• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM MANAJEMEN K3 DAN PENERAPANNYA OLE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM MANAJEMEN K3 DAN PENERAPANNYA OLE"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MANAJEMEN K3 DAN PENERAPANNYA

OLEH PT. PP (PERSERO) TBK PADA PROYEK

PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL MEDAN

LAPORAN

Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI

Pendidikan Diploma III

oleh :

LIZA NOVITA PURBA ZELVIA ZAHARA RAMBE NIM. 1005021043 NIM. 1005021077

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan

berkah-Nya Penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya.

Laporan yang berjudul “Sistem Manajemen K3 dan Penerapannya oleh PT. PP (Persero)

Tbk. pada Proyek Pembangunan Gedung Telkomsel Medan” ini, dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Politeknik Negeri Medan.

Dalam laporan ini Penulis membahas mengenai bagaimana sistem manajemen dan penerapan K3

yang dilaksanakan oleh PT. PP (Persero) Tbk. sebagai pelaksana pada Proyek Telkomsel Medan.

Laporan ini berisikan hasil peninjauan langsung, wawancara, dan hasil dokumentasi Penulis

selama empat minggu di Proyek Telkomsel Medan.

Dalam proses pembuatan laporan ini, Penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari

berbagai pihak, baik materi maupun non materi. Oleh karena itu, sudah selayaknya Penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak M. Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan;

2. Bapak Ir. Abdul Basyir, M.T., Pembantu direktur I Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Abdurrahman Dalimunthe S.E. Ak., Msi., Pembantu direktur II Politeknik Negeri

Medan;

4. Ibu Delisma Siregar, S.T. M.T., Pembantu direktur III Politeknik Negeri Medan;

5. Bapak Cipto Darma, S.E. Msi., Pembantu direktur IV Politeknik Negeri Medan;

6. Bapak Drs. Syaiful Hazmi, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan dan

pembimbing Penulis yang telah banyak memberikan arahan dan saran dalam menyelesaikan

laporan Tugas Akhir ini;

7. Bapak Zaenal Fatkhur Rohim, pembimbing lapangan di proyek yang telah banyak membantu

dalam pengumpulan data dan memberi penjelasan tentang SMK3 yang ada pada Proyek

Telkomsel Medan;

(3)

8. Seluruh staff pengajar dan administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

9. Orang Tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah memberi dukungan dan doa yang tulus

kepada Penulis;

10. Para pekerja dan seluruh staf di proyek tempat berlangsungnya peninjauan ini;

11. Rekan-rekan mahasiswa, yang turut membantu dan mendukung Penulis dalam penyelesaian

laporan Tugas Akhir ini;

12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu, yang turut membantu

Penulis dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.

Laporan ini merupakan buah hasil pemikiran Penulis dan bukan merupakan plagiat. Penulis sudah

berupaya semaksimal mungkin dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, Penulis menyadari

kemungkinan terdapat kekurangan dan kesilapan di dalam laporan ini. Oleh sebab itu, Penulis

dengan senang hati menerima saran dan kritik guna penyempurnaan laporan ini nantinya.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan siapapun yang membacanya.

Medan, Agustus 2013

Hormat Kami,

Mahasiswa I Mahasiswa II

LIZA NOVITA PURBA ZAHARA RAMBE

(4)

ABSTRACT

MANAGEMENT SYSTEM K3 AND APPLICATION PT.PP (PERSERO) TBK IN TELKOMSEL MEDAN HALL BUILDING PROJECT

By : Liza Novita Purba (1005021043) and Zelvia Zahara Rambe (1005021077)

Construction is a complex activity involving labors (fortality), equipment, and materials in large quantities, either in own or together so the increase of accident work is greater than other occupations. Effects of workplace accidents that occur on construction projects can cause the equipment which used is broken, the destruction of the environment surrounding the project, as well as the loss of life of workers (fatality). Those effects will affect the completion of the project schedule (project delay) and the overall construction cost overruns. Regulation of the Minister of Labour in 1996 and 5 of Government Regulation 50 of 2012 arrange a K3 Management System (SMK3) that the purpose of this SMK3 is creating a system of occupational safety and health in the workplace by involving elements of management, labor, working conditions and environment are integrated in order to prevent and reduce accidents and occupational diseases and the creation of a workplace that is safe, efficient and productive.

