• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA KELAS VII SMP NEGERI 1 MANDALLE BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN HIMPUNAN PADA KELAS VII SMP NEGERI 1 MANDALLE BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

1

NEGERI 1 MANDALLE BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

SAGEWIN CIREMAIYANTO NIM 10536502315

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2019

(2)
(3)

iii

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : SAGEWIN CIREMAIYANTO

Nim : 10536502315

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kesalahan Siswa dalam menyelesaikan soal Cerita pokok bahasan Himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle berdasarkan prosedur Newman

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji adalah asli hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia menerima sanksi apa bila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Desember 2019 Yang Membuat Pernyataan

Sagewin Ciremaiyanto

NIM. 10536502315

(5)

v

SURAT PERJANJIAN

Nama : SAGEWIN CIREMAIYANTO

Nim : 10536502315

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : Analisis Kesalahan Siswa dalam menyelesaikan soal Cerita pokok bahasan Himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle berdasarkan prosedur Newman

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya yang menyusunnya sendiri (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi ini.

4. Apa bila saya melanggar perjanjian saya seperti butir 1, 2, dan 3 maka saya bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang ada.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Desember 2019 Yang Membuat Perjanjian

Sagewin Ciremaiyanto

NIM. 1053650315

(6)

vi

“Hidup Adalah Kumpulan Keyakinan dan Perjuangan”

Kupersembahkan karya ini untuk:

Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, baik

berupa mikmat kesehatan maupun kesempatan sehingga karya ini dapat

terselesaikan. Selanjutnya kepada Bapak dan ibu tercinta, atas kasih sayang yang

tidak henti-hentinya, memberikan doa dalam setiap langkahku serta tetesan

keringat perjuangan, mendidik dengan penuh cinta tanpa mengenal lelah. Dan

karya ini juga saya persembahkan kepada saudara – saudara ku yang senantiasa

membantu saya selama proses perkuliahan dalam hal finansial.

(7)

vii

soal Cerita pokok bahasan Himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle berdasarkan prosedur Newman. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Suradi Tahmir dan Pembimbing II Ma’rup.

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui jenis kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman, (2) Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan sumber data primer dalam penelitian ini, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII-a SMP Negeri 1 Mandalle .Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-a SMP Negeri 1 Mandalle sebanyak 26 siswa. Pemilihan subjek penelitian yaitu dengan cara diambil 3 dari 26 peserta didik kelas VII-a, masing-masing terdiri dari 1 kelompok atas, sedang dan bawah.

Pengambilan subjek penelitian didasarkan pada perolehan Nilai siswa yang melakukan kesalahan dari hasil tes yang berbeda, yaitu kelompok atas (siswa = x, siswa yang memperoleh nilai x > 80), sedang (siswa = x, siswa yang memperoleh nilai 60 ), dan bawah (siswa = x, siswa yang memperoleh nilai x 60) . Hasil penelitian menunjukkan siswa melakukan kesalahan pada jenis Kesalahan Memahami Masalah (Comprehension Error), Kesalahan Tansformasi Masalah (Transformation Error), dan Kesalahan Keterampilan Proses (Process Skill Error). Kesalahan tersebut dapat dilihat dari persentase berikut: Kesalahan Memahami Masalah (Comprehension Error), terjadi sebanyak 82,68%, (kesalahan ini merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa), Kesalahan Transformasi Masalah (Transformation Error), terjadi sebanyak 1,92%, dan Kesalahan Keterampilan Proses (Process Skill Error) terjadi sebanyak 2,88%. Penyebab dari kesalahan tersebut ialah tidak dapat mengubahnya kedalam simbol himpunan, tidak terbiasa menuliskan yang ditanya., tidak dapat merencanakan solusi untuk mengerjakan soal, salah dalam menentukan rumus yang tepat untuk soal yang diberikan, tidak menyadari melakukan kesalahan pada operasi hitung yang dilakukan, serta tidak bisa melakukan operasi hitung dengan benar

Kata Kunci : kesalahan, soal cerita, prosedur Newman

(8)

viii

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar tanpa ada halangan suatu apapun. Shalawat dan salam tercurah kepada baginda Muhammad SAW. yang telah diutus kepermukaan bumi ini untuk menuntun umat manusia dari alam gelap gulita menuju alam yang terang benderang.

Peneliti menyadari dalam proses penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini izinkan peneliti mengucapkan banyak terimah kasih kepada Kedua orang tua Alamsyah dan Tajriani yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada para keluarga yang tak hentinya memberikan motivasi dan selalu menemani, kepada Prof. Dr. H. Suradi Tahmir, MS. , dan Ma’rup, S.Pd., M.Pd., Pembimbing 1 dan Pembimbing 2, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesai skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H.

Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

Erwin Akib, M.Pd. Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Mukhlis, S.Pd., M.Pd., Ketua Prodi

Pendidikan Matematika serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam

lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

(9)

ix

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada kepala sekolah, guru, staf SMP Negeri 1 Mandalle, dan Bapak Rusdi, S.Pd., M.si.

selaku kepala UPT SMP Negeri 1 Mandalle yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman seperjuagan yang selalu menemaniku dalam suka dan duka, sahabat-sahabatku terimakasih serta seluruh rekan mahasiswa jurusan pendidikan matematika angkatan 2015 atas segala kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi pelangi dalam hidupku.

Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat disetujui dan dilaksanakan nantinya dengan baik. Semoga segala jerih payah serta kerja keras kita bernilai ibadah di sisi allah SWT.

Makassar, Desember 2019

Sagewin Ciremaiyanto

(10)

x

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Masalah ... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Batasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran matematika di sekolah ... 9

B. Analisis Kesalahan ... 11

C. Soal Cerita ... 12

(11)

xi BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Subjek Penelitian ... 22

C. Fokus Penelitian ... 24

D. Prosedur Penelitian ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 33

B. Pembahasan Penelitian ... 58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Implikasi ... 68

C. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(12)

xii

Tabel 2.2 Contoh Kesalahan Memahami ... 16

Tabel 2.3 Contoh Kesalahan Transformasi ... 17

Tabel 2.4 Contoh Kesalahan Keterampilan Proses ... 18

Tabel 2.5 Contoh Kesalahan Menuliskan Jawaban... 19

Tabel 3.1 Indikator Kesalahan Newman ... 24

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes ... 27

Tabel 3.3 Perincian jumlah skor tiap nomor ... 30

Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Subjek ... 31

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Penelitian ... 33

Tabel 4.2 Hasil Perolehan Skor Setiap Siswa Per Soal yang Diberikan ... 34

Tabel 4.3 Hasil Tes Siswa Kelas VII-a dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Himpunan ... 36

Tabel 4.4 Kategori Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Himpunan Berdasarkan Prosedur Newman Kelas VII-a SMP Negeri 1 Mandalle ... 37

