IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR
MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDPN Setiabudhi Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Satu Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Oleh
RESHA AULIA PRISWANTO 1106294
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR
DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN
BOLA BASKET UNTUK MENINGKATKAN
POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN
MENANGKAP BOLA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas V SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung)
Oleh
Resha Aulia Priswanto
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Oahraga dan Kesehatan
© Resha Aulia Priswanto 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN RESHA AULIA PRISWANTO
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLA BASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR
MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Dr. H. Yunyun Yudiana, M.Pd NIP. 196506141990011001
Pembimbing II
Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd NIP. 197508122009121004
Mengetahui: Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Resha Aulia Priswanto (2015). Implementasi Gaya Mengajar Divergen dalam Aktivitas Permainan Bolabasket untuk Meningkatkan Pola Gerak Dasar Mengoper dan Menangkap Bola Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas V di SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung. Pembimbing I Dr. H. Yunyun Yudiana, M.Pd. Pembimbing II Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd.
ABSTRAK
Dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah siswa kurang aktif dan kreatif. Hal tersebut dikarenakan gaya mengajar yang tidak melibatkan siswa sebagai problem solver. Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah implementasi gaya mengajar divergen melalui aktivitas permainan bolabasket dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung. Dengan menggunakan desain penelitian diantaranya yaitu perencanaan atau planning, tindakan atau acting, pengamatan atau observing, dan refleksi atau reflecting. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, GPAI, catatan lapangan, dokumentasi, dan evaluasi.. Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil proses pembelajaran siswa pada pra observasi 37.57% untuk mengoper dan 37,41% untuk menangkap, pada siklus 1 tindakan 1 41,82% untuk mengoper dan 41,66% untuk menangkap, siklus 1 tindakan 2 54,20%, untuk mengoper dan 53,36% untuk menangkap, siklus 2 tindakan 1 69,03% untuk mengoper dan 68,35% untuk menangkap, dan pada siklus 2 tindakan 2 77,77% untuk mengoper dan 76,50% untuk menangkap.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah dengan menggunakan gaya mengajar divergen maka kemampuan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola siswa dalam aktivitas permainan bolabasket akan semakin meningkat.
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Resha Aulia Priswanto (2015). Divergent implementation Teaching Style in Basketball Game Activities to Improve Basic Motion Pattern pass and Catch Ball Class Action Research on Class V in SD Negeri Percontohan Setiabudhi Bandung. Supervisor I Dr. H. Yunyun Yudiana, M.Pd. Supervisor II Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd.
ABSTRACT
In teaching physical education at school students are less active and creative. That is because the style of teaching that does not involve students as a problem solver. Solving the problem in this research is the implementation of a divergent teaching styles through the activity of basketball games in physical education teaching. The method used in this research is a classroom action research. The experiment was conducted on students of class V in SD Negeri Pilot Setiabudhi Bandung. Using the study design or planning such as planning, action or acting, or observing observation, and reflection or reflecting. The instrument used in this study is the observation sheet, GPAI, field notes, documentation, and evaluation .. Based on the research results obtained in the pre-learning process of students to pass the observation 37.57% and 37.41% for the capture, in cycle 1 measures 1 41 , 82% to pass and 41.66% for the capture, cycle 1 measures 2 54.20%, and 53.36% for the pass to catch, cycle 2 measures 1 69.03% and 68.35% for the pass to catch, and in cycle 2 action 2 77.77% and 76.50% for the pass to catch.
Based on the results of data processing and analysis, the conclusion of this research is to use teaching style diverges then the ability to pass the basic movement patterns and catch the ball in the student basketball game activity will increase.
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR KURVA ... xiv
DAFTAR BAGAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Pemecahan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian... 6
E. Manfaat Penelitian... 7
1. Secara Teoritis ... 7
2. Secara Praktis ... 7
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... 10
A. Tinjauan Teoritis ... 10
1. Pola Gerak Dasar ... 10
2. Konsep Dasar Pendidikan Jasmani ... 11
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Belajar dan Pembelajaran ... 30
5. Gaya Mengajar ... 32
6. Gaya Mengajar Divergen ... 34
7. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas ... 37
B. Kerangka Berpikir ... 39
C. Hipotesis Tindakan ... 42
BAB III METODE PENELITIAN ... 43
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 44
C. Subjek Penelitian ... 45
D. Variabel Penelitian ... 45
E. Prosedur Penelitian ... 45
F. Rencana Tindakan ... 46
G. Instrumen Penelitian ... 61
H. Teknik Pengumpulan Data ... 65
I. Teknik Analisis Data ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
A. Hasil Penelitian ... 67
B. Pembahasan Penelitian ... 71
C. Rekomendasi Selama Proses Penelitian ... 98
D. Diskusi Penemuan ... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102
A. Kesimpulan... 102
B. Saran ... 103
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Skenario Pembelajaran Siklus 1 Tindakan 1 49 3.2 Skenario Pembelajaran Siklus 1 Tindakan 2 52 3.3 Skenario Pembelajaran Siklus 2 Tindakan 1 56 3.4 Skenario Pembelajaran Siklus 2 Tindakan 2 59
3.5 Komponen GPAI 62
3.6 Aspek yang Diambil Dari Beberapa Komponen 63
3.7 Format Penilaian GPAI 63
4.1 Data Awal Pra Observasi Pada Instrumen Penilaian 69
4.2 Proses Pembelajaran Siklus 1 Tindakan 1 72
4.3 Data Hasil Observasi Siklus 1 Tindakan 1 75
4.4 Proses Pembelajaran Siklus 1 Tindakan 2 78
4.5 Data Hasil Observasi Siklus 1 Tindakan 2 81
