Sistem Manajemen Terintegrasi
Sistem Manajemen Terintegrasi
IS
ISO 9
O 900
001,
1, IS
ISO 1
O 140
4001
01 da
dan
n OH
OHS
SAS
AS
18001
18001
Quality, Environmental, Health and Safety
Quality, Environmental, Health and Safety
Management System
Management System
sebuah pengantar singkat
sebuah pengantar singkat
Disampaikan Oleh:
Disampaikan Oleh:
Hartoko Krido Handoko
Hartoko Krido Handoko
Revisi 0 @2017Hartoko Krido Handoko
Hartoko Krido Handoko
mail.handoko@gmail.com mail.handoko@gmail.com 0818100893 0818100893 Education Education •
• Hiperkes & Keselamatan Kerja FK-Hiperkes & Keselamatan Kerja FK-UNS tahun -UNS tahun - 20022002 Certification
Certification •
• Ahli K3 Umum –Ahli K3 Umum – 2003 (Kemenakertrans)2003 (Kemenakertrans) •
• Ahli K3 Penanggulangan KebakaranAhli K3 Penanggulangan Kebakaran – – 2007 (Kemenakertrans)2007 (Kemenakertrans) •
• Auditor OHSAS 18001 –Auditor OHSAS 18001 – 2010 (IRCA )2010 (IRCA ) •
• Manajer Pengendalian Pencemaran AirManajer Pengendalian Pencemaran Air – – 2010 (IATPI)2010 (IATPI) •
• Ahli Madya CSR –Ahli Madya CSR – 2016 (BNSP)2016 (BNSP) •
• Instruktur Teknis Bidang Pembinaan SMK3 & Keahlian K3 UmumInstruktur Teknis Bidang Pembinaan SMK3 & Keahlian K3 Umum – – 2017 (Kemenaker)2017 (Kemenaker)
Professi
Professional onal ExperienceExperience •
• Astra Otoparts Tbk. EHS (Officer) Astra Otoparts Tbk. EHS (Officer) 20022002 – – 20062006 •
• Astra Otoparts Tbk. EHS (Head) 2006Astra Otoparts Tbk. EHS (Head) 2006 – – 20122012 •
• Astra Otoparts Tbk. GA, CSR & Security Astra Otoparts Tbk. GA, CSR & Security (Head) 2012(Head) 2012 – – •
• Astra Otoparts Tbk. AGC Auditor 2004Astra Otoparts Tbk. AGC Auditor 2004 – – 20062006 •
• Astra Otoparts Tbk. AGC Astra Otoparts Tbk. AGC & AFC & AFC Lead Auditor 2006Lead Auditor 2006 – – 20142014 •
• Institut Pertanian BogorInstitut Pertanian Bogor – – JurJur. Tek. Teknik Manajemen nik Manajemen LingkungaLingkungan-n- Dosen MK SMK3 Dosen MK SMK3 20042004 – – 20152015 •
-Tujuan Pelatihan
Tujuan Pelatihan
1.
1. PPesesererta ta mememamahahami mi pepengngerertitian an sisiststem em mamananajejememenn 2
2.. PPeeseserrtta ma meemmahahamami ki koonnsesep sp sikikllus us PPDCDCAA 3.
3. PePeserserta mta mememahaahami Pmi Peteta Pra Proseoses Bis Bisnisnis & ms & memaemahamhami bai bagagaimaimana mna menenyusyusun Pun Petetaa Proses Bisnis
Proses Bisnis 4.
4. PePeserserta ta mememahmahami ami perpersysyararatatan San Sisistetem Mam Manajnajememen Men Mutuutu, Li, Lingkngkunungagan,n, Keselamatan & Kesehatan Kerja
Keselamatan & Kesehatan Kerja 5.
5. PePeserserta ta mememahmahami ami carcara Pa Peneenerarapan pan dan dan PePengengembambangngan an SisSistetem Mm Manaanajemjemenen Mutu, Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja
Mutu, Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja 6.
6. PPesesererta ta mememamahahami mi kkononsesep Ip Intntegegrrasasi Si Sisistetem Mam Mananajejememenn 7.
7. PePeserserta ta mememahmahami ami kkeueuntuntungngan pan penenererapaapan Sin Siststem Mem Manaanajemjemen en TTerperpaduadu 8.
