• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

KURIKULUM

KURIKULUM

BERBASIS

BERBASIS

KOMPETENSI

KOMPETENSI

Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah Menengah

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama

Kerangka Dasar

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

LANDASAN

LANDASAN

:

:

UUD 1945, GBHN, UUD 1945, GBHN,

UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas), UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas),

UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 25 tahun 2000 (Propenas),

UU No. 25 tahun 2000 (Propenas),

PP No. 25 th 2000 (Kewenangan Pemerintah PP No. 25 th 2000 (Kewenangan Pemerintah dan

dan

(3)

KERANGKA DASAR KURIKULUM BERBASISI KOMPETENSI

Standar Kompetensi (SK)

Komp. Lulusan Komp. Lintas Kurikulum

Komp. Mata Pelajaran

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Pengelolaan Kurikulum Berbasis

Sekolah (PKBS)

MBS, Kolaborasi Horizontal dan Vertikal

Penilaian Berbasis Kelas

(PBK)

Internal, Mengacu pada Kompetensi, Mengacu pada

kriteria/Patokan

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Berpusat pd Peserta Didik,

(4)

PENGERTIAN KURIKULUM

PENGERTIAN KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan

pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

pendidikan tertentu.

Kurikulum

Kurikulum

Berbasisi Kompetensi

Berbasisi Kompetensi

berisi

berisi

seperangkat rencana dan pengaturan tentang

seperangkat rencana dan pengaturan tentang

kompetensi yang dibakukan untuk mencapai

kompetensi yang dibakukan untuk mencapai

tujuan nasional

tujuan nasional

,

,

cara pencapaiannya

cara pencapaiannya

disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan

disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan

daerah

(5)

KONSEP DASAR

KONSEP DASAR

KURIKULUM BERBASIS

KURIKULUM BERBASIS

KOMPETENSI

KOMPETENSI

 PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSIPENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI

Menyiapkan lulusan menguasai seperangkat

Menyiapkan lulusan menguasai seperangkat

kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya

kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya

KOMPETENSIKOMPETENSI

Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang

Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak

STANDAR KOMPETENSISTANDAR KOMPETENSI

Pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai

Pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai

siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran

siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran

KOMPETENSI DASARKOMPETENSI DASAR

Kompetensi minimal yang mencakup pengetahuan

Kompetensi minimal yang mencakup pengetahuan

(kognitif), keterampilan (psikomotorik), sikap dan nilai

(kognitif), keterampilan (psikomotorik), sikap dan nilai

(afektif) yang harus dicapai siswa pada bagian tertentu

(afektif) yang harus dicapai siswa pada bagian tertentu

dari suatu mata pelajaran.

(6)

PRINSIP

PRINSIP

PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN

 Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk

kompetensi kompetensi

 Berbasis pada kompetensi dasar sebagai Berbasis pada kompetensi dasar sebagai

national platform

national platform

 Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa

menyelesaikan pendidikannya menyelesaikan pendidikannya

 Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter, Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter,

akademik, keterampilan, kesehatan, dan akademik, keterampilan, kesehatan, dan

apresiasi seni) apresiasi seni)

 Ketuntasan belajar (mastery learning)Ketuntasan belajar (mastery learning)

 Komprehensif, berkesinambungan, belajar Komprehensif, berkesinambungan, belajar

sepanjang hayat sepanjang hayat

(7)

SUBSTANSI

SUBSTANSI

PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN

Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti

Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti

Luhur, dan Penghayatan Nilai-Nilai

Luhur, dan Penghayatan Nilai-Nilai

Budaya

Budaya

Keseimbangan etika, logika, estetika,

Keseimbangan etika, logika, estetika,

dan kinestetika

dan kinestetika

Perkembangan pengetahuan dan

Perkembangan pengetahuan dan

teknologi informasi

teknologi informasi

Pengembangan kecakapan hidup

Pengembangan kecakapan hidup

(8)
(9)

Pengelolaan Kurikulum Berbasis

Pengelolaan Kurikulum Berbasis

Sekolah

Sekolah

Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah

Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah

Pengembangan

Pengembangan

perangkat kurikulum

perangkat kurikulum

(a.l. silabus)(a.l. silabus)

Pemberdayaan

Pemberdayaan

tenaga kependidikan dan

tenaga kependidikan dan

sumber daya lainnya untuk meningkatkan

sumber daya lainnya untuk meningkatkan

mutu hasil belajar

mutu hasil belajar

Pemantauan dan Penilaian untuk

Pemantauan dan Penilaian untuk

meningkatkan efisiensi, kinerja dan kualitas

meningkatkan efisiensi, kinerja dan kualitas

pelayanan terhadap peserta didik

pelayanan terhadap peserta didik

Berkolaborasi secara horizontal (sekolah lain,

Berkolaborasi secara horizontal (sekolah lain,

Komite Sekolah, Organisasi Profesi), dan

Komite Sekolah, Organisasi Profesi), dan

vertikal (Dewan dan Dinas Pendidikan)

(10)

KOMPONEN DOKUMEN

KOMPONEN DOKUMEN

KURIKULUM BERBASIS

KURIKULUM BERBASIS

KOMPETENSI

KOMPETENSI

BUKU KERANGKA

BUKU KERANGKA

DASAR

DASAR

BUKU STANDAR KOMPETENSI

BUKU STANDAR KOMPETENSI

BAHAN KAJIAN

BAHAN KAJIAN

BUKU STANDAR

BUKU STANDAR

KOMPETENSI

KOMPETENSI

MATA PELAJARAN

MATA PELAJARAN

(11)

Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional

Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

Standar Kompetensi Bahan Kajian

Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi

(12)

Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan Belajar Mengajar

Berpusat pada peserta didik

Berpusat pada peserta didik

Mengembangkan kreativitas

Mengembangkan kreativitas

Menciptakan kondisi yang

Menciptakan kondisi yang

menyenangkan dan menantang

menyenangkan dan menantang

Kontekstual

Kontekstual

Menyediakan pengalaman belajar

Menyediakan pengalaman belajar

yang beragam

yang beragam

(13)

CONTEXTUAL TEACHING

CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING

(14)

Pengertian

Pengertian

CTL

CTL

Suatu konsepsi yang membantu guru untuk Suatu konsepsi yang membantu guru untuk

mengkaitkan konten mata pelajaran dengan

mengkaitkan konten mata pelajaran dengan

situasi dunia nyata dan memotivasi siswa

situasi dunia nyata dan memotivasi siswa

membuat hubungan antara pengetahuan dan

membuat hubungan antara pengetahuan dan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota keluarga, warga negara,

anggota keluarga, warga negara,

dan tenaga kerja.

dan tenaga kerja.