4.6 Proses Pembelajaran Siklus 2 Tindakan 1 85
4.7 Data Hasil Observasi Siklus 2 Tindakan 1 88
4.8 Proses Pembelajaran Siklus 2 Tindakan 2 91
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Operan Dada (Chest Pass) 23
2.2 Operan Kepala (Overhead Pass) 24
2.3 Operan Pantul (Bounce Pass) 25
2.4 Operan Samping (Baseball) 26
2.5 Suatu Operan Serahan (Hand-Of Pass) 27
2.6 Menangkap Bola 28
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.1 Grafik Perolehan Nilai Persentase Pola Gerak Dasar Mengoper
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR KURVA
Kurva Halaman
4.1 Kurva Perolehan Nilai Rata-Rata Keseluruhan Pola Gerak Dasar Mengoper dan Menangkap Bolabasket dari Setiap
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang terangkai dalam beberapa aktivitas gerak dan bertujuan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari sistem pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, sikap, perilaku hidup sehat, keterampilan sosial dan kecerdasan emosional. Seperti yang diungkapkan Mahendra (2009,hlm.3), mengemukakan :
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualias individu, baik dalam fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlalukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk sosial, dari pada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
2
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Berdasarkan temuan dalam observasi dilapangan tentang pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar disekolah dasar saat ini siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani disekolah terutama pembelajaran permainan bolabasket, sejalan dengan perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013 yang mengedepankan pendekatan yang mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam pembelajaran serta menjadi problem solver dalam setiap tugas gerak pendidikan jasmani yang diberikan. Hal ini perlu ditindak lanjuti tentang gaya mengajar apa yang tepat untuk meningkatkan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola terutama pada aspek kreatifitas siswa agar proses belajar mengajar dapat terlaksana sesuai tujuan pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013 sendiri siswa dituntut untuk bisa memecahkan permasalahan pembelajarannya, ini dapat didukung dengan gaya mengajar yang dipilih guru dengan menggunakan gaya divergen, gaya ini memiliki pengaruh yang sama dalam menstimulasi siswa agar bisa menghimpun berbagai informasi, dan dapat membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan dari tugas gerak yang diberikan, dengan kata lain siswa dituntut kreatif menyelesaikan tugas gerak yang diberikan oleh guru sehingga siswa dapat berfikir dengan alternatif-alternatif yang terjadi dalam suatu tugas gerak.
3
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG diajarkan kepada siswa salah satu diantaranya adalah pembelajaran permainan bolabasket. Pembelajaran permainan bolabasket memberikan tingkat koordinasi gerak yang cukup kompleks. Seperti berjalan, berlari, melompat, menembak, melempar, dan menangkap. Konsep dalam permainan bolabasket adalah memasukan bola kedalam keranjang lawan sebanyak mungkin. Seperti yang dikemukakan oleh Sucipto, dkk (2010, hlm.23):
Olahraga bolabasket adalah olahraga beregu yang dimainkan dengan cara memantulkan bola,melempar bola, menangkap bola serta menembak bola ke keranjang lawan. Setiap regu terdiri dari lima orang dan berusaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawannya dan berusaha mencegah regu lawan memasukkan bola ke dalam keranjang kita.
Berdasarkan silabus pembelajaran pendidikan jasmani SDPN Setiabudhi, pembelajaran permainan bolabasket disekolah dasar pada umumnya sudah mulai diperkenalkan pada siswa kelas 4. Namun pada tahapan ini masih merupakan perkenalan dan tugas geraknya pun masih sederhana, yaitu hanya keterampilan dasar melempar dan memantulkan bola saja. Melempar dan menangkap bagi siswa sekolah dasar, menjadi bagian keterampilan gerak dasar yang dilakukan anggota badannya. Sedangkan pada kelas 5 dan 6 pembelajarannya semakin menyerupai pembelajaran permainan bola basket, yaitu passing dan dribbling, namun pada kenyataanya siswa dan siswi kelas 6 SDPN Setiabudhi masih sangat kesulitan dalam menguasai keterampilan gerak dasar permainan bola basket yang menjadi salah satu materi pembelajaran pendidikan jasmani.
Dalam pembelajaran permainan bolabasket, ada beberapa keterampilan dasar yang harus dipelajari, yaitu : keterampilan mengoper, menggiring dan menembak. Menurut Earvin “Magic” Johnson (dalam Kosasih 2008, hlm.26)
‘Passing adalah bagian terpenting dalam pertandingan sebelum mencetak skor,
karena tanpa passing tidak ada assist.’
Passing dalam pembelajaran permainan bolabasket bisa dengan
4
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Mengetahui kapan dan dimana harus mengoper, tidak hanya memberikan kesempatan untuk mencetak angka tapi juga mencegah kehilangan bola dari intersep lawan yang seringkali memudahkan lawan mencetak angka.
Namun pada sebagian besar siswa kelas 5 SDPN Setiabudhi belum menguasai satupun keterampilan dasar permainan bolabasket. Bahkan menguasai gerak dasar mengoper yang didominasi oleh keterampilan lempar tangkap pun belum dikuasainya. Salah satu penyebab adalah kurangnya keterampilan guru dalam menentukan gaya mengajar yang tepat untuk kurikulum 2013 yang menempatkan murid sebagai problem solver terhadap tugas gerak yang diberikan. Berdasarkan situasi pengajaran yang berlangsung dan hasil observasi peneliti yang dilakukan, siswa di bebankan tugas gerak dan langsung diberikan contoh oleh guru. Oleh karena itu siswa tidak diberi kesempatan untuk menemukan tugas gerak dan tidak di stimulasi untuk berfikir kreatif sehingga siswa tidak mampu melakukan tugas gerak sebenarnya.
Dikaitkan dalam karakteristik siswa, lingkungan pembelajaran, dan waktu yang tersedia untuk pembelajaran ; pembelajaran mengoper dan menangkap bola akan berlangsung efektif apabila seorang guru dapat menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, gaya, metode dan teknik pembelajaran yang bervariasi sehingga hasil belajar mengoper dan menangkap bola akan tercapai kepada tujuan pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya (2006) dalam http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195404021980 112001IHAT_HATIMAH/Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_tak tik_dan.pdf ”Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatar belakangi metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.”