8. PePeserserta ta mememahmahami ami carcara a memmembanbangun gun SisSistetem m ManManajeajememen n TTerperpaduadu 9.
PENDAHULUAN
•Perkembangan industri semakin pesat
•
Persaingan semakin ketat
•
Setiap Perusahaan berusaha menjadi yang terbaik
•Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan
•
Tuntutan pasar untuk memberikan kualitas yang terbaik
dalam produk maupun jasa yang dihasilkan tetapi tidak
melupakan dampak lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja yang terjadi dari segala aktivitas
perusahaan.
Pengertian Sistem
•
Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustēma) dan
bahasa Latin (systēma). Berikut ini ada beberapa pengertian
sistem yang diambil dari berbagai sumber.
1.
Suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen
yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling
bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.
2.
Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat
satu sama lain.
3.
Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan
bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.
Pengertian Manajemen
Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli:
• Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (By: Drs. Oey Liang Lee )
• Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By: James A.F. Stoner)
• Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By: R. Terry )
• Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By: Lawrence A. Appley)
• Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (By: Horold Koontz dan Cyril O’donnel)
Pengertian Sistem Manajemen
Pengertian Sistem Manajemen
•
•
JJa
ad
dii d
da
ap
pa
att kkiitta
a d
diissiim
mp
pu
ullkka
an
n b
ba
ah
hw
wa
a sse
ecca
arra
a
um
umum
um si
sissttem
em ma
mana
naje
jeme
men
n ad
adal
alah
ah rran
angk
gkai
aian
an
kkegi
egiat
atan
an (si
(siklu
klus) y
s) yang
ang berk
berkelan
elanjut
jutan
an dar
darii
or
org
gan
anis
isas
asii un
untu
tukk me
men
nccap
apai
ai tu
tuju
juan
an se
sepe
pert
rtii
me
meme
menu
nuhi
hi kkei
eing
ngin
inan
an pe
pela
lang
ngg
gan
an a
attau
au pa
pasa
sarr,,
menc
menceg
egah
ah te
terjad
rjadin
inya
ya penc
pencema
emarran,
an, menc
menceg
egah
ah
tter
erja
jadi
din
nyya
a kkec
ecel
elak
akaa
aan
n se
sesu
suai
ai de
deng
ngan
an kkeb
ebij
ijak
akan
an
perusahaan.
K
Konsep Siklus PDC
onsep Siklus PDCA
A
•
• HaHampmpirir sesemumuaa sisiststemem mamananajejememenn beberprpijijakak papadada kkononsesepp PDPDCACA
(De
(Deminming cyclg cycle), de), dimaimanana sesetiatiapp kkonsonsepep tetersrsebuebutt ditditerjerjemaemahkhkanan da
dalalamm bebenntutukk klklauaususull – –klklauaususull yyanang leg lebibihh dedetitill ununtutukk mememumudadahkhkanan ki
kitata dadalalamm memenenerrapapkakann sisiststemem mamananajejememenn mumututu ISISO O 90900101, , sisiststemem ma
mananajejememenn lilingngkkunungganan ISISO 14O 1400001 da1 dann sisiststemem mamananajejememenn K3K3 OHSAS 18001.
OHSAS 18001.
•
• KKononsesepp PDPDCA inCA inii dadapapatt didigugunanakkanan ololeheh beberbrbagagaiai mamacacamm sisiststemem
ma
mananajejememenn tetermrmasasukuk sisiststemem mamananajejememenn mumututu ISISO 900O 9001, s1, sisistetemm man
manajeajemenmen linlingkgkungunganan ISO ISO 14014001, 01, sissistetemm manmanajeajemenmen K3 OK3 OHSHSASAS 180
P
Pen
eng
ger
erti
tian
an PD
PDCA
CA
Plan: Plan:
mene
menetapktapkanan sasarsasaran-sasan-sasaraarann dandan proproses-prses-proses oses yanyang dig dibutubutuhkahkann un
untuktuk memmemberberikikanan hashasil-il-hashasilil yayang ng sessesuaiuai dendengagann pepersrsyayararatatann pel
pelanggangganan dandan kkebebijaijakakann orgorganianisassasi.i.
Do: Do:
melak
melaksanaksanakanan proproses-pses-prosroseses untuntuk menuk mencapcapai tujuaai tujuann
Check: Check:
mem
memonionitotorr dandan menmengukgukurur prproseoses-ps-proroses dases dann prproduoduk, kk, kemuemudidianan memb
membandiandingkngkannannyaya dengdenganan kkebijebijakaakan-kn-kebijebijakaakan, n, sasarsasaran-sasan-sasaranaran dandan per
persysyaraaratantan proprodukduk yanyang g teltelahah ditditetaetapkpkanan sebesebelumnlumnya, ya, melakmelakukukanan an
analalisisaa dadata danta dan memelalapoporkrkanan hahasisil-l- hahasisilnlnyya.a.
