan secara tidak langsung makanan yang

diolah dari tanaman pekarangan lebih sehat daripada membeli di pasar karena ditanam dan

dirawat sendiri. Sehingga dengan program ini masyarakat dapat mengurangi

pengeluaranya dan membuat masyarakat lebih sehat dan produktif.

5. Tujuan

Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan sebagai berikut :

a. Memberikan motivasi kepada masyarakat guna mulai memanfaatkan lahan

pekarangannya sebagai tempat bercocok tanam tanaman yang dapat digunakan

untuk konsumsi sehari-hari.

b. Memberikan penyuluhan bagaimana berbudidaya tanaman hortikultura yang baik

dan benar sehingga menguntungkan bagi masyarakat.

6. Proses

Program ini berkaitan dengan kegiatan yang dimiliki oleh kelompok tani Model

Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) Desa Getasan. Tahap pertama diawali dengan

konsultasi dan wawancara langsung ke instansi desa getasan, terkait dengan aktivitas dari

kelompok tani MKRPL tersebut. Selanjutnya, perencanaan program yang akan

dilaksanakan, persiapan penentuan tempat, waktu dan kelengkapan kegiatan. Kegiatan

dilaksanakan pada minggu pertama, inti acara dibagi menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan

pertanian yang diisi dengan pembinaan kelompok tani MKRPL, pengenalan teknik

budidaya tanaman hortikultura dan pemanfaatan lahan pekarangan. Inti acara kedua diisi

dengan demoplot pelatihan berbudidaya tanaman dari pembibitan, pembuatan media

tanam, pemindahan bibit ke polibek, pemberian pupuk (Kompos, NPK, Pupuk Cair dan

MOL). Dll. Selain itu juga diisi pula dengan pengenalan teknik Grafting tanaman

tomat-terung kepada kelompok tani MKRPL. Kegiatan ini mengundang 2 pembicara langsung

(20)

7. Biaya

Tabel 3.1 Biaya Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan

No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan

(Rp)

Volume Jumlah

(Rp)

1 Biaya Narasumber Orang 400.000 2 800.000

2 Polibag Isi 50/bungkus 15.000 4 450.000

3 Bibit Siap Tanam

a. Bibit Cabai

b. Bibit Tomat

c. Bibit Terong

Tray a. 450.000/tray b. 65.000/tray c. 45.000/tray 500 bibit setiap jenis 775.000

4 Pupuk Simantri Karung 25.000 10 250.000

5 Sekop Buah 10.000 5 50.000

6 Biaya Sewa Pick-Up dan

Bensin Pick-Up

Mobil 500.000 1 500.000

7 Konsumsi (snack) Kotak 5.000 50 250.000

8 Konsumsi pembicara Kotak 15.000 2 30.000

9 Spanduk Buah 200.000 1 200.000

TOTAL BIAYA 3.305.000

8. Pelaksanaan

Tabel 3.2 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan

Minggu, 17

Juli 2016

Penyusunan rencana dan

proposal program kegiatan

Kampus Sudirman Terlaksana

Rabu, 20 Juli

2016

Penyiapan alat dan bahan untuk

program kegiatan

Denpasar dan Desa

Getasan

Terlaksana

Sabtu, 23 Juli

2016

Pemberitahuan dan undangan

kepada instansi desa getasan

(21)

Senin, 25 Juli

2016

Pembersihan balai bibit tanaman Rumah Bibit di

Kediaman Sekdes

Desa Getasan

Terlaksana

Minggu, 31

Juli 2016

Eksekusi pelaksanaan program

kegiatan

Rumah Sekdes

Desa Getasan

Terlaksana

Minggu, 31 Juli 2016

Rapat evaluasi pasca pelaksanaan program kegiatan

Posko KKN Desa Getasan

Terlaksana

Selasa, 16

Agustus 2016

Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa

Getasan

Terlaksana

9. Hasil

Program dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Juli 2016, pukul 08.30 hingga 14.00 siang.

Bertempat di rumah sekretaris desa Getasan. Kegiatan dilaksanakan pada minggu pertama,

inti acara dibagi menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan pertanian yang diisi dengan

pembinaan kelompok tani MKRPL, pengenalan teknik budidaya tanaman hortikultura dan

pemanfaatan lahan pekarangan. Inti acara kedua diisi dengan demoplot pelatihan

berbudidaya tanaman dari pembibitan, pembuatan media tanam, pemindahan bibit ke

polibek, pemberian pupuk (Kompos, NPK, Pupuk Cair dan MOL). Dll. Selain itu juga diisi

pula dengan pengenalan teknik Grafting tanaman tomat-terung kepada kelompok tani

MKRPL. Kegiatan ini mengundang 2 pembicara langsung dari Fakultas Pertanian,

Universitas Udayana.

Kegiatan dihadiri oleh jajaran instansi se-desa Getasan diantaranya Sekretaris Desa

Getasan, Kelian adat dan Kelian dinas serta ketua kelompok tani MKRPL Desa Getasan.

acara program diikuti oleh 20 peserta anggota kelompok tani. Dengan dilaksanakannya

program ini masyarakat (anggota kelompok tani) desa getasan mendapatkan manfaat

diantaranya bagaimana budidaya tanaman hortikultura yang baik dan benar baik di

pekarangan dengan menggunakan wadah polibek/pot. Dalam pelaksanaanya didampingi

oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan dinarasumberi oleh 2 dosen yang berasal dari

fakultas pertanian, Universitas Udayana. Acara berjalan dengan baik dan lancar sesuai

(22)

10.Hambatan

Hambatan dalam kegiatan ini adalah acara yang dimulai tidak tepat waktu. Kegiatan

dimulai 30 menit dari yang ditetapkan. Hal ini diakibatkan karena peserta yang hadir tidak

tepat waktu. Dalam hal ini tidak ditemukan hambatan, kegiatan berjalan lancar dan sukses.

