ABSTRAK
Dalam dunia usaha perusahaan harus memiliki keunggulan untuk dapat memenangkan persaingan. Sebuah kafe harus memiliki keunggulan yang dapat ditonjolkan untuk menarik konsumen berkunjung dan dapat bersaing engan kafe lainnya. Strore atmosphere merupakan salah satu keunggulan yang dapat digunakan untuk menarik minat beli konsumen. Minat beli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh konsumen terhadap suatu produk (barang dan jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri. Kenyamanan suasana sangat diperhatikan oleh konsumen, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa pengaruh pelaksanaan store atmosphere
kafe terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali.
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan evaluasi dan sekaligus dapat menggali temuan-temuan dilapangan yang dapat dijadikan dasar bagi pihak manajemen Kafe Bali dalam meningkatkan minat beli konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dimana informasi responden dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empiric dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang bersangkutan terhadap objek penelitian. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan regresi linier berganda, secara keseluruhan didapat hasil pengaruh yang signifikan dari variable bebas terhadap variable terikat, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh pelaksanaan store atmosphere terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali.
Berdasarkan perhitungan analisa hipotesis didapat hasil bahwa ternyata t
hitung variabel X1(Eksterior kafe) dan X2 (Interior kafe), masing-masing sebesar
5,892 dan 6,057, di mana kedua nilai thitung > dari nilai ttabel (=5%) yang sebesar 1,655. Hasil ini memperlihatkan variabel X1 (Eksterior kafe) dan X2
(Interior kafe) berpengaruh terhadap variabel Y (Minat beli). Dari perhitungan koefisien determinasi, diketahui bahwa besarnya pengaruh yang diberikan oleh store atmosphere kafe terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali yaitu sebesar 35.5% sedangkan 64.5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAKSI... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 2
1.4 Kegunaan Penelitian... 4
1.5Kerangka Pemikiran ………... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran ... 10
2.2Store Atmosphere... 11
2.2.1 Elemen-elemenStore Atmosphere... 12
2.2.1.1 Bagian Luar (eksterior) ... 15
2.2.1.2 Bagian Dalam (interior)... 18
2.2.1.3 Tata Letak Barang Dalam Toko(Store Lay out)... 22
2.3 Minat Bali ... 28
2.4 Pengaruh Store AtmosphereTerhadap Minat Bali... 29
2.5 Pengertian Restaurant ... 33
2.6 Hipotesis... 35
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 36
3.2 Jenis Dan Sumber Data ... 36
3.3 Operasional Variabel... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 39
3.5 Teknik Pengumpulan Sampel ... 40
3.6 Metode Analisis ... 41
3.7 Rancangan Pengujian Hipotesis... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Objek Penelitian ... 44
4.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 44
4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 45
4.2 Analisis Kualitatif ... 48
4.2.1 Analisis Profil Responden ... 49
4.3 Analisis Kuantitatif ... 60
4.3.1 Analisis Validitas... 60
4.3.2 Analisis Reliabilitas... 62
4.3.3 Analisis Regresi... 62
4.3.4 Analisis Determinasi……… 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel... 38
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 49
Tabel 4.2 Usia Responden... 49
Tabel 4.3 Status Pekerjaan Responden... 50
Tabel 4.4 Tingkat Pendapatan Per Bulan ... 50
Tabel 4.5 Frekuensi Kedatangan Responden ... 51
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Papan Nama Kafe Bali Jelas .. 52
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Pintu Masuk Di Kafe Bali Cukup Lebar... 52
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Bangunan Luar Toko Di Kafe Bali Menarik ... 52
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Lokasi Di Kafe Bali Berada Dalam Lingkungan Yang Stretegis ... 53
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Penerangan Kafe Bali Baik .... 53
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Parkir ... 54
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Penerangan ... 54
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Aroma Ruangan ... 55
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Musik Yang Dimainkan ... 55
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Jarak Antar Meja Cukup Lebar ... 56 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Perilaku Pegawai Di Kafe
Bali Baik Dan Ramah ... 56 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Barang Di Kafe Bali
Baik Dan Beranekaragam... 57 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Harga Makanan dan Minuman
Terlihat Dengan Jelas ... 57 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Kasir Cukup Memadai
Sehingga Proses Pembayaran Dilakukan Dengan Cepat ... 57 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Keadaan Ruangan Bersih ... 58 Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikannya Untuk
Berkunjung Kembali Ke Kafe Bali Karena Suasananya ... 58 Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Perasaan Nyaman Yang
Dirasakan Oleh Konsumen Ketika Berkunjung Ke Kafe Bali ... 59 Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Lamanya Waktu Yang
Dihabiskan Ketika Berkunjung Ke Kafe Bali ... 59 Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Frekuensi Kunjungan Yang
Dilakukan Ke Kafe Bali Karena Suasananya ... 60 Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Keinginannya Untuk
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 Skema Kerangka Pemikiran ……….. 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berkembangnya bisnis kafe dewasa ini, telah menyebabkan semakin tinggi tingkat persaingan dalam memperebutkan dan mempertahankan konsumennya. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragamantarget marketyang dimiliki bisnis kafe yang menyebabkan persaingan antar kafe dalam memperebutkan pangsa pasar.