Pembelajaran kontekstual adalah

Pembelajaran kontekstual adalah

pembelajaran yang memungkinkan siswa

pembelajaran yang memungkinkan siswa

menerapkan pengetahuan dan keterampilan

menerapkan pengetahuan dan keterampilan

akademik mereka dalam memecahkan

akademik mereka dalam memecahkan

masalah dunia nyata atau

masalah dunia nyata atau

masalah-masalah yang disimulasikan.

(15)

Tujuh Unsur Kunci

Tujuh Unsur Kunci

CTL

CTL

 Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam

rangka untuk memahami suatu konsep. rangka untuk memahami suatu konsep.

1.

1.

Inquiri (

Inquiri (

Inquiry

Inquiry

)

)

Siklus yang terdiri dari kegiatan

Siklus yang terdiri dari kegiatan

mengamati, bertanya, menganalisis,

mengamati, bertanya, menganalisis,

dan merumuskan teori, baik secara

dan merumuskan teori, baik secara

individu maupun bersama-sama

individu maupun bersama-sama

dengan teman lainnya.

dengan teman lainnya.

Mengembangkan dan sekaligus

Mengembangkan dan sekaligus

menggunakan keterampilan berpikir

menggunakan keterampilan berpikir

kritis.

(16)

2. Bertanya

2. Bertanya

(

(

Questioning

Questioning

)

)

Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan

menilai kemampuan berpikir siswa.

Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan

berbasis inquiri.

3. Konstruktivisme (

Costructivism

)

Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari

pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pada laman sebelumnya.

Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui

(17)

4. Masyarakat Belajar

4. Masyarakat Belajar

((Learning CommunityLearning Community))

Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.

Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan

pembelajaran adalah lebih baik dibandingkan dengan belajar sendiri.

5. Pemodelan (

Modelling

)

Berpikir tentang proses pembelajaran Anda sendiri.

Mendemonstrasikan bagaimana Anda

menginginkan para siswa untuk belajar.

Melakukan apa yang Anda inginkan agar

(18)

Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa.

Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau

keterampilan.

Penilaian produk atau kinerja.

6. Penilaian Autentik (A

uthentic Assessment

)

 Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan.Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan.

(19)

7. Refleksi (

Reflection

)

Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita

pelajari.

Merevisi dan merespon kepada kejadian,

aktivitas, dan pengalaman.

Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita

merasakan ide-ide baru

Dapat berupa berbagai bentuk: jurnal, diskusi,

(20)

Pendekatan pengajaran kontekstual haruslah

Pendekatan pengajaran kontekstual haruslah

menekankan hal-hal sebagai berikut.

menekankan hal-hal sebagai berikut.

Pendekatan Pengajaran

Pendekatan Pengajaran

Kontekstual

Kontekstual

1. Belajar Berbasis Masalah

(Problem-Base

Learning)

Menggunakan konteks masalah dunia nyata

untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan

memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari

(21)

2. Pengajaran Autentik

2. Pengajaran Autentik ((Authentic InstructionAuthentic Instruction))

Memungkinkan siswa belajar konteks bermakna

dalam kehidupan nyata.

3. Belajar Berbasis Inquiri

(Inquiry-Base

Learning)

Membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti

metodologi sains.

Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran

(22)

4. Belajar Berbasis Proyek / Tugas

4. Belajar Berbasis Proyek / Tugas

(

(

Project- Based Learning

Project- Based Learning

)

)

Membutuhkan suatu pendekatan pengajaran

komprehensif di mana lingkungan belajar siswa (kelas) didesain sedemikian agar siswa dapat melakukan

penyelidikan terhadap masalah autentik.

5. Belajar Berbasis Kerja

(Work-Base Learning)

Memerlukan suatu pendekatan pengajaran yang

memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi pelajaran

(23)

6. Belajar Jasa-layanan

6. Belajar Jasa-layanan ((Service LearningService Learning))

Memerlukan penggunaan metodologi pengajaran

yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk

merefleksikan jasa layanan tersebut.

7. Belajar Kooperatif

(Cooperative Learning)

Memerlukan pendekatan pengajaran melalui

penggunaan kelompok kecil siswa untuk

(24)

Strategi Penilaian

Strategi Penilaian

Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran Kontekstual

Penilaian yang cocok adalah kombinasi dari

Penilaian yang cocok adalah kombinasi dari

beberapa teknik penilaian sebagai berikut.

beberapa teknik penilaian sebagai berikut.

1. Penilaian Kinerja

(Performance Assessment)

Untuk mengetes kemampuan siswa dalam

(25)

2. Observasi Sistematik

2. Observasi Sistematik

(

(

Systematic

Systematic

Observation

Observation

)

)

Semua siswa diobservasi secara berkala dan sering

3. Portofolio

(Portfolio)

Adalah koleksi / kumpulan dari berbagai keterampilan,

ide minat, dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu yang memberikan gambaran

perkembangan siswa setiap saat.

Untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas

pembelajaran terhadap sikap siswa.

Hasil observasi dicatat untuk merefleksikan dan

(26)

4. Jurnal Sains

4. Jurnal Sains

(S

(S

cience Journal

cience Journal

)

)

Merupakan suatu proses refleksi di mana siswa berpikir

tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat, dan pengalamannya.