Tabel 4.5 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Nomor 1 ... 40

Tabel 4.6 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Nomor 2 ... 41

Tabel 4.7 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Nomor 3 ... 43

(13)

xiii

Tabel 4.9 Daftar Nama Subjek ... 48

Tabel 4.10 Hasil Wawancara S-17, S-26, S-01 ... 57

Tabel 4.11 Kesalahan Membaca Soal (Reading errors) ... 58

Tabel 4.12 Kesalaha Memahami Masalah (Comprehension errors) ... 60

Tabel 4.13 Kesalahan Mentransformasikan Masalah ( Transformation errors) ... 61

Tabel 4.14 Kesalahan Keterampilan Proses (Process skill errors) ... 62

Tabel 4.15 Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir (Encoding errors) ... 63

(14)

xiv

Gambar 4.1 Contoh Kesalahan Siswa Pada Soal Cerita

Nomor 1 ... 45

Gambar 4.2 Contoh Kesalahan Siswa Pada Soal Cerita Nomor 2 ... 46

Gambar 4.3 Contoh Kesalahan Siswa Pada Soal Cerita Nomor 3 ... 46

Gambar 4.4 Contoh Kesalahan Siswa Pada Soal Cerita Nomor 4 ... 47

Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan S-17 Pada Soal Cerita Nomor 4 ... 48

Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan S-26 Pada Soal Cerita Nomor 1 ... 50

Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan S-26 Pada Soal Cerita Nomor 2 ... 51

Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan S-26 Pada Soal Cerita Nomor 4 ... 52

Gambar 4.9 Hasil Pekerjaan S-01 Pada Soal Cerita Nomor 1 ... 53

Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan S-01 Pada Soal Cerita Nomor 2 ... 54

Gambar 4.11 Hasil Pekerjaan S-01 Pada Soal Cerita Nomor 3 ... 55

Gambar 4.12 Hasil Pekerjaan S-01 Pada Soal Cerita Nomor 4 ... 56

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan yaitu usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suatu suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan kekuatan spiritual keagamaan, mengendalikan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan UU No. 22 tahun 2003. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu yang bertujuan untuk mencapai pengetahuan serta pemahaman yang lebih tinggi mengenai objek-objek tertentu. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal sehingga mengakibatkan individu memiliki pola pikir serta perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting, karena ilmu dalam matematika selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Febrianti (2015:1) matematika merupakan ilmu hitung yang

menekankan pada pemecahan masalah dan penguasasan konsep, dengan

harapan siswa dapat menumbuhkembangkan kemampuan berfikir kritis, logis,

sistematis, cermat, efektif, dan efisien dalam pemecahan masalah. Namun

pada relitas masih banyak siswa yang mengakatan bahwa matematika itu sulit

dan membosankan, hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Febrianti

(2015:2) yang menyatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran

(16)

yang sulit diajarkan maupun dipelajari karena untuk mempelajari materi baru dalam matematika membutuhkan pengetahuan dan pemahaman yang memadahi tentang suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Dalam matematika, segala koleksi benda-benda tertentu yang disebut sebagai satu kesatuan disebut sebagai himpunan. Himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dasar pada matematika dapat dikembalikan pada konsep himpunan, misal garis adalah himpunan titik.

Dalam kehidupan sehari-hari materi himpunan secara sadar atau tidak sadar sering digunakan, misal kelompok belajar, koleksi uang lama, kumpulan koran bekas. Mengingat materi himpunan begitu penting dan mendasar dalam matematika, siswa diharapkan mampu menguasainya. Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi himpunan, dapat diidentifikasi dengan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. terutama dalam bentuk soal cerita, siswa banyak mengalami kesalahan dalam hal memahami soal cerita yang berkaitan dengan himpunan. Kesulitan tersebut tampaknya terkait dengan pengajaran yang menuntut siswa membuat kalimat matematika tanpa terlebih dahulu memberikan petunjuk tentang langkah-langkah yang harus ditempuh.

Berdasarkan wawancara terhadap guru matematika kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle diketahui bahwa masih banyak siswa mengalami kesalahan pemecahan masalah pada materi himpunan terutama soal cerita.

Dari hasil observasi awal peneliti yang dilaksanakan pada tanggal pada hari

Senin, 11 Agustus 2019 terkait proses pembelajaran di dalam kelas diketahui

bahwa siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran tersebut, siswa

cenderung kurang memperhatikan guru saat menjelaskan kemudian banyak

(17)

dari siswa yang sibuk mengobrol dengan teman sebangkunya. Pada saat observasi dijumpai pula siswa kurang paham dengan konsep dasar dari matematika misalnya saja siswa tidak paham bahwa = .

Salah satu materi yang membutuhkan pemahaman konsep dasar yang baik dari matematika adalah himpunan. Materi himpunan merupakan salah satu materi pokok di SMP kelas VII semester ganjil materi ini merupakan materi konsep yang tidak terdapat banyak rumus, hanya saja materi ini menggunakan berbagai simbol notasi dan diagram oleh karena itu dalam mempelajari materi himpunan membutuhkan pemahaman konsep yang baik terutama dalam bentuk pemecahan masalah pada soal cerita

Soal cerita dalam pembelajaran matematika diberikan kepada siswa

sebagai alat evaluasi untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh siswa

setelah menerima suatu materi pembelajaran. Dari hasil evaluasi tersebut

dapat diketahui sejauh mana keberhasilan suatu pembelajaran dan letak dari

kesalahan siswa. Dalam penyelesaian soal cerita diharuskan siswa dapat

memahami isi soal, menarik kesimpulan, dan memisalkannya dengan simbol

matematika sehingga berakhir pada tahap penyelesaian. Siswa diharapkan

dapat menafsirkan kata-kata yang ada di dalam soal dan menggunakan

prosedur yang relevan. Soal cerita dapat melatih siswa untuk berfikir secara

analisis dan melatih kemampuan menggunakan symbol dan notasi

matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Anshori (2018 : 2) yang

menyatakan bahwa menyelesaikan soal cerita matematika bukan sekedar

memperoleh hasil yang berupa jawaban dari hal yang dinyatakan, tetapi yang

(18)

lebih penting siswa harus mengetahui langkah-langkah untuk mendapatkan jawaban tersebut.

Untuk menyelesaikan soal dalam bentuk soal cerita dapat digunakan dalam berbagai prosedur, salah satu prosedur yang dapat digunakan adalah prosedur Newman. Menurut Newman (Kristianti, 2016 : 19) ada 5 tahapan penyelesaian yaitu: (1) membaca soal (reading errors), (2) memahami masalah (comprehension errors), (3) mentransformasikan masalah (transformation erros), (4) keterampilan proses (procces skill errors), dan (5) menulis jawaban (encoding errors), Dari hasil penelitian Karmila dkk (2018 : 102) menyatakan bahwa kesalahan siswa dalam mengerjakan soal matematika pada materi fungsi berdasarkan proses Newman adalah sebagai berikut: (1) kesalahan membaca soal, (2) kesalahan memahamai masalah, (3) kesalahan transformasi, (4) kesalahan keterampilan proses, dan (5) kesalahan menuliskan jawaban.

