KURIKULUM
KURIKULUM
BERBASIS
BERBASIS
KOMPETENSI
KOMPETENSI
Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Menengah
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Kerangka Dasar
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
LANDASAN
LANDASAN
:
:
UUD 1945, GBHN, UUD 1945, GBHN,
UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas), UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas),
UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 25 tahun 2000 (Propenas),
UU No. 25 tahun 2000 (Propenas),
PP No. 25 th 2000 (Kewenangan Pemerintah PP No. 25 th 2000 (Kewenangan Pemerintah dan
dan
KERANGKA DASAR KURIKULUM BERBASISI KOMPETENSI
Standar Kompetensi (SK)
Komp. Lulusan Komp. Lintas Kurikulum
Komp. Mata Pelajaran
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Sekolah (PKBS)
MBS, Kolaborasi Horizontal dan Vertikal
Penilaian Berbasis Kelas
(PBK)
Internal, Mengacu pada Kompetensi, Mengacu pada
kriteria/Patokan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Berpusat pd Peserta Didik,
PENGERTIAN KURIKULUM
PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
pendidikan tertentu.
Kurikulum
Kurikulum
Berbasisi Kompetensi
Berbasisi Kompetensi
berisi
berisi
seperangkat rencana dan pengaturan tentang
seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi yang dibakukan untuk mencapai
kompetensi yang dibakukan untuk mencapai
tujuan nasional
tujuan nasional
,
,
cara pencapaiannya
cara pencapaiannya
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
daerah
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
KURIKULUM BERBASIS
KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI
KOMPETENSI
PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSIPENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI
Menyiapkan lulusan menguasai seperangkat
Menyiapkan lulusan menguasai seperangkat
kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya
kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya
KOMPETENSIKOMPETENSI
Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang
Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI
Pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai
Pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai
siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran
siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran
KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR
Kompetensi minimal yang mencakup pengetahuan
Kompetensi minimal yang mencakup pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), sikap dan nilai
(kognitif), keterampilan (psikomotorik), sikap dan nilai
(afektif) yang harus dicapai siswa pada bagian tertentu
(afektif) yang harus dicapai siswa pada bagian tertentu
dari suatu mata pelajaran.
PRINSIP
PRINSIP
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk
kompetensi kompetensi
Berbasis pada kompetensi dasar sebagai Berbasis pada kompetensi dasar sebagai
national platform
national platform
Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa
menyelesaikan pendidikannya menyelesaikan pendidikannya
Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter, Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter,
akademik, keterampilan, kesehatan, dan akademik, keterampilan, kesehatan, dan
apresiasi seni) apresiasi seni)
Ketuntasan belajar (mastery learning)Ketuntasan belajar (mastery learning)
Komprehensif, berkesinambungan, belajar Komprehensif, berkesinambungan, belajar
sepanjang hayat sepanjang hayat
SUBSTANSI
SUBSTANSI
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN
Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti
Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti
Luhur, dan Penghayatan Nilai-Nilai
Luhur, dan Penghayatan Nilai-Nilai
Budaya
Budaya
Keseimbangan etika, logika, estetika,
Keseimbangan etika, logika, estetika,
dan kinestetika
dan kinestetika
Perkembangan pengetahuan dan
Perkembangan pengetahuan dan
teknologi informasi
teknologi informasi
Pengembangan kecakapan hidup
Pengembangan kecakapan hidup
Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Pengelolaan Kurikulum Berbasis
Sekolah
Sekolah
Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah
Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah
Pengembangan
Pengembangan
perangkat kurikulum
perangkat kurikulum
(a.l. silabus)(a.l. silabus) Pemberdayaan
Pemberdayaan
tenaga kependidikan dan
tenaga kependidikan dan
sumber daya lainnya untuk meningkatkan
sumber daya lainnya untuk meningkatkan
mutu hasil belajar
mutu hasil belajar
Pemantauan dan Penilaian untuk
Pemantauan dan Penilaian untuk
meningkatkan efisiensi, kinerja dan kualitas
meningkatkan efisiensi, kinerja dan kualitas
pelayanan terhadap peserta didik
pelayanan terhadap peserta didik
Berkolaborasi secara horizontal (sekolah lain,
Berkolaborasi secara horizontal (sekolah lain,
Komite Sekolah, Organisasi Profesi), dan
Komite Sekolah, Organisasi Profesi), dan
vertikal (Dewan dan Dinas Pendidikan)
KOMPONEN DOKUMEN
KOMPONEN DOKUMEN
KURIKULUM BERBASIS
KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI
KOMPETENSI
BUKU KERANGKA
BUKU KERANGKA
DASAR
DASAR
BUKU STANDAR KOMPETENSI
BUKU STANDAR KOMPETENSI
BAHAN KAJIAN
BAHAN KAJIAN
BUKU STANDAR
BUKU STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
MATA PELAJARAN
MATA PELAJARAN
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Standar Kompetensi Bahan Kajian
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar
Berpusat pada peserta didik
Berpusat pada peserta didik
Mengembangkan kreativitas
Mengembangkan kreativitas
Menciptakan kondisi yang
Menciptakan kondisi yang
menyenangkan dan menantang
menyenangkan dan menantang
Kontekstual
Kontekstual
Menyediakan pengalaman belajar
Menyediakan pengalaman belajar
yang beragam
yang beragam
CONTEXTUAL TEACHING
CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING
Pengertian
Pengertian
CTL
CTL
Suatu konsepsi yang membantu guru untuk Suatu konsepsi yang membantu guru untuk
mengkaitkan konten mata pelajaran dengan
mengkaitkan konten mata pelajaran dengan
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa
situasi dunia nyata dan memotivasi siswa
membuat hubungan antara pengetahuan dan
membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga, warga negara,
anggota keluarga, warga negara,
dan tenaga kerja.
dan tenaga kerja.