5
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Menurut Juliantine, dkk (2012, hlm.3) “Strategi belajar-mengajar secara harfiah dapat diartikan sebagai menyiasati atau mengakali pelaksanaan belajar-mengajar, dan strategi-belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum proses belajar-mengajar dilaksanakan”. Selain strategi terdapat istilah gaya mengajar . Menurut Juliantine, dkk (2012, hlm.38) “Gaya mengajar berkaitan dengan pembuatan keputusan yang dilakukan guru baik sebelum, selama, maupun setelah proses pembelajaran. Pembuatan keputusan tersebut berdampak pada cara belajar
siswa”. Berdasarkan observasi yang dilakukan dilapangan terdapat beberapa gaya mengajar yang diaplikasikan guru dalam proses belajar mengajar contohnya gaya komando, gaya latihan, gaya resiprokal, gaya periksa diri, gaya inklusi/cakupan, gaya penemuan terpimpin (konvergen),dan gaya mengajar divergen.
Menurut (Mosston dan Asworth 1994, hlm.200) menjelaskan tentang gaya mengajar divergen bahwa :
The teacher has made the decisions about the specific task in subject matter – the role of the learner has been eaither to replicate and perform or to discover the specific target. Maksudnya adalah divergen merupakan
gaya mengajar dalam bentuk pemecahan masalah, dalam gaya ini siswa memperoleh kesempatan untuk mengambil keputusan dalam subjek materi (pokok bahasan). Sehingga guru membuat keputusan mengenai tugas secara spesifik. Namun demikian perbedaan yang signifikan dengan gaya mengajar lain adalah langkah pembelajaran yang lebih spesifik yang tujuannya untuk mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah
.
Jadi gaya ini dianggap sebagai gaya yang berpusat pada siswa seutuhnya, sebab dalam proses ini peran guru dibatasi seminim mungkin. Selain itu gaya ini sangat luas memberikan kesempatan untuk membuat keputusan secara mandiri. Sehingga dalam pembelajaran permainan bolabasket anak dapat melakukan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
6
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG diberikan oleh guru agar dapat meningkatkan pola gerak dasar dalam permainan bolabasket.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti melakukan penelitian
dengan judul, “Implementasi gaya mengajar divergen dalam aktivitas permainan bolabasket untuk meningkatkan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola
penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SDPN Setiabudhi Bandung”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, mengacu pada judul penelitian yaitu Implementasi Gaya Mengajar Divergen Dalam Aktivitas Permainan Bolabasket Untuk Meningkatkan Pola Gerak Dasar Mengoper dan Menangkap Bola Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Pada Siswa Kelas V SDPN Setiabudhi Bandung. Penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut: Apakah gaya mengajar divergen dapat meningkatkan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola pada pembelajaran permainan bolabasket di Sekolah Dasar Percontohan Negeri Setiabudhi?
C. Pemecahan Masalah
Memperhatikan rumusan masalah diatas, maka pemecahan masalah yang dilakukan untuk meningkatkan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola pada siswa yaitu dengan menggunakan penerapan gaya mengajar divergen dalam pembelajaran bolabasket. Karena dengan gaya mengajar divergen siswa akan lebih kreatif dalam mengambil keputusan yang beragam. Sehingga di harapkan siswa dapat mengembangkan aspek psikomotor, afektif dan kognitifnya.
D. Tujuan Penelitian
7
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
E. Manfaat Penelitian
Proses dan hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori-teori pembelajaran yang sudah ada, khususnya teori-teori pembelajaran aktivitas permainan bola basket.
2. Secara Praktis
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengaruh yang sangat besar bagi semua pihak yang terkait dalam proses penelitian permainan aktivitas pemainan bolabasket di Sekolah Dasar Percontohan Negeri Setiabudhi diantaranya sebagai berikut:
a. Bagi Guru
Dengan penelitian ini menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan siswa, sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif ketika memberikan pelajaran kepada siswa. Dengan melalui gaya mengajar divergen diharapkan memberikan manfaat bagi guru dalam proses pembelajaran permainan bolabasket di Sekolah Dasar Percontohan Negeri Setiabudhi.
8
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Siswa diharapkan meningkat pola gerak dasar melempar dan menangkap nya melalui hasil gaya mengajar divergen dalam pembelajaran permainan bola basket sehingga siswa menjadi antusias terhadap pembelajaran bolabasket dan tidak cepat bosan dengan cara mengajar yang monoton. Selain itu, apabila siswa memiliki minat dan bakat yang bagus harus di kembangkan untuk menciptakan generasi-generasi penerus dan mencapai prestasi setinggi-tingginya, untuk meningkatkan olahraga permainan bolabasket dikancah nasional maupun internasional.
c. Bagi Peneliti
Peneliti secara tidak langsung ikut serta untuk meningkatkan pola gerak dasar mengoper dan menangkap siswa Sekolah Dasar Percontohan Negeri Setiabudhi dan memperdalam pemahaman pembelajaran aktivitas permainan bolabasket, dengan cara penerapan gaya mengajar divergen.
d. Bagi Sekolah Dasar Negeri Percontohan Setiabudhi
Hasil penelitian ini supaya sekolah yang bersangkutan bisa meningkatkan kualitas pembelajaran dan mendapatkan antusias siswa dalam pembelajaran Penjasorkes.
