• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI JARAK MENENGAH 800 METER MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 TANJUNG BALAI TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI JARAK MENENGAH 800 METER MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 TANJUNG BALAI TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LARI JARAK MENENGAH 800 METER MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 5 TANJUNG BALAI TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

DEASY EMELIA SIREGAR NIM : 081266110062

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 Meter Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2011/2012”. Yang disusun untuk memenuhi syarat memperolah gelar sarjana pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Dalam menulis skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay,M.Kes selaku Dekan FIK, Bapak Drs.

Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Pembantu Dekan II, Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di FIK UNIMED.

3. Bapak Dr. Tarsyad Nugraha, M.Kes selaku ketua jurusan PJKR, Bapak Suryadi Damanik, M.Kes selaku Sekretaris Jurusan PJKR, Bapak M. Irfan, S.Pd, M.Or selaku ketua Prodi PKR di FIK UNIMED.

(7)

5. Bapak Dr. M. Yusuf selaku Dosen Penasehat Akademik dan Para Dosen Dan Asisten Dosen, Staf administrasi dan perlengkapan di FIK UNIMED.

6. Kepala sekolah serta guru-guru di SMP Negeri 5 Tanjung Balai.

7. Teristimewa penulis ucapan terima kasih kepada Ibunda Halimah Tussadiah dan adik-adik tercinta Ryan Dona Doni Siregar, Annisa Fitria Siregar, dan Mega Alamanda Siregar yang telah memberikan kasih sayang, dan Do’anya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teristimewa juga buat Opung Yahya Siregar dan Nenek Rohani Ritonga yang telah memberi dorongan semangat kepada penulis.

9. Spesial buat abang sepupu Ari Sinulingga, S.Pd, yang selalu mendampingi dan memberikan semangat dari awal pembuatan hingga selesainya skripsinya ini.

10. Serta buat sahabat-sahabat penulis khususnya Diyana Fitra Sitorus, Eviana Br. Ginting, Rapliana Sihotang, dan Rima Kartika Wati serta seluruh sahabat-sahabat PKR A Reguler 08 yang memberi dukungan dan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh Karena itu penulis mengharapkan adanya masukkan positif untuk memperbaiki skripsi ini selanjutnya. Akhir kata penulis ini mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(8)

ABSTRAK

DEASY EMELIA SIREGAR, NIM 081266110062. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 Meter Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2011/2012 Pembimbing : Sugiono

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lari jarak menengah 800 Meter melalui pendekatan bermainpada siswa kelas VIIISMP Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2011/2012.

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan Tes Hasil Belajar sebelum menggunakan pembelajaran pendekatan bermain (pre-tes) lalu dilakukan pembelajaran dengan pendekatan bermain yang dilakukan Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II yang berbentuk aplikasi teknik dasar lari jarak menengah 800 Meter sebanyak 2 kali pertemuan.

(9)

ABSTRACT

DEASY Emelia SIREGAR, NIM 081 266 110 062. Improving Learning Outcomes 800 Meter Run Intermediate Distance Approach Playing In Class VIII students of SMP Negeri 5 Tanjung Balai Academic Year 2011/2012 Mentors:Sugiono

(10)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

1.1 Hakekat Pendidikan Jasmani ... 10

1.2 Hakekat Belajar ... 12

1.3 Hakekat Hasil Belajar ... 13

1.4 Hakekat Lari Jarak Menengah ... 16

1.5 Hakekat Pendekatan Bermain ... 22

1.6 Hakekat Lari Jarak Menengah Melalui Pendekatan Bermain 28 B. Kerangka Berpikir ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

B. Populasi dan Sampel ... 37

(11)

D. Desain Penelitian ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 44

F. Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 48

B. Hasil Penelitian ... 51

C. Pembatasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(12)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Jumlah Kelas Siswa Sebagai Populasi ... ... 37

Tabel 2. Format Penilain Proses LariJarak Menengah 800 M ... ...44

Tabel 3. Deskripsi hasil lari Jarak Menengah 800 M...48

Tabel 4. Deskripsi Pre-test Lari Jarak Menengah 800 M...49

Tabel 5. Data Hasil Belajar Siklus I Lari Jarak Menengah 800 M...54

Tabel 6. Data Hasil Belajar Siklus II Lari Jarak Menengah 800 M...57

Tabel 7. Data Ketuntasan Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 M (Siklus I) .. 81

