i
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN-PPM KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
DESA : Getasan
KECAMATAN : Petang
KABUPATEN : Badung
PROPINSI : Bali
Disusun Oleh:
1. Ni Kadek Yunita Kurnianty 1301305026 2. Gusti Ayu Indah Lestari 1301305033 3. Ni Kadek Ayu Juliantini 1302105012 4. Ni Luh Diah Pradnya Kerthiari 1302105036 5. Ni Km. Peby Darmayanthi 1302205031 6. I Gusti Agung Puspa Dewi 1303005240 7. I Dewa Gede Adi Wiranjaya 1303005272 8. I Kadek Chris Setiawan 1304305063
9. Ni Luh Risa Jayanti 1304505004
10.Ni Komang Sutiari 1304505041
11.I Gede Jaya Mahendra 1305105044
12.I Gede Ariyuda Pratama 1306105026 13.I Putu Aditya Eka Pratama 1306205015
14.Ade Winata 1306205143
15.Lion Arni Sukma 1307105034
16.Gusti Ngurah Widia Putra Suksma Dewa 1308605044
17.Megawati Darwan 1309005034
18.Makselina Ayu Dwi Purwanti 1309005046 19.I Dewa Ayu Dian Sasmita Dewi 1309005054 20.I Gusti Ngurah Surya Pranata 1309005117 21.I Wayan Syartama Hadi Nugraha 1309005140
22.Prihandoni Widodo 1311305025
23.Wayan Artesia Rastania 1321105005 24.A.A Istri Deni Maharani 1321205001 25.Ni Wayan Viola Deviyanthi 1321405016 26.I Putu Dede Charles Dharma Saputra 1314511018 27.I Gusti Nyoman Angga Tri Dharma 1314511021
28.I Made Sudharma Yasa 1314511025
29.Luh Putu Ayu Depi Nurcahyani 1314511056 30.Meta Apriliawati Sandi 1314521003 31.Desak Made Goldyana Rarasari 1314521028
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN-PPM yang kami kerjakan, maka kami :
No. Mahasiswa NIM TTD
1 Ni Kadek Yunitha Kurnianty 1301305026
2 Gusti Ayu Indah Lestari 1301305033
3 Ni Kadek Ayu Juliantini 1302105012
4 Ni Luh Diah Pradnya Kerthiari 1302105036
5 Ni Km. Peby Darmayanthi 1302205031
6 I Gusti Agung Puspa Dewi 1303005240 7 I Dewa Gede Adi Wiranjaya 1303005272
8 I Kadek Chris Setiawan 1304305063
9 Ni Luh Risa Jayanti 1304505004
10 Ni Komang Sutiari 1304505041
11 I Gede Jaya Mahendra 1305105044
12 I Gede Ariyuda Pratama 1306105026
13 I Putu Aditya Eka Pratama 1306205015
14 Ade Winata 1306205143
15 Lion Arni Sukma 1307105034
16 Gusti Ngurah Widia Putra Suksma Dewa
1308605044
17 Megawati Darwan 1309005034
18 Makselina Ayu Dwi Purwanti 1308605044 19 I Dewa Ayu Dian Sasmita Dewi 1309005054 20 I Gusti Ngurah Surya Pranata 1309005117 21 I Wayan Syartama Hadi Nugraha 1309005140
22 Prihandoni Widodo 1311305025
iii
28 I Made Sudharma Yasa 1314511025
29 Luh Putu Ayu Depi Nurcahyani 1314511056 30 Meta Apriliawati Sandi 1314521003 31 Desak Made Goldyana Rarasari 1314521028
Getasan, 27 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui, Mengetahui/Menyetujui,
Perbekel Getasan DPL Desa Getasan
(I Wayan Suandi, S.Pt) (Prof. Dr. Drh. I Nyoman Suarsana, M. Si)
(NIP : 19650731 199303 1 003)
Menyetujui,
Kepala Pusat KKN-PPM Universitas Udayana
(Ir. I Ketut Kartha Dinata, M.S)
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Adapun penulisan laporan ini
merupakan syarat guna memenuhi kelengkapan tugas Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat 2015 mengenai kegiatan kelompok yang dilaksanakan dalam satu
bulan di Desa Getasan.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran
pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan laporan ini sangat penulis harapkan.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Drh. I Nyoman Suarsana, M. Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) atas bimbingannya dalam menyelesaikan program.
2. I Wayan Suandi, S.Pt selaku Perbekel Getasan atas kritik, saran, bantuan serta bimbingannya.
3. Serta semua pihak yang terkait dan rekan-rekan mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana Periode XI Tahun 2015 di Desa Getasan yang telah memberikan bantuan
moral dan material dalam menyelesaikan program serta penyusunan laporan.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca.
Getasan, 27 Agustus 2016
vi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ... i
Halaman Pengesahan ... ii
Ringkasan ... iv
Kata Pengantar……… ... v
Daftar Isi……… ... vi
Daftar Tabel………. ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Analisis Situasi ... 1
1.2 Identifikasi Permasalahan ... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat ... 4
1.3.1 Tujuan ... 4
1.3.2 Manfaat ... 4
BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH ... 6
2.1 Tema dan Program ... 6
2.1.1 Tema………. ... 6
2.1.2 Program……… ... 6
2.2 Jadwal Pelaksanaan ... 7
BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KKN-PPM ... 10
3.1 Program Pokok……… ... 10
3.1.1 Program Pokok Tema……… ... 10
3.1.1.1 Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura Dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan ... 10
3.1.1.2 Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi ... 14
3.1.1.3 Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak ... 18
3.1.1.4Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar ... 22
3.1.1.5Sensus dan Identifikasi Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing ... 27
3.1.2 Program Pokok Non-Tema ... 30
vii
3.1.2.2 Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah
Dasar ... 32
3.2 Program Bantu ... 35
3.2.1 Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah ... 35
3.2.2 Pembuatan Website Potensi Desa Getasan ... 39
3.2.3 Pengadaan Alat-alat Edukatif untuk Pengembangan Potensi Anak-anak PAUD ... 42
3.2.4 Perayaan Ulang Tahun Desa Getasan serta HUT RI (lomba-lomba) ... 44
BAB IV PENUTUP……… ... 46
4.1 Kesimpulan ... 46
4.2 Rekomendasi ... 46
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Identifikasi Masalah ... 3
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan ... 7
Tabel 3.1 Biaya Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan ... 12
Tabel 3.2 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan ... 12
Tabel 3.3 Biaya Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi ... 16
Tabel 3.4 Pelaksanaan Pelaksanaan Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi ... 16
Tabel 3.5 Biaya Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak ... 20
Tabel 3.6 Pelaksanaan Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak ... 20
Tabel 3.7 Biaya Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar ... 25
Tabel 3.8 Pelaksanaan Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar ... 26
Tabel 3.9 Biaya Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing ... 29
Tabel 3.10 Pelaksanaan Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing ... 29
Tbael 3.11 Pelaksanaan Pembuatan Desain Batas Desa ... 31
Tabel 3.12 Biaya Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar ... 34
Tabel 3.13 Pelaksanaan Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar ... 34
Tabel 3.14 Biaya Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah ... 37
Tabel 3.15 Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah ... 37
Tabel 3.16 Pelaksanaan Pembuatan Website Potensi Desa Getasan ... 41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk dapat melatih diri dalam proses belajar pendewasaan dan pemandirian secara sistematis, agar mampu memberikan kebiasaan yang positif baik dalam perkataan maupun tindakan ketika terjun dalam lingkungan masyarakat yang beragam. Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilaksanakan di beberapa wilayah atau desa di Provinsi Bali dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menggali dan menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Langkah selanjutnya berupa penetapan bidang strategis yang dapat dikembangkan di wilayah bersangkutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program pemberdayaan.
Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN-PPM yaitu Desa Getasan. Desa Getasan adalah
salah satu Desa pemekaran dari Desa Carangsari pada tahun 2000 yang terletak di Kecamatan
Petang Kabupaten Badung. Desa Getasan sendiri berada tengah-tengah Kabupaten Badung dengan
kawasan yang secara umum tergolong landai, dimana Desa Getasan tersebut semakin ke utara
daerahnya semakin tinggi karena semakin ke arah utara akan menuju ke daerah pegunungan. Desa
Getasan terletak tidak jauh dari kota Denpasar, kondisi jalan sudah di aspal dan memiliki lebar
jalan ± 4 meter. Desa Getasan memiliki luas wilayah 401 km². Batas – batas wilayah Desa Getasan
yaitu:
a) Sebelah utara : Desa Pangsan
b) Sebelah selatan : Desa Carangsari
c) Sebelah timur : Sungai Ayung
d) Sebelah barat : Sungai Penet
Desa Getasan sendiri dibagi menjadi 4 Dusun yang terdiri dari Dusun Kauh, Dusun Ubud,
Dusun Tengah, Dusun Buangga. Dari keempat Dusun tersebut, jumlah penduduk yang ada di Desa
Getasan sebanyak 2.087 orang atau 602 kepala keluarga. Sesuai dengan data yang diperoleh dari
dan peternak. Komoditi utama pertanian adalah padi sedangkan untuk hortikultura masih minim.