Pembelajaran kontekstual adalah
Pembelajaran kontekstual adalah
pembelajaran yang memungkinkan siswa
pembelajaran yang memungkinkan siswa
menerapkan pengetahuan dan keterampilan
menerapkan pengetahuan dan keterampilan
akademik mereka dalam memecahkan
akademik mereka dalam memecahkan
masalah dunia nyata atau
masalah dunia nyata atau
masalah-masalah yang disimulasikan.
Tujuh Unsur Kunci
Tujuh Unsur Kunci
CTL
CTL
Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam
rangka untuk memahami suatu konsep. rangka untuk memahami suatu konsep.
1.
1.
Inquiri (
Inquiri (
Inquiry
Inquiry
)
)
Siklus yang terdiri dari kegiatan
Siklus yang terdiri dari kegiatan
mengamati, bertanya, menganalisis,
mengamati, bertanya, menganalisis,
dan merumuskan teori, baik secara
dan merumuskan teori, baik secara
individu maupun bersama-sama
individu maupun bersama-sama
dengan teman lainnya.
dengan teman lainnya.
Mengembangkan dan sekaligus
Mengembangkan dan sekaligus
menggunakan keterampilan berpikir
menggunakan keterampilan berpikir
kritis.
2. Bertanya
2. Bertanya
(
(
Questioning
Questioning
)
)
Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan
menilai kemampuan berpikir siswa.
Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan
berbasis inquiri.
3. Konstruktivisme (
Costructivism
)
Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari
pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pada laman sebelumnya.
Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui
4. Masyarakat Belajar
4. Masyarakat Belajar
((Learning CommunityLearning Community)) Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.
Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan
pembelajaran adalah lebih baik dibandingkan dengan belajar sendiri.
5. Pemodelan (
Modelling
)
Berpikir tentang proses pembelajaran Anda sendiri.
Mendemonstrasikan bagaimana Anda
menginginkan para siswa untuk belajar.
Melakukan apa yang Anda inginkan agar
Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa.
Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau
keterampilan.
Penilaian produk atau kinerja.
6. Penilaian Autentik (A
uthentic Assessment
)
Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan.Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan.
7. Refleksi (
Reflection
)
Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita
pelajari.
Merevisi dan merespon kepada kejadian,
aktivitas, dan pengalaman.
Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita
merasakan ide-ide baru
Dapat berupa berbagai bentuk: jurnal, diskusi,
Pendekatan pengajaran kontekstual haruslah
Pendekatan pengajaran kontekstual haruslah
menekankan hal-hal sebagai berikut.
menekankan hal-hal sebagai berikut.
Pendekatan Pengajaran
Pendekatan Pengajaran
Kontekstual
Kontekstual
1. Belajar Berbasis Masalah
(Problem-Base
Learning)
Menggunakan konteks masalah dunia nyata
untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan
memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari
2. Pengajaran Autentik
2. Pengajaran Autentik ((Authentic InstructionAuthentic Instruction))
Memungkinkan siswa belajar konteks bermakna
dalam kehidupan nyata.
3. Belajar Berbasis Inquiri
(Inquiry-Base
Learning)
Membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti
metodologi sains.
Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran
4. Belajar Berbasis Proyek / Tugas
4. Belajar Berbasis Proyek / Tugas
(
(
Project- Based Learning
Project- Based Learning
)
)
Membutuhkan suatu pendekatan pengajaran
komprehensif di mana lingkungan belajar siswa (kelas) didesain sedemikian agar siswa dapat melakukan
penyelidikan terhadap masalah autentik.
5. Belajar Berbasis Kerja
(Work-Base Learning)
Memerlukan suatu pendekatan pengajaran yang
memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi pelajaran
6. Belajar Jasa-layanan
6. Belajar Jasa-layanan ((Service LearningService Learning))
Memerlukan penggunaan metodologi pengajaran
yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk
merefleksikan jasa layanan tersebut.
7. Belajar Kooperatif
(Cooperative Learning)
Memerlukan pendekatan pengajaran melalui
penggunaan kelompok kecil siswa untuk
Strategi Penilaian
Strategi Penilaian
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran Kontekstual
Penilaian yang cocok adalah kombinasi dari
Penilaian yang cocok adalah kombinasi dari
beberapa teknik penilaian sebagai berikut.
beberapa teknik penilaian sebagai berikut.
1. Penilaian Kinerja
(Performance Assessment)
Untuk mengetes kemampuan siswa dalam
2. Observasi Sistematik
2. Observasi Sistematik
(
(
Systematic
Systematic
Observation
Observation
)
)
Semua siswa diobservasi secara berkala dan sering
3. Portofolio
(Portfolio)
Adalah koleksi / kumpulan dari berbagai keterampilan,
ide minat, dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu yang memberikan gambaran
perkembangan siswa setiap saat.
Untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas
pembelajaran terhadap sikap siswa.
Hasil observasi dicatat untuk merefleksikan dan
4. Jurnal Sains
4. Jurnal Sains
(S
(S
cience Journal
cience Journal
)
)
Merupakan suatu proses refleksi di mana siswa berpikir
tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat, dan pengalamannya.