Sangat berguna bagi siswa dalam mengembangkan

keahliannya untuk menilai diri sendiri.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

(27)

BUKU 1

KONSEP PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) MELALUI PENDEKATAN BROAD BASED EDUCATION

Tim Broad Based Education

Tim Broad Based Education

Departemen Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional

Update April, 2003

Update April, 2003 http://www.lifeskill.net

http://www.lifeskill.net

E-mail : info@lifeskill.net

(28)

SKEMA LIFE SKILL SKEMA LIFE SKILL

LIFE SKILL

KECAKAPAN HIDUP

GENERIK

KECAKAPAN HIDUP

SPESIFIK

KEC. HIDUP PERSONAL

KEC. HIDUP SOSIAL

KESADARAN DIRI

KECAKAPAN BERPIKIR

KECAKAPAN KOMUNIKASI

KECAKAPAN KERJASAMA KECAKAPAN

AKADEMIK

(29)

KESADARAN DIRI

SADAR SBG MAKHLUK TUHAN: IBADAH, JUJUR, DISIPLIN, KERJA KERAS DSB.

SADAR AKAN POTENSI DIRI: MEMILIH BID YG COCOK, BELAJAR TERUS, MENJAGA FISIK

SADAR SBG MAKHLUK SOSIAL: TOLERAN, SALING MENGHORMATI, GOTONG ROYONG

SADAR SBG MAKHLUL LINGKUNGAN:

MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN DG ARIF.

KECAKAPAN BERPIKIR

KEC. MENGGALI INFORMASI

KEC. MENGOLAH INFORMASI

KEC. MEMECAHKAN MASALAH DG KREATIF DAN ARIF.

(30)

BAGAIMANA HUBUNGANNYA DG

BAGAIMANA HUBUNGANNYA DG

MAPEL?

MAPEL?

 MAPEL MEMBENTUK KECAKAPAN HIDUP, MAPEL MEMBENTUK KECAKAPAN HIDUP,

KECAKAPAN HIDUP TSB YG DIPERLUKAN UNTUK KECAKAPAN HIDUP TSB YG DIPERLUKAN UNTUK

MENGHADAPI KEHIDUPAN. (GRS PUTUS-PUTUS) MENGHADAPI KEHIDUPAN. (GRS PUTUS-PUTUS)

 DLM MERANCANG KURIKULUM, MAPEL DLM MERANCANG KURIKULUM, MAPEL

DIDASARKAN KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN DIDASARKAN KECAKAPAN HIDUP, KECAKAPAN

HIDUP DIIDENTIFIKASI BERDASARKAN POLA HIDUP DIIDENTIFIKASI BERDASARKAN POLA

KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI. (GARIS SOLID) KEHIDUPAN NYATA SEHARI-HARI. (GARIS SOLID)

KEHIDUPAN NYATA

(SEHARI-HARI)

KECAKAPAN HIDUP

(31)

PERANGKAT PEMBELAJARAN

(32)

1. Penghitungan Minggu dan Jam Efektif

1. Penghitungan Minggu dan Jam Efektif

Jumlah jam efektif =

Jumlah jam efektif =

Σ

Σ

minggu efektif x (…)

minggu efektif x (…)

jam per minggu

jam per minggu

Catatan : Penghitungan minggu efektif

Catatan : Penghitungan minggu efektif

disesuaikan dengan kalender pendidikan.

disesuaikan dengan kalender pendidikan.

No.

No. BulanBulan Jumlah mingguJumlah minggu Jumlah jam efektifJumlah jam efektif

1.

1. JuliJuli 44 22 2.

2. AgustusAgustus …… …… 3.

3. SeptemberSeptember …… …… 4.

4. OktoberOktober …… …… 5.

5. NovemberNovember …… …… 6.

(33)

2 a. Pemetaan Standar Kompetensi dan

2 a. Pemetaan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar per Semester

Kompetensi Dasar per Semester

Prinsip pemetaan per Semester

Prinsip pemetaan per Semester

1.

1. UrgensiUrgensi

2.

2. Tingkat KesulitanTingkat Kesulitan

3.

3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus KegiatanKompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan

4.

4. Kemampuan PrasyaratKemampuan Prasyarat

5.

5. Kedekatan Budaya/KebiasaanKedekatan Budaya/Kebiasaan

6.

6. Dll.Dll.

Aspek

(34)

2 b. Pemetaan Standar Kompetensi dan

2 b. Pemetaan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar per Semester

Kompetensi Dasar per Semester

KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DASAR INDIKATOR INDIKATOR KOMP KOMP TNDK

TNDKBHSBHS PEMBENTUKPEMBENTUKWACANAWACANA KEBAHASAANKEBAHASAANKOMPKOMP..

KOMP

KOMP.. SOSIO

SOSIO

KULTURAL

KULTURAL

KOMP

(35)

2 c. Pemetaan Standar Kompetensi dan

2 c. Pemetaan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar per Semester

Kompetensi Dasar per Semester

Prinsip pemetaan per Semester

Prinsip pemetaan per Semester

1.

1. UrgensiUrgensi 2.

2. Tingkat KesulitanTingkat Kesulitan 3.

3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus KegiatanKompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan 4.

4. Kemampuan PrasyaratKemampuan Prasyarat 5.

5. Kedekatan Budaya/KebiasaanKedekatan Budaya/Kebiasaan 6.

6. Dll.Dll.

N

N

o

o KompetensKompetensStandar Standar

i

i

Kompetensi Indikator

Kompetensi Indikator

Aspek

Aspek

Dasar

(36)

2 d. Pemetaan Kompetensi Dasar

2 d. Pemetaan Kompetensi Dasar

per Semester

per Semester

Prinsip pemetaan per Semester

Prinsip pemetaan per Semester

1.

1. UrgensiUrgensi

2.

2. Tingkat KesulitanTingkat Kesulitan

3.

3. Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus KegiatanKompetensi Dasar dalam Satu Siklus Kegiatan

4.

4. Kemampuan PrasyaratKemampuan Prasyarat

5.

5. Kedekatan Budaya/KebiasaanKedekatan Budaya/Kebiasaan

6.