Melihat potensi tersebut maka melalui penyuluhan bagaimana berbudidaya tanaman hortikultura
seperti sayur-mayur diharapkan mulai tertarik menanam sehingga lebih beragam. Selain itu
masyarakat desa Getasan diajak untuk mulai memanfaatkan lahan pekarangan yang dibiarkan
kosong kurang produktif menjadi lebih berguna dan produktif sebagai lahan menanam tanaman
hortikultura kebutuhan sehari-hari keluarga seperti cabai, tomat, dan lain-lain.
Pentingnya kesehatan ternak sama dengan pentingnya bahan baku pada industri, kesehatan
ternak dapat dijadikan sebagai faktor produksi di dalam peternakan. Sangat penting mengetahui
resiko kesehatan ternak secara lebih detail dan terperinci agar tidak mengalami kegagalan karena
mengabaikan masalah kesehatan ternak. Sehingga penting untuk memberi pengetahuan tentang
kesehatan dan gizi yang diperlukan hewan ternak, serta memberikan pelayanan kesehatan ternak melalui pemberian vaksin, obat cacing, vitamin, dan spraying ekstoparasit.
Pada bidang kesehatan masyarakat, menurut hasil wawancara dengan beberapa ibu menyusui
(sebagai hasil data sekunder dari kepala puskesmas pembantu Getasan) menyatakan bahwa belum
pernah diberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan perawatan payudara yang baik
dan benar, baik itu di posyandu balita maupun di Puskesmas Pembantu (Pustu) Getasan. Sebagian
ibu mengaku tidak mengetahui cara menyusui yang benar.
Selain itu berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala desa dan kepala
puskesmas pembantu didapatkan informasi bahwa terdapat beberapa warga mengalami katarak
dan bibir sumbing. Sebagian dari masyarakat yang menderita katarak dan bibir sumbing pun belum
mendapatkan penanganan maupun bantuan untuk melakukan pembedahan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, kehadiran mahasiswa KKN-PPM di Desa Getasan
berupaya untuk mengoptimalisasi bidang pertanian, peternakan dan kesehatan masyarakat guna
meningkatkan produktifitas masyarakat desa Getasan melakukan serangkaian kegiatan yang
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi permasalahan dalam kegiatan
ini adalah :
Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan
No Pemasalahan Lokasi Sumber
1 Pemanfaat pekarangan yang belum
secara maksimal atau dibiarkan kosong
atau non produktif.
Desa Getasan D
2 Kurangnya minat masyarakat untuk
mulai mencoba berbudidaya
hortikultura.
Desa Getasan M
3 Kurangnya pengetahuan masyarakat
dalam pengelolaan limbah rumah tangga.
Desa Getasan M
4 Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi yang diperlukan dan
kesehatan hewan ternak.
Desa Getasan M
5 Kurangnya pengetahuan teknik
menyusui yang baik dan benar yang
berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak.
Desa Getasan M
6 Kurangnya identifikasi dan
penanganan yang dilakukan pada
penderita penyakit katarak, bibir
sumbing, terpasung, dan terlantar
Desa Getasan M,D
7 Kurangnya batas desa. Desa Getasan D
8 Kurangnya kemampuan siswa dalam
berbahasa asing khususnya Bahasa
Inggris
1.3 Tujuan dan Manfaat
Pelaksanaan program KKN-PPM Desa Getasan diharapkan dapat memajukan kualitas Desa
Getasam di keempat bidang yaitu prasarana fisik, peningkatan produksi, sosial budaya, dan
kesehatan masyarakat.
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Getasan adalah sebagai
berikut :
1. Memberikan motivasi kepada masyarakat guna mulai memanfaatkan lahan
pekarangannya sebagai tempat bercocok tanam (hortikultura) tanaman yang dapat
digunakan untuk konsumsi sehari-hari.
2. Membuat fermentasi jerami padi dan mengaplikasikan fermentasi jerami padi pada
ternak sapi sebagai pakan alternatif.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya gizi dan kesehatan pada
ternak.
4. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara merawat payudara
dan menyusui yang baik dan benar yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
5. Mengidentifikasi masyarakat penderita penyakit katarak, yang selanjutnya dapat
diteruskan kepada pemerintah kota.
6. Memberi gambaran mengenai desain pembangunan batas desa.
7. Membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai bahasa asing khususnya
Bahasa Inggris sebagai pengantar internasional.
1.3.2 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Getasan adalah sebagai
berikut :
1. Masyarakat desa Getasan dapat sebagai pioneer penerapan pertanian mandiri dimana
hanya menggunakan lahan pekarangan yang sempit dapat menanam tanaman
hortikultura untuk kebutuhan keluarga.
2. Mengaplikasikan fermentasi jerami padi pada ternak sapi yang bermanfaat untuk
3. Meningkatkan produksi hewan ternak yang sehat dan berkualitas.
4. Mencegah dan meminimalisir masalah kesehatan akibat kesalahan selama menyusui
agar tumbuh kembang anak lebih optimal.
5. Berkurangnya penderita katarak yang tidak mendapat penanganan.
6. Memberi gambaran mengenai batas desa sebagai salah satu cara mempromosikan Desa
Getasan.
7. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menguasai bahasa asing khususnya Bahasa
BAB II
REALISASI PENYELESAIAN MASALAH
2.1 Tema dan Program
Adapun tema dan program kerja pelaksanaan KKN-PPM Desa Getasan akan diuraikan
pada sub-bab di bawah ini.
2.1.1 Tema
“Optimalisasi Bidang Pertanian, Peternakan dan Kesehatan Masyarakat Guna Meningkatkan Produktifitas Masyarakat Desa Getasan”.
2.1.2 Program
Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ada dan dengan mempertimbangkan analisis
KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga), adapun program-program yang kami
laksanakan antara lain:
1. Program Pokok
a. Program Pokok Tema
1) Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
2) Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi
Fermentasi
3) Pemberdayaan Peternak Melalui Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan dan
Kesehatan Ternak Sapi dan Babi
4) Pelayanan Kesehatan Ternak Melalui Pemberian Vaksin, Obat Cacing,
Vitamin, dan Spraying Ekstoparasit
5) Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak Balita
6) Sensus dan Identifikasi Potensi Penyakit Katarak.
b. Program Pokok Non-Tema
1) Pembuatan Desain Batas Desa
2) Pengajaran Bahasa Inggris Kepada Siswa Sekolah Dasar
a. Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tong Sampah
b. Perayaan Ulang Tahun Desa Getasan serta HUT RI (lomba-lomba)
c. Pengadaan Alat-alat Edukatif Untuk Pengembangan Potensi Anak-anak PAUD
d. Pembuatan Website Potensi Desa Getasan
2.2 Jadwal Pelaksanaan
Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan KKN-PPM XIII Desa Getasan
Hari/Tanggal Nama Program Lokasi
Minggu, 31 Juli 2016 Penyuluhan Pertanian dan
Pelatihan Budidaya Tanaman
Hortikultura dengan
Pemanfaatan Lahan
Pekarangan
Rumah Pembibitan MKRPL
Desa Getasan
Senin 1 Agustus 2016 –
Rabu, 3 Agustus 2016
Sensus dan Identifikasi
Potensi Penyakit Katarak
Puskesmas Pembantu Desa
Getasan dan puskesmas
kecamatan Petang.
Senin, 1 Agustus 2016 –
Minggu 21 Agustus 2016
Pembuatan Desain Batas
Desa
Posko KKN PPM Universitas
Udayana
Kamis, 4 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris
Kepada Siswa Sekolah Dasar
SD Negeri 1 Getasan dan SD
Negeri 2 Getasan.
