• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

30

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Pada bab ini akan disajikan mengenai data yang berhasil dikumpulkan. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu abnormal return dan trading volume activity, sedangkan variabel independen yaitu stock split. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel dengan berdasarkan kriteria agar dapat konsisten.

Tabel 4.1

Proses Purposive Sampling Penelitian

No Kriteria Sampel Perusahaan Total

1 Perusahaan go public yang melakukan stock split terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012 sampai 2015 (tidak berturut-turut)

47

3 Perusahaan yang melakukan corporate action lain selama periode pengamatan

(1) 4 Perusahaan yang memiliki data tidak lengkap (6)

Total Sample penelitian 4 tahun 40

Selama periode pengamatan penelitian, yaitu antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, jumlah perusahaan yang melakukan stock split sebanyak 47 perusahaan. Dari jumlah tersebut, didapat perusahaan yang tidak tersaring sebagai sampel pada penelitian ini dikarenakan tidak memenuhi kriteria sebagai sampel, yaitu sebanyak satu perusahaan melakukan corporate action lain selama periode pengamatan, enam perusahaan memiliki data yang tidak lengkap sehingga jika

(2)

dimasukan sebagai sampel akan mengganggu normalitas data. Jadi total perusahaan melakukan stock split yang menjadi sampel dalam penelitian ini ada 40 perusahaan.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari variabel-variabel yang diteliti. Dalam statistik deskriptif ditunjukkan angka minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Analisis statistik deskriptif untuk variabel abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah tanggal pengumuman stock split disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation AAR_sebelum 40 -.01621 .28231 .0140842 .04764285 AAR_sesudah 40 -.27528 .05407 -.0063556 .04616053 Valid N (listwise) 40

Sumber : HasilOlahan SPSS

Dilihat dari tabel 4.2, pada average abnormal return (AAR), nilai minimum AAR pada periode sebelum peristiwa adalah sebesar-0,01621 dan nilai maksimum adalah sebesar 0,28231 dan rata-rata sebesar 0,0140842 dengan standar deviasi sebesar 0,0476429. Rata-rata AAR lebih kecil dibandingkan standar deviasinya menunjukkan bahwa penyebaran tidak merata dan terjadi penyimpangan. Sedangkan pada periode setelah peristiwa dapat diketahui nilai minimum AAR adalah sebesar 0,27528 dan nilai maksimum adalah sebesar 0,05407 dan ratarata sebesar -0,0063556 dengan standar deviasi 0,0461605. Rata-rata AAR lebih kecil

(3)

dibandingkan standar deviasinya menunjukkan bahwa penyebaran tidak merata dan terjadi penyimpangan.

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Stock Split

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TVA_sebelum 40 .00000 .00291 .0006149 .00087594 TVA_sesudah 40 .00000 .00522 .0006900 .00107131 Valid N (listwise) 40

Sumber :Hasil Olahan SPSS

Dilihat dari tabel 4.3, pada trading volume activity (TVA), nilai minimum TVA pada periode sebelum peristiwa adalah sebesar 0,0000 dan nilai maksimum adalah sebesar 0,00291 dan rata-rata sebesar 0,0006149 dengan standar deviasi sebesar 0,0008759. Rata-rata TVA lebih kecil dibandingkan standar deviasinya menunjukkan bahwa penyebaran tidak merata dan terjadi penyimpangan. Sedangkan pada periode setelah peristiwa dapat diketahui nilai minimum TVA adalah sebesar 0,0000 dan nilai maksimum adalah sebesar 0,00522 dan rata-rata sebesar 0,0006900 dengan standar deviasi 0,0010713. Rata-rata TVA lebih kecil dibandingkan standar deviasinya menunjukkan bahwa penyebaran tidak merata dan terjadi penyimpangan.

4.2.2 Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah melakukan screening terhadap data yang akan diolah. Karena penelitian ini menggunakan analisis uji beda untuk sampel yang berhubungan (paired samples t- test) untuk pengujian hipotesis, maka asumsi yang dipergunakan adalah data

(4)

terdistribusi secara normal. Untuk mendeteksi normalitas data dari masing masing variabel, dipergunakan uji normalitas data (kolmogorov – smirnov test).