Sangat berguna bagi siswa dalam mengembangkan
keahliannya untuk menilai diri sendiri.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
BUKU 1
KONSEP PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) MELALUI PENDEKATAN BROAD BASED EDUCATION
Tim Broad Based Education
Tim Broad Based Education
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional
Update April, 2003
Update April, 2003 http://www.lifeskill.net
http://www.lifeskill.net
E-mail : info@lifeskill.net
SKEMA LIFE SKILL SKEMA LIFE SKILL
LIFE SKILL
KECAKAPAN HIDUP
GENERIK
KECAKAPAN HIDUP
SPESIFIK
KEC. HIDUP PERSONAL
KEC. HIDUP SOSIAL
KESADARAN DIRI
KECAKAPAN BERPIKIR
KECAKAPAN KOMUNIKASI
KECAKAPAN KERJASAMA KECAKAPAN
AKADEMIK
KESADARAN DIRI
SADAR SBG MAKHLUK TUHAN: IBADAH, JUJUR, DISIPLIN, KERJA KERAS DSB.
SADAR AKAN POTENSI DIRI: MEMILIH BID YG COCOK, BELAJAR TERUS, MENJAGA FISIK
SADAR SBG MAKHLUK SOSIAL: TOLERAN, SALING MENGHORMATI, GOTONG ROYONG
SADAR SBG MAKHLUL LINGKUNGAN:
MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN DG ARIF.
KECAKAPAN BERPIKIR
KEC. MENGGALI INFORMASI
KEC. MENGOLAH INFORMASI
KEC. MEMECAHKAN MASALAH DG KREATIF DAN ARIF.
BAGAIMANA HUBUNGANNYA DG
BAGAIMANA HUBUNGANNYA DG
MAPEL?
MAPEL?
MAPEL MEMBENTUK KECAKAPAN HIDUP, MAPEL MEMBENTUK KECAKAPAN HIDUP,
KECAKAPAN HIDUP TSB YG DIPERLUKAN UNTUK KECAKAPAN HIDUP TSB YG DIPERLUKAN UNTUK
MENGHADAPI KEHIDUPAN. (GRS PUTUS-PUTUS) MENGHADAPI KEHIDUPAN. (GRS PUTUS-PUTUS)
DLM MERANCANG KURIKULUM, MAPEL DLM MERANCANG KURIKULUM, MAPEL
DIDASARKAN KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN DIDASARKAN KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN
HIDUP DIIDENTIFIKASI BERDASARKAN POLA HIDUP DIIDENTIFIKASI BERDASARKAN POLA
KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI. (GARIS SOLID) KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI. (GARIS SOLID)
KEHIDUPAN NYATA
(SEHARI-HARI)
KECAKAPAN HIDUP
PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Penghitungan Minggu dan Jam Efektif
1. Penghitungan Minggu dan Jam Efektif
Jumlah jam efektif =
Jumlah jam efektif =
Σ
Σ
minggu efektif x (…)
minggu efektif x (…)
jam per minggu
jam per minggu
Catatan : Penghitungan minggu efektif
Catatan : Penghitungan minggu efektif
disesuaikan dengan kalender pendidikan.
disesuaikan dengan kalender pendidikan.
No.
No. BulanBulan Jumlah mingguJumlah minggu Jumlah jam efektifJumlah jam efektif
1.
1. JuliJuli 44 22 2.
2. AgustusAgustus …… …… 3.
3. SeptemberSeptember …… …… 4.
4. OktoberOktober …… …… 5.
5. NovemberNovember …… …… 6.
2 a. Pemetaan Standar Kompetensi dan
2 a. Pemetaan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar per Semester
Kompetensi Dasar per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
1.
1. UrgensiUrgensi
2.
2. Tingkat KesulitanTingkat Kesulitan
3.
3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus KegiatanKompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan
4.
4. Kemampuan PrasyaratKemampuan Prasyarat
5.
5. Kedekatan Budaya/KebiasaanKedekatan Budaya/Kebiasaan
6.
6. Dll.Dll.
Aspek
2 b. Pemetaan Standar Kompetensi dan
2 b. Pemetaan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar per Semester
Kompetensi Dasar per Semester
KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DASAR INDIKATOR INDIKATOR KOMP KOMP TNDK
TNDKBHSBHS PEMBENTUKPEMBENTUKWACANAWACANA KEBAHASAANKEBAHASAANKOMPKOMP..
KOMP
KOMP.. SOSIO
SOSIO
KULTURAL
KULTURAL
KOMP
2 c. Pemetaan Standar Kompetensi dan
2 c. Pemetaan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar per Semester
Kompetensi Dasar per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
1.
1. UrgensiUrgensi 2.
2. Tingkat KesulitanTingkat Kesulitan 3.
3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus KegiatanKompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan 4.
4. Kemampuan PrasyaratKemampuan Prasyarat 5.
5. Kedekatan Budaya/KebiasaanKedekatan Budaya/Kebiasaan 6.
6. Dll.Dll.
N
N
o
o KompetensKompetensStandar Standar
i
i
Kompetensi Indikator
Kompetensi Indikator
Aspek
Aspek
Dasar
2 d. Pemetaan Kompetensi Dasar
2 d. Pemetaan Kompetensi Dasar
per Semester
per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
Prinsip pemetaan per Semester
1.
1. UrgensiUrgensi
2.
2. Tingkat KesulitanTingkat Kesulitan
3.
3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus KegiatanKompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan
4.
4. Kemampuan PrasyaratKemampuan Prasyarat
5.