Jumat, 5 Agustus 2016 Pemberdayaan Peternak
Melalui Penyuluhan
Manajemen Pemeliharaan dan
Kesehatan Ternak Sapi dan
Babi
Simantri 521 Desa Getasan
Jumat, 5 Agustus 2016 Pendampingan dan Pelatihan
Pembuatan Pakan Ternak
dengan Teknologi Fermentasi
Sabtu, 6 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris
Kepada Siswa Sekolah Dasar
SD Negeri 1 Getasan dan SD
Negeri 2 Getasan
Sabtu, 6 Agustus 2016 –
Sabtu, 20 Agustus 2016
Pembuatan Website Potensi
Desa Getasan
Posko KKN PPM Universitas
Udayana
Minggu, 7 Agustus 2016 Perayaan Ulang Tahun Desa
Getasan serta HUT RI (jalan santai dan lomba-lomba)
Lapangan Desa Getasan
Senin, 8 Agustus 2016 Penyuluhan Perawatan
Payudara dan Teknik
Menyusui yang Benar.
Bale Banjar Buangga Desa
Getasan
Selasa, 9 Agustus 2016 –
Rabu, 24 Agustus 2016
Pelayanan Kesehatan Ternak
Melalui Pemberian Vaksin,
Obat Cacing, Vitamin, dan
Spraying Ekstoparasit
Simantri 521 dan rumah
penduduk Desa Getasan
Rabu, 10 Agustus 2016 Pengadaan Alat-alat Edukatif
Untuk Pengembangan Potensi
Anak-anak PAUD
PAUD Desa Getasan
Kamis, 11 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris
Kepada Siswa Sekolah Dasar
SD Negeri 1 Getasan dan SD
Negeri 2 Getasan
Sabtu, 13 Agustus 2016 Pengajaran Bahasa Inggris
Kepada Siswa Sekolah Dasar
SD Negeri 1 Getasan dan SD
Negeri 2 Getasan
Senin, 15 Agustus 2016 Penyerahan desain batas desa Kantor Perbekel Desa
Senin, 15 Agustus 2016 –
Jumat, 19 Agustus 2016
Gotong Royong Pembersihan
Lingkungan Serta Ngayah di
Pura
Pura Puseh dan Pura Gelang
Agung Desa Getasan
Senin, 22 Agustus 2016 Pengadaan Tong Sampah Kantor Perbekel Desa
BAB III
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN-PPM
3.1 PROGRAM POKOK
3.1.1 Program Pokok Tema
3.1.1.1Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura Dengan
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
1. Sifat
Monodisipliner
2. Bidang
Pertanian
3. No. Sektor
Program pokok tema untuk jenis program peningkatan produksi bidang pertanian
memiliki 4 No. Sektor yakni :
a. No. Sektor 02.1.9.55 = Penyuluhan Pertanian
b. No. Sektor 02.1.2.03 = Pembinaan Teknis Pembibitan Tanaman Hortikultura
c. No. Sektor 02.1.2.08 = Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman Dalam Pot
d. No. Sektor 02.1.2.13 = Pembinaan Organisasi Kelompok Tani
Untuk 4 sektor tersebut dikemas menjadi 1 proposal kegiatan program peningkatan
produksi bidang pertanian yang dilaksanakan dalam 1 hari yang sama.
4. Latar Belakang
Berdasarkan informasi dari sekretaris Desa Getasan bahwa jumlah kepala keluarga
(KK) di desa ada 665 KK dan komoditi utama petani adalah padi sedangkan untuk
hortikultura masih minim. Sehingga melihat potensi tersebut maka melalui program ini
akan diberi penyuluhan bagaimana berbudidaya tanaman hortikultura seperti sayur-mayur
agar diharapkan mulai tertarik menanam sehingga lebih beragam. selain itu masyarakat
Desa Getasan diajak untuk mulai memanfaatkan lahan pekarangan yang dibiarkan kosong
kurang produktif menjadi lebih berguna dan produktif sebagai lahan menanam tanaman
Jadi, melalui program kegiatan peningkatan produksi pertanian ini diharapkan
masyarakat desa Getasan mampu memaksimalkan lahan pekarangannya menjadi lebih
produktif dengan ditanami tanaman keluarga sehingga kebutuhan akan bahan
pangan/makanan sehari-hari lebih terpenuhi dan secara tidak langsung makanan yang
diolah dari tanaman pekarangan lebih sehat daripada membeli di pasar karena ditanam dan
dirawat sendiri. Sehingga dengan program ini masyarakat dapat mengurangi
pengeluaranya dan membuat masyarakat lebih sehat dan produktif.
5. Tujuan
Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan sebagai berikut :
a. Memberikan motivasi kepada masyarakat guna mulai memanfaatkan lahan
pekarangannya sebagai tempat bercocok tanam tanaman yang dapat digunakan
untuk konsumsi sehari-hari.
b. Memberikan penyuluhan bagaimana berbudidaya tanaman hortikultura yang baik
dan benar sehingga menguntungkan bagi masyarakat.
6. Proses
Program ini berkaitan dengan kegiatan yang dimiliki oleh kelompok tani Model
Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL) Desa Getasan. Tahap pertama diawali dengan
konsultasi dan wawancara langsung ke instansi desa getasan, terkait dengan aktivitas dari
kelompok tani MKRPL tersebut. Selanjutnya, perencanaan program yang akan
dilaksanakan, persiapan penentuan tempat, waktu dan kelengkapan kegiatan. Kegiatan
dilaksanakan pada minggu pertama, inti acara dibagi menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan
pertanian yang diisi dengan pembinaan kelompok tani MKRPL, pengenalan teknik
budidaya tanaman hortikultura dan pemanfaatan lahan pekarangan. Inti acara kedua diisi
dengan demoplot pelatihan berbudidaya tanaman dari pembibitan, pembuatan media
tanam, pemindahan bibit ke polibek, pemberian pupuk (Kompos, NPK, Pupuk Cair dan
MOL). Dll. Selain itu juga diisi pula dengan pengenalan teknik Grafting tanaman
tomat-terung kepada kelompok tani MKRPL. Kegiatan ini mengundang 2 pembicara langsung
7. Biaya
Tabel 3.1 Biaya Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan
(Rp)
Volume Jumlah
(Rp)
1 Biaya Narasumber Orang 400.000 2 800.000
2 Polibag Isi 50/bungkus 15.000 4 450.000
3 Bibit Siap Tanam
a. Bibit Cabai
b. Bibit Tomat
c. Bibit Terong
Tray a. 450.000/tray b. 65.000/tray c. 45.000/tray 500 bibit setiap jenis 775.000
4 Pupuk Simantri Karung 25.000 10 250.000
5 Sekop Buah 10.000 5 50.000
6 Biaya Sewa Pick-Up dan
Bensin Pick-Up
Mobil 500.000 1 500.000
7 Konsumsi (snack) Kotak 5.000 50 250.000
8 Konsumsi pembicara Kotak 15.000 2 30.000
9 Spanduk Buah 200.000 1 200.000
TOTAL BIAYA 3.305.000
8. Pelaksanaan
Tabel 3.2 Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura dengan Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan
Minggu, 17
Juli 2016
Penyusunan rencana dan
proposal program kegiatan
Kampus Sudirman Terlaksana
Rabu, 20 Juli
2016
Penyiapan alat dan bahan untuk
program kegiatan
Denpasar dan Desa
Getasan
Terlaksana
Sabtu, 23 Juli
2016
Pemberitahuan dan undangan
kepada instansi desa getasan
Senin, 25 Juli
2016
Pembersihan balai bibit tanaman Rumah Bibit di
Kediaman Sekdes
Desa Getasan
Terlaksana
Minggu, 31
Juli 2016
Eksekusi pelaksanaan program
kegiatan
Rumah Sekdes
Desa Getasan
Terlaksana
Minggu, 31 Juli 2016
Rapat evaluasi pasca pelaksanaan program kegiatan
Posko KKN Desa Getasan
Terlaksana
Selasa, 16
Agustus 2016
Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa
Getasan
Terlaksana
9. Hasil
Program dilaksanakan pada hari Minggu, 31 Juli 2016, pukul 08.30 hingga 14.00 siang.
Bertempat di rumah sekretaris desa Getasan. Kegiatan dilaksanakan pada minggu pertama,
inti acara dibagi menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan pertanian yang diisi dengan
pembinaan kelompok tani MKRPL, pengenalan teknik budidaya tanaman hortikultura dan
pemanfaatan lahan pekarangan. Inti acara kedua diisi dengan demoplot pelatihan
berbudidaya tanaman dari pembibitan, pembuatan media tanam, pemindahan bibit ke
polibek, pemberian pupuk (Kompos, NPK, Pupuk Cair dan MOL). Dll. Selain itu juga diisi
pula dengan pengenalan teknik Grafting tanaman tomat-terung kepada kelompok tani
MKRPL. Kegiatan ini mengundang 2 pembicara langsung dari Fakultas Pertanian,
Universitas Udayana.
