• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah teori dan model konseptual asuha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah teori dan model konseptual asuha"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL ASUHAN

KEBIDANAN

DISUSUN OLEH :

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEBIDANAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Kebidanan tentang Model Koseptual Asuhan Kebidanan ini.

Kami meyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Banadar Lampung September

(3)

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...1

1.3 Tujuan...1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Model Konseptual Asuhan Kebidanan...2

2.2 4 Elemen Model Praktek Kebidanan, Meliputi...3

2.3 Pengantar Teori Kebidanan...4

2.4 Teori Ramona T. Mercer...5

2.5 Teori Reva Rubin ...9

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu dan pengetahuan serta kebutuhan masyarakat. Model dalam teori kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya berdasarkan teori-teori yang sudah ada sehingga tercipta sebuah model kebidanan sesuai dengan filosofi kebutuhan baik dari segi bidan sebagai profesi maupun wanita dan keluarga sebagai fokus pelayanan asuhan kebidanan. Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu

partnership dalam asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan memberikan sumbangan yang berarti dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan upaya preventif dan promotif.

Model dalam teori kebidanan Indonesia mengadopsi dari beberapa model negara dengan berdasarkan dari beberapa teori yang sudah ada disamping dari teori dan model yang bersumber dari masyarakat.

Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu hubungan saling percaya dalam pelaksanaan asisten kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma persalinan, kematian, dan kejadian seksio sesaria pada persalinan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Model Konseptual Asuhan Kebidanan ? 2. Apa kegunaan dari Model Asuhan Kebidanan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Model Konseptual Asuhan Kebidanan.

(5)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Model Konseptual Asuhan Kebidanan

Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat dites dalam suatu observasi atau penelitian. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan yang normal

Model konseptual kebidanan adalah:

1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu

2. Pada dasarnya sam a dengan pengertian konsep kerja,sistem,dan skema ,yaitu menunjukan ide global tentang individu,kelompok,situasi dan kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang datri teori wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehinga model konseptual memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu

3. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara,yaitu mental model,fisik mental,dan simbolik (Lancaster). Kegunaan Modal Konseptual adalah sebagai berikut :

 Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak).

 Merupakan gagasan mental sebagai bagian dari teori yang membantu ilmu-ilmu sosial mengonsep dalam menyamakan aspek-aspek proses social.

 Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak digunakan displin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik.

(6)

1. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis maupun sosial dalam siklus kehamilan dan persalinan.

2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan prenatal, dalam proses persalinan dan bantuan masa post partum.

3. Intervensi teknologi seminimal mungkin.

4. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan. 5. Ruang lingkup praktek kebidanan

 Menolong persalinan

 Konseling

 Penyuluhan

 Asuhan pada saat hamil, melahirkan; nifas dan BBL

 Deteksi dini penyakit

 Pengobatan terbatas ginekologi

 Pertolongan gawat darurat

 Pengawasan tumbuh kembang

 Supervisi

Praktek kebidanan, managemen kesehatan wanita secara mandiri berfokus pada kehamilan, persalinan , nifas, asuhan BBL, KB dan kesehatan reproduksi wanita.

2.2 4 Elemen Model Praktek Kebidanan, Meliputi:

Orang (wanita, anak, pasangan dan lain-lain) Kesehatan

Lingkungan Kebidanan

Yang bisa di lihat dalam Skema di bawah ini:

2.3 Pengantar Teori Kebidanan

Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena penting dalam sebuah disiplin ilmu.

WOMEN HEALTH ENVIRONMENT MIDWIFERY

(7)

Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, menagemen untuk dapat memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir yang meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan mendirikan kesehatan terhadap ibu, keluarga dan masyarakat. (50 Tahun IBI 2001).

Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan ilmu, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketepatan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi dengan mengikutsertakan keluarga dan orang yang berarti bagi dirinya. (Lang, 1979).

Jadi Teori Kebidanan merupakan seperangkat konsep yang dapat menguraikan secara jelas tentang disiplin ilmu kebidanan

Pengantar teori dalam praktek kebidanan dituangkan dalam standar pelayanan kebidanan yang berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Penerapan standar pelayanan akan melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan jelas. Dengan adanya standar pelayanan dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh masyarakat akan memberikan kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksana pelayanan.

Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi, diakui, realistic, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Bila setiap ibu diharapkan mempunyai akses terhadap pelayanan kebidanan maka diperlukan standar pelayanan kebidanan untuk peningkatan kualitas pelayanan kebidanan. Suatu pelayanan disebut berkualitas bila tingkat pelayanan tersebut seorang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan dan penilaian kualitas pelayanan.

(8)

sebenamya merupakan tindakan ritualistic yang tidak diriasarkan pada pengalaman praktek yang terbaik.

Dalam standar praktek kebidanan tindakan yang bersifat ritualistic seperti melakukan episiotomi secara rutin dan memandikan bayi setelah lahir sudah tidak dianjurkan lagi. Perubahan standar pelayanan seperti ini diriasarkan pada pengalaman yang terbaik dari para praktisi di seluruh dunia.

Standar praktek kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari. Standar ini juga dapat digunakan sebagai standar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan mengembangkan kurikulum pendidikan. Juga dapat untuk membantu dalam menentukan kebutuhan operasional dalam penerapannya, misalnya kebutuhan akan pengorganisasian, mekanisme peralatan dan obat yang diperpukan.

Ketika audit terhadap pelayanan kebidanan dilakukan, maka berbagai kekurangan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditentukan sehingga dapat dilakukan perbaikan yang lebih spesifik.

2.4 TEORI RAMONA T. MERCER

Mercer banyak memfokuskan teorinya pada pengembangan teori dengan menerapkan hasil penelitian dalam asuhan ibu. Dalam teorinya Mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian peran ibu. Penilaian orang; teori ini lebih ke arah praktek, ia memperlihatkan wanita saat melahirkan, wanita pada awaf post partum, lebih mendekatkan diri pada bayi daripada melakukan tugasnya sebagai ibu. Teori Mercer banyak digunakan dalam keperawatan dalam bentuk Text Book Obstetri.

Pokok bahasan salam teori ini adalah :

1. Efek stress antepartum

2. Pencapaian peran ibu Efek Stress Antepartum

(9)

Dalam penelitiannya ia menemukan 6 faktor yang mempunyai hubungan

 Penguasaan rasa takut, depresi dan keraguan.

Mercer memberikan 3 model yang saling berhubungan antara peran individu, peran timbal baik dan peran keluarga terhadap status kesehatan.

Famili sistem yang dinamik termasuk sub sistem individu dan pasangan. Penting memperhatikan subsistem dan hubungan timbal baik antara ibu-bapak, ibu janin, ibu-orang lain.

Peran ibu (matemal role) menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri.

Satu-dua juta ibu di amerika yang gagal memerankan peran ibu terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapat perlakukan kejam (Mercer, 1981).

Menurutnya menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi wanita yang menjadi ibu, tetapi ia juga melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi ibu dalam melaksanakan peran ibu. Peran dan partisipasi suami sangat penting untuk menyakinkan dan memberikan penghargaan terhadap peran baru ini.

Pencapaian peran ibu dalam kurun waktu tertentu dimana ibu menjadi dekat dengan bayinya yang membutuhkan pendekatan yang berkompeten termasuk peran dalam mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif ibu dan pasangannya berinteraksi satu dengan yang lain.

(10)

terhadap penguasaan. Dan mempunyai efek negatif terhadap ketakutan dan depresi yang mempunyai efek negatif yang langsung terhadap fungsi keluarga.

Hasil penelitian wanita dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang optimal daripada wanita dengan kehamilan resiko rendah.

Ekspresi peran banyak dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Mercer menguraikan 4 langkah dalam pencapaian peran ibu:

1. Anticipatory

adalah suatu masa sebelum menjadi ibu, memulai penyesuaian sosial dan psikologi terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu.

2. Fonnal

Dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu. Pada masa ini bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem sosial dari wanita.

3. Informal

Dimulai pada saat wanita telah seorang menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan perannya sebagai ibu lahir telah seorang menentukan caranya sendiri dalam melaksanakan peran bainya ini.

4. Personal

Dimulai pada saat wanita telah sepenuhnya seorang melaksanakan perannya sebagai ibu.

Bila Rubin menyatakan bahwa pencapaian peran ibu ini dimulai sejak mulai hamil sampai 6 bulan setelah melahirkan. Mercer melihat bahwa peran aktif seorang wanita dalam pencapaian peran ini umumnya dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan post partum.

Mercer menemukan 11 faktor yang mempengaruhi wanita dalam pencapaian peran ibu yaitu:

(11)

 Persepsi ibu pada waktu melahirkan anak pertama kali.

 Memisahkan ibu dan anak secepatnya.

 Stress sosial

Suatu hal yang sangat menarik yang dikemukakan oleh Mercer adalah penekanannya pada pengaruh bayi (infant personality) pada waktu ibu melaksanakan perannya sebagai ibu. .

Dengan mengambil factor sosial suppport, Mercer mengidentifikasi 4 faktor pendukung yaitu :

1. Emosional Support

Adalah perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya diri dan mengerti. 2. Informational Support

Yaitu membantu individu untuk menolong dirinya sendiri dengan memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah situasi.

3. Physical Support

Adalah pertolongan yang langsung seperti membantu merawat bayi dan memberikan dukungan dana.

4. Appraisal Support

(12)

Menurutnya factor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran fungsi ibu adalah : umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri.

Mercer menguraikan 4 faktor dalam masa adaptasi yaitu :

o Physical Recovery Phase (Lahir-1 Bulan)

Merupakan adaptasi terhadap fungsi tubuh. Selain pemulihan sendiri juga termasuk di dalamnya perkembangan bayi. Secara psikologis ibu khawatir terhadap resiko menjadi seorang ibu. Masa pemulihan sangat penting karena bila fungsi tubuh tidak kembali seperti semula akan menimbulkan keluhan psikologis dan sosiologis yang berkepanjangan bagi ibu.

o Achievement Phase (Z- 4/5 Bulan)

o Disruption phase (6-8 bulan)

o Reorganisation Phase (8 -12 Bulan)

Bidan yang diharapkan mercer dalam teorinya membantu wanita dalam melaksanakan tugasnya yang berhubungan dengan adaptasi peran ibu dan mengidentifikasi factor apa yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran ibu dalam pencapaian peran, fungsi dan kontribusi dari stress antepartum.

2.5 TEORI REVA RUBIN

Penekanan Rubin dalam teori maupun penelitian yang dilakukannya adalah pencapaian peran ibu. Whurut Rubin untuk mencapai peran tersebut seorang wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktifitas berupa tafihan-latihan. dalam proses ini wanita diharapkan seorang mengidentifikasi bagaimana seorang wanita mampu mengambil peran seorang ibu. Walaupun proses ini mungkin dapat mengakibatkan efek yang negatif misalnya dalam intervensi atau tindakan, namun teori ini sangat berarti bagi seorang wanita terutama calon ibu untuk mempelajari peran yang akan dialaminya kelak sehingga ia seorang beradaptasi dengan perubahan yang akan dihadapinya, khususnya perubahan psikososial dalam kehamilan dan setelah melahirkan.

Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan sebagai berikut:

a. Kesejahteraan ibu dan bayi b. Penerimaan masyarakat

(13)

o Mengerti tentang arti memberi dan menerima.

Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil :

1. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan seorang memperhatikan perkembangan janinnya.

2. Membutuhkan sosialisasi.

Tahapan psikososial (psikososial stage): 1. Anticipatory Stage

Pada tahap ini ibu-ibu. melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi

dengan anak yang lain. seorang menjadi ibu. Tahap ini membutukan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.

4. Disengagement

Tahap ini merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahap ini berperan sebagai orang tua belum jelas.

Reaksi yang umum pada kehamilan:

1. Trimester I : Ambivalen, takut; fantasi, khawatir.

2. Trimester II : Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang kelihatan egosentrik dan self centered. 3. Trimester III : Berperasaan aneh, sembrono / jelek, menjadi lebih

introvert, merealisasikan terhadap pengalaman masa kecil.

2.6 ARTI DAN EFEK KEHAMILAN PADA PASANGAN

1. Pasangan merasakan perubahan tubuh pasangannya pada kehamilan 8 bulan - 3 bulan setelah melahirkan.

2. Laki-laki juga mengalami perubahan fisik dan psikososial selama pasangannya hamil.

3. Anak yang akan dilahirkan merupakan gabungan dari 3 perbedaan yang ada yaitu :

(14)

b. Hubungan ibu dengan janin yang berkembang, c. Hubungan ibu dengan individu yang unik. 4. Ibu tidak pernah lagi menjadi sendiri.

5. Tugas yang harus dilaksanakan seorang wanita atau pasangan dalam kehamilan :

a. Percaya bahwa ia hamil dan berhubungan dengan janin dalam satu tubuh.

b. Persiapan terhadap pemisahan secara fisik pada kelahiran janin.

c. Penyelesaian dan identifikasi kebingungan seiring dengan peran transisi untuk mempersiapkan fungsi keluarga.

3 Aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu : a. Gambaran tentang idaman.

b. Gambaran tentang diri.

Adalah bagaimana wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya. Gambaran ini yang digunakan oleh wanita untuk menggambarkan dirinya.

c. Gambaran tubuh

Berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan perubahan yang spesifik yang terjadi selama kehamilan dan

Pada tahap ini fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukanhya pada tahap sebelumnya : introjection, projection dan rejection merupakan tahap dimana wanita menirukan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya.

Letting Go

Merupakan fase dimana wanita mengingat kembali. proses dan

aktivitas yang sudah dilakukannya.

(15)
(16)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Model konseptual kebidanan adalah:

1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu

2. Pada dasarnya sam a dengan pengertian konsep kerja,sistem,dan skema ,yaitu menunjukan ide global tentang individu,kelompok,situasi dan kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang datri teori wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehinga model konseptual memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu

3. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara,yaitu mental model,fisik mental,dan simbolik (Lancaster). Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena penting dalam sebuah disiplin ilmu.

Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, menagemen untuk dapat memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir yang meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan mendirikan kesehatan terhadap ibu, keluarga dan masyarakat. (50 Tahun IBI 2001).

(17)

Referensi

Dokumen terkait

alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek. keperawatan sehingga berbagai permasalahan

Sebaliknya e-commerce meliputi seluruh proses dari pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang di

Dalam penelitian ini, kuesioner yang disusun tersebut meliputi pertanyaan terkait dengan variabel keberagaman produk, kualitas pelayanan, dan keputusan pembelian

Menurut definisinya, desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media

Koleksi pada tahap ini sama dengan apa yang tercakup pada tingkat 3 yang meliputi karya-karya utama dari suatu bidang disiplin ilmu dalam berbagai format., bahan literatur

Geografi pariwisata adalah cabang daripada bidang ilmu geografi yang mengkaji berbagai hal yang terkait dengan aktivitas perjalanan wisata, meliputi karakteristik destinasi

Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan

kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang.. 10 berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan teknologi. b) Museum Khusus adalah Museum yang koleksinya