3.1.1.2Pelatihan Dan Pendampingan Pembuatan Pakan Ternak Dengan Teknologi

Fermentasi

1. Sifat

Monodisipliner

2. Bidang

Peternakan

3. No. Sektor

Program pokok tema untuk jenis program peningkatan produksi bidang peternakan

memiliki 4 No. Sektor yakni :

a. No. Sektor 02.3.9.55 = Penyuluhan Peternakan

b. No. Sektor 02.3.2.13 = Pembinaan organisasi kelompok petani peternak

Untuk 2 sektor tersebut dikemas menjadi 1 proposal kegiatan program peningkatan

produksi bidang peternakan yang dilaksanakan dalam 1 hari yang sama.

4. Latar Belakang

Pemanfaatan utama areal persawahan adalah untuk menghasilkan komoditi pangan

terutama tanaman padi. Daya dukung tanaman padi sebagai sumber bahan baku pakan

ternak cukup besar. Beberapa limbah yang dikeluarkan dari usaha tanaman padi

diantaranya jerami yang besarnya mencapai 100% dari produksi gabah, bekatul 1,5%,

dedak kasar 4% dan dedak halus 2,5% dan sekam 24%.

Limbah yang dihasilkan dari tanaman padi dapat digunakan secara keseluruhan. Jerami

dapat digunakan sebagai pupuk atau pakan ternak, sekam untuk litter, dedak dan bekatul

untuk pakan ternak dan merang sebagai media pertumbuhan jamur. Jerami melalui

teknologi pengolahan yang tepat dapat menjadi sumber pakan yang berlimpah bagi ternak.

Potensi fisik jerami yang sangat besar belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemanfaatan

(23)

kemudian dijadikan kompos dan hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai

pakan ternak. Kendala utama penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah

kecernaan (45-50%) dan protein (3-5%) yang rendah maka dari itu dibuatlah teknologi

fermentasi guna meningkatkan kandungan kecernaan dalam pakan.

Pada waktu musim kemarau atau tidak cukup persediaan pakan, dapat diberikan

hijauan sebanyak 25% saja sedangkan lainnya dengan memberikan jerami fermentasi.

Pemberian pakan ini cukup mendukung pertumbuhan sapi dengan baik.

5. Tujuan

Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :

a. Memberikan motivasi kepada masyarakat guna mulai menerapkan pembuatan

pakan ternak dengan teknologi fermentasi untuk meminimalisir tenaga dalam

menyiapkan pakan ternak.

b. Memberikan penyuluhan bagaimana cara pemberian pakan yang baik baik dan

pakan apa saja yang baik diberikan kepada ternak.

6. Proses

Program ini berkaitan dengan kegiatan yang dimiliki oleh Simantri Desa Getasan.

Tahap pertama diawali dengan konsultasi dan wawancara langsung ke instansi desa

getasan, terkait dengan aktivitas dari kelompok petani peternak tersebut. Selanjutnya,

perencanaan program yang akan dilaksanakan, persiapan dan penentuan tempat, waktu dan

kelengkapan kegiatan. Kegiatan dilaksanakan pada minggu kedua, inti acara dibagi

menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan kesehatan ternak dan dilanjutkan dengan praktek

pelatihan pembuatan pakan ternak dengan teknologi fermentasi yang diisi dengan

pembinaan kelompok simantri 521, pengenalan teknik pembuatan pakan ternak dengan

teknologi fermentasi. Inti acara kedua diisi dengan demoplot pelatihan pembuatan pakan

dengan media ember besar yang di isi dengan berbagai macam pakan hijauan terbasuk

jerami, pelepah pisang, rumput gajah, dedak padi yang dicampur langsung dengan

fermentator berupa EM4 yang sudah tertanam bakteri rayap didalamnya sebagai pembantu

roses fermentasi. Program ini mengundang 1 pembicara yang tergolong ahli dalam bidang

(24)

7. Biaya

Tabel 3.3 Biaya Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi

No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan

(Rp)

Volume Jumlah

(Rp)

1 Biaya Narasumber Orang 400.000 1 400.000

2 Konsumsi pembicara Kotak 15.000 1 15.000

3 Ember Besar Buah 400.000 1 400.000

4 Terpal Besar Buah 200.000 1 200.000

5 Dedak Padi + Serbuk

Jagung

Karung 10.000 10 100.000

6 Fermentator + Molasis Buah 100.000 1 100.000

TOTAL BIAYA 1.215.000

8. Pelaksanaan

Tabel 3.4 Pelaksanaan Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi

Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan

Minggu, 17

Juli 2016

Penyusunan rencana dan

proposal program kegiatan

Kampus bukit

jimbaran

Terlaksana

Senin, 25 Juli

2016

Penyiapan alat dan bahan untuk

program kegiatan

Denpasar dan Desa

Getasan

Terlaksana

Rabu, 27 Juli

2016

Pemberitahuan dan undangan

kepada instansi desa getasan

Desa Getasan Terlaksana

Senin, 2

Agustus 2016

Pembersihan simantri 521 Simantri 521 Terlaksana

Sabtu, 3

Agustus 2016

Penyiapan alat dan bahan di

simantri 521

Simantri 521 Terlaksana

Senin, 5

Agustus 2016

Eksekusi pelaksanaan program

kegiatan

(25)

Senin, 5

Agustus 2016

Evaluasi pasca program

kegiatan

Posko KKN Desa

Getasan

Terlaksana

Selasa, 20

Agustus 2016

Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa

Getasan

Terlaksana

9. Hasil

Program dilaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2016, pukul 09.00 hingga 14.00

siang. Bertempat di Simantri 521 desa Getasan. Kegiatan dilaksanakan pada minggu

pertama, inti acara dibagi menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan kesehatan ternak dan

langsung dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pakan ternak dengan teknologi

fermentasi, pengenalan teknik cara pembuatan bahan pakan yang lebih besar kandungan

nilai gizinya.

Kegiatan dihadiri oleh jajaran instansi se-desa Getasan diantaranya Sekretaris Desa

Getasan, Kelian adat dan Kelian dinas serta ketua kelompok tani MKRPL Desa Getasan.

acara program diikuti oleh 35 peserta anggota kelompok tani. Dengan dilaksanakannya

program ini masyarakat (anggota kelompok simantri) desa getasan mendapatkan manfaat

diantaranya bagaimana penyediaan pakan dengan teknologi fermentasi yang baik dan

benar baik di simantri maupun dirumah sendiri. Dalam pelaksanaanya didampingi oleh

Dosen Pembimbing Lapangan dan dinarasumberi oleh 1 dosen yang berasal dari Fakultas

Peternakan, Universitas Udayana. Acara berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan

rundown yang sudah direncanakan.