Tabel 8.Portofolio Penilaian Hasil Belajar Lari 800M (SiklusII)... ... 83

Tabel 9.Data Ketuntasan Hasil Belajar Lari800 M(Siklus II)... 85

Tabel 10. Format Penilaian Pre-test Proses Lari Jarak Menengah 800 M... ... 87

Tabel 11. Format Penilaian Siklus I Proses Lari Jarak Menengah 800 M... ... 89

(13)

DAFTAR GAMBAR

Hal

1. Sikap Start Jongkok pada aba-aba “bersedia” ... 18

2. Sikap Start Jongkok pada aba-aba “siap” ... 19

3. Sikap Start Jongkok pada aba-aba “ya” ... 20

4. Teknik Lari ... 21

5. Teknik Melewati Garis Finish ... 22

6. Gerak Lari Mengitari KotakBerputar Kearah Kiri/Kanan ... 30

7. Memindahkan KotakKesisi Lain Satu Persatu ... 31

8. Bermain Lari Sambil Melompati Kotak ... 33

9. Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 39

10. Diagram Deskripsi Data Penelitian ...49

11. Diagram Siswa Yang Tuntas Dan Tidak Tuntas Pada Siklus I...55

12. Diagram Siswa Yang Tuntas Dan Tidak Tuntas Pada Siklus II...55

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 66

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 71

3. Portofolio Awal Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 M (Pre-test)... ... 75

4. Data Awal Ketuntasan Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 M... ... 77

5. Portofolio Penilaian Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800M( Siklus I) ... 79

6. Data Ketuntasan Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 M (Siklus I) ... 81

7. Portofolio Penilaian Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800M( SiklusII)... 83

8. Data Ketuntasan Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 M (Siklus II)... ... 85

9. Format Penilaian Pre-test Proses Lari Jarak Menengah 800 M... ... 87

10. Format Penilaian Siklus I Proses Lari Jarak Menengah 800 M... ... 89

11. Format Penilaian Siklus II Proses Lari Jarak Menengah 800 M... ... 91

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.

Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Dengan demikian pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Sesuai dengan pernyataan Toto Subroto (2000:4) “Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan”.artinya bahwa melalui proses pendidikan jasmani yang kondusif siswa dibantu untuk mewujudkan dirinya sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal, sehingga ia mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu.

Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga.

(16)

kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.

Yoyo Bahagia, dkk (2000:1) mengemukakan bahwa Atletik merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.Bahkan dibeberapa perguruan tinggi, atletik sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar (MKDU).Sedangkan bagi mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil.

Dalam kegiatannya olahraga atletik mencakup unsur gerak yang sangat kompleks dan gerakannnya pun semakin lama semakin bervariasi selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Gerakan-gerakan yang ada dalam olahraga atletik merupakan gerak-gerak dasar pada semua cabang olahraga yang lain. Karena dalam olahraga atletik terdapat unsur-unsur jalan, lari, lempar, dan lompat.

Cabang olahraga atletik terdiri dari beberapa nomor lari seperti yang dikemukakan oleh Syarifuddin (1992:40) menjelaskan bahwa nomor lari terdiri dari 3 (tiga) bagian besar yaitu : (1) Nomor Lari jarak pendek(sprint), (2) Nomor Lari jarak menengah (middle distance running) dan, (3) Nomor lari jarak jauh(long distance running).

(17)

dapat meningkatkan daya tahan, baik otot maupun jantung dan paru. Nomor lari jarak menengah yang sering diperlombakan dalam setiap perlombaan adalah 800m, 1.500m, dan 3.000 m.

Jaja Suharja dan Eli Maryani (2010:28) mengemukakan bahwa “Tujuan utama lari jarak menengah ialah berlari mencapai finish dalam waktu yang singkat”.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa harus menguasai teknik dasar lari jarak menengah.Terdapat tiga teknik dasar dalam lari jarak menengah, yaitu teknik start, teknik lari, dan teknik melewati garis finish.

Namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum memahami dan meminati atletik khususnya dalam cabang lari jarak menengah bahkan tidak menyukainya.Hal ini menjadi suatu tantangan bagi guru pendidikan jasmani untuk mencari jalan dan berupaya agar atletik menjadi kegiatan yang menyenangkan, membahagiakan, meningkatkan kebugaran jasmani serta dapat memperkaya pengalaman gerak atau motorik siswa sebagai dasar – dasar gerak cabang olahraga lainnya.

(18)

Dari observasi dan pengamatan peneliti serta konsultasi pada tanggal 25 Februari 2012 dengan guru pendidikan jasmani yang mengajar di SMP Negeri 5 Tanjung Balai Bapak Dian Arista, S.Pd, mengatakan bahwa memang minat siswa untuk megikuti pelajaran atletik sangat rendah. khususnya pada materi lari jarak menengah 800 meter, hal ini berbanding terbalik dengan materi penjas olahraga perrmainan seperti bola kaki dan bola voli, yang siswanya semua antusias untuk mengikuti mata pelajaran tersebut.

Dan pada saat guru menyampaikan informasi bahwa pembelajaran pada hari ini adalah pelajaran atletik nomor lari jarak menengah 800 meter, maka reaksi siswa nampak enggan untuk mengikuti pembelajaran.

(19)

Dan pada tanggal 10 Maret 2012 peneliti menjumpai guru pendidikan jasmani Bapak Dian Arista, S.Pd untuk meminta data nilai tes hasil belajar lari jarak menengah 800 meter siswa kelas VIII-1 dan selanjutnya peneliti mengurus surat yang menyatakan telah melaksanakan observasi di SMP Negeri 5 Tanjung Balai pada pihak tata usaha SMP Negeri 5 Tanjung Balai.

Pada nomor lari terdapat unsur kejenuhan dan kelelahan yang menyebabkan siswa menjadi malas untuk melakukan kegiatan tersebutterulang kembali. Hal ini ternyata sebagai akibat dari kurang inovatifnya guru penjas dalam mengemas model serta strategi pembelajaran sehingga membuat siswa kurang senang belajar penjas khususnya pelajaran atletik pada nomor lari jarak menengah 800 meter. Siswa juga kurang mengetahui teknik-teknik lari jarak menengah yang benar seperti saat melakukan start jongkok, teknik lari dan teknik melewati garis finish.

Hal tersebut menyebabkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VIII-1 yang jumlah siswanya 30 orang pada mata pelajaran lari jarak menengah rendah. Dari nilai rata-rata kelas menunjukkan 6 siswa (20%) yang sudah mencapai ketuntasan belajar lari jarak menengah dan 24 siswa (80%) yang belum mencapai ketuntasan belajar lari jarak menengah. Besar rata-rata nilai siswa yang mendapat nilai dibawah 78 menjadi bukti konkrit bahwa hasil belajar siswa-siswi di kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Tanjung Balai belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 78.

(20)

lari jarak menengah 800 meter diminati siswa, dengan harapan bahwa keterampilan dasar atletik dapat dikuasai oleh siswa sebagai bekal dasar untuk melakukan kegiatan olahraga lainnya.

Agar standart kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sehingga memunculkan minat untuk melakukannya.Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi, maupun modifikasi dalam pembelajaran. Metode mengajar diartikan sebagai cara yang dipilih guru untuk berinteraksi dengan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga materi yang diajarkan dapat dikuasi anak dengan baik.

Banyak metode atau gaya mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran penjas, metode yang digunakan sebaiknya metode pendekatan atau disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Beberapa metode mengajar dapat diterapkan selama pembelajaran berlangsung, tergantung dari keadaan siswa.

Pendekatan bermain merupakan salah satu usaha para guru agar pembelajaran mencerminkan Developmentally Appornate Practice(DAP) artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.

(21)

terbaik untuk proses pembelajarannya. Yang membedakan hanya saja jenis permainan, berat-rintangannya suatu permainan dilihat dari lamanya bermain, bobot permainan, serta kemampuan pemahaman anak untuk melakukannya, dan lain-lain.

Melalui model pembelajaran pendekatan bermain ini para siswa diajak belajar dengan suasana hati yang gembira sehingga siswa merasa tidak dalam kondisi belajar tetapi seolah–olah para siswa berada dalam kondisi bermain yang sengaja diciptakan suasana pembelajaran dalam bentuk yang menyenangkan tanpa mengabaikan materi pokok dari lari 800 meter tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Jarak Menengah 800 meter Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2011 /2012.