PT. PP (Persero) Tbk as the project implementer Telkomsel Medan which employ more than one hundred people according to Minister of Manpower Regulation No. 5 of 1996 and Government Regulation 50 of 2012, shall menenerapkan SMK3. A review of Application Management Systems and K3 at Telkomsel Medan Project aims to determine how the Application Management Systems and K3 at Telkomsel Medan Project by conducting direct observation in the field, conducting interviews with P2K3L (Committee for Implementation of Health , Safety and Environment) Project Telkomsel.

Based on the results of the review and the authors' conclusion, Systems Project Management at Telkomsel Medan is correct and in accordance with PER.05/MEN/1996 and PP. 50 in 2012. System Implementation Project Management at Telkomsel Medan K3 generally been carried out in accordance with existing management systems planning, but in practice not all workers who apply in accordance with socialized by P2K3L such compliance in the use of PPE (Personal Protective Equipment) in accordance with the recommendations and keep IBPR cleanliness of the job site.

So as a result of advice from the conclusion, the authors suggested that the K3 Management System Project Telkomsel Medan that is correct is retained and carried out continuous performance improvement in accordance with the results of the evaluation and review of the field. And in the implementation of K3 Management System, in order to comply with workers over the use of appropriate PPE and in maintaining cleanliness should be given a more emphatic warning that workers are more disciplined and prevent unwanted accidents.

(5)

ABSTRAK

SISTEM MANAJEMEN K3 DAN PENERAPANNYA OLEH PT. PP (PERSERO) TBK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TELKOMSEL MEDAN

oleh: Liza Novita Purba (1005021043) dan Zelvia Zahara Rambe (1005021077)

Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang kompleks melibatkan tenaga kerja, alat, dan bahan dalam jumlah besar, baik secara sendiri atau bersama-sama sehingga tingkat kecelakaan kerja pada bidang pekerjaan ini lebih besar dibandingkan bidang pekerjaan lain. Efek kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi dapat menyebabkan rusaknya peralatan yang digunakan, rusaknya lingkungan sekitar proyek, serta hilangnya nyawa pekerja (fatality). Efek-efek tersebut akan mempengaruhi schedule penyelesaian proyek (project delay) dan pembengkakan biaya konstruksi secara keseluruhan. Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5 tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 diaturlah suatu Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang tujuan dari SMK3 ini adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

PT. PP (Persero) Tbk selaku pelaksana Proyek Telkomsel Medan yang memperkerjakan pekerja lebih dari seratus orang menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5 tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012, wajib menenerapkan SMK3. Peninjauan Sistem Manajemen dan Penerapan K3 pada Proyek Telkomsel Medan bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Manajemen dan Penerapan K3 pada Proyek Telkomsel Medan dengan cara melakukan peninjauan langsung di lapangan, melakukan wawancara dengan P2K3L (Panitia Penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan) Proyek Telkomsel.

Berdasarkan hasil peninjauan dan kesimpulan penulis, Sistem Manajemen pada Proyek Telkomsel Medan sudah benar dan sesuai dengan PER.05/MEN/1996 dan PP No. 50 tahun 2012. Penerapan Sistem Manajemen K3 pada Proyek Telkomsel Medan secara umum sudah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan sistem manajemen yang ada, namun dalam pelaksanaannya tidak semua pekerja menerapkan sesuai dengan yang disosialisasikan oleh P2K3L seperti kepatuhan dalam pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan rekomendasi IBPR dan menjaga kebersihan lokasi kerja.

Maka sebagai saran dari hasil kesimpulan tersebut, penulis menyarankan agar Sistem Manajemen K3 pada Proyek Telkomsel Medan yang sudah benar tersebut tetap dipertahankan dan dilakukan peningkatan kinerja terus menerus sesuai dengan hasil evaluasi dan peninjauan lapangan. Dan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen K3, agar para pekerja lebih mematuhi ketentuan pemakaian APD yang sesuai dan dalam menjaga kebersihan perlu diberikan teguran yang lebih tegas agar para pekerja lebih disiplin dan mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan.