6. Dll.Dll.

Aspek

(37)

5. Pengembangan Silabus dan

5. Pengembangan Silabus dan

Penilaian

Penilaian

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran : : Kelas/Semester

Kelas/Semester : : Standar Kompetensi:

Standar Kompetensi:

Kompeten Kompeten si Dasar

si Dasar Indikat Indikat or or Mate Mate ri ri Poko Poko k k Pengalaman Pengalaman Belajar Belajar Waktu

Waktu SumbeSumbe r r Belajar Belajar Penilaian Penilaian

Jenis Tek - Bentuk Jenis Tek - Bentuk Contoh

Contoh

Tagihan nik Instrumen Tagihan nik Instrumen Instrumen

(38)

Format Penilaian

Penilaian

Jenis Tagihan Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen

Tes Kuis pertanyaan lisan/tertulis, isian singkat,

menjodohkan, pilihan ganda, unjuk kerja dalam waktu singkat (dilengkapi rubrik).

Soal dan atau perintah

Tes harian

Ulangan tengah semester Ulangan akhir semester Ulangan kenaikan kelas

Pertanyan lisan/tertulis, isian singkat, menjodohkan, pilihan ganda, esai/uraian (dilengkapi rubrik), produk (dilengkapi rubrik), unjuk kerja (dilengkapi rubrik).

Soal dan atau perintah

Nontes Observasi Panduan observasi Perintah Angket kuisener Perintah Wawancara Panduan wawancara Perintah Tugas.-tugas Rubrik Perintah Produk/Hasil Kerja Rubrik Perintah Proyek Rubrik Perintah Portofolio Rubrik Perintah

(39)

Pemetaan Kompetensi Dasar per Unit

Pemetaan Kompetensi Dasar per Unit

(Khusus Bahasa Indonesia)

(Khusus Bahasa Indonesia)

Prinsip Pemetaan per Unit

Prinsip Pemetaan per Unit

1.

1.

Berdayakan momen

Berdayakan momen

2.

2.

Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus

Kompetensi Dasar dalam Satu Siklus

3.

3.

Dll.

Dll.

Uni Uni t t Wak Wak tu

tu Kemampuan BerbahasaKemampuan BerbahasaMendengarkan Berbicara Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis

Membaca Menulis

Kemampuan Bersastra

Kemampuan Bersastra

Mendengarkan Berbicara Mendengarkan Berbicara

Membaca Menulis Membaca Menulis

1.

(40)

KD/Unit/ KD/Unit/ Siklus/ Siklus/ Indikator Indikator

WAKTU WAKTU

JULI

JULI AGUSTUSAGUSTUS SEPTSEPT OKTOKT NOVNOV DESDES

3

3 44 11 22 33 44

5. Distribusi KD/Indikator /Unit/Siklus

5. Distribusi KD/Indikator /Unit/Siklus

(41)

R

R

encana Pelaksanaan

encana Pelaksanaan

Pembelajaran

Pembelajaran

R

R

encana pelaksanaan pembelajaran

encana pelaksanaan pembelajaran

memuat sekurang-kurangnya:

memuat sekurang-kurangnya:

- tujuan pembelajaran

- tujuan pembelajaran

- materi ajar

- materi ajar

- metode pengajaran

- metode pengajaran

(42)

Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran harus

Pelaksanaan pembelajaran harus

interaktif, inspiratif, menyenangkan,

interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik

menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif,

untuk berpartisipasi aktif,

memberikan ruang yang cukup untuk

memberikan ruang yang cukup untuk

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

Pelaksanaan proses pembelajaran juga

Pelaksanaan proses pembelajaran juga

harus sesuai dengan bakat, minat, dan

harus sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik dan psikologis

perkembangan fisik dan psikologis

(43)

6. Rencana Pelaksanaan

6. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Pembelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran :: Jenjang

Jenjang :: Kelas/Semester

Kelas/Semester :: Alokasi Waktu

Alokasi Waktu : … x pertemuan (… jam pelajaran): … x pertemuan (… jam pelajaran) A.

A. Standar KompetensiStandar Kompetensi

B.

B. Kompetensi DasarKompetensi Dasar

C.

C. IndikatorIndikator

D.

D. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran

E.

E. Materi PokokMateri Pokok

F.

F. MetodeMetode

G.

G. Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran

Pertemuan pertama

Pertemuan pertama

1.

1. Kegiatan PendahuluanKegiatan Pendahuluan

Motivasi dan Apersepsi (dideskripsikan)Motivasi dan Apersepsi (dideskripsikan) 2. Kegiatan Inti

2. Kegiatan Inti

3. Kegiatan Penutup

3. Kegiatan Penutup

Pertemuan kedua dst.

Pertemuan kedua dst.

Catatan: pendekatan kontekstual dan pengembangan kecakapan hidup

Catatan: pendekatan kontekstual dan pengembangan kecakapan hidup

tercermin dalam strategi pembelajaran

tercermin dalam strategi pembelajaran

H.

(44)

I. Penilaian I. Penilaian

 Jenis tagihan : tesJenis tagihan : tes

 Teknik : tes harianTeknik : tes harian

 Bentuk Instrumen : unjuk kerja dengan rubrikBentuk Instrumen : unjuk kerja dengan rubrik

 Soal/instrumen : Ceritakan tokoh seni rupa Soal/instrumen : Ceritakan tokoh seni rupa

idolamu yang meliputi identitas tokoh, idolamu yang meliputi identitas tokoh,

keunggulannya, dan alasan kamu mengidolakan. keunggulannya, dan alasan kamu mengidolakan.

Sertakan contoh karya dan beri ulasan tentang Sertakan contoh karya dan beri ulasan tentang

karya tersebut. karya tersebut.

NoNoRubrik penilaian Rubrik penilaian Aspek yang dinilaiAspek yang dinilai YaYa TidaTida

k k 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5.