5. Kedekatan Budaya/KebiasaanKedekatan Budaya/Kebiasaan
6.
6. Dll.Dll.
Aspek
5. Pengembangan Silabus dan
5. Pengembangan Silabus dan
Penilaian
Penilaian
Mata Pelajaran
Mata Pelajaran : : Kelas/Semester
Kelas/Semester : : Standar Kompetensi:
Standar Kompetensi:
Kompeten Kompeten si Dasar
si Dasar Indikat Indikat or or Mate Mate ri ri Poko Poko k k Pengalaman Pengalaman Belajar Belajar Waktu
Waktu SumbeSumbe r r Belajar Belajar Penilaian Penilaian
Jenis Tek - Bentuk Jenis Tek - Bentuk Contoh
Contoh
Tagihan nik Instrumen Tagihan nik Instrumen Instrumen
Format Penilaian
Penilaian
Jenis Tagihan Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen
Tes Kuis pertanyaan lisan/tertulis, isian singkat,
menjodohkan, pilihan ganda, unjuk kerja dalam waktu singkat (dilengkapi rubrik).
Soal dan atau perintah
Tes harian
Ulangan tengah semester Ulangan akhir semester Ulangan kenaikan kelas
Pertanyan lisan/tertulis, isian singkat, menjodohkan, pilihan ganda, esai/uraian (dilengkapi rubrik), produk (dilengkapi rubrik), unjuk kerja (dilengkapi rubrik).
Soal dan atau perintah
Nontes Observasi Panduan observasi Perintah Angket kuisener Perintah Wawancara Panduan wawancara Perintah Tugas.-tugas Rubrik Perintah Produk/Hasil Kerja Rubrik Perintah Proyek Rubrik Perintah Portofolio Rubrik Perintah
Pemetaan Kompetensi Dasar per Unit
Pemetaan Kompetensi Dasar per Unit
(Khusus Bahasa Indonesia)
(Khusus Bahasa Indonesia)
Prinsip Pemetaan per Unit
Prinsip Pemetaan per Unit
1.1.
Berdayakan momen
Berdayakan momen
2.
2.
Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus
Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus
3.
3.
Dll.
Dll.
Uni Uni t t Wak Wak tu
tu Kemampuan BerbahasaKemampuan BerbahasaMendengarkan Berbicara Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis
Membaca Menulis
Kemampuan Bersastra
Kemampuan Bersastra
Mendengarkan Berbicara Mendengarkan Berbicara
Membaca Menulis Membaca Menulis
1.
KD/Unit/ KD/Unit/ Siklus/ Siklus/ Indikator Indikator
WAKTU WAKTU
JULI
JULI AGUSTUSAGUSTUS SEPTSEPT OKTOKT NOVNOV DESDES
3
3 44 11 22 33 44
5. Distribusi KD/Indikator /Unit/Siklus
5. Distribusi KD/Indikator /Unit/Siklus
R
R
encana Pelaksanaan
encana Pelaksanaan
Pembelajaran
Pembelajaran
R
R
encana pelaksanaan pembelajaran
encana pelaksanaan pembelajaran
memuat sekurang-kurangnya:
memuat sekurang-kurangnya:
- tujuan pembelajaran
- tujuan pembelajaran
- materi ajar
- materi ajar
- metode pengajaran
- metode pengajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran harus
Pelaksanaan pembelajaran harus
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik
menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif,
untuk berpartisipasi aktif,
memberikan ruang yang cukup untuk
memberikan ruang yang cukup untuk
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
Pelaksanaan proses pembelajaran juga
Pelaksanaan proses pembelajaran juga
harus sesuai dengan bakat, minat, dan
harus sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik dan psikologis
perkembangan fisik dan psikologis
6. Rencana Pelaksanaan
6. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Pembelajaran
Mata PelajaranMata Pelajaran :: Jenjang
Jenjang :: Kelas/Semester
Kelas/Semester :: Alokasi Waktu
Alokasi Waktu : … x pertemuan (… jam pelajaran): … x pertemuan (… jam pelajaran) A.
A. Standar KompetensiStandar Kompetensi
B.
B. Kompetensi DasarKompetensi Dasar
C.
C. IndikatorIndikator
D.
D. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran
E.
E. Materi PokokMateri Pokok
F.
F. MetodeMetode
G.
G. Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran
Pertemuan pertama
Pertemuan pertama
1.
1. Kegiatan PendahuluanKegiatan Pendahuluan
Motivasi dan Apersepsi (dideskripsikan)Motivasi dan Apersepsi (dideskripsikan) 2. Kegiatan Inti
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
3. Kegiatan Penutup
Pertemuan kedua dst.
Pertemuan kedua dst.
Catatan: pendekatan kontekstual dan pengembangan kecakapan hidup
Catatan: pendekatan kontekstual dan pengembangan kecakapan hidup
tercermin dalam strategi pembelajaran
tercermin dalam strategi pembelajaran
H.
I. Penilaian I. Penilaian
Jenis tagihan : tesJenis tagihan : tes
Teknik : tes harianTeknik : tes harian
Bentuk Instrumen : unjuk kerja dengan rubrikBentuk Instrumen : unjuk kerja dengan rubrik
Soal/instrumen : Ceritakan tokoh seni rupa Soal/instrumen : Ceritakan tokoh seni rupa
idolamu yang meliputi identitas tokoh, idolamu yang meliputi identitas tokoh,
keunggulannya, dan alasan kamu mengidolakan. keunggulannya, dan alasan kamu mengidolakan.