Tingginya tingkat persaingan dapat dilihat dari banyaknya kafe yang bersaing dalam satu dearah yang terdapat tiga atau empat buah kafe yang bersaing. Karena banyaknya jenis usaha dalam industri kafe, konsumen menjadi sangat leluasa untuk menentukan tempat bersantap yang akan dipilih. Agar suatu kafe dapat memenagkan persaingan, sangatlah penting untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang menjadi target pasar.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih kafe yang akan menjadi tempat bersantap yaitu kenyamanan dalam bersantap merupakan salah satu alasannya.
dan akhirnya mempengaruhi emosi konsumen untuk untuk berbelanja ditempat tersebut.
Strategi store atmosphere mempunyai efek yang sangat besar dalam mempengaruhi suasana hati konsumen, yang pada akhirnya diharapakan dapat menumbuhkan minat dalam membeli. Desain toko yang tepat mengubah orang yang sekedar melihat-lihat menjadi membeli.
Kafe harus dapat menciptakan store atmosphere yang dapat menarik konsumen untuk datang dan membuat mereka tertarik dengan suasananya dan mendorong kearah pembelian. Peran store atmosphere menjadi semakin penting pada bisnis kafe karena kecenderungan konsumen bukan hanya bersantap saja tetapi juga kegiatan mengisi waktu, hiburan, kontak sosial, rekreasi atau bahkan pelepas stress. Kafe harus dapat memanfaatkan keadaan ini dengan mengembangkanstore atmosphereyang mendorong terjadinya pembelian.
Kafe Bali terletak di lokasi yang cukup strategis dimana terdapat pusat perbelanjaan factory outlet dengan pangsa pasar menegah keatas yang sesuai dengan pasarnya.
Berdasarkan uraian diatas mengenai store atmosphere, penulis mencoba mengetahui elemen-elemenstore atmosphere apa saja yang berpengaruh terhadap minat beli konsumen melalui penelitian di Kafe Bali. Dengan ini penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka dapat diidentifikasi berbagai masalah yang penting. Identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan kebijakanstore atmospherepada Kafe Bali ? 2. Bagaimana penilaian konsumen terhadap store atmosphere yang
dilaksanakan oleh Kafe Bali ?
3. Bagaimana pengaruh elemen-elemenstore atmosphereterhadap minat beli konsumen pada Kafe Bali ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Maranatha.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan kebijakanstore atmospherepada Kafe Bali 2. Untuk mengetahui bagaimana penilaian konsumen terhadap store atmosphere
yang sudah dilaksanakan oleh Kafe Bali.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh elemen-elemen strore atmosphere
1.4 Kegunaan penelitian
Kegunaan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Penulis
a) Menambah wawasan dan pengetahuan lebih luas khususnya dalam bidang pemasaran mengenaistore atmosphere.
b) Mengetahui sampai sejauh mana pengaruh store atmosphere yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat mempengaruhi minat beli konsumen.
2. Bagi Perusahaan :
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menilai penataan store atmosphere yang diterapkan dalam perusahaan dan untuk mengevaluasi pengaruh store atmosphere yang diterapakan perusahaan apakah telah mempengaruhi minat beli konsumen.