Kegiatan dihadiri oleh jajaran instansi se-desa Getasan diantaranya Sekretaris Desa
Getasan, Kelian adat dan Kelian dinas serta ketua kelompok tani MKRPL Desa Getasan.
acara program diikuti oleh 20 peserta anggota kelompok tani. Dengan dilaksanakannya
program ini masyarakat (anggota kelompok tani) desa getasan mendapatkan manfaat
diantaranya bagaimana budidaya tanaman hortikultura yang baik dan benar baik di
pekarangan dengan menggunakan wadah polibek/pot. Dalam pelaksanaanya didampingi
oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan dinarasumberi oleh 2 dosen yang berasal dari
fakultas pertanian, Universitas Udayana. Acara berjalan dengan baik dan lancar sesuai
10.Hambatan
Hambatan dalam kegiatan ini adalah acara yang dimulai tidak tepat waktu. Kegiatan
dimulai 30 menit dari yang ditetapkan. Hal ini diakibatkan karena peserta yang hadir tidak
tepat waktu. Dalam hal ini tidak ditemukan hambatan, kegiatan berjalan lancar dan sukses.
3.1.1.2Pelatihan Dan Pendampingan Pembuatan Pakan Ternak Dengan Teknologi
Fermentasi
1. Sifat
Monodisipliner
2. Bidang
Peternakan
3. No. Sektor
Program pokok tema untuk jenis program peningkatan produksi bidang peternakan
memiliki 4 No. Sektor yakni :
a. No. Sektor 02.3.9.55 = Penyuluhan Peternakan
b. No. Sektor 02.3.2.13 = Pembinaan organisasi kelompok petani peternak
Untuk 2 sektor tersebut dikemas menjadi 1 proposal kegiatan program peningkatan
produksi bidang peternakan yang dilaksanakan dalam 1 hari yang sama.
4. Latar Belakang
Pemanfaatan utama areal persawahan adalah untuk menghasilkan komoditi pangan
terutama tanaman padi. Daya dukung tanaman padi sebagai sumber bahan baku pakan
ternak cukup besar. Beberapa limbah yang dikeluarkan dari usaha tanaman padi
diantaranya jerami yang besarnya mencapai 100% dari produksi gabah, bekatul 1,5%,
dedak kasar 4% dan dedak halus 2,5% dan sekam 24%.
Limbah yang dihasilkan dari tanaman padi dapat digunakan secara keseluruhan. Jerami
dapat digunakan sebagai pupuk atau pakan ternak, sekam untuk litter, dedak dan bekatul
untuk pakan ternak dan merang sebagai media pertumbuhan jamur. Jerami melalui
teknologi pengolahan yang tepat dapat menjadi sumber pakan yang berlimpah bagi ternak.
Potensi fisik jerami yang sangat besar belum sepenuhnya dimanfaatkan. Pemanfaatan
kemudian dijadikan kompos dan hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai
pakan ternak. Kendala utama penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak adalah
kecernaan (45-50%) dan protein (3-5%) yang rendah maka dari itu dibuatlah teknologi
fermentasi guna meningkatkan kandungan kecernaan dalam pakan.
Pada waktu musim kemarau atau tidak cukup persediaan pakan, dapat diberikan
hijauan sebanyak 25% saja sedangkan lainnya dengan memberikan jerami fermentasi.
Pemberian pakan ini cukup mendukung pertumbuhan sapi dengan baik.
5. Tujuan
Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :
a. Memberikan motivasi kepada masyarakat guna mulai menerapkan pembuatan
pakan ternak dengan teknologi fermentasi untuk meminimalisir tenaga dalam
menyiapkan pakan ternak.
b. Memberikan penyuluhan bagaimana cara pemberian pakan yang baik baik dan
pakan apa saja yang baik diberikan kepada ternak.
6. Proses
Program ini berkaitan dengan kegiatan yang dimiliki oleh Simantri Desa Getasan.
Tahap pertama diawali dengan konsultasi dan wawancara langsung ke instansi desa
getasan, terkait dengan aktivitas dari kelompok petani peternak tersebut. Selanjutnya,
perencanaan program yang akan dilaksanakan, persiapan dan penentuan tempat, waktu dan
kelengkapan kegiatan. Kegiatan dilaksanakan pada minggu kedua, inti acara dibagi
menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan kesehatan ternak dan dilanjutkan dengan praktek
pelatihan pembuatan pakan ternak dengan teknologi fermentasi yang diisi dengan
pembinaan kelompok simantri 521, pengenalan teknik pembuatan pakan ternak dengan
teknologi fermentasi. Inti acara kedua diisi dengan demoplot pelatihan pembuatan pakan
dengan media ember besar yang di isi dengan berbagai macam pakan hijauan terbasuk
jerami, pelepah pisang, rumput gajah, dedak padi yang dicampur langsung dengan
fermentator berupa EM4 yang sudah tertanam bakteri rayap didalamnya sebagai pembantu
roses fermentasi. Program ini mengundang 1 pembicara yang tergolong ahli dalam bidang
7. Biaya
Tabel 3.3 Biaya Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi
No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan
(Rp)
Volume Jumlah
(Rp)
1 Biaya Narasumber Orang 400.000 1 400.000
2 Konsumsi pembicara Kotak 15.000 1 15.000
3 Ember Besar Buah 400.000 1 400.000
4 Terpal Besar Buah 200.000 1 200.000
5 Dedak Padi + Serbuk
Jagung
Karung 10.000 10 100.000
6 Fermentator + Molasis Buah 100.000 1 100.000
TOTAL BIAYA 1.215.000
8. Pelaksanaan
Tabel 3.4 Pelaksanaan Pendampingan dan Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak dengan Teknologi Fermentasi
Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan
Minggu, 17
Juli 2016
Penyusunan rencana dan
proposal program kegiatan
Kampus bukit
jimbaran
Terlaksana
Senin, 25 Juli
2016
Penyiapan alat dan bahan untuk
program kegiatan
Denpasar dan Desa
Getasan
Terlaksana
Rabu, 27 Juli
2016
Pemberitahuan dan undangan
kepada instansi desa getasan
Desa Getasan Terlaksana
Senin, 2
Agustus 2016
Pembersihan simantri 521 Simantri 521 Terlaksana
Sabtu, 3
Agustus 2016
Penyiapan alat dan bahan di
simantri 521
Simantri 521 Terlaksana
Senin, 5
Agustus 2016
Eksekusi pelaksanaan program
kegiatan
Senin, 5
Agustus 2016
Evaluasi pasca program
kegiatan
Posko KKN Desa
Getasan
Terlaksana
Selasa, 20
Agustus 2016
Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa
Getasan
Terlaksana
9. Hasil
Program dilaksanakan pada hari Senin, 5 Agustus 2016, pukul 09.00 hingga 14.00
siang. Bertempat di Simantri 521 desa Getasan. Kegiatan dilaksanakan pada minggu
pertama, inti acara dibagi menjadi 2 yakni kegiatan penyuluhan kesehatan ternak dan
langsung dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pakan ternak dengan teknologi
fermentasi, pengenalan teknik cara pembuatan bahan pakan yang lebih besar kandungan
nilai gizinya.
Kegiatan dihadiri oleh jajaran instansi se-desa Getasan diantaranya Sekretaris Desa
Getasan, Kelian adat dan Kelian dinas serta ketua kelompok tani MKRPL Desa Getasan.
acara program diikuti oleh 35 peserta anggota kelompok tani. Dengan dilaksanakannya
program ini masyarakat (anggota kelompok simantri) desa getasan mendapatkan manfaat
diantaranya bagaimana penyediaan pakan dengan teknologi fermentasi yang baik dan
benar baik di simantri maupun dirumah sendiri. Dalam pelaksanaanya didampingi oleh
Dosen Pembimbing Lapangan dan dinarasumberi oleh 1 dosen yang berasal dari Fakultas
Peternakan, Universitas Udayana. Acara berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan
rundown yang sudah direncanakan.
10.Hambatan
Dalam hal ini tidak ditemukan hambatan, dari jumlah peserta juga terbilang banyak dan mau ikut serta langsung melakukan pelatihan menambah suasana kegiatan berjalan
berjalan lancar dan sukses.
3.1.1.3Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan
Ternak
1. Sifat
2. Bidang
Peternakan
3. No. Sektor
Program pokok tema untuk jenis program peningkatan produksi bidang peternakan
memiliki 4 No. Sektor yakni :
a. No. Sektor 02.3.2.01 = Pembinaan teknis pemeliharaan ternak besar
b. No. Sektor 02.3.2.05 = Pembinaan teknis pemeliharaan aneka ternak
c. No. Sektor 02.3.2.06 = Pengendalian penyakit/vaksinasi ternak besar
d. No. Sektor 02.3.9.55 = Penyuluhan peternakan
Untuk 4 sektor tersebut dikemas menjadi 1 proposal kegiatan program peningkatan
produksi bidang peternakan yang dilaksanakan dalam 1 hari yang sama.
4. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak potensi. Salah satunya adalah
wilayah Bali yang memiliki potensi agraris yang cukup besar dalam bidang perikanan,
pertanian dan peternakan. Jika dilihat dalam bidang peternakan, Bali dapat menjadi
wilayah peternakan yang dapat dikembangkan. Hal tersebut di dukung oleh adanya Sapi
Bali yang merupakan plasma nulfahasli Bali. Sapi Bali memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan sapi-sapi yang lain yaitu baik dalam genetik, daging, maupun dalam
kemampuan hidupnya. Selain ternak sapi, masyarakat bali juga sebagaian besar dalam
berternak babi yang tujuannya tidak hanya menghasil daging namun babi juga digunakan
untuk sarana adat upacara bagi umat hindu di Bali.
Peningkatan akan kesadaran dan kemampuan berternak merupakan salah satu indikator
yang perlu diperhatikan karena permintaan akan protein daging setiap tahun terus
meningkat yang di dukung oleh bertambahnya penduduk setiap tahun. Kemampuan
berternak yang baik diperlukan agar dapat meningkatkan perekonomian peternak dan juga
dapat menghasilkan kualitas daging yang baik dan sehat. Ppentingnya kesehatan hewan
untuk menunjang hasil peternakan yang lebih baik dan juga mengurangi kerugian yang
ditimbulkan dari diabaikannya masalah kesehatan hewan.
a. Banyaknya masyarakat yang berprofesi sebagai peternak, baik itu sebagai
pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan.
b. Program pokok dalam kegiatan KKN PPM XIII, guna meningkatkan produktifitas
dan kesehatan ternak.
5. Tujuan
Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :
a. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan hewan.
b. Meningkatkan minat, prakarsa kemampuan petani dan peternak khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan produksi dan efisiensi kerja.
c. Dalam jangka panjang dapat meningkat perekonomian masyarakat, khususnya
melalui bidang peternakan.
6. Proses
Persiapan dari awal hingga akhir pada kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan
ternak yaitu pengiriman surat pemberitahuan dan surat undangan ke pihak terkait,
persiapan perlengkapan seperti alat dan bahan, dekorasi tempat penyuluhan, pembelian
obat-obatan serta semua perlengkapan pelayanan kesehatan ternak.
7. Biaya
Tabel.3.5 Biaya Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak
No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan
(Rp)
Volume Jumlah
(Rp)
Biaya Narasumber Orang 400.000 1 400.000
Vitamin B Komplek Botol 15.000 25 375.000
Antibiotik Botol 42.000 2 84.000
Spuit Mika Buah 110.000 2 220.000
Spraying Botol 10.000 8 80.000
Obat cacing Buah 80.000 50 400.000
Glove Kotak 80.000 1 80.000
Masker Kotak 50.000 1 50.000
Aquades (100 ml) Botol 10.000 4 40.000
Alkohol 70% ( 300 ml) Botol 15.000 1 15.000
Tampon Kotak 30.000 1 30.000
Snack Kotak 5.000 50 250.000
Konsumsi Pembicara Kotak 20.000 4 80.000
Konsumsi Peserta Kotak 10.000 50 500.000
Spanduk Buah 200.000 1 200.000
TOTAL BIAYA 2.874.000
8. Pelaksanaan
Tabel.3.6 Pelaksanaan Penyuluhan Manajemen Pemeliharaan Kesehatan Ternak dan Pelayanan Kesehatan Ternak
Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan
Minggu, 17
Juli 2016
Penyusunan rencana dan
proposal program kegiatan
Kampus bukit
jimbaran
Terlaksana
Senin, 25 Juli
2016
Penyiapan alat dan bahan untuk
program kegiatan
Denpasar dan Desa
Getasan
Terlaksana
Rabu, 27 Juli
2016
Pemberitahuan dan undangan
kepada instansi desa getasan
Desa Getasan Terlaksana
Senin, 2
Agustus 2016
Pembersihan simantri 521 Simantri 521 Terlaksana
Sabtu, 3
Agustus 2016
Penyiapan alat dan bahan di
simantri 521
Simantri 521 Terlaksana
Senin, 5
Agustus 2016
Eksekusi pelaksanaan program
kegiatan
Simantri 521 Terlaksana
Senin, 5
Agustus 2016
Evaluasi pasca program
kegiatan
Posko KKN Desa
Getasan
Selasa, 20
Agustus 2016
Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa
Getasan
Terlaksana
9. Hasil
Kegiatan penyuluhan kesehatan ternak ini dilakukan pada hari jumat 6 Agustus 2016
yang bertempat di Simantri 521 Kelompok Tani Sari Merta Pertiwi, Desa Getasan,
Petang-Badung. Pada kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Kedokteran Hewan
yaitu Prof. Dr. drh. Ida Bagus Kade Suardana, M.Si dengan sasaran kelompok ternak di
Desa Getasan. Beliau menyampaikan materi tentang Manajemen Pemeliharaan Kesehatan
Ternak khususnya pada Sapi Bali.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Kelompok Simantri 521, Ketua Kelompok Simantri
086, Sekreteraris Kelompok Simantri 521, Ketua Kelompok Tani Mas, Ketua Kelompok
Tani Gana Sari, Kelian Dinas Banjar Ubud Desa Getasan, Kelian Dinas Banjar Buangga
Desa Getasan, Kelian Dinas Banjar Kauh Desa Getasan, Kelian Dinas Banjar Tengah Desa
Getasan, Sekretaris Desa Getasan, Keswan Kecamatan Petang dan dihadiri pula oleh
anggota kelompok ternak di lingkungan sekitar Desa Getasan sekitar 35 orang.
Kegiatan yang kedua yaitu pelayanan kesehatan ternak di lingkungan Desa Getasan
yang merupakan program harian dengan metode “door to door” ke rumah-rumah warga
yang dillaksanakan dari tanggal 9 – 24 Agustus 2016 dengan pelayanan berupa pemberian
Vitamin B-kompleks, multivitamin, vaksin SE, antibiotik, anti histamin, obat cacing dan spraying ekstoparasit dengan sasaran ternak sapi, babi, dll. Total ternak yang diberikan
pelayanan kesehatan yaitu 300 ternak. Selama kegiatan ini berlangsung, tidak ditemukan
adanya ternak yang mengalami penyakit yang serius atau kronis.
10.Hambatan
Hambatan yang ditemukan dalam kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan ternak
yaitu kurangnya ketepatan waktu, kurangnya antusiasme masyarakat dalam menghadiri
penyuluhan, fasilitas penunjang penyuluhan (listrik) kurang memadai, kurang
terealisasinya tujuan dari diadakannya penyuluhan manajemen pemeliharaan kesehatan
3.1.1.4Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar
1. Sifat
Monodisipliner
2. Bidang
Kesehatan Masyarakat
3. No. Sektor
13.1.1.55
4. Latar Belakang
Menyusui merupakan proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi yang
membutuhkan reflek menghisap bayi untuk mendapatkan dan menelan ASI. Namun, pada
kondisi tertentu, masalah pada keterampilan ibu dalam menyusui yang dapat menghambat
proses menyusui. Salah satu masalah yang sering muncul kesalahan ibu dalam proses
menyusui adalah mastitis. Mastitis merupakan peradangan yang disebabkan oleh
tersumbatnya aliran ASI dan berisiko menyebabkan adanya akumulasi bakteri yang
menginduksi mekanisme infeksi (Abou-Dakn, M., Richardt, A., Schaefer-Graf, U.,
Wockel, A., 2010). Persentase yang terjadi di Indonesia, dengan lebih rinci, Prawirohardjo
(2008) menyatakan bahwa kejadian mastitis berkisar 2% hingga 33% pada ibu menyusui.
Penyempitan pada duktus laktiferus sebagai patofisiologi mastitis menyebabkan
bendungan ASI (engorgement), sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang
mengakibatkan terjadinya pembekakan, nyeri, peningkatan suhu tubuh disertai menggigil,
dan adanya respon panas pada payudara. Selain itu, Anggraini (2010) menyebutkan bahwa
meluasnya peradangan hingga menyebabkan perlunya proses insisi untuk pengeluaran
nanah dapat menyebabkan abses payudara.