F. Struktur Organisasi Skripsi Bab I. Pendahuluan
a. Latar belakang masalah b. Rumusan masalah c. Tujuan penelitian d. Manfaat penelitian
e. Struktur organisasi Skripsi
Bab II. Kajian pustaka dan hipotesis tindakan
9
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
b. Konsep dasar pendidikan jasmani 1. Pengertian pendidikan jasmani
2. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah 3. Materi pendidikan jasmani
c. Hakikat permainan bola basket 1. Pengertian permainan bola basket
2. Pembelajaran permainan bola basket disekolah 3. Faktor pendukung permainan bola basket disekolah 4. Karakteristik permainan bola basket
5. Faktor pendukung tujuan pembelajaran permainan bolabasket d. Belajar dan pembelajaran
e. Gaya mengajar
f. Gaya mengajar divergen 1. Definisi divergen
2. Sasaran gaya mengajar divergen 3. Prosedur gaya mengajar divergen
4. Keuntungan dan kelemahan gaya mengajar divergen g. Karakteristik siswa kelas V SD
h. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas 1. Pengertian PTK
2. Karakteristik PTK
3. Tahapan dalam melakukan PTK 4. Tujuan PTK
5. Kerangka berpikir 6. Hipotesis tindakan Bab III. Metode penelitian a. Metode penelitian
b. Waktu dan tempat penelitian c. Populasi dan sampel
10
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang disusun secara sistematis untuk menguji suatu permasalahan. Sedangkan metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Suatu penelitian harus disusun secara sistematis berdasarkan tahapan-tahapan penelitian.
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas menurut Susilo, dkk (2009) dalam Subroto (2014, hlm.6) bahwa PTK adalah :
Sebuah Kajian sistematik tentang upaya meningkatkan mutu praktik pembelajaran oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis dan refleksi atas hasil tindakan tersebut. PTK dilaksanakan secara siklis (berdaur) oleh guru atau calon guru di dalam kelas yang di tujukan untuk menemukan pemecahan masalah pemebelajaran yang aktual.
Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang faktual dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru, karena permasalahan dalam penelitian ini bertujuan bagaimana mengatasi kurang aktifnya anak dalam belajar penjas dalam pembelajaran permainan bolabasket, sehingga kesulitan anak dapat dipecahkan. Berbekal dari keinginan memperbaiki pembelajaran pendidikan jasmani pada permainan bolabasket, penulis mempersiapkan diri tentang apa itu penelitian tindakan kelas, latar belakang, karakter dan prosedur yang harus ditempuh.
Dengan dilaksanakannya PTK, berarti guru juga berkedudukan sebagai peneliti, yang senantiasa bersedia meningkatkan kualitas kemampuan mengajarnya. Upaya peningkatan kualitas tersebut diharapkan dilakukan secara sistematis, realistis, dan rasional, yang disertai dengan meneliti semua aksinya di depan kelas sehingga gurulah yang tahu persis.
44
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG sehingga di dalam kelas yang menjadi tanggungjawabnya tidak terjadi permasalahan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Sementara itu, dilaksanakannya PTK oleh peneliti di antaranya untuk meningkatkan perilaku aktif belajar yang diselenggarakan oleh guru/pengajar dan peneliti itu sendiri, yang dampaknya diharapkan siswa akan lebih berperilaku aktif dan dapat mengurangi tingkat kurang aktifnya siswa dalam mengikuti pembelajaran, yang merupakan kendala yang mengganjal pada guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas. Salah satunya dengan cara menerapkan modifikasi pembelajaran permainan bolabasket yang diterapkan kepada siswa kelas 5 SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan selama kurang lebih 1 bulan yang disesuaikan dengan jadwal pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah tersebut. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 3 September sampai dengan 3 Oktober. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung. Dimana dalam hal ini dilakukan dengan alasan atau pertimbangan antara lain :
1. Tersedianya lapangan yang cukup luas untuk aktivitas pembelajaran.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran permainan bolabasket khususnya, siswa mengalami banyak hal, yakni diantaranya kurang aktifnya siswa dalam mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani.
3. Selain itu penulis atau peneliti pernah melakukan praktek atau mengajar di sekolah yang bersangkutan.
45
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
C. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung, pada kelas 5 dengan jumlah siswa 37 orang, terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 20 orang siswa perempuan.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang dijadikan objek pengamatan dalam penelitian. Dalam PTK ada 3 variabel yang akan dikaji yaitu variabel input, variabel proses dan variabel output.
1. Variabel input dari penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung.
2. Variabel proses dalam penelitian ini adalah Gaya Mengajar Divergen. 3. Variabel output dari penelitian ini adalah Pola Gerak Dasar Mengoper dan
Menangkap Permainan Bolabasket.
E. Prosedur Penelitian
46
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
SIKLUS
Gambar 3.1
Prosedur atau Tahapan SPTK menurut Subroto, dkk (2014, hlm.37)
F. Rencana Tindakan
Rencana pembelajaran dalam suatu penelitian tindakan haruslah tersusun dengan memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin bisa terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Subroto (2014, hlm. 38) :
Kegiatan rencana tindakan terdiri atas empat kegiatan, yaitu: (1) menyiapkan rencana program pembelajaran untuk setiap pertemuan atau tindakan sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran, termasuk di dalamnya membuat skenario pembelajaran; (2) mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan; (3) menyusum dan mengembangkan instrumen atau alat pengumpul data; (4) melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
SIKLUS
Perencanaan Pengamatan --- Tindakan 1
Pelaksanaan
Refleksi
Tindakan 2 --- Perencanaan Ulang
Pelaksanaan
Refleksi
47
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebagai aktor (guru) dibantu oleh observer (guru penjas atau teman sejawat) untuk melakukan rancangan tindakan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh peneliti dan observer diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan observer menentukan suatu perencanaan tindakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat rencana pembelajaran dengan menerapkan gaya mengajar
divergen dalam pembelajaran permainan bolabasket.
b. Membuat lembar observasi yaitu:
1) Catatan-catatan yang digunakan sebagai media untuk mencatat semua kejadian yang muncul selama proses pembelajaran. Catatan-catatan ini harus tertib dan sistematis karena akan menjadi sumber informasi dalam proses pengolahan data dan analisis data.
