• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan - Pengetahuan dan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Ibu Anak Stella Maris Medan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

3. Bagi Peneliti, dapat memberi pengalaman dalam melakukan penelitian laangsung di masyarakat.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan didapatkan setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).13

Menurut Notoatmodjo, pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yakni :14 a. Tahu (Know), mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension), adalah kemampuan menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar. Orang yang telah paham akan suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application), adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi tertentu.

(2)

e. Sintesis (Synthesis), adalah kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata-kata sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation), berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian pada suatu materi atau objek. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang sudah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara yang dibantu dengan kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.13

Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :13 1. Faktor umur

Umur seseorang sangat mempengaruhi pengetahuan dalam hal pemahaman terhadap informasi yang ada dan dengan semakin bertambahya usia seseorang maka semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin baik, pengetahuan juga bertambah menjadi matang.

2. Faktor pendidikan

Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin mudah menerima informasi tentang objek atau yang berkaitan dengan pengetahuan.

3. Faktor pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman seseorang sangat mempengaruhi pengetahuan, semakin banyak pengalaman seseorang tentang suatu hal maka semakin bertambah pengetahuan akan hal tersebut.13

2.2 Tindakan

(3)

a. Persepsi (Perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil.

b. Respons terpimpin (Guided Respons)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar. c. Mekanisme (Mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

d. Adaptasi (Adaptation)

Adaptasi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakannya tersebut.

Pengukuran tindakan dapat dilakukan dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dengan bantuan kuesioner.13

Menurut Lewrence Green, tindakan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :13 1. Faktor-faktor predisposisi, mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat dan sebagainya.

2. Faktor-faktor pendukung, mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat.

3. Faktor-faktor pendorong, mencakup sikap dan tindakan tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas kesehatan, pemerintah dan daerah yang terkait dengan kesehatan.

2.4 Kehamilan dan Kaitannya dengan Kesehatan Gigi dan Mulut 2.4.1 Pengertian Kehamilan

(4)

WHO, masa kehamilan normal berlangsung antara 37-42 minggu. Masa kehamilan ini dibagi dalam tiga bagian yang sama atau trimester.15

1. Trimester pertama : 1 - 14 minggu 2. Trimester kedua : 14 - 30 minggu 3. Trimester ketiga : 30 – 40 minggu

2.4.2 Perubahan Sistem Tubuh Pada Ibu Hamil

Kehamilan merupakan suatu proses yang melibatkan perubahan hormonal yang akan menyebabkan perubahan fisik dan fisiologis.1,13 Perubahan yang terjadi merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormonal dan pertumbuhan janin. Perubahan-perubahan ini merupakan proses adaptif selama kehamilan demi perkembangan janin dan persiapan untuk melahirkan.16

1. Perubahan sistem kardiovaskular

Perubahan sistem kardiovaskular meliputi posisi dan ukuran jantung, peningkatan volume darah dan cardiac output, penurunan tekanan darah dan kemungkinan mengalami sindrom supine hipotensi. Uterus yang membesar menyebabkan diafragma mengalami elevasi sehingga jantung bergeser ke atas dan sedikit ke kiri dengan rotasi pada aksis jantung. Selain itu, terjadi penebalan otot dinding ventrikel jantung sekitar 12% (hipertrofi otot jantung). Perubahan vaskular pada masa kehamilan ditandai dengan meningkatnya volume darah sekitar 32% dan cardiac output sekitar 20-40%. Cardiac output sangat sensitif terhadap perubahan posisi tubuh dan sensitivitas ini meningkat seiring dengan usia kehamilan.16

(5)

Sindrom supine hipotensi biasanya terjadi pada trimester ketiga. Hal ini karena penekanan uterus pada vena kava inferior dan mengakibatkan terhalangnya aliran venous kembali ke jantung pada saat posisi terlentang. Keadaan ini menyebabkan penurunan tekanan darah dan kehilangan kesadaran.16,17

2. Perubahan sistem respirasi

Perubahan sistem respirasi meliputi perubahan kebutuhan oksigen maternal dan dyspnea. Kebutuhan oksigen ibu hamil akan meningkat sebesar 20% dan pada saat yang sama persediaan oksigen cadangan maternal akan berkurang. Hal ini menyebabkan ibu hamil rentan mengalami hipoksia.16,17

Produksi hormon seks wanita yang meningkat dapat mempengaruhi mukosa saluran respirasi. Hal ini ditandai dengan adanya pembesaran pada nasofaring, laring, trachea dan bronkus. Keadaan tersebut menimbulkan dyspnea yakni gangguan pernafasan melalui hidung dan perubahan suara. Keadaan ini mendorong ibu hamil cederung bernafas melalui mulut sehingga terjadinya xerostomia yang dapat meningkatkan frekuensi karies gigi.16

3. Perubahan sistem hematologi

Perubahan sistem hematologi yang terjadi adalah peningkatan volume darah, anemia dan peningkatan faktor koagulan, kecuali faktor XI dan XII. Anemia yang terjadi pada ibu hamil adalah disebabkan oleh peningkatan volume darah yang lebih besar daripada jumlah hemoglobin dan massa total sel merah.16 Faktor koagulan yang bergerak bersama sel darah putih turut meningkat, namun faktor XI dan XIII akan menurun pada wanita hamil. Dengan demikian, kehamilan merupakan suatu keadaan hiperkoagulasi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya trombosis.16,17

4. Perubahan sistem gastrointestinal

(6)

Muntah dimulai sejak 5 minggu setelah menstruasi terakhir dan mencapai puncaknya setelah 8-12 minggu. Setelah itu, gejalanya akan perlahan-lahan menurun. Setelah itu, pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan tekanan intragastrik turut menimbulkan gastric reflux. Keadaan ini menyebabkan terjadinya pyrosis (heart burn).16,17

5. Perubahan sistem saluran kemih

Perubahan sistem saluran kemih meliputi peningkatan filtrasi glomelurus (GFR), perubahan biokimia pada urin dan darah. Glomerular filtration rate (GFR) maternal dan aliran plasma ginjal mulai meningkat pada awal kehamilan.18 Peningkatan aliran plasma ginjal adalah sekitar 50-80% dan pada GFR pula sekitar 50%.16 Peningkatan GFR menyebabkan penurunan reabsorbsi glukosa sehingga terjadi glukosuria.18 Peningkatan glukosa dalam urin akan meningkatkan insidens infeksi saluran kemih.16

6. Perubahan sistem endokrin

Hormon seks wanita yang utama diproduksi oleh plasenta adalah estrogen, progesteron dan gonadotrophin. Hormon-hormon ini berpengaruh terhadap perubahan fisiologis pada masa kehamilan. Estrogen dan progesteron merupakan hormon antagonis dari insulin. Peningkatan kedua hormon ini menyebabkan hormon insulin menjadi resisten. Keadaan ini meningkatkan risiko terjadinya diabetes gestational, terutama pada wanita yang obesitas dan memiliki riwayat penyakit Diabetes mellitus tipe II.16

2.5 Perubahan Fisiologis Tubuh Pada Ibu Hamil

Perubahan fisiologis selama kehamilan berdampak pada hampir seluruh tubuh, termasuk rongga mulut.6 Perubahan-perubahan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit mulut yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :

1. Refleks muntah

(7)

berkepanjangan menyebabkan permukaan lingual dari gigi anterior terpapar asam lambung.20,21

2. Rasa takut

Keadaan gingiva yang lebih sensitif terhadap perdarahan dan rasa sakit selama kehamilan dapat mengakibatkan ibu hamil menjadi fobia untuk menyikat gigi. keadaan ini menyebabkan poket periodontal semakin dalam. Hal ini menyebabkan ibu hamil merasa cemas dan takut untuk berkunjung ke dokter gigi sehingga kondisi mulutnya bertambah buruk.20

3. Perubahan tindakan/kebiasaan

Frekuensi menyikat gigi yang kurang sebagai akibat kelelahan atau rasa malas, nausea pada saat menyikat gigi dan kekhawatiran tentang kecenderungan meningkatnya perdarahan gingiva saat menyikat gigi. Kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut ini dapat mengakibatkan peningkatan penyakit periodontal.20,21

Hal-hal di atas menunjukkan penyakit mulut yang terjadi selama kehamilan bukan semata-mata dipengaruhi oleh kehamilan, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor tindakan ibu hamil.

2.5.1 Efek Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Kehamilan

Ibu hamil mengalami perubahan fisiologis baik pada tubuh maupun di rongga mulut, hal ini dapat terlihat terutama pada gingiva. Kehamilan tidak langsung menyebabkan penyakit periodontal, tetapi perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan dapat memperburuk respons gingiva terhadap iritasi lokal sehingga menimbulkan kelainan :1,16,21

a. Gingivitis Kehamilan

(8)

terjadi selama kehamilan. Keadaan ini akibat peningkatan hormon seks wanita dan biasanya tidak terjadi tanpa adanya iritasi lokal. 15,22-23

Gingivitis kehamilan terlihat sejak bulan kedua kehamilan dan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan. Secara klinis, distribusi peradangan biasanya generalisata, dan cenderung lebih mencolok pada bagian interproksimal.23 Gingiva yang terlibat berwarna merah terang, lunak, mudah berdarah, dengan permukaan yang licin dan berkilat (Gambar 1). Perdarahan gingiva dapat terjadi secara spontan, disertai rasa sakit yang ringan.15

Gambar 1. Gingivitis kehamilan15

b. Tumor Kehamilan (granuloma pyogenic)

(9)

Gambar 2. Tumor Kehamilan20

c. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Penyakit periodontal disebabkan oleh bakteri anaerob gram negative. Toksin bakteri ini berupa endotoksin/lipopolisakarida (LPS), yang akan mencapai uterus melalui aliran darah dan merangsang respons inflamatori jaringan periodontal. Proses ini akan menimbulkan bakterimia. Oleh karena itu, LPS akan memicu mediator inflamatori pada organ sistemik dan jaringan periodontal, terutama sitokinin, tumor nekrosis faktor (TNF-α), interleukin (IL-1β), dan prostaglandin (PGE2) yang dapat

mempengaruhi kehamilan. Mediator ini dapat membahayakan unit fetoplasenta dengan menimbulkan kontraksi otot rahim. Keadaan ini meningkatkan insidens BBLR.16,25

Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit periodontal dengan kehamilan, berupa persalinan dini, yaitu masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat bayi lahir rendah (BBLR) yaitu berat badan rendah dari 2500 gram.16,24 Penelitian Galloway pada tahun 1931 menunjukkan adanya efek infeksi bakteri dari penyakit periodontal terhadap ibu hamil dan perkembangan fetus.25,26 Dalam Journal of Obstetrics Gynecology, Yiping Han, peneliti dari Case Western Reserve University pada tahun 2010, melaporkan ibu yang gusinya terinfeksi dapat menularkan infeksi pada janin melalui peredaran darah plasenta. Pada kasus yang diteliti terbukti kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi gusi ibu ditemukan dalam tubuh janin dan mengakibatkan keguguran.19

(10)

wanita yang melahirkan BBLR. Hormon tersebut akan menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga mengakibatkan kelahiran prematur. Selain itu, ditemukan juga bakteri patogen, seperti Bacteriodetes forsythus, Prevotella gingivalis, Treponema denticola dan Actinobacillus Actinomyecetemcomitans pada ibu hamil. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara penyakit periodontal dengan kelahiran BBLR.21,26

2.6 Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Ibu Hamil

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang tidak ditangani pada masa kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan janinnya.27 Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut adalah faktor tindakan ibu hamil terhadap pencegahan penyakit gigi dan mulut.15,21 Hal yang dapat dilakukan selama masa kehamilan, yakni :

1. Menyikat gigi, penggunaan benang gigi (dental floss) dan obat kumur Menyikat gigi dan penggunaan benang gigi dilakukan setelah makan dan sebelum tidur, dilanjutkan dengan berkumur dengan larutan antiseptik.27,28 Menyikat gigi dilakukan setiap hari, lama penyikatan gigi sekitar dua menit dan sikat gigi digantikan dengan yang baru setiap tiga bulan untuk menghindari iritasi jaringan lunak. Selain itu, pasta gigi yang digunakan sebaiknya mengandung fluoride untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi.20 Apabila refleks muntah timbul pada saat menyikat gigi, maka penggunaan gel fluoride (seperti 1,23% NaF) dianjurkan. Gel fluoride mengandung sedikit pemanis dan tidak ada agen busa sehingga sesuai digunakan jika rasa manis atau busa pasta gigi sebagai faktor yang menimbulkan refleks muntah.20

Penggunaan benang gigi dianjurkan untuk membersihkan daerah interdental gigi dari sisa makanan, sedangkan obat kumur larutan antiseptik untuk mengurangi prevalensi karies gigi dan pembengkakan gusi. Obat kumur yang digunakan dapat berupa obat kumur yang mengandung kombinasi 0,05% sodium flourida dan 0,12% klorheksidin pada enam bulan pertama masa kehamilan hingga persalinan.28

(11)

gigi. Namun, plak gigi juga dapat terbentuk lagi dalam waktu 1 sampai 3 menit sesudah menyikat gigi. Untuk menghambat pembentukan plak kembali, penggunaan obat kumur antiseptik setelah menyikat gigi diyakin dapat mengurangi plak. Pendapat ini didukung oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menyatakan bahwa obat kumur dapat mengurangi pembentukan plak sekitar 20% dibandingkan dengan hanya melakukan penyikatan gigi dan menggunakan benang gigi.29

2. Berkumur–kumur setelah refluks lambung atau setelah muntah

Refluks lambung atau muntah-muntah yang mengandung HCl dengan pH 1-1,5 dapat mengakibatkan pH di rongga mulut menjadi asam. Pada keadaan tersebut, penyikatan gigi tidak boleh dilakukan setelah muntah untuk menghindari terjadinya erosi gigi. Jadi, sebaiknya membersihkan rongga mulut dengan berkumur-kumur menggunakan air segera setelah muntah. Setelah itu, dilanjutkan berkumur larutan yang mengandung fluoride untuk memperkuat dentin dan mengurangi tingkat sensitivitas gigi terhadap asam lambung yang dikeluarkan, atau dengan larutan sodium bikarbonat yang dapat menetralisir asam pada permukaan gigi. Penyikatan gigi sebaiknya dilakukan satu jam setelah muntah.20,28

3. Mempertahankan diet seimbang

Diet makanan yang seimbang yaitu pola makan 4 sehat 5 sempurna adalah sangat penting untuk kesehatan ibu dan anak. Selama kehamilan, frekuensi makan dapat meningkat karena beberapa alasan, seperti membantu mengontrol nausea, rasa lapar dan sebagainya.

(12)

mencegah kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan anemia, abortus dan pendarahan pasca persalinan.26

4. Melakukan pemeriksaan keadaan rongga mulut ke dokter gigi

Kunjungan ke dokter gigi pada masa kehamilan bertujuan untuk meminimalkan komplikasi dari penyakit yang terjadi pada masa kehamilan.Selama masa kehamilan, kunjungan ke dokter gigi dianjurkan untuk :29

a. Perawatan jaringan lunak dianjurkan untuk menyingkirkan semua jenis iritasi lokal penyebab gingivitis dan memperbaiki restorasi atau gigi tiruan yang rusak. b. Perawatan fungsional rongga mulut berupa perbaikan fungsi gigi dan mulut, seperti penambalan karies gigi atau pembuatan gigi tiruan jika diperlukan.

c. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Ibu hamil dianjurkan untuk mencegah kambuhnya penyakit gigi dan mulut dengan pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan melakukan kunjungan berkala ke dokter gigi.29

5. Menghindari narkotika, alkohol dan obat-obatan yang tidak perlu

Penelitian Offenbacher dkk. pada 83 ibu hamil yang melahirkan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dengan memperhitungkan faktor risiko lain seperti : merokok, konsumsi alkohol, penyalahgunaan obat dan infeksi saluran kemih, ditemui adanya hubungan yang signifikan antara BBLR dengan penyakit periodontal.21 Nikotin yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah dan hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Hipertensi dapat menyebabkan penurunan suplai makanan dan oksigen fetus dan turut terjadi BBLR. Selain itu, ibu hamil yang meminum alkohol cenderung mengakibatkan kecacatan pada otak dan tubuh janin. Saat ibu yang sedang hamil meminum minuman beralkohol maka alkohol tersebut akan dibawa masuk ke dalam tubuh dan dapat dengan mudah masuk melalui plasenta menuju janin. Janin tidak dapat menolak alkohol yang masuk, akibatnya janin menjadi subjek penimbunan kadar alkohol yang tinggi untuk jangka waktu yang lama sehingga dapat membahayakan janinnya.21,26

(13)

Gambar

Gambar 1. Gingivitis kehamilan15
Gambar 2. Tumor Kehamilan20

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis dampak dari faktor-faktor tersebut terhadap Kesuksesan Usaha digunakan Analisis Regresi Logistik yang bertujuan untuk menguji ketiga variabel

[r]

An – Nawawi rahimahullah berkata , “Maksud hadits di atas, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallammenyerupakan terjatuhnya orang-orang jahil dan menyimpang dalam neraka akhirat

Dengan segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga penulisan skripsi dengan judul: TOKSISITAS NEMATODA ENTOMOPATOGEN (Steinernema

Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik keanekaragaman hewan dan tumbuhan kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo

Penyusunan buku paket PAI pada SMA tentu berbeda dengan penyusunan pada materi buku PAI di madrasah yang menyebar menjadi empat mata pelajaran yaitu Akidah

Untuk menunjukkan kesalahan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika digunakan indikator tahapan dalam menyelesaikan soal cerita matematika

Now, reading this amazing The Fourier Transform & Its Applications By Ronald Bracewell will be simpler unless you get download the soft data right here.