Teknik menyusui dan perawatan payudara merupakan beberapa faktor yang
mempengaruhi produksi ASI dan proses menyusui untuk mencegah lecet pada payudara
maupun penurunan produksi ASI. Teratasinya masalah berkaitan dengan teknik menyusui
dan juga teknik perawatan payudara akan menyebabkan terpenuhinya kebutuhan nutrisi
bayi melalui ASI. Maka, selain diperlukannya teknik menyusui yang benar agar produksi
ASI lancar, merawat payudara saat hamil dan menyusui juga sangat berpengaruh. Merawat
diproduksi dengan lancar. Di samping itu, ibu dan bayi akan merasa nyaman dalam proses
pemberian ASI.
Risiko mastitis serta kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar
dan juga cara merawat payudara yang baik dan benar juga terjadi di Desa Getasan,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Hasil wawancara dengan beberapa ibu menyusui
(sebagai hasil data sekunder dari kepala puskesmas pembantu Getasan) menyatakan bahwa
belum pernah diberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan perawatan
payudara yang baik dan benar, baik itu di posyandu balita maupun di Puskesmas Pembantu
(Pustu) Getasan. Hasil wawancara berfokus pada pengetahuan ibu dan pengalaman ibu
dalam menyusui mendapatkan hasil bahwa sebagian ibu tidak mengetahui cara menyusui
yang benar. Ibu mengatakan tidak mengetahui bahwa dalam menyusui dapat memilih
beberapa posisi untuk mencapai kenyamanan.
Ibu juga tidak mengetahui seberapa banyak puting dan areola yang harus masuk ke
dalam mulut bayi untuk mencegah penyumbatan ASI, selain itu ibu juga tidak mengetahui
hal apa saja yang dilakukan untuk merawat payudara selama hamil dan menyusui agar
produksi asi lancar. Kondisi pengetahuan ibu terkait teknik menyusui dan perawatan
payudara serta data wawancara yang menyatakan belum pernah dilakukan penyuluhan
tentang teknik menyusui yang benar sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala
Puskesmas Pembantu Getasan yang mengatakan bahwa belum pernah dilakukan
penyuluhan tentang cara menyusui dan perawatan payudara yang benar. Beberapa
penyuluhan biasanya dilakukan melalui meja 4 posyandu balita dengan memberikan
edukasi perorangan. Pada kondisi tersebut, tidak semua ibu dapat diberikan pendidikan
kesehatan terkait dengan keterbatasan waktu dan daya tangkap ibu.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami kelompok KKN di Desa Getasan berencana
memberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan cara merawat payudara yang
baik dan benar pada ibu hamil dan menyusui. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah
dampak dari kesalahan dalam cara menyusui dan meminimalisir dampak dari kesalahan
perawatan payudara sehingga dapat mengoptimalisasi manfaat ASI dalam meningkatkan
daya tahan tubuh, memenuhi nutrisi, dan meningkatkan kecerdasan bayi.
Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara menyusui yang
benar.
b. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara merawat
payudara yang baik dan benar.
c. Mencegah masalah kesehatan akibat kesalahan dalam teknik menyusui.
d. Mencegah dan meminimalisir masalah kesehatan akibat kesalahan dalam
perawatan payudara selama hamil dan menyusui
6. Proses
Penyuluhan kesehatan ibu dan balita diawali dengan dilakukan persiapan alat dan
bahan pada tanggal 29 Juli hingga 31 Juli 2016. Persiapan meliputi persiapan alat dan
bahan, serta pencarian narasumber yang professional di bidang maternitas. Kemudian,
proses surat menyurat dilakukan pada tanggal 1-6 Agustus 2016 dengan penyebaran
kepada staf puskesmas dan staf Desa Getasan. Setelah persiapan dan penyebaran surat
dilakukan secara menyeluruh sesuai rencana, maka penyuluhan perawaran payudara dan
teknik menyusui yang benar dilakukan tepat pada tanggal 8 Agustus 2016 di Banjar
Buangga, Desa Getasan, dihadiri oleh kepala Puskesmas Pembantu dan ibu serta balita
sebagai peserta.
[image:32.612.115.528.539.713.2]7. Biaya
Tabel 3.7 Biaya Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan
(Rp)
Volume Jumlah
(Rp)
1 Leaflet Lembar 5.000 30 150.000
2 Narasumber Orang 350.000 1 350.000
3 Spanduk / Banner Buah 200.000 1 200.000
4 Dot Bayi (Sewa
Phantom)
Buah 150.000 1 150.000
6 Kapas Kotak 10.000 1 10.000
7 Konsumsi (Snack) Kotak 5.000 40 200.000
8 Boneka Bayi Buah 135.000 1 135.000
9 Lotion/Minyak
Zaitun
Botol 50.000 1 50.000
10 Kasa Putih Kotak 20.000 1 20.000
TOTAL BIAYA 1.385.000
[image:33.612.116.525.71.223.2]8. Pelaksanaan
Tabel 3.8 PelaksanaanPenyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar
Jenis kegiatan Penjelasan
Keterangan Hasil
Persiapan Dilakukan pada tanggal 29
Juli 2016 s.d 31 Juli 2016
bersama dengan Kepala
Puskesmas Pembantu Desa
Getasan
Terlaksana
Surat menyurat,
narasumber, dll
Dilakukan tanggal 1-6
Agustus 2016 bersama
dengan staf Desa Getasan dan
staf Pustu Getasan
Pelaksanaan
Penyuluhan
Dilakukan pada tanggal 8
Agustus 2016 di Banjar
Buangga Desa Getasan
Terlaksana
Penulisan Laporan Dilakukan pada 9 Agustus
2016
Terlaksana
9. Hasil
Dari 55 peserta yang hadir, 70% dapat menyebutkan penjelasan singkat tentang
pentingnya perawatan payudara dan cara menyusui yang benar. Peserta juga menambahkan
poin terkait risiko dan penyebab payudara dapat mengalami infeksi yang pada akhirnya
berpotensi terhadap sulitnya pengeluaran ASI untuk nutrisi bayi dan balita. Dari 55 yang
hadir, 10% berkesempatan mendemonstrasikan perawatan payudara dan cara menyusui
yang benar pada phantom yang disediakan, dengan 75% sisanya mampu menyebutkan
tahap-tahap dalam perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar. Dari 55 peserta
yang hadir, 100% peserta memberikan perhatian penuh pada saat diberikan penyuluhan
terutama saat dilakukan demonstrasi yang merupakan kegiatan terpenting dari penyuluhan
yang dilakukan.
10.Hambatan
Hambatan kegiatan penyuluhan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar
di antaranya: adanya keterlambatan waktu pelaksanaan akibat keterlambatan peserta
datang ke tempat pelaksanaan.
3.1.1.5Sensus dan Identifikasi Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing
1. Sifat
Interdisipliner
2. Bidang
Kesehatan Masyarakat
3. No. Sektor
13.1.3.17
Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih dan bening
menjadi keruh. Asal kata katarak dari kata Yunani cataracta yang berarti air terjun. Hal ini
disebabkan karena pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air
terjun didepan matanya (Ilyas, 2006). Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya
yang melewati lensa sehingga pandangan dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diseluruh dunia ada sekitar
135 juta penduduk dunia memiliki penglihatan lemah dan 45 juta orang menderita
kebutaan. Dari jumlah tersebut, 90% diantaranya berada di negara berkembang dan
sepertiganya berada di Asia tenggara. Di Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat
katarak selalu bertambah sebanyak 210.000 orang per tahun, 16% diantaranya diderita usia
produktif. Angka kejadian katarak 0,78% dan angka pertumbuhan katarak pertahun 0,1%
dari jumlah penduduk.
Selain katarak, bibir sumbing atau celah bibir juga merupakan kelainan yang cukup
sering ditemukan di masyarakat. Celah bibir dan langitan adalah kelainan wajah yang
paling umum terjadi pada semua populasi dan etnik di seluruh dunia. Sebanyak 65% dari
kelainan pada kepala dan leher adalah celah bibir dan langitan. Setiap hari kurang lebih
700 bayi lahir ke dunia dengan kelainan ini yang berarti setiap dua menit lahir bayi dengan
celah bibir dan langitan. Celah bibir (cleft lip) merupakan kelainan kongenital yang
disebabkan karena gangguan perkembangan wajah pada masa embrio. Celah dapat terjadi
pada bibir, langit-langit mulut (palatum), ataupun pada keduanya. Celah pada bibir disebut
labiochisis sedangkan celah pada langit-langit mulut disebut palatoschisis. Penyebab celah
bibir belum dapat diketahui secara pasti dan diduga terjadi karena multifaktor.