Identitas tokoh lengkap Identitas tokoh lengkap

Ada diskripsi keunggulan tokoh Ada diskripsi keunggulan tokoh

Ada deskripsi alasan mengidolakan tokoh Ada deskripsi alasan mengidolakan tokoh Ada contoh karya

Ada contoh karya

(45)

KEGIATAN BELAJAR

KEGIATAN BELAJAR

PEMBIASAAN

(46)

KEGIATAN RUTIN

KEGIATAN RUTIN

KEGIATAN SPONTAN

KEGIATAN SPONTAN

KEGIATAN TELADAN

KEGIATAN TELADAN

(47)

KEGIATAN RUTIN

KEGIATAN RUTIN

Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler.

Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler.

Baik di kelas maupun di sekolah. Bertujuan untuk

Baik di kelas maupun di sekolah. Bertujuan untuk

membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan

membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan

baik.

baik.

 Upacara (assembly, gathering dll)Upacara (assembly, gathering dll)  SenamSenam

 Sembahyang dhuhurSembahyang dhuhur

(48)

KEGIATAN SPONTAN

KEGIATAN SPONTAN

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, Di mana saja, tanpa dibatasi oleh ruang. Bertujuan Di mana saja, tanpa dibatasi oleh ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga, terutama dalam disiplin dan sopan santun dan

terutama dalam disiplin dan sopan santun dan kebiasaan baik yang lain.

kebiasaan baik yang lain.

 Membiasakan memberi salamMembiasakan memberi salam

 Membiasakan membuang sampah pada Membiasakan membuang sampah pada

tempatnya tempatnya

 Membiasakan antreMembiasakan antre

 Membiasakan mengatasi silang pendapat Membiasakan mengatasi silang pendapat

(pertengkaran) dengan benar (pertengkaran) dengan benar

(49)

KEGIATAN TERPROGRAM

KEGIATAN TERPROGRAM

Adalah kegiatan yang diprogramkan dan

Adalah kegiatan yang diprogramkan dan

direncanakan baik pada tingkat kelas maupun

direncanakan baik pada tingkat kelas maupun

sekolah yang bertujuan memberikan wawasan

sekolah yang bertujuan memberikan wawasan

tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru

tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru

dalam kehidupan bermasyarakat yang penting

dalam kehidupan bermasyarakat yang penting

untuk perkembangan anak.

untuk perkembangan anak.

Seminar dan workshop: Aids, Hemat Energi,

Seminar dan workshop: Aids, Hemat Energi,

HAM/Hak Anak. Dll..

HAM/Hak Anak. Dll..

Kunjungan: panti asuhan, tempat/orang yang

Kunjungan: panti asuhan, tempat/orang yang

terkena musibah, tempat-tempat penting dll.

terkena musibah, tempat-tempat penting dll.

(50)

KEGIATAN TELADAN

KEGIATAN TELADAN

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja

Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja

dan di mana saja yang lebih mengutamakan

dan di mana saja yang lebih mengutamakan

pemberian contoh dari guru dan pengelola

pemberian contoh dari guru dan pengelola

pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan

pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan

memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik.

memberikan contoh tentang kebiasaan yang baik.

 Memberi contoh berpakaian rapiMemberi contoh berpakaian rapi

 Memberi contoh memuji hasil kerja yang baikMemberi contoh memuji hasil kerja yang baik  Memberi contoh datang tepat waktuMemberi contoh datang tepat waktu

(51)

Penilaian kelas merupakan suatu

Penilaian kelas merupakan suatu

proses yang dilakukan melalui

proses yang dilakukan melalui

langkah-langkah perencanaan,

langkah-langkah perencanaan,

pengumpulan informasi melalui

pengumpulan informasi melalui

sejumlah bukti yang menunjukkan

sejumlah bukti yang menunjukkan

pencapaian hasil belajar siswa,

pencapaian hasil belajar siswa,

pelaporan, dan penggunaan

pelaporan, dan penggunaan

informasi tentang hasil belajar

informasi tentang hasil belajar

siswa.

siswa.

(52)

Penilaian Kelas

Penilaian Kelas

Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui

Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui

tingkat penguasaan kompetensi yang

tingkat penguasaan kompetensi yang

ditetapkan, bersifat internal, bagian dari

ditetapkan, bersifat internal, bagian dari

pembelajaran, dan sebagai bahan untuk

pembelajaran, dan sebagai bahan untuk

peningkatan mutu hasil belajar

peningkatan mutu hasil belajar

Berorientasi pada kompetensi, mengacu

Berorientasi pada kompetensi, mengacu

pada patokan, ketuntasan belajar,

pada patokan, ketuntasan belajar,

dilakukan melalui berbagai cara.

(53)

CARA-CARA

CARA-CARA

Penilaian melalui Portofolio (Penilaian melalui Portofolio (Portfolio)Portfolio)

Penilaian Penilaian mmelalui Unjuk Kerjaelalui Unjuk Kerja (Performance) (Performance)Penilaian Penilaian mmelalui Penugasan (Proyek/elalui Penugasan (Proyek/ProjectProject))Penilaian Penilaian mmelalui Hasil kerja elalui Hasil kerja

(Produk/

(Produk/ProductProduct))

(54)

Portofolio

Portofolio

Penilaian berkelanjutan berdasarkan

Penilaian berkelanjutan berdasarkan

kumpulan informasi yang

kumpulan informasi yang

menunjukkan perkembangan

menunjukkan perkembangan

kemampuan siswa dalam satu periode

kemampuan siswa dalam satu periode

Pedoman : saling percaya, rahasia

Pedoman : saling percaya, rahasia

bersama guru siswa, milik bersama

bersama guru siswa, milik bersama

guru siswa, kepuasan, kesesuaian,

guru siswa, kepuasan, kesesuaian,

penilaian proses dan hasil, penilaian

penilaian proses dan hasil, penilaian

(55)

Unjuk Kerja

Unjuk Kerja

Penilaian yang dilakukan dengan

Penilaian yang dilakukan dengan

mengamati kegiatan siswa

mengamati kegiatan siswa

dalam melakukan sesuatu.

dalam melakukan sesuatu.