Sedangkan hasil penelitian dari Arif dkk (2017 : 49) menyatakan bahwa

jenis jenis kesalahan sisswa berdasarkan analisis kesalahan Newman adalah

kesalahan membaca yang terdiri dari kesalahan membaca kata-kata, satuan

luas, simbol mata uang, dan nominal uang. Kesalahan memahami Masalah

yang terdiri dari kesalahan tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya

atau menuliskan apa yang diketahui dan ditanya tetapi tidak tepat. Kesalahan

transformasi masalah seperti kesalahan dengan tidak menggunakan operasi

yang tepat dalam menyelesaikan soal. Kesalahan keterampilan proses yang

terdiri dari kesalahan dalam menggunakan aturan matematika, kesalahan

dalam perhitungan, dan tidak melanjutkan perhitungan. Kesalahan menarik

(19)

kesimpulan yang terdiri dari kesalahan menuliskan satuan, tidak menuliskan kesimpulan, dan menuliskan kesimpulan tetapi tidak tepat.

Berdasarkan Uraian Diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitiian dengan judul ” Analisis Kesalahan Siswa dalam menyelesaikan soal Cerita pokok bahasan Himpunan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle berdasarkan prosedur Newman”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman?

2. Apakah penyebab terjadinya kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jenis kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1

Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan

berdasarkan prosedur Newman.

(20)

2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman .

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat dari penelitian yaitu sebagai berikut

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi guru, calon guru dan pembaca untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita himpunan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

Membantu siswa untuk mengetahui kesalahan yang dilakukannya dalam mengerjakan soal cerita himpunan sehingga dapat memperbaikinya.

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan strategi pembelajaran agar kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat berkurang dalam menyelesaikan soal cerita himpunan.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

strategi pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.

(21)

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam rancangan penelitian ini, perlu diberikan batasan istilah sebagai berikut:

1. Analisis

Analisis adalah pengkajian secara mendalam untuk mendeskripsikan lebih detail. Dalam hal ini yang akan dikaji secara mendalam adalah tentang pemahaman seseorang terhadap konsep menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan.

2. Kesalahan prosedur Newman

Kesalahan adalah seuatu hal yang tidak sesuai dengan semestinya, yang dimaksud dengan kesalahan dalam rancangan penelitian ini adalah kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan prosedur Newman. Prosedur adalah tahapan tahapan untuk mencapai suatu hal yang diharapkan, dalam rancangan penelitiian ini yang dimaksud dengan prosedur diambil dari teori Newman yang membagi menjadi lima kesalahan yaitu (a) kesalahan membaca, (b) kesalahan memahami, (c) kesalahan transformasi, (d) kesalahan keterampilan proses, dan (e) kesalahan menulis jawaban.

3. Soal Cerita pemecahan Masalah

Soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang menyajikan

permasalahan terkait kehidupan sehari hari dalam bentuk cerita, yang

dimaksud soal cerita dalam penelitiaan ini adalah soal cerita pada

pokok bahasan himpunan.

(22)

4. Himpunan didefenisikam sebagai kumpulan objek tertentu yang

memiliki defenisi yang jelas dan dianggap satu kesatuan dan pada

penelitian ini yang dibahas yaitu soal cerita tentang operasi himpunan

yang terdiri dari, irisan, gabungan, dan komplemen himpunan.

(23)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa di setiap jenjang Pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan bilangan dan prosedur operasi yang digunakan dalam penyelesaiyan masalah mengenai bilangan. Dalam artian yang lebih luas menurut Martini (2015:177) Matematika adalah satu bidang studi kehidupan, yang perlu dipelajari karena Hakikat dari matematika adalah pemahaman tentang pola perubahan yang terjadi didalam dunia nyata dan didalam fikiran manusia serta keterkaitan di antara pola-pola tersebut secara holistika.

Menurut Afifah dkk, ( 2016 : 22) Matematika adalah ilmu tentang penalaran karena didalamnya terdapat pembuktian yang valid, serta proses penalaran matematika yang sistematis. Penalaran dapat di artikan sebagai suatu kegiatan, proses dan aktivitas berfikir untuk membuat suatu pernyataan baru berdasarkan beberapa pernyataan yang kebenaranya sudah dibuktikan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

sangat perlu diajarkan kepada siswa karena matematika adalah ilmu tentang

kehidupan nyata yang memiliki ciri khusus diantaranya yaitu ilmu tentang

penalaran yang sangat berguna bagi siswa untuk dapat menemukan

pernyataan baru. Ada banyak alasan tentang pentingnya pembelajaran

matematika diajarkan kepada siswa diantaranya yaitu menurut Rochmah

(2017:15), matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu

(24)

digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, (4) dapat digunakan dalam menyajikan informasi dalam berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha pemecahan masalah yang menantang.

Pembelajaran merupakan proses yang dilakukan oleh pendidik untuk

membelajarkan peserta didik pada lingkungan belajar tertentu dan akhirnya

terjadi perubahan tingkah laku. Dalam konteks matematika, pembelajaran

matematika adalah suatu proses yang dilakukan oleh pendidik untuk

membelajarkan peserta didik pada lingkungan belajar dalam menguasai

beberapa kompetensi dalam matematika. Suyitno (2006 : 1) mengartikan

pembelajaran sebagai upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar

terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan

siswa. Tidak hanya interaksi antara siswa dengan siswa dan interaksi antara

guru dengan siswa, dalam pembelajaran juga terjadi interaksi siswa dengan

sumber belajar. Interaksi dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya sekadar

penyampaian pesan berupa materi pelajaran melainkan penanaman sikap dan

nilai pada diri siswa yang belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi

tersebut, siswa dapat membangun pengetahuan secara aktif, pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta

dapat memotivasi siswa sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan.

(25)

Menurut Suherman dkk. (2003: 58-59), tujuan pembelajaran matematika di SMP meliputi (1) siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika, (2) siswa memiliki pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan menengah, (3) siswa memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan dan perluasan dari matematika sekolah dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan (4) siswa memiliki pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap logis, kritis, cermat, dan disiplin serta menghargai kegunaan matematika.

B. Analisis Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah

“penyelidikan terhadap susatu peristiwa (karangann, perbuatan, dan sebagaianya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab, musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya)”. Sedangkan Kesalahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “ kekeliruan, kealpaan”. Jadi analisis kesalahan adalah upaya menyelidiki penyebab suatu peristiwa untuk mencari tahu penyebab dari permasalahan yang terjadi.

Menurut Rini dkk (2017 : 127) Analisis merupakan sekumpulan kegiatan,

aktivitas dan proses yang saling berkaitan untuk memecahkan masalah atau

memecahkan komponen yang jadi lebih detail dan digabungkan kembali lalu

ditarik kesimpulan. Menurut Wijaya setya (2017 : 48) kesalahan merupakan

penyimpangan dari sesuatu hal yang sebenarnya. Berdasarkan pembahasan

diatas analisis kesalahan adalah mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dan alas an tentang penyebab terjadinya kesalahan.