Adapun dalam pengujian normalitas digunakan uji kolmogorov-smirnov dengan kaidah penggunaan keputusan yang digunakan adalah :

 Jika P value > 0,05 maka data berdistribusi normal  Jika P value < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

AAR_sebelum AAR_sesudah

N 40 40

Normal Parametersa,b Mean .0140842 -.0063556

Std. Deviation .04764285 .04616053

Most Extreme Differences

Absolute .351 .355

Positive .351 .247

Negative -.263 -.355

Kolmogorov-Smirnov Z 2.219 2.243

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Olahan SPSS

Tabel 4.4 menunjukkan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah stock split terdistribusi secara tidak normal dengan probabilitas signifikansi di bawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan 0,000.

(5)

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Data Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah StockSplit

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TVA_sebelum TVA_sesudah

N 40 40

Normal Parametersa,b Mean .0006149 .0006900

Std. Deviation .00087594 .00107131

Most Extreme Differences

Absolute .242 .260

Positive .229 .212

Negative -.242 -.260

Kolmogorov-Smirnov Z 1.528 1.644

Asymp. Sig. (2-tailed) .019 .009

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber :HasilOlahan SPSS

Tabel 4.5 menunjukkan rata-rata trading volume activity sebelum dan sesudah stock split terdistribusi secara tidak normal dengan probabilitas signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,019 dan 0,009

4.2.3 Uji Hipotesis

Akibat dari data yang berdistibusi tidak normal maka selanjutnya uji statistik yang digunakan adalah uji wilcoxon signed ranks test. Uji wilcoxon signed ranks test terhadap abnormal return dan trading volume activity dilakukan untuk mengetahui perbedaan abnorma lreturndan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman stock split. Pada uji wilcoxon signed ranks test yang pertama akan dilakukan pengujian berdasarkan hari pengumuman yaitu 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah stock split. Di bawah ini akan diuraikan hasilanalisis dari uji beda abnormal return dan trading volume activity sebelum dansesudah stock split.

(6)

Tabel 4.6

Hasil Uji Hipotesis Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

AAR_sesudah - AAR_sebelum Negative Ranks 27a 22.04 595.00 Positive Ranks 13b 17.31 225.00 Ties 0c Total 40 a. AAR_sesudah<AAR_sebelum b. AAR_sesudah>AAR_sebelum c. AAR_sesudah = AAR_sebelum Test Statisticsa AAR_sesudah - AAR_sebelum Z -2.487b

Asymp. Sig. (2-tailed) .013 a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks. Sumber :HasilOlahan SPSS

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,013 ini berarti dibawah batas probabilitas yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split.

(7)

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesi Trading Volume Activity Sebelum dan Sesudah Stock Split

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

TVA_sesudah - TVA_sebelum Negative Ranks 19a 20.11 382.00 Positive Ranks 21b 20.86 438.00 Ties 0c Total 40 a. TVA_sesudah<TVA_sebelum b. TVA_sesudah>TVA_sebelum c. TVA_sesudah = TVA_sebelum Test Statisticsa TVA_sesudah - TVA_sebelum Z -.376b

Asymp. Sig. (2-tailed) .707 a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks. Sumber :HasilOlahan SPSS

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,707 ini berarti di atas batas probabilitas yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split.

(8)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak semua hipotesis yang diajukan didukung oleh data.

4.3.1 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 1

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 sampel perusahaan yang melakukan stock split terdapat perbedaan abnormal return tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah stock split pada periode 2012-2015. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian wilcoxon signed ranks test yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi hasil pengujian sebesar α = 0,013 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan α = 0,05. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Ha diterima, yaitu terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split, sehingga Ho ditolak.