10.Hambatan

Dalam hal ini tidak ditemukan hambatan, dari jumlah peserta juga terbilang banyak dan mau ikut serta langsung melakukan pelatihan menambah suasana kegiatan berjalan

berjalan lancar dan sukses.

3.1.1.3Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan

Ternak

1. Sifat

(26)

2. Bidang

Peternakan

3. No. Sektor

Program pokok tema untuk jenis program peningkatan produksi bidang peternakan

memiliki 4 No. Sektor yakni :

a. No. Sektor 02.3.2.01 = Pembinaan teknis pemeliharaan ternak besar

b. No. Sektor 02.3.2.05 = Pembinaan teknis pemeliharaan aneka ternak

c. No. Sektor 02.3.2.06 = Pengendalian penyakit/vaksinasi ternak besar

d. No. Sektor 02.3.9.55 = Penyuluhan peternakan

Untuk 4 sektor tersebut dikemas menjadi 1 proposal kegiatan program peningkatan

produksi bidang peternakan yang dilaksanakan dalam 1 hari yang sama.

4. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi. Salah satunya adalah

wilayah Bali yang memiliki potensi agraris yang cukup besar dalam bidang perikanan,

pertanian dan peternakan. Jika dilihat dalam bidang peternakan, Bali dapat menjadi

wilayah peternakan yang dapat dikembangkan. Hal tersebut di dukung oleh adanya Sapi

Bali yang merupakan plasma nulfahasli Bali. Sapi Bali memiliki beberapa keunggulan

dibandingkan sapi-sapi yang lain yaitu baik dalam genetik, daging, maupun dalam

kemampuan hidupnya. Selain ternak sapi, masyarakat bali juga sebagaian besar dalam

berternak babi yang tujuannya tidak hanya menghasil daging namun babi juga digunakan

untuk sarana adat upacara bagi umat hindu di Bali.

Peningkatan akan kesadaran dan kemampuan berternak merupakan salah satu indikator

yang perlu diperhatikan karena permintaan akan protein daging setiap tahun terus

meningkat yang di dukung oleh bertambahnya penduduk setiap tahun. Kemampuan

berternak yang baik diperlukan agar dapat meningkatkan perekonomian peternak dan juga

dapat menghasilkan kualitas daging yang baik dan sehat. Ppentingnya kesehatan hewan

untuk menunjang hasil peternakan yang lebih baik dan juga mengurangi kerugian yang

ditimbulkan dari diabaikannya masalah kesehatan hewan.

(27)

a. Banyaknya masyarakat yang berprofesi sebagai peternak, baik itu sebagai

pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan.

b. Program pokok dalam kegiatan KKN PPM XIII, guna meningkatkan produktifitas

dan kesehatan ternak.

5. Tujuan

Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :

a. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan hewan.

b. Meningkatkan minat, prakarsa kemampuan petani dan peternak khususnya yang

berkaitan dengan peningkatan produksi dan efisiensi kerja.

c. Dalam jangka panjang dapat meningkat perekonomian masyarakat, khususnya

melalui bidang peternakan.

6. Proses

Persiapan dari awal hingga akhir pada kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan

ternak yaitu pengiriman surat pemberitahuan dan surat undangan ke pihak terkait,

persiapan perlengkapan seperti alat dan bahan, dekorasi tempat penyuluhan, pembelian

obat-obatan serta semua perlengkapan pelayanan kesehatan ternak.

7. Biaya

Tabel.3.5 Biaya Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak

No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan

(Rp)

Volume Jumlah

(Rp)

Biaya Narasumber Orang 400.000 1 400.000

Vitamin B Komplek Botol 15.000 25 375.000

Antibiotik Botol 42.000 2 84.000

Spuit Mika Buah 110.000 2 220.000

Spraying Botol 10.000 8 80.000

Obat cacing Buah 80.000 50 400.000

(28)

Glove Kotak 80.000 1 80.000

Masker Kotak 50.000 1 50.000

Aquades (100 ml) Botol 10.000 4 40.000

Alkohol 70% ( 300 ml) Botol 15.000 1 15.000

Tampon Kotak 30.000 1 30.000

Snack Kotak 5.000 50 250.000

Konsumsi Pembicara Kotak 20.000 4 80.000

Konsumsi Peserta Kotak 10.000 50 500.000

Spanduk Buah 200.000 1 200.000

TOTAL BIAYA 2.874.000

8. Pelaksanaan

Tabel.3.6 Pelaksanaan Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak

Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan

Minggu, 17

Juli 2016

Penyusunan rencana dan

proposal program kegiatan

Kampus bukit

jimbaran

Terlaksana

Senin, 25 Juli

2016

Penyiapan alat dan bahan untuk

program kegiatan

Denpasar dan Desa

Getasan

Terlaksana

Rabu, 27 Juli

2016

Pemberitahuan dan undangan

kepada instansi desa getasan

Desa Getasan Terlaksana

Senin, 2

Agustus 2016

Pembersihan simantri 521 Simantri 521 Terlaksana

Sabtu, 3

Agustus 2016

Penyiapan alat dan bahan di

simantri 521

Simantri 521 Terlaksana

Senin, 5

Agustus 2016

Eksekusi pelaksanaan program

kegiatan

Simantri 521 Terlaksana

Senin, 5

Agustus 2016

Evaluasi pasca program

kegiatan

Posko KKN Desa

Getasan

(29)

Selasa, 20

Agustus 2016

Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa

Getasan

Terlaksana

9. Hasil

Kegiatan penyuluhan kesehatan ternak ini dilakukan pada hari jumat 6 Agustus 2016

yang bertempat di Simantri 521 Kelompok Tani Sari Merta Pertiwi, Desa Getasan,

Petang-Badung. Pada kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Kedokteran Hewan

yaitu Prof. Dr. drh. Ida Bagus Kade Suardana, M.Si dengan sasaran kelompok ternak di