Act: Act:
mel
melakakukukanan tintindakdakan-an-tintindakdakanan yayang ng dipdiperlerlukukanan ununtuktuk memmemperperbaibaikiki kin
Interested Parties?
1. Customer
2. Share Holder / Owner
3. Employee
4. Supplier / Vendor / Subcontractor
5. Government
6. Community
Dalam menentukan konteks organisasi harus didentifikasi:
1. Issue-issue Internal & Eksternal terkait pencapaian tujuan
Organisasi
2. Kebutuhan & Harapan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan Organisasi
PENDEKATAN PROSES
•
Pendekatan proses adalah pengelolaan
sumber daya sedemikian rupa sehingga dapat
mengubah input menjadi output.
•
Seringkali output suatu proses langsung
menjadi input pada proses berikutnya. Tujuan
dari pendekatan proses adalah untuk
meningkatkan efektivitas & efisiensi organisasi
dalam mencapai tujuan sasaran program
Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan
industri: Quality, Cost, Delivery (responsif), dan Safety.
•
Quality menyatakan kualitas yang dapat
diterjemahkan sebagai upaya membuat produk
dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya atau lebih
baik dalam pemenuhan spesifikasi.
•
Cost menyatakan ukuran biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu proses. Suatu proses makin baik
bila memerlukan biaya lebih murah dengan output
yang sama.
Indikator Proses (Cont’d)
•
Delivery/responsif menyatakan kecepatan
Perusahaan mengantarkan barang dan jasanya kepada
pelanggan. Suatu proses makin baik jika dapat
melakukannya lebih cepat. Termasuk ke dalam
pengertian responsif adalah fleksibilitas perusahaan
dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.
•
Safety menyatakan tingkat keamanan dan keselamatan
kerja bagi karyawan dan belakangan diperluas hingga
keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses yang
lebih aman harus terus diupayakan dalam perbaikan
Pendekatan Efisiensi & Efektivitas
Proses
PETA PROSES BISNIS
(BUSINES PROCESS MAP – BPM)
• Proses Bisnis merupakan nyawa dari suatu organisasi, karena proses
bisnis merupakan perangkat bisnis yang mempunyai peranan
penting dalam menggerakkan, mengarahkan, serta mempercepat laju roda suatu organisasi.
• Peta proses bisnis adalah diagram yang mengidentifikasi secara
jelas langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses. Peta ini memberikan deskripsi bagaimana cara suatu proses dilakukan. Ibarat buku manual, maka peta ini pun menjadi “user guide” bagi organisasi kita. Tidak hanya itu, peta proses bisnis dapat menyediakan informasi lain yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu proses seperti apa inputnya, outputnya, ukuran kinerjanya, siapa yang melakukannya dan beberapa informasi yang kita perlukan.
Merancang manual Sistem Manajemen disesuaikan
dengan peta proses bisnis
1. Buatlah peta bisnis proses yang memuat identifikasi: Suplier-
Input-Proses-Output-Customer (SIPOC). Masing masing proses harus menggambarkan urutan antar proses sehingga terlihat ujung dan akhir dari sebuah proses. Pada dasarnya Bisnis proses adalah gabungan proses dari lingkup yang lebih kecil seperti proses di bagian, proses di departemen atau proses di divisi.
2. Tetapkan proses utama bisnis Anda misalnya : Jasa Pelayaran, Jasa Pendidikan,
Manufaktur Metal Dies, Jasa Penerbangan, Jasa Training, Jasa Manufaktur Part Component Automotive, dll.
3. Setiap proses utama akan terkait dengan Customer Oriented Process (COP)
dimana input dan output berhubungan langsung dengan pelanggan. Contoh proses pembayaran, proses order, proses claim, dsb.
4. Setiap proses utama juga didukung oleh proses pendukung seperti maintenance
Merancang manual Sistem Manajemen
disesuaikan dengan peta proses bisnis (Cont’d)
5. Setiap proses utama juga dilingkupi proses manajemen seperti proses
audit internal, pengendalian dokumen dan data, manajemen review, tindakan perbaikan dan pencegahan, dll.