3. Bagi Pihak Lain :
a. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan tambahan pengetahuan untuk peneliti lain dalam meneliti store atmosphere pada suatu perusahaan.
b. Sebagai bahan referensi bila diperlukan.
1.5 Kerangka Pemikiran
Penataanstore atmosphere termasuk di dalam strategi yang penting untuk menciptakan suasana toko yang menarik dan nyaman bagi konsumen.
“The important of atmosphere, defined as the conscious designing of
buying environment to product specific emotional effects in buyers that
enhance their purchase probability”.
Menurut Sutisna, (2001,164) :
“Atmosphere toko sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
keadaan emosi pembeli yang menyebabkan meningkatnya atau menurunnya pembelian konsumen dan berpengaruh terhadap citra suatu
toko”
Definisistore atmospheremenurut Buchari Alma (2004:189) adalah :
“Rancangan suasana toko (Store Atmosphere) adalah suatu usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan pembeli melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appel)”.
DefinisiAtmospheremenurut Kotler (2004:212) adalah :
“Atmosphere adalah suatu lingkungan yang dikemas dan dirancang oleh
orang–orang kreatif yang menggabungkan rangsangan visual, pendengaran, bau, dan perasaan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu
mendorong kecenderungan kepada pembelian suatu produk”.
Elemen-elemen store atmosphere terdiri dari : bagian luar (exterior), bagian dalam (interior), tata letak barang dalam toko (store layout), dan area pembelian yang memiliki daya tarik (interior point of purchase display).
Store Atmosphere memiliki dampak yang cukup besar dalam mempengaruhi status emosi yang dinyatakan oleh konsumen sehingga akan berpengaruh pada perilaku konsumen saat berbelanja.
Store Atmosphere mempunyai peran dalam proses pembelian oleh konsumen (costumer buying process), atau yang dikenal denganAIDA.
Model AIDA ada hubungannya dengan store atmosphere dapat diterangkan sebagai berikut :
1. Perhatian (Attention)
Mencari dan mendapatkan perhatian dari konsumen dan calon pembeli, dilakukan dengan merancang ekterior toko sehingga dapat menarik konsumen untuk berkunjung.
2. Tertarik (Interst)
Menciptakan dan menumbuhkan rasa tertarik. Pemilihan warna, cahaya, penempatan barang, pemilihan jenis musik yang tepat akan menumbuhkan rasa ketertarikan pada diri konsumen dan mereka akan meluangkan lebih banyak waktu di dalam toko.
3. Minat Beli (Desire)
maka dapat membangkitkan minat untuk melakukan tindakan lebih lanjut menuju pembelian.
4. Tindakan (Action)
Mengadakan tindakan kearah pembelian.
Gambar 1.2
Store Atmosphere Store Image
1.6 Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini, penulis akan melaporkan penulisan dalam 5 bagian penting yaitu :
Bab I :
Pendahuluan, berisikan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran serta sistematika pembahasan.
Bab II :
Tinjauan Pustaka berisikan pengertian pemasaran, pengertian store atmosphere,
elemen-elemen store atmosphere, pengertian minat beli, pengaruh store atmosphereterhadap minat beli, pengertian restaurant dan hipotesis
Bab III :
Metode Penelitian berisikan metode penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengumpulan sampel, metode analisis dan rancangan pengujian hipotesis.
Bab IV :
Hasil dan Pembahasan, berisikan hasil-hasil penelitian dari pengolahan data yang telah dilakukan. Kemudain disajikan secara terperinci pembahasan mengenai hasil penelitian tersebut mengguakan metode yang telah ditentukan.
Bab V :
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan store atmosphere oleh Kafe Bali adalah sebagai berikut : 1) Terhadap eksterior :
Kafe Bali mempunyai papan nama dengan tulisan yang terlihat jelas dan warna yang menarik. Bangunan luar toko dengan perpaduan nuansa modern dan natural membuat konsumen dapat melihat dengan jelas ditunjang dengan lokasi berada di tempat yang strategis membuat Kafe Bali dapat dengan mudah ditemukan oleh konsumen. Keamanan dan kenyamanan tempat parkir dengan disediakannya petugas parkir dan satpam.
Pintu masuk yang cukup lebar sehingga tidak menggangu arus keluar masuk konsumen di Kafe Bali.