Sertakan contoh karya dan beri ulasan tentang Sertakan contoh karya dan beri ulasan tentang
karya tersebut. karya tersebut.
NoNoRubrik penilaian Rubrik penilaian Aspek yang dinilaiAspek yang dinilai YaYa TidaTida
k k 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5.
Identitas tokoh lengkap Identitas tokoh lengkap
Ada diskripsi keunggulan tokoh Ada diskripsi keunggulan tokoh
Ada deskripsi alasan mengidolakan tokoh Ada deskripsi alasan mengidolakan tokoh Ada contoh karya
Ada contoh karya
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR
PEMBIASAAN
KEGIATAN RUTIN
KEGIATAN RUTIN
KEGIATAN SPONTAN
KEGIATAN SPONTAN
KEGIATAN TELADAN
KEGIATAN TELADAN
KEGIATAN RUTIN
KEGIATAN RUTIN
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler.
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler.
Baik di kelas maupun di sekolah. Bertujuan untuk
Baik di kelas maupun di sekolah. Bertujuan untuk
membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan
membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan
baik.
baik.
Upacara (assembly, gathering dll)Upacara (assembly, gathering dll) SenamSenam
Sembahyang dhuhurSembahyang dhuhur
KEGIATAN SPONTAN
KEGIATAN SPONTAN
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, Di mana saja, tanpa dibatasi oleh ruang. Bertujuan Di mana saja, tanpa dibatasi oleh ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam disiplin dan sopan santun dan
terutama dalam disiplin dan sopan santun dan kebiasaan baik yang lain.
kebiasaan baik yang lain.
Membiasakan memberi salamMembiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada Membiasakan membuang sampah pada
tempatnya tempatnya
Membiasakan antreMembiasakan antre
Membiasakan mengatasi silang pendapat Membiasakan mengatasi silang pendapat
(pertengkaran) dengan benar (pertengkaran) dengan benar
KEGIATAN TERPROGRAM
KEGIATAN TERPROGRAM
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan
direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
sekolah yang bertujuan memberikan wawasan
sekolah yang bertujuan memberikan wawasan
tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru
tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru
dalam kehidupan bermasyarakat yang penting
dalam kehidupan bermasyarakat yang penting
untuk perkembangan anak.
untuk perkembangan anak.
Seminar dan workshop: Aids, Hemat Energi,
Seminar dan workshop: Aids, Hemat Energi,
HAM/Hak Anak. Dll..
HAM/Hak Anak. Dll..
Kunjungan: panti asuhan, tempat/orang yang
Kunjungan: panti asuhan, tempat/orang yang
terkena musibah, tempat-tempat penting dll.
terkena musibah, tempat-tempat penting dll.
KEGIATAN TELADAN
KEGIATAN TELADAN
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja
dan di mana saja yang lebih mengutamakan
dan di mana saja yang lebih mengutamakan
pemberian contoh dari guru dan pengelola
pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan
pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan
memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik.
memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik.
Memberi contoh berpakaian rapiMemberi contoh berpakaian rapi
Memberi contoh memuji hasil kerja yang baikMemberi contoh memuji hasil kerja yang baik Memberi contoh datang tepat waktuMemberi contoh datang tepat waktu
Penilaian kelas merupakan suatu
Penilaian kelas merupakan suatu
proses yang dilakukan melalui
proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah perencanaan,
langkah-langkah perencanaan,
pengumpulan informasi melalui
pengumpulan informasi melalui
sejumlah bukti yang menunjukkan
sejumlah bukti yang menunjukkan
pencapaian hasil belajar siswa,
pencapaian hasil belajar siswa,
pelaporan, dan penggunaan
pelaporan, dan penggunaan
informasi tentang hasil belajar
informasi tentang hasil belajar
siswa.
siswa.
Penilaian Kelas
Penilaian Kelas
Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui
Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi yang
tingkat penguasaan kompetensi yang
ditetapkan, bersifat internal, bagian dari
ditetapkan, bersifat internal, bagian dari
pembelajaran, dan sebagai bahan untuk
pembelajaran, dan sebagai bahan untuk
peningkatan mutu hasil belajar
peningkatan mutu hasil belajar
Berorientasi pada kompetensi, mengacu
Berorientasi pada kompetensi, mengacu
pada patokan, ketuntasan belajar,
pada patokan, ketuntasan belajar,
dilakukan melalui berbagai cara.
CARA-CARA
CARA-CARA
Penilaian melalui Portofolio (Penilaian melalui Portofolio (Portfolio)Portfolio)
Penilaian Penilaian mmelalui Unjuk Kerjaelalui Unjuk Kerja (Performance) (Performance) Penilaian Penilaian mmelalui Penugasan (Proyek/elalui Penugasan (Proyek/ProjectProject)) Penilaian Penilaian mmelalui Hasil kerja elalui Hasil kerja
(Produk/
(Produk/ProductProduct))
Portofolio
Portofolio
Penilaian berkelanjutan berdasarkan
Penilaian berkelanjutan berdasarkan
kumpulan informasi yang
kumpulan informasi yang
menunjukkan perkembangan
menunjukkan perkembangan
kemampuan siswa dalam satu periode
kemampuan siswa dalam satu periode
Pedoman : saling percaya, rahasia
Pedoman : saling percaya, rahasia
bersama guru siswa, milik bersama
bersama guru siswa, milik bersama
guru siswa, kepuasan, kesesuaian,
guru siswa, kepuasan, kesesuaian,
penilaian proses dan hasil, penilaian
penilaian proses dan hasil, penilaian
Unjuk Kerja
Unjuk Kerja
Penilaian yang dilakukan dengan
Penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan siswa
mengamati kegiatan siswa
dalam melakukan sesuatu.
dalam melakukan sesuatu.