Desa Getasan. Beliau menyampaikan materi tentang Manajemen Pemeliharaan Kesehatan

Ternak khususnya pada Sapi Bali.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Kelompok Simantri 521, Ketua Kelompok Simantri

086, Sekreteraris Kelompok Simantri 521, Ketua Kelompok Tani Mas, Ketua Kelompok

Tani Gana Sari, Kelian Dinas Banjar Ubud Desa Getasan, Kelian Dinas Banjar Buangga

Desa Getasan, Kelian Dinas Banjar Kauh Desa Getasan, Kelian Dinas Banjar Tengah Desa

Getasan, Sekretaris Desa Getasan, Keswan Kecamatan Petang dan dihadiri pula oleh

anggota kelompok ternak di lingkungan sekitar Desa Getasan sekitar 35 orang.

Kegiatan yang kedua yaitu pelayanan kesehatan ternak di lingkungan Desa Getasan

yang merupakan program harian dengan metode “door to door” ke rumah-rumah warga

yang dillaksanakan dari tanggal 9 – 24 Agustus 2016 dengan pelayanan berupa pemberian

Vitamin B-kompleks, multivitamin, vaksin SE, antibiotik, anti histamin, obat cacing dan spraying ekstoparasit dengan sasaran ternak sapi, babi, dll. Total ternak yang diberikan

pelayanan kesehatan yaitu 300 ternak. Selama kegiatan ini berlangsung, tidak ditemukan

adanya ternak yang mengalami penyakit yang serius atau kronis.

10.Hambatan

Hambatan yang ditemukan dalam kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan ternak

yaitu kurangnya ketepatan waktu, kurangnya antusiasme masyarakat dalam menghadiri

penyuluhan, fasilitas penunjang penyuluhan (listrik) kurang memadai, kurang

terealisasinya tujuan dari diadakannya penyuluhan manajemen pemeliharaan kesehatan

(30)

3.1.1.4Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar

1. Sifat

Monodisipliner

2. Bidang

Kesehatan Masyarakat

3. No. Sektor

13.1.1.55

4. Latar Belakang

Menyusui merupakan proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi yang

membutuhkan reflek menghisap bayi untuk mendapatkan dan menelan ASI. Namun, pada

kondisi tertentu, masalah pada keterampilan ibu dalam menyusui yang dapat menghambat

proses menyusui. Salah satu masalah yang sering muncul kesalahan ibu dalam proses

menyusui adalah mastitis. Mastitis merupakan peradangan yang disebabkan oleh

tersumbatnya aliran ASI dan berisiko menyebabkan adanya akumulasi bakteri yang

menginduksi mekanisme infeksi (Abou-Dakn, M., Richardt, A., Schaefer-Graf, U.,

Wockel, A., 2010). Persentase yang terjadi di Indonesia, dengan lebih rinci, Prawirohardjo

(2008) menyatakan bahwa kejadian mastitis berkisar 2% hingga 33% pada ibu menyusui.

Penyempitan pada duktus laktiferus sebagai patofisiologi mastitis menyebabkan

bendungan ASI (engorgement), sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang

mengakibatkan terjadinya pembekakan, nyeri, peningkatan suhu tubuh disertai menggigil,

dan adanya respon panas pada payudara. Selain itu, Anggraini (2010) menyebutkan bahwa

meluasnya peradangan hingga menyebabkan perlunya proses insisi untuk pengeluaran

nanah dapat menyebabkan abses payudara.

Teknik menyusui dan perawatan payudara merupakan beberapa faktor yang

mempengaruhi produksi ASI dan proses menyusui untuk mencegah lecet pada payudara

maupun penurunan produksi ASI. Teratasinya masalah berkaitan dengan teknik menyusui

dan juga teknik perawatan payudara akan menyebabkan terpenuhinya kebutuhan nutrisi

bayi melalui ASI. Maka, selain diperlukannya teknik menyusui yang benar agar produksi

ASI lancar, merawat payudara saat hamil dan menyusui juga sangat berpengaruh. Merawat

(31)

diproduksi dengan lancar. Di samping itu, ibu dan bayi akan merasa nyaman dalam proses

pemberian ASI.

Risiko mastitis serta kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar

dan juga cara merawat payudara yang baik dan benar juga terjadi di Desa Getasan,

Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Hasil wawancara dengan beberapa ibu menyusui

(sebagai hasil data sekunder dari kepala puskesmas pembantu Getasan) menyatakan bahwa

belum pernah diberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan perawatan

payudara yang baik dan benar, baik itu di posyandu balita maupun di Puskesmas Pembantu

(Pustu) Getasan. Hasil wawancara berfokus pada pengetahuan ibu dan pengalaman ibu

dalam menyusui mendapatkan hasil bahwa sebagian ibu tidak mengetahui cara menyusui

yang benar. Ibu mengatakan tidak mengetahui bahwa dalam menyusui dapat memilih

beberapa posisi untuk mencapai kenyamanan.

Ibu juga tidak mengetahui seberapa banyak puting dan areola yang harus masuk ke

dalam mulut bayi untuk mencegah penyumbatan ASI, selain itu ibu juga tidak mengetahui

hal apa saja yang dilakukan untuk merawat payudara selama hamil dan menyusui agar

produksi asi lancar. Kondisi pengetahuan ibu terkait teknik menyusui dan perawatan

payudara serta data wawancara yang menyatakan belum pernah dilakukan penyuluhan

tentang teknik menyusui yang benar sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala

Puskesmas Pembantu Getasan yang mengatakan bahwa belum pernah dilakukan

penyuluhan tentang cara menyusui dan perawatan payudara yang benar. Beberapa

penyuluhan biasanya dilakukan melalui meja 4 posyandu balita dengan memberikan

edukasi perorangan. Pada kondisi tersebut, tidak semua ibu dapat diberikan pendidikan

kesehatan terkait dengan keterbatasan waktu dan daya tangkap ibu.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami kelompok KKN di Desa Getasan berencana

memberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan cara merawat payudara yang

baik dan benar pada ibu hamil dan menyusui. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah

dampak dari kesalahan dalam cara menyusui dan meminimalisir dampak dari kesalahan

perawatan payudara sehingga dapat mengoptimalisasi manfaat ASI dalam meningkatkan

daya tahan tubuh, memenuhi nutrisi, dan meningkatkan kecerdasan bayi.