(6)

DAFTAR ISI

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 6

1. Teknik Pengumpulan Data ... 6

2. Teknik Pengolahan Data ... 6

F. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir 6 G. Sitematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK A. Gambaran Umum Proyek ... 8

B. Struktur Organisasi Proyek ... 10

(7)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 13

1. Hal-Hal Umum Pencegahan Kecelakaan ... 14

2. Penyebab Bahaya terhadap Kesehatan... 16

3. Kecelakaan Kerja ... 21

B. Landasan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 23

C. Sistem Manajemen K3 (SMK3) ... 25

BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Manajemen K3 Proyek Telkomsel Medan ... 27

B. Kebijakan K3 ... 27

C. Komitmen dan Target K3 Proyek ... 28

D. Perencanaan K3 ... 29

1. Panitia Penerapan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) ... 29

2. Penanganan Tanggap Darurat ... 32

3. IBPR (Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko) ... 35

4. IPPAL (Identifikasi Pengendalian & Pemantauan Aspek Lingkungan) ... 38

5. Penyusunan Program Peningkatan Kesadaran K3 ... 38

6. Menyediakan Formulir Administrasi ... 41

7. Menyediakan Fasilitas Sementara ... 43

8. Menyediakan Fasilitas-Fasilitas Pendukung SMK3 ... 50

E. Pelaksanaan K3 ... 56

1. Inspeksi Awal ... 56

2. Menjalankan Program Peningkatan Kesadaran K3 ... 56

F. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3 ... 62

(8)

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ... 64

B. Saran ... 64

(9)

DAFTAR BAGAN

Hal

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Proyek ... 11

Bagan 4.1 Struktur Organisasi P2K3L Proyek ... 30

(10)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Lokasi Proyek ... 8

Gambar 2.2 Rencana Hasil Akhir Pembangunan Proyek Telkomsel ... 9

Gambar 2.3 Visualisasi Sampai Mei 2013 ... 9

Gambar 4.10 Musholla Sementara Proyek Telkomsel ... 48

Gambar 4.11 Pos Keamanan ... 49

Gambar 4.12 Toilet Sementara Proyek Telkomsel ... 49

Gambar 4.13 Penyimpanan Material di Luar ... 50

Gambar 4.14 Contoh APD yang Disediakan ... 51

Gambar 4.15 Safety Net dan Railing Tangga Sementara ... 51

Gambar 4.16 Slogan K3 ... 52

Gambar 4.17 Rambu-rambu K3 ... 53

Gambar 4.18 APAR ... 54

Gambar 4.19 Tempat Sampah di Luar dan di Dalam Proyek ... 55

Gambar 4.20 Tempat Sampah di Lokasi Kerja ... 55

Gambar 4.21 Pelaksanaan SHE Induction ... 57

Gambar 4.22 SHE Patrol menginsfeksi keadaan lapangan ... 58

(11)

Gambar 4.24 SHE Patrol Pemberian contoh pemakaian APD yang benar

kepada pekerja ... 58

Gambar 4.25 Contoh Pemakai APD yang tidak lengkap ... 59

Gambar 4.26 SHE Metting ... 60

Gambar 4.27 Para Pekerja Berbaris untuk Mengikuti SHE Talk ... 61

Gambar 4.28 Pemberian Arahan Oleh SHE-O ... 61

(12)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan. ... 7

Tabel 3.1 Penyebab Bahaya terhadap Kesehatan (Ridley,2003:131) ... 18

Tabel 3.2 (APD) dan Penggunaannya (Ridley,2003:143) ... 20

(13)

DAFTAR SKEMA

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

1.1 Formulir Bukti Pembekalan Khusus Pelaksanaan Laporan Tugas Akhir

1.2 Formulir Kartu Bimbingan Mahasiswa

Lampiran 2

Daftar Pertanyaan Wawancara

Lampiran 3

3.1 Kebijakan Perusahaan

3.2 Struktur Organisasi Proyek Telkomsel Medan

3.3 Struktur Organisasi P2K3L

3.4 Kartu Lisensi Ahli Muda K3 SHE-O Proyek Telkomsel

3.5 Struktur Organisasi Tanggap Darurat

3.6 Rencana Tanggap Darurat

Lampiran 4

4.1 IBPR (Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Penanggulangan Resiko)

4.2 RTPR (Rencana Tindakan Pengendalian Resiko)

4.3 Kriteria Penilaian Dampak dan Resiko

4.4 Matriks Rekomendasi Control Potensi Bahaya Signifikan

4.5 IPPAL (Identifikasi, Pengendalian dan Pemantauan Aspek Lingkungan)

4.6 Action Plan IPPAL

4.7 Evaluasi Pemenuhan Peraturan Perundang-Undangan

Lampiran 5

5.1 Formulir SHE Patrol

(15)