Teknik: Checklist
Teknik: Checklist
Skala
Skala
Penugasan/Proyek
Penugasan/Proyek
Penilaian terhadap suatu tugas yang
Penilaian terhadap suatu tugas yang
diselesaikan dalam waktu tertentu
diselesaikan dalam waktu tertentu
berupa investigasi dari
berupa investigasi dari
perencanaan, pengumpulan data,
perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan
pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data
penyajian data
Yang dipertimbangkan : kemampuan
Yang dipertimbangkan : kemampuan
pengelolaan, relevansi, keaslian
Hasil Kerja/Produk
Hasil Kerja/Produk
Penilaian terhadap
Penilaian terhadap
keterampilan membuat
keterampilan membuat
produk dan kualitas produk
produk dan kualitas produk
Periode penilaian: tahap
Periode penilaian: tahap
persiapan, pembuatan,
persiapan, pembuatan,
appraisal (penilaian)
appraisal (penilaian)
Pe
Pe
laksanaan
laksanaan
K
K
onsep
onsep
K
K
etuntasan
etuntasan
B
B
elajar
elajar
Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator
berkisar antara 0 % - 100 %, idealnya kriteria
berkisar antara 0 % - 100 %, idealnya kriteria
masing-masing indikator di
masing-masing indikator di atas 60 %. Tetapi atas 60 %. Tetapi sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria
sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria
tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing.
tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing.
Harapannya sekolah makin lama akan
Harapannya sekolah makin lama akan
meningkatkan kriteria ketuntasan mendekati
meningkatkan kriteria ketuntasan mendekati
sempurna (100%).
sempurna (100%).
Jika semua indikator dalam suatu kompetensi Jika semua indikator dalam suatu kompetensi
dasar telah memenuhi kriteria, siswa dianggap
dasar telah memenuhi kriteria, siswa dianggap
telah menguasai KD, dan pada akhirnya
telah menguasai KD, dan pada akhirnya
menguasai Standar Kompetensi dan Mata
menguasai Standar Kompetensi dan Mata
Pelajaran.
P
P
ersyaratan
ersyaratan
K
K
enaikan
enaikan
K
K
elas
elas
untuk SMP
untuk SMP
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. 1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. 2. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang
2. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang
bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar
(KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua
mata pelajaran. mata pelajaran.
3. Siswa dinyatakan harus mengulang apabila belum 3. Siswa dinyatakan harus mengulang apabila belum
mencapai kriteria ketuntasan minimal pada banyak mencapai kriteria ketuntasan minimal pada banyak
indikator, KD, dan SK pada lebih dari empat mata indikator, KD, dan SK pada lebih dari empat mata
pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran. pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran.
4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa 4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa
untuk semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan untuk semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan
belajar minimumnya sudah dicapai minimal sama belajar minimumnya sudah dicapai minimal sama
K
K
edudukan
edudukan
N
N
ilai
ilai
H
H
arian
arian
dan
dan
N
N
ilai
ilai
S
S
umatif
umatif
Nilai sumatif ( nilai akhir semester atau
Nilai sumatif ( nilai akhir semester atau
tahun) merupakan kumpulan nilai
tahun) merupakan kumpulan nilai
harian ( SK, KD dan indikator), sehingga
harian ( SK, KD dan indikator), sehingga
penilaian sumatif setiap akhir semester
penilaian sumatif setiap akhir semester
atau akhir tahun tidak harus dilakukan
atau akhir tahun tidak harus dilakukan
jika sekolah telah memperoleh
jika sekolah telah memperoleh
gambaran tentang ketuntasan belajar
gambaran tentang ketuntasan belajar
siswa dari nilai hariannya
siswa dari nilai hariannya
)
)
. Oleh karena
. Oleh karena
itu penilaian sumatif tidak memiliki
itu penilaian sumatif tidak memiliki
P
P
elaksanaan
elaksanaan
R
R
emedial
emedial
Remedial dilakukan kepada siswa yang
Remedial dilakukan kepada siswa yang
belum mencapai kriteria ketuntasan
belum mencapai kriteria ketuntasan
belajar pada indikator tertentu.
belajar pada indikator tertentu.
Remedial dapat dilaksanakan setiap saat
Remedial dapat dilaksanakan setiap saat
baik pada jam efektif maupun di
baik pada jam efektif maupun di
luar jam
luar jam
efektif.
efektif.
Penilaian kegiatan remedial dapat berupa
Penilaian kegiatan remedial dapat berupa
tes maupun penugasan yang lain.
tes maupun penugasan yang lain.
Nilai kegiatan remedial tidak melebihi
Nilai kegiatan remedial tidak melebihi
P
P
elaksanaan
elaksanaan
P
P
engayaan
engayaan
Pengayaan dilakukan terhadap siswa yang Pengayaan dilakukan terhadap siswa yang
telah mencapai ketuntasan belajar ketika telah mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar siswa yang lain belum.
sebagian besar siswa yang lain belum.
Pengayaan dapat berbentuk tugas-tugas Pengayaan dapat berbentuk tugas-tugas
individual yang bertujuan untuk individual yang bertujuan untuk
mengoptimalkan pencapaian hasil belajar mengoptimalkan pencapaian hasil belajar siswa.
siswa.
Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik
pada jam efektif maupun di
pada jam efektif maupun di luar jam efektif. luar jam efektif.
Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat
menambah nilai siswa pada mata pelajaran menambah nilai siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan.
DAFTAR KD/INDIKATOR
DAFTAR KD/INDIKATOR
(Untuk siswa)
(Untuk siswa)
Semester … Kelas …
Semester … Kelas …
NO
NO MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN
KD/INDIKATORKD/INDIKATOR SKBMSKBM
1.
1. Bhs. IndonesiaBhs. Indonesia Mendengarkan Mendengarkan dan memahami Mendengarkan Mendengarkan dan memahami
isi berita yang dibacakanisi berita yang dibacakan
70%
70%
DAFTAR NILAI
DAFTAR NILAI
Aspek :
Aspek :
NILAI KD/INDIKATOR
NILAI KD/INDIKATOR Nilai Nilai Rapor Rapor 1 R1 R2 P 2 R1 R2 P 3 R1 1 R1 R2 P 2 R1 R2 P 3 R1
R2 P dst
R2 P dst ReratRerat a a
No
CONTOH RUBRIK
CONTOH RUBRIK
PENILAIAN
PENILAIAN
CHECKLIST
CHECKLIST
SKALA
SKALA
Penggunaan Mikroskop
Penggunaan Mikroskop
Komponen KerjaKomponen Kerja YaYa Ti- Ti-da
da
k
k
a.
a. Membawa mikroskop pada Membawa mikroskop pada
tangkainya
tangkainya v v
b.
b. Meletakkan mikroskop dengan Meletakkan mikroskop dengan cermin
cermin
tidak tidak mengarah langsung ke mengarah langsung ke matahari
matahari
v
v
c.
c. Menaruh preparat pada meja Menaruh preparat pada meja benda da
benda dann
menguncinyamenguncinya
v
v
D.
D. Mengamati dengan perbesaran Mengamati dengan perbesaran lemah lemah duludulu v v e.
e. Menjaga kebersihan mikroskop Menjaga kebersihan mikroskop dan dan tempatnyatempatnya v v f.
f. Menaruh kembali mikroskop Menaruh kembali mikroskop dalam
dalam
posisi tegak posisi tegak
v
v
Skor total
Contoh
checklists
Format Penilaian Pidato
N
N
O
O ASPEK YANG DINILAIASPEK YANG DINILAI YAYA TIDATIDAKK
1.
1. BERDIRI TEGAKBERDIRI TEGAK VV 2.
2. MEMANDANG SEMUA MEMANDANG SEMUA HADIRIN
HADIRIN VV
3.
3. SISTEMATIKA BAIKSISTEMATIKA BAIK VV 4.
4. PENYAMPAIAN GAGASAN PENYAMPAIAN GAGASAN JELAS
JELAS VV
5.
5. MIMIK BEREKSPRESIMIMIK BEREKSPRESI VV 6.
6. INTONASI BAIKINTONASI BAIK VV 7.
7. LAFAL JELASLAFAL JELAS VV JUMLAH SKOR
JUMLAH SKOR 55
Contoh Skala
Format Penilaian Pidato
N
N
O
O ASPEK YANG DINILAIASPEK YANG DINILAI SKALA SKORSKALA SKOR1 2 31 2 3
1.
1. SIKAP BERDIRISIKAP BERDIRI 3
3
2.
2. MEMANDANG HADIRINMEMANDANG HADIRIN 22 3.
3. SISTEMATIKASISTEMATIKA 22 4.
4. PENYAMPAIAN GAGASANPENYAMPAIAN GAGASAN 22 5.
5. MIMIKMIMIK 3
3
6.
6. INTONASI INTONASI 11 7.
7. LAFALLAFAL 22 JUMLAH SKOR
JUMLAH SKOR 1 8 6 1 8 6
Contoh Rentang Skor
Format Penilaian Pidato
NO
NO ASPEK YANG DINILAIASPEK YANG DINILAI RENTANG RENTANG SKOR
SKOR SKORSKOR 1.
1. SIKAP BERDIRISIKAP BERDIRI
Berdiri tegak sepanjang waktuBerdiri tegak sepanjang waktu
Berdiri tegak lebih dari setengah Berdiri tegak lebih dari setengah waktu
waktu
Berdiri tidak tegakBerdiri tidak tegak
0 - 1
0 - 1
1 1 0,5 0,5 0 0 2.
2. MEMANDANG HADIRINMEMANDANG HADIRIN 0 - 10 - 1 3.
3. SISTEMATIKASISTEMATIKA 0 - 20 - 2
4.
4. PENYAMPAIAN GAGASANPENYAMPAIAN GAGASAN 0 - 30 - 3 5.
5. MIMIKMIMIK 0 - 10 - 1
6.
6. INTONASI INTONASI 0 - 10 - 1
7.
7. LAFALLAFAL 0 - 10 - 1
NILAI= JUMLAH SKOR
NILAI KD/INDIKATOR
NILAI KD/INDIKATOR
Tes uraian bebas, unjuk kerja,
Tes uraian bebas, unjuk kerja,
produk, proyek
produk, proyek
No.
