• Tidak ada hasil yang ditemukan

355739770 e Journal Ikhbal Awaludin final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "355739770 e Journal Ikhbal Awaludin final"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MOTOR BAKAR TORAK MELALUI

PENGGUNAAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS X

SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Oleh :

Ikhbal Awaludin, Arif Susanto

SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen [email protected]

ABSTRAK

Pada saat ini siswa di sekolah menegah kejuruan (SMK) mengalami kesulitan dalam menerima materi. Pada pembelajaran teknologi dasar otomotif terdapat materi motor bakar torak yang hasil belajarnya tidak memenuhi KKM. Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Langkah-langkah penelitian ini meliputi (1) tahap perencanaan penelitian, (2) tahap pelaksanaan penelitian, (3) langkah pengamatan penelitian dan (4) langkah refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan metode tes (pre-test dan post test).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode resitasi sebagai metode yang dapat meningkatkan hasil belajar materi motor bakar torak bagi siswa kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukan hasil bahwa terjadi peningkatan hasil belajar motor bakar torak melalui penggunaan metode resitasi. Ini dibuktikan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari data awal, siklus 1 dan siklus 2, maka disimpulkan bahwa penggunan metode resitasi dapat menjadikan hasil belajar mengalami peningkatan di setiap siklusnya pada materi motor bakar torak di SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci :Hasil belajar, motor bakar torak, metode resitasi.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha untuk mencapai tingkat kedewasaan secara

susila batasan tentang kedewasaan bersifat fleksibel yang tidak hanya ditentukan

oleh usia, bahkan dengan perkembangannya konsep pendidikan seumur hidup

menjadikan pendidikan menjadi tidak terbatas. Hasil belajar merupakan tujuan

akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan latar belakang masalah yaitu metode pembelajaran

cenderung berpusat pada guru dengan metode ceramah dan tanggung jawab,

hasil belajar siswa tidak mencapai KKM, rendahnya motivasi siswa dalam proses

(2)

Disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sangat

banyak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan

metode resitasi dan meningkatkan hasil belajar dari materi motor bakar torak

bagi siswa kelas X SMK Taman Karya Madya Kebumen tahun pelajaran

2015/2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan

metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar materi motor bakar torak bagi

siswa kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen Tahun Pelajaran

2015/2016. Manfaat penelitian secara teoritis memberikan sumbangan teori

tentang metode resitasi sebagai metode pembelajaran yang mengairahkan untuk

belajar dari peserta didik terhadap materi Motor bakar torak. Sedangkan

manfaat praktik ada 3 yaitu bagi peserta didik, bagi Guru, bagi lembaga sekolah

SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen, yang sebagai tempat pelaksanakan

penelitian.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model

Kemmis yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart

(Kasbolah, 1988:33). Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKR 2 di SMK Taman

Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 40

siswa. Adapun langkah-langkah penelitian ini meliputi (1) tahap perencanaan

penelitian, (2) tahap pelaksanaan penelitian, (3) langkah pengamatan penelitian

dan (4) langkah refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2

siklus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan metode tes (

pre-test dan post test).

Sedangkan analisis data menggunakan data kuantitafif. Data yang

dikumpulkan setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian

(3)

P(%) = X 100%

melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan dalam kegiatan

pembelajaran.

Data kuantitatif berupa hasil belajar yang didapatkan oleh siswa setelah

melaksanakan pembelajaran motor bakar torak dengan menggunakan metode

resitasi. Penilaian tugas dan tes yaitu peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh

siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa di kelas tersebut sehingga

diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus :

Keterengan :

X = Nilai rata-rata hasil belajar siswa

= Jumlah nilai hasil belajar seluruh siswa N = Jumlah seluruh siswa

Kemampuan siswa dan prestasi belajar dianalisis dengan ketuntasan

belajar. Siswa dikatakan tuntas belajar jika mencapai skor ketuntasan belajar

minimal atau KKM yaitu 75. Untuk menghitung persentase siswa yang

memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 (tuntas), maka digunakan rumus:

Keterangan :

P(%) = Persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 75

n = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75

N = Jumlah seluruh siswa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi hasil penelitian disajikan dalam 3 kondisi meliputi: (1) kondisi

awal (sebelum tindakan), (2) siklus I dan (3) siklus 2. Data hasil tersebut diperoleh

dari sampel berjumlah 40 siswa yaitu kelas X TKR 2, meliputi data prestasi materi

motor bakar torak pada mata pelajaran produktif teknologi dasar otomotif.

(4)

Pada kondisi awal sebelum dilaksanakannya tindakan metode resitasi,

siswa melaksanakan terlebih dahulu evaluasi teori dengan pemberian soal

sebanyak 20 soal dengan jumlah responden 40 siswa. Dengan hasil prestasi

belajar sebanyak 1 siswa yang nilainya mencapai standar KKM dengan

presentase siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 sebesar 2,5%, dan

nilai rata-rata siswa pada kelas yaitu 49,75. Hasil prestasi belajar siswa pada kelas

X TKR 2 kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut:

Tabel 1.

Prestasi Belajar Materi Motor Bakar Torak kelas X TKR 2 pada Kondisi Awal

Dilanjutkan dengan siklus 1 dengan melakukan langkah penelitian

tindakan kelas, berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus 1 diperoleh data

(5)

Adapun hasil Uji Kualitas Instrumen dengan menggunakan analisis soal daya

pembeda dan tingkat kesukaran soal pada siklus 1. Dengan hasil 0,25 dengan

indeks daya pembeda “Sedang (diterima)”, dan 0,6 dengan kategori tingkat

kesukaran “Cukup (sedang)”.

Dilanjutkan dengan siklus 2 dengan melakukan langkah penelitian

tindakan kelas, berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus 2 diperoleh data

prestasi belajar presentase siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75

sebesar 82,5%, dan nilai rata-rata siswa pada kelas yaitu 74,375. Hasil prestasi

belajar siswa pada kelas X TKR 2 kondisi siklus 2 dapat disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 3.

Prestasi Belajar Materi Motor Bakar Torak kelas X TKR 2 pada Kondisi Siklus 2

Adapun hasil Uji Kualitas Instrumen dengan menggunakan analisis soal

daya pembeda dan tingkat kesukaran soal pada siklus 2. Dengan hasil 0,27

dengan indeks daya pembeda “Sedang (diterima)”, dan 0,74 dengan kategori

tingkat kesukaran “Cukup (mudah)”.

Berdasarkan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran metode

resitasi, presentase pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

dapat dinyatakan bahwa hasil belajar siswa di kelas X TKR 2 mengalami

peningkatan. Presentase peningkatan hasil belajar motor bakar torak kelas X TKR

2 dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut:

(6)

Tabel 4.

Peningkatkan Hasil Belajar Motor BakarTorak Kelas X TKR 2

No Variable Kondisi

Berdasarkan evaluasi teori pada kondisi awal dengan pemberian soal

sebanyak 20 soal, dapat dijelaskan bahwa dari jumlah responden (N) = 40 baru

sebanyak 1 siswa yang nilainya mencapai standar KKM dan nilai rata-rata hasil

belajar siswa sebesar 49,75 dengan presentase siswa yang memperoleh nilai

hasil belajar ≥ 75 sebesar 2,5 %. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa

naik menjadi 60,87 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai 75

sebesar 35% dan pada akhir siklus 2 nilai rata-rata hasil belajar siswa semakin

naik menjadi 74,37 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai 75

sebesar 82, 5%.

Dengan dilaksanakannya metode resitasi ini siswa menjadi lebih

termotivasi untuk dapat belajar dengan kelompok maupun individu dengan

tercapainya hasil belajar yang baik. Hasil penelitian ini mengalami peningkatan

prestasi hasil belajar siswa hingga rata- rata mencapai standar KKM 75.

SIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan metode resitasi pada materi motor bakar torak bagi siswa

kelas X TKR 2 SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran

2015-2016, dapat menjadi metode yang membuat hasil belajar siswa menjadi

meningkat. Hal tersebut dilihat dari hasil belajar pada saat kondisi awal dengan

nilai rata-rata sebesar 49,75 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai

≥75 sebesar 2,5 %. Sedangkan pada siklus 1 hasil belajar nilai rata-rata menjadi meningkat yaitu menjadi 60,87 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai

(7)

lebih meningkat yaitu menjadi 74,37 dengan presentase siswa yang

mendapatkan nilai ≥75 sebesar 82,5%.Saran dari peneliti diharapakan membuat

inovasi baru dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan

kemampuan dan hasil belajar siswa di SMK, perlu dilakukan sosialisasi metode

Resitasi pada mata pelajaran yang lain, sehingga keberhasilan dapat bersama –

sama oleh semua pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta,: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Surharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi, Edisi Revisi. Jakarta,: Bumi Aksara.

Dimyati dan Mudjiona. 2002 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Diunduh dari https://nduksiati.wordpress.com/2012/10/06/ptk-dengan-metode-penugasan /pada 03 April 2016.

Djamarah, S.B dan A.Zain. 2002. Starategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta.

Dukyati 2012. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Metode Penugasan.

Hamalik, Omar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kusumah, Wijaya dan Dwi tagama Dedi. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: PT. Indek.

Muslihudin. 2008. Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan Sekolah. LPMP Jawa Barat.

Nunik, Aviati Agus. 2007. Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas IX SMP /MTs. BSE Pusat Perbukuan Depniknas.

Permendiknas. No. 22 Tahun 2007 Tentang Standar Isi.

Sudjana. 1995. Statistika. Bandung: Transito.

Sukadi. 2006. Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung: Penerbitan Kolbu. Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1995. Kamus

Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai pustaka.

(8)

E Journal

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MOTOR BAKAR TORAK MELALUI

PENGGUNAAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS X

SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN

TAHUN PELAJARAN 2015-2016

OLEH : IKHBAL AWALUDIN

NIM 132170072

PROGAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(9)

2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

Judul Artikel : Peningkatan Hasil Belajar Motor Bakar Torak Melalui Penggunaan Metode Resitasi Pada Siswa Kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen Tahun Pelajaran 2015/2016

Nama : Ikhbal Awaludin

NIM : 132170072

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif,

FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-journal

Purworejo, 6 Februari 2017 Pembimbing

(10)

PERSETUJUAN REVIUWER ARTIKEL

Judul Artikel : Peningkatan Hasil Belajar Motor Bakar Torak Melalui Penggunaan Metode Resitasi Pada Siswa Kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen Tahun Pelajaran 2015/2016

Nama : Ikhbal Awaludin

NIM : 132170072

Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif,

FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Telah memenuhi syarat untuk diunggah ke e-journal

Purworejo, 6 Februari 2017 Reviuwer

Gambar

Tabel 1.
Tabel 3.
Tabel 4. Peningkatkan Hasil Belajar Motor BakarTorak Kelas X TKR 2

Referensi

Dokumen terkait

Ini terbukti dari adanya kenaikan hasil tes tertulis dari rata-rata 69,3 pada kondisi awal menjadi 80,5 pada siklus I dan menjadi 93,4 pada siklus II, dan (2) Penggunaan

Sedangkanhasil belajar ranah psikomotor diperoleh persentase nilai rata-rata siklus I sebesar69%, dan siklus II sebesar 88,9%, disimpulkan bahwa penerapan

Setelah dilakukan model problem based learning pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 9,62% dari nilai awal menjadi 71,87 % pada siklus I,

Sesuai dengan hasil penelitian, pendapat para ahli dan penelitian terdahulu menunjukan bahwa penggunan metode resitasi berpengaruh tinggi terhadap hasil belajar

Hasil belajar mahasiswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 76,77% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 83,63 dengan demikian dapat disimpulkan

Dari hasil pelaksanaan siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode resitasi dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VI pada

Hal tersebut didukung pula oleh kenaikan hasil belajar siswa dari rata-rata pada studi awal hanya 63.33 naik menjadi 71.67 pada siklus pertama, dan 80.50 pada siklus kedua, dengan

Hal ini ditunjukkan berdasarkan peningkatan hasil akhir setiap siklus yaitu pada prasiklus rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 58,89 dengan ketuntasan belajar 13,2%, pada