6. Buatlah proses mana yang dikecualikan (proses ini tidak perlu
digambarkan dalam peta bisnis namun dijelaskan pada ruang lingkup manual mutu).
7. Buatlah ketentuan jika terdapat proses yang disubkontraktorkan /
diambil alih oleh pihak ketiga.
8. Buatlah identifikasi yang jelas pada bisnis proses tersebut seperti tanggal
Persyaratan Sistem Manajemen yang dirilis ISO
1. Scope
2. Normative references
3. Terms & definitions
4. Context of the organization
– Understanding the organization and it’s context
– Understanding the needs and expectations of interested parties
– Determining the scope of the quality/environmental/safety & health Management System – quality/environmental/safety & health Management systems and it’s processes
5. Leadership
– Leadership and commitment
– Policy (quality/environmental/safety & health) – Organizational roles and responsibilities
Persyaratan Sistem Manajemen yang dirilis ISO
(Cont’d)
6. Planning for the MS
– Actions to address risks and opportunities
– quality/environmental/safety & health Objectives and planning to achieve them
7. Support (quality/environmental/safety & health)
– Resources – Competence – Awareness – Communication
– Documented information
8. Operation (quality/environmental/safety & health)
Persyaratan Sistem Manajemen yang dirilis ISO
(Cont’d)
9. Performance evaluation (quality/environmental/safety &
health)
⁻ Monitoring, measurement, analysis & evaluation ⁻ Internal audit
⁻ Management review
10. Improvement (quality/environmental/safety & health)
– Non-conformity and corrective action – Continual improvement
Perbandingan Sistem Manajemen
ISO9001:2015 ISO14001:2015 ISO/DIS 45001:2016 OHSAS 18001:2007
4 Context of the Organization 4 Context of the Organization 4 Context of the Organization 4.1 Understanding the organization
and its context
4.1 Understanding the organization and its context
4.1 Understanding the organization and its context
4.2 Understanding the needs and expectations of interested parties
4.2 Understanding the needs and expectations of interested parties
4.2 Understanding the needs and expectations of workers and other interested parties
4.3 Determining the scope of the quality management system
4.3 Determining the scope of the environmental management system
4.3 Determining the scope of the OH&S management system
4.1 General requirements
4.4 Quality management system and its processes
4.4 Environmental management system
4.4 OH&S management system and its processes
4.1 General requirements
5 Leadership 5 Leadership 5 Leadership and worker participation
5.1 Leadership and Commitment 5.1 Leadership and Commitment 5.1 Leadership and commitment 4.4.1 Resources, roles,
responsibility, accountability and authority
Perbandingan Sistem Manajemen
ISO9001:2015 ISO14001:2015 ISO/DIS 45001:2016 OHSAS 18001:2007
5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities
5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities
5.3 Organizational roles,
responsibilities, accountabilities and authorities
4.4.1 Resources, roles,
responsibility, accountability and authority
-- -- 5.4 Participation and consultation 4.4.3.2 Participation and consultation
6 Planning 6 Planning 6 Planning 4.3 Planning 6.1 Actions to address risks and
opportunities
6.1 Actions to address risks and opportunities
6.1 Actions to address risks and opportunities
4.3.1 Hazard identification, risk assessment and determining controls
4.3.2 Legal and other requirements 6.2 Quality objectives and planning
to achieve them
6.2 Environmental objectives and planning to achieve them
6.2 OH&S objectives and planning to achieve them
4.3.3 Objectives and programs 6.3 Planning for changes --
--7 Support 7 Support 7 Support
7.1 Resources 7.1 Resources 7.1 Resources 4.4.1 Resources, roles,
responsibility, accountability and authority
Perbandingan Sistem Manajemen
ISO9001:2015 ISO14001:2015 ISO/DIS 45001:2016 OHSAS 18001:2007 7.2 Competence 7.2 Competence 7.2 Competence 4.4.2 Competence, training and
awareness
7.3 Awareness 7.3 Awareness 7.3 Awareness 4.4.2 Competence, training and awareness
7.4 Communication 7.4 Communication 7.4 Information and communication
4.4.3 Communication, participation and consultation
4.4.3.1 Communication 7.5 Documented information 7.5 Documented information 4.4.4 Documentation
4.4.5 Control of documents 4.5.4 Control of records