(32)

Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :

a. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara menyusui yang

benar.

b. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara merawat

payudara yang baik dan benar.

c. Mencegah masalah kesehatan akibat kesalahan dalam teknik menyusui.

d. Mencegah dan meminimalisir masalah kesehatan akibat kesalahan dalam

perawatan payudara selama hamil dan menyusui

6. Proses

Penyuluhan kesehatan ibu dan balita diawali dengan dilakukan persiapan alat dan

bahan pada tanggal 29 Juli hingga 31 Juli 2016. Persiapan meliputi persiapan alat dan

bahan, serta pencarian narasumber yang professional di bidang maternitas. Kemudian,

proses surat menyurat dilakukan pada tanggal 1-6 Agustus 2016 dengan penyebaran

kepada staf puskesmas dan staf Desa Getasan. Setelah persiapan dan penyebaran surat

dilakukan secara menyeluruh sesuai rencana, maka penyuluhan perawaran payudara dan

teknik menyusui yang benar dilakukan tepat pada tanggal 8 Agustus 2016 di Banjar

Buangga, Desa Getasan, dihadiri oleh kepala Puskesmas Pembantu dan ibu serta balita

sebagai peserta.

[image:32.612.115.528.539.713.2]

7. Biaya

Tabel 3.7 Biaya Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan

(Rp)

Volume Jumlah

(Rp)

1 Leaflet Lembar 5.000 30 150.000

2 Narasumber Orang 350.000 1 350.000

3 Spanduk / Banner Buah 200.000 1 200.000

4 Dot Bayi (Sewa

Phantom)

Buah 150.000 1 150.000

(33)

6 Kapas Kotak 10.000 1 10.000

7 Konsumsi (Snack) Kotak 5.000 40 200.000

8 Boneka Bayi Buah 135.000 1 135.000

9 Lotion/Minyak

Zaitun

Botol 50.000 1 50.000

10 Kasa Putih Kotak 20.000 1 20.000

TOTAL BIAYA 1.385.000

[image:33.612.116.525.71.223.2]

8. Pelaksanaan

Tabel 3.8 PelaksanaanPenyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar

Jenis kegiatan Penjelasan

Keterangan Hasil

Persiapan Dilakukan pada tanggal 29

Juli 2016 s.d 31 Juli 2016

bersama dengan Kepala

Puskesmas Pembantu Desa

Getasan

Terlaksana

Surat menyurat,

narasumber, dll

Dilakukan tanggal 1-6

Agustus 2016 bersama

dengan staf Desa Getasan dan

staf Pustu Getasan

(34)

Pelaksanaan

Penyuluhan

Dilakukan pada tanggal 8

Agustus 2016 di Banjar

Buangga Desa Getasan

Terlaksana

Penulisan Laporan Dilakukan pada 9 Agustus

2016

Terlaksana

9. Hasil

Dari 55 peserta yang hadir, 70% dapat menyebutkan penjelasan singkat tentang

pentingnya perawatan payudara dan cara menyusui yang benar. Peserta juga menambahkan

poin terkait risiko dan penyebab payudara dapat mengalami infeksi yang pada akhirnya

berpotensi terhadap sulitnya pengeluaran ASI untuk nutrisi bayi dan balita. Dari 55 yang

hadir, 10% berkesempatan mendemonstrasikan perawatan payudara dan cara menyusui

yang benar pada phantom yang disediakan, dengan 75% sisanya mampu menyebutkan

tahap-tahap dalam perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar. Dari 55 peserta

yang hadir, 100% peserta memberikan perhatian penuh pada saat diberikan penyuluhan

terutama saat dilakukan demonstrasi yang merupakan kegiatan terpenting dari penyuluhan

yang dilakukan.

10.Hambatan

Hambatan kegiatan penyuluhan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar

di antaranya: adanya keterlambatan waktu pelaksanaan akibat keterlambatan peserta

datang ke tempat pelaksanaan.

3.1.1.5Sensus dan Identifikasi Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing

1. Sifat

Interdisipliner

2. Bidang

Kesehatan Masyarakat

3. No. Sektor

13.1.3.17

(35)

Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening

menjadi keruh. Asal kata katarak dari kata Yunani cataracta yang berarti air terjun. Hal ini

disebabkan karena pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air

terjun didepan matanya (Ilyas, 2006). Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya

yang melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diseluruh dunia ada sekitar

135 juta penduduk dunia memiliki penglihatan lemah dan 45 juta orang menderita

kebutaan. Dari jumlah tersebut, 90% diantaranya berada di negara berkembang dan

sepertiganya berada di Asia tenggara. Di Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat

katarak selalu bertambah sebanyak 210.000 orang per tahun, 16% diantaranya diderita usia

produktif. Angka kejadian katarak 0,78% dan angka pertumbuhan katarak pertahun 0,1%

dari jumlah penduduk.

Selain katarak, bibir sumbing atau celah bibir juga merupakan kelainan yang cukup

sering ditemukan di masyarakat. Celah bibir dan langitan adalah kelainan wajah yang

paling umum terjadi pada semua populasi dan etnik di seluruh dunia. Sebanyak 65% dari

kelainan pada kepala dan leher adalah celah bibir dan langitan. Setiap hari kurang lebih

700 bayi lahir ke dunia dengan kelainan ini yang berarti setiap dua menit lahir bayi dengan

celah bibir dan langitan. Celah bibir (cleft lip) merupakan kelainan kongenital yang

disebabkan karena gangguan perkembangan wajah pada masa embrio. Celah dapat terjadi

pada bibir, langit-langit mulut (palatum), ataupun pada keduanya. Celah pada bibir disebut

labiochisis sedangkan celah pada langit-langit mulut disebut palatoschisis. Penyebab celah

bibir belum dapat diketahui secara pasti dan diduga terjadi karena multifaktor.