2) Dengan menggunakan alat elektronik (handphone atau camera) untuk merekam atau mendokumentasikan fakta dan data penting yang diambil selama proses pembelajaran berlangsung, ini dapat dijadikan bahan untuk koreksi dan evaluasi guna perbaikan proses tindakan pembelajaran di tahap berikutnya.
c. Membuat jurnal harian yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang berkenaan dengan aspek-aspek kegitan pembelajaran yang berkaitan untuk meningkatkan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bolabasket.
d. Menyiapkan sarana dan prasarana (fasilitas dan alat) untuk kegiatan pembelajaran permainan bolabasket.
2. Pelaksanaan tindakan
Dalam proses pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai aktor (guru) yang terjun langsung untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan gaya mengajar divergen untuk meningkatkan pola gerak dasar menangkap dan mengoper bola melalui pembelajaran permainan bolabasket.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu:
48
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG b. Peneliti mengajar langsung di lapangan sekaligus melakukan pengamatan
terhadap seluruh siswa yang belajar. Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis, dan objektif.
c. Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan, kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran berlangsung ke dalam lembar observasi yang telah disiapkan.
Siklus I
Skenario tindakan pembelajaran
a. Tindakan satu aktivitas pembelajaran permainan bolabasket
Fokus Pembelajaran : Pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola melalui permainan bolabasket.
Tujuan pembelajaran : Aktivitas meningkatkan kemampuan pola gerak dasar dan berdiskusi pada saat permainan bolabasket selesai agar tercapai tujuan yang diharapkan.
1. Pendahuluan
a. Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Menertibkan siswa dengan berbaris
c. Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. d. Guru mengecek kehadiran siswa.
e. Apersepsi
1) Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
2) Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran permainan bolabasket.
49
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
2. Kegiatan Inti
Tabel 3.1 Skenario Pembelajaran Siklus 1 Tindakan 1
Cara
kelompok terdiri dari 3
orang. 1 bertahan dan 2
penyerang. Penyerang harus
melakukan gerakan
mengoper dan menangkap
untuk mencetak skor dengan
sasaran (kardus). Sedangkan
kelompok terdiri dari 6
orang. 2 bertahan dan 4
penyerang. Penyerang harus
melakukan gerakan
mengoper dan menangkap
lalu mencetak skor dengan
sasaran (kardus). Sedangkan
kelompok terdiri dari 5
orang. 2 bertahan dan 3
penyerang. Penyerang harus
melakukan gerakan
mengoper dan menangkap
50
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG 3. Skenario Inti Pembelajaran Divergen Siklus 1 Tindakan 1
Siswa dibagi menjadi dua kelompok bermain masing-masing siswa melakukan permainan 2 vs 1, 4 vs 2, dan 3 vs 2. Kemudian dalam melakukan permainan siswa dijelaskan cara bermain Mengoper-operkan bolabasket dengan permainan yang sudah dijelaskan oleh guru, setelah siswa mengerti dengan permainan yang akan dilakukan siswa diberi waktu 15 menit setiap permainan. Setelah selesai waktu yang telah ditentukan siswa dikumpulkan untuk mengetahui apa saja yang telah ditemukan oleh siswa berkenaan dengan mengoper dan menangkap bola.
Guru sebagai fasilitator memberikan pertanyaan kepada siswa bagaimana cara mengoper dan menangkap bola yang telah dilakukan selama 15 menit setiap permainan dalam sebuah skenario permainan bolabasket pada saat permainan berlangsung apakah terdapat hal-hal baru yang menunjukan kreatifitas siswa dalam mengoper dan menangkap bola, hal ini dilakukan berulang-ulang setiap berganti permainan agar menunjukan sebagaimana besar pengaruh gaya divergen. Pada saat siswa selesai bermain guru bertanya tentang cara mengoper dan menangkap bola.
1. Apakah ada cara lain melakukan operan dan tangkapan ?
2. Coba praktikan jika ada cara lain melakukan operan dan tangkapan?
Jika pada saat siswa melakukan operan dan tangkapan terdapat indikasi kreatifitas yang dilakukan maka pola gerak dasar menangkap bola terdapat pengaruh dari gaya mengajar divergen yang diterapkan.
4. Penutup
a. Guru dan siswa melakukan relaksasi.
b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.
sasaran (kardus). Sedangkan
pemain bertahan harus
menjaga agar penyerang
51
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG c. Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya
jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar).
d. Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran.
e. Observasi Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh observer (guru mata pelajaran pendidikan jasmani atau teman sejawat). Objek yang diamati difokuskan pada aktivitas dan efektivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan.
b. Tindakan dua aktivitas pembelajaran permainan bolabasket
Fokus Pembelajaran : Pola gerak dasar mengoper dan menangkap melalui permainan bolabasket.
Tujuan pembelajaran : Aktivitas meningkatkan kemampuan pola gerak dasar, berdiskusi pada saat permainan bolabasket selesai agar tercapai tujuan yang diharapkan.
1. Pendahuluan
a. Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Menertibkan siswa dengan berbaris
c. Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. d. Guru mengecek kehadiran siswa.
e. Apersepsi
1) Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
2) Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran bolabasket.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
52
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
sementara sang induk ayam harus menjaga agar anak ayam tidak ditangkap serigala.
2. Kegitan Inti
Tabel 3.2 Skenario Pembelajaran Siklus 1 Tindakan 2
Cara
kelompok terdiri dari 6
orang. 2 bertahan dan 4
penyerang. Penyerang
harus melakukan gerakan
mengoper dan menangkap
lalu mencetak skor dengan
sasaran (kardus).
kelompok terdiri dari 5
orang. 2 bertahan dan 3
penyerang. Penyerang
harus melakukan gerakan
mengoper dan menangkap
lalu mencetak skor dengan
sasaran (kardus).
kelompok terdiri dari 8
53
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
permainan
5 vs 3
penyerang. Penyerang
harus melakukan gerakan
mengoper dan menangkap
lalu mencetak skor dengan
sasaran (kardus).
Sedangkan pemain
bertahan harus menjaga
agar penyerang tidak
mendapat skor.
3. Skenario Inti Pembelajaran Divergen Siklus 1 Tindakan 2
Siswa dibagi menjadi dua kelompok bermain masing-masing siswa melakukan permainan 4 vs 2, 3 vs 2, dan 5 vs 3. Kemudian dalam melakukan permainan siswa dijelaskan cara bermain Mengoper-operkan bolabasket dengan permainan yang sudah dijelaskan oleh guru, setelah siswa mengerti dengan permainan yang akan dilakukan siswa diberi waktu 15 menit setiap permainan. Setelah selesai waktu yang telah ditentukan siswa dikumpulkan untuk mengetahui apa saja yang telah ditemukan oleh siswa berkenaan dengan mengoper dan menangkap bola.
Guru sebagai fasilitator memberikan pertanyaan kepada siswa bagaimana cara mengoper dan menangkap bola yang telah dilakukan selama 15 menit setiap permainan dalam sebuah skenario permainan bolabasket pada saat permainan berlangsung apakah terdapat hal-hal baru yang menunjukan kreatifitas siswa dalam mengoper dan menangkap bola, hal ini dilakukan berulang-ulang setiap berganti permainan agar menunjukan sebagaimana besar pengaruh gaya divergen.
Pada saat siswa selesai bermain guru bertanya tentang cara mengoper dan menangkap bola.
1. Apakah ada cara lain melakukan operan dan tangkapan ?
54
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Jika pada saat siswa melakukan operan dan tangkapan terdapat indikasi kreatifitas yang dilakukan maka pola gerak dasar menangkap bola terdapat pengaruh dari gaya mengajar divergen yang diterapkan.
4. Penutup
a. Guru dan siswa melakukan relaksasi.
b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.
c. Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar).
d. Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. e. Observasi
Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Untuk mempermudah pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh observer (guru mata pelajaran pendidikan jasmani atau teman sejawat). Objek yang diamati difokuskan pada aktivitas dan efektivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan.
f. Refleksi
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis, refleksi dan interpretasi (pemaknaan) terhadap data yang didapat dari hasil observasi, sehingga dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan. Hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisa dalam tahap ini. Dari hasil observasi guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan perilaku aktif belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran permainan bolabasket. Pemaknaan hasil observasi ini dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah dalam tindakan berikutnya.
55
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG Siklus II:
a. Tindakan satu aktivitas pembelajaran permainan bolabasket permainan Fokus pembelajaran : Pola gerak dasar mengoper dan menangkap melalui
permainan bolabasket.
Tujuan pembelajaran : Aktivitas meningkatkan kemampuan gerak dasar mengoper dan menangkap berdiskusi pada saat permainan bolabasket selesai agar tercapai tujuan yang diharapkan dengan mempertahankan dan mencetak poin.
1. Pendahuluan
a. Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Menertibkan siswa dengan berbaris
c. Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. d. Guru mengecek kehadiran siswa.
e. Apersepsi
1) Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
2) Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran bolabasket.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran. g. Pemanasan dengan permainan tag ball.
Cara memainkannya adalah dengan membentuk kelompok kecil yang berperan sebagai kucing, lalu saling passing bola dan harus menyentuhkan bola kepada siswa yg berlari bebas sebagai burung, jika siswa yang menjadi burung terkena bola, maka ia bergabung dengan kelompok kucing. Permainan ini dilakukan sampai semua siswa menjadi kucing.
2. Kegitan Inti
56
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Cara mengoper
kelompok terdiri dari 5
orang. 2 bertahan dan 3
penyerang. Penyerang harus
melakukan gerakan
mengoper dan menangkap
untuk mencetak skor dengan
sasaran (kardus). Sedangkan
kelompok terdiri dari 8
orang. 5 orang team biru
dan 3 orang team coklat.
Team biru mempunyai 3
lingkaran skor sedangkan
team merah mempunyai 1
lingkaran skor. Setiap team
harus saling menyerang dan
memasukkan bola ke dalam
lingkaran skor lawan. Skor
tercipta ketika bola masuk
57
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Cara mengoper
kelompok terdiri dari 9
orang. 5 orang team biru
dan 4 orang team coklat.
Team biru mempunyai 3
lingkaran skor sedangkan
team merah mempunyai 1
lingkaran skor. Setiap team
harus saling menyerang dan
memasukkan bola ke dalam
lingkaran skor lawan. Skor
tercipta ketika bola masuk
lingkaran
3. Skenario Inti Pembelajaran Divergen Siklus 2 Tindakan 1
Siswa dibagi menjadi dua kelompok bermain masing-masing siswa melakukan permainan 3 vs 2, 5 vs 3, dan 5 vs 4. Kemudian dalam melakukan permainan siswa dijelaskan cara bermain Mengoper-operkan bolabasket dengan permainan yang sudah dijelaskan oleh guru, setelah siswa mengerti dengan permainan yang akan dilakukan siswa diberi waktu 15 menit setiap permainan. Setelah selesai waktu yang telah ditentukan siswa dikumpulkan untuk mengetahui apa saja yang telah ditemukan oleh siswa berkenaan dengan mengoper dan menangkap bola.
Guru sebagai fasilitator memberikan pertanyaan kepada siswa bagaimana cara mengoper dan menangkap bola yang telah dilakukan selama 15 menit setiap permainan dalam sebuah skenario permainan bolabasket pada saat permainan berlangsung apakah terdapat hal-hal baru yang menunjukan kreatifitas siswa dalam mengoper dan menangkap bola, hal ini dilakukan berulang-ulang setiap berganti permainan agar menunjukan sebagaimana besar pengaruh gaya divergen
Pada saat siswa selesai bermain guru bertanya tentang cara mengoper dan menangkap bola.
58
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
2. Coba praktikan jika ada cara lain melakukan operan dan tangkapan?
Jika pada saat siswa melakukan operan dan tangkapan terdapat indikasi kreatifitas yang dilakukan maka pola gerak dasar menangkap bola terdapat pengaruh dari gaya mengajar divergen yang diterapkan.