5.3 Formulir Surat Peringatan K3L

5.4 Formulir SIB (Surat Ijin Bekerja)

5.5 Formulir Laporan Harian K3L

5.6 Formulir Laporan Bulanan K3L

5.7 Formulir Laporan Kecelakaan

5.8 Formulir Data Kecelakaan dan Kesehatan Kerja

Lampiran 6

6.1 Jalur Evakuasi Tanggap Darurat

6.2 Site Instalation

6.3 Denah Rambu dan Spanduk K3

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan

dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja. Hal ini berkaitan dengan perlindungan

tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja maupun lingkungan kerja. Menurut riset yang

telah dilakukan oleh badan dunia International Labour Organization (ILO), setiap hari rata-rata

6.000 orang meninggal, setara dengan satu orang setiap 15 detik atau 2,2 juta orang per tahun

akibat sakit atau kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Jumlah pria yang

meninggal dua kali lebih banyak dibandingkan wanita, karena mereka lebih mungkin melakukan

pekerjaan berbahaya. Secara keseluruhan kecelakaan di tempat kerja telah menewaskan 350.000

orang. Sisanya meninggal karena sakit yang diderita dalam pekerjaan seperti membongkar zat

kimia beracun (ILO,2003 dalam Suardi,2005).

Kecelakaan kerja di Indonesia juga masih sangat memprihatinkan. Ada 96.400 kecelakaan kerja

yang terjadi di tahun 2011 akibat tragedi kecelakaan kerja yang sering terjadi. Dari 96.400

kecelakaan kerja tersebut sebanyak 2.144 diantaranya tercatat meninggal dunia dan 42 lainnya

cacat. Sampai dengan September 2012 angka kecelakaan kerja masih tinggi yaitu pada kisaran

80.000 kasus kecelakaan kerja. (Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar,

detik finance, 16 oktober 2012). Sedangkan angka kecelakaan kerja di Sumatera Utara hingga

saat ini rata-rata 23 kasus tiap hari dimana tahun 2012 tercatat 94 kasus dengan klaim senilai Rp

401 Juta. “Kami mengimbau seluruh pihak untuk bersama sama menekan angka kecelakaan kerja

ini dengan memperhatikan K3,” (Kepala Kantor Wilayah I PT Jamsostek (Persero), Ngurah

Suartika, Tribun Medan).

Kota Medan berbenah diri dengan pengembangan infrastruktur khususnya bangunan perkantoran,

(17)

permukiman, serta pusat-pusat hiburan. Beberapa pembangunan yang sedang dilakukan di Kota

Medan adalah Gedung Telkomsel Medan, Rumah Sakit Siloam, Medan Center Point, Medan

Focal Point, Stasiun Kereta Api Medan, Fly Over Jamin Ginting, Hotel Adi Mulya, dsb.

Beberapa kejadian kecelakaan kerja yang dialami pekerja di Medan antara lain Kasus tewasnya

Triyuwanti alias Wanti (37), buruh PT Asia Sakti Wahid (ASW) Food di Jalan Pertahanan I

Kecamatan Medan Amplas, yang tewas setelah mengalami kecelakaan kerja di pabrik roti itu,

Jumat malam (31/5/2013), Kasus tewasnya Mujianto seorang pekerja Koperasi Karyawan

Pelabuhan (Korkarpel) BICT yang tewas akibat tergilas alat berat pengangkut kontainer pada 26

Januari 2013.

Pekerjaan konstruksi merupakan kegiatan yang kompleks melibatkan tenaga kerja, alat, dan

bahan dalam jumlah besar, baik secara sendiri atau bersama-sama sehingga tingkat kecelakaan

kerja pada bidang pekerjaan ini lebih besar dibandingkan bidang pekerjaan lain. Efek kecelakaan

kerja yang terjadi pada proyek konstruksi dapat menyebabkan rusaknya peralatan yang

digunakan, rusaknya lingkungan sekitar proyek, serta hilangnya nyawa pekerja (fatality).

Efek-efek tersebut akan mempengaruhi schedule penyelesaian proyek (project delay) dan

pembengkakan biaya konstruksi secara keseluruhan. Oleh karena itu masalah keselamatan dan

kesehatan kerja bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah tetapi merupakan tanggung

jawab semua pihak terutama pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat. Berdasarkan

PERMENAKER 05/MEN/1996, perusahaan yang memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 100

orang atau lebih dan mempunyai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses

bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,

pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3).