Pembentukan bibir terjadi pada masa embrio minggu keenam sampai minggu kesepuluh

kehamilan. Penyebab kelainan ini dipengaruhi berbagai faktor, disamping faktor genetik

sebagai penyebab celah bibir, juga faktor non genetik yang justru lebih sering muncul

dalam populasi, kemungkinan terjadi satu individu dengan individu lain berbeda. Dampak

yang terjadi akibat kelainan celah bibir dan langitan adalah kurang baiknya tampilan wajah,

gangguan fungsi menelan, gangguan bicara, meningkatnya dampak psikologis pada pasien.

Risiko katarak dan bibir sumbing juga dapat terjadi di Desa Getasan, Kecamatan

Petang, Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala

(36)

warga mengalami katarak dan bibir sumbing. Hasil wawancara yang berfokus pada

penanganan katarak dan bibir sumbing mendapatkan hasil bahwa sebagian dari masyarakat

yang menderita katarak dan bibir sumbing belum mendapatkan penanganan maupun

bantuan untuk melakukan pembedahan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami

kelompok KKN di Desa Getasan berencana melakukan pendataan terkait penderita katarak

dan bibir sumbing. Hal ini dilakukan agar para penderita katarak dan bibir sumbing yang

berada di Desa Getasan dapat menerima bantuan berupa pembedahan yang nantinya akan

dilakukan oleh Rumah Sakit Indra yang telah bekerjasama dengan LPPM Universitas

Udayana.

5. Manfaat

Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :

a. Berkurangnya penderita katarak dan bibir sumbing yang tidak mendapat

penanganan.

b. Meningkatnya produktivitas para penderita katarak dan bibir sumbing yang telah

mendapat penanganan.

6. Proses

Pemeriksaan katarak dan bibir sumbing diawali dengan pencarian data di Puskesmas

Pembantu Desa Getasan, kemudian data divalidasi ke masing-masing kelian banjar,

diantaranya Banjar Kauh, Banjar Tengah, Banjar Ubud, dan Banjar Buangga. Kemudian,

hasil validasi divalidasi kembali ke Puskesmas Petang I. Hasil yang didapatkan yaitu

sebanyak 12 orang menderita katarak dan 2 orang balita menderita bibir sumbing serta

belum pernah mendapatkan penatalaksanaan medis.

7. Biaya

Tabel 3.9 Biaya Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing

No. Uraian

Pengeluaran

Satuan Harga

Satuan (Rp)

Volume Jumlah

(Rp)

1. Buku Catatan Buah 5.000 3 15.000

(37)

TOTAL BIAYA 39.000

[image:37.612.109.561.152.271.2]

8. Pelaksanaan

Tabel 3.10 Pelaksanaan Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing

Nama

Bidang

Uraian Kegiatan Penjelasan

Kegiatan Keterangan

Kesehatan

Masyarakat

Pendataan katarak dan bibir sumbing Dilakukan pada

tanggal 1-3 Agustus

2016

Terlaksana

9. Hasil

Pencarian data yang dilakukan di Pustu Desa Getasan dengan validasi masing-masing

kelian dinas dan tenaga medis di Puskesmas I Petang mendapatkan hasil bahwa terdapat

12 orang mengalami katarak, 2 balita mengalami bibir sumbing, dan tidak ada orang yang

terdaftar sebagai penderita gangguan jiwa yang dipasung maupun terlantar. Dua belas

orang yang menderita katarak belum pernah mendapatkan penanganan lebih lanjut.

10.Hambatan

Tidak ada hambatan dalam melakukan pemeriksaan katarak, bibir sumbing, dan orang

terlantar. Seluruh tenaga kesehatan dan warga dapat bekerja sama dengan baik saat

dilakukan pemeriksaan.

3.1.2 PROGRAM POKOK NON TEMA

3.1.2.1Pembuatan Desain Batas Desa

1. Sifat

Monodisipliner

2. Bidang

Sarana Fisik

3. No. Sektor

06.2.9.99

(38)

Desa getasan merupakan desa yang berlokasi di Kecamatan Petang, Kabupaten

Badung, yang dimana desa getasan ini memiliki 4 banjar yaitu diantaranya Banjar Ubud,

Banjar Buangga, Banjar Kauh, Banjar Tengah. Desa Getasan memiliki batas wilayah

seluas 401 km2 dengan batas – batas wilayah yaitu; di sebelah utara yakni Desa Pengsan,

di sebelah timur terdapat Sungai Ayung, lalu di sebelah selatan berbatasan dengan Desa

Carangsari, dan terakhir sebelah barat yaitu Sungai Penet.

Di keempat batas wilayah getasan ini masih terdapat banyak kekurangan terutama pada

batas desa getasan. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan masih kurangnya perawatan

yang diberikan, membuat batas Desa Getasan terkadang tak terlihat oleh orang yang

melintas menuju arah Desa Getasan. Batas yang ada juga kurang mencerminkan Desa

Getasan sehingga tidak menarik untuk dilihat. Dari permasalah yang ada, maka dari itu

program pokok kami ini akan membuat suatu desain batas wilayah Desa Getasan, yang

dimana pada desain pengenalan batas wilayah ini dibuat lebih besar dari sebelumnya, dan

didesain mencirikan Desa Getasan sehingga terkesan menarik serta ditambah ukiran serta

tulisan selamat datang yang cukup menarik untuk dilihat oleh orang-orang yang melintasi

Desa Getasan nantinya. Dengan dibuatnya desain batas wilayah Desa Getasan ini

membuat, diharapkan Desa Getasan lebih semakin dikenal oleh masyarakat / wisatawan

yang melintasi wilayah Desa Getasan.

5. Tujuan

Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :

a. Memberikan gambaran kepada pihak perbekel terkait desain batas Desa Getasan.

b. Memungkinkan mewujudkan secara nyata desain batas desa, dan memperbarui

batas desa yang ada. Sehingga batas Desa Getasan bisa lebih jelas dan menarik.