4. Penutup
a. Guru dan siswa melakukan relaksasi.
b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.
c. Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar). Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran.
d. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II tindakan ke satu.
b. Tindakan dua aktivitas pembelajaran permainan bolabasket
Fokus Pembelajaran : Pola gerak dasar mengoper dan menangkap melalui permainan bolabasket.
Tujuan pembelajaran: Aktivitas meningkatkan kemampuan gerak dasar mengoper dan menangkap bola, berdiskusi pada saat permainan bolabasket selesai agar tercapai tujuan yang diharapkan dengan mempertahankan dan mencetak poin.
1. Pendahuluan
a. Mengecek kesiapan belajar siswa, lapangan, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Menertibkan siswa dengan berbaris
c. Guru bersama siswa berdoa bersama-sama. d. Guru mengecek kehadiran siswa.
59
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
1) Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
2) Guru memberikan pertanyaan tentang pengalaman gerak yang anak ketahui dalam pembelajaran permainan bolabasket.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
g. Pemanasan dengan permainan hitam dan hijau. Ketika guru menyebutkan hitam maka hitam harus lari ke daerah aman sedangkan hijau harus berusaha menangkap. Ketika guru menyebutkan hijau maka hijau harus lari ke daerah aman dan hitam harus berusaha menangkap hijau.
2. Kegiatan Inti
Tabel 3.4 Skenario Pembelajaran Siklus II Tindakan 2
Cara
Siswa terbagi dalam kelompok
kecil yang terdiri dari 8 orang. 5
orang team biru dan 3 orang
team merah. Team biru
mempunyai 5 target sedangkan
team coklat mempunyai 3 target.
Pemenang ditentukan ketika
botol target habis terjatuh oleh
team penyerang. Dengan cara di
passing tanpa melewati garis
lemparan.
Siswa terbagi dalam kelompok
kecil yang terdiri dari 9 orang. 5
orang team biru dan 4 orang
team coklat. Team biru
mempunyai 2 daerah skor dan
team merah mempunyai 1
daerah skor. Skor tercipta
apabila salah satu pemain
menyimpan bola distop di dalam
60
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Cara
Siswa terbagi dalam kelompok
10 orang yang didalamnya
terbagi 2 kelompok sama
banyak. Team coklat 5 orang,
team biru 5 orang. Setiap tim
mempunyai 1 lingkaran skor/
gawang. Tim yang mampu
memasukkan bola ke dalam
lingkaran skor/ gawang lawan
maka akan mendapat 1 skor.
3. Skenario Inti Pembelajaran Divergen Siklus 2 Tindakan 2
Siswa dibagi menjadi dua kelompok bermain masing-masing siswa melakukan permainan 5 vs 3, 5 vs 4, dan 5 vs 5. Kemudian dalam melakukan permainan siswa dijelaskan cara bermain Mengoper-operkan bolabasket dengan permainan yang sudah dijelaskan oleh guru, setelah siswa mengerti dengan permainan yang akan dilakukan siswa diberi waktu 15 menit setiap permainan. Setelah selesai waktu yang telah ditentukan siswa dikumpulkan untuk mengetahui apa saja yang telah ditemukan oleh siswa berkenaan dengan mengoper dan menangkap bola.
Guru sebagai fasilitator memberikan pertanyaan kepada siswa bagaimana cara mengoper dan menangkap bola yang telah dilakukan selama 15 menit setiap permainan dalam sebuah skenario permainan bolabasket pada saat permainan berlangsung apakah terdapat hal-hal baru yang menunjukan kreatifitas siswa dalam mengoper dan menangkap bola, hal ini dilakukan berulang-ulang setiap berganti permainan agar menunjukan sebagaimana besar pengaruh gaya divergen
Pada saat siswa selesai bermain guru bertanya tentang cara mengoper dan menangkap bola.
1. Apakah ada cara lain melakukan operan dan tangkapan ?
2. Coba praktikan jika ada cara lain melakukan operan dan tangkapan?
61
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG 4. Penutup
a. Guru dan siswa melakukan relaksasi.
b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.
c. Guru memberi penguatan terhadap hasil tugas siswa melalui kegiatan tanya jawab untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dipelajari selama pembelajaran (kegiatan evaluasi hasil belajar).
d. Guru dan semua siswa berdoa untuk mengakhiri pelajaran. e. Observasi
Mengamati proses pembelajaran sekaligus mengevaluasi penguasaan tugas gerak yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di siklus II tindakan ke satu dan ke dua.
f. Refleksi
Mengevaluasi secara total berkenaan dengan proses dan hasil yang dicapai pada siklus II untuk menentukan tindakan berikutnya di siklus selanjutnya. Dalam melaksanakan kegiatan tindakan penelitian ini peneliti memberikan materi pembelajaran bolabasket dengan empat pertemuan yaitu dengan bentuk materi modifikasi pembelajaran permainan bolabasket. Peneliti membuat kelompok kecil dalam pembelajaran karena pembelajaran terlihat kurang aktif.
G. Instrumen Penelitian
Penelitian pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen. Menurut Subroto (2014, hlm.39) “instrumen adalah alat bantu untuk mengumpulkan informasi, melakukan pengukuran, atau mengumpulkan data”. Selain itu, peneliti juga menggunakan intrumen-instrumen lain sebagai alat bantu dalam melakukan penelitian. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil peningkatan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola dalam pembelajaran permainan bolabasket dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan instrumen pengamatan GPAI (Game Performance Assessment
62
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Menurut Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997) dalam Hoedaya (2001, hlm.108) telah menciptakan suatu instrumen penilaian yang diberi nama Game
Performance Assessment Instrument (GPAI). “GPAI diterjemahkan kedalam
bahasa indonesia menjadi Instrumen Penilaian Penampilan Bermain disingkat IPPB. Tujuannya untuk membantu para guru dan pelatih dalam mengobservasi dan mendata perilaku penampilan pemain sewaktu permainan berlangsung.”
