A.Pengertian dan Fungsi Izin
1. Pengertian Izin
Izin adalah suatu keputusan adminstrasi negara yang memperkenankan
suatu perbuatan yang pada umumnya dilarang, tetapi diperkenankan dan bersifat
kongkrit.10
10
Ridwan, Juniarso. Op Cit, hlm 90
N.M Spelt dan J.B.J.M ten Berge membagi pengertian izin dalam arti luas
dan sempit, yaitu sebagai berikut:
“Izin merupakan salah satu instrumen yang paling banyak digunakan
dalam hukum administrasi. Pemerintah menggunakan izinsebagai sarana
yuridis untuk mengemudikan tingkah laku para warga.
Izin ialah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undang
atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari
ketenuan-ketentuan larangan perundangan.
Dengan memberi izin, penguasa memperkenankan orang yang
memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang
sebenarnya dilarang. Ini menyangkut perkenan bagi suatu tindakan yang
demi kepentingan umum mengharuskan pengawasan khusus atasnya.
Izin (dalam arti sempit) adalah pengikatan-pengikatan pada suatu
peraturan, izin pada umumnya didasarkan pada keinginan pembuat
undang-undang untuk mencapai suatu tatanan tertentu atau menghalangi
keadaan-keadaan yang buruk. Tujuannya ialah mengatur
tindakan-tindakan yang oleh pembuat undang-undang tidak seluruhnya dianggap
tercela namun diamana ia menginginkan dapat melakukan pengawasan
sekadarnya.
Hal yang pokok pada izin (dalam arti sempit) ialah bahwa suatu tindakan
dilarang, terkecuali diperkenankan dengan tujuan agar dalm
ketentuan-ketentuan yang disangkutkan dengan perkenan dapat dengan teliti
diberikan batas-batas tertentu bagi tiap kasus.11
Disisi lain bila dilihat dari keputusan tata usaha negara itu sendiri, izin
memiliki sifat-sifat keputusan tersebut, yaitu bahwa izin bersifat konkret. Artinya
objek yang diputuskan dalam tata usaha negara itu tidak abstrak melainkan
berwujud, tertentu,dan ditentukan. Izin memiliki sifat individual, artinya bahwa
dalam izin itu harus disebutkan dengan jelas siapa yang diberikan izin. Izin Izin dapat dikatakan sebagai keputusan tata usaha negara karena ia
dikeluarkan oleh pejabat tata usaha negara, yaitu pemerintah atas permohonan
yang diajukan oleh badan hukum perdata atau perorangan. Pemerintah merupakan
pejabat tata usaha negara, karena ia melaksanakan fungsi untuk
menyelenggarakan urusan pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah dengan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11
bersifat final, dimana dengan izin seseoarang telah mempunyai hak untuk
melakukan sesuatu perbuatan hukum sesuai dengan isinyayang secara definitif
dapat menimbulkan akibat hukum tertentu.12
2. Fungsi Izin
Izin merupakan Instrumen yuridis yang digunakan oleh pemerintah untuk
mempengaruhi para warga agar maumengikuti cara yang dianjurkannya guna
mencapai suatu tujuan konkret. Sebagai suatu instrumen, izin berfungsi selaku
ujung tombak instrumen hukum sebagai pengarah, perekayasa, dan perancang
masyarakat adil dan makmur itu dijelmakan. Hal ini berarti lewat izin dapat
diketahui bagaimana gambaran masyarakat adil dan makmur itu terwujud.13
a. Surat pernyataan bahwa kita diperbolehkan membuka usaha sesuai apa
yang telah kita daftarkan
Surat izin yang diberikan bagi para pengusaha baik yang kecil, menengah
dan besar ini tentu meniiki fungsi yang sangat penting demi berlangsungnya usaha
yang kita akan jalani. Berikut beberapa fungsinya:
b. Surat yang menyatakan usaha kita telah sah di mata hukum negara
Indonesia
c. Kedepannya tidak akan tersandung hukum terkecuali kita berbuat salah
seperti berlaku curang
d. Mudah diurus bila ingin mendaftarkannya sebagai franchise
12
Ridwan, Juniarso. Op Cit, hlm 93
13
e. Konsumen lebih percaya pada produk dan servis kita karena kita sudah
berhasil lolos dan dimyatakan baik di mata hukum14
Izin usaha sangat penting diperlukan guna mendukung berjalannya suatu
kegiatan usaha, baik itu usaha perseorangan usaha kecil dan menengah (UKM)
maupun usaha bersekala besar. Memiliki izin usaha artinya mempunyai identitas
bagi suatu usaha, sehingga usaha yang dijalankan merupakan legal dan sah sebab
mempunyai lisensi atau izin dari instansi pemerintah yang berwewenang.15
Fungsi lain dari izin ialah untuk memberikan kepastian hukum bagi
pemohon dan masyarakat, sebagai tindakan preventif untuk menghadapi
pihak-pihak yang mengganggu, dan sebagai pengaman secara hukum.16
B.Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Izin Usaha Kecil Menengah
a. Kewenangan Pemerintah Daerah
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 2 tahun 2015 Tentang
Pemerintahan Daerah, maka daerah pun diberi kewenangan dalam menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan yang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat seperti kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, peradilan (yustisi), moneter dan fiskal nasional, dan
agama yang tertera dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 dalam Pasal 10
Ayat (1).
14
Heni Minata, diakses 9 April 2014
15
Dody Tabrani, 2014
16
Pada Pasal 11 ayat (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015 berisi tentang
Urusan Pemerintah Daerah, yaitu:
“Urusan pemerintah konkuren sebagaimana di maksud dalam pasal 9 ayat (3)
yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan
Urusan Pemerintahan Pilihan.”17
a. Pendidikan;
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 hal tersebut secara rinci
telah disebutkan pada Pasal 12 ayat (1) Urusan Pemerintahan Wajib yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar dalam daerah kabupaten/kota meliputi:
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan
f. Sosial
Dalam Pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 Urusan
Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi:
a. Tenaga kerja;
b. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. Pangan;
d. Pertanahan;
e. Lingkungan hidup;
f. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
17
g. Pemberdayaan masyarakat dan desa;
h. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. Perhubungan
j. Komunikasi dan informatika;
k. Koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. Penenaman modal;
m. Kepemudaan dan olah raga;
n. Statistik;
o. Persandian;
p. Kebudayaan;
q. Perpustakaan; dan
r. Kearsipan.
Pasal 12 ayat (3) Urusan Pemerintahan Pilihan dalam daerah kabupaten/kota
meliputi:
a. Kelautan dan perikanan;
b. Pariwisata;
c. Pertanian
d. Kehutanan;
e. Energi dan sumber daya mineral;
f. Perdagangan;
g. Perindustrian; dan
h. Transmigrasi.18
18
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 memberikan kewenangan yang
luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah sehingga daerah diberikan
peluang untuk mengatur dan melaksanakan kewenangannya atas prakarsa sendiri
dengan memperhatikan kepentingan masyarakat setempat dan potensi daerahnya.
Sehingga Pemerintah Daerah melakukan upaya untuk menggali dan meningkatkan
pendapatan daerahnya secara berkelanjutan untuk mendapatkan biaya
pembangunan dan memenuhi belanja daerah atau pebiayaan Pemerintah Daerah.
Dalm hal inilah akhirnya diterbitkan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) dan
didalamnya juga termasuk mengatur tentang perizinan Usaha Kecil dan
Menengah, yang bisa memberikan kontribusi positif terhadap aktivitas ekonomi
terutama dalam upaya menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mendorong
laju investasi.
Kewenangan Pemerintah Daerah dalam izin Usaha Kecil Menengah
meliputi pembinaan dan pengawasan terhadap perizinan usaha yang dikeluarkan
tersebut.
1. Pembinaan
Pembinaan atas penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu dilakukan
secara berjenjang dan berkesinambungan oleh Menteri Dalam Negeri dan Kepala
Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing dalam rangka meningkatkan
dan mempertahankan mutu pelayanan perizinan dan non perizinan. Pembinaan
meliputi pengembangan sistem, sumber daya manusia, dan jaringan kerja sesuai
a. koordinasi secara berkala;
b. pemberian bimbingan, supervisi, konsultasi;
c. pendidikan, pelatihan, pemagangan;
d. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan; dan
e. pelayanan publik.
Untuk mengembangkan PPTSP di wilayah Provinsi, Gubernur menetapkan paling
sedikit 1 (satu) Kabupaten/Kota sebagai daerah percontohan. Untuk kelancaran
pengembangan PPTSP di wilayah Provinsi, Gubernur melaksanakan sosialisasi
akan pentingnya PPTSP kepada seluruh Bupati/Walikota dan masyarakat di
wilayahnya.
2. Pengawasan
Pengawasan terhadap proses penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu
dilakukan oleh aparat pengawas intern pemerintah sesuai dengan fungsi dan
kewenangannya. Pengawasan atas penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu
dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan oleh Menteri Dalam Negeri
dan Kepala Daerah sesuai dengan tingkat urusan pemerintahan masing-masing
melalui mekanisme koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi.
b. Retribusi
Sesuai dengan pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001
tentang retribusi daerah, penetapan jenis retribusi jasa umum dan retribusi
sesuai dengan kewenangan masing-masing daerah sebagaimana diatur dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal yang sama juga berlaku untuk
penetepan jenis retribusi jasa usaha untuk daerah provinsi dan kabupaten/kota,
yang dilakukan sesuai dengan jasa/pelayanan yang diberikan oleh masing-masing
daerah. Rincian dan masing-masing jenis retribusi diatur dalam peraturan daerah
yang bersangkutan.
Pengertian dari Retribusi Daerah ialah:
“Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk
kepentingan orang pribadi atau badan hukum”.19
19
Kamus Hukum, “Citra Umbara” Bandung, hlm 423.
Pemungutan retribusi daerah saat ini didasarkan pada Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2000 sebagai perubahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1997, dimana ada diatur tentang retribusi.
Pungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data
objek dan subjek retribusi yang terutang, penentuan besarnya retribusi yang
terutang, sampai dengan kegiatan penagihan retribusi atau retribusi yang terutang
kepada wajib retribusi yang terutang serta pengwasan penyetorannya.
Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan
perundang-undangan retribusi daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran
Masa retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas
waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari
pemerintah daerah yang bersangkutan.
Surat setoran retribusi Daerah, yang dapat disingkat SSRD, adalah surat
yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melakukan pembayaran atau
penyetoran retribusi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang
terutang ke kas daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh
kepala daerah.
Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat SKRD, adalah
surat keketapan retribusi yang menentukan besarnya pokok retribusi.
Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang dapat disingkat STRD adalah surat untuk
melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi barupa bunga dan atau
denda.
Dalam pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000
menentukan bahwa objek retribusi adalah berbagai jenis jasa yang disediakan oleh
pemerintah daerah. Tidak semua jasa yang diberikan oleh pemerintaha daerah
dapat dipungut retribusinya, tetapi hanya jenis-jenis jasa tertentu yang menurut
pertimbangan sosial-ekonomi layak dijadikan sebagai objek retribusi. (pajak
daerah dan retribusi daerah, 20
Pemerintah Kota Medan, melalui Perda Nomor 10 Tahun 2002
mengeluarkan aturan tentang Retribusi Izin Usaha Industri, Perdagangan,
20
Gudang/Ruangan dan Tanda Daftar Perusahaan. Perda ini menetapkan besarnya
biaya yang harus dikeluarkan dalam mengurus perizinan. Untuk usaha
perdagangan bervariasi tergantung dari besarnya modal yang digunakan. Usaha
dengan modal antara Rp 5 Juta hingga Rp 50 Juta, besarnya sebagaimana
tercantum dalam Perda hanya Rp 75.000 sedangkan usaha dagang diatas Rp 51
Juta (terbesar) tarifnya Rp 450.000. Masa berlakunya izin selama 3 tahun. Setelah
itu pelaku usaha harus memperbaharuinya lagi dengan tarif berdasarkan Perda
yang sedang berlaku.
Bagi pengusaha untuk pengurusan izin usaha dagang dengan modal antara
Rp 5 Juta sampai Rp 50 Juta, meskipun tarif yang ditetapkan hanya Rp 75.000,
namun nantinya dana yang dikeluarkan bisa mencapai Rp 500.000 hanya untuk
satu jenis izin. Berdasarkan Perda tersebut, ketentuan tarif ini relatif kecil, namun
dalam prakteknya biayanya jauh lebih besar. Dan ketika pelaku UMKM mencoba
mengurus sendiri izinnya, seringkali membutuhkan waktu yang lama dan
bertele-tele.21
Retribusi diartikan sebagai pungutan yang diimbangi dengan kompensasi
langsung yang berupa peningkatan pelayanan. Misalnya saja retribusi izin usaha,
seharusnya diimbangi pula dengan pengurusan izin yang mudah, cepat, dan Pemerimtah Derah dalam halini melihat perizinan merupakan sumber bagi
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sehingga dibuatlah ketentuan perizinan dengan
tarif tertentu yang disesuaikan dengan nilai investasi.
21
pelayanan yang sopan dan baik, akses informasi atau peluang pasar bagi UMKM,
pelatihan manajemen dan program-program lain.22
C.Latar Belakan Berdirinya Usaha Kecil Menengah
Kegiatan usaha didalam masyarakat dari dahulu memegang peranan yang
sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia, yang saat ini kita sebut
sebagai UKM.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga
berperan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter tahun
1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam
mengembangkan usahanya.UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan
daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
UKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya
berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa
UKM hanya menguntungka pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UKM
sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di
Indonesia.UKM dapat menyerap banyak tenaga kerja Indonesia yang masih
mengganggur.
UKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di
suatu daerah yang belum diolah secara komersial.UKM dapat membantu
mengolah Sumber Daya Alam yang ada di setiap daerah. Sehingga dalam hal ini,
UKM itu sendiri berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun
pendapatan negara Indonesia.
22
Juga agar kita dapat mengetahui berapa besar keuntungan yang diperoleh
apabila kita membuka sebuah usaha kecil dan menengah, dan kita dapat
mengetahui cara mengelola usaha kecil dan menengah dengan baik, sehingga
memperoleh laba yang cukup besar.untuk membangun sebuah usaha awal.23
Berikut ini adalah list beberapa UU dan Peraturan tentang UKM :
1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
2. PP No. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan
3. PP No. 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil
4. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah
5. Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang
Dicadangkan UntukUsaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka
Untuk Usaha Menengah atau Besar Dengan Syarat Kemitraan
6. Keppres No. 56 Tahun 2002 tentang Restrukturisasi Kredit Usaha Kecil dan
Menengah
7. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
8. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara
9. Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah
23
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis
bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara
maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor
ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu
diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha
mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi
lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung
oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku
usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar.
Seorang wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru
dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan
pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan
menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber
daya itu bisa dikapitalisasikan.
Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri
demi terciptanya suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Sebelum membuka usaha, ada baiknya terlebih dahulu membuat sebuah
perencanaan terhadap bisnis yaitu pembahasan tertulis yang menguraikan hal-hal
mendasari pertimbangan pendirian bisnis dan usaha yang berkaitan dengan bisnis
tersebut agar mengetahui gambaran dalam menjalankan usaha, serta untuk
Manajemen adalah usaha pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber
daya organisasi.24
D.Peranan Izin dalam Usaha Kecil Menengah
Perizinanusaha dapat dikatakan merupakan sebuah langkah awal bagi
seseorang yang akan memulai sebuah kegiatan usaha. Tanpa formalitas ini maka
usahatersebut akan selalu berada di bawah kondisi informal. Padahal bagi sebuah
kegiatan usaha,pada saat usahanya mengalami perkembangan tidak terhindarkan
untuk bersentuhan dengan institusi formal lain. Misalnya saja kebutuhan akan
tambahan modal, maka seorang pengusaha akan berhubungan dengan bank.
Demikian pula ketika seorang pengusaha berhubungan denganpasar yang lebih
luas misalnya pasar ekspor impor, izin usaha juga dipersyaratkan untukmembuat
transaksi yang terjadi menjadi sah. Izin usaha menjadikan semua transaksi sah
secara hukum serta memberikan perlindungan hukum yang cukup bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian ini. Dengan kata lain tanpa izin usaha, maka
akan sulit bagi sebuah usaha untuk mengembangkan usahanya.
Perizinan usaha merupakan sebuah bentuk pengakuan dari Negara
terhadap keabsahan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh warganegaranya.
Dengan pengakuan ini berarti kegiatan usaha tersebut dianggap sah menurut
peraturan atau hukum (positif) yang berlaku di Negara bersangkutan dan
diwujudkan dalam bentuk sertifikat atau surat izin usaha. Dalam kondisi
24
sebaliknya buat kegiatan usaha yang tidak memiliki formalitas apapun artinya
kegiatan usahanya belum mendapat pengakuan dari negara, atau dimata hukum
yang berlaku kegiatan tersebut dianggap belum sah.
Jika ditelaah lebih dalam mengenai esensi dari perizinan adalah izin
merupakan hak pengecualian bagi kegiatan usaha yang dianggap melanggar
kepentingan masyarakat banyak. Atau dengan kata lain perizinan diberikan dalam
rangka memberikan perlindungan terhadap kepentingan umum.
Di sisi lain bahwa pada dasarnya kegiatan usaha adalah merupakan hak
dasar manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan dua hal
tersebut, maka kebijakan yang ada hendaknya mengakomodasikan kepentingan
keduanya yakni perlindungan terhadap kepentingan umum (public interest) dan
memberi ruang bagi penyelenggaraan hak berusaha (private interest). Disinilah
semestinya peran pemerintah untuk memadukan keduanya.
Disisi lain ketiadaan izin usaha bagi pengusaha kecil juga menimbulkan
kerentanan terhadap usahanya karena :
a. Tidak dimilikinya salah satu alat jaminan prlindungan hukum dari
usahanya.
b. Rentan jika menghadapi sengketa dagang.
c. Tidak dapat mengakses peluang usaha yang mensyaratkan perijinan
usaha.
d. Tidak atau kecil kemungkinannya mendapatkan pembinaan pemerintah25
25