Segi teoritis yang ditinjau dari signalling theory, menyatakan bahwa stock split memberikan sinyal yang positif karena manajer perusahaan akan menginformasikan prospek masa depan yang baik dari perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya. Menurut signalling theory, hanya perusahaan mempunyai kondisi kinerja baik yang mampu melakukan stock split. Sehingga reaksi pasar terjadi karena kinerja perusahaan yang semakin meningkat. Adanya reaksi pasar yang baik, perusahaan mendapatkan return sesuai yang diharapkan. Hal ini juga disebabkan adanya bubble issue, yaitu sifat pelaku pasar dan masyarakat yang berlebihan atau tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya terhadap kabar yang dibuat oleh perusahaan, kabar positif ini kemudian direspon

(9)

sangat baik oleh pelaku pasar dan masyarakat sehingga perusahaan mendapatkan return sesuai yang diharapkan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan signalling theory, yaitu penelitian membuktikan bahwa peristiwa stock split mengakibatkan perbedaan abnormal return yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah stock split, artinya investor dapat memprediksi informasi atau sinyal yang dibawa oleh peristiwa stock split. Hal ini berkaitan juga dengan bubble issue yang telah ada, tetapi pelaku pasar dan masyarakat tidak terlalu merespon adanya bubble issue.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Janiantari dan Badera (2014) dan Azhar dkk (2013) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split. Namun penelitian ini tidak mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Firmansyah (2016) dan Utami (2012) yang membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah pemecahan saham.

4.3.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 2

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 sampel perusahaan yang melakukan stock split tidak ada perbedaan trading volume activity tujuh hari sebelum dan tujuh hari sesudah stock split pada periode 2012-2015. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian wilcoxon signed ranks test yang menunjukkan bahwa tingkat signifikansi hasil pengujian sebesar α = 0,707lebih besar dari tingkat signifikansi yang telah ditetapkan α = 0,05. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Ho diterima, yaitu tidak terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah stock split, sehingga Ha ditolak.

(10)

Segi teoritis yang ditinjau dari trading range theory, yang menyatakan bahwa harga saham yang terlalu tinggi akan menyebabkan kurang aktifnya saham diperdagangkan di pasar modal. Dengan dilakukannya stock split diharapkan harga saham menjadi tidak terlalu tinggi sehingga akan semakin banyak investor potensial yang mampu bertransaksi atau terjadi peningkatan volume perdagangan saham, ternyata hal ini tidak terbukti.

Hasil penelitian justru membuktikan bahwa peristiwa stock split tidak mengakibatkan perbedaan trading volume activity yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah stock split, artinya pengumuman stock split yang dilakukan perusahaan direspon oleh pasar secara negatif, ini menunjukkan tidak adanya reaksi pasar terhadap pengumuman stock split yang dilakukan perusahaan. Harga saham perusahaan yang belum bisa membuat calon investor yakin untuk melakukan perdagangan saham, serta akan menimbulkan resiko yang tidak menentu atau terlalu besar.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Firmansyah (2016) dan Azhar dkk (2013) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split. Namun penelitian ini tidak mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Indarti dan Purba (2011) yang membuktikan bahwa terdapat perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah pemecahan saham.

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan kemajuan teknologi yang berjalan, dikembangkan pula sistem yang dapat meniru proses pemikiran dan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah yang lebih

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Reaksi Pasar Modal Terhadap

Penelitian lain dilakukan Murtiyani (2011) tentang hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja di RW V Kelurahan Sidokare Kecamatan Sidoarjo menyatakan,

Penelitian dimulai dengan mengkaji buku-buku mengenai adat sunda dan simbol-simbol dalam budaya sunda, ditambah dengan penelitian mengenai perhiasan terutama cincin,

Kemudian klik Step by step Mail Merge Wizard …Klik Next : Starting document , Klik Next : Select recipients , recipients adalah data yang akan kita masukkan ke dokumen yaitu surat

Minimal Diploma III di bidang Ilmu yang relevan dengan tugas jabatan Jabata.n pelaksana Penguji terdir-i atas:. Penyiap Bahan Rencana Keia dan Anggaran Kementerian /

Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kaya isoflavon dapat menurunkan risiko pengeroposan tulang pada perempuan pascamenopause dan perimenopause,