RAPAT KERJA
GUBERNUR FKD MPU
XV
On
Oct 1
st– 3
rd2015
@Kuta BALI
Tema:
Strategi Pengembangan
Trade, Tourism &
Investment Provinsi
FKDMPU Dalam Rangka
Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat
Narasumber:
•
Menko Perekonomian RI
•
Menteri Perdagangan
RI
•
Menteri Pariwisata RI
•
Dirjen Kerjasama Asean
Kementerian Luar
Negeri RI
3
MASYARAKAT ASEAN 2015
3 PILAR
Saling terkait dan saling memperkuat satu
sama lain,
berfungsi sebagai penggerak menuju ASEAN
yang
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
AFTA = Perdagangan Bebas
MEA = Integrasi Kawasan
Latar Belakang:
KTT-4 ASEAN, Singapura, 1992, umumkan pembentukan ASEAN Free Trade Area dalam 15 tahun.
Latar Belakang
•KTT ke-9 ASEAN, Bali, 2003, umumkan pembentukan Masyarakat pada tahun 2020 dengan tiga pilar: Masyarakat Politik-Keamanan, Masyarakat Ekonomi, Masyarakat Sosial-Budaya.
•KTT ke-12 ASEAN, Filipina, 2007, sepakat memajukan pencapaian Masyarakat ASEAN pada tahun 2015.
Tujuan:
•ASEAN sebagai basis produksi yang kompetitif, agar produk ASEAN berdaya saing kuat di pasar global
•Menarik sebanyak-banyaknya Foreign Direct Investment (FDI)
•Meningkatkan perdagangan intra-ASEAN
Jangka waktu realisasi
•Negara ASEAN 6 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, dan Filipina)
Tahun 2000 : 60% produk dengan bea masuk 0% Tahun 2007 : 80% produk dengan bea masuk 0% Tahun 2010 : 100% produk dengan bea masuk 0%
•Negara CLMV (Cambodia, Myanmar, Laos, dan Vietnam) tahun 2015, 100% produk dengan bea masuk 0%
•Kecuali reservasi pada gula, beras dan alkohol
Tujuan:
1.Menuju single market dan production base
2.Menciptakan kawasan regional ekonomi yang berdaya saing tinggi
3.Menjadi kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata dan berkeadilan
4.Berintegrasi penuh pada ekonomi global
Member
States
Engineering Architecture
ACPE
AAs
Brunei
2
1
Cambodia
-
-Indonesi
a
478
73
Lao PDR
-
5
Malaysia
207
35
Myanmar
101
12
Philippine
s
77
49
Singapore
229
67
Thailand
24
6
Viet Nam
134
7
Total
1252
255
1
MRA on
Engineering
Services
MRA on
Nursing
Services
MRA on
Architectural
Services
Framework Arrangement
for Mutual Recognition on
Surveying
Qualification
MRA on
Tourism
Professional
MRA on
Accountancy
Services
MRA on
Medical
Practitioners
MRA on
Dental
Practitioners
MRA
kesepakatan
untuk saling mengakui
sertifikasi pekerja
profesional
Tujuan
menciptakan
prosedur dan
mekanisme akreditasi
yang setara antar
negara ASEAN
untuk membebaskan pergerakan
MRA
BUKAN semata-mata
Commuter Line
7th Best Airline 2014, the 1st Cabin Crew 2014
P
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas
Hidup Manusia Indonesia
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm
budaya NO
PROGRAM INDONESIA KERJA, PROGRAM
Banyak manajer berbicara tentang
mutu, namun relatif
sedikit
yang
tahu bagaimana
mengimplementasikan pada
organisasi, hal ini disebabkan
berbagai pendekatan mutu, tetapi
hanya satu
kunci suksesnya
yaitu
Manajemen harus
memahami:
Definisi dari mutu adalah kepatuhan
terhadap standar, bukan kebaikan
Sistem yang menjamin mutu adalah
pencegahan, bukan penilaian
Standar kinerja adalah zero defect,
bukan sekedar menutup
Pengukuran mutu adalah
Pengertian Mutu
Mutu adalah kepatuhan thd suatu spesifikasi dan
keadaan tanpa cacat (Philips Crosby)
Mutu adalah cocok atau sesuai dengan yang
ditentukan atau diminta oleh konsumen
Quality is doing the thing right away. Quality is
doing the thing right, the first time and all the
time
Definisi Absolut, Definisi Individu, definisi
Mengapa Mutu perlu
diperhatikan
Pelayanan bermutu adalah pelayanan yang
profesional
Pelayanan bermutu adalah hak pelanggan
Memberikan pelayanan yang bermutu
berarti memberikan yang terbaik bagi
pelanggan
Pelayanan yang bermutu memberi peluang
untuk memenangkan persaingan
Pelayanan yang diberikan melibatkan
berbagai pihak terkait (lintas fungsi)
Hidup mati organisasi bergantung pada
Mutu pelayanan kesehatan adalah
kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan,
yang disatu pihak dapat menimbulkan
kepuasan kepada setiap pasien sesuai
dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan
Sudut pandang Pelanggan
(Memuaskan)
Sudut pandang Profesi (memenuhi
standar)
Sudut pandang Manajemen (efektif
PRINCIPLES ESSENTIAL TO PROMOTING
QUALITY OF CARE
1. Leadership.
2. Measurement.
3. Reliability.
accelerate the change
process
Awareness of the need to change.
Desire to participate and support
the change.
Knowledge of how to change.
Ability to implement the change.
Reinforcement to keep the
Patient safety
1. Improve leadership and
knowledge.
2. Identify and learn from errors.
3. Set performance standards and
expectations for safety.
4. Implement safety systems in
six components
that define quality in healthcare.
Safe:Avoiding injuries to patients from the care that is intended to help them.
Effective:Providing services based on scientific knowledge to all who could benefit and
refraining from providing services to those not likely to benefit (avoiding underuse and overuse, respectively).
Patient centered:Providing care that is respectful of and responsive to in-dividual patient
preferences, needs, and values and ensuring that patient values guide all clinical decisions.
Timely:Reducing waits and sometimes harmful delays for both those who receive and
those who give care.
Efficient:Avoiding waste, including waste of equipment, supplies, ideas, and energy.
Equitable:Providing care that does not vary in quality because of personal characteristics