B. Identifikasi Masalah

(22)

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini memiliki beberapa batasan yang perlu dikembangkan agar substansi penelitian ini tidak melebar, mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dibahas dalam Penelitian ini adalah Penelitian ini menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan bermain pada pendidikan jasmani dalam upaya peningkatkanhasil belajar lari jarak menengah 800 meter siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “bagaimana upaya peningkatan hasil belajar lari jarak menengah 800 meter siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2011/2012?”.

E. Tujuan Penelitian

(23)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil atau diperoleh pada penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Bagi para siswa bermanfaat dalam pengetahuan mengenai pendekatan bermain dalam peningkatan hasil belajar lari jarak menengah 800 meter. 2. Peneliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan lebih

baik lagi terutama dalam hal pendekatan bermain.

3. Sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar lari jarak menengah 800 meter masih rendah. Dari 30 siswa terdapat 18 siswa (60%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 12 siswa (40%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 79,44. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Dari 30 siswa terdapat 26 siswa (86,7%) yang telah mencapai ketuntasan belajar sedangkan 4 siswa (13,3%) belum mencapai ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah83,60. Berdasarkan hal itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan pendekatan bermaindapat meningkatkan hasil belajar lari jarak menengah 800 meter pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Tanjung Balai Tahun Ajaran 2011/2012.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

(25)

2. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa siswa belum memahami teknik dasar lari jarak menengah 800 meter dengan benar. Dan disarankan kepada guru pendidikan jasmani agar dapat melakukan pembelajaran melalui pendekatan bermain supaya hasil belajar siswa dapat tecapai.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin.Akros, (2003).Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan. SMP kelas VII. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Arikunto.S, (2008).Penelitian Tindakan Kelas. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Ateng.Abdulkadir, (1992).Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani.Pendidikan

dan Kebudayaan.

Bahagia.Yoyo, dkk.(2000). Atletik.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hurlock.(1997). Psiologi Perkembangan.Erlangga. Jakarta.

Matakupan, I. (1993). Teori Bermain. Peningkatan Mutu guru SD Setara D-II dan Kependudukan. Jakarta. Depdikbud.

Muhajir.(2007). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.SMA kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Purba.Edward, dkk.(2003). Belajar dan Pembelajaran. Medan, Fakultas Ilmu Pendidikan.

Soepartono.(2000). Sarana dan Prasarana Olahraga.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Subroto.Toto, (2000).Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana.(1992). Metode Statistik.Bandung : Tarsito.

Suharja.Jaja, dan Eli.(2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.SMP kelas VIII.Penerbit Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Sukintaka.(1992). Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes.Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan.

(27)

Suryosubroto.B. (1997).Proses Belajar Mengajar Di sekolah.Jakarta : Rineka Cipta.

Syarifuddin.Aip.(1992). Atletik.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi manajerial yang dapat dilakukan oleh PT Taspen (Persero) KC Bogor berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu menambah petugas penerimaan dan penelitian klaim

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan reproduksi dari satu subspesies yang sama yang berada di iklim berbeda untuk

Hasil AHP menunjukan peranan perusahaan penambangan sangat menentukan arahan pengelolaan penggunaan lahan pada pra tambang dan lahan yang tidak ditambang, dengan prioritas

Pengelolaan sumberdaya perikanan di TNK sangat membutuhkan sistem kelembagaan yang baik dalam membangun kesiapan kapasitas masyarakat nelayan untuk menerima Kepulauan

Hasil studi simulasi menunjukkan bahwa pada parameter konsentrasi yang kecil ( , ketiga metode pendugaan selang kepercayaan bootstrap bagi arah rata-rata dan arah

menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul judul, PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU

Perlakuan fage litik FR38 efektif dalam menurunkan cemaran Salmonella P38 pada susu bila dikaji berdasarkan total mikroba dan kandungan nutrisi susu seperti lemak,

Penentuan spesifisitas dan sensitivitas uji ELISA tidak langsung yang telah dioptimasi untuk mendeteksi keberadaan antibodi anti Schistosoma japonicum dilakukan