(26)

Dalam proses belajar mengajar, guru sangat diperlukan untuk mengatasi kesalahan peserta didik. Namun guru tidak dapat mengambil keputusan dalam membantu peserta dididknya yang mengalami kesulitan belajar jika guru tidak tahu dimana letak kesulitannya. Oleh karena itu, seorang guru perlu mengetahui kesulitan peserta didik dalam belajar matematika dan juga mengetahui penyebabnya.

C. Soal Cerita

Soal cerita dalam pembelajaran matematika sangatlah penting, sebab diperlukan dalam pengembangan proses berpikir siswa. Kemampuan siswa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal cerita tidak hanya kemampuan skill, ataupun algoritma tertentu, tetapi dibutuhkan juga kemampuan yang lain. Menurut Hartini (2008: 10), soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang menyajikan permasalahan terkait dengan kehidupan sehari-hari dalam bentuk cerita. Soal cerita merupakan soal yang dapat disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Soal cerita yang berbentuk tulisan berupa sebuah kalimat dan pertanyaan ataupun yang mengilustrasikan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam matematika, soal cerita banyak terdapat dalam aspek pemecahan masalah, dimana dalam menyelesaikannya siswa harus mampu memahami maksud dari permasalahan yang akan diselesaikan, dapat menyusun model matematikanya serta mampu mengaitkan permasalahan tersebut dengan materi pembelajaran yang telah dipelajari sehingga dapat menyelesaikannya dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki.

Menurut Hudojo (2003: 198), langkah-langkah yang harus dilakukan

agar siswa terampil menyelesaikan soal cerita yaitu:

(27)

a. Membaca soal cerita. Sedapat mungkin siswa membaca soal cerita itu sendiri sendiri (dalam batin). Kemudian seorang siswa membaca soal cerita itu dengan suara keras sedang yang lain mendengarkan.

b. Tanyakan kepada siswa beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah soal cerita itu sudah benar-benar dimengerti. Pertanyaan itu misalnya:

1) “Apakah yang kau ketahui dari soal itu?”

2) “Apa saja dari soal itu yang kau peroleh?”

3) “Apa yang hendak kau cari?”

c. Rencana metode penyelesaian. Mintalah kepada siswa untuk memilih operasi itu dapat digunakan untuk menyelesaikan soal yang dimaksud.

d. Menyelesaikan soal cerita. Bila ketiga langkah diatas sudah dilaksanakan akan memudahkan penyelesaian soal. Setiap siswa dapat bekerja sendiri secara bebas.

e. Bila suatu penyelesaian sudah diperoleh, coba diskusikan, apakah jawaban itu sudah benar, interprestasikan hasil tersebut dalam konteks soal cerita itu.

D. Kesalahan Berdasarkan Prosedur Newman

Kegiatan analisis kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika perlu

dilakukan , agar kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dapat diketahui

dan dapat ditindak lanjuti cara terbaik untuk memaksimalkan hasil belajar

siswa. Sedangkan kesalahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

adalah perihal salah, kekeliruan, kealpaan. Jadi analisis kesalahan adalah

sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mencari penyebab

kesalahan atau kekeliruan tersebut. Sedangkan menurut Rahayu (2016 : 332)

(28)

mengungkapkan bahwa kesalahan merupakan sesuatu yang mendasar dan positif dalam proses belajar.

Sedangkan Menurut Kristanti (2016 : 19) Kesalahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :

a. Reading Error (Kesalahan Membaca )

Kesalahan membaca dilakukan siswa saat siswa membaca soal.

Kesalahan ini terjadi ketika siswa tidak mampu membaca kata-kata maupun simbol sebagai informasi utama dari soal sehingga siswa tidak mengunakan informasi tersebut dalam mengerjakan soal dan jawaban dari siswa tidak sesuai dengan maksud dari soal.

Indikator dari langkah pertama prosedur Newman yaitu reading adalah sebagai berikut.

1. Siswa dapat membaca atau mengenal simbol-simbol dalam soal.

2. Siswa memaknai arti setiap kata, istilah atau simbol dalam soal

Tabel 2.1 Contoh Kesalahan Membaca Soal Kalimat atau pernyataan dalam

soal

Kesalahan Siswa Santi Menabung uang sebesar

Rp5.000.000,00 di Bank dengan bunga 10,25% per tahun. Jumlah bunga yang diperoleh Santi setelah 8 bulan adalah...

Siswa tidak bisa menjawab soal tersebut dengan benar, biasanya penyebab siswa melakukan kesalahan adalah siswa bisa memaknai simbol % (persen) yang ada pada soal tersebut.

Siswa tidak mengetahui bahwa yang dimaksudkan 10,25%.

Berdasarkan penyebab kesalahan

tersebut siswa tersebut

melakukan kesalahan membaca

soal (reading errors).

(29)

b. Comprehension error (Kesalahan Memahami)

Kesalahan memahami terjadi setela siswa mampu membaca soal tetapi siswa kurang dalam apa yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal terutama dalam konsep, siswa tidak mengetahui apa yang sebenarnya dinyatakan dalam soal, maupun siswa salah menangkap infomasi yang terdapat dalam soal sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan permasalahan.

Indikator dari langkah kedua prosedur Newman yaitu comprehension adalah sebagai berikut.

1) Siswa memahami apa saja yang diketahui dengan lengkap.

2) Siswa memahami apa saja yang ditanyakan dengan lengkap.

Tabel 2.2 Contoh Kesalahan Memahami Kalimat atau pernyataan dalam

soal

Kesalahan Siswa Dalam suatu kelas terdapat 25 siswa

diantaranya gemar basket, 35 siswa gemar voli, dan 15 siswa gemar keduanya. Banyaknya siswa dalam kelas tersebut adalah... orang

siswa melakukan kesalahan memahami simbol. Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan. , arti simbol yang dituliskan berbeda dengan yang diketahui pada soal.

Seharusnya siswa yang gemar kedua-duanya menggunakan simbol (A∩B), tetapi siswa melakukan kesalahan dengan menggunakan simbol gabungan yaitu (A∪B).

c. Transformasi Error (Kesalahan Transformasi)

Kesalahan transformasi merupakan kesalahan yang terjadi ketika

siswa mampu memahami pertanyaan dari soal yang diberikan tetapi

siswa belum dapat mengubah soal kedalam bentuk matematik1a yang

(30)

benar sehingga siswa salah dalam memilih operasi matematika yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut

Indikator dari langkah ketiga prosedur Newman yaitu transformation adalah sebagai berikut.

1. Siswa dapat membuat model matematis dari informasi yang disajikan.

2. Siswa mengetahui apa saja rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.

3. Siswa mengetahui operasi hitung yang akan digunakan.

Tabel 2.3 Contoh Kesalahan Transformasi Kalimat atau pernyataan dalam

soal

Kesalahan Siswa Satu tas beratnya 2,88 kg. Sebuah

keranjang beratnya kurang dari 320g dari tas. Hitung total berat keduanya tas dan keranjang

siswa mampu membaca dan memahami pertanyaan dengan baik. Akan tetapi, siswa tersebut tidak bisa mengerjakan soal tersebut dengan benar disebabkan tidak bisa menentukan operasi matematika yang digunakan dengan tepat.

Siswa menyelesaikan

permasalahan dengan operasi perkalian. Padahal seharusnya dengan pengurangan yang

dilanjutkan dengan

penjumlahan. Berdasarkan

penyebab kesalahan tersebut

maka siswa tersebut melakukan

kesalahan transformasi

(transformasi errors)

(31)

d. Process Skill Error (Kesalahan Keterampilan Proses)

Kesalahan keterampilan proses terjadi apabila siswa mampu memilih operasi yang diperlukan untuk menyelesaikan persoalan namun siswa tidak dapat menjalankan prosedur dengan benar. Kesalahan keterampilan proses juga terjadi karena siswa belum terampil dalam melakukan perhitungan.

Indikator dari langkah keempat prosedur Newman yaitu process skill adalah sebagai berikut.

1. Siswa mengetahui prosedur atau langkah-langkah yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal.

2. Siswa dapat melakukan prosedur atau langkah-langkah yang digunakan dengan tepat.

Tabel 2.4 Contoh Kesalahan Keterampilan proses Kalimat atau pernyataan dalam

soal

Kesalahan siswa Seorang pegawai mengetik beberapa

huruf dan mengatur beberapa file dalam 4 jam dan 15 menit. Jika dia menghabiskan 2 jam dan 30 menit mengetik surat, caranya banyak waktu yang dia habiskan untuk mengatur berkas?

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Parmijt Singh dengan siswa, siswa mampu membaca, memahami pertanyaan, dan menetukan operasi matematika dengan tepat. Akan tetapi, hasil yang diperoleh tidak tepat disebabkan siwa tidak bisa menjalankan prosedur atau proses perhitungan untuk operasi tersebut dengan benar.

Operasi yang digunakan yaitu pengurangan antara 4 jam 15 menit dengan 2 jam 30 menit.

Hasil yang diperoleh siswa

yaitu 1 jam 85 menit. Padahal

hasil yang benar yaitu 1 jam

45 menit. Berdasarkan

(32)

penyebab kesalahan tersebut maka siswa tersebut melakukan kesalahan keterampilan proses (process skills errors).

e. Encoding Error (Kesalahan Menuliskan Jawaban)

Kesalahan masih bisa terjadi meskipun siswa selesai memecahkan persoalan matematika, yaitu bahwa siswa salah menulis apa yang dimaksud. Kesalahan ini juga terjadi karena siswa juga melakukan kesalahan dalam proses penyelesaian.

Indikator dari langkah kelima prosedur Newman yaitu encoding adalah sebagai berikut.

1. Siswa dapat menemukan hasil akhir sesuai prosedur atau langkah- langkah yang digunakan.

2. Siswa dapat menunjukkan jawaban akhir dari penyelesaian soal dengan benar.

3. Siswa dapat menuliskan jawaban akhir sesuai dengan kesimpulan yang dimaksud dalam soal.

Tabel 2.5 Contoh Kesalahan Menuliskan jawaban Kalimat atau pernyataan dalam

soal

Kesalahan siswa Suatu kelas yang berjumlah 25 siswa,

terdapat 18 orang siswa yang senang lari, 13 orang siswa yang senang bulu tangkis, dan 5 orang siswa tidak senang keduanya. Berapa banyaknya siswa yang senang kedua-duanya?

Siswa dapat memahami soal

dengan baik. Menuliskan yang

diketahui dan ditanyakan

dengan benar. Pada tahap

transformasi siswa tidak

menuliskan rumus, tetapi

menggantinya dengan diagram

venn. Gambar diagramnya

benar sehingga siswa dapat

melakukan mengoperasikann

dengan benar. Pada tahap yang

(33)

terakhir siswa menarik kesimpulan, akan tetapi kesimpulan yang ditulis tidak sesuai dengan keterampilan proses yang telah siswa hitung.

Kesimpulan yang benar yaitu jadi yang suka kedua-duanya adalah 11 orang, tetapi siswa menuliskan kesimpulannya jadi yang suka kedua-duannya 1 orang.

E. Kajian Materi

himpunan adalah kumpulan benda-benda (objek) yang mempunyai batasan yang jelas, contoh kumpulan objek yang merupakan himpunan adalah sebagai berikut:

1. Hewan yang berkaki dua

2. Guru Matematika di SMP Negeri 1 Mandalle 3. Huruf vokal dalam abjad

Operasi Himpunan terdiri dari : 1. Irisan Dua Himpunan

Irisan dua himpunan A dan B ( ) adalah himpunan semua objek atau anggota himpunan yang sekaligus menjadi anggota himpunan A dan B. Adapun bentuk umum irisan adalah :

= { x| x A dan x B }

2. Gabungan Dua Himpunan

Gabungan himpunan A dan B ditulis adalah himpunan yang

anggotanya adalah merupakan anggota himpunan A atau anggota

himpunan B.

(34)

∪ = { x| x A atau x B }

Untuk A dan B adalah himpunan, maka banyaknya anggota gabungan himpunan A dan B dapat dinyatakan dengan rumus:

n(A∪ = n(A) + n(B) – n(A

Contoh :

Dari 40 siswa , 32 siswa gemar Matematika (M) dan 24 siswa gemar Fisika (F), jika 18 siswa gemar Matematika dan Fisika, tentukan berapa siswa yang gemar Matematika atau Fisika?

(Membaca Soal) Penyelesaian :

(Memahami masalah) Diketahui :

n(M) = 32

n(F) = 24 n(M Ditanya : n(M∪

Maka n(M∪ (Transformasi) 32 + 24 18 = 38 ( Keterampilan Proses)

Jadi, banyak siswa yang gemar matematika atau fisika adalah 38

siswa. (Penulisan Jawaban Akhir)

(35)

21 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi dan atau perbandingan berbagai variabel. Penelitian deskriptif berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Tujuan penelitian deskriptif, yakni untuk menjelaskan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Berdasarkan pengertian dan tujuan dari penelitian deskriptif diatas sesuai dengan tujuan yang akan peneliti lakukan. Penelitian ini berusaha memaparkan macam-macam kesalahan yang dialami oleh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan dengan menggunakan prosedur Newman.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti dan

merupakan sumber data yang dimintai informasinya sesuai dengan masalah

penelitian. .Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh, Penulis menggunakan sumber data primer dalam penelitian ini,

yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti (atau petugasnya) dari

(36)

22

sumber pertamanya, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII-a SMP Negeri 1 Mandalle. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-a SMP Negeri 1 Mandalle sebanyak 26 siswa. Dari sumber data tersebut akan diambil informasi-informasi terkait dengan penelitian ini seperti siswa kelas VII-a di beri tes untuk memperoleh data tentang kesalahan kesalahannya dan dari 26 siswa tersebut dipilih 3 siswa berdasarkan pada perolehan nilai siswa yang melakukan kesalahan dari hasil tes yang berbeda, yaitu kelompok atas (siswa

= x, siswa yang memperoleh nilai x > 80), sedang (siswa = x, siswa yang memperoleh nilai 60 ), dan bawah (siswa = x, siswa yang memperoleh nilai x 60) . Pemilihan subjek penelitian dipilih dari kelompok yang berbeda lebih dimaksudkan untuk menjaring informasi yang lengkap, kemudian diambil 1 siswa sebagai subjek penelitian dari kelompok atas, 1 siswa dari kelompok sedang, dan 1 siswa dari kelompok bawah yaitu sebagai subjek yang diwawancarai guna memperoleh informasi faktor penyebab kesalahan kesalahan berdasarkan Prosedur Newman tersebut. Pemilihan subjek wawancara ini berdasarkan hasil jawaban tertulis serta pertimbangan dari guru bidang studi matematika kelas VII-a tersebut.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam rancangan penelitian dimaksudkan agar peneliti

dapat membatasi masalah-masalah yang ada dilapangan dengan tujuan

peneliti dapat mencurahkan segenap perhatiannya terhadap apa yang

semestinya diteliti agar dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan sebaik-

baiknya. Agar dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan baik maka

(37)

23

penelitian ini dipusatkan pada kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita berdasarkan teori Newman dan penyebab terjadinya kesalahan. berikut dipaparkan indikator kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita matematika untuk setiap tahap yang dikemukakan Newman.

Tabel 3.1 Indikator Kesalahan Newman

Jenis Kesalahan Indikator

Kesalahan dalam membaca soal (Reading Error)

 Siswa salah dalam membaca istilah, simbol, kata-kata atau informasi penting dalam soal.

Kesalahan dalam memahami soal (Comprehension Error)

 Siswa tidak mengetahui apa yang sebenarnya ditanyakan pada soal.

 Kesalahan menangkap informasi yang ada di soal sehingga tidak dapat menyelesaikan ke proses selanjutnya.

Kesalahan mentransformasikan (Transformation Error)

 Siswa gagal dalam mengubah kebentuk model matematika yang benar

 Siswa salah dalam menggunakan tanda operasi hitung untuk menyelesikan soal.

Kesalahan Keterampilan Proses (Process Skill Error)

 Siswa tidak melanjutkan prosedur penyelesaian.

Kesalahan Jawaban Akhir (Encoding Error)

 Siswa tidak dapat menuliskan jawaban akhir yang diminta dari soal.

 Siswa tidak dapat

menyimpulkan jawaban sesuai

kalimat matematika.

(38)

24 D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang peneliti rancang adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi kesalahan yang terjadi di sekolah

b. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian

c. Bertemu dengan kepala sekolah menyerahkan surat izin penelitian dan menjelaskan hal hal yang akan dilakukan di sekolah

d. Bertemu dengan guru mata pelajaran untuk mengidentifikasi mengenai kelas yang akan dilakukan penelitian

e. Membuat instrumen yang diperlukan dalam penelitian f. Melakukan validasi ahli untuk instrumen penelitian 2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian terkait kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita

ini dilaksanakan pada kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle. Penelitian ini

diawali dengan memberikan tes hasil belajar kepada siswa dan Tes hasil

belajar tersebut akan dievaluasi oleh peneliti yang kemudian akan di

kelompokan berdasarkan jumlah kesalahan siswa. Selanjutnya peneliti

akan melakukan wawancara kepada 1 siswa di masing-masing tingkat

kesalahan siswa yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

(39)

25 3. Tahap analisis

Tahap analisis dilakukan pada saat data yang telah dikumpulkan sudah dapat mengambarkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada himpunan dengan menggunakan prosedur Newman.

E. Instrumen Penelitian 1. Tes hasil belajar

Tes atau soal pada penelitian ini menggunakan tes uraian atau tes essay, yang akan diberikan kepada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Mandalle sebagai responden. Soal tes terdiri dari 4 butir pertanyaan yang berkaitan dengan Soal Cerita materi Himpunan. Tes uraian ini menuntut kemampuan siswa untuk mengorganisasikan dan merumuskan jawaban dengan menggunakan kata-kata sendiri serta dapat mengukur kecakapan siswa untuk berfikir tinggi. Selanjutnya hasil tes siswa tersebut dikoreksi dan dianalisis guna untuk menentukan kesalahan-kesalahan yang dialami siswa. Adapun kisi-kisi instrument tes pada table 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator soal No soal Menggunakan

konsep himpunan dan diagram Venn dalam pemecahan masalah

Menggunakan konsep himpunan dalam pemecahan masalah

Menentukan banyak anggota komplemen gabungan dari 2 himpunan

1

Menentukan banyak anggota gabungan dari dua himpunan

2

Menentukan banyak angota irisan dari dua himpunan

3

Menentukan banyak 4

(40)

26

anggota selisih dari dua himpunan

2. Pedoman Wawancara

Melakukan wawancara, wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menangkap secara langsung seluruh informasi dari subyek penelitian. Dalam penelitian ini setelah peneliti melakukan tes tertulis, peneliti mengkoreksi dan menganalisis hasil tes siswa untuk mengetahui siswa-siswi yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal tes. Dari siswa-siswi tersebut 3 diantaranya akan dijadikan sebagai informan dalam wawancara. Selain itu peneliti juga mewawancarai guru matematika yang mengajar kelas VII Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur, Hal ini sejalan dengan materi wawancara dalam penelitian ini yaitu mengkaji tentang kendala atau permasalahan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan tes untuk mengetahui penyebab dan jenis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita materi himpunan. Wawancara tersebut menggunakan pertanyaan- pertanyaan yang mengacu pada kelima tahapan Prosedur Newman.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar tersebut peneliti akan lakukan untuk mengetahui

letak kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika

yang diberikan. Tes tersebut dikerjakan secara individu tanpa alat

(41)

27

bantu hitung dan buku catatan ataupun buku cetak hal tersebut dilakukan agar diperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

2. Wawancara

Teknik Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara tidak terstruktur, wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya secara garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yang bertujuan Untuk mengetahui jenis kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman.

Statistik Deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya untuk menggambarkan kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Teknik ini digunakan untuk Mendeskripsikan data Tes hasil belajar siswa

1. Data Tes Hasil Belajar Siswa

Tes hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan jenis kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan

prosedur Newman. Data mengenai tes hasil belajar siswa digambarkan

(42)

28

mengenai perolehan skor, perolehan nilai, dan rata-rata persentase kesalahan.