2) Terhadap interior :
dan eropean food. Informasi mengenai harga makanan dan minumnan terlihat jelas pada daftar menu yang telah disedikan. Pegawai Kafe Bali memberikan pelayanan yang baik dan ramah terhadap konsemen. Jumlah kasir yang cukup memadai sehingga proses pembayaran dapat dilakukan dengan cepat. Kebersihan dalam ruangan terjaga karena setiap saat ada petugas yang membersihkan.
2. Penilaian konsumen terhadap store atmosphere yang dilaksanakan oleh Kafe Bali adalah sebagai berikut :
1) Tertarik untuk berkunjung kembali ke Kafe Bali karena suasananya ( 37.5% sangat setuju, 48.1% Setuju, 13.1% netral dan 1.3% tidak setuju)
2) Merasa nyaman ketika berkunjung ke Kafe Bali ( 35.6% sangat setuju, 53.8% setuju, 8.8% netral dan 1.9% tidak setuju )
3) Menghabiskan waktu yang lama ketika berkunjung ke Kafe Bali (30.6% sangat setuju, 54.4 % setuju , 14.4% netral dan 0.6% tidak setuju)
4) Sering berkunjung ke Kafe Bali karena suasananya (34.4% sangat setuju, 55% setuju dan 9.4% Netral dan 1.3% tidak setuju)
3. Besarnya pengaruhstore atmosphere terhadap minat beli konsumen di Kafe Bali adalah sebagai berikut :
Berdasar hasil di atas terdapat hubungan yang cukup erat, ditunjukkan dengan koefisien korelasi multipel R = 0,596 yang artinya mempunyai hubungan cukup kuat dengan minat beli konsumen di Kafe Bali. Dengan menggunakan metode yang sama, diketahui pula bahwa elemen dari store atmosphere yang mempunyai hubungan paling kuat dengan minat beli konsumen adalah elemen eksterior dengan nilai koefisien regresi b = 0,459. Kemudian diikuti dengan elemen interior dengan koefisien regresi = 0,374. Dari hasil uji signifikansi diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara store atmosphere dengan minat beli konsumen. Hal ini berarti jika store atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi minat beli konsumen.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Karena penggunaan kuesioner yang mengadaptasi store atmosphere
kepada objek penelitian yaitu kafe maka interior pop display dan store layout
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil penelitian adalah :
1. Adanya hubungan positif yang signifikan antara store atmosphere dengan minat beli .Hal ini berarti jika store atmosphere semakin baik maka akan semakin tinggi minat beli konsumen. Oleh karena itu Kafe Bali harus terus mempertahankan dan meningkatkan store atmosphere agar konsumen merasa nyaman dan betah dalam berbelanja.
2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisen determinasi, didapat bahwa besarnya hubunganstore atmospheresebesar 35,5% dan sisanya disebabkan oleh faktor
– faktor lain. Faktor – faktor ini juga harus diketahui dan diperhatikan oleh
DAFTAR PUSTAKA
 Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Edisi
Pertama,Remaja Rosdakarya Bandung
 Alma, Buchari. 2004.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa.Edisi
revisi, Alfabeta, Bandung
 Kotler, Philip, 2004, Principles of Marketing 10 th edition . Pearson
Education International.
 Lamb, Charles W, Jr., Joseph F. Hair Jr, and Carl McDaniel. 2001.
Pemasaran Buku2. Salemba Empat. Jakarta.
 Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998.Retail Management:aStrategic
Approach.7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey: Prentice Hall Inc.
 Peter J, Paul and Olson, Jerry C, 2003,Consumer Behavior and Marketing
Strategy 6thedition.McGraw-Hill
 Marsurn W A. 1999. Restoran dan Segala Permasalahannya. ANDI,
Yogyakarta.
 Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistika 2, edisi ke-2, 2003. PT Bumi Aksara.  Marquardt, Raymond A., James C Markens and Robert E Roe. 1993
Satisfaction of Consumer Need. 3rdedition.CBS College Publishing, Inc., New York.
 Sekaran,U. Research Method For Business : A Sill-Building Approach
(third edition ). New york : John Wiley
 Loudon, David L. & Albert J. Della Betta, Costumer Behavior : Consepts