8 Operation 8 Operation 8 Operation 4.4 Implementation and operation 8.1 Operation planning and control 8.1 Operation planning and control 8.1 Operation planning and control 4.4.6 Operational control
4.3.1 Hazard identification, risk assessment and determining control
8.2 Requirements for products and services
8.2 Emergency preparedness and response
Perbandingan Sistem Manajemen
ISO9001:2015 ISO14001:2015 ISO/DIS 45001:2016 OHSAS 18001:2007
8.3 Design and development of products and services
-- 8.3 Outsourcing 4.4.6 Operational control
8.4 Control of externally provided processes, products and services
-- 8.4 Procurement 4.4.6 Operational control
8.5 Production and service provision
-- 8.5 Contractors 4.4.6 Operational control
8.6 Release of products and services
-- 8.6 Emergency preparedness and response 4.4.7 Emergency preparedness and response 8.7 Control of nonconforming outputs --
--9 Performance evaluation 9 Performance evaluation 9 Performance evaluation 4.5 Checking 9.1 Monitoring, measurement,
analysis and evaluation
9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation
9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation
4.5.1 Performance measurement and monitoring
4.5.2 Evaluation of compliance 9.2 Internal audit 9.2 Internal audit 9.2 Internal audit 4.5.5 Internal audit
Perbandingan Sistem Manajemen
ISO9001:2015 ISO14001:2015 ISO/DIS 45001:2016 OHSAS 18001:2007 10 Improvement 10 Improvement 10 Improvement
10.1 General 10.1 General 10.1 Incident, nonconformity and corrective action
4.5.3 Incident investigation, nonconformity, corrective action and preventive action
10.2 Nonconformity and corrective action
10.2 Nonconformity and corrective action
10.3 Continual improvement 10.3 Continual improvement 10.2 Continual improvement 4.1 General requirements 4.2 OH&S policy
STRATEGI PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN
I. INITIAL REVIEW / TINJAUAN AWAL
•
menentukan status kelengkapan dan penerapan manajemen
perusahaan saat ini dibandingkan dengan
persyaratan-persyaratan Standar ISO 9001, ISO 14001, SMK3 & OHSAS
18001
•
membantu memberikan informasi elemen-elemen Standar
ISO 9001, ISO 14001, SMK3 & OHSAS 18001 yang sudah
dimiliki perusahaan dalam praktek pengelolaan perusahaan
sebelum mulai menerapan sistem manajemen.
TAHAP PERSIAPAN
Tahapan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan suatu
organisasi / perusahaan, dalam lahkah ini melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah personel, mulai dari komitmen sampai menetapkan
kebutuhan sumber daya yang diperlukan. Dalam tahapan persiapan ini dilakukan hal sebagai berikut:
- Komitmen manajemen puncak - Menentukan ruang lingkup - Menetapkan cara penerapan
- Membentuk kelompok penerapan
TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM
MANAJEMEN & PENERAPANNYA
MENYATAKAN KOMITMEN
Pernyataan komitmen dan penetapan kebijakan untuk menerapkan sebuah Sistem manajemen dalam organisasi / perusahaan harus dilakukan oleh manajemen puncak.Sistem manajemen tidak akan berjalan mulus tanpa adanya komitmen manajemen terhadap
system manajemen tersebut. Komitmen manajemen harus benar – benar dibuktikan dengan tindakan nyata agar dapat diketahui ,
dipelajari, dihayati dan dilaksanakan oleh seluruh staf dan karyawan perusahaan.
MENETAPKAN CARA PENERAPAN
Perusahaan dapat mengunakan Konsultan untuk menerapkan system manajemen dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Konsultan yang memiliki Pengalaman yang banyak dan bervariasi sehingga dapat menjadi agen pengalihan pengetahuan secara efektif, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat dalam proses penerapan Sistem manajemen.
- Konsultan yang Independen memungkinkan Konsultan tersebut secara bebas dapat memberikan umpan balik kepada manajemen secara obyektif tanpa terpengaruh oleh persaingan antar kelompok didalam organisasi / perusahaan.
- Konsultan lebih memiliki waktu yang cukup, berbeda dengan tenaga perusahaan yang meskipun mempunyai keahlian dalam system manajemen namun karena desakan tugas – tugas lain di perusahaan akibatnya tidak punya cukup waktu.
MEMBENTUK KELOMPOK KERJA (TASK FORCE) UNTUK
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
Kelompok kerja terdiri atas wakil dari setiap unit kerja, hal ini penting karena merekalah yang tentunya paling bertanggung jawab terhadap unit kerja yang bersangkutan.