Kriteria yang di gunakan untuk perolehan skor dengan menggunakan rubrik holistik dimana pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria dimana pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria, dalam rubrik ini salah satu penyebutan yang digunakan adalah tingkat 0 (tidak mampu menyelesaikan), tingkat 1 (mampu menyelesaikan tapi terdapat kekurangan), tingkat 2 ( cukup mampu menyelesaikan), tingkat 3 (mampu menyelesaikan), tingkat 4 (sangat mampu menyelesaikan ).

Perincian skor tiap nomor dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 Perincian jumlah skor tiap nomor No. soal Skor Maksimal

1 20

2 20

3 20

4 20

Jumlah 80

Setelah Tes hasil belajar siswa telah dikoreksi dan di beri skor selanjutnya akan diberi nilai dan dianalisis menggunakan Rumus nilai sederhana yaitu:

Hasil belajar siswa kemudian digunakan untuk Pemilihan subjek

penelitian dipilih dari kelompok yang berbeda lebih dimaksudkan untuk

menjaring informasi yang lengkap, Kemudian diambil 1 siswa sebagai

subjek penelitian dari kelompok atas, 1 siswa dari kelompok sedang, dan 1

(43)

29

siswa dari kelompok bawah. Kriteria penentuan subjek dapat dilihat dari tabel 3.4 berikut

Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Subjek Perolehan Nilai Kriteria

x > 80 Atas

60 Sedang

x 60 Bawah

Keterangan: x = Nilai Siswa

Setelah data subjek telah didapatkan, peneliti kemudian menganalisis hasil pekerjaan subjek untuk mengetahui dimana letak kesalahan subjek dengan mengoreksi hasil pekerjaan dan menetukan tipe kesalahannya berdasarkan tipe kesalahan Newman yaitu (1) Kesalahan dalam membaca soal (Reading Error) (2) Kesalahan dalam memahami soal (Comprehension Error) (3) Kesalahan dalam memahami soal (Comprehension Error) (4) Kesalahan mentransformasikan (Transformation Error) (5) Kesalahan Jawaban Akhir (Encoding Error)

Untuk mengetahui jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa dapat ditentukan persentase rata-rata. Keterangan untuk mencari nilai siswa sebagai berikut:

Dan keterangan untuk mencari rata-rata persentasenya sebagai berikut:

(44)

30 2. Data Tes Hasil Wawancara

Tes hasil wawancara siswa dianalisis dengan menggunakan kajian teori yang sudah ada berdasarkan kesalahan prosedur Newman dengan hasil wawancara subjek penelitian dengan tujuan Untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman, Analisis data yang digunakan dalam peneliti ini adalah dengan menggunakan model Miles dan Huberman, sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2013: 337), menyebutkan analisis data dalam penelitian kualitatif meliputi

1) Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2) Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah penyajian data.

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3) Kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan

penyajian data. Kesimpulan adalah proses pengambilan intisari dan sajian

(45)

31

data yang telah terorganisasi dalam bentuk pernyataan kalimat dan atau

formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas.

(46)

32 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian, membahas hasil tersebut dalam pembahasan. Adapun bagian-bagian yang akan dipaparkan adalah proses pelaksanaan penelitian, penyajian data dan analisis data penelitian, setelah itu akan masuk pada bagian pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Berikut merupakan hasil penelitian di SMP Negeri 1 Mandalle dengan tahap pertama yaitu melakukan tes tertulis, setelah itu peneliti menentukan subjek untuk wawancara dan tahap terakhir dari penelitian ini adalah wawancara kepada 3 orang siswa dari tingkat atas,sedang dan bawah.

Berikut merupakan tabel dari kegiatan penelitian:

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Penelitian

No. Hari dan Tanggal Kegiatan Jumlah Peserta 1. Rabu, 27 November 2019 Tes tertulis 26

2. Jumat, 29 November 2019 Wawancara 3

1. Penyajian Data

Penelitian yang dilakukan di kelas VII-a SMP Negeri 1 Mandalle,

memberikan informasi berupa data-data sebagai berikut:

(47)

a. Data Tes Hasil Belajar

Jumlah peserta yang mengikuti tes ini berjumlah 26 orang dan berikut merupakan paparan dari hasil tes.

Tabel 4.2 Hasil Perolehan Skor Setiap Siswa Per Soal yang Diberikan

Siswa Nomor Soal Skor Nilai

1 2 3 4

S-01 16 20 15 14 65 81,25

S-02 15 18 15 15 63 78,75

S-03 11 6 15 13 45 56,25

S-04 15 16 15 13 59 73,37

S-05 16 16 15 16 63 78,75

S-06 16 16 14 11 57 71,25

S-07 12 11 12 9 44 55

S-08 16 15 15 13 59 73,37

S-09 16 16 15 10 57 71,25

S-10 15 15 16 13 59 73,37

S-11 16 19 15 13 63 78,75

S-12 14 16 16 13 59 71,25

S-13 20 20 17 16 73 91,25

S-14 20 15 15 15 65 81,25

S-15 16 15 15 14 60 75

S-16 16 16 15 15 62 77,5

S-17 20 20 20 18 78 97,5

S-18 15 14 13 11 53 66,25

S-19 13 13 15 15 56 70

S-20 16 15 15 15 61 76,25

S-21 20 20 20 18 78 97,5

S-22 15 14 14 14 57 71,25

(48)

S-23 15 15 15 15 60 75

S-24 15 16 16 15 62 77,5

S-25 20 20 15 15 70 87,5

S-26 15 20 15 14 64 80

b. Data Wawancara

Wawancara tidak dilakukan kepada seluruh siswa, melainkan hanya kepada 3 orang siswa dengan. Pemilihan subjek penelitian dipilih dari kelompok yang berbeda lebih dimaksudkan untuk menjaring informasi yang lengkap , Kemudian diambil 1 siswa sebagai subjek penelitian dari kelompok atas, 1 siswa dari kelompok sedang, dan 1 siswa dari kelompok bawah. Hal ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui penyebab terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal . Adapun siswa yang diwawancarai yaitu S- 07, S-17, S-26. Wawancara dilakukan di perpustakaan SMP Negeri 1 Mandalle, pada hari Jumat, 29 November 2019 selama 40 menit (1 jam pelajaran).