Pembentukan bibir terjadi pada masa embrio minggu keenam sampai minggu kesepuluh
kehamilan. Penyebab kelainan ini dipengaruhi berbagai faktor, disamping faktor genetik
sebagai penyebab celah bibir, juga faktor non genetik yang justru lebih sering muncul
dalam populasi, kemungkinan terjadi satu individu dengan individu lain berbeda. Dampak
yang terjadi akibat kelainan celah bibir dan langitan adalah kurang baiknya tampilan wajah,
gangguan fungsi menelan, gangguan bicara, meningkatnya dampak psikologis pada pasien.
Risiko katarak dan bibir sumbing juga dapat terjadi di Desa Getasan, Kecamatan
Petang, Kabupaten Badung. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala
warga mengalami katarak dan bibir sumbing. Hasil wawancara yang berfokus pada
penanganan katarak dan bibir sumbing mendapatkan hasil bahwa sebagian dari masyarakat
yang menderita katarak dan bibir sumbing belum mendapatkan penanganan maupun
bantuan untuk melakukan pembedahan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami
kelompok KKN di Desa Getasan berencana melakukan pendataan terkait penderita katarak
dan bibir sumbing. Hal ini dilakukan agar para penderita katarak dan bibir sumbing yang
berada di Desa Getasan dapat menerima bantuan berupa pembedahan yang nantinya akan
dilakukan oleh Rumah Sakit Indra yang telah bekerjasama dengan LPPM Universitas
Udayana.
5. Manfaat
Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :
a. Berkurangnya penderita katarak dan bibir sumbing yang tidak mendapat
penanganan.
b. Meningkatnya produktivitas para penderita katarak dan bibir sumbing yang telah
mendapat penanganan.
6. Proses
Pemeriksaan katarak dan bibir sumbing diawali dengan pencarian data di Puskesmas
Pembantu Desa Getasan, kemudian data divalidasi ke masing-masing kelian banjar,
diantaranya Banjar Kauh, Banjar Tengah, Banjar Ubud, dan Banjar Buangga. Kemudian,
hasil validasi divalidasi kembali ke Puskesmas Petang I. Hasil yang didapatkan yaitu
sebanyak 12 orang menderita katarak dan 2 orang balita menderita bibir sumbing serta
belum pernah mendapatkan penatalaksanaan medis.
7. Biaya
Tabel 3.9 Biaya Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing
No. Uraian
Pengeluaran
Satuan Harga
Satuan (Rp)
Volume Jumlah
(Rp)
1. Buku Catatan Buah 5.000 3 15.000
TOTAL BIAYA 39.000
[image:37.612.109.561.152.271.2]8. Pelaksanaan
Tabel 3.10 Pelaksanaan Identifikasi dan Sensus Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing
Nama
Bidang
Uraian Kegiatan Penjelasan
Kegiatan Keterangan
Kesehatan
Masyarakat
Pendataan katarak dan bibir sumbing Dilakukan pada
tanggal 1-3 Agustus
2016
Terlaksana
9. Hasil
Pencarian data yang dilakukan di Pustu Desa Getasan dengan validasi masing-masing
kelian dinas dan tenaga medis di Puskesmas I Petang mendapatkan hasil bahwa terdapat
12 orang mengalami katarak, 2 balita mengalami bibir sumbing, dan tidak ada orang yang
terdaftar sebagai penderita gangguan jiwa yang dipasung maupun terlantar. Dua belas
orang yang menderita katarak belum pernah mendapatkan penanganan lebih lanjut.
10.Hambatan
Tidak ada hambatan dalam melakukan pemeriksaan katarak, bibir sumbing, dan orang
terlantar. Seluruh tenaga kesehatan dan warga dapat bekerja sama dengan baik saat
dilakukan pemeriksaan.
3.1.2 PROGRAM POKOK NON TEMA
3.1.2.1Pembuatan Desain Batas Desa
1. Sifat
Monodisipliner
2. Bidang
Sarana Fisik
3. No. Sektor
06.2.9.99
Desa getasan merupakan desa yang berlokasi di Kecamatan Petang, Kabupaten
Badung, yang dimana desa getasan ini memiliki 4 banjar yaitu diantaranya Banjar Ubud,
Banjar Buangga, Banjar Kauh, Banjar Tengah. Desa Getasan memiliki batas wilayah
seluas 401 km2 dengan batas – batas wilayah yaitu; di sebelah utara yakni Desa Pengsan,
di sebelah timur terdapat Sungai Ayung, lalu di sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Carangsari, dan terakhir sebelah barat yaitu Sungai Penet.
Di keempat batas wilayah getasan ini masih terdapat banyak kekurangan terutama pada
batas desa getasan. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan masih kurangnya perawatan
yang diberikan, membuat batas Desa Getasan terkadang tak terlihat oleh orang yang
melintas menuju arah Desa Getasan. Batas yang ada juga kurang mencerminkan Desa
Getasan sehingga tidak menarik untuk dilihat. Dari permasalah yang ada, maka dari itu
program pokok kami ini akan membuat suatu desain batas wilayah Desa Getasan, yang
dimana pada desain pengenalan batas wilayah ini dibuat lebih besar dari sebelumnya, dan
didesain mencirikan Desa Getasan sehingga terkesan menarik serta ditambah ukiran serta
tulisan selamat datang yang cukup menarik untuk dilihat oleh orang-orang yang melintasi
Desa Getasan nantinya. Dengan dibuatnya desain batas wilayah Desa Getasan ini
membuat, diharapkan Desa Getasan lebih semakin dikenal oleh masyarakat / wisatawan
yang melintasi wilayah Desa Getasan.
5. Tujuan
Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk :
a. Memberikan gambaran kepada pihak perbekel terkait desain batas Desa Getasan.
b. Memungkinkan mewujudkan secara nyata desain batas desa, dan memperbarui
batas desa yang ada. Sehingga batas Desa Getasan bisa lebih jelas dan menarik.
6. Proses
Program ini berkaitan dengan pembaruan batas wilayah Desa Getasan. Program ini di
awali dengan konsultasi dengan pihak instansi Desa Getasan terkait dengan batas wilayah
Desa Getasan. Mengingat batas wilayah desa yang ada sudah berusia cukup tua, sehingga
diperlukan pembaruan batas wilayah Desa Getasan. Untuk itu, kami mahasiswa KKN PPM
jika di setujui oleh instansi Desa Getasan maka desain ini akan diwujudkan dalam bentuk
yang nyata oleh pihak instansi Desa Getasan. Sehingga batas wilayah Desa Getasan akan
menjadi lebih menarik dan memperindah Desa Getasan.
7. Biaya
Program pembuatan desain batas desa ini tidak mengeluarkan biaya apapun.
[image:39.612.71.544.253.495.2]8. Pelaksanaan
Tabel 3.11 Pelaksanaan Pembuatan Desain Batas Desa Getasan
Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan
Jumat, 15 Juli
2016
Konsultasi dengan pihak
Perbekel Desa Getasan
Perbekel Desa
Getasan
Terlaksana
25 Juli – 4
Agustus 2016
Pembuatan Desain Batas Desa Posko KKN Desa
Getasan
Terlaksana
Jumat, 12
Agustus 2016
Pemberitahuan dan undangan
kepada instansi desa getasan
Perbekel Desa
Getasan
Terlaksana
Senin, 15
Agustus 2016
Serah Terima Desain Batas
Desa Getasan
Perbekel Desa
Getasan
Terlaksana
19 – 20
Agustus 2016
Penyusunan laporan kegiatan Posko KKN Desa
Getasan
Terlaksana
9. Hasil
Pelaksanaan program ini dimulai dengan konsultasi dengan instansi Desa Getasan
pada, Minggu, 15 Juli 2016 yang bertempat di Kantor Perbekel Desa Getasan. Kemudian
pembuatan desain batas Desa Getasan dilaksanakan selama 11 hari, yaitu dari tanggal 25
Juli 2016 – 4 Agustus 2016. Kemudian pada Senin, 15 Agustus 2016 diadakan acara serah
terima desain batas Desa Getasan yang bertempat di Kantor Perbekel Desa Getasan. Desain
Batas Desa Getasan diterima langsung oleh bidang pembangunan Desa Getasan, Bapak
3.1.2.2Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar
1. Sifat
Monodisipliner
2. Bidang
Sosial Budaya
3. No. Sektor
11.1.1.01
4. Latar Belakang
Pembelajaran Bahasa Inggris sangat penting diberikan di Sekolah Dasar untuk
mengenalkan bahasa asing kepada siswa. Secara umum pembelajaran Bahasa Inggris di
Sekolah Dasar diarahkan untuk mengembangkan kterampilan berbahasa siswa sehingga
mampu berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Aspek yang berhubungan dengan pengembangan kompetensi berkomunikasi, terdapat
pada empar keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa inggris yaitu,
mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing).