6. Proses

Program ini berkaitan dengan pembaruan batas wilayah Desa Getasan. Program ini di

awali dengan konsultasi dengan pihak instansi Desa Getasan terkait dengan batas wilayah

Desa Getasan. Mengingat batas wilayah desa yang ada sudah berusia cukup tua, sehingga

diperlukan pembaruan batas wilayah Desa Getasan. Untuk itu, kami mahasiswa KKN PPM

(39)

jika di setujui oleh instansi Desa Getasan maka desain ini akan diwujudkan dalam bentuk

yang nyata oleh pihak instansi Desa Getasan. Sehingga batas wilayah Desa Getasan akan

menjadi lebih menarik dan memperindah Desa Getasan.

7. Biaya

Program pembuatan desain batas desa ini tidak mengeluarkan biaya apapun.

[image:39.612.71.544.253.495.2]

8. Pelaksanaan

Tabel 3.11 Pelaksanaan Pembuatan Desain Batas Desa Getasan

Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan

Jumat, 15 Juli

2016

Konsultasi dengan pihak

Perbekel Desa Getasan

Perbekel Desa

Getasan

Terlaksana

25 Juli – 4

Agustus 2016

Pembuatan Desain Batas Desa Posko KKN Desa

Getasan

Terlaksana

Jumat, 12

Agustus 2016

Pemberitahuan dan undangan

kepada instansi desa getasan

Perbekel Desa

Getasan

Terlaksana

Senin, 15

Agustus 2016

Serah Terima Desain Batas

Desa Getasan

Perbekel Desa

Getasan

Terlaksana

19 – 20

Agustus 2016

Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa

Getasan

Terlaksana

9. Hasil

Pelaksanaan program ini dimulai dengan konsultasi dengan instansi Desa Getasan

pada, Minggu, 15 Juli 2016 yang bertempat di Kantor Perbekel Desa Getasan. Kemudian

pembuatan desain batas Desa Getasan dilaksanakan selama 11 hari, yaitu dari tanggal 25

Juli 2016 – 4 Agustus 2016. Kemudian pada Senin, 15 Agustus 2016 diadakan acara serah

terima desain batas Desa Getasan yang bertempat di Kantor Perbekel Desa Getasan. Desain

Batas Desa Getasan diterima langsung oleh bidang pembangunan Desa Getasan, Bapak

(40)

3.1.2.2Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar

1. Sifat

Monodisipliner

2. Bidang

Sosial Budaya

3. No. Sektor

11.1.1.01

4. Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa Inggris sangat penting diberikan di Sekolah Dasar untuk

mengenalkan bahasa asing kepada siswa. Secara umum pembelajaran Bahasa Inggris di

Sekolah Dasar diarahkan untuk mengembangkan kterampilan berbahasa siswa sehingga

mampu berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Aspek yang berhubungan dengan pengembangan kompetensi berkomunikasi, terdapat

pada empar keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa inggris yaitu,

mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing).

Seluruh keterampilan tersebut didukung oleh pemahaman siswa mengenai pronounciation

(pengucapan), vocabulary (kosa kata), dan grammar (tata bahasa).

Mengingat pentingnya penguasaan bahasa asing guna kemajuan sumber daya manusia,

mahasiswa peserta KKN-PPM periode XIII tahun 2016 bermaksud membantu anak-anak

SD di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupten Badung untuk mengenal dan

memahamibahasa asing yakni Bahasa Inggris.

5. Tujuan

Adapun tujuan dari pembelajaran bahasa inggris untuk siswa Sekolah Dasar di Desa

Getasan, yaitu :

a. Meningkatkan empat aspek bahasa inggris yaitu mendengarkan (listening),

berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing), pada siswa Sekolah

Dasar di Desa Getasan.

b. Menyediakan wadah belajar tambahan bahasa inggris bagi siswa Sekolah Dasar di

(41)

6. Proses

Program ini dimulai pada minggu kedua kegiatan KKN PPM Universitas Udayana

Periode XIII tahun 2016. Pada minggu pertama, yaitu minggu persiapan, hal pertama yang

kami lakukan adalah datang ke SDN 1 dan SDN 2 Getasan untuk mengirim surat

peminjaman ruangan dan surat pemberitahuan serta permakluman. Pada hari yang sama,

kami melakukan perkenalan dengan siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 yang merupakan sasaran

dari program ini pada masing-masing Sekolah Dasar tersebut. Program Pembelajaran

Tambahan (Les) Bagi Siswa Sekolah Dasar diadakan dua kali seminggu, yaitu setiap hari

Kamis dan Sabtu pukul 14.00 di SDN 1 Getasan, dan pukul 15.30 di SDN 2 Getasan,

selama satu setengah jam lamanya.

[image:41.612.114.528.352.488.2]

7. Biaya

Tabel 3.12 Biaya Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar

No Uraian Pengeluaran Satuan Harga

Satuan (Rp.)

Volume Jumlah

(Rp.)

1 Print Materi dan

Absen

50 2000 50 x 2000 100.000

2 Fotocopy Materi 5 40.000 5 x 40.000 200.000

TOTAL BIAYA 300.000

8. Pelaksanaan

Tabel 3.13 Pelaksanaan Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar

Tanggal Nama Kegiatan Lokasi Keterangan

4 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)

Bagi Siswa Sekolah Dasar

SDN 1 dan SDN 2

Getasan

Terlaksana

6 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)

Bagi Siswa Sekolah Dasar

SDN 1 dan SDN 2

Getasan

[image:41.612.111.531.556.711.2]
(42)

11 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)

Bagi Siswa Sekolah Dasar

SDN 1 dan SDN 2

Getasan

Terlaksana

13 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)

Bagi Siswa Sekolah Dasar

SDN 1 dan SDN 2

Getasan

Terlaksana

9. Hasil

Siswa-siswi Sekolah Dasar yang mengikuti program Pembelajaran Tambahan (Les)

adalah Siswa Sekolah Dasar di SDN 1 dan SDN2 Getasan. Adapun manfaat pengadaan les

ini yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan tanpa dipungut biaya. Program ini

berjalan dengan efektif dan kondusif.