Teknik: Checklist

Teknik: Checklist

Skala

Skala

(56)

Penugasan/Proyek

Penugasan/Proyek

Penilaian terhadap suatu tugas yang

Penilaian terhadap suatu tugas yang

diselesaikan dalam waktu tertentu

diselesaikan dalam waktu tertentu

berupa investigasi dari

berupa investigasi dari

perencanaan, pengumpulan data,

perencanaan, pengumpulan data,

pengorganisasian, pengolahan dan

pengorganisasian, pengolahan dan

penyajian data

penyajian data

Yang dipertimbangkan : kemampuan

Yang dipertimbangkan : kemampuan

pengelolaan, relevansi, keaslian

(57)

Hasil Kerja/Produk

Hasil Kerja/Produk

Penilaian terhadap

Penilaian terhadap

keterampilan membuat

keterampilan membuat

produk dan kualitas produk

produk dan kualitas produk

Periode penilaian: tahap

Periode penilaian: tahap

persiapan, pembuatan,

persiapan, pembuatan,

appraisal (penilaian)

appraisal (penilaian)

(58)

Pe

Pe

laksanaan

laksanaan

K

K

onsep

onsep

K

K

etuntasan

etuntasan

B

B

elajar

elajar

 Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator

berkisar antara 0 % - 100 %, idealnya kriteria

berkisar antara 0 % - 100 %, idealnya kriteria

masing-masing indikator di

masing-masing indikator di atas 60 %. Tetapi atas 60 %. Tetapi sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria

sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria

tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing.

tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing.

Harapannya sekolah makin lama akan

Harapannya sekolah makin lama akan

meningkatkan kriteria ketuntasan mendekati

meningkatkan kriteria ketuntasan mendekati

sempurna (100%).

sempurna (100%).

 Jika semua indikator dalam suatu kompetensi Jika semua indikator dalam suatu kompetensi

dasar telah memenuhi kriteria, siswa dianggap

dasar telah memenuhi kriteria, siswa dianggap

telah menguasai KD, dan pada akhirnya

telah menguasai KD, dan pada akhirnya

menguasai Standar Kompetensi dan Mata

menguasai Standar Kompetensi dan Mata

Pelajaran.

(59)

P

P

ersyaratan

ersyaratan

K

K

enaikan

enaikan

K

K

elas

elas

untuk SMP

untuk SMP

1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. 1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. 2. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang

2. Siswa dinyatakan naik kelas apabila yang

bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar minimal pada semua indikator, Kompetensi Dasar

(KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua

mata pelajaran. mata pelajaran.

3. Siswa dinyatakan harus mengulang apabila belum 3. Siswa dinyatakan harus mengulang apabila belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal pada banyak mencapai kriteria ketuntasan minimal pada banyak

indikator, KD, dan SK pada lebih dari empat mata indikator, KD, dan SK pada lebih dari empat mata

pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran. pelajaran sampai batas akhir tahun ajaran.

4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa 4. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa

untuk semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan untuk semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan

belajar minimumnya sudah dicapai minimal sama belajar minimumnya sudah dicapai minimal sama

(60)

K

K

edudukan

edudukan

N

N

ilai

ilai

H

H

arian

arian

dan

dan

N

N

ilai

ilai

S

S

umatif

umatif

Nilai sumatif ( nilai akhir semester atau

Nilai sumatif ( nilai akhir semester atau

tahun) merupakan kumpulan nilai

tahun) merupakan kumpulan nilai

harian ( SK, KD dan indikator), sehingga

harian ( SK, KD dan indikator), sehingga

penilaian sumatif setiap akhir semester

penilaian sumatif setiap akhir semester

atau akhir tahun tidak harus dilakukan

atau akhir tahun tidak harus dilakukan

jika sekolah telah memperoleh

jika sekolah telah memperoleh

gambaran tentang ketuntasan belajar

gambaran tentang ketuntasan belajar

siswa dari nilai hariannya

siswa dari nilai hariannya

)

)

. Oleh karena

. Oleh karena

itu penilaian sumatif tidak memiliki

itu penilaian sumatif tidak memiliki

(61)

P

P

elaksanaan

elaksanaan

R

R

emedial

emedial

Remedial dilakukan kepada siswa yang

Remedial dilakukan kepada siswa yang

belum mencapai kriteria ketuntasan

belum mencapai kriteria ketuntasan

belajar pada indikator tertentu.

belajar pada indikator tertentu.

Remedial dapat dilaksanakan setiap saat

Remedial dapat dilaksanakan setiap saat

baik pada jam efektif maupun di

baik pada jam efektif maupun di

luar jam

luar jam

efektif.

efektif.

Penilaian kegiatan remedial dapat berupa

Penilaian kegiatan remedial dapat berupa

tes maupun penugasan yang lain.

tes maupun penugasan yang lain.

Nilai kegiatan remedial tidak melebihi

Nilai kegiatan remedial tidak melebihi

(62)

P

P

elaksanaan

elaksanaan

P

P

engayaan

engayaan

 Pengayaan dilakukan terhadap siswa yang Pengayaan dilakukan terhadap siswa yang

telah mencapai ketuntasan belajar ketika telah mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar siswa yang lain belum.

sebagian besar siswa yang lain belum.

 Pengayaan dapat berbentuk tugas-tugas Pengayaan dapat berbentuk tugas-tugas

individual yang bertujuan untuk individual yang bertujuan untuk

mengoptimalkan pencapaian hasil belajar mengoptimalkan pencapaian hasil belajar siswa.

siswa.

 Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik Pengayaan dapat dilaksanakan setiap saat baik

pada jam efektif maupun di

pada jam efektif maupun di luar jam efektif. luar jam efektif.

 Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat

menambah nilai siswa pada mata pelajaran menambah nilai siswa pada mata pelajaran yang bersangkutan.

(63)

DAFTAR KD/INDIKATOR

DAFTAR KD/INDIKATOR

(Untuk siswa)

(Untuk siswa)

Semester … Kelas …

Semester … Kelas …

NO

NO MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN

KD/INDIKATORKD/INDIKATOR SKBMSKBM

1.

1. Bhs. IndonesiaBhs. Indonesia Mendengarkan Mendengarkan dan memahami Mendengarkan Mendengarkan dan memahami

isi berita yang dibacakanisi berita yang dibacakan

70%

70%

(64)

DAFTAR NILAI

DAFTAR NILAI

Aspek :

Aspek :

NILAI KD/INDIKATOR

NILAI KD/INDIKATOR Nilai Nilai Rapor Rapor 1 R1 R2 P 2 R1 R2 P 3 R1 1 R1 R2 P 2 R1 R2 P 3 R1

R2 P dst

R2 P dst ReratRerat a a

No

(65)

CONTOH RUBRIK

CONTOH RUBRIK

PENILAIAN

PENILAIAN

CHECKLIST

CHECKLIST

SKALA

SKALA

(66)

Penggunaan Mikroskop

Penggunaan Mikroskop

Komponen KerjaKomponen Kerja YaYa Ti- Ti-da

da

k

k

a.

a. Membawa mikroskop pada Membawa mikroskop pada

tangkainya

tangkainya v v

b.

b. Meletakkan mikroskop dengan Meletakkan mikroskop dengan cermin

cermin

tidak tidak mengarah langsung ke mengarah langsung ke matahari

matahari

v

v

c.

c. Menaruh preparat pada meja Menaruh preparat pada meja benda da

benda dann

menguncinyamenguncinya

v

v

D.

D. Mengamati dengan perbesaran Mengamati dengan perbesaran lemah lemah duludulu v v e.

e. Menjaga kebersihan mikroskop Menjaga kebersihan mikroskop dan dan tempatnyatempatnya v v f.

f. Menaruh kembali mikroskop Menaruh kembali mikroskop dalam

dalam

posisi tegak posisi tegak

v

v

Skor total

(67)

Contoh

checklists

Format Penilaian Pidato

N

N

O

O ASPEK YANG DINILAIASPEK YANG DINILAI YAYA TIDATIDAKK

1.

1. BERDIRI TEGAKBERDIRI TEGAK VV 2.

2. MEMANDANG SEMUA MEMANDANG SEMUA HADIRIN

HADIRIN VV

3.

3. SISTEMATIKA BAIKSISTEMATIKA BAIK VV 4.

4. PENYAMPAIAN GAGASAN PENYAMPAIAN GAGASAN JELAS

JELAS VV

5.

5. MIMIK BEREKSPRESIMIMIK BEREKSPRESI VV 6.

6. INTONASI BAIKINTONASI BAIK VV 7.

7. LAFAL JELASLAFAL JELAS VV JUMLAH SKOR

JUMLAH SKOR 55

(68)

Contoh Skala

Format Penilaian Pidato

N

N

O

O ASPEK YANG DINILAIASPEK YANG DINILAI SKALA SKORSKALA SKOR1 2 31 2 3

1.

1. SIKAP BERDIRISIKAP BERDIRI 3

3

2.

2. MEMANDANG HADIRINMEMANDANG HADIRIN 22 3.

3. SISTEMATIKASISTEMATIKA 22 4.

4. PENYAMPAIAN GAGASANPENYAMPAIAN GAGASAN 22 5.

5. MIMIKMIMIK 3

3

6.

6. INTONASI INTONASI 11 7.

7. LAFALLAFAL 22 JUMLAH SKOR

JUMLAH SKOR 1 8 6 1 8 6

(69)

Contoh Rentang Skor

Format Penilaian Pidato

NO

NO ASPEK YANG DINILAIASPEK YANG DINILAI RENTANG RENTANG SKOR

SKOR SKORSKOR 1.

1. SIKAP BERDIRISIKAP BERDIRI

Berdiri tegak sepanjang waktuBerdiri tegak sepanjang waktu

Berdiri tegak lebih dari setengah Berdiri tegak lebih dari setengah waktu

waktu

Berdiri tidak tegakBerdiri tidak tegak

0 - 1

0 - 1

1 1 0,5 0,5 0 0 2.

2. MEMANDANG HADIRINMEMANDANG HADIRIN 0 - 10 - 1 3.

3. SISTEMATIKASISTEMATIKA 0 - 20 - 2

4.

4. PENYAMPAIAN GAGASANPENYAMPAIAN GAGASAN 0 - 30 - 3 5.

5. MIMIKMIMIK 0 - 10 - 1

6.

6. INTONASI INTONASI 0 - 10 - 1

7.

7. LAFALLAFAL 0 - 10 - 1

NILAI= JUMLAH SKOR

(70)

NILAI KD/INDIKATOR

NILAI KD/INDIKATOR

Tes uraian bebas, unjuk kerja,

Tes uraian bebas, unjuk kerja,

produk, proyek

produk, proyek

No.

No. NamaNama Aspek yang dinilaiAspek yang dinilai NilaNila i

i

(71)

CONTOH PENGHITUNGAN

CONTOH PENGHITUNGAN

NILAI KOMPETENSI DASAR

NILAI KOMPETENSI DASAR

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Dasar IndikatorIndikator KetuntasaKetuntasaKriteria Kriteria n Belajar n Belajar Nilai Nilai Pesert Pesert a Didik a Didik Ketun-tasan tasan Bertelepon

Bertelepon 1.1. Mampu bertelepon Mampu bertelepon

dengan kalimat yang

dengan kalimat yang

efektif

efektif

2. Mampu menggunakan

2. Mampu menggunakan

bahasa yang santun

bahasa yang santun

75% 75% 75% 75% 80 80 70 70 Tuntas Tuntas Belum Belum tuntas tuntas

(72)

DAFTAR NILAI

DAFTAR NILAI

Aspek :

Aspek :

NILAI KD/INDIKATOR

NILAI KD/INDIKATOR Nilai Nilai Rapor Rapor

1

1 R1 R2 P R1 R2 P 2 R1 R2 P 2 R1 R2 P 3 R1 3 R1 R2 P dst

R2 P dst ReratRerat a a

No

(73)

DAFTAR NILAI

DAFTAR NILAI

(Tanpa mid dan

(Tanpa mid dan

akhir semester)

akhir semester)

Aspek :

Aspek :

NILAI KD/INDIKATOR

NILAI KD/INDIKATOR Nilai Nilai Rapor Rapor

1 2 3 4 1 2 3 4 dst.

dst. ReratRerat a a

No

(74)

DAFTAR NILAI

DAFTAR NILAI

(Dengan mid dan

(Dengan mid dan

akhir semester)

akhir semester)

Aspek:

Aspek:

Nilai KD/Indikator Bbt Tengah Sm Bbt Nilai KD/Indikator Bbt Tengah Sm Bbt Akhir Sm Bbt

Akhir Sm Bbt RaporRaporNilai Nilai

1 2 3 dst Rerata1 2 3 dst Rerata

No

(75)

Catatan

Catatan

Bila sekolah mengadakan ulangan

Bila sekolah mengadakan ulangan

midsemester dan semester, pembobotan

midsemester dan semester, pembobotan

nilai kedua ulangan tersebut diserahkan

nilai kedua ulangan tersebut diserahkan

kepada pihak sekolah, tapi tidak lebih

kepada pihak sekolah, tapi tidak lebih

besar dari nilai harian.

besar dari nilai harian.

Bila ulangan midsemester dan semester

Bila ulangan midsemester dan semester

menggunakan cara pilihan ganda, hanya

menggunakan cara pilihan ganda, hanya

KD tertentu dan aspek tertentu yang dapat

KD tertentu dan aspek tertentu yang dapat

(76)

REFLEKSI

(77)

MARI MENYUNTING

MARI MENYUNTING

Perasaan saya

Perasaan saya

sehubungan

sehubungan

dengan

dengan

adanya perubahan kurikulum

adanya perubahan kurikulum

adalah

adalah

sangat

sangat

senang

senang

sekali,

sekali,

karena

karena

saya

saya

sebagai

sebagai

guru

guru

diberikan

diberikan

mendapat

mendapat

kebebasan untuk mengembangkan

kebebasan untuk mengembangkan

kreati

kreati

f

f

v

v

itas di kelas sehingga siswa dapat

itas di kelas sehingga siswa dapat

mengembangkan potensinya.

mengembangkan potensinya.

-potensi

-potensi

yang ada di dalam diri

yang ada di dalam diri

nya

nya

masing-masing

masing-masing

.

.

Dengan adanya kurikulum 2004.

Dengan adanya kurikulum 2004.

Dan

Dan

di

di

dalam

dalam

Kurikulum 2004 betul-betul

Kurikulum 2004 betul-betul

melibatkan siswa

melibatkan siswa

anak-anak

anak-anak

sehingga

sehingga

guru hanya sebagai fasilitator.

(78)

BANDINGKANN YA!

BANDINGKANN YA!

Tentu saja saya merasa senang

Tentu saja saya merasa senang

sekali. Saya mulai merasa ada

sekali. Saya mulai merasa ada

pencerahan. Selama ini

pencerahan. Selama ini

pemahaman tentang kurikulum

pemahaman tentang kurikulum

masih remang-remang,

masih remang-remang,

membingungkan, dan tidak

membingungkan, dan tidak

menentu. Setelah pelatihan ini

menentu. Setelah pelatihan ini

saya lebih memahami dan

saya lebih memahami dan

mengerti tentang kurikulum.

(79)

Renungkan

Renungkan

Perubahan kurikulum bagi saya tidak

Perubahan kurikulum bagi saya tidak

terlalu mengalami kesulitan atau

terlalu mengalami kesulitan atau

mengagetkan, karena dalam proses belajar

mengagetkan, karena dalam proses belajar

mengajar di kalas, saya sudah mencoba

mengajar di kalas, saya sudah mencoba

minilai kompetensi siswa. Walaupun

minilai kompetensi siswa. Walaupun

menggunakan kurikulum 1994, saya selalu

menggunakan kurikulum 1994, saya selalu

berusaha agar siswa di kelas aktif dan saya

berusaha agar siswa di kelas aktif dan saya

selalu mengajak siswa untuk kreatif. Hanya

selalu mengajak siswa untuk kreatif. Hanya

saja, saya sering terbentur dengan masalah

saja, saya sering terbentur dengan masalah

klasik yaitu, guru senior tidak suka kalau

klasik yaitu, guru senior tidak suka kalau

kelas ribut atau berjalan-jalan ke luar, atau

kelas ribut atau berjalan-jalan ke luar, atau

belajar di luar.

(80)

Sekian

Sekian

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu agar kita dapat mempengaruhi orang lain maka penuhi beberapa sifat dasar tersebut dalam setiap interaksi komunikasi Anda terhadap orang lain dengan ketulusan dan

10 Dengan kewenangan yang begitu besar, maka BPK disarankan untuk tidak menjadi satu-satunya lembaga auditor eksternal dan pekerjaannya menjadi final,

Meskipun kurikulum 2013 mendapatkan penolakan dan tantangan, pengajaran tradisional dalam pendidikan matematika sudah selayaknya diubah untuk mewujudkan masyarakat

Namun, seperti yang ditunjukkan oleh perilaku biaya PUA, pertanyaannya adalah apakah kompensasi akan menurun, dalam proporsi yang sama dengan kenaikan

Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan secara berulang-ulang yang antara lain berupa biaya pakan, upah tenaga kerja, penyusutan kandang, penyusutan peralatan,

Selanjutnya dipanaskan dengan autoclave selama 45 menit, dan langsung digiling menjadi bentuk pasta Direndam dengan larutan filtrat air abu sekam (FAAS) 20% selama 48 jam.

Judul Penelitian : Analisis Usaha Pemberian Imbangan Hijauan Daun Singkong (Manihot Utilisima) Dengan Konsentrat Terhadap Produksi Susu Ka mbing Peranakan

Hal yang perlu dikaji diantaranya adalah riwayat adanya gangguan pada sistem muskuloskeletal, ketergantungan terhadap orang lain dalam melakukan aktivitas, jenis latihan atau