Seluruh keterampilan tersebut didukung oleh pemahaman siswa mengenai pronounciation
(pengucapan), vocabulary (kosa kata), dan grammar (tata bahasa).
Mengingat pentingnya penguasaan bahasa asing guna kemajuan sumber daya manusia,
mahasiswa peserta KKN-PPM periode XIII tahun 2016 bermaksud membantu anak-anak
SD di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupten Badung untuk mengenal dan
memahamibahasa asing yakni Bahasa Inggris.
5. Tujuan
Adapun tujuan dari pembelajaran bahasa inggris untuk siswa Sekolah Dasar di Desa
Getasan, yaitu :
a. Meningkatkan empat aspek bahasa inggris yaitu mendengarkan (listening),
berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing), pada siswa Sekolah
Dasar di Desa Getasan.
b. Menyediakan wadah belajar tambahan bahasa inggris bagi siswa Sekolah Dasar di
6. Proses
Program ini dimulai pada minggu kedua kegiatan KKN PPM Universitas Udayana
Periode XIII tahun 2016. Pada minggu pertama, yaitu minggu persiapan, hal pertama yang
kami lakukan adalah datang ke SDN 1 dan SDN 2 Getasan untuk mengirim surat
peminjaman ruangan dan surat pemberitahuan serta permakluman. Pada hari yang sama,
kami melakukan perkenalan dengan siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 yang merupakan sasaran
dari program ini pada masing-masing Sekolah Dasar tersebut. Program Pembelajaran
Tambahan (Les) Bagi Siswa Sekolah Dasar diadakan dua kali seminggu, yaitu setiap hari
Kamis dan Sabtu pukul 14.00 di SDN 1 Getasan, dan pukul 15.30 di SDN 2 Getasan,
selama satu setengah jam lamanya.
[image:41.612.114.528.352.488.2]7. Biaya
Tabel 3.12 Biaya Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar
No Uraian Pengeluaran Satuan Harga
Satuan (Rp.)
Volume Jumlah
(Rp.)
1 Print Materi dan
Absen
50 2000 50 x 2000 100.000
2 Fotocopy Materi 5 40.000 5 x 40.000 200.000
TOTAL BIAYA 300.000
8. Pelaksanaan
Tabel 3.13 Pelaksanaan Pembelajaran Tambahan (Les) Bahasa Inggris Bagi Siswa Sekolah Dasar
Tanggal Nama Kegiatan Lokasi Keterangan
4 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)
Bagi Siswa Sekolah Dasar
SDN 1 dan SDN 2
Getasan
Terlaksana
6 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)
Bagi Siswa Sekolah Dasar
SDN 1 dan SDN 2
Getasan
[image:41.612.111.531.556.711.2]11 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)
Bagi Siswa Sekolah Dasar
SDN 1 dan SDN 2
Getasan
Terlaksana
13 Agustus 2016 Pembelajaran Tambahan (Les)
Bagi Siswa Sekolah Dasar
SDN 1 dan SDN 2
Getasan
Terlaksana
9. Hasil
Siswa-siswi Sekolah Dasar yang mengikuti program Pembelajaran Tambahan (Les)
adalah Siswa Sekolah Dasar di SDN 1 dan SDN2 Getasan. Adapun manfaat pengadaan les
ini yaitu mendapatkan ilmu pengetahuan tambahan tanpa dipungut biaya. Program ini
berjalan dengan efektif dan kondusif.
10.Hambatan
Peserta kegiatan yaitu siswa – siswi sekolah dasar kelas 4, 5, dan 6 dari SDN 1 dan
SDN 2 Getasan yang berpartisipasi dalam program ini mempunyai semangat yang tinggi
dalam belajar, namun beberapa siswa kadang tidak tertib. Hal tersebut dapat kami atasi
dengan membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan, yaitu dengan adanya kuis
dan menyanyikan beberapa lagu bahasa Inggris bersama – sama. Kegiatan les tambahan
selalu diisi dengan pengadaan kuis mengenai pembelajaran pada hari itu dan ditutup dengan pemberian hadiah bagi pemenang kuis.
3.2 PROGRAM BANTU
3.2.1 Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah
1. Sifat
Interdisipliner
2. Bidang
Prasarana Fisik
06.2.1.05 = Perbaikan jalan batu
15.1.3.08 = Perbaikan saluran drainase
15.1.3.06 = Pembuatan / pengadaan tempat sampah
4. Latar Belakang
Desa Getasan merupakan salah satu desa di bali, sehinga bersama – sama mengusung
konsep Tri Hita Karana. Salah satu bagian dari Tri Hita Karana yaitu Palemahan yang
didefinisikan sebagai penekanan hubungan antara manusia dan lingkungan. Hubungan
manusia dengan lingkungan dapat dicapai secara timbal balik seperti pembentukan
program untuk menjaga kebersihan lingkungan. Strategi yang dapat dilakukan dengan
melakukan Gotong Royong yang merupakan istilah untuk menerjunkan langsung
masyarakat dalam bersih – bersih Desa.
Gotong Royong merupakan kegiatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat dengan
bekerja sama menyelesaikan suatu masalah secara sukarela tanpa imbalan. Sedangkan
kebersihan lingkungan adalah suatu cara menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan
nyaman agar lingkungan tetap layak dihuni secara kontinyu. Gotong Royong
membersihkan lingkungan adalah kegiatan menerjunkan langsung masyarakat dalam
membersihkan lingkungan desa pada khususnya dengan cara memindahkan sampah ke
tempat pembuangan akhir (TPA), menyegarkan tanah di sekitar lingkungan dan lain – lain.
Pada akhirnya kegiatan gotong royong kebersihan Desa yang menjadi indikator kesehatan
desa dinilai mampu memperdayakan masyarakat untuk secara tulus meningkatkan
kebersihan Desa.
Kegiatan Gotong Royong membersihan lingkungan di Desa Getasan oleh mahasiswa
KKN PPM Universitas Udayana di desa Getasan dilakukan di dua tempat yakni di area
Pura Puseh Getasan dan Pura Gelang Agung. Hal ini didasarkan pada hasil wawancara
dengan Perebekel Getasan yang menyatakan bahwa di kedua pura akan dilaksanakan
upacara pada tanggal 23 dan 24 Agustus 2016 berturut- turut di Pura Puseh dan Pura
Gelang Agung. Dengan dilakukannya Gotong Royong yang akan melaksanakan kegiatan
upacara agama diharapkan gotong royong membersihkan lingkungan menjadi lebih
bermakna.
5. Tujuan
Adapun tujuan dari gotong-royong pembersihan lingkungan dan pengadaan tempat
sampah, yaitu :
a. Membantu membersihkan lingkungan Desa Getasan.
b. Untuk menjaga kebersihan lingkungan Desa Getasan.
c. Memperindah dan merawat fasilitas umum yang ada.
6. Proses
Program ini dilaksanakan pada minggu keempat KKN PPM Universitas Udayana
Periode XIII tahun 2016. Langkah pertama yang kami lakukan adalah menghubungi pihak
perbekel mengenai tempat yang tepat melaksanakan kegiatan gotong royong. Kemudian
kami diarahkan untuk gotong–royong di Pura Puseh Desa Getasan dan di Pura Galang
Agung, karena pada tanggal 23 dan 24 Agustus ada odalan di pura tersebut. Selanjutnya,
kami segera menghubungi Klian Adat Br. Ubud untuk Pura Puseh Desa Getasan dan Klian
Adat Br. Buangga untuk Pura Gelang Agung tersebut mengenai waktu pelaksanaan
gotong–royong. Pura Gelang Agung menjadi tempat pertama dilaksanakan gotong–
royong. Di hari berikutnya kami melaksanakan gotong – royong di Pura Puseh Desa
Getasan. Selain itu, pada awal Agustus kami membeli tempat sampah di daerah Kapal.
[image:44.612.73.537.508.660.2]7. Biaya
Tabel 3.14 Biaya Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah
No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan
(Rp)
Volume Jumlah
(Rp)
1 Pembelian Tempat
Sampah
Buah 1.050.000 1 1.050.000
2 Snack + Minuman
Gotong Royong
Bungkus 6.000 50 300.000
8. Pelaksanaan
Tabel 3.15 Pelaksanaan Kegiatan Gotong Royong Pembersihan Lingkungan serta Pengadaan Tempat Sampah
Tanggal Kegiatan Lokasi Keterangan
Jumat, 15 Juli
2016