No. NamaNama Aspek yang dinilaiAspek yang dinilai NilaNila i
i
CONTOH PENGHITUNGAN
CONTOH PENGHITUNGAN
NILAI KOMPETENSI DASAR
NILAI KOMPETENSI DASAR
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Dasar IndikatorIndikator KetuntasaKetuntasaKriteria Kriteria n Belajar n Belajar Nilai Nilai Pesert Pesert a Didik a Didik Ketun-tasan tasan Bertelepon
Bertelepon 1.1. Mampu bertelepon Mampu bertelepon
dengan kalimat yang
dengan kalimat yang
efektif
efektif
2. Mampu menggunakan
2. Mampu menggunakan
bahasa yang santun
bahasa yang santun
75% 75% 75% 75% 80 80 70 70 Tuntas Tuntas Belum Belum tuntas tuntas
DAFTAR NILAI
DAFTAR NILAI
Aspek :
Aspek :
NILAI KD/INDIKATOR
NILAI KD/INDIKATOR Nilai Nilai Rapor Rapor
1
1 R1 R2 P R1 R2 P 2 R1 R2 P 2 R1 R2 P 3 R1 3 R1 R2 P dst
R2 P dst ReratRerat a a
No
DAFTAR NILAI
DAFTAR NILAI
(Tanpa mid dan
(Tanpa mid dan
akhir semester)
akhir semester)
Aspek :
Aspek :
NILAI KD/INDIKATOR
NILAI KD/INDIKATOR Nilai Nilai Rapor Rapor
1 2 3 4 1 2 3 4 dst.
dst. ReratRerat a a
No
DAFTAR NILAI
DAFTAR NILAI
(Dengan mid dan
(Dengan mid dan
akhir semester)
akhir semester)
Aspek:
Aspek:
Nilai KD/Indikator Bbt Tengah Sm Bbt Nilai KD/Indikator Bbt Tengah Sm Bbt Akhir Sm Bbt
Akhir Sm Bbt RaporRaporNilai Nilai
1 2 3 dst Rerata1 2 3 dst Rerata
No
Catatan
Catatan
Bila sekolah mengadakan ulangan
Bila sekolah mengadakan ulangan
midsemester dan semester, pembobotan
midsemester dan semester, pembobotan
nilai kedua ulangan tersebut diserahkan
nilai kedua ulangan tersebut diserahkan
kepada pihak sekolah, tapi tidak lebih
kepada pihak sekolah, tapi tidak lebih
besar dari nilai harian.
besar dari nilai harian.
Bila ulangan midsemester dan semester
Bila ulangan midsemester dan semester
menggunakan cara pilihan ganda, hanya
menggunakan cara pilihan ganda, hanya
KD tertentu dan aspek tertentu yang dapat
KD tertentu dan aspek tertentu yang dapat
REFLEKSI
MARI MENYUNTING
MARI MENYUNTING
Perasaan saya
Perasaan saya
sehubungan
sehubungan
dengan
dengan
adanya perubahan kurikulum
adanya perubahan kurikulum
adalah
adalah
sangat
sangat
senang
senang
sekali,
sekali,
karena
karena
saya
saya
sebagai
sebagai
guru
guru
diberikan
diberikan
mendapat
mendapat
kebebasan untuk mengembangkan
kebebasan untuk mengembangkan
kreati
kreati
f
f
v
v
itas di kelas sehingga siswa dapat
itas di kelas sehingga siswa dapat
mengembangkan potensinya.
mengembangkan potensinya.
-potensi
-potensi
yang ada di dalam diri
yang ada di dalam diri
nya
nya
masing-masing
masing-masing
.
.
Dengan adanya kurikulum 2004.
Dengan adanya kurikulum 2004.
Dan
Dan
di
di
dalam
dalam
Kurikulum 2004 betul-betul
Kurikulum 2004 betul-betul
melibatkan siswa
melibatkan siswa
anak-anak
anak-anak
sehingga
sehingga
guru hanya sebagai fasilitator.
BANDINGKANN YA!
BANDINGKANN YA!
Tentu saja saya merasa senang
Tentu saja saya merasa senang
sekali. Saya mulai merasa ada
sekali. Saya mulai merasa ada
pencerahan. Selama ini
pencerahan. Selama ini
pemahaman tentang kurikulum
pemahaman tentang kurikulum
masih remang-remang,
masih remang-remang,
membingungkan, dan tidak
membingungkan, dan tidak
menentu. Setelah pelatihan ini
menentu. Setelah pelatihan ini
saya lebih memahami dan
saya lebih memahami dan
mengerti tentang kurikulum.
Renungkan
Renungkan
Perubahan kurikulum bagi saya tidak
Perubahan kurikulum bagi saya tidak
terlalu mengalami kesulitan atau
terlalu mengalami kesulitan atau
mengagetkan, karena dalam proses belajar
mengagetkan, karena dalam proses belajar
mengajar di kalas, saya sudah mencoba
mengajar di kalas, saya sudah mencoba
minilai kompetensi siswa. Walaupun
minilai kompetensi siswa. Walaupun
menggunakan kurikulum 1994, saya selalu
menggunakan kurikulum 1994, saya selalu
berusaha agar siswa di kelas aktif dan saya
berusaha agar siswa di kelas aktif dan saya
selalu mengajak siswa untuk kreatif. Hanya
selalu mengajak siswa untuk kreatif. Hanya
saja, saya sering terbentur dengan masalah
saja, saya sering terbentur dengan masalah
klasik yaitu, guru senior tidak suka kalau
klasik yaitu, guru senior tidak suka kalau
kelas ribut atau berjalan-jalan ke luar, atau
kelas ribut atau berjalan-jalan ke luar, atau
belajar di luar.
Sekian
Sekian
Terima kasih