Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-169
SISTEM INFORMASI PENJUALAN SOUVENIR BERBASIS WEB PADA IC SHOP
JAKARTA
Ressandy Riantino
STMIK Nusa Mandiri Jakarta ressandy@gmail.com
Irfan Mahendra
STMIK Nusa Mandiri Jakarta irfan.iha@nusamandiri.ac.id
ABSTRAK— IC Shop merupakan perusahaan kecil yang bergerak dalam bisnis penjualan souvenir. IC Shop memiliki ratusan souvenir, seperti kado, boneka, dan aksesoris lainnya yang diperolehnya dari berbagai pemasok. Saat ini, kegiatan pengolahan data di IC Shop masih dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga, dan rentan terhadap terjadinya
human error yang mengakibatkan data tidak akurat. Selain itu, dalam kegiatan pemasaran dan penjualan, IC Shop juga masih menggunakan cara yang konvensional, seperti dengan menggunakan banner
yang dipasang di depan IC Shop. Ditengah persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus dapat memberikan kepuasan serta nilai tambah pada pelanggan. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan sistem informasi penjualan souvenir berbasis web pada IC Shop Jakarta. Sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses, akurasi data, serta sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Keywords : e-commerce, sales, information system
Abstract IC Shop is a small company engaged in the business of selling souvenirs. IC Shop has hundreds of souvenirs, such as gifts, dolls, and other accessories that were received from various suppliers. Currently, the data processing activities in IC Shop is front IC Shop. In the increasingly intense competition, companies must be able to provide satisfaction and value added to the customer. One of them by developing a sales information system web-based souvenir on IC Shop Jakarta. So as to increase the process speed, data accuracy, as well as expand market reach.
PENDAHULUAN
IC Shop merupakan perusahaan kecil yang bergerak dalam bisnis penjualan souvenir. IC Shop memiliki ratusan souvenir, seperti kado, boneka,
dan aksesoris lainnya yang diperolehnya dari berbagai pemasok.
Saat ini, IC Shop melakukan pengolahan data secara manual, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu dan tenaga dalam bekerja, yang pada akhirnya mengakibatkan kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih lambat. Bahkan karena pekerjaan dilakukan secara manual yang rentan terhadap terjadinya human error, maka tingkat akurasi data pun menjadi lebih rendah. Selain itu, dalam kegiatan pemasaran dan penjualan yang dilakukan saat ini, IC Shop juga masih melakukannya secara konvensional, seperti dengan menggunakan banner yang dipasang di depan IC Shop.
Sementara itu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin luas, telah mendorong meningkatnya persaingan bisnis. Hal ini mendorong berbagai perusahaan untuk secara terus-menerus meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam bisnis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas layanan serta memberikan nilai tambah terhadap pelanggannya. Di mana salah satunya dapat diwujudkan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Melalui dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnisnya, IC Shop dapat melakukan pengolahan data menggunakan komputer. Selain itu juga dapat melakukan promosi menggunakan web agar jangkauannya menjadi lebih luas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan angka penjualan.
Sehingga dengan demikian, dipandang perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan sistem informasi penjualan souvenir berbasis web pada IC Shop Jakarta, sehingga dapat membantu IC Shop dalam melakukan pengolahan data secara terkomputerisasi serta melakukan promosi dan penjualan secara online melalui website.
BAHAN DAN METODE
1. Metode Penelitian
2.1 Teknik Pengumpulan Data
INF-170 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri a. Observasi
Dalam hal ini penulis melakukan observasi atau pengamatan langsung, khususnya untuk mengamati proses administrasi dan proses penjualan yang saat ini berlaku di IC Shop Jakarta.
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara terhadap pemilik dan karyawan yang berhubungan langsung dengan proses penjualan souvenir di IC Shop Jakarta. Selain itu wawancara juga dilakukan terhadap pelanggan IC Shop Jakarta.
c. Studi Pustaka
Dalam rangka menyusun landasan teori untuk penelitian ini, penulis melakukan studi pustaka guna mencari sumber pada buku-buku, jurnal-jurnal, serta informasi lainnya melalui media internet. Selain itu, penulis juga melakukan studi terhadap laporan-laporan internal perusahaan yang terkait dengan penelitian ini.
2.2 Model Pengembangan Sistem
Model pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada System Development Life Cycle (SDLC), dengan menggunakan metode waterfall. Metode waterfall
mempunyai ciri harus mengerjakan setiap tahap pengembangan sistem secara berurutan, di mana setiap tahap yang dilakukan harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap selanjutnya. Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
a. Analisa Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini diperoleh berdasarkan observasi langsung, wawancara, atau studi pustaka.
b. Perancangan
Tahap ini dilakukan untuk menyusun persyaratan kebutuhan akan diterjemahkan mejadi perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dilakukan penulisan kode program. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitek perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritma. Alat bantu yang digunakan untuk memvisualisasikan desain proses bisnis agar mudah dimengerti menggunakan Unified Modeling Language (UML). Sedangkan untuk perancangan database, digunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
c. Penulisan Kode Program
Penulisan Kode Program atau coding merupakan penerjemahan rancangan sistem informasi ke dalam bahasa yang bisa dikenal oleh komputer.
Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP yang akan dipadukan dengan bahasa SQL menggunakan MYSQL.
d. Pengujian
Setelah pengkodean selesai, maka akan dilakukan pengujian sistem (system testing) yang telah dibuat. Tujuan pengujian adalah menemukan kesalahan-kesalahan sistem dan kemudian diperbaiki. Tahap ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Teknik pengujian yang dilakukan adalah white box testing dan black box testing.
e. Konfigurasi dan Instalasi
Tahap konfigurasi dan instalasi dilakukan untuk melakukan pemasangan perangkat lunak yang telah melalui tahap pengujian, sehingga dapat disampaikan kepada pengguna.
2. Landasan Teori
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Pengertian sistem menurut Ladjamudin (2005:6) adalah bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Sementara informasi menurut Raymond McLeod sebagaimana dikutip Ladjamudin (2005:9) adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.
Sehingga dengan demikian sistem informasi dapat didefinisikan, sebagai berikut (Ladjamudin, 2005:13) :
a.
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yangterdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b.
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saatdilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk mengendalikan organisasi.
c.
Suatu sistem didalam suatu organisasi yangmempertemukan kebutuhan pengolahan organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
3.2 E-Commerce
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-171 Secara sederhana, e-commerce adalah semua
kegiatan bisnis dan perdagangan di Internet. Mulai yang sekedar bersifat informative, misalnya situs resmi perusahaan, pelayanan konsumen, riset pasar, sampai yang bersifat perdagangan secara riil. Perdagangan ini bisa secara retail (eceran), yaitu kegiatan perdagangan langsung antara produsen dan konsumen (Business to Consumer – B to C),
antara perusahaan dengan perusahaan (Business to Business – B to B), antara konsumen dengan perusahaan (Consumer to Business – C to B), atau antara sesama konsumen (Consumer to Consumer – C to C).
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Analisa dan Desain Sistem Usulan 4.1 Analisa Kebutuhan Software
Prosedur sistem berjalan yang saat ini berlaku pada toko IC Shop yang bergerak dalam bidang penjualan souvenir dengan layanan yang diberikan berupa penjualan kepada konsumen perorangan maupun penjualan grosir (wholesale)
kepada toko-toko.
Setiap konsumen yang akan berbelanja dapat datang dan memesan souvenir atau produk yang dibutuhkan langsung IC Shop. Sebelum melakukan pemesanan, konsumen dapat memilih produk yang ingin dibelinya atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan Bagian Penjualan, baik mengenai harga atau jenis souvenir yang hendak dibelinya. Selain itu, konsumen juga juga bisa melihat contoh souvenirnya.
Setelah itu, Bagian Penjualan akan memproses pesanan dari konsumen dengan membuatkan nota pembayaran souvenir yang dipesan. Konsumen akan melakukan pembayaran berdasarkan nota yang diterima dari Bagian Penjualan. Selanjutnya Bagian Penjualan akan menerima pembayaran, jika sudah dibayar lunas, maka Bagian Penjualan memberi cap lunas sebagai tanda bahwa barang tersebut sudah dibayar lunas. Jika pembayaran belum lunas, Bagian Penjualan akan melakukan pengecekan harga dan mengkonfirmasikan kepada konsumen.
Konsumen dapat meminta IC Shop untuk mengirim souvenir yang dipesan ke alamat konsumen sesuai dengan data pengiriman. Atas tambahan layanan pengiriman ini, konsumen dikenakan biaya pengiriman sesuai dengan tarif yang berlaku. Jika konsumen telah membayar jasa pengiriman, maka Bagian Penjualan meminta Bagian Pengiriman untuk membuatkan surat jalan pengiriman barang dan kemudian mengantarkan barang sesuai alamat yang diminta. Setelah konsumen menerima barang, konsumen
menandatangani surat jalan, dan menerima copy surat jalan dari Bagian Pengiriman.
Gambaran diagram aktifitas dari proses prosedur sistem berjalan, sebagai berikut :
INF-172 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri Berikut ini spesifikasi kebutuhan dari sistem
e-commerce :
Halaman Pelanggan :
A1. Melakukan pendaftaran keanggotaan A2. Memilih souvenir berdasarkan kategori A3. Melihat barang
A4. Melakukan pemesanan
A6. Melakukan konfirmasi pembayaran
Halaman Administrator : B1. Melakukan login
B2. Mengelola kategori souvenir B3. Mengelola data souvenir B4. Mengelola pemesanan B5. Mengelola laporan B6. Mengganti password
5.2 Desain Sistem Usulan 5.2.1 Usecase Diagram
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2011:130) diagram use case merupakan pemodelan kelakuan
(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Di bawah ini adalah Use Case Diagram Penjualan Souvenir Halaman Pelanggan :
Gambar 2 Use CaseDiagram Penjualan Souvenir Halaman Pelanggan
5.2.2 Activity Diagram
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2011:134), diagram aktivitas atau activity diagram
menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.
Berikut activity diagram pemesanan barang oleh Pelanggan :
Gambar 3 ActivityDiagram Pemesanan Barang
5.2.3 Component Diagram
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2011:125) component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan di antara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.
Component diagram fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.
Component diagram juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal seperti source code program perangkat lunak, komponen executable yang dilepas
user, basis data secara fisik, juga sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain.
Berikut ini adalah component diagram
sistem informasi penjualan souvenir berbasis web di IC Shop :
Gambar 4 Component Diagram Sistem Informasi Penjualan
Xampp <<web server>>
Style <<css>>
dbicshop <<database>> Aplikasi Penjualan
<<application>>
P H P <<compiler>>
Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri INF-173 5.2.4 Deployment Diagram
Menurut Sukamto dan Salahuddin (2011:129) deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Deployment diagram dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal seperti sistem tambahan
(embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node, dan hardware, sistem terdistribusi murni, rekayasa ulang aplikasi, serta sistem client/server.
Deployment diagram untuk sistem ini, sebagai berikut :
Gambar 5 Deployment Diagram Sistem Informasi Penjualan
5.2.5 Entity Relationship Diagram
Menurut Simarmata (2007:111) Entity Relationship Diagram (ERD) untuk mengilustrasikan logis dari basis data. Adapun rancangan ERD pada sistem informasi penjualan ini, sebagai berikut :
Gambar 6 Entity Relationship Diagram User Interface
a. Desain User Interface Tampilan Halaman Home
Gambar 7 Desain User Interface Tampilan Halaman
Home
b. Desain User Interface Tampilan Keranjang Belanja
Gambar 8 Desain User Interface Tampilan Keranjang Belanja
KESIMPULAN
Sebagai penutup, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Sistem informasi penjualan souvenir ini mendukung terwujudnya komputerisasi seluruh proses bisnis IC Shop, sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses, akurasi data, dan mengurangi kesalahan yang bersifat human error.
b. Sistem informasi penjualan souvenir ini merupakan aplikasi berbasis web yang yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja melalui jaringan internet, sehingga dapat memperluas jangkauan terhadap pasar.
INF-174 Seminar Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Nusa Mandiri
REFERENSI
Ariyani, Wiga, dan Uly Wardati. 2013. Pembuatan Web E-Commerce Wighca Accecories. Hidayat, Taufik, 2008, Panduan Membuat Toko
Online dengan OSCommerce. Jakarta : Mediakita.
Ladjamuddin. Al Bahra Bin. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Munir, Rinaldi. 2007. Algoritma Dan Pemrograman Dalam Bahasa Pascal Dan C. Bandung : Informatika.
Pailin, Daniel Bunga. 2012. Perancangan Sistem Penjualan Pada Toko Ribo Jaya Ambon Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data.
Yogyakarta : Andi Offset.
Sugiono. 2005. Pemrograman Terstruktur.
Kuningan: Panji Gumilang.