Peran anggota kelompok kerja ini antara lain :
- Menjadi agen perubahan sekaligus fasilitator dalam unit kerjanya.
- Menjaga konsistensi dari penerapan Sistem Manajemen Multu & LK3, baik melalui tinjauan sehari – hari maupun berkala
- Menjadi penghubung antara manajemen dan unit kerja. Tugas & Tanggung Jawab anggota kelompok kerja adalah :
- Mengikuti pelatihan lengkap tentang standard Sistem manajemen - Melatih Staff dalam Unit kerjanya sesuai kebutuhan
MEMBENTUK KELOMPOK KERJA (TASK FORCE) UNTUK
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (cont’d)
- Melakukan evaluasi & Tinjauan terhadap system yang berlangsung dibandingkan dengan system standard Sistem manajemen
- Membuat bagan alir yang menjelaskan tentang keterlibatan unit kerjanya dengan elemen yang ada dalam standard Sistem manajemen
- Bertanggung jawab untuk mengmbangkan system sesuai dengan elemen yang terkait dalam unit kerjanya
- Bertanggung jawab untuk mempersiapkan penulisan dokumen – dokumen sebagaimana dipersyaratkan dalam standard Sistem manajemen termasuk mempersiapkan penulisan panduan mutu, prosedur, instruksi kerja dan form.
- Bertanggung jawab untuk mempromosikan standar manajemen secara terus menerus & konsisten serta bersama –sama memelihara penerapan systemnya.
MENYEDIAKAN SUMBER DAYA
Sumber daya ini mencakup orang/personel,
perlengkapan, waktu, dan dana. Orang yang
dimaksud disini adalah beberapa orang yang
diangkat secara resmi di luar tugas – tugas pokoknya
dan terlibat penuh dalam proses penerapan.
MELAKUKAN SOSIALISASI
Kegiatan sosialisasi ini harus diarahkan untuk mencapai tujuan, diantaranya adalah :
- Menyamakan persepsi dan motivasi terhadap pentingnya penerapan Sistem
manajemen
bagi kinerja perusahaan.- Membangun Komitmen menyeluruh mulai dari direksi, manajer, staf, dan seluruh jajaran dalam perusahaan untuk bekerja bersama – sama dalam menerapkan standard system ini.
MENENTUKAN JADWAL
Setelah melakukan initial review maka kelompok kerja dapat menyusun suatu jadwal kegiatan dengan mempertimbangkan hal – halberikut :
a. Ruang Lingkup pekerjaan.
Dari hasil initial review akan menunjukan beberapa banyak yang harus disiapkan dan berapa lama setiap prosedur itu akan diperiksa , disempurnakan, disetujui & di audit.
b. Kemampuan Top Manajemen / Wakil Manajemen dan kelompok kerja penerapan
Kemampuan dalam hal ini adalah kemampuan membagi dan menyediakan waktu, seperti diketahui bahwa tugas penerapan bukanlah satu- satunya pekerjaan para anggota kelompok kerja dan manajemen representative. Mereka masih mempunyai tugas dan tanggung jawab lain diluar penerapan standard Sitem manajemen yang kadang – kadang juga sama pentingnya dengan penerapan standard ini.
c. Keberadaan Proyek
Khusus bagi perusahaan yang kegiatannya berdasarkan proyek ( misalnya kontraktor dan pengembang ) maka ketika menyusun jadwal kedatangan asesor badan sertifikasi, pastikan bahwa pada saat asesor datang ada proyek yang sedang dikerjakan.
PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN
Beberapa kegiatan yang perlu dilakukan dalam tahap
pengembangan system manajemen antara lain
mencakup dokumentasi, pembagian kelompok,
penyusunan bagan alir, penulisan manual system
manajemen, prosedur & Instruksi kerja.
PENERAPAN SISTEM
Setelah semua dokumen selesai dibuat, maka setiap
kelompok kerja kembali ke masing – masing untuk
menerapkan system yang telah di buat. Perhatikan untuk
menciptakan “greget” / antusiasme dengan
lomba-lomba, selebaran, pamflet spanduk agar tercipta
“demam” ISO sehingga dapat terwujud partisipasi aktif
dari seluruh karyawan.
MEMILIH BADAN SERTIFIKASI
•Perhatikan hubungan jangka panjang
Reputasi servis
•Kualifikasi
Akreditasi
•
Lingkup Akreditasi
sesuai dengan bidang industri anda?
•Pengakuan oleh pasar
siapa customer utama anda?
Konsep Integrasi Sistem Manajemen
• Sistem manajemen terintegrasi adalah penggabungan dua atau lebih sistem
manajemen menjadi sebuah sistem manajemen yang mampu merepresentasikan kepentingan kesemua sistem manajemen pembentuknya (ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001/SMK3).
• Karapetrovic dan Willborn (1998, dalam Zeng, S. X et al, 2005) memaparkan bahwa
integrasi dua/lebih sistem berarti menghubungkan kesemua sistem tersebut yang berdampak pada hilangnya independensi masing-masing sistem.
• Lebih tegas lagi, Kadir et al (2009) mengungkapkan bahwa dengan metode
integrasi, organisasi akan mengkombinasikan seluruh bagian dan sub bagian pada masing-masing sistem manajemen menjadi sebuah sistem manajemen terintegrasi yang baru.
• Saat sistem-sistem manajemen tersebut telah tergabungkan maka proses
penerapan dan audit masing-masing sistem akan menjadi sebuah kesatuan dengan sendirinya.
Keuntungan Integrasi Sistem
Manajemen
Perspektif Organisasi Perspektif Auditor Badan Sertifikasi Pembuatan dokumen akan terintegrasi sehingga lebih
jelas dan transparan
Hanya satu opening/closing meeting Tinjauan manajemen memberikan kajian strategis bisnis
yang lebih lengkap
Satu laporan audit yang disampaikan
Audit internal bisa dilakukan dalam 1x pelaksanaan Optimalisasi sumber daya dan penjadwalan
Kebijakan dan Tujuan dalam satu dokumen Menghemat waktu auditor untuk consensus meeting Mekanisme yang sistematis, contoh: tindakan
pencegahan/perbaikan; pengukuran dan perbaikan berkesinambungan
Menghemat waktu untuk audit pada klausa yang sama
Dukungan manajemen yang terintegrasi Penilaian sistem manajemen yang lengkap untuk memberi nilai lebih
Membangun Sistem Manajemen
Terpadu
• Di dalam upaya membentuk sistem manajemen, perusahaan harus
mengalokasikan sumber daya berupa finansial, material, sumber daya manusia dan yang sering terlupakan adalah menyediakan waktu.
• Para manajer seharusnya merelakan anak buahnya membagi sebagian
waktu kerjanya untuk menjalankan tugas-tugas rutin dengan persiapan penyusunan sistem ini.
• Dalam membangun sistem integrasi ini diperlukan komitmen yang kuat
dari manajemen puncak dan kerjasama dari seluruh personel yang terlibat agar dapat terimplementasi dengan baik.
Langkah Penyusunan dan Penerapan sistem
manajemen mutu, lingkungan dan K3 :
1. Membentuk team dari berbagai fungsi organisasi,2. Membangun pemahaman team tentang sistem manajemen, 3. Membuat kebijakan Mutu/Lingkungan/K3,
4. Pemetaan & analisa proses inti & pendukung, 5. Penetapan sasaran Mutu/Lingkungan/K3,
6. Penyusunan prosedur pengendalian dokumen & rekaman, 7. Penyusunan aturan untuk proses inti & pendukung,
8. Penyusunan prosedur lain yang diperlukan,
9. Pelatihan Mutu/Lingkungan/K3, dan internal audit 10. Internal audit ,
11. Tinjauan manajemen,
12. Pemilihan badan sertifikasi, 13. Sertifikasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3
1.
Gap Analysis
•
Hal ini dilakukan sesaat setelah sistem manajemen
terpadu dicanangkan untuk mulai
diimplementasikan. Tujuan dilakukan gap analisis
adalah untuk melihat sejauh mana kesesuaian sistem
yang sedang dijalankan dengan standar terkait yang
harus dipenuhi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
2. Executive Briefing.
Output dari Gap Analysis di atas dituangkan dalam sebuah laporan ringkas untuk menjadi masukan dalam rapat para eksekutif organisasi dari level pimpinan puncak sampai pimpinan unit atau sesuai dengan kebutuhan organisasi (yang tergabung dalam team leader proyek sertifikasi sistem
manajemen terpadu). Tujuan dilakukannya executive briefing ini adalah untuk mewadahi komunikasi internal diskusi tentang sejauh mana kebutuhan akan pemenuhan standar yang harus dilakukan dan apa yang harus dipersiapkan untuk proses sertifikasi nanti.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
3. Training
Proses pembelajaran menjadi pilar utama untuk bisa melaksanakan system dengan benar dan efektif.