10.Hambatan

Peserta kegiatan yaitu siswa – siswi sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6 dari SDN 1 dan

SDN 2 Getasan yang berpartisipasi dalam program ini mempunyai semangat yang tinggi

dalam belajar, namun beberapa siswa kadang tidak tertib. Hal tersebut dapat kami atasi

dengan membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, yaitu dengan adanya kuis

dan menyanyikan beberapa lagu bahasa Inggris bersama – sama. Kegiatan les tambahan

selalu diisi dengan pengadaan kuis mengenai pembelajaran pada hari itu dan ditutup dengan pemberian hadiah bagi pemenang kuis.

3.2 PROGRAM BANTU

3.2.1 Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah

1. Sifat

Interdisipliner

2. Bidang

Prasarana Fisik

(43)

06.2.1.05 = Perbaikan jalan batu

15.1.3.08 = Perbaikan saluran drainase

15.1.3.06 = Pembuatan / pengadaan tempat sampah

4. Latar Belakang

Desa Getasan merupakan salah satu desa di bali, sehinga bersama – sama mengusung

konsep Tri Hita Karana. Salah satu bagian dari Tri Hita Karana yaitu Palemahan yang

didefinisikan sebagai penekanan hubungan antara manusia dan lingkungan. Hubungan

manusia dengan lingkungan dapat dicapai secara timbal balik seperti pembentukan

program untuk menjaga kebersihan lingkungan. Strategi yang dapat dilakukan dengan

melakukan Gotong Royong yang merupakan istilah untuk menerjunkan langsung

masyarakat dalam bersih – bersih Desa.

Gotong Royong merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat dengan

bekerja sama menyelesaikan suatu masalah secara sukarela tanpa imbalan. Sedangkan

kebersihan lingkungan adalah suatu cara menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan

nyaman agar lingkungan tetap layak dihuni secara kontinyu. Gotong Royong

membersihkan lingkungan adalah kegiatan menerjunkan langsung masyarakat dalam

membersihkan lingkungan desa pada khususnya dengan cara memindahkan sampah ke

tempat pembuangan akhir (TPA), menyegarkan tanah di sekitar lingkungan dan lain – lain.

Pada akhirnya kegiatan gotong royong kebersihan Desa yang menjadi indikator kesehatan

desa dinilai mampu memperdayakan masyarakat untuk secara tulus meningkatkan

kebersihan Desa.

Kegiatan Gotong Royong membersihan lingkungan di Desa Getasan oleh mahasiswa

KKN PPM Universitas Udayana di desa Getasan dilakukan di dua tempat yakni di area

Pura Puseh Getasan dan Pura Gelang Agung. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara

dengan Perebekel Getasan yang menyatakan bahwa di kedua pura akan dilaksanakan

upacara pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2016 berturut- turut di Pura Puseh dan Pura

Gelang Agung. Dengan dilakukannya Gotong Royong yang akan melaksanakan kegiatan

upacara agama diharapkan gotong royong membersihkan lingkungan menjadi lebih

bermakna.

(44)

5. Tujuan

Adapun tujuan dari gotong-royong pembersihan lingkungan dan pengadaan tempat

sampah, yaitu :

a. Membantu membersihkan lingkungan Desa Getasan.

b. Untuk menjaga kebersihan lingkungan Desa Getasan.

c. Memperindah dan merawat fasilitas umum yang ada.

6. Proses

Program ini dilaksanakan pada minggu keempat KKN PPM Universitas Udayana

Periode XIII tahun 2016. Langkah pertama yang kami lakukan adalah menghubungi pihak

perbekel mengenai tempat yang tepat melaksanakan kegiatan gotong royong. Kemudian

kami diarahkan untuk gotong–royong di Pura Puseh Desa Getasan dan di Pura Galang

Agung, karena pada tanggal 23 dan 24 Agustus ada odalan di pura tersebut. Selanjutnya,

kami segera menghubungi Klian Adat Br. Ubud untuk Pura Puseh Desa Getasan dan Klian

Adat Br. Buangga untuk Pura Gelang Agung tersebut mengenai waktu pelaksanaan

gotong–royong. Pura Gelang Agung menjadi tempat pertama dilaksanakan gotong–

royong. Di hari berikutnya kami melaksanakan gotong – royong di Pura Puseh Desa

Getasan. Selain itu, pada awal Agustus kami membeli tempat sampah di daerah Kapal.

[image:44.612.73.537.508.660.2]

7. Biaya

Tabel 3.14 Biaya Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah

No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan

(Rp)

Volume Jumlah

(Rp)

1 Pembelian Tempat

Sampah

Buah 1.050.000 1 1.050.000

2 Snack + Minuman

Gotong Royong

Bungkus 6.000 50 300.000

(45)
[image:45.612.76.541.209.679.2]

8. Pelaksanaan

Tabel 3.15 Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah

Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan

Jumat, 15 Juli

2016

Gambar

Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan
Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan KKN-PPM XIII Desa Getasan
Tabel 3.1 Biaya Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura
Tabel 3.3 Biaya Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam laporan tugas akhir ini, akan dibahas lebih mendetail terkait setiap modul yang ada didalamnya, mulai dari proses input sampai output.Ditambahkan pula fitur

 Bagaimana merancang kampanye yang efektif agar kebudayaan Batik ini dapat dilestarikan melalui pelatihan keterampilan belajar membuat Batik oleh anak. sekolah

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peran controller telah berfungsi secara memadai dan apakah controller berpengaruh secara signifikan dalam mendukung

Mudah-mudahan Seminar yang bertema ' Pemberdayaan Manusia dan Alam yang Berkelanjutan Melalui Sains, Matematika dan Pendidikan (The Human and Nature Sustainability

Berdasarkan uraian tersebut di atas yang telah dibuktikan selama pelaksanaan KKN-PPM selama 1 bulan 1 minggu di Dusun Peludu, keluarga I Ketut Wartika ini adalah

Perusahaan yang bergerak di sektor industri pariwisata atau perhotelan akhir akhir ini juga tidak kalah untuk menerapkan kegiatan CSR. Perkembangan CSR di sektor pariwisata