2. Analisis Data

Data-data yang telah diperoleh dari penelitian akan dianalis

menggunakan statistik deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan jenis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan

berdasarkan prosedur Newman. Data mengenai tes hasil belajar siswa

digambarkan mengenai perolehan skor, perolehan nilai, dan rata-rata

persentase kesalahan dan hasil wawancara yang akan menguatkan untuk

mengetahui penyebab terjadinya kesalahan siswa kelas vii smp negeri 1

(49)

mandalle dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan himpunan berdasarkan prosedur Newman.

a. Data Tes Hasil Belajar

Telah dilaksanakan tes dalam bentuk soal cerita di kelas VII-a SMP Negeri 1 Mandalle pada materi himpunan. Terdiri dari 4 butir Soal Tes diujikan kepada 26 siswa. Setelah tes dilakukan, setiap lembar jawaban siswa dikoreksi, dengan membandingkan jawaban siswa dengan Alternatif jawaban yang telah disiapkan. Hasil jawaban siswa tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.3 Hasil Tes Siswa Kelas VII-a dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Himpunan

No soal

Frekuensi Siswa Yang Menjawab Benar

Persentase %

1 5 19,23

2 6 23,07

3 2 7,69

4 0 0

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 26 siswa yang mengerjakan soal cerita himpunan tersebut yang dapat menjawab benar pada soal nomor 1 sebanyak 5 siswa dengan persentase 19,23%, untuk soal nomor 2 sebanyak 6 siswa dengan persentase 23,07%, untuk soal nomor 3 sebanyak 2 siswa dengan persentase 7,69%, dan untuk soal nomor 4 tak ada satupun siswa yang menjawab benar persentase 0%.

Pada penelitian ini, Peneliti menggunakan Prosedur Newman untuk

menganalisis jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita. Berikut dipaparkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita materi Himpunan berdasarkan Prosedur Newman.

(50)

Tabel 4.4 Kategori Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Himpunan berdasarkan Prosedur Newman Kelas VII-c SMP

Negeri 1 Mandalle

No. Kode Siswa No Soal Skor Nilai

1 2 3 4

1 S-01 T B C C 65 81,25

2 S-02 C P C C 63 78,75

3 S-03 C C C C 45 56,25

4 S-04 C T C C 59 73,37

5 S-05 C C C C 63 78,75

6 S-06 C C C C 57 71,25

7 S-07 C C C C 44 55

8 S-08 C C C C 59 73,37

9 S-09 C C C C 57 71,25

10 S-10 C C C C 59 73,37

11 S-11 C C C C 63 78,75

12 S-12 C C C C 59 71,25

13 S-13 B B C C 73 91,25

14 S-14 B C C C 65 81,25

15 S-15 C C C C 60 75

16 S-16 C C C C 62 77,5

17 S-17 B B B P 78 97,5

18 S-18 C C C C 53 66,25

19 S-19 C C C C 56 70

20 S-20 C C C C 61 76,25

21 S-21 B B B P 78 97,5

22 S-22 C C C C 57 71,25

23 S-23 C C C C 60 75

24 S-24 C C C C 62 77,5

25 S-25 B B C C 70 87,5

26 S-26 C B C C 64 80

Keterangan :

B : Menjawab Benar R : Kesalahan Membaca C : Kesalahan Memahami T : Kesalahan Transformasi P : Kesalahan Ketrampilan Proses E : Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir

Tingkat bawah

Tingkat sedang

Tingkat atas

(51)

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 26 siswa yang mengerjakan soal cerita materi Himpunan ditinjau berdasarkan Prosedur Newman tidak terdapat satupun siswa yang menjawab benar secara keseluruhan, 2 siswa yang dapat menjawab benar 3 dari 4 soal yang diberikan, 2 siswa dapat menjawab benar 2 dari 4 soal yang diberikan, 2 siswa dapat menjawab benar 1 dari 4 soal yang diberikan, dan 19 siswa yang tidak dapat menjawab dengan benar satupun soal yang diberikan. Dari tabel 4.5 juga dapat dilihat bahwa setiap siswa yang tidak menjawab benar pada soal tersebut mengalami kesalahan yaitu kesalahan memahami masalah (comprehension errors), terdapat 19 siswa yang mengalami kesalahan memahami masalah (comprehension errors) di setiap butir soal yang diberikan. Dan 2 siswa mengalami kesalahan memahami masalah (transformation errors) di setiap butir soal yang diberikan.Dapat disimpulkan bahwa kesalahan terbanyak yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita untuk keseluruhan soal adalah kesalahan pada jenis kesalahan Memahami Masalah (comprehension errors).

Berikut pembahasan soal cerita materi Himpunan : Pembahasan Soal No 1

1. Dari 40 siswa di suatu kelas, diketahui 15 siswa gemar Matematika, 10 siswa gemar IPA dan 4 siswa gemar kedua-duanya. Tentukan banyak siswa yang tidak gemar Matematika dan IPA !

Alternatif Jawaban Diketahui :

S = Jumlah siswa

(52)

P = Siswa yang Gemar pelajaran Matematika Q = Siswa yang gemarpelajaran IPA

n(P) = 15

n(Q) = 10

n(S) = 40

n ( P

Ditanya : ∪ Penyelesaian :

{ } { } ∪

{ } { } ∪ ∪

Jadi, siswa yang tidak gemar Matematika dan IPA sebanyak 19 Siswa.

Tabel 4.5 Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Nomor 1

No Jenis Kesalahan Frekuensi

1 Membaca Soal (Reading Errors) -

2 Memahami Masalah(Comprehension Errors) 20 3 Transformasi Masalah (Transformation Errors) 1 4 Keterampilan Proses (Process Skill Errors) -

5 Penulisan Jawaban (Encoding Errors) -

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada soal cerita nomor 1, siswa

mengalami kesalahan pada jenis kesalahan Memahami Masalah (Comprehension

Gambar

Tabel 2.1 Contoh Kesalahan Membaca Soal  Kalimat  atau  pernyataan  dalam
Tabel 2.2 Contoh Kesalahan Memahami  Kalimat atau pernyataan dalam
Tabel 2.3 Contoh Kesalahan Transformasi  Kalimat  atau  pernyataan  dalam
Tabel 2.4 Contoh Kesalahan Keterampilan proses  Kalimat  atau  pernyataan  dalam
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jadi, sangat penting dan menarik untuk diteliti lebih jauh tentang manusia sempurna dalam pandangan Muthahhari, yang melihat manusia tidak hanya dari satu aspek yang

Variabel independen didasarkan pada teori Robbins mengenai faktor-faktor yang memberikan kepuasan kerja, variabel moderator didasarkan pada teori McClelland mengenai

(e) Derive the linear LMS estimator of e based on X, and calculate its mean squared error. We assume that W is independent of e with zero mean, unit variance, and

Bagaimana model Altman, Springate, Grover, Zmijewski, dan Ohlson dapat digunakan untuk memprediksi financial distress dalam menilai kinerja keuangan perusahaan

sekalipun Anggaran DAU mengalami pengurangan yang sangat berarti, sebagai akibat berkurangnya wilayah Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang diakibatkan oleh ketentuan pasal 7

gagasan yang membangun pengetahuan pada ruang lingkup permasalahan, serta pendapat mereka tentang mana yang baik dan buruk, dikehendaki atau dihindari, yang bernilai atau

Hal ini mempengaruhi pendapatan masyarakat, memiliki pengaruh yang sangat signifikan 95,5% terhadap perekonomi masyarakat di Desa Tulungrejo, hal ini menyatakan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan desa wisata berbasis collaborative governance di Kota Batu. Berkembangnya paradigma pembangunan dimana