Dari pendapat diatas jelas bahwa GPAI dapat di sesuaikan dengan tingkat keterampilan gerak dasar maka yang akan diberikan penilaian untuk dijadikan bahan evaluasi pembelajaran yang akan ditingkatkan. Guru melakukan penilaian tersebut pada saat pembelajaran berlangsung. Berikut ini adalah beberapa komponen GPAI yang dapat digunakan sebagai bahan penilaian:
Tabel 3.5 Komponen GPAI
Komponen Kriteria Penilaian Penampilan Keputusan yang diambil
(Decision Marking)
Membuat pilihan yang sesuai mengenai apa yang harus dilakukan dengan bola selama permainan.
Melaksanakan keterampilan (Skill Execution)
Penampilan yang efisien dari kemampuan teknik dasar.
Penyesuaian (Adjust) Pergerakan dari pemain, baik dalam menyerang atau bertahan, seperti yang diinginkan pada permainan.
Melindungi (Cover) Menyediakan bantuan perlindungan bagi pemain yang sedang memainkan bola atau menggerakkan bola.
Memberi dukungan (Support) Memposisikan pergerakan bola pada posisi menerima ketika teman memiliki bola. Menjaga/menandai (Guard/Mark) Bertahan dari lawan yang mungkin
memiliki atau tidak memiliki bola. Perlindungan (Base) Menyediakan bantuan perlindungan bagi
pemain yang sedang memainkan bola atau menggerakkan bola.
(Sumber:The Game Performance Assesment Instrumen (GPAI): Some Concerns and Solutions for Further Development, Memmert dan Harvey, 2008, hlm. 222)
63
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Dari ketujuh komponen GPAI tersebut, peneliti mengidentifikasi yang akan diaplikasikan kedalam pembelajaran permaianan permainan bolabasket untuk meningkatkan gerak dasar mengoper dan menangkap bola, dalam penelitian ini peneliti fokus dalam dua aspek penampilan dari beberapa komponen yaitu keputusan yang diambil/Decision Marking (sesuai, tidak sesuai), melaksanakan keterampilan/Skill Excecution (efektif, tidak efektif) dan memberi dukungan/Support (sesuai, tidak sesuai) . Setelah itu peneliti melalukan observasi setiap penampilan siswa dalam pembelajaran permainan bolabasket dan mencatat sesuai atau ketidak sesuaian dan efisien atau ketidakefisiennya pada suatu kejadian atau penampilan keterampilan yang dilakukannya pada komponen-komponen tertentu.
Tabel 3.6 Aspek yang diambil dari beberapa komponen Komponen Penampilan Bermain Kriteria
1. Keputusan yang diambil (Decision
Marking)
Pemain berusaha mengoper ke teman yang berdiri bebas
Pemain berusaha menghindari atau menjauhi dari kawalan lawan 2. Melaksanakan keterampilan (Skill
Execution)
Melempar
Operan terkendali
Bola operan mengenai sasaran Menangkap
Bola tertangkap tanpa terjatuh Dapat menyesuaikan dengan arah
bola yang datang
3. Memberi dukungan (Support) Pemain bergerak menepati posisi yang bebas untuk menerima operan bola
Berikut ini format GPAI yang digunakan untuk menilai keterampilan pembelajaran permainan bolabasket :
Tabel 3.7 Format Penilaian GPAI
64
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
Catatan Lapangan
Tindakan :
Hari/tgl :
Waktu :
Pengajar :
... ... ... ... ... ... ... ... Dst
Ket :
A = Appropiate (sesuai) IA = Inappropiate (tidak sesuai) E = Effective (efektif) IE = Ineffective (tidak efektif)
a. Data perubahan perilaku siswa dalam hal peningkatan kemampuan pola gerak dasar mengoper dan menangkap bola pada pembelajaran permainan bolabasket dalam pendidikan jasmani.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti berupa foto–foto ketika proses pembelajaran berlangsung, absensi siswa untuk mengetahui nama dan jumlah anak
c. Catatan Lapangan
Membuat catatan lapangan merupakan salah satu cara melaporkan dan menyimpulkan hasil observasi, refleksi dan reaksi terhadap masalah-masalah selama penelitian. Catatan lapangan ini digunakan untuk mencatat semua hasil pengamatan observer selama pembelajaran berlangsung, hal-hal yang diamati oleh observer selama pembelajaran baik itu mengenai kinerja guru, pemberian materi,
feedback yang diberikan anak terhadap pembelajaran yang diberikan, dan lain-lain
dicatat oleh observer dalam catatan data lapangan.
65
Resha Aulia Priswanto, 2015
IMPLEMENTASI GAYA MENGAJAR DIVERGEN DALAM AKTIVITAS PERMAINAN BOLABASKET UNTUK MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR MENGOPER DAN MENANGKAP BOLA PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS V DI SD PERCONTOHAN NEGERI SETIABUDHI KOTA BANDUNG
H. Teknik Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data yang meliputi: sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data. Dalam penelitian tindakan kelas ini instrumen yang digunakan adalah observasi/pengamatan untuk guru, catatan lapangan, dan lembar observasi digunakan oleh kolaborator untuk mengamati guru pada saat KBM berlangsung. 1. Sumber Data : Yang menjadi data dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5
SD Percontohan Negeri Setiabudhi Kota Bandung.
2. Jenis Data: Jenis data yang didapat adalah data kualitatif yang terdiri dari hasil belajar, rencana pembelajaran, dan hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.
3. Teknik Pengumpulan Data: Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa, data tentang situasi pembelajaran pada saat dilaksanakan tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan 2 (dua) siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan waktunya 2 x 35 menit. Masing-masing siklus dilaksanakan dan dilengkapi dengan instrumen atau alat observasi. Siklus pertama dirancang dengan dasar refleksi awal, selanjutnya siklus kedua didasarkan atas refleksi siklus pertama.
I. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara kualitatif deskriptif dengan menggunakan persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran.