• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum dan Herpetologi testu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum dan Herpetologi testu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum Herpetologi

Keanekaragaman Jenis Anggota Ordo Testudinata

Disusun Oleh

Nama : Ikhsan Fauzi Wiryawan

NIM : 09/284292/BI/8242

Asisten : Mochammad Fahrul Hilmi

Laboratorium Taksonomi Hewan

Fakultas Biologi

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

(2)

A. Pendahuluan

Memiliki modifikasi bentuk tulang yaitu berupa cangkang atau tempurung.

Bagian atas cangkang disebut plastron dan bagian bawahnya disebut karapaks. Ordo

Testudinata hidup di darat, perairan air tawar dan perairan laut. Ordo testudinata terdiri

dari subordo cryptodira dan pleurodira. Pembagian tersebut didasarkan atas

kemampuannya dalam memasukkan leher dan kepala ke dalam tempurung atau tidak.

Anggota subordo Cryptodira merupakaan kura-kura yang dapat memasukkan leher dan

kepalanya ke dalam tempurung. Sedangkan anggota subordo Pleurodyra merupakan

kura-kura dan penyu yang tidak dapat memasukkan leher dan kepalanya ke dalam tempurung.

Ukuran kura-kura berkisar dari 11-185 cm (Kusrini et al., 2008; Halliday dan Adler, 1994).

Gambar 1. Susunan tulang dan keping sisik pada karapas dan plastron pada Cryptodira dan Pleurodira

B. Tinjauan Pustaka

Klasifikasi ordo Testudinata adalah sebagai berikut

(3)

Phylum : Chordata Sub-phyllum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Testudinta

Subordo : Pleurodira dan Cryptodira (Kusrini et al., 2008)

Pleurodira meliputi kelompok kura-kura akuatik dengan leher panjang. Merupakan hewan karnivora, pemangsa siput, ikan, amfibi, dan lain-lain. Kepala dapat dilipat ke samping badan. Karapas biasanya oval, berwarna gelap Mempunyai 13 sisik plastral dan 9-11 tulang plastral. Pelvis bersatu dengan tempurung/ cangkang.

Cryptodira dibagi dalam 11 Familia, diantaranya Carettochelydae, Cheloniidae, Chelydridae, Dermatemydidae, Dermochelidae, Emydidae, Kinosternidae, Platysternidae, Testudinidae, Trionychidae.

Cheloniidae adalah Family dari penyu laut. Memiliki karakteristik Karpas melebar dengan bahan dari tulang, pertulangan pada plastron mereduksi. Bentuk cangkang agak memipih rendah, streamline dan tertutup oleh keping sisik. Ektremitas berbentuk dayung, untuk berenang di laut. Persebarannya dikawasan lautan tropis, subtropics dan temprate. Ukuran tubuh mulai 75 cm – 213 cm. Berat dapat mencapai 450 kg. Tengkorak tertutupi oleh sisik, tidak dapat dimasukkan ke dalam cangkang. Kelompok hewan ini sebagian besar karnivora (Halliday dan Adler, 1994).

Dermochelidae adalah penyu terbesar saat ini. Mereka tersebar diseluruh samudra yaitu di daerah tropis, tamprate dan subarktik. Dikenal dengan penyu belimbing. Ukuran tubuh dapat mencapai 180 cm, berat dapat mencapai 680 kg. Warna tubuh hitam. Pada hewan dewasa memiliki cangkang tanpa tertutup keping sisik. Memiliki kulit berminyak yang menutupi cangkang. Pada karapaks terdapat garis-garis dorsal dari tonjolan tulang yang berjumlah 7 ridge sedangkan plastron 5 ridge. Tungkai depan termodifikasi sehingga berbentuk dayung. Penyu ini dapat mengatur suhu tubuh sat berada pada lautan subarktik. Makanannya yaitu ubur-ubur, moluska dan Crustacea (Halliday dan Adler, 1994).

(4)

pucat atau krem. Cangkang ditutupi oleh kulit lembut. Makannnya yaitu Crustaceae, insekta, moluska, ikan, tumbuhan air, atau buah-buahan di tepi sungai (Halliday dan Adler, 1994).

Trionychidae adalah kelompok kura-kura cangkang lunak. Tubuhnya memipih dan bagian pertulangan pada cangkangnya mereduksi, sehingga permukaan cangkangnya tipis. Memiliki moncong yang menyempit dan lehernya cukup panjang. Persebarannya yaitu di daerah tamprate sampai tropis di Amerika Utara Afrika, Asia dan Indo-Australia. Habitatnya yaitu diperiran tawar, estuary, namun ada beberapa yang ditemukan sampai daerah laut. Ukuran tubuh mulai 30-115 cm. Tubuh di dominasi oleh warna cokelat gelap, hijau, atau abu-abu di bagian atasnya. Bagin bawah berwarna putih, kuning atau abu-abu. Memiliki karakter cangkang mendatar dan tidak memiliki tulang peripheral kecuali beberapa bulus Indian. Cangkang ditutupi oleh kulit yang menggantikan keping sisik. Kepla dapat dimasukkan ke dalam cangkang. Tungkai berbentuk dayung dengan 3 cakar. Moncong menglami pemanjangan. Plastron mereduksi dengn jrak antar tulng yang lebar dan umumnya bersifat tulang rawan. Sebagian besar bersifat karnivora namun ada juga yang omnivora (Halliday dan Adler, 1994).

Emydidae adalah kelompok kura-kura terrestrial (terrapin). Sebagian besar merupakan omnivora. Bentuk tubuhnya relatif tidak terlalu besar. Persebarnnya di daerah Amerika utara dan Eropa. Emydidae terbagi menjadi subfamily Bataguridae yang tersebar di kawasan tropis dan subtropics namun ada juga yang terdapat di Amerika utara, Amerika bagian tropis dan Eropa selatan. Subfamily Emydinae banyak terdapat di Amerika bagian tamprate, Eropa, Asia barat, Afrika utara dan Argentina. Habitat anggota family ini yaitu di kawasan Estuari, sungai air tawar dan danau terutama terdapat di daratan. Ukuran tubuh dari 11 cm – 80 cm. Berat dapat mencapai 50 kg. Warna bervariasi diantarany cokelat, hijau muda, abu-abu atau hitam. Umumnya memiliki corak kuning, orange, merah atau putih. Bagian bawah biasanya berwarna kuning, putih cokelat ayau hitam. Corak gari-garis dan bintik biasanya terdapat pada bagian tubuh yang lunak (tidak tertutup sisik). Bentuk cangkang sangat berkembang atau menonjol. Keping marginal berjumlah 24 dan keeping plastral berjumlah 12. Pektoral dan abdominal bertemu dengan marginal. Kaki biasanya dengan selaput dintara jari (Halliday dan Adler, 1994).

C. Metode

1. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah beberapa spesies anggota Ordo Testudinata. Alat yang digunakan adalah pinset, kaca pembesar, kamera dan alat tulis

(5)

Masing – masing specimen diletakkan di atas nampan plastic. Catat SVL masing – masing specimen. Apabila specimen lebih dari satu ekor, hasil pengukuran yang diambil adalah reratanya. Pengamatan dan identifikasi dilakukan berdasarkan karakter morfologinya dengan menggunakan kunci determinasi yang tersedia. Bagian – bagian yang perlu diperhatikan adalah postur tubuh, bentuk dan pola warna corak pada karapaks dan plastron, karakter kepala, karakter tungkai dan jari, karakter tubuh. Catat semua hasil dan susun laporan tertulisnya.

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

a. Specimen 1 dengan karakter :

- Pasangan keping gular tidak bertemu di tengah karena dibatasi oleh keping intergular dibagian tepi depan,kaki depan dengan 5 kuku,panjang leher umumnya kurang dari separuh panjang perisai punggung, leher dipenuhi bintil, duri lunak atau lipatan kulit

- Perisai punggung lonjong memanjang, bagian depan sedikit lebih sempit daripada belakang

- Perisai perut berwarna krem atau putih, keping abdominal lebih dari separuh lebar keping femoral

- Lunas pada keping vertebral menghilang setelah dewasa, keping marginal tidak bergerigi

- Bagian belakang antara dubur dengan paha tidak terdapat bintil – bintil, leher dengan bintil besar melancip seperti duri lunak, mata dengan iris warna hitam - Keping karapaks : vertebral 5 buah, costal 8 buah, marginal 22 buah, subcaudal 2

buah, tipe karapaks annuli, SVL = 18 cm

- Keping plastron : gular 2 buah, infragular 1 buah, humeral sepasang, pectoral sepasang, abdominal sepasang, femoral sepasang, anal sepasang

b. Specimen 2 dengan karakter :

- Perisai perut tidak dapat menutupi kaki dan kepala - Keping vertebral 5 buah

- Keping perisai perut berwarna polos tanpa garis hitam - Kepala tanpa bintik putih, hewan berukuran besar

(6)

- Perisai punggung dengan 3 lunas memanjang

- Keping marginal dengan pewarnaan kuning, bagian belakang perisai punggung tidak bergerigi, perisai punggung dengan 3 lunas, sisik kepala dengan garis krem yang bercabang

- Karapaks : vertebral berjumlah 5 buah, marginal 22 buah, suprapigal 2 buah, SVL = 14 cm

- Plastron : gular 2 buah, humeral 2 buah, pectoral 2 buah, abdominal 2 buah, femoral 2 buah, anal 2 buah

c. Specimen 3 dengan karakter :

- Leher dapat dimasukkan kedalam perisai - Tungkai depan berbentuk seperti dayung

- Perisai punggung berkeping, perisai perut dengan keping inframarginal yang berbentuk besar

- Keping costal empat pasang

- Moncong ditutupi oleh sepasang sisik prefrontal

- Tepi perisai punggung mendatar, kaki depan ditutupi dengan sisik – sisik berukuran sedang, sisik kecil hanya sedikit sekali

- Marginal di atas kaki belakang tidak melengkung ke atas, anakannya mempunyai keping perisai punggung warna hitam seluruhnya

- Karapaks : vertebral 5 buah, costal 4 pasang, marginal 22 buah, supracaudal 2 buah

- Plastron : intergular 4 pasang, anal 1 pasang, femoral 1 pasang, abdominal 1 pasang, pectoral 1 pasang, humeral 1 pasang, gular 1 pasang

d. Specimen 4 dengan karakter :

- Keping intergular tidak bertemu dengan tepi perisai perut - Leher panjang, lebih dari 75 % dari perisai perut

- Bentuk karapaks bulat telur - Jumlah keping nukal 1 - Jumlah keping marginal 24 e. Specimen 5 dengan karakter :

- Tidak memiliki keping intergular - Memiliki keping nukal, berukuran kecil - Keping pectoral lebar

(7)

- Tidak memiliki keping intergular - Termasuk Ordo Cryptodira

- Pada karapaks memiliki 3 baris lunas - Kuku panjang runcing

- Perisai punggung tidak mengalami peninggian - Terdapat pola putih memanjang di kepala g. Specimen 7 dengan karakter :

Gambar

Gambar 1. Susunan tulang dan keping sisik pada karapas dan plastron pada Cryptodira dan Pleurodira

Referensi

Dokumen terkait

Pada tapai yang dibungkus daun waru memiliki tekstur yang lembut lunak, aromanya pun khas aroma tapai, warna yang dihasilkan setelah fermentasi berwarna kuning, rasa yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna bulu pada kepala, leher, dada, sayap, punggung, ekor, paha, warna paruh dan shank pada itik lokal jantan, entok jantan, dan tiktok

Jika pada penambahan gelatin dan NaCl tidak timbul endapan putih, tetapi setelah ditambahkan dengan larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi hijau biru hingga hitam,

Zat warna bejana yang dirubah menjadi zat warna bejana larut umumnya adalah zat warna bejana jenis IK yang molekulnya relatif kecil, sehingga afinitas zat

Pada percobaan penyilangan dua individu dengan sifat beda lebih dari satu digunakan empat macam manik-manik (empat warna) yaitu merah, putih, hitam dan kuning yang

keluhan sering timbul bintil-bintil merah gatal di kulit kepala, wajah, dan leher bagian belakang ± 1-2 hari setiap kali setelah mengecat rambut dengan cat rambut yang terdiri atas

Las SMAW merupakan proses penyambungan dua buah keping logam yang sejenis atau lebih dengan mengunakan sumber panas dari listrik dengan menggunakan elektroda terbungkus sebagai

coli H 3 S karena tidak adanya perubahan warna menjadi hitam pada bagian dasar Pada uji indol memberikan hasil positif dimana terlihat berupa cincin merah, bakteri E.coli