Pemahaman setiap anggota dalam organisasi terutama team leader yang tergabung dalam proyek sertifikasi menjadi barometer suksesnya implementasi sistem dan proses sertifikasi. Beberapa
materi dasar yang harus difahami adalah :
1. Pengenalan umum tentang ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, SMK3, yaitu penjelasan prinsip-prinsip dasar, sejarah perkembangan, dan persyaratan standar.
2. Teknik penyusunan dokumen, Penjelasan tentang jenis dan hirarki dokumen, teknik Penyusunan Business Proses, Quality Manual, Prosedur, Standar Kerja, dan Form (disesuaikan dengan kebutuhan organisasi dan besaran organisasi).
3. Teknik implementasi sistem manajemen secara efektif. Jika diperlukan, lakukan training beberapa Quality Tools dan PDCA concept untuk menunjang keberhasilan proses implementasi system ISO 9001, ISO 14001,
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
4. Penyusunan Dokumen.
Proses penyusunan dokumen merupakan tindak lanjut hasil training yang sudah dilakukan sebelumnya. Hanya ada beberapa dokumen yang wajib dipenuhi. Sungguhpun demikian,
kebutuhan jumlah prosedur sesungguhnya tidak terbatas, disesuaikan dengan besaran organisasi dan kebutuhan lapangan, termasuk di dalamnya pemahaman member terhadap proses
implementasi sistem.
Semakin banyak yang memahami sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, SMK3, dengan baik, semakin sedikit dokumen yang dibutuhkan, demikian juga sebaliknya. Jika banyak member yang belum faham secara pasti system ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, SMK3, maka penjelasan langkah kerja
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
Dokumen yang harus disiapkan antara lain adalah :
1. Level 1, Manual. Manual mutu yang menjadi pijakan utama pelaksanaan system untuk level dokumen dibawahnya.
2. Level 2, Prosedur. Memuat aturan umum pelaksanaan system berbasis pada Business Process yang terjadi dalam organisasi.
3. Level 3, Standar Kerja / IK / WI. Memuat aturan rinci, langkah-langkah kerja, dan standar lapangan yang harus dipatuhi oleh pelaksana langsung (operator). Biasanya bersifat sangat rinci dan teknis, memuat gambar-gambar dan contoh teknik pelaksanaan kerja yang diminta oleh rantai proses.
4. Level 4, Blank Form (bisa juga mengkatagorikan sebagai level 3). Formulir kosong yang disiapkan untuk mencatat data-data hasil pemantauan proses, seperti check sheet, monitoring list, dan semacamnya.
Dikategorikan sebagai dokumen level 4 untuk membedakan secara tegas bahwa bla nk form termasuk dalam kategori dokumen, sedangkan form yang sudah terisi data-data hasil pemantauan proses termasuk ke dalam
Struktur Hierarki Dokumentasi Sistem
Manajemen
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
5. Implementasi.
Proses implementasi menjadi core process dalam sistem manajemen terpadu. Oleh sebab itu perlu pengawalan yang serius dari seluruh elemen dalam
organisasi, mulai dari Top Management sebagai pemegang kendali organisasi hingga lapisan terbawah organisasi yang bersinggungan langsung dengan proses realisasi produk/jasa.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
6. Training Internal Audit,
Pembekalan yang ditujukan kepada team inti proyek sertifikasi
sistem manajemen terpadu yang dipersiapkan untuk menjadi
internal auditor system manajemen yang memiliki kompetensi
untuk melaksanakan internal audit terhadap sistem manajemen
yang dilaksanakan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
7. Pelaksanaan Internal Audit.
Sesuai prinsip PDCA, proses internal audit menjadi sangat penting posisinya untuk memastikan keberlangsungan sistem manajemen terpadu dilaksanakan secara konsisten dan effective oleh setiap lini organisasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses
integrasi sistem ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001 dan SMK3 (Cont’d)
8. Rapat Tinjauan Manajemen.
Salah satu aktifitas yang dipersyaratkan dalam sistem manajemen terpadu adalah pengawasan langsung oleh Top management melalui aktifitas Rapat Tinjauan Management. Dalam rapat ini dilakukan
evaluasi berbagai hal yang berhubungan dengan proses efektifitas implementasi sistem dan haruslah menghasilkan rekomendasi
Simulasi & Diskusi
•
Buat Kelompok Simulasi
•