Menurut (Ridley,2003:232) Industri konstruksi memiliki serangkaian catatan kecelakaan yang

memakan banyak korban jiwa. Walaupun jenis pekerjaan yang dilakukan memang menampilkan

tingkat bahaya yang tinggi, nampaknya telah ada suatu sikap yang berkembang dalam industri

(18)

beberapa proyek konstruksi besar menangkal hal itu dan berhasil menuntaskan pekerjaan dengan

baik tanpa korban jiwa atau cedera serius. Keberhasilan ini sebagian besar diakibatkan oleh

perubahan sikap yang terjadi terutama pada tingkat manajemen.

Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat

pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit

akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Dangur

Konradus (2006:118) juga mendefinisikan program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan

salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari

pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan/atau bebas dari kecelakaan kerja (zero

accident) dan tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan

lingkungan sekitar.

Dengan adanya perlindungan terhadap keselamatan pada semua tahapan pekerjaan maka akan

memperkecil timbulnya risiko kecelakaan kerja. Karena risiko bisa timbul pada tahap

perencanaan, bisa pada tahap konstruksi, bisa pada detailing struktur dan konstruksi, bisa pada

koordinasi, bisa pada seni cara penanganan masalah, atau secara ekstrem dimana saja

(Shahab,1996:06). Tujuan dari dibuatnya K3 adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila

timbul kecelakaan dan penyakit akibat kerja juga untuk memberikan rasa aman kepada para

pekerja karena diperhatikan kesehatan dan keselamatannya. K3 seharusnya menjadi prioritas

utama dalam suatu perusahaan, namun sayangnya tidak semua perusahaan memahami akan arti

pentingnya K3 dan mengetahui bagaimana cara mengimplementasikannya dengan baik dalam

lingkungan perusahaan. Potensi kerugian perusahaan akibat lemahnya implementasi K3 sangat

besar diantaranya yaitu terganggunya proses produksi dan perbaikan alat produksi yang rusak

karena kecelakaan kerja serta perusahaan kehilangan kesempatan mendapatkan keuntungan

(19)

Di Indonesia, kewajiban untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja telah diatur dalam

undang-undang dan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang menjamin

perlindungan pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, perlakuan

yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Undang-Undang dan

Peraturan K3 mengatur dengan jelas tentang hak dan kewajiban pengusaha, hak dan kewajiban

pekerja, syarat-syarat keselamatan kerja serta sistem manajemen K3. Sistem Manajemen K3

(SMK3) telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5 tahun 1996 dan Peraturan

Pemerintah No.50 tahun 2012 yang tujuan dari SMK3 ini adalah menciptakan suatu sistem

keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga

kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi

kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan

produktif.

Karena SMK3 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia

internasional saja tetapi juga tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang

aman bagi pekerjanya. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang benar-benar menjaga

keselamatan dan kesehatan karyawannya dengan membuat aturan tentang keselamatan dan

kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan pimpinan perusahaan. PT. PP

(Persero) Tbk sebagai perusahan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia memiliki

perhatian besar terhadap permasalahan kecelakan kerja. Sedikit demi sedikit, seiring dengan

kesadaran yang muncul dalam tiap lini organisasi, PT. PP (Persero) Tbk mentransformasi dirinya

menjadi kontraktor yang sadar dan peduli terhadap masalah keselamatan dan kesehatan kerja. PT.

PP (Persero) Tbk juga telah meraih standar OHSAS 18001:2007. Standar ini merupakan sistem

manajemen untuk keselamatan dan kesehatan kerja. OHSAS 18001 juga kompatibel dan sejalan

dengan standar manajemen kualitas ISO 9001:1994 dan ISO 14001:1996 tentang lingkungan.

Penulisan tugas akhir ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menyimpulkan bagaimana

(20)

dijalankan PT. PP (Persero) Tbk pada pembangunan gedung Telkomsel Medan sebagai suatu

usaha untuk mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif

apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana sistem manajemen K3 yang dilakukan oleh PT. PP (Persero) Tbk pada proyek

pembangunan Telkomsel Medan?

2. Bagaimana penerapan K3 yang dilakukan oleh PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Telkomsel

Medan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen K3 yang dilakukan oleh PT. PP (Persero)

Tbk pada proyek Telkomsel Medan.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan K3 oleh PT. PP (Persero) Tbk pada proyek Telkomsel

Medan.

D. Manfaat Penulisan

Melalui hasil dari peninjauan ini diharapkan dapat diketahui sejauh mana pelaksana konstruksi

dalam hal ini PT. PP (Persero) Tbk, menerapkan program K3 dan bagaimana sistem manajemen

K3 tersebut pada proyek pembangunan gedung Telkomsel Medan. Sehingga dengan informasi

tersebut untuk perusahaan terkait khususnya, diharapkan dapat mengambil sikap yang sesuai

dengan kesimpulan penulisan ini. Untuk perusahan, instansi pemerintah serta perorangan pada

umumnya dapat menyadari dan ikut menerapkan program dan sistem manajemen K3 dan mulai

melakukan gerakan-gerakan antisipasi kecelakaan kerja. Untuk ilmu pengetahuan diharapkan

(21)

mengenai kondisi kesadaran keselamatan kerja dan sebagai perbandingan untuk penelitian lebih

lanjut.

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Mengadakan studi pendahuluan, yaitu dengan cara mendatangi suatu instansi perusahaan yang

sedang melaksanakan proyek pembangunan dan meminta izin untuk menjadikan proyek tersebut

sebagai studi kasus dalam Tugas Akhir.

b. Mengadakan studi kepustakaan, yaitu dengan mencari bahan yang berkaitan dengan penerapan

K3, baik dari buku maupun dari internet.

c. Menggunakan alat observasi berupa kamera, wawancara, dan peninjauan langsung di lokasi.

d. Pengumpulan data lainnya dengan mengunjungi secara langsung kantor serta lokasi proyek.

2. Teknik Pengolahan Data

a. Menyimpulkan dari hasil pengamatan langsung di lapangan.

b. Menyaring data (informasi) yang didapatkan dari hasi wawancara dengan pelaksana proyek.

(22)

F. Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan Laporan Tugas Akhir

Adapun jadwal persiapan, pelaksanaan dan penulisan laporan ini mulai dari minggu ke-3 Mei

2013 s/d minggu ke-3 Agustus 2013.

NO KEGIATAN

BULAN

MEI JUNI JULI AGUSTUS

Minggu Ke-

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

A. Persiapan

1 Memilih judul TA dan mengajukan 2 Bimbingan tahap awal

3 Mendapatkan persetujuan proposal/ju 4 Bimbingan untuk pelaksanaan TA B. Pelaksanaan

1 Bimbingan dan pengumpulan data 2 Bimbingan penulisan BAB I, II dan 3 Penulisan BAB I, II dan III 4 Bimbingan penulisan BAB IV & V 5 Penulisan BAB IV dan V

6 Penyempurnaan lap. TA 7 Pengumpulan lap. TA

(23)

G. Sitematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, pembatasan masalah, permasalahan, tujuan penulisan, jadwal kegiatan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan umum mengenai proyek dan perusahaan yang digunakan sebagai studi kasus.

BAB III :Tinjauan pustaka, berisi teori dari beberapa sumber yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan pembahasan.

BAB IV : Hasil dan pembahasan, berisi analisis dan pembahasan hasil.

Gambar

Gambar 4.24 SHE Patrol Pemberian contoh pemakaian APD yang benar  kepada pekerja .....................................................................
Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan. ..........................  Tabel 3.1 Penyebab Bahaya terhadap Kesehatan (Ridley,2003:131) ........
Tabel 1.1 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan, dan Penulisan.

Referensi

Dokumen terkait

Adanya keperilakuan para investor tersebut memberikan kemungkinan bahwa akan terdapat perilaku herding yang berbeda ketika terjadi kondisi pasar yang berbeda.. Perilaku

(Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: 05/MEN/1996 Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah

proyek (project delay) dan pembengkakan biaya konstruksi secara keseluruhan.  Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5 tahun 1996 dan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012

 Sistem manajemen K3 telah diatur menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia, yaitu Permenaker No.05/MEN/1996, yang dinyatakan bahwa: Sistem Manajemen

Gambar 29: Paparan Urusetia Kertas Cadangan Permohonan Penyelidikan (BK-16a) Mesyuarat JKTPP untuk pilihan mesyuarat Pemilihan rekod Mesyuarat JKTPP yang telah dihantar

dimaksud ditulis dengan benar 4 Sebagian besar (1-3) pengetian jenis cerita yang dimaksud ditulis dengan benar 3 Sebagian kecil (1-2) pengetian jenis cerita yang dimaksud

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor